Jumaat, 3 Oktober 2014

MELAWAN MUSLIM BERERTI MELAWAN ALLAH SWT...AGAMA MANA BEBAS KITA MEMILIHNYA...MAKA SECARA HIKMAHLAH PENYEBARANNYA KITA BUAT BUKAN MENGHAPUSKAN AGAMA YANG TAK SEALIRAN DENGAN KITA...NAMPAK SANGAT AGAMA KITA PILIH BERSIKAP JAHAT DENGAN MELAKUKAN SATU PENINDASAN DAN PAKSAAN...NI BUKAN AGAMA YANG MURNI...BAGAIMANA PUN KEJAHATAN KITA ALLAH TETAP HUKUM....KITA TUNGGU DAN LIHAT SAJA

Pensyarah arah mahasiswa buka purdah
  • Seorang mahasiswi diarah membuka purdahnya sewaktu sesi pengajian berlangsung di Universiti La Sorbonne. Seorang mahasiswi diarah membuka purdahnya sewaktu sesi pengajian berlangsung di Universiti La Sorbonne.
1 / 1
PARIS - PERANCIS. Kontroversi yang menyelubungi wanita Islam yang bertudung di Perancis kembali selepas seorang mahasiswi diarah membuka purdahnya sewaktu sesi pengajian berlangsung di Universiti La Sorbonne.

“Adakah anda merancang untuk memakai 'benda itu' sepanjang kelas saya?” soal pensyarah geografi kepada pelajarnya, lapor akhbar Perancis, Le Monde.

Bagaimanapun, nama pensyarah dan mahasiswi berkenaan tidak didedahkan kepada umum.

"Saya di sini sedang membantu anda mengintegrasikan diri ke dalam kehidupan profesional dan 'benda itu' (purdah) akan menyebabkan anda bermasalah," tambah pensyarah itu.

Apabila mahasiswi itu enggan membuka tudungnya, pensyarah itu dilaporkan telah meminta wanita itu 'pergi ke kelas yang lain'.

Pada 2004, kerajaan Perancis menguatkuasakan undang-undang yang melarang memakai atau paparan simbol agama secara terbuka di sekolah-sekolah Perancis, tetapi ia tidak dikuatkuasa di universiti.

Dan pada 2010, satu undang-undang larangan mengenakan niqab atau burqa (tudung yang menutup keseluruhan wajah seorang Muslim) telah dikuatkuasakan di negara itu.

Undang-undang tersebut melarang pemakaian niqab atau burqa dihadapan umum, namun ia tidak termasuk tudung yang dipakai oleh seorang Muslimah bagi menjaga auratnya.

Perancis berpendapat, larangan tersebut yang telah diluluskan oleh Majlis Perlembagaan perlu digunapakai untuk melindungi budaya sekular negara dan beberapa peraturan lain antara agama dan negara.

Baru-baru ini sebuah agensi kerajaan Perancis mencadangkan pengharaman pemakaian hijab atau tudung bagi wanita Muslim di universiti di negara tersebut.


Insiden luar jangkaan

Tenaga pengajar atau profesor universiti Perancis pada kebiasaannya mengamalkan sikap keterbukaan dan tolak ansur dan Perancis pula difahamkan sebagai sebuah negara bebas.

Insiden pengharaman pemakaian purdah  oleh pelajar Muslim seolah menunjukkan rasa tidak hormat ke atas pelajar dan agama Islam itu sendiri.

Jean-Marie Salamito, profesor sejarah Kristian purba di Université Paris-Sorbonne 1, memberitahu Al Arabiya, ia insiden 'sangat jarang berlaku'.

Menurut Salamito, sikap tersebut menunjukkan peningkatan terhadap fahaman Islamophobia dalam sistem pendidikan Perancis.


Mohon Maaf

Ekoran kemarahan pelbagai pihak yang wujud akibat sebuah insiden di La Sorbonne, Presiden Universiti, Philippe Boutry tampil memohon maaf kepada pelajar pada minggu ini, lapor media barat, Le Monde.

Dalam surat permohonan maaf beliau, Boutry menyatakan kejadian itu adalah disebabkan salah faham pensyarah tersebut terhadap undang-undang pada 2004.

Bagaimanapun pelajar tersebut sebaliknya menuntut supaya pensyarah tersebut dikenakan tindakan tatatertib bagi mengelakkan kejadian sama berulang pada masa akan datang.

Insiden tersebut bukanlah yang pertama berlaku di Perancis, malah perbincangan mengenai pakaian Muslim dalam integrasi individu dalam masyarakat Perancis merupakan satu kelaziman biasa bagi para profesor untuk membincangkannya di dalam kelas.

Menurut Salamito lagi, hanya hijab jenis burqa sahaja yang mungkin bermasalah kerana profesor tidak dapat melihat wajah pelajar yang sedang berkomunikasi dengan mereka.

“Tudung sepatutnya tidak menjadi masalah. Ia adalah komunikasi biasa,” jelasnya.

Leila al-Hakim, seorang pelajar Muslim di La Sorbonne, melahirkan rasa terkejut berhubung kejadian yang menimpa.

Menurutnya, kakitangan universiti mesti menghormati pelajar tidak kira asal atau agama mereka.

Kata al-Hakim lagi, kejadian itu mencerminkan ketidaksamaan yang berterusan di antara Islam dan pelajar-pelajar lain di universiti.

Perancis adalah salah sebuah negara yang mempunyai jumlah penduduk Islam terbesar di Eropah Barat.
Astagfirullah! Universitas La Sorbonne Usir Mahasiswinya yang Berhijab
Astagfirullah! Universitas La Sorbonne Usir Mahasiswinya yang Berhijab

7.100 views

Astagfirullah! Universitas La Sorbonne Usir Mahasiswinya yang Berhijab

PARIS (voa-islam.com) - Prancis kembali memperdebatkan hijab, setelah seorang dosen di Universtias Sorbonne memerintahkan seorang Muslimah menanggalkan hijabnya selama mengikuti kuliah.
"Apakah Anda akan tetap mengenakan hijab selama mengikuti pelajaran di kelas saya," tanya seorang dosen geografi kepada Muslimah itu, seperti dikutip surat kabar La Monde.
Nama dosen dan Muslimah itu diminta tidak dipublikasikan.
"Saya berada di sini untuk membantu Anda mengintegrasikan diri ke dalam kehidupan profesional. Hijab akan menjadi masalah buat Anda," tambah dosen itu lagi.
Muslimah itu menolak melepas hijab. Dosen dengan sopan memintanya keluar dari kelas, dan masuk ke kelas lain.
UU Tahun 2004 melarang semua warga Prancis memakai atau mempertontonkan secara terbuka simbol-simbol agama di seluruh sekolah di Prancis. Namun, larangan itu tidak berlaku bagi perguruan tinggi.
Tahun 2010, Prancis melarang pemakaian cadar -- dikenal pula dengan sebutan niqab atau burqa -- di tempat umum, tapi tidak termasuk hijab.
Semua larangan itu disetujui Dewan Konstitusi Prancis, dan diperlukan untuk melindungi nilai-nilai negara sekuler dan pemisahan tegas antara agama dan negara. Baru-baru ini, sebuah badan pemerintah yang menjaga nilai-nilai negara sekuler Prancis merekomendasikan pelarangan jilbab di universitas.
Jean-Marie Salamito, profesor sejarah kekristenan di Universita Paris-Sorbonne 1, mengatakan insiden di La Sorbbone sangat jarang.
"Dosen di Prancis umumnya berpikiran terbuka dan toleran. Prancis adalah negara bebas," ujar Salamito kepada Al Arabia News. "Menyuruh Muslimah menanggalkan jilbab bisa dianggap sebuah tindakan tidak menghormati Muslimah dan Islam."
Menurut Salamito, insiden itu terlanjur memicu perdebatan publik dan mengarah ke Islamophobia. Padahal, katanya, tindakan profesor La Sorbonne itu seharusnya tidak mencerminkan Islamophobia laten.
Philippe Boutry, rektor Universitas La Sorbonne, mengambil tindakan cepat agar persoalan ini berlarut-larut. Ia menulis surat permintaan maaf kepada sang mahasiswi, dengan mengatakan insiden itu disebabkan kesalah-pahaman dosen terhadap UU tahun 2014.

Muslimah menjawab surat itu dengan meminta sang dosen, yang sebenarnya sadar hukum, dihukum untuk menghindari kemungkinan insiden serupa terjadi di masa depan. [inilah/syahid/voa-islam.com]


Kehinaan Muslim Pribumi Hidup Dibawah Ahok
Kehinaan Muslim Pribumi Hidup Dibawah Ahok

12.247 views

Kehinaan Muslim Pribumi Hidup Dibawah Ahok

JAKARTA (voa-islam.com) - "Ahok bertekad menumpas habis para penentangnya, terutama yang mengobarkan masalah agama, ras, dan suku. Menurut Ahok itu adalah melanggar hukum. Ahok sudah menyewa ratusan lawyer. Para lawyer Ahok, akan menggugat pendemo yang dinilai rasis," ujar seorang pendukung Ahok, Selasa, 30/9/2014.
"Sekarang Ahok menggayang PKL liar, para pengemis dan gelandangan, serta penyerobot lahan pemprov. Mereka itu adalah 'Sampah kota Metropolitan', harus dihabisi, dan tak lagi boleh bersisa. Jakarta tidak boleh ada PKL liar, pengemis, dan gelandangan, serta penyerobot lahan pemprov," tukasnya.
Ahok akan menjadikan DKI Jakarta seperti Singapura. Kaum pribumi Betawi, dan Muslim, harus digusur digantikan orang-orang Cina, yang sekarang sudah mengepung Jakarta dengan membentuk 'enclave-enclave' (kantong-kantong) di Jakarta Utara, Barat, dan Pusat. Perlahan para 'gembel' itu akan habis dalam waktu 15 tahun ke depan.
Dengan pajak tanah, rumah dan bangunan, yang naik berlipat-lipat, maka orang-orang pribumi, Betawi dan Muslim, yang tidak memiliki pekerjaaan, mereka tidak akan mempu membayar pajak dan bertahan hidup di Jakarta.
Kemudian, tanah, rumah dan bangunan mereka akan jatuh ke tangan Cina. Seperti Kuningan, Pasar Baru, Kota, Pantai Indah Kapok, Tangerang, dan lainnya. Sekarang penghuninya mayoritas orang-orang Cina.
"Bagaimana tidak? Jakarta akan menjadi Singapura. Lima bank nasional terbesar mendukung dan membiayai pengusaha properti (perumahan), seperti kelompok Agung Podomoro, Agung Sedayu, Lippo, Ciputra, dan lainnya yang sekarang menjadi pengusaha properti nasional.
Kemudian menggusur kawasan pribumi, dan menggantikan sebagai 'enclave' Pecinan." ungkap seorang narasumber Voa-Islam.com.
Sekarang Ahok mengancam mengancam bagi ormas atau warga Jakarta yang tidak taat pada peraturan dan Undang-Undang yang berlaku di Jakarta akan diusir dari Jakarta. Yang melanggar juga akan diproses secara hukum yang berlaku.
Ahok akan menggunakan aparat keamanan menghadapi kelompok-kelompok masyarakat yang menggugatnya, seperti FPI dan FBR. Ini merupakan politik adu-domba antara kekuatan-kekuatan pribumi yang menentang Ahok. Seperti bentrok yang terjadi di Tanah Abang antara pedagang kambing dengan Satpol PP.
Siap-siaplah FPI yang mendemo Ahok dengan isu suku dan agama, Ahok akan kick balik anda dengan undang-undang yang berlaku, ujar seorang pendukung Ahok.
Ahok sudah bilang dia itu tidak takut, dia itu juga preman, siap mati. Mati adalah keuntungan buat Ahok, tambahnya. Maka, sambutlah tantangan Ahok dengan kesungguhan. Kalau tidak akan diperbudak Ahok dan kelompok Cina.
Sejatinya, kalau soal korupsi oleh pejabat Muslim, tidak ada sekuku hitamnya, dibandingkan dengan yang dirampok para 'bandit' Cina.
Bayangkan, kakak beradik Edi Tanzil dan Hendra Raharja, berapa triliun yang dirampok? Syamsul Nursalim berapa triliun? Belum lagi pengemplang BLBI, sebagian besar pengusaha Cina, yang jumlahnya Rp 650 triliun. Mereka hidup di Singapura, dan dilindungi pemerintah Singapura.
"Jadi mereka yang berkaok-kaok tentang pejabat Muslim korup, itu mulutnya busuk, sejatinya raja 'bandit' adalah para pengusaha keturunan Cina. Para penyogok dan penyuap, semuanya keturunan Cina", ujar seorang aktifis Muslim di Jakarta.
Berbagai kasus korupsi semuanya adalah pelakunya pengusaha Cina. Mereka yang menyebabkan lahirnya budaya sogok dan suap yang menghancurkan Indonesia. Bagaimana menurut Anda? [jj/dbs/voa-islam.com]
Ahok Jadi Gubernur, FPI dan Umat Islam Siap Mengepung DPRD
Ahok Jadi Gubernur, FPI dan Umat Islam Siap Mengepung DPRD

8.267 views

Ahok Jadi Gubernur, FPI dan Umat Islam Siap Mengepung DPRD

JAKARTA (voa-islam.com) - FPI (Front Pembela Islam) menyatakan siap menduduki gedung DPRD jika Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hal ini disampaikan Habib Selon di saat menjadi pembicara 'Taqorrub Ilallah' beberapa hari lalu di Masjid Baiturahman, Menteng, Jakarta.
"FPI siap duduki DPRD jika ada yang berani menyetujui Ahok sebagai Gubernur," tegasnya.
Alasan FPI (Front Pembela Islam) menentang Ahok sebagai Gubernur, karena ia telah banyak merugikan umat Islam. Salah satunya pelarangan penyembelihan qurban di lapangan atau di sekolah. Yg sebelumnya tidak pernah sekalipun terjadi.
"Tidak boleh berqurban di lapangan atau di sekolah," katanya dengan menyebutkan bahwa ini adalah dosa Ahok.
Selain itu, FPI memberikan peringatan untuk umat Islam di Jakarta dan di sekitarnya agar tetap mewaspadai setiap gerak Ahok. FPI mengklaim dan membeberkan dosa Ahok lainnya. Yakni selama Ahok dan Jokowi memimpin, para birokrat (PNS) yang hampir uzur acapakali mendapat perilaku yang tidak wajar dari Ahok. Begitupula jika tidak seagama dengan Ahok, pegawai menerima diduga "dianaktirikan".
"Kafir masuk di setiap celah. Dan mencela PNS tua dengan binatang," ia mengingatkan. Sehingga, dari RT dan RW bisa jadi yang seagama dengan Ahok ditempatkan pada posisi strategis.
"Termasuk ke RT dan RW," tambahnya.
Perlu diketahui, bahwa tradisi penyembelihan hewan qurban selama ini tidak pernah diganggu, kecuali oleh Basuki Tjahja Purnama dan Jokowi. Maka dari itu, FPI menginstruksikan panglima daerah agar siap siaga dalam memantau.
Acara berakhir sebelum zuhur. Hadir pula mantan Misionaris Bernard Abu Jabar dan Ketua MUI Pusat KH Cholil Ridwan. [adivammar/surya/voa-islam.com]



Buddhis Myanmar dan Sri Lanka bersatu melawan Muslim

Kamis, 8 Zulhijjah 1435 H / 2 Oktober 2014 17:15
Buddhis Myanmar dan Sri Lanka bersatu melawan Muslim
Buddhist monk Wirathu (C), leader of the 969 movement, attends a meeting on the National Protection Law at a monastery outside Yangon, in this June 27, 2013 file picture. REUTERS/Soe Zeya Tun
(Arrahmah.com) – Kampanye kontra “Islamisasi” tidak hanya terjadi di Eropa atau Amerika, di negara Asia seperti Myanmar dan Sri Lanka, kaum Buddha bersatu untuk menentang perpindahan ke agama Islam.
Seorang pendeta Buddha Myanmar dituding telah menghasut kekerasan terhadap Muslim dan sebuah kelompok Buddhis yang terkenal ekstrem di Sri Lanka mengatakan pada Selasa (30/9/2014) bahwa mereka akan bekerjasama untuk menghimpun kelompok Buddhis lainnya untuk menentang perpindahan ke agama Islam, demikian dilaporkan Reuters.
Ashin Wirathu, ketua kelompok Buddhis ekstrem 969 mengatakan bahwa kesepakatan dengan Bodu Bala Sena (BBS) Sri Lanka adalah langkah pertama aliansi besar melawan “Islamisasi” di wilayah mereka.
Kesepakatan itu tidak memberikan rincian terkait apa yang akan mereka rencanakan untuk mencegah apa yang mereka sebut sebagai resiko umat Buddha menjadi “korban” masuk Islam oleh “para ekstremis.”
“Kedua belah pihak baik Bodu Bala Sena maupun gerakan 969 merasakan bahwa mereka sekarang harus bergerak maju untuk mendapatkan cara-cara praktis dan bermakna untuk mengatasi isu-isu yang membakar ini yang tidak bisa dibiarkan bagi para politisi untuk ditangani,” kata kesepakatan itu.
Dikatakan bahwa kedua kelompok tersebut akan bekerjasama untuk membangun jaringan di antara masyarakat Buddhis dan menyatukan sumber daya untuk berperang demi keyakinan mereka.
“Tujuannya adalah untuk membentuk kekuatan Buddhis internasional dengan cara kami memiliki kekuatan Buddhis secara nasional di negara ini,” kata Sekjen BBS Galagoda Aththe Gnanasara terkait pakta dengan gerakan Wirathu.
Dunia telah mengetahui bagaimana kekejaman yang dilakukan oleh kaum Buddhis terhadap umat Islam di Myanmar, khususnya di negara bagian Arakan. Serupa dengn Myanmar, kekerasan terhadap Muslim di Sri Lanka telah meningkat sejak 2012, di mana umat Buddha menempati 70 persen dari 21 juta total penduduk.
Dengan adanya kesepakatan tersebut, diindikasi dapat memicu meningkatnya serangan-serangan anti-Muslim di kedua negara tersebut, sebagaimana yang telah terjadi sebelumnya yang telah menelan korban Muslim dalam jumlah yang sangat besar. Laa haulaa wa laa quwwata illa billah.
(siraaj/arrahmah.com)
Boleh ke Try An Error ???
Setuju ?
LikeLike · ·

Seorang muallaf Perancis berkendara sejauh 7000 km untuk menunaikan ibadah haji

Kamis, 9 Zulhijjah 1435 H / 2 Oktober 2014 19:59
Seorang muallaf Perancis berkendara sejauh 7000 km untuk menunaikan ibadah haji
Ilustrasi - Seorang muallaf Perancis berkendara sejauh 7000 km untuk menunaikan ibadah haji
MAKKAH (Arrahmah.com) – Seorang muallaf Prancis yang berkendara lebih dari 7000 km bersama dengan istrinya untuk melakukan umrah telah disambut di kota suci untuk melakukan ibadah haji sebagai tamu khusus dari Raja Saudi.
“Ketika saya mendengar azan untuk pertama kalinya, saya terguncang oleh pengalaman yang tak bisa dijelaskan, dan mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap suara tersebut, yang akhirnya membawa saya ke jalan yang benar,” kata Alexander, yang memutuskan untuk memeluk Islam dan merubah namanya menjadi Hamza, mengatakan kepada Saudi Press Agency, sebagaimana dilansir oleh Onislam.Net, Kamis (2/10/2014).
Alexander mengatakan bahwa azan telah mengubah hidupnya.
“Setelah kejadian ini, saya terus mencari agama yang benar, yang akhirnya membawa saya untuk memeluk Islam,” katanya.
Memulai kehidupan barunya sebagai seorang Muslim, Hamza ingin mewujudkan impiannya untuk melakukan umrah. Ia pun melakukan perjalanan melalui darat dan berkendara sejauh 7.000 km dari Maroko ke Mauritania, dan kemudian Burkina Faso, dan mencapai Niger.
Saya mengunjungi Kedutaan Besar Saudi di Niger untuk mendapatkan visa umrah. Mereka memberitahu saya bahwa visa harus dikeluarkan terlebih dahulu melalui agen. Akan tetapu, petugas kedutaan pun berjanji untuk membantu saya,” katanya.
Menunggu visa untuk waktu yang lama di Niger, pasangan Muslim ini berdoa kepada Allah aga bisa memenuhi impian mereka untuk mengunjungi Makkah dan Masjid Haram.
“Kami berdoa kepada Allah setiap hari agar mimpi kami menjadi kenyataan dan kami memiliki keyakinan penuh bahwa Yang Maha Kuasa akan membantu kami untuk bisa berdoa di Masjidil Haram di Makkah,” katanya.
Melihat bahwa tidak ada harapan untuk bisa mendapatkan visa, mereka memutuskan untuk kembali ke Perancis. Saat perjalanan pulang itu mereka kemudian menerima panggilan bahwa mereka dipilih untuk melakukan ibadah haji tahun ini sebagai tamu khusus Raja Abdullah.
“Kami mengemas segala sesuatu dan menaiki taksi ke bandara. Sementara kami berada di jalan, kami menerima telepon dari Kedutaan Saudi di Niger yang mengatakan bahwa kami telah dipilih sebagai salah satu dari 1.000 jamaah tamu Raja Abdullah untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Saya tidak percaya terhadap apa yang saya dengar,” tambahnya.
Tiba Makkah, Hamza pun lupa terhadap semua kelelahan yang dialami selama perjalanannya. Diapun berdoa dan menangis di hadapan Ka’bah.
“Semua kesulitan dan masalah kami menjadi sirna ketika kami melihat Baitullah. Saya menangis dan menangis saat berdiri di depan Ka’bah dan bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Raja Abdullah yang telah memberikan saya kesempatan besar ini,” tambahnya.
Hamza bermaksud untuk belajar hukum Islam agar bisa mendapat lebih banyak pengetahuan tentang Islam dan bisa menyebarkan pesan Islam kepada yang lain.
(ameera/arrahmah.com)




Fatwa Gender dimantapkan pada Silatnas MIUMI

Jum'at, 9 Zulhijjah 1435 H / 3 Oktober 2014 05:05
Fatwa Gender dimantapkan pada Silatnas MIUMI
Silatnas MIUMI berlangsung 4 Dzulhijjah 1435 H/29 September2014 (foto: laman MIUMI)
BANGIL (Arrahmah.com) – Silaturrahim Nasional (Silatnas) ke-2 Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) memantapkan pembahasan dan penggodokan fatwa tentang paham Kesetaraan Gender. Silatnas kali ini berlangsung di Hotel Dalwa (Hotel milik pesantren DarulLughah wad-Da’wah, Bangil, JawaTimur), salah satu pesantren besar di JawaTimur. Silatnas berlangsung 4 Dzulhijjah 1435 H/29 September2014.
Pada tahun 2012, MIUMI telah menyampaikan pandangannya tentang RUU Keadilan dan Kesetaraan Gender (KKG) ke Komisi VIII DPR-RI, dengan membawa lebih dari 10.000 lembar pernyataan dari berbagai daerah yang menolak RUU KKG. Ketika itu, MIUMI juga menghadirkan sejumlah pakar dari IPB, Universitas Muhammadiyah Jakarta, INSISTS, dan sebagainya. Setelah menyimak perkembangan paham Kesetaraan Gender (KG) yang semakin massif dikembangkan, khususnya di lembaga – lembaga Pendidikan, MIUMI memandang perlu dikeluarkannya fatwa tentang paham tersebut. Draft fatwa KG dibahas dan diberi masukan oleh para pakar dan ulama muda yang hadir dalam Silatnas MIUMI tersebut. Selanjutnya, draft tersebut akan dimintakan pandangan dan dukungan dari berbagai tokoh dan ulama Islam di berbagai daerah.
Di samping membahas fatwa Gender, Silatnas MIUMI kali ini juga membahas tentang upaya penyatuan penetapan awal Ramadhan, IdulFitri, dan Idul Adha. Meskipun draft fatwa sudah disiapkan, akan tetapi peserta Silatnas berpendapat, bahwa draft tersebut dibahas secara internal MIUMI terlebih dahulu. Diharapkan, MIUMI secara sungguh – sungguh mendorong pihak pemerintah dan pimpinan Ormas Islam khususnya, agar mereka bersedia menyepakati satu kriteria agar bisa mengawali Ramadhan, dan berHari-Raya pada Hari dan tanggal yang sama. Sebab, di seluruh dunia Islam, tidak ditemukan perbedaan di tengah umat Islam, di satu Negara, dalam penentuan ibadah tahunan umat Islam tersebut.
Pada Silatnas MIUMI ke-2 juga dilakukan pelantikan beberapa perwakilan MIUMI di wilayah Jawa Timur, seperti MIUMI Malang, Pasuruan, Kediri, Jombang, Madura, Jember, Mojokerto, Lumajang dan Probolinggo. Hadir juga memberi sambutan pimpinan MUI Jawa Timur, diwakili oleh KH. Abdurrahman Navis.
Ketua Umum MIUMI, Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, salam sambutannya menekankan perlunya ulama memahami akar persoalan umat Islam di Indonesia, yakni kelemahan ilmu pengatahuan. Kelemahan ilmu itulah yang menyebabkan umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan eksternal yang muncul dari peradaban lain, melalui arus globalisasi, westernisasi, liberalisasi, sekulerisasi, yang disertai dengan paham pluralisme, humanisme, hedonisme, materialisme, dan dampak-dampak yang diakibatkan oleh paham – paham tersebut. Di samping perlunya meningkatkan pemahaman yang benar tentang Islam dan tantangannya, Dr. Hamid Zarkasyi pun mengajak MIUMI untuk semakin meningkatkan perannya dalam mensinergikan potensi umat Islam dalam rangka mewujudkan Indonesia yang semakin beradab.
Kepada para peserta Silatnas, Sekjen MIUMI Bachtiar Nasir menyampaikan harapan sejumlah ulama internasional, saat beliau berkumpul bersama mereka di rumah Syekh Yusuf Qaradhawi, di Qatar. Mereka berharap, dari Indonesia akan muncul ulama – ulama yang mampu berperan bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga di dunia internasional. Karena itulah, salah satu program utama MIUMI adalah pemberdayaan keilmuan dan kepemimpinan ulama, melalui program kaderisasi ulama. Juga ditekankan agar para kader-kader ulama menjaga silaturrahim dan berhati–hati dalam menerima informasi yang dapat memecah belah diantara mereka, sehingga melemahkan potensi mereka.
Para peserta bersepakat untuk tetap menjaga ukhuwah, bersatu dalam paham ahlussunnahwal-jamaah, tidak terjebak kedalam perselisihan masalah furu’iyyah, meskipun mereka menyadari perbedaan di antara mereka.
Di samping dihadiri perwakilan MIUMI dari berbagai daerah (Sumatra, Sulawesi, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Yogya, dan sebagainya), Silatnas juga dihadiri oleh sejumlah intelektual dan ulama muda yang sudah dikenal kepakarannya dalam berbagai bidang, seperti Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi (pakar filsafat dan pemikiran Islam), Bachtiar Nasir (pakar Ilmu al-Quran), Dr. Zainuddin MZ (pakar hadits, Ketua MIUMI Jatim), Dr. Ahmad Zain Annajah (pakar syariat Islam, Ketua Majelis Fatwa DDII), Kyai Muh. Idrus Romli (ulama muda NU, pakar fiqih dan aliran keagamaan), Ustadz Farid A. Okbah (pakar aliran keagamaan), Jeje Zainuddin (pakar Syariat Islam dari Persis), Dr. KH Fauzi A. Tijani (pimpinan pesantren al-Amin Perinduan Madura), Dr. Syamsuddin Arif (pakar Filsafat dan pemikiran Islam, dosen Casis-UTM), Dr. Adian Husaini (Ketua Program Doktor Pendidikan Islam—UIKA Bogor), Adnin Armas (pakar Filsafat dan pemikiran Islam), Dr. Rahmat Abdul Rahman (pakar syariat Islam, Ketua MIUMI Sulawesi Selatan),
H. Fahmi Salim MA (pakarTafsir al-Quran, ketua MIUMI DKI), H. Tiar Anwar Bachtiar (pakar sejarah), dan lain-lain. (azm/*/arrahmah.com)
Ringkasan ringkas Kuliah Maghrib Tuan Guru Harun Din di Surau An Nur, Seksyen 1, Bandar Baru Bangi. 2.10.2014 Khamis.
.
Puasa sunat Hari Arafah ini kena ikut Hari wukuf di Arafahlah (hari jumaat esok). habis kalau puasa hari Sabtu hendak niat apa? niat puasa sunat hari Arafah juga ke? hari Arafah apa lagi?. Hari sabtu semua orang sudah tinggalkan padang Arafah. dengan jin-jin pun dah tinggalkan Arafah.
.
Sebab ibadah ini ada yang boleh di buat di mana2 macam solat di kutub pun boleh buat. Tapi wukuf didunia ini ada satu tempat sahaja boleh buat iaitu di Arafah. jadi puasa sunat hari Arafah perlu ikut Mekahlah.
.
Sebab itulah masa saya (TGHD) bertugas bahagian penetapan raya puasa dan raya haji ini kita bermesyuarat. Raya puasa kita ikut (Falak) di sini. Raya Haji kita ikut Mekah. Jika tidak ia akan jadi kesulitan kepada masyarakat.
.
[Ada ‪#‎khilaf_Alim‬ Ulama bab puasa hari Arafah ni. Jadi hendak selamat baiklah puasa 2 hari iaitu Jumaat ini dan sabtu ini. Jadi jangan bergaduh].
.
Wallahuaklam.
.
via Syukri Kajang Manir
LikeLike · · · 33313114 
Mujahidin IS Siapkan Serangan Besar ke Kota Kurdi Kobane
Mujahidin IS Siapkan Serangan Besar ke Kota Kurdi Kobane

13.669 views

Mujahidin IS Siapkan Serangan Besar ke Kota Kurdi Kobane

AIN AL-ARAB, SURIAH (voa-islam.com) - Mujahidin Islamic State (IS) dikabarkan sedang mempersiapkan untuk melancarkan serangan besar-besaran di kota Kurdi Suriah Kobani, meski serangan udara "tidak efektif" koalisi pimpinan AS terhadap mereka.

Perkembangan Kamis (2/10/2014) datang ketika pertempuran atas kota perbatasan Suriah di barat laut Provinsi Aleppo berkecamuk antara pasukan lokal Kurdi dan unsur-unsur mujahidin Islamic State.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) lebih lanjut menyatakan bahwa Unit Perlindungan Rakyat Kurdi itu (YPG) terpaksa melarikan diri dari pinggiran barat kota Kobani dalam pertempuran terbaru.

Kelompok monitoring itu menambahkan bahwa pasukan YPG, bersama dengan pejuang Kurdi lokal, juga bersiap-siap untuk bertahan dan melakukan pertempuran jalanan melawan gerak maju IS.

Sementara itu kepala administrasi kota perbatasan Suriah menegaskan bahwa serangan udara pimpinan AS yang dipublikasikan secara luas melawan mujahidin IS tidak efektif efektif.

Anwar Muslim mencatat pada hari Selasa bahwa serangan udara AS tetap tidak mencegah mujahidin IS bewrgerak maju menuju kota yang terletak di Aleppo utara tersebut.

Disaat milisi Kurdi mundur dari bagian Barat, pertempuran juga dilaporkan berkecamuk di sisi timur dan selatan kota, yang tetap berada di bawah penembakan konstan IS yang telah mengepung kota itu  selama beberapa hari terakhir. (st/ptv)
Teuku Zacharyah Iskandar

Thursday, 2 October 2014


Kenapa "Din Ayam" delate komen dan block akaun sahabat bila bertanya pasal kereta transformers beliau


ini saya perolehi dari FB yang mana ada sahabat meluahkan berkenaan Din Ayam... jika tak puas hati boleh pie search nama sahabat diatas didalam FB...kemudian tanyalah beliau benar atau tidak...

Adam Al-Pekani
43 mins ·
















Kerajaang Perpaduwang UG added 2 new photos.


Din Ayam ni menantu Hadi Awang.
antara dalang di belakang fitnah pil kuda, dan pertindanan kerusi PAS dan PKR semasa PRU13 yang lalu.
dia juga ada kepentingan dalam GLC Selangor, Kumpulan Perangsang Selangor Berhad.
ada jawatan sebagai CRO.
pendapatan +RM15,000 sebulan.
hidup mewah bergaya, pakai BM7 Series.



lebih malang lagi, dia juga salah seorang Ahli Majlis Syura Ulama PAS.
antara yang Ahli Majlis Syura lain yang hidup mewah bergaya ialah Tantawi dengan VELLFIRE dan Harun Din dengan Land Rover nya..[plate no. PAS 3]
dulu kita marah kepada pimpinan UMNO hidup kaya dan mewah tatkala rakyat melarat. kini, pimpinan PAS pun ada yang kaya raya tatkala raya hidup melarat.
kesemua jawatan itu bukan diperolehi dari usaha sendiri, tapi dari pengaruh politik masing-masing.
sebelum ni dok sembang pasal Umar Abd Aziz yang melarang ahli keluarganya mengumpul harta dari pengaruh politik, tapi lepas ni sanggup sembang lagi ka?

LikeLike · ·

Khamis, 2 Oktober 2014


Minyak naik: Umno BN tidak boleh diharap bela rakyat

Berita berkenaan kenaikan harga minyak atas nama rasionalisasi subsidi hakikatnya mengejutkan banyak pihak. Namun, jika dilihat kepada gaya berbelanja kerajaan Umno/Barisan Nasional, tidak ada yang pelik dengan tindakan mengurangkan subsidi ini yang menyebabkan harga minyak RON95 dan diesel mengalami kenaikan sebanyak 20 sen.

Tindakan ini wajib dikutuk pada saat rakyat sedang terbeban dengan cukai perkhidmatan dan barangan (GST) yang sedang diperkenalkan. Tidak ada sebarang sebab musabab ia diperkenalkan pada saat ini kecuali sebagai satu hadiah kepada rakyat khususnya di Pengkalan Kubur kerana terus memberikan kemenangan kepada calon Umno 25 September yang lepas.

Jika sebelum ini, kerajaan kebiasaannya mewar-warkan bahawa kenaikan minyak berlaku selaras dengan kenaikan minyak dunia. Namun, pada kali ini, kenaikan minyak dunia tidak boleh dijadikan alasan. Semakan di laman http://www.infomine.com/ mendapati bahawa harga minyak dunia bukan setakat tidak mengalami kenaikan bahkan mengalami penurunan ketara semenjak akhir-akhir ini.

Untuk rekod, pada 1 Oktober 2013 yang lalu, minyak mentah (crude oil) direkodkan pada harga USD108 / barrel. Namun pada 30 September 2014 iaitu semalam, harga minyak mentah ditutup dengan harga USD97.14 / barrel. Adakah kerajaan Umno mahu menggunakan alasan penurunan harga minyak menyebabkan perniagaan Petronas kurang untung sehingga menyebabkan pengurangan subsidi?

Kerajaan perlu bertindak selaras dengan kemampuan rakyat. Hakikatnya, bantuan Rakyat 1 Malaysia (BR1M) yang nampak popular tetapi mengakibatkan kenaikan harga minyak wajib dipertimbangkan semula.

Merujuk kepada kenyataan Perdana Menteri pada 2 September 2013 yang lepas sewaktu mengumumkan pengurangan subsidi minyak RON95 dan diesel sebanyak 20 sen, kerajaan berjaya jimatkan sebanyak RM1.1 billion. Ia boleh dirujuk di akhbar Utusan Malaysia pada 3 September 2013. Ini bermakna, pengurangan subsidi sebabnyak 20 sen menjimatkan wang kerajaan sebanyak RM1.1 billion!

Walaupun tidak dinyatakan angka penjimatan kerajaan untuk kenaikan minyak pada kali ini, namun berdasarkan pemotongan subsidi sebanyak 20 sen, boleh dianggarkan bahawa penjimatan kerajaan pun sekitar RM1.1 billion.

Malangnya, untuk Program Bantuan Rakyat 1Malaysia (BR1M) bagi tahun 2014, kerajaan telah meluluskan peruntukan berjumlah RM4.6 bilion bagi diberikan seacara tunai kepada rakyat. Bayangkan jika BR1M ini tidak dilaksanakan, di atas kertas kerajaan boleh meningkatkan subsidi minyak sebanyak 80 sen (20 sen = RM1.1 billion)!

Kita bukannya anti terhadap BR1M, namun jika untuk memberikan bantuan one-off seperti itu menyebabkan rakyat terpaksa menanggung kenaikan harga minyak berlipat kali ganda, sewajibnya kerajaan Umno/Barisan Nasional bertindak dengan akal yang waras. Perlu diingatkan, kenaikan harga minyak tidak dapat tidak akan menyebabkan kenaikan harga barangan keperluan yang kesemuanya bergerak menggunakan minyak.

Rakyat perlu bangkit. Sedar dan insaf bahawa Umno/Barisan Nasional tidak boleh diharap untuk menjadi pembela rakyat. Walaupun mereka menghulurkan ketuhar microwave secara percuma pada hari pengundian, ia sebenarnya tidak lebih melainkan hanya untuk memanggang rakyat sendiri di kemudian hari!

Lakukan bantahan. Jika boleh berkempen, lakukan. Jika boleh sebarkan risalah maka sebarlah. Dan selemah-lemah bantahan ialah menolak Umno/Barisan Nasional di kertas undi nanti.

Tiada ulasan: