Khamis, 31 Oktober 2013

SOMBONG BUKAN AKHLAK MUSLIM

Sombong Adalah Selendang ALLAH

Posted: 06/02/2010 in Renungan
Tags: , , , ,

Tidak ada orang yang suka pada orang yang bersifat dan bersikap sombong. Sombong adalah salah satu sifat yang sangat dibenci oleh ALLAH. Sombong adalah perasaan menganggap diri lebih (lebih baik, lebih istimewa, lebih cerdas, lebih kaya, lebih tampan, lebih cantik, dsb.) atas orang lain, dan memandang orang lain lebih rendah dan lebih hina.
Dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 18 dan 19, ALLAH SWT berfirman,
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Dari dua ayat di atas kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa sikap dan sifat sombong, angkuh dan suka membanggakan diri sangat tidak disukai oleh ALLAH SWT. Tetapi ALLAH sangat menyukai sifat rendah hati dan sederhana. Ada banyak lagi ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mencela sikap sombong di antaranya:

Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. (QS. Al-A’raaf [7]: 146)
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl [16]: 23)
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. Al-Mu’min [40]: 60)
Rasulullah saw., pun mencela sikap sombong. Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
Tidak akan masuk surga orang yang hatinya terdapat seberat biji sawi dari sikap sombong. (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Di hadits yang lain Rasulullah saw. bersabda,
ALLAH SWT berfirman, sifat sombong itu selendang-KU, dan keagungan itu pakaian-KU. Barangsiapa yang menentang-KU dari keduanya, maka AKU masukkan ia ke neraka Jahannam. (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
Sementara itu Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
Orang-orang yang sombong besok di hari kiamat akan dikumpulkan seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia, mereka datang dengan hina dari berbagai tempat, mereka diberi minum dari keringat penduduk neraka yang berupa nanah dan darah penduduk neraka. (HR. Ahmad danAt-Tirmidzi: 2492)
Abi Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Saya diperlihatkan 3 (tiga) golongan pertama yang masuk surga dan 3 (tiga) golongan pertama yang masuk neraka. Adapun tiga golongan pertama yang masuk surga adalah orang yang mati syahid, budak yang dimiliki tuannya akan tetapi ia melaksanakan ibadah kepada ALLAH SWT dengan sebaik-baiknya dan memberikan nasihat kepada tuannya, dan orang yang menjauhkan dirinya dari hal-hal yang haram dan meminta-minta orang lain, padahal ia mempunyai tanggungan keluarga. Sedangkan tiga golongan pertama yang masuk neraka adalah pemimpin yang sewenang-wenang dan orang mempunyai harta banyak, akan tetapi ia tidak memberikannya kepada orang lain yang berhak menerimanya dan orang fakir yang sombong. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Ath-Thayalisy, dan Al-Hakim)
Manusia sesungguhnya adalah makhluk yang dhaif (lemah) karena itu tidak berhak untuk menyombongkan diri dengan apapun yang dimilikinya. Sesungguhnya semua yang dimiliki oleh manusia hanyalah titipan, hakikatnya semua adalah milik ALLAH. Dan semua itu akan kembali kepada-NYA.
Sungguh jelas ancaman ALLAH atas sifat dan sikap sombong ini seperti yang sudah dituliskan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits di atas. Jika sudah sedemikian jelas ancaman untuk kesombongan, apakah kita masih berani untuk sombong??
Mari kita tanggalkan pakaian kesombongan, takutlah akan ancaman ALLAH SWT. Mari kita beristighfar, memohon ampun atas kesombongan-kesombongan yang mungkin pernah kita lakukan, baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi. Mari kita pakai pakaian rendah hati untuk menggantikan pakaian kesombongan yang pernah atau masih kita kenakan. Semoga ALLAH SWT mengampuni dosa-dosa yang telah kita lakukan.. amin yaa Rabb..

9 Bahaya Sifat Sombong
"Usrah Rasa Hati"...
Manusia dilarang dan diharamkan dari bersifat dengan sifat sombong. Larangan ini disebabkan manusia tidak layak bersifat dengan sifat ini kerana manusia merupakan makhluk yang dicipta oleh Allah swt dengan kemampuan yang sangat terbatas. Sifat sombong sangat merbahaya kerana ia menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan manusia.
Antara bahaya sifat sombong ialah;
1. Orang yang sombong mendapat kemurkaan dari Allah swt.
Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman;

الكبرياءُ ردائي والعِزَّةُ إزاري فمن نازعنى واحدا منهما قذفته فى النار

Maksudnya;Sombong itu selendang aku dan kemulian itu pakaianku, sesiapa yang mengambil salah satunya daripadanya Aku campakkan ke dalam api neraka.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Maksudnya; sesungguhnya Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takabbur lagi membangga diri

2. Orang yang sombong akan ditutup pintu hidayah daripada Allah swt.
Firman Allah swt;
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Maksudnya; Allah menutup hati-hati mereka, pendengaran mereka dan penglihatan mereka, bagi mereka azab yang sangat besar.
كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ

Maksudnya;Demikianah Allah mengunci mati pintu hati orang yang sombong dan sewenang-wenang

3. Orang yang sombong mengabaikan perintah Allah subhanahu wata’ala.

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا

Maksudnya;Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

4. Orang yang Sombong menjadi penghuni neraka.
Sabda Rasulullah saw;
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ

Maksudnya;Tidak akan masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya terdapat sedikit kesombongan)

5. Kesombongan membawa kepada kehinaan di dunia dan di akhirat.
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Maksudnya;Sesungguhnya orang-orang yang sombong takabbur daripada beribadat dan berdoa kepada-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.

Dalam kehidupan kita didunia, sifat sombong membawa bermacam-macam masalah samada dalam diri seseorang, masyarakat, organisasi, dan negara.
Seseorang akan menjadi masalah kepada orang lain apabila tidak boleh berkerja sama kerana sombong. Keluarga tidak bahagia apabila sebahagian ahli keluarga bersikap sombong mementingkan diri sendiri.
Masyarakat tidak harmoni apabila ada anggota masyarakat bersifat sombong dan takabbur menyebabkan masyarakat berpecah belah. Negara menjadi tidak makmur apabila pemimpin sombong mementingkan diri sendiri dan tidak perihatin kepada rakyat, dunia akan menjadi huru hara apabila para pemimpin sombong tidak menghormati negara lain.
Sebalik semua akan merasa bahagia dan tenang apabila manusia saling hormat menghormati, merendah diri dan tidak menunjuk-nunjuk dan itulah inti pati akhlak yang dianjurkan oleh Islam.
Perkataan kibir mengikut istilah bahasa Melayu, ertinya ialah sombong atau angkuh. Pengertian dalam bahasa moden ialah ego. Mengikut syariat Islam, erti kibir ialah membesarkan diri kerana merasakan diri mempunyai kelebihan dan keistimewaan sehingga lupa kepada Allah dan menderhakainya. Pengertian mengikut istilah syariat inilah yang akan dihuraikan di sini.
Sifat kibir atau sombong atau angkuh atau ego bermakna membesarkan diri kerana hati merasakan diri mempunyai kelebihan, keistimewaan dan kehebatan. Ia merupakan sifat batin (mazmumah) yang paling keji. Bahkan ia adalah sifat batin yang sangat jahat.
Dosa dan kesalahan pertama yang dilakukan oleh makhluk Allah terhadap Allah ialah sifat sombong. Iblis enggan sujud kepada Nabi Adam a.s. sewaktu Allah memerintahkannya. Dia membesarkan diri lantaran merasakan dirinya lebih utama dan lebih mulia daripada Nabi Adam a.s. Kejadiannya daripada api sedangkan Nabi Adam a.s. daripada tanah. Itu saja penyebab yang dia rasa dirinya lebih hebat dan istimewa.
Peristiwa kesombongan iblis ini Allah ceritakan dalam Al Quran, firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Kami memerintahkan kepada malaikat: ‘Sujudlah kepada Ada.’ Dia (Iblis) enggan dan membesarkan dirinya. Maka sesungguhnya dia adalah dari golongan musyrik.” (Al Baqarah: 34)
Di sini Allah menceritakan bagaimana keengganan iblis untuk tunduk dan taat dengan arahan Allah. Bahkan ia membesarkan diri kerana merasa dirinya lebih hebat dan mulia daripada Nabi Adam a.s. Maka dia menjadi kafir dan menerima kutukan Allah dunia Akhirat. Allah keluarkan dia dari Syurga yang penuh nikmat dan menukar wajahnya menjadi seburuk-buruk rupa. Di sinilah bermula dendamnya kepada Nabi Adam a.s. dan anak cucu cicitnya yang tidak pernah padam sesaat pun. Jelas, daripada penyakit sombong ini akan lahirlah penyakitpenyakit batin yang lain seperti pemarah, pendendam dan hasad dengki.
Dari sini lahirlah buahnya di dalam tindakan lahir seperti kasar, keras, mengangkat-angkat diri, mengumpat dan menghina orang, menganiaya, penindasan, diskriminasi, penzaliman dan pembunuhan. Sebab itu sombong sangat dimurkai Allah SWT. Kesan daripada sifat sombong ini tercetus kerosakan dalam kehidupan masyarakat seperti hilang kasih sayang, pecah per-paduan, saling berdendam, hina-menghina, kata-mengata dan jatuh-menjatuhkan serta berbunuh-bunuhan. Itulah kemuncaknya. Sebab itu sifat sombong ini mesti dikikisbuangkan.
Sifat sombong ini hanya layak bagi Allah. Ia pakaian Tuhan maka makhluk tidak berhak memakainya. Allah SWT berfirman dalam Hadis Qudsi: “Sombong itu selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa merampas salah satu darinya, Aku lemparkan dia ke Neraka Jahannam.” (Riwayat Abu Daud)
Di antara ayat Quran yang sangat melarang kita memakai sifat kibir ini ialah: “Sesungguhnya orang-orang yang meyombongkan diri daripada menyembah-Ku, akan masuk ke Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al Mukmin: 60) “Janganlah kamu berjalan dengan menyombomgkan diri kerana sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan ketinggianmu tidak akan melepasi gunung.” (Al Israk: 37) “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong.” (An Nahl: 23)
Sedangkan sifat-sifat dan nama-nama-Nya yang lain yang sebanyak 99 (Asmaul Husna) itu tidak salah untuk hamba-hamba-Nya memilikinya. Misalnya sifat Rahman, Rahim, Kaya, Kasih Sayang, Pemurah, Pemaaf, Alim dan lain-lain lagi. Ini dibenarkan bahkan diperintahkan supaya kita memilikinya. Oleh kerana sifat sombong ini menjadi punca tercetusnya penyakit-penyakit batin (mazmumah) yang lain sehingga melahirkan kejahatan-kejahatan lahiriah yang banyak di tengah kehidupan masyarakat, maka sombong ini sangat dikeji dan dimurkai Allah. Rasulullah SAW juga ada mengingatkan dalam Hadis baginda tentang bahayanya sifat sombong. “Tidak akan masuk Syurga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.” (Riwayat Muslim)
Tidak akan masuk Syurga, ertinya ke Nerakalah jawabnya. Dengan membawa sikap sombong, di dunia lagi orang tidak suka dan tidak ada kedamaian jiwa. Di Akhirat terjun ke Neraka. Sebab itu sombong ini mesti dicabut sampai ke akar umbinya hingga tidak ada walaupun sebesar zarah, barulah kita selamat. Walhal mengikut kata Imam Al Ghazali, sifat sombong ini hampir-hampir mustahil dapat dibuang. Oleh itu kita mesti mengenal pasti lebih dahulu tanda-tanda penyakit ini dan sebab atau punca-punca penyakit supaya mudah mengubati atau mengikisnya.
TANDA-TANDA SIFAT SOMBONG
Langkah-langkah untuk mengenal pasti adanya penyakit ini ialah melalui pergaulan sesama manusia. Melalui pergaulan, akan dapat dikesan sifat sombong sama ada sombong yang keterlaluan, sederhana atau ringan.
Apakah tanda-tanda seseorang itu memiliki sifat sombong? Di antaranya:
1. Payah menerima pandangan orang lain sekalipun hatinya merasakan pandangan orang itu lebih baik daripadanya. Apatah lagi kalau pandangan itu datang daripada orang yang lebih rendah daripadanya sama ada rendah umur, pangkat atau lain-lain lagi.
2. Mudah marah atau emosional. Bila berlaku perbincangan dua hala, cepat tersinggung atau cepat naik darah kalau ada orang tersilap atau tersalah.
3. Memilih-milih kawan. Suka berkawan hanya dengan orang yang satu ‘level’ atau sama taraf dengannya. Manakala dengan orang bawahan atau lebih rendah kedudukannya, dia tidak suka bergaul atau bermesra, takut jatuh status atau darjat dirinya. Bahkan dengan orang yang sama level dengannya pun masih dipilih-pilih lagi. Yakni dia suka dengan orang yang mahu mendengar dan mentaati kata-katanya. Mereka inilah saja yang dia boleh bermesra, duduk sama atau semajlis dengannya.
4. Memandang hina pada golongan bawahan.
5. Dalam perbahasan atau perbincangan, selalunya dia suka meninggikan suara atau menguatkan suara lebih daripada yang diperlukan.
6. Dalam pergaulan dia suka kata-katanya didengari, diambil perhatian dan diikuti. Sebaliknya di pihaknya sendiri, susah untuk mendengar cakap atau nasihat orang lain serta tidak prihatin dengan cakap orang. Apatah lagi untuk mengikut cakap orang lain.
7. Dalam pergaulannya, dia saja yang memborong untuk bercakap dan tidak suka memberi peluang kepada orang lain bercakap. Kalau ada orang lain bercakap, dia suka memotong percakapan orang itu.
8. Kalau dia jadi pemimpin, dia memimpin dengan kasar dan keras terhadap pengikut-pengikutnya atau orang bawahannya. Ia membuat arahan tanpa timbang rasa dan tidak ada perikemanusiaan. Kalau dia menjadi pengikut, susah pula untuk taat dan patuh pada pemimpinnya.
9. Susah hendak memberi kemaafan kepada orang yang tersilap dengannya. Bahkan ditengking-tengking, diherdik, dikata-kata atau dihina-hina. Di belakangnya diumpat-umpat.
10. Kalau dia yang bersalah, susah dan berat hendak minta maaf. Rasa jatuh wibawa bila merendah diri meminta maaf. Bahkan dia tidak mengaku bersalah.
11. Dia suka dihormati. Tersinggung kalau tidak dihormati. Tetapi dia sendiri susah atau berat untuk menghormati orang lain.
12. Mudah berdendam dengan orang lain terutamanya bila orang itu tersilap.
13. Suka menzalimi orang sama ada secara kasar atau secara halus.
14. Kurang bermesra dengan orang kecuali terpaksa kerana perlukan orang itu atau kerana takutkan orang itu.
15. Suka memperkatakan keburukan orang seperti mengumpat, memfitnah serta membenci orang.
16. Kurang menghormati pemberian orang atau tidak menghargai pemberian orang lain.
17. Suka mengangkat-angkat diri atau menceritakan kelebihan diri.
18. Suka menghina dan menjatuhkan air muka orang di hadapan orang lain.
19. Kurang menghormati nikmat-nikmat Allah. Kalau ada makanan, berlaku pembaziran atau membuang makanan yang berlebihan. Kalau ada pakaian walaupun masih elok dipakai tetapi suka berganti dengan yang baru. Pakaian yang lama dibuang. Kalau ada duit lebih, suka beli barang yang tidak diperlukan. Semua itu lebih digemari daripada memberi nikmat yang berlebihan itu kepada orang lain.
20. Kalau berdiri, lebih suka bercekak pinggang (kerana membesarkan diri). Kalau bercakap, menepuk-nepuk meja dan suka mencemik. Kalau berjalan suka bergaya, menghentak-hentak kaki atau berjalan membusung dada.
21. Kurang memberi simpati atau kurang menolong orang lain melainkan ada tujuan-tujuan dunia atau kerana takut dengan orang itu.
22. Kurang minat menerima tetamu atau tidak suka jadi tetamu orang.
23. Tidak suka menyebut kelebihan-kelebihan orang lain kerana takut mencabar dirinya.
24. Kesalahan-kesalahan orang lain dibesar-besarkan sedangkan kesalahan sendiri didiamkan, disorokkan, buat-buat tidak tahu atau cuba mempertahankan diri supaya orang menganggap dia tidak bersalah.
25. Sangat tidak senang dengan kejayaan atau kebolehan orang lain.
26. Dia sangat tersinggung kalau ada orang memuji-muji atau menyebut kelebihan-kelebihan orang lain di hadapannya. Tetapi kalau dia dipuji, terserlah pada air mukanya rasa bangga dan senang hati.
Senarai tanda-tanda, riak-riak atau sikap-sikap di atas sudah cukup jelas untuk kita dapat mengenali sifat sombong ini. Bila sudah dikenal pasti ertinya memudahkan kita mengatasi atau mencabut sifat keji ini.
SEBAB-SEBAB SOMBONG
Sebelum mencabut sifat sombong yang keji ini perlu kita tahu kenapa sifat ini boleh berlaku. Ini juga merupakan faktor pem-bantu untuk memudahkan kita mengikis sifat ini. Macamlah jerawat yang ada di pipi. Kalau kita kenal tanda jerawat, kemudian tahu kenapa boleh timbul jerawat, barulah mudah untuk kita mengubat jerawat itu.
Faktor-faktor penyebab yang menjadikan seseorang itu memiliki sifat-sifat sombong, di antaranya ialah:
1. Memiliki kuasa, sama ada dia memiliki kuasa besar atau kecil. Kuasa besar itu seperti jadi raja, presiden, perdana menteri, gabenor dan lain-lain lagi. Kuasa kecil seperti jadi pegawai, D.O., penghulu, guru besar, guru-guru dan lain-lain lagi. Kuasa yang ada itu mendorongnya menjadi sombong.
2. Mempunyai ilmu pengetahuan sama ada pengetahuan tentang dunia atau pengetahuan tentang Akhirat. Sama ada pengetahuan di banyak bidang atau di satu bidang. Ini jadi pendorong seseorang itu menjadi sombong kerana dia rasa lebih pandai daripada orang lain.
3. Mempunyai harta kekayaan. Harta juga mendorong seseorang itu menjadi sombong.
4. Mempunyai kegagahan iaitu orang yang mempunyai kekuatan fizikal atau mempunyai kepandaian dalam mempertahankan diri seperti tinju, gusti, tae kwan do, silat dan lain-lain lagi. Ini juga mendorongnya menjadi sombong.
5. Keturunan. Ada orang jadi sombong kerana berketurunan bangsawan, berketurunan ulama dan lain-lain lagi, lantas merasa diri mulia serta memandang orang lain hina berbanding dengan dirinya.
6. Sebab-sebab yang lain seperti berwajah tampan dan cantik, disayangi oleh orang besar, disayangi suami, disayangi oleh ibu ayah dan lain-lain lagi. Ini juga pendorong menjadi sombong.
7. Bukan sebab-sebab yang di atas tadi, tapi mungkin dia orang miskin atau orang jahil atau orang hodoh atau orang cacat atau orang lemah sedangkan dia tetap sombong. Ini dikatakan bodoh sombong. Orang ini walaupun tidak ada sebab khusus untuk dia berlaku sombong tetapi oleh kerana benih sifat sombong yang semula jadi ada dalam diri itu tidak terdidik dan tidak cuba untuk dikikisbuangkan atau tidak dicabut, bahkan disuburkan, maka tetaplah dia dengan sikap sombongnya.
Golongan yang sombong di taraf ini bilamana tidak sedar atau tidak kenal dirinya yang sebenar, inilah yang jadi pendorong dia bersifat sombong. Kalau begitu ada golongan manusia yang sombongnya bersebab dan ada pula golongan manusia yang sombongnya tidak bersebab. Tetapi kebanyakan manusia itu sombongnya bersebab, seperti yang disebutkan di atas tadi. Bersebab atau tidak, sifat sombong tetap mesti dicabut dan dibuang. Jika tidak, ia akan memberi kesan yang buruk di tengah kehidupan masyarakat.
KESAN SIFAT SOMBONG
Di antara kesan sifat sombong ialah:
1. Orang benci kepadanya. Fitrah semula jadi manusia tidak suka kepada orang yang bersifat sombong ini. Hati yang benci-membenci tentulah tidak ada kasih sayang, akhirnya tidak wujud perpaduan. Ini bererti umat Islam tidak ada kekuatan. Risikonya, Islam menjadi lemah, lumpuh dan runtuh kerana tidak ada pautan hati antara satu sama lain. Ini sangat merugikan umat Islam dan Islam sendiri. Maknanya, apabila sifat sombong dimiliki bersama, semuanya bersalah dan berdosa sehingga menyebabkan tamadun roh dan tamadun material tidak dapat dibangunkan.
2. Mudah marah, di mana kebiasaannya kemarahan akan berakhir dengan perbalahan dan pergaduhan.
3. Bilamana wujud sifat sombong, lahirlah penyakit yang berikutnya iaitu mudah berdendam, hasad dengki dengan manusia, mudah hendak bertindak balas di atas kesilapan orang lain. Kadang-kadang belum tentu silapnya, dia telah gopoh-gapah bertindak. Mudah pula sakit hati terhadap kejayaan dan kebolehan orang lain sehingga berusaha se-daya upaya untuk merosakkan atau menjatuhkan orang itu. Akhirnya tentulah timbul permusuhan sesama manusia. Lebih besar dari itu, akan berakhir dengan peperangan dan pembunuhan bilamana berlaku tindak balas daripada orang lain atau golongan lain pula.
Kesombongan sangat membahayakan masyarakat manusia dan dunia seluruhnya. Lantaran ini Allah sangat murka dan Allah tempatkan mereka ini di Neraka bersama Firaun, Namrud, Hamman dan lain-lain orang yang zalim dan angkuh itu.
Memandangkan betapa merbahayanya penyakit ini maka usaha-usaha lahir mesti dibuat untuk membendungnya. Beberapa panduan dan kaedah diberi untuk mengikisbuang dan mengubatinya secepat mungkin secara serius supaya kita tidak terus mengidap penyakit yang mengerikan ini.
Di antara cara-caranya ialah:
1. Ada ilmu tentang sifat-sifat mazmumah.
Adanya ilmu ibarat ada cahaya yang mampu menyuluh sifat-sifat mazmumah di dalam diri itu termasuk sifat kibir atau sombong. Perlunya ilmu kerana ia merupakan sifat batiniah yang sesetengah orang payah mengesannya tetapi mudah pula dikesan oleh orang lain.
2. Bawa berfikir selalu tentang kejadian manusia.
Sedarkan hati kita bahawa soal kejadian manusia itu adalah sama. Yakni daripada tanah dan mati kembali ke tanah semula. Walau bagaimana hebat sekalipun seseorang itu, kejadiannya sama dengan orang lain. Kejadian yang pertama asalnya daripada tanah. Walaupun berdarjat, berpangkat, berkuasa, berharta, berilmu, sama ada yang alim atau tidak, yang kaya atau miskin, yang cantik atau buruk, namun mereka semuanya sama. Samasama berasal daripada tanah.
Lihatlah raja-raja besar seperti Firaun. Walau bagaimana hebatnya dia sehingga mengaku dirinya tuhan, di manakah dia sekarang? Bukankah dia tidak dapat mempertahankan kehebatannya, akhirnya mati dan kembali ke tanah! Jadi untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan dan keistimewaan masing-masing. Sedangkan semuanya setaraf, yakni berasal daripada tanah dan akhirnya kembali ke tanah jua. Tidak mampu untuk memanjangkan umur sendiri.
3. Fikirkan dan sedarkan hati kita bahawa kejadian manusia yang kedua adalah daripada air mani yang hina.
Kalau diperlihatkan kepada manusia, amat jijik dan benci sekali untuk melihatnya. Ertinya, kejadian manusia itu tidak ada beza di antara satu sama lain, sama ada orang kaya, orang berilmu, pembesar atau lain-lain lagi, semuanya berasal daripada air mani yang hina. Kalaulah orang kaya berasal daripada intan, pembesar daripada emas, orang berilmu daripada berlian dan orang biasa berasal daripada air mani, boleh jugalah berbanggabangga. Ini tidak, semuanya berasal daripada benda yang sama iaitu air mani yang hina. Dari segi kejadian, tidak ada perbezaan apa-apa pun. Jadi untuk apa kita berbangga-bangga dengan keistimewaan diri pada orang lain?
4. Melihat respon orang lain terhadap kita.
Dalam pergaulan hidup, dapat dikesan respon orang lain kepada kita. Kalau kita sombong, semua orang akan benci. Anak isteri tidak suka, jiran-jiran meluat, kenalan renggang dan pengikut tidak suka. Apa pendapat kita? Adakah untung kita mempertahankan sikap begitu? Apalah indahnya! Bukankah kita dapat rasakan betapa buruk padahnya akibat mempertahankan penyakit keji dan jahat ini. Lebih-lebih lagi kerja kita tidak semua kita mampu uruskan sendiri. Lagi tinggi pangkat dan darjat, lagi banyak urusan kerja yang perlu dibereskan, dibantu oleh tenaga-tenaga orang lain sama ada secara langsung mahupun tidak langsung.
Oleh itu pertolongan, bantuan dan titik peluh orang lain tidak boleh kita lupakan. Kalau tidak ada mereka ertinya kita tidak jadi hebat dan kaya. Kalau begitu untuk apa kita rasa lebih istimewa?
Bilamana orang sudah benci, di waktu-waktu tertentu seperti waktu sakit atau waktu kematian atau kecemasan, masyarakat akan pulaukan. Atau lambat-lambatkan bantuan atau tidak beri bantuan supaya kita terasa susah lebih dahulu. Ini semua hasil dari mereka sakit hati dengan sifat sombong kita itu.
5. Ambil iktibar dari pengalaman hidup.
Apabila ada kelebihan, keistimewaan dan kehebatan, bolehkah bersifat sombong? Cuba fikirkan kejadian-kejadian yang berlaku dalam pengalaman hidup seharian. Apakah kita berkuasa mengelakkan diri daripada sakit? Apakah kita mampu melawan kuasa tentera Allah yang dihantar melalui bencana alam dan lain-lain lagi? Apakah anda mampu melawan kematian dengan kesombongan dan kekibiran itu? Tentu tidak! Kalau begitu kenapa kita merasakan lebih istimewa daripada orang lain? Walhal tidak ada keistimewaan apa-apa pun yang menjadi milik kita. Semua itu Allah pinjamkan sekejap. Jadi tidak ada apa-apa pun kehebatan kita jika dibandingkan dengan orang lain. Kadang-kadang Allah beri kita kelebihan ilmu, kekayaan, pangkat dan lain-lain, tapi dalam masa yang sama kitalah yang paling banyak mengidap sakit. Misalnya sakit jantung, kencing manis, darah tinggi dan lain-lain sehingga kelebihan dan keistimewaan-keistimewaan itu semuanya tidak ada erti apaapa lagi. Akhirnya, nikmat yang dikumpul-kumpulkan sekian lama, tidak dapat dinikmati sendiri tetapi dinikmati oleh orang lain. Oleh itu untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan yang ada itu?
6. Ingat azab Allah untuk orang yang sombong.
Cubalah renungkan. Ingatkanlah di hati bahawa sombong ini sangat dimurkai oleh Allah. Kita dianggap sudah merampas pakaian-Nya. Akibatnya, kita akan dicampakkan ke Neraka yang panas apinya 70 kali ganda kekuatan api dunia dan dalamnya 70 ribu tahun perjalanan baru sampai ke dasarnya.
Ingatkan Neraka yang keseluruhannya api. Di atasnya api, di bawahnya api, di kiri api, di kanan api, di depan api, di belakang api yang memakan dan menghanguskan daging-daging dan tulang-belulang. Kemudian diganti lagi dengan tubuh yang baru dan diseksa lagi. Begitulah berulang-ulang berlaku sepanjang masa. Walhal di waktu itu kita dibelenggu kaki dan tangan serta dicemeti berterusan oleh malaikat Zabaniah. Bau Neraka yang busuk itu tidak dapat digambarkan. Kalaulah ditakdirkan bau itu tercium oleh penduduk dunia, akan matilah semua lantaran busuknya.
Perkara-perkara di atas tadi perlu difikir-fikirkan, direnung-renungkan dan diulang-ulang memikirkannya. Diingat selalu dalam hati hingga tidak dapat dilupakan lagi. Kesannya nanti akan timbul rasa malu dan takut untuk kita bersikap ego dengan Tuhan dan dengan manusia. Dengan cara-cara atau kaedah ini moga-moga membantu kita mudah untuk bermujahadah menumpaskan sombong ini. Harapan kita moga-moga Allah sentiasa memimpin kita agar menjadi hamba-hamba-Nya yang merendah diri.

BAHAYA SIFAT SOMBONG

Satu sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah sombong. Sombong adalah menganggap dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah.

Firman Allah tentang Sombong

Firman Allah Q.S. Al-Isra : 37 – 38

Artinya :          dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung (37). semua itu kejahatannya Amat dibenci di sisi Tuhanmu (38).

Allah benci dengan orang-orang yang sombong:

Firman Allah Q.S. Lukman (31) ayat 18

Artinya: dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.


Firman Allah tentang kesombongan Iblis yang tidak mau sujud kepada Adam :

Q.S Al-A’raf (17) ayat : 13

Artinya : Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina".


Hadis Nabi tentang Sombong

Nabi berkata bahwa orang yang sombong meski hanya sedikit saja niscaya tidak akan masuk surga:

”Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]

Nabi juga berkata bahwa orang yang sombong niscaya akan disiksa oleh Allah di akhirat nanti:

Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]


Ada empat bahaya Sombong

1.      Memiliki rasa paling benar dan merasa menang sendiri. Penyebab perasaan orang ini karena kelebihan yang ada pada dirinya tanpa melihat bahwa orang lain juga memiliki kelebihan yang sama atau lebih baik. Merasa menjadi orang yang paling baik dan benar sehingga ia menjadi orang yang mau menang sendiri.

2.      Tidak menyukai saran dan kritik dari orang lain karena merasa sudah sempurna dan benar. Dia merasa tidak kurang satupun. Saran pun sulit diterima maka kritik pun akan langsung dia tolak mentah-mentah dan membenci dinasehati.

3.      Tidak suka jika orang lain berhasil dan maju dari dia. Setelah itu orang sombong akan menjadi iri hati terhadap orang lain yang lebih hebat. Sikap ekstrim paling berbahaya dari orang sombong adalah pembunuhan karena kebenciannya terhadap orang lain.

Menolak kebenaran yang ada meskipun dia sadar itu benar. Orang ini akan membangkang terus saat kebenaran datang karena keras hatinya akibat sombong. 
 
 

Jangan Sombong dan Menghina Orang Lain

Ditulis oleh   |   Diterbitkan pada 3 December 2011 41
 
Jangan Sombong dan Menghina Orang Lain
Sekarang ni ramai yang bersikap sombong dan menghina orang lain. Lebih teruk lagi bila ada yang menghina sesama muslim. Sifat suka menghina dan merendahkan orang lain ni timbul bila adanya perasaan sombong dalam diri kita. Orang yang sombong ni diorang akan memandang rendah manusia lain kerana diorang rasakan ada sesuatu kelebihan yang ada pada diri mereka.
Lihat saja contoh sifat sombong yang ada pada Iblis yang enggan sujud kepada Nabi Adam. Tak cukup dengan kesombongannya itu, malah tidak menurut perintah Allah dan sanggup menghina Nabi Adam dengan mengatakan kejadiannya daripada Api itu lebih mulia daripada Nabi Adam yang dijadikan daripada tanah yang hina.
Macam tu la lebih kurang yang berlaku sekarang ni. Tadi aku ada terbaca tweet daripada rakan Twitter @HazwanArif tentang seorang hamba Allah yang menghina orang Kelantan melalui komennya di YouTube.
Walaupun rasa macam benda ni dah lama berlalu, aku buat entri ni sekadar untuk mengingatkan kita semua supaya jangan bersikap sebegini. Sikap sombong dan suka menghina macam inilah yang dilaknat oleh Allah. Penyakit sombong boleh menyerang sesiapa saja, tak kira lelaki atau perempuan, golongan bangsawan atau bawahan, berjawatan tinggi ataupun pengemis tepi jalan, mahupun orang Kedah atau orang Kelantan.
Sesiapa yang mencaci orang lain sebenarnya dia mencaci dirinya sendiri. Sebaiknya selaku umat Islam kita hendaklah hidup saling menghormati, bantu-membantu dan tolong-menolong. Apabila mendengar celaan, kita sepatutnya bertindak menyembunyikan keburukan tersebut sekalipun seseorang yang dicela itu memang telah melakukan sesuatu dosa yang mengaibkan kerana kemungkinan orang itu telah bertaubat dan taubatnya diterima oleh Allah. Sesungguhnya sesiapa yang berbuat demikian ganjarannya adalah amat besar di akhirat kelak.

7 Jenis Sombong Yang Dilaknat Tuhan

  1. Sombong kerana kelebihan seseorang dengan pengetahuan ilmunya, baik ilmu dunia atau ilmu akhirat. Apabila ilmu sudah penuh di dada, dia menganggap orang lain jahil belaka, semua orang buta dan jika ada pandangan yang bernas tetapi tidak diterimanya. Orang yang sombong seumpama ini hendak dirinya selalu dihormati oleh orang lain terutama ketika di khalayak ramai, oleh anak muridnya dan orang bawahannya serta sentiasa meminta diberi layanan mulia. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
    Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya sebesar zarah.” (Hadis riwayat Muslim)
  2. Sombong kerana kelebihan beribadat seseorang. Penyakit orang ahli abid yang merasa diri mereka terlalu banyak beribadat berbanding dengan orang lain sehingga menganggap orang lain tidak mampu beribadat seperti mereka. Sedangkan mereka sebenarnya terpedaya dengan tipu daya syaitan. Rasulullah SAW telah mengingatkan melalui sabda Baginda yang bermaksud:
    Bahawa siapa yang memuji dirinya sendiri atas suatu amal salih, bererti sudah tersesat daripada mensyukurinya, dan gugurlah segala amal perbuatannya.
  3. Sombong kerana ego memperkasakan keturunan, bangga kita berketurunan mulia lagi bangsawan, suka menyebut nama datuk nenek moyang kita yang dulunya dikatakan keramat atau hebat. Sifat sombong seperti ini tidak ubah seperti kaum Bani Israel yang dilaknat Tuhan, seperti termaktub dalam al-Quran. Mereka bangga dengan keturunan mereka yang banyak menjadi nabi ikutan, konon keturunan mulia dikasihi tuhan.
     
  4. Sombong kerana berasa diri cantik dan sempurna malah memandang orang lain dengan hina, seperti merendah-rendah ciptaan Allah hingga sanggup menyindir atau memberi gelaran tidak baik seperti pendek, berkulit hitam atau gemuk.
     
  5. Sombong yang berpunca daripada kelebihan harta diberi Allah membuat kita lupa daratan, berbangga dengan kekayaan yang ada, rumah besar, kereta BMW mewah hingga memandang rendah orang yang kurang berada.
     
  6. Sombong kerana kekuatan dan kegagahan diri. Semua orang akan dibuli kerana kuatnya badan kita tidak terperi, hingga boleh memakan kaca, kunyah besi, boleh menarik bas dan lori hanya dengan gigi, boleh dihempap badan dengan batu dan besi, atau sebagainya.
     
  7. Sombong dan berbangga kerana ramainya pengikut setia di belakang diri, sepertinya orang alim berbangga dengan ramainya murid yang memuji. Guru silat pula berbangga dengan ramainya murid yang tidak lut ditetak parang dan dijilat api.
     
Oleh itu, hendaklah kita memeriksa diri kita betul-betul, lihat sama ada 7 perkara yang membawa kepada penyakit sombong ini ada pada kita atau tidak. Penawarnya ada di tangan sendiri kerana penyakit sombong ini hanya akan memakan diri. Tidak sekarang, mungkin di masa akan datang. Ubatilah sifat sombong itu dan jangan sesekali menghina orang lain kerana ianya sifat yang dilaknat oleh Allah. Fikirkanlah..
Nabi Muhammad SAW bersabda yang bermaksud:
Orang yang sombong, keras kepala dan takbur, akan dikumpulkan pada hari kiamat, dalam bentuk semut yang kecil, yang dipijak mereka oleh manusia, kerana hinanya mereka pada Allah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Abu Hurairah)
Sumber rujukan: hidayahnet

Sombong Bukan Akhlak Muslim


Sombong, bongkak, angkuh, atau takabbur mempunyai satu kategori yang sama, iaitu tergolong dari sifat mazmumah (sifat-sifat tercela atau keji). Sifat ini, walaupun jika terdapat unsurnya yang sedikit sekalipun ia akan mendatangkan kebencian dan kemurkaan Allah Taala, malah sifat mazmumah tersebut boleh menghalang kita mendapat Syurga dan menghapuskan segala amal kebajikan kita. Firman Allah Taala :

"Dan Tuhan kamu berfirman; Berdoalah kepada-Ku nescaya Aku akan memperkenankannya. Sesungguhnya mereka yang sombong untuk taat sebagai hamba-Ku, mereka akan masuk neraka jahanam sebagai makhluk yang hina-dina." (Al Ghafir:60).

Sifat sombong atau takabbur boleh dibahagikan kepada dua bahagian :
  1. Takabbur Zahir dan;
  2. Takabbur Batin.
Takabbur zahir boleh dilihat melalui percakapan dan tindakannya. Gayanya angkuh, mulutnya tajam menghina orang yang dianggap level-nya lebih rendah daripadanya. Kadangkala ia boleh dilihat melalui percakapan seperti tidak mahu mengaku kalah, menganggap dirinya sentiasa benar dan releven sepanjang masa, serta tidak mahu mendengar atau mengikut nasihat yang baik. Imam Al Ghazali berkata di dalam kitab Ihya'-nya, "Orang yang takabbur ialah apabila ditegur dia marah, sedangkan kalau menegur orang lain, caranya (tidak beradab) keras dan kasar".

Takabbur batin ialah membesarkan diri dalam hati. Inilah maksiat hati yang dicela. Contohnya iblis menganggap dirinya lebih baik dan mulia daripada Nabi Adam. Lalu dengan angkuhnya dia enggan tunduk kepada Nabi Adam sehingga menyebabkan Allah melaknat Iblis dan seluruh keturunannya. Oleh kerana itu, sifat mazmumah ini adalah sifat yang paling bahaya jika ia dimiliki oleh manusia, kerana sifat ini merupakan sifat warisan Iblis yang akhirnya menempah neraka buat selama-lamanya.

Sombong adalah penyakit hati yang bahaya. Orang yang berpenyakit ini tidak boleh menjadi pemimpin jamaah terutamanya. Ditakuti melalui tindak-tanduknya akan menampakkan akhlaknya yang buruk. Lebih bahaya lagi jika dia mewakili jemaah kerana nama jemaah akan turut buruk. Sifat ini boleh membawa kebinasaan kepada petugas dan pemimpin jamaah. Kerana sifat takbur ia menjadi benteng penghalang masyarakat untuk rapat dengan dia dan jamaah.

Orang yang takbur mereka lupa bahawa sombong adalah pakaian Allah, iaitu hak uluhiyah-Nya yang tidak boleh dirampas oleh sesiapa seperti dinyatakan dalam hadis qudis yang diriwayatkan Muslim yang bermaksud, "Allah berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang merampas keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyeksanya." - Riwayat Muslim

Tanda-Tanda Sifat Takabbur
  • Tidak mahu bergaul dengan orang miskin sebaliknya suka memandang berat kepada golongan kaya dan orang kenamaan.
  • Mengambil berat secara berlebihan dalam pakaian.
  • Tidak mahu berucap melainkan dalam perhimpunan yang dihadiri ramai orang.
  • Menggunakan bahasa yang payah dan berbunga dengan berlebihan sehingga sukar difahami. Inilah yang diperingat oleh Baginda Nabi Muhammad S.A.W, "Sesungguhnya Allah benci kepada pemidato dari (golongan lelaki) yang memilih (kata-kata) dengan lidahnya seperti lembu memilih-milih (rumput) dengan lidahnya" - Sunan Abi Daud dan At Tirmizi
  • Kagum dengan ilmu sendiri dan membodohkan orang lain.
Cara Mengubat Wabak Takabbur

Untuk mengatasi penyakit ini kita mesti bersifat tawaddhu'. Orang yang tawaduk dia hidup dengan semua kategori manusia dan bersedia menyambut semua orang, bercakap dengan semua orang, menziarahi semua orang dan mengasihi semua orang. Dia memberi khidmatnya kepada seluruh jenis manusia tanpa mengira tinggi atau rendah pangkatnya. Dia sentiasa berhubung dengan orang ramai bukan memutuskan dan menjauhi mereka.

Sebagai ahli PAS, kita hendaklah mesti bersikap rendah diri samaada sesama anggota atau dengan orang lain lebih-lebih lagi yang bertaraf pemimpin. Rai-kanlah seluruh ahli PAS kerana bukan wang yang mereka minta. Mereka hanya perlukan senyuman, teguran dan sentuhan daripada pemimpin. Mereka tidak minta upah semasa mereka memenangkan kita sebagai wakil rakyat. Mereka meninggalkan kerja harian, untuk bertugas kepada calon yang bertanding, walaupun keluarga mereka memerlukan perbelanjaan harian. Mereka tidak pernah merungut dan mengeluh terhadap curahan tenaga mereka yang tidak pernah dibayar.

Walaupun kita bijak macam mana sekalipun, dia  perlu membuang sifat ego daripada dirinya. Kerana yang ia memimpin ini satu jamaah Islam, bukan badan kerajaan atau swasta, bukan gerakan elit, ahlinya bekerja secara sukarela bukan  ada gaji. Apabila ini dapat dibuktikan dalam jamaah insyaAllah ia akan merancakkan kerja jamaah dan dapat melebarkan pengaruh Pas kepada orang luar. Sekiranya  ahli dan pemimpin PAS dengan sifat ego dan merasakan dirinya pandai dan bijak maka ia tidak akan boleh membawa parti ke arah yang lebih cemerlang. Orang ego dan sombong tidak boleh kekal lama dalam PAS dan memajukan jamaah dengan lebih cemerlang. Malahan akan memalapkan usaha dan perancangan jamaah.

Abdullah Ibn Masud R.A ada menyebut dua perkara yang membinasakan manusia iaitu sikap berputus asa dan rasa bangga diri.

Sifat tawaddhu' akan membuka hati mad’u untuk tertarik dengan apa yang dibawa oleh PAS. Apabila bertemu dengan orang ramai, dia yang memulakan salam dengan semua orang yang ditemuinya, bersikap  sederhana ketika berkumpul dengan orang-orang fakir dalam satu majlis, makan dengan apa yang dihidangkan kepadanya, dan berjalan di atas muka bumi dengan rasa rendah hati. Firman Allah Taala :

"Dan hamba Allah yang baik (yang diredhai-Nya); ialah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandungi keselamatan (kesejahteraan)" (Al Furqan:63)

Rasulullah S.A.W turut bersabda, maksudnya, "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kamu bersifat tawaddhu' sehingga seorang tidak merasa megah terhadap seorang yang lain, dan juga tidak bersikap melampau di antara seseorang dengan seorang yang lain." - Riwayat Muslim dan Abi Daud

Imam Ghazali telah memberi beberapa panduan untuk mengelakkan sikap takbur ini. Apabila berjumpa kanak-kanak, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita kerana kanak-kanak belum dibebani dosa. Apabila berhadapan dengan orang tua pula, anggaplah juga mereka lebih mulia kerana lebih lama beribadah daripada kita. Ketika berjumpa orang alim, anggaplah beliau lebih mulia kerana banyak ilmu dan apabila melihat orang jahil anggaplah juga mereka lebih mulia kerana berbuat dosa disebabkan kejahilan sedangkan kita berbuat dosa dalam keadaan mengetahuinya. Jika berjumpa orang jahat, jangan anggap kita mulia. Tetapi, katakanlah mungkin orang jahat itu akan bertaubat pada masa tuanya, sedangkan kita belum tahu akhirnya. Begitu juga apabila bertemu orang kafir. Katakan, belum tentu dia akan kafir selama-lamanya.
Ustaz Idris bin Ahmad merupakan Pengarah Jabatan Tarbiyah Dan Perkaderan Parti Islam SeMalaysia (PAS) Pusat.

HAKEKAT SIKAP SOMBONG/TAKABBUR : Menolak kebenaran apabila bertentangan dengan hawa nafsunya dan Merendahkan manusia

SOMBONG (Menolak Kebenaran dan Merendahkan Manusia)

Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed
Salah satu bentuk penyakit hati yang sangat berbahaya bagi seorang muslim adalah kesombongan. Bahkan ancaman bagi orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sangat mengerikan.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. (رواه مسلم)

Tidak akan masuk surga seorang yang dalam hatinya ada sebiji dzarrah dari kesombongan. (HR. Muslim)
Yang demikian karena surga Allah سبحانه وتعالى persiapkan bagi orang-orang yang tidak sombong, sebagaimana firman-Nya:
تِلْكَ الدَّارُ اْلآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لاَ يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ. (القصص: 83)
Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. (al-Qashash: 83)
Demikian kerasnya ancaman di atas terhadap seorang yang memiliki sifat sombong, karena kesombongan itu adalah pakaian Allah. Maka terlalu lancang bagi seseorang yang memakai pakaian Allah tsb.
Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ: إِنَّ الْعِزَّ إِزَارِيْ وَالْكِبْرِيَاءَ رِدَائِيْ فَمَنْ نَازِعُنِيْ فِيْهِمَا عَذَّبْتُهُ. (رواه الطبراني)
Sesunguhnya Allah Ta’ala berfirman: “Kemuliaan adalah pakaian-Ku dan sombong adalah selendang-Ku. Barangsiapa yang mengambilnya dariku, Aku Adzab dia. (HR. Muslim)
Kesombongan bukanlah berwujud seorang yang suka memakai pakaian yang bagus atau sandal yang bagus. Akan tetapi lebih dari itu, yaitu seseorang yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia yang lainnya. Seperti dalam kelanjutan riwayat di atas. Seorang shahabat رضي الله عنه bertanya kepada Nabi صلى الله عليه وسلم: “Wahai Rasulullah, kami suka memakai pakaian dan sandal yang bagus”. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab:
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ. (رواه مسلم)
Sesungguhnya Allah indah dan suka keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. (HR. Muslim)

Menolak kebenaran

Sifat ini banyak dilupakan oleh sebagian kaum muslimin. Jika ada orang yang kaya yang memakai pakaian dan sandal yang bagus, mereka mencibir dan menjulukinya sebagai seorang yang sombong. Padahal mereka sendiri jika diberi nasehat dengan ayat-ayat dan hadits-hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم menolaknya dengan akal dan hawa nafsunya.
Maka sesungguhnya mereka inilah yang sombong, karena menolak kebenaran dari al-Qur’an dan hadits, dan lebih membanggakan akal pikirannya sendiri. Sungguh inilah sikap iblis ketika diperintah oleh Allah untuk sujud kepada Adam عليه السلام. Dia menolak dengan pikirannya bahwa dia yang diciptakan dari api lebih baik dan lebih mulia dari Adam عليه السلام yang diciptakan dari tanah.
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ. (الأعراف: 12)
Allah berfirman: “Apa yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) waktu Aku menyuruhmu?” Iblis menjawab: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (al-A’raaf: 12)
Iblis menolak perintah Allah untuk memuliakan Adam, karena merasa dirinya lebih berhak untuk mendapatkan kemuliaan. Terkumpullah pada diri iblis sifat yang diterangkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم yaitu menolak perintah Allah yang hak dan meremehkan Adam عليه السلام. Maka Allah sebut perbuatan iblis tersebut sebagai kesombongan.
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا ِلآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ. (البقرة: 34)
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia menolak dan sombong. Dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (al-Baqarah: 34)

Meremehkan manusia

Sifat kedua ini pun banyak mengenai kita, kaum muslimin. Sering sekali tanpa terasa, sebagian kita meremehkan dan menganggap rendah orang lain di bawah telapak kakinya. Sifat ini yang membawa sebagian manusia meperolok-olokkan sebagian yang lainnya, padahal belum tentu yang memperolok-olokkan lebih baik dan lebih mulia daripada yang diperolok-olokkan.
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ يَسْخَرْ قَومٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلاَ نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ… (الحجرات: 11)
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lainnya, (karena) bisa jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lainnya, (karena) bisa jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok). .. (al-Hujura-at: 11)
Pada ayat berikutnya Allah سبحانه وتعالى menerangkan bahwa orang yang paling mulia adalah mereka yang paling bertaqwa di antara mereka.
…إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ. (الحجرات: 13)
…Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (al-Huju-raat: 13)
Hubungan antara sifat ini dengan sifat yang sebelumnya sangat erat. Kita lihat bahwa umat-umat sebelum kita yang menolak kebenaran dari para nabinya, biasanya karena mereka meremehkan dan merendahkan para Nabi tersebut.
Allah سبحانه وتعالى berfirman tentang nabi Nuh عليه السلام:
قَالُوا أَنُؤْمِنُ لَكَ وَاتَّبَعَكَ الْأَرْذَلُونَ. (الشعراء: 111)
Mereka berkata: “Apakah kami akan beriman kepadamu, padahal yang mengikuti kamu ialah orang-orang yang hina?” (asy-Syu’araa: 111)
فَقَالَ الْمَلأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلاَّ بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلاَّ الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ. (هود: 27)
Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: “Kami tidak melihatmu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikutimu melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta”. (Huud: 27)
Dan Allah سبحانه وتعالى berfirman tentang nabi Syu’aib عليه السلام:
قَالُوا يَاشُعَيْبُ مَا نَفْقَهُ كَثِيرًا مِمَّا تَقُولُ وَإِنَّا لَنَرَاكَ فِينَا ضَعِيفًا وَلَوْلاَ رَهْطُكَ لَرَجَمْنَاكَ وَمَا أَنْتَ عَلَيْنَا بِعَزِيزٍ. (هود: 91)
Mereka berkata: “Hai Syu`aib, kami tidak banyak mengerti tentang apa yang kamu katakan itu dan sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu tentulah kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang berwibawa di sisi kami. (Huud: 91)
Demikian pula Allah berfirman tentang nabi Luth عليه السلام:
وَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلاَّ أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوهُمْ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ. (الأعراف: 82)
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kota kalian ini;sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang sok mensucikan diri.” (al-A’raaf: 82)
Lihatlah mereka menyebut para nabi dan para pengikutnya sebagai orang-orang yang rendah, orang-orang yang sok suci, dan orang-orang yang lemah dan miskin. Semua itu dalam rangka menolak kebenaran yang mereka dakwahkan.

Sombong karena kekayaan

Sebagian manusia yang tidak memiliki rasa syukur, ketika mendapatkan kekayaan harta dunia yang melimpah, mereka menjadi sombong, menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Sifat inilah yang menyebabkan  Qarun menolak kebenaran yang dibawa oleh Nabi Musa عليه السلام dan merendahkan manusia lainnya, khususnya pengikut nabi Musa.
Allah menjelaskan kisahnya dengan firman-Nya:
إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَءَاتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لاَ تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْفَرِحِينَ . وَابْتَغِ فِيمَا ءَاتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ اْلآخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِي اْلأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (77) قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلاَ يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ. (القصص: 76)
Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”.  Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.  (al-Qashash: 76-78)

Sombong karena kedudukan

Sebagian yang lainnya menjadi sombong, menolak kebenaran dan menginjak-injak manusia ketika mendapatkan kedudukan yang tinggi sebagai pemimpin dan penguasa. Ketika merasa dirinya lebih tinggi dan lebih mulia di atas manusia yang lainnya, ia enggan untuk menerima nasehat dan kebenaran dari orang yang dianggap lebih rendah dan lebih hina. Inilah yang membawa Fir’aun menolak dakwah Nabi Musa عليه السلام dan merendahkan bani Israil.
إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلاَ فِي اْلأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ. (القصص: 4)
Sesungguhnya Fir`aun telah berbuat kesombongan di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah-belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir`aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (al-Qashash: 4) Wallahu a’lam
Ust. Muhammad Umar as-Sewed
Buletin Manhaj Salaf, Edisi: 114/Th. III Tanggal 16 Rajab  1427 H/11 Agustsus 2006 M
* * *

Obat Penyakit Takabbur Dan Tips Meraih Tawadhu’

Al-‘Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah  bin Baz rahimahullah
Tidak diragukan, bahwa kewajiban atas setiap muslim adalah waspada dari takabbur/sombong dan bersikap tawadhu’. ‹‹ Barangsiapa yang bertawadhu’ karena Allah satu derajat, maka akan Allah angkat dia satu derajat ›› [1] dan barangsiapa yang takabbur (sombong) maka dia terancam untuk Allah timpakan musibah/hukuman atasnya — nas`alullah al-‘afiyah – .
Seseorang bertanya : “Wahai Rasulullah, aku suka jika bajuku bagus, sandalku juga bagus, apakah itu termasuk sombong?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
« إن الله جميل يحب الجمال، الكبر بطر الحق وغمط الناس »
‹‹ Sesungguhnya Allah itu indah, cinta kepada keindahan. Sombong adalah  menolak al-haq (kebenaran) dan melecehkan manusia. ›› [2]
Batharul Haq yakni menolak al-haq (kebenaran). Apabila kebenaran bertentangan dengan hawa nafsunya maka ia menolaknya.
Ghamthun Nas, yakni merendahkan manusia. Orang lain dalam pandangannya selalu berada di bawahnya. Ia merendahkan  mereka. Ia melihat dirinya selalu berada di atas mereka. Bisa jadi karena kefasasihannya berbicara, atau karena kekayaannya, atau karena jabatannya, atau karena sebab-sebab lainya yang ia khayalkan. Dan bisa jadi dilakukan oleh orang yang fakir. Dalam hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
« ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة ولا يزكيهم ولا ينظر إليهم ولهم عذاب أليم: شيخ زان، وملك كذاب، وعائل مستكبر. »
‹‹ Tiga golongan yang Allah tidak akan berbicara dengannya kelak pada Hari Kiamat, tidak membersihkan mereka, dan tidak melihat kepada mereka, serta bagi mereka adzab yang pedih : seorang tua yang berzina, penguasa yang pendusta, orang miskin yang sombong. ›› [3]
Yakni orang miskin, dengan kemiskinannya dia sombong, dia mendapat musibah kesombongan. Sombong itu biasanya dilakukan oleh orang berharta dan kaya, namun dalam kondisinya yang miskin tersebut dia masih bersikap sombong. Sombong merupakan watak dan karakternya.
Adapun Tawadhu’ adalah sikap lembut, akhlak yang baik, dan tidak merasa tinggi di hadapan manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
« إن من أحبكم إلي وأقربكم مني مجلسا يوم القيامة أحاسنكم أخلاقا »
‹‹ Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan paling dekat majelisnya denganku pada Hari Kiamat adalah orang yang terbaik akhlaknya di antara kalian. ›› [4]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
« البر حسن الخلق »
‹‹ Kebaikan adalah akhlaq yang baik ›› [5]
Maka hendaknya ingat keagungan Allah, dan ingat bahwa Allah lah yang memberinya harta, memberinya jabatan, memberinya kedudukan, dan wajah yang tampan, atau selain itu. Hendaknya ingat bahwa barangsiapa yang mensyukuri sikap tawadhu’ tersebut dan tidak sombong … dia tidak sombong karena harta, atau karena jabatan, atau karena nasab, ketampanan, kekuatan, atau pun yang lainnya. .. bahkan ia ingat bahwa itu semua merupakan nikmat Allah dan barangsiapa yang mensyukurinya maka ia akan bersikap tawadhu, merendahkan dirinya sendiri, dan tidak akan sombong terhadap saudara-saudadaranya serta tidak akan merasa tinggi di hadapan mereka.
Takabbur/sombong mengantarkan kepada kezhaliman, kedustaan, tidak adil dalam ucapan dan perbuatan. Melihat dirinya berada di atas saudaranya, baik karena harta, ketampanan, jabatan, nasab, atau pun hal-hal yang masih abstrak sifatnya. Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan  ‹‹ Sombong adalah  menolak al-haq (kebenaran) dan melecehkan manusia. ›› yakni menolak al-haq apabila bertentangan dengan hawa nafsunya ini adalah takabbur/sombong. Dan melecehkan manusia : merendahkan mereka, melihat mereka selalu berada di bawahnya, dan bahwa mereka tidak pantas untuk disikapi dengan adil, atau memulai salam terhadap mereka, atau dipenuhi undangan mereka, dan yang semisalnya.
Apabila seseorang mengingat kelemahan dirinya, dan bahwa dirinya berasal dari air mani yang hina, dirinya butuh kamar mandi untuk buang hajat, dirinya makan dari sini, keluar dari sini, serta dirinya jika tidak istiqamah di atas ketaatan kepada Allah maka dia akan masuk neraka, jika dia menyadari itu semua maka dia akan tahu kelemahan dirinya, dan bahwa dirinya adalah miskin, dan tidak pantas baginya untuk bersikap takabbur/sombong.
(Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah IX/267-268)

[1] HR. Ibnu Majah 4176, Ibnu Hibban 5678, dan Ahmad. [2] HR. Muslim 131.
[3] HR. Muslim 136
[4] HR. At-Tirmidzi 1941
[5] HR. Muslim 4632
Sumber :  http://www.assalafy.org/mahad/?p=368

TIDAK AKAN MASUK SURGA, SESEORANG DIHATINYA TERDAPAT SIFAT SOMBONG, WALAUPUN SEBESAR BIJI SAWI




TIDAK AKAN MASUK SURGA SESEORANG YANG DI DALAM HATINYA TERDAPAT KESOMBONGAN WALAUPUN SEBESAR BIJI SAWI, MAKSUDNYA PASTI MASUK NERAKA

Gambar diatas maknanya, untuk saya sbb, "Bila berdebat dengan AhliKitab, tampang saya menjadi Singa, tetapi bila berkumpul dg saudaranya sesama muslim, saya berlaku sbg kucing"

سنن أبي داوود ٣٥٦٨: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ يَعْنِي ابْنَ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ وَلَا يَدْخُلُ النَّارَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ خَرْدَلَةٍ مِنْ إِيمَانٍقَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ الْقَسْمَلِيُّ عَنْ الْأَعْمَشِ مِثْلَهُ
Sunan Abu Daud 3568: 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi, dan tidak akan masuk ke dalam neraka orang yang dalam hatinya terdapat keimanan sebesar biji sawi." Abu Dawud berkata, " Al Qaslami meriwayatkannya dari Al A'masy seperti hadits ini."


HANYA ALLAH YANG BERHAK "MENYOMBONGKAN DIRI"

سنن أبي داوود ٣٥٦٧: حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ ح و حَدَّثَنَا هَنَّادٌ يَعْنِي ابْنَ السَّرِيِّ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ الْمَعْنَى عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ قَالَ مُوسَى عَنْ سَلْمَانَ الْأَغَرِّ وَقَالَ هَنَّادٌ عَنْ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ هَنَّادٌ قَالَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ
Sunan Abu Daud 3567: 
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah Azza Wa Jalla berfirman: 'Kesombongan adalah selendang-Ku, kebesaran adalah sarung-Ku, barangsiapa mengambil salah satu dari keduanya dari-Ku, maka ia akan Aku lemparkan ke dalam neraka."


CIRI-CIRI SEORANG HAMBA ALLAH YANG BERIMAN, MEREKA KERAS DAN TEGAS KEPADA ORANG-ORANG KAFIR, TETAPI MEREKA LEMAH LEMBUT BERKASIH SAYANG KEPADA SESAMA SAUDARANYA MUSLIM

QS 48:29

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖسِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا [٤٨:٢٩]
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.
﴿٢٩﴾


SEORANG HAMBA ALLAH YANG BERIMAN DAN BERTAKWA BERSIFAT RENDAH HATI DAN AKAN MEMBALAS DENGAN UCAPAN YANG MENGANDUNG KESELAMATAN TERHADAP SAPAAN ORANG-ORANG YANG JAHIL

QS 25:63-85

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا [٢٥:٦٣]
Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.
﴿٦٣﴾

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا [٢٥:٦٤]
Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.
﴿٦٤﴾

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ ۖ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا [٢٥:٦٥]
Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".
﴿٦٥﴾

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا [٢٥:٦٦]
Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
﴿٦٦﴾

وَالَّذِينَ إِذَا أَنفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا [٢٥:٦٧]
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
﴿٦٧﴾

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا [٢٥:٦٨]
Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
﴿٦٨﴾

يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا [٢٥:٦٩]
(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
﴿٦٩﴾

إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا [٢٥:٧٠]
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
﴿٧٠﴾

وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا [٢٥:٧١]
Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.
﴿٧١﴾

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا [٢٥:٧٢]
Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.
﴿٧٢﴾

وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا [٢٥:٧٣]
Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
﴿٧٣﴾

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا [٢٥:٧٤]
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
﴿٧٤﴾

أُولَٰئِكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوا وَيُلَقَّوْنَ فِيهَا تَحِيَّةً وَسَلَامًا [٢٥:٧٥]
Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,
﴿٧٥﴾

خَالِدِينَ فِيهَا ۚ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا [٢٥:٧٦]
mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.
﴿٧٦﴾

MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN NYA

https://www.facebook.com/notes/penjaga-kitabullah/tidak-akan-masuk-surga-seseorang-dihatinya-terdapat-sifat-sombong-walaupun-sebes/356432554449394


Baca juga ulasan saya berikut ini

ALLAH CINTA KEPADA MUSLIM YANG KUAT
https://www.facebook.com/notes/penjaga-kitabullah/allah-cinta-kepada-muslim-yang-kuat/321549944604322

PESAN SAYA KHUSUS KEPADA SAUDARAKU UMAT ISLAM
https://www.facebook.com/notes/penjaga-kitabullah/pesan-saya-khusus-kepada-saudaraku-umat-islam/227450460680938

SOMBONG SELENDANG ALLAH...JADI JANGAN SOMBONG DAN CAKAP BESAR

Saman: Bekas Setpol MB Kedah menang RM130,000

Zulkifli Yahaya, 31 Okt 2013
ALOR SETAR: Bekas Setiausaha Politik Menteri Besar Kedah, Muhammad Sanusi Md Noor (gambar) menang dalam tuntutan samannya terhadap penulis blog, Sobri Sudin.

Pesuruhjaya Kehakiman Mahkamah Tinggi Alor Setar, Alor Setar Abu Bakar Katar dalam keputusannya mengarahkan Sobri membayar gantirugi am sebanyak RM100,000 kepada Sanusi, di samping kos tuntutan plaintif sebanyak RM30,000.

Pada 27 Februari 2013, Sanusi melalui peguamnya Amirul Fairuzzeen Jamaluddin dari firma guaman  Amin Amirul & Partners telah menfailkan tuntutan mahkamah terhadap Sobri Sudin kerana memfitnahnya.

Fitnah yang tersiar dalam blog Padi Jantan pada 22 Julai 2012 itu mendakwa kononnya Sanusi telah ditahan oleh Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) kerana terbabit dengan kes rasuah bernilai RM1.3 juta.

“Mahkamah ini sedar fitnah yang dibuat oleh plaintif telah dibuat oleh teknologi tercanggih iaitu internet.

“Dengan mengambilkira kedudukan plaintif iaitu bekas Setiausaha Politik Menteri Besar dan juga penglibatannya dalam parti politik PAS sebagai Timbalan Ketua Pemuda PAS dan Ketua Penerangan PAS Kedah.

“Mahkamah ini berpendapat gantirugi am sebanyak RM100,000.00 adalah munasabah dan memadai,” ujar Pesuruhjaya Kehakiman dalam keputusannya.

Bagaimanapun mahkamah tidak memberikan gantirugi teruk kepada plaintif kerana defendan tidak memfailkan apa-apa pembelaan justifikasi.

Dalam kenyataannya di galeri mahkamah selepas hakim membuat keputusan, Sanusi melahirkan kesyukuran kerana kebenaran berpihak kepadanya.

Beliau mengingatkan para penulis blog supaya tidak sewenang-wenangnya menyebarkan fitnah kerana kesan untuk pihak lain dan akibat yang terpaksa ditanggung oleh pemfitnah juga sangatlah buruk.

“Di dunia lagi mereka sudah merasai akibat buruk dari memfitnah orang, bagaimana pula nasib mereka di akhirat?” ujar Sanusi.

Keputusan mahkamah juga, kata Sanusi, membuktikan bahawa kerajaan Pakatan Rakyat yang memerintah Kedah dahulu adalah kerajaan yang bersih dan berintegriti sehingga tiada kes penyelewengan yang boleh disabitkan terhadap mana-mana pemimpin politik dalam kerajaan negeri.

Umno layan rakyat macam roti canai - Bob Lokman

Harakahdaily, 31 Okt 2013
JERAI: Bekas pelakon dan penulis lirik terkenal, Bob Lokman mengingatkan seluruh pengundi Dun Sungai Limau agar mengambil iktibar apa yang telah berlaku selepas Pilihan Raya Umum ke-13 lalu.

Tampil di pentas ceramah PAS di Padang Lumat, Batu 16 di sini malam tadi, Bob atau nama sebenarnya Muhammad Hakim Lokman, melontar persoalan adakah rakyat di negara ini tidak serik diperlakukan seperti "roti canai" oleh Umno BN.

"Mula-mula dia uli tepung penuh kelembutan, campur majerin, jadikan kecil-kecil sebesar penumbuk, sapu minyak, tutup dengan tuala good morning, perap dan simpan tempat sejuk.

"Tapi bila nak makan, dia cengkam satu-satu, hempas atas meja, lenyek-lenyek, tarik-tarik, kemudian bakar atas tempat panas," katanya.

Menurut beliau, itulah cara Umno melayan rakyat selama ini dengan membelai penuh kasih sayang ketika kempen, namun selepas pilihan raya, rakyat dijadikan mangsa.

Beliau memberi contoh janji BN sebelum PRU13 lalu yang berjanji tidak akan menaikkan harga petrol dan barangan lain, namun selepas pilihan raya, petrol dan terbaru harga gula naik serta merta.

Itu belum lagi dengan perlaksanaan cukai GST, yang sebelum ini dicanang tidak akan dilaksanakan, namun selepas pilihan raya semuanya berubah.

"Waktu kempen PRU13 lalu saya dah kata jangan undi BN nanti minyak naik, gula naik, tapi ramai tak nak dengar.

"Jadi sekarang saya nak kata apa lagi. Cukup la, jangan sebab dapat kain sarung, helmet, kita lupa apa yang dah mereka buat.

"Jangan la kita jadi macam roti canai," katanya.
Turut berceramah sepentas dengan beliau malam tadi termasuk Presiden PAS Datuk Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang, Ketua Penerangan Dewan Muslimat PAS Pusat Aiman Atirah Al-Jundi, serta Timbalan Pesuruhjaya II PAS Terengganu Muhyidin Abdul Rashid.

Semalam adalah malam kedua Bob Lokman hadir membantu kempen PAS di Sungai Limau di sini.

Pada 2011 lalu, Bob mengumumkan menyertai PAS dan telah menyerahkan borang keahliannya kepada mantan Menteri Besar Allahyarham Tan Sri Ustaz Azizan Razak yang juga bekas Adun Sungai Limau dalan satu majlis di negeri ini.

Kuin: Tiga MB, tiga lokasi berubah

Ahmad Tajdid, 31 Okt 2013
JERAI: Perancangan membina kampus tetap Kolej Universiti Insaniah (Kuin) telah dibuat sejak zaman Tan Sri Sanusi Junid menjawat Menteri Besar tetapi lokasi pembinaannya berubah setiap kali Kedah mendapat MB baru.

Hanya setelah teraju kerajaan negeri diambil alih oleh PAS pada 2008, hasrat penubuhan kampus tetap Kuin menjadi kenyataan.

Ketika Sanusi Junid menjawat MB, kampus tetap Kuin dicadangkan di Yan tetapi diubah ke Jeneri, Sik di era pentadbiran MB Datuk Seri Syed Razak Syed Zain.

Datuk Seri Mahdzir Khalid pula mengubah cadangan lokasi Kuin ke Suka Menanti apabila mengambil alih teraju negeri. Bagaimanapun masalah pengambilan balik tanah sawah penduduk mengakibatkan projek itu tertangguh.

Hanya setelah Pakatan Rakyat mengambil alih pentadbiran negeri kampus tetap Kuin didirikan di Kuala Ketil.

Pemilihan Kuala Ketil sebagai tapak kampus tegap Kuin dibuat atas beberapa faktor antaranya keluasan tanah milik Perbadanan Kemajuan Negeri Kedah (PKNK); matlamat pembangunan bandar baru, perancangan pembangunan masa depan, jaringan perhubungan, pembangunan sosial setempat dan kepadatan penduduk.

Bagaimanapun perkembangan pesat Kuin dengan kampus baru bernilai RM330 juta itu terbantut apabila BN kembali berkuasa di Kedah.

Menteri Besar, Datuk Mukhriz Mahathir telah mengarahkan kakitangan dan para pelajar Kuin berpindah ke kampus lama di Mergong walaupun kampus baru telah beroperasi dan dirasmikan Yang di-Pertuan Agong yang juga Sultan Kedah pada 29 Januari lalu.

Malah Mukhriz telah mengarahkan pemangku Rektor Kuin memberhentikan pengambilan pelajar ke beberapa program pengajian; menamatkan kontrak pensyarah berstatus profesor dan profesor madya yang sedang menyelia thesis pelajar-pelajar pasca siswazah; mengecilkan bilangan fakulti; mengarahkan Kuliyyah Muamalat berpindah balik ke Mergong; dan menyerahkan program perubatan kepada IPT lain.

Langkah mundur ke belakang ini menutup jalan Kuin untuk memohon dinaik taraf sebagai universiti penuh.

Bajet 2014: Cakap besar subsidi rakyat hilang juga

Muhammad Nuruddin Bashah, 31 Okt 2013
Kata Perdana Menteri semasa membentang Bajet 2014, tahun 2013 akan menyaksikan perkembangan ekonomi sebanyak 4.5 hingga 5 peratus. Manakala KDNK negara pada 2014 dijangka oleh Perdana Menteri sebanyak RM34,126 berbanding tahun 2009 hanya RM24,879.

Ada beberapa fakta lagi dinyatakan oleh Perdana Menteri untuk menunjukkan betapa makmurnya negara di bawah seliaan Umno dan BN. Melihat kepada muqaddimah teks ucapan Bajet 2014 menyebabkan rakyat seperti saya bertanya.

Apa rasionalnya segala subsidi dikurang atau dihapuskan? Apa rasional GST dilaksanakan? Dan apa pula rasionalnya rakyat digesa berjimat cermat?

Apa guna cakap besar dalam bajet sedangkan subsidi ditarik juga. Kerajaan tidak pula mendedahkan berapa hutang negara dan hutang isi rumah yang ditanggung rakyat.

Hanya dalam perenggan ke-18 sahaja Perdana Menteri mengakui negara turut menerima tempiasan pengucupan ekonomi walaupun kemudiannya bercakap besar kembali mengatakan ekonomi negara terus mapan.

Kelihatannya kerajaan menjadi peka secara mendadak terhadap kesihatan rakyat walaupun tatkala berhadapan dengan rangkaian makanan segera yang juga memudaratkan, kerajaan menjadi lemah kerana mereka adalah syarikat gergasi yang boleh membaham kerajaan kita tambah-tambah menjelang termeterainya TTPA kelak.

Lebih menarik janji Timbalan Menteri Kewangan Datuk Ahmad Maslan pengurangan subsidi gula berjumlah RM442 juta tahun ini akan dibelanjakan untuk bidang kesihatan kepada rakyat. Jadi beliau mulai menabur janji dengan melupakan tindakan rakyat yang mencatat dan menyimpan dokumen kenyataan media beliau.

Beliau berkata misalnya dalam kaedah perbelanjaan kerajaan  pada tahun hadapan, kerajaan  akan bina 50 klinik 1Malaysia, 30 klinik desa dan (melatih) 6,800 jururawat yang baru. Ini adalah janji umum. Menabur janji tanpa ada blue print atau kertas kerja yang baik.

Perdana Menteri juga mengingatkan rakyat agar berjimat cermat sejurus kerajaan mengisytihar pengurangan subsidi gula, perlaksanaan GST dan kenaikan harga minyak sedangkan kerajaan dan BN berleluasa menghabiskan wang negara.

Berdasarkan jawapan di Parlimen, bil utiliti di kediaman rasmi Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak di Kompleks Seri Perdana mencecah lebih RM2.5 juta untuk tahun 2012.  Daripada jumlah itu, RM2,237788.13 adalah untuk pembayaran bil elektrik dan baki RM311, 174.25 untuk bayaran bil air.

Lebih menyedihkan penyokong Umno BN cukup buta dan tuli untuk menilai tindakan memotong subsidi oleh kerajaan yang didukungi parti kesayangan mereka  tetapi pada masa sama kerajaan bijak ini juga membiarkan pembaziran bernilai RM6.5 bilion seperti didedahkan dalam Laporan Ketua Audit Negara 2012. Adakah akses inernet tidak mampu memberi kefahaman kepada para penyokong ini semua?

Kerajaan kesayangan mereka juga membelanjakan RM28.8 juta sebagai kos sewa tahunan pesawat Perdana Menteri dan RM5.5 juta untuk menyelenggara pesawat jet VVIP tersebut serta menanggung kos RM44.02 juta untuk membiayai kos lawatan luar negara Perdana Menteri sejak 2008.

Bayangkan hanya RM78.32 juta dibelanjakan untuk seorang makhluk sahaja sedangkan RM442 juta adalah untuk 28 juta rakyat Malaysia! Jika dikira sekitar RM16 setahun sahaja untuk seorang rakyat.

Rakyat terpaksa bayar kos akibat rasuah, pembaziran, tiada kawalan dalam pembelian dan lemah dalam kawalan logistik dan pembekalan agensi kerajaan. Laporan Ketua Audit Negara wajar dicetak dan diedar ke kedai-kedai kopi yang dikunjungi penyokong Umno BN agar mereka kembali cerdik.

PRK UIA: Pro-M menang 22 daripada 25 kerusi

Harakahdaily, 31 Okt 2013
GOMBAK: Wufi meneruskan momentum kemenangan Pro Mahasiswa di seluruh Malaysia apabila memenangi sebanyak 22 daripada 25 buah kerusi yang dipertandingkan pada Pilihan raya Kampus (PRK) Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) 2013.

“Walaupun kami berjaya mengekalkan kemenangan di dalam PRK kali ini, namun kami telah mendapat tamparan apabila berlaku kemerosotan undi di beberapa kuliah,” kata Pengerusi Wufi, Muhd Najib.

Walaupu begitu, ujar beliau pihaknya berjaya memenangi kerusi yang sengit di kuliah undang-undang.

Sehubungan itu, pihaknya mengucapkan tahniah dan takziah kepada semua calon yang telah memenangi PRK kali ini.

“Tidak lupa juga setinggi-tinggi ucapan terima kasih ditujukan kepada semua pihak, khususnya para pengundi dan tenaga jentera yang telah bertungkus lumus berkempen demi memberi kemenangan kepada calon-calon kami,” ujarnya.

Beliau menambah, walaupun memenangi pilihan raya kali ini, Wufi tetap tidak akan mendiamkan isu-isu yang berbangkit sepanjang perjalanan PRK ini.

Katanya, di pihak Wufi mengumpulkan semua isu ini dan membawanya ke peringkat tertinggi untuk diberi perhatian yang serius.

PRK kali ini memperlihatkan 25 buah kerusi kuliah telah dipertandingkan di kampus Gombak dan Kuantan.

Proses pengundian bermula sejak jam 9.00 pagi dan berakhir 5.00 petang dengan peratusan sebanyak 62.68% mahasiswa menunaikan tanggungjawab mereka.

Keputusan rasmi PRK telah diumumkan pada jam 9.30 malam di tempat penjumlahan undi.

Sombong Adalah Selendang ALLAH

Posted: 06/02/2010 in Renungan
Tags: , , , ,

Tidak ada orang yang suka pada orang yang bersifat dan bersikap sombong. Sombong adalah salah satu sifat yang sangat dibenci oleh ALLAH. Sombong adalah perasaan menganggap diri lebih (lebih baik, lebih istimewa, lebih cerdas, lebih kaya, lebih tampan, lebih cantik, dsb.) atas orang lain, dan memandang orang lain lebih rendah dan lebih hina.
Dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 18 dan 19, ALLAH SWT berfirman,
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Dari dua ayat di atas kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa sikap dan sifat sombong, angkuh dan suka membanggakan diri sangat tidak disukai oleh ALLAH SWT. Tetapi ALLAH sangat menyukai sifat rendah hati dan sederhana. Ada banyak lagi ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang mencela sikap sombong di antaranya:

Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. (QS. Al-A’raaf [7]: 146)
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl [16]: 23)
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina. (QS. Al-Mu’min [40]: 60)
Rasulullah saw., pun mencela sikap sombong. Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
Tidak akan masuk surga orang yang hatinya terdapat seberat biji sawi dari sikap sombong. (HR. Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Di hadits yang lain Rasulullah saw. bersabda,
ALLAH SWT berfirman, sifat sombong itu selendang-KU, dan keagungan itu pakaian-KU. Barangsiapa yang menentang-KU dari keduanya, maka AKU masukkan ia ke neraka Jahannam. (HR. Muslim, Abu Dawud dan Ahmad)
Sementara itu Amr bin Syu’aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,
Orang-orang yang sombong besok di hari kiamat akan dikumpulkan seperti semut-semut kecil dalam bentuk manusia, mereka datang dengan hina dari berbagai tempat, mereka diberi minum dari keringat penduduk neraka yang berupa nanah dan darah penduduk neraka. (HR. Ahmad danAt-Tirmidzi: 2492)
Abi Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda,
Saya diperlihatkan 3 (tiga) golongan pertama yang masuk surga dan 3 (tiga) golongan pertama yang masuk neraka. Adapun tiga golongan pertama yang masuk surga adalah orang yang mati syahid, budak yang dimiliki tuannya akan tetapi ia melaksanakan ibadah kepada ALLAH SWT dengan sebaik-baiknya dan memberikan nasihat kepada tuannya, dan orang yang menjauhkan dirinya dari hal-hal yang haram dan meminta-minta orang lain, padahal ia mempunyai tanggungan keluarga. Sedangkan tiga golongan pertama yang masuk neraka adalah pemimpin yang sewenang-wenang dan orang mempunyai harta banyak, akan tetapi ia tidak memberikannya kepada orang lain yang berhak menerimanya dan orang fakir yang sombong. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, Ath-Thayalisy, dan Al-Hakim)
Manusia sesungguhnya adalah makhluk yang dhaif (lemah) karena itu tidak berhak untuk menyombongkan diri dengan apapun yang dimilikinya. Sesungguhnya semua yang dimiliki oleh manusia hanyalah titipan, hakikatnya semua adalah milik ALLAH. Dan semua itu akan kembali kepada-NYA.
Sungguh jelas ancaman ALLAH atas sifat dan sikap sombong ini seperti yang sudah dituliskan pada ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits di atas. Jika sudah sedemikian jelas ancaman untuk kesombongan, apakah kita masih berani untuk sombong??
Mari kita tanggalkan pakaian kesombongan, takutlah akan ancaman ALLAH SWT. Mari kita beristighfar, memohon ampun atas kesombongan-kesombongan yang mungkin pernah kita lakukan, baik secara terang-terangan maupun secara tersembunyi. Mari kita pakai pakaian rendah hati untuk menggantikan pakaian kesombongan yang pernah atau masih kita kenakan. Semoga ALLAH SWT mengampuni dosa-dosa yang telah kita lakukan.. amin yaa Rabb..

9 Bahaya Sifat Sombong
"Usrah Rasa Hati"...
Manusia dilarang dan diharamkan dari bersifat dengan sifat sombong. Larangan ini disebabkan manusia tidak layak bersifat dengan sifat ini kerana manusia merupakan makhluk yang dicipta oleh Allah swt dengan kemampuan yang sangat terbatas. Sifat sombong sangat merbahaya kerana ia menyebabkan berbagai masalah dalam kehidupan manusia.

Antara bahaya sifat sombong ialah;
1. Orang yang sombong mendapat kemurkaan dari Allah swt.
Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman;

الكبرياءُ ردائي والعِزَّةُ إزاري فمن نازعنى واحدا منهما قذفته فى النار

Maksudnya;Sombong itu selendang aku dan kemulian itu pakaianku, sesiapa yang mengambil salah satunya daripadanya Aku campakkan ke dalam api neraka.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Maksudnya; sesungguhnya Allah tidak suka kepada tiap-tiap orang yang sombong takabbur lagi membangga diri

2. Orang yang sombong akan ditutup pintu hidayah daripada Allah swt.
Firman Allah swt;
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Maksudnya; Allah menutup hati-hati mereka, pendengaran mereka dan penglihatan mereka, bagi mereka azab yang sangat besar.
كَذَلِكَ يَطْبَعُ اللَّهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ

Maksudnya;Demikianah Allah mengunci mati pintu hati orang yang sombong dan sewenang-wenang

3. Orang yang sombong mengabaikan perintah Allah subhanahu wata’ala.

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا

Maksudnya;Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

4. Orang yang Sombong menjadi penghuni neraka.
Sabda Rasulullah saw;
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ حَبَّةُ خَرْدَلٍ مِنْ كِبْرٍ

Maksudnya;Tidak akan masuk surga siapa saja yang di dalam hatinya terdapat sedikit kesombongan)

5. Kesombongan membawa kepada kehinaan di dunia dan di akhirat.
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Maksudnya;Sesungguhnya orang-orang yang sombong takabbur daripada beribadat dan berdoa kepada-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina.

Dalam kehidupan kita didunia, sifat sombong membawa bermacam-macam masalah samada dalam diri seseorang, masyarakat, organisasi, dan negara.
Seseorang akan menjadi masalah kepada orang lain apabila tidak boleh berkerja sama kerana sombong. Keluarga tidak bahagia apabila sebahagian ahli keluarga bersikap sombong mementingkan diri sendiri.
Masyarakat tidak harmoni apabila ada anggota masyarakat bersifat sombong dan takabbur menyebabkan masyarakat berpecah belah. Negara menjadi tidak makmur apabila pemimpin sombong mementingkan diri sendiri dan tidak perihatin kepada rakyat, dunia akan menjadi huru hara apabila para pemimpin sombong tidak menghormati negara lain.
Sebalik semua akan merasa bahagia dan tenang apabila manusia saling hormat menghormati, merendah diri dan tidak menunjuk-nunjuk dan itulah inti pati akhlak yang dianjurkan oleh Islam.


Perkataan kibir mengikut istilah bahasa Melayu, ertinya ialah sombong atau angkuh. Pengertian dalam bahasa moden ialah ego. Mengikut syariat Islam, erti kibir ialah membesarkan diri kerana merasakan diri mempunyai kelebihan dan keistimewaan sehingga lupa kepada Allah dan menderhakainya. Pengertian mengikut istilah syariat inilah yang akan dihuraikan di sini.
Sifat kibir atau sombong atau angkuh atau ego bermakna membesarkan diri kerana hati merasakan diri mempunyai kelebihan, keistimewaan dan kehebatan. Ia merupakan sifat batin (mazmumah) yang paling keji. Bahkan ia adalah sifat batin yang sangat jahat.
Dosa dan kesalahan pertama yang dilakukan oleh makhluk Allah terhadap Allah ialah sifat sombong. Iblis enggan sujud kepada Nabi Adam a.s. sewaktu Allah memerintahkannya. Dia membesarkan diri lantaran merasakan dirinya lebih utama dan lebih mulia daripada Nabi Adam a.s. Kejadiannya daripada api sedangkan Nabi Adam a.s. daripada tanah. Itu saja penyebab yang dia rasa dirinya lebih hebat dan istimewa.
Peristiwa kesombongan iblis ini Allah ceritakan dalam Al Quran, firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Kami memerintahkan kepada malaikat: ‘Sujudlah kepada Ada.’ Dia (Iblis) enggan dan membesarkan dirinya. Maka sesungguhnya dia adalah dari golongan musyrik.” (Al Baqarah: 34)
Di sini Allah menceritakan bagaimana keengganan iblis untuk tunduk dan taat dengan arahan Allah. Bahkan ia membesarkan diri kerana merasa dirinya lebih hebat dan mulia daripada Nabi Adam a.s. Maka dia menjadi kafir dan menerima kutukan Allah dunia Akhirat. Allah keluarkan dia dari Syurga yang penuh nikmat dan menukar wajahnya menjadi seburuk-buruk rupa. Di sinilah bermula dendamnya kepada Nabi Adam a.s. dan anak cucu cicitnya yang tidak pernah padam sesaat pun. Jelas, daripada penyakit sombong ini akan lahirlah penyakitpenyakit batin yang lain seperti pemarah, pendendam dan hasad dengki.
Dari sini lahirlah buahnya di dalam tindakan lahir seperti kasar, keras, mengangkat-angkat diri, mengumpat dan menghina orang, menganiaya, penindasan, diskriminasi, penzaliman dan pembunuhan. Sebab itu sombong sangat dimurkai Allah SWT. Kesan daripada sifat sombong ini tercetus kerosakan dalam kehidupan masyarakat seperti hilang kasih sayang, pecah per-paduan, saling berdendam, hina-menghina, kata-mengata dan jatuh-menjatuhkan serta berbunuh-bunuhan. Itulah kemuncaknya. Sebab itu sifat sombong ini mesti dikikisbuangkan.
Sifat sombong ini hanya layak bagi Allah. Ia pakaian Tuhan maka makhluk tidak berhak memakainya. Allah SWT berfirman dalam Hadis Qudsi: “Sombong itu selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa merampas salah satu darinya, Aku lemparkan dia ke Neraka Jahannam.” (Riwayat Abu Daud)
Di antara ayat Quran yang sangat melarang kita memakai sifat kibir ini ialah: “Sesungguhnya orang-orang yang meyombongkan diri daripada menyembah-Ku, akan masuk ke Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al Mukmin: 60) “Janganlah kamu berjalan dengan menyombomgkan diri kerana sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan ketinggianmu tidak akan melepasi gunung.” (Al Israk: 37) “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong.” (An Nahl: 23)
Sedangkan sifat-sifat dan nama-nama-Nya yang lain yang sebanyak 99 (Asmaul Husna) itu tidak salah untuk hamba-hamba-Nya memilikinya. Misalnya sifat Rahman, Rahim, Kaya, Kasih Sayang, Pemurah, Pemaaf, Alim dan lain-lain lagi. Ini dibenarkan bahkan diperintahkan supaya kita memilikinya. Oleh kerana sifat sombong ini menjadi punca tercetusnya penyakit-penyakit batin (mazmumah) yang lain sehingga melahirkan kejahatan-kejahatan lahiriah yang banyak di tengah kehidupan masyarakat, maka sombong ini sangat dikeji dan dimurkai Allah. Rasulullah SAW juga ada mengingatkan dalam Hadis baginda tentang bahayanya sifat sombong. “Tidak akan masuk Syurga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.” (Riwayat Muslim)
Tidak akan masuk Syurga, ertinya ke Nerakalah jawabnya. Dengan membawa sikap sombong, di dunia lagi orang tidak suka dan tidak ada kedamaian jiwa. Di Akhirat terjun ke Neraka. Sebab itu sombong ini mesti dicabut sampai ke akar umbinya hingga tidak ada walaupun sebesar zarah, barulah kita selamat. Walhal mengikut kata Imam Al Ghazali, sifat sombong ini hampir-hampir mustahil dapat dibuang. Oleh itu kita mesti mengenal pasti lebih dahulu tanda-tanda penyakit ini dan sebab atau punca-punca penyakit supaya mudah mengubati atau mengikisnya.
TANDA-TANDA SIFAT SOMBONG
Langkah-langkah untuk mengenal pasti adanya penyakit ini ialah melalui pergaulan sesama manusia. Melalui pergaulan, akan dapat dikesan sifat sombong sama ada sombong yang keterlaluan, sederhana atau ringan.
Apakah tanda-tanda seseorang itu memiliki sifat sombong? Di antaranya:
1. Payah menerima pandangan orang lain sekalipun hatinya merasakan pandangan orang itu lebih baik daripadanya. Apatah lagi kalau pandangan itu datang daripada orang yang lebih rendah daripadanya sama ada rendah umur, pangkat atau lain-lain lagi.
2. Mudah marah atau emosional. Bila berlaku perbincangan dua hala, cepat tersinggung atau cepat naik darah kalau ada orang tersilap atau tersalah.
3. Memilih-milih kawan. Suka berkawan hanya dengan orang yang satu ‘level’ atau sama taraf dengannya. Manakala dengan orang bawahan atau lebih rendah kedudukannya, dia tidak suka bergaul atau bermesra, takut jatuh status atau darjat dirinya. Bahkan dengan orang yang sama level dengannya pun masih dipilih-pilih lagi. Yakni dia suka dengan orang yang mahu mendengar dan mentaati kata-katanya. Mereka inilah saja yang dia boleh bermesra, duduk sama atau semajlis dengannya.
4. Memandang hina pada golongan bawahan.
5. Dalam perbahasan atau perbincangan, selalunya dia suka meninggikan suara atau menguatkan suara lebih daripada yang diperlukan.
6. Dalam pergaulan dia suka kata-katanya didengari, diambil perhatian dan diikuti. Sebaliknya di pihaknya sendiri, susah untuk mendengar cakap atau nasihat orang lain serta tidak prihatin dengan cakap orang. Apatah lagi untuk mengikut cakap orang lain.
7. Dalam pergaulannya, dia saja yang memborong untuk bercakap dan tidak suka memberi peluang kepada orang lain bercakap. Kalau ada orang lain bercakap, dia suka memotong percakapan orang itu.
8. Kalau dia jadi pemimpin, dia memimpin dengan kasar dan keras terhadap pengikut-pengikutnya atau orang bawahannya. Ia membuat arahan tanpa timbang rasa dan tidak ada perikemanusiaan. Kalau dia menjadi pengikut, susah pula untuk taat dan patuh pada pemimpinnya.
9. Susah hendak memberi kemaafan kepada orang yang tersilap dengannya. Bahkan ditengking-tengking, diherdik, dikata-kata atau dihina-hina. Di belakangnya diumpat-umpat.
10. Kalau dia yang bersalah, susah dan berat hendak minta maaf. Rasa jatuh wibawa bila merendah diri meminta maaf. Bahkan dia tidak mengaku bersalah.
11. Dia suka dihormati. Tersinggung kalau tidak dihormati. Tetapi dia sendiri susah atau berat untuk menghormati orang lain.
12. Mudah berdendam dengan orang lain terutamanya bila orang itu tersilap.
13. Suka menzalimi orang sama ada secara kasar atau secara halus.
14. Kurang bermesra dengan orang kecuali terpaksa kerana perlukan orang itu atau kerana takutkan orang itu.
15. Suka memperkatakan keburukan orang seperti mengumpat, memfitnah serta membenci orang.
16. Kurang menghormati pemberian orang atau tidak menghargai pemberian orang lain.
17. Suka mengangkat-angkat diri atau menceritakan kelebihan diri.
18. Suka menghina dan menjatuhkan air muka orang di hadapan orang lain.
19. Kurang menghormati nikmat-nikmat Allah. Kalau ada makanan, berlaku pembaziran atau membuang makanan yang berlebihan. Kalau ada pakaian walaupun masih elok dipakai tetapi suka berganti dengan yang baru. Pakaian yang lama dibuang. Kalau ada duit lebih, suka beli barang yang tidak diperlukan. Semua itu lebih digemari daripada memberi nikmat yang berlebihan itu kepada orang lain.
20. Kalau berdiri, lebih suka bercekak pinggang (kerana membesarkan diri). Kalau bercakap, menepuk-nepuk meja dan suka mencemik. Kalau berjalan suka bergaya, menghentak-hentak kaki atau berjalan membusung dada.
21. Kurang memberi simpati atau kurang menolong orang lain melainkan ada tujuan-tujuan dunia atau kerana takut dengan orang itu.
22. Kurang minat menerima tetamu atau tidak suka jadi tetamu orang.
23. Tidak suka menyebut kelebihan-kelebihan orang lain kerana takut mencabar dirinya.
24. Kesalahan-kesalahan orang lain dibesar-besarkan sedangkan kesalahan sendiri didiamkan, disorokkan, buat-buat tidak tahu atau cuba mempertahankan diri supaya orang menganggap dia tidak bersalah.
25. Sangat tidak senang dengan kejayaan atau kebolehan orang lain.
26. Dia sangat tersinggung kalau ada orang memuji-muji atau menyebut kelebihan-kelebihan orang lain di hadapannya. Tetapi kalau dia dipuji, terserlah pada air mukanya rasa bangga dan senang hati.
Senarai tanda-tanda, riak-riak atau sikap-sikap di atas sudah cukup jelas untuk kita dapat mengenali sifat sombong ini. Bila sudah dikenal pasti ertinya memudahkan kita mengatasi atau mencabut sifat keji ini.
SEBAB-SEBAB SOMBONG
Sebelum mencabut sifat sombong yang keji ini perlu kita tahu kenapa sifat ini boleh berlaku. Ini juga merupakan faktor pem-bantu untuk memudahkan kita mengikis sifat ini. Macamlah jerawat yang ada di pipi. Kalau kita kenal tanda jerawat, kemudian tahu kenapa boleh timbul jerawat, barulah mudah untuk kita mengubat jerawat itu.
Faktor-faktor penyebab yang menjadikan seseorang itu memiliki sifat-sifat sombong, di antaranya ialah:
1. Memiliki kuasa, sama ada dia memiliki kuasa besar atau kecil. Kuasa besar itu seperti jadi raja, presiden, perdana menteri, gabenor dan lain-lain lagi. Kuasa kecil seperti jadi pegawai, D.O., penghulu, guru besar, guru-guru dan lain-lain lagi. Kuasa yang ada itu mendorongnya menjadi sombong.
2. Mempunyai ilmu pengetahuan sama ada pengetahuan tentang dunia atau pengetahuan tentang Akhirat. Sama ada pengetahuan di banyak bidang atau di satu bidang. Ini jadi pendorong seseorang itu menjadi sombong kerana dia rasa lebih pandai daripada orang lain.
3. Mempunyai harta kekayaan. Harta juga mendorong seseorang itu menjadi sombong.
4. Mempunyai kegagahan iaitu orang yang mempunyai kekuatan fizikal atau mempunyai kepandaian dalam mempertahankan diri seperti tinju, gusti, tae kwan do, silat dan lain-lain lagi. Ini juga mendorongnya menjadi sombong.
5. Keturunan. Ada orang jadi sombong kerana berketurunan bangsawan, berketurunan ulama dan lain-lain lagi, lantas merasa diri mulia serta memandang orang lain hina berbanding dengan dirinya.
6. Sebab-sebab yang lain seperti berwajah tampan dan cantik, disayangi oleh orang besar, disayangi suami, disayangi oleh ibu ayah dan lain-lain lagi. Ini juga pendorong menjadi sombong.
7. Bukan sebab-sebab yang di atas tadi, tapi mungkin dia orang miskin atau orang jahil atau orang hodoh atau orang cacat atau orang lemah sedangkan dia tetap sombong. Ini dikatakan bodoh sombong. Orang ini walaupun tidak ada sebab khusus untuk dia berlaku sombong tetapi oleh kerana benih sifat sombong yang semula jadi ada dalam diri itu tidak terdidik dan tidak cuba untuk dikikisbuangkan atau tidak dicabut, bahkan disuburkan, maka tetaplah dia dengan sikap sombongnya.
Golongan yang sombong di taraf ini bilamana tidak sedar atau tidak kenal dirinya yang sebenar, inilah yang jadi pendorong dia bersifat sombong. Kalau begitu ada golongan manusia yang sombongnya bersebab dan ada pula golongan manusia yang sombongnya tidak bersebab. Tetapi kebanyakan manusia itu sombongnya bersebab, seperti yang disebutkan di atas tadi. Bersebab atau tidak, sifat sombong tetap mesti dicabut dan dibuang. Jika tidak, ia akan memberi kesan yang buruk di tengah kehidupan masyarakat.
KESAN SIFAT SOMBONG
Di antara kesan sifat sombong ialah:
1. Orang benci kepadanya. Fitrah semula jadi manusia tidak suka kepada orang yang bersifat sombong ini. Hati yang benci-membenci tentulah tidak ada kasih sayang, akhirnya tidak wujud perpaduan. Ini bererti umat Islam tidak ada kekuatan. Risikonya, Islam menjadi lemah, lumpuh dan runtuh kerana tidak ada pautan hati antara satu sama lain. Ini sangat merugikan umat Islam dan Islam sendiri. Maknanya, apabila sifat sombong dimiliki bersama, semuanya bersalah dan berdosa sehingga menyebabkan tamadun roh dan tamadun material tidak dapat dibangunkan.
2. Mudah marah, di mana kebiasaannya kemarahan akan berakhir dengan perbalahan dan pergaduhan.
3. Bilamana wujud sifat sombong, lahirlah penyakit yang berikutnya iaitu mudah berdendam, hasad dengki dengan manusia, mudah hendak bertindak balas di atas kesilapan orang lain. Kadang-kadang belum tentu silapnya, dia telah gopoh-gapah bertindak. Mudah pula sakit hati terhadap kejayaan dan kebolehan orang lain sehingga berusaha se-daya upaya untuk merosakkan atau menjatuhkan orang itu. Akhirnya tentulah timbul permusuhan sesama manusia. Lebih besar dari itu, akan berakhir dengan peperangan dan pembunuhan bilamana berlaku tindak balas daripada orang lain atau golongan lain pula.
Kesombongan sangat membahayakan masyarakat manusia dan dunia seluruhnya. Lantaran ini Allah sangat murka dan Allah tempatkan mereka ini di Neraka bersama Firaun, Namrud, Hamman dan lain-lain orang yang zalim dan angkuh itu.
Memandangkan betapa merbahayanya penyakit ini maka usaha-usaha lahir mesti dibuat untuk membendungnya. Beberapa panduan dan kaedah diberi untuk mengikisbuang dan mengubatinya secepat mungkin secara serius supaya kita tidak terus mengidap penyakit yang mengerikan ini.
Di antara cara-caranya ialah:
1. Ada ilmu tentang sifat-sifat mazmumah.
Adanya ilmu ibarat ada cahaya yang mampu menyuluh sifat-sifat mazmumah di dalam diri itu termasuk sifat kibir atau sombong. Perlunya ilmu kerana ia merupakan sifat batiniah yang sesetengah orang payah mengesannya tetapi mudah pula dikesan oleh orang lain.
2. Bawa berfikir selalu tentang kejadian manusia.
Sedarkan hati kita bahawa soal kejadian manusia itu adalah sama. Yakni daripada tanah dan mati kembali ke tanah semula. Walau bagaimana hebat sekalipun seseorang itu, kejadiannya sama dengan orang lain. Kejadian yang pertama asalnya daripada tanah. Walaupun berdarjat, berpangkat, berkuasa, berharta, berilmu, sama ada yang alim atau tidak, yang kaya atau miskin, yang cantik atau buruk, namun mereka semuanya sama. Samasama berasal daripada tanah.
Lihatlah raja-raja besar seperti Firaun. Walau bagaimana hebatnya dia sehingga mengaku dirinya tuhan, di manakah dia sekarang? Bukankah dia tidak dapat mempertahankan kehebatannya, akhirnya mati dan kembali ke tanah! Jadi untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan dan keistimewaan masing-masing. Sedangkan semuanya setaraf, yakni berasal daripada tanah dan akhirnya kembali ke tanah jua. Tidak mampu untuk memanjangkan umur sendiri.
3. Fikirkan dan sedarkan hati kita bahawa kejadian manusia yang kedua adalah daripada air mani yang hina.
Kalau diperlihatkan kepada manusia, amat jijik dan benci sekali untuk melihatnya. Ertinya, kejadian manusia itu tidak ada beza di antara satu sama lain, sama ada orang kaya, orang berilmu, pembesar atau lain-lain lagi, semuanya berasal daripada air mani yang hina. Kalaulah orang kaya berasal daripada intan, pembesar daripada emas, orang berilmu daripada berlian dan orang biasa berasal daripada air mani, boleh jugalah berbanggabangga. Ini tidak, semuanya berasal daripada benda yang sama iaitu air mani yang hina. Dari segi kejadian, tidak ada perbezaan apa-apa pun. Jadi untuk apa kita berbangga-bangga dengan keistimewaan diri pada orang lain?
4. Melihat respon orang lain terhadap kita.
Dalam pergaulan hidup, dapat dikesan respon orang lain kepada kita. Kalau kita sombong, semua orang akan benci. Anak isteri tidak suka, jiran-jiran meluat, kenalan renggang dan pengikut tidak suka. Apa pendapat kita? Adakah untung kita mempertahankan sikap begitu? Apalah indahnya! Bukankah kita dapat rasakan betapa buruk padahnya akibat mempertahankan penyakit keji dan jahat ini. Lebih-lebih lagi kerja kita tidak semua kita mampu uruskan sendiri. Lagi tinggi pangkat dan darjat, lagi banyak urusan kerja yang perlu dibereskan, dibantu oleh tenaga-tenaga orang lain sama ada secara langsung mahupun tidak langsung.
Oleh itu pertolongan, bantuan dan titik peluh orang lain tidak boleh kita lupakan. Kalau tidak ada mereka ertinya kita tidak jadi hebat dan kaya. Kalau begitu untuk apa kita rasa lebih istimewa?
Bilamana orang sudah benci, di waktu-waktu tertentu seperti waktu sakit atau waktu kematian atau kecemasan, masyarakat akan pulaukan. Atau lambat-lambatkan bantuan atau tidak beri bantuan supaya kita terasa susah lebih dahulu. Ini semua hasil dari mereka sakit hati dengan sifat sombong kita itu.
5. Ambil iktibar dari pengalaman hidup.
Apabila ada kelebihan, keistimewaan dan kehebatan, bolehkah bersifat sombong? Cuba fikirkan kejadian-kejadian yang berlaku dalam pengalaman hidup seharian. Apakah kita berkuasa mengelakkan diri daripada sakit? Apakah kita mampu melawan kuasa tentera Allah yang dihantar melalui bencana alam dan lain-lain lagi? Apakah anda mampu melawan kematian dengan kesombongan dan kekibiran itu? Tentu tidak! Kalau begitu kenapa kita merasakan lebih istimewa daripada orang lain? Walhal tidak ada keistimewaan apa-apa pun yang menjadi milik kita. Semua itu Allah pinjamkan sekejap. Jadi tidak ada apa-apa pun kehebatan kita jika dibandingkan dengan orang lain. Kadang-kadang Allah beri kita kelebihan ilmu, kekayaan, pangkat dan lain-lain, tapi dalam masa yang sama kitalah yang paling banyak mengidap sakit. Misalnya sakit jantung, kencing manis, darah tinggi dan lain-lain sehingga kelebihan dan keistimewaan-keistimewaan itu semuanya tidak ada erti apaapa lagi. Akhirnya, nikmat yang dikumpul-kumpulkan sekian lama, tidak dapat dinikmati sendiri tetapi dinikmati oleh orang lain. Oleh itu untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan yang ada itu?
6. Ingat azab Allah untuk orang yang sombong.
Cubalah renungkan. Ingatkanlah di hati bahawa sombong ini sangat dimurkai oleh Allah. Kita dianggap sudah merampas pakaian-Nya. Akibatnya, kita akan dicampakkan ke Neraka yang panas apinya 70 kali ganda kekuatan api dunia dan dalamnya 70 ribu tahun perjalanan baru sampai ke dasarnya.
Ingatkan Neraka yang keseluruhannya api. Di atasnya api, di bawahnya api, di kiri api, di kanan api, di depan api, di belakang api yang memakan dan menghanguskan daging-daging dan tulang-belulang. Kemudian diganti lagi dengan tubuh yang baru dan diseksa lagi. Begitulah berulang-ulang berlaku sepanjang masa. Walhal di waktu itu kita dibelenggu kaki dan tangan serta dicemeti berterusan oleh malaikat Zabaniah. Bau Neraka yang busuk itu tidak dapat digambarkan. Kalaulah ditakdirkan bau itu tercium oleh penduduk dunia, akan matilah semua lantaran busuknya.
Perkara-perkara di atas tadi perlu difikir-fikirkan, direnung-renungkan dan diulang-ulang memikirkannya. Diingat selalu dalam hati hingga tidak dapat dilupakan lagi. Kesannya nanti akan timbul rasa malu dan takut untuk kita bersikap ego dengan Tuhan dan dengan manusia. Dengan cara-cara atau kaedah ini moga-moga membantu kita mudah untuk bermujahadah menumpaskan sombong ini. Harapan kita moga-moga Allah sentiasa memimpin kita agar menjadi hamba-hamba-Nya yang merendah diri.

BAHAYA SIFAT SOMBONG

Satu sifat yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah sombong. Sombong adalah menganggap dirinya besar dan memandang orang lain hina/rendah.

Firman Allah tentang Sombong

Firman Allah Q.S. Al-Isra : 37 – 38

Artinya :          dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung (37). semua itu kejahatannya Amat dibenci di sisi Tuhanmu (38).

Allah benci dengan orang-orang yang sombong:

Firman Allah Q.S. Lukman (31) ayat 18

Artinya: dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.


Firman Allah tentang kesombongan Iblis yang tidak mau sujud kepada Adam :

Q.S Al-A’raf (17) ayat : 13

Artinya : Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, Maka keluarlah, Sesungguhnya kamu Termasuk orang-orang yang hina".


Hadis Nabi tentang Sombong

Nabi berkata bahwa orang yang sombong meski hanya sedikit saja niscaya tidak akan masuk surga:

”Dari Ibn Mas’ud, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebijih atom dari sifat sombong”. Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Saw: “Sesungguhnya seseorang menyukai kalau pakainnya itu indah atau sandalnya juga baik”. Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt adalah Maha Indah dan menyukai keindahan. Sifat sombong adalah mengabaikan kebenaran dan memandang rendah manusia yang lain” [HR Muslim]

Nabi juga berkata bahwa orang yang sombong niscaya akan disiksa oleh Allah di akhirat nanti:

Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim]


Ada empat bahaya Sombong

1.      Memiliki rasa paling benar dan merasa menang sendiri. Penyebab perasaan orang ini karena kelebihan yang ada pada dirinya tanpa melihat bahwa orang lain juga memiliki kelebihan yang sama atau lebih baik. Merasa menjadi orang yang paling baik dan benar sehingga ia menjadi orang yang mau menang sendiri.

2.      Tidak menyukai saran dan kritik dari orang lain karena merasa sudah sempurna dan benar. Dia merasa tidak kurang satupun. Saran pun sulit diterima maka kritik pun akan langsung dia tolak mentah-mentah dan membenci dinasehati.

3.      Tidak suka jika orang lain berhasil dan maju dari dia. Setelah itu orang sombong akan menjadi iri hati terhadap orang lain yang lebih hebat. Sikap ekstrim paling berbahaya dari orang sombong adalah pembunuhan karena kebenciannya terhadap orang lain.

Menolak kebenaran yang ada meskipun dia sadar itu benar. Orang ini akan membangkang terus saat kebenaran datang karena keras hatinya akibat sombong. 
 
 

Jangan Sombong dan Menghina Orang Lain

Ditulis oleh   |   Diterbitkan pada 3 December 2011 41
 
Jangan Sombong dan Menghina Orang Lain
Sekarang ni ramai yang bersikap sombong dan menghina orang lain. Lebih teruk lagi bila ada yang menghina sesama muslim. Sifat suka menghina dan merendahkan orang lain ni timbul bila adanya perasaan sombong dalam diri kita. Orang yang sombong ni diorang akan memandang rendah manusia lain kerana diorang rasakan ada sesuatu kelebihan yang ada pada diri mereka.
Lihat saja contoh sifat sombong yang ada pada Iblis yang enggan sujud kepada Nabi Adam. Tak cukup dengan kesombongannya itu, malah tidak menurut perintah Allah dan sanggup menghina Nabi Adam dengan mengatakan kejadiannya daripada Api itu lebih mulia daripada Nabi Adam yang dijadikan daripada tanah yang hina.
Macam tu la lebih kurang yang berlaku sekarang ni. Tadi aku ada terbaca tweet daripada rakan Twitter @HazwanArif tentang seorang hamba Allah yang menghina orang Kelantan melalui komennya di YouTube.
Walaupun rasa macam benda ni dah lama berlalu, aku buat entri ni sekadar untuk mengingatkan kita semua supaya jangan bersikap sebegini. Sikap sombong dan suka menghina macam inilah yang dilaknat oleh Allah. Penyakit sombong boleh menyerang sesiapa saja, tak kira lelaki atau perempuan, golongan bangsawan atau bawahan, berjawatan tinggi ataupun pengemis tepi jalan, mahupun orang Kedah atau orang Kelantan.
Sesiapa yang mencaci orang lain sebenarnya dia mencaci dirinya sendiri. Sebaiknya selaku umat Islam kita hendaklah hidup saling menghormati, bantu-membantu dan tolong-menolong. Apabila mendengar celaan, kita sepatutnya bertindak menyembunyikan keburukan tersebut sekalipun seseorang yang dicela itu memang telah melakukan sesuatu dosa yang mengaibkan kerana kemungkinan orang itu telah bertaubat dan taubatnya diterima oleh Allah. Sesungguhnya sesiapa yang berbuat demikian ganjarannya adalah amat besar di akhirat kelak.

7 Jenis Sombong Yang Dilaknat Tuhan

  1. Sombong kerana kelebihan seseorang dengan pengetahuan ilmunya, baik ilmu dunia atau ilmu akhirat. Apabila ilmu sudah penuh di dada, dia menganggap orang lain jahil belaka, semua orang buta dan jika ada pandangan yang bernas tetapi tidak diterimanya. Orang yang sombong seumpama ini hendak dirinya selalu dihormati oleh orang lain terutama ketika di khalayak ramai, oleh anak muridnya dan orang bawahannya serta sentiasa meminta diberi layanan mulia. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
    Tidak akan masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya sebesar zarah.” (Hadis riwayat Muslim)
  2. Sombong kerana kelebihan beribadat seseorang. Penyakit orang ahli abid yang merasa diri mereka terlalu banyak beribadat berbanding dengan orang lain sehingga menganggap orang lain tidak mampu beribadat seperti mereka. Sedangkan mereka sebenarnya terpedaya dengan tipu daya syaitan. Rasulullah SAW telah mengingatkan melalui sabda Baginda yang bermaksud:
    Bahawa siapa yang memuji dirinya sendiri atas suatu amal salih, bererti sudah tersesat daripada mensyukurinya, dan gugurlah segala amal perbuatannya.
  3. Sombong kerana ego memperkasakan keturunan, bangga kita berketurunan mulia lagi bangsawan, suka menyebut nama datuk nenek moyang kita yang dulunya dikatakan keramat atau hebat. Sifat sombong seperti ini tidak ubah seperti kaum Bani Israel yang dilaknat Tuhan, seperti termaktub dalam al-Quran. Mereka bangga dengan keturunan mereka yang banyak menjadi nabi ikutan, konon keturunan mulia dikasihi tuhan.
     
  4. Sombong kerana berasa diri cantik dan sempurna malah memandang orang lain dengan hina, seperti merendah-rendah ciptaan Allah hingga sanggup menyindir atau memberi gelaran tidak baik seperti pendek, berkulit hitam atau gemuk.
     
  5. Sombong yang berpunca daripada kelebihan harta diberi Allah membuat kita lupa daratan, berbangga dengan kekayaan yang ada, rumah besar, kereta BMW mewah hingga memandang rendah orang yang kurang berada.
     
  6. Sombong kerana kekuatan dan kegagahan diri. Semua orang akan dibuli kerana kuatnya badan kita tidak terperi, hingga boleh memakan kaca, kunyah besi, boleh menarik bas dan lori hanya dengan gigi, boleh dihempap badan dengan batu dan besi, atau sebagainya.
     
  7. Sombong dan berbangga kerana ramainya pengikut setia di belakang diri, sepertinya orang alim berbangga dengan ramainya murid yang memuji. Guru silat pula berbangga dengan ramainya murid yang tidak lut ditetak parang dan dijilat api.
     
Oleh itu, hendaklah kita memeriksa diri kita betul-betul, lihat sama ada 7 perkara yang membawa kepada penyakit sombong ini ada pada kita atau tidak. Penawarnya ada di tangan sendiri kerana penyakit sombong ini hanya akan memakan diri. Tidak sekarang, mungkin di masa akan datang. Ubatilah sifat sombong itu dan jangan sesekali menghina orang lain kerana ianya sifat yang dilaknat oleh Allah. Fikirkanlah..
Nabi Muhammad SAW bersabda yang bermaksud:
Orang yang sombong, keras kepala dan takbur, akan dikumpulkan pada hari kiamat, dalam bentuk semut yang kecil, yang dipijak mereka oleh manusia, kerana hinanya mereka pada Allah.” (Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dari Abu Hurairah)
Sumber rujukan: hidayahnet