Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, MA, APU : Feminis Modern Indonesia
Siti
Musdah Mulia besar dari lingkungan dengan tradisi Islam yang sangat
taat dan ketat. Sebagai perempuan, sejak kecil diperkenalkan bahwa aurat
perempuan itu bukan hanya tubuh dan rambutnya, melainkan juga suaranya.
Karena itu, sejak remaja saya sudah memakai pakaian tertutup dan berkerudung. Ruang geraknya sering diawasi oleh keluarga, baik oleh kakek maupun paman. Misalnya, ia tidak boleh kos (kontrak rumah atau kamar) saat mahasiswa karena kuatir bebas dengan laki-laki.
Musdah pun akhirnya dibelikan rumah yang dekat dengan paman dan setiap saat bisa diawasi. Pandangan-pandangan keislamannya mulai “tercerahkan” ketika memasuki pendidikan jenjang S2 di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan berkenalan dengan pemikiran-pemikiran Prof. Dr. Harun Nasution.
Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A., APU, lahir 3 Maret 1958 di Bone, Sulawesi Selatan. Istri dari Ahmad Thib Raya, guru besar Pascasarjana UIN Jakarta. Pendidikan formalnya dimulai dari pesantren As’adiyah, lalu menyelesaikan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Arab pada IAIN Alauddin Makassar; selanjutnya S2 Bidang Sejarah Pemikiran Islam; dan S3 Bidang Pemikiran Politik Islam, keduanya di Pascasarjana UIN Jakarta. Selain itu, mengikuti sejumlah pendidikan nonformal, seperti kursus Singkat Democracy and Civil Society di Melbourne, Australia (1998); Kursus Singkat Pendidikan HAM di Universitas Chulalongkorn, Thailand (2000); Kursus Singkat Advokasi Penegakan HAM dan Demokrasi (International Visitor Program) di Amerika Serikat (2000); Kursus Singkat Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan di Universitas George Mason, Virginia, Amerika Serikat (2001); Pelatih HAM di Universitas Lund, Swedia (2001); Manajemen Kepemimpinan Perempuan di Bangladesh Institute of Administration and Management (BIAM), Dhaka, Bangladesh (2002).
Pada 1985, mulai bekerja sebagai Dosen Luar Biasa di IAIN Alauddin dan di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, disamping menjadi peneliti pada Balai Penelitian Lektur Agama, Makassar. Sejak 1990, pindah ke Jakarta menjadi peneliti pada Balitbang Departemen Agama Pusat, dan menjadi dosen di beberapa tempat, seperti Institut Ilmu-Ilmu al-Quran, dan Program Pascasarjana UIN Jakarta.
Musdah pernah menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Departemen Agama; Staf Ahli Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia, Bidang Pencegahan Diskriminasi dan Perlindungan Minoritas
Anggota Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI; dan Sekarang Staf Ahli Menteri Agama, Bidang Hubungan Organisasi Keagamaan Internasional. Ia menjadi pembicara di berbagai seminar, baik di dalam dan luar negeri. Menulis sejumlah makalah dan buku. Buku yang terpublikasi secara luas diantaranya adalah Negara Islam: Pemikiran Politik Haikal (Paramadina, 2001) Islam Menggugat Poligami ( Gramedia, 2004); Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Perspektif Islam (2001) dan Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan (Mizan, 2005).
Prof Dr Siti Musdah Mulia, MA, adalah salah satu feminis Muslim terkemuka di Asia, menerima penghargaan Yap Thiam Hien 2008. Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah itu dinilai sebagai sosok muslimah yang ”mau dan berani bersuara”, yang menjadikan Islam sebagai komunitas yang teduh, dialogis, dan inklusif.
Ketika penghargaan Yap Thiam Hien diserahkan pada Rabu (10/12/2008) malam, Prof Dr Siti Musdah Mulia, MA sebagai penerima masih berada di Tanah Suci untuk ibadah haji. Penggagas penghargaan tersebut, Todung Mulya Lubis, dalam sambutannya mengatakan, Musdah adalah sosok yang ”mau dan berani bersuara”, yang menjadikan Islam sebagai komunitas yang teduh, dialogis, dan inklusif.
Sebagai pemikir Islam dan aktivis sosial, Musdah selalu menggunakan cara berpikir kritis dan rasional dalam melihat berbagai persoalan, terutama ancaman terhadap keberagaman Indonesia. Dia juga gigih memperjuangkan keadilan dan kesetaraan jender, membela hak-hak kelompok minoritas, dan melakukan dialog antaragama.
Akibat kelantangannya, dia kerap ditegur petinggi di Departemen Agama, dikecam rekannya sesama dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan beberapa tokoh masyarakat ”menasihati” supaya dia tidak terlalu lantang karena masih muda dan kariernya masih panjang. Karena keberaniannya menyuarakan pendapat itu, dia sering mendapat pesan singkat SMS dan berbagai cap. Meskipun begitu, Musdah mengaku tidak kehilangan kekonservatifannya karena dia besar dalam tradisi pesantren dan Nahdlatul Ulama.
Musdah dikenal sebagai salah satu feminis Muslim terkemuka di Asia. Ahli Peneliti Utama itu terus mengkaji teks literatur Islam secara kritis untuk menghapuskan ketimpangan jender dalam ajaran pokok Islam. Itulah salah satu caranya memperjuangkan kesetaraan dan keadilan antarsesama manusia dan sesama ciptaan-Nya. Buku-buku karyanya terus bermunculan.
Musdah dikenal sebagai tokoh perdamaian dan nirkekerasan yang secara konsisten membangun jembatan antar iman, keyakinan, dan budaya di Indonesia dan memiliki komitmen kuat pada kemanusiaan tak bersekat. Ia termasuk satu dari sedikit tokoh yang berani membela agama-agama lokal dan mereka yang dituduh menghina agama resmi.
Kerja besar itu bukan tak menuai kontroversi. Dia menjadi sasaran terdepan dari mereka yang memiliki motif politik tertentu. Namun, Musdah tak mau ditundukkan rasa takut. Bagi dia, membela keberagaman Indonesia seharusnya dilakukan oleh setiap warga negara yang memahami sejarah negeri ini. Dia juga berani membela korban yang secara politik terus mengalami stigmatisasi karena pernah mengalami situasi yang sama ketika ayahnya menjadi anggota DI/TII.
Dari sosok beliau yang begitu concern terhadap masalah wanita, banyak hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran. Dengan tetap tidak melupakan kewajibannya, seorang wanita tetap juga berkesempatan untuk men dapatkan hak-haknya.
Dari berbagai sumber.
Tulisan ini telah dimuat pada IRN Buletin Edisi 29 bulan April 2011. Hal. 7 - 9.
Karena itu, sejak remaja saya sudah memakai pakaian tertutup dan berkerudung. Ruang geraknya sering diawasi oleh keluarga, baik oleh kakek maupun paman. Misalnya, ia tidak boleh kos (kontrak rumah atau kamar) saat mahasiswa karena kuatir bebas dengan laki-laki.
Musdah pun akhirnya dibelikan rumah yang dekat dengan paman dan setiap saat bisa diawasi. Pandangan-pandangan keislamannya mulai “tercerahkan” ketika memasuki pendidikan jenjang S2 di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan berkenalan dengan pemikiran-pemikiran Prof. Dr. Harun Nasution.
Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, M.A., APU, lahir 3 Maret 1958 di Bone, Sulawesi Selatan. Istri dari Ahmad Thib Raya, guru besar Pascasarjana UIN Jakarta. Pendidikan formalnya dimulai dari pesantren As’adiyah, lalu menyelesaikan S1 jurusan Bahasa dan Sastra Arab pada IAIN Alauddin Makassar; selanjutnya S2 Bidang Sejarah Pemikiran Islam; dan S3 Bidang Pemikiran Politik Islam, keduanya di Pascasarjana UIN Jakarta. Selain itu, mengikuti sejumlah pendidikan nonformal, seperti kursus Singkat Democracy and Civil Society di Melbourne, Australia (1998); Kursus Singkat Pendidikan HAM di Universitas Chulalongkorn, Thailand (2000); Kursus Singkat Advokasi Penegakan HAM dan Demokrasi (International Visitor Program) di Amerika Serikat (2000); Kursus Singkat Manajemen Pendidikan dan Kepemimpinan di Universitas George Mason, Virginia, Amerika Serikat (2001); Pelatih HAM di Universitas Lund, Swedia (2001); Manajemen Kepemimpinan Perempuan di Bangladesh Institute of Administration and Management (BIAM), Dhaka, Bangladesh (2002).
Pada 1985, mulai bekerja sebagai Dosen Luar Biasa di IAIN Alauddin dan di Universitas Muslim Indonesia, Makassar, disamping menjadi peneliti pada Balai Penelitian Lektur Agama, Makassar. Sejak 1990, pindah ke Jakarta menjadi peneliti pada Balitbang Departemen Agama Pusat, dan menjadi dosen di beberapa tempat, seperti Institut Ilmu-Ilmu al-Quran, dan Program Pascasarjana UIN Jakarta.
Musdah pernah menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Departemen Agama; Staf Ahli Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia, Bidang Pencegahan Diskriminasi dan Perlindungan Minoritas
Anggota Tim Ahli Menteri Tenaga Kerja RI; dan Sekarang Staf Ahli Menteri Agama, Bidang Hubungan Organisasi Keagamaan Internasional. Ia menjadi pembicara di berbagai seminar, baik di dalam dan luar negeri. Menulis sejumlah makalah dan buku. Buku yang terpublikasi secara luas diantaranya adalah Negara Islam: Pemikiran Politik Haikal (Paramadina, 2001) Islam Menggugat Poligami ( Gramedia, 2004); Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Perspektif Islam (2001) dan Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan (Mizan, 2005).
Prof Dr Siti Musdah Mulia, MA, adalah salah satu feminis Muslim terkemuka di Asia, menerima penghargaan Yap Thiam Hien 2008. Dosen Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah itu dinilai sebagai sosok muslimah yang ”mau dan berani bersuara”, yang menjadikan Islam sebagai komunitas yang teduh, dialogis, dan inklusif.
Ketika penghargaan Yap Thiam Hien diserahkan pada Rabu (10/12/2008) malam, Prof Dr Siti Musdah Mulia, MA sebagai penerima masih berada di Tanah Suci untuk ibadah haji. Penggagas penghargaan tersebut, Todung Mulya Lubis, dalam sambutannya mengatakan, Musdah adalah sosok yang ”mau dan berani bersuara”, yang menjadikan Islam sebagai komunitas yang teduh, dialogis, dan inklusif.
Sebagai pemikir Islam dan aktivis sosial, Musdah selalu menggunakan cara berpikir kritis dan rasional dalam melihat berbagai persoalan, terutama ancaman terhadap keberagaman Indonesia. Dia juga gigih memperjuangkan keadilan dan kesetaraan jender, membela hak-hak kelompok minoritas, dan melakukan dialog antaragama.
Akibat kelantangannya, dia kerap ditegur petinggi di Departemen Agama, dikecam rekannya sesama dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan beberapa tokoh masyarakat ”menasihati” supaya dia tidak terlalu lantang karena masih muda dan kariernya masih panjang. Karena keberaniannya menyuarakan pendapat itu, dia sering mendapat pesan singkat SMS dan berbagai cap. Meskipun begitu, Musdah mengaku tidak kehilangan kekonservatifannya karena dia besar dalam tradisi pesantren dan Nahdlatul Ulama.
Musdah dikenal sebagai salah satu feminis Muslim terkemuka di Asia. Ahli Peneliti Utama itu terus mengkaji teks literatur Islam secara kritis untuk menghapuskan ketimpangan jender dalam ajaran pokok Islam. Itulah salah satu caranya memperjuangkan kesetaraan dan keadilan antarsesama manusia dan sesama ciptaan-Nya. Buku-buku karyanya terus bermunculan.
Musdah dikenal sebagai tokoh perdamaian dan nirkekerasan yang secara konsisten membangun jembatan antar iman, keyakinan, dan budaya di Indonesia dan memiliki komitmen kuat pada kemanusiaan tak bersekat. Ia termasuk satu dari sedikit tokoh yang berani membela agama-agama lokal dan mereka yang dituduh menghina agama resmi.
Kerja besar itu bukan tak menuai kontroversi. Dia menjadi sasaran terdepan dari mereka yang memiliki motif politik tertentu. Namun, Musdah tak mau ditundukkan rasa takut. Bagi dia, membela keberagaman Indonesia seharusnya dilakukan oleh setiap warga negara yang memahami sejarah negeri ini. Dia juga berani membela korban yang secara politik terus mengalami stigmatisasi karena pernah mengalami situasi yang sama ketika ayahnya menjadi anggota DI/TII.
Dari sosok beliau yang begitu concern terhadap masalah wanita, banyak hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran. Dengan tetap tidak melupakan kewajibannya, seorang wanita tetap juga berkesempatan untuk men dapatkan hak-haknya.
Dari berbagai sumber.
Tulisan ini telah dimuat pada IRN Buletin Edisi 29 bulan April 2011. Hal. 7 - 9.
3 komentar:
- rental mobil semarang31 Oktober 2013 11.59Kami selalu mendukung mu Ibu untuk gerakan perubahan yang lebih baikBalasHapus
- dia menghilangkan bagian2 di Alqur-an yang menegaskan bahwa homo atau lesbi itu di benci tuhan seperti.
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ [٢٩:٢٨]
, surat ke 29 ayat ke 28 yang artinya: Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu".
Ada sekitar 85 ayat dalam 12 surat yang terdapat dalam Alquran yang bercerita mengenai Kaum Lut (the People of Lot), sebagai “ilustrasi” komunitas homoseksual dalam sejarah umat manusia. Karena penggambaran Alquran mengenai orang-orang Lut yang (seakan-akan) homofobia itulah, umat Islam menjadi sangat percaya bahwa agama penuh kasih ini melarang hubungan sesama jenis; dengan cerita ini pula, umat Islam menyandarkan legitimasi teologisnya untuk “menghukum” dan memperlakukan secara diskriminatif mereka yang terlibat dalam pengalaman hubungan sesama jenis.
Al Qur’an Surat Asy-Syu’araa’ 165. Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, 166. dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.”
cabut gelar profesor anda!..
Baca dan pelajarilah Al-Qur'an sebaik2nya!..Gaji bersih Lola RM1,549.38
Kuala Lumpur: Majikan kepada Lola, 40, ibu remaja orang kelainan upaya (OKU) Muhammad Firdaus Dullah, 15, mendakwa wanita terbabit tidak pernah menceritakan kesempitan hidupnya kepada majikan yang mempunyai pelbagai cara untuk membantunya.
Pengurus Kanan Modal Insan Brahim's Airline Catering (BAC) Ahmad Reza Kamaruddin berkata, Lola yang bertugas sebagai pekerja penyajian di syarikat itu sejak 10 tahun lalu terlalu berahsia dan hanya melakukan tugas tanpa membabitkan hal-hal peribadi di tempat kerja.
“Kami faham dengan pendapatan kasar RM2,327.81 sebulan atau bersih RM1,549.38, ia mungkin tidak cukup untuk menyara dua anaknya tetapi syarikat juga menyediakan banyak ruang untuk membantu termasuk memberi pinjaman peribadi,” katanya ketika dihubungi Harian Metro di sini, hari ini.
Muhammad Firdaus ditemui dalam keadaan menyayat hati terkurung dalam rumah di Flat Semarak, Taman Semarak Nilai, dekat sini, Sabtu lalu.
Keadaan Muhammad Firdaus yang kini dirawat di Hospital Tuanku Jaafar Seremban dilaporkan stabil dan semakin pulih.
Kisah Benar Puan Lola & Adik OKU
Baca Ini --> Status Ayah Remaja OKU Didedah!
EKSKLUSIF!!!Reaksi Jiran Isu Remaja OKU Dikurung
news*** Gaji Bersih Lola RM1549.38!!!
Kisah benar Puan Lola & Adik OKU : Muhammad Firdaus Dullah~~~~~~~Bismillah.Alhamdulillah, petang tadi saya dan isteri, Siti Salwa diberi keizinan Allah untuk melawat adik Muhammad Firdaus Dullah di Hospital Tuaku Jaafar, Seremban..Pertamanya, saya mohon maaf jika post ini panjang, harap anda dapat bersabar dan baca kerana intipatinya adalah penting dan harap dapat di"share" kepada sesiapapun yang anda jumpa diluar mahupun Facebook friends list anda..Adik OKU ini terkenal akibat berita yang tersebar luas konnonnya dia "dikurung" oleh ibunya dirumah sehingga kurus kering. Dan akibat fitnah yang berleluasa tentang betapa "zalim"nya si ibu itu, saya rasa bertanggungjawab untuk menceritakan hal sebenar kepada kalian semua agar kalian dapat membetulkan semula persepsi anda dan tidak termakan fitnah yang telah anda baca baik daripada akhbar, TV mahupun post di Facebook....Dan sepertimana post saya yang terdahulu, para keyboard warrior dan generasi "mohon share" bertungkus lumus untuk memaki dan menghina ibunya atas "perbuatan" tidak berhati perut oleh ibu adik Firdaus, Puan Lola.Facebook ibu adik Firdaus dijejaki dan digelar iblis, syaitan, kejam dan sebagainya..sedarlah wahai rakan sekalian, ini tidak lain hanyalah fitnah yang amat tidak bertanggungjawab para pemberita, generasi "mohon share" dan keyboard warrior terhadap ibunya...~~~~~Ketika berada di Wad, saya turut berpeluang untuk bercakap dengan Kak Nor ( Dalam gambar, yang sedang memeluk Firdaus ) yang merupakan jiran,bekas penjaga adik Firdaus, dan juga sahabat baik Puan Lola. Menurut Kak Nor, Puan Lola amat menyayangi Firdaus walhal tidak pernah sekalipun dimarah apatah lagi dijentiknya Firdaus...Walhal, keprihalan Firdaus diketahui oleh jiran sekeliling Flat tempat tinggal mereka kerana semasa Kak Nor masih lagi menjaga Firdaus, dia selalu dibawa main bersama kanak-kanak lain di perumahan tersebut...Dan Kak Nor telah menjaga Firdaus sejak dia berumur 4 tahun lagi. Namun begitu, akibat urusan yang tidak dapat dielakkan Kak Nor berpindah ke Gemencheh..Akibat ini, tiada lagi siapa yang sanggup menjaga dan membela Firdaus semasa ketiadaan Puan Lola ke tempat kerja.Dan disinilah bermula kisah dimana Puan Lola terpaksa meninggalkan Firdaus berseorangan dirumah akibat terpaksa bekerja menampung belanja keluarga. Dia bekerja di KLIA dan gajinya hanyalah sedikit yang amat sangat. Anak kedua Puan Lola yang berumur 6 tahun ( Turut berada di hospital dalam wad yang sama kerana Puan Lola ditahan ) menpunyai kondisi "Hyperactive". Puan Lola juga diberikan ujian kesihatan dan beliau sendiri sakit..Masya Allah besar ujian keluarga ini.Puan Lola menanggung perbelanjaan sewa rumah, perbelanjaan motor perubatan, menghantar wang kepada ibu bapanya di Sabah dan macam2 lagi dan akibat kepayahan ini, mereka hidup sekangkang kera sebagai mana anda boleh lihat dalam rumahnya yang kosong. Untuk menambah pendapatan, Puan Lola mencari dan menjual tin kosong dan juga kotak-kotak... Masya Allah.Dan jika kita persoalkan mengapa hanya diberi pakaian reput kepada Firdaus, "mak dia tak mampu ke nak beli baju RM5 sekalipun ?" Jawapannya senang, ya mereka teramat miskin hingga hendak beli baju baru pun tidak mampu.~~~~~Untuk menguatkan lagi pendapat kami terhadap Puan Lola, kebetulan datang dalam wad tadi bersama saya adalah seorang lelaki yang merupakan ahli NGO kawasan perumahan Puan Lola sekeluarga. Beliau pernah bekerja denga Puan Lola selama 6 tahun di KLIA dan beliau turut mengatakan bahawa apa yang masyarakat perkatakan terhadap Puan Lola adalah salah sama sekali. Beliau seorang yang lemah lembut, rajin dan selalu kerja "overtime" untuk mencari duit lebih bagi menampung keluarga.Situasi kini adalah Kak Nor menjaga Firdaus dan adiknya di Wad kanak-kanak tersebut jika berkesempatan dan beliau tanpa meminta sesen pun berulang alik dari Gemencheh ke Seremban untuk menjaga adikFirdaus. Sepanjang saya di Wad tadi, adik Firdaus kerap kali memanggil "Mak..." "Makk..." sambil memeluk Kak Nor yang masih lagi diingatinya. Kembalikanlah Puan Lola kepada Firdaus yang mana beliau kini ditahan untuk direkodkan keterangan.... Moga Allah pertemukan mereka semula dengan secepat mungkin, insya Allah.~~~~~Sehubungan itu kami semua yang hadir petang tadi dalam Wad itu sepakat bersama ingin membetulkan persepsi yang salah yang digambarkan oleh media massa, generasi "mohon share" dan juga keyboard warrior terhadap keluarga Puan Lola.Moga Allah dapat permudahkan urusan mereka dan kita semua, insya Allah.Tidak percaya dengan apa saya tulis nih ? Pergi lawat sendiri adik Firdaus di Wad Kanak-Kanak Hospital Seremban. Tiada satu pun calar atau parut dera pada adik Firdaus, yang ada hanyalah kesan kasih sayang ibu yang bersusah payah menjaga si adik meskipun ibunya sakit dan tidak mampu...###########Kesimpulan yang boleh dibuat adalah :1 ) Kita seharusnya malu dan harus rasa bersalah terhadap Puan Lola atas Fitnah dan tohmahan yang disebarkan. Mohon maaf kepada ibu adik Firdaus jika berkesempatan. Kita harus ingat, jika orang kutuk mak kita kita mesti akan marah bukan main lagi dan akan membalas perbuatan terkutuk tu betul tak ? Bayangkan anda telah mencaci ibu kepada adik Firdaus yang OKU yang tidak mampu untuk marah atau membalas perbuatan anda terhadap ibunya.. Anda patut malu dengan diri anda dan segeralah bertaubat.2 ) Kita tidak boleh menuduh melulu tanpa membuat siasatan terperinci terhadap sesuatu perkara. Silap langkah maka ianya menjadi Fitnah. Ingatlah Fitnah itu dosanya lebih besar dari membunuh.Mampukah anda tanggung dosa itu diakhirat kelak ? Wallahualam.3 ) Tanamkan sikap membantu kepada orang yang susah, jangan tunggu NGO ataupun orang datang kutip derma baru nak tolong. Cari dan berkawanlah dengan orang yang miskin dan susah. RM1 bagi anda mungkin sedikit, namun bagi mereka ianya tidak ternilai... Besedekahlah sentiasa, meskipun harta didunia kurang, harta dan pahal diakhirat berkali ganda Allah akan balas.4 ) Apa kata kita buat satu derma kilat, kumpul duit untuk rawatan dan belanja Puan Lola, Adik Firdaus dan adiknya yang berusia 6 tahun tu. Kalau rumah anda ada kipas, kerusi ataupun meja baju lebih ke, kumpul dan derma kepada mereka...Kan lagi bagus macam tu. Marilah besedekah kerana semua ini amalan yang digalakkan agama Tak rugi pun kita, lagi untung ada5 ) Tolong share post ini. Ada pepatah mengatakan "Lying is bad, but hiding the truth is even worse". Sebagai seorang yang bertanggungjawab, kongsikan post ini kepada semua supaya kebenaran diketahui umum. Insya Allah hanya Allah dapat membalas jasa anda.Walahualam.Sekian,Muhammad Kamal Zawari @ Asamkipas
Wanita UMNO mahu ambil Firdaus jadi anak angkat
Wan Syamsul Amly, Astro Awani | Kemas kini: Jun 23, 2014
(Diterbitkan pada: Jun 23, 2014 18:17 MYT)
SEREMBAN: Nasib remaja orang kelainan upaya (OKU), Muhammad Firdaus Dullah,15 tahun, yang ditemui dalam keadaan menyayat hati di dalam serbuan Imigresen di Nilai akan dibela Wanita UMNO.
Ketua Pergerakan Wanita UMNO, Datuk Seri Shahrizat Abdul Jalil berkata, pihaknya juga sedia menimbang untuk mengambil remaja berkenaan menjadi anak angkat.
"Dari segi penjagaan, kita sedia untuk mengambil Firdaus sebagai anak angkat. Selepas kisahnya disiarkan media, saya rasa terpanggil untuk membuat lawatan.
"Kita ada 1.3 juta ahli di seluruh negara, kita mahu orang ramai membuat laporan terus kepada Wanita UMNO jika takut untuk menghubungi agensi penguatkuasa seandainya ada kes seumpama ini lagi," katanya.
Shahrizat berkata demikian semasa sidang media selepas melawat Firdaus di Hospital Tuanku Jaafar.
Dalam pada itu jelas Shahrizat, orang ramai diminta prihatin dan melapor sebarang kes pengabaian kanak-kanak.
Jelasnya, Wanita UMNO sedia menerima laporan jika masyarakat takut berjumpa agensi penguatkuasaan untuk tindakan pembelaan.
Terdahulu isteri Menteri Besar Negeri Sembilan, Datin Seri Salbiah Tengku Nujumudin turut mengadakan lawatan ke remaja OKU berkenaan.
Katanya, semua pihak perlu memberi kerjasama dalam memastikan remaja berkenaan dapat menikmati kehidupan sebaiknya.
``Pihak Jabatan Kebajikan Masyarakat (JKM) akan menghantar anak ini ke Pusat Penjagaan Sinar Harapan susulan rawatan sehingga mendapat perhatian sehingga mendapat tempat penjagaan terbaik. Saya sedih sungguh. Pihak berkenaan iaitu JKM akan memberi tumpuan penuh untuk pastikan anak ini sihat kembali,'' ujarnya.
Dalam pada itu, Pengarah Hospital Tuanku Jaafar, Datuk Dr Jaafar Che Mat mengesahkan, remaja OKU itu tidak didera dan keadaan fizikalnya yang kurus kering adalah akibat pengabaian.
``Kita ambil darah dia untuk pemeriksaan, kita beri makan dekat tetapi dia tidak boleh kasi makan banyak. Dia agak rakus bila diberi makan namun kita tidak dapat beri makan banyak. Hari pertama dia makan roti sahaja, kita beri bubur dan tengok dia muntah atau tidak,'' jelasnya.
Sementara itu, bekas pengasuh Muhammad Firdaus, Norfitri Radius, menjelaskan, dia akan berada di hospital pada sebelah siang dan memberi semangat kepada remaja yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri.
``Saya akan selalu datang, bagi dia semangat balik sebab masa dia nampak saya dia macam ceria sebab sudah lama tidak nampak. Dia panggil ibu, saya kata...abang ibu datang. Saya nak dia ceria balik. Semalam saya nak balik, dia menangis tak bagi saya balik,'' katanya.
Pada sabtu, Firdaus ditemui Jabatan Imigresen negeri dalam keadaan menyayat hati di dalam sebuah bilik ketika melakukan operasi bersepadu 6P bagi memburu pendatang asing tanpa izin (PATI).
Sementara itu, tinjauan di rumah pangsa lokasi Firdaus ditemui di Taman Semarak, Nilai mendapati pagarnya dikunci.
Read more at: http://www.astroawani.com/news/show/wanita-umno-mahu-ambil-firdaus-jadi-anak-angkat-38248?cp
Anak Taib Mahmud Dedah Status Shahnaz Ketika Bernikah
Posted by katak on June 24th, 2014
Anak Taib Mahmud Dedah Status Shahnaz Ketika Bernikah | Datuk Seri Mahmud Abu Bekir Abdul Taib Mahmud mendedahkan kepada Mahkamah Tinggi Syariah Kuala Lumpur hari ini bahawa isterinya iaitu Shahnaz Majid tidak lagi mempunyai dara semasa dinikahinya pada 1992.
Pendedahan itu dibuat selepas anak kepada Gabenor Sarawak Tun Abdul Taib Mahmud itu diajukan soalan oleh peguambelanya, Datuk Zainul Rijal Abu Bakar terhadap kewajaran mutaah bernilai RM100 juta.
“Selepas beberapa hari perkahwinan kami pada 9 Januari 1992, semasa di dalam bilik tidur, saya dapati plaintif bukan anak dara lagi. Dia bukan anak dara masa kami bernikah,” katanya.
Kakak kepada penyanyi popular Datuk Sheila Majid tersebut dan Abu Bekir berkahwin pada Januari 1992 dan mempunyai seorang anak yang kini berusia 20 tahun iaitu Raden Murya.
Abu Bekir memfailkan perceraian mereka pada Mei 2011.
{eguam Shahnaz, Dr Mohd Rafie Mohd Shafie menyatakan kenyataan Abu Bekir tidak disertakan laporan perubatan dan soalan berkenaan tidak adil kepada plaintif, remeh, mengaibkan dan sengaja diada-adakan.
Akberdin Abdul Kader yang juga peguam kepada plaintif berkata, Shahnaz perlu diberi peluang membela diri daripada dakwaan itu dan bertentangan dengan Seksyen 105 Akta Keterangan.
“Apabila defendan beri keterangan terhadap plaintif maka plaintif perlu diberi peluang memberikan penjelasan. Mana peluang plaintif untuk menjawab? Ini soal remeh dan cuba aibkan plaintif di peringkat ini. Adakah ini adil? Mahkamah hendaklah melarang kenyataan bertujuan menghina dan menyinggung yang tidak wajar,” katanya.
Bagaimanapun, Zainul Rijal berkata status plaintif penting mengikut syarak apatah lagi tuntutannya membabitkan RM100 juta.
Katanya, bagi menolak dakwaan itu, defendan boleh mengangkat sumpah bagi menafikan dakwaan itu dan tuduhan berkenaan boleh digugurkan.
“Defendan beri keterangan bertujuan untuk membantu mahkamah membuat keputusan. Bukan tujuan mengaibkan tetapi sekadar fakta yang diketahui defendan. Plaintif sendiri memaklumkannya.
“Tidak timbul aib atau tohmahan kerana mahkamah akan tentukan.
Katanya, soalan yang dikemukakan oleh pihak defendan perlu diubah supaya tidak menggambarkan keaiban.
“Tak semestinya diaibkan. Mahkamah bukan tempat buka keaiban. Bantahan diterima,” katanya yang turut memberi kebenaran kepada media untuk melaporkan sidang hari ini namun perlu lebih berhati-hati.
“Sampaikan dalam suasana sopan dan beradab,” katanya.
Abu Bekir hari ini menarik perhatian mahkamah tuntutan mutaah RM100 juta yang dikemukakan Shahnaz tidak munasabah.
Katanya, selepas meninggalkan Shahnaz pada 1999, nafkah seperti wang bulanan, rumah dan kenderaan diberikan sepanjang tujuh tahun tidak tinggal bersama isterinya.
Zainul Rijal: Apa alasan tak setuju tuntutan plaintif?
Abu Bekir: Saya berikan nafkah RM10,000 sebulan dan kadang-kadang lebih. Dia tinggal di sebuah banglo di Damansara bernilai RM2 juta.
Abu Bekir turut memaklumkan kepada mahkamah beliau memberikan tiga kenderaan kepada isterinya iaitu Jeep Cherokee (RM600,000), Mercedes S Class (RM800,000) dan BMW X5 (RM700,000).
Katanya, tiga kereta tersebut adalah milik Sarawak Capital Sdn Bhd di mana Shahnaz adalah pengarah dan pemegang saham syarikat itu.
Ketika ditanya, mengapa selepas 12 tahun meninggalkan Shahnaz, Abu Bekir mengambil keputusan memfailkan penceraian, beliau berkata tidak mahu Shahnaz hidup terkapai-kapai.
“Dia tak punya suami dan saya tak pulang. Saya cuba pujuk untuk bercerai cara baik, dia tak layan,” katanya ketika menjawab soalan Zainul Rijal.
Hotel lima bintang berkonsep Islam di Kelantan
KOTA BHARU: Kelantan melangkah setapak lagi ke hadapan apabila sebuahhotel berkonsep ‘meningkatkan iman dan mendekati Islam’ dibina di negeri ini.
Hotel itu melibatkan kos RM300 juta setinggi 30 tingkat dikenali Damai Hotel & Suites (Damai HS) akan dibina di Jalan Telipot dekat sini.
Upacara pecah tanah pembinaannya disempurnakan Tengku Mahkota Kelantan, Dr Tengku Muhammad Fa-Iz Petra Ibni Sultan Ismail Petra hari ini.
Damai HS milik syarikat Usahasama Seri Cemerlang Sdn Bhd (USC) dimiliki sepenuhnya Bumiputera.
Pengerusi USC Tengku Datin Fatihah Al-Marhum Sultan Ibrahim berkata, hotel tersebut berciri mesra alam bertaraf lima bintang yang pertama seumpamanya di Kelantan.
Katanya, Damai HS berkonsep senibina Islam yang melambangkan Islam itu progresif, berdaya saing serta maju ke hadapan.
“Hotel terbabit menghayati konsep dan ciri-ciri senibina Islam termasuk reka bentuk dan operasinya nanti berlandaskan ciri-ciri syariah.
“Konsepnya juga bertepatan dengan lanskap budaya dan resam Kelantan yang berpegang kepada ajaran Islam sebagai amalan kehidupan di Serambi Mekah ini,” katanya pada majlis tersebut.
Pembinaan hotel itu dijangka siap pada 2018, terletak berhadapan Istana Telipot dan tidak jauh dari Masjid Sultan Muhammad V. - HARAKAHDAILY 24/6/2014Muhyiddin dikhabarkan ke Jakarta, buat apa?
KUALA LUMPUR: Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Razak telah menyatakan bahawa desas-desus peletakan jawatan timbalannya, Tan Sri Muhyiddin Yassin hanyalah rekaan politik pihak-pihak tertentu.
Justeru, para pengundi serta ahli-ahli Umno Pagoh lega menerima perkhabaran itu.
Bagi penulis Shahbudin Husin, sebagaimana yang selalu terjadi, penafian tidak lagi bermaksud sesuatu itu tidak akan berlaku, malah lebih merupakan petunjuk bahawa khabar angin semakin hampir menjadi kenyataan.
"Ini berikutan tidak berapa lama selepas Najib menafikan ada sebarang pertukaran orang nombor duanya, dikhabarkan pula bahawa Muhyiddin telah pun berlepas ke Jakarta dengan diikuti oleh beberapa orang pengikut serta rakan karibnya dalam dunia politik," tulis beliau di dalam blognya.
Menurutnya, sumber yang dekat dengan Muhyiddin memberitahu, pemergian itu ada kaitan untuk membincangkan perkembangan politik terbaru mengenai dirinya serta hubungannya dengan Perdana Menteri yang menjadi bualan ramai ketika ini.
"Difahamkan, hasil daripada perbincangan di Jakarta itu nanti, tidak mustahil Muhyiddin akan membuat sesuatu keputusan yang mengejutkan. Namun tidak mustahil juga beliau dinasihati terus kekal dan bersabar sehingga pilihan raya umum akan datang," ulasnya lagi.
Baca lagiHakim yg jatuhkan hukuman mati ke atas Saddam Hussein dibunuh oleh pejuang ISIS
Posted on Tuesday, June 24 @ 04:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo
Mantan pemimpin Iraq, Saddam Hussein ketika dijatuhkan hukuman mati Januari 2006. Inset: Hakim Raouf Abdul Rahman. Foto: SMH
BAGHDAD - Raouf Abdul Rahman, hakim yang menghukum mati mantan pemimpin Iraq Saddam Hussein, telah ditangkap dan dibunuh kumpulan negara Islam Iraq dan Syria (ISIL).
Raouf Abdul Rahman menjatuhkan hukuman gantung keatas Saddam Hussein pada tahun 2006. Tindakan ISIS terhadap hakim berusia 69 tahun itu dikatakan sebagai balas dendam atas kematian Saddam.
Kematian Raouf belum disahkan oleh pemerintah Iraq. Namun, para pegawai Iraq tidak menolak yang hakim itu telah ditangkap oleh ISIS minggu lalu.
Raouf yang ditangkap militan ISIS pada 16 Jun 2014, diyakini telah mati dibunuh ISIS dua hari kemudian. Seorang anggota parlimen Jordan, Khalil Attieh menulis di halaman Facebooknya, bahawa hakim Raouf yang mengetuai perbicaraan dan menghukum mati Saddam Hussein telah ditangkap dan dibunuh.
"Revolusioner Iraq menangkap beliau dan menjatuhkan hukuman mati sebagai pembalasan atas kematian Saddam Hussein," katanya, seperti dikutip Mail Online, pada 23/6/2014 .
Attieh juga mengatakan bahawa hakim itu telah berusaha melarikan diri dari Baghdad untuk menggelak penangkapan pejuang ISIS, namun usaha itu gagal. Hakim Raouf disebut-sebut menyamar dengan kostum penari ketika mencuba melarikan diri dari Baghdad.
Halaman Facebook Izzat Ibrahim al-Douri, bekas timbalan Saddam Hussein yang kini menjadi tokoh pejuang kumpulan Sunni juga menulis distatusnya bahawa hakim Raouf telah ditangkap para pejuang ISIS.
Hakim Raouf lahir di Kota Kurdi Halabja. Beliau mengetuai perbicaraan Saddam Hussein pada Januari 2006, menggantikan hakim Rizgar Amin yang dikritik kerana terlalu lunak terhadap Saddam dan para kroninya.-Muhaimin/sindonews
idahsalam.com5:23PM - 24 Jun 2014
'Pakatan sepakat ganti MB'
Ketua Angkatan Muda Keadilan (AMK) Shamsul Iskandar Mohd Akin berkata pemimpin Pakatan Rakyat sudahpun mencapai persetujuan agar untuk menggantikan kedudukan Tan Seri Khalid Ibrahim sebagai menteri besar Selangor.
Shamsul Iskandar dalam satu kenyataan menyebut, ia turut dipersetujui "majoriti pimpinan PAS".
"Ramai maklum bahawa persetujuan dalaman telah dicapai oleh semua parti dalam Pakatan Rakyat, termasuk majoriti pimpinan PAS, untuk menggantikan menteri besar Selangor.
"Ini bukanlah perkara baru, cuma transisinya memerlukan sedikit masa agar ia berjalan lancar," katanya dalam satu kenyataan.
Oleh itu, pemimpin Pakatan termasuk pesuruhjaya PAS Selangor Iskandar Samad perlu mengambil pendekatan "berkepentingan musyawarah" sebelum membuat apa-apa kenyataan, katanya.
Selasa, 24 Jun 2014
ALMARHUM USTAZ...DIA MURABBI, PEMIMPIN DAN TEMAN...
Dia murabbi, pemimpin dan teman
PAGI yang indah ini, aku terasa longlai tak bermaya dengan berita yang menyentap tangkai hati, kepulangan ke alam abadi sosok pejuang kental dari negeri Tok Ku Paloh, Almarhum Ustaz Datuk Abu Bakar Chik. Terbayang lebih dua dekad menjadi anak didiknya semenjak zaman kampus, memasuki Dewan Pemuda, saya sempat dua kali menghadiri mesyuarat pemuda Pusat ketika beliau memimpin Dewan itu, seterusnya bersama almarhum dalam Pas Pusat. Berusrah bersama almarhum semenjak zaman 'anak muda kail sejengkal' saya sehingga melepaskan zaman pemuda yang serba indah. Terbayang renungan matanya yang tajam dan kesungguhan almarhum apabila berbicara, dakapan tubuhnya setiap kali bersua termasuk arahan demi arahan untuk memastikan jamaah ini tidak kontang daripada amal tarbawi.Tokoh ini bukan kepalang iltizamnya dengan perjuangan Islam semenjak zaman remaja, menjadi nukleus awal ABIM di Terengganu dalam dekad 70-an bersama Dr Abu Bakar Abdullah, Husien Ismail, Cikgu Sapinah Jusoh, dan lain-lain anak muda berjiwa Islam yang sedang dibius semangat kebangkitan Islam. Beliau dan teman-temannya telah menubuhkan Institut Berakan, sebuah sekolah tajnid yang menawarkan pendidikan kepada anak-anak remaja di pinggir bandar Kuala Terengganu. Pusat kaderisasi dakwah itu akhirnya dirobohkan oleh regim BN pada tahun 1991. Beliau dan teman-temannya dengan pantas mendirikan semula wadah pendidikan ummah ini, kini kompleks MTT Tok Jiring yang bersebelahan dengan kediamannya adalah salah satu mercu tanda pendidikan Islam di Terengganu.Almarhum menjadi pemimpin PMUKM semasa mencicip ilmu di kampus Bangi itu, bergraduat dengan Ijazah Kepujian Kelas Pertama dalam bidang Pengajian Islam. Pernah juga bermukim ilmu di Universiti Islam di Sudan dalam bidang Bahasa Arab (1995-1996) dan juga sebuah Universiti di Amerika Syarikat dalam Bahasa Inggeris pada tahun 1987 sehingga 1988. Kegigihannya menuntut ilmu tidak pernah berhenti, termasuk mengarang banyak kertas kerja pembinaan jemaah dan juga buku-buku untuk mencerahkan ahli tentang tasawwur perjuangan Islam.Beliau menyertai PAS dalam tahun 1981, seterusnya bertanding dalam PRU 1982 dan memenangi DUN Jeram. Ikon anak muda Malaysia ini, yang juga ketua Pemuda Pas Terengganu itu ditahan di khemah politik ISA, mendekam di Kamunting selama dua tahun pada tahun 1984. Sekali lagi namanya mencuat untuk ditahan dalam operasi Lalang pada tahun 1987. Almarhum menjadi Ketua Dewan Pemuda Pas Pusat yang ke-13, mengasaskan banyak institusi semasa membahterai pemuda termasuk Jabatan Pelajar, PASTI, JKS, SRIP dan pelbagai lagi.Ustaz menang kali kedua dalam PRU tahun 1999 di DUN Batu Rakit, seterusnya dilantik sebagai Exco Kerajaan Terengganu dan memegang Potfolio Pertanian. Beliau tidak kering idea, bak sumur jernih yang sentiasa mengalir, mendamaikan sukma. Saya teringat almarhum menemankan saya makan tengahari usai, program Seminar Gejala Sosial di MTT Tok Jiring, anjuran Itqanul Muluk, sebuah badan pemikir yang almarhum sendiri asaskan. Lontaran idea beliau untuk menjadikan parti Islam sebagai wadah intelektual ummah, membaca unjuran strategik perjuangan Islam di negara ini seolah-olah beliau masih memimpin Dewan Pemuda Pusat. Usia 64 tahun bukanlah alasan untuk bermalasan dan memberikan alasan, itulah kekanda saya, ustaz ABC. Saya tertampar malu jika berada bersamanya, dalam apa jua kondisi, tidak mampu menandingi semangat juang yang tersepuh puluhan tahun.Ustaz Abu Bakar Chik adalah antara pengasas Maahad Darul Quran Rusila pada tahun 1985, bersama Tuan Guru Haji Hadi, Ustaz Harun Taib, Ustaz Awang Nasruddin Abu Bakar, Ustaz Hussein Awang dan menjadi sebuah sekolah kader terbesar PAS. Beliau juga terlibat mengasaskan Darul Taqwa Kuala Nerus, sekolah rendah Islam di bawah Dewan Ulama Terengganu. Kecintaan almarhum kepada dunia pendidikan menyebabkan jemaah memberikan amanah beberapa penggal kepadanya untuk mempengerusikan Lujnah Pendidikan PAS Pusat.Almarhum begitu sinonim dengan demonstrasi kebangkitan rakyat, bermandi tembakan air kimia FRU dan disiram gas pemedih mata, beliau tak lelah menyemangati anak -anak muda, bahkan program terakhirnya ialah bersama ARC, sebelum menghembuskan nafas terakhir iaitu bersama anak muda Islam di Selangor. Generasi pemuda PAS di era beliau ialah yang paling cemerlang, menjuarai isu ummah, menjadi pendesak yang berkesan, mencetak kader-kader dakwah PAS dalam dan luar negara, membina jaringan sivil sebagai jambatan PAS dengan masyarakat serta meletakkan pendidikan sebagai tunjang utama gerakan.Terlalu banyak yang perlu saya coretkan untuk sosok pejuang yang merupakan murabbi, kekanda, teman baik saya ini, namun saya mengejar masa untuk menziarahi jenazah almarhum di Terengganu. Sejujurnya, Datuk Abu Bakar adalah sumber inspirasi yang tidak pernah malap, sehingga kami generasi pemuda Islam dekad 90-an, menggelarkannya secara diam "al-Fatihah", kerana almarhum pantang berkumpul lebih tiga orang, akan terus membuka majlis dengan ummul kitab. Maknanya kami akan terus bermesyuarat untuk merancang pelbagai program jamaah Islam tercinta ini. Al-fatihah buat maestro perjuangan, kami akan terus menyambung legasi perjuangan Islam ini sehingga nafas terakhir.