AKHIRNYA SAMPAI JUA WAKTU YANG DI TUNGGU-TUNGGU ..... MULAI ESOK USTAZ KAZIM ELIAS AKAN BERHENTI BERCERAMAH!!!
Alasan diberikan ialah kerana kecewa di tuduh sebagai Ustaz Politik, di fitnah konon dan di cerca selain di maki hamun dalam Facebook serta di ugut mau memukul dan membunuh dirinya.
Lagi pun katanya dirinya tidak beberapa "sihat" selain rumahnya ada pihak cuba menyimbah asid.
Esok ialah 28hb November 2013 .. Tarikh keramat yang di ikrar oleh Ustaz Politik Kazim Elias.
Kita tengok .. dia ni jenis pegang pada janji atau tidak ataupun saja nak cipta gempar heboh untuk dapat simpati rakyat demi menaikkan rating beliau.
Demi berlaku adil maka Omak Kau perturunkan semula apa yang di ucapkan oleh Ustaz "Politik" Kazim Elias ini.
“Saya terpaksa berhenti berceramah kerana bimbang sesuatu buruk menimpa keluarga. Selain dimaki hamun dalam blog dan Facebook, ada yang datang ke rumah dan pusat pengajian memberi ugutan (mahu) memukul dan membunuh saya.
“Ya, saya akan berhenti berceramah 28 November depan kerana saya kecewa difitnah dan dicerca bukan-bukan oleh pihak tidak bertanggungjawab,” kata penceramah bebas, Mohd Kazim Elias Al-Hafiz, 41, atau lebih dikenali sebagai Ustaz Kazim.
Beliau yang juga pengasas Pusat Pendidikan Al-Barakah bertekad tidak mahu lagi menerima undangan ceramah kerana kecewa dituduh ‘Ustaz Politik’.
Katanya, kesal dengan tuduhan yang dilemparkan beberapa pihak tertentu, beliau yang hampir 23 tahun berceramah di seluruh Malaysia memberi tumpuan terhadap pusat pengajiannya di Kampung Manjoi, Perak.
Selain itu, menurutnya, keputusan berhenti berceramah dibuat kerana ketika ini beliau tidak berapa sihat, selain baru-baru ini berlaku satu insiden rumahnya di Ipoh, Perak apabila ada pihak cuba menyimbah cuka.
Tiga Tanda-tanda Orang Munafik
Saudaraku sekalian yang dimuliakan oleh Allah, Alhamdulillah saya dapat
mengupdate tulisan saya ini, yang insyaallah akan saya update setiap
hari apabila saya mampu, dipagi yang cerah ini saya akan menjelaskan
tentang tiga tanda-tanda orang yang munafik.
Saudaraku marilah kita buka sabda Rasulullah Saw :
Qaala Rasulullah Saw :
"Aayatul Munaafiqi Isalaatsun : Idzaa Haadatsa Kad Dzaba wa Idzaa Wa
Ada Akhlafa Wa Idzaa Tumina Khana". (HR. Bukhari dan Muslim dari abu
hurairah)
Artinya :
Sabda Rasulullah Saw :
"Tanda-tanda orang munafik ada tiga macam yaitu :
1. apabila ia berbicara berdusta
2. apa bila berjanji ingkar dan
3. apabila dipercaya khianat." (HR. Bukhari dan Muslim dari abu hurairah)
Allah SWT pun telah mengancam kepada mereka orang-orang munafik melalui Firman-Nya pada surat at-taubah ayat 68 :
Telah dijelaskan oleh Allah SWT, bahwa mereka akan dijanjikan Neraka Jahanam atau neraka yang paling pedih, dimana neraka yang diperuntukan bagi mereka itu tiada ampunan bagi mereka, Naudzubillah.
Suatu pertanyaan yang mungkin sering melputi otak kita, apakah kita ini termasuk orang yang munafik?
bagaimana agar kita tidak menjadi orang yang munafik, terkadang kita
sebagai manusia suka berbohong suka meremehkan kepercayaan karna itu
dianggap kecil, dan terkadang juga melupakan janji, agar kita tidak
tergolong orang yang munafik perbaikilah sikap kita ini, jagalah lisan
kita dengan perkataan yang baik, tepatilah janji-janji kita selama kita
masih mampu, dan jangan pernah remehkan kepercayaan orang pada kita
sekalipun itu hanya kepercayaan kecil. Itu semua kita harus lakukan agar
kita tidak tergolong orang-orang yang munafik. Amiin.
Dari penjelasan diatas tentunya kita akan mengetahui bagaimana agar kita tidak menjadi orang yang munafik, karena Allah sangat membenci orang yang munafik. Semoga apa yang saya tuliskan ini diberi berkah oleh Allah SWT dan menjadi manfaat bagi kita semua. Amiin.
Wassalamualaikum wr.wb.
Pembahasan Hadits Shahih Bukhari, biidznillah, kini memasuki hadits ke-33. Hadits ini masih berada di bawah Kitab Al-Iman (كتاب الإيمان).
Sebagaimana judul yang diberikan oleh Imam Bukhari " باب عَلاَمَةِ الْمُنَافِقِ", pembahasan Hadits Shahih Bukhari ke-33 ini kita beri judul "Tanda-tanda Munafik".
Berikut ini matan (redaksi) Hadits Shahih Bukhari ke-33:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat"
Penjelasan Hadits
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga:
Hadits ini adalah hadits yang sangat populer, sekaligus hadits yang sangat penting untuk memperingatkan kita agar waspada terhadap kemunafikan; jangan sampai penyakit itu menjangkiti kita.
Munafik (المنافق) artinya adalah orang yang nifaq (النفاق). Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan beriman, maka ia termasuk nifaq i'tiqadi. Pada zaman Rasulullah SAW, di Madinah ada munafik-munafik jenis ini dengan gembongnya bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Nifaq jenis ini seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah : 8)
Karena kemunafikan itu masalah hati yang tersembunyi, maka tidak seorangpun yang bisa memastikan seseorang itu munafik atau bukan. Bahkan sahabat sekaliber Umar bin Khatab pun tidak mengetahuinya. Hanya seorang sahabat yang tahu satu per satu orang-orang munafik di Madinah waktu itu. Dialah Hudzaifah Ibnul Yaman. Hudzaifah mengetahui siapa orang-orang munafik karena Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya. Itu merupakan salah satu keutamaan Hudzaifah sehingga ia dijuluki pemegang rahasia Rasulullah.
Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti, kemunafikan bisa diwaspadai dari tanda-tandanya. Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskaskan bahwa tanda-tanda munafik itu ada tiga.
Jika tanda-tanda munafik ini ada pada seseorang, hendaklah orang itu diwaspadai supaya tidak dijadikan pemimpin bagi umat Islam. Namun yang lebih penting, dengan memperhatikan tiga tanda-tanda munafik ini kita mewaspadai diri kita agar jangan sampai kemunafikan hinggap dalam jiwa.
Tanda Munafik yang Pertama
إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ
jika berbicara ia berbohong
Inilah tanda munafik yang pertama; gemar berbohong. Semakin sering berbohong, semakin dekat dengan kemunafikan.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW pernah mensifati seorang mukmin. Bahwa mungkin saja seorang mukmin itu penakut, mungkin saja bakhil, tetapi tidak mungkin seorang mukmin itu pembohong.
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاََََ
Ditanyakan kepada Rasulullah Saw: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Lalu ditanya lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak!” (HR. Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam Al-Muwatha')
Tanda Munafik yang Kedua
وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ
jika berjanji ia mengingkari
Inilah tanda munafik yang kedua; gemar mengingkari janji. Semakin sering mengingkari janji, semakin dekat dengan kemunafikan. Karenanya, berhati-hatilah dengan janji.
Tanda munafik yang kedua ini tidak lebih mudah dihindari daripada tanda munafik pertama. Sering kali seorang muslim sudah mampu menjaga agar perkataannya benar, menghindari berbohong, tetapi ia masih mudah berjanji padahal ia tahu dirinya sulit memenuhi janji itu. Apalagi jika seseorang menjadi pemimpin; dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar. Maka intensitas memberikan janji semakin besar. Lihatlah praktik kampanye di zaman sekarang. Bukankah dalam satu pertemuan saja bisa dicatat sekian banyak janji? Berhati-hatilah.
Tanda Munafik yang Ketiga
وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
dan jika diberi amanah ia berkhianat
Ini tanda munafik yang ketiga; mengkhianati amanah. Semakin sering dilakukan, semakin dekat dengan kemunafikan. Semakin besar amanah yang dikhianati, semakin jelas tanda kemunafikan. Sekali lagi, meskipun kita tidak bisa memastikan.
Amanah bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa jadi ia adalah pekerjaan atau profesi yang di dalamnya ada kewajiban yang seharusnya kita penuhi. Bisa jadi ia adalah kepemimpinan yang dipercayakan kepada kita. Bahkan titipan barang dari orang lain agar kita menjaganya, atau rahasia dari orang lain agar kita menyimpannya, semua itu termasuk amanah.
Maka, marilah kita melakukan introspeksi diri agar tidak terjerumus dalam kemunafikan. Jika selama ini kita kurang komit terhadap kejujuran, mudah mengingkari janji atau menganggap remeh amanah, marilah kita bertaubat dan memperbaiki diri.
Pelajaran Hadits
Pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini diantaranya adalah:
1. Munafik adalah orang yang nifaq, antara lahir dan batinnya tidak sama (bertolak belakang). Yang paling parah adalah ketika secara dzahir mengatakan beriman tetapi hatinya kafir ;
2. Meskipun orang munafik tidak dapat diketahui secara pasti, namun tanda-tandanya dapat dikenali;
3. Tanda-tanda orang munafik ada tiga yaitu jika berbicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika diberi amanah ia berkhianat.
Demikian Hadits ke-33 Shahih Bukhari dan penjelasannya, semoga kita dilindungi Allah SWT dari kemunafikan dan orang munafik, serta dikaruniai taufiq agar terjauh dari tanda-tanda munafik. Wallaahu a'lam bish shawab.[]
Dibawah ini di senaraikan 50 sifat dan tanda-tanda orang munafik menurut al-quraan dan hadis rasulullah s.a.w untuk peringatan bersama,di antaranya ialah :
1. Malas beribadah kepada allah.
2. Lupakan kepada allah.
3. Lalaikan solat fardhu.
4. Mempercepatkan mengerjakan solat sunat dari wajib.
5. Gemar meninggalkan solat berjamaah.
6. Meninggalkan solat jumaat.
7. Melakukan dosa dan kemungkaran secara tersembunyi.
8. Menyuruh yang mungkar dan melarang yang makruf.
9. Menyembunyikan Ilmu pengetahuan.
10. Mengamalkan riak.
11. Hasad dengki.
12. Dusta.
13. Mungkir janji.
14. Bakhil.
15. Fitnah.
16. Mencaci maki.
17. Mengumpat.
18. Mengungkit kembali pemberian kepada seseorang dan menyakiti hatinya.
19. Mengengkari Takdir allah.
20. Mempersendakan kesucian Agama.
21. Enggan berjihad dijalan allah.
22. Menghina sahabat Rasullah.
23. Menyembunyikan persaksian pada jalan yang benar.
24. Menangguhkan pembayaran Hutang.
25. Menipu dalam jual beli.
26. Ghasab(Mengambil Tanah Orang lain tanpa Hak).
27. Duduk dan bercampur dengan orang2 yang memperolokan ayat Allah.
28. Memakan harta anak yatim.
29. Membuka rahsia orang lain.
30. Merasa aman dari murka Allah apabila berbuat dosa.
31. Memanggil orang dengan gelaran yang tidak disukai.
32. Menghalang orang dari mengamalkan ajaran Islam.
33. Suka pada kesesatan dan menyesatkan orang.
34. Bermuka dua (talam dua muka).
35. Menyanjung dan memuji orang tanpa diketahui keadaan sebenarnya.
36. Sombong antara sesama manusia.
37. Suka berbantah dan bertengkar sesama muslim.
38. Melampaui batas yang digariskan oleh Allah.
39. Berputus asa dalam menghadapi cabaran hidup.
40. Membazir dalam Memanfaatkan Nikmat Allah.
41. Keluh kesah apabila ditimpa musibah.
42. Menghianati sesuatu amanah.
43. Memutuskan hubungan silaturahim.
44. Memecah belahkan perpaduan kaum muslimin.
45. Menghalalkan perkara yang haram.
46. Membuat kerosakan dimuka bumi.
47. Menuduh orang beriman bodoh.
48. Mengubah dan menyalah gunakan ayat2 Allah.
49. Bersumpah dengan selain nama Allah.
50. Merasa gembira apabila musibah menimpa orang beriman.
YANG RUMAH BERNILAI BERJUTA2 TAK KAN TAK BOLEH SUMBANG
Siapa nak beri sumbangan kabin untuk Maahad Tahfiz?
Posted on Wednesday, November 27 @ 01:39:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh KetamBatu
"
Maahad Tahfiz Al-Quran An Najihah di Nilai, Negeri Sembilan memberi peluang kepada muslimin dan muslimat untuk membuat pelaburan dalam pembelian kabin-kabin yang akan digunakan sebagai kelas pengajian.
................................
Dihantar untuk paparan TKO (Tranungkite)
Oleh: rozmal
Posted on Wednesday, November 27 @ 01:39:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh KetamBatu
Orang Kampung Perlu Ada Unit Pencegah Maksiat
Posted on Tuesday, November 26 @ 22:17:54 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjagaKubur
Remaja bebas membuat perkara tidak baik ditempat awam. Jika tiada unit pencegah maksiat perkara ini akan mencemar nama baik. Kalau kawasan kubu PAS lagi haru sebab membusuk nama PAS.
Tolong kejar dan piat budak 'celaka' yang datang ke kampung kita buat perkara tidak baik.
TGNA walaupun uzur masih ziarah orang yang lebih tua
Posted on Tuesday, November 26 @ 21:00:56 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjagaKubur
YB Tuan Guru menziarah seorang warga emas di Bukit Panau,Tanah Merah. Mohamed Soleh Bin Ali yang berasal dari Bukit Panau Tanah Merah Kelantan berumur 100++ mesra dengan panggilan Tok Ayah.
TGNA menghadiakan tongkat kepada Tok Ayah.
TGNA beramah mesra...
Foto Oleh ZamUKMB
Hadits 33: Tanda-tanda Munafik
Diposkan oleh Admin BeDa
Pembahasan Hadits Shahih Bukhari, biidznillah, kini memasuki hadits ke-33. Hadits ini masih berada di bawah Kitab Al-Iman (كتاب الإيمان).
Sebagaimana judul yang diberikan oleh Imam Bukhari " باب عَلاَمَةِ الْمُنَافِقِ", pembahasan Hadits Shahih Bukhari ke-33 ini kita beri judul "Tanda-tanda Munafik".
Berikut ini matan (redaksi) Hadits Shahih Bukhari ke-33:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari, dan jika diberi amanah ia berkhianat"
Penjelasan Hadits
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ
Hadits ini adalah hadits yang sangat populer, sekaligus hadits yang sangat penting untuk memperingatkan kita agar waspada terhadap kemunafikan; jangan sampai penyakit itu menjangkiti kita.
Munafik (المنافق) artinya adalah orang yang nifaq (النفاق). Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin. Jika ketidaksamaan itu dalam hal keyakinan, hatinya kafir tetapi mulutnya mengatakan beriman, maka ia termasuk nifaq i'tiqadi. Pada zaman Rasulullah SAW, di Madinah ada munafik-munafik jenis ini dengan gembongnya bernama Abdullah bin Ubay bin Salul. Nifaq jenis ini seperti firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah :
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آَمَنَّا بِاللَّهِ وَبِالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah : 8)
Karena kemunafikan itu masalah hati yang tersembunyi, maka tidak seorangpun yang bisa memastikan seseorang itu munafik atau bukan. Bahkan sahabat sekaliber Umar bin Khatab pun tidak mengetahuinya. Hanya seorang sahabat yang tahu satu per satu orang-orang munafik di Madinah waktu itu. Dialah Hudzaifah Ibnul Yaman. Hudzaifah mengetahui siapa orang-orang munafik karena Rasulullah SAW memberitahukan kepadanya. Itu merupakan salah satu keutamaan Hudzaifah sehingga ia dijuluki pemegang rahasia Rasulullah.
Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti, kemunafikan bisa diwaspadai dari tanda-tandanya. Dalam hadits ini Rasulullah SAW menjelaskaskan bahwa tanda-tanda munafik itu ada tiga.
Jika tanda-tanda munafik ini ada pada seseorang, hendaklah orang itu diwaspadai supaya tidak dijadikan pemimpin bagi umat Islam. Namun yang lebih penting, dengan memperhatikan tiga tanda-tanda munafik ini kita mewaspadai diri kita agar jangan sampai kemunafikan hinggap dalam jiwa.
Tanda Munafik yang Pertama
إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ
Inilah tanda munafik yang pertama; gemar berbohong. Semakin sering berbohong, semakin dekat dengan kemunafikan.
Dalam hadits lain Rasulullah SAW pernah mensifati seorang mukmin. Bahwa mungkin saja seorang mukmin itu penakut, mungkin saja bakhil, tetapi tidak mungkin seorang mukmin itu pembohong.
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاََََ
Ditanyakan kepada Rasulullah Saw: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Lalu ditanya lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak!” (HR. Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam Al-Muwatha')
Tanda Munafik yang Kedua
وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ
Inilah tanda munafik yang kedua; gemar mengingkari janji. Semakin sering mengingkari janji, semakin dekat dengan kemunafikan. Karenanya, berhati-hatilah dengan janji.
Tanda munafik yang kedua ini tidak lebih mudah dihindari daripada tanda munafik pertama. Sering kali seorang muslim sudah mampu menjaga agar perkataannya benar, menghindari berbohong, tetapi ia masih mudah berjanji padahal ia tahu dirinya sulit memenuhi janji itu. Apalagi jika seseorang menjadi pemimpin; dorongan untuk berjanji biasanya lebih besar. Maka intensitas memberikan janji semakin besar. Lihatlah praktik kampanye di zaman sekarang. Bukankah dalam satu pertemuan saja bisa dicatat sekian banyak janji? Berhati-hatilah.
Tanda Munafik yang Ketiga
وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Ini tanda munafik yang ketiga; mengkhianati amanah. Semakin sering dilakukan, semakin dekat dengan kemunafikan. Semakin besar amanah yang dikhianati, semakin jelas tanda kemunafikan. Sekali lagi, meskipun kita tidak bisa memastikan.
Amanah bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa jadi ia adalah pekerjaan atau profesi yang di dalamnya ada kewajiban yang seharusnya kita penuhi. Bisa jadi ia adalah kepemimpinan yang dipercayakan kepada kita. Bahkan titipan barang dari orang lain agar kita menjaganya, atau rahasia dari orang lain agar kita menyimpannya, semua itu termasuk amanah.
Maka, marilah kita melakukan introspeksi diri agar tidak terjerumus dalam kemunafikan. Jika selama ini kita kurang komit terhadap kejujuran, mudah mengingkari janji atau menganggap remeh amanah, marilah kita bertaubat dan memperbaiki diri.
Pelajaran Hadits
Pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini diantaranya adalah:
1. Munafik adalah orang yang nifaq, antara lahir dan batinnya tidak sama (bertolak belakang). Yang paling parah adalah ketika secara dzahir mengatakan beriman tetapi hatinya kafir ;
2. Meskipun orang munafik tidak dapat diketahui secara pasti, namun tanda-tandanya dapat dikenali;
3. Tanda-tanda orang munafik ada tiga yaitu jika berbicara ia dusta, jika berjanji ia mengingkari dan jika diberi amanah ia berkhianat.
Demikian Hadits ke-33 Shahih Bukhari dan penjelasannya, semoga kita dilindungi Allah SWT dari kemunafikan dan orang munafik, serta dikaruniai taufiq agar terjauh dari tanda-tanda munafik. Wallaahu a'lam bish shawab.[]
50 Tanda Orang Munafik
Dibawah ini di senaraikan 50 sifat dan tanda-tanda orang munafik menurut al-quraan dan hadis rasulullah s.a.w untuk peringatan bersama,di antaranya ialah :
1. Malas beribadah kepada allah.
2. Lupakan kepada allah.
3. Lalaikan solat fardhu.
4. Mempercepatkan mengerjakan solat sunat dari wajib.
5. Gemar meninggalkan solat berjamaah.
6. Meninggalkan solat jumaat.
7. Melakukan dosa dan kemungkaran secara tersembunyi.
8. Menyuruh yang mungkar dan melarang yang makruf.
9. Menyembunyikan Ilmu pengetahuan.
10. Mengamalkan riak.
11. Hasad dengki.
12. Dusta.
13. Mungkir janji.
14. Bakhil.
15. Fitnah.
16. Mencaci maki.
17. Mengumpat.
18. Mengungkit kembali pemberian kepada seseorang dan menyakiti hatinya.
19. Mengengkari Takdir allah.
20. Mempersendakan kesucian Agama.
21. Enggan berjihad dijalan allah.
22. Menghina sahabat Rasullah.
23. Menyembunyikan persaksian pada jalan yang benar.
24. Menangguhkan pembayaran Hutang.
25. Menipu dalam jual beli.
26. Ghasab(Mengambil Tanah Orang lain tanpa Hak).
27. Duduk dan bercampur dengan orang2 yang memperolokan ayat Allah.
28. Memakan harta anak yatim.
29. Membuka rahsia orang lain.
30. Merasa aman dari murka Allah apabila berbuat dosa.
31. Memanggil orang dengan gelaran yang tidak disukai.
32. Menghalang orang dari mengamalkan ajaran Islam.
33. Suka pada kesesatan dan menyesatkan orang.
34. Bermuka dua (talam dua muka).
35. Menyanjung dan memuji orang tanpa diketahui keadaan sebenarnya.
36. Sombong antara sesama manusia.
37. Suka berbantah dan bertengkar sesama muslim.
38. Melampaui batas yang digariskan oleh Allah.
39. Berputus asa dalam menghadapi cabaran hidup.
40. Membazir dalam Memanfaatkan Nikmat Allah.
41. Keluh kesah apabila ditimpa musibah.
42. Menghianati sesuatu amanah.
43. Memutuskan hubungan silaturahim.
44. Memecah belahkan perpaduan kaum muslimin.
45. Menghalalkan perkara yang haram.
46. Membuat kerosakan dimuka bumi.
47. Menuduh orang beriman bodoh.
48. Mengubah dan menyalah gunakan ayat2 Allah.
49. Bersumpah dengan selain nama Allah.
50. Merasa gembira apabila musibah menimpa orang beriman.
YANG RUMAH BERNILAI BERJUTA2 TAK KAN TAK BOLEH SUMBANG
Siapa nak beri sumbangan kabin untuk Maahad Tahfiz?
Posted on Wednesday, November 27 @ 01:39:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh KetamBatu
"
Maahad Tahfiz Al-Quran An Najihah di Nilai, Negeri Sembilan memberi peluang kepada muslimin dan muslimat untuk membuat pelaburan dalam pembelian kabin-kabin yang akan digunakan sebagai kelas pengajian.
Pertambahan pelajar sebanyak 90 orang menjelang tahun 2014 nanti
menyebabkan Maahad Tahfiz ini amat memerlukan sekurang-kurangnya 3 unit
kabin untuk dijadikan kelas pengajian al Quran dan akademik untuk para
pelajarnya.
Anggaran kos sebuah kabin yang berukuran 20 kaki ialah sekitar RM 14,000 sebuah.
Kepada mereka yang ingin menyumbang keseluruhan, sebahagian atau sekadar kemampuan masing-masing sila hubungi ;
Ustaz Mohd Zawawi bin Haji Aman
Pengerusi Maahad Tahfiz Al Quran An Najihah
Lot 13504, Jalan Salak, Kg Jijan, 71800 Nilai, N.Sembilan
No. Pejabat : 06-7915070
No. Hp : 013-3331120/016-2633649
Sumbangan juga boleh disalurkan ke akaun Maahad Tahfiz Al Quran An Najihah, Maybank 555108301296.
Maklumat lanjut di Facebook Maahad Tahfiz Al-Quran An Najihah
"................................
Dihantar untuk paparan TKO (Tranungkite)
Oleh: rozmal
Posted on Wednesday, November 27 @ 01:39:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh KetamBatu
Orang Kampung Perlu Ada Unit Pencegah Maksiat
Posted on Tuesday, November 26 @ 22:17:54 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjagaKubur
Remaja bebas membuat perkara tidak baik ditempat awam. Jika tiada unit pencegah maksiat perkara ini akan mencemar nama baik. Kalau kawasan kubu PAS lagi haru sebab membusuk nama PAS.
Tolong kejar dan piat budak 'celaka' yang datang ke kampung kita buat perkara tidak baik.
TGNA walaupun uzur masih ziarah orang yang lebih tua
Posted on Tuesday, November 26 @ 21:00:56 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjagaKubur
YB Tuan Guru menziarah seorang warga emas di Bukit Panau,Tanah Merah. Mohamed Soleh Bin Ali yang berasal dari Bukit Panau Tanah Merah Kelantan berumur 100++ mesra dengan panggilan Tok Ayah.
TGNA menghadiakan tongkat kepada Tok Ayah.
TGNA beramah mesra...
Foto Oleh ZamUKMB
Tiada ulasan:
Catat Ulasan