Selasa, 31 Mei 2011

HAK SUAMI DAN HAK ISTERI

Dibalik Suami yang Sholeh, Ada Disampingnya Istri yang Hebat.

Istri yang sabar, istri yang sholehah, istri yang kuat, istri yang patuh, istri yang pengertian, istri yang selalu sanggup menjadi sandaran dan penyokong tiang-tiang yang rapuh dari suaminya..

Jika kita tidak mengejar apa yg kita inginkan, kita tidak akan pernah memilikinya. Jika kita tidak melangkah maju serta berubah, maka kita akan selalu berada di tempat yang sama. Semangat bisa diciptakan pada diri kita sendiri tumbuh seperti api yang tak terpadamkan kecuali dengan ke ragu-raguan dan tidak yakin pada diri sendiri.

Kalau kita mau menyadari, ternyata kita hanya menjalani sisa umur yg diberikan Allah kepada kita. bukankah kita tidak tahu kapan ajal akan datang, sedangkan ajal pasti datang? Tapi kenapa kita masih tergoda dunia, sedang akhirat yang kekal abadi kita lupakan ?

Jikalau kita mencinta janganlah sampai kita merasa memiliki karena apabila yang kita cintai tiada, maka kita akan merasa kehilangan yang teramat sangat.. Ikhlaskanlah segalanya pada Allah dan yakin akan janjinya.. Apapun yang diberikan pada kita itulah yg terbaik untuk kita.

Sungguh luar biasa wanita sholehah.. Wanita butuh dilindungi bukan karena ia rapuh tapi karena ada kekuatan di balik raganya yang lemah. Betapa ia dikaruniai kekuatan saat anaknya terlahir melalui rahimnya. Betapa dengan tangisnya mampu membuat orang tergerak tuk melakukan apa yang diinginkannya. Dan dengan kedua tangannya, ia mampu mengubah dunia lewat anak-anak yang dididiknya. Subhaanalloh..

Dari Abu Huroiroh dari Rasululloh bersabda : "Berwasiatlah kalian yang baik kepada kaum wanita, karena mereka tercipta dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas, maka kalau engkau meluruskannya berarti engkau mematahkannya, namun jika engkau membiarkannya maka dia akan selamanya bengkok, oleh karena itu berwasiatlah yang baik kepada wanita.” (HR. Bukhori 5168, Muslim : 1468)


Jangan mudah minta cerai

Oleh Yusliza Yakimir Abd Talib
yusliza@hmetro.com.my

KUALA LUMPUR: “Wanita jangan mudah meminta cerai, talak bukan perkara main-main. Sebab itu, kadang-kadang berlaku kes gila talak yang disifatkan sebagai balasan daripada Allah,” kata Ketua Penolong Pengarah, Bahagian Keluarga, Sosial dan Komuniti, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim), Zawiyah Hassan.
Beliau berkata, tidak dinafikan perceraian memang dihalalkan dalam Islam tapi ia paling dibenci Allah, justeru apabila talak dipermainkan tidak mustahil Allah memberi pembalasan setimpal contohnya hidup merana atau paling teruk hingga ada yang gila talak.

Semalam, Harian Metro melaporkan mengenai seorang wanita yang gila talak selepas diceraikan suami dengan meminta kain pelekat dan tuala bekas suami untuk hidu baunya bagi mengubat rindu.
Wanita berusia 49 tahun itu mengaku perceraian dengan suaminya dua tahun lalu berpunca daripada kesilapannya yang tidak mahu dikongkong dan suka memarahi suami biarpun ketika itu dia bekerja sebagai guru mengaji al-Quran. “Saya akui, hendak melupakan seseorang yang disayangi memang sukar malah saya yakin tiada seorang pun yang mahu perceraian berlaku.

“Apa yang penting, wanita berkenaan perlu menerima ketentuan Allah ini dengan sabar dan reda di samping berdoa supaya dipertemukan jodoh dengan lelaki yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu, Pakar Psikiatri Fakulti Perubatan Universiti Malaya, Prof Dr Hussain Habil berkata, keadaan individu yang menyimpan barang orang yang disayangi selepas bercerai atau kematian bukan disifatkan sebagai angau sebaliknya hanya tindakan biasa akibat kesedihan.

“Namun dikhuatiri, kesedihan itu lama-kelamaan akan menyebabkan kemurungan kepada individu yang gagal sesuaikan diri dengan keadaan baru dan antara kesannya termasuk menjejaskan tidur, selera makan dan tumpuan terhadap perkara lain.

“Justeru, sokongan keluarga perlu bagi mengatasi kemurungan ini selain bantuan kaunseling,” katanya.


Haram isteri minta cerai

1. Apakah hukumnya isteri selalu meminta diceraikan. Adakah seseorang suami itu dayus jika tidak mengikut permintaannya?

JAWAPAN:
Hukumnya haram. Tidak wajar seorang isteri meminta dia diceraikan oleh suaminya. Seorang isteri yang meminta dirinya diceraikan tanpa sebarang alasan yang dibenarkan syarak adalah berdosa. Sedangkan si suami masih memberi nafkah, tempat tinggal, makan minum dan menjaga keselamatan. Jika dia seorang yang berpoligami dan berlaku adil dengan isterinya.
Isteri berhak meminta cerai jika kehidupan tidak ada kesefahaman, suami tidak melaksanakan tanggungjawab sebagi ketua keluarga. Sekiranya suami gagal bertanggungjawab dan segala bebanan rumahtangga ditanggung oleh si isteri maka tidak salah seorang isteri meminta agar dia diceraikan.
Namun yang lebih baik ialah suami isteri mesti mencari jalan penyelesaian terlebih dahulu. Sama ada berbincang dengan keluarga mertua sebelah lelaki atau berjumpa dengan kaunselor untuk mendapatkan khidmat nasihat.
Islam meminta agar setiap pasangan suami isteri mencari jalan penyelesaian yang holistik yang membawa kepada pemulihan dan kemurnian rumahtangga dan bukan pula mencari jalan meruntuhkannya.
Seorang suami yang tidak mengikut permintaan isterinya untuk diceraikan tidaklah dianggap dayus. Sikap si suami bertahan dari menunaikan permintaan isterinya itu adalah demi menjaga keharmonian rumahtangga.
Jelasnya di sini hikmah Allah meletakkan kuasa talak ini di tangan suami dan bukan pula di tangan isteri. Bayangkan sahaja jika kuasa talak di tangan isteri mungkin bilangan lelaki yang menduda lebih ramai dari yang menjanda. Sebab itulah sembilan nafsu (emosi) yang ada pada orang perempuan tidak dapat mengawal perasaan, bila tertekan bertindak di luar kawalan sehingga meminta cerai.
Kesimpulannya, si isteri jangan terlalu mudah meminta dirinya diceraikan dan janganlah hendaknya si suami yang mempunyai kuasa talak bermain dengannya dengan mengugut isteri.


HAK SUAMI-ISTRI

Hak Suami atas isteri

Wahai isteri yang shalihah, ini adalah hak-hak suami atasmu. Bersungguh-sungguhlah dalam menunaikan hak-hak tersebut dan lupakanlah jika suamimu kurang dapat memenuhi hak-hakmu karena sesungguhnya yang demikian itu akan dapat melanggengkan cinta dan kasih sayang di antara kalian, dapat memelihara keharmonisan rumah tangga sehingga dengannya masyarakat akan menjadi baik pula.

1. Wanita yang cerdas dan pandai akan mengagungkan apa yang telah diagungkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan menghormati suaminya dengan sebenar-benarnya, ia bersungguh-sungguh untuk selalu taat kepada suami karena ketaatan kepada suami termasuk salah satu di antara syarat masuk Surga. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam,
“Apabila seorang wanita mau menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, dan taat terhadap suaminya, maka akan dikatakan kepadanya (di akhirat), ‘Masuklah ke Surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.” [Shahih: Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir (no. 660), Ahmad (XVI/228, no. 250)]
Maka kewajibanmu sebagai seorang isteri, wahai para wanita shalihah, adalah untuk selalu mendengar dan taat terhadap setiap perintah suami selama tidak menyelisihi syari’at. Akan tetapi berhati-hatilah, jangan sampai engkau berlebih-lebihan dalam mentaati perintah suami sehingga mau mentaatinya dalam kemaksiatan. Karena sesungguhnya jika melakukan hal tersebut, maka engkau telah berdosa.

2. Di antara hak suami atas isteri, seorang isteri harus menjaga kehormatan dan memelihara kemuliaannya serta mengurusi harta, anak-anak, dan segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan rumah, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Sebab itu, maka wanita yang shalih, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” [QS. An-Nisaa': 34]
Dan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam,
“Dan seorang isteri adalah pemimpin di dalam rumah suaminya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” [Muttafaq 'alaih: Shahiih al-Bukhari (II/380 no. 893), Shahiih Muslim (III/1459 no. 1829)]

3. Berhias dan memperindah diri untuk suami, selalu senyum dan jangan bermuka masam di depannya. Jangan sampai menampakkan keadaan yang tidak ia sukai. Ath-Thabrani telah mengeluarkan sebuah hadits dari ‘Abdullah bin Salam radhiyallahu’anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sebaik-baik isteri ialah yang engkau senang jika melihatnya, taat jika engkau perintah dan menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.”[Shahiih: Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir (no. 3299)]
Janganlah engkau sekali-kali menampakkan perhiasan pada orang yang tidak boleh melihatnya, karena hal itu adalah merupakan perkara yang diharamkan.

4. Isteri harus selalu berada di dalam rumahnya dan tidak keluar meskipun untuk pergi ke masjid kecuali atas izin suami. Allah berfirman,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu.” [QS. Al-Ahzaab: 33]

5. Janganlah seorang isteri memasukkan orang lain ke dalam rumah kecuali atas izinnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Hak kalian atas para isteri adalah agar mereka tidak memasukkan ke dalam kamar tidur kalian orang yang tidak kalian sukai dan agar mereka tidak mengizinkan masuk ke dalam rumah kalian bagi orang yang tidak kalian sukai.” [Hasan: Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 1501), Sunan at-Tirmidzi (II/315 no. 1173), Sunan Ibni Majah (I/594 no. 1851)]

6. Isteri harus menjaga harta suami dan tidak menginfaqkannya kecuali dengan izinnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Janganlah seorang isteri menginfaqkan sesuatu pun dari harta suaminya kecuali atas izinnya.” Kemudian ada yang bertanya, “tidak juga makanan?” Beliau menjawab, “bahkan makanan adalah harta yang paling berharga.” [Hasan : Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 1859), Sunan at-Tirmidzi (III/293 no. 2203), Sunan Abi Dawud (IX/478 no. 3548), Sunan Ibni Majah (II/770 no. 2295)]
Bahkan di antara hak suami atas isteri adalah agar ia tidak menginfaqkan harta miliknya jika ia mempunyai harta kecuali jika sang suami mengizinkannya karena dalam sebuah hadist yang lain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Janganlah seorang isteri menggunakan sesuatu pun dari hartanya kecuali dengan izin suaminya.” [Dikeluarkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 775), beliau berkata, "Telah dikeluarkan oleh Tamam dalam al-Fawaa-id (II/182 no. 10) dari jalan 'Anbasah bin Sa'id dari Hammad, maula (budak yang dibebaskan). Bani Umayyah dari Janaah maula al-Walid dari Watsilah, ia berkata, "Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, kemudian ia menyebutkan hadits tersebut." Beliau (al-Albani) berkata, "Sanad hadits ini lemah, akan tetapi ada beberapa riwayat penguat yang menunjukkan bahwa hadits ini adalah tsabit."]

7. Janganlah seorang isteri melakukan puasa sunnah sedangkan suami berada di rumah kecuali dengan izinnya, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam yang berbunyi,
“Tidak boleh bagi isteri melakukan puasa (sunnah) sedangkan suaminya ada kecuali dengan izinnya.” [Mutaffaq 'alaih: Shahiih al-Bukhari (IX/295 no. 5195), Shahiih Muslim (no. 1026)]

8. Janganlah seorang isteri mengungkit-ungkit apa yang pernah ia berikan dari hartanya untuk suami maupun keluarga karena menyebut-nyebut pemberian akan dapat membatalkan pahala. Allah Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan (si penerima).” [QS. Al-Baqarah: 264]

9. Isteri harus ridha dan menerima apa adanya, janganlah ia membebani suami dengan sesuatu yang ia tidak mampu. Allah Ta’ala berfirman,
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” [QS. Ath-Thalaq: 7]

10. Isteri harus bersungguh-sungguh mendidik anak-anaknya dengan kesabaran. Janganlah ia marah kepada mereka di depan suami dan jangan memanggil mereka dengan kejelekan maupun mencaci-maki mereka karena yang demikian itu akan dapat menyakiti hati suami.

11. Isteri harus dapat berbuat baik kepada kedua orang tua dan kerabat suami karena sesungguhnya isteri tidak dianggap berbuat baik kepada suami jika ia memperlakukan orang tua dan kerabatnya dengan kejelekan.

12. Janganlah isteri menolak jika suami mengajaknya melakukan hubungan intim karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila seorang suami mengajak isterinya ke tempat tidur, tapi ia menolak untuk datang lalu sang suami marah sepanjang malam maka para Malaikat melaknatnya (sang isteri) hingga datang waktu pagi.” [Muttafaq 'alaih: Shahiih al-Bukhari (IX/294 no. 5194), Shahiih Muslim (II/1060 no. 1436), Sunan Abu Dawud (VI/179 no. 2127)]
Dan di dalam hadits yang lain beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila seorang suami mengajak isterinya untuk berhubungan intim, maka hendaknya sang isteri melayaninya meskipun ia sedang berada di atas unta.” [Shahih: Shahiih al-Jaami' as-Shaghiir 534, Sunan at-Tirmidzi (II/314 no. 1160)]

13. Isteri harus dapat menjaga rahasia suami dan rahasia rumah tangga, janganlah sekali-kali ia menyebarluaskannya. Dan di antara rahasia yang paling yang sering diremehkan oleh para isteri sehingga ia menyebarluaskannya kepada orang lain, yaitu rahasia yang terjadi di ranjang suami isteri. Sungguh Rasulullah shalallahu ‘alaihi telah melarang hal demikian.

14. Isteri harus selalu bersungguh-sungguh dalam menjaga keberlangsungan kehidupan rumah tangga bersama suaminya, janganlah ia meminta cerai tanpa ada alasan yang disyari’atkan. Dari Tsauban radhiyallahu’anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Isteri mana saja yang minta cerai dari suaminya tanpa adanya alasan, maka ia tidak akan mencium bau wanginya Surga.” [Shahih: Irwaa-ul Ghaliil (no. 2035), Sunan at-Tirmidzi (II/329 no. 1199), Sunan Abi Dawud (VI/308 no. 2209), Sunan Ibni Majah (I/662 no. 2055)]

Dan dalam hadits yang lain beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Para isteri yang minta cerai adalah orang-orang yang munafik.” [Shahih: Shahiih al-Jaamii'ish Shaghiir (no. 6681), Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 632), Sunan Tirmidzi (II/329 no. 1198)]


HAK-HAK ISTRI ATAS SUAMI

Berikut ini adalah beberapa hak-hak isteri atas suami. Namun ketahuilah wahai para isteri yang shalihah, hendaknya engkau melupakan kekurangan suami dalam hal memenuhi hak-hak mereka. Kemudian hendaklah menutupi kekurangan suami tersebut dengan bersungguh-sungguh dalam mengabdikan diri untuk suami karena dengan demikian kehidupan rumah tangga yang harmonis akan dapat kekal dan abadi. Karena dengan demikian kehidupan rumah tangga yang harmonis akan dapat kekal dan abadi.
Dan hak-hak istri atas suaminya adalah

1. Suami harus memperlakukan istri dengan cara yang ma’ruf karena Allah Ta’ala telah berfirman, “Dan bergaullah dengan mereka secara patut.” [QS. An-Nisaa': 19] Yaitu, dengan memberinya makan apabila ia juga makan dan memberinya pakaian apabila ia berpakaian. Mendidiknya jika takut ia akan durhaka dengan cara yang telah diperintahkan oleh Allah dalam mendidik istri, yaitu dengan cara menasihatinya dengan nasihat yang baik tanpa mencela dan menghina maupun menjelek-jelekannya. Apabila ia (istri) telah kembali taat, maka berhentilah, namun jika tidak, maka pisahlah ia di tempat tidur. Apabila ia masih tetap pada kedurhakaannya, maka pukullah ia pada selain muka dengan pukulan yang tidak melukai sebagaimana firman Allah: “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” [QS. An-Nisaa': 34] Dan juga berdasarkan sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam tatkala ditanya apakah hak isteri atas suaminya? Beliau menjawab, “Engkau memberinya makan jika engkau makan, engkau memberinya pakaian jika engkau berpakaian, janganlah memukul wajah dan janganlah menjelek-jelekkannya serta janganlah memisahkannya kecuali tetap dalam rumah.” [Shahih: Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 1500), Sunan Abi Dawud (VI/180, no. 2128, Sunan Ibni Majah (I/593 no. 1850)] Sesungguhnya sikap lemah lembut terhadap istri merupakan indikasi sempurnanya akhlak dan bertambahnya keimanan seorang mukmin, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling bagus akhlaknya dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” [Hasan Shahih: Shahiih Sunan at-Tirmidzi (no. 928), Sunan at-Tirmidzi (II/315 no. 1172)]

2. Suami harus bersabar dari celaan isteri serta mau memaafkan kekhilafan yang dilakukannya karena Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah seorang mukmin membenci mukminah. Apabila ia membencinya karena ada satu perangai yang buruk, pastilah ada perangai baik yang ia sukai.” [Muttafaq 'alaih: Shahiih al-Bukhari (IX/253 no. 5186), Shahiih Muslim (II/ 1091 no. 1468 (60)] Sebagian ulama Salaf mengatakan, “Ketahuilah bahwasanya tidak disebut akhlak yang baik terhadap isteri hanya dengan menahan diri dari menyakitinya namun dengan bersabar dari celaan dan kemarahannya.”

3. Suami harus menjaga dan memelihara isteri dari segala sesuatu yang dapat merusak dan mencemarkan kehormatannya, yaitu dengan melarangnya dari bepergian jauh (kecuali dengan suami atau mahramnya). Melarangnya berhias (kecuali untuk suami) serta mencegahnya agar tidak berikhtilath (bercampur baur) dengan para lelaki yang bukan mahram. Suami berkewajiban untuk menjaga dan memeliharanya dengan sepenuh hati. Ia tidak boleh membiarkan akhlak dan agama isteri rusak. Ia tidak boleh memberi kesempatan baginya untuk meninggalkan perintah-perintah Allah ataupun bermaksiat kepada-Nya karena ia adalah seorang pemimpin (dalam keluarga) yang akan dimintai pertanggungjawaban tentang isterinya, Ia adalah orang yang diberi kepercayaan untuk menjaga dan memeliharanya.

4. Suami harus mengajari isteri tentang perkara-perkara penting dalam masalah agama atau memberinya izin untuk menghadiri majelis-majelis taklim. Karena sesungguhnya kebutuhan dia untuk memperbaiki agama dan mensucikan jiwanya tidaklah lebih kecil dari kebutuhan makan dan minum yang juga harus diberikan kepadanya.

5. Suami harus memerintahkan isterinya untuk mendirikan agamanya serta menjaga shalatnya, berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” [QS. Thahaa: 132]

6. Suami mau mengizinkan isterinya keluar rumah untuk keperluannya, seperti jika ia ingin shalat berjama’ah di masjid atau ingin mengunjungi keluarga, namun dengan syarat menyuruhnya tetap memakai hijab busana muslimah dan melarangnya untuk tidak bertabarruj atau sufur. Sebagaimana ia juga harus melarang isteri agar tidak memakai wangi-wangian serta memperingatkannya agar tidak ikhtilath dan bersalam-salaman dengan laki-laki yang bukan mahram, melarangnya menonton telivisi dan mendengarkan musik serta nyanyian-nyanyian yang diharamkan.

7. Suami isteri tidak boleh menyebarkan rahasia dan menyebutkan kejelekan-kejelekan isteri di depan orang lain. Karena suami adalah orang yang dipercaya untuk menjaga isterinya dan dituntut untuk dapat memeliharanya. Di antara rahasia suami isteri adalah rahasia yang mereka lakukan di atas ranjang. Rasulullah shalalallahu ‘alaihi wasallam melarang keras agar tidak mengumbar rahasia tersebut di depan umum.

8. Suami mau bermusyawarah dengan isteri dalam setiap permasalahan, terlebih lagi dalam perkara-perkara yang berhubungan dengan mereka berdua, anak-anak, sebagaimana apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Beliau selalu bermusyawarah dengan para isterinya dan mau mengambil pendapat mereka.

9. Suami harus segera pulang ke ruamh isteri setelah shalat ‘Isya. Janganlah ia begadang di luar rumah sampai larut malam. Karena hal itu akan membuat hati isteri menjadi gelisah. Apabila hal itu berlangsung lama dan sering berlang-ulang, maka akan terlintas dalam benak isteri rasa waswas dan keraguan. Bahkan di antara hak isteri atas suami adalah untuk tidak begadang malam di dalam rumah namun jauh dari isteri walaupun untuk melakukan shalat sebelum dia menunaikan hak isterinya.

10. Suami harus dapat berlaku adil terhadap para isterinya jika ia mempunyai lebih dari satu isteri. Yaitu berbuat adil dalam hal makan, minum, dan pakaian, tempat tinggal dan dalam hal tidur seranjang. Ia tidak boleh sewenang-wenang atau berbuat zhalim karena sesungguhnya Allah Ta’ala melarang yang demikian.

Sumber: ‘Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil ‘Aziiz’ edisi Bahasa Indonesia ‘Panduan Fiqih Lengkap Jilid 2′ karya ‘Abdul ‘Azhim bin Badawi al-Khalafi, Pustaka Ibnu Katsir

kite tengok hukum kata apa.


قال رسول الله أيما امرأة سألت زوجها الطلاق من غير بأس حرم الله عليها أن تريح رائحة الجنة

Ertinya : "Siapa saja perempuan yang minta cerai kepada suaminya tanpa suatu sebab yang dapat dibenarkan, maka dia tidak akan mencium bau syurga." (Riwayat Abu Daud, Al-Hakim, 2/218 ; At-Tirmizi, 3/493 ; Al-Hakim : Sohih dengan syarat Bukhari & Muslim ; At-Tirmidizi : Hadis Hasan)



tp yg sy nk tau isteri sudah membuat solat istikharah dan sudah mendapat jawapan dr tuhan dimana berat memihak kepada untuk memilih kekasih baru itu bkn suaminya..

Mana puan tahu jawapan istikharah itu dari Tuhan? Bolehkah puan bezakan, antara petunjuk dengan tipu daya syaitan.

Cuba puan baca dengan tenang,mimpi yang bagaimanakah yang dikatakan petunjuk dari Allah.

Quote from: Ummi Munaliza

Bagi hamba-hamba Allah SWT, yang selalu patuh dan taat pada menjalankan ajaran-ajaran agamanya,
di dalam hidupnya pasti akan timbul sewaktu-waktu suatu "keputusan hati" atau dengan kata lain "ketetapan hati" pada sesuatu yang tidak bertentangan dengan agama.

Contohnya,ketetapan hati untuk berkahwin dengan seorang yang menurut kita adalah baik pada pandangan agama, untuk menjaga kita jangan sampai jatuh pada sesuatu yang tidak diridhai oleh agama. Ketetapan hati yang kita buat adalah berdasarkan kepada dalil-dalil seperti petunjuk melalui mimpi yang bukan dikacau atau diganggu syaitan dan Iblis. Seseolah mimpi itu datangnya dari Malaikat.

Cuma yang terang hal keadaan itu kita terima dari hamba Allah yang soleh dan taat, ataupun keputusan hati itu datang dengan perantaraan ilham yang betul-betul dari Allah SWT.

Mimpi yang benar dari petunjuk Allah adalah mimpi yang diberikan kepada mereka yang benar-benar soleh dan taat, patuh kepada ajaran-ajaran agama. Selain dari itu, mimpi hanyalah mainan tidor sahaja.
JPuan boleh menilai diri puan adakah termasuk kedalam golongan hamba Allah yang benar-benar taat dan patuh kepada ajaran-ajaran agama Islam atau mengambil sebahagian dan meninggalkan sebahagian dari ajaran-ajaran agama.


hubungan suami isteri tidak sangat bermasalah cuma kehidupan agak sempit dan kewangan tidak mencukupi dan dibebani hutang..

Apakah masalah kewangan yang melanda dalam rumah tangga puan ini dari awal perkahwinan? Atau hanya sekarang? Tergamak puan,semasa senang pada awla perkahwinan puan sanggup bersama suami,tetapi bial suami susah dan dibebani hutang, puan mahu meninggalkan dia. Jangan puan ibarat kacang lupakan kulit. Kasihan suami yang dari awal susah dan terus susah apabila puan tinggalkan dia. Bukanlah mudah untuk suami mengahwini puan suatu ketika dulu.

Tentu sedikit sebanyak, tentu suami berikan maskahwin, duit hantaran dan hadiah iringian ketika bertunang dan menikah, tentu suami juga buat majlis kenduri. Bukan kah suami banyak bersusah payah untuk mengambil puan sebagai isteri. Apakah bukan sedikit duit yang digunakan untuk menikahi puan suatu ketika dulu?



kekasih baru itu sangat baik dan berpengatahuan agama juga berpangkat.adakah wajar isteri meminta cerai untuk bersama kekasih baru?


Berpengetahuan agamakah jika sanggup berkasih dengan isteri orang? Itu bukan beragama, tetapi tidak beragama dan beriman kerana jika beragama dia tidak akan ganggu isteri orang.

Oh...dia berpangkat?

Mata duitan rupanya puan ini. Tergamak tinggalkan suami kerana mengejar dunia. Mengejar harta dan wang ringgit. Adakah jika suatu hari nanti ,kekasih ini tidak ada duit dan pangkat, puan akan tinggalkan dia?


Kesimpulannya: TIDAK wajar puan minta cerai dari suami yang baik semata-mata kerana megejar seorang lelaki yang tidak beragama dan kerana dia berpangkat. Suami puan seribu labih baik kerana tidak memukul puan, hanya marah-marah sekali sekala sahaja. suami puan tidak berlaku curang dengan puan. Sanggup suami bersusah payah untuk menikahi puan, tetapi puan pulak tergamak mahu meninggalkan dia.


.......................................................................................................................................


Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

assalamualaikum ummi,
Saya nak minta pendapat klu seorang isteri ada kekasih walhal skang die masih bergelar isteri dan suami nya maengetahuinya,tp suaminye hanye marah sebentar dan berbaikan semula..tp yg sy nk tau isteri sudah membuat solat istikharah dan sudah mendapat jawapan dr tuhan dimana berat memihak kepada untuk memilih kekasih baru itu bkn suaminya..hubungan suami isteri tidak sangat bermasalah cuma kehidupan agak sempit dan kewangan tidak mencukupi dan dibebani hutang..kekasih baru itu sangat baik dan berpengatahuan agama juga berpangkat.adakah wajar isteri meminta cerai untuk bersama kekasih baru?
Logged
naim_mahmood



Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

tolak tepi soal wajar manusia !

kite tengok hukum kata apa.


قال رسول الله أيما امرأة سألت زوجها الطلاق من غير بأس حرم الله عليها أن تريح رائحة الجنة

Ertinya : "Siapa saja perempuan yang minta cerai kepada suaminya tanpa suatu sebab yang dapat dibenarkan, maka dia tidak akan mencium bau syurga." (Riwayat Abu Daud, Al-Hakim, 2/218 ; At-Tirmizi, 3/493 ; Al-Hakim : Sohih dengan syarat Bukhari & Muslim ; At-Tirmidizi : Hadis Hasan)
Logged
ana confiusTopic starter



Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

ya terima kasih...sambung lagi magrib da...assalamuaaikum
Logged
Ummi Munaliza


Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

Quote from: ana confius on 11 October, 2010, 06:47:11 PM

assalamualaikum ummi,sy nk minta pendapat klu seorang isteri ada kekasih walhal skang die masih bergelar isteri dan suami nya maengetahuinya,tp suaminye hanye marah sebentar dan berbaikan semula..



Puan ana,

Saya tidak setuju jika puan minta cerai dengan suami yang ada sekarang ini. Suami mengambil puan melalui akad nikah, ada perjanjian dengan Allah.

Suami telah menegur, tetapi kenapa puan tidak taat kepada perintah suami? Kenapa puan masih lagi berkasih dengan lelaki lain.Sebaiknya puan tinggalkan lelaki itu dan taati suami puan.


Quote from: ana confius

tp yg sy nk tau isteri sudah membuat solat istikharah dan sudah mendapat jawapan dr tuhan dimana berat memihak kepada untuk memilih kekasih baru itu bkn suaminya..


Mana puan tahu jawapan istikharah itu dari Tuhan? Bolehkah puan bezakan, antara petunjuk dengan tipu daya syaitan.

Cuba puan baca dengan tenang,mimpi yang bagaimanakah yang dikatakan petunjuk dari Allah.

Quote from: Ummi Munaliza


Bagi hamba-hamba Allah SWT, yang selalu patuh dan taat pada menjalankan ajaran-ajaran agamanya, di dalam hidupnya pasti akan timbul sewaktu-waktu suatu "keputusan hati" atau dengan kata lain "ketetapan hati" pada sesuatu yang tidak bertentangan dengan agama.

Contohnya,ketetapan hati untuk berkahwin dengan seorang yang menurut kita adalah baik pada pandangan agama, untuk menjaga kita jangan sampai jatuh pada sesuatu yang tidak diridhai oleh agama. Ketetapan hati yang kita buat adalah berdasarkan kepada dalil-dalil seperti petunjuk melalui mimpi yang bukan dikacau atau diganggu syaitan dan Iblis. Seseolah mimpi itu datangnya dari Malaikat.

Cuma yang terang hal keadaan itu kita terima dari hamba Allah yang soleh dan taat, ataupun keputusan hati itu datang dengan perantaraan ilham yang betul-betul dari Allah SWT.


Mimpi yang benar dari petunjuk Allah adalah mimpi yang diberikan kepada mereka yang benar-benar soleh dan taat, patuh kepada ajaran-ajaran agama. Selain dari itu, mimpi hanyalah mainan tidor sahaja. JPuan boleh menilai diri puan adakah termasuk kedalam golongan hamba Allah yang benar-benar taat dan patuh kepada ajaran-ajaran agama Islam atau mengambil sebahagian dan meninggalkan sebahagian dari ajaran-ajaran agama.


Quote from: ana confius

hubungan suami isteri tidak sangat bermasalah cuma kehidupan agak sempit dan kewangan tidak mencukupi dan dibebani hutang..


Apakah masalah kewangan yang melanda dalam rumah tangga puan ini dari awal perkahwinan? Atau hanya sekarang? Tergamak puan,semasa senang pada awla perkahwinan puan sanggup bersama suami,tetapi bial suami susah dan dibebani hutang, puan mahu meninggalkan dia. Jangan puan ibarat kacang lupakan kulit. Kasihan suami yang dari awal susah dan terus susah apabila puan tinggalkan dia. Bukanlah mudah untuk suami mengahwini puan suatu ketika dulu.

Tentu sedikit sebanyak, tentu suami berikan maskahwin, duit hantaran dan hadiah iringian ketika bertunang dan menikah, tentu suami juga buat majlis kenduri. Bukan kah suami banyak bersusah payah untuk mengambil puan sebagai isteri. Apakah bukan sedikit duit yang digunakan untuk menikahi puan suatu ketika dulu?



Quote from: ana confius

kekasih baru itu sangat baik dan berpengatahuan agama juga berpangkat.adakah wajar isteri meminta cerai untuk bersama kekasih baru?



Berpengetahuan agamakah jika sanggup berkasih dengan isteri orang? Itu bukan beragama, tetapi tidak beragama dan beriman kerana jika beragama dia tidak akan ganggu isteri orang.

Oh...dia berpangkat?

Mata duitan rupanya puan ini. Tergamak tinggalkan suami kerana mengejar dunia. Mengejar harta dan wang ringgit. Adakah jika suatu hari nanti ,kekasih ini tidak ada duit dan pangkat, puan akan tinggalkan dia?


Kesimpulannya: TIDAK wajar puan minta cerai dari suami yang baik semata-mata kerana megejar seorang lelaki yang tidak beragama dan kerana dia berpangkat. Suami puan seribu labih baik kerana tidak memukul puan, hanya marah-marah sekali sekala sahaja. suami puan tidak berlaku curang dengan puan. Sanggup suami bersusah payah untuk menikahi puan, tetapi puan pulak tergamak mahu meninggalkan dia.
Logged
Pengurusan, Pentadbiran Forum Halaqahnet.
Penal Utama Baitul Muslim
ana confiusTopic starter


Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

sy kawin disebabkan permintaan dan tarikh terlalu awal buat sy oleh paksaan keluarga yg tegas!kerana diwaktu sy berumur 18thn dan tak thu apa2..jadi mmg dr awal sy dan suami tidak bersedia..untuk menempuh alam rumah tangga.

dr awal smpy sekarang asyik masalah kewangan hutang dan sberkenaan itu,,bila terdesak semua brg telah digadai..dan keluarga jenis suka bercakap belakang dan ibarat dihina keluarge...sy sangat sakit hati bila mengetahuinya...dan amat buntu tetapi sangat sayang juga kerana dia pilihan hati saya cuma terlalu awal dan x sempat untuk mengumpul sedikit aset sebelum kawen.sehinggakan sy rase kasihan melihat suami habis wang nyer untuk membiayai sy adakah sy ni membebankan?untuk sewa rumah,makan,ank dan hutang...sehingga sy tidak mahu lagi membebankan die...sy pn ade wat kerja sampingan tp masih tak cukup!antara adik beradik yg lain sume senang2 belaka cuma sy seorang jer ssh mcm ni..siapa pn xtlg cuma kedang2 sy pinjam duit saja...

sy pn x tahu golongan mane sy ini baik atau tidak kerana membuatkan sy rase hina bila sy dberi ujian begini..tetapi setakat ini sy melaksanakan segala perintah allah cume satu jer hal ini membuatkan sy sungguh malu,buntu,serba salah....
bagaimana mendapatkan solat yg betul2 khusyUK untuk istikharah?
harap ummi bleh bgthu saya orang jenis ape sy ni!mmg hina kan....
tiap2 mlm sy xbleh tdo memikirkan soal ini dan mahu sgt keputusannyer...maaf



Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

Quote from: ana

sy kawin disebabkan permintaan dan tarikh terlalu awal buat sy oleh paksaan keluarga yg tegas!kerana diwaktu sy berumur 18thn dan tak thu apa2..jadi mmg dr awal sy dan suami tidak bersedia..untuk menempuh alam rumah tangga.


Puan Ana,
Sudah takdirnya puan ana dijodohkan awal. Telah tertulis sejak azali. Bila telah berumah tangga kita yang kena berusaha untuk membahagiakannya. Apabila kita telah berhadapan, ibarat kata kapal sudah di air,maka kita perlu belajar untuk mengemudikannya. Kita belayar bersama suami walaupun tidak ada pengalaman. Supaya kapal kita selamat,tentu kita berusaha mengawal kapal dari badai dan gelora agar tidak karam.


Kalau kapal kita daif,kehabisan minyak,kita berlayar guna layar dan tiupan angin, kalau layar pun koyak, kita guna dayung. Walaupun kita mesti berusaha untuk menjaga kapal jangan karam. Kalau kapal hanyut, tak ada makanana, kita pancing ikan.

Kalau ditengah laut,tiba-tiba puan ana jumpa kapal besar yang cantik, adakah puan ana tergamak tinggal kapal puan ana yang telah puan ana layari bersama suami bertahun-tahun hanya kerana puan ana suka kapal besar yang cantik itu? Puan ana tinggalkan kapal puan ana,kerana puan ana rasa puan ana duduk kapallama tu hanya bebankan suami untuk beri makan? Puan ana nak biarkan kapal suami belayar tanpa puan ana? Tergamak puan ana buat begitu kerana puan ana dah jumpa kapal besar yang cantik.


Dulu ya,puan ana kata kahwin ketika usia muda,berlum bersedia. Sekarang tak kan masih belum cukup pengalaman? Puan ana dah tempuh banyak pengalaman pahir t manis dengan suami, gurau senda,kasih sayang dengan suami ini,dan sekarang puan ana tak sanggup lagi hidup bersama dia?

Sedang hidup dengan suami ini tidak ada sebarang masalah , cuma masalah kewangan sahaja. Bermakna puan mendapat sepenuh kasih sayang dan cinta suami.Apa yang puan ana nak lagi? Wang ringgit tak boleh beli kebahagiaan.

Kalau masalah kewangan,mungkin boleh di atasi dengan kerja lebih masa. Adakah pendapatn suami puan ana tidak cukup untuk makan pakai sedanya? Maksud saya , sekadar asas sahaja? Jika begitu,mungkin suami kena cari kerja lain. Berhijrah mencari rezeki ditempat lain.

Jadilah manusia yang redha dengan apa yang ada. Ada orang boleh redha dengan hidup kais pagi makan pagi,kais petang makan petang. Kenapa nak rasa kasihan dengan suami dan rasa terbeban? Memang tanggungjawap suami bekerja cari rezeki,beri anak isteri makan minum dan tempat tinggal. Jika pendapatan suami tidak banyak, isteri berbelajanla ikut kemampuan suami. Kenapa sampai berhutang? Membeli kerpluan yang tidak perlu untuk hidup selesa? Kenapa puan kata suami perlu biayai puan? Adakah puan belajar?


Menyediakan makan minum, pakai dan tempat tinggal untuk isteri dan anak-anak bukan satu beban kepada suami. Itu tanggungjawap dia. Dan isteri di rumah,cuma perlu jaga rumah tangga,jaga anak,jaga makan minum suami. Suamibalik rumah,layan dia. Itu dah cukup.


Kalau orang cakap belakang,kata puan ana hidup susah,abaikan.Biar mereka nak kata. Kalau mereka kata tu, nak tolong tak apa juga. Tapi kalau sekadar seronok mengata, tak payah lah puan ana peduli mereka. Banyak-banyak bersabar.


Kehidupan rumah tangga ini puan ana dah tempuh, puan ana dah rasa nikmat dan bahagianya, kehidupan yang lain belum tentu. Kadanng manusia ini pandai berpuraa-pura sebab bertopengkan iblis, nampak alim,tapi lebih jahat dari iblis sebab nak runtuhkan rumah tangga orang. Saja dia umpan puan ana dengan konon alim,ambik berat dan berharta.


Jangan puan ana terpikat dengan dunia dan isinya. Teruskan hidup dengan suami ini.Perbaiki hubungan dengan Tuhan. InsyaAllah ada jalan nya dimudahkan kehidupan puan ana. Banyakkan berdoa dan bersabar dengan kesusahan yang ada. Cuba puan ana baca hidup Siti Fatimah, anak Rasullulah lagilah susah. Nak makan roti,kena kisar gandum dulu,uli,canai baru goreng. Adakah sebegitu susahnya hidup puan ana?

Bersabarlah...ada pertolongan Allah jika kita redha dan baiki hubungan dnegan Allah. Selalu solat,baca quran dan berpuasa.




Quote from: ana confius

dr awal smpy sekarang asyik masalah kewangan hutang dan sberkenaan itu,,bila terdesak semua brg telah digadai..dan keluarga jenis suka bercakap belakang dan ibarat dihina keluarge...sy sangat sakit hati bila mengetahuinya...dan amat buntu tetapi sangat sayang juga kerana dia pilihan hati saya cuma terlalu awal dan x sempat untuk mengumpul sedikit aset sebelum kawen.sehinggakan sy rase kasihan melihat suami habis wang nyer untuk membiayai sy adakah sy ni membebankan?untuk sewa rumah,makan,ank dan hutang...sehingga sy tidak mahu lagi membebankan die...sy pn ade wat kerja sampingan tp masih tak cukup!antara adik beradik yg lain sume senang2 belaka cuma sy seorang jer ssh mcm ni..siapa pn xtlg cuma kedang2 sy pinjam duit saja...

sy pn x tahu golongan mane sy ini baik atau tidak kerana membuatkan sy rase hina bila sy dberi ujian begini..tetapi setakat ini sy melaksanakan segala perintah allah cume satu jer hal ini membuatkan sy sungguh malu,buntu,serba salah....
bagaimana mendapatkan solat yg betul2 khusyUK untuk istikharah?
harap ummi bleh bgthu saya orang jenis ape sy ni!mmg hina kan....
tiap2 mlm sy xbleh tdo memikirkan soal ini dan mahu sgt keputusannyer...maaf



Saya tidak anggap puan seorang yang hina.Bagi saya puan orang terpilih untuk terima ujian. Bersabarlah. Allah uji puan sebab puan mampu untuk hadapinya. Tak perlu lagi puan berfikir untuk tinggalkan suami dan pergi kepada orang lain. Kasihi lah suamipuan yang telah lama hidup bersamapuan.Jangan ketika suami susah, puan tinggalkan dia untuk cari kesenangan diri sahaja. Jangan pentingkan diri sendiri.


InsyaAllah , puan akan temui sinar dengan suami puan ini.

Assalamu'alaikum..

Juga belum tentu lelaki kaya, alim dan warak itu benar-benar sudi beristerikan puan setelah berlaku perceraian. Maka, jangan tambahkan lagi statistik perceraian yang semakin meningkat. Juga belum tentu dia sudi memberi kemewahan setelah puan bercerai dengan suami sedia ada.

Dikisahkan oleh kerabat saya, seorang suami terpaksa menceraikan isterinya yang telah terpikat pada suami orang yang lebih kaya. Lelaki itu telahpun punyai 2orang isteri, maka sangguplah si isteri tadi bercerai demi menjadi isteri ke 3..

Anehnya, selepas berkhawin itu, tidak putus-putus mengganggu bekas suami untuk menuntut nafkah anak-anak. Mujur sahaja bekas suami itu seorang yang benar faham tentang agama. Tetap dihantar nafkah anak-anak setiap bulan walaupun ianya merangkumi setengah daripada gaji. Bahkan, setelah setahun. Duda ini bertemu jodoh, tetapi tetap diberitahu pada bakal isterinya bahawa dia telah punya 4orang anak yang perlu ditanggung. Jadi, pendapatannya tidak seberapa, jika sanggup menjadi isterinya.. Tiada kemewahan yang mampu dijanjikan.
Logged
zaujah n aliah yusri.. ummu yusuf ramadhan & nur fatimah mujahidah..
aini zinnirah


Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

Quote from: Ummi Munaliza

Quote from: ana confius

assalamualaikum ummi,sy nk minta pendapat klu seorang isteri ada kekasih walhal skang die masih bergelar isteri dan suami nya maengetahuinya,tp suaminye hanye marah sebentar dan berbaikan semula..



Puan ana,

Saya tidak setuju jika puan minta cerai dengan suami yang ada sekarang ini. Suami mengambil puan melalui akad nikah, ada perjanjian dengan Allah.

Suami telah menegur, tetapi kenapa puan tidak taat kepada perintah suami? Kenapa puan masih lagi berkasih dengan lelaki lain.Sebaiknya puan tinggalkan lelaki itu dan taati suami puan.


Quote from: ana confius

tp yg sy nk tau isteri sudah membuat solat istikharah dan sudah mendapat jawapan dr tuhan dimana berat memihak kepada untuk memilih kekasih baru itu bkn suaminya..


Mana puan tahu jawapan istikharah itu dari Tuhan? Bolehkah puan bezakan, antara petunjuk dengan tipu daya syaitan.

Cuba puan baca dengan tenang,mimpi yang bagaimanakah yang dikatakan petunjuk dari Allah.

Quote from: Ummi Munaliza


Bagi hamba-hamba Allah SWT, yang selalu patuh dan taat pada menjalankan ajaran-ajaran agamanya, di dalam hidupnya pasti akan timbul sewaktu-waktu suatu "keputusan hati" atau dengan kata lain "ketetapan hati" pada sesuatu yang tidak bertentangan dengan agama.

Contohnya,ketetapan hati untuk berkahwin dengan seorang yang menurut kita adalah baik pada pandangan agama, untuk menjaga kita jangan sampai jatuh pada sesuatu yang tidak diridhai oleh agama. Ketetapan hati yang kita buat adalah berdasarkan kepada dalil-dalil seperti petunjuk melalui mimpi yang bukan dikacau atau diganggu syaitan dan Iblis. Seseolah mimpi itu datangnya dari Malaikat.

Cuma yang terang hal keadaan itu kita terima dari hamba Allah yang soleh dan taat, ataupun keputusan hati itu datang dengan perantaraan ilham yang betul-betul dari Allah SWT.


Mimpi yang benar dari petunjuk Allah adalah mimpi yang diberikan kepada mereka yang benar-benar soleh dan taat, patuh kepada ajaran-ajaran agama. Selain dari itu, mimpi hanyalah mainan tidor sahaja. JPuan boleh menilai diri puan adakah termasuk kedalam golongan hamba Allah yang benar-benar taat dan patuh kepada ajaran-ajaran agama Islam atau mengambil sebahagian dan meninggalkan sebahagian dari ajaran-ajaran agama.


Quote from: ana confius

hubungan suami isteri tidak sangat bermasalah cuma kehidupan agak sempit dan kewangan tidak mencukupi dan dibebani hutang..


Apakah masalah kewangan yang melanda dalam rumah tangga puan ini dari awal perkahwinan? Atau hanya sekarang? Tergamak puan,semasa senang pada awla perkahwinan puan sanggup bersama suami,tetapi bial suami susah dan dibebani hutang, puan mahu meninggalkan dia. Jangan puan ibarat kacang lupakan kulit. Kasihan suami yang dari awal susah dan terus susah apabila puan tinggalkan dia. Bukanlah mudah untuk suami mengahwini puan suatu ketika dulu.

Tentu sedikit sebanyak, tentu suami berikan maskahwin, duit hantaran dan hadiah iringian ketika bertunang dan menikah, tentu suami juga buat majlis kenduri. Bukan kah suami banyak bersusah payah untuk mengambil puan sebagai isteri. Apakah bukan sedikit duit yang digunakan untuk menikahi puan suatu ketika dulu?



Quote from: ana confius on

kekasih baru itu sangat baik dan berpengatahuan agama juga berpangkat.adakah wajar isteri meminta cerai untuk bersama kekasih baru?



Berpengetahuan agamakah jika sanggup berkasih dengan isteri orang? Itu bukan beragama, tetapi tidak beragama dan beriman kerana jika beragama dia tidak akan ganggu isteri orang.

Oh...dia berpangkat?

Mata duitan rupanya puan ini. Tergamak tinggalkan suami kerana mengejar dunia. Mengejar harta dan wang ringgit. Adakah jika suatu hari nanti ,kekasih ini tidak ada duit dan pangkat, puan akan tinggalkan dia?


Kesimpulannya: TIDAK wajar puan minta cerai dari suami yang baik semata-mata kerana megejar seorang lelaki yang tidak beragama dan kerana dia berpangkat. Suami puan seribu labih baik kerana tidak memukul puan, hanya marah-marah sekali sekala sahaja. suami puan tidak berlaku curang dengan puan. Sanggup suami bersusah payah untuk menikahi puan, tetapi puan pulak tergamak mahu meninggalkan dia.


Aini bersetuju sangat dengan semua yang ummi jelaskan ni. Puan ana lembutkan hati, cuba cari kebahagian bersama suami. kalau puan bersama kekasih baru pun belum tentu lagi bahagia tu milik puan. Semoga puan diberikan petunjuk kearah kebaikan dan redha illahi. amin..
Logged
ya allah pelihara lah diriku sepertimana Engkau pelihara kekasih-kekasih-Mu yang lain..


Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

ana confius,
saya nak tanye.. kalo ditakdirkan awak cerai dgn suami sekarang.. n kahwinlah dgn lelaki beragama n berharta tu..
dan ditakdirkan keadaan ni Allah terbalikkan.

suami baru awak tu.. nk ceraikan awak sbb ia jupe wanita lebih elok, lebih segala2 dari awak..

so, ape awak buat? awak rasa wajar tak?

amYunus


Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

Quote from: ana confius

sy kawin disebabkan permintaan dan tarikh terlalu awal buat sy oleh paksaan keluarga yg tegas!kerana diwaktu sy berumur 18thn dan tak thu apa2..jadi mmg dr awal sy dan suami tidak bersedia..untuk menempuh alam rumah tangga.

dr awal smpy sekarang asyik masalah kewangan hutang dan sberkenaan itu,,bila terdesak semua brg telah digadai..dan keluarga jenis suka bercakap belakang dan ibarat dihina keluarge...sy sangat sakit hati bila mengetahuinya...dan amat buntu tetapi sangat sayang juga kerana dia pilihan hati saya cuma terlalu awal dan x sempat untuk mengumpul sedikit aset sebelum kawen.sehinggakan sy rase kasihan melihat suami habis wang nyer untuk membiayai sy adakah sy ni membebankan?untuk sewa rumah,makan,ank dan hutang...sehingga sy tidak mahu lagi membebankan die...sy pn ade wat kerja sampingan tp masih tak cukup!antara adik beradik yg lain sume senang2 belaka cuma sy seorang jer ssh mcm ni..siapa pn xtlg cuma kedang2 sy pinjam duit saja...

sy pn x tahu golongan mane sy ini baik atau tidak kerana membuatkan sy rase hina bila sy dberi ujian begini..tetapi setakat ini sy melaksanakan segala perintah allah cume satu jer hal ini membuatkan sy sungguh malu,buntu,serba salah....
bagaimana mendapatkan solat yg betul2 khusyUK untuk istikharah?
harap ummi bleh bgthu saya orang jenis ape sy ni!mmg hina kan....
tiap2 mlm sy xbleh tdo memikirkan soal ini dan mahu sgt keputusannyer...maaf


Ana...semua yang ummi cakap itu betul.
Walaupun perit untuk hati awak terima tapi itulah hakikat yang nyata.
Apa yang ada pada duit?
Mampu ke beli sebuah kebahagian?
Mampu ke beli kasih sayang dan cinta seorang suami?
Ana fikirlah baik-baik...
DUIT MEMANG PENTING TAPI BUKAN SEGALANYA!!!

Masalah kewangan itu perkara biasa la ana.
Lagipu kita hidup suami isteri mesti hidup susah dan senag bersama.
Bukannya time susah, kita tinggalkan, time senang kita nak peluk...
Adat hidup mesti ada susah.
Betul cakap ummi...ini semua ujian.
Untuk menguji keimanan kita samada kita terima apa yang diberikan Allah swt ini dengan redha ataupun tidak.

Kalau ana nak tahu...
suami saya juga ada hutang, dia belikan rumah untuk mak ayah dia.
hutang rumah+rumah sewa+hutang motor.
dan kami juga selalu mengalami masalah kewangan tambahan saya pula tidak bekerja.
saya tidak pernah merungut.
Kalau ada lauk, kita makan nasi berlauk.
Kalau tiada lauk, saya goreng nasi.
Malaha, suami meminta maaf kerana tidak mampu menyediakan saya lebih daripada sekarang.
Saya cakap takpe...kita susah dulu, mana tahu nanti Allah swt nak beri kita senang.
Kalau telefon mak, mak tanya makan apa.
Saya cakap makan ayam gulai, ikan goreng walaupun saya makan nasi goreng dan telur.
Mula-mula saya fikir tak patut saya tipu mak saya walaupun saya dah tipu..
Tapi saya fikir maruah suami saya perlu saya jaga.
Saya tak nak mak saya kata mengata saya seperti yang Ana alami (alhamdulillah, keluarga saya tidak begitu)
Kadang-kadang bila tengok orang ada kereta...kita pun nak juga.
Tapi saya tak pernah merungut atau mengeluh untuk itu.
Saya yakin dengan rezeki Allah swt.
Sepeti ummi kata, berhijrah lah untuk mencari rezeki lebih.
Kami pun bakal berhijrah awal tahun depan.
Walaupun susah macam mana pun, kami dah janji akan harungi bersama.

Kita suami isteri mesti mengharungi hidup susah senang bersama.
Barulah bahagia dan aman.
Bak kata suami saya, kita akan kenang setiap apa yang susah dalam rumahtangga kami.
Kerana disitulah kemanisan apabila kita mengecapi sebuah kesenangan.
Kita diibaratkan seperti naik tangga.
Mulakan satu demi satu...kalau jatuh..bangun dan teruskan.
yang penting, kita jangan lepaskan tangan pasangan kita walau seteruk mana dia jatuh...

Fikir-fikirkanlah...
Saya rasa ana ni dipengaruhi rasa cinta dunia terhadap kekasih ana yang berpangkat itu...
Ana pasti lelaki yang berpangkat itu mampu jadi sebaik suami ana sekarang?
Kalau lebih teruk dari suami sekarang macam mana?
« Last Edit: AM by amYunus »


Assalamu'alaikum..

Benar kata amyunus.. Saya yakin, pengorbanan demi pengorbanan akan kian mengukuhkan kasihsayang kalian. Saya teringat pada arwah mak (moga Allah meredhainya), kami sering tidak punya lauk. Jika kami ada beras, beliau rajin ke hutan mengutip cendawan, paku pakis dan pucuk kayu manis buat dijadikan lauk. Jika tiada beras, kami makan ubi kayu. Jika tiada apa-apa untuk dimakan, kami berpuasa.. Justeru, tidak hairanlah, pada tahun ibu (mak tiri) melahirkan anak sulung, mak turut melahirkan anak ke 9.. Kasihsayang abah terhadap mak, tetap segar walaupun telah 7tahun meninggal dunia.. Mak tetap sering dipuji abah dalam menasihati kami supaya sentiasa bersabar dengan dugaan dan ujian dalam rumahtangga.

Perindu_Sepi


Re: Isteri Mohon Cerai Untuk Bersama Kekasih Baru

Quote from: ana confius

sy kawin disebabkan permintaan dan tarikh terlalu awal buat sy oleh paksaan keluarga yg tegas!kerana diwaktu sy berumur 18thn dan tak thu apa2..jadi mmg dr awal sy dan suami tidak bersedia..untuk menempuh alam rumah tangga.

dr awal smpy sekarang asyik masalah kewangan hutang dan sberkenaan itu,,bila terdesak semua brg telah digadai..dan keluarga jenis suka bercakap belakang dan ibarat dihina keluarge...sy sangat sakit hati bila mengetahuinya...dan amat buntu tetapi sangat sayang juga kerana dia pilihan hati saya cuma terlalu awal dan x sempat untuk mengumpul sedikit aset sebelum kawen.sehinggakan sy rase kasihan melihat suami habis wang nyer untuk membiayai sy adakah sy ni membebankan?untuk sewa rumah,makan,ank dan hutang...sehingga sy tidak mahu lagi membebankan die...sy pn ade wat kerja sampingan tp masih tak cukup!antara adik beradik yg lain sume senang2 belaka cuma sy seorang jer ssh mcm ni..siapa pn xtlg cuma kedang2 sy pinjam duit saja...

sy pn x tahu golongan mane sy ini baik atau tidak kerana membuatkan sy rase hina bila sy dberi ujian begini..tetapi setakat ini sy melaksanakan segala perintah allah cume satu jer hal ini membuatkan sy sungguh malu,buntu,serba salah....
bagaimana mendapatkan solat yg betul2 khusyUK untuk istikharah?
harap ummi bleh bgthu saya orang jenis ape sy ni!mmg hina kan....
tiap2 mlm sy xbleh tdo memikirkan soal ini dan mahu sgt keputusannyer...maaf


assalamualaikum puan.sebelum saya nak teruskan taip ni,,saya nak ucapakan kesyukuran kerana dengan limpah kurnia dan izin Ilahi kita dapat menjengah lagi Halaqah ni..saya tertarik untuk balas akak punya thread ni..akak..

sy kawin disebabkan permintaan dan tarikh terlalu awal buat sy oleh paksaan keluarga yg tegas!kerana diwaktu sy berumur 18thn dan tak thu apa2..jadi mmg dr awal sy dan suami tidak bersedia..untuk menempuh alam rumah tangga.

puan umur puan di masa itu sudah 18 tahun,,,sudah besar,dan puan masa itu boleh memikirkan apa itu perkahwinan..tegas keluarga ada sebab..tegas keluarga adalah rahmat untuk diri kita..yang mana tegas-tegas ibu bapa la buat puan jadi insan..kalau keluarga puan tak tegas adakah puan rasa-rasa puan jadi insan seperti puan jadi diri puan sekarang?jangan mengeluh puan..kenapa nak mengeluh?diri kita ni bukan sesiapa nak mengelug puan..kita di uji..sebab Allah sayang kat kita..

dr awal smpy sekarang asyik masalah kewangan hutang dan sberkenaan itu,,bila terdesak semua brg telah digadai..dan keluarga jenis suka bercakap belakang dan ibarat dihina keluarge...sy sangat sakit hati bila mengetahuinya...dan amat buntu tetapi sangat sayang juga kerana dia pilihan hati saya cuma terlalu awal dan x sempat untuk mengumpul sedikit aset sebelum kawen.sehinggakan sy rase kasihan melihat suami habis wang nyer untuk membiayai sy adakah sy ni membebankan?untuk sewa rumah,makan,ank dan hutang...sehingga sy tidak mahu lagi membebankan die...sy pn ade wat kerja sampingan tp masih tak cukup!antara adik beradik yg lain sume senang2 belaka cuma sy seorang jer ssh mcm ni..siapa pn xtlg cuma kedang2 sy pinjam duit saja...

Puan,secara terus terang saya ada mempunyai seorang rakan yang seperti puan..family dia sama seperti puan,,si ayah kerja sebulan gaji hanya 600 untuk tampung satu keluarga....ibu tak berkerja..selepas tolak duit rumah sewa,perbelanjaan harian dan anak-anak..yang saya tahu simpanan hanya 50 sebulan...saya tengok keluarga dia seperti terlebih-lebih makanan,,siap kadang-kdang mereke jemput orang ramai makan..sebab apa?mereka bersyukur dan tidak mengeluh..dan mereka tahu ini hanya ujian dari Allah..Allah akan menggantikan sesuatu yang lebih baik dari sekarang.

Saya akui,kewangan pada masa sekarang ni amat penting untuk kita survive hidup,,kalau kita miskin,,orang lain tengok pun tak nak..mesti puan rasa macam tu kan?sebab keluarga saya pernah lalui puan..adik beradik 8 orang,,campur mak ayah 10 orang..bila susah orang tengok sebelah mata..tapi bila dah senang sikit..mula lah orang tengok dan tegur-tegur..

soalanya di sini,,kita nak tengok dan harapkan pandangan sapa puan?adakah pandangan Allah?adakah pandangan manusia?kalau puan rasa-rasa puan nak kan pandangan manusia..puan cerailah,,dan puan kahwin lah dengan kekasih puan yang berharta..saya bukan suruh tapi dalam paksaan suruh puan berfikir..

Puan harus sedar yang puan ini sedang di uji oleh Allah..kenapa?sebab pua adalah keluarga terpilih..masyaAllah..kalau puan tengok dan lihat balik sejarah-sejarah para sahabat..mereka jual barang-barang,,gadai semata-mata untuk mengharapkan belas dan kasihan dari Allah yang maha agung..sebab apa,ganjaran pahala yang mereka kejar..berlipat kali ganda sekiranya merka ikhlas puan..tapi puan tak nampak..

kalau akak mahu sesuatu kepercayaan dari seseorang,adakah akak akan minta gitu je?takkan?mesti akak akan uji orang tu macam manakan?sabarlah dan mintalah dari Allah..

Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku maka (beritahu kepada mereka): sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir (kepada mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanku (dengan mematuhi perintahKu), dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik serta betul. (Al-Baqarah 2:186)

Akak cuba baca,,Allah suka hambaNya meminta kak,,bukan Allah marah,,malah Allah dah berfirman lagi,,adakah kita ni Insan yang macam mana?adakah kita ni insan atau manusia?berbeza tu kak insan dan manusia..akak renung-renungkan balik,,akak solat hajat balik,,akak minta Allah kuatkan hati akak yang makin rapuh..InsyaAllah..saya doakan,,akak dan keluarga akak akan kembali seperti hari pertama akak walimah..kalau dah ok tu kak,,akak buat sujud syukur...insyaAllah..saya yakin ngan akak,,dan akak kena yakin pada Allah dan diri akak..akak boleh!

Apa Sebenarnya Yang Kita Cari?

Buat Teman-Temanku yg Diingati...
jangan cinta kerana dia lelaki..
kelak kita akan membenci..
jika dia bukan lelaki yang dicari..
hanya pandai menabur janji..

jangan dirindu pada paras rupa..
kelak kita akan terseksa..
jika dia tidak sebaik rupanya..
senyumnya manis tipu belaka..

jangan disayang kerana berharta..
kelak kita hidup menderita..
jika hartanya habis dibelanja..
sukarnya hidup miskin dan papa..

jangan dikasih kerana dipuji..
kelak kita menagih janji..
jika rupa berkedut dimamah hari..
hilang sudah puji memuji..

jangan dicari seorang kekasih..
kelak kita akan disisih..
jika kasih luntur bersih..
menangislah diri hidup bersedih..

jangan disambut salam rindu..
kelak kita menahan sendu..
jika rindu tak dapat disatu..
dimanakah akan kita mengadu..

jangan dilayan seorang teman..
kelak hidup menjadi ancaman..
jika teman tidak beriman..
dibakar api dihari kemudian..

wahai sahabat wahai teman..
carilah dia kerana tuhan..
untuk menambah ceteknya iman..
bekalan diri hidup berteman..

wahai sahabat wahai teman..
cintailah dia kerana beriman..
dijadikan tuhan sebagai pasangan..
baik buruk ketentuan tuhan..

wahai sahabat wahai teman..
terimalah dia penuh keihlasan..
andai buruk anggaplah dugaan..
andai baik pujilah tuhan..

wahai sahabat wahai teman..
ingatlah akan janji tuhan..
isteri yang baik besar balasan..
suami penyabar itulah kemenangan.

akak..jom renungkan ayat-ayat al-quran ni

KENAPA AKU DIUJI?
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang2 yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang2 yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang2 yang dusta." (QS Al-Ankabut: 2-3)
.
KENAPA AKU TAK DAPAT APA YANG AKU INGINKAN?
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah: 216)
.
KENAPA UJIAN SEBERAT INI?
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sekadar kesanggupannya..." (QS Al-Baqarah: 286)
.
RASA KECEWA?
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang2 yang paling tinggi darjatnya, jika kamu orang2 yang beriman." (QS Al-Imran: 139)
.
BAGAIMANA HARUS AKU MENGHADAPINYA?
"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk" (QS Al-Baqarah: 45)
.
APA YANG AKU DAPAT DRPD SEMUA INI?
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang2 mukmin, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka... " (QS At-Taubah: 111)
.
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?
"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selainNya. Hanya kepadaNya aku bertawakkal dan Dialah yang memiliki Arasy yang agung" (QS At-Taubah: 129)
.
AKU TAK DAPAT TAHAN!!!
"... Orang yang putus harapan dari rahmat Tuhan itu, hanyalah orang2 yang sesat." (QS Al-Hijr: 56)

3.ISTRI MINTA CERAI (TANPA ALASAN YG DIBENARKAN ISLAM)


RUJUKAN
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium
harumnya . Padahal sesungguhnya harumnya surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Dari hadits di atas jelas bahwa tidak akan mencium
harumnya surga orang yang suka memukul dan wanita-wanita yang mengumbar aurat atau berpakaian seksi. Bayangkan, menciumnya saja tidak bisa apalagi masuk surga. Padahal harumnya surga itu bisa tercium dari jarak yang sangat jauh.

Oleh karena itu kasihan sekali dengan wanita-wanita Muslim yang senang berpakaian seksi dan tidak mau memakai jilbab.

RUJUKAN:
Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium
harumnya surga yang harumnya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun. (HR. Ibnu Majah)

3 ulasan:

Unknown berkata...

Salam Ustaz

Saya berkahwin hamper 20 tahun dan mempunyai anak seramai 4 orang. Beberapa tahun lepas suami saya mengidapi penyakit kencing manis. Masalah saya sekarang adalah hubungan kami suami isteri sudah tidak seperti dahulu lagi. Suami sudah tidak mampu memberi nafkah batin akibat kencing manis yang di hadapinya. Hampir 5 tahun saya memendam rasa.Saya masih mempunya nafsu tetapi suami tak mampu. Saya cuba bertahan sedaya mungkin. Suami pun faham penderitaan batin saya yang sudah bertahun-tahun. Saya bimbang jika suatu hari nanti saya sudah tidak dapat lagi bersabar lagi kerana desakan nafsu yang sudah tertahan bertahun-tahun dan ada terlintas ingin meminta cerai dari suami. Suami saya pun memahaminya kerana dia tidak dapat berbuat apa2 setelah puas berubat ke sana dan sini. Saya cuba bertahan untuk bersamanya sehingga anak kami dewasa.

Persoalan saya sekarang, bolehkah seorang isteri yang tidak dapat nafkah batin bertahun2 meminta cerai kerana sudah tidak tahan menanggung derita???Apakah hukumnya di sini ???

Mohon dapat penjelasan ustaz.

Sekian terima kasih

Unknown berkata...

ASSALAMUALAIKUM USTAZ,
SAYA TELAH BERKAHWIN BARU SETAHUN DAN TELAH DIKURNIAKAN SEORANG CAHAYA MATA. SAYA DAN SUAMI BEKERJA. SAYA BUNTU TIDAK TAHU APA YANG PATUT SAYA LAKUKAN SETELAH BEBERAPA KALI SUAMI DIDAPATI DI BEL;AKANG SAYA. KETIKA SAYA BEKERJA DIA KELUAR DGN PEREMPUAN LAIN DAN SEHINGGA PERNAH TIDUR SEKATIL. BEBERAPA KALI DIA MENIPU SAYA DENGAN ALASAN KERJA PADA WAKTU MALAM.GAJI BULANAN SAYA SENTIASA DIGUNA OLEHNYA.MULANYA SAYA IKHLAS MENOLONG TP SETELAH MGETAHUI DY CURANG D BELAKANG SAYA DAN MNGGUNAKAN DUIT TERSEBUT UTK KEPENTINGAN DIRINYA SHJ.MULANYA KETIKA SAYA MENGHIDU PERANGAI BURUKNYA ITU, SAYA BERSABAR DAN ACT SEPERTI SAYA TIDAK MGETAHUI APA2.SY SELALU MEMBERI NASIHAT 'HINT' KPDA DIA DAN CUBA MEMPERBAIKI DIRI SENTIASA DENGAN HARAPAN DIA AKAN LEBIH MENGHARGAI SAYA TETAPI SEGALANYA TIDAK BERBALOI APABILA SEBULAN LEPAS SUAMI BERTINDAK MERAHSIAKAN PASSWORD TELEFONNYA DARI SAYA,MULANYA SAYA AGAK NEGATIF KETIKA MELIHAT DIA BERCHATING DLM TELEFON SAMBIL TERSENGIH-SENGIH TETAPI DIA MGGUNAKAN ALASAN 'DIA CUBA MENARIK GADIS UNTUK MENJADI RAKAN KONGSI DALAM BISNESNYA'.KATANYA MUNGKIN CARA DIA MENGAJAK RAKAN KONGSI ITU TIDAK BOLEH DITERIMA OLEH SAYA. KERANA TIDAK INGIN MEMBESARKAN MASALAH.SAYA BERTINDAK MEMBIARKAN DIA DENGAN TELEFON N CHATING LUCAHNYA.SEHINGGALAH KEMARIN SAYA TERMIMPI2 UNTUK MEMBUKA TELEFONNYA,TERUS SAYA MENCUBA DAN MENCUBA MENGAGAK PASSWORD SEHINGGA SAYA BERJAYA.BETAPA LULUHNYA HATI SAYA APABILA MEMBACA SMUA MESEJ KECURANGAN SUAMI.BERKONGSI GAMBAR,BERKATA LUCAH,SELALU MENETAPKAN MASA TUK BERJUMPA DAN LEBIH TERUK PABILA MENGGUNAKAN PERKATAAN 'SYG' YG DIGUNAKAN UTK MEMANGGIL SY JUGA. MASHAALLAH USTAZ SAYA SUNGGUH BINGUNG MEMIKIRKAN NASIB DIRI YG SNTIASA DITIPU SUAMI.SEBELUM BERKAHWIN BERKALI DIA CURANG DGN SYA JUGA USTAZ TAPI SYA SELALU MEMAAFKAN DIA.KINI HUTANG DIA DGN SYA MELEBIHI RM40K.GELANG TANGAN SYA DIGADAINYA.DIQ JUGA SUKA MEMARAHI, TERLALU AKTIF DENGAN RAKAN-RAKAN BUJANGNYA BERMAIN BADBINTON,MEMNCING,OUTING KADANG SEHINGGA LEWAT MALAM.UNTUK MEMBELI ROKOKNYA SHJ DY MEMINTA WANG DARI SY SEDANGKAN SAYA TAU DIA MASIH ADA WANG. YA USTAZ, SYA MEMOHON PANDAGAN USTAZ APAKAH YG PERLU SYA LAKUKAN?ADAKAH PERCERAIAN YANG PERLU DIANTARA KAMI BERDUA.TETAPI SAYA KASIHANKAN ANAK JIKA TIADA BAPA KANDUNG.MASHAALLAH, YA USTAZ TOLONG SYA.

blurrastion, confusion n dunnos berkata...

Abang saya telah bercerai dgn isi pertamanya. dan juga telah berkahwin dgn isteri kedua..tp malangnya isteri kedua telah meninggal dunia dan meninggalkan 3 cahaya mata. Bekas isteri yg pertama dia dikurniakan 3 cahaya mata yg dimana sekarang ini nafkah ditanggung oleh abang saya. utk makluman isteri pertama telah pun berkahwin baru. Sekadar ingin tahu..adakah tuntutan nafkah masih sama?