Harakahdaily |
KUALA LUMPUR, 23 Mei: Dewan Pemuda PAS Wilayah Persekutuan (DPPWP) mengucapkan 'tahniah' kepada Kerajaan Barisan Nasional (BN) yang berjaya membawa Malaysia ke rangking ke-10 negara konsumer arak yang terbesar di dunia.
Kejayaan ini benar-benar diluar jangkaan rakyat kerana Malaysia yang pernah di umumkan sebagai sebuah Negara Islam oleh pemimpin Umno berjaya mengalahkan sebahagian besar negara-negara bukan Islam di Eropah dan Benua Amerika.
Demikian kata Ketua Penerangannya, Herman Samsudeen dalam satu kenyataannya kepada Harakahdaily.
Kata Herman, Pemuda PAS Wilayah Persekutuan menganggap pengakuan Timbalan Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga dan Masyarakat, Senator Heng Seai Kie sebagai satu bukti kejayaan gelap BN selama 12 penggal mereka memerintah negara ini.
Ranking yang telah disahkan oleh Pertubuhan Kesihatan Dunia (WHO) ini juga menyatakan bahawa rakyat Malaysia menghabiskan lebih dari RM1.5 bilion setahun untuk membeli arak.
Setiap tahun, 30 peratus kemalangan jalan raya dilaporkan berlaku kerana pengaruh alkohol.
Malah lebih teruk dari itu, arak juga sering dikaitkan dengan jenayah penganiayaan, dera, rogol dan bunuh. Gejala pengambilan arak juga kini sudah menular kalangan pelajar sekolah.
"Sampai bilakah kerajaan BN mahu pertahankan rekod ini?" soal beliau.
Beliau mengesa kepada pihak berkuasa kerajaan tempatan, kerajaan negeri dan persekutuan supaya serius menangani perkembangan industri arak dinegara ini.
Pengeluaran arak di kilang-kilang dalam negara hendaklah dikurangkan, dan permohonan lesen-lesen pengilangan dan penjualan arak baru hendaklah dibatalkan, cadang beliau.
DPPWP juga mahu pihak berwajib memantau aktiviti penjualan arak dikedai-kedai, restoran dan kelab malam.
Bagi beliau, arak tidak sepatutnya dibiarkan dijual secara terbuka seperti dikedai-kedai ubat dan 7-Eleven yang beroperasi 24 jam.
Akses pembelian arak yang begitu terbuka menyebabkan rakyat negara ini begitu mudah terlibat kepada gejala penagihan arak ini, katanya.
DPPWP juga kesal kerana kerajaan gagal menghalang umat Islam mengadakan urusniaga arak dan meminumnya.
Oleh itu, kerajaan wajib memberikan kuasa penuh kepada JAKIM dan Majlis Agama Negeri memantau umat Islam dari terjebak kepada arak, katanya.
Islam mengharamkan umatnya meminum arak. Bukan hanya kepada rakyat biasa tetapi kepada golongan kaya dan pemimpin sekalipun, hukumnya tetap haram disisi Islam.
"Bagi yang bukan Islam, DPPWP menasihatkan supaya menjauhi arak. Kesan mabuk akibat arak lebih banyak keburukkannya dari kebaikan. Maka carilah minum yang lebih menyihatkan dan memberikan kebaikan kepada diri anda," katanya.
Beliau juga berharap agar kerajaan tidak terus menerus menutup mata, memekakkan telinga hanya kerana cukai arak yang tinggi dapat memberikan pulangan kepada dana kewangan negara.
Ahli-ahli parlimen wajar membincangkan isu ini dan mencari langkah-langkah penyelesaikan terbaik bagi menyelamatkan rakyat, katanya.
DPPWP berharap agar pemimpin Islam dan bukan Islam dinegara ini dapat mengambil perhatian serius fakta WHO ini dan berusaha menjadikan negara ini bebas dari pengaruh arak, tambah beliau. |
Hukuman Pemabuk @ minum arak
1. PENGHARAMAN ARAK
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS Al-Maaidah: 90–91)
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah berzina seorang yang berzina, sedang dia dalam keadaan beriman dan tidak (pula) minum khamar seorang yang minum khamar sedang dia dalam keadaan beriman.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 7707).
Dari Abdullah bin Amr r.a bahwa Nabi saw bersabda, “Khamar adalah induk segala keburukan. Oleh sebab itu, barang siapa yang meneguknya maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Jika dia mati, sementara di dalam perutnya berisi khamar, maka dia mati seperti kematian jahiliyah.” (Hasan: Shahihul Jami’us Shaghir no: 3344 Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath no: 3810).
Dari Ibnu Abbas r.a dari Nabi saw, Beliau bersabda, “Khamar adalah induk segla perbuatan keji dan sebesar-besar dosa besar; barangsiapa meminumnya (maka dosanya seperti) ia menyetubuhi ibunya, dan bibi dari pihak bapaknya.” (Hasan: Shahihul Jami’us Shaghir no: 3345 dan Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir XI: 164 no: 11372)
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rsulullah saw bersabda, “Pencandu khamar laksana penyembah berhala.” (Hasan: Shahih Ibnu Majah no: 2720, ash-Shahihah no: 677 dan Ibnu Majah II: 1120 no: 3375).
Dari Abu Darda r.a dari Nabi saw, Beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga pecandu khamar.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2721, Ash-Shahihah no: 678 dan Ibnu Majah II: 1121 no: 3376).
Dari Ibnu Umar r.a, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Khamar dilaknat melalui sepuluh segi: (pertama) dzat khamarnya, (kedua) pemerasnya, (ketiga) yang minta diperaskannya, (keempat) penjualnya, (kelima) pembelinya, (keenam) pembawanya, (ketujuh) yang minta diangkutkan, (kedelapan) pemakan harganya, (kesembilan) peminumnya, dan (kesepuluh) pelayan yang menghidangkannya.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2725, Ibnu Majah II: 1121 no: 3380 dan lafazh baginya, 'Aunul Ma'bud X: 112 no: 3657)
2. PENGERTIAN KHAMAR
Dari Ibnu Umar r.a, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap khamar adalah haram.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2734, Muslim III: 1588 no: 75 dan 2003, Ibnu Majah II: 1124 no: 3390).
Dari Aisyah ra, ia berkata: Rasulullah saw pernah ditanya perihal bit’i, yaitu minuman keras dari madu yang biasa diminum penduduk Yaman, maka jawab Rasulullah saw, “Setiap minuman yang memabukkan adalah haram.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari X: 41 no: 5586 dan lafazh bagi imam Bukhari, Muslim III: 185 no: 2001, ‘Aunul Ma’bud X: 122 no: 3665, Tirmidzi III: 193 no: 1925 dan Nasa’i VIII: 298).
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata, “Umar berdiri di atas mimbar, lalu berpidato, ‘Amma ba’du, telah turun pengharaman khamar, dan ia berasal dari lima macam benda (pertama) dari anggur, (kedua) dari tamar, (ketiga) madu, (keempat) dari hinthah, dan (kelima) dari sya’ir. Dan khamar ialah minuman yang merusak akal.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari X: 35 no: 5581, Muslim IV: 2322 no: 3032 ‘Aunul Ma’bud X: 104 no: 3652, Nasa’i VIII: 295)
Dari Nu’man bin Basyir ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya dari hinthah (jenis gandum) bisa dibuat khamar, dari sya’ir (jenis gandum) bisa dibuat khamar, dari kismis bisa dibuat khamar, dari tamar (kurma) bisa dibuat khamar, dan dari madu pun bisa dibuat khamar.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2724, Ibnu Majah II: 1121 no: 3379, ‘Aunul Ma’bud X: 114 no: 3659, Tirmidzi III: 197 no: 1934)
3. SEDIKIT BANYAK SAMA
Dari Abdullah bin Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setiap yang memabukkan adalah haram, dan apa saja yang banyaknya dapat memabukkan, maka sedikitnya (juga) haram.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2736, Ibnu Majah II: 1124 no: 3392 dan Imam Nasa’i meriwayatkannya di dua tempat VIII: 297 dan 200).
Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setiap yang memabukkan adalah haram, dan apa yang memabukkan sebagian darinya maka setelapak tangan darinya (pun) haram.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 4552, Tirmidzi III: 194 no: 1928 dan ‘Aunul Ma’bud X: 151 no: 3670)
4. HUKUMAN HAD BAGI PEMINUM KHAMAR
Jika yang minum arak adalah seorang mukallaf atas kemauannya sendiri, tanpa ada tekanan dari orang lain dan ia tahu bahwa minuman keras termasuk haram hukunya, maka ia harus dicambuk empat puluh kali. Bahkan jika hakim yang menanganinya memandang perlu ditambah jumlah cambukannya, maka boleh ditambah hingga delapan puluh kali cambukan, berdasarkan riwayat dibawah ini.
Dari al-Husain bin al-Mundzir bahwa Ali ra pernah mencambuk Walid bin Uqbah empat puluh kali karena telah minum khamar. Kemudian ia berkata, “Nabi Saw pernah mencambuk (peminum khamar) empat puluh kali, Abu Bakar empat puluh kali, Umar delapan puluh kali; dan kesemuanya itu adalah sunnah (Nabi saw), namun ini yang paing kusukai.” (Shahih: Mukhtashar Muslim no: 1047, Muslim III: 1331 no: 1707)
Manakala seorang meneguk minuman keras berkali-kali, dan telah dikenal had (dicampuk) pada setiap kali minum, kemudian masih minum lagi, lalu pihak penguasa memandang perlu ia dibunuh, maka hal itu boleh dilaksanakannya.
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jika ada seseorang mabuk (karena minum khamar), maka deralah ia; jika ia mengulangi, maka deralah (lagi) ia; jika mengulangi (lagi), maka deralah (lagi) ia.” Kemudian pada kali keempat, Beliau bersabda, “Jika ia (masih) mengulangi (lagi), maka hendaklah kalian tebas batang lehernya!” (Hasan Shahih: Shahih Ibnu Majah no: 2085, Ibnu Majah II: 859 no: 2572 ‘Aunul Ma’bud XII: 187 no: 4460 dan Nasa’i VIII: 314).
5. YANG MEMPERKOKOH PELAKSANAAN HUKUMAN HAD (BAGI PEMINUM KHAMAR)
Hukuman had bisa dianggap kuat dilaksanakan manakala didukung oleh salah satu dari dua hal berikut ini (Fiqhus Sunnah II: 336):
- Pengakuan dari yang bersangkutan.
- Dua orang saksi yang adil.
6. TIDAK BOLEH MELA'NAT PEMINUM KHAMAR
Dari Umar bin Khatab ra, bahwa pada periode Nabi saw ada seorang laki-laki bernama Abdullah yang dijuluki Himar, ia pernah membuat Nabi saw tertawa, dan Nabi saw pernah mencambuknya karena minum khamar. Lalu pada suatu hari ia dibawa lagi kepadanya, kemudian Rasulullah menyuruh (sahabat) agar ia dicambuk. Lantas berkatalah seorang sahabat di antara mereka, “Allahumma, ya Allah, la’natlah ia! Betapa seringnya ia dibawa ke hadapan Beliau !” Kemudian Nabi saw bersabda, "Janganlah kalian melaknatnya. Demi Allah, yang aku tahu bahwasanya ia cinta kepada Allah dan kepada Rasul-Nya." (Shahih: al-Misykah no: 2621 dan Fathul Bari XII: 75 no: 6780).
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Seseorang dibawa kepada Nabi saw karena telah mabuk, kemudian Beliau memerintah (para sahabat) agar ia dipukul. Maka di antara kami ada yang memukulnya dengan tangannya, di antara kami ada yang memukulnya dengan sandalnya, dan di antara kami ada (pula) yang memukulnya dengan pakainnya. Tatkala ia telah pulang, berkatalah seorang laki-laki: “Ada apa dengannya?, mudah-mudahan Allah menghinakan ia!” Maka Rasulullah saw bersabda, “Janganlah kalian menjadi penolong syaitan untuk menghina saudara kalian (sendiri).” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 7442, Fathul Bari XII: 75 no: 6781 dan ‘Aunul Ma’bud XIII: 176 no: 4453).
Sumber: Diadaptasi dari 'Abdul 'Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz Fi Fiqhis Sunnah Wal Kitabil 'Aziz, atau Al-Wajiz Ensiklopedi Fikih Islam dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah Ash-Shahihah, terj. Ma'ruf Abdul Jalil (Pustaka As-Sunnah), hlm. 841 - 847.
Subsidi: Kenapa rakyat miskin jadi sandaran
Harakahdaily |
KUALA LUMPUR, 24 Mei: PAS sudah jemu mendengar alasan kerajaan yang cuba buat dalih kononnya jika subsidi tidak dikurangkan, maka banyak pembangunan untuk rakyat miskin tidak dapat dilaksanakan. “Ke manakah wang yang diperuntukan selama ini kepada orang miskin setiap kali belanjawan negara?” tanya Ketua Penerangan PAS Pusat, Ustaz Idris Ahmad (gambar). Katanya, rakyat tidak boleh lupa wang PPRT sebanyak RM32 juta lesap ketika Tan Sri Annuar Musa menjadi Menteri Pembangunan Luar Bandar. Beliau turut mempersoalkan kenapa pula alasan untuk menaikkan harga minyak dan keperluan rakyat, maka orang miskin menjadi sandaran. “Memanglah pemimpim BN bijak bermain kata-kata untuk menutup kelemahan kerajaan ketika menguruskan amanah rakyat,” katanya. Menurutnya, selama ini pemimpin BN yang belanja secara tidak berhemah dan membazir ketika negara dilimpah dengan kemewahan, tanpa memikirkan apa akan terjadi jika negara mengalami kemelesetan. Katanya, pemimpin Umno cuba mencari alasan untuk menarik subsidi bahan api dan makanan kerana fenomena global seperti kenaikan minyak di peringkat antarabangsa. Sepatutnya, ujar beliau itu tidak boleh dijadikan alasan, kerana Malaysia adalah negara pengeluar minyak dan mempunyai kepakaran dalam bidang cari gali melalui Petonas. Setakat hari ini, katanya Petronas diberi pengiktirafan di peringkat dunia dalam bidang cari gali seperti di Saudi, Sudan, Iraq dan Iran. Justeru, tambahnya tidak hairanlah bagaimana Petronas telah membayar cukai kepada kerajaan sebanyak RM325 bilion pada 2007 hingga 2010. Ini, katanya bermakna setiap tahun hitung panjang negara memperolehi hasil cukai yang dibiyai oleh Petronas sebanyak RM81.1 bilion. “Perkara ini tidak berlaku sekiranya pemimpin negara ini adalah pemimpin yang mempunyai fokus ketika melaksanakan pembangunan dan memerangi rasuah dan pembaziran,” katanya. Katanya lagi, ketika zaman Tun Abdullah Ahmad Badwi menjadi Perdana Menteri menaikkan harga minyak beliau memberi alasan kerajaan dapat menjimatkan wang sebanyak RM4 bilion di mana wang itu akan digunakan untuk meningkatkan pengangkutan awam. Ini, menurutnya alasan yang tidak adil kepada penduduk luar bandar yang tidak dapat mengecapi nikmat pengangkutan awam seperti LRT, sedangkan harga minyak tetap sama antara penduduk luar bandar dan bandar. Beliau berkata, penduduk luar bandar juga dibeban dengan kenaikan harga barang, sedangkan kemudahan pengangkutan mereka tidak dapat kecapi. |
Premium tanah untuk kebajikan hanya RM1 Hazayani Zakaria |
HULU LANGAT, 24 Mei: Kerajaan Negeri Selangor akan meluluskan permohonan tanah milik kerajaan negeri untuk tujuan kerja kebajikan dengan premium tanah hanya RM1.
Menteri Besar, Tan Sri Khalid Ibrahim berkata, ianya sebagai bukti kerajaan negeri terus memberikan sokongan kepada usaha murni pihak-pihak tertentu membantu golongan memerlukan seperti anak yatim, ibu tunggal dan mualaf.
Namun katanya, Kerajaan Negeri akan memantau semua pertubuhan bukan kerajaan (NGO) kebajikan yang melibatkan kanak-kanak untuk memastikan keselamatan penghuninya terjamin. (Gambar: Khalid melawat dan menyampaikan sumbangan kepada mangsa tanah runtuh Batu 14, Hulu Langat di Hospital Ampang, petang semalam.)
Kerajaan negeri juga akan mengenal pasti dan memastikan lokasi yang akan diberikan kepada pemohon adalah selamat dan prosedurnya tidak menyalahi undang-undang.
"Kerajaan negeri telah memutuskan untuk memberi tapak tanah milik kerajaan negeri dengan bayaran sangat rendah iaitu tidak lebih satu ringgit untuk usaha kebajikan," kata beliau selepas mendengar taklimat dan melawat tempat kejadian tanah runtuh di Madrasah Al-Taqwa, Hulu Langat, petang semalam.
Beliau berkata, pentadbiran sesuatu institusi kebajikan yang dibina juga akan dipantau bagi mengelakkan sebarang kejadian buruk berlaku.
Selain itu, Khalid meminta Kerajaan Pusat mempamerkan lokasi-lokasi yang berisiko tinggi mengalami tanah runtuh kepada orang ramai supaya kerja pemantauan boleh dilakukan secara bersama dan lebih kerap.
Kajian ini katanya telah dibuat selepas tragedi tanah runtuh di Bukit Antarabangsa pada 2009 lalu.
Kerajaan Pusat telah meletakkan hasil kajian ini dibawah pengawasan Jabatan Perdana Menteri dan Kerajaan Negeri telah dihalang dari mempamerkan hasil kajian ini kepada orang ramai.
“Maklumat kajian ini penting untuk meningkatkan kesedaran orang ramai. Jika orang ramai dimaklumkan, mereka boleh melakukan pemantauan awal di kawasan mereka yang mungkin termasuk dalam lokasi-lokasi berisiko tinggi,” katanya.
Selain itu beliau juga berkata, Kerajaan Selangor membuat keputusan bahawa madrasah tersebut tidak boleh diduduki sehingga satu keputusan dibuat mengenai statusnya.
Mengenai anak-anak yatim yang selamat dalam kejadian itu, Khalid memberitahu mereka akan ditempatkan di sekolah tajaan Jabatan Agama Islam Selangor (Jais)
Sementara itu, beliau mengulangi ucapan takziah kepada keluarga 16 mangsa yang terkorban dalam tragedi tanah runtuh itu.
“Saya juga mewakili rakyat Selangor mengucapkan jutaan terima kasih kepada Tuanku Sultan Selangor yang telah berangkat melawat tempat kejadian hari ini. Keprihatinan baginda telah memberi kekuatan kepada keluarga mangsa-mangsa yang terlibat dalam kejadian ini,” katanya.
Beliau turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang prihatin dengan menghulurkan pelagai bantuan kemanusiaan termasuk pasukan keselamatan dan polis yang sanggup mengambil risiko ketika menjalankan kerja-kerja mencari dan menyelamat mangsa.
“Saya percaya kita semua telah berusaha sedaya upaya untuk menghulurkan bantuan kepada semua mangsa sama ada yang terselamat atau yang terkorban serta ahli keluarga mereka,” katanya.
Semalam adalah hari pertama Khalid melawat tempat kejadian selepas menempuh perjalanan selama 40 jam dan membatalkan seminar di Aspen Intistute, Amerika Syarikat.
“Saya amat terkilan dengan kejadian tanah runtuh walaupun kerajaan negeri telah mengambil langkah-langkah sepatutnya untuk meningkatkan tahap kesedaran pemilik tanah terhadap pembangunan cerun,” katanya.
Turut bersama beliau penasihat ekonomi Selangor, Datuk Seri Anwar Ibrahim, Setiausaha Kerajaan Negeri, Datuk Khusrin Munawi, ahli Parlimen Hulu Langat, Dr. Che Rosli Che Mat dan beberapa Exco kerajaan negeri yang lain.
|
Tanah runtuh: Mangsa seperti dihempap 600 lori Harakahdaily |
HULU LANGAT, 23 Mei: Dianggarkan sejumlah 3,506 meter padu tanah atau bersamaan dengan 600 buah lori yang menimbus sejumlah 25 pelajar dan warden dalam kejadian tanah runtuh di Rumah Anak-anak Yatim dan Anak-Anak Hidayah Madrasah Al-Taqwa, Hulu Langat pada Sabtu lalu.
Perkara itu didedahkan Pengarah Kanan Kejuruteraan Cerun Jabatan Kerja Raya (JKR) Datuk Ir Ashaari Mohamad ketika memberi taklimat kepada Menteri Besar Selangor, Tan Sri Khalid Ibrahim yang melawat lokasi kejadian lewat petang ini.
"Bahkan dari maklumat yang kita perolehi, sesetengah dari mangsa bukan sahaja ditimbus oleh tanah, malah juga batu besar yang menghimpit mereka," katanya.
Selain Tan Sri Khalid, turut serta melawat lokasi kejadian petang tadi Ketua Pembangkang Datuk Seri Anwar Ibrahim, Exco Kerajaan Negeri Selangor Yaakob Sapari, Rodziah Ismail, Dr Xavier Jayakumar, Elizabeth Wong, SUK, Datuk Mohammed Khusrin Munawi dan Ahli Parlimen Hulu Langat Che Rosli Che Mat.
Ashaari Mohamad juga berkata antara faktor tanah runtuh tersebut berlaku kerana hujan lebat luar biasa selama tiga hari mengakibatkan stuktur tanah menjadi lemah.
Menjelas lanjut beliau berkata, berdasarkan data taburan hujan yang diperoleh untuk tiga hari, sejumlah 29 milimeter (mm) hujan turun di kawasan itu pada Khamis, diikuti 41 mm pada hari berikutnya dan meningkat mendadak kepada 80 mm pada hari kejadian.
Ashaari berkata berdasarkan tinjauan pihaknya ke kawasan dan puncak cerun berhampiran tanah runtuh itu, terdapat lurah laluan air yang menuju ke kawasan runtuhan.
Selain itu, pokok-pokok yang ditebang di sekitar kawasan itu juga menyebabkan kawasan berkenaan menjadi laluan air apabila hujan.
Kedudukan bangunan itu juga katanya sememangnya tidak selamat ekoran terletak terlalu hampir iaitu sekitar tujuh meter atau 25 kaki dari cerun yang hampir tegak iaitu antara 75 hingga 80 darjah.
Disamping itu beberapa rekahan lama juga terdapat di bangunan madrasah tersebut yang menunjukkan kawasan tersebut beresiko ditimpa tanah runtuh.
Sementara itu Menteri Besar Selangor itu turut meluangkan masa melawat ke penempatan sementara penghuni madrasah dan anggota keluarga yang disediakan kerajaan negeri di Azwin Resort.
Beliau menasihatkan semua keluarga yang terlibat bersabar menerima ujian Allah itu. Khalid membatalkan menghadiri seminar kepimpinan di Institut Aspen Colorado, Amerika Syarikat dan bergegas pulang ke tanahair susulan berlakunya kejadian tanah runtuh di Felcra Semungkis di Hulu Langat yang mengorbankan 16 kanak-kanak itu.
Dalam kejadian pada pukul 2.30 petang Sabtu lalu 25 pelajar serta warden terbabit sedang berlatih kompang dan nasyid bagi meraikan kedatangan rombongan Perbadanan Kemajuan Filem Nasional Malaysia (Finas) pukul 5 petang.
Khemah itu sememangnya dipasang untuk majlis tersebut yang terletak bersebelahan tebing.
Ekoran kejadian itu, sembilan daripada pelajar yang terlibat selamat dan 16 lagi terkorban.
Rizal Tahir | GUA MUSANG, 23 Mei: Seramai 17 pasangan pengantin Orang Asal dari Pos Lebir, diraikan oleh Menteri Besar Kelantan, Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat pagi tadi. Mereka adalah antara pengantin yang mengambil bahagian dalam Perkahwinan Perdana anjuran Urusetia Pembangunan Wanita, Keluarga dan Kesihatan negeri tahun lalu. Mereka diraikan pada majlis jamuan meraikan pasangan kahwin perdana di Kampung Pasir Linggi, dekat sini. Program itu sebagai memenuhi hasrat Tuan Guru yang ingin meraikan mereka pada majlis khas selepas acara kahwin perdana tahun lalu. Tuan Guru ketika berucap pada majlis itu melahirkan rasa syukur kerana berjaya menyempurnakana cita-citanya untuk meraikan masyarakat terbabit pada majlis jamuan berkenaan. “Apa yang penting keraian perlu dibuat bagi melahirkan rasa syukur kita terhadap sesuatu perkara, terutama perkahwinan kita,” ujarnya. Beliau bagaimanapun berharap masyarakat itu mencari ilmu untuk membina keluarga, kerana dengan ilmu insan dapat melahirkan generasi berakhlak. Pelbagai acara menarik dianjurkan pada majlis itu, antaranya persembahan dikir barat oleh Megat Nordin yang turut disertai oleh masyarakatnya. Turut diadakan persembahan budaya masyarakat itu sewaktu menyambut kedatangan Tuan Guru. Turut hadir pada majlis tersebut, anggota exco kerajaan negeri, Wan Ubaidah Omar, Adun Mengkebang, Abdul Latif Abdul Rahman. Program berkenaan turut dijayakan oleh Urusetia Pembangunan Wanita, Keluarga dan Kesihatan negeri.
Siapa bertanggungjawab terhadap Lynas SM Mohamed Idris | Loji Lynas di Kuantan akan menjadi satu lagi mimpi ngeri. Lanthamide (nadir bumi) dari Australia yang akan diimport oleh Lynas ke Malaysia mengandungi thorium dan uranium, di mana pemperosesan di Kuantan akan menghasilkan sejumlah besar sisa radioaktif. Seterusnya, ada sesuatu yang tidak kena dengan seluruh proses kajian semula terhadap loji Lynas. Terdapat dua proses kelulusan yang berasingan iaitu Penilaian Kesan Alam Sekitar (EIA) di bawah Jabatan Alam Sekitar (JAS) di bawah Kementerian Sumber Asli dan Alam Sekitar (MNRE) dan Penilaian Kesan Radiologi (RIA) di bawah Lembaga Pelesenan Tenaga Atom (AELB) di bawah Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi (MOSTI). Di luar pengetahuan orang ramai, Penilaian Kesan Alam Sekitar Awal (PEIA) untuk Lynas tidak meliputi faktor radiasi dan kesihatan. Pada hakikatnya, PEIA tidak menjelaskan pengecualian aspek radiasi daripada skop EIA dalam pengenalannya. Sebaliknya, pengecualian itu hanya dinyatakan secara khusus dalam bab kemudian, contohnya Bab 8 ‘Ringkasan dan Rumusan’ (muka 8-13). Sebagai tambahan, PEIA ada menyebut tentang Penilaian Kesan Radiologi (RIA) tetapi dalam keadaan yang tidak jelas. Contohnya, dalam Bab 2 PEIA, ia menyatakan ‘Agensi Nuklear Malaysia (MNA), perunding radiologi yang dilantik oleh Lynas pada ketika ini sedang berusa mengenal pasti dalam isu-isu keselamatan radiasi berhubung penyimpanan, pengendalian dan pengangkutan lanthamide’. Pada akhir Bab 3, PEIA menyebut buat pertama kali bahawa sisa yang dihasilkan dalam operasi loji adalah berradioaktif dan penyimpanannya akan dilakukan menurut saranan berdasarkan kepada ‘Penilaian Kesan Radiologi’ MNA yang dijalankan untuk projek itu (muka 3-7). Projek Lynas dengan segera mendapat kelulusan JAS Negeri Pahang, iaitu Cuma dalam tempoh dua atau tiga minggu selepas penyerahan cadangannya. JAS menerima PEIA pada 21 Januari 2008 dan diluluskan pada awal Februari. Bagi projek sebegitu komplek yang melibatkan bahaya radiasi dengan cadangan pengurusan, penyimpanan, dan pelupusan sisa yang kabur, kelulusan segera tersebut menimbulkan persoalan yang serius. Ini terutamanya apabila PEIA diserahkan dan diluluskan, RIA mengenai isu keselamatan radiasi masih dalam proses sedang ditulis oleh MNA untuk diserahkan kepada AELB. Sehubungan dengan perkara ini, kami berasa bimbang: Pertama, bagaimana PEIA boleh menyarankan Pilihan Binaan (muka 3-8) apabila isu keselamatan radiasi masih belum dipertimbangkan? Bagaimana JAS negeri meluluskan PEIA dengan keadaan tergesa-gesa? Perlu diingat bahawa dalam PEIA, cadangan pengurusan sisa adalah kabur dan tidak mencukupi. Ia termasuklah perkara berikut: - Ruang untuk sel simpanan sisa bawah tanah amat terhad memandangkan air bawah tanah amat dekat dengan permukaan;
- Kawasan itu juga mudah terjejas kepada mendapan kerana ia adalah bekas kawasan tanah paya;
- Pelepasan sisa berbahaya ke dalam Sungai Balok dan seterusnya ke laut;
- Sisa radioaktif beracun dan berbahaya yang sepatutnya disimpan dengan teliti dalam kolam khas dan sel simpanan di tapaknya tetapi dicadangkan untuk digunakan semula sebagai baja, konkrit, papan plaster, untuk jalan dan sebagainya (muka 5-58, 59).
Kedua, terdapat RIA yang bebas daripada PEIA bermakna kini wujud dua penilaian kesan yang selari dan bebas. Ini berbahaya kepada seluruh proses kajian semula. Di bawah undang-undang alam sekitar Malaysia, JAS adalah pihak berkuasa penyelaras utama terhadap isu berkaitan alam sekitar dan kesannya ke atas kesejahteraan rakyat negara ini. MNA dan AELB adalah penggalak teknologi nuklear dan ini mungkin menimbulkan konflik kepentingan memandangkan MNA adalah perunding yang menulis RIA untuk Lynas. Oleh itu, sejauhmana berkesannya JAS dalam mencapai mandatnya untuk melindungi alam sekitar dan kesejahteraan rakyat negara ini? Sejauhmana bebas dan autonominya JAS daripada MNA dan AELB? Adakah dasar dan keputusan JAS akan menjadi kurang penting berbanding kepentingan AELB? Adakah JAS terpaksa menyerahkan peranannya kepada AELB dalam perkara yang berkaitan dengan nuklear dan isu yang berkaitan dengan radiasi dan kesannya? Persoalan ini amat penting terhadap kredibiliti proses kajian semula Lynas. Ketiga, apakah penilaian RIA dan prosedur kelulusan di bawah AELB? Sementara proses EIA umum di bawah JAS diterbitkan secara meluas dan mudah diperolehi (contohnya dalam laman sesawang JAS), secara perbandingannya, proses RIA terus tidak diketahui. Agensi kerajaan manakah yang berada di dalam panel kelulusan RIA? Apakah kriteria untuk penilaian RIA? Kenapakah RIA dan kandungannya tidak dapat diperolehi untuk pemeriksaan pakar bebas? Keempat, Lynas dikehendaki untuk memohon kepada AELB lesen yang berasingan untuk menduduki, pembinaan, pengimportan bahan radioaktif, penimbunan sisa radioaktif di tapak, operasi sementara dan operasi kekal. Adalah tidak jelas jika Lynas mempunyai semua lesen untuk beroperasi. AELB berkata hanya lesen menduduki dan pembinaan yang diluluskan. Kelima, PEIA yang dilakukan dengan tergesa-gesa itu juga kekurangan penilaian sosio-ekonomi yang sempurna. Tiada Penilaian Manfaat Kos (CBA) dilakukan. Alasan utama yang diberikan dalam PEIA untuk saranan Pilihan Binaan untuk projek Lynas ialah pulangan ekonomi dan kewangan yang besar. Kekurangan analisis sosio-ekonomi yang sempurna dan CBA membuktikan cadangan Pilihan Binaan adalah tidak betul. Contohnya, apakah nilai untuk kesihatan awam, pelancongan, perikanan dan industri lain di kawasan itu dan apakah yang akan berlaku apabila ia terjejas oleh projek Lynas? Mereka juga perlu mempertimbangkan contoh kesan kesihatan jangka panjang dalam kes Asian Rare Earth di Perak, dan industri nadir bumi di China. Terdapat isu-isu penting yang perlu ditangani berhubung projek Lynas. Berdasarkan kepada perkara yang disebutkan di atas, CAP dan SAM menyarankan bahawa: - Projek Lynas dihentikan dalam usaha untuk menangani isu, termasuk Pelan Pengurusan Sisa (WMP) yang menurut pakar perlombongan Australia dilaporkan sebagai berkata, ‘masih belum didedahkan oleh Lynas)’ (http://www.themalaysianinsider.com/malaysia/article/lynas-waste-plans-unclear-says-australian-mining-expert/);
- Penilaian bersepadu dan telus perlu dilakukan untuk projek yang memerlukan EIA dan RIA. Ini boleh mencegah PEIA atau DEIA (EIA lengkap) diluluskan tanpa mengetahui sepenuhnya kesan keselamatan radiologi dalam RIA;
- DEIA diperlukan mengikut undang-undang bagi sebarang projek yang memerlukan RIA, dengan itu memastikan proses kajian semula yang lebih teliti. Ini wajar, memandangkan aktiviti kurang berbahaya memerlukan penilaian kesan alam sekitar yang lengkap. Seterusnya, tidak seperti PEIA, DEIA memastikan penyertaan awam satu mandatori;
- Analisis sosio-ekonomi yang sempurna diperlukan bagi semua EIA, sama ada peringkat awal atau terperinci;
- Ahli politik (negeri dan persekutuan) seharusnya tidak membuat dakwaan bahawa projek kontroversi itu adalah selamat memandangkan pengesahan politik yang tidak bertauliah itu menjadikan kelulusan projek itu bersifat politik, amat berat sebelah dan berbahaya.
SM Mohamed Idris, Presiden, Persatuan Pengguna Pulau Pinang Sahabat Alam Malaysia
Bukan barang naik, ringgit yang jatuh Subky Latif | PERTIMBANGAN sedang dibuat apakah harga runcit minyak akan naik atau kekal setakat yang ada yang rasanya sudah cukup tinggi dan membebankan. Jika naik dikatakan mungkin setinggi 20 sen seliter. Tidak lari dari berbelas-belas sen. Cakap-cakap tentang kenaikan itu ialah kerana kajian tentang harganya sudah ditentukan sekarang setiap enam bulan sekali. Genap enam bulan itu tiba pada Jun ini. Kemungkinan naik ialah disebabkan harga minyak di pasaran dunia biasanya naik menggila. Bila ia naik maka Malaysia yang mengeluarkan minyak itu pun menaikkan harga runcitnya. Sekali pun Malaysia negara pengeluar minyak tetapi Malaysia bukan syurga bagi pengguna minyak. Ia tidak bertuah seperti lain-lain pengeluar minyak, kendati pun minyak naik di pasaran dunia tetapi pengguna minyak tempatan menikmati hanya minyak yang amat murah. Bagi negeri itu sebotol air mineral jauh lebih mahal dari seliter minyak. Di negeri kita, air mineral mahal dan minyaknya juga mahal. Bila minyak didesas desuskan akan naik, maka ia dipercayai akan naik. Bila ia naik maka ia akan diikuti oleh naik segala-galanya. Kerajaan manusia yang ada di Malaysia tidak berupaya untuk mengelakkan membayar lebih dari harga yang ada sekarang. Dalam bahasa biasanya ialah harga barang akan naik. Barang-barang dari dulu hingga sekarang sebenarnya tidak berupaya dicegah oleh kerajaan. Bukan kerajaan yang dapat menentu dan mengawal harga. Ia ditentukan oleh peniaga. Kerajaan tidak cukup polis untuk mencegah mana-mana saudagar dan pembekal dari menaikkan harga. Bila kerajaan tidak beri persetujuan harga dinaikkan, maka barang pun hilang dari pasaran. Buat apa pun tak jalan melainkan setuju ia dinaikkan. Bila naik barang pun ada balik. Siapa juga jadi menteri, seiapa juga jadi menteri kewangan dan siapa juga jadi perdana menteri, maka belum ada yang benar-benar dapat mengawal harga barang kerana ia ditentukan oleh para peniaga. Sah kerajaan menjadi pihak yang tidak berkuasa mengawal harga barang dan gagal dalam membendung kenaikan harga. Tetapi harga yang dirasakan naik itu sebenarnya bukan kerana ia sengaja hendak dinaikkan begitu saja tetapi apa yang terjadi yang menyebabkan penggsuna terpaksa membayar lebih ialah disebabkan oleh nilai wang itu jatuh. Duit seringgit 20 tahun dulu cukup untuk secawan teh atau kopi susu bersama sekeping rota canai dan satu kuih yang lain. Tetapi seringgit hari ini sekeping roti canai dan secawan kopi o tak cukup. Sekadar RM4 ribu dulu cukup bagi seorang naik haji ke Mekah. Tetapi sekarang duit sejumlah itu sekarang layak untuk umrah kurang dari dua minggu. Bagi yang menabung di Tabung Haji yang mencarum tetap sekian banyak sebulan, lagi lambat dia mencukupkan keperluan yang dikehendaki bagi membolehan dia naik haji, lagi lambatlah dia naik haji, sampai bila pun keperluan itu tidak akan cukup melainkan dia terpaksa mencukupkannya dengan cara lain untuk membolehkannya naik haji. Mengapa? Kerana kerajaan tidak dapat mengawal nilai duit. 20 dan 30 tahun dulu kita kata Indonesia tidak dapat mengawal nilai rupiahnya. Orang yang bertahun-tahun menyimpan wang untuk membeli rumah atau motokar, apabila agak cukup simpanan itu, tiba-tiba nilai rupiah jatuh mendadak. Duit yang mereka simpan tiba-tiba nilainya tinggal separuh. Sepuluh tahun dulu saya selalu ke Istanbul. Liranya jatuh setiap jam. Dolar Amerika yang ditukar sebelah pagi dapat sekian banyak. Jika ditangguh hingga tengah hari, lebih banyak Lira diperolehi dari dolar yang sama. Sebelah petang lagi banyak. Jika ada cukup Lira untuk membeli sesuatu barang, belilah masa itu juga. Jika tunggu esok, harganya berubah dan Lira itu tidak lagi cukup. Kerajaan Tayyib Erdogan berjaya mengawal nilai Lira. Liranya stabil. Tidak perlu menggunakan ribu-ribu dan juta Lira lagi. Harga pun sudah stail. Ertinya kerajaan yang baik dapat mengawalnya. Tetapi di negeri kita, harga ayam dan ikan hampir berubah setiap hari. Ringgit yang cukup untuk membeli seekor ayam enam bulan dulu, tidak boleh membelinya dengan jumlah ringgit yang dulu. Nilai duit sudah jatuh banyak. Saya hendak menukar tayar. Saya sudah pastikan harganya. Saya tunggu hujung bulan bagi mencukupkan duit yang diperlukan. Bila ke kedai tayar hujung bulan, harganya sudah tidak sama lagi. Sekarang kita tidak mahu lagi bercakap tentang kenaikan harga barang tetapi lebih suka bercakap tentang nilai duit jatuh setiap hari. Bila duit jatuh nilai, gaji menteri bulan ini lebih rendah dari bulan hadapan. Di samping menimbangkan harga baru bagi barang keperluan, kabinet juga perlu menimbangkan gaji baru bagi menteri. Ia bukan kerana barang naik tetapi kerana nilai ringgit jatuh setiap hari.
Insentif guru untuk sebilangan kecil sahaja dikesali Afiq Hizami, Pelatih UKM | KUALA LUMPUR, 23 Mei: Pengerusi Lajnah Pendidikan Dewan Muslimat PAS Pusat, Normala Sudirman (gambar) menyatakan rasa kesal terhadap kerajaan pusat mengenai insentif yang akan diberikan kepada guru yang hanya menyenangkan sebilangan kecil guru sahaja.
Beliau juga merupakan bekas guru melihat insentif kenaikan pangkat bagi guru-guru seperti yang diumumkan Najib sempena sambutan Hari Guru baru-baru ini, kira-kira 400,000 guru kelas biasa kecewa dengan pengumuman kerajaan bahawa ia hanya membawa berita gembira kepada 2,000 guru besar dan guru penolong kanan yang akan menikmati kenaikan gaji mulai awal tahun depan.
Normala, yang diwawancara Harakah menjelaskan pekara ini begitu menyedihkan kerana insentif guru bukan kepada golongan ratusan ribu guru biasa yang bertungkus-lumus di dalam bilik darjah yang berkelulusan diploma pada Gred DGA 32 ke bawah.
"Alasan pelaksanaan kenaikan pangkat, gaji, atau elaun secara berperingkat dilaksanakan kerana membabitkan perbelanjaan besar tidak boleh diterima kerana mengapa kerajaan terlalu 'berkira' untuk memberi pengiktirafan kepada golongan pendidik yang banyak berjasa kepada generasi masa depan negara sedangkan dalam masa yang sama kita melihat dengan mudah RM111 juta diberikan kepada projek Permata Negara dan projek-projek lain atas nama kononnya kepentingan anak bangsa," soal beliau.
Sehubungan itu, beliau menyatakan tidak dinafikan terdapat beberapa kesatuan guru dan pihak NGO tidak berpuas hati dengan pemberian 'insentif terpilih' ini yang hanya diberikan kepada golongan siswazah sahaja seolah-olah menafikan khidmat golongan berkelulusan diploma.
Justeru itu, beliau menyeru golongan guru supaya bangkit dalam mempertahankan hak dan kebajikan yang kian diabaikan serta memantapkan jati diri selaku pendidik daripada aspek pembangunan rohani dan jasmani.
"Beranilah menyuarakan pendapat melalui "lisan dan mata pena" demi melihat kelangsungan masa depan anak bangsa menjadi lebih terarah dan memiliki hala tuju yang jelas," seru beliau.
Bekas calon PAS dalam pilihan raya kecil Tenang itu juga turut bersetuju mengenai pengumuman insentif kepada guru itu adalah satu idea terdesak kerajaan kerana Umno-BN bimbang dengan tawaran 100 hari Pakatan Rakyat yang akan memberikan imbuhan RM500 kepada para pendidik di seluruh Malaysia.
"Tawaran Buku Jingga ini belum termasuk semakan dan penyelarasan gaji dan perkhidmatan yang kita percaya akan dilakukan dengan cara yang lebih adil, saksama dan telus oleh kerajaan Pakatan Rakyat dalam masa 100 hari apabila kita berjaya mentadbir Putrajaya selepas PRU ke-13 nanti," katanya lagi. | | | |
|
Tiada ulasan:
Catat Ulasan