Friday, 15 August 2014
Punca Sebenar PAS Tolak Dr. Wan Azizah Sebagai MB Tersebar?
PAS secara jelas telah
mengumumkan semalam mereka menolak Wan Azizah bukanlah kerana beliau
seorang wanita.. tapi ada sebab lain..Jadi secara asasnya yang boleh
kita fahami ialah mereka boleh terima jika wanita diangkat sebagai
pemimpin..
Jika
scenario yang aku tulis dalam Facebook aku semalam dah mencetuskan
perang saudara.. ini satu lagi scenario yang dijelaskan oleh seseorang
melalui WhatsApp.
Senarionya begini: PAS kata istana tolak Azizah, maka ia juga tolak Azizah. Minta Anwar, PKR calonkan nama lain dari PKR sebagai MB. Mesejnya dibisikkan kepada Anwar, PKR.
Tapi PKR degil nakkan Azizah. Maka PKR pujuk dua wakil rakyat PAS sokong Azizah hari ini. Jika istana setuju Azizah, PAS tidak boleh buat apa. Azizah akan jadi MB.
Masalahnya, PAS kata istana sampaikan mesej - tolak Azizah. Maka, PAS gesa PKR calonkan nama baru selain Azizah. PAS juga setuju tolak Khalid, bersama Pakatan tapi tolak Azizah.
Tapi, PAS tidak boleh tinggalkan Khalid sewaktu tiada kesepakatan calon baru MB. Kerajaan akan tumbang..
Sama ada betul istana tolak Azizah, saya tidak pasti. Yang pasti, PAS tolak Azizah dan mahukan PKR cadangkan nama lain....
Itu saja isunya! Jika ini adalah
isunya.. kenapa PKR langsung tidak mahu berkrompomi?.. susah sangat ke
nak kemukakan satu lagi nama sebagai alternatif?
PAS dikatakan tak mahu hilang
Selangor hanya kerana seorang Khalid.. adakah PKR mahu kehilangan
Selangor hanya kerana Wan Azizah tak dapat jadi MB?Ada yang berkata ikut
perlembagaan Sultan wajar menerima Wan Azizah sebagai MB kerana sudah
mendapat sokongan majoriti.
Tapi jangan lupa Selangor itu
milik Sultan, Dia nak buat apa pun ikut suka dia lah.. Kita ni ibarat
mentimun.. menggolek kena.. digolek pun kena...Letakkan satu nama lagi
sebagai alternatif supaya baginda punya pilihan selain Wan Azizah atau
Kekalkan Khalid sebagai MB... ataupun bubar DUN..Itu saja!
lagipun PAS bukannya tuntut
Kerusi MB tu.. PAS hanya mahukan nama lain... ... Aku nampak ada yang
tak kena pada barisan yang menyokong Wan Azizah sebagai MB tu... cuba
hangpa perhati betul-betul... ~anak sungai derhaka
PEREMPUAN JADI PEMIMPIN
Saya tidak pernah kata setuju YB Wan Azizah jadi MB Selangor. Ada sebab lain untuk beliau tidak menjadi pilihan.
Namun saya tidak setuju tafsiran sesetengah ustaz bahawa wanita tidak boleh jadi MB menurut Islam.Bahkan mereka kata dalam semua urusan.
PEREMPUAN JADI PEMIMPIN
Saya tidak pernah kata setuju YB Wan Azizah jadi MB Selangor. Ada sebab lain untuk beliau tidak menjadi pilihan.
Namun saya tidak setuju tafsiran sesetengah ustaz bahawa wanita tidak boleh jadi MB menurut Islam.Bahkan mereka kata dalam semua urusan.
Walaupun lelaki lebih afdal atas beberapa keadaan, namun mengharamkan wanita memegang jawatan menteri perlu dinilai semua.
Alasan mereka yang melarang ialah hadis Abu Bakrah:
لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً
"Tidak akan berjaya satu kaum yang melantik wanita mengurus urusan mereka" (Riwayat al-Bukhari dll)
Pertama: Hadis ini mempunyai sabab wurud (text and context) yang tersendiri seperti yang diriwayatkan oleh al-Bukhari iaitu isu anak perempuan Kisra Parsi yang menjadi maharani. Maka hadis berkaitan dengannya.
Kedua: Rawi sahabi iaitu Abu Bakrah menggunakan hadis ini untuk menolak kepimpanan Aishah dalam isu membantah pembunuh Uthman di zaman pemerintahan 'Ali sedangkan sahabat yang lain yang lebih besar seperti Talhah bin Ubaidillah, al-Zubair Ibn al-'Awwam (keduanya antara sepuluh yang dijamin syurga) dan lain-lain tetap bersama 'Aishah dan tidak menjadikan hadis ini alasan. 'Ali juga tidak menggunakan hadis ini sebagai hujah beliau.
Ketiga: Jika hadis ini dianggap terpakai secara umumnya, wanita bukan sahaja tidak boleh jadi MB, bahkan pengetua, ketua pejabat, pengarah, exco, senator, menteri dan seumpamanya juga tidak boleh.
Keempat: Al-Quran dalam Surah al-Naml dalam penceritaannya memuji Ratu Saba yang disebut dalam riwayat yahudi ataupun israiliyyat dengan nama Balqis. Kebijaksaannya mengatasi menteri-menteri lelaki kabinet kerajaannya. Hasil kebijaksanaan itu membawanya beriman bersama Nabi Sulaiman a.s. Ia bukti kejayaan wanita.
Kelima: Walaupun ada perbincangan sanad (yang ada), namun para ulama besar dan banyak kitab-kitab tarajum sepanjang sejarah meriwayat athar bahawa 'Umar bin al-Khattab telah melantik Syifa binti 'Abdillah sebagai menteri yang mengurus pasar di zamannya.
Keenam: Banyak juga wanita dalam dunia ini menjadi pemimpin lebih baik dari sebahagian lelaki.
Pemimpin Wanita dalam Islam. Kepemimpinan perempuan menjadi kontroversi dalam tinjauan syariah Islam karena ada perbedaan ulama tentang hadits sahih dari Abu Bakrah di mana Nabi menyatakan bahwa Suatu kaum tidak akan berjaya apabila dipimpin oleh perempuan.
Pemimpin Perempuan dalam Islam*
Oleh A. Fatih Syuhud
Di Indonesia wacana hukum Islam tentang boleh tidaknya wanita menduduki jabatan publik, baik tingkat tertinggi maupun dalam level yang lebih rendah muncul relatif baru. Topik ini mulai mengemuka pasca era Reformasi. Tepatnya, sejak tahun 2001, yakni saat lengsernya Abdurrahman “Gus Dur” Wahid dari tahta kepresidenan dan naiknya Megawati Sukarnoputri menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.[1] Di negara muslim lain, fenomena kepala negara wanita sudah pernah dan sedang terjadi yaitu di Pakistan dan Bangladesh. Perdana Menteri (PM) Benazir Bhutto menjadi Kepala Negara Pakistan dua periode yang pertama pada tahun 1988-1990 dan yang kedua pada tahun 1993-1996.[2] Bangladesh, negara yang memisahkan diri dari Pakistan pada 1971, dipimpin oleh dua kepala negara wanita yaitu Khaleda Zia (1991-2006) dan Sheikh Hasina.yang berkuasa dua periode yakni tahun 1996-2001 dan 2009-sampai sekarang.[3]
Kontroversi pemimpin perempuan sebenarnya sudah mulai berhembus jauh sebelum pemilu 1999. Pro kontra ini berasal dari berbagai lapisan masyarat mulai dari politisi partai yang berbasis Islam maupun dari kalangan non-partai termasuk akademisi, aktivis ormas Islam, bahkan kalangan santri yang secara kultural berafiliasi ke NU (Nahdlatul Ulama). Hal ini dapat dimaklumi karena masalah kepemimpinan perempuan mencakup banyak dimensi: politis, sosiologis, budaya, ideologis. Termasuk di antaranya adalah dimensi syariah. Tulisan ini akan memfokuskan pembahasan dari aspek hukum syariah, suatu sudut pandang yang paling menjadi perhatian kalangan santri khususnya dan umat Islam secara umum.
Pembagian Al-Wilayah
Level kepemimpinan dan dalam bahasa Arab disebut al wilayah yang secara etimologis berarti.suatu negara yang diatur oleh kepala pemerintahan. Al-Wilayah juga bermakna penguasa atau pejabat negara itu sendiri.[4] Secara istilah al-wilayah terbagi menjadi tiga yaitu al-wilayah al-udzma al-kubro, al-wilayah al-ammah dan al-wilayah as-sughro al-khassah. Al-wilayah al-ammah bermakna “jabatan yang memiliki otoritas untuk melaksanakan tiga jabatan yaitu eksekutif (tanfidziyah), yudikatif (qadhaiyah) dan legislatif (tashri’iyah).”[5]
Yang dimaksud al-wilayah al-udzma al-kubro yaitu wilayah negara yang dipimpin oleh kepala pemerintahan yang sekarang disebut dengan presiden, perdana menteri, kanselir, atau raja. Namun, ada juga perbedaan penafsiran dalam mendefinisikan kata al-wilayah al-udzma al-kubro dan al-wilayah as-sughro. Ada pandangan yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan al-wilayah al-kubro adalah kekuasaan khilafah yang mencakup seluruh negara Islam di seluruh dunia yang pemimpinnya disebut dengan al-imamah al-udzma.[6] Dalam pengertian ini, maka sebenarnya al-imam al-udzma atau al-khilafah al-ammah yang menjadi pemimpin tertinggi dalam al-wilayah al-udzma saat ini pada dasarnya tidak ada. Yang ada saat ini adalah kepala negara dalam level al-wilayah as-sughra.[7] Pandangan ini dianut oleh banyak ulama kontemporer seperti Yusuf Qardhawi, Tantawi, dan Ali Jumah. Sedang al-wilayah as-sughro hanya terbatas pada satu negara Islam di antara negara-negara Islam yang lain.
Dalam konteks pemahaman seperti di atas, Qardawi menyatakan:
Terlepas dari itu, Al-Mawardi dalam Al-Ahkam As-Sultaniyyah membagi kekusaan al-wilayah al-ammah yang berada di bawah kepala negara (al-wilayah al-kubro) ke dalam empat bagian:
Titik Kontroversi Kepemimpinan Perempuan
Terjadinya pro dan kontra dalam soal pemimpin wanita dalam Islam berasal dari perbedaan ulama dalam menafsiri sejumlah teks baik dari Al-Quran maupun hadits. Beberapa nash yang menjadi ajang perbedaan penafsiran antara lain::
Pandangan yang Mengharamkan Pemimpin Wanita
Pendapat yang mengharamkan kepala negara perempuan mendasarkan argumennya terutama pada QS An Nisa 4:34 dan hadits dari Abu Bakrah di atas. Dari kedua nash tersebut kalangan ahli fiqih salaf, termasuk madzah empat berpendapat bahwa al-imam harus dipegang seorang laki-laki dan tidak boleh diduduki seorang perempuan. Ibnu Katsir, misalnya, dalam Tafsir Ibnu Katsir dalam menafsiri QS An-Nisa 4:34 menyatakan:
Ar-Razi dalam Tafsir Ar-Razi sependapat dengan pandangan Ibnu Katsir:
Wahbah Zuhaili dalam Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu mengutip ijmak-nya ulama bahwa salah satu syarat menjadi imam adalah laki-laki (dzukuroh):
Namun, menurut Wahab Zuhaili, dalam masalah jabatan qadhi atau hakim, terdapat perbedaan ulama fiqih apakah wajib laki-laki atau perempuan juga boleh menempati posisi ini:
Ulama yang membolehkan wanita menduduki jabatan qadhi atau hakim antara lain Abu Hanifah, Ibnu Hazm dan Ibnu Jarir at-Tabari. Ibnu Rushd memerinci perbedaan pendapat ini dalam kitab Bidayatul Mujtahid:
Sementara itu, kalangan ulama kontemporer yang mengharamkan kepemimpinan wanita dipelopori oleh ulama Wahabi. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz[24] menyatakan dalam fatwanya bahwa wanita dilarang menduduki jabatan tinggi apapun dalam pemerintahan:
Fatwa Bin Baz di atas tidak membedakan antara riasah ammah yakni al-khilafah al-ammah dengan al-wilayah al-khassah. Juga, semua posisi jabatan tinggi seperti hakim, menteri, gubernur, dan semua posisi yang membawahi laki-laki haram hukumnya diduduki oleh perempuan.
Pandangan yang Membolehkan Pemimpin Wanita
Dr. Muhammad Sayid Thanthawi, Syaikh Al-Azhar dan Mufti Besar Mesir,[26] menyatakan bahwa kepemimpinan wanita dalam posisi jabatan apapun tidak bertentangan dengan syariah. Baik sebagai kepala negara (al-wilayah al-udzma) maupun posisi jabatan di bawahnya. Dalam fatwanya yang dikutip majalah Ad-Din wal Hayat, Tantawi menegaskan:
Pendapat ini disetujui oleh Yusuf Qardhawi. Ia menegaskan bahwa perempuan berhak menduduki jabatan kepala negara (riasah daulah), mufti, anggota parlemen, hak memilih dan dipilih atau posisi apapun dalam pemerintahan ataupun bekerja di sektor swasta karena sikap Islam dalam soal ini jelas bahwa wanita itu memiliki kemampuan sempurna (tamam al ahliyah).[29] Menurut Qaradawi tidak ada satupun nash Quran dan hadits yang melarang wanita untuk menduduki jabatan apapun dalam pemerintahan. Namun, ia mengingatkan bahwa wanita yang bekerja di luar rumah harus mengikuti aturan yang telah ditentukan syariah seperti a) tidak boleh ada khalwat (berduaan dalam ruangan tertutup) dengan lawan jenis bukan mahram, 2) tidak boleh melupakan tugas utamanya sebagai seorang ibu yang mendidik anak-anaknya, dan 3) harus tetap menjaga perilaku islami dalam berpakaian, berkata, berperilaku, dan lain-lain.[30]
Ali Jumah Muhammad Abdul Wahab, mufti Mesir saat ini[31], termasuk di antara ulama berpengaruh yang membolehkan wanita menjadi kepala negara dan jabatan tinggi apapun seperti hakim, menteri, anggota DPR, dan lain-lain. Namun, ia sepakat dengan Yusuf Qardhawi bahwa kedudukan Al-Imamah Al-Udzma yang membawahi seluruh umat Islam dunia harus dipegang oleh laki-laki karena salah satu tugasnya adalah menjadi imam shalat.[32]
Ali Jumah menyatakan bahwa kepemimpinan wanita dalam berbagai posisi sudah sering terjadi dalam sejarah Islam. Tak kurang dari 90 perempuan yang pernah menjabat sebagai hakim dan kepala daerah terutama di era Khilafah Utsmaniyah. Bagi Jumah, keputusan wanita untuk menempati jabatan publik adalah keputusan pribadi antara dirinya dan suaminya.[33]
Syarat Perempuan Bekerja di Luar Rumah
Bolehnya perempuan menduduki posisi penting di lembaga pemerintahan – dari kepala negara sampai ketua RT– maupun di sektor swasta bukan tanpa syarat. Islam membuat aturan-aturan yang harus ditaati atas setiap langkah yang dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Dalam hal ini, Qardawi menyatakan ada tiga syarat yang harus dipenuhi wanita yang bekerja di luar rumah:
الأمر الثالث: أن تلتزم بالآداب الإسلامية، مثل آداب الخروج واللبس والمشي والكلام والحركة، فلا يجوز أن تخرج متبرجة، ولا يجوز أن تخرج متعطرة ليشم الرجال ريحها، ولا يجوز أن تمشي كما قال تعالى: (ولايضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن) أي تلبس حذاء بكعب عال وتضرب به في الأرض كأنها تقول للناس: “خذوا بالكم”، كما لا يجوز الكلام إلا بالمعروف (ولا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلنا قولًا معروفًا) فهذه آداب يجب أن تراعيها إذا قامت بعملها هذا.
(Pertama, pekerjaan itu tidak dilarang syariah. Wanita tidak boleh melakukan pekerjaan yang dilarang syariah sebagaimana hal itu tidak boleh bagi laki-laki. Akan tetapi ada juga jenis pekerjaan yang boleh bagi laki-laki tapi tidak boleh bagi perempuan. Misalnya, wanita tidak boleh menjadi penari, atau sekretaris pribadi bagi laki-laki yang berada di dalam kamar tertutup. Karena wanita yang khalwat [berduaan dalam ruangan tertutup] dengan lelaki lain tanpa ditemani suami atau mahram adalah haram secara pasti menurut ijmak ulama.
Kedua, pekerjaan yang dilakukan hendaknya tidak meniadakan tugas wanita yang utama yaitu sebagai istri dengan melaksanakan hak-hak rumah tangga dan sebagai ibu dalam memenuhi hak-hak anak. Sekiranya pekerjaan tersebut akan mengganggu tugas-tugas utamanya, maka itu tidak bisa diterima.
Ketiga, berpegang teguh pada etika Islam. Seperti tata cara keluar rumah, berpakaian, berjalan, berbicara, dan menjaga gerak-geriknya. Oleh karena itu, wanita tidak boleh keluar tanpa mengenakan busana muslim, atau memakai parfum supaya wanginya tercium laki-laki. Dan tidak boleh berjalan dengan gaya jalan seperti yang digambarkan Allah dalam QS An-Nur 24:31 “Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.”[34] Sebagaimana tidak dibolehkan berbicara kecuali untuk kebaikan seperti disebut dalam QS Al-Ahzab 33:32 “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.”[35] Inilah etika prinsip yang harus dijaga oleh wanita yang bekerja di luar rumah.)[36]
Kesimpulan
Terdapat kesepakatan ulama fiqih (ijmak) dari keempat madzhab dan lainnya, salaf dan kontemporer, bahwa perempuan tidak boleh menduduki jabatan al-khilafah al-ammah atau al-imamah al-udzma. Namun, ada perbedaan pandangan tentang definisi kedua istilah ini. Mayoritas memaknai kata al-khilafah al-ammah atau al-imamah al-udzma sebagai kepala negara yang membawahi wilayah Islam di seluruh dunia seperti yang terjadi pada zaman empat khalifah pertama (khulafaur rasyidin), masa khilafah Abbasiyah dan Umayyah. Ulama fiqih klasik umumnya juga tidak membolehkan perempuan menjadi hakim, kecuali Abu Hanifah, Ibnu Hazm dan Ibnu Jarir At-Tabari yang membolehkan wanita menduduki posisi apapun. Pandangan ketiga ulama terakhir ini menjadi salah satu alasan ulama kontemporer atas bolehnya wanita menjabat posisi apapun asal memenuhi syarat.
Bagi kalangan yang mengharamkan kepala negara wanita, setiap negara muslim saat ini termasuk dalam kategori al-wilayah al-ammah yang pemimpinnya disebut al-imamah al-udzma. Oleh karena itu, perempuan tidak boleh menduduki posisi ini. Bagi ulama yang membolehkan, seperti Tantawi, Yusuf Qardawi dan Ali Jumah, masing-masing negara yang ada saat ini adalah salah satu bagian wilayah alias al-wilayah al-khassah – bukan al-wilayah al-ammah — dan karena itu boleh dipimpin oleh perempuan termasuk posisi jabatan lain yang berada di bawahnya seperti hakim, menteri, gubernur, DPR, dan lain-lain.
Di antara kedua pendapat di atas, ada pandangan yang ekstrim yang menyatakan bahwa perempuan tidak boleh menduduki posisi jabatan apapun yang membawahi laki-laki dengan argumen QS An-Nisa 4:34 dan hadits Abu Bakrah. Pendapat ini berasal dari ulama Wahabi Arab Saudi dan didukung oleh hampir semua kalangan yang pro dengan mereka.[]
Footnote
[1] Adrian Vickers, A History of Modern Indonesia, (Cambridge University Press:2013).
[2] Libby Hughes, Benazir Bhutto: From Prison to Prime Minister, (Universe: 2000).
[3] Willem van Schendel, A History of Bangladesh, (Cambridge University Press 2009).
[4] Al-Mukjam Al-Wasith. Teks asal: و الوِلاَيةُ البلادُ التي يتسلَّط عليها الوالي. Dalam kamus Ar-Raid, kata al-wilayah bisa bermakna wali yakni penugasa yang mengatur negara: Tiga makna wilyah: 1- ولي الشيء أو عليه : قام به وملك أمره . 2 – وليه أو عليه : نصره ، ساعده . 3 – ولي البلد : حكمه وأدار شؤونه .
[5] القيام بعمل من أعمال السلطات الثلاث : التشريعية ، والتنفيذية ، والقضائية
[6] Sebagaimana yang terjadi dahulu pada zaman Khulafaur Rasyidin dan juga seperti yang diimpikan dan dicita-citakan oleh gerakan Hizbut Tahrir.
[7] Diskursus tentang ini lihat Ibnu Taimiyah dalam Al-Wilayah as-Siyasiyah al-Kubro fil Islam.
[8] Yusuf Qardhawi, “للمرأة تولي الإفتاء والقضاء ورئاسة الدولة” Link: http://goo.gl/P3k8Nt
[9] Al-Mawardi dalam Al-Ahkam as-Sultaniyah, hlm. 31.
[10] Teks asal: الرجال قوامون على النساء بما فضل الله بعضهم على بعض
[11] Teks asal: وقرن في بيوتكن ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى
[12] QS Al-Ahzab 33:53 : وإذا سألتموهن متاعاً فاسألوهن من وراء حجاب ذلكم أطهر لقلوبكم وقلوبهن
[13] QS Al-Baqarah 4:282 : واستشهدوا شهيدين من رجالكم فإن لم يكونا رجلين فرجل وامرأتان
[14] QS At-Taubah 9:71 والمؤمنون والمؤمنات بعضهم من بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر
[15] Hadits riwayat Abu Daud nomor 236. Lihat juga, Ahmad dalam Musnad-nya no. 26238; Abu Ya’la dalam Musnad-nya no. 4694; Tirmidzi dalam Al-Jamik no. 113; Daruqutni dalam As-Sunnah no. 481; Ibnul Jarud dalam Al-Muntaqa no. 90; Tusi dalam Al Mustakhraj no. 324; Baihaqi dalam Sunan al-Kubro no. 767. Teks asal: إنما النساء شقائق الرجال
[16] Hadits dalam Sahih Bukhari: قد أذن لكن أن تخرجن لحوائجكن
[17] Hadits riwayat Yazid bin Abi Hubaib terdapat dalam Al-Isabah li-Ibni Hajar, hlm. VII/728. Teks hadits: أن عمر رضي الله عنه استعمل الشِّفَاء على السوق. قال: ولا نعلم امرأة استعملها غير هذه عن يزيد بن أبي حبيب . Namun hadits ini dianggap tidak sahih oleh Ibnu Arabi dalam Ahkam al-Quran, hlm III/482.
[18] Sahih Bukhari hadits no. 4425; Sunan Nasai VIII/227. Teks asal: لن يفلح قوم ولوا أمرهم امرأة
[19] Ismail bin Umar Ad-Dimashqi, Tafsir Ibnu Katsir, hlm. II/293-293.
[20] Tafsir Al-Fakhrur Razi, hlm. I/88
[21] Wahbah Zuhaili dalam Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, hlm. 8/302.
[22] Ibid, hlm. 8/80.
[23] Ibnu Rashd, dalam Bidayatul Mujtahid, hlm. IV/1768.
[24] Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz adalah mufti kerajaan Arab Saudi yang berfaham ideologi Wahabi dan bermadzhab fiqih Hanbali.
[25] Abdullah bin Abdul Azin bin Baz, Majmuk Fatawa Ibn Baz, no. fatwa: 30461, hlm. I/424. Pendapat serupa juga dapat dilihat pada Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, no. fatwa: 11780, hlm. XVII/ 13.
[26] Menjabat sebagai Mufti Besar Mesir pada tahun 1986-1996, menjadi Imam Masjid Al-Azhar dan Syeikh Al-Azhar pada 1996.
[27] Kisah Ratu Balqis atau Ratu Saba terdapat dalam QS An-Naml 27:23-44.
[28] Harian Okaz Arab Saudi, edisi 28 Muharram 1429, hlm. 39 mengutip dari majalah Ad-Din wal Hayat Mesir.
[29] Fatwa Qardawi pada suatu program “Fiqh al-Hayat” yang diadakan tanggal 29 Agustus 2009. Fatwa serupa juga ditulis di kitabnya Fatawa Muashirah. Juga dimuat di situs resminya: http://goo.gl/P3k8Nt
[30] Qardhawi, Op.Cit. Lihat “Syarat Perempuan Bekerja di Luar Rumah” dalam tulisan ini.
[31] Mufti Besar Mesir sejak 2013 sampai saat ini (2013).
[32] Fatwanya dimuat di harian Al-Jumhuriyah Mesir, edisi 28 Januari 2007.
[33] Ibid.
[34] QS An-Nur 24:31 ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن
[35] QS Al-Ahzab 33:32 فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلن قولا معروفا
[36] Qardawi, Op.Cit
*Ditulis untuk Buletin Al-Khoirot Malang
Alasan mereka yang melarang ialah hadis Abu Bakrah:
لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً
"Tidak akan berjaya satu kaum yang melantik wanita mengurus urusan mereka" (Riwayat al-Bukhari dll)
Pertama: Hadis ini mempunyai sabab wurud (text and context) yang tersendiri seperti yang diriwayatkan oleh al-Bukhari iaitu isu anak perempuan Kisra Parsi yang menjadi maharani. Maka hadis berkaitan dengannya.
Kedua: Rawi sahabi iaitu Abu Bakrah menggunakan hadis ini untuk menolak kepimpanan Aishah dalam isu membantah pembunuh Uthman di zaman pemerintahan 'Ali sedangkan sahabat yang lain yang lebih besar seperti Talhah bin Ubaidillah, al-Zubair Ibn al-'Awwam (keduanya antara sepuluh yang dijamin syurga) dan lain-lain tetap bersama 'Aishah dan tidak menjadikan hadis ini alasan. 'Ali juga tidak menggunakan hadis ini sebagai hujah beliau.
Ketiga: Jika hadis ini dianggap terpakai secara umumnya, wanita bukan sahaja tidak boleh jadi MB, bahkan pengetua, ketua pejabat, pengarah, exco, senator, menteri dan seumpamanya juga tidak boleh.
Keempat: Al-Quran dalam Surah al-Naml dalam penceritaannya memuji Ratu Saba yang disebut dalam riwayat yahudi ataupun israiliyyat dengan nama Balqis. Kebijaksaannya mengatasi menteri-menteri lelaki kabinet kerajaannya. Hasil kebijaksanaan itu membawanya beriman bersama Nabi Sulaiman a.s. Ia bukti kejayaan wanita.
Kelima: Walaupun ada perbincangan sanad (yang ada), namun para ulama besar dan banyak kitab-kitab tarajum sepanjang sejarah meriwayat athar bahawa 'Umar bin al-Khattab telah melantik Syifa binti 'Abdillah sebagai menteri yang mengurus pasar di zamannya.
Keenam: Banyak juga wanita dalam dunia ini menjadi pemimpin lebih baik dari sebahagian lelaki.
Pemimpin Wanita dalam Islam
Pemimpin Wanita dalam Islam. Kepemimpinan perempuan menjadi kontroversi dalam tinjauan syariah Islam karena ada perbedaan ulama tentang hadits sahih dari Abu Bakrah di mana Nabi menyatakan bahwa Suatu kaum tidak akan berjaya apabila dipimpin oleh perempuan.
Pemimpin Perempuan dalam Islam*
Oleh A. Fatih Syuhud
Di Indonesia wacana hukum Islam tentang boleh tidaknya wanita menduduki jabatan publik, baik tingkat tertinggi maupun dalam level yang lebih rendah muncul relatif baru. Topik ini mulai mengemuka pasca era Reformasi. Tepatnya, sejak tahun 2001, yakni saat lengsernya Abdurrahman “Gus Dur” Wahid dari tahta kepresidenan dan naiknya Megawati Sukarnoputri menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.[1] Di negara muslim lain, fenomena kepala negara wanita sudah pernah dan sedang terjadi yaitu di Pakistan dan Bangladesh. Perdana Menteri (PM) Benazir Bhutto menjadi Kepala Negara Pakistan dua periode yang pertama pada tahun 1988-1990 dan yang kedua pada tahun 1993-1996.[2] Bangladesh, negara yang memisahkan diri dari Pakistan pada 1971, dipimpin oleh dua kepala negara wanita yaitu Khaleda Zia (1991-2006) dan Sheikh Hasina.yang berkuasa dua periode yakni tahun 1996-2001 dan 2009-sampai sekarang.[3]
Kontroversi pemimpin perempuan sebenarnya sudah mulai berhembus jauh sebelum pemilu 1999. Pro kontra ini berasal dari berbagai lapisan masyarat mulai dari politisi partai yang berbasis Islam maupun dari kalangan non-partai termasuk akademisi, aktivis ormas Islam, bahkan kalangan santri yang secara kultural berafiliasi ke NU (Nahdlatul Ulama). Hal ini dapat dimaklumi karena masalah kepemimpinan perempuan mencakup banyak dimensi: politis, sosiologis, budaya, ideologis. Termasuk di antaranya adalah dimensi syariah. Tulisan ini akan memfokuskan pembahasan dari aspek hukum syariah, suatu sudut pandang yang paling menjadi perhatian kalangan santri khususnya dan umat Islam secara umum.
Pembagian Al-Wilayah
Level kepemimpinan dan dalam bahasa Arab disebut al wilayah yang secara etimologis berarti.suatu negara yang diatur oleh kepala pemerintahan. Al-Wilayah juga bermakna penguasa atau pejabat negara itu sendiri.[4] Secara istilah al-wilayah terbagi menjadi tiga yaitu al-wilayah al-udzma al-kubro, al-wilayah al-ammah dan al-wilayah as-sughro al-khassah. Al-wilayah al-ammah bermakna “jabatan yang memiliki otoritas untuk melaksanakan tiga jabatan yaitu eksekutif (tanfidziyah), yudikatif (qadhaiyah) dan legislatif (tashri’iyah).”[5]
Yang dimaksud al-wilayah al-udzma al-kubro yaitu wilayah negara yang dipimpin oleh kepala pemerintahan yang sekarang disebut dengan presiden, perdana menteri, kanselir, atau raja. Namun, ada juga perbedaan penafsiran dalam mendefinisikan kata al-wilayah al-udzma al-kubro dan al-wilayah as-sughro. Ada pandangan yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan al-wilayah al-kubro adalah kekuasaan khilafah yang mencakup seluruh negara Islam di seluruh dunia yang pemimpinnya disebut dengan al-imamah al-udzma.[6] Dalam pengertian ini, maka sebenarnya al-imam al-udzma atau al-khilafah al-ammah yang menjadi pemimpin tertinggi dalam al-wilayah al-udzma saat ini pada dasarnya tidak ada. Yang ada saat ini adalah kepala negara dalam level al-wilayah as-sughra.[7] Pandangan ini dianut oleh banyak ulama kontemporer seperti Yusuf Qardhawi, Tantawi, dan Ali Jumah. Sedang al-wilayah as-sughro hanya terbatas pada satu negara Islam di antara negara-negara Islam yang lain.
Dalam konteks pemahaman seperti di atas, Qardawi menyatakan:
ولكن هناك إجماعًا للفقهاء على أن المرأة لا تصلح
للخلافة العامة، أو الإمامة العظمى، والتي هي خلافة المسلمين جميعًا، ولكن
هل الرئاسة الإقليمية في الدول القطرية الحالية تدخل في الخلافة، أم أنها
أشبه بولاية الأقاليم قديمًا.
(Ulama fiqih sepakat [ijmak] bahwa perempuan tidak pantas menduduki jabatan Al-Khilafah al-Ammah atau Al-Imamah Al-Udzma yaitu
pemimpin seluruh umat Islam dunia. Akan tetapi apakah kepala negara
dalam level lokal dan regional seperti saat ini masuk dalam kategori al-khilafah atau serupa dengan kepala daerah pada zaman dulu?).[8]Terlepas dari itu, Al-Mawardi dalam Al-Ahkam As-Sultaniyyah membagi kekusaan al-wilayah al-ammah yang berada di bawah kepala negara (al-wilayah al-kubro) ke dalam empat bagian:
فالقسم الأول: من تكون ولايته عامة في الأعمال العامة، وهم الوزراء، لأنهم يُستَنابون في جميع الأمور من غير تخصيص.
والقسم الثاني: من تكون ولايته عامة في أعمال خاصة، وهم: أمراء الأقاليم
والبلدان؛ لأن النظر فيما خصوا به من الأعمال، عام في جميع الأمور.
والقسم الثالث: من تكون ولايته خاصة في الأعمال العامة، وهم كقاضي القضاة،
ونقيب الجيوش، وحامي الثغور، ومستوفي الخراج، وجابي الصدقات؛ لأن كل واحد
منهم مقصور على نظر خاص في جميع الأعمال. والقسم الرابع: من تكون
ولايته خاصة في الأعمال الخاصة، وهم: كقاضي بلد، أو إقليم، أو مستوفي
خراجه، أو جابي صدقاته، أو حامي ثغره، أو نقيب جند؛ لأن كل واحد منهم خاص
النظر، مخصوص العمل
(Bagian pertama, orang yang kekuasaannya umum dalam urusan umum.
Mereka adalah para menteri karena mereka bertanggung jawab atas semua
perkara tanpa kekhususan. Kedua, pejabat yang kekuasaannya umum dalam
tugas-tugas khusus. Mereka adalah pejabat daerah dan kota, karena
melihat pada tugas yang dikhususkan pada mereka itu umum dalam segala
urusan. Ketiga, pejabat yang kekuasaannya khusus dalam urusan yang umum.
Mereka seperti hakim, komandan tentara, penarik pajak dan zakat.
Keempat, pejabat yang tugasnya khusus untuk urusan khusus. Seperti hakim
kota atau daerah, penarik pejak atau zakat, penegak hukum, dan
lain-lain. Karena masing-masing memiliki pengawasan khusus dan tugas
khusus).[9]Titik Kontroversi Kepemimpinan Perempuan
Terjadinya pro dan kontra dalam soal pemimpin wanita dalam Islam berasal dari perbedaan ulama dalam menafsiri sejumlah teks baik dari Al-Quran maupun hadits. Beberapa nash yang menjadi ajang perbedaan penafsiran antara lain::
- QS An Nisa 4:34 Allah berfirman “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),…”[10]
- QS Al Ahzab 33:33 Allah berfirman: “dan hendaklah kamu (perempuan) tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.”[11]
- QS Al-Ahzab 33:53 Allah berfirman: “Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.”[12]
- QS Al-Baqarah 4:282 Allah berfirman: “Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai.”[13]
- QS At Taubah 9:71 Allah berfirman: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar.”[14]
- QS An-Naml ayat 27:23-44 (kisah tentang dan pujian Allah terhadap Ratu Balqis).
- Hadits Nabi: “Wanita adalah saudara dari laki-laki.”[15]
- Hadits Nabi: “Allah mengizinkan kalian perempuan keluar rumah untuk memenuhi kebutuhanmu.”[16]
- Aisyah memimpin tentara laki-laki dalam perang Jamal.
- Umar bin Khattab mengangkat wanita bernama As-Syifa sebagai akuntan pasar.[17]
- Hadits sahih riwayat Bukhari dari Abu Bakrah, Nabi bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinannya pada wanita.”[18]
Pandangan yang Mengharamkan Pemimpin Wanita
Pendapat yang mengharamkan kepala negara perempuan mendasarkan argumennya terutama pada QS An Nisa 4:34 dan hadits dari Abu Bakrah di atas. Dari kedua nash tersebut kalangan ahli fiqih salaf, termasuk madzah empat berpendapat bahwa al-imam harus dipegang seorang laki-laki dan tidak boleh diduduki seorang perempuan. Ibnu Katsir, misalnya, dalam Tafsir Ibnu Katsir dalam menafsiri QS An-Nisa 4:34 menyatakan:
الرجل قيم على المرأة، أي هو رئيسها وكبيرها والحاكم
عليها ومؤدبها إذا اعوجت. “بما فضَّل اللّه بعضهم على بعض” أي: لأن الرجال
أفضل من النساء، والرجل خير من المرأة، ولهذا كانت النبوة مختصة بالرجال،
وكذلك المُلك الأعظم؛ لقوله _صلى اللّه عليه وسلم: “لن يفلح قوم ولَّو
أمرهم امرأة” رواه البخاري، وكذا منصب القضاء وغير ذلك “وبما أنفقوا من
أموالهم” أي: من المهور والنفقات… فناسب أن يكون قيماً عليها كما قال اللّه
_تعالى_: “وللرجال عليهن درجة” الآية، وقال ابن عباس: “الرجال قوامون على
النساء” يعني أمراء عليهن، أي تطيعه فيما أمرها اللّه به من طاعته…)
(Laki-laki adalah pemimpin wanita … karena laki-laki lebih utama dari
perempuan. Itulab sebabnya kenabian dikhususkan bagi laki-laki begitu
juga raja yang agung; … begitu juga posisi jabatan hakim dan lainnya…
Ibnu Abbas berkata “Laki-laki pemimpin wanita” maksudnya sebagai amir yang harus ditaati oleh wanita).[19]Ar-Razi dalam Tafsir Ar-Razi sependapat dengan pandangan Ibnu Katsir:
واعلم أن فضل الرجل على النساء حاصل من وجوه كثيرة،
بعضها صفات حقيقة، وبعضها أحكام شرعية وفيهم الإمامة الكبرى والصغرى
والجهاد والأذان والخطبة والاعتكاف والشهادة في الحدود والقصاص بالاتفاق
(Keutamaan laki-laki atas wanita timbul dari banyak sisi. Sebagian
berupa sifat-sifat faktual sedang sebagian yang lain berupa hukum
syariah seperti al-imamah as-kubro dan al-imamah as-sughro, jihad, adzan, dan lain-lain).[20]Wahbah Zuhaili dalam Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu mengutip ijmak-nya ulama bahwa salah satu syarat menjadi imam adalah laki-laki (dzukuroh):
وأما الذكورة فلأن عبء المنصب يتطلب قدرة كبيرة لا
تتحملها المرأة عادة، ولا تتحمل المسؤولية المترتبة على هذه الوظيفة في
السلم والحرب والظروف الخطيرة، قال صلّى الله عليه وسلم : «لن يفلح قوم
ولوا أمرهم امرأة» (2) لذا أجمع الفقهاء على كون الإمام ذكراً.
(Adapun laki-laki [sebagai syarat jabatan al-imam] karena
beban pekerjaan menuntut kemampuan besar yang umumnya tidak dapat
ditanggung wanita. Wanita juga tidak sanggup mengemban tanggung jawab
yang timbul atas jabatan ini dalam masa damai atau perang dan situasi
berbahaya. Nabi bersabda: ‘Tidak akan berjaya suatu kaum yang
menyerahkan kepemimpinannya pada wanita’ Oleh karena itu, ulama fiqih
sepakat bahwa jabatan Imam harus laki-laki).[21] Tentu saja yang
dimaksud al-imam di sini adalah al-imam al-udzma atau al-khalifah al-ammah yang mengepalai muslim dunia.Namun, menurut Wahab Zuhaili, dalam masalah jabatan qadhi atau hakim, terdapat perbedaan ulama fiqih apakah wajib laki-laki atau perempuan juga boleh menempati posisi ini:
اتفق أئمة المذاهب على أن القاضي يشترط فيه أن يكون
عاقلاً بالغاً حراً مسلماً سميعاً بصيراً ناطقاً، واختلفوا في اشتراط
العدالة، والذكورة
(Imam madzhab sepakat bahwa syarat bagi qadhi adalah berakal sehat,
baligh, merdeka, muslim, tidak tuli, tidak buta, tidak bisu. Mereka
berbeda pendapat dalam syarat adil dan laki-laki).[22]Ulama yang membolehkan wanita menduduki jabatan qadhi atau hakim antara lain Abu Hanifah, Ibnu Hazm dan Ibnu Jarir at-Tabari. Ibnu Rushd memerinci perbedaan pendapat ini dalam kitab Bidayatul Mujtahid:
وكذلك اختلفوا في اشتراط الذكورة: فقال الجمهور: هي
شرط في صحة الحكم، وقال أبو حنيفة يجوز أن تكون المرأة قاضيا في الأموال.
قال الطبري : يجوز أن تكون المرأة حاكماعلى الإطلاق في كل شيء
(Ulama berbeda pendapat tentang disyaratkannya laki-laki sebagai
hakim. Jumhur mengatakan: ia menjadi syarat sahnya putusan hukum. Abu
Hanifah berkata: boleh wanita menjadi qadhi dalam masalah harta.
At-Tabari berkata: Wanita boleh menjadi hakim secara mutlak dalam segala
hal).[23]Sementara itu, kalangan ulama kontemporer yang mengharamkan kepemimpinan wanita dipelopori oleh ulama Wahabi. Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz[24] menyatakan dalam fatwanya bahwa wanita dilarang menduduki jabatan tinggi apapun dalam pemerintahan:
تولية المرأة واختيارها للرئاسة العامة للمسلمين لا
يجوز، وقد دل الكتاب والسنة والإجماع على ذلك ، فمن الكتاب : قوله تعالى : {
الرجال قوَّامون على النساء بما فضَّل الله بعضهم على بعض ، والحكم في
الآية عام شامل لولاية الرجل وقوامته في أسرته ، وكذا في الرئاسة العامة من
باب أولى ، ويؤكد هذا الحكم ورود التعليل في الآية ، وهو أفضلية العقل
والرأي وغيرهما من مؤهلات الحكم والرئاسة . ومن السنَّة : قوله صلى الله
عليه وسلم لما ولَّى الفرسُ ابنةَ كسرى : ( لن يفلح قومٌ ولَّوا أمرَهم
امرأة ) ، رواه البخاري ولا شك أن هذا الحديث يدل على تحريم تولية المرأة
لإمرة عامة ، وكذا توليتها إمرة إقليم أو بلد ؛ لأن ذلك كله له صفة العموم
، وقد نفى الرسول صلى الله عليه وسلم الفلاح عمَّن ولاها ، والفلاح هو
الظفر والفوز بالخير .
(Kepemimpinan wanita untuk riasah ammah lil muslimin itu tidak
boleh. Quran, hadits dan ijmak sudah menunjukkan hal itu. Dalil dari
Al-Quran adalah QS An-Nisa 4:34. Hukum dalam ayat tersebut mencakup
kekuasaan laki-laki dan kepemimpinannya dalam keluarga. Apalagi dalam
wilayah publik… Adapun dalil hadits adalah sabda Nabi “Suatu kaum tidak
akan berjaya apabila diperintah oleh perempuan.” Tidak diragukan lagi
bahwa hadits ini menunjukkan haramnya kepemimpinan perempuan pada
otoritas umum atau otoritas kawasan khusus. Karena semua itu memiliki
sifat yang umum. Rasulullah telah menegasikan kejayaan dalam suatu
negara yang dipimpin perempuan).[25]Fatwa Bin Baz di atas tidak membedakan antara riasah ammah yakni al-khilafah al-ammah dengan al-wilayah al-khassah. Juga, semua posisi jabatan tinggi seperti hakim, menteri, gubernur, dan semua posisi yang membawahi laki-laki haram hukumnya diduduki oleh perempuan.
Pandangan yang Membolehkan Pemimpin Wanita
Dr. Muhammad Sayid Thanthawi, Syaikh Al-Azhar dan Mufti Besar Mesir,[26] menyatakan bahwa kepemimpinan wanita dalam posisi jabatan apapun tidak bertentangan dengan syariah. Baik sebagai kepala negara (al-wilayah al-udzma) maupun posisi jabatan di bawahnya. Dalam fatwanya yang dikutip majalah Ad-Din wal Hayat, Tantawi menegaskan:
ان تولي المرأة رئاسة الدولة لا يخالف الشريعة
الإسلامية لأن القرآن الكريم أشاد بتولي المرأة لهذا المنصب في الآيات التي
ذكرها المولى عز وجل عن ملكة سبأ وأنه إذا كان ذلك يخالف الشريعة
الإسلامية لبين القرآن الكريم ذلك في هذه القصة وحول نص حديث رسول الله صلى
الله عليه وسلم : (لم يفلح قوم ولو أمرهم امرأة )، قال طنطاوي ان هذا
الحديث خاص بواقعة معينة وهي دولة الفرس ولم يذكره الرسول صلى الله عليه
وسلم على سبيل التعميم.: فللمرأة أن تتولى رئاسة الدولة والقاضية
والوزيرة والسفيرة وان تصبح عضوا في المجالس التشريعية إلا أنه لا يجوز لها
مطلقا أن تتولى منصب شيخ الأزهر لأن هذا المنصب خاص بالرجال فقط لأنه يحتم
على صاحبه إمامة المسلمين للصلاة وهذا لا يجوز شرعا للمرأة.)
(Wanita yang menduduki posisi jabatan kepala negara tidaklah
bertentangan dengan syariah karena Al-Quran memuji wanita yang menempati
posisi ini dalam sejumlah ayat tentang Ratu Balqis dari Saba.[27] Dan
bahwasanya apabila hal itu bertentangan dengan syariah, maka niscaya
Al-Quran akan menjelaskan hal tersebut dalam kisah ini. Adapun tentang
sabda Nabi bahwa “Suatu kaum tidak akan berjaya apabila diperintah oleh
wanita” Tantawi berkata: bahwa hadits ini khusus untuk peristiwa
tertentu yakni kerajaan Farsi dan Nabi tidak menyebutnya secara umum.
Oleh karena itu, maka wanita boleh menduduki jabatan sebagai kepala
negara, hakim, menteri, duta besar, dan menjadi anggota lembaga
legislatif. Hanya saja perempuan tidak boleh menduduki jabatan Syaikh
Al-Azhar karena jabatan ini khusus bagi laki-laki saja karena ia
berkewajiban menjadi imam shalat yang secara syariah tidak boleh bagi
wanita).[28]Pendapat ini disetujui oleh Yusuf Qardhawi. Ia menegaskan bahwa perempuan berhak menduduki jabatan kepala negara (riasah daulah), mufti, anggota parlemen, hak memilih dan dipilih atau posisi apapun dalam pemerintahan ataupun bekerja di sektor swasta karena sikap Islam dalam soal ini jelas bahwa wanita itu memiliki kemampuan sempurna (tamam al ahliyah).[29] Menurut Qaradawi tidak ada satupun nash Quran dan hadits yang melarang wanita untuk menduduki jabatan apapun dalam pemerintahan. Namun, ia mengingatkan bahwa wanita yang bekerja di luar rumah harus mengikuti aturan yang telah ditentukan syariah seperti a) tidak boleh ada khalwat (berduaan dalam ruangan tertutup) dengan lawan jenis bukan mahram, 2) tidak boleh melupakan tugas utamanya sebagai seorang ibu yang mendidik anak-anaknya, dan 3) harus tetap menjaga perilaku islami dalam berpakaian, berkata, berperilaku, dan lain-lain.[30]
Ali Jumah Muhammad Abdul Wahab, mufti Mesir saat ini[31], termasuk di antara ulama berpengaruh yang membolehkan wanita menjadi kepala negara dan jabatan tinggi apapun seperti hakim, menteri, anggota DPR, dan lain-lain. Namun, ia sepakat dengan Yusuf Qardhawi bahwa kedudukan Al-Imamah Al-Udzma yang membawahi seluruh umat Islam dunia harus dipegang oleh laki-laki karena salah satu tugasnya adalah menjadi imam shalat.[32]
Ali Jumah menyatakan bahwa kepemimpinan wanita dalam berbagai posisi sudah sering terjadi dalam sejarah Islam. Tak kurang dari 90 perempuan yang pernah menjabat sebagai hakim dan kepala daerah terutama di era Khilafah Utsmaniyah. Bagi Jumah, keputusan wanita untuk menempati jabatan publik adalah keputusan pribadi antara dirinya dan suaminya.[33]
Syarat Perempuan Bekerja di Luar Rumah
Bolehnya perempuan menduduki posisi penting di lembaga pemerintahan – dari kepala negara sampai ketua RT– maupun di sektor swasta bukan tanpa syarat. Islam membuat aturan-aturan yang harus ditaati atas setiap langkah yang dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah. Dalam hal ini, Qardawi menyatakan ada tiga syarat yang harus dipenuhi wanita yang bekerja di luar rumah:
أولاً أن يكون العمل مشروعًا، فلا يجوز أن تعمل
المرأة في عمل غير مشروع، كما لا يجوز للرجل أن يعمل في عمل غير مشروع،
ولكن توجد أشياء تجوز للرجل ولا تجوز للمرأة، فلا يجوز أن تعمل راقصة
مثلاً، ولا يجوز أن تعمل سكرتيرة خاصة لرجل يغلق عليها مكتب، وتضاء لمبة
حمراء؛ فلا يجوز الدخول، لأن خلوة المرأة بالرجل بلا زوج ولا محرم، محرمة
بيقين وبالإجماع.
الأمر الثاني: هو ألا يكون هذا العمل منافيًا لوظيفتها الأساسية في
مملكتها الأساسية كما تقول، فعملها الأول أنها زوجة تؤدي حقوق الزوجية، وأم
تؤدي حقوق الأولاد، فإذا كان هذا العمل سيتعارض تمامًا مع ذلك، فهذا لا
يقبل بحال.الأمر الثالث: أن تلتزم بالآداب الإسلامية، مثل آداب الخروج واللبس والمشي والكلام والحركة، فلا يجوز أن تخرج متبرجة، ولا يجوز أن تخرج متعطرة ليشم الرجال ريحها، ولا يجوز أن تمشي كما قال تعالى: (ولايضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن) أي تلبس حذاء بكعب عال وتضرب به في الأرض كأنها تقول للناس: “خذوا بالكم”، كما لا يجوز الكلام إلا بالمعروف (ولا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلنا قولًا معروفًا) فهذه آداب يجب أن تراعيها إذا قامت بعملها هذا.
(Pertama, pekerjaan itu tidak dilarang syariah. Wanita tidak boleh melakukan pekerjaan yang dilarang syariah sebagaimana hal itu tidak boleh bagi laki-laki. Akan tetapi ada juga jenis pekerjaan yang boleh bagi laki-laki tapi tidak boleh bagi perempuan. Misalnya, wanita tidak boleh menjadi penari, atau sekretaris pribadi bagi laki-laki yang berada di dalam kamar tertutup. Karena wanita yang khalwat [berduaan dalam ruangan tertutup] dengan lelaki lain tanpa ditemani suami atau mahram adalah haram secara pasti menurut ijmak ulama.
Kedua, pekerjaan yang dilakukan hendaknya tidak meniadakan tugas wanita yang utama yaitu sebagai istri dengan melaksanakan hak-hak rumah tangga dan sebagai ibu dalam memenuhi hak-hak anak. Sekiranya pekerjaan tersebut akan mengganggu tugas-tugas utamanya, maka itu tidak bisa diterima.
Ketiga, berpegang teguh pada etika Islam. Seperti tata cara keluar rumah, berpakaian, berjalan, berbicara, dan menjaga gerak-geriknya. Oleh karena itu, wanita tidak boleh keluar tanpa mengenakan busana muslim, atau memakai parfum supaya wanginya tercium laki-laki. Dan tidak boleh berjalan dengan gaya jalan seperti yang digambarkan Allah dalam QS An-Nur 24:31 “Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan.”[34] Sebagaimana tidak dibolehkan berbicara kecuali untuk kebaikan seperti disebut dalam QS Al-Ahzab 33:32 “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.”[35] Inilah etika prinsip yang harus dijaga oleh wanita yang bekerja di luar rumah.)[36]
Kesimpulan
Terdapat kesepakatan ulama fiqih (ijmak) dari keempat madzhab dan lainnya, salaf dan kontemporer, bahwa perempuan tidak boleh menduduki jabatan al-khilafah al-ammah atau al-imamah al-udzma. Namun, ada perbedaan pandangan tentang definisi kedua istilah ini. Mayoritas memaknai kata al-khilafah al-ammah atau al-imamah al-udzma sebagai kepala negara yang membawahi wilayah Islam di seluruh dunia seperti yang terjadi pada zaman empat khalifah pertama (khulafaur rasyidin), masa khilafah Abbasiyah dan Umayyah. Ulama fiqih klasik umumnya juga tidak membolehkan perempuan menjadi hakim, kecuali Abu Hanifah, Ibnu Hazm dan Ibnu Jarir At-Tabari yang membolehkan wanita menduduki posisi apapun. Pandangan ketiga ulama terakhir ini menjadi salah satu alasan ulama kontemporer atas bolehnya wanita menjabat posisi apapun asal memenuhi syarat.
Bagi kalangan yang mengharamkan kepala negara wanita, setiap negara muslim saat ini termasuk dalam kategori al-wilayah al-ammah yang pemimpinnya disebut al-imamah al-udzma. Oleh karena itu, perempuan tidak boleh menduduki posisi ini. Bagi ulama yang membolehkan, seperti Tantawi, Yusuf Qardawi dan Ali Jumah, masing-masing negara yang ada saat ini adalah salah satu bagian wilayah alias al-wilayah al-khassah – bukan al-wilayah al-ammah — dan karena itu boleh dipimpin oleh perempuan termasuk posisi jabatan lain yang berada di bawahnya seperti hakim, menteri, gubernur, DPR, dan lain-lain.
Di antara kedua pendapat di atas, ada pandangan yang ekstrim yang menyatakan bahwa perempuan tidak boleh menduduki posisi jabatan apapun yang membawahi laki-laki dengan argumen QS An-Nisa 4:34 dan hadits Abu Bakrah. Pendapat ini berasal dari ulama Wahabi Arab Saudi dan didukung oleh hampir semua kalangan yang pro dengan mereka.[]
Footnote
[1] Adrian Vickers, A History of Modern Indonesia, (Cambridge University Press:2013).
[2] Libby Hughes, Benazir Bhutto: From Prison to Prime Minister, (Universe: 2000).
[3] Willem van Schendel, A History of Bangladesh, (Cambridge University Press 2009).
[4] Al-Mukjam Al-Wasith. Teks asal: و الوِلاَيةُ البلادُ التي يتسلَّط عليها الوالي. Dalam kamus Ar-Raid, kata al-wilayah bisa bermakna wali yakni penugasa yang mengatur negara: Tiga makna wilyah: 1- ولي الشيء أو عليه : قام به وملك أمره . 2 – وليه أو عليه : نصره ، ساعده . 3 – ولي البلد : حكمه وأدار شؤونه .
[5] القيام بعمل من أعمال السلطات الثلاث : التشريعية ، والتنفيذية ، والقضائية
[6] Sebagaimana yang terjadi dahulu pada zaman Khulafaur Rasyidin dan juga seperti yang diimpikan dan dicita-citakan oleh gerakan Hizbut Tahrir.
[7] Diskursus tentang ini lihat Ibnu Taimiyah dalam Al-Wilayah as-Siyasiyah al-Kubro fil Islam.
[8] Yusuf Qardhawi, “للمرأة تولي الإفتاء والقضاء ورئاسة الدولة” Link: http://goo.gl/P3k8Nt
[9] Al-Mawardi dalam Al-Ahkam as-Sultaniyah, hlm. 31.
[10] Teks asal: الرجال قوامون على النساء بما فضل الله بعضهم على بعض
[11] Teks asal: وقرن في بيوتكن ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى
[12] QS Al-Ahzab 33:53 : وإذا سألتموهن متاعاً فاسألوهن من وراء حجاب ذلكم أطهر لقلوبكم وقلوبهن
[13] QS Al-Baqarah 4:282 : واستشهدوا شهيدين من رجالكم فإن لم يكونا رجلين فرجل وامرأتان
[14] QS At-Taubah 9:71 والمؤمنون والمؤمنات بعضهم من بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر
[15] Hadits riwayat Abu Daud nomor 236. Lihat juga, Ahmad dalam Musnad-nya no. 26238; Abu Ya’la dalam Musnad-nya no. 4694; Tirmidzi dalam Al-Jamik no. 113; Daruqutni dalam As-Sunnah no. 481; Ibnul Jarud dalam Al-Muntaqa no. 90; Tusi dalam Al Mustakhraj no. 324; Baihaqi dalam Sunan al-Kubro no. 767. Teks asal: إنما النساء شقائق الرجال
[16] Hadits dalam Sahih Bukhari: قد أذن لكن أن تخرجن لحوائجكن
[17] Hadits riwayat Yazid bin Abi Hubaib terdapat dalam Al-Isabah li-Ibni Hajar, hlm. VII/728. Teks hadits: أن عمر رضي الله عنه استعمل الشِّفَاء على السوق. قال: ولا نعلم امرأة استعملها غير هذه عن يزيد بن أبي حبيب . Namun hadits ini dianggap tidak sahih oleh Ibnu Arabi dalam Ahkam al-Quran, hlm III/482.
[18] Sahih Bukhari hadits no. 4425; Sunan Nasai VIII/227. Teks asal: لن يفلح قوم ولوا أمرهم امرأة
[19] Ismail bin Umar Ad-Dimashqi, Tafsir Ibnu Katsir, hlm. II/293-293.
[20] Tafsir Al-Fakhrur Razi, hlm. I/88
[21] Wahbah Zuhaili dalam Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, hlm. 8/302.
[22] Ibid, hlm. 8/80.
[23] Ibnu Rashd, dalam Bidayatul Mujtahid, hlm. IV/1768.
[24] Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz adalah mufti kerajaan Arab Saudi yang berfaham ideologi Wahabi dan bermadzhab fiqih Hanbali.
[25] Abdullah bin Abdul Azin bin Baz, Majmuk Fatawa Ibn Baz, no. fatwa: 30461, hlm. I/424. Pendapat serupa juga dapat dilihat pada Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, no. fatwa: 11780, hlm. XVII/ 13.
[26] Menjabat sebagai Mufti Besar Mesir pada tahun 1986-1996, menjadi Imam Masjid Al-Azhar dan Syeikh Al-Azhar pada 1996.
[27] Kisah Ratu Balqis atau Ratu Saba terdapat dalam QS An-Naml 27:23-44.
[28] Harian Okaz Arab Saudi, edisi 28 Muharram 1429, hlm. 39 mengutip dari majalah Ad-Din wal Hayat Mesir.
[29] Fatwa Qardawi pada suatu program “Fiqh al-Hayat” yang diadakan tanggal 29 Agustus 2009. Fatwa serupa juga ditulis di kitabnya Fatawa Muashirah. Juga dimuat di situs resminya: http://goo.gl/P3k8Nt
[30] Qardhawi, Op.Cit. Lihat “Syarat Perempuan Bekerja di Luar Rumah” dalam tulisan ini.
[31] Mufti Besar Mesir sejak 2013 sampai saat ini (2013).
[32] Fatwanya dimuat di harian Al-Jumhuriyah Mesir, edisi 28 Januari 2007.
[33] Ibid.
[34] QS An-Nur 24:31 ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن
[35] QS Al-Ahzab 33:32 فلا تخضعن بالقول فيطمع الذي في قلبه مرض وقلن قولا معروفا
[36] Qardawi, Op.Cit
*Ditulis untuk Buletin Al-Khoirot Malang
Calun mb....
Friday, 15 August 2014
Panas!!! Selangor Bakal Dapat MB Baru Tapi Bukan Wan Azizah???? Ini Orangnya????
Maklumat dari
sumber dalaman PKR bahawa Anwar Ibrahim akan mengumumkan PKR dan DAP
telah membuat persetujuan untuk melantik ADUN Ijok sebagai Menteri Besar
yang baharu menggantikan Tan Sri Khalid Ibrahim.
Datin Seri Wan
Azizah diketepikan dari menjadi MB Selangor bagi menarik semula PAS ke
dalam Pakatan Rakyat dengan perlantikan Dr Idris (ADUN Ijok).
Anwar Ibrahim
dilaporkan cukup risau apabila PAS keluar dari Pakatan Rakyat
memandangkan jentera PAS yang ramai pasti melemahkan PKR jika PAS keluar
dari Pakatan.
Dr Idris DUN
Ijok sebelum ini telah menjadi pilihan PAS dan dengan berita terbaru ini
Tan Sri Khalid Ibrahim dilihat bakal tersingkir dalam perebutan kuasa
di Selangor. Pengumuman calon MB baru ini akan dibuat dalam masa
terdekat oleh Anwar Ibrahim.
Sumber : - Sir Azri -
Teuku Zacharyah Iskandar added a new photo.
Just now ·
11:53AM - 15 Aug 2014
Teng mula buka pekung dalam pentadbiran S'gor
Krisis politik Selangor memasuki episod baru hari ini apabila
bekas exco Datuk Teng Chang Khim mula membuka pekung dalam pentadbiran
Selangor dengan melancarkan serangan ke atas anggota exco PAS yang masih
setia pada Tan Sri Khalid Ibrahim.
Beliau mensasarkan serangannya pada exco hal ehwal pendidikan, Dr Halimah Ali yang disifatkannya sebagai “tidak boleh dipercayai dan munafik” kerana didakwa berpura-pura tidak tahu mengenai rancangan Khalid untuk membubar DUN.
Tidak cukup dengan itu, beliau juga membangkitkan isu pemberian peruntukan untuk sekolah persendirian Cina di Selangor yang didakwanya dilengah-lengahkan oleh anggota exco tersebut.
Dakwanya, bermula dari tahun 2009, empat sekolah Cina persendirian di Selangor mendapat peruntukan automatik dari kerajaan negeri sebanyak RM2 juta setiap tahun.
Namun bermula tahun ini, dakwanya, sekolah-sekolah itu diminta mengisi borang untuk mendapat peruntukan tersebut dan dikenakan pelbagai syarat.
"Ada beberapa contoh sebelum ini, antaranya sekolah-sekolah Cina persendirian dijanjikan peruntukan (dari kerajaan negeri) tetapi beliau melengah-lengahkan pemberian peruntukan itu," kata Teng.
Beliau berkata demikian sewaktu mengulas kenyataan Halimah pagi ini yang mendakwa tidak tahu menahu tentang kenyataan Teng berkenaan pembubaran DUN.
Teng semalam mendakwa beliau mendapat 'khabar' dari sumber tertinggi yang Khalid akan membubarkan DUN dalam masa terdekat.
"Saya tidak tahu menahu tentang perkara itu," kata Halimah sewaktu ditemui wartawan pagi tadi sebelum memasuki pejabatnya di bangunan Setiausaha Kerajaan Negeri (SUK).
Berikut adalah kenyataan dari ADUN PAS YB Hasnul yang menjawab tuduhan beliau dianggap sebagai pengkhianat oleh sesetengah individu..
Penjelasannya jelas.. tapi aku tak berapa setuju bila beliau mendedahkan keburukkan Tan Sri Khalid yang agak keterlaluan..
Bagaimanapun sebagai menghormati hak beliau untuk bersuara membela dirinya, aku publish semua yang ditulisnya..
Sejak 1980-an, satu doktrin yang menjadi qudus dalam PAS ialah
kepimpinan ulama. Ia adalah satu konsep yang diambil dari aliran Syiah.
Asal usulnya ialah konsep wilayatul faqih yang dikemukakan Khomeini.
Konsep ini digunakan dalam PAS dengan andaian golongan ulama adalah golongan paling berilmu dan wara' dan itu harus menjadi pemimpin.
Golongan berpendidikan sekular hanya patut memainkan peranan sokongan.
Namun, pengalaman menunjukkan ada di antara golongan ulama tidak bebas dari berlaku curang dan bermain kayu tiga.
Ini nyata berlaku sejak PAS mengadakan pakatan dengan PKR dan DAP, pada mulanya dalam Barisan Alternatif dan kini dalam Pakatan Rakyat.
Kemelut MB Selangor menunjukkan PAS tiada sikap setiakawan terhadap kawan-kawannya dalam PR. Sebaliknya, sebahagian ulama PAS nyata bersedia mengkhianati rakan-rakan dalam PR.
Satu persoalan yang timbul sejak krisis MB Selangor ialah sama ada PAS akan kekal dalam PR.
Setakat ini pendirian rasmi kepimpinan PAS ialah mereka akan kekal dalam PR.
Sebenarnya ini adalah persoalan yang salah. Persoalan yang harus ditanya ialah sama ada PKR dan DAP masih mahu PAS bersama PR? Pendirian PAS nyata meragukan dan didorongi kepentingan peribadi.
Di antara faktor yang mempengaruhi pendirian PAS dalam isu MB Selangor ialah kedudukan menantu seorang ulama PAS yang diambil bekerja salah sebuah syarikat milik negeri Selangor.
Ulama ini merasakan terhutang budi pada Khalid Ibrahim. PAS nampaknya bermain kayu tiga dengan rakan PRnya semata-mata kerana kepentingan keluarga ulama ini.
Sebenarnya, ia bukanlah kali pertama ulama PAS bermain kayu tiga. Selepas PRU ke 12 pada tahun 2008, PAS membelakangkan rakan-rakan PRnya dan mengadakan rundingan sulit dengan UMNO untuk bergandingan memerintah Selangor.
Setiausaha Agong PAS mungkin akan mengatakan ini kenyataan bodoh tetapi dia tidak akan menafikannya sebagaimana dia tidak menafikan hasrat PAS menjadi Ku Li sebagai Perdana Menteri jika PR memenangi PRU ke 13 yang lalu.
Setiausaha Agong PAS tahu ini benar kerana dia sendiri menyertai rundingan yang diadakan dengan UMNO. Ini adalah fakta, bukan andaian, spekulasi atau desas-desus sahaja.
Kali kedua ulama PAS bermain kayu tiga ialah apabila mereka sekali lagi membelakangkan rakan-rakan PR dan memutuskan untuk menolak Awnar Ibrahim dan memilih Ku Li sebagai calon Perdana Menteri.
Seorang intelek kerdil PAS cuba memberi “spin” kepada isu ini dengan mengatakan idea itu satu muslihat untuk memecahkan undi Melayu kepada UMNO.
Namun, intelek kerdil ini tahu dia berdusta dengan penerangan yang cuba dia berikan. Ketika memaklumkan pendirian PAS ini kepada PKR, YDP PAS menyatakan ialah adalah keputusan Majlis Syura.
Namun, apabila isu ini diajukan kepada ahli-ahli Majlis Syura yang lain tidak ada sesiapa pun dan tahu mengenai “keputusan” ini. YDP PAS menipu ketika menyatakan ia keputusan syura.
Ini adalah fakta, bukan andaian, spekulasi atau desas-desus sahaja.
Satu persoalan yang timbul ialah kenapa YDP PAS inginkan Ku Li sebagai calon perdana menteri?
Alasan yang diberikan ialah ia hanya langkah sementara dan keputusan akhir mengenai siapa yang harus dilantik menjadi Perdana Menteri akan hanya dibuat selepas itu.
Adakah ini bermakna PAS yang menolak Anwar Ibrahim ketika PRU 13 akan bersedia menerima Anwar Ibrahim selepas tempoh peralihan ini? Mustahil.
Adakah ia bermakna YDP PAS ada calon lain? Mustahil PAS akan memilih Lim Kit Siang.
Jadi siapa lagi pilihan yang ada? Sekiranya kita meneliti isu ini dengan mendalam, kita akan dapati tindakan ini adalah satu muslihat YDP PAS untuk mengenengahkan dirinya sebagai perdana menteri.
Walau pun YDP PAS cuba menggunakan hujah-hujah yang berselindung disebalik syariah dan fekah, hakikatnya dia mempunyai cita-cita politik sendiri dan melihat Anwar Ibrahim sebagai penghalang.
Dan dia tahu bukan mudah menyakinkan orang lain bahawa dia adalah calon terbaik perdana menteri.
Sebagai MB Terengganu, dia gagal mempertahankan pemerintahan PAS di Terengganu. Dan Kuala Terengganu menjadi bandar yang kotor di bawah kepimpinannya.
Sebagai YDP PAS dia gagal menyelesaikan kemelut dalaman PAS di Kedah sehingga menyebabkan kekalahan di Kedah. Sebagi wakil rakyat dia pernah tewas di kerusinya.
Anwar Ibrahim tidak pernah tewas di kerusi yang ditandinginya. Dalam sanubarinya, YDP PAS tahu dia tidak berwibawa dan tidak layak menjadi perdana menteri.
Tetapi nafsu politiknya sudah meluak-luak dan meronta-ronta.
Dia berharap statusnya sebagai ulama dan dengan pegangan PAS kepada doktrin kepimpinan ulama akan membuka jalan kepada dia dicalonkan sebagai perdana menteri.
Kini intelek kerdil ini menjadi jurubicara proksi YDP PAS cuba mempertahankan Khalid Ibrahim sebagai MB Selangor.
Dia mengemukakan cadangan bermain kayu tiga dengan penubuhan kerajaan Selangor yang turut dianggotai BN.
Agaknya kerana sudah gian dengan UMNO, belum pun AJK Pusat PAS membuat keputusan mengenai isu MB Selangor, intelek kerdil ini sudah mula meraba-raba menyelak-nyelak.
Kenyataan-kenyataan beliau banyak mendedahkan watak dan sikap sebenar dirinya dan tok gurunya.
Yang terselarlah ialah keegoan dirinya yang suka menonjolkan diri sebagai orang penting dan hero.
Walau pun mendakwa ingin bersama PR, dia tidak henti-henti menyerang dan mengecam musuh-musuhnya dalam PKR, khusus Anwar Ibrahim.
Perangainya ialah ibarat isteri yang mengaku mencintai suaminya tetapi sebenarnya menaruh hati pada lelaki lain.
Di hadapan mertua dan ipar berpura-pura menyayangi suami tetapi di luar rumah asyik memburuk-burukkan suami.
Bila ada peluang untuk berkhalwat dengan lelaki itu dia akan pergi berlaku curang dengannya.
Oleh itu adalah wajar, PKR dan DAP menilai semula hubungan mereka dengan PAS.
Apakah guna berpakat dengan pihak yang bermain kayu tiga? Dalam jangka pendek, PKR dan DAP akan mengalami kemerosotan.
Tapi kedua-dua parti sudah biasa dengan kemerosotan sebelum ini.
Tetapi ia juga akan menjejaskan PAS di kerusi-kerusi di luar negeri-negeri Pantai Timur.
Biarlah ketiga-tiga parti sama-sama runtuh. Kenapakah PKR dan DAP sahaja yang harus menanggung akibat dari kecurangan PAS?
Sebenarnya konsep kepimpinan ullama yang dibawa PAS ialah satu tragedi.
Ia adalah satu bid'ah dan tidak diamalkan mana-mana gerakan Islam Sunni yang muktabar.
Selain itu, prestasi para ulama yang diberi kepimpinan umumnya mengecewakan.
Mereka lebih ibarat tikus membaiki labu. Mereka diberi labu di Terengganu dan akhirnya merosakkan labu itu sehingga Terenganu jatuh kembali kepada UMNO.
Alasan yang diberikan YDP PAS ialah UMNO menggunakan wang ketika pilihanraya.
Adakah beliau tersangat naif dan tidak tahu bahawa UMNO menggunakan wang dalam setiap pilihanraya di mana jua?
Atau adakah YDP PAS sebenarnya sudah menaruh hati pada UMNO sejak itu lagi sehingga tidak dapat melihat muslihat Umno.
Kalau Umno kentut pun, dia akan merasa ia berbau wangi.
Demikian juga apabila PAS diberi labu di Kedah. Labu itu rosak dan akhirnya Kedah kembali kepada Umno.
Dan kini mereka sedangkan merosakkan labu di Selangor pula.
Kenapakah golongan ulama yang merosakkan setiap labu yang diberi kepada mereka merasa mereka yang berhak memberi kata putus dalam isu MB Selangor?
Bagaimanakah reaksi PAS jika PKR menuntut jawatan MB Kelantan diberikan kpd Takiyuddin atau DAP mendesak jawatan itu diberi kepada Husam Musa? Adakah ini boleh diterima PAS?
Konsep kepimpinan ulama dalam PAS meletakkan kepimpinan ulama sebagai suatu yang qudus dan tidak boleh dipersoalkan. Akibatnya, ulama tidak dapat dihisab.
Mereka tidak belajar dari kesilapan dan kelemahan mereka.
Sebaliknya ego mereka menjadi besar lebih dari keupayaan mereka.
Walau pun nyata berkali-kali gagal dan tidak berwibawa, mereka memandang rendah kepada golongan lain.
Kini PAS ingin membincangkan mengenai kepimpinan Wan Azizah sebelum memutuskan sama akan menyokongnya.
Barangkali adalah lebih baik PAS bermula dengan membincangkan mengenai kepimpinan YDP mereka yang berkali-kali merosakkan labu-labu yang diberi kepadanya dan berkali-kali bermain kayu tiga.
Hisablah pemimpin parti sendiri sebelum menghisab pemimpin parti lain.
Satu peristiwa yang menggambarkan sikap bebal YDP PAS ini ialah apabila ada di kalangan pemimpin PAS yang mempersoalkan YDP PAS kenapa memilih Ku Li sebagai calon Perdana Menteri pada tahun lepas.
Apabila YDP PAS tidak dapat mempertahankan tindakannya, dia mengugut untuk meletak jawatan.
Inilah budaya syura kepimpinan ulama.
Walau pun menganggap dirinya ulama, YDP PAS menunjukkan moral yang rendah.
Ini nyata apabila YDP PAS mengkhianati perjanjian yang dibuat bersama rakan-rakan PR mengenai calon untuk kerusi PRU lalu.
Di Kota Damansara, YDP PAS mengkhianati perjanjian selepas dihasut menantunya yang tidak menyukai calon yang diletak PKR pada kerusi yang dipersetujui diberi pada PKR.
Yang hairannya calon yang sama bertanding dan menang pada PRU 2008 tetapi tidak pula ditolak PAS.
Insiden ini menimbulkan kemarahan dalam PAS sendiri sehinggakan Setiausaha Agong PAS menawar perletakan jawatannya kerana membantah tindakan YDP PAS.
Ini adalah fakta, bukan andaian, spekulasi atau desas-desus sahaja.
Anehnya, intelek kerdil PAS terlepas mengenai babak nepotisma ini dalam PAS apabila bila dia mengecam musuh-musuhnya dalam PR.
Apakah dapat kita simpulkan mengenai seseorang yang bila bercakap dia berbohong dan bila berjanji dia memungkiri janji? Ini tidak bermakna YDP PAS adalah munafik.
Mungkin ketika berlajar di Timur Tengah dia hanya hadhir kuliah mengenai iman dan kufur tetapi tidak hadhir kuliah yang membincangkan mengenai nifaq.
Barangkali inilah sebabnya konsep dan istilah nifaq digunakan secara mudah dan longgar dalam PAS.
Golongan yang ingin bersama PR dilabelkan sebagai munafiq haraki.
Kedua-dua Adun PAS di Selangor yang dikatakan engkar dan mengistiharkan sokongan kepada Wan Azizah pun dilabelkan sebagai munafiq.
Hmm, kedua-dua Adun ini kini dikatakan munafiq kerana engkar, bagaimana pula dengan Khalid Ibrahim yang mengingkari keputusan PKR.
Bagaimana pula PAS boleh menyokongnya? Atau adakah sebenarnya tindakan-tindakan PAS yang berkecamuk dan tidak konsisten ini menunjukkan PAS dijangkiti nifaq kabir?
Oleh itu, adalah wajar PKR dan DAP yang bertanya sama ada mereka masih ingin mengadakan pakatan dengan PAS.
Biarlah PR berpecah hari ini daripada kekal tidur sekatil dengan musuh dalam selimut.
Keputusan PAS mengenai isu MB Selangor sudah tidak relevan lagi.
Wan Azizah kini mempunyai sokongan majoriti tanpa disokong PAS.
PKR dan DAP kini boleh menubuhkan kerajaan PR di Selangor tanpa PAS. Biarlah YDP PAS tidur sekatil dengan UMNO dan Khalid Ibrahim.
Biarlah YDP PAS terjun dengan labu-labunya bersama Umno dan Khalid Ibrahim.
PAS mungkin menganggap PKR dan DAP yang akan rugi jika PAS tidak lagi bersama PR.
Sebenarnya, PAS yang akan rugi lebih besar.
Tindakan PAS akan memecah-belahkan PAS sendiri dan PAS akan kembali menjadi parti politk hulu Pantai TImur untuk golongan berserban dan intelek kerdil.
PAS akan terus mempunyai penyokong tegar.
Tetapi golongan atas pagar yang sebelum ini mengundi PAS tidak lagi akan mempercayainya.
Semua ini semata-mata kerana cita-cita terpendam menjadi Perdana Menteri seorang tok guru yang sebelum ini berkali-kali gagal bila diberi kepimpinan.
Sebaliknya, dia memilih untuk bermain kayu tiga untuk mencapai cita-citanya. – 15 Ogos, 2014
* Abu Juhayman merupakan pembaca The Malaysian Insider.
* Ini adalah pendapat peribadi penulis dan tidak semestinya mewakili pandangan The Malaysian Insider.
Setiausaha Agung PAS Datuk Mustafa Ali berkata, pihaknya telah menyatakan sebab kepada PKR mengapa parti itu menolak Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail sebagai menteri besar Selangor.
Bagaimanapun, Mustafa berkata, sebab mengapa Wan Azizah ditolak tidak boleh didedahkan kepada umum buat masa ini.
Ketika ditanya sama ada Wan Azizah ditolak kerana beliau seorang wanita, Mustafa berkata: "Tidak".
Tidak, tidak, bukan kerana gender.
"Kita dah maklumkan kepada.... PKR dah maklum kenapa kita... but not on gender i wont disclose (tapi bukan kerana gender, saya takkan dedahkan)," katanya ketika diminta menjelaskan sama ada penolakan itu disebabkan jantina atau kelayakannya.
Mustafa berkata demikian dalam sidang media selepas mesyuarat lajnah politik PAS di pejabat agung parti itu di Kuala Lumpur sebentar tadi:
Wartawan: Adakah mesyuarat malam ini PAS ada calonkan nama lain selain Wan Azizah?
Mustafa: Tidak, tidak. Bukan mesyuarat rasmi nak bincang perkara calon. Tak berbangkit. Tak ada. Tak bincang malam ni. Tak bincang.
Azmin ke?
Tak ada, tak ada. Tak bincang nama itu.
Adakah Wan Azizah ditolak disebabkan jantina atau kelayakan?
Tidak, tidak, bukan kerana gender. Kita dah maklumkan kepada.... PKR dah maklum kenapa kita... but not on gender i wont disclose .
Dah beritahu semua ini. Dah beritahu pada PKR. PKR dah maklum.
Dah beritahu PKR?
Tak boleh sebut, dah beritahu pada PKR.
Ada arahan dari PAS supaya ADUN tak terima Wan Azizah sebagai mb ...
Belum sampai lagi pada peringkat itu.
PAS berminat calon PAS jadi MB?
Walaupun kita kerusi (DUN) lebih, tapi PAS dah buat keputusan tak akan ambil kerusi MB. Tak berbangkit langsung pada waktu ini.
Mustafa terus disoal wartawan selepas sidang media media ditamatkan.
Benar tolak Wan Azizah?
Kita sudah bagi secara tertutup. Calon tak sebut.
PAS tak setuju Wan Azizah MB?
Saya nak jawab kena ada alasan, jadi alasan saya tak sebut, saya tak boleh jawab yang itu.
(Soalan tidak jelas.)
Prerogatif sultan (kita) tak nak masuk campur. Kalau sultan terima nak buat apa, kalau sultan tak terima nak buat apa, itu kuasa sultan. -mk
ULASAN GB
Jelas bahawa TIADA ARAHAN dari parti supaya DUN-ADUN jangan sokong Wan Azizah, sebelum atau selepas mesyuarat Lajnah Politik semalam.
Jika demikian halnya mengapa perlu sisatan malah ada semacam ugutan dari Setiausaha PAS Selangor, Mohd Khairuddin Othman?
Kedua-dua ADUN itu dikatakan gopoh kerana tidak menunggu keputusan Jawatankuasa PAS Pusat yang akan bermesyuarat 17 Ogos ini.
Jika demikian, ada persoalan yang perlu PAS Selangor jawab iaitu:
Yang ini pendapat dari Bekas Ketua Persatuan Ulamak Malaysia yang juga bekas Pesuruhjaya PAS Perak.
Dan demikianlah juga hukum kebenaran dan keadilan berjalan. What goes around turns around.. dan You get back what you give. Itu adalah sunnatullah. Anda gopoh, maka ahli di bawah anda akan bertindak demikian juga. Jika anda sokong orang yang tak hormat keputusan pimpinan parti, anda juga kena terima hakikat akan ada ahli parti anda yang tak akan hormat keputusan pemimpin parti anda.
Bukan Hukum Allah itu adil?
5:30PM - 15 Aug 2014
Bercakap kononnya nak naikan imej PAS, tapi malangnya buat forum seolah-olah PAS salah!!
Posted on Friday, August 15 @ 09:14:27 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjagaKubur
Jika benar apa yang dilihat... subhanallah... kebodohan apakah ini?... Belum apa-apa lagi dah mula nak tuding jari ke arah PAS seolah2 PAS bersalah dan dipandang negatif..apa guna bermunajat 3malam berturut kalau ini sikap anda?..- FB Nordin Othman
Susah dalam PAS ramai sangat yang mendakwa mempunyai PEMIKIRAN DINAMIKA!!
TSKI dilihat secara umum sebagai seorang yang baik. Apabila ingin menukarkanya, maka rakyat mula bertanya “kenapa perlu tukar?” Maka adalah diharap bahawa dalam tempoh masa yang diberikan, TSKI telah menjawab soalan tersebut melalui kata-kata dan tindakan beliau sejak kebelakangan ini. Beliau sanggup mempertahankan kedudukan beliau sehingga ke tahap menerima sokongan dari UMNO/BN dan memecah-belahkan PR. TSKI bertindak ke atas exco partinya sendiri. Exco DAP yang merupakan rakan PR juga turut dipecat. Sedangkan tidakkah TSKI menang di Selangor atas sokongan PKR dan DAP juga?
Sekarang tiada lagi yang bertanya pada saya kenapa TSKI perlu ditukar. Sebaliknya mereka berkata, “tidak sangka TSKI sanggup sampai begitu, baru tahu belangnya yang sebenar. Dia tiada perasaan kesetiaan kecuali kepada dirinya sendiri”. Yang mengundinya dalam pemilihan Timbalan Presiden pun telah datang berjumpa dengan menyumpah. Yang mengundinya di Pelabuhan Kelang lebih-lebih lagi.
WaLlahu 'Alam
KHALID SAMAD
“Ya, saya akan (letak jawatan),” kata Exco Selangor daripada PKR Rodziah Ismail setibanya pulang dari menyertai kursus politik di Bangkok.
Ketika ditanya sama ada beliau akan bekerjasama dengan Khalid, Rodziah menjawab, beliau akan menyokong Pakatan Rakyat.
Berikut kenyataan penuh beliau yang dikirim ke blog Merah Tinta MSO;
Sejak 11 hingga 13 Ogos 2014 lalu, saya telah mewakili Parti Keadilan Rakyat dalam satu kursus politik di Bangkok, Thailand dan telah kembali ke tanahair lewat malam semalam.
Saya ingin menjelaskan pendirian saya dalam konteks rentetan dan perkembangan mutakhir pentadbiran kerajaan di negeri Selangor.
Dalam konteks itu, saya akan akur kepada keputusan Parti Keadilan Rakyat, yang saya menganggotainya. Keakuran saya itu, saya percaya, adalah untuk menunaikan amanah memelihara mandat yang telah diberi oleh rakyat pada PRU ke-13 lalu kepada Pakatan Rakyat untuk mentadbir Negeri Selangor.
Rodziah Ismail
Mungkin ini juga sebahagian berita gembira untuk pendokong Pakatan Rakyat yang mahu melihat gabungan tersebut diteruskan bersama PAS.
ADUN PAS dari Hulu Kelang, Saari Sungib dan ADUN PAS Morib Hasnul Baharuddin menyatakan kesediaan untuk keluar parti jika PAS kekal menyokong MB, Tan Sri Khalid Ibrahim selepas mesyuarat Jawatankuasa PAS Pusat pada 17 Ogos ini.
“Kalau itu antara pilihan di antara parti dan saya, saya bersedia,” kata Saari Sungib.
Saari berkata, mereka berbuat demikian kerana “dasar PAS yang bersama-sama Pakatan Rakyat”.
“Saya bergerak dari satu asas iaitu polisi dan dasar PAS untuk bersama-sama Pakatandan polisi ini saya sokong untuk membolehkan Pakatan terus memerintah dan mentadbir Selangor,” kata Saari.
“Saya percaya rakan-rakan ADUN dari PAS juga akan mengambil langkah yang sama,” katanya selepas sidang media Wan Azizah di Subang tengah hari ini.
Saari juga yakin mesyuarat ahli Jawatankuasa Pusat PAS pada 17 Ogos ini akan memutuskan untuk terus berada bersama Pakatan.
“Saya yakin selepas 17 hari bulan, sekiranya benar apa yang saya yakini PAS tidak akan berganjak daripada Pakatan Rakyat.
“Saya anggap memperkukuhkan Pakatan di Selangor tidak bertentangan dengan PAS,” katanya.
Pentadbiran Khalid tidak lagi menjunjung semangat Pakatan selepas beliau mengumumkan kerajaan Pakatan tidak wujud lagi di Selangor, kata Hasnul pula.
“Saya sebagai YB Morib mengambil langkah yang sama dengan YB Hulu Kelang untuk menyokong kerajaan Pakatan di Selangor.
“Semangat dan roh Pakatan itu tak ada pada menteri besar dan saya bersama Pakatan untuk memerintah negeri Selangor sebenar-benarnya,” katanya.
Katanya Khalid “merosakkan Selangor jam demi jam”.
“Kerosakan yang dilakukan Khalid kepada Selangor bukan setakat minggu ke minggu tetapi on an hourly basis (jam demi jam),” katanya, lapor Malaysiakini.
JENG....JENG....JENG.....LAMBAT BERTINDAK MEREKA SEMAKIN KUKUH
4:24PM - 15 Aug 2014
Beliau mensasarkan serangannya pada exco hal ehwal pendidikan, Dr Halimah Ali yang disifatkannya sebagai “tidak boleh dipercayai dan munafik” kerana didakwa berpura-pura tidak tahu mengenai rancangan Khalid untuk membubar DUN.
Tidak cukup dengan itu, beliau juga membangkitkan isu pemberian peruntukan untuk sekolah persendirian Cina di Selangor yang didakwanya dilengah-lengahkan oleh anggota exco tersebut.
Dakwanya, bermula dari tahun 2009, empat sekolah Cina persendirian di Selangor mendapat peruntukan automatik dari kerajaan negeri sebanyak RM2 juta setiap tahun.
Namun bermula tahun ini, dakwanya, sekolah-sekolah itu diminta mengisi borang untuk mendapat peruntukan tersebut dan dikenakan pelbagai syarat.
"Ada beberapa contoh sebelum ini, antaranya sekolah-sekolah Cina persendirian dijanjikan peruntukan (dari kerajaan negeri) tetapi beliau melengah-lengahkan pemberian peruntukan itu," kata Teng.
Beliau berkata demikian sewaktu mengulas kenyataan Halimah pagi ini yang mendakwa tidak tahu menahu tentang kenyataan Teng berkenaan pembubaran DUN.
Teng semalam mendakwa beliau mendapat 'khabar' dari sumber tertinggi yang Khalid akan membubarkan DUN dalam masa terdekat.
"Saya tidak tahu menahu tentang perkara itu," kata Halimah sewaktu ditemui wartawan pagi tadi sebelum memasuki pejabatnya di bangunan Setiausaha Kerajaan Negeri (SUK).
Friday, August 15, 2014
Jawapan dari YB Hasnul Baharudin berhubung dakwaan khianat ke atas beliau dan YB Saari Sungip
Berikut adalah kenyataan dari ADUN PAS YB Hasnul yang menjawab tuduhan beliau dianggap sebagai pengkhianat oleh sesetengah individu..
Penjelasannya jelas.. tapi aku tak berapa setuju bila beliau mendedahkan keburukkan Tan Sri Khalid yang agak keterlaluan..
Bagaimanapun sebagai menghormati hak beliau untuk bersuara membela dirinya, aku publish semua yang ditulisnya..
Kenyataan YB Hasnul Baharudin berhubung dakwaan khianat ke atas beliau dan YB Saari Sungip..
Assalamualaikum.
Tindakan PAS sengaja melambat2 kan usaha melantik Menteri Besar adalah satu kesilapan yang besar dan pendapat ini dikongsi bersama kebanyakan AJK PAS Pusat.
Itulah sebabnya Presiden tidak memanggil mesyuarat AJK PAS Pusat yang mempunyai kuasa eksekutif. 10/8 di tunda ke 13/8 ke 17/8.
Alasan untuk bargain dan tidak bersetuju dgn Dr Wan Azizah adalah tidak munasabah. Kita pakatan rakyat boleh duduk berbincang sehingga rentung dan hantar satu nama. Kalau sultan tolak kita hantar nama lain dan seterusnya. Tapi kita terus ambil sikap sambil lewa.
Sehingga imej kita rosak di mata pengundi2 pLPakatan Rakyat terutama bangsa Cina. Pesuruhjaya Selangor tidak memanggil mesyuarat dan ambil tindakan proaktif dan serahkan 100 peratus ke pusat. Kita yang duduk di Selangor tentu lebih faham dan seharusnya bertanggungjawab.
Saya yang menyokong pakatan rakyat akan di hadap ke tindakan disiplin.
Macam mana exco yg bersekongkol dengan mb bebas dan memecat semua exco pakatan rakyat yang lain. Kalau tidak kerana tindakan saya hari ini, semua ahli majlis PKR dan DAP pun akan di pecat oleh Khalid Ibrahim dan disokong oleh EXCO2 PAS yang wala' dengan pimpinan kononnya. Siapa yang khianat sebenarnya. Pejabat MB sudah telefon bekas2 ahli majlis yang sudi untuk setia dengan Khalid Ibrahim.
Exco2 pakatan rakyat dipecat dan dihalau keluar bersama dengan 30 staf2 dan ada yang tunggu masa hendak bersalin. TSKI juga seorang yang suka meninggalkan solat. Majlis syura ulamak tahu tak maklumat ini?
EXCO yang duduk berjam2 dengan TSKI boleh mengesahkan perkara ini. Kenapa nak pertahankan tski sampai setengah mati?
Saya mengambil tindakan ini untuk menyelamatkan pas dari terus hanyut dengan tindakan2 yang merugikan.
Kita kata masih bersama PR tapi perbuatan kita menghancurkan PR.
Saya sudah bersedia untuk terima apa juga akibatnya dari tindakan saya.
Hasnul b Baharuddin
Teuku Zacharyah Iskandar and 4 other friends were tagged in Jeneral Yakuza Ogawa's photo.
TERBAIK !!! KOMEN BERFAKTA DARI VETERAN PAS
Isu Dua Adun PAS : Ia lebih kecil berbanding kesilapan Dr Mohd Zuhdi Marzuki - Ahmad Awang
Bekas ahli majlis syura PAS yang juga bekas anggota jawatankuasa dispilin parti tersebut Ahmad Awang berkata, tindakan dua Adun PAS menyokong Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail menjadi menteri besar Selangor semalam bukan kesalahan besar dan tidak akan menyebabkan mereka dipecat.
Dalam kes dua Adun itu Ahmad berkata, calon yang mereka sokong adalah ahli Pakatan Rakyat (PR), cuma parti yang masih belum membuat keputusan rasmi sama ada mahu menyokong atau tidak.
“Ia lebih kecil berbanding kesilapan Dr Mohd Zuhdi Marzuki mencadangkan PAS bergabung dengan semua pihak termasuk Umno dalam kerajaan konsensus nasional di Selangor, yang juga belum dibuat keputusan oleh parti,” katanya di sini
Sebelum ini, Setiausaha PAS Selangor, Mohd Khairuddin Othman memberikan tempoh 24 jam suruh dua Adun berkenaan – Hasnul Baharuddin (Morib) dan Saari Sungib (Hulu Kelang) minta maaf dan menarik balik sokongan terbuka mereka , sekiranya enggan berbuat demikian, mereka bakal berdepan dengan tindakan disiplin. -TMI
#LikeJeneralYakuzaOgawaFBpages
Admin : admin sangat bangga pada pemimpin yang mengerti masalah yang melanda selangor. Orang luar selangor pun faham. Pas selangor tak faham lagi ? .
-AP-LikeLike · · Share · 2656853
Islam Bangkit added a new photo.1 hr ·
Seefu Rakyat Excel with Iwa Chenta Indie II and 19 others8:15PM - 15 Aug 2014
Sultan minta Khalid 'tutup mulut' hingga baginda pulang
Menteri Besar Selangor, Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim berkata Sultan Selangor telah menasihatkan beliau supaya tidak membuat sebarang kenyataan sehingga baginda pulang pada 27 Ogos.
"Saya telah berkomunikasi dengan DYMM Sultan Selangor berhubung perkembangan terbaharu politik di negeri ini termasuk sentimen di kalangan Ahli-ahli Dewan Negeri Selangor.
"DYMM Tuanku Sultan telah menitahkan yang baginda berpuashati bahawa saya mempunyai sokongan majoriti Ahli Dewan pada ketika saya menyembah taklimat pada Isnin, 11 Ogos 2014," kata Khalid dalam satu kenyataan malam ini.
Seterusnya, kata beliau, baginda telah menitahkan beliau supaya tidak membuat sebarang keputusan atau pengumuman berkenaan jawatan menteri besar sehingga baginda kembali pada 27 Ogos ini untuk beliau menghadap baginda.
Sehubungan itu, Khalid menasihatkan kepada pihak-pihak yang berkenaan yang mendakwa beliau telah mengelirukan baginda Sultan supaya menulis terus kepada baginda untuk mendapatkan penjelasan.
A group of non-governmental organisations (NGOs) have demanded Tan Sri...themalaysianinsider.comLikeLike · · Share
17 HB?
Kenapa tempoh selama itu?
Banyak perkara baru & kusut boleh berlaku...LikeLike · · Share
Rabu, 13 Ogos 2014
Portfolio lima Exco dipecat diputus esok kata Khalid
SHAH ALAM - Portfolio lima Exco PKR dan DAP yang kosong ekoran pemecatan mereka semalam akan ditentukan dalam mesyuarat Majlis Tindakan Ekonomi Negeri (MTEN) esok, kata Menteri Besar Selangor, Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim.
Bagaimanapun ujar Abdul Khalid, kesemua portfolio yang dikosongkan itu akan digalas oleh keempat-empat Exco Pas sedia ada menerusi satu jawatankuasa khas yang bakal dibentuk nanti.
"Portfolio itu kita akan bincangkan dengan Exco sedia ada (Pas).
"Ada cadangan supaya satu mesyuarat bersama dibentuk supaya pengurusan kerajaan negeri dapat dibuat dengan baik," katanya pada sidang media selepas mempengerusikan mesyuarat Exco Selangor, di sini, hari ini.
Lima portfolio menjadi kosong apabila Abdul Khalid semalam memecat tiga Exco wakil daripada DAP dan dua wakil PKR. Mereka ialah Datuk Teng Chang Khim, V.Ganabatirau, Ean Yong Hian Wah, Elizabeth Wong Keat Ping serta Dr Daroyah Alwi.
Portfolio berkenaan ialah Jawatankuasa Kerajaan Tempatan, Kajian dan Penyelidikan; Jawatankuasa Pelaburan, Perindustrian, Pembangunan Kampung Baharu dan Pemutihan Kilang Haram; Jawatankuasa Pelancongan, Hal Ehwal Pengguna dan Alam Sekitar; Jawatankuasa Kesihatan, Pekerja Ladang, Kemiskinan dan Kerajaan Prihatin serta Jawatankuasa Pembangunan Usahawan, Sains, Teknologi dan Inovasi.
Ketika ditanya tentang status ahli majlis dalam pihak berkuasa tempatan (PBT) Selangor, Abdul Khalid berkata ia bergantung kepada keperluan.
"Kita akan buat pengumuman esok status ahli majlis selepas mesyuarat MTEN," katanya lagi.
Krisis MB Selangor: Mat Taib kecam PAS lambat buat keputusan
Bekas Menteri Besar Selangor Tan Sri Muhammad Muhd Taib mengecam PAS yang lambat membuat keputusan dalam krisis menteri besar Selangor, ketika Umno sendiri sudah menyokong Tan Sri Abdul Khalid Ibrahim. Muhammad yang juga ahli PAS berkata, parti Islam itu perlu membuat keputusan segera dengan mengambil kira realiti keadaan semasa dalam krisis di Selangor. "Mereka lambat, kenduri sudah habis, pengantin sudah masuk bilik. "Buat keputusan lambat-lambat, apa ini? Kita kena ambil realiti hari ini, tidak perlu tunggu 17 Ogos, kita kena fokus apa yang berlaku hari ini," katanya kepada The Malaysian Insider. Beliau juga mempersoalkan PAS yang melengah-lengahkan keputusan membabitkan isu di Selangor, walaupun selepas 30 Ahli Dewan Undangan Negeri (Adun) menyatakan pendirian menyokong Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail sebagai calon menteri besar. "Saya fikir mereka lambat dan sudah ketinggalan. Sudah ada 30 yang menyokong," katanya yang juga dikenali sebagai Mat Taib. Muhammad juga menyifatkan tindakan 12 Adun Barisan Nasional menyokong Khalid, seperti yang diumumkan Timbalan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin tempoh hari, satu kesilapan besar buat PAS. "Ini faktor beliau (Khalid) perlu dibuang keluar daripada Selangor, ia satu kesalahan yang serius apabila mendapat sokongan Umno," katanya. Beliau berkata, perkara itu tidak perlu dibiarkan dan sewajarnya mendapat pertimbangan segera daripada PAS khususnya yang masih tidak menyatakan pendirian. "Itu kesalahan yang besar daripada segala-galanya, kenapa biarkan? Bila disokong Umno menunjukkan Khalid boleh jadi alat kepada Umno," katanya. Beliau juga mengingatkan Pakatan Rakyat (PR), khususnya PAS, supaya bangun daripada tidur dan membuat keputusan segera. "Saya fikir PR perlu jaga daripada tidur saja, perlu bangun dan kembali tadbir Selangor. "Rakyat Selangor sudah mula bosan dengan tindakan kebudak-budakan," katanya. Tindakan 30 Adun menyokong Dr Wan Azizah semalam juga menunjukkan tiada alasan untuk PAS masih menyokong Khalid. "Mereka (PR) sudah dapat 30 majoriti Adun, apa lagi alasan? Tidak ada alasan yang hendak dicari lagi, mereka sudah ada nombor dan perlu hormat mandat rakyat," katanya.3 hrs ·WOW pendedahan yang berani,berani kerana benar,
Kebenaran Itu Tetap Menang Mengatasi Kebatilan,geng2 UG & DIN AYAM mesti tengah cacing kepanasan ni,patutle beria2 pertahan kn TSKI,Slow yg amat sgt weiii..
PENDEDAHAN] ADUN Morib Dedahkan Kenapa Beliau Tidak Sokong Khalid Ibrahim
Kenyataan Paling Berani Dari ADUN PAS kawasan Morib, Tuan Haji Hasnul Baharuddin
Tindakan PAS sengaja melambat2 kan usaha melantik Menteri Besar adalah satu kesilapan yang besar dan pendapat ini dikongsi bersama kebanyakan AJK PAS Pusat.
Itulah sebabnya Presiden tidak memanggil mesyuarat AJK PAS Pusat yang mempunyai kuasa eksekutif. 10/8 di tunda ke 13/8 ke 17/8.
Alasan untuk bargain dan tidak bersetuju dgn Dr Wan Azizah adalah tidak munasabah. Kita pakatan rakyat boleh duduk berbincang sehingga rentung dan hantar satu nama. Kalau sultan tolak kita hantar nama lain dan seterusnya. Tapi kita terus amik sikap sambil lewa.
Sehingga imej kita rosak di mata pengundi2 Pakatan Rakyat terutama bangsa Cina. Pesuruhjaya Selangor tidak memanggil mesyuarat dan ambil tindakan proaktif dan serahkan 100 peratus ke pusat. Kita yang duduk di Selangor tentu lebih faham dan seharusnya bertanggungjawab. Saya yang menyokong pakatan rakyat akan di hadap ke tindakan disiplin.
Macam mana exco yg bersekongkol dengan mb bebas dan memecat semua exco pakatan rakyat yang lain. Kalau tidak kerana tindakan saya hari ini, semua ahli majlis PKR dan DAP pun akan di pecat oleh Khalid Ibrahim dan disokong oleh EXCO2 PAS yang wala' dengan pimpinan kononnya. Siapa yang khianat sebenarnya. Pejabat MB sudah telefon bekas2 ahli majlis yang sudi untuk setia dengan Khalid Ibrahim.
Exco2 pakatan rakyat dipecat dan dihalau keluar bersama dengan 30 staf2 dan ada yang tunggu masa hendak bersalin. TSKI juga seorang yang suka meninggalkan solat. Majlis syura ulamak tahu tak maklumat ini?
EXCO yang duduk berjam2 dengan TSKI boleh mengesahkan perkara ini. Kenapa nak pertahankan tski sampai setengah mati?
Saya mengambil tindakan ini untuk menyelamatkan pas dari terus hanyut dengan tindakan2 yang merugikan.
Kita kata masih bersama PR tapi perbuatan kita menghancurkan PR.
Saya sudah bersedia untuk terima apa juga akibatnya dari tindakan saya.
-Hasnul b Baharuddin ADUN Morib
ULASAN GB
Pendedahan di atas memeranjatkan. Mungkin ada pihak tidak setuju kita melondehkan keaiban orang lain. TETAPI DI DALAM BAB SOLAT APATAH LAGI UNTUK SEORANG PEMIMPIN BERAGAMA ISLAM TIDAK BOLEH DIKOMPROMI.
Ini kerana Imam Ahmad menyatakan, jarak antara seorang lelaki dengan kekufuran adalah meninggalkan solat. Di dalam riwayat At-Tabrani pula “Siapa meninggalkan solat dengan sengaja, maka dia kafir nyata.” Tidak seperti ibadah lain, Allah memfardukan ibadah solat secara langsung kepada Rasulullah dalam peristiwa Israk dan Mikraj.
Meninggalkan solat pula menjadikan hati manusia jauh untuk melakukan amal kebaikan malah buruk akhlaknya.
Malah amalan yang mula-mula sekali dihitung pada hari pembalasan kelak ialah solat. Jika sempurna solatnya maka baiklah seluruh amalannya. Begitulah disebaliknya.
Demikianlah, hukum kebenaran dan keadilan berjalan. Ia tidak boleh ditutup. Ia tetap terserlah juga akhirnya.
#http://greenboc.blogspot.com/2014/08/pendedahan-adun-morib-dedahkan-kenapa.html
#SRtoneexcelKhamis, 14 Ogos 2014
Keberanian Dua Adun Pas Selangor Harus Dipuji
Langkah Kajang semakin hampir menjadi kenyataan. Ia hanya bergantung kepada faktor masa saja lagi. Dengan Dr Wan Azizah Wan Ismail sudah membuktikan beliau ketika ini mempunyai sokongan 30 daripada 56 Adun, majoriti nyata sudah berpihak kepada Presiden PKR itu untuk mengambil alih tampuk pemerintahan negeri Selangor.
Kejayaan Dr Wan Azizah membuktikan beliau sudah mempunyai sokongan majoriti, termasuk melalui dua Adun Pas iaitu Shaari Sungib dan Hasnul Baharuddin, selain sokongan 15 Adun DAP serta 13 Adun PKR sedia ada, bukan saja menunjukkan kemelut pertukaran Menteri Besar Selangor ini sudah berada di penghujungnya, bahkan juga menjadikan keputusan mesyuarat Pas pada 17 Ogos nanti sudah tidak bermakna lagi.
Harapan Pas dengan menangguhkan mesyuaratnya sebanyak dua kali untuk menjadikan ia mempunyai kuasa tawar menawar, boleh menunjuk kuasa dan dilihat penting dalam mengakhiri krisis, sudah menjadi sia-sia saja ketika ini. Pas juga sudah tidak berupaya lagi menolak pencalonan Dr Wan Azizah sebagai Menteri Besar.
Sama ada Pas terus menyokong Khalid atau akur dengan kesepakatan dalam PR yang telah terbentuk sejak sekian lama, semuanya sudah tidak bernilai lagi. Mesyuarat Pas pada 17 nanti, jika ia berpendirian menyokong pertukaran Khalid dan akur dengan kedudukannya sebagai rakan gabungan dalam PR, hanya sekadar "rubber stamp" kepada sokongan Shaari dan Hasnul kepada Dr Wan Azizah.
Kiranya pada 17 Ogos nanti, Pas terus menyokong Khalid, ia juga tidak mampu mempertahankan kedudukan kerajaan empat Exco yang sedang dipimpinnya.
Keberanian Shaari dan Hasnul menyatakan pendirian lebih awal daripada partinya sendiri, bukan saja seharusnya dipuji kerana menjadikan drama yang sudah lama berlarutan ini berakhir dengan "happy ending" sebagaimana yang diharapkan oleh banyak pihak, tetapi juga dapat membersihkan nama baik Pas daripada terus menjadi ejekan serta cemuhan ramai berikutan kelewatannya membuat keputusan itu.
Bayangkan, jika terpaksa menunggu sehingga 17 Ogos untuk Pas menyatakan pendiriannya, tentulah dalam masa yang sama juga menyebabkan parti itu terus dipertikaikan dan terdedah kepada bermacam-macam spekulasi. Ia akan menjadikan imej Pas begitu teruk di pandangan umum, selain mula berpecah antara kumpulan ulama dan profesional.
Tetapi dengan keberanian dua Adun ini, semuanya telah berakhir. Nama Pas telah dapat dibersihkan dan dapat menyekat Khalid Ibrahim daripada terus bertindak sesuka hatinya. Walaupun Khalid masih Menteri Besar ketika ini, tetapi semua keputusan dan tindakannya selepas ini sudah tidak berwibawa lagi. Kerajaan Khalid sudah menjadi kerajaan minoriti dan hanya orang yang berkulit tebal serta tiada perasaan malu saja sanggup terus bertahan dengan keadaan seperti ini.
Shaari dan Hasnul bukan saja tidak perlu keluar Pas berikutan tindakannya ini, bahkan Pas juga tidak seharusnya mengambil apa-apa tindakan terhadap mereka. Mereka adalah penyelamat maruah Pas dan harus diiktiraf peranan serta keberaniannya.
Mereka berdua juga menyelamatkan PR untuk terus kekal dianggotai oleh tiga parti utama iaitu Pas, PKR dan DAP serta dapat memainkan peranan yang sewajarnya sebagai pembangkang yang berkesan dan terus menjadi alternatif dalam pilihanraya akan datang.
Dalam masa yang sama, kenyataan Khalid Ibrahim kepada Sultan Selangor sebelum ini beliau masih mempunyai sokongan majoriti, dengan sendirinya sudah terbatal. Meskipun Khalid cuba bersilat lagi dengan mencabar agar pengakuan sokongan majoriti itu diterjemahkan dalam Dewan Undangan Negeri melalui usul tidak percaya terhadapnya, dari segi pandangan umum mengesahkan bahawa kelayakan moral untuk beliau terus bertahan sudah pun hancur berkecai.
Talian hayat kerajaan empat Exco yang dipimpin oleh Khalid hanya bergantung kepada faktor masa saja. Oleh kerana Sultan Selangor ketika ini berada di luar negara dan hanya akan kembali ke tanahair pada 23 Ogos, pilihan Khalid semakin terbatas sekarang ini.
Jika sebaik kembalinya Sultan Selangor daripada luar negara lalu Khalid mengadap baginda dan memohon diadakan sidang khas DUN, semuanya pasti terjawab ketika itu.
Jika 30 Adun terus kekal bersama Dr Wan Azizah, terpelantinglah Khalid. Itu belum dikira lagi jika Pas juga membuat keputusan pada 17 Ogos nanti turut menolak kepimpinan Khalid. Jika diadakan undian, Khalid yang kini Adun Bebas hanyalah mendapat 12 undi daripada Adun UMNO saja.
Tetapi difahamkan juga Khalid mempunyai tempoh sehingga November untuk menangguhkan sidang DUN. Kalau itu pilihannya, bolehlah beliau mengelakkan undi tidak percaya sehingga November serta bolehlah terus berdondang-sayang dengan jawatan Menteri Besarnya lebih lama lagi.
Jika Khalid bermaruah dan akur dengan kehilangan majoritinya, sekembalinya Sultan Selangor daripada luar negara ini pastilah beliau akan mengemukakan surat perletakan jawatannya. Ia akan membolehkan pentadbiran kerajaan negeri kembali kepada PR sebagaimana mandat rakyat dalam pilihanraya umum lalu.
Namun sekiranya Khalid tidak puas hati, beliau juga boleh memohon kepada Sultan Selangor untuk membubarkan DUN bagi diadakan suatu pilihanraya negeri. Kiranya diadakan pilihanraya negeri dan kerajaan, menurut SPR terpaksa membelanjakan RM50 juta bagi kos pilihanraya, beban kesalahan sehingga menyebabkan duit rakyat terbazir begitu saja adalah disebabkan kedegilan Khalid yang enggan akur dengan kehilangan kerusi empuknya.
Segala-galanya kini terserah kepada Khalid membuat keputusan. Kecuali jika dalam tempoh sehingga 23 Ogos ini atau selewat-lewatnya sehingga November depan, beliau dapat melakukan misi yang sangat sukar iaitu menterbalikkan semula sokongan majoriti Adun kepadanya daripada yang sudah diperolehi oleh Dr Wan Azizah, hayat politik Khalid sudah boleh dikira berakhir hari ini.
14 Ogos adalah titik penamat moral politiknya.
Tahniah dan sekalung pujian kepada Shaari dan Hasnul kerana bertindak berani mengakhirinya lebih awal daripada yang dijangkakan.
Bila ulama bermain kayu tiga – Abu Juhayman
Asal usulnya ialah konsep wilayatul faqih yang dikemukakan Khomeini.
Konsep ini digunakan dalam PAS dengan andaian golongan ulama adalah golongan paling berilmu dan wara' dan itu harus menjadi pemimpin.
Golongan berpendidikan sekular hanya patut memainkan peranan sokongan.
Namun, pengalaman menunjukkan ada di antara golongan ulama tidak bebas dari berlaku curang dan bermain kayu tiga.
Ini nyata berlaku sejak PAS mengadakan pakatan dengan PKR dan DAP, pada mulanya dalam Barisan Alternatif dan kini dalam Pakatan Rakyat.
Kemelut MB Selangor menunjukkan PAS tiada sikap setiakawan terhadap kawan-kawannya dalam PR. Sebaliknya, sebahagian ulama PAS nyata bersedia mengkhianati rakan-rakan dalam PR.
Satu persoalan yang timbul sejak krisis MB Selangor ialah sama ada PAS akan kekal dalam PR.
Setakat ini pendirian rasmi kepimpinan PAS ialah mereka akan kekal dalam PR.
Sebenarnya ini adalah persoalan yang salah. Persoalan yang harus ditanya ialah sama ada PKR dan DAP masih mahu PAS bersama PR? Pendirian PAS nyata meragukan dan didorongi kepentingan peribadi.
Di antara faktor yang mempengaruhi pendirian PAS dalam isu MB Selangor ialah kedudukan menantu seorang ulama PAS yang diambil bekerja salah sebuah syarikat milik negeri Selangor.
Ulama ini merasakan terhutang budi pada Khalid Ibrahim. PAS nampaknya bermain kayu tiga dengan rakan PRnya semata-mata kerana kepentingan keluarga ulama ini.
Sebenarnya, ia bukanlah kali pertama ulama PAS bermain kayu tiga. Selepas PRU ke 12 pada tahun 2008, PAS membelakangkan rakan-rakan PRnya dan mengadakan rundingan sulit dengan UMNO untuk bergandingan memerintah Selangor.
Setiausaha Agong PAS mungkin akan mengatakan ini kenyataan bodoh tetapi dia tidak akan menafikannya sebagaimana dia tidak menafikan hasrat PAS menjadi Ku Li sebagai Perdana Menteri jika PR memenangi PRU ke 13 yang lalu.
Setiausaha Agong PAS tahu ini benar kerana dia sendiri menyertai rundingan yang diadakan dengan UMNO. Ini adalah fakta, bukan andaian, spekulasi atau desas-desus sahaja.
Kali kedua ulama PAS bermain kayu tiga ialah apabila mereka sekali lagi membelakangkan rakan-rakan PR dan memutuskan untuk menolak Awnar Ibrahim dan memilih Ku Li sebagai calon Perdana Menteri.
Seorang intelek kerdil PAS cuba memberi “spin” kepada isu ini dengan mengatakan idea itu satu muslihat untuk memecahkan undi Melayu kepada UMNO.
Namun, intelek kerdil ini tahu dia berdusta dengan penerangan yang cuba dia berikan. Ketika memaklumkan pendirian PAS ini kepada PKR, YDP PAS menyatakan ialah adalah keputusan Majlis Syura.
Namun, apabila isu ini diajukan kepada ahli-ahli Majlis Syura yang lain tidak ada sesiapa pun dan tahu mengenai “keputusan” ini. YDP PAS menipu ketika menyatakan ia keputusan syura.
Ini adalah fakta, bukan andaian, spekulasi atau desas-desus sahaja.
Satu persoalan yang timbul ialah kenapa YDP PAS inginkan Ku Li sebagai calon perdana menteri?
Alasan yang diberikan ialah ia hanya langkah sementara dan keputusan akhir mengenai siapa yang harus dilantik menjadi Perdana Menteri akan hanya dibuat selepas itu.
Adakah ini bermakna PAS yang menolak Anwar Ibrahim ketika PRU 13 akan bersedia menerima Anwar Ibrahim selepas tempoh peralihan ini? Mustahil.
Adakah ia bermakna YDP PAS ada calon lain? Mustahil PAS akan memilih Lim Kit Siang.
Jadi siapa lagi pilihan yang ada? Sekiranya kita meneliti isu ini dengan mendalam, kita akan dapati tindakan ini adalah satu muslihat YDP PAS untuk mengenengahkan dirinya sebagai perdana menteri.
Walau pun YDP PAS cuba menggunakan hujah-hujah yang berselindung disebalik syariah dan fekah, hakikatnya dia mempunyai cita-cita politik sendiri dan melihat Anwar Ibrahim sebagai penghalang.
Dan dia tahu bukan mudah menyakinkan orang lain bahawa dia adalah calon terbaik perdana menteri.
Sebagai MB Terengganu, dia gagal mempertahankan pemerintahan PAS di Terengganu. Dan Kuala Terengganu menjadi bandar yang kotor di bawah kepimpinannya.
Sebagai YDP PAS dia gagal menyelesaikan kemelut dalaman PAS di Kedah sehingga menyebabkan kekalahan di Kedah. Sebagi wakil rakyat dia pernah tewas di kerusinya.
Anwar Ibrahim tidak pernah tewas di kerusi yang ditandinginya. Dalam sanubarinya, YDP PAS tahu dia tidak berwibawa dan tidak layak menjadi perdana menteri.
Tetapi nafsu politiknya sudah meluak-luak dan meronta-ronta.
Dia berharap statusnya sebagai ulama dan dengan pegangan PAS kepada doktrin kepimpinan ulama akan membuka jalan kepada dia dicalonkan sebagai perdana menteri.
Kini intelek kerdil ini menjadi jurubicara proksi YDP PAS cuba mempertahankan Khalid Ibrahim sebagai MB Selangor.
Dia mengemukakan cadangan bermain kayu tiga dengan penubuhan kerajaan Selangor yang turut dianggotai BN.
Agaknya kerana sudah gian dengan UMNO, belum pun AJK Pusat PAS membuat keputusan mengenai isu MB Selangor, intelek kerdil ini sudah mula meraba-raba menyelak-nyelak.
Kenyataan-kenyataan beliau banyak mendedahkan watak dan sikap sebenar dirinya dan tok gurunya.
Yang terselarlah ialah keegoan dirinya yang suka menonjolkan diri sebagai orang penting dan hero.
Walau pun mendakwa ingin bersama PR, dia tidak henti-henti menyerang dan mengecam musuh-musuhnya dalam PKR, khusus Anwar Ibrahim.
Perangainya ialah ibarat isteri yang mengaku mencintai suaminya tetapi sebenarnya menaruh hati pada lelaki lain.
Di hadapan mertua dan ipar berpura-pura menyayangi suami tetapi di luar rumah asyik memburuk-burukkan suami.
Bila ada peluang untuk berkhalwat dengan lelaki itu dia akan pergi berlaku curang dengannya.
Oleh itu adalah wajar, PKR dan DAP menilai semula hubungan mereka dengan PAS.
Apakah guna berpakat dengan pihak yang bermain kayu tiga? Dalam jangka pendek, PKR dan DAP akan mengalami kemerosotan.
Tapi kedua-dua parti sudah biasa dengan kemerosotan sebelum ini.
Tetapi ia juga akan menjejaskan PAS di kerusi-kerusi di luar negeri-negeri Pantai Timur.
Biarlah ketiga-tiga parti sama-sama runtuh. Kenapakah PKR dan DAP sahaja yang harus menanggung akibat dari kecurangan PAS?
Sebenarnya konsep kepimpinan ullama yang dibawa PAS ialah satu tragedi.
Ia adalah satu bid'ah dan tidak diamalkan mana-mana gerakan Islam Sunni yang muktabar.
Selain itu, prestasi para ulama yang diberi kepimpinan umumnya mengecewakan.
Mereka lebih ibarat tikus membaiki labu. Mereka diberi labu di Terengganu dan akhirnya merosakkan labu itu sehingga Terenganu jatuh kembali kepada UMNO.
Alasan yang diberikan YDP PAS ialah UMNO menggunakan wang ketika pilihanraya.
Adakah beliau tersangat naif dan tidak tahu bahawa UMNO menggunakan wang dalam setiap pilihanraya di mana jua?
Atau adakah YDP PAS sebenarnya sudah menaruh hati pada UMNO sejak itu lagi sehingga tidak dapat melihat muslihat Umno.
Kalau Umno kentut pun, dia akan merasa ia berbau wangi.
Demikian juga apabila PAS diberi labu di Kedah. Labu itu rosak dan akhirnya Kedah kembali kepada Umno.
Dan kini mereka sedangkan merosakkan labu di Selangor pula.
Kenapakah golongan ulama yang merosakkan setiap labu yang diberi kepada mereka merasa mereka yang berhak memberi kata putus dalam isu MB Selangor?
Bagaimanakah reaksi PAS jika PKR menuntut jawatan MB Kelantan diberikan kpd Takiyuddin atau DAP mendesak jawatan itu diberi kepada Husam Musa? Adakah ini boleh diterima PAS?
Konsep kepimpinan ulama dalam PAS meletakkan kepimpinan ulama sebagai suatu yang qudus dan tidak boleh dipersoalkan. Akibatnya, ulama tidak dapat dihisab.
Mereka tidak belajar dari kesilapan dan kelemahan mereka.
Sebaliknya ego mereka menjadi besar lebih dari keupayaan mereka.
Walau pun nyata berkali-kali gagal dan tidak berwibawa, mereka memandang rendah kepada golongan lain.
Kini PAS ingin membincangkan mengenai kepimpinan Wan Azizah sebelum memutuskan sama akan menyokongnya.
Barangkali adalah lebih baik PAS bermula dengan membincangkan mengenai kepimpinan YDP mereka yang berkali-kali merosakkan labu-labu yang diberi kepadanya dan berkali-kali bermain kayu tiga.
Hisablah pemimpin parti sendiri sebelum menghisab pemimpin parti lain.
Satu peristiwa yang menggambarkan sikap bebal YDP PAS ini ialah apabila ada di kalangan pemimpin PAS yang mempersoalkan YDP PAS kenapa memilih Ku Li sebagai calon Perdana Menteri pada tahun lepas.
Apabila YDP PAS tidak dapat mempertahankan tindakannya, dia mengugut untuk meletak jawatan.
Inilah budaya syura kepimpinan ulama.
Walau pun menganggap dirinya ulama, YDP PAS menunjukkan moral yang rendah.
Ini nyata apabila YDP PAS mengkhianati perjanjian yang dibuat bersama rakan-rakan PR mengenai calon untuk kerusi PRU lalu.
Di Kota Damansara, YDP PAS mengkhianati perjanjian selepas dihasut menantunya yang tidak menyukai calon yang diletak PKR pada kerusi yang dipersetujui diberi pada PKR.
Yang hairannya calon yang sama bertanding dan menang pada PRU 2008 tetapi tidak pula ditolak PAS.
Insiden ini menimbulkan kemarahan dalam PAS sendiri sehinggakan Setiausaha Agong PAS menawar perletakan jawatannya kerana membantah tindakan YDP PAS.
Ini adalah fakta, bukan andaian, spekulasi atau desas-desus sahaja.
Anehnya, intelek kerdil PAS terlepas mengenai babak nepotisma ini dalam PAS apabila bila dia mengecam musuh-musuhnya dalam PR.
Apakah dapat kita simpulkan mengenai seseorang yang bila bercakap dia berbohong dan bila berjanji dia memungkiri janji? Ini tidak bermakna YDP PAS adalah munafik.
Mungkin ketika berlajar di Timur Tengah dia hanya hadhir kuliah mengenai iman dan kufur tetapi tidak hadhir kuliah yang membincangkan mengenai nifaq.
Barangkali inilah sebabnya konsep dan istilah nifaq digunakan secara mudah dan longgar dalam PAS.
Golongan yang ingin bersama PR dilabelkan sebagai munafiq haraki.
Kedua-dua Adun PAS di Selangor yang dikatakan engkar dan mengistiharkan sokongan kepada Wan Azizah pun dilabelkan sebagai munafiq.
Hmm, kedua-dua Adun ini kini dikatakan munafiq kerana engkar, bagaimana pula dengan Khalid Ibrahim yang mengingkari keputusan PKR.
Bagaimana pula PAS boleh menyokongnya? Atau adakah sebenarnya tindakan-tindakan PAS yang berkecamuk dan tidak konsisten ini menunjukkan PAS dijangkiti nifaq kabir?
Oleh itu, adalah wajar PKR dan DAP yang bertanya sama ada mereka masih ingin mengadakan pakatan dengan PAS.
Biarlah PR berpecah hari ini daripada kekal tidur sekatil dengan musuh dalam selimut.
Keputusan PAS mengenai isu MB Selangor sudah tidak relevan lagi.
Wan Azizah kini mempunyai sokongan majoriti tanpa disokong PAS.
PKR dan DAP kini boleh menubuhkan kerajaan PR di Selangor tanpa PAS. Biarlah YDP PAS tidur sekatil dengan UMNO dan Khalid Ibrahim.
Biarlah YDP PAS terjun dengan labu-labunya bersama Umno dan Khalid Ibrahim.
PAS mungkin menganggap PKR dan DAP yang akan rugi jika PAS tidak lagi bersama PR.
Sebenarnya, PAS yang akan rugi lebih besar.
Tindakan PAS akan memecah-belahkan PAS sendiri dan PAS akan kembali menjadi parti politk hulu Pantai TImur untuk golongan berserban dan intelek kerdil.
PAS akan terus mempunyai penyokong tegar.
Tetapi golongan atas pagar yang sebelum ini mengundi PAS tidak lagi akan mempercayainya.
Semua ini semata-mata kerana cita-cita terpendam menjadi Perdana Menteri seorang tok guru yang sebelum ini berkali-kali gagal bila diberi kepimpinan.
Sebaliknya, dia memilih untuk bermain kayu tiga untuk mencapai cita-citanya. – 15 Ogos, 2014
* Abu Juhayman merupakan pembaca The Malaysian Insider.
* Ini adalah pendapat peribadi penulis dan tidak semestinya mewakili pandangan The Malaysian Insider.
Tiada Arahan Untuk Jangan Sokong Azizah, Jadi Kenapa Kena Siasat & Tindakan Disiplin?
Kami tolak Azizah, tapi bukan sebab wanita'Setiausaha Agung PAS Datuk Mustafa Ali berkata, pihaknya telah menyatakan sebab kepada PKR mengapa parti itu menolak Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail sebagai menteri besar Selangor.
Bagaimanapun, Mustafa berkata, sebab mengapa Wan Azizah ditolak tidak boleh didedahkan kepada umum buat masa ini.
Ketika ditanya sama ada Wan Azizah ditolak kerana beliau seorang wanita, Mustafa berkata: "Tidak".
Tidak, tidak, bukan kerana gender.
"Kita dah maklumkan kepada.... PKR dah maklum kenapa kita... but not on gender i wont disclose (tapi bukan kerana gender, saya takkan dedahkan)," katanya ketika diminta menjelaskan sama ada penolakan itu disebabkan jantina atau kelayakannya.
Mustafa berkata demikian dalam sidang media selepas mesyuarat lajnah politik PAS di pejabat agung parti itu di Kuala Lumpur sebentar tadi:
Wartawan: Adakah mesyuarat malam ini PAS ada calonkan nama lain selain Wan Azizah?
Mustafa: Tidak, tidak. Bukan mesyuarat rasmi nak bincang perkara calon. Tak berbangkit. Tak ada. Tak bincang malam ni. Tak bincang.
Azmin ke?
Tak ada, tak ada. Tak bincang nama itu.
Adakah Wan Azizah ditolak disebabkan jantina atau kelayakan?
Tidak, tidak, bukan kerana gender. Kita dah maklumkan kepada.... PKR dah maklum kenapa kita... but not on gender i wont disclose .
Dah beritahu semua ini. Dah beritahu pada PKR. PKR dah maklum.
Dah beritahu PKR?
Tak boleh sebut, dah beritahu pada PKR.
Ada arahan dari PAS supaya ADUN tak terima Wan Azizah sebagai mb ...
Belum sampai lagi pada peringkat itu.
PAS berminat calon PAS jadi MB?
Walaupun kita kerusi (DUN) lebih, tapi PAS dah buat keputusan tak akan ambil kerusi MB. Tak berbangkit langsung pada waktu ini.
Mustafa terus disoal wartawan selepas sidang media media ditamatkan.
Benar tolak Wan Azizah?
Kita sudah bagi secara tertutup. Calon tak sebut.
PAS tak setuju Wan Azizah MB?
Saya nak jawab kena ada alasan, jadi alasan saya tak sebut, saya tak boleh jawab yang itu.
(Soalan tidak jelas.)
Prerogatif sultan (kita) tak nak masuk campur. Kalau sultan terima nak buat apa, kalau sultan tak terima nak buat apa, itu kuasa sultan. -mk
ULASAN GB
Jelas bahawa TIADA ARAHAN dari parti supaya DUN-ADUN jangan sokong Wan Azizah, sebelum atau selepas mesyuarat Lajnah Politik semalam.
Jika demikian halnya mengapa perlu sisatan malah ada semacam ugutan dari Setiausaha PAS Selangor, Mohd Khairuddin Othman?
Setiausaha PAS negeri Mohd Khairuddin Othman berkata sekiranya kedua-dua Adun berkenaan – Hasnul Baharuddin (Morib) dan Saari Sungib (Hulu Kelang) – enggan berbuat demikian, mereka bakal berdepan dengan tindakan disiplin. - petikan TMI
Kedua-dua ADUN itu dikatakan gopoh kerana tidak menunggu keputusan Jawatankuasa PAS Pusat yang akan bermesyuarat 17 Ogos ini.
Jika demikian, ada persoalan yang perlu PAS Selangor jawab iaitu:
Yang ini pendapat dari Bekas Ketua Persatuan Ulamak Malaysia yang juga bekas Pesuruhjaya PAS Perak.
Pendapat Al-Fadzil Ustaz Ahmad Awang
"....Cadangan Shaari Sungip tu tidak boleh di tafsirkan sbg BERLAWANAN dgn MSU kerana keputusan MSU d buat berasaskan kpd kedudukan TSKI sbg Adun PR...
Tetapi bila beliau di pecat PkR maka TSKI bukan lg Adun PR .
Maka keputusan MSU sudah TIDAK VALID.
Begitulah hukumnya ikut QAIDAH FIQHIYAH.....
MSU pasti sangat faham...."
Dan demikianlah juga hukum kebenaran dan keadilan berjalan. What goes around turns around.. dan You get back what you give. Itu adalah sunnatullah. Anda gopoh, maka ahli di bawah anda akan bertindak demikian juga. Jika anda sokong orang yang tak hormat keputusan pimpinan parti, anda juga kena terima hakikat akan ada ahli parti anda yang tak akan hormat keputusan pemimpin parti anda.
Bukan Hukum Allah itu adil?
5:30PM - 15 Aug 2014
Husam 'serang' Khalid, desak letak jawatan
Kurang 48 jam untuk mesyuarat Jawatankuasa PAS Pusat
membincangkan berkaitan sokongan parti itu kepada Menteri Besar Tan Sri
Khalid Ibrahim, naib presidennya melancarkan serangan pertama terhadap
bekas tokoh korporat itu.
Dalam kenyataannya hari ini, Datuk Husam Musa berkata adalah mulia bagi Khalid melepaskan jawatannya sebagai menteri besar (MB) secara "bermaruah" .
"Apa lagi yang ditunggu? Tidakkah mulia untuk Tan Sri bermaruah melepaskan jawatan MB?" soal Husam yang juga bekas exco kerajaan Kelantan.
Ketika dihubungi Malaysiakini petang ini, Husam yang juga ADUN Salor berkata kenyataan beliau itu "selari dengan pendirian parti" tetapi enggan mengulas lanjut.
Ini mengesahkan kepercayaan bahawa parti itu tidak ragu-ragu supaya Khalid mengosongkan jawatan tetapi mempunyai isu mencalonkan Presiden PKR Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail sebagai MB.
Sementara itu, Husam menyoal sama ada Khalid berfikir untuk membubarkan DUN Selangor dengan menganggapnya sebagai satu tindakan yang akan menyusahkan Sultan Selangor.
"Kenapa tidak pada tarikh Tan Sri mengadap Sultan Selangor baru ini Tan Sri mencadangkan DUN dibubarkan?" kata Husam.
Dalam kenyataannya hari ini, Datuk Husam Musa berkata adalah mulia bagi Khalid melepaskan jawatannya sebagai menteri besar (MB) secara "bermaruah" .
"Apa lagi yang ditunggu? Tidakkah mulia untuk Tan Sri bermaruah melepaskan jawatan MB?" soal Husam yang juga bekas exco kerajaan Kelantan.
Ketika dihubungi Malaysiakini petang ini, Husam yang juga ADUN Salor berkata kenyataan beliau itu "selari dengan pendirian parti" tetapi enggan mengulas lanjut.
Ini mengesahkan kepercayaan bahawa parti itu tidak ragu-ragu supaya Khalid mengosongkan jawatan tetapi mempunyai isu mencalonkan Presiden PKR Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail sebagai MB.
Sementara itu, Husam menyoal sama ada Khalid berfikir untuk membubarkan DUN Selangor dengan menganggapnya sebagai satu tindakan yang akan menyusahkan Sultan Selangor.
"Kenapa tidak pada tarikh Tan Sri mengadap Sultan Selangor baru ini Tan Sri mencadangkan DUN dibubarkan?" kata Husam.
Posted on Friday, August 15 @ 09:14:27 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjagaKubur
Jika benar apa yang dilihat... subhanallah... kebodohan apakah ini?... Belum apa-apa lagi dah mula nak tuding jari ke arah PAS seolah2 PAS bersalah dan dipandang negatif..apa guna bermunajat 3malam berturut kalau ini sikap anda?..- FB Nordin Othman
Susah dalam PAS ramai sangat yang mendakwa mempunyai PEMIKIRAN DINAMIKA!!
Thursday, August 14, 2014
Status Kerajaan Negeri Selangor dan Kelewatan Keputusan Dari Pihak PAS
Satu sidang media telah diadakan di pejabat saya semalam iaitu pada 13 Ogos 2014 bagi mengucapkan tahniah dengan ‘ikhlas tanpa syarat’ kepada TS Muhyiddin serta menerangkan status Kerajaan Negeri Selangor dan kelewatan keputusan dari pihak PAS.
STATUS KERAJAAN SELANGOR
Walau apa sekalipun yang dikatakan, hakikatnya kerajaan Selangor sekarang ini adalah BUKAN sebuah kerajaan PR. Ianya merupakan kerajaan yang dipimpin oleh seorang MB yang tidak berparti yang sehingga setakat ini masih disokong oleh PAS dan UMNO serta ....? Walaupun tiada exco dari UMNO sekalipun, ianya tidak boleh dinafikan bahawa kerajaan ini disokong UMNO dan bermusuhan dengan PR. Permusuhan terhadap PR terbukti dengan pemecatan barisan exco PKR dan DAP yang telah dilakukan TSKI petang semalam. Oleh itu, bagaimanakah resolusi ‘memperkukuhkan PR’ boleh dilaksanakan PAS dalam keadaan kerajaan ini disokong UMNO dan bermusuhan dengan parti rakan PR?
Mungkin kita boleh menipu diri dengan mengatakan kita tidak berkerjasama dengan UMNO apabila tiada Exco UMNO dilantik. Namun adakah rakyat boleh ditipu semudah itu? Rakyat akan melihat PAS bersekedudukan dengan UMNO menyokong MB yang tidak berparti bermusuhan dengan PR. Sedangkan rakyat melalui PRU ke 13 telah memberi mandat kepada kerajaan PR untuk memerintah Negeri Selangor.
Saya yakin tiada walaupun seorang ADUN PAS Selangor, samada exco ataupun bukan exco, yang ingin menafikan bahawa mereka telah menang atas tiket PR. Rakyat inginkan Selangor diperintah PR dan telah menolak BN dengan sejelas-jelasnya. Maka sudah pasti apa yang diwujudkan hari ini adalah bukan seperti kehendak rakyat! Dalam keadaan itu adalah mustahil bagi sesiapa juga untuk menjustifikasikan keadaan ini dengan mengemukakan seberapa banyak senario sekalipun atas alasan memenuhi amanat dari rakyat. Oleh itu adalah wajar untuk PAS membetulkan keadaaan ini dengan kembali memperkukuhkan PR sepertimana yang telah ditegaskan dalam 5 muktamar berturut-turut semenjak 2009.
HIKMAH DI SEBALIK KELEWATAN KEPUTUSAN PAS
Ramai dari rakan-rakan PR yang marah atas kelewatan PAS membuat keputusan berhubung kedudukan TSKI. Saya faham mengapa mereka marah dan atas kelewatan tersebut dan oleh itu saya memohon maaf. Namun pada masa yang sama, kita perlu mengambil kebijaksanaan dari peribahasa Inggeris yang berbunyi, “give them enough rope to hang themselves”.
STATUS KERAJAAN SELANGOR
Walau apa sekalipun yang dikatakan, hakikatnya kerajaan Selangor sekarang ini adalah BUKAN sebuah kerajaan PR. Ianya merupakan kerajaan yang dipimpin oleh seorang MB yang tidak berparti yang sehingga setakat ini masih disokong oleh PAS dan UMNO serta ....? Walaupun tiada exco dari UMNO sekalipun, ianya tidak boleh dinafikan bahawa kerajaan ini disokong UMNO dan bermusuhan dengan PR. Permusuhan terhadap PR terbukti dengan pemecatan barisan exco PKR dan DAP yang telah dilakukan TSKI petang semalam. Oleh itu, bagaimanakah resolusi ‘memperkukuhkan PR’ boleh dilaksanakan PAS dalam keadaan kerajaan ini disokong UMNO dan bermusuhan dengan parti rakan PR?
Mungkin kita boleh menipu diri dengan mengatakan kita tidak berkerjasama dengan UMNO apabila tiada Exco UMNO dilantik. Namun adakah rakyat boleh ditipu semudah itu? Rakyat akan melihat PAS bersekedudukan dengan UMNO menyokong MB yang tidak berparti bermusuhan dengan PR. Sedangkan rakyat melalui PRU ke 13 telah memberi mandat kepada kerajaan PR untuk memerintah Negeri Selangor.
Saya yakin tiada walaupun seorang ADUN PAS Selangor, samada exco ataupun bukan exco, yang ingin menafikan bahawa mereka telah menang atas tiket PR. Rakyat inginkan Selangor diperintah PR dan telah menolak BN dengan sejelas-jelasnya. Maka sudah pasti apa yang diwujudkan hari ini adalah bukan seperti kehendak rakyat! Dalam keadaan itu adalah mustahil bagi sesiapa juga untuk menjustifikasikan keadaan ini dengan mengemukakan seberapa banyak senario sekalipun atas alasan memenuhi amanat dari rakyat. Oleh itu adalah wajar untuk PAS membetulkan keadaaan ini dengan kembali memperkukuhkan PR sepertimana yang telah ditegaskan dalam 5 muktamar berturut-turut semenjak 2009.
HIKMAH DI SEBALIK KELEWATAN KEPUTUSAN PAS
Ramai dari rakan-rakan PR yang marah atas kelewatan PAS membuat keputusan berhubung kedudukan TSKI. Saya faham mengapa mereka marah dan atas kelewatan tersebut dan oleh itu saya memohon maaf. Namun pada masa yang sama, kita perlu mengambil kebijaksanaan dari peribahasa Inggeris yang berbunyi, “give them enough rope to hang themselves”.
TSKI dilihat secara umum sebagai seorang yang baik. Apabila ingin menukarkanya, maka rakyat mula bertanya “kenapa perlu tukar?” Maka adalah diharap bahawa dalam tempoh masa yang diberikan, TSKI telah menjawab soalan tersebut melalui kata-kata dan tindakan beliau sejak kebelakangan ini. Beliau sanggup mempertahankan kedudukan beliau sehingga ke tahap menerima sokongan dari UMNO/BN dan memecah-belahkan PR. TSKI bertindak ke atas exco partinya sendiri. Exco DAP yang merupakan rakan PR juga turut dipecat. Sedangkan tidakkah TSKI menang di Selangor atas sokongan PKR dan DAP juga?
Sekarang tiada lagi yang bertanya pada saya kenapa TSKI perlu ditukar. Sebaliknya mereka berkata, “tidak sangka TSKI sanggup sampai begitu, baru tahu belangnya yang sebenar. Dia tiada perasaan kesetiaan kecuali kepada dirinya sendiri”. Yang mengundinya dalam pemilihan Timbalan Presiden pun telah datang berjumpa dengan menyumpah. Yang mengundinya di Pelabuhan Kelang lebih-lebih lagi.
WaLlahu 'Alam
KHALID SAMAD
Kenyataan penuh Rodziah, rela tak bersama Khalid Ibrahim
“Ya, saya akan (letak jawatan),” kata Exco Selangor daripada PKR Rodziah Ismail setibanya pulang dari menyertai kursus politik di Bangkok.
Ketika ditanya sama ada beliau akan bekerjasama dengan Khalid, Rodziah menjawab, beliau akan menyokong Pakatan Rakyat.
Berikut kenyataan penuh beliau yang dikirim ke blog Merah Tinta MSO;
Sejak 11 hingga 13 Ogos 2014 lalu, saya telah mewakili Parti Keadilan Rakyat dalam satu kursus politik di Bangkok, Thailand dan telah kembali ke tanahair lewat malam semalam.
Saya ingin menjelaskan pendirian saya dalam konteks rentetan dan perkembangan mutakhir pentadbiran kerajaan di negeri Selangor.
Dalam konteks itu, saya akan akur kepada keputusan Parti Keadilan Rakyat, yang saya menganggotainya. Keakuran saya itu, saya percaya, adalah untuk menunaikan amanah memelihara mandat yang telah diberi oleh rakyat pada PRU ke-13 lalu kepada Pakatan Rakyat untuk mentadbir Negeri Selangor.
Rodziah Ismail
Lagi berita gembira untuk Pakatan
Mungkin ini juga sebahagian berita gembira untuk pendokong Pakatan Rakyat yang mahu melihat gabungan tersebut diteruskan bersama PAS.
ADUN PAS dari Hulu Kelang, Saari Sungib dan ADUN PAS Morib Hasnul Baharuddin menyatakan kesediaan untuk keluar parti jika PAS kekal menyokong MB, Tan Sri Khalid Ibrahim selepas mesyuarat Jawatankuasa PAS Pusat pada 17 Ogos ini.
“Kalau itu antara pilihan di antara parti dan saya, saya bersedia,” kata Saari Sungib.
Saari berkata, mereka berbuat demikian kerana “dasar PAS yang bersama-sama Pakatan Rakyat”.
“Saya bergerak dari satu asas iaitu polisi dan dasar PAS untuk bersama-sama Pakatandan polisi ini saya sokong untuk membolehkan Pakatan terus memerintah dan mentadbir Selangor,” kata Saari.
“Saya percaya rakan-rakan ADUN dari PAS juga akan mengambil langkah yang sama,” katanya selepas sidang media Wan Azizah di Subang tengah hari ini.
Saari juga yakin mesyuarat ahli Jawatankuasa Pusat PAS pada 17 Ogos ini akan memutuskan untuk terus berada bersama Pakatan.
“Saya yakin selepas 17 hari bulan, sekiranya benar apa yang saya yakini PAS tidak akan berganjak daripada Pakatan Rakyat.
“Saya anggap memperkukuhkan Pakatan di Selangor tidak bertentangan dengan PAS,” katanya.
Pentadbiran Khalid tidak lagi menjunjung semangat Pakatan selepas beliau mengumumkan kerajaan Pakatan tidak wujud lagi di Selangor, kata Hasnul pula.
“Saya sebagai YB Morib mengambil langkah yang sama dengan YB Hulu Kelang untuk menyokong kerajaan Pakatan di Selangor.
“Semangat dan roh Pakatan itu tak ada pada menteri besar dan saya bersama Pakatan untuk memerintah negeri Selangor sebenar-benarnya,” katanya.
Katanya Khalid “merosakkan Selangor jam demi jam”.
“Kerosakan yang dilakukan Khalid kepada Selangor bukan setakat minggu ke minggu tetapi on an hourly basis (jam demi jam),” katanya, lapor Malaysiakini.
JENG....JENG....JENG.....LAMBAT BERTINDAK MEREKA SEMAKIN KUKUH
4:24PM - 15 Aug 2014
Istana mungkin lantik exco Umno jika PAS berundur
Empat orang anggota exco PAS di Selangor memilih untuk kekal
dalam kabinet Menteri Besar Tan Sri Khalid Ibrahim untuk mengelakkan
pentadbiran negeri itu jatuh ke tangan Umno.
Sumber Pakatan Rakyat memberitahu Malaysiakini bahawa istana memberi petunjuk bahawa wakil Umno mungkin dilantik dan satu kerajaan minoriti akan dibentuk sekiranya empat exco PAS itu meletak jawatan.
"Ini adalah satu perkara yang mahu dielakkan oleh PAS namun dikritik keras oleh masyarakat umum dan pemimpin Pakatan,” kata sumber tersebut yang tidak ingin dinamakan.
Umno mempunyai 12 orang wakil rakyat dalam DUN Selangor.
Krisis politik di Selangor kini berlarutan selepas Khalid memecat lima orang exco dari DAP dan PKR yang enggan menyokong beliau dalam krisis tersebut. Seorang lagi anggota exco, dari PKR, mengumumkan meletak jawatan semalam.
PAS dan anggota exconya dalam kabinet Khalid menerima kritikan demi kritikan kerana menyokong kabinet tersebut, sehingga pendirian tersebut diputuskan dalam mesyuarat jawatankuasa pusat parti itu pada 17 Ogos.
Presiden PKR Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail semalam mendedahkan bahawa dua orang ADUN PAS, Saari Sungib (Hulu Kelang) dan Hasnul Baharuddin (Morib) menyokong beliau untuk mengambil alih jawatan menteri besar.
Sokongan dua ADUN PAS itu didakwa memberi kelebihan kepada Wan Azizah untuk mendapat majoriti dengan sokongan 30 wakil rakyat, dari kesemua 56 orang ADUN.
PAS melancarkan siasatan ke atas tindakan dua ADUN berkenaan, yang dianggap bertentangan dengan pendirian parti.
Bagaimanapun, sumber Pakatan menyebut, beliau dimaklumkanbahawa beberapa pemimpin PAS akan menyokong Saari dan Hasnul bagi memastikan dua ADUN tersebut tidak dikenakan tindakan.
"Mereka hanya mengikut keputusan Muktamar PAS dan majoriti pemimpin PAS menyokong tindakan mereka,” katanya
Sumber Pakatan Rakyat memberitahu Malaysiakini bahawa istana memberi petunjuk bahawa wakil Umno mungkin dilantik dan satu kerajaan minoriti akan dibentuk sekiranya empat exco PAS itu meletak jawatan.
"Ini adalah satu perkara yang mahu dielakkan oleh PAS namun dikritik keras oleh masyarakat umum dan pemimpin Pakatan,” kata sumber tersebut yang tidak ingin dinamakan.
Umno mempunyai 12 orang wakil rakyat dalam DUN Selangor.
Krisis politik di Selangor kini berlarutan selepas Khalid memecat lima orang exco dari DAP dan PKR yang enggan menyokong beliau dalam krisis tersebut. Seorang lagi anggota exco, dari PKR, mengumumkan meletak jawatan semalam.
PAS dan anggota exconya dalam kabinet Khalid menerima kritikan demi kritikan kerana menyokong kabinet tersebut, sehingga pendirian tersebut diputuskan dalam mesyuarat jawatankuasa pusat parti itu pada 17 Ogos.
Presiden PKR Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail semalam mendedahkan bahawa dua orang ADUN PAS, Saari Sungib (Hulu Kelang) dan Hasnul Baharuddin (Morib) menyokong beliau untuk mengambil alih jawatan menteri besar.
Sokongan dua ADUN PAS itu didakwa memberi kelebihan kepada Wan Azizah untuk mendapat majoriti dengan sokongan 30 wakil rakyat, dari kesemua 56 orang ADUN.
PAS melancarkan siasatan ke atas tindakan dua ADUN berkenaan, yang dianggap bertentangan dengan pendirian parti.
Bagaimanapun, sumber Pakatan menyebut, beliau dimaklumkanbahawa beberapa pemimpin PAS akan menyokong Saari dan Hasnul bagi memastikan dua ADUN tersebut tidak dikenakan tindakan.
"Mereka hanya mengikut keputusan Muktamar PAS dan majoriti pemimpin PAS menyokong tindakan mereka,” katanya
Tiada ulasan:
Catat Ulasan