SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA
Khamis, 21 Ogos 2014 | 0 ulasan
SYARIFUDDIN KHALIFAH KINI DEWASA, BAYI AJAIB NON-MUSLIM AFRIKA
Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Ayah
dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan seorang
pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?” (Apakah
kamu Yesus?).
Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab: “No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”
Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan.
a. Latar Belakang Syarifuddin Khalifah
Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.
Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.
Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.
Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.
Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.
Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.”
Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.
Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.
“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.
Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.
Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.
b. Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang
Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.
Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.
Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden.
Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung.
Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang dewasa.
Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium.
Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka.
Selain pandai menggunakan ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini.
Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.”
Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya.
Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh kecil itu masih lima tahun.
Para ulama dan habaib sangat mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah. Bahkan ulama besar seperti al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya untuk bertemu anak ajaib yang kini remaja dan berjuang dalam Islam. (Dikutip dari buku Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah).
via Goresan Pena
Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab: “No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.”
Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan.
a. Latar Belakang Syarifuddin Khalifah
Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt.
Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu.
Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi.
Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad).
Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya.
Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan.
Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.”
Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54.
Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu.
“Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub.
Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”.
Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam.
b. Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang
Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa.
Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube.
Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden.
Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung.
Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang dewasa.
Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium.
Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka.
Selain pandai menggunakan ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini.
Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.”
Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya.
Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh kecil itu masih lima tahun.
Para ulama dan habaib sangat mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah. Bahkan ulama besar seperti al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya untuk bertemu anak ajaib yang kini remaja dan berjuang dalam Islam. (Dikutip dari buku Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah).
via Goresan Pena
Padah jika Pas keluar PR
SHAH ALAM – Bekas Menteri Besar Selangor, Tan Sri Muhammad Muhd Taib
menyifatkan kemenangan Pas di seluruh negara bergantung pada undi
daripada pengundi Cina.
Menurutnya, Pas bakal kalah apabila pengundi Cina menarik sokongan sekiranya parti itu bertindak keluar PR.
“Saya lihat banyak kawasan-kawasan di seluruh negara ini yang kemenangan Pas itu bergantung kepada undi (kaum) Cina.
“Sekiranya pengundi Cina tarik undi, saya ingat ramai ahli Parlimen Pas yang akan kalah,” katanya ketika menjadi panel pada Wacana Kemerdekaan Malaysia : Satu Penilaian Semula dari Perspektif Melayu/Islam, di Unisel hari ini.
Tegasnya, kemenangan yang dicapai pada pilihan raya lalu bukan alasan untuk mengubah strategi atau mendabik dada untuk berdiri sendiri.
“Jangan bila kita dah menang ini, kita boleh berdiri dan ubah strategi. Akhirnya kita akan termakan dengan mainan politik Umno. Sebenarnya esok kita yang kalah. Umno sekarang dalam keadaan yang lemah.
“Saya rasa elok Pas terus dalam PR. Umno biar dia dengan MCA, MIC, Gerakan. Kalau ada satu usaha atau pandangan bahawa Umno dan Pas boleh mentadbir (negara)...itu hanya sementara. Kalau BN dapat kuasa balik contohnya di Selangor, dia akan menguis Pas keluar kembali,” katanya.
LAPORAN media massa hari ini mengatakan Sistem Penerbangan Malaysia (MAS) akan mengurangkan kakitangan seramai 6,000 orang sebagai sebahagian daripada langkah penyelamatannya.
6:11PM - 30 Aug 2014
"Have you ever thought for a second, what is the future of these 6,000 families? Was it their fault? Were they lazy, incompetent?
"Whose fault is it? Why punish these guys, when those who committed the crime are given adequate compensation?" the PKR de facto leader said during his lecture for the Asian Renaissance Course at the Centre for Reform Democracy and Social Initiative in Puchong, in Selangor today.
Anwar said MAS had begun bleeding money after former prime minister Tun Dr Mahathir Mohamed and Tun Daim Zainuddin decided to privatise it.
Dr Mahathir brokered a deal that saw Tan Sri Tajuddin Ramli take out a RM1.79 billion loan in 1994 to buy a 32% majority stake in MAS.
Tajudin, a former MAS executive chairman, was badly affected by the 1997 Asian financial crisis and ended up selling his stake in the ailing airline to the government for RM1.79 billion – or RM8 a share – the same sum he paid in 2001. However, the company’s closing share price at the time Tajudin sold MAS was RM3.68.
"What happened next? MAS lost billions of ringgit, and Tajudin was given a gift of RM586 million ringgit," said Anwar today.
State investment vehicle Khazanah Nasional Berhad announced yesterday that 6,000 jobs will be cut at the national carrier, which has lost at least RM3 million a day for the first half of the current financial year.
Khazanah managing director Tan Sri Azman Mokhtar said RM6 billion will also be injected into MAS, adding that the money can be recovered within three years, with the flag carrier projected to attain profitability by the end of 2017, and when it prepares for relisting between 2018 and 2020.
"Prime Minister Datuk Seri Najib Razak says it is not a bailout, but an investment. RM6 billion to be spent and 6,000 staff to be sacrificed," said Anwar.
"The fundamental question is, why has it come to this?"
He pointed to the RM6.25 billion, 25-year catering contract awarded to Brahim's Holdings, which he said had burdened MAS for years.
"Never before has there been a deal involving giving a contract to anyone for 25 years. And this was given to the brother of a former prime minster," said Anwar, referring to Tun Abdullah Ahmad Badawi.
"All this weakened MAS and continued to burden it, until it has reached this point. Then came MH370 and MH17."
Anwar said it was unfair that the 6,000 MAS staff and their families are punished for matters beyond their control.
"If you want to be a leader, you must care for the people. You must understand the people's suffering," he said.
Yesterday, Najib said the job cuts would be done with compassion. And, if there was a need to replace the chief executive officer during this period, opportunities would be given to locals.
Najib said the restructuring plan was only for the betterment of the national carrier, and help from Putrajaya was needed to see that being fulfilled.
On Thursday, MAS said its second-quarter nett loss widened to RM307 million from RM176 million for the same period last year, though the result was an improvement from the nett loss of RM443 million in the first quarter.
MAS warned of poor second-half earnings as passenger bookings continue to fall, with business hit by the shooting down of flight MH17 over Ukraine in July and the unexplained disappearance of flight MH370 in March. – August 30, 2014.
MUMBAI, Aug 30 — Polis Persekutuan India telah memfailkan tuduhan rasuah (corruption) dan konspirasi jenayah (criminal conspiration) ke atas tokoh perniagaan Malaysia yang terkenal sebagai mogul Media dan Telekomunikasi, T. Ananda Krishan.
Ananda yang menguasai Astro dan Maxis di Malaysia bakal dibicarakan bersama bekas Menteri Telekomunikasi India (2004-2007) Dayanidhi Maran dituduh berkompolot dan memberi suapan bagi membantu syarikat telekomunikasi Maxis mengambil alih ke atas penyedia rangkaian telefon bimbit India, lapan tahun lalu.
Turut didakwa ialah jutawan India yang juga merupakan adik kepada Dayanidhi, Kalanithi Maran dan pembantu kepada Ananda Krishna, Augustus Ralph Marshall. Nama kesemua mereka dan ramai lagi berada dalam kertas pertuduhan yang difailkan di Mahkamah New Delhi hari ini
The case is separate from a massive scandal that a state auditor said had lost the government about US$29 billion (RM91.4 billion) during a 2008 telecoms permits sale process. Another former telecoms minister and several company executives are among the accused in an ongoing trial over that case.
The Central Bureau of Investigation (CBI), India's top crime-fighting agency, started investigating the Maran brothers and Krishnan in 2011 after allegations that the telecoms minister had forced the sale of mobile carrier Aircel, allowing Krishnan's Maxis to acquire a controlling stake in 2006.
"The investigation revealed that the then (telecoms minister) had allegedly abused (his) official position and constricted the business environment of Chennai-based private firm on frivolous grounds with an intent to force its exit from telecom business and its sale to Malaysia-based company," the CBI said in a statement yesterday.
Companies controlled by billionaire Kalanithi Maran's Sun Group, which runs a media business including television channels and satellite TV services, had received "illegal gratification" totalling about 7.42 billion rupees (RM390 million), the CBI said. About 5.49 billion rupees of it was "in the garb of" the premium paid for the purchase of a stake in a Sun Group company, the agency said.
The charges against the Marans, Anandakrishnan (pic) and his aide include criminal conspiracy, the CBI said. Astro All Asia Networks Plc, Maxis Communications Bhd, South Asia Entertainment Holdings Ltd – all part of Anandakrishnan's business empire – and Sun Group's Sun Direct TV Pvt. Ltd have also been named in the police charge sheet.
A spokeswoman for Maxis said she could not immediately comment. A Sun Group spokesman also declined comment. Dayanidhi Maran and Kalanithi Maran could not be immediately reached for a comment.
Dayanidhi Maran has previously denied any wrongdoing. Maxis had said in October 2011 that it was cooperating with the probe and was confident that the allegations against it would prove to be "unfounded and without basis." – Reuters, August 30, 2014. 6:22PM - 30 Aug 2014
Datuk Seri Anwar Ibrahim today
questioned why Putrajaya was laying off 6,000 Malaysia Airlines (MAS)
staff in its attempt to restructure the loss-making national carrier,
while those who had dragged it into the red were compensated.
Menurutnya, Pas bakal kalah apabila pengundi Cina menarik sokongan sekiranya parti itu bertindak keluar PR.
“Saya lihat banyak kawasan-kawasan di seluruh negara ini yang kemenangan Pas itu bergantung kepada undi (kaum) Cina.
“Sekiranya pengundi Cina tarik undi, saya ingat ramai ahli Parlimen Pas yang akan kalah,” katanya ketika menjadi panel pada Wacana Kemerdekaan Malaysia : Satu Penilaian Semula dari Perspektif Melayu/Islam, di Unisel hari ini.
Tegasnya, kemenangan yang dicapai pada pilihan raya lalu bukan alasan untuk mengubah strategi atau mendabik dada untuk berdiri sendiri.
“Jangan bila kita dah menang ini, kita boleh berdiri dan ubah strategi. Akhirnya kita akan termakan dengan mainan politik Umno. Sebenarnya esok kita yang kalah. Umno sekarang dalam keadaan yang lemah.
“Saya rasa elok Pas terus dalam PR. Umno biar dia dengan MCA, MIC, Gerakan. Kalau ada satu usaha atau pandangan bahawa Umno dan Pas boleh mentadbir (negara)...itu hanya sementara. Kalau BN dapat kuasa balik contohnya di Selangor, dia akan menguis Pas keluar kembali,” katanya.
Saturday, 30 August 2014
LAGI SEKALI BEKAS BOS NSTP BELASAH LUNYAI LUMAT PENTADBIRAN NAJIB RAZAK .. KALI INI ISU SUNTIKKAN RM6 BILLION KEPADA MAS.
LAPORAN media massa hari ini mengatakan Sistem Penerbangan Malaysia (MAS) akan mengurangkan kakitangan seramai 6,000 orang sebagai sebahagian daripada langkah penyelamatannya.
Kos pampasan memberhentikan
mereka adalah sebanyak RM1.9 bilion. Keseluruhan operasi menyemat MAS daripada menjadi muflis akan menelan belanja RM6 bilion.
Pengurangan bilangan kakitangan bukanlah perkara baru atau cetusan minda kelas dunia.
Pengurangan bilangan kakitangan bukanlah perkara baru atau cetusan minda kelas dunia.
Sejak zaman MAS di bawah
pemilikan swasta lagi (1994-2002) ia mencadangkan untuk mengurangkan kakitangan
seramai antara 5,000 hingga 8,000 orang tetapi tidak dipersetujui oleh
kerajaan.
Sekarang apabila MAS sudah
menjadi milik 100% kerajaan (melalui Khazanah Nasional Berhad) dan secara
teorinya sudah “muflis” ia terpaksa melakukan yang lebih radikal kalau masih
mahu diselamatkan.
Saya sudah banyak kali
menyatakan pendirian mengenai MAS, iaitu:- 1. Bubarkan. 2. Jual kepada swasta.
3. Selamatkan, tetapi tanpa terus membebankan kewangan negara. 4. Lantik
pengurusan antarabangsa yang telah terbukti dan 5. Hapuskan campur tangan
kerajaan yang merugikan.
Untuk berhentikan pekerja saja
sudah memerlukan RM1.9 bilion. Apa halnya dengan kos-kos lain. Wang sebanyak
RM1.9 bilion itu hampir cukup untuk menaikkan taraf sistem pengairan MUDA di
Kedah dan Perlis yang menampung lebih 100,000 isi rumah atau kegunaan awam lain
yang memberikan faedah kepada lebih ramai orang.
Menyelamatkan MAS berulang kali
ibarat menimbus perigi tanpa dasar. Bottomless pit, dalam bahasa Inggeris.
K'jaan negeri akan pertahan anggota PPS
Ketua Menteri Pulau Pinang Lim Guan Eng berikrar untuk mempertahankan
anggota Pasukan Peronda Sukarela Pulau Pinang (PPS) dari sebarang
tindakan polis atas penglibatan mereka dengan pertubuhan tersebut.
“Kerajaan negeri Pulau Pinang akan menyediakan peguam dan dana guaman untuk membela mana-mana anggota PPS yang ditahan secara salah oleh polis, bukan atas apa-apa kesalahan jenayah, tetapi kerana baik hati dan membantu orang ramai.
"Ini susulan kepada ugutan berbentuk membuli oleh Ketua Polis Negara (Tan Sri) Khalid Abu Bakar yang berkata polis akan menahan anggota PPS sekiranya mereka meneruskan aktiviti mereka,” kata Lim dalam kenyataannya.
Khalid semalam dilaporkan berkata PPS menyimpang dari objektif keselamatan awam dan menyerang anggota awam, dengan dua laporan polis dibuat ke atas badan tersebut setakat ini.
Tidak persoal empat tahun lalu
Beliau juga mengisytiharkan PPS sebagai pertubuhan haram kerana tidak berdaftar dengan Jabatan Pendaftar Pertubuhan.
Lim bagaimanapun menggelarkan Khalid sebagai “penipu” dan menegaskan bahawa PPS sentiasa menumpukan soal keselamatan orang awam.
Beliau juga berikrar bahawa kerajaan negeri akan bekerjasama sepenuhnya agar polis dapat mengambil tindakan tegas jika terdapat kes melibatkan jenayah dilakukan oleh PPS.
Tambahnya exco Pulau Pinang, Phee Boon Poh bertanggungjawab memastikan anggota PPS yang melakukan kesalahan akan dihukum.
Katanya lagi, kesahan PPS dari segi undang-undang tidak dipersoalkan ketika ditubuhkan oleh kerajaan negeri empat tahun lalu, dan sehingga kini polis tempatan bekerjasama dengan badan tersebut.
Katanya lagi, PPS tiada perbezaan dengan jawatankasa pembangunan dan keselamatan kampung (JKKK) yang juga tidak berdaftar dengan ROS.
Beliau juga berkata, kes serangan terpencil tidak boleh dijadikan alasan untuk menghukum keseluruhan badan tersebut.
“Kerajaan negeri Pulau Pinang akan menyediakan peguam dan dana guaman untuk membela mana-mana anggota PPS yang ditahan secara salah oleh polis, bukan atas apa-apa kesalahan jenayah, tetapi kerana baik hati dan membantu orang ramai.
"Ini susulan kepada ugutan berbentuk membuli oleh Ketua Polis Negara (Tan Sri) Khalid Abu Bakar yang berkata polis akan menahan anggota PPS sekiranya mereka meneruskan aktiviti mereka,” kata Lim dalam kenyataannya.
Khalid semalam dilaporkan berkata PPS menyimpang dari objektif keselamatan awam dan menyerang anggota awam, dengan dua laporan polis dibuat ke atas badan tersebut setakat ini.
Tidak persoal empat tahun lalu
Beliau juga mengisytiharkan PPS sebagai pertubuhan haram kerana tidak berdaftar dengan Jabatan Pendaftar Pertubuhan.
Lim bagaimanapun menggelarkan Khalid sebagai “penipu” dan menegaskan bahawa PPS sentiasa menumpukan soal keselamatan orang awam.
Beliau juga berikrar bahawa kerajaan negeri akan bekerjasama sepenuhnya agar polis dapat mengambil tindakan tegas jika terdapat kes melibatkan jenayah dilakukan oleh PPS.
Tambahnya exco Pulau Pinang, Phee Boon Poh bertanggungjawab memastikan anggota PPS yang melakukan kesalahan akan dihukum.
Katanya lagi, kesahan PPS dari segi undang-undang tidak dipersoalkan ketika ditubuhkan oleh kerajaan negeri empat tahun lalu, dan sehingga kini polis tempatan bekerjasama dengan badan tersebut.
Katanya lagi, PPS tiada perbezaan dengan jawatankasa pembangunan dan keselamatan kampung (JKKK) yang juga tidak berdaftar dengan ROS.
Beliau juga berkata, kes serangan terpencil tidak boleh dijadikan alasan untuk menghukum keseluruhan badan tersebut.
Why punish 6,000 MAS staff over Putrajaya’s incompetence, asks Anwar
"Have you ever thought for a second, what is the future of these 6,000 families? Was it their fault? Were they lazy, incompetent?
"Whose fault is it? Why punish these guys, when those who committed the crime are given adequate compensation?" the PKR de facto leader said during his lecture for the Asian Renaissance Course at the Centre for Reform Democracy and Social Initiative in Puchong, in Selangor today.
Anwar said MAS had begun bleeding money after former prime minister Tun Dr Mahathir Mohamed and Tun Daim Zainuddin decided to privatise it.
Dr Mahathir brokered a deal that saw Tan Sri Tajuddin Ramli take out a RM1.79 billion loan in 1994 to buy a 32% majority stake in MAS.
Tajudin, a former MAS executive chairman, was badly affected by the 1997 Asian financial crisis and ended up selling his stake in the ailing airline to the government for RM1.79 billion – or RM8 a share – the same sum he paid in 2001. However, the company’s closing share price at the time Tajudin sold MAS was RM3.68.
"What happened next? MAS lost billions of ringgit, and Tajudin was given a gift of RM586 million ringgit," said Anwar today.
State investment vehicle Khazanah Nasional Berhad announced yesterday that 6,000 jobs will be cut at the national carrier, which has lost at least RM3 million a day for the first half of the current financial year.
Khazanah managing director Tan Sri Azman Mokhtar said RM6 billion will also be injected into MAS, adding that the money can be recovered within three years, with the flag carrier projected to attain profitability by the end of 2017, and when it prepares for relisting between 2018 and 2020.
"Prime Minister Datuk Seri Najib Razak says it is not a bailout, but an investment. RM6 billion to be spent and 6,000 staff to be sacrificed," said Anwar.
"The fundamental question is, why has it come to this?"
He pointed to the RM6.25 billion, 25-year catering contract awarded to Brahim's Holdings, which he said had burdened MAS for years.
"Never before has there been a deal involving giving a contract to anyone for 25 years. And this was given to the brother of a former prime minster," said Anwar, referring to Tun Abdullah Ahmad Badawi.
"All this weakened MAS and continued to burden it, until it has reached this point. Then came MH370 and MH17."
Anwar said it was unfair that the 6,000 MAS staff and their families are punished for matters beyond their control.
"If you want to be a leader, you must care for the people. You must understand the people's suffering," he said.
Yesterday, Najib said the job cuts would be done with compassion. And, if there was a need to replace the chief executive officer during this period, opportunities would be given to locals.
Najib said the restructuring plan was only for the betterment of the national carrier, and help from Putrajaya was needed to see that being fulfilled.
On Thursday, MAS said its second-quarter nett loss widened to RM307 million from RM176 million for the same period last year, though the result was an improvement from the nett loss of RM443 million in the first quarter.
MAS warned of poor second-half earnings as passenger bookings continue to fall, with business hit by the shooting down of flight MH17 over Ukraine in July and the unexplained disappearance of flight MH370 in March. – August 30, 2014.
Saturday, 30 August 2014
POLIS INDIA TELAH MEMFAILKAN PERTUDUHAN RASUAH KEATAS TAN SRI ANANDA KRISHNAN BERSAMA-SAMA DENGAN BEKAS MENTERI INDIA KERANA RASUAH MELIBATKAN KUMPULAN MAXIS LAPAN TAHUN YANG LALU.
MUMBAI, Aug 30 — Polis Persekutuan India telah memfailkan tuduhan rasuah (corruption) dan konspirasi jenayah (criminal conspiration) ke atas tokoh perniagaan Malaysia yang terkenal sebagai mogul Media dan Telekomunikasi, T. Ananda Krishan.
Ananda yang menguasai Astro dan Maxis di Malaysia bakal dibicarakan bersama bekas Menteri Telekomunikasi India (2004-2007) Dayanidhi Maran dituduh berkompolot dan memberi suapan bagi membantu syarikat telekomunikasi Maxis mengambil alih ke atas penyedia rangkaian telefon bimbit India, lapan tahun lalu.
Turut didakwa ialah jutawan India yang juga merupakan adik kepada Dayanidhi, Kalanithi Maran dan pembantu kepada Ananda Krishna, Augustus Ralph Marshall. Nama kesemua mereka dan ramai lagi berada dalam kertas pertuduhan yang difailkan di Mahkamah New Delhi hari ini
The case is separate from a massive scandal that a state auditor said had lost the government about US$29 billion (RM91.4 billion) during a 2008 telecoms permits sale process. Another former telecoms minister and several company executives are among the accused in an ongoing trial over that case.
The Central Bureau of Investigation (CBI), India's top crime-fighting agency, started investigating the Maran brothers and Krishnan in 2011 after allegations that the telecoms minister had forced the sale of mobile carrier Aircel, allowing Krishnan's Maxis to acquire a controlling stake in 2006.
"The investigation revealed that the then (telecoms minister) had allegedly abused (his) official position and constricted the business environment of Chennai-based private firm on frivolous grounds with an intent to force its exit from telecom business and its sale to Malaysia-based company," the CBI said in a statement yesterday.
Companies controlled by billionaire Kalanithi Maran's Sun Group, which runs a media business including television channels and satellite TV services, had received "illegal gratification" totalling about 7.42 billion rupees (RM390 million), the CBI said. About 5.49 billion rupees of it was "in the garb of" the premium paid for the purchase of a stake in a Sun Group company, the agency said.
The charges against the Marans, Anandakrishnan (pic) and his aide include criminal conspiracy, the CBI said. Astro All Asia Networks Plc, Maxis Communications Bhd, South Asia Entertainment Holdings Ltd – all part of Anandakrishnan's business empire – and Sun Group's Sun Direct TV Pvt. Ltd have also been named in the police charge sheet.
A spokeswoman for Maxis said she could not immediately comment. A Sun Group spokesman also declined comment. Dayanidhi Maran and Kalanithi Maran could not be immediately reached for a comment.
Dayanidhi Maran has previously denied any wrongdoing. Maxis had said in October 2011 that it was cooperating with the probe and was confident that the allegations against it would prove to be "unfounded and without basis." – Reuters, August 30, 2014. 6:22PM - 30 Aug 2014
'Tak waras melabur RM6b dalam syarikat rugi'
DAP Perak membidas kenyataan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak yang
menyifatkan suntikan dana RM6 bilion oleh Khazanah ke dalam Sistem
Penerbangan Malaysia (MAS) sebagai satu bentuk pelaburan.
"Tiada rakyat Malaysia yang percaya apabila Najib menyifatkan suntikan RM6 bilion itu sebagai satu pelaburan dan bukan langkah menyelamat.
"Kenapa seorang pelabur yang waras mahu melabur dalam syarikat yang sudah kerugian RM4.3 bilion dalam masa tiga tahun lalu," kata ketua biro pembangunan ekonomi DAP, Ching Zhemin dalam kenyataannya.
Menurut Chong, jelas bahawa kerajaan cuba menyelamatkan MAS dan tidak membenarkannya untuk memfailkan kebankrapan seperti yang biasa dilakukan syarikat lain dalam situasi sama.
Beliau turut mengkritik cadangan MAS untuk memudahkan perpindahan kakitangan dan menyemak semula kontrak kakitangannya.
Menurut Chong, tindakan seperti itu, termasuk perlindungan dari segi legislatif ke tas MAS hanya boleh dibuat sekiranya syarikat tersebut memfailkan notis kebankrapan di bawah Seksyen 176 Akta Syarikat 1965.
Menurut Chong, MAS masih boleh beroperasi di bawah pengurusan syarikat baru menggunakan nama yang sama sekiranya Suruhanjaya Syarikat Malaysia membenarkannya berbuat demikian.
Pensyarah Jabatan Pengajian Strategik dan Antarabangsa, Fakulti Sastera dan Sains Sosial, Universiti Malaya, Prof Datuk Mohamad Abu Bakar menyifatkan Pas akan tetap disayangi Umno selagi parti itu tidak berkuasa.
Beliau mendakwa Umno akan mengelakkan saingan dengan Pas sekiranya Pas dilihat mampu menggoyahkan kedudukannya.
“Apabila menyebut tentang perhubungan antara Umno dengan Pas sebagai perhubungan antara ‘Tom and Jerry’, nampaknya begini. Sepanjang sejarah antara keduanya, ternyata Umno sayangkan Pas selagi Pas tidak berkuasa.
“Umno sayangkan Pas selagi Pas boleh dijadikan hujah untuk dia berlawanan dengan parti-parti lain. Tapi kalau Pas itu telah membesar mampu menggoyahkan kedudukannya, saingan itu ia akan elak,” katanya ketika sesi soal jawab pada Wacana Kemerdekaan Malaysia: Satu Penilaian Semula dari Perspektif Melayu/Islam, di Unisel hari ini.
"Tiada rakyat Malaysia yang percaya apabila Najib menyifatkan suntikan RM6 bilion itu sebagai satu pelaburan dan bukan langkah menyelamat.
"Kenapa seorang pelabur yang waras mahu melabur dalam syarikat yang sudah kerugian RM4.3 bilion dalam masa tiga tahun lalu," kata ketua biro pembangunan ekonomi DAP, Ching Zhemin dalam kenyataannya.
Menurut Chong, jelas bahawa kerajaan cuba menyelamatkan MAS dan tidak membenarkannya untuk memfailkan kebankrapan seperti yang biasa dilakukan syarikat lain dalam situasi sama.
Beliau turut mengkritik cadangan MAS untuk memudahkan perpindahan kakitangan dan menyemak semula kontrak kakitangannya.
Menurut Chong, tindakan seperti itu, termasuk perlindungan dari segi legislatif ke tas MAS hanya boleh dibuat sekiranya syarikat tersebut memfailkan notis kebankrapan di bawah Seksyen 176 Akta Syarikat 1965.
Menurut Chong, MAS masih boleh beroperasi di bawah pengurusan syarikat baru menggunakan nama yang sama sekiranya Suruhanjaya Syarikat Malaysia membenarkannya berbuat demikian.
Saturday, 30 August 2014
SELAGI PAS TIDAK BERKUASA, UMNO AKAN TETAP SAYANG .. PROF DATUK MOHAMMAD ABU BAKAR.
Pensyarah Jabatan Pengajian Strategik dan Antarabangsa, Fakulti Sastera dan Sains Sosial, Universiti Malaya, Prof Datuk Mohamad Abu Bakar menyifatkan Pas akan tetap disayangi Umno selagi parti itu tidak berkuasa.
Beliau mendakwa Umno akan mengelakkan saingan dengan Pas sekiranya Pas dilihat mampu menggoyahkan kedudukannya.
“Apabila menyebut tentang perhubungan antara Umno dengan Pas sebagai perhubungan antara ‘Tom and Jerry’, nampaknya begini. Sepanjang sejarah antara keduanya, ternyata Umno sayangkan Pas selagi Pas tidak berkuasa.
“Umno sayangkan Pas selagi Pas boleh dijadikan hujah untuk dia berlawanan dengan parti-parti lain. Tapi kalau Pas itu telah membesar mampu menggoyahkan kedudukannya, saingan itu ia akan elak,” katanya ketika sesi soal jawab pada Wacana Kemerdekaan Malaysia: Satu Penilaian Semula dari Perspektif Melayu/Islam, di Unisel hari ini.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan