Hadis-hadis Nabawi
Tentang
Kabar Gembira Munculnya Imam Mahdi as
Sesungguhnya hadist-hadist yang diriwayatkan dari Rasulullah
saw tentang imam Mahdi as merupakan kelompok terbesar dan terbanyak yang
memberikan kabar gembira akan datangnya penyelamat akhir zaman tersebut. Perlu diperhatikan bahwa hadist-hadist yang ada di dalam kitab-kitab Ahli-sunnah tentang imam Mahdi as, kebanyakannya diriwayatkan dari Rasulullah saw, dengan sanad / jalur yang banyak dan kandungan yang bermacam-macam.
Terkadang Rasulullah saw mengkhabarkan imamMahdi di sela-sela / bersama para imam yang lain, di mana beliau dikenalkan sebagai imam kedua belas dan terakhir. Terkadang beliau menghabarkan kalau Mahdi adalah orang putra cucu sayyidah Fatimah Zahro as, dan sesungguhnya dia dari keturunan imam Husain as dan imam ke sembilan yang terlahir dari imam Husain as.
Dan anda akan mengetahui nantinya bahwa Rasulullah saw telah memberikan kabar gembira akan datangnya imam Mahdi as pada kesempatan dan kondisi yang banyak serta di pelbagai moment penting. Yang mengindikasikan bahwa pembahasan ini sangatlah urgen dan tidak bias dipandang sebelah mata.
Inilah hadis-hadis tentang imam yang diriwayatkan dari Rasulullah saw, dan tentunya hanya sebagian saja dari hadis-hadis tersebut yang akan kami bawakan:
- Dari Said bin Jubair dari ibn Abbas, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya para halifahku dan wasiku serta hujjah-hujjah Allah atas makhluk setelahku adalah dua belas orang, yang pertama dari mereka adalah saudaraku dan yang terakhir dari mereka adalah purtaku. Kemudian di tanyakan: wahai Rasulullah siapakah saudaramu itu? Rasul bersabda: Ali bin Abi Tholib. Ditanyakan: dan siapakah putramu itu? beliau bersabda: dia adalah Mahdi yang akan memenuhinya (memenuhi bumi) dengan keadilan sebagaimana bumi telah telah dipenuhi dengan kezaliman, sumpah demi Zat yang mengutusku kepada manusia dengan kebenaran, seandainya dunia ini tidak tersisa kecuali satu hari maka Allah pasti akan memanjangkan hari itu sampai munculnya putraku Mahdi as, maka akan turun ruh Allah Isa bin Maryam dan akan sholat dibelakangnya, maka bumi akan bersinar dengan cahayanya, dan akan sampai kerajaannya di barat dan di timur [1].
- Hudzaifah berkata: Rasulullah saw bersabda: Mahdi adalah putraku yang wajahnya seperti bintang kejora. [2]
- Juga dari Hudzaifah ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Mahdi adalah putraku yang wajahnya seperti bintang kejora, warana kulitnya seperti warna kulit orang Arab, dan badannya seperti badan orang Israel (Yahudi) yang akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman, penduduk langit akan rela atas kepemimpinannya, dan begitu juga burung di angkasa, di mana beliau akan memerintah selama dua puluh tahun. [3]
- Dari imam Muhammad Bagir bin Ali Zainala Abidin dari ayahnya dari Amiril mu’minin Ali bin Abi Thalib as bersabda: Rasul saw bersabda: Mahdi adalah putraku, dia akan hilang dari pandangan mata (gaib), dunia akan dilanda kebingungan yang dapat menyesatkan manusia, dia akan datang sebagai simpanan atau "sejata andalan" dari para nabi, maka dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kezaliman dan kesesatan. [4]
- Diriwayatkan dari al-Kanduzi al-Hanafi dari Abi Basir dari imam Ja’far Shodiq dari ayahnya dari Amirail mu’minin Ali bin Abi Thalib as bersabda: Rasulullah saw bersabda: Mahdi dari anak cucuku namanya sama dengan namaku, kunyahnya sama dengan kunyahku, dan dialah orang yang paling mirip dengan diriku dari segi penciptaan dan budi-pekerti, dia akan hilang dari pandangan mata (gaib), ummat akan dilanda kebingungan sehingga sesatlah mereka dari agama mereka, maka ketika itu dia akan datang bersinar laksana bintang kejora yang terang benderang, dan akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhinya dengan kesesatan dan kezaliman. [5]
- Diriwayatkan dari al-Majlisi dari dari Syeh Mufid dari Abi Ayyub al Ansori berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Sayyidah fatimah as (saat beliau terbaring sakit): aku bersumpah demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya sesungguhnya ummatku pasti akan memiliki Mahdi (penyelamat akhir zaman), dan dia akan muncul darimu –alias dari anak cucumu- . [6]
- Dari Makhul dari imam Ali bin Abi Thalib as bersabda: aku berkata wahai rasulullah! Apaka Mahdi termasuk dari kita (keluarga Muhammad saw) atau selain dari keluarga kita? Maka Rasulullah saw bersabda: tidak, Mahdi adalah termasuk dari keluarga kita, Allah SWT akan mengakhiri agamanya melalui perantara kita sebagaimana Allah telah membukanya melalui perantara kita, dengan kita mereka terselamatkan dari fitnah atau cobaan sebagaimana mereka juga telah terbebas dari belengu kemusrikan berkat kita, dengan kitalah hati-hati manusia menjadi lunak setelah dialanda kerasnya permusuhan, dengan kitalah manusia yang dulunya bersengketa menjadi saling kasih dalam ikatan persaudaraan. [7]
- Dari Hisyam bin Salim dari imam Ja’far Shadiq dari ayahnya dari kakeknya as, beliau bersabda: Rasulullah saw bersabada: al-Qoim dari anak cucuku, namanya sama dengan namaku, dan kunyahnya sama dengan kunyahku, perangai dan sopan-santunnya sama dengan diriku, dia menerapkan sunnah yang mirip sunnahku, dia tegakkan agama dan ajaranku di antara manusia, dia mengajak mereka kepada kitab Allah swt, barang siapa yang taat kepadanya maka dia telah taat kepadaku dan barang siapa yang bermaksiat kepadanya maka dia telah bermaksiat kepadaku, barang siapa yang mengingkari gaibahnya maka dia telah menginkariku, dan barang siapa yang membohonginya maka dia telah membohongiku, dan barang siapa mempercayainya maka dia telah mempercayaiku, hanya kepada Allah SWT semata aku adukan orang-orang yang membohongiku dalam perkaranya dan orang-orang yang mendustakan perkataanku dan urusannya, dan orang yang menyesatkatkan kaumku dari jalan yang lurus... [8]
- Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw bersabda: Ali bin Abi Thalib adalah pemimpin ummatku, dan penggantiku sepeninggalku, dan dari anak cucunya akan bangkit dan muncul al-Qoim al-Muntadzar yang Allah akan memenuhi bumi dengan keadilan dengannya, sebagaimana bumi telah dipenuhi oleh kesesatan dan kezaliman, aku bersumpah demi dzat yang telah mengutusku kepada manusia: sesungguhnya orang-oarang yang tetap dan berpegang teguh dengan keimanan (pada masa gaibnya), itu sangatlah sedikit sekali. Maka Jabir bin Abdullah al Ansori bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri nabi seraya berkata:” wahai Rasulullah, apakah al-Qoim yang akan muncul dari anak cucumu itu mengalami masa gaib juga?. Rasulullah saw menjawab: ia sumpah demi tuhan. Wahai Jabir sesungguhnya ini adalah urusan dari urusan-urusan Allah SWT, dan misteri/rahasiaNya, yang tidak dapat diketahui oleh hambanya, maka berhati-hatilah akan keraguan atas urusan Allah SWT, karena hal tersebut adalah sebuah bentuk kekufuran. [9]
- Dari Abi Said al Khadzri (dalam hadistnya yang panjang) berkata: Rasulullah saw bersabda (kepada Sayyidah Fathimah as) : Wahai anakku sesungguhnya kita (Ahlul bait) diberi tujuh sesuatu yang tidak ada seorangpun yang memiliknya:
2.Wasi kita adalah sebaik-baik wasi, dan itu adalah suamimu sendiri.
3.Syahid kita adalah sebaik-baik syuhada’, dan beliau adalah paman ayahmu Hamzah.
4. Hanya dari kitalah yang nantinya di surga dianugerahi dua sayap berwarna hijau, dan itu adalah putra pamanmu Ja’far.
5-6. Dari kita, anak cucu ummat ini bersumber, dan mereka berdua adalah kedua anakmu Hasan dan Husain.
7. Dari kita (demi Allah yang tiada tuhan selain dia) Mahdi yang mana Isa bin Maryam sholat di belakangnya, kemudian mengelus pundak al-Husain seraya berkata: dari dia, beliau mengulangnya sebayak tiga kali. [10] Dalam kitab al-Bayan karya Syafi’i al-Kunji, Rasulullah saw bersabda: dari dialah (al-Husain) Mahdi da penyelamat umat ini.
- Dari Jabir bin Abdullah al-Anshori berkata: Rasulullah saw bersabda: Isa bin maryam as akan turun –dari langit- kemudian pemimpin mereka –umat ini- Mahdi berkata: kemarilah shalat bersama kami / pimpinlah shalat kami, maka nabi Isa menjawab: tidak, sesungguhnya sebagian dari kalian adalah pemimpin dari sebagian yang lain,hal ini merupakan penghormatan bagi umat ini. [11]
- Dalam kitab Faraidus simthain, dari imam Ali Ridho bin Musa dari ayahnya dari kakek beliau as, bersabda: Rasulullah saw bersabda: barangsiapa yang mau berpegang teguh dengan agamaku dan menaiki perahu keselamatan maka hendaklah dia mengikuti Ali bin Bin Thalib as, dan memusuhi para musuhnya, dan mengikuti wali yang diikutinya, sesungguhnya dia adalah wasi dan khalifah sepeninggalku, baik ketika aku masih hidup atau setelah aku mati kelak, dan dia adalah pemimpin semua orang muslim, dan pemimpin semua orang mukmin setelahku, perkataannya adalah perkataanku, perintahnya adalah perintaku, larangannya adalah laranganku, dan yang mengikutinya berarti dia mengikutiku, dan yang menolongnya berarti dia menolongku, dan yang menghianatinya berarti menghianatiku;
Kemudian Rasulullah saw bersabda: Hasan dan Husain as keduanya adalah pemimpin umatku sepeninggal ayah mereka, dan pemimpin pemuda ahli syurga, ibu mereka adalah penghulu wanita dunia, ayah mereka adalah pemimpin para washi, dan dari anak cucu Husain sembilan imam akan muncul, yang kesembilan dari mereka adalah al-Qaim putraku, ketaatan kepada mereka adalah ketaatan kepadaku, dan bermaksiat kepada mereka sama halnya dengan bermaksiat terhadapku.
- Rasulullah saw dalam pidatonya di hari Gadir dan di depan 120 ribu umat islam bersabda: “wahai manusia: cahaya itu bersumber dari Allah SWT, yang kemudian berjalan di dalamdiriku, kemudian di Ali, kemudian di anak cucuku dan berakhir di al-Qaim Mahdi as,...[12]
Kita juga telah mengetahui dari beliau bahwa Mahdi as akan memenuhi dunia dengan keadilan setelah disesaki oleh kezaliman dan kebatilan. Hal ini juga sebuah penguatan akan hal ini, yang mengenai penjelasan lebih lanjut, insya Allah pada kesempatan mendatang.
Adapun penyebutan secara bersama-sama dzulm dan jaur, juga kata adl dan qisth, dapat berarti bahwa dzulm itu berasal kebanyakan umat manusia, sedang jaur dari kalangan terpandang masyarakat atau para pemimpin. Sebagaimana kata adl bisa diartikan sebagai dari para penguasa dan qisth dari masyarakat kebanyakan.
Dan sebelumnya telah kita bawakan bahwa Rasul saw bersabda: kulitnya seperti kulit kaum Arab dan postur tubuh seperti orang yahudi kebanyakan. Perlu diketahui bahwa banyak penduduk negeri Yordania dan Palestina yang memiliki tinggi badan yang lumayan, tidak seperti tinggi badan penduduk Jepang atau China yang rata-rata pendek dan cethol.
[1] Faraidu Samthain, jild, Bihar juz, 51, halaman 71.
[2] Kanzul ‘umal, juz 7.
[3]‘Idu durar, bab ke-3.
[4] Faraidu Samthain.
[5] Yanabi’ul mawadah.
[6] Biharul Anwar, juz 51, halaman 67.
[7] Biharul Anwar, juz 51.
[8] Biharul Anwar, juz 51.
[9] Biharul Anwar, juz 51.
[10] Biharul Anwar, juz 51.
[11] Al-‘Arain, Hafiz Abi Nu’aim.
[12] Ihtijaj, karya Thabarsi.
SIAPA IMAM AL-MAHDI ???
SEJAK dahulu
hinggalah ke hari ini masalah siapakah sebenarnya AI-Mahdi tidak
henti-henti menjadi perkara yang diperbahaskan. Akibat daripada itu,
terdapat setengah golongan umat Islam yang cuba mengandaikan seseorang
sebagai Al-Mahdi. Sementara setengah pihak pula (Ahlu Sunnah WaI Jamaah)
tidak menetapkan seseorang sebagai Al-Mahdi, sebaliknya menyerahkan
perkara tersebut kepada urusan Allah SWT. Apa yang penting bagi kita
ialah yakin akan kemunculannya sebagaimana yang dikhabarkan oleh
Rasulullah SAW.
Bagi menjelaskan siapakah sebenarnya Ai-Mahdi, marilah kita merujuk
kepada kitab-kitab para ulama Islam yang mu’tabar dan diakui
kesahihannya. Di antara kitab-kitab tersebut ialah Al-Hawi
Lii Fatawa karangan Imam As-Suyuti, Mukhtasar Fil Mahdi Al-Muntadzar dan
As-Sawaiqul Mukhriqat karangan Ibnu Hajjar Al-Haitami, At-Tawadhihu Fl
Tawaturi Ma Jaa Fil Muntadziri Waddajal Wal Masihi karangan Al-Allamah
AsSyaukani, Ibrazul Wahmil Maknun Min Kalam Ibni Khaldun karangan
Al-Muhaddits Sayid Ahmad Siddiq Al-Ghumari dan
banyak lagi kitab-kitab lainnya yang menerangkan secara jelas
tanda-tanda dan sifat-sifat Al-Mahdi sebagaimana yang disebutkan oleh
hadits-hadits Rasulullah SAW.
Kitab-kitab tersebut menerangkan bahawa nama Al-Mahdi ialah
Muhammad bin Abdullah sementara gelarannya pula ialah Abu Abdullah.
Menurut riwayat yang sah Al-Mahdi adalah dari keturunan Sayidina Hassan
bin Ali. Sesungguhnya telah tsabit bahawa Al-Mahdi
adalah keturunan Hassan bin Ali sebagaimana yang tersebut di dalam
hadits sahih yang diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Daud dalam Sunannya,
“Telah berkata Ali sambil memandang puteranya Hassan,”
Sesungguhnya Puteraku ini ialah sayid sebagaimana yang telah dinamakan
oleh Nabi SA W. Dari keturunannya akan lahir seorang lelaki yang namanya
seperti nama Nabi kamu, menyerupai baginda dalam perangai dan tidak
menyerupai baginda dalam rupa dan bentuk.”
Hadits
ini telah disahkan oleh para ulama di antaranya Al-Manawi di
dalam kitabnya Al-Kabir,
Ibnu Atsir dalam kitabnya An-Nihayah,
Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalan
kitabnya Gharibul Hadits dan Al-Manarul
Munif Fi Sahihi Wad Dha’if, Al-Muhaddits Sayid Ahmad Siddiq
Al-Ghumari di dalam
kitabnyaAqidah Ahlil Islam Fi Nuzuli Isa AS dan
lain-lain lagi.
Di dalam kitab Naqdul
Manqul m.s 8O pengarang
kitab tersebut memetik kenyataan lbnu
Qayyim Al-Jauziyah, “kebanyakan hadits-hadits menunjukkan bahawa
Al-Mahdi adalah anak dari Sayidina Hassan bin Ali.”
Abu Thahir Muhd Syamsul Haq dalam kitabnya ‘Aunal
Ma’bud (syarah Sunan Abu
Daud), memetik kenyataan Al-Hafiz
Imanuddin yang menyebut
bahawa hadits-hadits mengenai Al-Mahdi menunjukkan bahawa Ia dari ahli
bait Rasulullah SAW, zuriat Fatimah dan anaknya Hassan bin Ali. (sila
rujuk kitab ‘Aunal Ma’bud juzu’ II m.s 374 dan 382)
Tersebut di dalam kitab Hasyiah As-Sabban ms 137, bahawa
riwayat yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan Al-Hussin adalah terlalu
lemah. Sementara di dalam kitab Al-Iza’ah m.s
147 riwayat yang mengatakan Al-Mahdi dari keturunan AI-Hussin bin Ali
adalah dha’if.
Terdapat juga hadits-hadits yang menyatakan bahawa Al-Mahdi
dari keturunan Al-Abbas bin Abdul Muttalib. Maka para ulama hadits
menghimpunkan hadits yang berlawanan. Iaitu hadits-hadits yang
mengatakan Al-Mahdi dari keturunan Sayidina Hassan bin Ali adalah sah
dan hadits yang mengatakan AI-Mahdi dari keturunan Al-Abbas dan
Al.Hussin adalah dha’if. Ini adalah sebagaimana kenyataan yang dibuat
oleh Al-Hafiz Abut Hassan Ad-Darqatni.
Hadith Tentang Al-Mahdi
1. Dari Jabir bin Abdullah ra katanya ; "Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, :
"Sentiasa ada di kalangan umatku golongan yang berperang di atas
kebenaran, mereka sentiasa zahir hingga hari Qiamat. Sabdanya lagi:
"Kemudian turun Isya bin Maryam AS dari langit, dan berkata pemimpin
mereka (Imam Mahdi), silalah menjadi imam solat kami dan Nabi Isya
menjawab, tidak, bahawa sebahagian Kamu sebagai kemuliaan Allah SWT ke
atas umat ini (umat Islam) . Hadtih
riwayat Muslim.
2. Dari Ali bin Abu Talib bahawa Rasulullah SAW bersabda :
"Al-Mahdi itu dari ahlul bait, Allah membawa kebaikan dengannya dalam
satu malam. Hadith
riwayat Imam Ahmad.
3. Dari Dzar dari
Abdullah dari Nabi SAW yang bersabda : "Sekiranya dunia hanya tinggal
sehari sahaja (sebelum qiamat) nescaya Allah memanjangkan hari itu
sehingga bangkit padanya seorang lelaki dari keturunanku atau dari kaum
keluargaku, yang namanya spt namaku, nama bapanya spt nama bapaku, ia
akan memenuhi bumi dengan keadilan dan saksama sebagaimana bumi dipenuhi
kezaliman dan kekejaman. Hadith
riwayat Abu Daud dan Turmizi.
4. Dari Abu Said
Al-Khudri ra berkata : "Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ;
"Akan lahir dari umatku seorang lelaki yang menyeru dengan sunahku,
Allah menurunkan hujan dari langit untuknya, bumi mengeluarkan kasil dan
darinya buni dipenuhi dengan kedurjaan dan kekejaman. Ia memerintah umat
ini selama tujuh tahun dan akan berada di baitul Maqdis. Hadith
riwayat At-Tabarani.
5. Dari Aishah ra katanya, Rasulullah SAW telah bersabda :
"Al-Mahdi itu seorang lelaki dari cucuku, ia akan berperang atas
Sunnahku spt aku berperang atas wahyu". Hadith
riwayat Na'im bin Hammad
6. Dari Said bin Al-Musaiyab dari Ummu Salmah yang berkata,
"Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Al-Mahdi itu dari
keturunanku dari anak cucu Fatimah". Hadith
riwayat Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, An-Nasa'i, At-Tabarani dan
Al-Hakim
Namun, tidak terdapat hadits yang menyebut mengapa AI-Mahdi dinamakan
Al-Mahdi, tetapi terdapat dua atsar sahabat dalam hal ini. Abdullah bin
Syuzab berkata,
“Sebab ia dinamakan Al-Mahdi ialah kerana ia menunjukkan satu gunung di
gunung negeri Syam. Ia mengeluarkan dari gua gunung tersebut
lembaran-lembaran kitab Taurat. Al-Mahdi berhujah melawan orang-orang
Yahudi menggunakan kitab tersebut dan mereka akhirnya kalah. Maka salah
satu kumpulan orang-orang Yahudi memeluk Islam.” Atsar ini diriwayatkan
oleh Al-Hafiz Ad-Dani dalam Sunannya.
Daripada Ka’ab
bin Alaqamah berkata,
“Sebab dinamakannya Al-Mahdi ialah kerana ia menunjukkan pada suatu
perkara yang telah hilang,
dia mengeluarkan peti dari negeri Antakiah (peti berisi lembaran kitab
Taurat dan lain-lain). Diriwayatkan oleh Na’im bin Hammad dalam kitabnya
Al-Fitan.
Al-Muhaddits
Sayid Ahmad Siddiq Al-Ghumari menerangkan
di dalam kitabnya Aqidah
Ahlil Islam Fi Nuzuli Isa AS bahawa
Al-Mahdi dilahirkan di Madinah Al-Munawwarah serta dibesarkan di sana.
Sebelum umat Islam berbai’at dengannya, berlakulah satu peperangan yang
besar di antara penduduk Madinah dengan tentera-tentera As-Syufiani.
Dalam peperangan tersebut, penduduk Madinah mengalami kekalahan dan
mereka lari bersama-sama Al-Mahdi ke Makkah. Di Makkah datanglah orang
dari berbagai-bagal negeri kerana berbai’at dengannya di suatu tempat
iaitu di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim.
Tanda-tanda keluarnya Al-Mahdi dinyatakan di dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Said, Ummu Salamah, Aisyah bin Malik dan Huzaifah
Al-Yamani.
Di antara tanda-tanda menunjukkan kemunculan Al-Mahdi itu ada
beberapa perkara:
1. Pecah Sungai Furat yang terbesar dalam negeri Iraq masuk ke Laut
Parsi.
2. Gerhana bulan pada awal malan daripada bulan Ramadhan dan gerhana
matahari dari awal bulan Ramadhan.
3. Gerhana bulan dua kali dalam bulan Ramadhan
4. Naik tanduk di langit umpama beberapa gigi.
5. Naik bintang yang
berekor yang cerah di sebelah timur
6. Zahir api yang
besar dari timur selama tiga malam atau tujuh malam
7. Zahir kelam pada
langit.
8. Zahir merah pada langit yang berhamburan ia pada segala tepi langit
yang lain daripada merah di tepi langit yang biasa.
9. Seruan yang umum dari langit kepada sekelian ahli bumi dengan loghat
masing-masing bahawa Al-Mahdi telah zahir.
10. Tenggelam kampung
Khrastan di dalam negeri Syam (Syria).
11. Diserukan daripada Iangit akan nama Imam Mahdi dengan seruan yang
tersangat kuat hingga didengar oleh alhi bumi danipada Timur ke Barat.
Maka orang yang tidur menjadi jaga, orang yang berdiri menjadi duduk dan
orang yang terduduk menjadi terdiri di atas kedua kakinya kerana terlalu
terkejut.
12. Zahir jemaah dari lelaki atau kuda di dalam bulan Syawal. Kemudian
maka kedengaran suara yang menunjuk atas yang bathil. Peperangan dalam
bulan Zulhijjah serta ramai sehingga mengalir darah di atas Jamratul
Aqabah di Mina (tempat melontar).
13. Zahir banyak gempa bumi.
14. Datang dua seruan dari langit. Seruan yang pertama iaitulah seruan
daripada langit dengan katanya, “Ketahuilah olehmu akan bahawa seorang
yang keluar pada bumi yang bernama Mahdi itu sebenarnya keluarga
Muhammad.” (Dan seruan kedua) iaitulah seruan syaitan dengan katanya,
“Ketahuilah olehmu bahawa seorang yang keluar pada bumi yang bernama
Mahdi itu sebenarnya dari ketuarga Isa.” (Lihat AdDuratun Nafi’ah Fi
Isyratis Sa’ah)
Setengah-tengah ulama’ telah menamakan tokoh-tokoh tertentu sebagai
Al-Mahdi. Al-Mahdi yang mereka maksudkan ialah pemimpin-peminipin Islam
yang adil selepas Rasulullah SAW. berpandukan hadits Rasulullah SAW,
“Tetaplah kamu dengan sunnahku dan sunnah khulafa Ar-Rasydin
Al-Mahdi (yang mendapat petunjuk).” — Riwayat
Abu Daud dan At-Tarmizi
Berpandukan hadits ini maka para ulama Ahli Sunnah Wal Jammah ada yang
menentukan seseorang sebagai Al-Mahdi, tetapi bukanlah sebagai Al-Mahdi
Muntadzar sebagaimana yang disebut oleh Rasulullah SAW yang muncul di akhir zaman.
Hassan
Ibrahini Hassan dalam
kitabnya, Tarikhul Islam jüzu’ I m.s
407 menyebut dengan panjang lebar akan masalah ini dan menjelaskan, “Bahawa
Al-Mahdi yang dikatakan oleh beberapa ulama’ di dalam kitab-kitab mereka
ada beberapa orang itu bukanlah Al-Mahdi yang akan muncul di akhir
zaman.”
Al-Imam Ahmad Hanbal sendiri
pernah menyebut, “Bahawasanya Umar
bin Abdul Aziz tidak
syak lagi adalah ia Al-Mahdi, tetapi bukanlah Al-Mahdi yang akan keluar
di akhir zaman.
Tetapi adalah Al-Mahdi yang
mendirikan kebenaran dan kebajikan” (sila lihat kitab Naqdul Manqul ms
78-79)
Golongan
Syiah yang berpendapat bahawa Muhammad
bin Al-Hassan Al-Askari sebagai
Al-Mahdi juga tidak menyebutnya sebagai Al-Mahdi Muntadzar yang muncul
di akhir zaman. Sebaliknya mereka menyebutnya sebagai Al-Mahdi yang akan
memimpin mereka atas kebenaran dan kebajikan. (sila lihat kitab ‘Aunal
Ma’bud juzu’ II ms 382)
IMAM MAHDI DAN DAJAL
Kontroversi Imam Mahdi dan Dajjal.Di antara permasalahan ghaib yang sering menjadi kontroversi adalah masalah kemunculan Imam Mahdi dan Dajjal. Kontroversi bukan hanya karena perbedaan pandangan tentang apa dan siapa Imam Mahdi dan Dajjal, tetapi ditambah dengan munculnya orang-orang yang menyatakan diri sebagai Mahdi. Mirzza ghulam Ahmad pendiri Ahmadiyah, dan Bahaullah, adalah contoh orang yang mendakwakan diri sebagai Al-Mahdi, yang kemudian menimbulkan kontroversi di kalangan umat Islam. Hal ini tidak hanya terjadi di kalangan Islam tetapi juga di berbagai kalangan agama atau kepercayaan lain. Di kalangan Kristiani terkenal dengan Mesiah-nya, sedang dalam kepercayaan Jawa ada keyakinan tentang Ratu Adil.
Ada berbagai misteri tentang hal itu : Benarkah kemunculan Dajjal dan Mahdi merupakan kepercayaan Islam atau hanya Khurafat/takhayul belaka ? Apakah Al-Mahdi sama dengan Isa bin Maryam as, yang akan turun kembali ? Berikut uraian singkat berisi hadis-hadis tentang Imam Mahdi, Isa Ibn Maryam dan Dajjal.
Sebagian dari Tanda-tanda Akhir Zaman
Pertama kali harus dikatakan bahwa kepercayaan adanya Dajjal dan Imam Mahdi memang memiliki dasar yang kuat dalam hadis-hadis, baik Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dll. Masalah Dajjal, turunnya Isa bin Maryam, dan Munculnya Al-Mahdi adalah berkaitan dengan tanda-tanda hari kiamat. Kapan terjadinya hari Akhir Rasulullah menyatakan beliau tidak tahu, tetapi beliau banyak memberi gambaran tentang tanda-tanda hari Akhir di antaranya adalah kemunculan Dajjal, turunnya Isa dan Al-Mahdi.
Hudhaifa b. Usaid Ghifari meriwayatkan, Rasulullah mengatakan hari Akhir tidak akan datang hingga muncul 10 tanda dam beliau menyebutkan : munculnya asap, Dajjal, makhluk buruk, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam as, Ya'juj Ma'juj, retakan tanah di tiga tempat, barat, timur dan di Arabia .... (sahih Muslim, kitab Al-Fitan)Imam Mahdi dan Isa bin Maryam
Berkaitan dengan Imam Mahdi dan Isa bin Masyam as, berbagai riwayat menunjukkan sebagai berikut :
1. Imam Mahdi tidaklah sama dengan Isa as. Imam Mahdi bukanlah Isa bin Maryam, tetapi orang lain. Imam Mahdi akan turun dari kalangan Ahlul Bait (keturunan Nabi). Hal ini berdasarkan berbagai hadis Abu Daud, Trimidzi, Ahmad, Al-Hakim, dll.
Rasulullah saw bersabda : "Meskipun waktu yang tersisa untuk dunia tinggal hanya sehari (sebelum Hari Pembalasan), Allah akan memperpanjang hari itu, untuk memberi seorang raja dari Ahlul Baitku yang akan dipanggil dengan namaku. Dan dia akan mengisi dunia dengan kedamaian dan keadilan setelah sebelumnya penuh dengan kedzaliman dan tirani. ( Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad, hakim, dll)
Rasulullah saw bersabda : "Al-Mahdi adalah dari kita, anggota Ahlul-Bayt " (Sunan Ibn Majah)2. Nama Imam Mahdi adalah sama dengan Rasulullah saw, yaitu Muhammad.
Rasulullah saw bersabda : "Al-Mahdi adalah dari keluargaku, keturunan Fatimah" (Abu Daud, Ibn Majah, Baihaki)
Rasulullah saw bersabda : "Kami Bani Abdul Mutalib adalah pemipin dari penghuni sorga, yaitu aku sendiri (Rasulullah), Hamzah, Ali, Ja'far, Hasan, Husein, dan Al-Mahdi" (Ibn Majah, Al-Hakim)
Rasulullah saw bersabda : "Dunia tidak akan hancur, hingga mucnul seseorang di kalangan Arab yang namanya sama dengan namaku" (At-Tirmidzi)
Sebagian riwayat menyatakan Al-Mahdi keturunan al-Hasan, sedang riwayat lain dari al-Husein.3.Imam Mahdi akan membawa kedamaian, keadilan dan sangat dermawan. Setelah sebelumnya terdapat berbagai kesulitan dan kedzaliman. Masa kepemimpinan Al-Mahdi antara 7 - 9 tahun.
Sebagaimana hadis di atas, juga disebutkan di antaranya:
Dari Jabir Ibn Abdillah., Rasulullah saw berkata, "Akan datang di akhir waktu seorang khalifah yang akan membagi-bagikan banyak harta kepada orang-orang tanpa perhitungan" (Sahih Muslim).
Di Akhir masa, umatku akan mengalami masalah yang sangat berat yang belum pernah terjadi, sehingga manusid tidak dapat mencari jalan keluar. Kemudian Allah memunculkan seorang dari Ahl Baitku, yang akan mengisi dunia dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuh kedzaliman. Penghuni bumi dan langit akan mencintainya. langit akan menurunkan air di manapun, dan bumi akan memberi apa yang diperlukan dan akan mencari hijau di mana pun (Al-Hakim, Al-Haitami)
Rasulullah saw berkata,"Al-Mahdi akan muncul dalam umatku. Dia akan muncul selama sedikitnya 7 tahun dan paling banyak 9 tahun. Umatku akan mengalami perasaan yang tidak dialami sebelumnya. Akan terjadi limpahan makanan, yang tidak perlu disimpan sama sekali, harta pada saat itu berlimpah, sehingga jika seorang manusia meminta Mahdi, dia akan berkata: "Ini, ambil" (Ibn Majah)4. Isa bin Maryam akan muncul dan shalat bersama Al-Mahdi. Di beberapa riwayat, yang menjadi imam adalah Al-Mahdi.
Dan banyak hadis tentang itu.
Jabir Ibn Abdillah al-Ansari (RA) berkata: Aku mendengar rasulullah bersabda: "Suatu kelompok dari umatku akan berperang untuk kebenaran hingga mendekati Hari Perhitungan ketika Isa bin Maryam akan turun, dan pemimpin mereka akan meminta dia untuk mengimami shalat, tetapi Isa menolak dan berkata : "Tidak, sesungguhnya Allah telah menjadikan pemimpin untuk lainnya dan Dia memberikan rahmatnya kepada mereka." (Sahih Muslim, Ahmad, dll)5. Isa bin Maryam akan membunuh Dajjal, dibantu oleh Imam Mahdi.
Rasulullah bersabda: "Bagagimana keadaanmu jika Isa bin Maryam turun kepada kamu dan imammu adalah diantara kamu" (Sahih Bukhari)
Ibn Hajar menyatakan : "Imam Mahdi adalah dari umat ini, dan Isa as turun dan shalat di belakangnya " (Fathul Bari, syarh Sahih Bukhari)
Ibn Hajar dalam Al-Sawaiq, mengutip Abu al-Husain al-Ajiri : Sunah Nabi telah diriwayatkan melalui banyak rantai yang melebihi derajat mutawatir bahwa dia (Al-Mahdi) adalah Ahlul Baitnya, akan mengisi dunia dengan kebaikan, dan Isa bin Maryam akan turun pada saat itu dan dia (Al-Mahdi) akan membantu Isa membunuh Dajal di Palestina dan dia (Al-Mahdi) akan memimpin dunia dan Isa akan shalat di belakangnya.Sehubungan dengan Al-Mahdi, Al-Sayid Sabiq, ulama Ikhwanul Muslimin dalam Al- 'Aqa'id al-Islamiyyah, menyatakan : " Gagasan mengenai Al-Mahdi adalah betul-betul valid, dan itu adalah salah satu keyakinan Islam yang harus dipercaya"
Fatwa yang diberikan di Mekkah oleh Rabitatul 'Alamil Islami) on Oct. 11, 1976 (23 Shawwal 1396), menyatakan : Para hafidz (penghafal hadis) dan Ulama hadis telah memverifikasi bahwa terdapat hadis sahih dan hasan mengenai Al-Mahdi. Kebanyakan hadis-hadis ini melalui banyak rawi (mutawatir). Tidak diragukan bahwa kedudukan riwayat ini adalah sahih dan mutawatir. ... Dan bahwa kepercayaan akan Al-Mahdi adalah salah satu kepercayaan Ahl Al-Sunah wal Jamaah. Hanya orang tidak tahu Sunah dan pembuat bid'ah yang menolaknya.
Dajjal
Menurut berbagai riwayat Dajjal akan muncul di akhir zaman dan berbuat berbagai kerusakan.
Ciri-ciri Dajjal menurut Sahih Muslim (Kitab Al-Fitan) adalah :
- memiliki satu mata pembohong, mata kanannya buta.
- dahinya bertuliskan K-F-R (kafir), di mana setiap muslim dapat melihatnya
- akan membawa air dan api, di mana air berasa api, sedang api berasa air
- dalam versi lain, membawa (gambaran) sorga dan neraka, sorga yang dibawa ternyata neraka dan sebaliknya.
Dan lain-lain tanda menurut hadis-hadis
Dajal berbuat berbuat berbagai kerusakan terhadap kaum mukminin, sehingga dinyatakan oleh hadis :
Sayidina Imraan bin Husain (R.A.) menyatakan, saya mendengar Rasulullah (Salallahu Alayhi Wasallam) berkata: "Sejak kelahiran Adam (A.S.) hingga kedatangan Hari Qiyamah tidak ada fitnah (ujian, bencana) yang lebih besar daripada Dajjal."
Begitu beratnya bencana Dajjal, sehingga kita disunahkan membaca doa dalam setiap shalat (sesudah tahiyat Akhir) :Dajjal kemudian akan dibunuh oleh Isa bin Maryam....
Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahanam, wamin 'adzabil qabri, wamin fitnatil mahya wal mamaati, wa min syarri fitnatil masihid-dajjal
Ya Allah, sungguh kami berlindung dari adzab neraka jahanam, adzab kubur, fitnah hidup dan mati, serta dari buruknya bencana Dajjal (HR Al-Jamaah, kecuali Bukhari dan .. )
WALLAHU A'LAM
Siapa Imam Mahdi
Posted by aki2004 on Januari 4, 2009
Siri Pertama
Dunia
hari ini penuh dengan pembunuhan dan penindasan bagaikan tiada jalan
penyelesaian. Dunia hampir hancur dan rosak binasa disebabkan oleh
tangan jahat yang penuh noda dan dosa. Keadaan dunia yang kacau bilau
menginsafkan kita betapa hampirnya kepada hari qiamat. Dunia bagaikan
hanya menunggu waktu untuk timbul dan munculnya satu persatu tanda
qiamat yang terbesar iaitu bermula dengan munculnya Imam Mahdi diikuti
dengan kedatangan dajjal dan diakhiri dengan turunnya nabi Isa. Di sini
suka dikupaskan secara ringkas mengenai tanda-tanda qiamat sebagaimana
tersebut untuk renungan kita bersama.
KEDUDUKAN HADIS TENTANG IMAM MAHDI
Hadis
mengenai imam Mahdi adalah hadis mutawatir di mana ia diriwayatkan oleh
33 orang sahabat. Walau pun dalam sohih Bukhari dan Muslim tidak
dijelaskan tentang imam Mahdi secara terang di mana ia hanya disebut
sebagai imam, pemimpin yang soleh tetapi dalam banyak hadis daripada
perawi yang lain seperti Ibnu Majah, Tirmizi, Abu Daud dan selain mereka
maka ia disebut secara jelas tentang imam Mahdi melalui hadis sohih
dengan sanad yang sohih.
a. Contoh hadis daripada sohih Muslim yang tidak menyebut imam Mahdi secara jelas
Sebuah
hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim dan Ahmad daripada Jabir bin
Abdullah di mana dia telah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda :
لاتزال
طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة . قال : فينزل
عيسى بن مريم صلى الله عليه وسلم فيقول أميرهم : تعال صل لنا . فيقول : لا .
إن بعضكم على بعض أمراء تكرمة الله هذه الأمة
Maksudnya : Sentiasa
ada segolongan daripada umatku yang berjuang atas jalan kebenaran
secara berterus terang sehingga hari qiamat. Sabdanya lagi : Lalu
turunlah nabi Isa bin Maryam maka berkatalah pemimpin daripada kalangan
mereka (imam Mahdi) : Silalah bersembahyang bersama kami sebagai imam.
Lalu sabda Nabi Isa : Tidak! Sesungguhnya di kalangan kamu menjadi
pemimpin sebagai suatu penghormatan terhadap umat ini.
b. Contoh hadis yang terang menyebut nama Mahdi
Hadis yang diriwayatkan oleh imam Ahmad daripada Abi Said al-Khudri telah berkata bahawa Rasulullah s.a.w telah bersabda :
يكون
فى أمتي المهدي إن طال عمره أو قصر عاش سبع سنين أو ثمان سنين أو تسع سنين
يملأ الأرض قسطا وعدلا تخرج الأرض نباتها وتمطر السماء قطرها
Maksudnya : Akan
lahir dalam umatku Mahdi sekiranya dipanjangkan umurnya atau pendek
maka beliau akan hidup selama tujuh atau lapan atau sembilan tahun di
mana akan dilimpahi muka bumi ini kesaksamaan dan keadilan, keluar
tumbuh-tumbuhan daripada bumi dan turunnya hujan dari langit
NAMA SEBENAR IMAM MAHDI & KETURUNANNYA MENGIKUT HADIS
Nama
sebenar imam Mahdi ialah sama seperti nama nabi Muhammad s.a.w iaitu
Muhammad bin Abdullah daripada keturunan Rasulullah s.a.w melalui susur
galur Siti Fatimah dan Sayyidina Ali di mana kebanyakan ulama’
mengatakan melalui nasab Sayyidina Hasan walau pun ada juga yang
mengatakan daripada nasab Sayyidina Husin
a. Hadis
yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah dan Hakim daripada Ummu
Salamah telah berkata bahawa Rasulullah s.a.w telah bersabda :
المهدي من عترتي من ولد فاطمة
Maksudnya : Mahdi daripada keturunanku daripada anak Sayyidatina Fatimah
ANTARA SEBAB KEMUNCULAN IMAM MAHDI
Antara
sebab munculnya imam Mahdi berdasarkan kepada beberapa hadis nabi di
mana beliau muncul ketika dunia rosak dan penuh dengan kehancuran serta
kezaliman. Oleh itu Allah mendatangkan imam Mahdi sebagai seorang
pemimpin yang adil dan saksama sehingga keadilan dan keamanan dapat
diraih kembali.
Melalui
hadis juga bagaimana Rasulullah s.a.w memberitahu bahawa imam Mahdi
turut berhadapan dengan dajjal di mana kedatangannya menyebabkan dunia
yang aman kembali huru hara dan penuh dengan fitnah yang menggugat
keimanan. Imam Mahdi sendiri tidak mampu berhadapan dengan dajjal
melainkan dengan turunnya nabi Isa
KEADAAN KETIKA MUNCULNYA IMAM MAHDI
Menurut
ulama’ bahawa imam Mahdi akan muncul antara Ka’abah dan Makam Ibrahim
di Mekah. Beliau akan di bai’ah atau janji taat setia oleh 313 orang
iaitu sama jumlah dengan bilangan tentera Islam yang terkorban syahid
dalam peperangan Badar al-Kubra. Kemudian para muslimin
yang lain akan turut memberi bai’ah kepada beliau. Beliau akan mentadbir
bumi yang dulunya penuh dengan peperangan dan kezaliman kepada keamanan
dan keadilan.
Bersambung dengan kisah Dajjal
Rujukan :1. Kuliah Tuan Guru Hj Abdul Hadi Awang Mengenai Imam Mahdi
2. Dr Abdul ‘Alim Abdul ‘Azim al-Bastawi, al-Mahdi al-Muntazor, Maktabah Makkiah, cetakan pertama 19992. 3. Dr Umar Sulaiman al-Asyqar, al-Qiamah al-Syughra 1, Dar al-Nafais, cetakan ketujuh 1997
Imam Mahdi
Artikel ini adalah tentang Imam Mahdi menurut Islam Sunni. Artikel lain menurut pandangan Islam Syi'ah ialah artikel Muhammad al-Mahdi.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Imam Mahdī (Arab الإمام المهدي, Muhammad al-Mahdī, Mehdi; "Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
Hal ini diterangkan dalam sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani.
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) | ” |
“ | Telah bersabda Rasulullah SAW, "Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya. (HR. Muslim dan Ahmad) | ” |
Etimologi
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di atas, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah.
Ciri-ciri Imam Mahdi
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) | ” |
Kemunculan Imam Mahdi
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:“ | Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah) | ” |
- Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:
“ | Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) | ” |
- Telah bersabda Rasullah SAW:
“ | Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah. (HR. Ahmad, Abu Dawud) | ” |
- Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ | Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad) | ” |
Kepemimpinan Imam Mahdi
Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud" dalam kompleks Al-Aqsa.
Referensi
- "Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal". Karya Amin Muhammad Jamaluddin. Penerbit Cendekia.
- "Al Mahdi" James Morris, Ibn Arabi Society
- "Nabi dan Rasul Terakhir Dan Al Mahdi: Siapakah Dia Sebenarnya?",Atmonadi, blog Atmonadi
Pengakuan Orang-orang Barat Terhadap Imam Mahdi
Di dalam post terbaru ini, kita akan lihat pengakuan orang-orang barat terhadap Imam Mahdi.
Agenda Yahudi yang Kesembilan (untuk memusnahkan umat Islam): Menjauhkan umat Islam dari memegang tampuk pemerintahan di negara-negara Islam dan jangan beri kesempatan bergerak.
“Kalau sudah ditemui seorang pemimpin Islam yang (benar-benar) berkelayakan dan bercakap dengan suara Islam yang tepat pula, kemungkinan besar agama itu akan (bangkit kembali dan) merupakan sebuah kekuatan politik yang besar di dunia ini sekali lagi.”
Yang dimaksudkan oleh Montgomery itu adalah pemimpin yang bertaraf khalifah, kerana hanya seorang pemimpin yang bertaraf khalifah sahaja yang akan mampu menyatukan kembali seluruh umat Islam yang sedang kronik berpecah-belah pada hari ini. Pemimpin yang bertaraf Presiden atau Perdana Menteri tidak termasuk dalam senarai pemimpin yang dimaksudkan oleh beliau.
Taraf Presiden atau Perdana Menteri hanya layak untuk memimpin di dalam wilayah yang terhad atau dihadkan, tidak layak untuk memimpin dunia yang tanpa sempadan, atau sekurang-kurangnya di seluruh dunia Islam. Hanya seorang pemimpin yang bertaraf Khalifah sahaja yang akan diberi kemampuan dan berkelayakan penuh untuk berbuat demikian.
2. Bekas Perdana Menteri Israel, Ben Gurion pernah dilaporkan berkata,
“Sesungguhnya yang paling menakutkan kami ialah, kalau dalam dunia Islam, sudah lahir seorang Muhammad Baru.”
Muhammad Baru yang dimaksudkan oleh Ben Gurion itu tidak lain dan tidak bukan adalah Imam Mahdi, kerana nama Imam Mahdi itu adalah Muhammad, sama dengan nama datuknya, Nabi Muhammad SAW. Jelaslah bahwa pihak Barat amat takutkan peribadi yang bernama Muhammad ini, yang digelar sebagai Imam Mahdi, dan ketakutan mereka itu tidak dapat disembunyikan lagi.
Jelaslah bahwa orang-orang Kristian adalah jauh lebih peka daripada kita, umat Islam sendiri dalam hal mempercayai dan meyakini kedatangan Imam Mahdi ke dunia ini. Mereka sentiasa berjaga-jaga menanti tibanya seorang pemimpin Islam bernama Muhammad, tahu pula tempat keluarnya dan bila keluarnya. Pada masa yang sama kita umat Islam masih lagi sibuk bercakaran mengenai sahih atau dhaifnya hadis-hadis mengenai Imam Mahdi itu.
Yang percaya kepada kedatangan Imam Mahdi sibuk mengutuk golongan yang tidak percaya, manakala yang tidak percaya, sibuk pula mengutuk golongan yang percaya kepada kedatangan Imam Mahdi. Titik pertemuan tidak juga diperoleh. Siapa lagi yang harus dipersalahkan dalam soal ini?
3. A. J. Quinnell, seorang novelis Barat telah menulis sebuah novel bertajuk The Mahdi.
Di dalam novel itu disebutkan andaian beliau bahawa isu Imam Mahdi ini akan dieksploitasi oleh kuasa-kuasa besar Barat. Kuasa-kuasa besar ini akan bergabung tenaga, fikiran dan matlamat untuk menonjolkan seorang yang mereka pilih sebagai Mahdi untuk diikuti oleh seluruh umat Islam. Tujuannya adalah untuk mencapai tujuan jahat mereka terhadap umat dan negara-negara Islam. Mahdi boneka ini dirancang oleh perisik-perisik CIA, MI5 dan KGB untuk muncul di Tanah Suci Makkah. Setelah itu, beliau akan mengarahkan seluruh umat Islam mengikut beliau tunduk kepada kuasa-kuasa besar Barat itu.
Wallahualam.
Via: warfeel-efairy
PENDAPAT ULAMA TENTANG IMAM AL-MAHDI
عَنْ زِرٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنِ
النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لَوْ لَمْ يَبْقَ مِنَ الدُّنْيَا
إِلاَّ يَوْمٌ ». قَالَ زَائِدَةُ فِى حَدِيثِهِ « لَطَوَّلَ اللَّهُ
ذَلِكَ الْيَوْمَ ». ثُمَّ اتَّفَقُوا « حَتَّى يَبْعَثَ فِيهِ رَجُلاً
مِنِّى ». أَوْ « مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى وَاسْمُ
أَبِيهِ اسْمَ أَبِى ». زَادَ فِى حَدِيثِ فِطْرٍ « يَمْلأُ الأَرْضَ
قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا ».
Dari Dzar dari Abdullah
dari Nabi SAW yang bersabda : "Sekiranya dunia hanya tinggal sehari sahaja
(sebelum qiamat) nescaya Allah memanjangkan hari itu sehingga bangkit padanya
seorang lelaki dari keturunanku atau dari kaum keluargaku, yang namanya spt
namaku, nama bapanya spt nama bapaku, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan
saksama sebagaimana bumi dipenuhi kezaliman dan kekejaman.
Hadith riwayat Abu Daud dan Turmizi.
Dari Abu Said Al-Khudri
ra berkata : "Aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda ; "Akan lahir dari
umatku seorang lelaki yang menyeru dengan sunahku, Allah menurunkan hujan dari
langit untuknya, bumi mengeluarkan kasil dan darinya buni dipenuhi dengan
kedurjaan dan kekejaman. Ia memerintah umat ini selama tujuh tahun dan akan
berada di baitul Maqdis. Hadith riwayat
At-Tabarani.
Di antara tanda-tanda besar Qiamat ialah munculnya Imam Mahdi yang akan
memerintah dunia ini dengan keadilan ketika dunia dicengkam oleh kejahatan
kerana turunnya Dajjal. Walau bagaimanapun terdapat setengah-tengah pihak yang
mempertikaikan kemunculan Imam Mahdi. Mereka berpendapat ia adalah perkara
dongeng yang sengaja dicipta oleh orang-orang Yahudi dan Syiah.
Sesungguhnya kemunculan Imam Mahdi di akhir zaman telah diyakini dan
diimani oleh golongan Ahli Sunnah Wal Jamaah berdasarkan ramai tokoh-tokoh
utamanya meriwayatkan hadith tentang Al-Mahdi. Di antara mereka ialah
Abu Daud, At-Turmizi, Ibnu Majah, Imam Ahmad, At-Tabarani, An-Nasaie, Ibnu
Hibban, Muslim dan Al-Bukhari (rujuk hadith di atas).
Di samping itu, hadith-hadith mengenai kemunculan Al-Mahdi turut
diriwayatkan oleh para sahabat utama Rasulullah SAW spt Ibnu Mas’ud,
Ummu Salamah, Saidina Ali krw, Tsuban, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Saidina Uthman
Affan, Qurah bin Qias, Huzaifah Al-Yaman, Ammar bin Yassir, Anas bin Malik,
Abdul Rahman bin Auf dsb.
Berikut adalah beberapa
pendapat ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah mengenai persoalan
mengenai kemunculan Imam Al-Mahdi di akhir zaman secara ringkas.
1. AI-Imam Abu Hanifah menjelaskan di dalam
kitabnya Feqhul Akbar bahawa segala tanda-tanda hari qiamat
adalah semuanya benar menurut hadits-hadits Rasulullah SAW dan salah satu di
antara tanda-tandanya ialah kemunculan Imam Mahdi.
2. Al-Hafiz Ibnu Katsir di dalam Tafsir
Ibnu Katsir
menjelaskan, “Menurut pendapat yang jelas bahawa di antara Imam yang memimpin
manusia itu ialah Al-Mahdi yang telah diberitahu oleh hadits-hadits yang
diriwayatkan dan Rasulullah SAW yang menyebut perkara itu. Bukannya yang
ditunggu-tunggu oleh golongan Rafidhah, di mana menurut dakwaan mereka Mahdi
itu telah dilahirkan kemudian akan muncul pula dan satu gua di Samira’ di dalam
negeri Iraq. Pendapat ini tidak ada kebenarannya.”
3. Ibnu Hajar AI-Asqalani menyebut di dalam
Fathul Bari (syarah sahih Al-Bukhari), “Telah berkata Abul Hussein
Al-Aburie di dalam kitabnya Manaqib As-Syafie,” Telah menjadi khabar mutawatir
bahawa Al-Mahdi itu lahir dari kalangan umat ini.”
4. Tersebut di dalam Sahih Muslim Masykul juzu’ kelapan m.s 185 hadits Rasulullah SAW,
Di akhir umatku kelak ada seorang khalifah yang membahagi-bahagikan
harta tanpa mengira-ngira.”
Imam At-Tunmizi
dan Abu Daud menyebut yang dimaksudkan seorang khalifah itu ialah Al-Mahdi. Dan
mereka telah sepakat berkata bahawa hadits-hadits ini adalah hassan dan sahih.
5. Dalam kitab Tuhfah AI-A’laie Fi UImu Tauhid m.s 42,
“Dan bahawasanya turun Nabi Isa
ketika Dajal mengepung Mahdi serta pengikut-pengikutnya dalam kota Baitul
Maqdis. Maka turun Nabi Isa AS daripada langit atas menara sebelah timur masjid
Syam dan pergi ke Baitul Maqdis maka ia membunuh Dajal dengan lembing dan Dajal
hancur dengan semata-mata melihat Nabi Isa seperti hancur garam di dalarn air.
6. Ibnu Hajjar Al-Haitami
menyebut di dalam kitabnya Fathul Mubin Li Syarah Al-“Arbaiin :
“Bahawa Nabi Isa AS tuurn diakhir zaman memusnahkan salib dan membunuh babi
sebgaimana tersebut dalam hadith sahih dan ia membunuh Dajjal, ia turun ketika
solat Subuh dan berjemaah di belakang Al-Mahdi”.
7. Tersebut di dalam kitab Mastika Hadits
Rasulullah SAW yang diterbitkan oleh Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal
Agama Islam Malaysia dalam bab Beriman Kepada Hari Akhirat,
“Sayugia diingat, bahawa hadits-hadits berkenaan dengan zahinnya Mahdi,
keluar Dajal, dan turunnya Nabi Isa AS adalah hadits-hadits yang sampai kepada
martabat hadits mutawatir, demikianlah ditegaskan oleh ulama hadits.”8. Syeikh Daud bin Syeikh Abdullah Al-Pattani menyebut di dalam kitabnya Darus Tsamin m.s 69.
“(Dan ketiganya) daripada tanda qiamat yang akan datang
daripada beberapa tanda yang besar seperti keluar Mahdi...”
9. Ibnu Taimiyah
di dalam kitabnya Al-Minhajul Sunnah An-Nabawiyah juzu’ 4
m.s 211 menyebut,
“Sesungguhnya hadits-hadits yang
menyebut zahirnya Imam Mahdi adalah terdiri drp hadits-hadits sahih yang telah
diriwayatkan oleh A1-Imam Abu Daud, Turmizi, Imam Ahmad dan lain-lain.”
Kemudian Ibni Taimiyah menyebut pula bahawa Al-Mahdi itu
daripada keturunan Sayidina Hassan bin Ali dan bukannya daripada Sayidina Hussin
bin Ali sebagairnana yang disebutkan oleh Sayidina Ali r.a (riwayat Abu Daud).
10. Dalam kitab Al-Manarul Munif Fi Sahihi Wad
Dha’if
karangan Ibni Qaiyim Al-Jauziyah,
“Orang-orang Islam telah bersalah faham pada perkara Al-Mahdi di atas 4 qaul,
dan kebanyakan hadits-hadits itu menunjukkan bahawa Al-Mahdi itu seorang lelaki
dari ahli bait Rasulullah SAW dan keturunan Sayidina Hassan bin Ali yang keluar
pada akhir zaman kelak. Bahawa dunia ini sedang penuh dengan kezaliman dan
kejahatan, maka Al-Mahdi itu memenuhkan bumi dengan keadilan dan kebajikan.”Imam Mahdi dan Tanda-tanda Kedatangannya
Imam Mahdī (Arab الإمام المهدي, Muhammad al-Mahdī, Mehdi;
"Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda yang akan
dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan
keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan
gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam Mahdi dapat
diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk".
Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti
"orang yang mendapat petunjuk".
Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di bawah, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah.
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahli baitku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku (Muhammad bin Abdullah) . Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
Dalam sebuah hadits Rasullullah mengisyaratkan bahwa Imam Mahdi pasti datang di akhir zaman. Ia akan memimpin ummat Islam keluar dari kegelapan kezaliman dan kesewenang-wenangan menuju cahaya keadilan dan kejujuran yang menerangi dunia seluruhnya. Ia akan menghantarkan kita meninggalkan babak keempat era para penguasa diktator yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya dewasa ini menuju babak kelima yaitu tegaknya kembali kekhalifahan Islam yang mengikuti manhaj, sistem atau metode Kenabian.
Lalu apa sajakah indikasi kedatangan Imam Mahdi? Dalam sebuah hadits
Rasulullah SAW memberikan gambaran umum indikasi kedatangan Imam Mahdi.
Ia akan diutus ke muka bumi bilamana perselisihan antar-manusia telah
menggejala hebat dan banyak gempa-gempa terjadi. Dan kedua fenomena
sosial dan fenomena alam ini telah menjadi semarak di berbagai negeri
dewasa ini.
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)
Imam Mahdi akan berperan sebagai panglima perang ummat Islam di akhir
zaman. Beliau akan mengajak ummat Islam untuk memerangi para Mulkan
Jabriyyan (Para Penguasa Zalim) yang telah lama bercokol di berbagai
negeri-negeri di dunia menjalankan kekuasaan dengan ideologi penghambaan
manusia kepada sesama manusia.
Dalam hadits lain diterangkan dalam sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh Thabrani. Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezhaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah SWT akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapakku. Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setetes pun dari tetesan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun. (HR. Thabrani) ”
Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi adalah sebagai berikut, Telah bersabda Rasulullah SAW:
"Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi
dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah, karena Rasululah dibimbing oleh
wahyu. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk
tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam
hadist-hadistnya sebagai berikut:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi ini) sebelum itu dipenuhi oleh kezhaliman dan kesemena-menaan, dan ia (umur kekhalifahan) berumur tujuh tahun. (HR. Abu Dawud dan al-Hakim) ”
“ Al-Mahdi berasal dari umatku, dari keturunan anak cucuku. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim) ”
Lelaki keturunan Nabi Muhammad SAW tersebut adalah Imam Mahdi. Ia akan
diizinkan Allah untuk merubah keadaan dunia yang penuh kezaliman dan
penganiayaan menjadi penuh kejujuran dan keadilan. Subhanallah...!
Beliau tentunya tidak akan mengajak ummat Islam berpindah babak melalui
perjalanan tenang dan senang laksana melewati taman-taman bunga indah
atau melalui meja perundingan dengan penguasa zalim dewasa ini apalagi
dengan mengandalkan sekedar ”permainan kotak suara”..!
Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Rasullulah SAW dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.
Imam Mahdi akan mengantarkan ummat Islam menuju babak Khilafatun ’ala Minhaj An-Nubuwwah melalui jalan yang telah ditempuh Rasullulah SAW dan para sahabatnya, yaitu melalui al-jihad fi sabilillah.
Tanda-Tanda Kemunculan Imam Mahdi
Telah bersabda Rasullah SAW:
Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Para ulama membagi tanda-tanda Akhir Zaman (kiamat) menjadi dua. Ada
tanda-tanda Kecil dan ada tanda-tanda Besar Akhir Zaman. Tanda-tanda
Kecil jumlahnya sangat banyak dan datang terlebih dahulu. Sedangkan
Tanda-tanda Besar datang kemudian jumlahnya ada sepuluh.
Tanda besar pertama yang bakal datang ialah keluarnya Dajjal.
Namun sebagian ulama berpendapat bahwa sebelum munculnya Dajjal harus
datang terlebih dahulu Tanda Penghubung antara tanda-tanda kecil kiamat
dengan tanda-tanda besarnya. Tanda Penghubung dimaksud ialah diutusnya
Imam Mahdi ke muka bumi.
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:
Telah bersabda Rasullah SAW:
“ Sungguh, Baitullah ini akan diserang oleh suatu pasukan, sehingga apabila pasukan tersebut telah sampai pada sebuah padang pasir, maka bagian tengah pasukan itu ditelan bumi. Maka berteriaklah pasukan bagian depan kepada pasukan bagian belakang, dimana kemudian semua mereka ditenggelamkan bumi dan tidak ada yang tersisa, kecuali seseorang yang selamat, yang akan mengabarkan tentang kejadian yang menimpa mereka. (HR. Muslim, Ahmad, Nasai, dan Ibnu Majah)
Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:
“ Pada suatu hari tubuh Rasulullah SAW bergetar dalam tidurnya. Lalu kami bertanya, 'Mengapa engkau melakukan sesuatu yang belum pernah engkau lakukan wahai Rasulullah?' Rasulullah SAW menjawab, 'Akan terjadi suatu keanehan, yaitu bahwa sekelompok orang dari umatku akan berangkat menuju baitullah (Ka'bah) untuk memburu seorang laki-laki Quraisy yang pergi mengungsi ke Ka'bah. Sehingga apabila orang-orang tersebut telah sampai ke padang pasir, maka mereka ditelan bumi.' Kemudian kami bertanya, 'Bukankah di jalan padang pasir itu terdapat bermacam-macam orang?' Beliau menjawab, 'Benar, di antara mereka yang ditelan bumi tersebut ada yang sengaja pergi untuk berperang, dan ada pula yang dipaksa untuk berperang, serta ada pula orang yang sedang berada dalam suatu perjalanan, akan tetapi mereka binasa dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sedangkan mereka berasal dari arah (niat) yang berbeda-beda. Kemudian Allah SWT akan membangkitkan mereka pada hari berbangkit, menurut niat mereka masing-masing. (HR. Bukhary, Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ Seorang laki-laki akan datang ke Baitullah (Ka'bah), maka diutuslah suatu utusan (oleh penguasa) untuk mengejarnya. Dan ketika mereka telah sampai di suatu gurun pasir, maka mereka terbenam ditelan bumi. (HR. Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ Suatu kaum yang mempunyai jumlah dan kekuatan yang tidak berarti akan kembali ke Baitullah. Lalu diutuslah (oleh penguasa) sekelompok tentara untuk mengejar mereka, sehingga apabila mereka telah sampai pada suatu padang pasir, maka mereka ditelan bumi. (HR. Muslim) ”
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“ Suatu pasukan dari umatku akan datang dari arah negeri Syam (Palestina) ke Baitullah (Ka'bah) untuk mengejar seorang laki-laki yang akan dijaga Allah dari mereka. (HR. Ahmad)
Banyak pendapat mengatakan bahwa kondisi dunia dewasa ini berada di
ambang datangnya tanda-tanda besar Kiamat. Karena di masa kita hidup
dewasa ini sudah sedemikian banyak tanda-tanda kecil yang
bermunculan. Praktis hampir seluruh tanda-tanda kecil kiamat yang
disebutkan oleh Rasulullah sudah muncul semua di zaman kita.
Kedatangan Imam Mahdi
Hadits berikut ini bahkan memberikan kita gambaran bahwa kedatangan Imam Mahdi akan disertai tiga peristiwa penting. Pertama, perselisihan berkepanjangan sesudah kematian seorang pemimpin. Kedua, dibai’atnya seorang lelaki (Imam Mahdi) secara paksa di depan Ka’bah.
Ketiga, terbenamnya pasukan yang ditugaskan untuk menangkap Imam
Mahdi dan orang-orang yang berbai’at kepadanya. Allah benamkan seluruh
pasukan itu kecuali disisakan satu atau dua orang untuk melaporkan
kepada penguasa zalim yang memberikan mereka perintah untuk menangkap
Imam Mahdi.
“Akan terjadi perselisihan setelah wafatnya seorang pemimpin, maka keluarlah seorang lelaki dari penduduk Madinah mencari perlindungan ke Mekkah, lalu datanglah kepada lelaki ini beberapa orang dari penduduk Mekkah, lalu mereka membai’at Imam Mahdi secara paksa, maka ia dibai’at di antara Rukun dengan Maqam Ibrahim (di depan Ka’bah). Kemudian diutuslah sepasukan manusia dari penduduk Syam, maka mereka dibenamkan di sebuah daerah bernama Al-Baida yang berada di antara Mekkah dan Madinah.” (HR Abu Dawud 3737)
Sebagian pengamat tanda-tanda akhir zaman beranggapan bahwa indikasi
yang pertama telah terjadi, yaitu perselisihan dan kekacauan yang timbul
sesudah wafatnya seorang pemimpin. Siapakah pemimpin yang telah wafat
itu? Wallahua’lam. Dugaan bermunculan, Sebagian berspekulasi
bahwa yang dimaksud adalah Yaseer Arafat (Palestina) atau Saddam Husein
(Irak). Karena semenjak kematiannya, negeri Palestina - Irak berada
dalam kekacauan berkepanjangan.
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri
melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi
sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan
setelah Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang
dikatakan dalam sebuah hadist berikut:
“Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah dalam satu malam.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Telah bersabda Rasulullah SAW:
“Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud)
Dalam hadist yang disebutkan bahwa Imam Mahdi akan memimpin selama 7
atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum
muslimin untuk memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman
akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan senantiasa diraih Imam Mahdi dan pasukannya
akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal
keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta
pengikutnya.
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh
karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan
Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi
Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal
mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud".
Telah bersabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallama :
Telah bersabda Rasulullah Salallahu 'alaihi wasallama :
“Kalian perangi jazirah Arab dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian Persia (Iran), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Rum (Romawi), dan Allah beri kalian kemenangan. Kemudian kalian perangi Dajjal, dan Allah beri kalian kemenangan.” (HR Muslim 5161)
Dan apabila ketiga peristiwa di atas telah terjadi, berarti Ummat
Islam di seluruh penjuru dunia menjadi tahu bahwa Imam Mahdi telah
datang diutus ke muka bumi. Kita sudah harus bersiap-siap untuk
berlangsungnya pembai’atan Imam Mahdi di depan Ka’bah. Panglima ummat
Islam di Akhir Zaman telah hadir. Dan bila ini telah menjadi jelas
kitapun terikat dengan pesan Rasullullah SAW sebagai berikut:
“Ketika kalian melihatnya (kehadiran Imam Mahdi), maka berbai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Abu Dawud 4074)
***
Ya Allah, izinkanlah kami bergabung dengan pasukan Imam Mahdi.
Anugerahkanlah kami rezeki untuk berjihad di jalanMu bersama Imam Mahdi
lalu memperoleh salah satu dari dua kebaikan: ’isy kariman mut syahidan
(hidup mulia atau mati syahid/hudep mulia matee syahid). Amin...
(*/Azzans/Atjehcyber)
Referensi:
- Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/Imam_Mahdi
- Eramuslim, Tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi
- "Al Mahdi" James Morris, Ibn Arabi Society.
- "Umur Umat Islam, Kedatangan Imam Mahdi, dan Munculnya Dajjal". Karya Amin Muhammad Jamaluddin. Penerbit Cendekia.
TENTANG : IMAM MAHDI .. TEMPAT IA AKAN ADA DIDUNIA
Segala puji bagi Allah, Rabb
semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad,
keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti mereka
hingga akhir zaman.
Hari kiamat dan hancurnya dunia ini adalah suatu hal yang pasti. Keyakinan ini sudah semestinya menjadi aqidah seorang muslim.
Allah Ta’ala berfirman,
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
“Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Rabbmu.” (QS. Ar Ra’du: 2)
Namun menyongsong hari kiamat tersebut muncul peristiwa-peristiwa besar yang disebut dengan asyrothus saa’ah (tanda-tanda hari kiamat). Para ulama pun menjelaskan bahwa tanda-tanda kiamat itu ada dua macam yaitu tanda shughro (kecil) dan tanda kubro (besar). Dan sebenarnya dapat pula tanda tersebut dirinci menjadi empat macam.
Pertama, tanda shughro yang pernah terjadi dan telah berakhir. Contohnya adalah diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbelahnya bulan.
Kedua, tanda shughro yang terus menerus terjadi dan berulang. Contohnya adalah menyerahkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya, muncul para pendusta yang mengaku sebagai nabi, muncul wanita-wanita yang berpakaian namun hakekatnya telanjang dan merebaknya perzinaan.
Ketiga, tanda shughro yang belum terjadi. Contohnya adalah tanah Arab akan menjadi subur dan penuh pengairan.
Keempat, tanda kubro, artinya bila tanda-tanda ini muncul, maka kiamat sebentar lagi akan tiba. Di antara tanda tersebut adalah munculnya Imam Mahdi, Dajjal, turunnya Nabi ‘Isa ke dunia, dan keluarnya Ya’juj-Ma’juj.
Mungkin ada yang menanyakan, “Mengapa kita harus mengetahui dan mengenal tanda-tanda hari kiamat?”
Ingat, mengenalnya bukanlah hanya untuk menambah wacana. Namun ada beberapa alasan kita mesti mengenalnya.
Pertama: Mengenal tanda-tanda hari kiamat merupakan bagian dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena bagaimana mungkin seorang hamba dikatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, namun tidak membenarkan berita keduanya?! Padahal Allah Ta’ala berfirman,
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ, الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib.” (QS. Al Baqarah: 2-3).
Kedua: Mengenal tanda-tanda tersebut juga merupakan bagian dari rukun iman –yaitu beriman kepda hari akhir-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan mengenai definisi iman,
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Iman adalah engkau beriman pada Allah, pada malaikat-Nya, pada kitab-kitab-Nya, pada para Rasul-Nya, pada hari akhir dan engkau beriman pada takdir yang baik dan buruk.”[1]
Ketiga: Semakin mengenal tanda-tanda tersebut akan semakin memperkokoh keimanan seseorang pada hari kiamat.
Selanjutnya kita akan melihat beberapa penjelasan mengenai tanda-tanda kiamat kubro. Karena tanda-tanda ini yang biasa diperselisihkan oleh Ahlus Sunnah dan aliran yang menyimpang. Kita akan mengkaji empat peristiwa besar yaitu kedatangan Imam Mahdi, turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam, keluarnya Dajjal, dan keluarnya Ya’juj-Ma’juj. Semoga Allah mudahkan.
Tanda Kubro Pertama:
Kedatangan Imam Mahdi yang Dinanti-nanti
Makna Mahdi
Mahdi berarti orang yang diberi petunjuk dan dalam bahasa Arab mahdi masuk dalam kategori isim maf’ul[2]. Makna ini sebagaimana terdapat dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah,
وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ
“Dan sunnah para Khulafa’ rosyidin (yang mendapat petunjuk dalam beramal), mahdiyin (yang mendapat petunjuk ilmu).”[3]
Ibnul Atsir mengatakan, “Yang dimaksud al mahdi dalam hadits ini adalah orang yang diberi petunjuk pada kebenaran. Mahdi kadang menjadi nama orang bahkan sudah seringkali digunakan seperti itu. Begitu pula Al Mahdi juga bermakna orang yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akan muncul di akhir zaman. Juga mahdi bisa dimaksudkan dengan Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhum. Bahkan mahdi juga bisa bermakna lebih luas, yaitu siapa saja yang mengikuti jalan hidup mereka dalam beragama.”[4]
Namun yang dimaksudkan dengan Mahdi dalam pembahasan kali ini adalah Imam Mahdi yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang akan datang di akhir zaman. Dia akan menguatkan agama ini dan menyebarkan keadilan. Kaum muslimin dan kerajaan Islam akan berada di bawah kekuasaannya. Imam Mahdi berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia hidup di zaman Nabi Isa ‘alaihis salam turun dan di masa keluarnya Dajjal.[5]
Beberapa Pendapat Mengenai Siapakah Imam Mahdi
Ibnul Qayim rahimahullah mengatakan, “Hadits-hadits yang membicarakan tentang Imam Mahdi ada empat macam. Ada yang shahih, ada yang hasan, ada yang ghorib dan ada pula yang maudhu’ (palsu).“[6]
Dari sini, manusia berselisih pendapat siapakah Imam Mahdi yang sebenarnya.
Pendapat pertama, mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah Al Masih ‘Isa bin Maryam. Itulah Imam Mahdi yang sebenarnya menurut mereka. Mereka beralasan dengan hadits dari Muhammad bin Kholid Al Jundi, namun hadits tersebut adalah hadits yang tidak shahih. Seandainya pun shahih, itu bukanlah dalil untuk mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah Nabi ‘Isa ‘alaihis salam. Karena Nabi ‘Isa tentu saja lebih pantas disebut Mahdi (karena asal makna mahdi adalah yang diberi petunjuk, -pen) daripada Imam Mahdi itu sendiri. Nabi ‘Isa itu diutus sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau akan turun lagi menjelang hari kiamat. Sebagaimana pula telah diterangkan dalam hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihis salam akan turun di menara putih, sebelah timur Damaskus. ‘Isa pun akan turun dan berhukum dengan Kitabullah (Al Qur’an), beliau akan membunuh orang Yahudi dan Nashrani, menghapuskan jizyah[7] dan akan membinasakan golongan-golongan yang menyimpang.[8]
Pendapat kedua, Imam Mahdi adalah pemimpin di masa Bani Al ‘Abbas dan masa tersebut sudah berakhir. Namun hadits-hadits yang membicarakan hal tersebut seandainya shahih, itu bukanlah dalil bahwa Imam Mahdi yang memimpin Bani Al ‘Abbas adalah Imam Mahdi yang akan muncul di akhir zaman. Ibnul Qayyim mengatakan, “Dia memang mahdi (karena asal makna mahdi adalah yang diberi petunjuk, namun dia bukan Imam Mahdi yang akan muncul di akhir zaman, pen). Sebagaimana ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz adalah mahdi (yang diberi petunjuk) dan sebenarnya beliau lebih pantas disebut mahdi daripada penguasa Bani Al ‘Abbas.”[9]
Pendapat ketiga, Imam Mahdi adalah seseorang yang berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, keturunan Al Hasan bin ‘Ali. Dia akan datang di akhir zaman di saat zaman penuh dengan kezholiman. Lalu Imam Mahdi datang dengan membawa keadilan. Inilah Imam Mahdi yang dimaksudkan dalam banyak hadits.
Adapun hadits-hadits yang membicarakan mengenai Imam Mahdi, sebagian sanadnya ada yang dho’if dan ghorib. Namun hadits-hadits tersebut saling menguatkan satu dan lainnya. Inilah yang menjadi pendapat Ahlus Sunnah dan inilah pendapat yang benar.
Ibnul Qayyim kemudian menjelaskan, “Adapun Rofidhoh (Syi’ah Al Imamiyah), mereka memiliki pendapat yang keempat. Mereka berpendapat bahwa Imam Mahdi adalah Muhammad bin Al Hasan Al ‘Askariy Al Muntazhor (yang dinanti-nanti). Dia merupakan keturunan Al Husain bin ‘Ali, bukan dari keturunan Al Hasan bin ‘Ali (sebagaimana yang diyakini Ahlus Sunnah, -pen). Dia akan hadir di berbagai negeri tetapi tidak kasatmata, dia akan mewariskan tongkat dan menutup padang sahara. Dia akan masuk Sirdab Samira’ semasa kanak-kanak sejak lebih dari 500 tahun. Kemudian tidak ada satu pun melihatnya setelah itu. Dan tidak pernah diketahui berita, begitu pula jejaknya. Namun, setiap hari orang-orang Rafidhah selalu menanti dengan tunggangan kuda di pintu Sirdab. Mereka sering berteriak agar Imam Mahdi tersebut dapat keluar menemui mereka. Mereka memanggil, “Wahai tuan kami, keluarlah.” Namun mereka pun pulang dengan tangan hampa, tidak mendapatkan apa-apa. Usaha mereka yang begitu giat, hanya sia-sia belaka.” [10]
Nama Imam Mahdi
Nama Imam Mahdi adalah Muhammad, sedangkan nama ayahnya adalah ‘Abdullah. Jadi, nama Imam Mahdi dan nama ayahnya sama dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى
“Dunia ini tidak akan sirna hingga seorang pria dari keluargaku yang namanya sama dengan namaku (yaitu Muhammad) menguasai Arab.”[11] Maksud bahwa orang tersebut akan menguasai Arab adalah ia akan menguasai non Arab juga. Ath Thibi mengatakan, “Dalam hadits di atas tidak disebutkan non Arab, namun mereka tetap termasuk dalam hadits tersebut. Jika dikatakan menguasai Arab, maka itu berarti juga menguasai non Arab karena Arab dan non Arab adalah satu kata dan satu tangan.”[12]
Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan mengenai Imam Mahdi,
مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمَ أَبِى
“Dia berasal dari keluargaku. Namanya (yaitu Muhammad) sama dengan namaku. Nama ayahnya (yaitu ‘Abdullah) pun sama dengan nama ayahku.”[13]
Imam Mahdi berasal dari keturunan Fathimah, putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنْ عِتْرَتِى مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Imam Mahdi adalah dari keluargaku dari keturunan Fathimah.”[14]
Hadits di atas menunjukkan bahwa Imam Mahdi berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dari jalur Fathimah. Inilah pendapat yang tepat.
Oleh karena itu, nama Imam Mahdi –sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Katsir- adalah:
مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ اللهِ العَلَوِي الفَاطِمِي الحَسَنِي
Muhammad bin Abdullah Al ‘Alawi (keturunan Ali bin Abu Tholib) Al Fathimiy (keturunan Fatimah binti Muhammad) Al Hasaniy (keturunan Hasan bin ‘Ali). [15]
Waktu Munculnya Imam Mahdi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَذْهَبُ أَوْ لاَ تَنْقَضِى الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى
“Dunia tidak akan lenyap atau tidak akan sirna hingga seseorang dari keluargaku menguasai bangsa Arab. Namanya sama dengan namaku.”[16]
Ibnu Katsir mengatakan, “Imam Mahdi akan muncul di akhir zaman. Saya mengira bahwa munculnya Imam Mahdi adalah sebelum turunnya Nabi ‘Isa, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits-hadits yang menyebutkan hal ini.”[17]
Sifat Fisik Imam Mahdi
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ
“Imam Mahdi adalah keturunanku. Dahinya lebar (atau rambut kepala bagian depannya tersingkap) dan hidungnya mancung.”[18] Al Qori’ dalam mengatakan, “Hidung beliau tidaklah pesek karena bentuk hidung semacam ini kurang disukai.”[19]
Di Masa Imam Mahdi akan Tersebar Kemakmuran dan Keadilan
Di masa Imam Mahdi akan penuh dengan keadilan dan kemakmuran, berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Di zaman beliau, harta begitu melimpah, banyak ditumbuhi tanaman dan semakin banyak hewan ternak. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ يَمْلأُ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ
“Imam Mahdi berasal dari keturunanku. Beliau memiliki dahi yang lebar dan hidung yang mancung. Di masanya, akan tersebar keadilan di muka bumi, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kezholiman dan kelaliman. Beliau akan berkuasa selama 7 tahun.”[20]
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَكُونُ فِى أُمَّتِى الْمَهْدِىُّ إِنْ قُصِرَ فَسَبْعٌ وَإِلاَّ فَتِسْعٌ فَتَنْعَمُ فِيهِ أُمَّتِى نَعْمَةً لَمْ يَنْعَمُوا مِثْلَهَا قَطُّ تُؤْتَى أُكُلَهَا وَلاَ تَدَّخِرُ مِنْهُمْ شَيْئًا وَالْمَالُ يَوْمَئِذٍ كُدُوسٌ فَيَقُومُ الرَّجُلُ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى فَيَقُولُ خُذْ
“Akan ada pada umatku Al Mahdi. Jika masanya pendek (dia memerintah) selama 7 tahun, jika tidak maka 9 tahun. Pada masa itu umatku akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka tidak akan menyimpannya. Pada saat itu, harta begitu melimpah. Ada seseorang yang mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu.’ Lalu beliau mengatakan, ‘Ambillah’.”[21]
Dalam riwayat Tirmidzi dikatakan,
« فَيَجِىءُ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى أَعْطِنِى ». قَالَ « فَيَحْثِى لَهُ فِى ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَحْمِلَهُ »
“Datanglah seseorang kepada Imam Mahdi, lalu dia berkata, ‘Wahai Imam Mahdi, berikanlah aku sesuatu, berikanlah aku sesuatu.’ Lalu Nabi berkata, “Imam Mahdi pun menuangkan sesuatu di pakaiannya yang ia tidak sanggup memikulnya”.”[22]
Dalam riwayat Al Hakim juga dikatakan,
يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي المَهْدِيُّ يَسْقِيْهِ اللهُ الغَيْثَ ، وَتُخْرِجُ الأَرْضُ نَبَاتَهَا ، وَيُعْطِي المَالَ صِحَاحًا ، وَتَكْثُرُ المَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ الأُمَّةُ ، يَعِيْشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا » يَعْنِي حِجَجًا
“Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. (Pada masanya), Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata. Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun.”[23]
Masa Kekuasaan Imam Mahdi
Disebutkan dalam riwayat At Tirmidzi,
إِنَّ فِى أُمَّتِى الْمَهْدِىَّ يَخْرُجُ يَعِيشُ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ تِسْعًا
“Imam Mahdi akan muncul di tengah-tengah umatku dan ia akan berkuasa selama lima, tujuh atau sembilan tahun.” Ada keraguan dari Zaid, salah seorang periwayat hadits ini.[24]
Al Mubarakfuri menjelaskan, “Dalam riwayat dari Abu Sa’id Al Khudri dalam sunan Abu Daud disebutkan bahwa Imam Mahdi berkuasa selama tujuh tahun dan tidak ada keraguan sama sekali dari perowi. Begitu pula dalam hadits Ummu Salamah disebutkan pula bahwa Imam Mahdi akan berkuasa selama tujuh tahun. Di sini juga tanpa disebutkan adanya keraguan dari perowi. Dari sini, hadits yang menggunakan lafazh tegas lebih didahulukan daripada lafazh yang masih ada syak (keraguan).”[25] Dari penjelasan beliau menunjukkan bahwa yang lebih tepat jika kita katakan, Imam Mahdi berkuasa selama tujuh tahun. Wallahu a’lam.
Di mana Imam Mahdi Muncul?
Tidak ada sama sekali riwayat yang shahih yang menunjukkan di manakah tempat munculnya Imam Mahdi atau waktu kapan keluarnya Imam Mahdi. Akan tetapi, para ulama menjelaskan hal itu dari kesimpulan beberapa riwayat, namun tidak ditegaskan pasti di mana dan kapan munculnya.[26]
Imam Mahdi akan muncul dari arah timur (yaitu timur Jazirah Arab). Sebagaimana hal ini diisyaratkan dalam riwayat Ibnu Majah[27].
Ibnu Katsir mengatakan, ”Imam Mahdi akan muncul dari arah timur dan bukan dari Sirdab Samira’ sebagaimana yang disangkakan oleh Syi’ah (Rafidhah). Mereka menunggu sampai sekarang, padahal persangkaan orang Rafidhah itu hanyalah igauan semata, pemikiran yang sangat lemah dan pemahaman gila yang dimasukkan oleh syaithan. Sanggkaan mereka tidak ada landasan sama sekali dari Al Qur’an maupun As Sunnah serta apa yang mereka sangkakan sangat tidak logis dan tidak sesuai dengan akal yang sehat .”[28]
Nabi ’Isa akan Shalat di Belakang Imam Mahdi
Ketika Nabi ’Isa ’alaihis salam turun kembali di akhir zaman, beliau akan shalat di belakang Imam Mahdi yaitu menjadi makmum di belakangnya.
Dari Jabir bin ’Abdillah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ - قَالَ - فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
”Sekelompok dari umatku ada yang akan terus membela kebenaran hingga hari kiamat. Menjelang hari kiamat turunlah ’Isa bin Maryam. Kemudian pemimpin umat Islam saat itu berkata, ”(Wahai Nabi Isa), pimpinlah shalat bersama kami.” Nabi ’Isa pun menjawab, ”Tidak. Sesungguhnya sudah ada di antara kalian yang pantas menjadi imam (pemimpin). Sungguh, Allah telah memuliakan umat ini.”[29]
Dalam hadits yang muttafaqun ’alaih (disepakati Bukhari dan Muslim), Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
”Bagaimana kalian jika ’Isa bin Maryam turun di tengah-tengah kalian dan imam kalian dari kalangan kalian sendiri?”[30]
Abu Dzar Al Harowiy, dari Al Jauzaqi, dari sebagian ulama masa silam mengatakan bahwa makna ”Imamukum minkum” (Imam kalian adalah dari kalian sendiri), yaitu imam tersebut berhukum dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil.
Ibnu At Tiin mengatakan, ”Makna ”Imamukum minkum” (Imam kalian adalah dari kalian sendiri), yaitu bahwa syari’at Nabi Muhammad itu akan terus dipakai hingga hari kiamat.”[31]
Ringkasnya, maksud penjelasan di atas bahwa Imam Mahdi adalah sebagai imam (pemimpin) kaum muslimin ketika itu. Termasuk pula Nabi Isa ’alaihis salam, beliau akan bermakmum di belakang Imam Mahdi. Beliau pun akan mengikuti syari’at Islam.
Riwayat yang Membicarakan Imam Mahdi adalah Mutawatir
Mutawatir secara bahasa berarti berturut-turut (tatabu’). Secara istilah, hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan dari jalan yang sangat banyak sehingga mustahil untuk bersepakat dalam kedustaan karena mengingat banyak jumlahnya dan kesholihannya serta perbedaan tempat tinggal.
Hadits mutawatir ada dua macam yaitu mutawatir lafzhi dan mutawatir ma’nawi. Mutawatir lafzhi adalah hadits yang jumlah periwayatannya amat banyak dan semuanya menggunakan lafazh yang sama atau hampir sama. Sedangkan mutawatri ma’nawi adalah hadits yang membicarakann suatu masalah dengan berbagai macam redaksi, namun menunjukkan pada satu pembicaraan.
Hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi adalah hadits mutawatir ma’nawi. Artinya, hadits tersebut membicarakan mengenai Imam Mahdi dengan berbagai macam redaksi, namun intinya atau maksudnya sama yaitu membicarakan kemunculan Imam Mahdi. Ini menunjukkan bahwa kemunculannya mustahil untuk dikatakan dusta.
Al Hafizh Abul Hasan Al Aabari mengatakan, ”Berita yang membicarakan munculnya Imam Mahdi adalah hadits yang mutawatir dan amat banyak riwayat yang berasal dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang membicarakan mengenai kemunculannya.”[32]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, ”Hadits-hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi adalah hadits yang shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud, At Tirmidzi, Ahmad dan selainnya, dari hadits Ibnu Mas’ud atau yang lainnya.”[33]
Asy Syaukani mengatakan, ”Hadits-hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi yang dinanti-nanti ada dalam 50 hadits. Di antara hadits tersebut ada yang shahih, hasan dan dho’if. Hadits yang membicarakan Imam Mahdi dipastikan adalah hadits mutawatir, tanpa keraguan sedikit pun. ... Begitu pula berbagai riwayat dari para sahabat tentang kemunculan Imam Mahdi amat banyak. Bahkan perkataan para sahabat ini dapat dihukumi sebagai hadits marfu’ yaitu perkataan Nabi, karena tidak mungkin ada ruang ijtihad dari mereka dalam masalah ini.”[34]
Shidiq Hasan Khon –ulama India dan merupakan murid Asy Syaukani- mengatakan, ”Hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi dengan berbagai macam periwayatan adalah amat banyak, bahkan sampai derajat mutawatir ma’nawi. Hadits-hadits yang membicarakan hal tersebut disebutkan dalam berbagai kitab Sunan dan selainnya, juga dalam berbagai mu’jam dan kitab musnad.”[35]
Demikian pembahasan kami mengenai Imam Mahdi. Nantikan pembahasan kami selanjutnya mengenai turunnya Nabi Isa 'alaihis salam di akhir zaman. Semoga Allah mudahkan.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Artikel http://rumaysho.com
Hari kiamat dan hancurnya dunia ini adalah suatu hal yang pasti. Keyakinan ini sudah semestinya menjadi aqidah seorang muslim.
Allah Ta’ala berfirman,
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
“Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Rabbmu.” (QS. Ar Ra’du: 2)
Namun menyongsong hari kiamat tersebut muncul peristiwa-peristiwa besar yang disebut dengan asyrothus saa’ah (tanda-tanda hari kiamat). Para ulama pun menjelaskan bahwa tanda-tanda kiamat itu ada dua macam yaitu tanda shughro (kecil) dan tanda kubro (besar). Dan sebenarnya dapat pula tanda tersebut dirinci menjadi empat macam.
Pertama, tanda shughro yang pernah terjadi dan telah berakhir. Contohnya adalah diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbelahnya bulan.
Kedua, tanda shughro yang terus menerus terjadi dan berulang. Contohnya adalah menyerahkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya, muncul para pendusta yang mengaku sebagai nabi, muncul wanita-wanita yang berpakaian namun hakekatnya telanjang dan merebaknya perzinaan.
Ketiga, tanda shughro yang belum terjadi. Contohnya adalah tanah Arab akan menjadi subur dan penuh pengairan.
Keempat, tanda kubro, artinya bila tanda-tanda ini muncul, maka kiamat sebentar lagi akan tiba. Di antara tanda tersebut adalah munculnya Imam Mahdi, Dajjal, turunnya Nabi ‘Isa ke dunia, dan keluarnya Ya’juj-Ma’juj.
Mungkin ada yang menanyakan, “Mengapa kita harus mengetahui dan mengenal tanda-tanda hari kiamat?”
Ingat, mengenalnya bukanlah hanya untuk menambah wacana. Namun ada beberapa alasan kita mesti mengenalnya.
Pertama: Mengenal tanda-tanda hari kiamat merupakan bagian dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Karena bagaimana mungkin seorang hamba dikatakan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, namun tidak membenarkan berita keduanya?! Padahal Allah Ta’ala berfirman,
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ, الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
“Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib.” (QS. Al Baqarah: 2-3).
Kedua: Mengenal tanda-tanda tersebut juga merupakan bagian dari rukun iman –yaitu beriman kepda hari akhir-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan mengenai definisi iman,
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Iman adalah engkau beriman pada Allah, pada malaikat-Nya, pada kitab-kitab-Nya, pada para Rasul-Nya, pada hari akhir dan engkau beriman pada takdir yang baik dan buruk.”[1]
Ketiga: Semakin mengenal tanda-tanda tersebut akan semakin memperkokoh keimanan seseorang pada hari kiamat.
Selanjutnya kita akan melihat beberapa penjelasan mengenai tanda-tanda kiamat kubro. Karena tanda-tanda ini yang biasa diperselisihkan oleh Ahlus Sunnah dan aliran yang menyimpang. Kita akan mengkaji empat peristiwa besar yaitu kedatangan Imam Mahdi, turunnya Nabi Isa ‘alaihis salam, keluarnya Dajjal, dan keluarnya Ya’juj-Ma’juj. Semoga Allah mudahkan.
Tanda Kubro Pertama:
Kedatangan Imam Mahdi yang Dinanti-nanti
Makna Mahdi
Mahdi berarti orang yang diberi petunjuk dan dalam bahasa Arab mahdi masuk dalam kategori isim maf’ul[2]. Makna ini sebagaimana terdapat dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah,
وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ
“Dan sunnah para Khulafa’ rosyidin (yang mendapat petunjuk dalam beramal), mahdiyin (yang mendapat petunjuk ilmu).”[3]
Ibnul Atsir mengatakan, “Yang dimaksud al mahdi dalam hadits ini adalah orang yang diberi petunjuk pada kebenaran. Mahdi kadang menjadi nama orang bahkan sudah seringkali digunakan seperti itu. Begitu pula Al Mahdi juga bermakna orang yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akan muncul di akhir zaman. Juga mahdi bisa dimaksudkan dengan Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali radhiyallahu ‘anhum. Bahkan mahdi juga bisa bermakna lebih luas, yaitu siapa saja yang mengikuti jalan hidup mereka dalam beragama.”[4]
Namun yang dimaksudkan dengan Mahdi dalam pembahasan kali ini adalah Imam Mahdi yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang akan datang di akhir zaman. Dia akan menguatkan agama ini dan menyebarkan keadilan. Kaum muslimin dan kerajaan Islam akan berada di bawah kekuasaannya. Imam Mahdi berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia hidup di zaman Nabi Isa ‘alaihis salam turun dan di masa keluarnya Dajjal.[5]
Beberapa Pendapat Mengenai Siapakah Imam Mahdi
Ibnul Qayim rahimahullah mengatakan, “Hadits-hadits yang membicarakan tentang Imam Mahdi ada empat macam. Ada yang shahih, ada yang hasan, ada yang ghorib dan ada pula yang maudhu’ (palsu).“[6]
Dari sini, manusia berselisih pendapat siapakah Imam Mahdi yang sebenarnya.
Pendapat pertama, mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah Al Masih ‘Isa bin Maryam. Itulah Imam Mahdi yang sebenarnya menurut mereka. Mereka beralasan dengan hadits dari Muhammad bin Kholid Al Jundi, namun hadits tersebut adalah hadits yang tidak shahih. Seandainya pun shahih, itu bukanlah dalil untuk mengatakan bahwa Imam Mahdi adalah Nabi ‘Isa ‘alaihis salam. Karena Nabi ‘Isa tentu saja lebih pantas disebut Mahdi (karena asal makna mahdi adalah yang diberi petunjuk, -pen) daripada Imam Mahdi itu sendiri. Nabi ‘Isa itu diutus sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau akan turun lagi menjelang hari kiamat. Sebagaimana pula telah diterangkan dalam hadits yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihis salam akan turun di menara putih, sebelah timur Damaskus. ‘Isa pun akan turun dan berhukum dengan Kitabullah (Al Qur’an), beliau akan membunuh orang Yahudi dan Nashrani, menghapuskan jizyah[7] dan akan membinasakan golongan-golongan yang menyimpang.[8]
Pendapat kedua, Imam Mahdi adalah pemimpin di masa Bani Al ‘Abbas dan masa tersebut sudah berakhir. Namun hadits-hadits yang membicarakan hal tersebut seandainya shahih, itu bukanlah dalil bahwa Imam Mahdi yang memimpin Bani Al ‘Abbas adalah Imam Mahdi yang akan muncul di akhir zaman. Ibnul Qayyim mengatakan, “Dia memang mahdi (karena asal makna mahdi adalah yang diberi petunjuk, namun dia bukan Imam Mahdi yang akan muncul di akhir zaman, pen). Sebagaimana ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz adalah mahdi (yang diberi petunjuk) dan sebenarnya beliau lebih pantas disebut mahdi daripada penguasa Bani Al ‘Abbas.”[9]
Pendapat ketiga, Imam Mahdi adalah seseorang yang berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, keturunan Al Hasan bin ‘Ali. Dia akan datang di akhir zaman di saat zaman penuh dengan kezholiman. Lalu Imam Mahdi datang dengan membawa keadilan. Inilah Imam Mahdi yang dimaksudkan dalam banyak hadits.
Adapun hadits-hadits yang membicarakan mengenai Imam Mahdi, sebagian sanadnya ada yang dho’if dan ghorib. Namun hadits-hadits tersebut saling menguatkan satu dan lainnya. Inilah yang menjadi pendapat Ahlus Sunnah dan inilah pendapat yang benar.
Ibnul Qayyim kemudian menjelaskan, “Adapun Rofidhoh (Syi’ah Al Imamiyah), mereka memiliki pendapat yang keempat. Mereka berpendapat bahwa Imam Mahdi adalah Muhammad bin Al Hasan Al ‘Askariy Al Muntazhor (yang dinanti-nanti). Dia merupakan keturunan Al Husain bin ‘Ali, bukan dari keturunan Al Hasan bin ‘Ali (sebagaimana yang diyakini Ahlus Sunnah, -pen). Dia akan hadir di berbagai negeri tetapi tidak kasatmata, dia akan mewariskan tongkat dan menutup padang sahara. Dia akan masuk Sirdab Samira’ semasa kanak-kanak sejak lebih dari 500 tahun. Kemudian tidak ada satu pun melihatnya setelah itu. Dan tidak pernah diketahui berita, begitu pula jejaknya. Namun, setiap hari orang-orang Rafidhah selalu menanti dengan tunggangan kuda di pintu Sirdab. Mereka sering berteriak agar Imam Mahdi tersebut dapat keluar menemui mereka. Mereka memanggil, “Wahai tuan kami, keluarlah.” Namun mereka pun pulang dengan tangan hampa, tidak mendapatkan apa-apa. Usaha mereka yang begitu giat, hanya sia-sia belaka.” [10]
Nama Imam Mahdi
Nama Imam Mahdi adalah Muhammad, sedangkan nama ayahnya adalah ‘Abdullah. Jadi, nama Imam Mahdi dan nama ayahnya sama dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى
“Dunia ini tidak akan sirna hingga seorang pria dari keluargaku yang namanya sama dengan namaku (yaitu Muhammad) menguasai Arab.”[11] Maksud bahwa orang tersebut akan menguasai Arab adalah ia akan menguasai non Arab juga. Ath Thibi mengatakan, “Dalam hadits di atas tidak disebutkan non Arab, namun mereka tetap termasuk dalam hadits tersebut. Jika dikatakan menguasai Arab, maka itu berarti juga menguasai non Arab karena Arab dan non Arab adalah satu kata dan satu tangan.”[12]
Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan mengenai Imam Mahdi,
مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمَ أَبِى
“Dia berasal dari keluargaku. Namanya (yaitu Muhammad) sama dengan namaku. Nama ayahnya (yaitu ‘Abdullah) pun sama dengan nama ayahku.”[13]
Imam Mahdi berasal dari keturunan Fathimah, putri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنْ عِتْرَتِى مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Imam Mahdi adalah dari keluargaku dari keturunan Fathimah.”[14]
Hadits di atas menunjukkan bahwa Imam Mahdi berasal dari keturunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu dari jalur Fathimah. Inilah pendapat yang tepat.
Oleh karena itu, nama Imam Mahdi –sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Katsir- adalah:
مُحَمَّدٌ بْنُ عَبْدِ اللهِ العَلَوِي الفَاطِمِي الحَسَنِي
Muhammad bin Abdullah Al ‘Alawi (keturunan Ali bin Abu Tholib) Al Fathimiy (keturunan Fatimah binti Muhammad) Al Hasaniy (keturunan Hasan bin ‘Ali). [15]
Waktu Munculnya Imam Mahdi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَذْهَبُ أَوْ لاَ تَنْقَضِى الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى
“Dunia tidak akan lenyap atau tidak akan sirna hingga seseorang dari keluargaku menguasai bangsa Arab. Namanya sama dengan namaku.”[16]
Ibnu Katsir mengatakan, “Imam Mahdi akan muncul di akhir zaman. Saya mengira bahwa munculnya Imam Mahdi adalah sebelum turunnya Nabi ‘Isa, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits-hadits yang menyebutkan hal ini.”[17]
Sifat Fisik Imam Mahdi
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ
“Imam Mahdi adalah keturunanku. Dahinya lebar (atau rambut kepala bagian depannya tersingkap) dan hidungnya mancung.”[18] Al Qori’ dalam mengatakan, “Hidung beliau tidaklah pesek karena bentuk hidung semacam ini kurang disukai.”[19]
Di Masa Imam Mahdi akan Tersebar Kemakmuran dan Keadilan
Di masa Imam Mahdi akan penuh dengan keadilan dan kemakmuran, berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Di zaman beliau, harta begitu melimpah, banyak ditumbuhi tanaman dan semakin banyak hewan ternak. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ يَمْلأُ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا يَمْلِكُ سَبْعَ سِنِينَ
“Imam Mahdi berasal dari keturunanku. Beliau memiliki dahi yang lebar dan hidung yang mancung. Di masanya, akan tersebar keadilan di muka bumi, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kezholiman dan kelaliman. Beliau akan berkuasa selama 7 tahun.”[20]
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَكُونُ فِى أُمَّتِى الْمَهْدِىُّ إِنْ قُصِرَ فَسَبْعٌ وَإِلاَّ فَتِسْعٌ فَتَنْعَمُ فِيهِ أُمَّتِى نَعْمَةً لَمْ يَنْعَمُوا مِثْلَهَا قَطُّ تُؤْتَى أُكُلَهَا وَلاَ تَدَّخِرُ مِنْهُمْ شَيْئًا وَالْمَالُ يَوْمَئِذٍ كُدُوسٌ فَيَقُومُ الرَّجُلُ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى فَيَقُولُ خُذْ
“Akan ada pada umatku Al Mahdi. Jika masanya pendek (dia memerintah) selama 7 tahun, jika tidak maka 9 tahun. Pada masa itu umatku akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka tidak akan menyimpannya. Pada saat itu, harta begitu melimpah. Ada seseorang yang mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu.’ Lalu beliau mengatakan, ‘Ambillah’.”[21]
Dalam riwayat Tirmidzi dikatakan,
« فَيَجِىءُ إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى أَعْطِنِى ». قَالَ « فَيَحْثِى لَهُ فِى ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَحْمِلَهُ »
“Datanglah seseorang kepada Imam Mahdi, lalu dia berkata, ‘Wahai Imam Mahdi, berikanlah aku sesuatu, berikanlah aku sesuatu.’ Lalu Nabi berkata, “Imam Mahdi pun menuangkan sesuatu di pakaiannya yang ia tidak sanggup memikulnya”.”[22]
Dalam riwayat Al Hakim juga dikatakan,
يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي المَهْدِيُّ يَسْقِيْهِ اللهُ الغَيْثَ ، وَتُخْرِجُ الأَرْضُ نَبَاتَهَا ، وَيُعْطِي المَالَ صِحَاحًا ، وَتَكْثُرُ المَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ الأُمَّةُ ، يَعِيْشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا » يَعْنِي حِجَجًا
“Imam Mahdi akan keluar di akhir umatku. (Pada masanya), Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata. Binatang ternak akan semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama 7 atau 8 tahun.”[23]
Masa Kekuasaan Imam Mahdi
Disebutkan dalam riwayat At Tirmidzi,
إِنَّ فِى أُمَّتِى الْمَهْدِىَّ يَخْرُجُ يَعِيشُ خَمْسًا أَوْ سَبْعًا أَوْ تِسْعًا
“Imam Mahdi akan muncul di tengah-tengah umatku dan ia akan berkuasa selama lima, tujuh atau sembilan tahun.” Ada keraguan dari Zaid, salah seorang periwayat hadits ini.[24]
Al Mubarakfuri menjelaskan, “Dalam riwayat dari Abu Sa’id Al Khudri dalam sunan Abu Daud disebutkan bahwa Imam Mahdi berkuasa selama tujuh tahun dan tidak ada keraguan sama sekali dari perowi. Begitu pula dalam hadits Ummu Salamah disebutkan pula bahwa Imam Mahdi akan berkuasa selama tujuh tahun. Di sini juga tanpa disebutkan adanya keraguan dari perowi. Dari sini, hadits yang menggunakan lafazh tegas lebih didahulukan daripada lafazh yang masih ada syak (keraguan).”[25] Dari penjelasan beliau menunjukkan bahwa yang lebih tepat jika kita katakan, Imam Mahdi berkuasa selama tujuh tahun. Wallahu a’lam.
Di mana Imam Mahdi Muncul?
Tidak ada sama sekali riwayat yang shahih yang menunjukkan di manakah tempat munculnya Imam Mahdi atau waktu kapan keluarnya Imam Mahdi. Akan tetapi, para ulama menjelaskan hal itu dari kesimpulan beberapa riwayat, namun tidak ditegaskan pasti di mana dan kapan munculnya.[26]
Imam Mahdi akan muncul dari arah timur (yaitu timur Jazirah Arab). Sebagaimana hal ini diisyaratkan dalam riwayat Ibnu Majah[27].
Ibnu Katsir mengatakan, ”Imam Mahdi akan muncul dari arah timur dan bukan dari Sirdab Samira’ sebagaimana yang disangkakan oleh Syi’ah (Rafidhah). Mereka menunggu sampai sekarang, padahal persangkaan orang Rafidhah itu hanyalah igauan semata, pemikiran yang sangat lemah dan pemahaman gila yang dimasukkan oleh syaithan. Sanggkaan mereka tidak ada landasan sama sekali dari Al Qur’an maupun As Sunnah serta apa yang mereka sangkakan sangat tidak logis dan tidak sesuai dengan akal yang sehat .”[28]
Nabi ’Isa akan Shalat di Belakang Imam Mahdi
Ketika Nabi ’Isa ’alaihis salam turun kembali di akhir zaman, beliau akan shalat di belakang Imam Mahdi yaitu menjadi makmum di belakangnya.
Dari Jabir bin ’Abdillah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ - قَالَ - فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
”Sekelompok dari umatku ada yang akan terus membela kebenaran hingga hari kiamat. Menjelang hari kiamat turunlah ’Isa bin Maryam. Kemudian pemimpin umat Islam saat itu berkata, ”(Wahai Nabi Isa), pimpinlah shalat bersama kami.” Nabi ’Isa pun menjawab, ”Tidak. Sesungguhnya sudah ada di antara kalian yang pantas menjadi imam (pemimpin). Sungguh, Allah telah memuliakan umat ini.”[29]
Dalam hadits yang muttafaqun ’alaih (disepakati Bukhari dan Muslim), Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا نَزَلَ ابْنُ مَرْيَمَ فِيكُمْ وَإِمَامُكُمْ مِنْكُمْ
”Bagaimana kalian jika ’Isa bin Maryam turun di tengah-tengah kalian dan imam kalian dari kalangan kalian sendiri?”[30]
Abu Dzar Al Harowiy, dari Al Jauzaqi, dari sebagian ulama masa silam mengatakan bahwa makna ”Imamukum minkum” (Imam kalian adalah dari kalian sendiri), yaitu imam tersebut berhukum dengan Al Qur’an dan bukan dengan Injil.
Ibnu At Tiin mengatakan, ”Makna ”Imamukum minkum” (Imam kalian adalah dari kalian sendiri), yaitu bahwa syari’at Nabi Muhammad itu akan terus dipakai hingga hari kiamat.”[31]
Ringkasnya, maksud penjelasan di atas bahwa Imam Mahdi adalah sebagai imam (pemimpin) kaum muslimin ketika itu. Termasuk pula Nabi Isa ’alaihis salam, beliau akan bermakmum di belakang Imam Mahdi. Beliau pun akan mengikuti syari’at Islam.
Riwayat yang Membicarakan Imam Mahdi adalah Mutawatir
Mutawatir secara bahasa berarti berturut-turut (tatabu’). Secara istilah, hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan dari jalan yang sangat banyak sehingga mustahil untuk bersepakat dalam kedustaan karena mengingat banyak jumlahnya dan kesholihannya serta perbedaan tempat tinggal.
Hadits mutawatir ada dua macam yaitu mutawatir lafzhi dan mutawatir ma’nawi. Mutawatir lafzhi adalah hadits yang jumlah periwayatannya amat banyak dan semuanya menggunakan lafazh yang sama atau hampir sama. Sedangkan mutawatri ma’nawi adalah hadits yang membicarakann suatu masalah dengan berbagai macam redaksi, namun menunjukkan pada satu pembicaraan.
Hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi adalah hadits mutawatir ma’nawi. Artinya, hadits tersebut membicarakan mengenai Imam Mahdi dengan berbagai macam redaksi, namun intinya atau maksudnya sama yaitu membicarakan kemunculan Imam Mahdi. Ini menunjukkan bahwa kemunculannya mustahil untuk dikatakan dusta.
Al Hafizh Abul Hasan Al Aabari mengatakan, ”Berita yang membicarakan munculnya Imam Mahdi adalah hadits yang mutawatir dan amat banyak riwayat yang berasal dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam yang membicarakan mengenai kemunculannya.”[32]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, ”Hadits-hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi adalah hadits yang shahih sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud, At Tirmidzi, Ahmad dan selainnya, dari hadits Ibnu Mas’ud atau yang lainnya.”[33]
Asy Syaukani mengatakan, ”Hadits-hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi yang dinanti-nanti ada dalam 50 hadits. Di antara hadits tersebut ada yang shahih, hasan dan dho’if. Hadits yang membicarakan Imam Mahdi dipastikan adalah hadits mutawatir, tanpa keraguan sedikit pun. ... Begitu pula berbagai riwayat dari para sahabat tentang kemunculan Imam Mahdi amat banyak. Bahkan perkataan para sahabat ini dapat dihukumi sebagai hadits marfu’ yaitu perkataan Nabi, karena tidak mungkin ada ruang ijtihad dari mereka dalam masalah ini.”[34]
Shidiq Hasan Khon –ulama India dan merupakan murid Asy Syaukani- mengatakan, ”Hadits yang membicarakan mengenai kemunculan Imam Mahdi dengan berbagai macam periwayatan adalah amat banyak, bahkan sampai derajat mutawatir ma’nawi. Hadits-hadits yang membicarakan hal tersebut disebutkan dalam berbagai kitab Sunan dan selainnya, juga dalam berbagai mu’jam dan kitab musnad.”[35]
Demikian pembahasan kami mengenai Imam Mahdi. Nantikan pembahasan kami selanjutnya mengenai turunnya Nabi Isa 'alaihis salam di akhir zaman. Semoga Allah mudahkan.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Artikel http://rumaysho.com
Wajib Baca: Siapa Dajjal Dan Imam Mahdi Serta Perang Besar
Kali ni aku nak share lagi satu info.. Insya Allah semua ini amat bermanfaat kepada kita semua...
Apa itu sistem Dajjal?
Sistem Dajjal adalah sistem kepalsuan,
seperti yang berlaku sekarang ini. Orang menyebutnya The New World
Order, meskipun kenyataannya malah tidak ada susunan. Yang disebut
pejuang hak asasi manusia tetapi yang sebenarnya adalah pengganas.
Sedangkan mereka yang dituduh pengganas justeru sebenarnya orang yang
mulia di hadapan Allah.
Apakah sistem Dajjal itu adalah aturan kehidupan yang kini atur AS?
Ya. Itu tercermin dalam lembaran wang
satu dollar AS. Bahagian depan itu bergambar Presiden AS pertama, George
Washington, dan bahagian belakangnya bergambar piramid yang terpotong.
Letak gambar piramid ada di belakang, sebagai isyarat bahawa di belakang
AS ada kekuatan lain. Pada piramid tersebut ada segitiga bergambar mata
satu. Di atasnya ada tulisan “annuis coeptis” (semoga dia senang dengan
projek ini). “Dia” yang dimaksudkan adalah Si Mata Satu. Di bawahnya
ada tulisan “Novus Ordo Seclorum” ( perintah dunia baru). Ertinya, umat
seluruh dunia diharapkan masuk projek perintah dunia baru dan menerima
kepimpinan Si Mata Satu. Orang yang familiar dengan hadis-hadis
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam akan paham bahawa yang
dimaksudkan Si Mata Satu adalah Dajjal.
Bila Dajjal akan muncul?
Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis
sahih yang panjang yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fatimah binti
Qais.
Ada seorang pengembara Nasrani yang
terdampar di suatu pantai. Ia turun dari kapalnya dan kemudian bertemu
binatang aneh. Binantang itu menghantarkannya ke sebuah biara. Di biara
tersebut ada seorang lelaki terpasung. Dia bertanya, “Apakah Sungai
Tiberia sudah kering? Apakah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad
yang disebut sebagai nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir
oleh penduduk di negaranya sendiri? “
Pengembara Nasrani itu penasaran. Dia
kemudian menelusuri jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksudkan.
Dia kemudian bertemu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Dia
bertanya pada beliau, “Siapa orang yang dipasung itu?” Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahawa lelaki itu adalah
Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Bila Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam, salah satu tandanya adalah kematian atau pembunuhan seorang
khalifah. Namun sekarang sudah tidak ada khalifah. Menurut saya,
khalifah yang dimaksudkan adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang
sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, seorang penulis asal Mesir yang
menulis buku “Umur Umat Islam”, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan
Arab Saudi. Kalau memang benar seperti itu, bererti sudah dekat.
Menurut hadis tersebut, kelak Al-Mahdi
akan muncul lalu di-baiat oleh sekumpulan pemuda di Kaabah. Penguasa
semenanjung Arab akan terus menghantar pasukan untuk menangkap para
pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan dibenamkan ke bumi oleh Allah,
kecuali dua orang saja.
Dua orang tersebut sengaja diselamatkan
agar mereka boleh menceritakan kepada awam bahawa rakan-rakan mereka
telah tenggelam ditelan Bumi. Begitu khabar ini tersiar, semua Mukmin
yang faham hadis-hadis sahih tentang kemunculan Al-Mahdi akan sedar
bahawa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk
ber-baiat.
Bagaimana bila dihubungkan dengan umur umat Islam?
Menurut Amin Muhammad Jamaluddin, ketika
dia menafsirkan beberapa hadis mengenai umur umat Yahudi, Kristian, dan
Islam, diisyaratkan bahawa umur umat Islam ialah 1500 tahun. Sekarang
sudah 1424 Hijriah [tulisan ini dibuat pada 2003], jadi tinggal 76 tahun
lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam ketika di Mekah, yang memakan masa 13 tahun. Jadi umur
ummat Islam tinggal sekitar 63 tahun. [Bererti sekarang tinggal sekitar
54 tahun]
Bila masa kekhalifahan di akhir zaman
yang menurut hadis akan berlangsung selama 40 tahun terjadi pada masa
damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang
dari 23 tahun ke depan ini [sekarang bererti kurang dari 14 tahun ke
depan]. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara dan
kaum Muslim akan di bawah pimpinan Imam Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai
dengan munculnya komet. Menurut yang saya tahu dari para astronomi,
komet akan muncul pada 2022. Jadi kalau saat itu Imam Mahdi muncul, maka
perhitungan itu menjadi sangat mungkin. Atau boleh jadi kemunculan Imam
Mahdi justeru akan lebih cepat dari itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam, namanya seperti nama Rasulullah shallallaahu’ alaihi wasallam
dan nama ayahnya pun sama dengan nama ayah Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wasallam. Bicaranya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus
menepuk pahanya dulu. Apakah itu bererti dia gagap? Wallahu’alam.
Berapa usia Imam Mahdi ketika muncul?
Usia Imam Mahdi adalah seusia ketika
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang di
Perang Badar di usia 55 tahun.
Apakah itu bererti sebenarnya Imam Mahdi sudah ada?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah belum
dimunculkan. Sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa. Dan hal itu
bukan hal aneh, kerana memang ia akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak boleh. Imam Mahdi di-baiat oleh
313 pemuda di Kaabah. Jumlah itu sama dengan jumlah pasukan ketika
Perang Badar. Baiatnya terbuka meskipun sebenarnya Imam Mahdi enggan
dijadikan pemimpin. Bila ada yang mengaku-ngaku Imam Mahdi, maka itu
adalah penipuan.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin
beberapa peperangan untuk meruntuhkan The New World Order ini. Perang
meruntuhkan maalikan jabariyan ini bertujuan untuk mewujudkan The Next
World Order.
Bagaimana dengan perang Akhir zaman?
Ada empat perang besar. Pertama, perang
melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslim menang. Kedua adalah
perang melawan penguasa zalim parsi, Muslim juga menang. Perang
selanjutnya adalah melawan Rome atau Eropah, dan menang juga. Ke empat
adalah perang melawan Dajjal dan 70,000 tentera Yahudi.
P/S: Segala galanya adalah ketentuan Allah... Kalau Allah kata Kun Faya Kun, maka jadilah semua apa yang Dia ingini...
Adakah Imam Mahdi sudah muncul???
Saya telah menghabiskan bacaan buku bertajuk Imam Mahdi Di
Ambang Pintu hasil buah fikiran Muhammad Isa Dawud. Buku itu amat menarik
kerana Muhammad Isa Dawud berhujah menggunakan hadis-hadis tentang peristiwa
akhir zaman. Jadi, banyak hadis tentang peristiwa akhir zaman yang mana kita
jarang atau tidak pernah mendengarnya dikemukakan.
Daripada Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda, “
Sesungguhnya Allah mengangkat dunia bagiku, maka aku memandang kepadanya dan
hingga kepada perkara-perkara yang akan berlaku sampai hari kiamat, sebagaimana
aku memandang kepada tapak tanganku ini jelas daripada Allah, Dia bukakan
kepada NabiNya sebagaimana Dia dedahkan kepada nabi-nabi sebelumnya.”
Dalam hadis di atas, nabi Muhammad SAW memberitahu kita
bahawa Allah SWT telah menunjukkan kepada baginda peristiwa-peristiwa yang akan
berlaku pada masa akan datang, malahan baginda boleh menyebabkan nama-nama
watak penting seperti Saddam Hussein, Hitler dan sebagainya. Nama-nama ini
boleh didapati dalam hadis-hadis yang beratus ribu jumlahnya terutama hadis
berkenaan akhir zaman.
Apa yang menarik dalam buku ini ialah diceritakan tentang
peristiwa pergolakan yang sudah dan sedang berlaku di Mesir, Libya dan sekarang
berlaku di Syria. Menariknya dikatakan bahawa Imam Mahdi telah pun ada pada
masa ini dan dia yang menggerakkan kebangkitan tersebut. Jika peristiwa
kebangkitan di Mesir, Libya dan Syria sekarang adalah peristiwa yang sama yang
dikatakan akan berlaku dalam buku tulisan Muhammad Isa Dawud, maka sememangnya
Imam Mahdi telah muncul.
Saya biasanya memikirkan bahawa kemunculan Imam Mahdi akan
diketahui seluruh dunia seperti mana seluruh dunia mengetahui bahawa Barack
Obama ialah Presiden Amerika Syarikat. Namun mungkin juga tidak!!!! Mungkin
orang-orang tertentu yang dikehendaki Allah SWT sahaja yang mengetahuinya.
Sudah tentu tentera-tentera Imam Mahdi hanya terdiri
daripada orang-orang soleh sahaja seperti mana Sultan Muhammad Al-Fateh hanya
memilih tentera yang tidak meninggalkan solat berjemaah sahaja untuk menakluki
Constantinople manakala beliau sendiri tidak pernah meninggalkan solat tahajud.
Jadi mungkin orang-orang ini sahaja yang tahu akan kemunculan Imam Mahdi.
Persoalannya, adakan Imam Mahdi sudah muncul?
Bahagian 1 – Siapa Imam Mahdi?
Sifat-sifat peribadi beliau ada dinyatakan sama ada oleh
hadis-hadis, mahupun oleh para tabiin dan juga para ulama yang kemudian
daripadanya. Keterangan yang berterabur di sana-sini itu bolehlah
disusun semula sehingga menjadi satu keterangan yang jelas. Perlu juga
dinyatakan di sini bahawa beliau lebih banyak sifat bangsa Timurnya
(Ajam) daripada bangsa Arabnya. Ini disebabkan tempat lahirnya adalah
di negeri sebelah Timur, keturunannya memang telah bercampur dengan
bangsa Timur, adat istiadatnya sedikit sebanyak bercampur dengan adat
istiadat bangsa Timur dan bahasa yang digunakannya juga adalah bahasa
bangsa Timur itu. Pendek kata, Timurlah yang lebih menonjol pada diri
beliau, sama ada sebelum munculnya atau pada ketika munculnya kelak.
Timur yang dimaksudkan di sini adalah Malaysia dan Indonesia. Tidak ada kawasan lain didunia ini yang lebih layak dipanggil Timur selain daripada Asia Tenggara inilah. Sebabnya, jika
Khurasan kita katakan Timur, Nabi SAW sudah pun menyatakan dengan jelas dalam beberapa buah hadis nama Khurasan, dan tidak ada pula sebarang hadis yang menyatakan Khurasan itu sebagai Timur. India, Afghanistan dan Pakistan juga tidak boleh dikatakan Timur kerana kerana dalam hadis-hadis yang berkenaan juga disebutkan bahawa raja India akan diperangi dan dikalahkan oleh Pemuda Bani Tamim semasa DALAM PERJALANAN mereka mencari Imam Mahdi. Jadi, mustahillah benua kecil India dapat dikatakan Timur, sebab India akan diperangi dalam perjalanan beliau menuju ke Makkah.
Iran dan Iraq juga lebih-lebih lagi tidak layak dipanggil Timur kerana negara berkenaan
disebut dengan jelas dalam beberapa buah hadis, dengan nama Kufah dan Ma Wara an-Nahar, juga kadang-kadang disebut Parsi. Jadi, mana dia negara lain yang benar-benar boleh dikatakan Timur?
Secara logiknya, tidak mungkin Thailand, Hong Kong dan China itu boleh dikatakan Timur, kerana di negara-negara berkenaan, umat Islam adalah amat minoriti dan tidak akan mampu bangun menjadi kuasa pemerintahan untuk Imam Mahdi.
Jika demikian, jelaslah bahawa tidak ada kawasan lain lagi yang lebih patut dikatakan Timur,
selain kawasan kita inilah sahaja dan merupakan satu-satunya kawasan yang paling layak digelar Timur. Dalam sebuah hadis sahih (riwayat Imam Muslim) disebutkan bahawa Timur adalah kawasan yang paling hujung bumi ini yang manusianya menerima Islam sebagai agama mereka.
Amat jelaslah bahawa yang dimaksudkan dengan hujung bumi ini adalah Asia Tenggara
kerana di sinilah kawasan terakhir yang manusianya beramai-ramai menerima Islam sebagai agama mereka. Kawasan selepas Asia Tenggara ini, tidak ada yang menerima Islam secara beramai-ramai sehingga bangsa yang beragama Islam itu mampu memerintah negara. Jika ada yang Islam pun, hanyalah golongan yang amat minoriti. Lihatlah contohnya di Korea, Jepun dan negara-negara Kepulauan Pasifik.
Maknanya, Imam Mahdi itu boleh pula dikatakan Ahlulbait yang berbangsa Melayu, memakai
adat istiadat Melayu dan bercakap dalam bahasa Melayu. Jika demikian, alangkah bertuahnya bangsa Melayu pada akhir zaman ini! Sama seperti bertuahnya bangsa Arab zaman dahulu kerana memiliki Nabi SAW, yang lahir dari bangsa mereka, bercakap dalam bahasa mereka dan memakai adat istiadat mereka.
khusus beliau, keadaannya, kemunculannya dan pemerintahannya seperti yang kita dapati daripada sumber-sumber hadis, asar dan juga ucapan tabiin.
1. Namanya Muhammad
A. Dari Abdillah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda,“Dunia ini tidak akan binasa sehingga seorang dari Ahlulbaitku menguasai seluruh bangsa Arab yang namanya sama dengan namaku.” (At-Tarmizi & Abu Daud)
B. Dari Abdillah RA dari Rasulullah SAW, bersabda, “Seorang dari keluargaku akan berkuasa yang namanya sama dengan namaku.”
C. Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda,“Seandainya umur dunia ini tidak tersisa melainkan sehari, pasti Allah akan panjangkan hari itu sehingga dia berkuasa.”
(At-Tarmizi)
D. Sabda Nabi SAW,
“Dunia tidak akan lenyap sehinggalah bangsa Arab diperintah oleh seorang lelaki dari kaum
keluargaku, yang namanya menyamai namaku.”
(Abu Daud)
E. Daripada Zar, dari Abdullah RA, dari Nabi SAW yang bersabda, “Tidak hilang atau tidak habis umur dunia ini sehinggalah diperintah seluruh bangsa Arab oleh seorang lelaki dari ahli keluargaku yang sama namanya dengan namaku.”
(Abu Daud)
Hadis-hadis yang diberikan itu, walaupun semuanya tidak sama matannya, tidak syak lagi
menyatakan dengan jelas bahawa:
1. Imam Mahdi sudah pasti, tidak ragu-ragu lagi, akan zahir ke dunia ini, tidak lama sebelum kiamat kubra berlaku.
2. Imam Mahdi memang benar-benar berketurunan Ahlulbait, dari keturunan Rasulullah SAW,
suatu hal yang sudah pun diperakui oleh baginda SAW sendiri. Disebutkan berulang-ulang dalam
banyak hadis, antaranya adalah seperti yang diberikan tadi.
3. Imam Mahdi akan memerintah seluruh bangsa Arab, suatu hal yang sama yang pernah dilakukan oleh para Khulafa ur-Rasyidin dahulu. Selepas itu, bangsa Arab sentiasa berpecah, mengikut kepala masing-masing, hampir mustahil untuk disatukan kembali, sehinggalah datang Imam Mahdi yang akan menyatukan semula kepala mereka sehingga menjadi satu, sama seperti yang pernah dilakukan oleh para Khulafa dahulu.
4. Hanya empat orang pemerintah yang benar-benar mampu menguasai dan menyatukan seluruh bangsa Arab di bawah pemerintahan mereka iaitu Sayidina Umar al-Khattab RA (Khulafa ar- Rasyidin), Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Imam Mahdi dan Nabi Isa AS.
5. Pemerintah yang turut mampu menyatukan bangsa Arab, selain yang berempat di atas adalah Sayidina Abu Bakar As-Siddiq, Sayidina Uthman, Sayidina Ali, Sultan Muhammad al-Fateh dan Syuaib bin Saleh at-Tamimi, yang merupakan pembuka jalan bagi naiknya pemerintahan oleh Imam Mahdi. Selain mereka ini, tiada pemimpin lain yang boleh menyatukan bangsa Arab dalam erti kata yang sebenar-benarnya.
6. Nama sebenarnya, yang disebut-sebut di khalayak orang ramai adalah Muhammad atau Ahmad, atau nama yang serupa dengan nama Nabi SAW, bukan dengan nama lain seperti Hasan, Rahim atau sebagainya.
7. Kedatangannya ke dunia ini merupakan suatu janji Allah dan juga janji baginda SAW, suatu hal
yang tidak salah jika kita menuntutnya, kerana memang hal itu sudah dijanjikan dan janji itu
diulang-ulang banyak kali pula. Maka lebih layaklah kita menuntutnya untuk zaman kita ini. Siapa yang tidak mahukan segala kelebihan yang telah Allah janjikan kepada kita melalui lidah Rasul-Nya SAW itu?
8. Jika syarat yang pertama ini pun sudah tidak terpenuhi, iaitu namanya bukan Muhammad, maka orang yang mendakwa dirinya Imam Mahdi itu, patut sangatlah kita tolak sebab sudah tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh hadis. Sudah nyata sangat dustanya itu.
2. Nama Bapanya Abdullah
A. Sayidina Ali KMW, ketika memandang anaknya al-Hasan RH, berkata, “Anakku ini adalah seorang Sayid, seperti yang Nabi SAW menamakan dia. Daripada keturunannyalah akan muncul seorang lelaki yang namanya seperti nama nabi kamu. Dia akan menyerupai Nabi kamu dari segi akhlak tetapi tidak dari segi rupa.” Kemudian dia menyebutkan riwayat bahawa bumi ini akan dipenuhi dengan keadilan (semasa pemerintahannya).”
(Abu Daud)
B. Dari Abdullah RA katanya, sabda Nabi SAW,
“Kalaulah umur dunia ini hanya tinggal sehari sahaja lagi, pasti Allah akan panjangkan hari itu
sehingga diutuskan-Nya seorang lelaki dari ahli keluargaku, yang namanya seperti namaku dan
nama bapanya seperti nama bapaku. Dia akan memenuhkan dunia ini dengan keadilan dan
kesaksamaan seperti sebelumnya dipenuhi oleh penindasan dan kezaliman.”
(Abu Daud & At-Tarmizi)
C. Daripada Abdullah RA daripada Nabi SAW sabdanya, “Kalaulah tidak tinggal bagi dunia ini melainkan sehari sahaja lagi, nescaya akan dipanjangkan oleh Allah hari itu sehingga dibangkitkan padanya seorang lelaki dari umatku atau dari ahli keluargaku yang sama namanya seperti namaku dan nama ayahnya seperti nama ayahku.”
(At-Tarmizi)
Daripada hadis Nabi SAW dan asar daripada Sayidina Ali KMW ini, serta beberapa hadis lain
yang tidak dimasukkan di sini, dapatlah disebutkan beberapa perkara, antaranya:
1. Imam Mahdi adalah dari keturunan Sayidina al-Hasan. Maksudnya keturunan dari Sayidina al-Hasan yang perempuan, akan membawa kepada turunnya Imam Mahdi. Hal ini sebenarnya
hanyalah bersifat penjelasan, tidak perlulah kita mengoreknya habis-habisan untuk mendapatkan kesahihan. Cukuplah sekadar mempercayai dan meyakini apa-apa pekhabaran yang telah disampaikan oleh baginda SAW itu.
2. Sayidina al-Hasan adalah seorang yang lemah lembut dan mencintai keamanan. Maka daripada keturunannya kelak akan lahir seorang pemimpin yang membawa keamanan sejati ke seluruh dunia ini iaitu Pemuda Bani Tamim.
3. Diulang sekali lagi, namanya yang sebenar ialah Muhammad, sama seperti nama Nabi kita SAW, tidak menggunakan nama-nama yang lain.
4. Nama bapanya adalah Abdullah, sama nama seperti nama bapa Nabi SAW. Hal ini berlawanan
dengan Imam Mahdi bagi puak Syiah kerana bagi mereka, nama bapa Imam Mahdi mereka
bukan Abdullah. Bagi puak Syiah Imamiah, nama bapa Imam Mahdi mereka adalah al-Hasan al-
Askari dan bagi Syiah Kaisaniah pula, bapa Imam Mahdi mereka adalah Sayidina Ali KMW!
5. Akhlak Imam Mahdi adalah sama dengan akhlak baginda Rasulullah SAW dan hal ini disebutkan dengan jelas oleh Sayidina Ali KMW. Ini juga menunjukkan ketinggian imannya pada sisi Allah SWT, kerana akhlak adalah lambang ketinggian iman. Pemimpin sejati (Imam Mahdi)
semestinyalah akhlaknya saling tak tumpah dengan akhlak pemimpin sejati juga (Rasulullah
SAW).
6. Rupa zahirnya tidak sama dengan rupa zahir Baginda SAW kerana menurut yang disebutkan
dalam riwayat-riwayat masyhur, Nabi SAW itu orangnya putih dan tampan sekali, manakala
Imam Mahdi kulitnya kemerah-merahan dan kelihatan seperti orang Ajam.
7. Pemerintahannya sudah dijanjikan, dan dijanjikan juga sebagai suatu pemerintahan yang adil dan saksama. Yang berani menghalang kemunculannya sebagai pemimpin akan mendapat sebesar-besar azab dan seksaan.
8. Dunia sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penindasan. Yang kuat menindas yang
lemah, yang berkuasa menzalimi rakyat jelatanya, yang kaya menindas yang miskin dan
seterusnya. Yang miskin, yang tidak berkuasa dan orang bawahan turut berbuat zalim dengan
melakukan jenayah-jenayah sivil, menipu orang lain, mencari harta haram, menentang
pemerintah dan tidak redha dengan keadaan miskinnya itu.
Post ini telah dibaca sebanyak 4025
Namanya: Mungkin Muhammad, Ahmad, Muhammad Hassan, Muhammad Ali atau apa sahaja yang mempunyai perkataan Muhammad di awalnya atau di akhirnya..
Nama Bapanya: Nama bapa Rasulullah adalah Abdullah. Jika kita pecahkan, ia menjadi Abd + Allah (Hamba Allah). Allah mempunyai 99 Nama. Jadi, mungkin nama bapanya adalah Abd Rahim, Abd Rahman, Abd Jalil, Abd Malik dan sebagainya…
Kerana Allah akan menjaga insan bergelar al-mahdi. Sudah tentu identitinya sukar dikenalpasti, terutamanya oleh musuh2 Islam.. Mungkin boleh dibincangkan hal ini.