Jumaat, 1 Julai 2011

POLITIK ...POLITIK JUGA...KERJA..KERJA JUGA...SEMAK ADAKAH MASUK DALAM GULUNGAN AHLI SYURGA....


CARA ADA...REBUTLAH PELUANG SEMASA HIDUP...JANGAN SIA2KAN HIDUP ANDA....DENGAN TIPU DAYA DUNIA...

10 Orang yang Dijamin Masuk Surga

10 Orang yang Dijamin Masuk Surga
Al’Asyaratu almubasysyaruna biljannati
10 Orang yang dijamin masuk surga yang tercatat dalam “ARRIYADH ANNADHIRAH FI MANAQIBIL ‘ASYARAH” dari sahabat Abu Dzar Ra, bahwa Rosulullah Saw masuk ke rumah Aisyah Ra dan bersabda :
Wahai Asyah inginkah engkau mendengar kabar gembira?” Aisyah lalu menjawab, “tentu ya Rosullulah.” Lalu baginda Nabi Saw bersabda : “Ada sepuluh orang yang mendapat kabar gembira masuk surga, yaitu :
1. Ayahmu (Abu Bakar) masuk surga dan kawannya adalah Ibrahim;
2. Umar masuk surga dan kawannya Nuh;
3. Ustman masuk surga dan kawannya aku;
4. Ali masuk surga dan kawannya Yahya bin Zakaria;
5. Thalhah masuk surga dan kawannya Daud;
6. Azzubair masuk surga dan kawannya Ismail;
7. Sa’ad bin Abi Waqqash masuk surga dan kawannya Sulaiman;
8. Said bin Zaid masuk surga dan kawannya Musa bin Imran;
9. Abdurrahman bin Auf masuk surga dan kawannya Isa bin Maryam;
10. Abu Ubaidah Ibnul Jarrah masuk surga dan kawannya Idris Alaihissalam.”
Kesepuluh sahabat yang mendapat kabar gembira masuk surga tersebut adalah para pendahulu kita yang patut diteladani keimanan dan keshalehannya. Bagi Rosulullah Saw mereka adalah kawan dan pendamping setia dalam segala kesulitan dan kesempitan. Amal perbuatan, perilaku dan pengorbanannya merupakan teladan bagi umat manusia. Mereka tidak pernah absen dalam membela panji Islam dan tidak lupa bahwa tujuan utamanya adalah akhirat. Puncak ambisi mereka adalah keridhaan Allah dan Rosulnya dan mereka amat mendambakan datangnya saat-saat mendengar seruan Allah.
Orang–orang pilihan tersebut diibaratkan seperti Al Qur’an berjalan di muka bumi. Mereka adalah pemeraktek amaliah prinsip-prinsip kehidupan yang agung. Mereka adalah umat terbaik yang diciptakan Allah untuk manusia. Mereka telah lulus dari pendidikan kenabian. Semua itu dilakukan dengan daya upaya dan kemampuan Rosulullah Saw dengan kekuatan spiritual dan material yang optimal dan dengan dukungan serta taufik dari Allah Saw. Mereka telah dikerahkan pada tujuan dan sasaran yang mulia dan jelas, yaitu untuk menjadi suri teladan sepanjang masa, baik di waktu damai maupun di waktu perang, baik dalam segi akhlak, pergaulan , muamalah, manhaj, metode maupun dalam sistem kehidupan di dunia dan akhirat.
Mereka lah yang dikatakan muslim sejati, contoh dan teladan. Mereka adalah produk-produk hasil pendidikan madrasah kenabian.
Metode yang digunakan Rosulullah Saw dalam membangun pribadi muslim adalah “tauhid untuk berjihad dan berjihad untuk tauhid.”
Dalam waktu singkat Rosulullah berhasil membangun insan muslim atas tiga landasan, yaitu :
  1. Akidah yang kokoh dan kuat.
  2. Suri teladan yang baik.
  3. memilih orang yang cocok untuk mengemban tugas yang memadai.
Bagaimana sifat, sikap dan perilaku ke sepuluh sahabat tersebut akan dijelaskan dibawah ini satu persatu.
1. Abu Bakar Bin Abi Qohafah (Assidiq)
Abu Bakar assidiq adalah seorang quraisy dari kabilah yang sama dengan Rosulullah Saw. Abu Bakar mempunyai lima orang anak yaitu : Abdullah, Abdurrahman, Muhammad, Aisyah dan Asmaa (istri ibnul Awwam), beliau wafat pada tanggal 22 Jumadil akhir tahun 13 Hijriah dalam usia 63 tahun dan memangku jabatan khalifah selama dua tahun tiga bulan lebih 10 hari.
Abubakar assidiq adalah seorang pedagang yang selalu memlihara kehormatan dan harga dirinya. Ia seorang yang kaya harta, pengaruhnya besar dan memiliki akhlak yang mulia. Dari sebelum datangnya Islam, beliau sudah menjadi kawan akrab Muhammad Saw. Oleh karenanya sifat dan tabiatnya mirip dengan Muhammad Saw. Belum pernah ada yang menyaksikan beliau minum arak atau menyembah berhala. Abubakar assidiq juga tidak pernah berdusta, oleh karena itu tidak heran jika bila beliau berkawan erat dengan Rosulullah. Begitu pula dalam kemuliaan, profesi dan keturunan, sehingga tidak heran bila beliau menjadi khalifah pertama setelah Rosulullah Saw wafat.
Berikut adalah alasan mengapa Abubakar assidiq dipilih oleh Rosulullah sebagai salah satu dari 10 orang yang dijamin masuk surga.
· Abubakar assidiq telah meraih ketinggian budi dan kesempurnaan iman, hal ini disaksikan sendiri oleh Rosulullah dalam sabdanya:
“Jika ditimbang keimanan Abubakar assidiq dengan keimanan seluruh umat akan lebih berat keimanan Abubakar assidiq.” (HR. Albihaqi dalam asysiib).
Alquran pun banyak mengisyaratkan sikap dan tindakan Abubakar assidiq seperti pada Alquran surat : Al Lail: 5-7, Al Lail:17-21, Fushlat : 30 dan AtTaubah 40.
· Abubakar assidiq mengajak manusia kepada Islam. Ahli sejarah Ibnu Ishaq berkata : “ Setelah Abubakar memeluk agama Islam dan menyatakan keislamannya secara terbuka, dia mengajak orang-orang kepada Allah SWT.” Orang yang menerima ajakannya antara lain adalah : Azzubair ibnu Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqosh dan Abdurrahman bin Auf.
· Keimanan Abubakar assidiq tanpa ragu, karena setelah Rosulullah mengajak Abubakar kepada Allah maka Abubakar langsung menerimanya tanpa ragu, oleh karena itu Rosulullah bersabda :
“ Tiada aku mengajak seorang masuk Islam, tanpa ada hambatan, keraguan, tanpa mengemukakan pandangan dan alasan, hanya Abubakar lah. Ketika aku menyampaikan ajakan tersebut, dia langsung menerimanya tanpa ragu sedikitpun.” (Dari kitab Albidayah Wannihayah)
· Sikap Abubakar mencerminkan kekuatan Iman, hal ini dibuktikan saat setelah peristiwa Isra’, orang yang mendustakannya mendatangi abubakar seraya berkata, ”Apakah kamu mendengar apa yang diceritakan kawanmu?” maka Abubakar tanpa ragu menjawab : “ Demi Allah kalau memang itu yang diucapkannya pasti benar. Dia (Muhammad) memberitahu aku bahwa berita-berita dari langit sampai ke bumi hanya dalam waktu satu jam, malam atau siang dan aku mempercayainya, sedang itu lebih aneh dari yang kalian herankan.”
· Kecintaan Abubakar kepada Rosulullah sangat besar, dan hal ini dibuktikan saat Abubakar dan Rosulullah pergi ke gua untuk menghindari kejaran orang kafir, maka Abubakar kadang berjalan di depan Rosulullah karena takut pengintaian orang kafir dari depan, dan kadang Abubakar berjalan di belakang Rosulullah karena takut ada lawan yang mengejar dari belakang karena bagi Abubakar lebih baik dia yang celaka dari pada Rosulullah. Begitu pula saat akan memasuki gua, abubakar meminta agar dirinya masuk ke gua lebih dahulu untuk mengamankan gua, setelah itu baru Rosulullah masuk ke gua. Karenanya Rosulullah pernah bersabda bahwa satu malam dari Abubakar adalah lebih baik dari seluruh keluarga Umar.
· Abubakar pernah membenarkan dan membuat Rosulullah tenang yaitu saat menghadapi perang Badar, saat itu Abubakar menghampiri Rosulullah dan berkata, ”Ya Rosulullah, tenangkan dirimu dan mantapkan hatimu. Sesungguhnya Allah pasti akan menepati janjiNya dan sekali-kali tidak akan mengecewakanmu. ”Maka setelah mendenagr pekataan itu hati Rosulullah menjadi mantap dan tenang, karenannya Rosulullah mengelarinya Assidiq yaitu orang yang selalu benar dan membenarkan Muhammad sebagai RosulNya.
· Abubakar tetap beriman kepada kebenaran Rosulullah di saat kaum muslimin lain meragukan sabda RosulNya.
· Abubakar memang patut masuk surga seperti sabda Rosulullah berikut ini :
“ Jikalau aku boleh menunjuk dari hamba-hamba Allah seorang Kholil (kawan kesayangan) maka aku akan menunjuk Abubakar seorang kholil, tapi karena kesetiakawanan, persaudaraan dan keimananlah sehingga Allah mengumpulkan kita bersama di sisiNya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
2. Umar Ibnu Khattab (Al Faruq)
Umar berasal dari kabilah Quraisy, berasal dari suku Bani Hasyim. Semasa kanak-kanaknya umar menggembala domba milik ayahnya. Umar masuk Islam setelah mendegar bacaan Al Quran Khabab ibnul Aratt dan membaca surat Thaha.
Setelah umar masuk Islam, Umar menginkan agar dakwah tidak sembunyi sembunyi karena kita berada di jalan yang benar dan kaum kafir berada di atas kebatilan dan umar berjanji bahwa di tiap-tiap tempat yang pernah disebarkan kekafiran olehnya akan didatangi untuk menyebarkan keimanan. Dan Umar membuat hati orang kafir quraisy takut dan ciut sehingga Umar digelari Alfaruq (pembeda antara yang haq dan batil)
Berikut adalah alasan mengapa Umar termasuk salah satu dari 10 orang yang dijamin masuk surga :
· Keislaman umar adalah perintis, pembuka jalan, dan pendorong kaum muslimin menyatakan keislaman mereka secara terbuka. Dengan adanya Umar mereka berani melakukan shalat secara terang-terangan di depan masyarakat Quraisy tanpa takut diganggu.
· Hijrahnya Umar merupakan kemenangan, sebab dialah yang paling bersikap tegas terhadap kaum munafik di Madinah. Kepemimpinannya adalah rahmat, karena pada waktu itu kaum muslim benar-benar dapat menghayati kehidupannya. Oleh karena itu tidak heran jika Rosulullah Saw bersabda :
“ Sesungguhnya Haq adalah di lidah dan di hati Umar”
· Umar adalah orang yang pertama kali dalam banyak hal antara lain yaitu
a. Mendirikan baitul maal
b. Menulis tarikh dari hijrah atau tahun hijriah.
c. Menyunahkan Sholat Tarawih di masjid
d. Melakukan penyelidikan dan pengawasan pada malam hari.
e. Menghukum perbuatan mencaci maki
f. Menghukum dera delapan kali peminum arak.
g. Yang mengharamkan kaum mut’ah.
h. Melarang menjual budak wanita yang mempunyai anak.
i. Mengumpulkan orang-orang untuk sholat jenazah.
j. Memperluas kekuasaan ke wilayah-wilayah lain, baik Persia, Irak, Syam maupun Mesir.
k. Mengirim bahan makanan melalui laut merah dari Mesir ke Madinah.
l. Menetapkan faraidh (pembagian waris).
m. Menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda.
n. Menetapkan hakim-hakim di daerah-daerah.
o. Dijuluki amirum mukminin.
p. Menyediakan gudang yang berisi gandum bagi orang-orang yang kehabisan makanan.
q. Memperluas masjid nabawi dan menaburi tanahnya dengan batu kerikil.
r. Menciptakan uang logam.
s. Menggunakana pos untuk pengiriman surat-surat.
t. Mengngkat pejabat yang mengawasi harga-harga dan yang mengatur tata tertib kesopanan dan susila.
u. Membuat parit-parit dan jembatan-jembatan.
v. Mengirimkan pasukan penjaga di tempat strategis, mereka ini diberi nama alajnaad.
w. Mengangkat pejabat yang ditugasi khusus memantau berita-berita tentang para petugas di daerah dan menerima keluhan-keluhan mereka yang dikirimkan kepada khalifah. Petugas tersebut bernama Muhammad bin Maslamah.
· Umar mendapat pujian dari Rosulullah karena kecintaaan beliau sehingga beliau bersabda : “ Yang paling kokoh dalam agama Allah dari umatku adalah Umar”.
Rosulullah juga pernah bersabda seperti yang diriwayatkan Aisyah, “ Sesungguhnya setan setan meyingkir apabila bertemu dengan Umar.”
· Umar selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan berzikir di tengah malam dan di penghujung siang. Setelah diangkat menjadi khalifah Umar selalu berdoa :
“ Ya Allah, sebagaimana engkau tahu, aku ini berwatak keras, oleh karena itu lunakanlah aku. Aku ini lemah ya Allah, maka kuatkan lah aku. Aku ini kikir , maka jadikanlah aku hambaMu yang pengasih, pemurah dan dermawan.”
3. Ustman Ibnu Affan (Dzunnurain)
Ø Ustman mempunyai sifat yang pemalu dan menurut Rosulullah itulah kelebihannya sehingga Rosulullah bersabda bahwa kelebihan para sahabat merupakan kelebihan mereka yang dapat dijadikan contoh :
“ Orang yang paling kasih sayang dari umatku ialah Abubakar, dan yang paling teguh dalam memelihara ajaran Allah adalah Umar, dan yang paling pemalu adalah Ustman. (HR. Ahmad, Ibnu Maajah, Alhakim, Attirmidzi)
Ø Ustman pernah mengatasi kesulitan air bagi kaum Muhajirin saat hijrah dengan membeli sebuah sumur milik orang Yahudi dan airnya digunakan untuk keperluan kaum muhajirin.
Ø Ustman merupakan orang yang berjasa dalam pembuatan mushaf Al Quran. Ustman membentuk panitia untuk mengumpulkan ayat-ayat yang telah ditulis di masa khalifah Abubakar yang diketuai oleh Zaid bin Tsabit. Al Quran tersebut kemudian dibukukan dan diberi nama “Al Mushhaf”.
Ø Ustman adalah seorang yang bertakwa, selalu bersikap wara’. Tengah malam tak pernah ia sia-siakan. Ia manfaatkan untuk mengaji Al Quran dan setiap tahun ia menunaikan ibadah haji. Bila sedang berzikir dari matanya mengalir air mata haru. Ia selalu bersegera dalam segala amal kebajikan dan kepentingan umat. Ia juga dermawan dan penuh welas asih, ia telah melakukan hijrah sebanyak dua kali, pertama ke Habasyah dan yang kedua ke Madinah.
Ø Para ahli sejarah menganggap masa Ustman merupakan jaman kemenangan kaum muslimin dan jaman penaklukan kekuatan-kekuatan Romawi, Parsi dan Turki.
4. Ali bin Abi Thalib
Ø Ali dilahirkan di dalam Ka’bah dan Allah telah memuliakan wajahnya (karramallahu wajlahu) untuk tidak bersujud kepada berhala-berhala yang ada di Ka’bah dan sekitarnya.
Ø Ali masuk Islam saat berusia 10 tahun setelah secara sembunyi-sembunyi melihat Rosulullah dan Khadijah melaksanakan Sholat.
Ø Ali merupakan satu-satunya orang yang menerima ajakan Rosulullah untuk mengikuti dan mendukung kepada Allah saat Rosulullah mengajak kaum Quraisy di depan Ka’bah.
Ø Ali merupakan orang yang pertama yang bersedia berkorban untuk Rosulullah Saw ketika sedang tidur di tempat Nabi Saw, pada waktu rumah beliau dikepung dan akan dibunuh menjelang hijrah ke Madinah.
Ø Ali dikenal sebagai orang yang tidak dapat dikalahkan oleh lawan, setelah berduel dan membunuh Amru bin Wudd saat perang Khandak.
5. Thalhah bin Ubaidilah (syahid yang masih hidup)
Ø Thalhah merupakan salah satu dari delapan orang yang pertama masuk Islam dimana pada saat itu satu orang bernilai seribu orang, Beliau masuk Islam melalui anak pamannya yaitu Abu baker assidiq RA.
Ø Thalhah mempunyai sifat murah dan dermawan yang patut diteladani. Dalam hidupnya Thalhah mempunyai tujuan utama yaitu bermurah dalam pengorbanan jiwa.
Ø Thalhah seorang lelaki yang gagah berani, tidak takut menghadapi kesulitan, kesakitan dan segala macam ujian lainnya. Ia seorang yang kokoh dalam mempertahankan pendirian meskipun ketika di jaman jahiliyah.
Ø Thalhah merupakan salah satu di antara mujahid yang melindungi Rosulullah dengan tulus ikhlas. Saat perang uhud ia melindungi Rosulullah dengan cara memeluk Rosulullah dengan tangan kiri dan dadanya. Sementara pedang yang ada di tangannya ia ayunkan ke arah lawan yang mengelilinginya seperti laron yang tidak memperdulikan maut. Maka sejak saat itu Thalhah dijuluki “Burung elang dari uhud”.
Ø Thalhah juga dijuluki “Thalhah si dermawan”, Thalhah si pengalir harta”, Thalhah kebaikan dan kebajikan”, karena Thalhah merupakan orang yang dermawan yang mendermakan uang, sandang dan pangannya. Ia pernah membagikan seluruh uangnya tanpa sisa sepeserpun kepada fakir miskin.
6. Azzubair Ibnul Awwam (pengikut setia Rosulullah Saw)
Ø Azzubair masuk islam pada usia 15 tahun dan hijrah pada usia 18 tahun setelah mendapat penganiayaan yang bertubi-tubi karena mempertahunkan keimanannya.
Ø Azzubair adalah prajurit dakwah yang selalu menyandang senjata untuk melawan orang-orang yang menghendaki gugurnya dakwah islamiah selagi dalam kandungan. Keimanannya telah tampak pertama kali pada perang Badar. Pada saat itu Azzubair berhasil mengalahkan Ubaidah yang pada saat itu memakai baju besi dengan menggunakan lembing yang diarahkan ke mata Ubaidah sehingga Ubaidah tewas.
Ø Rosulullah sangat merasa bangga pada Azzubair, dan ia bersabda :
“ Setiap Nabi mempunyai pengikut pendamping yang setia (hawari) dan hawariku adalah Azzubair ibnul Awwam.”
Kecintaan Rosulullah pada Azzubair disebabkan Azzubair merupakan seorang pemuda yang setia, ikhlas, jujur, kuat, berani, murah tangan dan telah menjual diri dan hartanya kepada Allah Swt.
Ø Azzubair merupakan orang yang pertama menyambut panggilan jihad, oleh karena itu Azzubair tidak pernah absent berjihad.
7. Abdurrahman bin Auf (pedagang besar yang sukses)
Ø Aburrahman bin Auf merupakan orang ke delapan yang pertama kali masuk islam dan orang kelima yang diIslamkan oleh Abubakar dan terjadi sebelum Rosulullah menetapkan rumah Alarqom bin abi alarqam sebagai pusat dakwah.
Ø Perang Uhud telah memberi bekas pada Abdurrahman, lebih dari dua puluh luka dalam tubuhnya dan salah satu lukanya menyebabkan beberapa giginya rontok sehingga mempengaruhi ucapan dan tutur katanya.
Ø Setelah menerima gangguan dan siksaan yang ganas, Abdurrahman hijrah ke Habasyah. Sekembalinya dari Habasyah ia mendapat gangguan dan gangguan itu semakin memuncak tatkala ia kembali hijrah ke Habasyah untuk kedua kalinya. Hijrahnya ini ia lakukan karena keadaannya sudah sangat tertindas.
Ø Sebagai seorang pedagang yang sukses dan kaya, Abdurrahman berlomba dengan Ustman dalam membiayai pasukan islam yakni dengan menyerahkan seperuh kekayaannya kepada Rosulullah Saw. Saat ajalnya mendekat, Abdurrahman berwasiat agar setiap kaum muslimin peserta perang Badar yang masih hidup diberi empat ratus dinar dari harta warisannya, dan ternyata peserta perang Badar yang masih hidup berjumlah 100 orang. Dia juga berwasiat agar sejumlah besar uangnya diberikan kepada ummahatul mukminin (janda-janda Nabi Saw).
8. Sa’ad bin Abi Waqash (orang pertama yang terkena panah fisabilillah)
Ø Sa’ad merupakan kabilah dari Zuhroh sama dengan ibu Rosulullah Saw dan Sa’ad anak paman Aminah (ibunda Nabi Saw).
Ø Sa’ad seorang yang teguh dan tahan menghadapi kekerasan dan penderitaan. Selama tiga tahun saat dikucilkan di Syi’ib Mekah, ia bersama Rosulullah makan daun daunan sehingga kotorannya seperti kotoran domba dan kedua sisi mulut mereka luka-luka akibat makan daun-daunan.
Ø Ibunda Sa’ad berang saat mengetahui Sa’ad masuk Islam hingga mogok makan dan minum, tapi Sa’ad tetap berpegang teguh kepada Islam, sekalipun ibunya kepayahan dan jatuh pingsan, sehingga dengan kejadiannya ini turunlah ayat Al ankabut : 8.
Ø Karya terbesar Sa’ad adalah tercapainya kemenangan yang gilang gemilang atas musuh mereka, tentara parsi dalam perang Alqodisyiyyah yang dasyat.
9. Said bin Zaid (salah seorang yang dicintai Allah)
Ø Nama lengkapnya adalah Sa’id bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail bin Abduluzza bin Al’adwa. Said memeluk Islam sebelum Umar Bin Khattab. Istrinya adalah adik Umar yaitu Fatimah bintul khattab.
Ø Allah telah memberi hidayah kepada tiga orang tanpa melalui kitab atau Nabi mereka, yaitu kepada Zaid bin Amru bin Nufail, Abu Dzar Alghifari, Salman Alfarisi.
Ø Said adalah seorang pemberani, tidak takut celaan orang yang suka mencela selama dia di jalan Allah. Ia juga murah tangan dan dermawan, kuat menahan diri dari hawa nafsu dan termasuk orang yang dikabulkan do’anya. Banyak dari kalangan lemah dan miskin berkumpul di rumahnya untuk mencari ketentraman dan keamanan. Di rumah Said mereka memperoleh makanan penghilang lapar. Mereka juga mendapatkan keamanan dan ketenangan dari rasa takut.
10. Abu Ubaidah Ibnul Jarrah ( pemegang amanat umat dan amanat Rosulullah Saw)
Ø Rosulullah pernah bersabda :
“ Tiap-tiap umat ada orang pemegang amanat, dan pemegang amanat umat ini ialah Abu Ubaidah ibnul Jarrah.”
Ø Ketika perang Badar, Abu Ubaidah ikut memperkokoh dan membela kaum muslimin, sedang ayahnya berada dalam barisan kaum Quraisy yang musrik dan kafir dan dalam pertempuran tersebut Abu Ubaidah terpaksa membunuh ayahnya yang terus mendesak dan melawannya, walaupun hatinya terasa berat tapi ini dilakukannya demi menegakkan amanat Allah dan RosulNya.
Ø Pada saat perang Uhud Abu Ubaidah pernah mencabut besi tajam yang menancap ke dalam kedua sisi rahang Rosulullah dengan giginya sehingga gigi depannya tanggal. Peristiwa ini sangat mengharukan bagi Rosulullah dan Abubakar. Sejak itu Abu Ubaidah dikenal di kalangan kaum muslimin sebagai si ompong.
Ø Abu Ubaidah merupakan seorang yang memegang amanat, saat kaum Najran meminta Rosulullah untuk mengirim seseorang untuk mengajarkan hokum-hukum agama Islam maka Rosulullah menjawab, “Aku akan mengutus bersama kalian seorang yang benar-benar Amin, benar-benar Amin, benar-benar Amin .(beliau mengulangnya sampai tiga kali). Dan setelah itu Rosulullah mengutus Abu Ubaidah untuk pergi.
Sumber :
Al Quran Nur Karim
10 Orang Yang Dijamiin Masuk Surga, Abdullatif Ahmad ‘AAsyur, Gema Insani Press, 2006


Amalan Ahli Syurga dan Amalan Ahli Neraka

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah al-Harrani rahimahullaah pernah ditanya tentang amalan ahli syurga dan amalan ahli neraka. Kemudian beliau menjawab sebagai berikut:

“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Amalan ahli syurga adalah beriman dan bertakwa. Sedangkan amalan ahli neraka adalah kufur, fasik, dan maksiat."

Amalan-amalan ahli syurga:

1. Beriman kepada Allah, Para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir serta beriman kepada qadar (takdir) yang baik maupun yang buruknya.

2. Bersyahadat Laa Ilaaha Illallah (Tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah) dan Muhammad adalah Rasulullah (Nabi Muhammad adalah utusan Allah), mendirikan solat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah. Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah meliha-Nya, dan jika tidak boleh, maka yakinilah bahwa Dia melihatmu.

3. Berbicara jujur, menunaikan amanat, menepati janji, berbakti kepada orang tua (birrul walidain) menyambung hubungan kerabat, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, dan yang menjadi tanggungannya dari kalangan manusia atau binatang.

4. Ikhlas beribadah kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya, cinta kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, takut kepada Allah dan berharap rahmat-Nya, kembali kepada-Nya, bersabar menetapi hukum-Nya, dan menyukuri nikmat-nikmat-Nya.

5. Suka membaca Al-Quran, berzikir kepada Allah, berdoa kepada-Nya, meminta dan berharap kepada-Nya.

6. Beramar makruf (menyuruh orang berbuat kebaikan), bernahi munkar (melarang orang dari berbuat buruk), berjihad di jalan Allah dalam memerangi orang kafir munafikin.

7. Adil dalam semua urusannya, adil terhadap semua makhluk sampai terhadap orang kafir, dan amalan-amalan yan serupa.

8. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang kedekut kepadamu, memaafkan orang yang menzalimimu, kerana Allah menyediakan syurga bagi orang-orang bertakwa, iaitu orang-orang yang tetap berinfak dalam keadaan lapang atau pun sempit, menahan marah, memaafkan manusia, dan Allah menyukai orang-orang yang senantiasa berbuat baik.

Amalan-amalan ahli neraka.

1. Berbuat syirik kepada Allah, mendustakan para rasul, kufur dan hasad dengki, berdusta, berhianat, berbuat zalim, perbuatan keji lagi hina, ingkar janji, memutus silaturahim, takut untuk pergi berjihad, bakhil, tidak selaras di antara zahir dan batin, berputus asa dari rahmat Allah, merasa aman dari azab Allah, berkeluh kesah (tidak sabar) ketika di timpa musibah, sombng dan tidak menyukuri nikmat, meninggalkan kewajiban terhadap Allah, melanggar batasan-batasan-Nya, melanggar perkara yang diharamkan-Nya.

2. Takut terhadap makhluk dan tidak takut terhadap khaliq, berharap kepada makhluk dan tidak kepada khaliq, bertawakal kepada makhluk dan tidak kepada khaliq, beramal dengan riya dan sum’ah, menyalahi Al-Quran dan sunnah, taat kepada makhluk dan tidak kepada khaliq, fanatik kepada kabatilan, mencela ayat-ayat Allah, menentang kebenaran, menyembunyikan ilmu dan kesaksian yang sebenarnya harus disampaikannya.

3. Melakukan sihir (santau dan sejenisnya), durhaka kepada orang tua, membunuh jiwa yang Allah haramkan tanpa jalan yang benar, makan harta anak yatim, makan riba, lari dari peperangan, menuduh wanita solehah telah berbuat zina.

Sahabat yang dimuliakan,
Tidak mungkin kedua-dua amalan ini boleh bersama kerana amalan ahli syurga semuanya masuk kategori ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan amalan ahli neraka semuanya masuk kategori maksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya. Firman Allah S.W.T.

تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ

Maksudnya : “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barang siapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, nescaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, nescaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya seksa yang menghinakan.”
(Surah Al-Nisa’ ayat 13-14)

Dari Saydina Ali k.wj. katanya: “Pada suatu hari kami menghantar jenazah ke perkuburan Baqi Al Gharqad. Rasulullah S.A.W. mendatangi kami, lalu baginda duduk. Maka kami pun duduk pula di keliling baginda. Baginda memegang sepotong ranting, menunduk, dan menggaris-garis pasir dengan ranting.

Kemudian baginda bersabda” Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah Ta’ala di syurga atau neraka. Telah ditetap Allah apakah dia celaka atau bahagia.

Maka bertanya seorang sahabat, “ Ya Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan takdir nasib kita tanpa beramal?”

Jawab baginda,” Orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang bahagia, adalah kerana dia beramal dengan amalan orang bahagia, dan orang yang telah ditetap Allah menjadi orang celaka adalah kerana dia beramal dengan amalan orang celaka. Kerana itu beramallah!.

"Semua sarana telah disiapkan, adapun orang-orang bahagia, mereka dimudah untuk mengamalkan amalan orang-orang bahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka.”

Kemudian baginda membaca ayat maksudnya : "Adapun orang-orang yang suka memberi dan bertakwa maka Kami siapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang bakhil dan merasa dirinya cukup , serta mendustakan pahala yang terbaik. Maka akan Kami siapkan baginya jalan yang sukar”.

Dari Abdullah bin Amru bin Ash r.a. katanya dia mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : "Allah Ta’ala telah menetapkan segala ketetapan (takdir) bagi seluruh makhluk, lima puluh ribu tahun sebelum diciptakan-Nya langit dan bumi. Dan (ketika itu) Arasy Allah Ta’ala berada di atas air.”

Sabda Nabi S.A.W. yang bermaksud , :
"Al-Mizan itu berada ditangan Allah. Dia akan meninggikan sebahagian golongan dan merendahkan yang lain sehingga kehari kiyamat. Hati manusia berada diantara dua jari Allah Al-Rahman. Jika dikehendaki Dia akan menjadikannya istiqamah dalam kebenaran dan jika dikehendakiNya akan disesatkanNya.”
(Hadis Riwayat Ahmad, al-Nasa’ei, Ibnu Majah dan al-Hakim).

Disebabkan terlalu mudahnya hati itu berubah, kita digalakkan beramal dengan doa ini dan doa memohon ketetapan hati yang diamalkan oleh Nabi S.A.W.

Nabi S.A.W berdoa : "Ya Allah, Tuhan yang menunjukkan hati, tunjukkanlah hati-hati kami kepada jalan ketaatan pada-Mu.”
(Hadis Riwayat Muslim).

"Ya Allah, Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati-hati kami kepada agama-Mu.”
(Hadis Riwayat Ahmad dan al-Hakim).

Oleh itu marilah kita sama-sama berazam dan terus beramal dengan amalan-amalan ahli syurga dan terus berdoa semoga Allah S.W.T tetapkan hati-hati kita untuk terus istiqamah dan tidak berubah-ubah hinggalah kita kembali menemui Allah S.W.T. dengan mendapat husnul khatimah.

Empat Golongan Masuk Syurga Tanpa Hisab

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu `Abbas radhiaAllahu`anhuma, Nabi SAW ada menyebut bahawa baginda SAW diberitahu ada 70,000 orang di kalangan ummatnya yang akan masuk syurga tanpa dihisab dan tidak diseksa terlebih dahulu.

Siapakah mereka yang beruntung yang termasuk di dalam 70,000 orang itu? Mereka ialah:

1. Orang-orang yang tidak menjampi,
2. Orang-orang yang tidak pernah minta dijampi,
3. Orang-orang yang tidak meramal,
4. Orang-orang yang hanya bertawakkal kepada Allah `Azza wa Jalla.

Hadisnya seperti berikut:

Dari Ibnu `Abbas radhiAllahu `anhuma berkata, Rasulullah SAW bersabda maksudnya : ”Telah diperlihatkan kepadaku ummat-ummat terdahulu, maka saya melihat ada seorang nabi yang disertai dengan rombongan kecil, ada seorang nabi yang disertai dengan satu dua orang sahaja, bahkan ada seorang nabi yang tidak mempunyai pengikut seorang pun. Kemudian terlihat olehku satu rombongan besar yang kusangka mereka adalah ummatku, namun dikatakan kepadaku: ”Ini adalah Musa dan kaumnya, tetapi lihatlah ke ufuk sana.”

Kemudian kulihat ke ufuk itu dan tiba-tiba kulihat rombongan yang besar, lantas dikatakan kepadaku: ”Lihatlah ke ufuk yang lain”; di sana kulihat satu rombongan besar kemudian dikatakan kepadaku: ”Ini adalah ummatmu dan di dalamnya ada tujuh puluh ribu orang yang akan masuk syurga tanpa dihisab dan tanpa diseksa lebih dahulu.” Baginda lalu bangkit dan masuk ke dalam rumah.

Maka orang-orang ramai membicarakan masalah orang-orang yang akan masuk syurga tanpa dihisab dan diseksa lebih dahulu. Salah seorang dari mereka berkata: ”Barangkali mereka adalah sahabat-sahabat Rasulullah SAW.”

Ada pula yang berkata: ”Barangkali mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam keadaan Islam kemudian mereka tidak mempersekutukan Allah.”

Dan mereka memperkirakan yang macam-macam. Kemudian Rasulullah SAW keluar dan bersabda kepada mereka: ”Apa yang sedang kalian bicarakan?”

Kemudian mereka menceritakannya kepada Rasulullah SAW. Maka baginda SAW bersabda: ”Mereka itu adalah orang-orang yang tidak menjampi, mereka yang tidak pernah minta dijampi, mereka yang tidak meramal dan hanya kepada Tuhan sahaja mereka bertawakkal.”

Kemudian `Ukkasyah ibn Mihshan berkata berkata: ”Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar saya termasuk golongan mereka.”
Baginda SAW menjawab: ”Kamu termasuk golongan mereka.”

Lantas berdirilah orang lain seraya berkata: ”Wahai Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar saya termasuk golongan mereka.”

Baginda SAW menjawab: ”Kamu telah didahului oleh `Ukkasyah.”

(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Peristiwa hari hisab dan seksa neraka tersangat dahsyat. Betapa beruntungnya orang-orang yang bilangannya 70,000 orang ini yang mendapat keistimewaan ini, iaitu bebas dari dihisab dan tidak diseksa terlebih dahulu. Mereka terus masuk ke syurga dan menikmati keseronokan di sana, subhanallah.

Mudah-mudahan kita tergolong di dalam kumpulan ini. Untuk itu:

1. Jauhilah dari terlibat dengan jampi-menjampi.
2. Jauhilah dari meminta orang lain menjampi kita.
3. Jauhilah dari terlibat dan percaya kepada sebarang perbuatan yang dikategorikan sebagai meramal seperti meramal nasib, meramal jodoh dan lain-lain lagi walaupun dengan tujuan main-main atau seronok-seronok.
4. Jadilah hamba ALLAH yang sentiasa bertawakkal kepada ALLAH `Azza wa Jalla. Iaitu menyerahkan semua urusan kepada ALLAH selepas meletakkan perancangan dan usaha yang sungguh-sungguh.

WAllahu Ta`ala A`lam.

SUMBER: http://muzir.wordpress.com/2011/04/12/4-golongan-yang-tidak-dihisab-dan-diseksa/

Gambar hiasan sahaja..
(Di petik daripada tulisan Ramli bin Joned)

Balasan Syurga Pada Yang Sabar

Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda di dalam Hadis Qudsi: Allah s.w.t berfirman yang maksudnya :

"Tidak ada balasan kecuali Syurga bagi hambaku yang beriman yang telah Aku ambil kembali kekasihnya (Aku mematikan seseorang yang disayanginya seperti anak, adik-beradik dan sesiapa sahaja yang di sayangi oleh seseorang) dari kalangan penghuni dunia dan dia hanya mengharapkan pahala daripadaKu (dengan bersabar). "
(Hadis Riwayat Imam Bukhari).

Kesimpulan Hadis:

1- Tabah dan sabar menghadapi musibah adalah merupakan tanda-tanda kesempurnaan iman manakala keluh-kesah dan bimbang adalah merupakan tanda-tanda kelemahan iman.

2- Keagungan ganjaran tabah menghadapi musibah.

Jadilah Golongan Yang di Berjaya di Sisi Allah

Sahabat yang dikasihi Allah,
Nilai dan matlamat hidup merupakan sesuatu yang penting untuk dikaji dan dilihat secara mendalam. Nilai hiduplah menjadikan seseorang itu menghargai kehidupannya. Tanpa nilai dan matlamat hidup, manusia sebenarnya bukan manusia. Dia ibarat haiwan yang saban hari memikirkan mengisi perut dan nafsu.

Celik sahaja mata, mula fikir nak cari wang, makanan dan keseronokan sehinggalah melelapkan mata pada waktu malamnya. Keesokannya jika masih diberikan Allah nyawa, dia akan begitu lagi. Mungkin tidak pernah dia menyoal dirinya akan matlamat dia dihidupkan, dan hidupnya berlalu begitu sahaja dengan nilai yang kosong sehinggalah keakhir hayatnya.

Sahabat yang dihormati,
Mujahid Fathi Yakan di dalam bukunya bertajuk, Apa Ertinya Saya Menganut Islam, telah menyatakan bahawa di dunia terdapat tiga kategori manusia.

Kategori Pertama ;Golongan yang hidup hanya untuk dunia semata-mata. Mereka dinamakan sebagai golongan ad-Dahriyyun. Golongan ini ingin hidup dan puas di dunia yang sementara ini. Sikap mereka jelas seperti yang dinyatakan di dalam al-Qur'an, firman Allah s.w.t. yang bermaksud :"Dan tentu akan mereka katakan : 'Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia sahaja dan kita sekali-kali tidak dibangkitkan."(Surah al-An'am ayat 29).

Didalam ayat yang lain Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud :"Dan mereka berkata : 'Kehidupan tidak lain hanyalah kehidupan dunia sahaja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.' Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduda-duga sahaja."(Surah al- Jatsiyah ayat 24).

Kategori Kedua :Golongan yang hilang peduman , terumbang ambing, aqidah bersimpang siur, mereka melakukan kesesatan dan menyimpang daripada jalan Allah s.w.t. dalam kehidupan duniawi. Namun mereka masih menyangka mereka membuat kebaikan. Meskipun mereka mempunyai kepercayaan kepada Allah s.w.t. dan hari Qiyamat tetapi aqidah mereka lemah. Aqidah yang tidak dapat memandu aktiviti harian.

Mereka berfahaman kebendaan (materialis) walaupun kadangkala mereka melakukan kerja-kerja berbentuk kerohanian. Golongan seperti ini tidak memahami tuntutan Islam sebenar dan akhirnya menjadi tertipu dengan amalan mereka. Dalam Islam baik sahaja tidak mencukupi, tetapi mesti mengikut landasan syariat dan niat mestilah kerana Allah sahaja. Barulah ia jadi ibadat yang ada nilai pelaburan akhirat.

Ramai yang pergi haji tiap-tiap tahun tetapi beli rumah menerusi sistem kewangan riba, ramai yang menderma kebajikan tetapi bercampur matlamat antara riak dan ibadat, ramai yang kuat sembahyang tetapi isterinya masih membuka aurat dan memakai solek di khalayak ramai.

Kategori Ketiga :Golongan ini adalah golongan yang berjaya disisi Allah s.w.t.. Golongan yang menganggap bahawa dunia ini sebagai ladang tanaman untuk mendapat atau memungut hasilnya di akhirat kelak. Golongan ini benar-benar beriman dengan Allah s.w.t. Mereka mengetahui hakikat hidup serta memahami nilai dunia berbanding dengan Hari Akhirat. Orang seperti ini jasadnya sahaja di dunia tetapi hatinya di akhirat. Segala kerjanya di atas dunia di salurkan kepada kepentingan akhirat. Orang begini dekat dengan Allah dan sentiasa menjaga agar amalannya atau pelaburan akhiratnya tidak rosak. Allah membandingkan mereka seperti dalan firman-Nya yang bermaksud :"Dan tidaklah kehidupan dunia ini selain daripada bermain-main dan bersenda gurau belaka. Dan sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidaklah kamu memahaminya."(Surah al-An'am ayat 32)

Mereka yang benar-benar beriman menganggap dunia sebagai medan perlumbaan untuk mentaati Allah s.w.t. dan mencari keredhaan-Nya. Seluruh bidang hidupnya (ilmu, perniagaan, kekayaan, rumah, masa dan fikiran) diarahkan ke jalan Allah s.w.t. Untuk kita menjadi seperti ini (dan memang kita dituntut menjadi seperti ini), kita mesti memahami beberapa kewajipan atau syarat-syarat yang ditetapkan.

Di dalam golongan ketiga ini terdapat satu kaum yang zuhud dan amat mulia disisi Allah kerana Nabi s.a.w. menyatakan makam mereka sama taraf dengan kedudukan para Nabi tetapi mereka bukan dikalangan Nabi.

Rasulullah s.a.w. berkata dalam wasiatnya kepada Abu Hurairah, "Wahai Abu Hurairah! Hendaklah engkau mengikut jalan suatu kaum. Jika manusia lain merasa takut, mereka tidak takut. Jika manusia mencari keselamatan dari api Neraka, mereka tidak takut."

Abu Hurairah bertanya, "Siapakah mereka itu? Terangkan dan jelaskan mereka itu padaku hingga aku dapat mengenalinya."

Rasulullah s.a.w. menjawab, "Suatu kaum dari umatku di akhir zaman. Mereka berkumpul pada Hari Qiyamat di tempat berkumpulnya para Nabi. Jika manusia memandang mereka, manusia mengira bahawa mereka adalah para Nabi dari keadaan yang mereka lihat hinggalah aku beritahukan kepada mereka nanti. Aku katakan, "Umatku, umatku." Maka para makhluk mengetahui bahawa mereka bukanlah para Nabi. Mereka berlalu seperti kilat dan angin. Pandangan mata yang hadir kagum dengan cahaya mereka."

Abu Hurairah berkata, "Wahai Rasulullah, kemukakan padaku apakah amalan mereka. Mudah-mudahan aku dapat mengikuti mereka."

Rasulullah s.a.w. menjawab, "Wahai Abu Hurairah, kaum itu menempuh jalan sukar hingga sampai pada tingkatan para Nabi. Mereka memilih lapar setelah Allah memberikan (peluang) kepada mereka untuk (sentiasa) kenyang, memilih pakaian kasar setelah Allah memberi mereka pilihan berbagai pakaian, dan memilih haus setelah Allah memberi mereka rasa puas.

"Mereka meninggalkan itu semua kerana mengharap apa yang ada di sisi Allah (redha dan nikmat Syurga). Mereka tinggalkan yang halal kerana takut banyak dihisab. Mereka mempergauli manusia dengan badan-badan (lahir) mereka, tetapi itu tidak menyibukkan (hati) diri mereka (daripada mengingati Tuhan mereka). Para Nabi dan malaikat takjub dengan ketaatan mereka kepada Tuhan. Kebahagiaan bagi mereka! Kebahagiaan bagi mereka! Aku ingin agar Allah mengumpulkan aku bersama mereka."

Kemudian Rasulullah s.a.w. menangis kerana rindu kepada mereka. Lalu baginda berkata, "Jika Allah hendak mengazab penghuni bumi lalu memandang mereka, maka Dia berpaling dan tidak jadi menurunkan azab. Barangsiapa berpaling dari jalan mereka, maka ia akan terbeban kerana kerasnya azab."

Sahabat yang dimuliakan,
Jadilah kalian golongan katagori ketiga, kerana golongan ini adalah orang-orang Mukmin yang bertakwa kepada Allah s.w.t. Mereka sentiasa beriman dan mengerjakan amalan-amalan soleh, dan tetap istiqamah di dalam menjalankan kewajipan menegakkan Kalimah Allah dimuka bumi, menegakkan yang ma'aruf dan mencegah kemungkaraan. Golongan ini berkasih sayang semata-mata kerana Allah, bertemu dan berpisah semata-mata mencari keredhaan-Nya. Golongan ini sahaja akan mendapat kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di Hari Akhirat. 

Ciri-ciri Seorang Muslim, Muttaqin, Fasik dan Musrik.

Sahabt yang dirahmati Allah,
Marilah sama-sama kita muhasabah diri sendiri sejauh mana kita telah patuh dan tunduk kepada ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah s.a.w. Sebagai seorang Muslim adakah kita telah memenuhi tuntutan sebagai seorang Muslim dalam ertikata sebenarnya? Kita juga perlu memahami ciri-ciri seorang Muttaqin, Fasik dan Musrik, semoga kita terhindar daripada amalan dan perbuatan orang-orang Fasik dan Musrik.

Muslim,
Ertinya tunduk, patuh, serta menyerahkan diri kepada Allah sepenuhnya. Seseorang yang tunduk dan patuh segala perintah dan hukum hakam Allah s.w.t., maka itulah disebut sebagai Muslim.

Ciri-ciri Muslim.(Rukun Islam)
1..Mengucap dua kalimah syahadat.
2..Mendirikan solat.
3..Mengerjakan puasa di bulan Ramadan.
4.Mengeluarkan zakat.
5..Mengerjakan haji ke Baitullah..(jika ada kemampuan)

Cara hidup orang Muslim.
1..Mencintai orang miskin, fakir, anak yatim serta orang lemah.
2.Jangan melihat kemewahan belaka.
3.Mengeratkan hubungan silaturahim. dan ukuwah Islamiyah.
4.Jangan menanyakan dan membuat perkara yang tidak bermanfaat.
5.Menyatakan kebenaran walaupun pahit di dengar.(berdakwah)
6.Tidak takut dicaci maki dan dihina oleh orang yang suka mencela.
7.Mengucapkan kata-kata hauqalah. iaitu ”Tiada daya kekuatan kecuali Allah”

Muttaqin (orang bertakwa).
Ertinya orang yang bertaqwa. Menjauhi larangan Allah dan mematuhi perintah Allah. Dia sentiasa berhati-hati di dalam kehidupan di dunia ini. Dia buat semua yang wajib meninggalkan yang semua yang haram. Dan pada masa yang sama memperbanyakkan yang sunat dan meninggalkan yang syubha dan makruh.

Fasik.
Orang fasik adalah orang Mukmin atau orang Muslim yang secara sedar melanggar ajaran Allah (Islam) atau dengan kata lain org tersebut percaya akan adanya Allah, percaya akan kebenaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tetapi dalam tindak perbuatannya mereka mengingkari terhadap Allah dan hukumNya, selalu berbuat kerosakan dan kemaksiatan.

Firman Allah s.w.t yang bermaksud :
“Orang Fasik adalah orang yang melanggar perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerosakan dimuka bumi. Mereka itulah orang yang rugi” (Surah Al Baqarah ayat 27)

“Allah telah berjanji kepada orang yang beriman diantara kamu serta mengerjakan amal soleh, bahawa ia (Allah) akan menjadikan mereka khalifah dimuka bumi, sebagaimana ia telah menjadikan orang yang sebelum mereka menjadi khalifah. Dan Ia menggantikan (keadaan ) mereka sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa (selama) mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang yang fasik”
(Surah An Nur ayat 55)

“Dan jika Aku (Allah) hendak membinasakan suatu negeri, maka Aku perintahkan kepada orang yang hidup mewah dinegeri itu (supaya mentaati Allah), tetapi mereka melakukan kederhakaan (fasik) dalam negeri itu, maka sepantasnya berlaku terhadap mereka (ketentuan-Ku) kemudian Aku hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”
(Surah Al Isra' ayat 16)

Balasan orang Fasik
Orang Islam yang berbuat fasik, berbuat kerosakan, kejahatan dan maksiat dimuka bumi ini, maka Allah menyediakan seksa Neraka yang pedih.

Musrik.
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut Musyrik. Syrik adalah perbuatan dosa yang paling besar, kerana itu kita harus menjauhi perbuatan yang menjerumuskan kepada syrik.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : “Ingatlah Luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya:’Hai anakku! Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar’. “ (Surah Luqman ayat 13)

Dengan demikian orang Musyrik disamping menyembah Allah mengabdikan kepada Allah, juga mengabdikan dirinya kepada yang selain Allah. Sifat orang Musyrik itu ialah mereka yg mempersekutukan Allah baik dalam bentuk i’tikad (kepercayaan), ucapan mahupun dalam bentuk amal perbuatan. Mereka (orang Musyrik) menjadikan mahkluk yang diciptakan Allah ini baik yang berupa benda mahupun manusia sebagai Tuhan dan menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah-ilah yang disembah selain daripada Allah s.w.t. Begitu juga mereka menjadikan Alihah, Andad, Thoghut dan Arbab sebagai tuhan selain Allah.

1.Alihah ialah suatu kepercayaan terhadap benda dan binatang yang menurut keyakinannya dapat memberikan manfaat serta dapat menolak bahaya. Misalnya kita memakai cincin merah delima, dan kita yakin bahawa dengan memakainya dapat menghindarkan bahaya. Adapun kepercayaan memelihara burung Terkukur dapat memberikan kemajuan dalam bidang perniagaannya. Dan itulah dinamakan Alihah, yakni menyekutukan Allah dengan binatang dan benda (Kepada Makhluk).

2.. Andad, sesuatu perkara yang dicintai dan dihormati melebihi daripada cintanya kepada Allah, sehingga dapat memalingkan seseorang dari melaksanakan ketaatan terhadap Allah dan RasulNya. Misalnya saja seorang yang senang mencintai kepada benda, keluarga, rumah dan sebagainya, dimana cintanya melebihi cintai terhadap Allah dan RasulNya, sehingga mereka melalaikan dalam melaksanakan kewajiban agama, kerana terlalu cintanya terhadap benda tersebut (makhluk tersebut).

3.Thoghut ialah orang yang ditakuti dan ditaati seperti takut kepada Allah, bahkan melebihi rasa takut dan taatnya kepada Allah, walaupun keinginan dan perintahnya itu harus berbuat derhaka kepadaNya.

4.Arbab, ialah para pemuka agama (para ulama) yang suka memberikan fatwa, nasihat yang menyalahi ketentuan (perintah dan larangan) Allah dan RasulNya, kemudian ditaati oleh para pengikutnya tanpa diteliti dulu seperti mentaati terhadap Allah dan RasulNya. Para pemuka agama itu telah menjadikan dirinya dan dijadikan para pengikutnya Arbab (Tuhan selain Allah).

Bentuk musyrik ini menyesatkan terhadap perilaku manusia. Dan dengan memiliki aqidah seperti itu dapat menghilangkan Keimanan.

Peringkat Syrik
Antara tahap-tahapnya….
1..Menyembah sesuatu selain Allah
Menyembah sesuatu selain Allah adalah termasuk syrik yang paling berat dan tinggi. Mereka ini menyembah benda-benda, patung, batu, kayu, kubur bahkan manusia dan lain-lainnya. Mereka percaya bahawa benda-benda (makhluk) tersebut adalah tuhan-tuhan yang dapat mendatangkan kebaikan dan keburukan. Termasuk dalam tahap syrik seperti ini adalah mengadakan pemujaan seseorang tokoh pepimpin.

2..Mempersekutukan Allah.
Ertinya mempercayai bahawa makhluk selain Allah itu mempunyai sifat-sifat seperti yang ada pada Allah.
Dalam kategori mempersekutukan Allah ini adalah faham Trinti menurut kepercayaan Kristian, begitu faham Trimurti menurut kepercayaan agama Hindu, yang mempercayai bahawa Tuhan itu ada tiga, iaitu Brahman (tuhan menciptakan alam seisinya),Wisnu(Tuhan yang memelihara Alam) dan Syiwa (Tuhan yang menghancurkan alam).

3..Mempertuhankan Manusia.
Mempertuhankan manusia atau menjadikan manusia sebagai tuhannya adalah termasuk syrik atau mempersekutukan Allah. Ia itu apabila seseorang mematuhi, meyakini dan melaksanakan undang-undang dan peraturan yang dibuat oleh ketua mereka (atau pun ketua mereka mengambil peraturan ciptaan manusia) dan mereka mematuhinya ini bermakna mereka telah mengambil manusia menjadi tuhan selain Allah.

Bahaya Syrik
Firman Allah s.w.t yang bermaksud :
“Maka apakah orang kafir (musyrik) menyangka bahawa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan Neraka Jahanam tempat tinggal bagi orang-orang kafir(musyrik)” (Surah Al Kahfi ayat 102)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampunkan dosa syrik, dan Dia mengampuni dosa-dosa selain dari syrik itu bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya” (Surah At Taubah ayat113)

Sabda Rasulullah:
“Sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kamu sekalian ialah syrik yang paling kecil. Ketika Nabi s.a.w. di tanya:’Apa syrik kecil itu?’,Nabi s.a.w. bersabda:”Ri’yak”

Benci dan Sayang Kerana Allah dan Rasul

Sahabat yang dikasihi Allah,
Jika terdapat dalam hatimu suatu perasaan benci atau sayang kepada seseorang, maka telitilah perbuatanmu itu berdasarkan Al-Qur'an dan hadis. Jika benci kamu itu sesuai denagn Al-Qur'an dan hadis, maka bergembiralah kamu., kerana kamu bertindak sesuai dengan Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika benci kamu tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan hadis, maka ketahuilah bahawa sesungguhnya kamu telah mengikuti hawa nafsu kamu. Jika kamu membenci orang itu kerana kamu terpengaruh oleh hawa nafsu kamu, maka bererti kamu tidak adil dan kamu menentang Allah dan Rasul-Nya. Oleh kerana itu kembalilah kamu kepada Allah, bertaubatlah kerana kebencian kamu itu dan bermohonlah kepada-Nya supaya kamu mengasihi orang itu dan orang-orang lain, yang terdiri atas orang-orang yang beriman, wali-wali-Nya, orang-orang pilihan-Nya dan orang-orang soleh dari hamba-hamba-Nya serta hendaklah kamu yakini bahawa Allah akan mengasihimu apabila kamu kasih dan sayang kepada mereka semata-mata kerana Allah.

Sahabat yang dimuliakan,
Bersikaplah kamu terhadap seseorang, seperti kamu bersikap terhadap orang yang kamu kasihi. Pendik kata, hendaklah kamu meneliti perbuatan orang itu berdasarkan Al-Qur'an dan hadis. Sekiranya Al-Qur'an dan hadis membenarkan dan menyukai perbuatan orang itu, maka kamupun harus membenarkan dan menyukai perbuatan orang itu. Tetapi, jika keduanya membencimu, maka kamupun hendaklah membencinya sesuai dengan Al-Qur'an dan hadis. Sesuaikanlah perasaan dan perbuatanmu dengan Al-Qur'an dan hadis. Jika kamu mengasihi seseorang sedangkan Al-Qur'an dan hadis membencinya, maka janganlah kamu mengasihinya, supaya kamu tidak menuruti hawa nafsumu, sebagaimana firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
"Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, kerana ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, kerana mereka melupakan hari perhitungan."
(Surah Shaad ayat 26)

Sahabatku,
Dalam jiwa manusia secara fitrahnya suka dikasihi dan mengasihi. Kasih yang paling utama, tanda orang beriman adalah kasih kita kepada Allah dan Rasul mengatasi kasih kita pada yang lain. Kita kasih pada yang lain seperti ibu-bapa, adik-beradik, kaum keluarga, sahabat-sahabat, rakan-rakan, guru-guru, suami, isteri, anak-anak dan orang-orang beriman adalah semata-mata kerana Allah. Kayu pengukur kita adalah Al-Qur'an dan hadis. Begitu juga apabila kita berhajat untuk mencari calun isteri atau suami kriteria yang perlu digunakan adalah Al-Qur'an dan hadis jangan lari dari kedua-dua sumber tersebut insya Allah kita akan selamat dan berbahagia di dunia dan di akhirat.

Menepati Ciri-ciri 'Kekasih Allah'

Sahabat yang dirahmati Allah,
Cinta adakalanya diertikan dengan kekasih. Seseorang yang dicintai disebut juga sebagai kekasih. Menjadi kekasih adalah idaman setiap jiwa, kerana fitrah manusia ingin cinta dan dicintai. Cinta dan kasih biasanya ada pra-syarat. Jika terpenuh segala ciri-ciri dan syarat, maka terjalinlah cinta dan kasih sayang.

Sahabat yang dihormati,
Cinta yang agong adalah cinta kepada Tuhan. Kemuncak kebahagiaan Mukmin adalah menjadi kekasih Allah. Kekasih Allah adalah mereka yang mendapat kasih dan redha Allah. Untuk mendapat kasih dan redha Allah, juga ada pra-syaratnya. Mustahil Allah akan kasihkan kita, jika jiwa kita kosong daripada cinta-kasih dan rindu kepada Allah s.w.t.

Apakah pra-syarat untuk mendapat cinta-kasih dan redha Allah? Cinta dan kasih juga boleh terluka dan rosak. Rosak kerana perlakuan yang melukakan hati kekasih, lantas merosakkan makna cinta. Apakah perkara-perkara yang merosakkan cinta-kasih agong ini? Terdapat beberapa perkara yang merosakkan cinta-kasih agong ini iaitu syirik, nifaq, kufur, zalim, khianat, sombong dan suka bermusuhan. Mereka yang tergolong dalam kelompok ini, maka sukarlah jiwa mereka untuk mencintai Allah, dan jauh daripada kasih, cinta dan redha Allah.

Sahabatku,
Kecintaan seorang hamba kepada Allah adalah kesan fitrah daripada perasaan nikmat yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya itu. Sesungguhnya kasih sayang Allah kepada seorang hamba akan terjalin apabila seorang hamba itu mengikut jalan-jalan yang telah disyariatkan oleh Allah s.w.t.

Sifat-sifat pra-syarat untuk menjadi kekasih Allah s.w.t. adalah kita perlu berusaha membaiki amalan, berzikir, bertaubat, dan membersihkan diri. Kita juga perlu mencintai dan mencontohi Rasulullah s.a.w. dan berusaha menghidupkan sunnah baginda. Termasuk juga ciri kekasih Allah ialah mereka yang berkasih sayang, menziarahi dan bersedekah kerana Allah s.w.t., dan bersama-sama di dalam perjuangan pada jalan Allah. Mereka juga perlu memiliki sifat takwa, adil dan berusaha untuk penghidupan di dunia dan akhiratnya.

Oleh itu marilah sama-sama kita berusaha bersungguh-sungguh memenuhi pra-syarat ini supaya kita akan dipilih oleh Allah s.w.t. untuk menjadi kekasih-Nya di dunia dan di hari akhirat. Tidak ada hamba Allah yang lebih berbahagia dan beruntung melainkan ia dipilih oleh Allah s.w.t. menjadi hamba dan kekasih-Nya.

Tiga Golongan Yang Layak Memasuki Syurga

Sahabat yang dimuliakan,
Untuk menghuni Syurga Allah, al-Quran menerangkan ciri-ciri hamba-Nya yang layak terdiri daripada orang beriman lagi bertaqwa :

Pertama ialah mereka yang menjauhi penyembahan berhala iaitu menjauhkan diri daripada mensyirikkan Allah yang boleh menyebabkan seseorang menjadi murtad dan orang yang mendengar arahan Allah dengan mengikutnya melakukan kebaikan, menjauhi larangan-Nya.

Dengan melakukan kebaikan dan menjauhi larangan Allah, jelaslah mereka itulah orang yang bertaqwa. Firman Allah yang bermaksud:

"Bagi mereka yang menjauhi penyembahan berhala dan kembali mentaati kepada Allah, tersedia khabar gembira. Beritakanlah khabar gembira itu kepada hamba-Ku yang mahu mendengarkan kata-kata (yang hakikatnya dari Allah) lalu mereka mengikuti kata-kata yang terbaik. Mereka itulah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.”
(Surah al-Zumar, ayat 17-18)

Kedua ialah orang yang beriman dan beramal soleh dengan segala suruhan dan menjauhi segala larangan-Nya. Ini dijelaskan Allah melalui firman-Nya yang bermaksud:

“Wahai hamba-Ku yang salih, tidak ada rasa takut pada diri kalian di hari ini (hari Kiamat) dan tidak pula kalian rasa sedih. Mereka itulah orang yang beriman kepada tanda kebesaran kami dan mereka yang Islam (menyerah diri kepada Allah).”
(Surah al-Zukhruf, ayat 68-69)

Dalam ayat ini Allah menjelaskan sifat hambanya yang beriman iaitu mereka yang rasa takut pada hari kiamat dan tidak pula berasa sedih untuk meninggalkan dunia kerana mereka adalah orang yang tunduk patuh kepada peraturan Allah di atas muka bumi semasa hayatnya.

Ketiga ialah orang Islam. Sesungguhnya Syurga itu adalah tempat orang naik saksi bahawa tiada Tuhan berhak disembah melainkan-Nya dan mengakui Nabi Muhammad s.a.w. itu adalah hamba dan utusan-Nya.

Apabila orang yang sudah mengakui syahadah, walaupun sebelum itu mereka berada dalam kekufuran akan dimasukkan Allah ke dalam Syurga-Nya kerana ia adalah tempat kembali bagi orang yang sudah memeluk agama Islam.

Ini dijelaskan dalam sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:

“Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang sebenarnya berhak disembah kecuali Aku. Rahmat-Ku sudah mendahului kemurkaan-Ku. Barang sesiapa yang naik saksi bahawa tiada Tuhan yang sebenarnya berhak disembah kecuali Allah dan Nabi Muhammad s.a.w. adalah hamba dan utusan-Nya, nescaya ia berhak mendapat Syurga.”
(Hadis diriwayatkan al-Daimali)

Inilah tiga ciri-ciri manusia yang akan menjadi penghuni Syurga kelak. Sesungguhnya beruntunglah mereka yang akan menjejakkan kaki ke sana kerana ia adalah tempat yang tidak ada bandingnya dengan tempat dilihat manusia di atas muka bumi ini.


Tujuh Ciri-ciri Penghuni Syurga Firdaus

Sahabat yang dirahmati Allah,
Syurga adalah tempat balasan yang disediakan oleh Allah s.w.t kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bertakwa dan mengerjakan amal soleh. Setiap amal ibadah, amal soleh dan kerja-kerja kebajikan yang kita kerjakan hendaklah dilakukan semata-mata kerana Allah s.w.t. bukanlah mengharapkan ganjarannya. Ganjaran atau pahala memang telah disediakan oleh Allah s.w.t. tetapi sebagai hamba yang merendahkan diri kepada-Nya dengan rasa khusyuk semua amalan yang dilakukan hanya semata-mata mengharapkan redha dan rahmat-Nya.

Sahabat yang dimuliakan,
Manusia akan memperoleh ganjaran setimpal berdasarkan usaha atau amalan dilakukannya baik perkara kecil atau besar yang tergolong dalam perbuatan yang baik dan buruk.

Allah berfirman yang bermaksud: “Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan walau sebesar zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasannya).”
(Surah al-Zalzalah, ayat 7-8) .

Setiap apa yang dilakukan memberi kesan kepada diri manusia itu dan mereka yang beriman dan bertakwa pastinya berusaha melakukan lebih banyak perbuatan baik.

Orang Mukmin yang taat adalah golongan yang mendapat kemuliaan dan kasih sayang Allah dan dijanjikan sebagai penghuni Syurga bernama Firdaus yang kekal di dalamnya. Firdaus adalah nama Syurga yang pertama (paling atas sekali). Tujuh ciri-ciri dimiliki golongan ini yang di dinyatakan Allah s.w.t.di dalam al-Qur'an Surah al-Mukminun, ayat 1 hingga 11.

Tujuh ciri-ciri tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Khusyuk dalam menunaikan solat.
Insan yang Mukmin mampu melaksanakan solat dengan khusyuk sesuai dengan keteguhan dan kemantapan iman dimilikinya. Pengertian khusyuk mencakupi seseorang itu memahami apa yang dibaca dan dilakukannya dalam solat.

Menurut Imam al-Ghazali, dalam khusyuk itu juga harus ada rasa takut kepada Allah. Solat yang dikerjakan dengan khusyuk adalah syarat pertama untuk mewarisi syurga Firdaus.

Kedua : Memelihara diri daripada perbuatan yang tiada berguna.
Seseorang yang benar-benar Mukmin tidak akan membiarkan masa berlalu dengan tidak melakukan perkara berfaedah. Ia akan menggunakan sepenuh masa yang ada untuk mencari keredhaan Allah. Masa adalah kehidupan tidak berlalu masa itu melainkan telah habis sebahagiaan daripada kehidupannya. Oleh itu setiap saat masa berlalu akan dipenuhi dengan amal soleh dan kebaikan kerana setiap sesuatu itu akan ditanya oleh Allah s.w.t dihari akhirat nanti.

Ketiga : Menunaikan zakat.
Seorang Muslim sejati akan rela dengan ikhlas menunaikan kewajipan zakatnya tanpa wujud paksaan, lantaran sedar bahawa hartanya sudah memenuhi syarat untuk berzakat.

Selain itu, dia sedar bahawa pada harta miliknya itu ada hak orang lain yang harus diberikan, terutama hak fakir miskin. Hartanya yang sebenar hanyalah harta yang tinggal selepas dikeluarkan zakatnya.

Keempat : Memelihara kehormatan
Orang Mukmin berjaya akan menghindarkan diri daripada melakukan penyimpangan dalam hal seksual dan tidak mendekati zina. Dia tidak akan berlaku serong dan hanya menyalurkan keinginan syahwat (persetubuhan) melalui jalan halal dengan pasangan sah sahaja.

Kelima : Melaksanakan amanah.
Seseorang Mukmin yang diberi kepercayaan akan menunaikannya dengan baik kerana kepercayaan itu adalah penghormatan paling berharga baginya.

Keenam : Memenuhi janji.
Islam mengajar bahawa setiap janji mesti ditunaikan kerana janji itu ibarat hutang. Lantaran itu ia perlu dibayar. Segala sesuatu yang dijanjikan perlu dipenuhi kerana yang demikian adalah ciri Mukmin berjaya.

Ketujuh : Memelihara solat.
Solat pada pandangan Mukmin sejati paling penting. Jadi, solat mereka cukup terpelihara, sehingga dapat dilaksanakan dengan begitu baik lagi sempurna. Waktu solat dijaga dengan baik seperti solat pada awal waktu. Begitu juga dengan rukun dan pelbagai syarat lainnya yang mana semuanya itu sangat diberi perhatian.

Sahabat yang dihormati,
Sekirannya kita dapat melaksanakan tujuk ciri-ciri di atas dengan ikhlas, sabar dan istiqamah, insya Allah Syurga Firdaus akan dikurnaikan oleh Allah s.w.t. sebagaimana janji Allah di dalam Surah al-Mukminun ayat 1 hingga 11.

Jawapan Nabi s.a.w Mengenai Hari Akhirat

Sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. bertanya kepada baginda tentang hari akhirat.

1. Makanan yang menjadi hidangan pertama kali penghuni Syurga :

Diriwayatkan dari Rasulullah s.a.w. bahawa baginda ditanya,"Makanan apakah yang menjadi hidangan pertama kali penghuni Syurga?" Baginda menjawab, "Hati ikan." Ditanya kembali. "Kemudian apa lagi setelah itu?" Baginda menjawab,"Bagi mereka disembelihkan sapi Syurga yang biasa makan di tepian Syurga." Kemudian baginda ditanya lagi, "Apakah minuman mereka?" Maka, baginda menjawab, "Dari mata air Syurga yang bernama Salsabila."
(Hadis Riwayat Muslim).

2. Ketika manusia bertemu Allah s.w.t. di hari akhirat :

Diriwayatkan dari Rasulullah s.a.w. bahawa baginda ditanya, "Apakah yang diperbuat oleh Tuhan kita ketika kita menemui-Nya? Baginda menjawab," Kalian dihidupkan di sisi-Nya, lembaran-lembaran jalan hidup kalian ditampakkan dihadapan-Nya, tidak ada hal sekecil apa pun yang tersembunyi di balik hati kalian. Demi Allah, Tuhan kalian tidak pernah salah sedikitpun dalam menghisab amal kalian. Seorang Muslim mukanya berseri-seri laksana kain yang putih bersih, adapun seorang kafir dihancur-leburkan seperti arang yang berwarna hitam pekat."
(Hadis Riwayat Ahmad).

3. Mata air yang mengalir di Syurga :

Rasulullah s.a.w. ditanya, seperti apakah mata air yang mengalir di Syurga? Maka, baginda menjawab," Mata air dari madu yang murni, sungai-sungai dari khamar (arak) yang tidak menyebabkan mabuk dan penyesalan, sungai-sunagai dari susu yang tidak berubah rasanya, air jernih yang belum berubah dan buah-buahan. Demi Allah, kalian tidak pernah melihat kenikmatan ini di dunia dan tidak ada sedikitpun yang serupa dengannya."
(Hadis Riwayat Ahmad).

4. Isteri-isteri di Syurga :

"Adakah kita akan mempunyai isteri di Syurga?" Maka, baginda menjawab, " Orang-orang yang soleh akan dinikahkan dengan wanita-wanita yang solehah. Kalian akan merasakan kenikmatan sebagaimana isteri-isteri kalian juga akan merasakan kenikmatan waktu di dunia. Perbedzaannya, hubungan intim di Syurga tidak menyebabkan kehamilan."
(Hadis Riwayat Ahmad)

5. Hubungan badan dengan isteri-isteri di Syurga :

"Apakah kita berhubungan badan dengan isteri-isteri kita di Syurga? Maka, baginda menjawab, "Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seorang lelaki mampu berhubungan badan dengan seratus bidadari pada satu pagi." (Imam Hafidz Abu Abdullah al-Maqdisi mengatakan bahawa perawi hadis ini adalah sahih).

"Apakah ada hubungan badan di Syurga?" Maka, baginda menjawab, "Ya, demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya. Apabila ia telah berdiri dari isteri-isteri-Nya (telah selesai dari hubungan badan), mereka kembali perawan seperti semula." (perawi hadis ini adalah sahih dengan syarat Ibnu Hibban)

6. Makna kata "al-Kautsar."

Diriwayatkan dari Rasulullah s.a.w. bahawa baginda ditanya tentang makna kata "al-Kautsar". Maka , baginda menjawab, "Al-Kautsar adalah sebuah sungai yang dianugerahkan oleh Allah kepadaku di Syurga. Lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, terdapat burung yang lehernya seperti leher unta." Para sahabat bertanya, "Alangkah nikmatnya wahai Rasulullah! Maka, baginda bersabda,"Yang memakannya lebih merasakan nikmatnya berbanding yang sekadar mendengar saja."

7. Wanita yang pernah berkahwin lebih dari satu suami di dunia :

Diriwayatkan dari Rasulullah bahawa baginda ditanya , "Seorang wanita yang telah menikah dengan lebih dari dua atau tiga laki-laki, bersama siapakah ia tinggal di antara mereka di Syurga?" Maka, baginda menjawab, "Ia akan memilih yang paling mulia akhlaknya."

8. Penghuni Syurga saling menikah :

"Apakah penghuni Syurga saling menikah?" Maka, baginda menjawab, "Nafsu syahwat mereka tidak pernah putus dan kemaluan mereka tidak pernah lemas serta dorongan seksual mereka sangat kuat sekali."

9. Hubungan dengan isteri :

"Apakah penghuni Syurga juga berhubungan badan dengan isteri-isteri mereka?" Maka, baginda menjawab, " Sangat kuat dorongan seksualnya, tetapi mereka tidak mengeluarkan mani dan juga isterinya."

10. Penghuni Syurga tidak tidur.

"Apakah penghuni Syurga itu tidur?" Maka, baginda menjawab, "Tidur itu bererti mati, penghuni Syurga tidak pernah tidur,"

11. Di Syurga ada kuda dari permata :

"Apakah di Syurga ada kuda?" Maka, baginda menjawab, "Apabila masuk Syurga, kalian disiapkan seekor kuda tunggangan dari permata, yang mempunyai dua sayap, membawa terbang kemanapun kalian kehendaki di Syurga."

12. Wanita dunia lebih mulia dari bidadari :

"Apakah wanita dunia lebih utama dari bidadari yang bermata jelita?" Maka, baginda menjawab, "Wanita dunia adalah lebih mulia dari bidadari seperti keutamaan sesuatu yang nampak dari hal yang tersembunyi."

Lalu ia bertanya kepada Nabi s.a.w, "Hai Rasulullah, apakah yang menjadikannya demikian?" Baginda menjawab, "Kerana solat, puasa, dan ibadah mereka kepada Allah. Maka Allah menghiaskan cahaya di muka mereka dan membalutkan kain sutra pada tubuh mereka. Mereka berkulit putih, berpakaian hijau, perhiasannya kuning, pedupan mereka dari permata dan sisir mereka dari emas. Mereka seraya berkata, "Kita tinggal di Syurga selama-lamanya tidak pernah akan mati, menyelam dalam lautan kenikmatan tidak pernah mendapatkan musibah, dan kami menetap tidak pernah pindah selamanya, kami rela dan tidak pernah benci selamanya. Maka beruntunglah orang yang memiliki kami dan menjadi milik kami."

Kemudian ia bertanya kepada Rasulullah s.a.w., "Seorang wanita di dunia yang telah menikah dua suami, tiga atau empat dan ia meninggal, kemudian ia masuk Syurga dan mereka pun masuk Syurga. Waniat itu tinggal dengan siapakah diantara mereka?" Maka, baginda menjawab, "Hai Umi Salama, ia dipersilakan untuk memilih, kemudian ia memilih di antara mereka yang paling mulia akhlaknya. Lalu ia berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya suamiku ini adalah yang paling mulia akhlaknya ketika saya bersamanya di dunia. Maka, nikahkan aku bersamanya," Hai Umi Salamah, akhlak yang mulia akan membawa kebaikan kehidupan dunia dan akhirat."

Amalan Untuk Memasuki Syurga

Sahabat yang dikasihi Allah,
Untuk mendapatkan sesuatu yang berharga ianya perlu dibayar dengan harga yang tinggi. Semakin tinggi nilai sesuatu barang maka semakin tinggi pula bayaran yang perlu dibayar. Begitu juga dengan Syurga yang disediakan oleh Allah s.w.t. dihari Akhirat nanti. Perlu ada beberapa syarat dan peraturan yang perlu dipenuhi oleh manusia sebelum mereka dikurniakan kenikmatan yang tiada tolok bandingnya itu.

Dari hadis Rasulullah s.a.w yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah s.a.w. ditanya tentang (amalan) yang paling banyak memasukkan orang ke dalam Syurga. Baginda menjawab, 'Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik (husnul khuluq).' Baginda ditanya tentang hal yang banyak memasukkan orang ke Neraka. Baginda menjawab, 'Mulut dan kemaluan'."
(Hadis Riwayat Tirmizi)

Dari hadis diatas telah jelas kepada kita bahawa orang yang bertakwa (muttaqiin) dan akhlak yang baik adalah ciri utama yang boleh membawa jalan ke Syurga. Orang muttaqiin adalah mereka yang mempunyai kedudukan yang tinggi disisi Allah s.w.t. Apakah sifat-sifat orang muttaqiin yang mempunyai kedudukan yang mulia disisi Allah s.w.t? Sifat-sifatnya adalah seperti berikut :
1.Merasa takut kepada Allah s.w.t dalam keadaan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Sentiasa berhati-hati didalam kehidupan ini, takut kalau-kalau ada perkataan atau perbuatannya yang menyebabkan kemurkaan Allah s.w.t. Model kehidupannya adalah bersumberkan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah s.a.w.

2.Mempunyai perasaan malu kepada Allah s.w.t. dan pada makhluk untuk melakukan maksiat.

3.Jika ia terlanjur berbuat maksiat kerana lupa atau jahil, tubuhnya bergoncang, yang kegoncangannya itu boleh dirasakan benar oleh manisnya bertaqarrub kepada Allah, lantas mengucapkan 'Astaghfirullah...astaghfirullah'. akhirnya ia berdo'a , 'Hamba mohon ampun, hamba bertaubat kepada-Mu, wahai Dzat Yang Paling Penyayang. Hamba menyesal. Hamba berhasrat tidak kembali pada kemaksiatan lagi untuk kedua kalinya.'

4.Sentiasa jujur dalam perkataan, selalu ikhlas dalam amalannya. Jika hendak tidur, ia berzikir kepada Allah, sehingga nilai tidurnya mengharap redha Allah. Jika bangun, ia juga berzikir kepada-Nya sehingga bangunnya diselimuti oleh rahmat dan pertolongan Allah.

5.Para muttaqin adalah ahli ihsan, kebaikan, cergas dan mempunyai perasaan belas kasihan. Ia tahu, mendengar dan sentiasa beramal diladang ketaatan dan ketauhidan, ladang bagi insan yang takut dan mencintai Allah.

6.Hatinya luhur, jiwanya murni dan kasih dan sayang sesama Mukmin dan tidak mementingkan dirinya sendiri. Sentiasa mencari redha Allah dan menjauhi kemurkaan Allah .

Sahabat yang dihormati,
Akhlak yang baik sebenarnya datang dari hati yang beriman dan bertakwa kepada Allah s.w.t. Akhlak yang baik adalah natijah daripada jiwa yang tunduk dan patuh kepada Allah s.w.t. Akhlak yang lahir bukan dari dorongan dalaman (iman dan takwa) ianya tidak diikhtiraf oleh Allah s.w.t. kerana ianya mungkin lahir kerana mengikut adat resam atau malu pada manusia. Contohnya memakai pakaian menutup aurat hanya ketika ada program agama atau ada urusan kematian, sedangkan pada masa yang lain masih membuka aurat.

Akhlah yang baik adalah salah satu maqam mulia daripada maqam-maqam takwa. Tidak mungkin kita menjumpai orang bertakwa dengan akhlak yang buruk. Amat sesuailah Rasulullah s.a.w. mengisyaratkan bahawa yang banyak masuk Syurga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang terpuji.

Jika seorang hamba tidak bertakwa kepada Allah, ia akan merampas hak orang lain, mencuri, berbuat zalim, membunuh, merusak dibumi dan tidak punya perasaan malu, memakan harta anak yatim serta membela syahwatnya. Dengan sendirinya ia jatuh dalam lembah kemaksiatan dan dosa.

Rasulullah s.a.w. menjelaskan juga ramai dari ahli Neraka adalah terdiri daripada mereka yang tidak menjaga mulutnya (mengumpat, memfitnah, berdusta, berbohong, mungkir janji, batu api, menyakiti hati orang lain, maki hamun, sumpah palsu dan menentang hukum-hukum Allah). Lidah memang tidak bertulang tetapi jika disalah gunakan boleh mendatangkan bencana yang besar didalam masyarakat.

Dan tidak menjaga kemaluan iaitu mereka yang berzina, liwath dan onani. Kesemua perbuatan tersebut akan menjerumuskan pelaku-pelakunya ke dalam Neraka jika tidak bertaubat kepada Allah s.w.t.

Buah-buahan di Syurga

Imam Ahmad meriwayatkan daripada Utbah bin Abidin al-Sulaimi berkata : Seorang Arab telah berjumpa dengan Nabi s.a.w. lalu bertanya tentang nikmat-nikmat Syurga. Akhirnya beliau bertanya, adakah terdapat buah-buahan di dalam Syurga itu?

Jawab Nabi s.a.w yang bermaksud : "Ada sejenis pokok yang dinamakan sebagai Tuuba (kebaikan)".

Orang Arab itu bertanya lagi : "Adakah pokok itu menyerupai mana-mana pokok di tempat kita ini?"

Jawab Nabi s.a.w. : "Tidak", Sabda Nabi s.a.w. : "Di negeri Syam itu terdapat sejenis pokok yang dikenali sebagai al-Jauzah. Pokok yang rendang itu sangat menyerupai pohon Syurga itu."

Orang Arab Badwi itu bertanya lagi: "Bagaimana besarnya setangkai buahnya?"

Jawab Nabi s.a.w.: "Setangkai daripadanya jika dianggarkan dengan jarak sama seperti sebulan perjalanan terbang seekor burung gagak."

Dia bertanya lagi : "Bagaimana pula luasnya perdu pokok itu wahai Nabi s.a.w?

Jawab Nabi : "Jika binatang ternak kamu yang masih muda dan kuat mengelilinginya, nescaya tidak dapat dia mengelilinginya sehingga ia tua dan patah tengkuknya."

Arab itu bertanya lagi : "Bagaimanakah saiz sebiji buahnya?"

Jawab Nabi s.a.w. : "Pernahkah kamu melihat ayahmu menyembelih kambing daripada kambing-kambing peliharaannya yang gemuk?"

Jawabnya : "Ya, wahai Nabi."

Nabi bersabda lagi : "Ayahmu akan melapah dagingnya lalu disuruh ibumu membawa bekas untuk diletakkan daging-daging itu."

Arab itu berkata ; "Tentulah daging yang banyak itu akan mengenyangkan kami sekeluarga, wahai Nabi!"

Jawab Nabi s.a.w. : "Demikianlah sebiji buah itu mampu mengenyangkan semua keluarga kamu!"



Sifat Syurga dan Penduduknya

Sahabat yang dikasihi Allah,
Syurga adalah tempat istirehat yang sebenarnya. Satu tempat istimewa yang disediakan oleh Allah s.w.t. kepada hamba-hamba-Nya yang telah mengabdikan diri mereka sepenuhnya ketika didunia. Banyak terhadap ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi s.a.w. yang menceritakan tentang nikmat dan keseronokan tempat tinggal di Syurga Allah s.w.t.

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata, "Ya Rasulullah dari apakah dibuat Syurga itu?".
Jawab baginda : "Dari air."
Kami bertanya : "Beritakan tentang bangunan Syurga?"
Jawab baginda : "Satu bata dari emas dan satu bata dari perak, dan lantainya kasturi yang semerbak harum, tanahnya dari za'faran, kerikilnya mutiara dan yakud, siapa yang masuk dalamnya senang tidak susah, kekal tidak mati, tidak lapuk pakaiannya, tidak berubah mukanya."

Dalam hadis yang lain, Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud :
"Sesungguhnya didalam Syurga ada pohon besar sehingga seorang yang berkenderaan dapat berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun tidak putus naungannya, bacalah : Wa dhillin mamdud (dan naungan yang memanjang terus).
Dan di dalam Syurga kesenangannya yang tidak pernah dilihat mata atau di dengar telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati (perasaan) manusia.
Bacalah kamu : Fala ta'lamu nafsun maa ukh fia lahum min qurrati a'yunin jazza'an bima kanu ya'malun (Maka tidak seorang pun yang mengetahui apa yang tersembunyi bagi mereka dan kesenangan yang memuaskan hari sebagai pembalasan apa yang telah mereka lakukan).
Dan tempat pecut di dalam Syurga lebih baik dari dunia seisinya. Bacalah ayat : Faman zuhziha aninnari wa udkhillal jannata faqad faza (Maka siapa dijauhkan dari api dan dimasukkan dalam Syurga bererti telah untung)."
(Hadis Riwayat Abul-Laits dari Abu Hurairah r.a.)

Kenikmatan yang paling tinggi sekali dan tidak ada nikmat yang lain dapat mengatasinya adalah apabila Allah s.w.t. mengizinkan ahli Syurga melihat zat Allah s.w.t.

Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud :
"Apabila ahli Syurga telah masuk ke Syurga, dan ahli Neraka telah masuk ke Neraka, maka ada seruan : 'Hai ahli Syurga Allah akan menepati janji-Nya kepada kamu.'
Mereka berkata : 'Apakah itu, tidakkah telah memberatkan timbangan amal kami, dan memutihkan wajah kami, dan memasukkan kami ke dalam Syurga, dan menghindarkan kami dari Neraka. Maka Allah membukakan bagi mereka hijab sehingga mereka dapat melihat-Nya, demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya belum pernah mereka diberi sesuatu yang lebih senang daripada melihat zat Allah."
(Hadis Riwayat Abul-Laits daripada Shuhaib r.a.)

Dari Al'amasy dari Abu Salih dari Abu Hurairah r.a. bersabda Nabi s.a.w yang bermaksud :
"Rombongan pertama akan masuk Syurga dari umatku bagaikan bulan purnama, kemudian yang berikutnya bagaikan bintang yang amat terang di langit, kemudian sesudah itu menurut tingkatnya masing-masing, mereka tidak kencing dan buang air, tidak berludah dan tidak ingus, sisir rambut mereka dari emas, dari ukup-ukup mereka dari kayu gahru yang harum, dan peluh mereka kasturi dan bentuk mereka seperti seorang yang tinggi bagaikan Adam a.s. enam puluh hasta."

Ibn Abbas berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud : "Sesungguhnya ahli Syurga itu muda semuanya, polos , halus, tidak ada rambut kecuali di kepala, alis dan di kelopak mata, sedang janggut, misai, ketiak dan kemaluan polos tidak ada rambut, tinggi mereka setinggi Nabi Adam a.s. enam puluh hasta, usianya bagaikan Nabi Isa 33 tahun, putih rupanya, hijau pakaiannya, dihidangkan kepada mereka hidangan, maka datang burung dan berkata :' Hai waliyullah, saya telah minum dari sumber salsabil, dan makan dari kebun Syurga dan buah-buahan, rasanya sebelah badanku masakan dan yang sebelahnya gorengan, dan dimakan oleh orang itu sekuatnya.'

Dan tiap wali mendapat tujuh puluh perhiasan, tiap perhiasan berbeza warna dengan yang lain, sedang di jari-jarinya ada sepuluh cincin, terukir pada yang :
Pertama : Selamat sejahtera kamu kerana kesabaranmu.
Kedua : Masuklah ke Syurga dengan selamat dan aman.
Ketiga : Itulah Syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu.
Keempat : Telah dihindarkan dari kamu semua risau dan dukacita.
Kelima : Kami memberimu pakaian dan perhiasan.
Keenam : Kami kawinkan kamu dengan bidadari.
Ketujuh : Untukmu dalam Syurga segala keinginan dan menyenangkan pandangan matamu.
Kelapan : Kamu telah berkumpul dengan para Nabi dan siddiqin.
Kesembilan : Kamu menjadi muda dan tidak tua selamanya.
Kesepuluh : Kamu tinggal dengan tetanga yang tidak mengganggu tetanggnya."

Anas bin Malik r.a berkata : Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Di dalam Syurga ada pasar tetapi tidak ada jual beli, hanya orang-orang berkumpul membicarakan keadaan ketika di dunia, dan cara beribadat bagaimana keadaan antara si fakir dengan yang kaya, dan bagaimana keadaan sesudah mati dan lama binasa dalam kubur sehingga sampai di Syurga."

Sahabat yang dihormati,
Sebelum memasuki ke Syurga setiap manusia akan melalui siratul mustaqim, melainkan para syuhada yang memasuki Syurga tanpa hisab dan tidak perlu meniti siratul mustaqim.

Abul-Laits meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Manusia semua akan berdiri di dekat Neraka kemudian mereka menyeberang di atas sirat (jambatan) di atas Neraka, masing-masing menurut amal perbuatannya, ada yang menyeberang bagaikan kilat, ada yang bagaikan angin kencang dan yang bagaikan kuda yang cepat larinya, dan seperti lari orang, dan ada yang bagaikan terbang burung, dan ada yang seperti unta yang cepat dan yang akhir berjalan di atas kedua ibu jari kakinya, kemudian tersungkur dalam Neraka, dan sirat itu licin, halus, tipis, tajam semacam pedang, berduri sedang di kanan-kiri Malaikat yang membawa bantolan untuk membantol (menyeret) orang-orang, maka ada yang selamat, ada yang luka-luka tetapi masih selamat dan ada yang langsung tersungkur ke dalam api Neraka, sedang para Malaikat itu sama-sama berdo'a Robbi sallim sallim (Ya Tuhan selamatkan, selamatkan) dan ada orang yang berjalan sebagai orang terakhir masuk ke Syurga maka ketika ia selamat dari sirat terbuka baginya pintu Syurga dan merasa tidak ada tempat baginya di Syurga, sehingga ia berdo'a : 'Ya Tuhan tempatkan saya di sini.'

Jawab Tuhan : 'Kemungkinan jika Aku beri padamu tempat itu lalu minta yang lainnya?.'

Jawabnya :' Tidak, demi kemuliaan-Mu. Maka ditempatkan di situ', kemudian diperlihatkan kepadanya tempat yang lebih baik, sehingga ia merasa kerendahan tempat yang diberikan padanya lalu ia berkata : 'Ya Tuhan tempatkanlah aku di situ.'

Di jawab oleh Tuhan : 'Kemungkinan jika Aku berikan kepadamu, kau minta yang lainnya?'

Jawabnya :' Tidak demi kemuliaan-Mu', kemudian diperlihatkan kepadanya Syurga yang lebih baik, sehingga ia merasa bahawa tempatnya itu masih rendah, tetapi ia diam tidak berani minta beberapa lama, sehingga ditanya :' Apakah kau tidak minta?'

Jawabnya : 'Saya sudah minta sehingga merasa malu.'

Maka firman Allah yang bermaksud : 'Untukmu sebesar dunia sepuluh kali, maka inilah yang terendah tempat di Syurga."

Abdullah bin Mas'ud berkata : " Nabi s.a.w jika menceritakan ini maka tertawa sehingga terlihat gigi gerahamnya."

Di dalam hadis yang lain menceritakan bahawa di antara wanita-wanita di dunia ini ada yang kecantikannya melebihi bidadari kerana perbuatannya ketika di dunia.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
"Kami cipta mereka baru, dan kami jadikan mereka tetap gadis, yang sangat kasih dan cinta, juga tetap sebaya umurnya, untuk orang-orang ahlil yamin"

Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Zaid bin Arqam r.a. berkata : Seorang ahlil kitab datang kepada Nabi s.a.w dan bertanya : "Ya Abal-Qasim apakah kau nyatakan bahawa orang Syurga itu makan dan minum?"
Jawab Nabi s.a.w : "Ya, demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, seorang ahli Syurga diberi kekuatan seratus orang dalam makan, minum dan jima' (bersetubuh)"
Ia berkata :'"Sedang orang yang makan, minum ia lazimnya berhajat, sedang Syurga itu bersih tidak ada kotoran?'"
Jawab Nabi s.a.w. : "Hajat seseorang itu berupa peluh yang berbau harum bagaikan kasturi."

Sahabatku,
Abul-Laits berkata sesiapa yang ingin mendapat kehormatan itu hendaklah menepati lima perkara :
1.Manahan dari maksiat, firman Allah s.w.t. yang bermaksud : "Dan menahan nafsu dari maksiat maka Syurga tempatnya."
2.Rela dengan pemberian yang sederhana sebab dalam hadis yang bermaksud : "Harga Syurga itu ialah tidak rakus pada dunia."
3.Rajin pada tiap taat dan semua amal kebaikan, sebab kemungkinan amal itulah yang menyebabkan pengampunan dan masuk Syurga. Allah berfirman yang bermaksud ; "Itu Syurga yang diwariskan kepadamu kerana amal perbuatanmu."
4.Cinta pada orang-orang soleh dan bergaul pada mereka sebab mereka diharapkan syafa'atnya sebagaimana dalam hadis yang bermaksud : "Perbanyaklah kawan, kerana tiap kawan itu ada syafa'atnya pada hari Qiyamat."
5.Memperbanyakkan do'a dan meminta masuk Syurga dan hasnul khotimah.

Anas bin Malik r.a berkata : Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud :
"Siapa yang meminta kepada Allah Syurga sampai tiga kali, maka Syurga berdo'a : 'Ya Allah, masukkan ia ke Syurga, dan siapa berlindung kepada Allah dari Neraka tiga kali, maka Neraka berdo'a ; 'Ya Allah hindarkan ia dari Neraka."

Ahli-ahli Syurga sentiasa sibuk berziarah di antara satu sama lain. Dikumpulkan semua ahli keluarga dari ayah, datok seterusnya keturunan di atas hingga ke datok kita pertama Nabi Adam a.s. Begitu juga dipertemukan anak, cucu, cicit dan serterusnya keturunan kita dibawah hingga kehari Qiyamat. Kalau kita di dunia hanya bertemu kaum keluarga yang terdekat sahaja tetapi di Syurga kita dapat bertemu semua ahli keluarga dan keturunan kita tanpa hadnya dan amat seronok dapat berbincang dan manceritakan amalan masing-masing hingga menyebabkan berhasil dapat memasuki Syurga.

Di Syurga juga kita dipertemukan dengan sahabat-sahabat, saudara seperjuangan dalam dakwah, rakan-rakan, jiran tetangga dan orang-orang soleh yang lain. Yang amat mengembirakan sekali kita dapat bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w dan sahabat-sahabat baginda. Bahasa yang di gunakan di Syurga adalah bahasa Arab, walaupun di dunia kita tak tahu bahasa Arab tetapi secara otomatik kita akan fasih berbahasa Arab kerana setiap hari kita solat menggunakan bahasa Arab. Sesiapa di dunia tidak pernah solat (dalam solat kita gunakan bahasa Arab) maka dia tidak akan memasuki Syurga.

Di Syurga kita diberikan kebenaran untuk berkomunikasi denga ahli Neraka, dan mereka melahirkan penyesalan kerana semasa di dunia mereka tidak mahu mendengar ajakan untuk beriman kepada Allah s.w.t. dan mentaati Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w.

Syurga mempunyai 7 tingkat. Tingkat yang paling tinggi adalah Syurga Firdaus. Nabi s.a.w ada menyatakan bahawa kalau kita berdo'a mintalah pada Allah s.w.t. Syurga yang paling tinggi iaitu Syurga Firdaus. Di tingkat mana di dalam Syurga seseorang hamba itu di tempatkan adalah bergantung pada amalan masing-masing, semakin banyak amalan kebaikannya maka semakin tinggi tempat duduknya di Syurga.

Di Syurga juga terdapat sungai susu, sungai arak dan sungai madu. Kenderaan yang di gunakan bergantong kepada keinginan masing-masing. Apabila masuk sahaja ke dalam Syurga, maka Allah s.w.t. sediakan kuda dari permata dan mempunyai dua sayap yang boleh terbang dan bergerak kemana sahaja mengikut arahan penghuni Syurga tersebut.

Marilah sama-sama kita berdo'a kepada Allah s.w.t. semoga Allah s.w.t. dengan rahmat dan kasih sayang-Nya mengizinkan kita agar dapat memasuki Syurga-Nya yang penuh kenikmatan dan di jauhkan kita daripada Neraka.


Siapa Wanita Ahli Syurga?

Wanita ibarat bunga…cantik pada pandangan mata hanya sementara. Mereka yang kekal cantik bukan pada wajah tetapi cantik pada akhlak yang mulia, kerana akhlak adalah bunga diri. Tiada gunanya berwajah cantik tetapi mempunyai akhlak yang buruk. Tiada guna berwajah cantik tetapi hati kosong daripada iman, ilmu dan amal.

Wanita mempunyai pilihan samaada ingin menempatkan diri ditempat yang mulia yang diredhai Allah atau ditempat yang hina yang disukai iblis laknatullah. Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa. Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu umat banyak terletak di tangan wanita yang menghayun buai.

Wanita solehah adalah wanita yang menempah tempat duduknya di dalam Syurga, tetapi bukanlah mudah untuk memasuki Syurga Allah s.w.t.Terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi ketika hidup didunia ini. Oleh itu sebagai anak , dia mahu menjadi anak yang mentaati dan menghormati kedua ibu bapanya. Sebagai anak muda dia mahu menjadi gadis yang berhemah dan akhlak mulia. Sebagai isteri, dia mahu menjadi isteri yang menyenangkan dan mententeramkan hati suaminya. Sebagai ibu, dia akan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Dan pasti sebagai hamba Allah, dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya.

Allah s.w.t menawarkan jalan mudah untuk wanita memasuki Syurga Allah. Anas bin Malik meriwayatkan bahawa Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : “Seorang wanita yang mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya maka pasti dia akan masuk Syurga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.”
(Hadis Riwayat Abu Nuaim)

Terdapat empat syarat sahaja tawaran Allah s.w.t. khusus untuk para wanita untuk memasuki Syurga Allah s.w.t. seluas langit dan bumi, malahan mereka boleh memilih mana-mana pintu yang ia kehendaki. Sedangkan kaum lelaki tidak mendapat peluang keemasan ini kerana banyak lagi syarat-syarat lain yang mesti dipenuhi barulah ia layak memasuki Syurga Allah s.w.t.

Abdul Rahman bin Auf meriwayatkan bahawa Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud : “ Seorang wanita solehah lebih baik daripada seribu lelaki. Dan seorang wanita yang melayan suaminya selama seminggu maka ditutupkan baginya tujuh pintu Neraka dan dibuka lapan pintu Syurga yang mana dia dapat masuk dari pintu mana yang saja tanpa hisab.”

Ada sebuah riwayat iaitu pada zaman Nabi s.a.w, seorang lelaki yang akan berangkat untuk berperang di jalan Allah. Dan berpesan kepada isterinya, “Wahai isteriku…jangan sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini sehingga aku kembali.” Secara kebetulan ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang lelaki menemui Rasulullah s.a.w. Baginda bersabda kepada utusan itu agar wanita berkenaan mentaati suaminya. Namun wanita itu mengutus utusannya bukan hanya sekali malah beberapa kali meminta kebenaran Rasulullah.

Namun demi mentaati suaminya dia tidak berani keluar rumahnya. Akhirnya ayahnya meninggal dunia tanpa sempat dia menatap wajah ayahnya buat kali terakhir. Dia tetap sabar sehingga suaminya pulang. Maka Allah memberi wahyu kepada Nabi yang berbunyi, “Sesungguhnya Allah telah mengampuni wanita tersebut disebabkan ketaatannya kepada suami”. Dalam riwayat yang lain mengatakan bahawa Allah turut mengampun dosa ayahnya disebabkan ketaatan anaknya itu.

Dalam peristiwa Israk dan Mikraj, Nabi s.a.w telah melihat ke dalam Syurga yang mana Allah masukkan wanita ke dalam Syurga lima ratus tahun lebih awal daripada suami mereka.

Abdullah bin Masud meriwayatkan bahawa Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud, “Apabila seorang wanita mencuci pakaian suaminya maka Allah mencatat baginya seribu kebaikan, diampunkan dua ribu kesalahan bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohon ampun baginya dan Allah mengangkat seribu darjat untuknya.”

Maulana Syed Ahmad Khan dalam bayannya menceritakan kelebihan yang dimiliki oleh wanita iaitu seorang wanita solehah lebih baik daripada seorang wali Allah, wanita yang menguli tepung dengan membaca Bismillah akan diberkati Allah rezekinya, wanita menyapu lantai dengan berzikir akan diberi pahala seperti membersihkan Baitullah, wanita yang solehah lebih baik daripada tujuh puluh lelaki yang soleh. Allah akan memberkati rezeki apabila wanita memasak sambil berzikir, seorang wanita yang menutup auratnya ditingkatkan oleh Allah cahaya wajahnya tiga belas kali daripada wajah asal, dan Allah sendiri akan datang untuk berjumpa dengan wanita yang mengambil berat auratnya di akhirat nanti.

Rasulullah s.a.w memberitahu kepada sahabat-sahabatnya bahawa wanita itu (isteri pencari kayu bakar) termasuk salah seorang ahli Syurga disebabkan kemuliaan dan keanggunan sikapnya kepada suaminya.

Sahabat-sahabat pun berjumpa dan bertanya kepada wanita itu apakah sikap dan amalannya yang ada pada wanita itu sehinggakan ia termasuk salah seorang ahli Syurga seperti yang dinyatakan oleh Nabi s.a.w.

Wanita itu berkata, " Apabila suamiku pergi mencari kayu bakar, aku merasakan betapa beratnya ia mencari nafkah. Aku merasakan betapa hausnya dia di pergunungan. Untuk itu setiap kali ia pulang, aku selalu menyediakan air dingin yang terus boleh diminumnya. Aku menyusun dan mengatur rumah serapi mungkin. Aku menyediakan makanan untuknya. Aku memakai pakaian terbaik yang aku miliki untuk menyambut kepulangannya. Disaat ia masuk ke rumah aku menciumnya dengan penuh kerinduan. Aku pasrahkan diriku kepadanya. Aku menyiapkan keperluan jika ia ingin beristirehat. Aku juga selalu berada di sisinya, sehingga ketika manapun ia menginginkan aku berada disampingnya."

Tanda-tanda Wanita yang baik akhlaknya :

1.Akhlak dengan Allah.
Tekun dan bersungguh-sungguh beribadah kepada-Nya. Sabar dalam menempuh kesusahan (ujian) daripada Allah dan dalam mengerjakan perintah-perintah-Nya, sentiasa bersyukur dengan kurniaan Allah, tenang dalam menerima ketentuan Allah serta banyak mengingati-Nya.

2.Akhlak dengan suami.
Mentaati suami, redha dengan pemberian suami, melayan suami dengan baik (darisegi makan minum dan hubungan kelamin), bersopan santun dalam percakapan dan tindakan, menjaga aurat dan kehormatan diri, memelihara maruah suami dan selalu mendo'akan kesejahteraan untuk suaminya.

3.Akhlak dengan ibu bapa.
Mengasihi ibu bapa, memuliakan mereka serta membantu dan menyenangkan mereka (terutama ketika mereka sudah tua).Ingatkan jasa-jasa dan pengorbanan mereka membesar dan mendidik kita. Oleh itu, selalulah berdo'a kepada Allah, moga-moga mereka mendapat kesejahteraan di dunia, lebih-lebih lagi di akhirat.

4.Akhlak dengan jiran.
Baik pergaulan sesama rakan, jiran atau masyarakat sekeliling. Tidak menganggu atau menyakiti mereka, sebaliknya sentiasa membantu dan memudahkan kehidupan mereka.

Wahai kaum wanita yang solehah!
Ambillah dan rebutlah peluang keemasan ini, Syurga yang kekal abadi menunggu anda sekiranya anda berazam untuk memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh Allah s.w.t. dan di sampaikan oleh Nabi s.a.w. seperti di atas.

Pepatah melayu ada menyatakan "hendak seribu daya tak nak seribu dalih" dan pepatah Islam menyatakan "tepuk dada tanya iman".

Siapa Majoriti Penghuni Syurga dan Neraka?

Daripada Ibnu Abbas dan Imran bin Hussein r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud, “ Aku melihat ke dalam Syurga, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada kalangan orang-orang yang fakir miskin. Dan aku melihat ke dalam Neraka, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada golongan wanita.”

Adakah kita tahu apakah yang berlaku kepada Junjungan Besar Nabi Muhammad s.a.w. yang kita kasihi ketika berlakunya peristiwa Israk dan Mikraj? Pada malam Israk dan Mikraj dengan izin dan rahmat kasih sayang Allah kepada Rasulullah s.a.w, telah diperlihatkan kepada badinda s.a.w. banyak perkara-perkara ghaib termasuk di antaranya keadaan di Syurga dan keadaan di Neraka. Baginda s.a.w melihat kebanyakan penghuni Syurga itu adalah terdiri daripada kalangan orang yang fakir miskin. Ini disebabkan sewaktu mereka berada di dunia dahulu, mereka mempunyai banyak peluang untuk memperbanyakkan amal Ibadat kepada Allah. Inilah di antara mukjizat dan kelebihan yang dikurniakan Allah kepada kekasih-Nya, Rasulullah s.a.w yang dapat mengetahui peristiwa yang akan datang di Syurga maupun di Neraka.

Tetapi malang sekali bagi mereka yang di dunia ini hanya mengejar kemewahan dunia sehingga tidak ada banyak masa untuk beribadat kepada Allah. Sesungguhnya orang Mukmin itu bijak, mereka tidak akan sekali-kali tertipu dengan tipu daya kemewahan dan kesenangan di dunia yang sementara. Orang Mukmin mempunyai matlamat hidup yang jelas, iaitu mereka ingin mencari keredhan Allah untuk mendapat kecemerlangan hidup di dunia dan di akhirat.

Hanya orang yang jahil, malang dan tidak bijak sahaja menjadikan dunia sebagai matlamat hidupnya. Bagi mereka kemewahan dan kesenangan yang dikecapi adalah segala-galanya. Mereka mengganggap kemewahan dan kesenangan yang dinikmati adalah kerana ilmu dan kebijaksanaan mereka, bukan disebabkan rahmat dan kasih sayang Allah. Orang kaya banyak disibukkan dengan menghimpun harta dan menghabiskan masa mengejar kemewahan dunia sehingga mereka menyesal dikejutkan dengan kematian sebelum sempat berbuat amal ibadat. Mereka akan menyesal di saat yang tidak berguna lagi penyesalan pada ketika itu.

Jesteru itu marilah sama-sama kita mencontohi kehidupan Rasulullah s.a.w yang cukup sederhana dan menginsafkan kita. Kita boleh bayangkan atau tidak, seorang kekasih Allah, manusia yang paling dikasihi Allah ini boleh dikatakan sering berlapar dan kehausan, pakaian kain dan bajunya dari yang lama-lama serta benang pun kasar-kasar. Tempat tidur dihampar dengan tikar, bukan dengan hamparan permaidani hingga bantal tidurnya pun diperbuat daripada kulit kambing. Ini menunjukkan bahawa dunia ini adalah tempat yang hina dan segala kenikmatannya itu tiada suatu yang kekal, melainkan semuanya itu tipudaya semata-mata. Nabi s.a.w sangat menghina dunia.

Apabila Rasulullah s.a.w melawat ke dalam Neraka maka baginda s.a.w melihat kebanyakkan penghuninya adalah daripada kalangan wanita. Apakah kesalahan dan dosa yang mereka lakukan sehingga dikatakan menjadi penghuni paling ramai di Neraka. Na’uzubillahiminzalik!!

Ini disebabkan ramai kaum wanita yang tidak menunaikan hak suami. Mereka tidak berterima kasih di atas pemberian suami dan tidak menjaga kehormatan diri ketika suami tidak ada di rumah. Mereka tidak menutup aurat daripada orang yang bukan muhram dan ramai pula di kalangan mereka keluar dari rumah dengan bermacam-macam perhiasan dan persolekan, memakai minyak wangi dan membiarkan bau wangi itu dicium oleh orang yang bukan mahramnya. Sedangkan dia berhadapan dengan suaminya dengan pakaian yang buruk dan badan yang berbau busuk. Inilah di antara sebab-sebab yang mengakibatkan ramai di kalangan wanita yang akan masuk Neraka.

Abu Zar r.a. meriwayatkan bahawa Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud, “Seorang wanita yang berkata kepada suaminya, ‘Semoga engkau mendapat kutukan Allah.’ Maka dia sendiri dikutuk oleh Allah dari atas langit yang ketujuh dan mengutuk pula segala ciptaan Allah kecuali dua jenis makhluk iaitu manusia dan jin.”

Kalau apa yang ada di bumi ini merupakan emas dan perak serta dibawa oleh seorang wanita ke rumah suaminya, kemudian pada suatu hari dia terlontar kata-kata angkuh, ‘Engkau ini siapa? Semua harta ini milikku dan engkau tidak punya harta apapun,’ Maka hapuslah semua kebaikannya walaupun banyak.

Marilah kita renungkan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Saydina Ali r.a. :
“Saya bersama Fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah dan kami temui baginda menangis. Kami bertanya kepada baginda, “Mengapa menangis wahai Rasulullah?” Beginda menjawab, ‘Pada malam aku diangkat ke langit, aku melihat orang sedang mengalami berbagai penyiksaan. Maka bila teringatkan mereka aku menangis.’

Saya bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah apakah yang tuan lihat?’

Kata Rasulullah, ‘ Wanita digantung dengan rambutnya kerana dia tidak menjaga rambutnya (ditutup) dikalangan lelaki bukan mahram. Wanita digantung dengan lidahnya kerana dia menyakiti hati suaminya. Kemudian Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud, ‘Tidak seorang wanita yang menyakiti hati suaminya melalui kata-katanya kecuali Allah akan melebarkan mulutnya kelak di hari kiamat selebar 70 zira’ kemudian akan mengikatnya di belakang lehernya. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya kerana dia menyusui anak orang lain tanpa izin suaminya. Manakala wanita yang diikat kaki dan tangannya itu, kerana dia keluar rumah tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haidh dan nifas.’
Sambung Rasulullah lagi,
‘Adapun wanita yang memakan badannya sendiri kerana dia suka bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka membicarakan keaiban orang. Adapun wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari Neraka kerana dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) supaya orang melihat perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta kepadanya. Adapun wanita yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti keldai kerana suka mengadu-domba (batu api) serta berdusta. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, adalah kerana dia ahli fitnah serta suka memarahi suaminya.’

Oleh itu, wahai saudaraku sekelian, marilah sama-sama kita selamatkan kaum wanita kita dengan mengajak mereka untuk kembali mengambil Islam sebagai cara hidup. Hanya Islam agama yang diredhai Allah. Ketahuilah wahai para suami sekelian, wanita itu akalnya senipis rambutnya. Dijadikan wanita itu daripada tulang rusuk yang bengkok, untuk luruskannya perlu kepada lelaki yang beriman kepada Allah. Dari itu didiklah mereka dengan tarbiyah Islamiyyah secara yang berhikmah.

Kasihanilah mereka, tanpa lelaki yang beriman tidak mungkin akan melahirkan wanita yang solehah.Jangan mengharapkan isteri semulia Fatimah Az-Zahra seandainya dirimu tidak sehebat Saydina Ali Karamallahuwajhah.

Akal wanita senipis rambutnya, tebalkan dia dengan ilmu agama. Hatinya serapuh kaca, kuatkan dia dengan iman dan takwa kepada Allah. Perasaannya selembut sutera, hiasilah dengan akhlak mulia. Jangan jinakkan wanita dengan harta kerana nanti mereka akan semakin liar. Jangan hiburkan mereka dengan kecantikan kerana nanti mereka akan menderita.

Kenalkan mereka dengan Zat Allah yang kekal, disitulah punca kekuatan dunia. Suburkan mereka dengan nikmat iman dan Islam kerana dari situlah nantinya mereka akan lihat nilaian dan keadilan Rabb, Tuhan sekalian alam. Bisikan ke telinga mereka bahawa kelembutan bukan kelemahan dan ianya bukan diskriminasi Allah, sebaliknya disitulah kasih sayang Allah. Tanpa iman, ilmu dan akhlak mereka tidak akan lurus, malah akan semakin bengkok. Itulah hakikatnya seandainya mereka tidak kenal Allah. Bila wanita menjadi derhaka pasti dunia lelaki akan menjadi huru hara. Jinakkan diri mereka untuk mentaati Allah s.w.t.

Kelebihan Orang-orang Miskin yang Sabar dan Ciri-ciri Penghuni Syurga

أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Daripada Ibnu Abbas dan ‘Imran bin Hussain r.a, bahawasanya Rasulullah SAW telah bersabda: “Aku melihat ke dalam syurga, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada kalangan orang-orang fakir miskin. Dan (apabila) aku melihat ke dalam neraka, maka aku dapat melihat kebanyakan penghuninya adalah terdiri daripada golongan perempuan.” (Hadis riwayat Muttafaqun ‘alaih)
Usamah bin Zaid menceritakan, bahawa Rasulullah SAW. bersabda yang bermaksud: "Aku berdiri di atas syurga, kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah golongan miskin dan orang kaya tertahan di luar pintu syurga kerana dihisab. Selain daripada itu ahli neraka diperintahkan masuk ke dalam neraka, dan aku berdiri di atas pintu neraka, aku lihat kebanyakan yang masuk ke dalam neraka adalah perempuan."
Sesuatu yang perlu dikaji, kenapakah di dalam syurga ramai kaum fakir dan miskin? Di mana orang kaya? kenapa orang kaya tidak ramai di syurga? Apa pula kelebihannya si fakir dan miskin sehingga mereka pula menjadi penghuni yang ramai di syurga?

Jika kita merenung kepada mafhum hadis di atas, bahawa ramainya orang miskin di syurga, maka ada sesuatu yang patut kita pelajari daripadanya. Iaitu, jika orang kaya mahukan syurga, maka mereka mestilah berhati-hati dalam mengendalikan harta kekayaannya. Misalnya, wajib ditunaikan zakat hartanya, diringi pula sedekah kepada sesama manusia. Baharulah harta itu tidak menjadi bebanan di akhirat sana. Orang yang kaya dan berharta biasanya akan sombong dan bangga diri kerana kekayaannya sedangkan sifat itu amat dibenci oleh Allah SWT.
Kebanyakan orang kaya yang tidak mahu menderma kerana takut menjadi faqir dan selalu berusaha untuk menambahkan lagi kekayaannya yang sudah ada. Maka ketika hatinya sangat terpaut dengan harta yang dicintainya, maka pada ketika itulah masa yang paling baik untuk dia menderma kerana ia akan berhadapan dengan godaan iblis dan syaitan serta hawa nafsu yang selalu menakutinya agar terjerumus ke jurang kefaqiran. Maka sesiapa yang mampu melawan hawa nafsunya pada saat itu, bererti ia telah meraih kejayaan yang sangat besar kerana syaitan adalah sejahat-jahat makhluk yang sering mengajak kita agar menemani mereka bersama memasuki neraka Allah SWT.
Orang-orang miskin memang patut dianugerahi Allah SWT kelebihan di akhirat, kerana sejak di dunia lagi mereka sudah begitu banyak bersabar menahan ujian kesusahan. Mereka selalu kelaparan kala orang kaya kekenyangan, mereka hidup serba kepayahan di kala orang kaya dalam dakapan kesenangan dan mereka banyak berkorban kala si kaya menikmati pelbagai kelebihan. Kita ambil contoh dalam majlis kenduri sahaja sudah memadai, siapakah dianggap VIP, si miskin atau si kaya?

Justeru, itulah senarionya di dunia ini. Si kaya hidup mereka sering di liputi kemewahan; si miskin sentiasa dirondong kesengsaraan. Maka tidak peliklah mereka diberikan ganjaran berupa syurga oleh Allah SWT, sebagai imbalan terhadap kesabaran mereka di dunia ini. Dengan syarat mereka menjadi si fakir yang taat dan si miskin yang ahli ibadat. Jika mereka taat, sabar dan kuat imannya, percayalah, mereka akan memasuki syurga Allah SWT 500 tahun lebih awal berbanding dengan orang-orang kaya di dunia ini yang pasti sahaja banyak hisabnya di akhirat sana.
Abul Laits As-Samarqandi meriwayatkan dengan sanadnya daripada Anas bin Malik r.a, bahawa beliau berkata: “Orang-orang fakir mengutuskan utusan mereka kepada Nabi Muhammad SAW. Maka berkata utusan itu: “Wahai Rasulullah, saya adalah utusan fakir kepadamu.”

Jawab Nabi Muhammad SAW : “Selamat datang kepadamu dan kepada orang-orang yang mengutuskanmu, engkau datang daripada orang-orang yang dicintai Allah SWT.”

Lalu utusan itu berkata: “Wahai Rasulullah, orang-orang miskin berkata: 'Bahawa orang-orang kaya telah memguasai semua kebaikan, mereka dapat menunaikan haji dan kami tidak, mereka memberikan sedekah sedang kami tidak dan jika sakit mereka dapat mengirim wang untuk tabungan mereka.”

Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Sampaikan kepada orang fakir daripadaku, bahawa sesiapa yang sabar daripada kamu dan mengharapkan pahala daripada Allah SWT, maka ia akan mendapat tiga kelebihan yang tidak boleh didapati oleh orang-orang yang kaya iaitu:

1. Di dalam syurga (kelak) ada kamar dari yaqut yang merah, penghuni syurga melihat tempat itu seperti melihat bintang di langit semasa di dunia, tidak dapat masuk ke tempat itu kecuali Nabi yang fakir atau orang yang mati syahid yang fakir atau seorang mukmin yang fakir.

2. Orang fakir yang (kelak dapat) memasuki syurga (lebih awal) sebelum orang kaya dengan kadar setengah hari, iaitu kira-kira lima ratus tahun. Mereka bersuka-suka dengan bebas di dalamnya. Dan Nabi Sulaiman bin Daud a.s. akan memasuki syurga sesudah nabi-nabi yang lain memasukinya kira-kira empat puluh tahun disebabkan oleh kerajaan yang diberikan Allah SWT. kepadanya (Nabi Sulaiman ialah nabi yang diberikan kekayaan dan kekuasaan di dunia).

3. Jika orang fakir membaca: "Subhaballah walhamdulillah walaa ilaha illalah wallahu akbar" dengan tulus ikhlas; dan orang kaya juga turut membaca kalimah itu, maka orang kaya itu tidak dapat mengejar (pahala) orang fakir meskipun ditambah dengan sedekah sepuluh ribu dirham. Demikian jugalah amal-amal kebaikan yang lain (yang dilakukan oleh si fakir)."

Daripada Abu Hurairah Radhiallahu anhu berkata : Datang seorang lelaki kepada Rasulullah SAW lalu bertanya : "Ya Rasulullah, sedekah yang manakah lebih besar pahalanya?". Nabi SAW menjawab : "Iaitu sedekah yang engkau berikan sedangkan engkau pada masa itu masih sihat dan sebenarnya engkau bakhil (merasa sayang untuk mendermakan harta), kerana engkau takut menjadi faqir dan engkau berangan-angan menjadi kaya. Maka janganlah engkau menangguh-nangguhkan sedekah sehingga apabila roh sampai di kerongkong lalu ketika itu baru engkau engkau berkata "Untuk si Fulan ini sekian, untuk si Fulan itu sekian dan sebenarnya harta engkau pada ketika itu memang akan dimiliki (diwarisi) oleh orang lain". (Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)

Dalam riwayat yang lain daripada Abi Zar radhiallahu anhu, bahawasanya segolongan manusia dari sahabat Rasulullah SAW berkata kepada baginda : "Ya Rasulullah, orang-orang yang mempunyai harta (kaya) telah mendapat pahala (lebih banyak daripada kami). Mereka bersembahyang sebagaimana kami sembahyang dan mereka berpuasa sebagaimana kami puasa serta mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka".

Rasulullah SAW bersabda maksudnya : "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu suatu untuk bersedekah? Sesungguhnya dengan tiap-tiap tasbih itu sedekah, dan tiap-tiap takbir itu sedekah, dan setiap tahlil itu sedekah, dan menyuruh dengan makruf itu sedekah, dan melarang dari yang mungkar itu sedekah serta kemaluan daripada kamu itu menuju kepada yang halal adalah sedekah" (Hadis Riwayat Muslim)

Sahabat yang dimuliakan,
Berdasarkan hadis-hadis di atas menjelaskan kepada kita bahawa masuknya kita kedalam syurga Allah SWT adalah bergantung kepada akhlak yang baik, kesabaran dan istiqamah dalam mentaati perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Samaada kalian miskin atau kaya, wanita atau lelaki semuanya berpeluang untuk memasuki syurga Allah SWT. Yang paling penting kalian jaga batas-batas syarak dan tidak terpengaruh dengan kehidupan di dunia yang sementara dan melekakan.

Orang miskin ramai ke syurga kerana kesabarannya dengan kemiskinan dan tetap taat kepada Allah SWT dan beramal soleh walaupun kais pagi makan pagi dan kais petang makan petang, dan bersyukur kepada Allah SWT dengan rezeki yang sedikit, rezeki yang dibawa balik kepada keluarga halal dan penuh berkat. Orang kaya masih berpeluang memasuki syurga seperti Abd Rahman bin Auf r.a. dengan syarat harta yang ada dizakatkan dan perbanyakkan sedekah dan infakkan dijalan Allah SWT dan jauhi sifat sombong dan bangga diri dan mementingkan diri sendiri. Begitu juga wanita masih berpeluang memasuki syurga Allah SWT dengan syarat sentiasa taat dengan suaminya, menjaga kehormatan diri dan jaga lidahnya supaya jangan mengumpat, memfitnah dan megadu domba. Wanita yang sentiasa bersyukur dengan rezeki yang dibawa oleh suaminya walaupun sedikit adalah salah satu ciri penghuni syurga.

Lima Tanda Hati di Sayangi Allah

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Kehidupan yang kita tempuhi pada saat ini merupakan kurniaan Allah S.W.T. yang berharga dan amat tinggi nilainya. Sejajar itu sebagai seorang mukmin hendaklah kita sentiasa kembali mentaati perintah Allah S.W.T, mematuhi suruhan-Nya, menjauhi larangan-Nya, menyerahkan wala' (ketaatan) hanya kepada-Nya dan jadikan agama-Nya sebagai satu-satunya cara hidup yang syamil dan kamil. Bagi memenuhi tuntutan ini, maka hati mestilah diambil berat, dijaga, dikawal, dibentuk, diproses dan dididik dengan sebaik-baiknya.

Hati merupakan bekas yang bersedia menerima apa saja sama ada petunjuk atau kesesatan, futur atau takwa. Maka ia mestilah terlebih dahulu agar ia menjadi sihat dan mulia dengan Islam. Hati yang Rabbani akan setiap masa dan ketika berhubung dengan Allah S.W.T. dan mematuhi titah perintah-Nya. Di antara tanda yang memperlihatkan dan menunjukkan hidupnya hati ialah sentiasa mengingati Allah S.W.T.

Sahabat yang dimuliakan,
Hadis Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : "Di dalam jasad itu ada seketul daging, apabila rosak, maka rosaklah badan seluruhnya dan apabila sihat maka sihatlah badan seluruhnya, dia adalah hati."

Untuk melihat dan mengetahui sejauh mana keras atau lembut, kontang atau subur, mati atau hidup hati kita, terdapat beberapa tanda yang menjadi bukti. Antara tanda-tandanya ialah :

Pertama : Sentiasa mengingati Allah S.W.T. dan Zikrullah :

Dalam ertikata yang luas seperti membaca al-Quran, zikir waktu pagi dan petang dan menunaikan ibadah khusus yang lain.

Sayyidina Ali r.a pernah meriwayatkan satu hadis dari Nabi S.A.W. yang bermaksud :
"Apabila engkau mendapat sesuatu musibah (kecelakaan) bacalah 'Bismillaahi'rrahmaanirrahiim, wa laa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyil 'aziim'. Nescaya Allah menjauhkan daripadanya 70 pintu dari segala macam bala, kesusahan dan dukacita."
(Hadis Riwayat Ibnu Sinny dan Addailamy)

Sabda Nabi S.A.W. lagi yang bermaksud :
"Barangsiapa mendatangi (pulang) kerumahnya, maka dibacanya akan surah al-Namd (surah al-Fatihah) dan surah al-Ikhlas, maka menafikan Allah daripadanya fakir dan mendapat ia kebajikan yang banyak di tempat itu."

Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya :
“Semaikanlah perasaan takwa kepada Allah kerana ia adalah sumber bagi segala amalan-amalan baik. Aku meminta supaya baginda menambah lagi. Tetapkanlah membaca Al-Quran kerana ia adalah nur untuk kehdupan ini dan bekalan untuk hari akhirat.”

Kedua : Kuat berpegang kepada Deen Islam.

Menyampaikan kebenaran didalam apa suasana dan ketika. Untuk mendapat pegangan yang kuat perlu kepada proses yang betul. Pegangaan yang kuat sebenarnya merupakan hasil yang lahir dari Iman yang betul.

'Hati laksana bekas yang paling disukai Allah S.W.T. Ia perlu diproses hingga menjadi lembut, bersih, kuat pegangan terhadap Deen Allah dan lembut terhadap saudara-saudaranya.'

Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian (istiqamah) mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperolehi apa yang kamu inginkan dan memperolehi (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Surah Fushilat ayat 30-32)

Dari Abu Amrah Sufyan bin Abdillah r.a berkata : “Ya Rasulullah, katakan kepadaku satu perkataan sahaja yang aku tidak akan bertanya kepada siapapun selain engkau! Jawab Rasulullah S.A.W. maksudnya : "Katakan, aku beriman kepada Allah, lalu istiqamahlah.”
(Hadis Riwayat Muslim)

Ketiga : Menjauhkan diri daripada perkara yang sia-sia.

Pemilik hati yang takut kepada Allah akan menjauhi larangan-Nya dan meninggalkan perkara yang sia-sia.

"Dari Abu Hurairah r.a. berkata, telah bersabda Rasulullah S.A.W. maksudnya : "Diantara kebaikan Islam seseorang ialah ia meninggalkan apa saja yang tidak penting baginya"
(Hadis Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Huraian hadis di atas :

1. Berkata Ibnu Rajab rahimahullah: "Hadis ini adalah salah satu prinsip agung (ushul) dari prinsip-prinsip adab (etika)."

2. Anjuran memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan hal-hal yang bermanfaat di dunia dan di akhirat.

3. Anjuran agar seorang hamba menjauhkan dirinya dari perkara-perkara sia-sia dan menyibukkan dirinya dengan perkara-perkara yang mulia lagi berguna.

4. Anjuran untuk selalu melakukan mujahadah (perjuangan) menaklukkan nafsu dan memperbaiki diri dengan menjauhkannya dari perkara-perkara hina dan rendah yang disukainya dan merupakan seleranya.

5. Ikut campur dalam urusan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan seseorang adalah menyebabkan terjadinya permusuhan dan persengketaan.

6. Menyibukkan diri dengan perkara-perkara yang tidak ada kepentingannya dengan seseorang adalah perbuatan sia-sia dan tanda lemahnya iman.

7. Hati yang sibuk dengan Allah pasti menjauhi semua urusan makhluk yang tidak berguna.

Keempat : Bersih dari hasad dengki, marah dan menipu.

Ditanya Nabi s.a.w yang bermaksud , " Wahai Rasulullah s.a.w siapakah sebaik-baik manusia?"
Jawab baginda, " Setiap orang yang beriman."
Ditanya apakah itu?
Jawab baginda, "Yang bertakwa, tidak ada penipuan, melampau dan hasad."

Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : "Orang yang terkuat di kalangan kamu semua ialah orang yang dapat mengalahkan hawa nafsunya di ketika dia marah dan orang yang tersabar ialah orang yang suka memberikan pengampunan di saat dia berkuasa memberikan balasan (kejahatan orang yang menyakitinya)"
(Hadis Riwayat Baihaqi)

Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan) karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa.”
(Surah Al-Hujurat: 12)

Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud :
"Tiga perkara lazim yang sukar dibuang oleh umatku : mengganggap sial, hasad dengki dan bersangka buruk" lalu seorang lelaki bertanya : "Apakah yang boleh menghilangkannya wahai Rasulullah ?"
Jawab Nabi S.A.W.: "Jika kamu datang perasaan hasad dengki beristighfar lah kamu kepada Allah, apabila kamu bersangka buruk, janganlah kamu membenarkan sangkaan itu, dan apabila kamu menganggap sial belaku, abaikan dan jangan endahkannya"
( Hadis Riwayat At-Tabrani)

Kelima : Tenang dan lapang hati berada di atas sistem Allah S.W.T.

Hati akan merasa reda, puas dan izzah (mulia) dengan sistem Allah S.W.T. sepanjang hayat.

Dalam pegangan hidup manusia, hendaklah diambil neraca dan nilai syarak, dan tidak seharusnya diambil nilai-nilai lain. Kabaikan dan keburukan hendaklah diperhatikan menurut pandangan syarak berdasarkan kaedah: “Yang baik ialah apa yang dipandang baik oleh syara dan yang buruk ialah apa yang dipandang buruk oleh syarak.”

Terdapat banyak perintah Allah yang memerintahkan kita agar mengambil nilai syarak dan melarang daripada mengambil nilai yang lain daripada syarak. Antaranya Firman Allah SWT maksudnya : “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas satu syariat (peraturan) daripada urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.”
(Surah al-Jaatsiyah ayat 18)

Firman Allah S.W.T maksudnya : "Ikutilah apa yang telah diturunkan kepada kamu daripada Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pengajaran (daripadaNya).
(Surah al-A’raf ayat 3)

Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Apakah kamu tidak memerhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang telah diturunkan kepada kamu dan apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada taghut, pada hal mereka telah diperintahkan agar mengingkari taghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka sejauh-jauhnya.”
(Surah an-Nisa’ ayat 60)

Sahabat yang dikasihi,
Oleh itu marilah sama-sama kita bersihkan dan proses hati kita supaya lima tanda-tanda hati yang disayang Allah S.W.T. akan kita miliki. Semoga Allah campakkan cahaya iman dalam hati kita hingga hati kita menjadi luas, lapang dan tenang. Sesungguhnya setiap sesuatu itu ada pembersihnya, pembersih hati ialah mengingat mati dan sentiasa mengingati Allah. Tidak boleh menyelamatkan seseorang itu azab Allah melainkan hati yang disayangi dan dirahmati-Nya.

Sifat Baik Sangka Sesama Muslim Calun Ahli Syurga

Suatu hari, Rasulullah s.a.w sedang duduk di masjid dikelilingi para sahabat. Beginda sedang mengajarkan ayat-ayat al-Qur’an. Tiba-tiba Rasulullah s.a.w. berhenti sejenak dan berkata,”Akan hadir diantara kalian seorang calon penghuni Syurga”. Para sahabat pun bertanya-tanya dalam hati, siapakah orang istimewa yang dimaksud Rasulullah ini?. Dengan rasa berdebar-debar mereka menunggu kedatangan orang tersebut. Semua mata memandang ke arah pintu.

Tak berapa lama kemudian, seorang lelaki melenggang masuk masjid. Para sahabat hairan, inikah orang yang dimaksud Rasulullah? Dia tak lebih dari seorang lelaki dari kaum ansar (orang kebanyakan). Dia tidak termasuk di antara sahabat utama. Dia juga bukan dari golongan tokoh Quraisy. Bahkan, tak banyak yang mengenalnya. Pun, sejauh ini tak terdengar keistimewaan dia.

Ternyata, kejadian ini berulang sampai tiga kali pada hari-hari selanjutnya. Tiap kali Rasulullah berkata akan hadir di antara kalian seorang calon penghuni Syurga, lelaki tersebutlah yang kemudian muncul.

Maka para sahabat pun menjadi yakin, bahawa memang lelaki itulah yang dimaksud Rasulullah. Mereka juga menjadi semakin kehairanan, amalan istimewa apakah yang dimiliki lelaki ini hingga Rasulullah menjelaskan bahawa dia adalah sebagai calon penghuni Syurga?

Akhirnya, para sahabat pun sepakat mengutus salah seorang di antara mereka untuk mengamati kehidupan harian lelaki ini. Maka pada suatu hari, sahabat yang diutus ini menyatakan keinginannya untuk bermalam di rumah lelaki tersebut. Lelaki tersebut iaitu calon penghuni Syurga mempersilakannya.

Selama tinggal di rumah lelaki tersebut, sahabat terus-menerus mengikuti kegiatan lelaki calon penghuni Syurga. Saat lelaki tersebut makan, sahabat ikut makan. Saat lelaki tersebut mengerjakan pekerjaan rumah, sahabat menunggui. Tapi ternyata seluruh kegiatannya biasa saja. “Oh, mungkin ibadah malam harinya sangat khusyuk” fikirnya. Tapi ketika malam tiba, lelaki tersebut bersikap biasa saja. Dia mengerjakan ibadah wajib sebagaimana biasa. Dia membaca al-Qur’an dan mengerjakan ibadah sunnah, namun tak banyak. Ketika tiba waktunya tidur, dia pun tidur dan baru bangun ketika azan subuh berkumandang.

Sungguh, sahabat hairan, sebab ia tak jua menemukan sesuatu yang istimewa dari lelaki ini. Tiga malam sahabat bersama calon penghuni Syurga, tetapi semua tetap seperti biasa sahaja.

Akhirnya, sahabat itu pun pun berterus terang akan maksudnya bermalam. Dia bercerita tentang pernyataan Rasulullah s.a.w. Kemudian dia bertanya,“Wahai sahabatku, sesungguhnya amalan istimewa apakah yang kau lakukan sehingga kau disebut salah satu calon penghuni Syurga oleh Rasulullah? Tolong beritahu aku agar aku dapat mencontohimu”.

Lelaki itu menjawab,” Wahai sahabat, seperti yang kau lihat dalam kehidupan sehari-hariku. Aku adalah seorang Muslim biasa dengan amalan biasa pula. Namun ada satu kebiasaanku yang boleh kuberitahukan padamu. Setiap menjelang tidur, aku berusaha membersihkan hatiku. Kumaafkan orang-orang yang menyakitiku dan buang semua iri, dengki, dendam dan perasaaan buruk kepada semua saudaraku sesama Muslim. Hingga aku tidur dengan tenang dan hati bersih serta ikhlas. Barangkali itulah yang menyebabkan Rasulullah s.a.w. menyatakan demikian.”

Mendengar penjelasan itu, wajah sahabat menjadi berseri-seri. “Terima kasih sahabatku atas hikmah yang kau berikan. Aku akan memberitahu para sahabat mengenai hal ini”. Sahabat pun meminta izin untuk pulang dengan membawa pelajaran yang sangat berharga.

Siapakah Tiga Golongan Penghuni Syurga?

Sahabat yang dirahmati Allah,
Tujuan tertinggi dari setiap Muslim dalam meniti hidup dan kehidupannya adalah meraih kemenangan besar di akhirat kelak dengan mendapatkan Syurga Allah s.w.t. yang penuh dengan kenikmatan tiada tara dan terselamatkan dari siksa Neraka yang sangat pedih.

Kemenangan besar yang diperolehi adalah kerana ketaatan seorang hamba kepada Allah s.w.t. dan Rasul-Nya. Firman Allah s.w.t maksudnya :‘’Dan barangsiapa menta’ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.'’
(Surah al-Ahzab ayat 71)

‘’Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga maka sungguh ia telah beruntung.'’
(Surah Ali Imran ayat 185)

Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya : "Penghuni Syurga itu terdiri dari tiga golongan, iaitu Penguasa yang adil dan disenangi, orang yang mempunyai sifat kasih sayang dan lunak hati kepada setiap sanak keluarga dan setiap muslim, serta orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya sedangkan ia mempunyai keluarga.
( Hadis Riwayat Muslim )

Sahabat yang dimuliakan,
Sesungguhnya berbahagialah sesiapa yang termasuk salah satu daripada tiga golongan yang dinyatakan oleh Rasulullah s.a.w bahawa mereka akan menjadi penghuni Syurga yang kekal abadi.

Tiga golongan tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Penguasa yang adil dan di senangi.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:”Sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil di sisi Allah akan menduduki beberapa mimbar yang diperbuat daripada cahaya. Mereka ialah orang-orang yang berlaku adil di dalam pemerintahan, ke atas keluarga dan apa-apa yang ditadbir oleh mereka”.

Penguasa yang adil adalah penguasa yang melaksanakan ajaran Islam yang syumul dan sentiasa berhukum dengan hukum Allah s.w.t. Adil maksudnya "meletakkan sesuatu pada tempatnya". Jika seseorang penguasa mengambil peraturan lain di dalam menentukan sesuatu perkara bermakna dia tidak adil kerana adil disisi Allah s.w.t adalah apa-apa yang diperintahkan oleh-Nya untuk dilaksanakan oleh manusia.

Allah akan memberikan tempat yang paling mulia bagi sesiapa yang berlaku adil semasa menjalankan pemerentahannya. Pemimpin yang adil juga akan berlaku adil terhadap semua golongan manusia tanpa mengira umur, pangkat dan darjat bahkan melarang keras sebarang perbuatan zalim, penindasan dan pilih kasih.

Kepimpinan adalah satu tugas yang amat berat kerana seseorang itu bertanggungjawab kepada Allah dan manusia. Oleh itu sewajarnyalah ia tidak menjadi rebutan kecuali bagi orang yang benar-benar sanggup memikulnya.Jika keadilan ini mampu dilaksanakan oleh penguasa dan disenangi oleh rakyat maka ia akan termasuk golongan pertama akan di masukkan kedalam Syurga.

Kedua : Orang yang mempunyai sifat kasih sayang dan lunak hati kepada setiap sanak keluarga dan setiap muslim.

Islam menganjurkan untuk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang adalah dengan melakukan banyak silaturahmi kepada ahli keluarga dan orang-orang yang dilanda kesulitan, datang ke daerah terpencil, tengok saudara-saudara kita di rumah sakit, atau pula dengan selalu mengingat umat Islam yang sedang teraniaya di merata tempat.

Di dalam hadis yang lain Nabi s.a.w bersabda maksudnya :“Ketahuilah, maukah kukabarkan pada kalian tentang (sebagian sifat) penduduk Syurga?, semua yang lemah (tidak berdaya), dan rendah hati (berbuat seakan tak berdaya kerana rendah hati), jika mereka berdoa dengan bersumpah atas nama Allah, maka akan langsung dikabulkan, maukah kukabarkan kalian tentang (sebagian sifat) penduduk Neraka?, semua yang suka dengan pertengkaran, suka mengumpulkan harta namun susah mengeluarkannya (tamak akan harta dan kikir), dan menyombongkan diri”(Hadis Riwayat Bukhari)

Daripada Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahawa Rasulullah ditanya, siapakah yang paling mulia diantara manusia?. Nabi s.a.w. menjawab yang bermaksud : "Setiap orang yang hatinya 'makhmum' dan lidahnya jujur."

Sahabat r.a bertanya, "Kami tahu seorang yang lidahnya jujur, tetapi apa yang di maksudkan dengan hati 'makhmum'? Baginda menjawab, "Makhmum' ialah orang Muttaqin (menjauhkan diri dari keburukan kerana takut kepada Allah) dan bersih hatinya, bebas dari segala dosa dan kesalahan, tidak mempunyai sedikitpun perasaan dengki atau irihati padanya."

Dari Muaz bin Jabal meriwayatkan, aku mendengar Rasulullah s.a.w. meriwayatkan hadis qudsi : Allah Azzawa Jalla berfirman yang bermaksud : " Orang-orang yang mencintai satu sama lain kerana kebesaran dan kemuliaan-Ku akan duduk diatas mimbar-mimbar nur pada hari Qiyamat, (bahkan) nabi-nabi dan para syuhada akan beriri hati kepada mereka."(Hadis Riwayat Tirmizi)

Orang-orang yang saling mencintai dan berkasih sayang, akan melihat rumah-rumahnya di Syurga begitu indahnya laksana bintang yang cemerlang di sebelah timur atau barat. Para sahabat bertanya: "Siapakah mereka?" Jawab Nabi s.a.w : "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai kerana Allah."

Ketiga : Orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya sedangkan ia mempunyai keluarga.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda :“Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.”
(Hadis. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya).

Di antara misi terpenting Islam, salah satunya membela, menyelamatkan, membebaskan, melindungi, dan memuliakan kelompok yang lemah dan menderita (dhuafa). Dalam sebuah hadits qudsi diriwayatkan bahwa Allah hanya menerima solat dari orang-orang yang menyayangi orang miskin, ibnu sabil, wanita yang ditinggalkan suaminya, dan yang menyayangi orang yang ditimpa musibah.

Ketika Nabi Musa a.s bertanya kepada Allah s.w.t, “Tuhanku, di mana aku harus mencari-Mu”. Lalu Allah menjawab, “Carilah Aku di tengah-tengah mereka yang hancur hatinya”.

Ibnu Majah meriwayatkan dari hadis Abu Sa'idah al-Khudri r.a., bahwa Nabi s.a.w., pernah mengucapkan do'a, "Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan bangkitkanlah aku bersama orang-orang miskin."

Nabi s.a.w., sangat memerhatikan dan menyayangi orang miskin. Hal ini tercermin dari do'a yang disampaikannya bahwa ia ingin hidup dan mati dalam keadaan miskin, perhatikanlah orang miskin karena do'a orang miskin dikabulkan oleh Allah s.w.t.. Bahkan dalam Al-Qur'an surah al-Ma'un ayat 1 dan 2 maksudnya : "Tahukah kamu siapa orang yang mendustakan agama? Orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin”.

Al-Qur'an sangat memerhatikan nasib orang miskin, sehingga Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa orang yang tidak memerhatikan orang miskin adalah orang yang mendustakan agama. Ertinya, jika orang Muslim tidak menyayangi, memerhatikan, dan peduli terhadap nasib orang miskin, ia di hadapan Allah akan dikelompokkan kepada orang yang berdusta dan berbohong dalam beragama.

Rasulullah dalam membela kelompok masyarakat yang tertindas, selalu membangkitkan harga diri rakyat kecil dan dhuafa. Ia senantiasa bersama orang-orang lemah. Pada suatu hari para sahabat melihat Nabi sedang memperbaiki sandal anak yatim, lain kali menjahit baju janda tua yang miskin. Bila masuk masjid Rasul memilih kelompok orang miskin, dan di sanalah ia duduk. Digembirakannya mereka, dipeluknya, hingga kadang-kadang Rasulullah tertawa bersama mereka.

Sesungguhnya orang miskin yang sabar di atas kemiskinannya, redha dengan takdir Allah s.w.t dan sentiasa menjaga kehormatan diri tidak mencuri dan mengambil hak orang lain dan mendidik ahli keluarganya supaya sentiasa taat kepada Allah s.w.t maka golongan ini akan menjadi golongan ketiga yang akan menjadi penghuni Syurga

Sahabat yang dikasihi,
Marilah kita muhasabah diri kita sekarang ini adakah kita termasuk salah satu di antara tiga golongan penghuni Syurga yang dinyatakan oleh Nabi s.a.w? Atau kita tidak memiliki ketiga-tiga ciri yang dinyatakan di atas?

Oleh itu marilah kita perbaiki diri kita dengan meninggalkan semua larangan Allah s.w.t dan melaksanakan suruhan-Nya dan berusaha agar termasuk salah satu dari golongan yg diatas. Berdo'alah dan mohonlah kepada Allah s.w.t semoga kita akan mendapat kebahagiaan yang kekal abdi iaitu memasuki Syurga-Nya seluas langit dan bumi.

Empat Jalan Membatu Seorang Mukmin ke Syurga

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Setiap orang mukmin perlulah meningkatkan amalannya setiap hari sebagai persiapan untuk bertemu dengan Allah S.W.T. Perbanyakkanlah bekalan pahala dan kebaikan semoga memudahkan kita menghadapai kehidupan di alam barzakh dan hari akhirat yang penuh kesukaran dan penderitaan. Majoriti manusia akan mengalami azab sengsara yang amat dahsyat ketika berada di alam barzakh , Padang Mahsyar, Mizan (timbangan amal) dan meniti di siratul mustakim. Hanya para mukmin yang terpilih sahaja akan dipermudahkan Allah S.W.T. menghadapai perjalanan kehidupan selepas kematiannya. Bagaimana seorang mukmin yang diredai Allah, ketika berada di alam barzakh seperti duduk di taman-taman syurga, disoal siasat oleh Munkar dan Nakir dengan mudah, diberi kerehatan sementara menanti hari kiamat. Bila berlaku hari kiamat dia termasuk golongan yang dirahmati Allah S.W.T mendapat perlindungan Arasy, diberi minum air daripada kolam (khaudh) Rasulullah S.A.W. tidak dahaga sampai bila-bila dan meniti siratul mustakim pantas seperti kilat.

Alangkan bahagianya para mukmin seperti ini, apakah amalan yang dilakukan ketika di dunia hingga dia mendapat status 'VVIP' disisi Allah S.W.T?

Pasti ada tip-tip yang diamalkan semasa di dunia hingga dia mendapat kemulian seperti ini. Berdasarkan ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Nabi S.A.W. terdapat beberapa jalan yang diamalkan dan dihayati akan memudahkannya mendapat rahmat dan keredaan Allah S.W.T. di dunia dan akhirat.

Jalan-jalan tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Menuntut ilmu yang bermanfaat. (Ilmu tauhid, ilmu fekah dan ilmu tasauf)

Menuntut ilmu adalah suatu bentuk jihad. Sesiapa yang keluar dari rumahnya dengan niat ingin menuntut ilmu, para malaikat akan mengiringinya sambil menghamparkan sayap-sayap mereka, dan orang itu akan berjalan di atas sayap-sayap para malaikat. Seandainya dia mati dalam perjalanan, matinya itu adalah mati syahid.

Firman-Nya yang bermaksud:“Dan orang-orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh kerana memenuhi kehendak agama Kami, sesungguhnya Kami akan memimpin mereka ke jalan-jalan Kami; dan sesungguhnya (pertolongan dan bantuan) Allah adalah berserta orang-orang yang berusaha membaiki amalannya.”
(Surah al-Ankabut ayat 69)

Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Sesiapa yang pergi menuntut ilmu, Allah akan melorongkan untuknya laluan ke syurga. Dan sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu kerana sayangnya para malaikat kepada para penuntut ilmu itu." (Riwayat Ahmad no.18577, al-Tirmizi no.2898, Abu Daud no.3643, Ibn Majah no. 228)

Nabi S.A.W. bersabda : “Barangsiapa yang mati di dalam keadaan menuntut ilmu untuk menghidupkan agama Islam, maka dia berada di dalam syurga kelak satu darjat dengan para nabi.”

Para malaikat akan mengerumuninya dan bertimpa-timpa hingga sampai ke Arasy. Apabila malaikat-malaikat ini kembali kepada Allah dengan laporan mereka, Allah akan menyebut nama-nama orang di majlis itu dan ibu bapa mereka dengan bangganya di dalam perhimpunan para malaikat.

Orang-orang yang berhimpun dalam majlis ilmu dan majlis zikrullah akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. Bukan setakat itu saja, dosa ibu bapa mereka juga akan diampunkan. Penghuni langit melihat majlis-majlis ilmu dan majlis zikrullah di bumi ini bersinar seperti kita melihat bintang-bintang yang berkilauan di langit.

Disebabkan ramainya malaikat yang mengerumuni majlis dan rahmat yang melimpah akibat daripada kehadiran mereka, ia menjadikan majlis ilmu adalah sebuah majlis sakinah (ketenangan). Ketika para sahabat r.a menghadiri majlis ilmu yang dikendalikan oleh Rasulullah SAW, suasana menjadi sungguh tenang hinggakan burung-burung datang dan bertenggek di atas bahu dan kepala mereka tanpa sedikit pun rasa takut.

Dengan rahmat ini juga, Allah membersihkan dan melembutkan hati manusia di sekeliling dan memberi hidayah kepada mereka. Sabda Rasulullah S.A.W. yang bermaksud : “Sesungguhnya sesuatu bab daripada ilmu yang dipelajari oleh seorang lelaki terlebih baik baginya daripada dunia dan apa yang ada di dalamnya”

Kedua : Mengamalkan ilmu yang dipelajari.

Orang mukmin akan mengamalkan ilmu yang dia miliki dan akan ditambahi oleh Allah dengan ilmu dalam pelbagai bentuk. Orang mukmin yang berusaha memahami agama Islam akan meningkat keimanannya dan iman itu sendiri adalah apa yang dibuktikan dengan hati, lidah dan perbuatan. Keimanan seperti ini akan ditambahi oleh Allah dengan hidayah-Nya.

Sebagaimana firman-Nya yang bermaksud:
“……sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambahi mereka dengan hidayah.”
(Surah al-Kahf, ayat 13)

Orang yang mengamalkan ilmu juga bererti mengamalkan hidayah yang Allah kurniakan kepadanya, meningkatkan ketakwaannya, maka dengan itu Allah akan mengurniakan kepadanya al-furqan yang membolehkan dia membezakan antara yang benar dan batil. Allah akan juga menambahi rahmat-Nya dan memberikannya cahaya untuk terus berada di atas jalan yang benar. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud : “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, nescaya Dia mengadakan bagi kamu (al-Furqan) yang membezakan antara yang benar dengan yang salah, dan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu, serta mengampunkan (dosa-dosa) kamu. Dan Allah (sememangnya) mempunyai limpah kurnia yang besar.”
(Surah al-Anfal, ayat 29)

Ketiga : Beramal dengan penuh keikhlasan kepada Allah S.W.T.

Keikhlasan niat ialah supaya segala sesuatu kita kerjakan adalah semata-mata kerana Allah dan bukan untuk mendapatkan sanjungan atau pujian dari makhluk. Apa yang kita lakukan hendaklah dengan niat untuk mencari keredaan Allah S.W.T, bukanlah dengan niat mendapat keduniaan dan bukan pula kerana riak.

Sabda Rasulullah S.A.W. maksudnya: "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kamu, Dan harta kamu dan sesungguhnya Allah melihat kepada hati dan amal ibadah kamu."

Dengan ini jelas Allah meliaht hati manusia untuk menilai dan menentukan amal ibadat yang sebenarnya. Sesungguhnya ikhlas itu roh atau jiwa sesuatu amalan. Sesungguhnya sesiapa yang beramal tanpa keikhlasan di dalamnya maka amalan yang ditunaikan itu tiada mempunyai roh dan tidak diterima.

Sabda Rasulullah S.A.W. maksudnya: "Allah tidak menerima amalan melainkan amalan yang dikerjakan dengan tulus dan ikhlas baginya dan bertujuan mendapat keredaanNya"

Dalam hubungan ini Hujjatul Islam Imam Ghazali ada berkata : "Manusia semuanya mati kecuali yang masih hidup adalah orang yang berilmu tetapi umumnya orang yang berilmu itu sedang nyenyak tertidur kecuali yang jaga adalah orang yang berilmu dan beramal. Tetapi orang yang beramal itu pula sering tergoda atau terpedaya kecuali yang tidak terpedaya hanya orang yang ikhlas tetapi ingatlah bahawa ikhlas itu berada di dalam keadaan yang amat sulit ibarat telur di hujung tanduk"

Demikian caranya Imam Ghazali memberikan gambaran yang tepat terhadap sifat yang ikhlas itu dan kita harus yakin bahawa suatu amal yang dikerjakan dengan ikhlas ujudnya akan kukuh dan mestipun amal itu terpaksa juga tumbang kerana dilanda zaman tetapi kesannya tetap abadi. Oleh kerana itu sifat ikhlas di dalam beribadah amat penting dan dia merupakan senjata yang tidak luntur bagi menghadapi gangguan yang lahir dari syaitan sebagaimana firman Allah S.W.T.
maksudnya: "Iblis berkata : "Wahai Tuhanku oleh sebab Engkau telah memutuskan aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang perbuatan baik (perbuatan maksiat) di muka bumi ini dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas (di antara mereka)." (Surah al-Hijr ayat 39-40)

Untuk dijadikan contoh mengenai ikhlas ini marilah kita meninjau satu riwayat cerita di dalam hadis Rasulullah S.W.T. yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Hurairah maksudnya :
"Aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda bahawasanya manusia yang pertama dipanggil untuk diadili di hari kiamat ialah orang yang mati syahid. Dia datang kepada Allah TuhanNya sambil dia sendiri telah mengetahui nikmat apa yang akan diterimanya. Allah bertanya kepadanya apakah amal kamu? "Jawabnya aku berperang untukmu hingga aku mati syahid". Allah berkata kepadanya "Engkau bohong, engkau berperang agar manusia mengatakan engkau seorang gagah, berani dan engkau sudah dikatakan begitu sebagaimana yang engkau kehendaki. Kemudian orang itu dihela masuk ke neraka"

Keempat : Mengamalkan sifat-sifat mahmudah dan meninggalkan sifat-sifat mazmumah.

Asas penting dalam kehidupan seorang mukmin adalah memiliki asas akhlak Islam yang mantap. Akhlak yang nampak lahir dalam kehidupan adalah berasaskan iman kepada Allah S.W.T.Tanpa iman yang kukuk tidak mungkin seseorang mampu melahirkan akhlak Islam dalam kehidupannya. Sifat mahmudah adalah peribadi seorang Mukmin yang memiliki akhlak Islam dan ianya lahir daripada satu proses tarbiyah Imaniah.

Adapun sifat-sifat mahmudah itu ada 10 sifat iaitu:-

1. Taubat - keazaman untuk meninggalkan segala kesalahan dan dosa-dosa yg telah dilakukan.

Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud, " Sesungguhnya Allah amat menyukai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
(Surah Al-Baqarah ayat 222)

2. Takut kepada Allah (taqwa)- Seseorang Mukmin itu apabila dia mengenali Zat Allah melalui sifat-sifat-Nya, maka jiwanya akan mewarisi perasaan takut terhadap Allah s.w.t.

Firman Allah maksudnya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati melainkan kamu menyerah diri ( kepada Allah S.W.T. ).”( Surah Ali Imran ayat 102 )

3. Mahabbah (kasih sayang) sesama mukmin.

Dari Muaz bin Jabal meriwayatkan, aku mendengar Rasulullah s.a.w. meriwayatkan hadis qudsi : Allah Azzawa Jalla berfirman yang bermaksud : " Orang-orang yang mencintai satu sama lain kerana kebesaran dan kemuliaan-Ku akan duduk diatas mimbar-mimbar nur pada hari qiyamat, (bahkan) nabi-nabi dan para syuhada akan beriri hati kepada mereka."(Hadis Riwayat Tirmizi)

4. Zuhud - mengambil dunia sekadar yang perlu. Di dalam hati tidak ada kecintaan pada kehidupan di dunia.Zuhud yang sebenarnya adalah mengutamakan kehidupan akhirat dari dunia. Firman Allah s.w.t bermaksud :“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Surah Al-A’laa: 16-17)

5. Sabar. Bersabar dengan ujian dan dugaan daripada Allah S.W.T.

Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Sesungguhnya orang yang bersabar akan diberikan pahala mereka tanpa hisab"
(Surah az-Zumar: 10).

6. Syukur . Melahirkan rasa berterima kasih kepada nikmat Allah S.W.T. yang banyak diperolehi.

Rasulullah S.W.T. bersabda yang bermaksud :"Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, bererti dia juga tidak mensyukuri Allah. Memperkatakan nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjemaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab."(Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad)

7. Ikhlas dan benar. Melaksanakan sesuatu amalan semata-mata kerana Allah S.W.T.

Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Sesungguhnya kami menurunkan Al-Quran ini kepadamu wahai Muhammad dengan membawa kebenaran,oleh itu hendaklah engkau menyembah Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat kepadaNya"

8. Tawakkal - sentiasa berserah diri kepada Allah S.W.T. setelah berazam, seterusnya diikuti dengan usaha.

Allah S.W.T. berfirman yang bermaksud : "Dan (ingatlah), sesiapa yang berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukupkan baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya)."
(Surah al-Thalaq ayat 3).

9. Reda dengan Qadak dan Qadar.

Firman Allah lagi maksudnya : "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (loh mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah ".(Surah Al-Hadid ayat 22)

Allah berfirman maksudnya : "Tidak luput darpada pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarah di bumi atau pun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar daripada itu melainkan (semuanya tercatat) dalam kitab yang nyata (loh mahfuz). " (Surah Yunus ayat 61)

10. Mengingati mati - Merasai hidup di dunia ini adalah sementara dan di hari akhiratlah kehidupan yang kekal abadi.

Sabda Nabi S.A.W. bermaksud ” Sepintar-pintar manusia ialah orang yang sentiasa mengingati mati dan sentiasa bersiap sedia menghadapinya, mereka itulah orang yang bijaksana”.

Sifat-sifat mazmumah pula adalah berlawanan dengan sifat-sifat mahmudah maka perlulah ditinggalkan untuk menjadi mukmin yang diredai oleh Allah S.W.T.

Sahabat yang dikasihi Allah,
Marilah kita beramal dengan amalan-amalan yang membawa kita menuju jalan ke syurga Allah S.W.T. Jalan ke syurga Allah S.W.T. bukanlah mudah kerana perlu kepada pengorbanan dan istiqamah dan sanggup bersusah payah ketika di dunia ini. Bersusah payah sedikit di dunia adalah lebih baik daripada menderita berpanjangan ketika kita bertemu dengan Allah S.W.T. di hari akhirat nanti.

Amal-amal Soleh Yang Membawa Seseorang Mukmin ke Syurga

Sahabat yang dirahmati Allah,
Di dalam al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi s.a.w banyak menceritakan amalan-amalan seorang Mukmin di dunia ini yang akan dimasukkan kedalan Syurga. Dengan memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi s.a.w ini boleh memberi motivasi atau dorongan untuk kita terus beristiqamah melaksanakan amal soleh dan amal kebaikan demi mencari keredhaan Allah s.w.t.

Firman Allah s.w.t yang bermaksud : ‘’Barangsiapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga maka sungguh ia telah beruntung.'’ (Surah Ali-Imran ayat 185)

Rasulullah SAW bersabda maksudnya : ‘’Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah di Syurga atau di Neraka. Maka bertanya seorang sahabat, ‘’Ya Rasulullah ! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan taqdir nasib kita tanpa beramal.'’

Jawab baginda : "Orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang bahagia, adalah kerana ia beramal dengan amalan orang yang berbahagia, dan orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang celaka adalah kerana ia beramal dengan amalan orang celaka. Kerana itu beramallah ! Semua sarana telah disediakan.

Ada pun orang-orang bahagia, mereka dimudahkan untuk mengamalkan amalan-amalan orang berbahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka.

Kemudian baginda s.a.w. membaca ayat (al-Qur'an maksudnya): ‘’Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (Syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.'’ (Surah al-Lail ayat 5-10)'’
(Hadis Riwayat Muslim.)

Sahabat yang dimuliakan,
Terdapat beberapa amal soleh dan kebaikan penduduk Syurga yang dilaksanakan ketika di dunia iaitu :

Pertama : Bertaqwa kepada Allah.

Menurut Syara’, ‘Taqwa’ bererti : “Menjaga dan memelihara diri dari siksa dan murka Allah s.w.t. dengan jalan melaksanakan perintah-perintahNya, taat kepadaNya dan menjauhi larangan-laranganNya serta menjauhi perbuatan maksiat”.

Sayyidina Umar r.a. pernah bertanya kepada seorang sahabat yang lain bernama Ubai bin Ka'ab r.a. makna taqwa. Lalu Ubai bertanya kepada Umar : “Adakah engkau pernah melalui satu jalan yang berduri ? Jawab Umar: “Ya”. Tanya Ubai lagi: “Apakah yang kamu lakukan untuk melalui jalan tersebut?”.

Jawab Umar : “Aku melangkah dengan waspada dan berhati-hati”. Balas Ubai : “Itulah yang dikatakan taqwa”.

Kalau diambil pendapat sahabat Nabi s.a.w bernama Ubai bin Ka'ab bahawa taqwa itu adalah 'waspada dan berhati-hati'.

Allah berfirman maksudnya :‘’Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa (disediakan) Syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Rabbnya.'’ (Surah al-Qalam ayat 34).

Kedua : Beriman dan beramal dengan ikhlas serta sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah s.a.w.

Firman Allahs.w.t maksudnya : ‘’Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan Syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam Syurga-syurga itu, mereka mengatakan:'’Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu'’. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.'’ (Surah al-Baqarah ayat 25)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda :(Setiap umatku masuk ke dalam Syurga kecuali yang enggan, para sahabat bertanya : ‘’Siapa yang enggan itu wahai Rasulullah ?'’ Baginda s.a.w menjawab : ‘’Siapa yang ta`at kepadaku nescaya ia masuk Syurga, dan siapa yang bermaksiat (melanggar) kepadaku maka sesungguhnya dia lah orangnya yang enggan itu.'’ (Hadis Riwayat Bukhari)

Ketiga : Melaksanakan seluruh perintah Allah s.w.t. menjauhkan seluruh larangan-Nya dan melaksanakn hal-hal yang diwajibkan serta meninggalkan hal-hal yang diharamkan.

Dari Jabir katanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah s.a.w. : "Bagaimana pendapatmu, apabila aku telah melakukan solat wajib, dan berpuasa Ramadhan, aku halalkan yang halal dan aku haramkan yang haram, dan tidak kutambah yang demikian itu dengan yang lainnya, dapatkah aku masuk Syurga ? Jawab baginda : ‘’Ya, dapat !.'’ (Hadis Riwayat Muslim.

Keempat : Bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah s.w.t. dari seluruh dosa dan kesalahan. Suka bersedekah, mampu menahan marah serta memiliki sifat pemaaf.

Allah berfirman maksudnya :‘’Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada Syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah . Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan Syurga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.'’ (Surah Ali-Imran ayat 133-136).

Kelima : Berhijrah dari keburukan (jahiliyah) kepada kebaikan (Islam), serta berjihad dengan harta dan jiwa demi meninggikan kalimah Allah.

Firman Allah s.w.t maksudnya : ‘’Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Rabb mereka mengembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keredhan dan Syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.'’ (Surah at-Taubah ayat 20-22)

Keenam : Istiqamah dalam keta`atan dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya.

Firman Allahs.w.t maksudnya : ‘’Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan : ‘’Rabb kami ialah Allah'’, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berdukacita. Mereka itulah penghuni - penghuni Syurga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.'’(Surah al-Ahqaf ayat 13-14)

Ketujuh : Khusyuk dalam solat, meninggalkan perbuatan yang tidak berguna dan membayar zakat, menjaga kemaluan serta memelihara amanah.

Firman Allah s.w.t maksudnya : ‘’Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam solatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara solatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (ya’ni) yang akan mewarisi Syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.'’(Surah al-Mukminun ayat 1-11)

Diriwayatkan dari Imam Ahmad dan yang lainnya bahwa Nabi s.a.w.bersabda maksudnya : (Sungguh telah diturunkan kepadaku 10 (sepuluh) ayat, maka barangsiapa yang melaksanakannya niscaya ia masuk Syurga kemudian Nabi s.a.w. membaca ‘’Qod aflahal mu`minun….'’ Al Ayat).

Kelapan : Menuntut ilmu syar`i yang sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah disertai dengan melaksanakan dalam kehidupan.

Dari Abu Umamah berkata : saya telah mendengar Rasulullah s.a.w.berkhutbah pada haji wadak maka baginda bersabda maksudnya : ‘’Barangsiapa meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke Syurga.'’ (Hadis Riwayat Muslim).

Kesembilan : Berwudhuk secara sempurna dan dilanjuti dengan membaca syahadatain setelah selesai berwudhuk.

Dari Umar bin Khaththab bahwa Nabi s.a.w bersabda maksudnya : ‘’Tidaklah salah satu diantara kalian yang berwudhuk, lalu disempurnakan wudhuknya itu, sesudah itu dia berucap : ‘’Asyhadu an la ilaha illallah, wa anna Muhammadan `abdullah wa rasuluhu (Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq untuk disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan rasul-Nya) melainkan dibukakan baginya 8 pintu Syurga yang dapat dimasukinya dari mana saja menurut kehendaknya.'’ (Hadis Riwayat Muslim).

Kesepuluh : Berterusan dalam melaksanakan solat nafilah (sunnat) sebelum maupun sesudah solat fardhu (sunnah rawatib ba`diyah dan qabliyah).

Dari Ummu Habibah r.ha. berkata : Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : ‘’Siapa yang mengerjakan solat 12 raka`at sehari semalam, akan dibuatkan oleh Allah untuknya rumah di Syurga.'’(Hadis Riwayat Muslim).

(12 raka`at itu terdiri dari 4 raka`at sebelum solat Zuhur, 2 raka`at selepasnyanya, dan 2 raka`at selepas solat Magrib dan 2 raka`at selepas solat Isya, serta 2 raka`at sebelum solat Subuh sebagaimana hadid yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.)

Kesebelas : Membangun masjid semata-mata karena Allah s.w.t.

Nabi s.aw. bersabda maksudnya : ‘’Barangsiapa membangun masjid dalam rangka mencari keredhaan Allah semata, maka Allah akan membuatkan pula baginya rumah di Syurga.'’ (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim.)

Kedua Belas : Menyantuni dan memelihara anak yatim serta mengambil perhatian terhadap keperluan hidup mereka.

Dari Abu Hurairah berkata : Rasulullah s.a.w.bersabda maksudnya : ‘’Pengasuh anak yatim, baik yatimnya sendiri atau anak yatin orang lain dengan saya di Syurga seperti ini, sambil menunjukkan kedua jarinya, telunjuk dan jari tengah.'’ (Hadis Riwayat Muslim).

Ketiga Belas : Beriman kepada Allah s.w.t.dan hari akhirat dan berjasa kepada masyarakat (memenuhi keperluan mereka).

Dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : ‘’Siapa yang ingin bebas dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga, maka hendaklah dia berjasa kepada umat manusia sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu dan dia beriman kepada Allah dan hari akhirat.'’(Hadis Riwayat Muslim).

Keempat Belas : Menyebarkan salam, memberikan makan fakir miskin dan menjalin tali silaturahim serta solat malam (tahajjud).

Dari Abdullah bin Salam r.a. bahwa Nabi s.a.w.bersabda maksudnya : ‘’Wahai umat manusia, sebarkan salam, berilah makan (fakir miskin), jalinlah tali silaturahim, solat tahajudlah di saat manusia tidor, maka kalian akan masuk Syurga.'’ (Hadis Riwayat At-Tirmidzi dan berkata hadis hasan sahih.) Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, "Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (menjalinkan hubungan baik) nescaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah s.w.t. memasukkan ke dalam Syurga."(Hadis Riwayat Ar-Rabii)

Kelima Belas : Berakhlak baik dan menjaga kehormatan diri.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi s.a.w.pernah ditanya mengenai hal apa yang paling banyak memasukkan manusi ke dalam Syurga, baginda menjawab : ‘’Taqwa kepada Allah dan berakhlak baik.'’(Hadis Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam shahihnya.)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk Syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya)."(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita beramal dengan amalan Islam, berakhlak mulia dan sentiasa melaksanakan ketaatan kepada semua perintah Allah s.w.t dan menjauhi semua larangan-Nya. Jika kita beramal dan istiqamah dengan amal-amal soleh seperti yang dinyatakan di atas maka tidak ada tempat yang paling layak yang akan kita perolehi melainkan Syurga Allah s.w.t.

Kenikmatan Syurga Untuk Orang-orang Yang Bertakwa dan Beramal Soleh

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Di Syurga ada tujuh buah negeri yang besar-besar, dan mempunyai kota-kota yang besar pula. Gedung-gedungnya yang besar, indah dan megah serta bertingkat. Di tiap kota ada menara yang menjulang ke angkasa, ada taman sari yang kelihatan pemandangannya menyegarkan dan menyenangkan hati, dengan tanaman-tanaman, pohon-pohon yang teratur rapi terhias indah dan pohon bunga yang beraneka ragam warna dan sedap di pandang mata. Pohon-pohon sangat rendang daunnya dan sangat lebat buahnya. Dan tidak ada musimnya, dan tidak akan layu buah-buahan itu, dan tidak akan rosak meskipun tidak dipetik.

Buah-buahannya, bermacam-macam pula. Seperti buah-buahan di dunia juga baik bentuk dan rupanya. Seperti anggur, apel, delima, pisang, tin , zaiton, korma dan sebagainya. Akan tetapi meskipun demikian, namun rasa dan manisnya tentunya lebih lezat dan lebih nikmat dari buah-buahan di dunia, demikian Nabi SAW telah menikmati sekalian buah-buahan itu. Dan lain sekali bezanya dengan buah-buahan di dunia, ada musimnya setahun sekali dan ada yang busuk kalau disimpan lama-lama. Tidak demikian halnya buah di syurga. Apabila dipetik saja maka pada masa itu akan tumbuh pula pengantinya.

Perhatikan Firman Allah SWT di dalam surah Al-Baqarah ayat 25 maksudnya :
"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, bahawa untuk mereka (disediakan) syurga-syurga dibawahnya sungai-sungai . Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari syurga, mereka berkata, 'Ini adalah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.' Mereka telah diberi (buah-buahan) yang serupa. Dan di sana mereka (memperolehi) pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya."

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ

"Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, bahawa untuk mereka (disediakan) syurga-syurga dibawahnya sungai-sungai."

Di sana ada sungai-sungai yang besar mengalir terbentang di tengah kota, yang menambah keindahan kota-kota di syurga. Airnya ada yang berwarna merah bening, ada yang berwarna putih, ada yang berwarna seperti madu, dan macam-macam lagi. Tepi-tepi sungai itu di buat begitu rupa, dari batu permata, ada dari batu akik yang kuning, ada dari batu merah delima, ada dari batu mutiara yang putih bening, dan ada dari batu zabarbad yang berwarna hijau.

Tiap-tiap warna tepinya dipdankan dengan warna airnya. Batu-batu krikilnya dari mutiara, intan berlian gemerlapan cahayanya berkilau-kilauan. Siapa memandang pasti terpesona. Airnya jangan dikata lagi lezat dan nikmat, sangat Istimewa. Bukan air sembarang air, ia mengalir dari mata air asli, bermata air dan bersumber di bawah pokok Sidratul-Muntaha.

Air-air sungai itu bermacam-macam warnanya, merah, putih, kuning, hijau dan sebagainya. Air sungai-sungai ini pernah Nabi SAW merasainya satu persatu, manis lezat dan nikmat, segar rasanya.

Demikian keadaan air dan sungainya di syurga. Sungai-sungainya besar-besar dan panjang-panjang membentang berliku-liku. Menembus dari kota ke kota yang lain. Menghiasi negeri dan kota-kota, terbentang di atasnya jambatan-jambatan yang menghubungkan jalan dari kota ke kota. Jembatan-jembatan itu diberi lampu-lampu yang beraneka warna dan bentuknya, juga tepi-tepi sungai diberi lampu sepanjangnya.

Di tepi kiri kanan sungai terbentang jalan raya yang licin dan sangat bersih serta di tanami pohon-pohon. Di tepi sepanjang jalan berdiri gedung-gedung yang indah yang menambah semarak keadaan kota. Digedung-gedung mana penghuninya terdiri dari dari pemuda-pemuda yang gagah dan tampan serta bidadari dan inang pengasuhnya, maka dari gedung atau mahlighai-mahlighai itulah terdengar suara nyanyian merdu merayu kalbu membangkitkan ingatan, pujaan kepada Tuhan khaliq Pencipta Alam.

Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi SAW. bersabda yang bermaksud: Di dalam syurga ada pasar tetapi tidak ada jual beli, hanya orang-orang berkumpul membicarakan keadaan ketika di dunia dan cara beribadat, bagaimana keadaan antara si fakir dengan yang kaya dan bagaimana keadaan sesudah mati dan lama binasa dalam kubur sehingga sampai di syurga".

Di jalan-jalan banyak orang yang berjalan, sedang menikmati keindahan alam. Itulah alam syurga, alam yang kekal abadi, bukan untuk sebulan dua bulan, bukan untuk setahun dua tahun, akan tetapi untuk selama-lamanya berjuta-juta tahun yang akan datang, dan tidak pula ada batas waktunya, infiniti.....

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, bagi mereka adalah Syurga Firdaus menjadi tempat tinggal," (Surah al-Kahfi ayat 107)

خَالِدِينَ فِيهَا لَا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلًا

"Mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya."
(Surah al-Kahfi ayat 108)

Penduduk di syurga tidak ada lain pekerjaannya, selain bercengkrama. Makan minum bersiar-siar dan jalan-jalan menikmati keindahan alam, dengan penuh rasa puas dan bahagia.

Di gedung-gedung yang indah itu, di tiap-tiap bilik, berisi bidadari serta inang pengasuhnya yang membantu melayani padanya ketika ingin makan minum atau ketika datang tetamu.

Bidadari yang bermata jeli itulah yang jadi isteri lelaki penduduk syurga.

Hadis riwayat At-Tarmizi, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Di sediakan tempat untuk berkumpulnya para bidadari, dan di sana mereka beryanyi semerdu suara yang belum pernah didengar oleh manusia suara semerdu itu. Kamilah yang kekal dan tak akan rosak (berubah), kamilah selalu senang tak pernah susah, kamilah yang puas rela tak akan marah, sungguh bahagia orang yang untuk kami dan kami untuknya."

Mereka duduk bersandar di sofa di hadap oleh inang pengasuhnya bagaikan seorang puteri raja bersama suaminya dengan wajah yang berseri-seri dan senyumnya yang manis, dan bau mulut bidadari harum dan air ludahnya manis dan akan merasa puaslah suami mereka itu bila mencium padanya.

Kulitnya putih kuning, raut mukanya cantik menawan hati suaminya, senyumnya yang manis dengan dua baris gigi yang putih bagai mutiara, dengan bibirnya yang merah merekah buah delima. Maka ia dinamakan "Huurun-iien" ertinya bermata bulat dan menarik tidak besar dan tidak kecil. Tuhan sendiri di dalam Al-Quran menamakan mereka dengan julukan "Huurun-iien" ertinya "Simata bulat" dan dinamakan pula dengan julukan "Khoirootun-hisaan" yang ertinya "yang cantik wajahnya dan sangat indah raut tubuhnya".

Dan mereka sebelum hari kiamat, tidak pernah di sentuh tubuhnya oleh siapapun juga, kecuali nanti oleh suaminya sendiri.

Cobalah perhatikan apa kata Tuhan di dalam Al-Qur'an dalam surat Ar-Rahmaan ayat 54-56 :

مُتَّكِئِينَ عَلَىٰ فُرُشٍ بَطَائِنُهَا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ ۚ وَجَنَى الْجَنَّتَيْنِ دَانٍ

"Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua syurga itu dapat (dipetik) dari dekat."

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ

"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin."

Pendeknya penduduk Syurga hidup serba puas, gedung-gedung tersergam indah, isteri-isteri yang cantik, makanan dan minuman yang lezat, perabot rumah tangga serba mewah dan modern. Yang belum pernah dimikiki semasa di dunia dan memang belum pernah dilihat oleh mata. Pakaian dari sutera yang lembut dan cantik. Bermacam-macam model dan bentuk yang khas bagi penduduk syurga.
Di samping isterinya yang cantik jelita dan tidak akan bosan untuk selama-lamanya, kerana mereka akan tetap muda terus dan tidak akan menjadi tua. Dan tidak haid dan tidak akan sakit, tubuhnya akan tetap awet muda, kuat dan sehat. Dan tidak akan mengganggu kesehatan mereka walaupun mereka berasmara terus-menerus sampai pagi. Mereka disitu dilayani oleh pelayan-pelayan yang muda-muda dan tetap mudanya.

Isteri-isteri di dunia yang solehah, akan dinikahkan semuala oleh Allah SWT dengan suami-suami mereka yang menjadi ahli syurga dan mereka (wanita solehah) akan menjadi ketua bidadari (permaisuri syurga) dan kecantikannya melebihi kecantikan bidadari.

Selain itu mereka akan dapat menikmati lagu-lagu yang merdu yang mengisi ruangan mereka berganti-ganti terus lagu-lagu itu yang di nyanyikan oleh biduanita syurga iaitu bidadari. Di sana pun disediakan gedung kesenian tempat menghibur mereka diwaktu malam. Mereka dapat menikmati tarian-tarian dan lagu-lagu yang merdu yang akan dibawakan oleh biduan dan penari syurga.

Sambil mereka menikmati lagu yang merdu dan menyaksikan tarian yang di bawakan oleh bidadari syurga dengan tarian yang lemah gemulai an menarik hati dari bidadari syurga, sehingga asyik yang melihatnya tengah menikmati lagu-lagu dan tarian-tarian itu. Maka dihidangkan pula makanan dan buah-buahan yang lezat, serta minuman yang enak dan nikmat cita rasanya. Sampai semalam suntuk mereka dihibur di situ, sampai merasa puas dan kesehatan badan tetap tidak berubah.

Sahabat yang dikasihi,
Bagi mereka yang menduduki syurga 'Adn, mereka akan menduduki istana-istana yang diperbuat daripada mutiara. Di dalam setiap istana terdapat 70 buah rumah dari permata yakut merah. Di dalam setiap rumah terdapat 70 buah bilik dari zamrut hijau. Di dalam setiap bilik terdapat ranjang. Setiap ranjang terdapat 70 permaidani dalam pelbagai warna, dan setiap permaidani terdapat seorang bidadari. Mereka akan diberi hiasan gelang dari emas, berpakaian hijau dari sutera yang bersulam benang emas.

Ahli syurga akan lupa akan segala kenikmatan yang mereka alami di dalam syurga apabila mereka dihimpunkan dalam satu majlis yang agung. Majlis ini adalah kemuncak bagi segala kenikmatan bagi penduduk syurga kerana di dalam majlis ini, mereka dapat mendengar dengan sendiri kalimat dari Allah SWT, dapat melihat Zat Allah SWT, dapat reda dari Allah SWT. dan dapat pengisytiharan yang mereka akan hidup kekal selamanya di dalam syurga oleh Allah SWT..

Oleh itu marilah sama-sama kita melayakkan diri kita untuk memasuki syurga Allah SWT dengan mematuhi suruhan-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya . Dan jadikan takwa sebagai pakaian kita, syukur, reda dan ikhlas sebagai amalan yang sebati dalam kehidupan, dan berpada-pada di dunia ini jangan terlalu cinta akan kenikmatan di dunia ini kerana orang yang sedang mabuk dunia akan terlupa untuk siapkan bekalan untuk hari akhirat.

Syurga Untuk Orang Mukmin Yang Sentiasa Beramal Soleh

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Adakah manusia yang tidak mencintai keindahan? Jawabannya tentu saja tidak. Bahawa siapa saja samaada muslim atau bukan, orang jahat atau orang baik semuanya cinta pada keindahan yang selari dengan fitrahnya sebagai manusia. Itulah salah satu karunia yang Allah S.W.T. berikan kepada manusia. Sehingga bila ada seseorang yang tidak mencintai keindahan ciptaan Tuhan ini, maka sesungguhnya dia bukanlah seorang yang waras pemikirannya. Bahkan Allah S.W.T. itu sendiri indah dan mencintai keindahan.

Ketika kita menikmati keindahan ciptaan Allah yang Maha Perkasa; langit dengan bintang-bintang yang bertaburan dan bercahaya indah, bumi dengan hamparan laut dan pemandangan alam yang menakjubkan, maka semua itu menjadi tanda bagi kita untuk lebih ber-marifah dan ber-taqarrub kepada-Nya, seraya memuji kebesaran dan keagungan-Nya, “Wahai Tuhan kami, sungguh Engkau tidak ciptakan ini semua dengan sia-sia.”

Ketika kita terpesona dengan berbagai keindahan ciptaan Allah di muka bumi, maka keindahan taman syurga dengan segala isinya adalah keindahan abadi yang tak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga atau bahkan terlintas dalam hati. Saat kita membaca ayat-ayat Allah Ta’ala atau hadis-hadis Rasulullah S.A.W. yang menggambarkan keindahan syurga; taman-taman indah, buah-buahan dan makanan lazat, minuman segar, sungai berair madu, susu dan arak, lalu terbayang di hati kita berbagai keindahan itu, maka yakinlah bahwa seluruh ciptaan Allah di taman syurga tidak pernah sama keindahan yang muncul dalam hati kita kala itu.

Demikianlah Allah Ta’ala ciptakan syurga bagi orang-orang yang beriman kepada-Nya lalu beramal soleh, ikhlas, bertakwa, berjuang di atas jalan-Nya dan berbagai kriteria yang harus ada dalam diri seorang mukmin sebagai jalan untuk mendapatkan syurga yang abadi, yang mana ketika mendapat kenikmatannya membuat seorang mukmin lupa dengan segala derita dunia yang pernah dialaminya.

Sebagaimana penghuni neraka, tatkala ia rasakan sesaat seksa dan azabnya membuat ia lupa segala kenikmatan dunia yang pernah dirasakannya.

Keindahan taman syurga dan berbagai kenikmatan yang Allah sediakan di dalamnya adalah impian bagi setiap mukmin. Kerana itulah, seorang dermawan dengan ikhlas menginfakkan hartanya, seorang profesional mencipta alat-alat cangih untuk keperluan manusia dalam rangka ibadah, seorang ahli perniagaan senantiasa jujur dalam usahanya jual beli ketika di dunia, seorang daie tidak pernah merasa penat menyeru manusia ke jalan Allah, dan dengan gagah berani seorang mujahid maju ke medan perang mengharapkan mati syahid sebagaimana musuhnya mengharap kehidupan.

Daya tarikan syurga bahkan menjadi kerinduan bagi Khalifah Umar bin Abdul Aziz, hingga membuatnya tampil sebagai pemimpin yang adil, bijaksana dan dicintai rakyatnya. Walau masa menjadi khalifah terlalu singkat namun kejayaan kepemimpinannya terukir dengan tinta emas dalam sejarah kejayaan Islam dan kaum Muslimin pada masa pemerintahan Bani Umayyah; dimana saat itu tiada seorang pun rakyatnya merasa berhak menerima zakat.

Kalimat rindu itu beliau ungkapkan sebagai berikut:
Sungguh jiwaku memiliki jiwa perindu;
Tak pernah ia raih sebuah kedudukan
Melainkan ia pasti merindukan
Kedudukan yang di atasnya
Kini ia sampai pada kedudukan tertinggi di dunia (Khalifah)
Dan tak ada yang melebihi kedudukan ini
Tapi kini,
Jiwaku mulai merindukan syurga

Kerinduan pada taman syurga yang menggelegak dalam jiwa seorang khalifah, membentuk dirinya menjadi pemimpin yang adil, zuhud, alim, dan lebih mengutamakan kepentingan rakyatnya daripada keluarga dan dirinya sendiri. Sejarah kepemimpinannya yang cemerlang itu membuat para ulama sepakat mengelarnya sebagai Khalifah Rasyidin yang kelima.

Allah S.W.T. berfirman maksudnya : “Sungguh orang yang beriman dan beramal soleh untuk mereka disediakan Syurga Firdaus sebagai tempat tinggal”
(Surah al-Kahfi ayat 107)

Pesanan terakhir As-Syahid Syed Qutb sebelum syahid ditali gantung :

Saudara!
Seandainya kau tangisi kematianku,
dan kau sirami pusaraku dengan airmatamu..
maka di atas tulang-tulangku yang hancur luluh,
nyalakan obor buat umat ini dan...
teruskan perjalanan ke gerbang jaya.

Saudara!
Kematianku adalah suatu perjalanan,
mendapatkan kekasih yang sedang merindu,
taman-taman di syurga Tuhanku bangga menerimaku,
burung-burungnya berkicau riang menyambutku,
bahagialah hidupku di alam abadi....

Jenis-jenis syurga dan kenikmatannya :

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa surga itu ada 100 tingkat, yang pertama dari perak, ke-2 dari emas, ke-3 dari mutiara, selebihnya 97 tingkat adalah penuh dengan kelezatan dan kenikmatan yang tidak boleh dibayangkan oleh akal manusia.

Syurga itu bertingkat-tingkat (100 tingkat) dan setiap tingkat berbeza-beza pula. Jarak antara satu tingkat dengan tingkat yang lain ialah seperti jarak antara bumi dan langit. Adapun tingkatan syurga yang paling tinggi darjatnya dinamakan “Al-Firdaus”. Di atas Al-Firdaus inilah terletak “Arsy Rahman (Mahligai Tuhan). Selain itu, keistimewaan syurga Al-Firdaus ialah para penghuninya akan dapat melihat wajah Allah dua kali dalam sehari iaitu pada waktu pagi dan petang. Sedangkan nikmat yang tertinggi di dalam syurga ialah apabila manusia dapat menatap wajah Allah. Adapun cara melihat Allah bukanlah seperti halnyakita melihat dengan mata biasa seperti yang lazim berlaku, tetapi caranya ialah dengan penglihatan mata yang telah ditentukan Allah buat para penduduk syurga.

Al-Quran menyebutkan kata jannah (syurga) sebanyak 120 kali atau lebih. Kata itu disebutkan untuk menggambarkan bagaimana keindahan syurga serta orang-orang yang berhak menikmatinya. Taman-taman syurga itu adalah:

1. Syurga Firdaus (Teratas)

Syurga teratas dan paling istimewa akan didiami oleh para nabi dan Rasul Allah serta orang-orang yang memiliki amalan terbaik ketika di dunia. Rasulullah S.A.W. mengajarkan kepada kita agar ketika memohon syurga kepada Allah Ta’ala, maka mintalah Syurga Firdaus. Mereka yang paling layak untuk memasuki Syurga Firdaus adalah mereka yang memiliki 7 ciri-ciri amal soleh :

1. Sentiasa khusyuk dalam solat

2. Mengelak dari perkara yang tidak memberi faedah (mengerjakan amal soleh)

3. Membayar zakat

4. Menjaga kehormatan dirinya (tidak berzina)

5. Menjaga Amanah

6.Menunaikan janji

7. Menjaga solat

Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Sesungguhnya beruntung orang-orang yang beriman, (iaitu) orang yang khusyuk dalam solatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang memelihara kemaluannya kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi sesiapa yang cari dibalik itu (zina dan sebagainya) maka mereka itulah orang-orang yang melampau batas. Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, serta orang yang memelihara solatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi (yakni) yang akan mewarisi (syurga) Firdaus. Mereka kekal didalamnya." (Surah al-Mukminun ayat 1-11)

2. Syurga Makwa:

Syurga ini Allah peruntukkan orang-orang yang memiliki ciri-ciri berikut:

1. Senantiasa berzikir

2. Tawaduk (tidak sombong)

3. Sentiasa solat malam

4. Beriman dan amal soleh

5. Para dermawan

Firman Allah S.W.T maksudnya : "Orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami) mereka bersujud dan bertasbih serta memuji Tuhannya, dan mereka tidak menyombongkan diri. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang di sembunyikan untuk mereka iaitu (macam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasiq (kafir)? Mereka tidak sama. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, maka mereka akan mendapat Syurga Makwa (tempat tinggal), sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan." (Surah As-Sajdah ayat 15-19)

3. Syurga ‘Adn

Syurga ini adalah untuk orang-orang yang memiliki ciri-ciri berikut :

1. Beriman dan mengerjakan amal soleh

2. Memiliki khasyyatullah (rasa takut kepada Allah Azza wa Jalla)

3. Reda terhadap ketetapan dan ketentuan Allah S.W.T.

Firman Allah S.W.T. maksudnya : " Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Syurga'Adn yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah reda terhadap mereka dan mereka pun reda kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut terhadap Tuhannya." (Surah al-Bayyinah ayat 7-8)

4. Syurga Na’im

Taman syurga ini Allah peruntukkan untuk para kekasih Allah yang dekat dengan-Nya. (Surah al-Waqiah ayat 88-89)

5. Syurga Dar Muqamah

Taman ini Allah izinkan untuk dinikmati oleh orang-orang yang kebaikannya lebih banyak daripada pada keburukannya
(Surah Fatir ayat 32-35)

6. Syurga Darus Salam

Orang-orang yang akan menikmati taman syurga ini adalah orang-orang yang gemar berbuat kebaikan yang di asaskan dengan keimanan yang benar.
(Surah Yunus ayat 25-26)

7. Syurga Maqom Amin

Orang-orang yang Allah izinkan untuk menghuni dan menikmati taman syurga ini adalah orang-orang yang bertakwa.
(Surah Ad-Dukhan ayat 51-52)

Keindahan Taman Syurga

Al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah S.A.W. telah menceritakan keindahan syurga tiada tolok bandingnya. Sesungguhnya di dalam Syurga itu berupa sesuatu yang belum pernah di lihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terlintas oleh hati manusia. Ahli Syurga bagaikan raja bersenang-lenang dengan penuh kenikmatan sedangkan umur mereka sentiasa muda tidak makan tua. Usia mereka kekal selamanya 33 tahun yakni seusia ketika Nabi Isa a.s. di angkat ke langit, manakala tinggi mereka pula setinggi Nabi Adam a.s. yakni setinggi 60 hasta dan dalamnya lintang 7 hasta.

Keluasan syurga

Nabi S.A.W bersabda maksudnya : “Sesungguhnya di dalam syurga terdapat sebatang pohon dan bayang -bayang pohon itu ditempuh oleh seseorang yang bepergian dengan mengendarai kendaraannya memerlukan seratus tahun tanpa henti”
(Hadis Riwayat Muslim)

Cuaca di syurga

Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas papan, mereka tidak merasakan di dalamnya terik matahari dan tidak merasakan dingin yang menusuk. Dan naungan pohon-pohon syurga itu dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan untuk memetiknya dengan semudah-mudahnya” (Surah Al-Insan ayat 13-14)

Hidangan di syurga

Firman Allah S.W.T maksudnya : “Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas dan piala-piala dan di dalam syurga itu terdapat segala yang di ingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya” (Surah Az-Zukhruf ayat 71-72)

Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Perumpamaan taman syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai yang airnya tidak payau, dan sungai air susu yang tidak berubah rasanya dan sungai khamr (anggur yang tidak memabukkan) yang lazat rasanya bagi peminumnya dan sungai madu yang murni” (Surah Muhammad ayat 15)

Kecantikan bidadari di syurga
Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang membatasi pandangan, yang tidak pernah tersentuh oleh manusia dan jin sebelumnya” (Surah ar-Rahman: 56)

Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : “Seandainya saja wanita surga menengok kepada penduduk dunia nescaya dia akan menerangi langit dan bumi dan dia akan menaburkan wangi yang memenuhi bumi. Dan belahan rambut dikepalanya lebih baik daripada dunia dan isinya” (Hadis Riwayat Bukhari)

Sahabat yang dimuliakan,
Taman-taman syurga yang Allah ciptakan dengan segala keindahannya tentu tidak diperuntukkan bagi ahli maksiat yang kehidupannya di dunia ia terjerumus di dalam amalan dosa, menentang perintah Allah dan hanya menghambakan dirinya kepada kehidupan untuk dunia semata-mata. Namun, syurga ciptaan Allah S.W.T adalah untuk orang mukmin yang sentiasa beramal soleh iaitu mereka yang mencintai kebenaran sekaligus sebagai pejuang-Nya, senantiasa ikhlas dalam ibadah dan amal soleh yang dilakukannya tanpa mengharap pujian serta ucapan terima kasih daripada manusia.

Kenikmatan di Syurga.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sesungguhnya di dalam Syurga itu berupa sesuatu yang belum pernah di lihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan belum pernah terlintas oleh hati manusia. Ahli Syurga bagaikan raja bersenang-lenang dengan penuh kenikmatan sedangkan umur mereka seusia dengan putera. Usia mereka kekal selamanya 33 tahun yakni seusia ketika Nabi Isa a.s. di angkat ke langit, manakala tinggi mereka pula setinggi Nabi Adam a.s. yakni setinggi 60 hasta dan dalamnya lintang 7 hasta.

Mereka sangat kacak dan suara mereka sangat merdu. Mata mereka seakan bercelak, putih kulitnya, tiada berbulu badannya kecuali di kepala (kerinting rambutnya), alis dan kelopak mata. Sedang janggut, misai, ketiak dan kemaluan licin tidak berbulu. Mereka tidak kencing dan tidak buang air besar, tidak berludah dan tidak berhingus dan peluh mereka berbau kasturi. Bejana mereka dari emas dan perak, sisir rambut mereka dari emas, kayu bakar mereka dari kayu gahru yang harum. Mereka sentiasa merasa aman dari azab. Hati mereka sentiasa bersatu dan tidak pernah berselisih dan benci membenci antara sesama mereka.

Sekurang-kurangnya penduduk Syurga itu memiliki 80,000 pelayan dan dikahwinkan dengan 72 isteri (bidadari). Mereka diberi kekuatan 100 orang ketika makan, minum dan senggama (bersetubuh). Dicipta bidadari secara langsung oleh Allah s.w.t. dan bukan melalui proses kelahiran. Kejelitaan digambarkan seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Yang sentiasa dara lagi sebaya umurnya, cantik, manja, rindu dan amat mencintai suaminya. Yang suci dari sebarang kotoran, haid, nifas, kencing dan air mani. Sopan menundukkan pandangan, tidak pernah disentuh oleh mana-mana jin atau manusia sebelum mereka. Sangat putih kulitnya. Bermata jeli, anak mata hitam pekat bagaikan mata bayi yang baru dilahirkan, bahkan lebih jernih dan lebih becahaya. Lebar matanya disertai bulu mata bagaikan sayap burung yang sedang terbang. Mempunyai betis yang tembus, yang sangat indah mata melihat sehingga boleh terlihat sumsum betis dari belakang dagingnya. Mempunyai kelembutan seperti lembutnya selaput telur di dalam telur yang melekat di kulit luar. Dikurniakan Allah s.w.t. cahaya pada wajah seperti bulan purnama. Cahaya serta bau harum semerbak pada tubuh mereka dapat memenuhi dunia antara langit dan bumi. Sedangkan tutup kepala bidadari itu lebih baik dari dunia dan seisinya.

Terdapat kemah-kemah yang mengandungi berpuluh-puluh bilik dari mutiara yang berlubang. Ada bilik yang bagaikan taman yang luas yang dipenuhi pohon-pohon palma dan di kelilingi sungai yang mengalir, yang tepiannya dilitupi oleh bunga mawar, melati dan lain-lain bunga yang tumbuh dari lembah. Ketika angin meniup taman bunga ini, seluruh taman dipenuhi bau harum semerbak. Di dalam bilik ada ruangan luas yang diperbuat dari kayu cendana dan pokok gaharu serta dilapisi dengan segala macam marmar berwarna.

Berterbangan burung-burung seperti burung bul-bul, murai atau merpati yang pandai menyanyi. Setiap bilik dihiasi dengan perhiasan dari zamrud, batu merah, batu delima merah jingga, serta emas dan perak. Di dalam bilik yang sebegini indah inilah tempat tinggalnya bidadari itu. Mereka menantikan kedatangan suami mereka dengan menyanyikan lagu-lagu rindu bagaikan orang yang sedang mabuk cinta. Setiap kali mereka menyenandungkan lagu-lagu pujaan yang menyebut-nyebut suami mereka setiap itu pula bangkit nafsu kecemburuan mereka.

Hadis riwayat At-Tarmizi, Rasulullah s.a.w. bersabda: "Di sediakan tempat untuk berkumpulnya para bidadari, dan di sana mereka beryanyi semerdu suara yang belum pernah didengar oleh manusia suara semerdu itu. Kamilah yang kekal dan tak akan rosak (berubah), kamilah selalu senang tak pernah susah, kamilah yang puas rela tak akan marah, sungguh bahagia orang yang untuk kami dan kami untuknya."

Ketika mereka yakni suami bidadari melintasi kawasan perkemahan di mana para bidadari berkumpul, maka para bidadari akan menyambut kedatangan suami mereka dengan sepenuh jiwa dan raga mereka kepadanya. Para bidadari akan melayan sepenuhnya keinginan suaminya, bahkan menggoda supaya suaminya terus bermesra dengannya. Para bidadari sentiasa inginkan kehidupan di atas tilam-tilam sutera yang lembut, dengan cadar yang berilau-kilauan, sentiasa berpegangan erat tangan suaminya. Hubungan senggama bersama bidadari adalah hubungan kenikmatan tanpa sebarang keletihan, peluh mahupun kotoran berupa air mani. Seorang suami boleh menggauli 100 bidadari dalam sehari.

Sahabat yang dimuliakan,
Bagi mereka yang menduduki syurga 'Adn, mereka akan menduduki istana-istana yang diperbuat daripada mutiara. Di dalam setiap istana terdapat 70 buah rumah dari permata yakut merah. Di dalam setiap rumah terdapat 70 buah bilik dari zamrut hijau. Di dalam setiap bilik terdapat ranjang. Setiap ranjang terdapat 70 permaidani dalam pelbagai warna, dan setiap permaidani terdapat seorang bidadari. Mereka akan diberi hiasan gelang dari emas, berpakaian hijau dari sutera yang bersulam benang emas.

Ahli syurga akan lupa akan segala kenikmatan yang mereka alami di dalam Syurga apabila mereka dihimpunkan dalam satu majlis yang agung. Majlis ini adalah kemuncak bagi segala kenikmatan bagi penduduk syurga kerana di dalam majlis ini, mereka dapat mendengar dengan sendiri kalimat dari Allah s.w.t., dapat melihat Zat Allah s.w.t., dapat redha dari Allah s.w.t. dan dapat pengisytiharan yang mereka akan hidup kekal selamanya di dalam Syurga oleh Allah s.w.t..

Sahabat,

Abu Hazim berkata: Andaikata syurga itu tidak dapat dicapai kecuali dengan meninggalkan kesukaannya di dunia, nescaya itu ringan dan sedikit untuk mendapat Syurga dan andaikan Neraka itu tidak dapat dihindari kecuali dengan menanggung semua kesukaran-kesukaran dunia, nescaya itu ringan dan sedikit di samping keselamatan dari Neraka. Padahal kamu dapat masuk Syurga hanya dengan meninggalkan satu persen dari kesukaanmu dan dapat selamat dari Neraka dengan sabar menderita satu persen dari kesukaran."

Yahya Mu'adz Arrazi berkata: "Meninggalkan dunia berat, tetapi meninggalkan Syurga lebih berat, sedang maharnya Syurga ialah meninggalkan dunia."

Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud:
"Siapa yang minta kepada Allah Syurga sampai tiga kali, maka Syurga berdo'a : "Ya Allah masukkan ia ke Syurga dan siapa berlindung kepada Allah dari Neraka tiga kali, maka Neraka berdo'a: "Ya Allah hindarkan ia dari Neraka."

Semoga Allah menghindarkan kita semua dari Neraka dan memasukkan kita ke dalam Syurga. Dan andaikan di dalam Syurga itu tidak ada apa-apa kecuali bertemu dengan kawan-kawan nescaya itu sudah enak dan baik, maka bagaimana padahal di Syurga itu segala kehormatan dan kepuasan itu semua ada.

Anas bin Malik r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud: Di dalam Syurga ada pasar tetapi tidak ada jual beli, hanya orang-orang berkumpul membicarakan keadaan ketika di dunia dan cara beribadat, bagaimana keadaan antara si fakir dengan yang kaya dan bagaimana keadaan sesudah mati dan lama binasa dalam kubur sehingga sampai di Syurga.

Ahli hikmah berkata : "Di dunia adalah tempat beramal tiada balasan. Di akhirat adalah tempat balasan tiada amal. Oleh itu beramallah kamu di tempat yang tiada balasan semoga kamu berbahagia di tempat yang tiada amal."

Wanita Solehah : Hak Yang Perlu di Rebut

Sahabat yang dimuliakan,
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :
"Sesungguhnya dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita yang solehah."
(Hadis Riwayat Muslim)

Sabda baginda lagi yang bermaksud :
"Tidak aku tinggalkan suatu fitnah sesudahku lebih merbahaya kepada kaum lelaki melainkan godaan wanita."
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Begitulah kedudukan wanita, tidak kira samaada ia sebagai remaja, gadis perawan, sebagai isteri atau sebagai ibu. Apabila ia seorang yang solehah, maka mereka merupakan sebaik-baik kedudukan di antara seisi dunia. Tetapi jika sebaliknya, mereka merupakan suatu fitnah yang merbahaya kepada dunia. Walaupun mereka tidak berniat untuk membuat fitnah, tetapi wanita itu sendiri dengan kehadirannya boleh membawa fitnah jika tidak dipandu dan dikawal oleh syariat.

Masakan tidak, memandangnya saja boleh menimbulkan fitnah jika tubuhnya tidak dibaluti pakaian yang menutup aurat. Melangkah saja ia boleh mendatangkan fitnah jika ia melangkah tanpa mengikut peraturan syariat.

Allah s.w.t. tidak mengenakan sedemikian kawalan yang ketat keatas mereka jika mereka tidak sedemikian bahaya.Bukankah Rasulullah s.a.w. telah mengingatkan tentang wanita dalam sabdanya yang bermaksud :
"Wanita adalah alat perangkap (yang digunakan oleh) syaitan."
(Hadis Riwayat Asy-Shihaab)

Maka amatlah wajar bagi wanita memahami kedudukan mereka, supaya mereka boleh berusaha mendapatkan kedudukan mereka sebagai perhiasan dunia yang terbaik, yang solehah, yang dapat memberi ketenteraman kepada gelora yang melanda masyarakat manusia dan dapat menjauhi diri mereka sebagai perangkap syaitan. Berlakunya gejala sosial dewasa ini dengan lahirnya anak-anak luar nikah adalah kerana wanita telah menyalahgunakan kedudukan dan kemuliaan yang telah Allah kurniakan kepada mereka.

Pergaulan bebas diluar batas yang Islam benarkan menyebabkan kerosakkan dan kehancuran nilai-nilai murni kaum wanita sendiri. Maka amatlah wajar juga wanita ini berusaha memadamkan segala fitnah yang mungkin timbul, yang mengiringi mereka ke mana saja mereka pergi.

Untuk menjadi wanita solehah yang berperanan sebagai gadis perawan, isteri, ibu dan mujahidah serta terhindar daripada segala fitnah yang timbul, ia mestilah mencontohi keperibadiaan wanita-wanita Islam terdahulu, yang telah terbukti kesolehahan dan sumbangan besar mereka kepada pejuangan Islam.Kenang-kenangkan kemuliaan peribadi, pengorbanan dan perjuangan Siti Khadijah, Siti Aisyah, Siti Fatimah Az-Zahra, Rabiyatul Adawiyah, Zainab al-Ghazali dan tokoh-tokoh wanita silam.
Sesungguhnya mereka telah meninggalkan teladan dan mutiara yang tak ternilai buat kita.

Berdasarkan hadis dari Nabi s.a.w menyatakan bahawa keutamaan dan pahala kepada wanita yang bersembahyang di dalam bilik dan di dalam rumah melebihi daripada Masjid Nabawi. Sepertimana kita ketahui bahawa sembahyang di Masjid Nabawi pahalanya amat besar sehingga tidak terkira jumlahnya daripada bersembahyang di masjid-masjid lain di dunia ini. Melainkan bila ada majlis-majlis ilmu yang diadakan di masjid-masjid yang mana wanita digalakkan hadir untuk mendengar dan mempelajarinya.

Selain daripada itu banyak lagi keterangan tentang kelebihan dan gandaan pahala terhadap kaum wanita yang melakukan tugas mereka yang tugas itu berkait rapat dengan tugas sebagai isteri dan ibu.

Sahabat yang dikasihi Allah,
Apabila seorang wanita telah berkahwin, ia tidak diwajibkan untuk bekerja dan menyara keluarga kerana tugas untuk memberi nafkah adalah tugas dan tanggungjawab suami, tetapi sekiranya ia memiliki kelulusan dan kemahiran dan bekerja tidaklah dilarang dengan syarat ia menjaga akhlak dan kesopanan dirinya. Begitu juga jika ia redha untuk membantu suami dalam perbelanjaan keluarga tidaklah dilarang. Tetapi perlu diingatkan bahawa tugas asasi wanita adalah mentaati suami dan mendidik anak-anak tugas ini adalah tugas yang lebih utama daripada tugas yang lain.

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk Syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya)."

Dalam hadis yang lain Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud : "Mana-mana wanita yang melayani suaminya, meminyak rambut suaminya, menyikat janggutnya, mengunting misainya, mengerat kukunya, maka ia di akhirat ia diberi minum oleh Allah daripada air Syurga dan ia diringankan siksaan ketika sakaratulmaut (dekat hendak mati), di dalam kubur ia perolehi taman-taman seperti taman Syurga dan namanya tercatit sebagai orang yang lepas daripada siksaan Neraka dan selamat melintasi Titian Sirat tanpa menempuh kesusahan."

Saydatina Aisyah berkata, jika para wanita tahu akan betapa besarnya pahala memenuhi (melayan) hak suami, nescaya mereka sanggup mencuci debu-debu ditapak kaki suami mereka dengan muka mereka sendiri.

Sabdanya lagi yang bermaksud : "Sukakah aku beritahu siapakah dan bagaimana sifat isterimu yang bakal di tempatkan di Syurga?. Jawab para sahabat ,'Bahkan kami suka.' Sabda Nabi s.a.w , 'Iaitu tiap-tiap isteri yang bersifat kasih sayang dan melahirkan banyak anak. Dan apabila ia dimarahi oleh suaminya, ia menyerah diri untuk di hukum sehingga suaminya redha (memaafkan kesalahannya)..."

Sahabat,
Wanita sayugianya menyedari bahawa tugas, tanggungjawab dan peranan mereka adalah berat, sukar untuk dilaksanakan dan sulit untuk di selesaikan tanpa panduan dan pemahaman yang benar-benar ikhlas dan mendalam. Sedarlah, bahawa jalannya sukar untuk menjadi suatu perhiasan yang terbaik atau untuk memiliki pangkat solehah itu, tapi usaha ke arah itu adalah wajib dibuat.

Juga sedarlah, bahawa diri wanita itu adalah senjata syaitan yang paling ampuh untuk melahirkan kerosakan kepada lelaki khasnya dan masyarakat amnya, dan senjata ini telah terbukti berkesan jika diikuti rentetan sejarah kehidupan manusia sejak penciptaan Nabi Adam a.s. Dari itu, berwaspadalah dan teruskan usaha mengejar anugerah Syurga yang dijanjikan Allah kepada wanita-wanita yang solehah.

Sahabat yang dihormati,
Terdapat di dalam kitab 'Uqud Al-Lujan' bahawa Nabi s.a.w bersabda maksudnya : Empat wanita yang menjadi penghuni Syurga :

Pertama : Wanita yang menjaga dirinya daripada perkara yang haram dan ia tetap berbakti kepada Allah (mematuhi hukum Allah).

Kedua : Wanita yang banyak keturunan (melahirkan banyak anak ) lagi penyabar serta ia menerima sahaja pemberian Allah itu dan ia sabar dengan kehidupan yang serba kurang (qana'ah) dan apa sahaja yang diberikan suaminya.

Ketiga : Wanita yang bersifat pemalu. Apabila suaminya pergi (keluar menjalankan tugas) ia menjaga dirinya dan tetap beramanah dengan harta suaminya. Jika suaminya pulang ia menjaga mulutnya daripada berkata yang boleh menguriskan hati suaminya.

Keempat : Wanita yang kematian suami dan ia mempunyai anak, dan ia tetap menjaga diri dan terus menerus menjaga dan mendidik anaknya (yang yatim) dan ia tidak bersedia untuk berkahwin kerana takut anak-anaknya terbiar."

Demikianlah gambaran daripada hadis-hadis Nabi s.a.w. tentang kelebihan darjat kaum wanita dan betapa mudahnya mereka mendapat darjat yang tinggi itu di sisi Allah serta betapa mudahnya jalan yang dibuka oleh Allah untuk memasuki Syurga.

Ciri-ciri Wanita Ahli Syurga.

أًلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Wanita solehah yang beriman dan beramal soleh dan meninggalkan maksiat dan dosa dan mentaati suaminya ketika di dunia adalah wanita ahli syurga yang layak untuk memasuki mana-mana pintu syurga yang dia kehendaki.


Wanita solehah yang telah menjadi isteri wajib taat dan patuh kepada suaminya kerana reda Allah kepada isteri adalah bergantung kepada reda suami kepadanya selagi suami tidak melakukan maksiat dan dosa kepada Allah SWT.

Wanita solehah yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tersebut akan tetap menjadi pendamping suaminya kelak di syurga dan akan memperoleh kenikmatan yang sama dengan yang diperoleh penduduk syurga lainnya, tentunya sesuai dengan amalnya selama di dunia.

Tentunya setiap wanita muslimah ingin menjadi ahli syurga. Pada hakikatnya wanita ahli syurga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli syurga adalah seperti
berikut :

1. Bertakwa.

Firman Allah SWT maksudnya : “(Apakah) perumpamaan (penghuni) syurga yang dijanjikan kepada orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lazat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya?”
(Surah Muhammad ayat 15)
Bahkan syurga itu sendiri sememangnya disediakan Allah untuk mereka yang bertakwa sebagaimana firmanNya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa”. ( Surah Aali Imran : Ayat 133 )

2. Percaya rukun Iman dan menamalkannya.

Beriman kepada Allah SWT, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.

Firman Allah SWT maksudnya : “ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, nescaya Allah memasukkannya ke dalam syurga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.”
(Surah an-Nisaa’ ayat 13)

3. Percaya rukun Islam dan menamalkannya.

Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan solat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan naik haji bagi yang mampu.

4. Taat pada suami dan menjaga kehormatan diri

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya)."
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Rasulullah SAW. bersabda yang maksudnya:“Sebaik-baik isteri ialah yang dapat menyenangkan hati suaminya apabila engkau (suami) melihatnya dan apabila disuruh dia menurut perintahmu, dan dia dapat menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ketika engkau tiada di rumah.”(Hadis Riwayat Thabrani)

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Isteri yang solehah tidak akan menentang dan meminta cerai kepada suaminya jika suaminya berhajat berpoligami. Kerana berpoligami adalah diharuskan syarak dan isteri akan mendapat ganjaran yang besar apabila merestui dan mengorbankan perasaan hatinya kerana perbuatan suaminya adalah untuk membantu sesama muslim iaitu melindungi dan mengawini seorang wanita muslim yang memerlukan seorang ketua keluarga.
Isteri solehah yang menjaga maruahnya adalah wanita yang sentiasa menghiasi diri dengan akhlak Islam dan sifat-sifat terpuji yang boleh melindungi dirinya dari kemurkaan Allah SWT. Bila ia keluar rumah sentiasa menutup aurat dan menjaga perhiasan diri tidak bersolek berlebih-lebihan dan berwangi--wangian hingga menimbulkan fitnah, menjaga pergaulannya, menjaga lidah dan tidak mengumpat dan mengadu domba. Dia adalah wanita yang berilmu, cerdik dan pintar. Setiap hari mendalami Ilmu Islam, mengkaji tafsir Al- Quran, hadis Nabi, memahami ilmu realiti semasa dan tahu cara-cara mengubati penyakit masyarakat. Di malam hari menjadi seorang abid, membaca Al-Quran, berzikir kepada Allah, sembahyang tahajjud dan berdoa kepada Allah hingga menitiskan air mata.

Sabda Rasulullah SAW. yang bermaksud :"Sesungguhnya dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita yang solehah."(Hadis Riwayat Muslim)

5. Bersifat Ihsan.

Ihsan bermaksud seseorang itu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahawa Allah melihat dirinya.

6. Ikhlas kepada Allah SWT

Beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap azab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.

7. Menghidupkan amar makruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.

8. Berbuat baik (ihsan) dan tidak menyakiti hati kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.

9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang yang meminta-minta dan memaafkan orang yang menzaliminya.

10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan marah dan memaafkan manusia.

11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.

12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, berbohong, mengumpat, membuat fitnah, mengadu domba dan menjadi saksi palsu .

13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.

14. Berbakti kepada kedua orang tua.(dengan mendapat keizinan suaminya)

15.Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan yang jauh

Sahabat yang dimuliakan,
Sekiranya setiap wanita muslimah beramal dan menghayati 15 ciri-ciri di atas maka dirinya layak menjadi wanita solehah dan melayakkan dirinya pula untuk memasuki syurga Allah SWT seluas langit dan bumi.

Wanita amat mudah untuk memasuki syurga berbanding kaum lelaki kerana kaum lelaki akan dipertanggungjawabkan untuk mendidik anak-anak dan isterinya dan mengajak masyarakat sekelilingnya kepada Islam . Kaum lelaki juga akan bertanggungjawab kepada keperluan ibu bapanya dan adik-adiknya yang belum berkahwin walaupun dia telah mendirikan rumah tangga.

Oleh itu, wahai kaum Hawa! Sekiranya kalian berhajat memasuki syurga Allah SWT dan kembali kepada Allah dengan mendapat reda-Nya, kalian perlulah melengkapkan 15 ciri-ciri di atas terutama kalian perlulah mentaati suami kalian, bersyukur dengan rezeki yang dibawa balik olehnya, kawal emosi dan perasaan marah kalian kepadanya dan jangan mudah melepaskan kata-kata yang menyakiti hatinya, insya Allah doa kalian untuk menikmati syurga akhirat akan ditunaikan oleh Allah SWT.

Wanita Layak Memasuki Syurga Hanya Dengan Empat Syarat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk Syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya)."
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Berdasarkan hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa Allah s.w.t Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah memberi peluang keemasan kepada setiap wanita yang beriman bahawa untuk memasuki Syurga-Nya yang penuh kenikmatan adalah melalui empat syarat sahaja.

Sedangkan seorang lelaki yang beriman ia kena melalui banyak halangan dan dugaan dan melaksanakan beberapa tanggung jawab kepada Allah s.w.t. terlebih dahulu barulah ia layak memasuki Syurga Allah s.w.t melainkan para syuhada yang syahid di jalan Allah s.w.t.

Empat syarat tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Melakukan solat lima waktu.

Solat merupakan pemisahan antara keimanan dan kekufuran yang haq dan yang bathil.Allah s.w.t berfirman yang bermaksud:"Maka dirikankanlah solat itu (sebagaimana biasa)sesungguhnya solat itu adalah kewajipan yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman " (Surah An-Nissa' ayat 103)

Diriwayatkan dari Jabir r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : “Perumpamaan solah lima waktu ialah seperti seseorang yang mandi di sebatang sungai yang dalam yang mengalir di hadapan rumahnya sebanyak lima kali sehari.”(Hadis Riwayat Muslim)

Kedua : Puasa di bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah s.a.w. maksudnya :: "Setiap amanalan anak Adam (manusia) itu digandakan satu kebaikan dengan sepuluh yang seumpamanya hingga kepada 700 kali ganda. Firman Allah s.w.t. (maksudnya) :" Kecuali puasa yang dikerjakan untuk Ku, maka Aku-lah yang membalasnya. Dia menahan syahwatnya dan meninggalkan makan kerana Aku" Bagi orang yang puasa itu ada dua kegembiraan, iaitu gembira ketika berbuka (atau berhari raya) dan gembira ketika menemui Tuhannya kelak. Dan, demi bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum daripada bau kasturi." (Hadis Riwayat Muslim )

Ketiga : Menjaga maruahnya.

Wanita solehah yang menjaga maruahnya adalah wanita yang sentiasa menghiasi diri dengan akhlak Islam dan sifat-sifat terpuji yang boleh melindungi dirinya dari kemurkaan Allah s.w.t. Bila ia keluar rumah sentiasa menutup aurat dan menjaga perhiasan diri tidak bersolek berlebih-lebihan dan berwangi--wangian hingga menimbulkan fitnah, menjaga pergaulannya, menjaga lidah dan tidak mengumpat dan mengadu domba. Dia adalah wanita yang berilmu, cerdik dan pintar. Setiap hari mendalami Ilmu Islam, mengkaji tafsir Al- Quran, hadis Nabi, memahami ilmu realiti semasa dan tahu cara-cara mengubati penyakit masyarakat. Di malam hari menjadi seorang abid, membaca Al-Quran, berzikir kepada Allah, sembahyang tahajjud dan berdo'a kepada Allah hingga menitiskan air mata.

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :"Sesungguhnya dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita yang solehah."(Hadis Riwayat Muslim)

Keempat : Mentaati perintah suami.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya:“Sebaik-baik isteri ialah yang dapat menyenangkan hati suaminya apabila engkau (suami) melihatnya dan apabila disuruh dia menurut perintahmu, dan dia dapat menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ketika engkau tiada di rumah.”(Riwayat Thabrani)

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Sahabat yang dimuliakan,
Wanita yang layak untuk memiliki peluang dan jalan yang mudah ini adalah khusus untuk wanita yang berkahwin kerana dengan perkahwinan ini barulah teruji kesetiaannya menjadi isteri dan ibu yang solehah. Barulah segala kelebihan dan pahala yang berlipat ganda akan diperolehi semasa berkhidmat sebagai isteri dan ibu yang penuh bertanggungjawab.

Kekurangan untuk wanita yang tidak berkahwin khususnya bagi kaum wanita, adalah lebih banyak berbanding dengan lelaki. Kerana umumnya bagi kaum wanita, pintu Syurga lebih banyak bermula dan berada di sekitar rumahtangga, suami dan anak-anak. Bagi kaum wanita, untuk mendapat maqam solehah dan menjadi ahli Syurga di akhirat adalah amat mudah. Ini adalah berdasarkan hadis Nabi s.a.w di atas.

Sekiranya seorang wanita itu tidak berkahwin, ia tidak akan dapat mencapai kesempurnaan pada maqam yang keempat. Walau sehebat mana sekalipun ia bersembahyang, berpuasa dan menjaga maruah, wanita yang tidak berkahwin tidak akan mendapat kelebihan pada mentaati suami. Sedangkan kelebihan mentaati suami mengatasi segala-galanya bagi seorang wanita, sehinggakan redha Allah pun bergantung kepada redha suami.

Selain daripada itu di antara kelebihan wanita yang berkahwin akan memiliki pahala yang besar seperti berikut :

1. Bahawa ia akan diberi pahala seperti pahala jihad fisabilillah di kala mengandung.

2. Apabila ia menyusukan anak maka setiap titik air susu akan diberi satu kebajikan.

3. Berjaga malam kerana mengurus anak akan diberi pahala seperti membebaskan 70 orang hamba.

4. Wanita yang berpeluh kerana terkena bahang api ketika memasak untuk keluarganya akan dibebaskan daripada Neraka.

5. Bagi wanita yang mencuci pakaian suminya akan diberi 1000 pahala dan diampuni 2000 dosa.

6. Lebih istimewa lagi ialah bagi wanita yang tinggal di rumah kerana mengurus anak-anak akan dapat tinggal bersama-sama Rasulullah s.a.w di Syurga kelak.

7. Bahkan wanita yang rela dijimak oleh suami juga akan mendapat pahala .

8. Lebih hebat lagi bagi wanita yang mati kerana bersalin akan mendapat pahala seperti pahala syahid.

Semua kelebihan-kelebihan ini tidak akan dapat diperolehi bagi wanita yang menolak perkahwinan. Malah di dunia akan selalu berada di dalam fitnah dan di akhirat menjadi golongan yang rugi. Sekiranya seorang wanita belum bertemu jodoh ia tidaklah termasuk dikalangan yang rugi kerana soal jodoh adalah urusan Allah s.w.t.

Oleh itu wanita dianjurkan berkahwin apabila telah menemui pasangan yang sekufu. Yang dimaksudkan sekufu yang utama ialah dari segi iman, taqwa, berilmu walaupun lelaki tersebut telah berkahwin dan bukan seorang hartawan.

Sabda Rasulullah s.a.w. maksudnya : "Apabila datang kepada kamu lelaki yang beragama dan berakhlak maka kahwinlah dia, kalau tidak akan timbul fitnah dan kebinasaan. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau ia telah berkahwin?" Jawab baginda, "Kahwinilah juga ia (diulang sebanyak tiga kali)." Maksudnya disini bukanlah menjadi satu masaalah bagi lelaki yang telah berkahwin untuk melamar dan mengawini seorang wanita. (berpoligami)

Begitulah besarnya pahala bagi wanita yang berkahwin. Tidak perlu bersusah-payah untuk keluar rumah seperti kaum lelaki atau berslogan seperti kebanyakan wanita hari ini. Hanya dengan duduk di rumah sebagai seorang isteri dan ibu sudah memperolehi banyak pahala.

Kalau suami redha dengan perlakuan seorang isteri itu maka akan terus masuk Syurga tanpa melalui kesukaran. Nikmat ini tidak akan dapat diperolehi oleh wanita yang menolak perkahwinan kerana dia telah menolak untuk menjadi calon wanita solehah yang berada di bawah naungan suami.

Sahabat yang dikasihi,
Kenapakah Nabi s.a.w ada mengatakan ramai ahli Neraka adalah wanita? Apakah salah silapnya yang menjadikan penghuni Neraka majoritinya adalah wanita.

Sebab-sebabnya adalah seperti berikut :

1. Wanita sering tidak bersyukur dengan nikmat rezeki yang dibawa balik oleh suaminya. Suka kepada kemewahan dan perhiasan yang hebat-hebat dan cantik.

2. Wanita sering menderhakai pada suaminya. Suka berbantah-bantah dan sentiasa menegakkan pendapatnya tanpa menghiraukan perasaan suami. Wanita yang meminta cerai kerana suaminya bercadang berpoligami adalah satu dosa kerana hak berpoligami adalah hak yang diberikan oleh Islam kepada kaum lelaki.

3. Wanita sering tidak menjaga kehormatan diri seperti suka membuka aurat (tidak bertudung kepala) dan suka berhias-hias untuk memperlihatkan kecantikannya kepada yang bukan mahram atau suami dan tidak dapat menjaga batas pergaulan yang ditetapkan syariat.

4. Wanita sukar untuk menjaga lidahnya daripada mengumpat dan mengadu domba. Dan sering menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suami dan orang lain. Terdapat juga sebahagian wanita yang fasik tidak dapat mengawal nafsunya hingga sanggup melakukan zina.

Sahabat,
Oleh itu wahai sahabat-sahabatku wanita yang beriman! Jauhlah diri kalian daripada amalan dan perbuatan yang mendatangkan dosa besar dan akan mengheret kalian ke Neraka Jahannam. Rebutlah peluang keemasan ini iaitu melakukan ketaatan kepada empat perkara yang dinyatakan di atas. Ini adalah tawaran Allah s.w.t yang paling mudah untuk kalian memasuki Syurga Allah s.w.t melalui mana-mana pintu Syurga yang kalian pilih.

Wanita Layak Memasuki Syurga Hanya Dengan Empat Syarat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud : "Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk Syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya)."
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Berdasarkan hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa Allah s.w.t Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah memberi peluang keemasan kepada setiap wanita yang beriman bahawa untuk memasuki Syurga-Nya yang penuh kenikmatan adalah melalui empat syarat sahaja.

Sedangkan seorang lelaki yang beriman ia kena melalui banyak halangan dan dugaan dan melaksanakan beberapa tanggung jawab kepada Allah s.w.t. terlebih dahulu barulah ia layak memasuki Syurga Allah s.w.t melainkan para syuhada yang syahid di jalan Allah s.w.t.

Empat syarat tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Melakukan solat lima waktu.

Solat merupakan pemisahan antara keimanan dan kekufuran yang haq dan yang bathil.Allah s.w.t berfirman yang bermaksud:"Maka dirikankanlah solat itu (sebagaimana biasa)sesungguhnya solat itu adalah kewajipan yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman " (Surah An-Nissa' ayat 103)

Diriwayatkan dari Jabir r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : “Perumpamaan solah lima waktu ialah seperti seseorang yang mandi di sebatang sungai yang dalam yang mengalir di hadapan rumahnya sebanyak lima kali sehari.”(Hadis Riwayat Muslim)

Kedua : Puasa di bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah s.a.w. maksudnya :: "Setiap amanalan anak Adam (manusia) itu digandakan satu kebaikan dengan sepuluh yang seumpamanya hingga kepada 700 kali ganda. Firman Allah s.w.t. (maksudnya) :" Kecuali puasa yang dikerjakan untuk Ku, maka Aku-lah yang membalasnya. Dia menahan syahwatnya dan meninggalkan makan kerana Aku" Bagi orang yang puasa itu ada dua kegembiraan, iaitu gembira ketika berbuka (atau berhari raya) dan gembira ketika menemui Tuhannya kelak. Dan, demi bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum daripada bau kasturi." (Hadis Riwayat Muslim )

Ketiga : Menjaga maruahnya.

Wanita solehah yang menjaga maruahnya adalah wanita yang sentiasa menghiasi diri dengan akhlak Islam dan sifat-sifat terpuji yang boleh melindungi dirinya dari kemurkaan Allah s.w.t. Bila ia keluar rumah sentiasa menutup aurat dan menjaga perhiasan diri tidak bersolek berlebih-lebihan dan berwangi--wangian hingga menimbulkan fitnah, menjaga pergaulannya, menjaga lidah dan tidak mengumpat dan mengadu domba. Dia adalah wanita yang berilmu, cerdik dan pintar. Setiap hari mendalami Ilmu Islam, mengkaji tafsir Al- Quran, hadis Nabi, memahami ilmu realiti semasa dan tahu cara-cara mengubati penyakit masyarakat. Di malam hari menjadi seorang abid, membaca Al-Quran, berzikir kepada Allah, sembahyang tahajjud dan berdo'a kepada Allah hingga menitiskan air mata.

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :"Sesungguhnya dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita yang solehah."(Hadis Riwayat Muslim)

Keempat : Mentaati perintah suami.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya:“Sebaik-baik isteri ialah yang dapat menyenangkan hati suaminya apabila engkau (suami) melihatnya dan apabila disuruh dia menurut perintahmu, dan dia dapat menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ketika engkau tiada di rumah.”(Riwayat Thabrani)

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Sahabat yang dimuliakan,
Wanita yang layak untuk memiliki peluang dan jalan yang mudah ini adalah khusus untuk wanita yang berkahwin kerana dengan perkahwinan ini barulah teruji kesetiaannya menjadi isteri dan ibu yang solehah. Barulah segala kelebihan dan pahala yang berlipat ganda akan diperolehi semasa berkhidmat sebagai isteri dan ibu yang penuh bertanggungjawab.

Kekurangan untuk wanita yang tidak berkahwin khususnya bagi kaum wanita, adalah lebih banyak berbanding dengan lelaki. Kerana umumnya bagi kaum wanita, pintu Syurga lebih banyak bermula dan berada di sekitar rumahtangga, suami dan anak-anak. Bagi kaum wanita, untuk mendapat maqam solehah dan menjadi ahli Syurga di akhirat adalah amat mudah. Ini adalah berdasarkan hadis Nabi s.a.w di atas.

Sekiranya seorang wanita itu tidak berkahwin, ia tidak akan dapat mencapai kesempurnaan pada maqam yang keempat. Walau sehebat mana sekalipun ia bersembahyang, berpuasa dan menjaga maruah, wanita yang tidak berkahwin tidak akan mendapat kelebihan pada mentaati suami. Sedangkan kelebihan mentaati suami mengatasi segala-galanya bagi seorang wanita, sehinggakan redha Allah pun bergantung kepada redha suami.

Selain daripada itu di antara kelebihan wanita yang berkahwin akan memiliki pahala yang besar seperti berikut :

1. Bahawa ia akan diberi pahala seperti pahala jihad fisabilillah di kala mengandung.

2. Apabila ia menyusukan anak maka setiap titik air susu akan diberi satu kebajikan.

3. Berjaga malam kerana mengurus anak akan diberi pahala seperti membebaskan 70 orang hamba.

4. Wanita yang berpeluh kerana terkena bahang api ketika memasak untuk keluarganya akan dibebaskan daripada Neraka.

5. Bagi wanita yang mencuci pakaian suminya akan diberi 1000 pahala dan diampuni 2000 dosa.

6. Lebih istimewa lagi ialah bagi wanita yang tinggal di rumah kerana mengurus anak-anak akan dapat tinggal bersama-sama Rasulullah s.a.w di Syurga kelak.

7. Bahkan wanita yang rela dijimak oleh suami juga akan mendapat pahala .

8. Lebih hebat lagi bagi wanita yang mati kerana bersalin akan mendapat pahala seperti pahala syahid.

Semua kelebihan-kelebihan ini tidak akan dapat diperolehi bagi wanita yang menolak perkahwinan. Malah di dunia akan selalu berada di dalam fitnah dan di akhirat menjadi golongan yang rugi. Sekiranya seorang wanita belum bertemu jodoh ia tidaklah termasuk dikalangan yang rugi kerana soal jodoh adalah urusan Allah s.w.t.

Oleh itu wanita dianjurkan berkahwin apabila telah menemui pasangan yang sekufu. Yang dimaksudkan sekufu yang utama ialah dari segi iman, taqwa, berilmu walaupun lelaki tersebut telah berkahwin dan bukan seorang hartawan.

Sabda Rasulullah s.a.w. maksudnya : "Apabila datang kepada kamu lelaki yang beragama dan berakhlak maka kahwinlah dia, kalau tidak akan timbul fitnah dan kebinasaan. Para sahabat bertanya, "Bagaimana kalau ia telah berkahwin?" Jawab baginda, "Kahwinilah juga ia (diulang sebanyak tiga kali)." Maksudnya disini bukanlah menjadi satu masaalah bagi lelaki yang telah berkahwin untuk melamar dan mengawini seorang wanita. (berpoligami)

Begitulah besarnya pahala bagi wanita yang berkahwin. Tidak perlu bersusah-payah untuk keluar rumah seperti kaum lelaki atau berslogan seperti kebanyakan wanita hari ini. Hanya dengan duduk di rumah sebagai seorang isteri dan ibu sudah memperolehi banyak pahala.

Kalau suami redha dengan perlakuan seorang isteri itu maka akan terus masuk Syurga tanpa melalui kesukaran. Nikmat ini tidak akan dapat diperolehi oleh wanita yang menolak perkahwinan kerana dia telah menolak untuk menjadi calon wanita solehah yang berada di bawah naungan suami.

Sahabat yang dikasihi,
Kenapakah Nabi s.a.w ada mengatakan ramai ahli Neraka adalah wanita? Apakah salah silapnya yang menjadikan penghuni Neraka majoritinya adalah wanita.

Sebab-sebabnya adalah seperti berikut :

1. Wanita sering tidak bersyukur dengan nikmat rezeki yang dibawa balik oleh suaminya. Suka kepada kemewahan dan perhiasan yang hebat-hebat dan cantik.

2. Wanita sering menderhakai pada suaminya. Suka berbantah-bantah dan sentiasa menegakkan pendapatnya tanpa menghiraukan perasaan suami. Wanita yang meminta cerai kerana suaminya bercadang berpoligami adalah satu dosa kerana hak berpoligami adalah hak yang diberikan oleh Islam kepada kaum lelaki.

3. Wanita sering tidak menjaga kehormatan diri seperti suka membuka aurat (tidak bertudung kepala) dan suka berhias-hias untuk memperlihatkan kecantikannya kepada yang bukan mahram atau suami dan tidak dapat menjaga batas pergaulan yang ditetapkan syariat.

4. Wanita sukar untuk menjaga lidahnya daripada mengumpat dan mengadu domba. Dan sering menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suami dan orang lain. Terdapat juga sebahagian wanita yang fasik tidak dapat mengawal nafsunya hingga sanggup melakukan zina.

Sahabat,
Oleh itu wahai sahabat-sahabatku wanita yang beriman! Jauhlah diri kalian daripada amalan dan perbuatan yang mendatangkan dosa besar dan akan mengheret kalian ke Neraka Jahannam. Rebutlah peluang keemasan ini iaitu melakukan ketaatan kepada empat perkara yang dinyatakan di atas. Ini adalah tawaran Allah s.w.t yang paling mudah untuk kalian memasuki Syurga Allah s.w.t melalui mana-mana pintu Syurga yang kalian pilih.

Wanita Penghuni Syurga

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Siapakah suami bagi wanita penghuni syurga?

Soal Jawab Agama: Jika seorang wanita yang solehah masuk syurga namun suaminya tidak masuk syurga, apakah beliau akan bernikah dengan ‘bidadara’?

Jawapan:
Untuk menjawab pertanyaan di atas, saya akan nukilkan fatwa salah seorang ulama terkemuka di zaman ini, Syeikh al-’Utsaymīn.

Syeikh Muhammad al-’Utsaymīn pernah ditanya, “Jika seorang wanita dari kalangan ahli syurga belum pernah bernikah di dunia, atau beliau sudah bernikah namun suaminya tidak masuk syurga, maka siapakah yang akan bersama wanita itu (di syurga)?”

Beliau menjawab, “Jawapan atas pertanyaan ini dapat diambil dari keumuman firman Allah Taala:

وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ نُزُلاً مِّنْ غَفُورٍ رَّحِيم

“Dan bagi kamu di dalamnya (akhirat) apa yang kamu inginkan dan bagi kamu (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Fushshilat [41]: 31-32)

Juga dari (keumuman) firman Allah Taala:

وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنتُمْ فِيهَا خَالِدُون

“Dan di dalam syurga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 71)

Jika seorang wanita termasuk ahli syurga dan dia belum pernah bernikah (di dunia), atau ternyata suaminya (di dunia) tidak termasuk ahli syurga, maka apabila wanita itu memasuki syurga nescaya dia akan mendapati bahawa di syurga ada pemuda2 yang juga belum bernikah (di dunia), yang mana pemuda2 tersebut memiliki isteri-isteri dari kalangan bidadari dan wanita-wanita dunia—jika mereka menghendaki dan jiwa mereka menginginkan hal itu. Maka begitu pula yang kita katakan terkait dengan wanita tadi—(iaitu) apabila dia belum memiliki suami (di dunia) atau dia memiliki suami di dunia namun suaminya tidak masuk syurga bersamanya—bahawa apabila ia ingin menikah maka ia pasti akan mendapatkan apa yang ia inginkan tersebut, berdasarkan keumuman ayat-ayat di atas. Pada saat ini saya belum mendapati nas yang khusus dalam permasalahan ini, dan ilmu adalah milik Allah Taala.” [Fatwa al-Aqidah, hal. 312]

Dalam kesempatan lain beliau berkata, “Termasuk hal yang umum diketahui bahawa pernikahan termasuk perkara yang paling diinginkan oleh jiwa, dan hal ini terealisir(Tohirah tafsirkan sbg TERWUJUD)bagi penduduk syurga, baik laki-laki maupun wanita.”

Beliau juga berkata, “Hanyalah disebutkan isteri-isteri bagi para lelaki, sebab lelaki adalah pihak yang mencari dan menginginkan wanita. Kerana itulah hanya disebutkan isteri-isteri bagi para lelaki di syurga dan tidak disebutkan suami-suami bagi para wanita. Namun hal ini bukan bererti para wanita tersebut tidak memiliki suami (di syurga), bahkan wanita-wanita tersebut memiliki suami-suami dari kalangan anak Adam.” [Fatwa al-Aqidah, hal. 313]

Sumber: (rujukan blogger http://ibnusyabab.blogspot.com/2010/03/bidadara-bagi-wanita-penghuni-surga.html):

"يَقَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا مَتَعٌۭ وَإِنَّ ٱلْءَاخِرَةَ هِىَ دَارُ ٱلْقَرَارِ => Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." (QS. AL MU'MIN:39)

Tiada ulasan: