Selasa, 8 Mac 2011

JAUHILAH KITA DARI KERJA SYIRIK...BAHAYA KITA NAMPAK ATAU BERASA MANUSIA@MAHKLUK LEBIH BERKUASA ATAU SAMA KUASA DENGAN ALLAH..DE YG SUKA DIGERUNI@PUJA


1.APA ITU PERBUATAN SYIRIK ?

Pengertian Syirik
Syirik dalam bahasa arab adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan) yang berasal dari
kata kerja :

Artinya menjadikan sekutu baginya, memberikan bagian untuknya baik sedikit maupun
banyak didalam Dzat, ataupun makna.
Adapun pengertian syirik secara syari’ah ada dua makna
1. Makna umum: menyamakan selain ALLAH dengan ALLAH dalam hal yang
merupakan kekhususan bagi ALLAH, maka secara umum syirik dibagi tiga.

Syirik dalam Rububiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwasanya sesuatu

selain ALLAH mampu menciptakan, mengatur dan memelihara alam semesta dan seisinya, memberikan rizki, memberikan manfaat dan bencana, memberikan hidayah, mematikan dan menghidupkan dan lainnya yang termasuk rububiyahnya ALLAH.

Syirik Asma’ wa as-Shifat yaitu menyamakan antara ALLAH dan

makhlukNYA dalam masalah Asma’ wa as-Shifat seperti menyamakan sifat- sifat dzatiyah ALLAH (wajah, tangan, mendengar, melihat dsb) sama dengan sifat makhlukNYA, atau memberikan sifat-sifat yang khusus bagi ALLAH untuk makhlukNYA seperti keyakinan ada manusia yang mengetahui yang ghaib.

Syirik ULuhiyah artinya keyakinan dan ikrar bahwa ada selain ALLAH yang

dapat diibadahi (disembah ) seperti meminta pertolongan untuk keluar dari kesusahan pada kuburan para wali yang dikeramati, menyembelih sapi (berkorban) dan kepalanya ditanam dipondasi suatu gedung ketika mulai dibangun dsb.

2. Makna Khusus : menyamakan selain ALLAH menjadi ilah yang disembah dan dita’ati bersama ALLAH. Maka barangsiapa yang memberikan satu macam ibadah untuk selain ALLAH maka dia adalah musyrik diantara jenis ibadah contohnya do’a, isti’anah (permintaan tolong), isti’adzah (minta perlindungan ), takut, tawakkal dsb. Inilah yang dimaksud kalimat “Syirik apabila disebutkan secara mutlak dalam alQur’an dan assunah serta ucapan-ucapan salafus soleh...



2.Jenis-jenis Syirik
Setelah kita mengetahui ta’rif dan klasifikasi syirik secara makna, maka jenissyirik
ditinjau dari segi hukumnya ada dua yaitu:

1.Syirik Akbar adalah setiap perbuatan syirik yang disebutkan oleh ALLAH dan RasulNYA serta menjadikan seseorang keluar dari agamanya (islam) dan kekal selama-lamanya dalam neraka jika mati menemui ALLAH sebelum bertobat seperti sholat, berpuasa, berdo’a, berkurban untuk selain ALLAH. Hakikat syirik akbar
adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada selain ALLAH.
Beberapa jenis Syirik Akbar

a. Syirik dalam berdo’a yaitu meminta (berdo’a) kepada selain ALLAH disamping meminta (berdo’a) kepada ALLAH seperti yang difirmankan oleh ALLAH dalam Surat Al-Faatir : 13-14

Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain ALLAH tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu, dan dihari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh yang Maha Mengetahui.

b. Syirik dalam sifat ALLAH adalah memalingkan sifat-sifat yang merupakan kekhususan ALLAH kepada makhlukNYA seperti keyakinan bahwa para Nabi ataupun para wali mengetahui perkara-perkara ghaib sebagaimana firman ALLAH dalam surah Al-An’am:59

Dan pada sisi ALLAH-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
Kecuali ALLAH memberitahukan sebagian perkara-perkara ghaib tersebut
kepada para nabi (Surat Al-Jin:26-27)

(DIA adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu., Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga- penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.

c. Syirik dalam Kecintaan Yang dimaksud disini adalah cinta yang mengandung unsur pengagungan (Mahabbatul ubudiyah) sebagaimana firma ALLAH dalam Surat Al-Baqarah:165

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain ALLAH; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai
ALLAH.
Mahabbah terbagi dua:

Mahabbatul ubudiyah yaitu kecintaan yang membuat tunduk dan patuh
kepada yang dicintai. Kecintaan ini hanyalah bagi ALLAH semata.

Mahabbah Mustarikah terbagi 3 jenis yaitu:
a. Kecintaan secara tabiat seperti kecintaan orang lapar kepada makanan.
b. Kasih sayang orang tua kepada anaknya.
4
c. Kecintaan seseorang kepada temannya.

Tiga jenis kecintaan ini tidaklah membuat seseorang tunduk dan patuh secara mutlak kepada yang dicintainya. Namun bila terjadi tabrakan antara Mahabbah ubudiyah dengan Mahabbah mustarikah maka didahulukan Mahabbah ubudiyah seperti firmal ALLAH dalam Attaubah:24

Katakanlah: "Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

d. Syirik dalam keta’atan yaitu keta’atan kepada makhluk baik itu ulama, wali ataupun lainnya dalam mendurhakai ALLAH. Seperti menta’ati mereka dalam menghalalkan apa yang diharamkan ALLAH ataupun sebaliknya. Seperti firman ALLAH dalam surat Attaubah:31

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah[ 639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.






[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.

e. Syirik Khauf (Takut) yaitu keyakinan bahwa sebagian makhluk, baik wali ataupun yang lainnya yang telah meninggal dunia, atau makhluk-makhluk yang gaib dapat mendatangkan musibah seperti keyakinan musyrikin makkah sehingga mereka menakut-nakuti Rasulullah dengan berhala-berhala mereka seperti yang diabadikan ALLAH dalam surah Az-Zumar : 36.
Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. dan mereka mempertakuti kamu
dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah? dan siapa yang disesatkan Allah Maka tidak
seorangpun pemberi petunjuk baginya.
f. Jenis-jenis syirik khauf

Khauf sirri yaitu takut kepada selain ALLAH berupa berhala, thagut, mayat,
makhluk ghaib seperti jin dan orang-orang yang telah matidengan
keyakinan mereka dapat menimpakan musibah kepada makhluk. Takut
jenis ini harus dimurnikan bagi ALLAH sebagaimana firman ALLH dalam
Surat Ali-Imran :175


Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaKu, jika kamu benar-benar orang yang beriman.


Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya seperti takut pada seseorang sehingga kewajibannya ditinggalkan. Takut seperti ini termasuk syirik asghar.


Takut secara tabiat yaitu rasa takut yang imbul karena fitrah seperti takut kepada hewan buas. Namun rasa takut ini janganlah terlalu mendominasi sehingga dapat dimanfaatkan oleh syetan.


g. Syirik Khulul yaitu keyakinan bahwa ALLAH menitis kepada makhlukNYA seperti keyakinan seorang sufi terkenal yang bernama ibnu arabi dan kaum sufi ekstrem lainnya.

h. Syirik Tasharruf yaitu keyakinan bahwa sebagian kaum sufi bahwa para wali memiliki kuasa untuk bertindak dalam mengatur urusan makhluk. Para wali ini mereka namakan “wali quthub” yang mereka yakini berhak mengatur jagad raya ini. Jelaslah keyakinan ini lebih sesat daripada keyakinan kaum musyrikin Makkah karena mereka masih berkeyakinan bahwasanya ALLAH sematalah yang mengatur alam semesta ini.

i. Syirik Hakimiyah yaitu keyakinan bahwa aturan yang dibuat manusia atau undang-undang itu lebih baik daripada aturan ALLAH, yang terkatagori pelaku syirik ini adalah Hakim yang memutuskan perkara dengan aturan ini, orang yang membuat undang-undang itu serta orang yang mematuhi.

j. Syirik Tawakkal, Tawakkal adalah pasrah kepada ALLAH dengan sebenar- benarnya dan menyerahan perkara kepada ALLAH setelah berusaha sungguh- sungguh. Tawakkal merupakan amalan (ibadah) hati jadi barang siapa memalingkannya pada selain ALLAH maka dia talh melakukan perbuatan syirik sebagaimana ALLAH telah berfirman dalam Surat Al-Maidah : 23
4

hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar
orang yang beriman".

k. Syirik niat dan Maksud yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai hal ini ALLAH berfirman dalam surat Hud :15-16 syirik jenis ini banyak menimpa kaum munafikin

Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan
7

sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan( Maksudnya: apa yang mereka usahakan di dunia itu tidak ada pahalanya di
akhirat)

2.Syirik Ashghar adalah setiap perbuatan yang dinyatakan sebagai syirik oleh syara’ namun tidak mengeluarkan pelakunya dari agamanya (islam). Namun dosanya lebih besar dari dosa-dosa besar lainnya. Syirik Ashghar terbagi menjadi dua sifat yaitu:


Dhahir (nyata) yang juga berupa ucapan seperti bersumpah selain nama ALLAH, contohnya ucapan Maa sya ALLAH wa Syi’ta (atas kehendak ALLAH dan kehendak mu) berikutnya berupa amalan seperti memakai benang, gelang sejenisnya sebagai pengusir mara bahaya, jika ia hanya meyakini bahwa benda-
benda tersebut hanya sebagai sarana tertolaknya bala’ namun apabila ia
berkeyakinan benda itulah yang menolak bala’ hal itu temasuk syirik akbar.


Khafi adalah syirik yang bersumber dari amalan hati seperti riya’ dan sum’ah, perbedaan keduanya adalah pada riya niat pelaku melakukan ibadah atau kebaikan pada saat mengerjakan bukan karena ALLAH seperti berjihad I jalan ALLH agar dikatakan pemberani, pahlawan sedangkan sum’ah adalah niat dalam hati untuk memperdengar amalan-amalan yang telah dilakukannya, misalkan si A tadi malam melakukan shalat lail yang panjang agar orang lain kagum pada amalannya maka di katakan pada si B atau lainnya bahwa dia telah melakukan shalat lail yang panjang pada malam hari.

Demikianlah selayang pandang tentang syirik dan macam-macamnya. Semoga ALLAH memberikan taufik kepada kita dalam menjauhi hal itu semua. Rasulullah telah mengajarkan kepada kita untuk meminta perlindungan dan pertolongan agar terhindar dari bahaya syirik dengan do’a sebagi berikut:
ﻡﻠﻌﻨ ﻻ ﺎﻤﻝ ﻙﺭﻔﻐﺘﺴﻨﻭ ﻪﻤﻠﻌﻨ ﺄﻴﺸ ﻙﺭﺸﻨ ﻥﺍ ﻥﻤ ﻙﺒ ﺫﻌﻨ ﺎﹼ
ﻨﺍ ﻡﻬﻠﻝﺍ

Ya ALLAH, kami berlinung kepadaMU ari menyekutukanMU, sedangka kami mengetahuinya dan kami memohon ampunanMU tas dosa syirik yang telah kami lakukan sedangkan kami tidak mengetahuinya.



SYIRIK, DEFINISI DAN JENISNYA

A. Definisi Syirik

Syirik iaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah di samping berdoa kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdoa dan sebagainya kepada selain-Nya.

Kerana itu barangsiapa menyembah selain Allah bererti dia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikan kepada yang tidak berhak, dan itu adalah suatu bentuk kezaliman yang paling besar. Allah berfirman,

Sesungguhnya rnenyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar. (Luqman: 13)

Allah tidak akan mengampuni orang musyrik, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. Allah berfirman,

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (An-Nisa: 48)

Syurga pun diharamkan atas orang musyrik. Allah berfirman,

Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah menghararnkan kepadanya syurga, dan ternpatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. (Al-Maidah: 72)

Dan Syirik menghapuskan pahala segala amal kebaikan. Allah berfirman,

Seandainya mereka menyekutukan Allah, nescaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (Al-An’am 6: 88)

Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadarnu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ‘Jika kamu menyekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah arnalmu dan tentulah karnu termasuk orang-orang yang merugi. (Az-Zumar: 65).

Maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu di mana saja kamu jurnpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di ternpat pengintaian.” (At-Taubah: 5)

Nabi bersabda,

Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka menyatakan, ‘Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah.’ Jika mereka telah menyatakannya, nescaya darah dan harta mereka aku lindungi kecuali kerana haknya.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Kerana itu, syirik adalah dosa yang paling besar. Rasulullah bersabda,

Mahukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?” Kami menjawab, “Ya, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda, “Berbuat syirik kepada Allah dan derhaka kepada kedua orang tua.” (Hadis Riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Syirik adalah suatu kekurangan dan aib yang Allah s.w.t. menyucikan diri dari keduanya. Kerana itu, barangsiapa berbuat syirik kepada Allah bererti dia menetapkan untuk Allah apa yang Dia menyucikan diri daripadanya. Dan ini adalah puncak pembangkangan, kesombongan dan permusuhan kepada Allah.

B. Jenis Syirik

Syirik ada dua jenis: Syirik Besar dan Syirik Kecil.

Syirik Besar

Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdoa kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan menyembelih korban dan nadzar untuk selain Allah, sama ada untuk kuburan, jin atau syaitan. Termasuk juga takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau syaitan, meyakini bahawa mereka boleh mernbahayakan atau memberi mudharat, juga mengharapkan sesuatu kepada selain Allah yang tidak kuasa melakukannya kecuali Allah, berupa pemenuhan keperluan dan menghilangkan kesusahan, hal yang saat ini dilakukan di sekeliling bangunan-bangunan yang didirikan di atas kuburan para wali dan orang-orang soleh di sebahagian wilayah Islam. Allah berfirman,

Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah. (Yunus: 18)

1. Syirik Dakwah (doa):

Iaitu di samping dia berdoa kepada Allah ia berdoa kepada selain-Nya. Allah berfirman,

“Maka apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).” (Al-Ankabut: 65)

2. Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan:

Iaitu ia menujukan suatu bentuk ibadah untuk selain Allah. Allah berfirman,

Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, nescaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan. (Hud 11: 15-16)

3. Syirik Ketaatan:

Iaitu mentaati selain Allah dalam hal maksiat kepada Allah. Allah berfirman,

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Mahasuci Allah dan apa yang mereka persekutukan.” (At-Taubah: 31)

4. Syirik Kecintaan (Mahabbah): Yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal kecintaan. Allah berfirman,

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandigan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagai-mana mereka mencintai Allah.” (al-Baqarah: 165)

Syirik Kecil

Syirik Kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi (mencemarkan) tauhid dan merupakan per-antara (wasilah) kepada syirik besar. Syirik kecil ada dua jenis.

1. Syirik Nyata (Zahir):

Iaitu syirik yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah. Rasulullah bersabda,

Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dihasankannya, serta dishahihkan oleh al-Hakim)

Termasuk di dalamnya adalah ucapan, (atas kehendak Allah dan kehendakmu). Ibnu Abbas menuturkan,

“Ketika ada seseorang berkata kepada Nabi, ‘Atas kehendak Allah dan kehendakmu’, maka ketika itu beliau bersabda, ‘Apakah engkau menjadikan diriku sebagai sekutu bagi Allah? Katakanlah, Hanya atas kehendak Allah saja’.” (HR. an-Nasai)

Termasuk juga ucapan, “Kalau bukan kerana Allah dan kerana si fulan.” Yang benar adalah hendaknya diucapkan,

“Atas kehendak Allah kemudian kehendak si fulan.”

“Kalau bukan kerana Allah kemudian karena si fulan.”

Sebab kata (kemudian) menunjukkan tertib berurut, yang bererti mejadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah. Sebagaimana firman Allah,

Dan kamu tidak dapat menghendaki (sesuatu) kecuali apabila dikendaki Allah, Rabb semesta alam. (At-Takwir: 29)

Sedangkan (dan) maka untuk menunjukkan kebersamaan dan persekutuan, tidak menunjukkan tertib berurut.

Termasuk dalam larangan ini adalah ucapan ‘Tidak ada penolong bagiku kecuali Allah dan engkau’, ‘ini adalah atas berkah Allah dan berkahmu.’

Adapun yang berbentuk perbuatan adalah seperti memakai kalung atau benang sebagai pengusir atau penangkal mara bahaya, atau menggantungkan tamimah (Tamimah adalah sejenis tangkal yang biasanya di kalungkan di leher anak-anak) kerana takut kena ‘ain (penyakit mata) atau perbuatan lainnya, jika ia berkeyakinan bahawa perbuatannya tersebut merupakan sebab-sebab pengusir atau penangkal mara bahaya, maka ia termasuk syirik kecil. Sebab Allah tidak menjadikan sebab-sebab (hilangnya mara bahaya) dengan hal-hal tersebut. Sedang ia berkeyakinan bahawa hal-hal tersebut boleh menolak atau mengusir mara bahaya, maka ia adalah syirik besar, sebab ia bererti meletakkan kebergantungan diri kepada selain Allah.

2. Syirik tersembunyi (Khafi):

Iaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti ingin dipuji orang (riya’) dan ingin didengar orang (sum’ah). Seperti melakukan suatu amal tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ia ingin mendapatkan pujian manusia, misalnya dengan membaikkan solatnya atau bersedekah agar dipuji dan disanjung kerananya, atau ia melafazkan zikir dan memperindah suaranya dalam bacaan (al-Qur’an) agar didengar orang lain, sehingga mereka menyanjung atau memujinya. Jika riya’ itu mencampuri (niat) suatu amal, maka amal itu menjadi tertolak. Kerana itu,
ikhlas dalarn beramal adalah sesuatu yang perlu (sebagai syarat yang penting diterimanya amal). Allah berfirman,

Maka barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal soleh dan janganlah ia berbuat syirik sedikit pun dalam beribadah kepada Rabbnya. (Al-Kahfi: 110)

Yang paling aku takuti atas kalian adalah syirik kecil. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah syirik kecil itu? Beliau menjawab, “Iaitu riya’. (Hadis Riwayat Ahmad, ath-Thabrani dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah)

Termasuk di dalamnya adalah motivasi amal untuk kepentingan duniawi, seperti orang yang menunaikan haji atau berjihad untuk mendapatkan harta benda. Nabi bersabda,

Celakalali hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah hamba khamisah dan celakalah haniba khamilah*, jika diberi, ia senang (gembira), tetapi jika tidak diberi ia marah. (Hadis Riwayat al-Bukhari)

* Khamishah dan khamilah adalah pakaian yang terbuat dari wool atau sutera dengan diberi sulaman atau garis-garis yang menarik dan indah. Maksud ungkapan Rasulullah s.a.w. (wallahu a’lam) dengan sabdanya tersebut adalah untuk menunjukkan orang yang sangat mengejar dengan kekayaan duniawi, sehingga menjadi hamba harta benda. Mereka tulah orang-orang yang celaka dan sengsara.




Apa Itu Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi)

foto Apa Itu Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi)

Apa Itu Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi)

fajridil.blogspot.com - Kita memang sudah mengelak daripada menyembah tokong dan berhala, tetapi bagaimana pula dengan penyembahan manusia kepada 'berhala-berhala' hati? Itulah bahayanya syirik khafi yang tersembunyi di dalam hati.

Kita begitu yakin dan mengakui masih kebal iman dalam diri dan sama sekali tidak syirik terhadap Allah SWT apabila tidak pernah menyembah berhala dan apa jua dewa. Sebabnya perbuatan tersebut sudah diketahui umum boleh menyebabkan seorang Muslim menjadi murtad dan keluar dari Islam. Mudahnya, kebanyakan masyarakat Islam meletakkan perkara itu sebagai sempadan dari terjadinya hal yang merosakkan keimanan. Dan ada juga yang faham, hanya perbuatan sedemikian sahaja boleh sebabkan syirik.

Itu syirik jali yang setiap umat Islam cuba elak daripada melakukannya. Tetapi dalam berjaga-jaga itu, syirik khafi atau syirik tersembunyi sebenarnya dilakukan setiap hari oleh kebanyakan orang Islam. Kita memang sudah mengelak daripada menyembah tokong dan berhala, tetapi bagaimana pula dengan penyembahan manusia kepada 'berhala-berhala' hati? Itulah bahayanya syirik khafi yang tersembunyi di dalam hati. Ini terjadi dan dilakukan samaada kita sedari atau dilakukan didalam keadaan tidak sedar.

Menurut penerangan para Arifin Billah (pakar agama, antara sembahan-sembahan hati yang paling lumrah bagi manusia ialah:

i) penyembahan kepada nafsu/diri sendiri

ii) penyembahan kepada dunia dan perhiasannya

iii) penyembahan kepada pangkat dan kekayaan

iv) penyembahan kepada kedudukan dan jawatan

v) penyembahan kepada wanita

vi) tawakal kepada kekuatan diri atau kekuatan makhluk

vii) tawakal kepada kehebatan sains dan teknologi dan lain-lain

Segelintir umat Islam menganggap syirik khafi sebagai perkara kecil sahaja. Namun pandangan sebeginilah yang mengundang bahaya yang lebih besar. Menurut tafsiran ulama-ulama tasawuf, syirik khafi walaupun tidak membatalkan iman namun memberi kesan kepada amal dan boleh merosakkan keimanan jika dibiarkan berlaku dan menjadi pakaian umat sehari-hari.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:

"Syirik yang dilakukan umat ku lebih tersembunyi daripada semut halus yang merayap di atas batu yang besar." (Riwayat Al Hakim)

foto Apa Itu Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi)

Penyembahan kepada berhala-berhala hati ini juga menyebabkan manusia menjadi bongkak dan riak tanpa disedari. Terlalu yakin terhadap kelebihan diri sendiri. Perbuatan sebegini sebenarnya mengundang resah kepada Rasulullah sebagaimana sabdanya:

"Sesungguhnya yang paling aku khuatirkan atas kamu sekalian adalah syirik kecil (syirik khafi), riya'. Pada hari kiamat, ketika memberi balasan manusia atas perbuatannya, Allah berfirman, "Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian tujukan amalanmu kepada mereka di dunia. Lihatlah, apakah engkau dapati balasan di sisi mereka?" (Riwayat Imam Ahmad)

Benar dalam kehidupan, kita selalu memandang hal yang besar tanpa mempedulikan perkara-perkara kecil. Namun perlu diketahui yang kecil dan halus itulah lebih mudah menyerang dan merebak sehingga akhirnya kita terperangkap tanpa sedar. Sungguhpun syirik khafi tidak membatalkan iman seseorang, tetapi jika dibiarkan ia boleh mencederakan tauhid dan pengesaan terhadap Allah.

Jangan terlampau yakin bila kita tidak pernah menyembahkan tuhan lain selain Allah, kita bebas dari melakukan syirik. Ketahuilah bahawa perjuangan melawan sifat-sifat jahat dalam hati terutamanya syirik khafi adalah jihad sepanjang hidup. Jangan terhenti dari jihad ini kerana sejarah telah membuktikan manusia-manusia alim juga boleh tewas dengan rayuan iblis dan syaitan. Sehingga hati dan iman menjadi binasa.

Oleh itu berhati-hatilah dengan perbuatan, pengungkapan serta kata hati kita setiap hari. Apa jua yang terjadi dan berlaku semuanya atas kehendak dan kuasa Allah SWT jua. Bukan atas kehebatan dan keupayaan diri sendiri, benda mahupun makhluk lain yang sebenarnya tidak punya kuasa apa-apa!

Bentuk-Bentuk Syirik Khafi

Terlalu banyak syirik khafi berlaku meliputi diri kita sendiri atau yang bersangkut dengan makhluk lain. Kebanyakannya berlaku dalam keadaan kita lalai daripada mengingat Allah.

1) Bergantung Hati Kepada Sesuatu Selain Allah

Syirik khafi jenis ini sangat lumrah dalam urusan kehidupan seharian. Apabila seseorang melihat dirinya melakukan ibadah yang banyak,atau melihat dirinya mempunyai kebijaksanaan dan kehebatan sehingga berjaya memperoleh suatu kebaikan.

Atau menyandarkan sesuatu kebaikan yang diperoleh disebabkan manusia lain atau benda lain yang di jadikan oleh Allah seperti ubat-ubatan atau ketinggian sains dan teknologi dan sebagainya.

Contoh 1 :
Seorang lelaki yang telah sembuh dari sakit, merasakan ubat yang dimakan itulah yang menyembuhkan penyakitnya.

Contoh 2 :
Seorang Pengarah Syarikat yang berjaya membawa kejayaan kepada syarikat merasakan kejayaan tersebut dicapai hasil usahanya dan dibantu oleh pekerja-pekerja lain.

2) Ujub

Menurut pengertian yang diberi oleh Imam Al-Ghazali ;
"Ujub adalah rasa hairan dengan diri atau membanggakan diri atau merasai aman dengan adanya suatu kelebihan nikmat pada diri seseorang. Terjadi 'ujub adalah didalam hati, tanpa terzahir sifat rasa bangga dirinya pada tingkah laku atau perkataan."

Contoh 1 :
Seorang melakukan solat larut malam lalu berkata di dalam hati, " Hairan aku dapat melakukan ibadat yang begitu banyak."

Contoh 2 :
Seseorang wanita yang cantik berasa betapa hebatnya diri dengan kecantikan tersebut.

3) Riya'

Riya' dalam beramal adalah melakukan sesuatu amal atau kebajikan dengan niat mendapat pujian makhluk atau bertujuan mendapat pangkat dan kedudukan.

Tiga keadaan berlaku Riya' pada hati seseorang yang melakukan beribadat/melakukan kebajikan.

Niat hati seseorang perlu di awasi pada 3 keadaan ketika beramal.;
1) Pada permulaan melakukan ibadat.
2) Ketika sedang melakukan ibadat.
3) Setelah selesai melakukan ibadat.

Kebanyakan orang beramal biasanya ikhlas pada permulaan ibadatnya. Tetapi gangguan riya' datang ketika sedang beramal atau sesudah beramal. Dengan demikian seseorang wajib berhati-hati dengan bisikan syaitan yang sentiasa cuba mewaswaskan hati supaya berubah niat.

4) Takabbur (Membesarkan Diri)

Takabur adalah membesarkan diri, merasai diri lebih hebat, lebih mulia, lebih tinggi dari orang lain. Sifat ini lahir dari hati dan ada kalanya terzahir dalam perkataan dan perbuatannya. Takabur adalah mencabar kekuasaan Allah : Sabda Rasulullah SAW, Firman Allah idalam Hadis Qudsi,

"Takabur itu selendangku dan Kebesaran itu kain sarung Ku. Maka barang siapa bertengkar dengan Aku pada salah satu dari yang dua itu, nescaya Aku campakkan dia dalam neraka jahannam. Dan Aku tidak pedulikan." (Riwayat Muslim)

Punca wujudnya takabur pada diri seseorang adalah disebabkan wujudnya suatu kelebihan atau dia merasa kesempurnaan berbanding manusia lain.
1. Takabur dengan Ilmu.
2. Takabur dengan Amal
3. Takabur dengan tubuh badan – kecantikan, kekuatan dan lain-lain
4. Takabur dengan harta, anak dan kekayaan dunia.
5. Takabur dengan banyak pengikut
6. Takabur dengan kemuliaan keturunan.
7. Takabur dengan kekuasaan




1
SYIRIK

Pembagian syirik ada berbagai macam tergantung dikelompokkan pada kelompok yang mana.
1. Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala
a. Syirik di dalam Rububiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari
sifat-sifat rububiyyah.

Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan, Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. (Al-Iklhash: 1-4)
Rasulullah Saw bersabda bahwa Allah 'Azza wajalla berfirman, "Anak Adam mendustakan Aku padahal tidak seharusnya dia
berbuat demikian. Dia mencaci Aku padahal tidak seharusnya demikian. Adapun mendustakan Aku adalah dengan
ucapannya bahwa "Allah tidak akan menghidupkan aku kembali sebagaimana menciptakan aku pada permulaan".
Ketahuilah bahwa tiada ciptaan (makhluk) pertama lebih mudah bagiku daripada mengulangi ciptaan. Adapun caci-makinya
terhadap Aku ialah dengan berkata, "Allah mempunyai anak". Padahal Aku Maha Esa yang bergantung kepada-Ku segala
sesuatu. Aku tiada beranak dan tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun setara dengan Aku." (HR. Bukhari)
b. Syirik di dalam Uluhiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan
lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.

Apakah mereka mempersekutukan (Allah dengan) berhala-berhala yang tak dapat menciptakan sesuatupun? Sedangkan
berhala-berhala itu sendiri buatan orang. Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada penyembah-
penyembahnya dan kepada dirinya sendiripun berhala-berhala itu tidak dapat memberi pertolongan. (Al-A’raaf:191-192).
c. Syirik di dalam Asma’ dan Sifat
Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti
mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
Barangsiapa mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah mengkufuri apa yang diturunkan
Allah kepada MuhammadSaw. (AbuDawud).
Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu
Majah) 2
2. Syirik Menurut Kadarnya
a. Syirik Akbar (besar)
Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama islam.

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai `Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku
dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" `Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang
bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakannya maka tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau
mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau
Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib". Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau
perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi
terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan (angkat) aku, Engkau-lah yang
mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka
sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al-Maidah 166-118).
- Syirik dalam berdoa
Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.
- Syirik dalam niat, kehendak dan maksud
Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.
- Syirik dalam keta’atan
Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai
sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
- Syirik dalam kecintaan
Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan
Allah.

b. Syirik Ashghar (kecil)
Yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi
bukan hanya riya’ saja yang termasuk syirik Ashgar. Riya’ termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar
hanya berupa riya’.

c. Syirik Khafi (tersembunyi)
Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk riya’, dan hal ini tidak mengeluarkan
pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat. 3
3. Syirik Menurut Letak Terjadinya
a. Syirik I’tiqodi
Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita dan
memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal
ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita berlindung kepada Allah dari hal ini.
b. Syirik Amali
Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain Allah,
dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.
c. Syirik Lafzhi
Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama
Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku bertawakal kepadamu”,
“Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur
kesyirikan.
Dengan mengetahui beberapa kategori syirik diatas dapat membantu kita untuk menghindarinya agar tidak terjatuh dalam
kesyirikan dalam bentuk apapun dan cara bagaimana pun. Semoga kita semua bisa terhindar dari syirik tersebut di
manapun dan kapan pun jua. Wallohu a’lam bishowab.
Maraji’:
Penjelasan Al-Qaul Al-Mufid fii Adillati At-Tauhid (terj), 100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz
Almath - Gema Insani Press, www.mediamuslim.info
Di sampaikan oleh : Ingo ario Novembri
Pengajian di DKSI















Tiada ulasan: