BEKERJA DI KEDAI MENJUAL ARAK
Terima kasih...
Jawapan;
Bekerja di tempat sebegitu (yakni yang bercampur dengan yang diharam Allah) hukumnya adalah dilarang oleh agama kerana seorang muslim diperintahkan Allah agar menjauhi perkara yang haram dan tidak terlibat dalam membantu atau mempromosinya. Firman Allah (bermaksud); "Saling membantulah kamu dalam melakukan kebaikan dan takwa, dan janganlah kamu saling membantu dalam perkara dosa dan permusuhan" (al-Quran). Namun dari segi gaji/pendapatan, hendaklah dibezakan antara dua keadaan;
1. Pekerjaan yang haram dari asalnya kerana membabitkan pengeluaran produk-produk yang haram atau secara langsung menjadikan perbuatan-perbuatan yang diharamkan Syariat sebagai sumber rezki. Contohnya; pekerjaan membuat arak, memproses makanan-makanan haram dan sebagainya. Bagi kedai pula, kedai yang masuk dalam kategori ini ialah kedai-kedai yang menjual barang-barang haram sama ada keseluruhannya atau kebanyakannya di mana tujuan kedai itu dibuka adalah untuk menjual barang haram. Hukum pekerjaan tersebut atau bekerja di tempat/kilang/kedai sebegitu hukumnya adalah haram dan pendapatan (upah/gaji) yang diperolehi juga adalah haram kerana ia adalah bayaran kepada pekerjaan yang haram. Jika kita mengetahui bahawa pendapatannya sepenuhnya dari pekerjaan haram tersebut (yakni ia tidak mempunyai pendapatan lain), haramlah kita melakukan urusan kewangan dengannya sama ada menerima hadiah/pemberian darinya, bertukaran dengannya dalam jual-beli atau upah-mengupah, termasuklah menerima bayaran hutang darinya. Ini kerana wang haram itu bukanlah miliknya kerana Islam tidak mengiktiraf sumber haram untuk menjadi pemilikan individu, di mana ia wajib membersihkan wang haram itu dari dirinya dengan mensedekahnya kepada fakir miskin atau kemaslahatan umum kaum muslimin.
Jika ia mempunyai pendapatan lain yang halal, harus kita menerima hadiah/pemberiannya kerana boleh diandaikan apa yang kita terima itu datang dari sumber halal yang dimilikinya. Jika kita konfius, kita ada hak untuk bertanyanya. Jika ia memberitahu bahawa ia mempunyai wang dari sumber yang halal, haruslah kita menerimanya. Ini sebagaimana Rasulullah bertanya orang yang memberi kepadanya; apakah yang diberi itu hadiah atau sedekah untuk mendapat kepastian supaya baginda tidak termakan harta sedekah yang diharamkan ke atas baginda dan keturunan baginda.
2. Pekerjaan yang pada asasnya adalah halal, namun diserapi dengan sedikit penglibatan dengan yang haram. Contoh; bekerja di kedai yang menjual barang-barang keperluan yang halal dan dicelah-celahnya ada barang haram yang turut dijual. Begitu juga, kedai yang menjual pakaian dan di antara pakaian yang dijual terdapat sedikit pakaian yang mendedah aurat. Pada hukum asas, seorang muslim dilarang berkerja di premis sedemikian kerana ia terbabit membantu mempromisi maksiat yang dilarang oleh Allah dalam ayat tadi. Namun pendapatannya tidaklah boleh dianggap sebagai haram kerana pekerjaannya pada asasnya adalah halal. Oleh demikian, harus kita berurusan kewangan dengannya (menerima hadiah/pemberiannya, berjual-beli dengannya dan menerima pembayaran hutang dari hasil gaji/pendapatannya). Namun orang yang terlibat dengan pekerjaan tersebut hendaklah berusaha membersihkan syubhah yang ada dalam pendapatannya (kerana terlibat dengan sedikit yang haram tadi) dengan mensedekahkan sebahagian pendapatannya kepada fakir miskin atau kepada maslahah umum kaum muslimin. Ia hendaklah mencari pekerjaan lain yang bersih dari sebarang syubhah (percampuran dengan yang haram). Jika mengambil masa untuk mendapat pekerjaan baru dan ia tidak mempunyai sumber kewangan lain, harus ia terus berkerja di situ buat sementara sebelum mendapat pekerjaan lain. Hendaklah ia yakin bahawa mujahadahnya untuk mematuhi perintah Allah itulah yang akan melapangkan hidupnya dan membawa keberkatan pada rezekinya. Firman Allah (bermaksud); "Orang-orang yang bermujahadah untuk mencari keredhaan Kami (Allah), Kami akan tujuki mereka jalan-jalan Kami" (al-Quran). Allah berfirman juga (bermaksud); "Sesiapa bertakwa kepada Allah, Allah akan memberikan jalan keluar kepadanya (bagi kesulitan yang dihadapinya) dan Ia mengurniakan rezki kepadanya dari arah yang tidak disangkanya" (al-Quran).
Wallahu a'lam.
Adab Bergaul dengan Lawan Jenis
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak mudah,karena banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya. Dikarenakan balasan yang Allah janjikan pun tidak terbandingkan dan semua wanita pun menginginkannya. Godaan-godaan untuk menjadi wanita shalihah sering kali datang dan menggebu-gebu saat kita menginjak usia remaja,di mana masa puberitas seorang wanita ada di masa ini. Bukan hal yang mudah pula bagi remaja muslim dalam melewati masa ini, namun sungguh sangat indah bagi para remaja yang bisa dikatakan lulus dalam melewati masa pubertas yang penuh godaan ini.
Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah “rasa ketertarikan terhadap lawan jenis”. Memang, rasa tertarik terhadap lawan jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita tidak bisa memenej perasaan tersebut,maka akan menjadi mala petaka yang amat besar,baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang yang kita sukai. Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ
وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ
وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ
يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan
mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah
dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati
adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang
nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)Sebagai wanita muslimah kita harus yakin bahwa kehormatan kita harus dijaga dan dirawat, terlebih ketika berkomunikasi atau bergaul dengan lawan jenis agar tidak ada mudhorot (bahaya) atau bahkan fitnah. Di bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab bergaul dengan lawan jenis. Di antaranya:
Pertama: Dilarang untuk berkholwat (berdua-duan)
TTM, teman tapi mesra, kemana-mana bareng, ke kantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja umumnya saat ini,di mana batas-batas pergaulan di sekolah umum sudah sangat tidak wajar dan melanggar prinsip Islam. Namun tidak mengapa kita sekolah di sekolah umum jika tetap bisa menjaga adb-adab bergaul dengan lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
“Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang
wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka
barangsiap yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya
maka dia adalah seorang yang mukmin." (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)Daripada setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan? Ngaji,membaca Al Quran dan memahami artinya serta menuntut ilmu agama InsyaAllah malaikatlah yang akan mendampingi kita.Tentu sebagai wanita yang cerdas, kita akan lebih memilih untuk didampingi oleh malaikat.
Kedua: Menundukkan pandangan
Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk panah-panah setan. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut, pandangan pertama yang tidak sengaja diperbolehkan namun selanjutnya adalah haram.Ketika melihat lawan jenis,maka cepatlah kita tundukkan pandangan itu, sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita. Segera mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi pandangan itu.
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku
supaya memalingkan pandanganku." (HR. Muslim)Ketiga: Jaga aurat terhadap lawan jenis
Jagalah aurat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya. Maksudnya mahram di sini adalah laki-laki yang haram untuk menikahi kita. Yang tidak termasuk mahram seperti teman sekolah, teman bermain, teman pena bahkan teman dekat pun kalau dia bukan mahram kita, maka kita wajib menutup aurat kita dengan sempurna. Maksud sempurna di sini yaitu kita menggunakan jilbab yang menjulur ke seluruh tubuh kita dan menutupi dada. Kain yang dimaksud pun adalah kain yang disyariatkan, misal kainnya tidak boleh tipis, tidak boleh sempit, dan tidak membentuk lekuk tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari seorang wanita adalah kedua telapak tangan dan muka atau wajah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
"Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki." (HR. Tirmidzi, shahih)Keempat: Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria)
Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat tanpa ada hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai wanita muslimah tidak mau dijadikan obyek pandangan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh karena itu kita harus menundukkan pandangan,demikian pun yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untuk menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan mahramnya, karena ini adalah perintah Allah dalam Al Qur’an dan akan menjadi berdosa bila kita tidak mentaatinya.
Kelima: Menjaga kemaluan
Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini banyak sekali remaja yamng terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagai muslim kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton kisah-kisah percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau berkomunikasi dengan lawan jenis, baik bicara langsung (tatap muka) ataupun melalui telepon, SMS, chatting, YM dan media komunikasi lainnya.
Sudah selayaknya sebagai seorang muslim-muslimah baik remaja atau dewasa, kita mempunyai niat yang sungguh-sungguh untuk mematuhi adab-adab bergaul dengan lawan jenis tersebut. Semoga Allah memudahkan usaha kita. Amin.
Penulis: Ummu Zainab (Santri Ma’had Umar)
Muroja'ah: M.A. Tuasikal
Artikel www.remajaislam.com
SEPUTAR HUKUM BELAJAR
CAMPUR BAUR
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Karya
As-Syaikh Al-Faadhil Yahya bin Ali Al-Hajury
Dikoreksi Oleh:
Abu Thurob Saif bin Hadhor Al-Jawy
Diterjemahkan oleh:
Abu AbdirRohman Shiddiq bin Muhammad Al-bughisy
Daarul Hadits
Dammaj
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته...
Fatwa Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajury – حفظه الله و رعاه- seputar belajar (sekolah) ikhtilatiah (campur baur laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom).
الحمد لله رب العالمين
Dalam rangka mengamalkan firman Allah تعالى:
﴿فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُون﴾
“Dan bertanyalah kalian kepada ahlu dzikr (Ulama) jika kalian tidak mengetahui.”
Dan firmanNya:
﴿وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ﴾ [العنكبوت/43[
“Dan itulah permisalan yang kami misalkan bagi manusia dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.”
Kami memaparkan soal ini kepada Fadhilatus Syaikh Yahya bin Ali Al-Hajury -حفظه الله – sebagaimana yang berikut ini:
Pertanyaan: Telah muncul sekarang ini di kebanyakan wilayah negeri Yaman, sekolah-sekolah yang diberi nama (محو الأمية) penghapusan buta huruf, mereka mengajar di sekolah tersebut para wanita, dan kebanyakan pengajar dari kalangan laki-laki, mereka mengajar wanita yang telah mencapai usia baligh atau mendekati usia baligh, atau sekitar usia tersebut. Maka terjadilah al-ikhtilat (campur baur laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom) dan an-nadzor (memandang yang tidak halal) dan perkara lain yang Allah lebih tahu apa yang tengah terjadi sekarang ini atau yang akan datang, dan kami di negeri Bani Qois –Hasyid- sangat prihatin terhadap hal ini, oleh karena itu kami mengharap dari Fadhilatikum wahai Syaikh untuk menjelaskan kepada kami hukum syar`i dalam perkara ini, dan mengenai tanggung jawab orang tua dalam pengarahan anak-anak mereka laki-laki dan perempuan? وجزاكم الله خيرا
بسم الله الرحمن الرحيم
Jawaban:
Semoga Allah memberi taufiq kepada kami dan kalian untuk semua kebaikan. Sesungguhnya sekolah yang bercampur baur ini, adalah kemungkaran dari kemungkaran-kemungkaran yang tiada keberuntungan bagi umat ini kecuali dengan mengingkarinya, ……..
Yahya bin Ali Al - Hajury
10 sya’ban 1423.
Bagaimana Masuk Sekolah Yang Bercampur Baur Antara Laki-laki dan perempuan, sebagaimana sekolah-sekolah yang ada di sekitar kita,
Jika Hanya ada Sekolah Ikhtilath
Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin
رقم الفتوى (11754)
Fatwa Syaikh Ibnu Jibrin no 11754
موضوع الفتوى حكم الدراسة في المدارس المختلطة
Hukum Bersekolah di Sekolah yang mengandung ikhtilat laki-laki dengan perempuan
السؤال س: ما هو حكم الدراسة في المدارس المختلطة (الثانوية) ؟
Pertanyaan, “Apa hukum bersekolah di SMA yang terdapat ikhtilat antara laki-laki dengan perempuan di dalamnya?”
الاجابـــة
لا يجوز ذلك عند القدرة على تركها،
لا يجوز ذلك عند القدرة على تركها،
Jawaban Ibnu Jibrin, “Hal tersebut tidaklah diperbolehkan ketika kita memiliki kemampuan untuk meninggalkannya.
والواجب إبعاد الطالبات عن الطلاب في جميع المراحل الدراسية لما في الاختلاط من الفتنة،
Wajib hukumnya memisahkan siswa dengan
siswi di semua jenjang pendidikan (baca: SD, SMP, SMA dan perguruan
tinggi). Ada bahaya akhlak yang mengancam dalam sekolah yang mengandung
ikhtilat.
فإذا لم يجد الطالب إلا هذه المدارس حرص
على أن يبتعد عن النظر والاختلاط الذي يحصل به الفتنة. والله أعلم. عبد
الله بن عبد الرحمن الجبرين
Akan tetapi jika seorang siswa tidaklah
menjumpai kecuali sekolah-sekolah semisal itu maka hendaknya siswa
tersebut berusaha sebisa mungkin untuk menghindari pandangan yang haram
dan kondisi campur baur antara laki-laki dengan perempuan yang merupakan
sumber kerusakan moral”.
Catatan:
Pada asalnya sekolah atau pun kuliah di lembaga-lembaga pendidikan yang masih menggunakan model ikhtilat hukumnya adalah haram.
Pada asalnya sekolah atau pun kuliah di lembaga-lembaga pendidikan yang masih menggunakan model ikhtilat hukumnya adalah haram.
Syaikh Ibnu Jibrin membolehkan belajar di
lembaga pendidikan yang ber-ikhtilat dalam kondisi terpaksa yaitu tidak
ada lembaga pendidikan yang bebas dari ikhtilat di daerah tersebut
padahal pendidikan yang ada di dalamnya dibutuhkan dengan syarat
meminimalisir kemaksiatan yang ada di lembaga tersebut semaksimal
mungkin.
Bandingkan fatwa di atas dengan fatwa
sebagian orang yang ada di negeri ini yang mengharamkan belajar di
lembaga pendidikan yang ikhtilat apapun alasan dan pertimbangannya dan
mengharuskan orang-orang yang sudah telanjur untuk keluar sekolah atau
keluar kuliah dan itu –dalam anggapan sebagian mereka- adalah syarat sah
untuk menjadi ahli sunah.
Artikel www.ustadzaris.com
HUKUM ANAK AKHWAT DIPAKSA BERSEKOLAH DI SEKOLAH UMUM YANG BANYAK TERJADI IKHTILAT : Bagaimanakah seharusnya sikap anak itu dalam menghadapi hal ini?
Masalah Ikhtilath di Sekolah
Ana mau tanya. Bagaimana hukumnya bagi anak akhwat (yang telah baligh) yang dipaksa bersekolah di sekolah umum yang banyak terjadi ikhtilat? Dan bagaimanakah seharusnya sikap anak itu dalam menghadapi hal ini?
Mohon dijawab.
Barakallahu fiik.
Dijawab oleh Al Ustadz Abu Zakaria Risqi :
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah. Wash-shalatu wassalamu ‘ala Nabiyyina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam wa ‘ala ashhabihi wasallam tasliiman katsiran. Wa ba’du.
Terkait masalah yang ditanyakan, terdapat dua hal utama yang harus diperhatikan. Pertama: Hukum tentang ikhtilath antara wanita dan laki-laki di sekolah/perguruan tinggi. Kedua: Jika seorang muslim/muslimah dipaksa bersekolah di sekolah ikhtilath oleh orang tuanya, apakah yang harus dilakukan?
Pada masalah yang pertama, terdapat sejumlah fatwa di kalangan ulama besar di zaman ini yang dengan tegas menyebutkan pengharaman ikhtilath serta sekolah yang terdapat campur baur antara laki-laki dan wanita. Di antaranya fatwa Asy-Syaikh Al-Allamah Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Asy-Syaikh Al-’Allaamah Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi, Asy-Syaikh al-Waalid Al-’Allaamah Abdul ‘Aziz bin Baaz, Asy-Syaikh Al-Faqih Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin dan ulama lainnya rahimahumullah.
Di sini kami mengutip fatwa dari Asy-Syaikh Al-Allamah Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani dari Fatawa Jeddah, di mana beliau ditanya tentang hukum belajar/melanjutkan pendidikan di universitas bagi seorang wanita muslimah, yang notabene universitas tersebut adalah universitas yang terdapat ikhtilath di dalamnya. Dengan alasan, keberadaan dia di dalam universitas tersebut sebagai sebab/sarana dakwah kepada putri-putri muslimah lainnya agar mengenal agama Islam.
Asy-Syaikh Al-Muhaddits Al-Albani rahimahullah menjawab, “Semoga Allah memberi berkah kepada anda. Soal ini serupa dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang tercakup di dalam kaidah mereka: “tujuan dapat menjadi pembenar dari setiap sarana.” Wanita ini berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di universitas yang terdapat campur baur antara pemuda dan pemudh, untuk tujuan apakah?! Untuk tujuan dakwah kepada Islam? Dia belajar sambil berdakwah kepada Islam? Uraian akan hal ini kembali kepada pembahasan terdahulu, wanita ini membakar dirinya sendiri demi tujuan nanti memberi faidah kepada selainnya. Dia melakukan segala bentuk penyelisihan syar’i, dan tidak terdapat satupun alasan pembenar akan pengerjaan semua penyelisihan syar’i ini.
Karena menuntut ilmu (agama) bagi wanita tersebut di universitas-universitas pada hari ini, yang hukum asalnya adalah fardhu ‘ain bagi si wanita ternyata mengesampingkan beberapa hal. Apa saja? Mengesampingkan beberapa persoalan yang tidak sederajat dengan peninggalan fardhu ‘ain. Sedangkan setiap persoalan yang dapat dikategorikan sebagai fardhu kifayah, apabila telah direalisasikan oleh sebagian pihak, maka telah gugur keharusannya dari pihak yang lain.
Akan tetapi, bersamaan dengan itu, saya menduga bahwa para mahasiswi pada hari ini, mereka mempelajari beberapa disiplin ilmu di universitas-universitas yang mana mudharat (keadaannya) lebih besar dari manfaatnya. Lantas bagaimana mungkin hal ini dapat dijadikan sarana untuk dakwah kepada Islam?” (Fatawa Jeddah dikutip dari Masaa’il Nisaa’iyah al-Mukhtaarah min Fiqh al-’Allamah al-Albani rahimahullah hal. 88)
Adapun persoalan yang kedua: Asy-Syaikh Al-’Allamah Abu Abdirrahman Muqbil bin Hadi rahimahullah telah ditanyakan akan hal yang serupa:
Soal: Sejumlah saudara-saudara kita, telah dipaksa oleh ayahnya untuk melanjutkan pendidikan di sekolah-sekolah Perancis yang terdapat ikhtilath, apakah dia diharuskan menaati ayahnya tersebut?
Beliau rahimahullah menjawab, “Tidak (diperbolehkan). Kami telah menuangkannya di sebuah kaset bertajuk “Tahdziir Ad-Daaris min Fitnah Al-Madaris”. Ketaatan hanyalah diharuskan pada perkara yang ma’ruf. Adapun melanjutkan pendidikan di antara wanita-wanita yang bertabarruj, sementara pemuda itu berada di masa-masa gejolak masa mudanya. Demikian juga sang pemudi. Hal tersebut tergolong sebagai suatu fitnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Tidaklah saya meninggalkan sepeninggalku sebuah fitnah yang lebih mendatangkan mudharat bagi kaum laki-laki dari (fitnah) wanita.” (Muttafaqun ‘alaihi dari hadits Usamah radhiyallahu ‘anhu)
Dan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah saya melihat dari kaum yang kurang akal dan agamanya, yang lebih dapat meluluhkan hati seorang pria yang tegas daripada salah seorang dari kalian (wanita).”
Wanita adalah fitnah bagi wanita itu sendiri dan juga fitnah bagi laki-laki. Dan juga hal tersebut termasuk kebobrokan dalam hal pengajaran, bagaimana mungkin seseorang mendapatkan ilmu sementara wanita berada di depannya, berada di belakangnya, di bagian kanan dan kirinya?
Karena alasan inilah diharamkan bagi seorang muslim belajar di sekolah-sekolah semacam ini. Baik itu di negeri kaum muslimin ataukah di negeri-negeri kufur. Sekolah-sekolah ini telah menjadi penebar mafsadat bagi para pemuda dan kerancuan pendidikan. (Tuhfatul Mujiib hal. 266-267, dikutip dari Fatawa Al-Mar’ah Al-Muslimah hal. 268)
Kesimpulan dari uraian beliau rahimahullah, pengharaman semacam ini tertuju bagi kaum laki-laki, dan kaum wanita lebih utama dan lebih patut untuk dikedepankan dalam hal pengharaman di atas. Wallahu a’lam.
Sumber: Majalah Akhwat vol. 5/1431 H/2010, hal. 90-92.
Kes Bunuh Altantuya; PM Najib Razak dan UMNO Merudum
Posted on Thursday, January 17 @ 17:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh Juragan
Oleh: mohdnoorawang
"Isu kematian dan bunuh Altantuya (wanita Monglia) kembali menghantui kehidupan dan susana politik UMNO dan keluarga PM Najib Razak dan Rosma Mansor. The Age, Malaysian PM (Najib Razak) caught up in murder, bribery scandal....)
Akhbar Australia, THE AGE meramalkan isu pembunuhan atau skandak bunuh dan sex wanita Altantuya Shaaribuu yangdikaitakan dengan perdana menteri Datuk Sri Najib Razak akan menjejaskan peluang UMNO/BN PRU13.
Najib Razak pernah menafikan tuduhan skandal bunuh dan sex tersebut. Namun skandal tersebut kembali meletup bagaikan bom C4 milik tentera, yang pernah digunakan untuk meletup badan wanita Altantuya, untuk menghilangkan bukti.
Pendedahan panas dibuat oleh peniaga karpet suadara Deepak Jaikishan kawan rapat Rosmah bini Najib Razak. Pembongkaran mistri pembunuhan wanita Monglia tahun 2006 boleh menjejaskan peluang UMNO/BN PRU13.
The Ege jugamelaporkan Najib juga terlibat dengan rasuahdalam skandal penbelian kapal selam bernilai USD2 bilion tahun 2002.
Deepak Jaikishan mengatakan akuan bersumpah pada tahun 2008 oleh penyiasat persendirian, Bala yang nennyatakan Najib Razak mempunyai hubungan seksual dengan Altantuya..
Deepak peniaga karpet berkata beliau membuat pendedahan berkenaan PM Najib Razak secara ikhlas bagi mendedahkan penyelewengan dan menafikan serangan bermotif kepentingan peribadi
Sebelum ini Deepak mendedahkan Najib Razak memaikan peranan utma sehingga penyiasat persendirian Bala menarik balik pengakuan berkanun (SD) pertamanya tahun 2008.
Ingat rakyat Malaysia Najib Razak adalah kepala nombor satu dalam isi DS Anwar Ibrahim LIWAT2. Akhirnya mahkamah membebaskan Anwar Ibrahim. Najib Razak dan gengnya terlopong kerana wayang dan lakunannya tidak menjadi.
Semoga PRU13 rakyat Malaysia bangkit setelah 56 tahun ditipu, oleh pemimpin bernama UMNO dan Melayu dan komponen BN. Rasuah, penyeleweangan, penipuan, salahguna kuasa, merampas wang rakyat, membina kekayaan, membina kroni adalan makanan pemimpin UMNO dan BN."
Sheikh Nuruddin kata tiada masalah bukan Islam guna kalimah Allah
Posted on Friday, January 18 @ 02:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh teori
Oleh: rozmal
"Petang tadi Khamis 17 Jan 2013 jam 6.15 petang dalam siaran TV Al Hijrah saluran Astro 114 , Tuan Guru Sheikh Nuruddin Al Banjari ditanya mengenai hal orang bukan Islam menggunakan kalimah Allah. Sheikh Nuruddin berkata tiada masalah orang bukan Islam menggunakan kalimah Allah. Sheikh berkata yang menjadi masalah ialah jika kalimah Allah itu dihina, dipijak, diletak najis dan sebagainya.
Macam-macam pendapat mengenai penggunaan kalimah Allah oleh orang bukan Islam. Walaupun ada percanggahan , anggaplah semua pendapat ini benar.
Yang menjadi masalahnya ialah majoriti umat Islam yang tidak faham kalimah Allah.
Kalau
umat Islam faham kalimah Allah, tidak akan berlaku kes murtad, tidak
akan berlaku sampai 80 peratus umat Islam tidak solat, tidak akan
berlaku umat Islam yang berpuasa tetapi tidak solat, dan pelbagai
kebejatan masalah sosial di kalangan umat Islam yang semakin kritikal
dengan masjid-masjidnya yang mati dari majlis ilmu, khutbah-khutbah
Jumaatnya yang tidak dapat membangkitkan semangat jihad umat Islam
kerana dibaca dari teks umpama burung kakak tua bukan dikhutbahkan dari
hati yang takutkan Allah.
Tolonglah
perhatikan keadaan sekeliling kita, hidupkan surau atau masjid di tempat
kita sendiri dengan solat jemaah dan majlis ilmu. Pastikan umat Islam
tidak menjadikan masjid hanya sekadar tempat untuk buang air, tukar
lampin anak, tidur, melepak dan merokok.
Itu
belum lagi masuk bab orang Islam yang ramai menggunakan bomoh yang
tidak mengikut syariat Islam untuk ilmu pengasih, penunduk, memenangi
pilihanraya dan sebagainya.
Bagaimana pula god diterjemah Allah
Posted on Thursday, January 17 @ 21:36:06 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjualCendol
Oleh: anaabdullah
"Harus jika bible itu kitab asli sepertimana hujah Datuk Seri Haji Abdul Hadi Awang berdasarkan nas ayat 64 surah Al Imran.
Apakah bible perjanjian baru yang hendak tarjemah kedalam bahasa Melayu itu asli tidak diselewengkan.
Kalau bible itu asli dan tidak diseleweangkan harus dalam kelimah "Allah" masih kekal, bukan "god" , sedang Allah tetap Allah bukan god dan god tetap god tuhan bukan Allah.
Seperkara lagi
bagaimana mungkin orang yang kufur dengan Allah mahu menggunakan kalimah
Allah dalam penerbitan. Malahan tidak menjadi sebarang kesalahan orang
kafir sebut nama Allah, Posted on Thursday, January 17 @ 21:36:06 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjualCendol
Oleh: anaabdullah
"Harus jika bible itu kitab asli sepertimana hujah Datuk Seri Haji Abdul Hadi Awang berdasarkan nas ayat 64 surah Al Imran.
Apakah bible perjanjian baru yang hendak tarjemah kedalam bahasa Melayu itu asli tidak diselewengkan.
Kalau bible itu asli dan tidak diseleweangkan harus dalam kelimah "Allah" masih kekal, bukan "god" , sedang Allah tetap Allah bukan god dan god tetap god tuhan bukan Allah.
Yang salahnya dimasukkan dalam bible dengan terjemahan, sedangkan bible itu bukan injil yang diturunkan oleh Nabi Isa A. S.
Mustahil. Oleh itu tujuan mahukan nama Allah pada penerbitan bible versi bahasa Melayu pasti ada niat jahat untuk mengelirukan orang Melayu.
Mengapa perlu bible diterjemahkan kedalam bahasa melayu? Tidak dinafikan sudah banyak Melayu yang masuk kristian. Dan ada lojiknya bible diterjemahkan.
Apakah akan jadi apabila GOD diterjemah ke bahasa melayu ALLAH, sedangkan Allah itu Allah yang maha Esa dan god adalah tuhan tuhan selain Allah.Usaha perkataan God, malah perkataan dakwah juga tidak boleh, kerana dalam kristian “dakyah” bukan dakwah.
Sangat tidak tepat jika god diterjemah Allah dan suatu penyelewengan yang tidak boleh dimaafkan. Mereka ada tujuan dan berniat jahat sudah tentu akan berbuat demikian.
Apabila dalam bible perjanjian baru sudah ada kalimah Allah sudah tentu boleh mengelirukan. Mungkin anak cucu kita nanti akan berkata kristian adalah agama Allah yang sama dengan agama Islam.
Hal sudah berlaku. Orang orang Islam leberal sudah pun mengatakan agama sama saja, sedangkan barangsiapa menyamakan agama lain sama dengan agama islam automatik jadi kafir. Ada ulama mengatakan mereka jadi kafir mutlak.
RM100, jangan susahkan ibu bapa pelajar tunggu lama
Posted on Thursday, January 17 @ 19:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh Juragan
Oleh: rozmal
"Rakan saya yang tinggal di DUN Chembong dalam Parlimen Rembau mengadu. Semalam dibuat agihan kepada ibu bapa untuk bantuan persekolahan RM100 untuk setiap pelajar. Kawan saya ni pergi waktu tengahari, nak kejar masuk semula kerja dia tak sempat pun makan tengahari.
Sampai di sekolah anaknya di Sekolah Kebangsaan Pedas sebelum 12.30 tgh. Sepatutnya majlis penyerahan bermula jam 12.30, tapi menurutnya wakil rakyat DUN Chembong ada pula majlis penyerahan di SJKC di DUN Chembong. Jadi ADUN Chembong sampai di SK Pedas selepas jam 1 tgh.
Kemudian agihan pula di panggil setiap nama ibu bapa satu demi satu untuk mengambil sendiri bantuan tersebut dari ADUN Chembong. SK Pedas ada sekitar 800 orang murid. Ramai ibu bapa yang mengeluh terpaksa tunggu lama.
Kawan saya ni sebab nak masuk kerja balik, dia telefon isteri dia untuk datang ambil. Menurut isterinya sekitar jam 2.30 baru dipanggil nama.
Pelik, ibu bapa di DUN yang wakil rakyatnya Umno terpaksa beratur dan menunggu lama untuk dapat bantuan RM100.
Sedangkan sepengetahuan saya di Seremban yang wakil rakyatnya dari PAS dan PKR seperti di DUN Paroi, Ampangan dan Sikamat, ibu bapa tak perlu disebut satu-satu nama mereka. Terus jumpa guru kelas ambil duit mengikut masa yang diberikan.
Bukankah cukup ADUN Umno buat kain rentang letak dipintu pagar, dengan ucapan selamat mengambil RM100 sumbangan kerajaan BN?
Dengan demikian ADUN pun tak penat berdiri lama, tak penat berkejar-kejar dari satu sekolah ke sekolah lain, guru-guru dan pihak sekolah pun tak payah penat-penat buat majlis, yang penting ibu bapa yang juga pengundi mereka sendiri tak merungut dan menyumpah-nyumpah.
Itu yang apa kawan saya ceritakan, tak tahulah dia ada tokok tambah. Mungkin ibu bapa di DUN Chembong, DUN Kota dan DUN Rantau ada cerita lain. "
Tiada ulasan:
Catat Ulasan