APAKAH BEDANYA JIN, SETAN DAN IBLIS..? APAKAH BEDANYA JIN, SETAN DAN IBLIS..?
Penulis : Ust Suparman Fajar,Lc
021-4288 7942 / 7037 4645, 0813 8185 5656, 0815 11311 554
http://terapi-ruqyah.blogspot.com/
Para pengujung kami yang budiman, mudah-mudahan Allah senantiasa mencurahkan rahmatNYA kepada kita, dan selalu membimbing kita dalam menjalani kehidupan ini, dan semoga allah melingungi kita dari tipu daya setan yang misi mereka adalah menghancurkan aqidah kita.
Dalam tulisan ini kami ingin menjawab beberapa pertanyaan yang sangat sering ditanyakan oleh pengunjung web.klinik ghoib dan pasen-pasen yang datang kekantor atau diseminar-seminar yang diadakan oleh klinik ghoib.
APAKAH BEDANYA JIN, SETAN DAN IBLIS..? …APAKAH MEREKA MAHLUK YANG BERBEDA-BEDA..?
Saudaraku..berikut jawaban ringkas kami semoga bermamfaat
A. JIN
Di dalam Al-Quran Al-Kariem, Allah SWT menyebut beberapa kali kata ‘jin’. Bahkan ada satu surat yang secara khusus membahas tentang jin dan dinamakan dengan surat Al-Jin.
Bila disimpulkan secara sekilas, maka ada hal-hal yang bisa ketahui dari Al-Quran Al-Kariem tentang siapakah sosok jin itu.
1. Jin diciptakan oleh Allah SWT dari api.
Allah SWT menyebutkan bahwa jin itu diciptakan dari api yang sangat panas, juga disebutkan terbuat dari nyala api.
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yang sangat panas.(QS.Al-Hijr : 27)
Dan juga firman allah
dan Dia menciptakan jin dari nyala api.(QS.Ar-Rahman : 15 )
2. Jin ada yang muslim dan ada yang tidak
َDan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS.Al-Jin :11 )
Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara nabi Sulaiman as
Dan Kami (tundukkan)angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.(QS.Saba’ : 12 )
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur . Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba’ : 13)
B. SETAN
Sedangkan Syaitan itu menurut Al-Quran Al-Kariem adalah makhluq yang kerjanya mengajak kepada perbuatan jahat dan keji serta berbohong.
1. Mengajak Kepada Perbuatan Keji
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.(QS. Al-Baqarah : 169 )
2. Syetan Adalah Musuh Manusia
Dan Allah SWT telah menegaskan bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah : 208 )
3. Memberi Janji Dan Angan-angan Kosong
Syaitan itu kerjanya memberi janji dan angan-angan kosong kepada manusia
Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (QS.An-Nisa : 120 )
4. Syaitan Bisa Berujud Manusia
Namun Syaitan itu tidak terbatas pada jenis makhluk halus / jin saja, melainkan manusia pun bisa dikategorikan sebagai syaitan. Dan Al-Quran Al-Kariem pun juga menyebut-nyebut tentang manusia yang menjadi syaitan itu.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS.Al-Anam : 112)
Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia. (QS.An-Naas : 1-6 )
dengan kata sederhananya setan itu adalah sifat, bisa berwujud jin dan berwujud manusia.
C. IBLIS
Sedangkan Iblis adalah makhluq durhaka yang jenisnya adalah jin, bukan jenis manusia. Al-Quran Al-Kariem secara tegas menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin.dengan kata sederhananya setan itu adalah sifat
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam , maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti bagi orang-orang yang zalim. (QS.Al-Kjahfi : 50)
Jadi bisa disebutkan bahwa Iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama.
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS.Al-Baqarah : 34)
Motivasi yang menghalangi si Iblis itu untuk sujud kepada Adam tidak lain adalah rasa kesombongan dan tinggi hati. Dia merasa dirinya jauh lebih baik dari Adam.
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS.Al-Araf : 12 )
Ciri yang paling utama dari Iblis adalah dia tidak mati-mati sampai hari kiamat. Dan penangguhan usianya itu memang telah diberikan oleh Allah SWT
Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS.Al-Araf : 14-15 )
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya ". (QS.Shaad : 79-81 )
Jadi iblis adalah nama seorang jin yang hidup di masa penciptaan Adam as dan tidak mati-mati sampai hari ini. Iblis adalah kakek moyang syetan yang juga punya keturunan, namun keturunannya itu tidak mendapatkan jaminan untuk hidup sampai kiamat. Dan sebagai bangsa jin, ada diantara keturunannya itu yang mati. Meksi barangkali usianya berbeda dengan rata-rata manusia. Tetapi tetap akan mati juga. Kecuali kakek moyang mereka yaitu Iblis. Allahu’alamu bishshawab
Monday, February 11, 2013
Perbezaan Jin, Syaitan dan Iblis
Alam jin adalah alam
yang berdiri sendiri, ia terpisah dan berbeza dengan alam manusia tetapi
kedua-duanya hidup dalam dunia yang sama, kadang tinggal di dalam rumah
yang dibina atau di diami manusia. Kedua-duanya pun mempunyai persamaan
yakni wajib untuk beribadah kepada Allah: "Tidaklah aku ciptakan jin
dan manusia kecuali hanyalah untuk beribadah kepadaKu" (Surah
Adz-Dzariyat 51:56).
Menurut Ibnu Aqil
sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam
al-Jann, mengatakan bahawa makhluk ini disebut dengan jin kerana secara
bahasa jin bermaksud yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin,
kerana makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan mata kasar
manusia. Oleh kerana itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu,
disebut janin (kata janin dan jin mempunyai kata dasar yang sama iaitu
jann) kerana ia tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang
gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga)
kerana akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.
Sedangkan kata syaitan,
dalam bahasa Arab berasal dari kata syathona yang bererti ba'uda (jauh,
yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata
syaitan ini digunakan untuk setiap makhluk berakal yang derhaka dan
membangkang (kullu 'aat wa mutamarrid). Pada awalnya istilah setan
(syaitan) ini diberikan kepada salah satu golongan jin (Iblis) yang
beribadah kepada Allah dan tinggal bersama dengan malaikat di dalam
syurga. Akan tetapi ketika mereka menolak untuk sujud kepada Adam kerana
membangkang kepada perintah Allah, maka diusirnya dari syurga dan sejak
itu ia menjadi makhluk yang terkutuk sampai hari kiamat kelak.
Tidak semua jin adalah
syaitan kerana, jin juga ada yang soleh, ada yang mukmin. Jadi syaitan
hanyalah ditujukkan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik
dan sebagainya). Demikian juga tidak semua syaitan adalah jin kerana
dalam surat an-Nas ditegaskan, bahawa syaitan juga ada dari golongan
manusia. Setiap manusia yang membangkang, derhaka dan selalu menjauhkan
manusia lain dari penggunaan Allah, mereka dinamakan syaitan.
Dan sesungguhnya di
antara kami ada orang-orang yang soleh dan di antara kami ada (pula)
yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang
berbeza-beza. (Al-Jin 72:11)
Dilihat dari struktur
kalimat, atau dalam tinjauan kaedah sharfiyah, syaitan (syaitan)
merupakan bentuk kalimat isim 'alam (nama sesuatu) dia adalah laqab
(gelaran) yang diberikan Allah kepada setiap makhluk yang berakal (jin
dan manusia) yang membangkang terhadap perintah Allah. Oleh kerana itu
penyebutan syaitan (setan) boleh dikenakan kepada jin dan manusia
sebagaimana tersurat dalam ayat-ayat di atas.
Merujuk kepada kisah
Adam dan Iblis dari ayat 12-20 surah al-'Araf, gelaran setan diberikan
Allah untuk pertama kalinya kepada Iblis apabila dia menyatakan alasan
penolakan untuk sujud kepada Adam. Dan pada surat Thaha 20:117, Allah
memberi amaran kepada Adam bahawa makhluk yang terkutuk itu akan menjadi
musuh Adam dan isterinya. Dan pada surat Yasin 36:60, Allah menegaskan
kembali gelaran setan diberikan kepada musuh Adam tersebut dan dijadikan
peringatan bagi anak cucu Adam. Ini runtut ayat-ayat dimaksud yang
bermaksud;
1. Allah berfirman:
"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku
menyuruhmu?" Menjawab iblis: "Saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". Allah
berfirman: "Turunlah kamu dari syurga itu; kerana kamu tidak sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu
termasuk orang-orang yang hina". Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya
sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu
termasuk mereka yang diberi tempoh." Iblis menjawab: "Kerana Engkau
telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan
dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (taat). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari syurga itu
sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara
mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam
dengan kamu semuanya ". (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat
tinggallah kamu dan isterimu di syurga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua
mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang
yang zalim ". Maka syaitan membisikkan fikiran jahat kepada keduanya
untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka iaitu
auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarang kamu daripada
mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat
atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam syurga)" . (Al-'Araf
7:12-20)
2. Maka kami berkata:
"Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi
istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua
dari syurga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (Thaha 20:117)
3. Bukankah Aku telah
memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah
syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu ",
(Yasin 36: 60)
Adapun Iblis diambil
dari kata al-balas yang bererti orang yang tidak mempunyai kebaikan
sedikitpun (man la khaira 'indah), atau diambil dari kata ablasa yang
bererti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara). Disebut iblis (putus
asa) kerana mereka merasa putus asa dengan rahmat Allah, juga disebut
iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun. Menurut
satu riwayat, dahulunya iblis ini bernama Naail, akan tetapi sejak ia
membangkang dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia
ditukar nama menjadi syaitan.
Apakah Perbezaan di Antara Iblis, Syaitan dan Jin?
by Abu Basyer on Sunday, January 30, 2011 at 12:22am
Sahabat yang dirahmati Allah,
Mungkin ramai dikalangan kita yang keliru dan tidak dapat membezakan di antara tiga makhluk Allah S.W.T iaitu Iblis, syaitan dan jin. Ada sebahagian daripada kita mungkin menganggap ketiga-tiganya adalah sama saja tidak ada perbezaan.
Untuk membahaskan dengan jelas marilah kita merujuk kepada ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Nabi S.A.W. supaya kita lebih mengenali mereka dan dapat menjauhkan diri daripada hasutan dan bisikan makhluk yang jahat ini.
Pertama : Iblis laknatullah.
Iblis menurut bahasa arab berasal dari kata ablasa – yublisu – ilbisan yang berarti putus asa, kecewa atau berdukacita. Iblis menurut Al Quran adalah salah satu dari golongan jin yang ingkar terhadap perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam as.
“Allah berfirman maksudnya : ”Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Nabi Adam a.s) diwaktu Aku menyuruhmu?” lblis menjawab : ”Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
(Surah al A’raf ayat 12)
Sedangkan Iblis adalah makhluk durhaka yang jenisnya adalah daripada kalangan jin, bukan jenis manusia. Al-Quran Al-Kariem secara tegas menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin.
Firman Allah S.W.T. yang maksudnya : "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam , maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti bagi orang-orang yang zalim."
(Surah al-Kahf ayat 50)
Jadi bolehlah disebutkan bahwa Iblis itu adalah makhluk yang sebangsa dengan jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah S.W.T, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Nabi Adam a.s. iaitu manusia pertama.
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat maksudnya : "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir". (Surah al-Baqarah ayat 34)
Motivasi yang menghalangi Iblis itu untuk sujud kepada Adam tidak lain adalah rasa kesombongan dan tinggi diri. Dia merasa dirinya jauh lebih baik dari Adam.
Allah berfirman maksudnya : "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?" Jawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya : Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
(Surah al-A'raf ayat 12 )
Ciri yang paling utama dari Iblis adalah dia tidak mati-mati sampai hari kiamat. Dan penangguhan usianya itu memang telah diberikan oleh Allah S.W.T
"Iblis menjawab: 'Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan'. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (Surah al-A'raf ayat 14-15 )
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya ". (Surah Shaad ayat 79-81 )
Jadi Iblis adalah nama seorang jin yang hidup di masa penciptaan Adam a.s (nama asalnya Azazil dan dipanggil Iblis apabila dia enggan sujud kepada Nabi Adam a.s.)
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dikisahkan bahwa Azazil adalah nama awal Iblis... makhluk yang awal mula menjadikan Adam dan Hawa tergelincir dari jalannya... (Kisah tergelincirnya Adam dan Hawa muncul dalam kitab Al Quran, Taurat dan Injil)
Azazil dikisahkan sebagai makhluk Allah yang paling banyak ibadah serta paling luas pengetahuannya, tafsir at-Tabari juga menyatakan hal yang sama yakni Azazil adalah makhluk yang paling rajin dan berdedikasi, suatu wujud yang dikenal karena pandangan dan pengajarannya. Ibadah dan pengetahuannya mengalahkan makhluk lainnya termasuk malaikat.
Hanya saja dalam melaksanakan ibadahnya, Azazil tidak memiliki kesadaran bahwa Allahlah yang memberi kekuatan kepada seorang hamba untuk beribadah kepadaNya. Hal tersebut memunculkan rasa sombong dalam diri Azazil dan yang merasa paling berhak menduduki maqam tertinggi makhluk. Kesombongan itu Azazil menjadi sombong dan menolak perintah Allah. Kesombongan yang muncul kerana melihat penciptaan dari api itu lebih baik dan lebih mulia dari tanah liat (sebagai bahan dalam penciptaan Adam a.s).
Dan tatkala Allah menciptakan Adam dari segumpal tanah, lalu Allah memerintahkan seluruh makhluk untuk tunduk menghormati Adam, maka tunduklah segala makhluk menuruti perintah Allah kecuali Azazil. Azazil rasa maruahnya tercabar kerana dirinya yang dicipta dari api sangkaannya lebih mulia dari Adam yang dicipta dari tanah. Maka terhalaulah Azazil dari syurga. Namanya diubah kepada Iblis. Iblis berumur panjang dan dia tidak mati-mati sampai hari kiamat. Iblis adalah nenek moyang syaitan yang juga punya keturunan, namun keturunannya itu tidak mendapatkan jaminan untuk hidup sampai kiamat. Dan sebagai bangsa jin, ada diantara keturunannya itu yang mati. Barangkali usianya berbeza dengan rata-rata manusia. Tetapi tetap akan mati juga. Kecuali nenek moyang mereka iaitu Iblis.
Surah Al-A’raaf ayat 13 “Turunlah engkau dari syurga itu (wahai Iblis), kerana engkau tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang hina.”
Iblis memohon kepada Allah S.W.T. supaya dipanjangkan umurnya sampai hari kiamat, ternyata Allah S.W.T. menerimanya permintaannya itu kerana ada hikmahnya. Iblis mula membuat strategi bagaimana caranya menjerumuskan Adam. Dia begitu benci dan dendam kepada Adam kerana dia merasa Adamlah yang menyebabkannya dibuang dari syurga. Adam juga yang menyebabkannya hina. Kononnya disebabkan Adam dia tidak mendapat nikmat lagi dan dijauhkan dari rahmat Allah S.W.T.
Kerana geramnya melihat Adam, dia berjanji kepada Allah akan menggoda dan menyesatkan Adam bersama anak cucunya, sesuai dengan Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Iblis menjawab 'Kerana Engkau tealh menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari depan dan belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakkan mereka bersyukur (taat).” (Surah Al-A’raaf ayat 16-17 )
Iblis telah berkahwin dengan jin perempuan yang menjadi pengikutnya, lalu mereka dianugrahkan keturunan. Keturunan yang berasal Iblis inilah yang disebut syaitan. Iblis mempunyai kerajaan yang besar dan mengandungi menteri-menteri, pemerentahan, dan pejabat-pejabat yang besar.
Iblis boleh wujud menyerupai manusia ketika beliau mendatangi kaum musyrikin dalam bentuk Suraqah bin Malik kala mereka hendak pergi menuju Peperangan Badar. Mereka dapat berubah-ubah dalam bentuk yang banyak, seperti anjing hitam atau juga kucing hitam. Kerana warna hitam itu lebih signifikan bagi kekuatan Iblis atau syaitan dan mempunyai kekuatan panas.
Menurut buku Asy-Syibli meriwayatkan sebuah riwayat dari Zaid bin Mujahid yang mengatakan bahawa, " Iblis mempunyai lima anak, yang masing-masing diserahkan urusan-urusan tertentu. Kemudian dia memberi nama masing-masing anaknya : Tsabar, Dasim, Al-A'war, Maswath dan Zalnabur. "
Kedua : Syaitan laknatullah.
Syaitan adalah zuriat keturunan Iblis hasil perkahwinan beliau dengan jin perempuan yang menjadi pengikutnya.
Iblis mempunyai 5 anak utama yang memegang lima kementerian iaitu Tsabar (kementerian musibah), Dasim (kementerian cerai berai rumah tangga), Al-A'war (kementerian perzinaan), Maswath (kementerian pembohongan) dan Zalnabur (kementerian pergaduhan dan pembunuhan).
Semua zuriat keturunan Iblis melalui lima orang anak-anaknya adalah kafir yang dipanggil syaitan. Jumlah mereka adalah ramai dan membiak setiap hari hingga jumlahnya berbillion . sesiapa diantara mereka dan menyesatkan manusia dan membuat maksiat akan diberikan mahkota tanda penghargaan Iblis kepada jasa-jasa cucu cicitnya menjalankan tugas dengan jayanya.
Menurut Muhammad Isa Dawud dalam bukunya bertajuk 'Dialog dengan Jin Islam' kerajaan Iblis yang besar adalah terletak di Segitiga Bermuda. Kerajaan Amerika telah membuat kajian terhadap kawasan laut di Segitiga Bermuda melalui satelit canggih yang mereka temui adalah satu dataran yang sangat luas dan terdapat bunyi suara hiruk-pikuk dan tak dikenali, yang tidak ada kaitan langsung dengan suara-suara di dasar laut yang biasa diketahui.
Pernah berlaku seorang juruterbang muslim melalui di laut Segitiga Bermuda dan semua alat-alat letronik di pesawat yang dibawa rosak dan tidak berfungsi dan ditarik seperti magnet kebawah, juruterbang itu teringat Allah S.W.T. dan beliau azan sekuat-kuatnya dengan tiba-tiba alat-alat letroniknya berfungsi semula dan beliau terselamat dari terhempas di Segitiga Bermuda. Ini menandakan bahawa misteri Segitiga Bermuda sebenarnya adalah ibu pejabat kerajaan Iblis melakukan operasinya keseluruh dunia.
Huraiannya adalah seperti berikut :
1. Tsabar
Dia adalah jenis syaitan yang selalu mendatangi orang yang sedang kesusahan atau tertimpa musibah, baik kematian anak atau kerabat dan lain-lain. Kemudia dia melancarkan bisikan dan menyatakan permusuhan kepada Allah S.W.T. Di ucapkannya, melalui mulut orang yang tertimpa musibah itu. Keluk kesah, caci maki , tidak reda dengan qadak dan qadar terhadap ketentuan Allah atas dirinya. Untuk menghindarkan ini bacalah doa ini .
"Aku berlindung kepada Allah dari gangguan syaitan, Tsabar yang terkutuk, serta pengikut-pengikut dan anak-anaknya."
2. Dasim.
Dia adalah jenis syaitan yang yang selalu berusaha untuk mencerai beraikan ikatan perkahwinan, mengobarkan rasa benci satu sama lain dikalangan suami isteri, sehingga terjadi penceraian. Dia adalah anak kesayangan Iblis di wilayah kerajaannya yang sangat besar. Dia juga suka menggoda seseorang supaya suka mendedahkan aib orang lain hingga orang itu menjadi marah. Untuk menghadapinya hendaklah baca doa ini :
"Aku berlindung kepada Allah dari gangguan syaitan, Dasim yang terkutuk, serta pengikut-pengikut dan anak-anaknya."
3. Al-A'war.
Dia adalah jenis syaitan yang pakar dalam mengalakkan perzinaan. Anak-anaknya menghiaskan indah bahagian bawah tubuh kaum wanita ketika keluar rumah. Wanita yang keluar rumah dengan berhias diri dan tidak menutup aurat sangat disukai oleh Iblis, Al-A'war dan anak-anaknya kerana mereka bekerja untuk meruntuhkan akhlak, moral dan mengalakkan perzinaan.
4. Maswath.
Dia adalah syaitan jenis yang pakar dalam membuat pembohongan-pembohongan besar atau kecil. Bahkan kejahatan yang Maswath dan anak-anaknya lakukan sampai pada tingkat dia memperlihatkan diri dalam bentuk manusia dan duduk dalam satu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia, lalu menyebarkan kebohongan yang pada gilirannya disebarkan pula oleh manusia.
5. Zalnabur.
Dia adalah syaitan yang berkeliaran dipasar-pasar di seluruh dunia. Merekalah yang mengobarkan pertengkaran, caci maki, perselisihan dan bunuh membunuh antara sesama manusia
Menurut bahasa Arab adalah ruuhun syariirun atau roh yang sangat jahat/buruk atau suatu kehidupan yang sangat buruk atau pendurhaka yang merusak”. Sedangkan syaitan secara istilah adalah sifat yang jahat yang tersembunyi dalam diri jin dan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan dan kehancuran.
Jadi syatan adalah sebutan dari kalangan jin dan manusia yang jahat. Hal ini sesuai dengan definisi Allah mengenai syatan dalam Al Quran maksudnya :
“Syaitan yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia dari (golongan jin dan manusia)” (Surah an-Naas ayat 5-6)
Firman Allah S.W.T. maksudnya : “ Dan demikian Kami jadikan bagi tiap – tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dari jenis jin. Sebagian lagi membisikkan kepada sebagian lagi perkataan – perkataan yang indah – indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, nescaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan,” (Surah al-An’am ayat 112)
Oleh itu jelaslah kepada kita bahawa syaitan adalah anak keturunan Iblis dan juga jin kafir yang menjadi pengikut Iblis bersama-sama menggoda manusia dan menimbulkan kesesatan dan kebencian. Syaitan yang berbentuk manusia pula adalah manusia jahat yang menjadikan amalan dan perbuatan Iblis itu sebagai amalannya.
Diantara sifat syaitan itu adalah sifat sombong, bongkak, sesat dan cinta terhadap kejahatan. Jin yang bersifat sombong dan bongkak dan cinta kejahatan disebut sebagai syaitan. Manusia yang memiliki sifat tersebut disebut juga syaitan. Syaitan dari jenis manusia dan syaitan dari jenis jin yang ditetapkan Allah sebagai musuh para nabi itu menperdaya sebagian yang lain dengan kata-kata indah yang dibisikannya. Yang dimaksud dengan membisikkan disini adalah kerja-kerja menipu dan mendorongnya untuk berbuat sombong, sesat dan maksiat kepada Allah Azza Wa Jalla.
Firman Allah S.W.T. maksudnya : “ Dan orang-orang kafir berkata, “ya Tuhan kami perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (yaitu) sebagian jin dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kami kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina” (Surah Fusshilat ayat 29)
Sedangkan syaitan itu menurut Al-Quran Al-Kariem adalah makhluk yang kerjanya mengajak kepada perbuatan jahat dan keji serta berbohong.
1. Mengajak Kepada Perbuatan Keji
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.(Surah al-Baqarah ayat 169 )
2. Syaitan Adalah Musuh Manusia
Dan Allah S.W.T telah menegaskan bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Maksudnya : "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Surah al-Baqarah ayat 208 )
3. Memberi Janji Dan Angan-angan Kosong
Syaitan itu kerjanya memberi janji dan angan-angan kosong kepada manusia. Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (Surah an-Nisa : 120 )
4. Manusia di Panggil Syaitan
Namun syaitan itu tidak terbatas pada jenis makhluk halus / jin saja, melainkan manusia pun boleh dikategorikan sebagai syaitan. Dan Al-Quran pun Allah S.W.T. menyebut-nyebut tentang manusia yang menjadi syaitan itu.
Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Katakanlah: 'Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia." (Surah an-Naas ayat 1-6 )
Ibnu Abbas r.a. meriwayat sabda Rasulullah S.A.W. maksudnya : :“Apabila seorang suami menyetubuhi isterinya dalam keadaan haid, ia didahului oleh syaitan. Apabila perempuan itu hamil, ia akan mengandung khunsa (pondan). Kaum pondan itu adalah anak-anak jin”
(Ibnu Taimiyah – terkadang manusia dan jin bernikah dan melahirkan anak)
Ketiga : Jin
Di dalam Al-Quran Al-Kariem, Allah S.W.T menyebut beberapa kali kata ‘jin’. Bahkan ada satu surah yang secara khusus membahas tentang jin dan dinamakan dengan surat al-Jin.
Bila disimpulkan secara sekilas, maka ada hal-hal yang boleh difahami dari Al-Quran Al-Kariem tentang siapakah gerangan jin itu.
1. Jin diciptakan oleh Allah S.W.T dari api.
Allah S.W.T menyebutkan bahwa jin itu diciptakan dari api yang sangat panas, juga disebutkan terbuat dari nyala api.
"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yang sangat panas.
(Surah al-Hijr ayat 27)
Firman Allah S.W.T. yang bermaksud :
"Dan Dia menciptakan jin dari nyala api."
(Surah ar-Rahman ayat 15 )
Dalam sebuah hadis dari Abu Tha'labah yang bermaksud : "Jin itu ada tiga jenis iaitu : Jenis yang mempunyai sayap dan terbang di udara, jenis ular dan jengking dan jenis yang menetap dan berpindah-pindah."
Jin adalah makhluk yang sangat banyak sekali penduduknya, boleh dikatakan lebih ramai daripada manusia kerana umur jin panjang-panjang hingga mencecah ratusan dan ribuan tahun . Jarang ada suatu tempat di bumi ini yang tidak diduduki oleh jin, baik di daratan, lautan mahupun udara.
Dunia mereka seperti dunia kita : Ada negara, kerajaan, berbagai bangsa dan kabilah, penguasa dan rakyat jelata. Agama mereka pun tidak berbeza dengan agama manusia. Diantara mereka, alhamdulillah, ada yang muslim dan memperoleh hidayah dari Allah S.W.T. Yang lain, beragama Kristian, Yahudi, Hindu, Buddha, penyembah berhala dan penganut ajaran komunis.
Makhluk jin lebih mengutamakan untuk tinggal di tempat-tempat yang sunyi dan sepi dari manusia seperti di padang pasir. Ada yang tinggal di tempat-tempat kotor (jin kafir) seperti di tempat pembuangan sampah kerana mereka memakan makanan lebihan manusia. Ada juga mereka yang tinggal bersama manusia iaitu di dalam rumah.
Abu Bakar bin Ubaid meriwayatkan: " Pada setiap rumah kaum muslimin ada jin Islam yang tinggal di atapnya, setiap kali makanan diletakkan, maka mereka turun dan makan bersama penghuni rumah. "
Jin juga menjadikan tandas dan tempat pembuangan sampah sebagai tempat tinggalnya (iaitu jin kafir, kerana jin Islam suka tempat-tempat yang bersih).
Rasullullah S.A.W. telah bersabda maksudnya : " Sesungguhnya pada tiap-tiap tempat pembuangan kotoran ada didatangi jin, kerana itu bila salah seorang kamu datang ke tandas maka hendaklah ia mengucapkan doa: " Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari jin lelaki dan perempuan "
(Hadis Riwayat Abu Dawud)
Jin juga sangat suka tinggal di lubang-lubang. Oleh kerana itu dalam sebuah hadis dijelaskan yang maksudnya: "Janganlah kamu kencing dilubang."
(Hadis Riwayat An-Nas'i)
2. Jin ada yang muslim dan ada yang kafir.
Jin ada yang Islam dan ada yang kafir. Jin Islam pula ada yang taat dan soleh dan ada juga jin Islam yang suka buat maksiat sama juga seperti manusia, ada orang Islam yang soleh dan ada yang suka buat maksiat.
Jin kafir kebanyakkannya menjadi budak suruhan Iblis dan syaitan. Ahli sihir dan bomoh-bomoh kebanyakkannya menggunakan khidmat jin kafir atau syaitan untuk menjalankan kerja-kerja mereka untuk menyihir manusia atau membuat kerosakkan dimuka bumi dengan memecah-belahkan perpaduan umat Islam. Dengan melakukan pemujaan dan sajian-sajian tertentu.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Surah Adz-Dzariyat ayat 56)
Diriwayatkan dari Abi Said Al-Khudri, telah bersabda Rasulullah S.A.W maksudnya :
“Sesungguhnya di Madinah ada golongan jin yang telah menganut agama Islam. Barangsiapa yang melihat sesuatu dari golongan Awamir maka hendaklah ia mengarahkan ia keluar (sebanyak 3x). Jika jin itu enggan keluar bolehlah dibunuh selepas itu kerana ia adalah syaitan.”
Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang soleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeza-beza."
(Surah al-Jin ayat 11 )
Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara Nabi Sulaiman a.s.
Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu siang sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala."
(Surah Saba’ : 12 )
"Mereka (para jin itu) membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur. Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur".
(Surah Saba’ ayat 13)
Firman Allah S.W.T. maksudnya : “Dan ingatlah ketika Kami hadapkan sekumpulan jin kepadamu yang mendengarkan Al-Quran. Maka ketika mereka menghadiri pembacaannya lalu mereka berkata: `Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)’. Ketika pembacaan telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. Mereka berkata: `Wahai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan setelah Musa, yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Wahai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepada-Nya, nescaya Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih. Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah, maka dia tidak akan lepas dari azab Allah di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata’.” (Surah Al-Ahqaf ayat 29-32)
Jin memiliki roh dan jasad. Hanya saja mereka dapat berubah-ubah bentuk dan menyerupai sosok tertentu, serta mereka boleh masuk dari tempat manapun. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita agar menutup pintu-pintu rumah bila menjelang magrib dan baginda mengatakan: ‘Sesungguhnya syaitan tidak dapat membuka yang tertutup’.
Baginda memerintahkan agar kita menutup bekas-bekas air minuman dan menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala atasnya. Demikian pula bila seseorang masuk ke rumahnya kemudian membaca bismillah, maka syaitan mengatakan: ‘Tidak ada kesempatan menginap’. Jika seseorang makan dan mengucapkan bismillah, maka syaitan berkata: ‘Tidak ada kesempatan menginap dan bersantap malam’.”
Jin boleh wujud menyerupai seperti manusia dan binatang. Dapat berupa ular dan kalajengking, juga dalam wujud unta, lembu, kambing, kuda, bighal, keledai dan juga burung.
Kaum jin memiliki tempat tinggal yang berbeda-beda. Jin yang soleh bertempat tinggal di masjid dan tempat-tempat yang baik. Sedangkan jin yang jahat dan merusak, mereka tinggal di bilik mandi dan tempat-tempat yang kotor. Tulang dan kotoran hewan adalah makanan jin.
Di dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepada Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:
“Carikan beberapa buah batu untuk kugunakan bersuci dan janganlah engkau carikan tulang dan kotoran hewan.” Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata: “Aku pun membawakan untuknya beberapa buah batu dan kusimpan di sampingnya. Lalu aku menjauh hingga beliau menyelesaikan hajatnya.”
Aku bertanya: “Ada apa dengan tulang dan kotoran hewan?”
Baginda menjawab: “Keduanya termasuk makanan jin. Aku pernah didatangi rombongan utusan jin dari Nashibin, dan mereka adalah sebaik-baik jin. Mereka meminta bekal kepadaku. Maka aku berdoa kepada Allah untuk mereka agar tidaklah mereka melewati tulang dan kotoran melainkan mereka mendapatkan makanan.” (Hadis Riwayat Bukhari)
Dari Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, Rasulullah S.A.W bersabda maksudnya :
“Sesungguhnya jin Ifrit telah mengacau aku semalam supaya aku memutuskan solatku, dan sesungguhnya Allah membolehkan aku menguasainya. Maka aku berniat untuk mengikatnya di tiang mesjid sehingga orang ramai boleh melihatnya, kemudian aku teringat kata-kata saudaraku Sulaiman : 'Ya Tuhanku, ampunilah daku, berikanlah kepadaku kekuasaan yg tidak terdapat pada orang lain selain aku…maka Allah menolak jin itu dgn penuh kehinaan”
Dalam kitab Musnad Imam Ahmad meriwayatkan hadis Abu Musa, Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya:
“Rosaknya umatku sebab tusukan taun. Para sahabat bertanya: 'Wahai Rasulllah kalau tusukan kami telah mengerti, kemudian taun itu?' Rasulllah menjawab: 'Taun adalah tusukan saudara-saudaramu dari golongan jin”
(Ibnu As-Sir – jin mempunyai banyak gangguan : bisikan, tiupan, hembusan dan tusukan)
3. Rupa dan fizikal jin.
Pada asasnya rupa bentuk Jin tidaklah banyak berbeza daripada rupa bentuk manusia, iaitu mereka mempunyai jantina, mempunyai hidung mata, tangan, kaki, telinga dan sebagainya, sepertimana yang di miliki oleh manusia. Pada dasarnya 80 hingga ke 90 peratus jin menyerupai manusia. Cuma yang berbezanya fizikal jin adalah lebih kecil dan halus daripada manusia. Bentuk tubuh mereka itu ada yang pendek, ada yang terlalu tinggi dan ada bermacam-macam warna, iaitu putih, merah biru, hitam dan sebagainya. Jin yang kekal dalam keadaan kafir dan jin Islam yang fasik itu mempunyai rupa yang huduh dan menakutkan. Manakala jin Islam yang soleh pula mempunyai rupa paras yang elok.
Menurut sesetengah pendapat tinggi jin yang sebenarnya adalah kira-kira tiga hasta sahaja. Pengetahuan mereka lebih luas dan umurnya tersangat panjang dan ada yang beribu tahun umurnya. Kecepatan jin bergerak adalah melebihi gerak cahaya dalam satu saat. Memandangkan jin adalah terdiri daripada makluk yang seni dan tersembunyi, tidak zahir seperti manusia dan tidak sepenuhnya ghaib seperti malaikat, maka ruang yang kecil pun boleh di duduki oleh ramai jin dan ianya juga boleh memasuki dan menghuni tubuh badan manusia.
Alam kediaman jin ialah di lautan, daratan, di udara dan di Alam Mithal iaitu suatu alam di antara alam manusia dan alam malaikat. Jika di berikan oleh Allah kepada kita melihat jin, sudah tentulah kita akan melihat jarum yang dijatuhkan dari atas tidak akan jatuh ke bumi , tetapi hanya jatuh di atas belakang jin, disebabkan terlalu banyaknya jumlah mereka.
4. Qarin.
Qarin adalah sejenis jin yang berdamping dengan manusia. Qarin di sini adalah makhluk halus (dikalangan jin) yang mengiringi kelahiran seseorang bayi. Qarin suka menghasut manusia kearah kejahatan, melainkan qarin Nabi S.A.W. yang telah ditundukkan oleh baginda.
Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Tidak ada sesiapa diantara kamu melainkan baginya ditugaskan Qarin dari kalangan Jin, Mereka berkata : 'Walaupun kamu Ya Rasulullah?', Baginda menjawab : 'Walaupun Aku, akan tetapi Allah menolongku dan aku selamat darinya (atau - mengIslamkannya), maka dia hanya akan memerintahku melakukan perkara yang baik" (Hadis Riwayat Muslim)
Jika seorang muslim itu bertakwa jin pendampingnya (qarin) akan terdorong untuk masuk Islam dan menjadi jin yang bertakwa.
Menurut Muhammad Isa Dawud dalam bukunya Dialog dengan Jin Islam, Qarin Rasulullah S.A.W. bernama Habib al-Huda berumur panjang dan masih hidup dan menjadi guru mengajar hadis dan tafsir kepada jin-jin Islam , beliau tinggal di Baqi' Arab Saudi.
Sahabat yang dikasihi,
Berdasarkan huraian di atas jelaslah kepada kita bahawa terdapat perbezaan di antara Iblis, syaitan dan jin. Walaubagaimana pun ketiga-tiga makhluk ini iaitu Iblis, syaitan dan jin kafir adalah musuh kita yang paling utama dan perlulah kita berhati-hati jangan sampai kita dipengaruhi oleh makhluk yang jahat ini.
Ingatlah! Semua bentuk maksiat dan dosa, sifat-sifat mazmumah, pengaruh sihir, hasad dengki, marah, buruk sangka, sifat kecewa dan putus asa semuanya berpunca daripada bisikan, gangguan dan hasutan samaada daripada Iblis, syaitan dan jin-jin kafir kesemua mereka ini mengajak manusia ke neraka bersama-sama dengan mereka. Hanya orang-orang yang beriman dan bertakwa sahaja akan mampu menghadapi segala tipu helah dan ajakan Iblis dan syaitan laknatullah.
Inilah Perbeda’an Jin, Setan, dan Iblis (Lengkap)
Masuk-islam.com – Sudah tahukah anda pengertian Jin,Setan dan Iblis serta Perbedaan Jin, Iblis dan Syetan? Mari kita lihat pembahasan berikut ini!
A. Jin
Menurut Ibnu Aqil sebagaimana dikutip asy-Syibli dalam bukunya Akam al-Marjan fi Ahkam al- Jann, mengatakan bahwa pengertian Jin menurut bahasa artinya yang tersembunyi, terhalang, tertutup. Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia.Oleh karena itu, bayi yang masih berada di dalam perut ibu, disebut janin (kata janin dan jin memiliki kata dasar yang sama yakni jann) karena ia tidak dapat dilihat dengan mata. Demikian juga orang gila dalam bahasa Arab disebut dengan majnun (dari kata jann juga) karena akal sehatnya sudah tertutup dan terhalang.
Jin diciptakan dari bahan dasar api, sebagaimana yang Allah Subhanahu wa Ta’ala firmankan,
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ كَالْفَخَّارِ (14) وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ(15 “Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.” (QS. Ar-Rahman: 14 – 15)
Jin memiliki kesamaan dengan manusia dalam dua hal:
- Jin memiliki akal dan nafsu, sebagaimana manusia juga memiliki akal dan nafsu.
- Jin mendapatkan beban perintah dan larangan syariat, sebagaimana mausia juga mendapatkan beban perintah dan larangan syariat.
Sedangkan perbedaan jin dengan mansuia yang paling mendasar adalah dari asal penciptaan dan kemampuan bisa kelihatan dan tidak.
Dinamakan jin, karena memiliki sifat ijtinan (Arab: اجتنان), yang artinya tersembunyi dan tidak kelihatan. Manusia tidak bisa melihat jin dan jin bisa melihat manusia. Allah berfirman,
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ “Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu di suatu keadaan yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27)
B. Setan
Kata syaithan, dalam bahasa Arab berasal dari kata syathona yang berarti ba’uda (jauh, yakni yang selalu menjauhkan manusia dari kebenaran). Kemudian kata syaithan ini digunakan untuk setiap mahluk berakal yang durhaka dan membangkang (kullu ‘aat wa mutamarrid).Setan adalah sifat untuk menyebut setiap makhluk yang jahat, membangkang, tidak taat, suka membelot, suka maksiat, suka melawan aturan, atau semacamnya.
Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan,
الشيطان في لغة العرب يطلق على كل عاد متمرد “Setan dalam bahasa Arab digunakan untuk menyebut setiap makhluk yang menentang dan membangkang.” (Alamul Jinni was Syayathin, Hal. 16).
C. Iblis
Adapun Iblis terambil dari kata al-balas yang berarti orang yang tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira ‘indah), atau terambil dari kata ablasa yang berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara).Disebut iblis (putus asa) karena mereka merasa putus asa dengan rahmat Allah, juga disebut iblis lantaran mereka tidak pernah berbuat kebaikan sedikitpun. Menurut satu riwayat, dahulunya iblis ini bernama Naail, akan tetapi sejak ia membangkang dan menolak perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia dirubah nama menjadi syaithan.
Iblis adalah nama salah satu jin yang menjadi gembongnya para pembangkang. Dalil bahwa iblis dari golongan jin adalah firman Allah,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ “Ingatlah ketika Kami berkata kepada para maialakt, ‘Sujudlah kallian kepada Adam!’ maka mereka semua-pun sujud kecuali Iblis. Dia dari golongan jin dan membangkang dari perintah Allah.” (QS. Al-Kahfi: 50)
Iblis juga memiliki keturunan, sebagaimana umumnya jin lainnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ “Iblis itu dari golongan jin, dan dia membangkang terhadap perintah Rab-nya. Akankah kalian menjadikan dia dan keturunannya sebagai kekasih selain Aku, padahal mereka adalah musuh bagi kalian…” (QS. Al-Kahfi: 50)
D. PERBEDAAN JIN, SETAN DAN IBLIS
Tidak semua jin adalah Setan (syaitan). Karena, jin juga ada yang shaleh, ada yang mukmin. Jadi setan hanyalah ditujukkan untuk jin yang membangkang (kafir, munafik, musyrik dst). Demikian juga tidak semua setan adalah jin. Karena dalam surat an-Nas ditegaskan, bahwa setan juga ada dari golongan manusia. Setiap manusia yang membangkang, durhaka dan selalu menjauhkan manusia lainnya dari petunjuk Allah, mereka dinamakan syaithan.Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.(al-Jin 72:11)
Dilihat dari struktur kalimat, atau dalam tinjauan kaidah sharfiyah, setan (syaitan) merupakan bentuk kalimat isim ‘alam (nama sesuatu) dia adalah laqab (gelar) yang diberikan Allah kepada setiap mahluk yang berakal (jin dan manusia) yang membangkang terhadap perintah Allah. Oleh karenanya penyebutan syaitan (setan) dapat dikenakan kepada jin dan manusia sebagaimana tersurat dalam ayat-ayat diatas.
Merujuk kepada kisah Adam dan Iblis dari ayat 12-20 surat al-‘Araf, gelar setan diberikan Allah untuk pertama kalinya kepada Iblis tatkala dia menyatakan alasan penolakan untuk sujud kepada Adam. Dan pada surat Thaha 20:117 , Allah memberi peringatan kepada Adam bahwa mahluk yang terkutuk itu akan menjadi musuh Adam dan Istrinya. Dan pada surat Yasin 36:60 , Allah menegaskan kembali gelar setan diberikan kepada musuh Adam tersebut dan dijadikan peringatan bagi anak cucu Adam. Berikut runtut ayat-ayat dimaksud yang artinya;
1. Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. Allah berfirman: “Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka ke luarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina”. Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”. Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh.” Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Allah berfirman: “Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barang siapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahanam dengan kamu semuanya”. (Dan Allah berfirman): “Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang dzalim”. Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. (Al-‘Araf 7:12-20)
2. Maka kami berkata: “Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka.(Thaha 20:117)
3. Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”, (Yasin 36: 60)
Kesimpulan : Jin yang ingkar kepada allah dinamakan setan, sedangkan makhluk yang pertama kali disebut setan adalah iblis, dengan kata lain : iblis itu makhluknya sedangkan setan adalah sifatnya.Itulah pembahasan lengkap mengenai Jin, Iblis dan Syetan, Semoga Bermanfaat!
Siapa Qarin di Sisi Manusia?
Siapakah Qarin? Tentu ramai
daripada kita telah tahu tentang kewujudan qarin ini tetapi kemungkinan
ada yang masih tidak mengetahui tentang Qarin ini. Hakikatnya, begitulah
kehendak Allah SWT bahawa setiap manusia yang dilahirkan sehinggalah
matinya anak Adam, kita mempunyai satu jin kafir yang menjadi peneman ke
mana sahaja kita pergi samada siang mahupun.
Qarin ini akan mengajak kita melakukan
kejahatan dan menahan daripada melakukan ketaatan kepada Allah SWT.
Oleh kerana ia terlalu rapat dengan manusia maka ianya digelar Qarin
atau Jin pendamping manusia.
Qarin dijadikan Allah sebagai pendamping setiap manusia
Oleh yang demikian, maka Allah mengutuskan pula malaikat yang
mengajak manusia ke arah kebaikan dan mencegah daripada melakukan
kejahatan. Maka manusialah pula yang membuat pilihan sama ada mentaati
arahan malaikat ataupun jin qarin.
Rasulullah SAW ada bersabda :
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدً إِلَّا وَمَعَهُ قَرِينُهُ مِنَ الجِنِّ وَقَرِينُهُ مِنَ المَلَائِكَةِ قَالُوا وَإِيَّاكَ يَا رسولَ اللهِ قَالَ وَإِيَّايَ وَلَكِنِّ اللهَ تعالى أَعَانَنِي عليه فَأَسْلَمَ فَلَا يَأْمُرُنِي إِلَّا بِخَيْرٍ
“Setiap kamu ada Qarin
daripada bangsa jin, dan juga Qarin daripada bangsa malaikat. Mereka
berkata, “Engkau juga ya Rasulullah “ sabdanya “ Ya aku juga ada, tetapi
Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuIslamkan dan
menyuruh aku dalam hal kebajikan sahaja.”
(Abdullah bin Mas’ud RA)
Qarin adalah jin yang dicipta oleh
Allah sebagai pendamping manusia. Boleh dikatakan ianya sebagai
“kembar” setiap manusia. Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini
pasti ada qarinnya sendiri. Rasulullah SAW sendiri tidak terkecuali.
Cuma bezanya, qarin Rasulullah adalah muslim. Manakala yang lainnya
adalah kafir.
Qarin mendorong manusia ke arah kejahatan (gambar hiasan sahaja)
Pada umumnya qarin yang kafir ini
kerjanya mendorong manusia membuat kejahatan. Sebagai contoh dalam
situasi kita hari ini, qarin akan sering membisikkan was-was,
melalaikan solat, berasa berat hendak membaca al-Quran, terasa manisnya
tatkala melakukan maksiat dan sebagainya. Malah ia akan bekerja sekuat
tenaga untuk menghalang dampingannya daripada membuat ibadah dan
kebaikan.
Maka dengan itu, untuk mengimbangi
usaha qarin ini lalu Allah utuskan malaikat. Ia akan membisikkan hal-hal
kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Maka terpulanglah kepada
setiap manusia membuat pilihan mengikut pengaruh mana yang lebih kuat.
Amalan zikir menjadi pendinding manusia daripada gangguan syaitan
Walau bagaimanapun orang-orang Islam mampu menguasai dan menjadikan pengaruh qarinnya lemah tidak berdaya. Caranya dengan membaca “Bismillah” sebelum melakukan sebarang pekerjaan, banyakkan berzikir, membaca al-Quran dan taat melaksanakan perintah Allah.
Sayyidatina Aisyah menceritakan bahawa pada suatu malam Rasulullah SAW keluar dari rumahnya (Aisyah), lalu Aisyah berkata:
“Aku merasa cemburu.” tiba-tiba
Baginda berpatah balik dan bertanya: “Wahai Aisyah apa yang terjadi,
apakah yang menyebabkan engkau cemburu?”
Maka Aisyah berkata: “Bagaimana aku tidak cemburu orang yang seumpama engkau ya Rasulullah.”
Sabda Baginda: “Apakah engkau telah dikuasai oleh syaitan?” Aisyah bertanya lagi : “Apakah aku juga mempunyai syaitan?”
Sabda Baginda: “Setiap insan ada syaitan, iaitu Qarin.” Aisyah bertanya : “Adakah engkau pun ada syaitan ya Rasulullah?”
Jawab Baginda: “Ya, tetapi Allah membantuku sehingga Qarinku telah masuk Islam.” (Hadis Riwayat Muslim)
Di dalam hadis lain daripada Ibnu Umar RA, sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
فُضِّلْتُ عَلَى آدَمَ بِخَصْلَتَيْنِ كَانَ شَيْطَانِي كَافِرًا فَأَعَانَنِي اللهُ عَلَيْهِ حَتَّى أَسْلَمَ وَكَانَ أَزْوَاجِي عَوْنًا لِي وَكَانَ شَيْطَانُ آدَمَ كَافِرًا وَزَوْجَتُهُ عَوْنًا على خَطِيئَتِهِ
“Aku dilebihkan daripada Nabi Adam AS dengan dua perkara, iaitu pertama syaitanku kafir lalu Allah menolong aku sehingga dia Islam. Kedua, para isteriku membantu akan daku tetapi syaitan Nabi Adam tetap kafir dan isterinya membantunya membuat kesalahan.” (Riwayat Baihaqi)
Ibn Muflih al-Muqaddasi pula
menceritakan: “Suatu ketika syaitan yang mendampingi orang yang beriman,
bertemankan syaitan yang mendampingi orang kafir. Syaitan yang
mengikuti orang beriman itu kurus, sedangkan yang megikuti orang kafir
itu gemuk.
Maka ditanya mengapa engkau kurus?
Jawab syaitan tadi “Bagaimana aku tidak kurus, apabila tuanku masuk ke
rumah dia berzikir, tatkala makan dia ingat Allah, apabila minum pun
begitu.” Sebaliknya syaitan yang mengikuti orang kafir itu pula berkata:
“Aku sentiasa makan bersama dengannya dan begitu juga minum.”
Seterusnya, Qarin hanya akan berpisah
dengan “kembar”nya hanya apabila manusia itu meninggal dunia. Roh
manusia akan ditempatkan di alam barzakh, sedangkan qarin terus hidup
kerana lazimnya umur jin adalah panjang.
Walau bagaimanapun, apabila tiba hari
akhirat nanti maka kedua-duanya akan dihadapkan ke hadapan Allah untuk
diadili. Tetapi qarin akan berlepas tangan dan tidak bertanggungjawab
atas kesesatan atau kederhakaan manusia.
Oleh yang demikian, sebagai manusia
biasa pastinya kita tidak akan terlepas daripada melakukan kesilapan.
Manusia yang diberi akal oleh Allah untuk berfikir mana baik dan buruk.
Andai kita terpesong, maka tugas kita dianggap belum selesai jika tidak
kembali kepada Allah kerana di akhirat nanti kita akan disoal olehNya
tetapi Qarin terlepas.. maka siapakah yang rugi di sini.
Renung-renungkanlah…
QARIN? Apa itu QARIN?
Qarin adalah jin yang dicipta oleh Allah sebagai pendamping manusia. Boleh dikatakan ia sebagai "kembar" manusia. Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini pasti ada qarinnya sendiri. Rasulullah s.a.w. sendiri tidak terkecuali. Cuma bezanya, qarin Rasulullah adalah muslim. Manakala yang lainnya adalah kafir.
Pada umumnya qarin yang kafir ini kerjanya mendorong dampingannya membuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan solat, berat nak baca al-Quran dan sebagainya. Malah ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan.
Untuk mengimbangi usaha qarin ini Allah utuskan malaikat. Ia akan membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Maka terpulanglah kepada setiap manusia membuat pilihan mengikut pengaruh mana yang lebih kuat. Walau bagaimanapun orang-orang Islam mampu menguasai dan menjadikan pengaruh qarinnya lemah tidak berdaya.
Caranya dengan membaca "Bismillah" sebelum melakukan sebarang pekerjaan, banyak berzikir, membaca al-Quran dan taat melaksanakan perintah Allah.
Sabda Rasulullah s.a.w. daripada Abdullah Mas'ud r.a. maksudnya: "Setiap kamu ada Qarin daripada bangsa jin, dan juga Qarin daripada bangsa malaikat. Mereka bertanya: "Engkau juga ya Rasulullah." Sabdanya: "Ya aku juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan sahaja."
(Riwayat Ahmad dan Muslim)
Aisyah r.ha. menceritakan bahawa pada suatu malam Rasulullah s.a.w. keluar dari rumahnya (Aisyah), Aisyah berkata: "Aku merasa cemburu." tiba-tiba Baginda berpatah balik dan bertanya: "Wahai Aisyah apa sudah jadi, apakah engkau cemburu?" Aku berkata: "Bagaimana aku tidak cemburu orang yang seumpama engkau ya Rasulullah." Sabda Baginda: "Apakah engkau telah dikuasai oleh syaitan?" Aku bertanya: "Apakah aku ada syaitan?" Sabda Baginda: "Setiap insan ada syaitan, iaitu Qarin." Aku bertanya lagi: "Adakah engkau pun ada syaitan ya Rasulullah?" Jawab Baginda: "Ya, tetapi Allah membantuku sehingga Qarinku telah masuk Islam."
(Riwayat Muslim)
Di dalam hadis lain daripada Ibnu Umar r.a., sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: "Aku dilebihkan daripada Nabi Adam a.s. dengan dua perkara, iaitu pertama syaitanku kafir lalu Allah menolong aku sehingga dia Islam. Kedua, para isteriku membantu akan daku tetapi syaitan Nabi Adam tetap kafir dan isterinya membantu ia membuat kesalahan."
(Riwayat Baihaqi)
Ibn Muflih al-Muqaddasi menceritakan: Suatu ketika syaitan yang mendampingi oran beriman, bertemankan syaitan yang mendampingi orang kafir. Syaitan yang mengikuti orang beriman itu kurus, sedangkan yang megikuti orang kafir itu gemuk. Maka ditanya mengapa engkau kurus, "Bagaimana aku tidak kurus, apabila tuanku masuk ke rumah dia berzikir, makan dia ingat Allah, apabila minum pun begitu." Sebaliknya syaitan yang mengikuti orang kafir itu pula berkata: "Aku sentiasa makan bersama dengannya dan begitu juga minum."
Qarin akan berpisah dengan "kembar"nya hanya apabila manusia meninggal dunia. Roh manusia akan ditempatkan di alam barzakh, sedangkan qarin terus hidup kerana lazimnya umur jin adalah panjang. Walau bagaimanapun, apabila tiba hari akhirat nanti maka kedua-duanya akan dihadapkan ke hadapan Allah untuk diadili. Tetapi qarin akan berlepas tangan dan tidak bertanggungjawab atas kesesatan atau kederhakaan manusia.
#Cuba Bayangkan sejenak tentang Kembar kita ini, terutamanya apabila kita terasa ingin melakukan perbuatan Dosa dan Kejahatan.
Sudah Pasti dia Gembira jika kita Tewas dengan Kejahatan dan Sedih jika kita berjaya Menangkis.
*Ingatlah ini dan berfikir tentang Apa yang akan kita lakukan.
JANGAN SEKALI KALI TEWAS DENGAN NYA DAN KEMBALI SETERUSNYA MENUJU DI DALAM JALAN ISLAM YANG SEBENAR !
والله اعلم
PENJELASAN QARIN (JIN) PENDAMPING MANUSIA
QARIN (JIN) PENDAMPING KEPADA MANUSIA | Ramai yang tertanya-tanya, apa
itu Qarin? Siapa itu Qarin? Benarkah Qarin adalah kembar kepada manusia?
Benarkah setiap manusia memiliki Qarin?
QARIN (Pendamping manusia)
Roh yang muncul dalam mimpi atau hadir semasa upacara pemujaan sebenarnya ‘qarin’.
BAGI setiap orang, mimpi merupakan sebahagian daripada permainan tidur
dan menjadi lebih dramatik apabila roh orang yang telah meninggal dunia
tiba-tiba menjelma dalam mimpi.
Malah tidak kurang juga yang menganggap mimpi sebagai medium untuk
seseorang dari alam lain memberitahu sesuatu kepada mereka yang masih
hidup.
Kita juga biasa mendengar pengamal perubatan tradisional atau bomoh
memperoleh ilmu, petunjuk atau ilham daripada roh para guru mereka
menerusi mimpi.
Dalam satu senario lain, orang tua-tua menceritakan bagaimana roh orang
yang telah meninggal dunia balik ke rumah untuk melihat ahli keluarganya
yang masih hidup di dunia.
KES PEMUJAAN
Penjelmaan semula roh bukan sahaja dipopularkan oleh filem-filem Asia
dan Hollywood seperti Ghost lakonan Demi Moore, bahkan meresap jauh ke
dalam sanubari sebahagian masyarakat Melayu beragama Islam.
Persoalannya, apakah sebenarnya yang dikatakan roh itu dan bagaimana ia boleh muncul semula di alam nyata?
"Apa yang didakwa roh itu sebenarnya qarin iaitu pendamping manusia yang terdiri daripada golongan jin.
"Qarin itulah yang selalu dipanggil dan dipuja dalam pelbagai acara pemujaan.
"Kadangkala qarin itu boleh menjelma dalam mimpi dengan menyerupai orang
yang telah mati," kata pengamal perubatan Islam terkenal, Dr. Amran
Kasimin.
Penjelasan itu membuka dimensi baru mengenai qarin dan roh yang sering saja disalahertikan.
Dalam bahasa Arab, qarin bermakna 'teman' atau 'rakan'.
Apa yang dimaksudkan dengan qarin di sini ialah roh-roh jahat daripada
kalangan makhluk halus yang selalunya menemani manusia sejak dari
kelahiran seseorang bayi sehinggalah dia meninggal dunia.
ORANG MATI
"Sekiranya ada orang mendakwa mendapat mimpi tentang kehadiran seseorang
yang telah meninggal dunia, itu sebenar adalah jelmaan qarin dan bukan
roh si mati," ungkap Amran.
Merungkai salah tanggapan masyarakat Melayu khususnya mengenai roh,
Amran menjelaskan bahawa tidak berlaku sama sekali pertemuan antara alam
roh dan alam nyata.
Jelas Amran, roh manusia yang telah meninggal dunia tidak akan kembali
bergaul dan berbual-bual seperti biasa dalam kehidupan harian manusia
termasuk melalui mimpi.
Tambahnya, alam roh dan alam manusia yang nyata ini tidak akan
bertembung sama sekali kerana terdapatnya alam barzakh yang menjadi
pemisah.
"Justeru, tidak terjadi perkara roh naik atau turun pada waktu-waktu tertentu seperti yang dipercayai oleh kita selama ini.
"Apa yang kita lihat itu sebenarnya qarin," tegasnya.
Menjelaskan lebih lanjut, Amran berkata, terdapat perbezaan jelas antara syaitan, jin dan qarin.
"Jin ini ada daripada golongan kafir dan ada pula yang beriman.
"Dikategorikan dalam jin kufur atau kafir ialah nama seperti Ifrit, syaitan dan qarin," jelas Amran.
Mengaitkan antara jin dan amalan pemujaan oleh bomoh bahkan kaki ekor,
Amran memberitahu, sudah menjadi sifat qarin untuk membuatkan manusia
percaya terhadap perkara khurafat seperti itu.
Ungkapnya, apa yang berlaku ketika amalan menurun ialah bomoh
menggunakan jin untuk memberitahunya apa yang sedang berlaku sahaja.
QARIN KEMBAR SETIAP MANUSIA
"Bagi perkara-perkara yang lepas, bomoh tersebut mengetahuinya melalui
qarin. Ini kerana qarin adalah satu-satunya makhluk yang paling akrab
dengan manusia.
"Dia seperti menjadi kembar manusia dan kerana itulah qarin boleh memberitahu perkara lampau mengenai seseorang," kata Amran.
Bukan sekadar itu, keberkesanan amalan sihir yang menggunakan darah
orang mati dibunuh juga berlaku atas 'campur tangan' qarin si mati.
Menyentuh mengenai gambaran qarin, Amran menjelaskan ia sesuatu yang di
luar kemampuan manusia untuk menzahirkannya melalui pemikiran biasa.
Namun menurutnya, kemungkinan qarin menyerupai manusia kerana secara logiknya, ia umpama kembar manusia.
Qarin sentiasa berada di samping manusia. Kerana itu dia amat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan orang berkenaan.
"Qarin tidak seperti jin atau syaitan lain yang menjelma sebagai haiwan
atau pokok kerana ia secara harfiahnya adalah pendamping manusia," kata
Amran.
Apa yang jelas, kewujudan qarin sama seperti jin dan syaitan lain iaitu
berusaha untuk menyesatkan manusia sehinggalah manusia itu meninggal
dunia, barulah qarin ini akan terpisah dengan manusia.
Hal ini turut ditegaskan dalam hadis Riwayat Ahmad dan Muslim bahawa
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setiap kamu ada qarin daripada golongan jin
dan juga qarin golongan bangsa malaikat.
"Mereka bertanya: "Engkau juga ya Rasulullah." Sabda baginda: "Ya aku
juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga qarin itu dapat aku
Islamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan."
Tiada ulasan:
Catat Ulasan