12 Persamaan Syi’ah dengan Yahudi
Ahad 13 Muharram 1435 / 17 November 2013 07:30Oleh: Muhammad Faisal, S.Pd, M.MPd(Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat)
1. YAHUDI telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syiah, mereka punya Al-Qur’an hasil kerajinan tangan mereka yakni “Mushaf Fathimah” yang tebalnya 3 kali Al-Qur’an kaum Muslimin. Mereka menganggap ayat Al-Qur’an yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan menuduh sahabat menghapus sepuluh ribu ayat lebih.
2. Yahudi menuduh Maryam yang suci berzina (QS. Maryam: 28), Syiah melakukan hal yang sama terhadap istri Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam, ‘Aisyah —radhiallohu ‘anha— sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syiah) dalam Tafsir Al-Qummi (II/34).
3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (QS. Al-Baqarah: 80). Syiah lebih dahsyat lagi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah,” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).
4. Yahudi meyakini, Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu padahal Allah tadinya tidak tahu, begitu juga dengan Syiah. Orang-orang Syiah menyebutnya sebagai akidah al bada’. Abu Abdillah berkata, “Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Alloh.” (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331).
Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Alloh yang telah berfirman, “Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Alloh.” (QS. An-Naml: 65)
Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syiah berkata di dalam bukunya, “Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka.” (Al Kafi: 1/261).
5. Yahudi berkata, “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syiah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya.”
6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim. Demikian pula Syiah, mereka menghalalkan darah Ahlussunnah/Sunni.
7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Alloh mengutus Dajjal. Syiah Rafidhah mengatakan, ”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”
8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam, bukan keturunan Nabi Musa ‘alahis salam. Demikian pula orang-orang Syiah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein radhiyallohu ‘anhu, bukan Al Hasan radhiyallohu ‘anhu.
Dalam riwayat orang-orang Syiah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad —‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Alloh —Tabaraka wa Ta’ala— menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein —‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun —‘alaihimas salam.”
9. Syiah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam QS. Al Maidah: 12.
10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syiah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallohu ‘alaihi wasallam, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallohu ‘anhu.”
Inilah Syiah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibril ‘alaihis salam berkhianat, padahal Alloh Azza wa Jalla telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya, “Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (QS. As-Syu’ara: 193)
11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Alloh Azza wa Jalla, artinya: “Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah: 82)
Demikian pula dengan orang-orang Syiah, sangat memusuhi Ahlus Sunnah wal Jamaah, bahkan menganggap mereka sebagai najis.
12. Yahudi dan Syiah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian. Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an, “’Uzair anak Alloh.” (Qs. At-Taubah: 30)
Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat. Demikian pula dengan Syiah, Anda dapat melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali radhiyallohu ‘anhu dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla bersatu dalam dzat mereka.
Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir.
Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syiah dalam hal etika. Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani pun ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban mereka, “Para penolong ‘Isa.” Dan ketika orang-orang Syiah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.” []
Gadis Bangga Upload 3 Gambar Didukung Pakwe Dalam Facebook
Inilah generasi sekarang generasi dunia tanpa sempadan tiada lagi perasaan malu.
Biasalah time bercinta kentut pun bau wangi bila dah kahwin nanti mula tunjuk
perangai sebenarnya.
Memang dahagakan kasih sayang.Jadi ia perkara normal budak-budak zaman
sekarang bercinta seperti ini jangan hairan jika kes buang bayi makin menjadi-jadi
Description : Inilah generasi sekarang generasi dunia tanpa sempadan tiada lagi perasaan malu. Biasalah tim...
Rating : 5
Difitnah menyihir suami
SAYA janda anak empat berumur 35 tahun dan suami
berumur 24 tahun. Dia suami baru saya selepas setahun saya bercerai
dengan suami terdahulu. Empat anak saya dipelihara keluarga bekas suami.
Untuk pengetahuan, perkenalan saya dan suami berlaku secara tidak sengaja di laman Facebook. Kami hanya berhubung di inbox message dan dari situ saya menceritakan segala masalah yang pernah saya lalui termasuklah mengenai kisah penceraian saya.
Atas dasar simpati dan kasih sayang yang semakin bertaut, dia ajak saya berjumpa dan terjalinlah hubungan antara kami. Tidak sampai setahun, kami pun bernikah tetapi di daerah kelahiran saya di Pulau Pinang tanpa pengetahuan ibu bapa mahu pun adik beradiknya.
Saya terpaksa menurut kehendak suami yang mahu merahsiakan perhubungan kami dengan keluarganya kerana saya takut kehilangannya.
Menurut suami, keluarga pasti tidak merestui perhubungan kami kerana dia masih muda, anak bongsu dalam keluarga manakala saya seorang janda dan lebih berusia daripadanya. Dia berjanji apabila tiba masa sesuai, dia akan menceritakan mengenai perkahwinan kami.
Sebenarnya doktor, kami berdosa kerana melakukan hubungan terlarang dan saya hamil dua bulan ketika bernikah dengan suami.
Perkahwinan kami mengikut prosedur negara ini dan diketahui keluarga saya. Bulan berganti bulan, suami masih belum berterus terang dengan ibu bapanya. Dia selalu balik ke kampung keluarganya tanpa saya tetapi setiap kali dia kembali apabila saya bertanya adakah dia berterus terang, dia beritahu belum sesuai.
Saya amat tertekan dengan situasi ini tambahan pula kandungan semakin membesar.
Entah macam mana kakak dan abangnya mengetahui perihal perkahwinan kami. Mereka pujuk suami pulang ke kampung untuk berbincang.
Balik sahaja dari kampung, suami terus keluar dari rumah tanpa memberikan penjelasan. Saya merayu kepada suami tetapi dia tidak mahu bercakap apa-apa.
Saya kejar suami sehingga dia balik ke rumah sewa lamanya. Dari pagi sehingga petang saya tunggu suami keluar tapi dia tidak endahkan saya. Telefon dan mesej tidak berjawab. Saya menangis dan merayu sehingga saya penat dan akhirnya balik ke rumah dengan perasaan hampa.
Esoknya saya ke sana lagi. Kawan serumah suami beritahu suami sudah pindah tetapi saya tahu suami saya masih ada di dalam rumah dan sengaja tidak mahu berjumpa.
Saya cari contact kakak dan abangnya menerusi Facebook dan apabila dapat berhubung kakaknya menjawab yang saya telah menyihir suami sehingga berkahwin dengan saya.
Ya ALLAH... saya terduduk. Mereka menghasut suami dengan mengatakan anak dalam kandungan saya bukan anak suami. Dan suami bernikah dengan saya kerana sihir. Kononnya suami tersedar selepas berubat di kampung.
Saya hantar mesej merayu suami jangan buat saya begini. Saya pernah melalui perceraian sebelum ini dan saya tidak sanggup mengharunginya sekali lagi dalam keadaan saya mengandungkan anaknya. Tetapi suami tidak menjawab soalan saya.
Saya pulang dengan hampa. Ketika itu kandungan saya masuk lima bulan.
Kini sudah lapan bulan dan suami langsung tidak pulang menjenguk saya. Saya bekerja kilang dan terpaksa berulang alik naik motor seorang diri untuk bekerja. Dalam keadaan mabuk hamil saya terpaksa juga bekerja demi mencari wang untuk bersalin nanti.
Saya benar-benar tertekan dan tidak tahu apa saya perlu lakukan. Saya hanya mampu menangis. Makan minum saya sudah tidak menentu tapi saya perlu teruskan hidup untuk anak kami.
Zai,
Pulau Pinang
APA KATA PAKAR oleh Dr HM Tuah Iskandar al-Haj
Berhentilah menangis kerana ia tidak baik untuk janin dalam kandungan. Sesuatu yang kita lakukan, akuilah kesan dan akibatnya. Bersedih tidak akan membawa kepada sebarang keuntungan sebaliknya masalah akan semakin kusut.
Sangat ramai orang yang hujungnya menghubungi saya atas masalah yang sama. Saya menjadi sangat pelik memikirkan bagaimanalah orang kita terlalu mudah mengambil keputusan yang selalu bertentangan dengan adat kebiasaan, budaya, malah agama.
Ceritanya sama sahaja; gagal perkahwinan pertama, maka mencari alternatif di laman sosial, kemudian menjadi mesra lalu berjumpa. Tidak lama kemudian cinta pun berputik lalu tidak segan-segan melakukan seks haram. Seterusnya hamil sedang si lelaki berkenaan mula berubah. Tragedi pun bermula dan airmata pun tidak sudah-sudah ditumpahkan.
Keadaan serupa ini sudah terlalu kerap dipaparkan dalam drama-drama Melayu tetapi orang masih berbuat kesilapan yang sama juga.
Memang tidak dinafikan masalah anda sangat berat. Manakan tidak, bakal melahirkan anak tanpa suami di sisi meskipun anda telah berkahwin secara sah. Pada saya anda telah melakukan segala-galanya untuk mendapatkannya kembali, maka berhentilah daripada terus menagih kasih.
Andainya keluarga suami sendiri sudah tidak dapat bersikap adil, dan suami juga menjauhkan diri beralihlah kepada keluarga sendiri. Selalunya dalam hal begini keluarga akan berpihak kepada diri kita, sebagaimana keluarga suami sedang berpihak kepadanya sekarang.
Melalui campur tangan keluarga, suami boleh dicari.
Terlalu banyak kesilapan yang anda lakukan dalam perkahwinan kedua ini.
Sepatutnya sebagai orang yang pernah mengalami masalah perceraian dan lebih matang. Perkahwinan rahsia memang membawa akibat yang besar, lebih besar apabila meninggal dunia.
Cuba fikir apa akan jadi pada anda dan anak yang dikandung andainya suami meninggal dunia, sedang tiada siapa tahu akan perkahwinan ini.
Bukankah lebih baik hidup menjanda daripada berkahwin lagi dengan orang yang tidak pasti? Anda hanya mengenalinya melalui laman sosial dan berkahwin dengannya melalui syarat yang tidak boleh diterima, sebab bukankah sunah mewar-warkan perkahwinan, bukan merahsiakannya?
Perkara yang telah berlalu biarkanlah, sekarang bersedia dengan kekuatan mental untuk berdepan dengan masalah yang berbangkit ini. Selain meminta bantuan keluarga, anda boleh memfailkan kes ini di pejabat agama. Ikut semua yang dinasihati, dalam kata lain bertindak mengikut saluran undang-undang.
Usah pergi lagi ke rumah sewanya, merayu dan menangis, itu sangat buruk. Ia juga boleh menyebabkan orang berfikir macam-macam tentang anda, hujungnya anda juga yang akan dipersalahkan.
Dalam keadaan sekarang menjaga maruah diri adalah lebih penting daripada mendapatkan suami.
Bukankah anda dituduh menyihirkan suami?
Jika terus bertindak gila, perkataan-perkataan yang tidak molek akan semakin anda perolehi. Dia seorang yang muda, mungkin juga dia mengahwini anda bukan atas dasar cinta, maklumlah orang muda biasanya banyak pilihan, apalagi setelah mendapat nikmatnya hubungan seksual sebelum bernikah lagi.
Dan usahlah terlalu risau, saya percaya apabila anak lahir nanti, suami akan kembali.
Meskipun anak itu anak luar nikah tetapi dia adalah dari zuriat suami, bukan?
Walaupun sekarang ini anda dituduh macam-macam tentang status anak itu tetapi anda dan suami sangat mengetahuinya, bahawa anak itu adalah anak anda berdua. Dia akan teruja untuk melihat zuriatnya kelak dan perhubungan insya-ALLAH akan terjalin kembali.
Untuk pengetahuan, perkenalan saya dan suami berlaku secara tidak sengaja di laman Facebook. Kami hanya berhubung di inbox message dan dari situ saya menceritakan segala masalah yang pernah saya lalui termasuklah mengenai kisah penceraian saya.
Atas dasar simpati dan kasih sayang yang semakin bertaut, dia ajak saya berjumpa dan terjalinlah hubungan antara kami. Tidak sampai setahun, kami pun bernikah tetapi di daerah kelahiran saya di Pulau Pinang tanpa pengetahuan ibu bapa mahu pun adik beradiknya.
Saya terpaksa menurut kehendak suami yang mahu merahsiakan perhubungan kami dengan keluarganya kerana saya takut kehilangannya.
Menurut suami, keluarga pasti tidak merestui perhubungan kami kerana dia masih muda, anak bongsu dalam keluarga manakala saya seorang janda dan lebih berusia daripadanya. Dia berjanji apabila tiba masa sesuai, dia akan menceritakan mengenai perkahwinan kami.
Sebenarnya doktor, kami berdosa kerana melakukan hubungan terlarang dan saya hamil dua bulan ketika bernikah dengan suami.
Perkahwinan kami mengikut prosedur negara ini dan diketahui keluarga saya. Bulan berganti bulan, suami masih belum berterus terang dengan ibu bapanya. Dia selalu balik ke kampung keluarganya tanpa saya tetapi setiap kali dia kembali apabila saya bertanya adakah dia berterus terang, dia beritahu belum sesuai.
Saya amat tertekan dengan situasi ini tambahan pula kandungan semakin membesar.
Entah macam mana kakak dan abangnya mengetahui perihal perkahwinan kami. Mereka pujuk suami pulang ke kampung untuk berbincang.
Balik sahaja dari kampung, suami terus keluar dari rumah tanpa memberikan penjelasan. Saya merayu kepada suami tetapi dia tidak mahu bercakap apa-apa.
Saya kejar suami sehingga dia balik ke rumah sewa lamanya. Dari pagi sehingga petang saya tunggu suami keluar tapi dia tidak endahkan saya. Telefon dan mesej tidak berjawab. Saya menangis dan merayu sehingga saya penat dan akhirnya balik ke rumah dengan perasaan hampa.
Esoknya saya ke sana lagi. Kawan serumah suami beritahu suami sudah pindah tetapi saya tahu suami saya masih ada di dalam rumah dan sengaja tidak mahu berjumpa.
Saya cari contact kakak dan abangnya menerusi Facebook dan apabila dapat berhubung kakaknya menjawab yang saya telah menyihir suami sehingga berkahwin dengan saya.
Ya ALLAH... saya terduduk. Mereka menghasut suami dengan mengatakan anak dalam kandungan saya bukan anak suami. Dan suami bernikah dengan saya kerana sihir. Kononnya suami tersedar selepas berubat di kampung.
Saya hantar mesej merayu suami jangan buat saya begini. Saya pernah melalui perceraian sebelum ini dan saya tidak sanggup mengharunginya sekali lagi dalam keadaan saya mengandungkan anaknya. Tetapi suami tidak menjawab soalan saya.
Saya pulang dengan hampa. Ketika itu kandungan saya masuk lima bulan.
Kini sudah lapan bulan dan suami langsung tidak pulang menjenguk saya. Saya bekerja kilang dan terpaksa berulang alik naik motor seorang diri untuk bekerja. Dalam keadaan mabuk hamil saya terpaksa juga bekerja demi mencari wang untuk bersalin nanti.
Saya benar-benar tertekan dan tidak tahu apa saya perlu lakukan. Saya hanya mampu menangis. Makan minum saya sudah tidak menentu tapi saya perlu teruskan hidup untuk anak kami.
Zai,
Pulau Pinang
APA KATA PAKAR oleh Dr HM Tuah Iskandar al-Haj
Berhentilah menangis kerana ia tidak baik untuk janin dalam kandungan. Sesuatu yang kita lakukan, akuilah kesan dan akibatnya. Bersedih tidak akan membawa kepada sebarang keuntungan sebaliknya masalah akan semakin kusut.
Sangat ramai orang yang hujungnya menghubungi saya atas masalah yang sama. Saya menjadi sangat pelik memikirkan bagaimanalah orang kita terlalu mudah mengambil keputusan yang selalu bertentangan dengan adat kebiasaan, budaya, malah agama.
Ceritanya sama sahaja; gagal perkahwinan pertama, maka mencari alternatif di laman sosial, kemudian menjadi mesra lalu berjumpa. Tidak lama kemudian cinta pun berputik lalu tidak segan-segan melakukan seks haram. Seterusnya hamil sedang si lelaki berkenaan mula berubah. Tragedi pun bermula dan airmata pun tidak sudah-sudah ditumpahkan.
Keadaan serupa ini sudah terlalu kerap dipaparkan dalam drama-drama Melayu tetapi orang masih berbuat kesilapan yang sama juga.
Memang tidak dinafikan masalah anda sangat berat. Manakan tidak, bakal melahirkan anak tanpa suami di sisi meskipun anda telah berkahwin secara sah. Pada saya anda telah melakukan segala-galanya untuk mendapatkannya kembali, maka berhentilah daripada terus menagih kasih.
Andainya keluarga suami sendiri sudah tidak dapat bersikap adil, dan suami juga menjauhkan diri beralihlah kepada keluarga sendiri. Selalunya dalam hal begini keluarga akan berpihak kepada diri kita, sebagaimana keluarga suami sedang berpihak kepadanya sekarang.
Melalui campur tangan keluarga, suami boleh dicari.
Terlalu banyak kesilapan yang anda lakukan dalam perkahwinan kedua ini.
Sepatutnya sebagai orang yang pernah mengalami masalah perceraian dan lebih matang. Perkahwinan rahsia memang membawa akibat yang besar, lebih besar apabila meninggal dunia.
Cuba fikir apa akan jadi pada anda dan anak yang dikandung andainya suami meninggal dunia, sedang tiada siapa tahu akan perkahwinan ini.
Bukankah lebih baik hidup menjanda daripada berkahwin lagi dengan orang yang tidak pasti? Anda hanya mengenalinya melalui laman sosial dan berkahwin dengannya melalui syarat yang tidak boleh diterima, sebab bukankah sunah mewar-warkan perkahwinan, bukan merahsiakannya?
Perkara yang telah berlalu biarkanlah, sekarang bersedia dengan kekuatan mental untuk berdepan dengan masalah yang berbangkit ini. Selain meminta bantuan keluarga, anda boleh memfailkan kes ini di pejabat agama. Ikut semua yang dinasihati, dalam kata lain bertindak mengikut saluran undang-undang.
Usah pergi lagi ke rumah sewanya, merayu dan menangis, itu sangat buruk. Ia juga boleh menyebabkan orang berfikir macam-macam tentang anda, hujungnya anda juga yang akan dipersalahkan.
Dalam keadaan sekarang menjaga maruah diri adalah lebih penting daripada mendapatkan suami.
Bukankah anda dituduh menyihirkan suami?
Jika terus bertindak gila, perkataan-perkataan yang tidak molek akan semakin anda perolehi. Dia seorang yang muda, mungkin juga dia mengahwini anda bukan atas dasar cinta, maklumlah orang muda biasanya banyak pilihan, apalagi setelah mendapat nikmatnya hubungan seksual sebelum bernikah lagi.
Dan usahlah terlalu risau, saya percaya apabila anak lahir nanti, suami akan kembali.
Meskipun anak itu anak luar nikah tetapi dia adalah dari zuriat suami, bukan?
Walaupun sekarang ini anda dituduh macam-macam tentang status anak itu tetapi anda dan suami sangat mengetahuinya, bahawa anak itu adalah anak anda berdua. Dia akan teruja untuk melihat zuriatnya kelak dan perhubungan insya-ALLAH akan terjalin kembali.
Tindakan seorang
pengawal keselamatan Kawalan Prima Sdn Bhd menembak mati pegawai Ambank,
Norazita Abu Talib tahun lalu telah menyebabkan 2000 pegawai
keselamatan yang lain hilang pekerjaan.
Perkara itu didedahkan oleh Pengerusi Jawatankuasa Kira-kira Wang Negara
(PAC), Datuk Nur Jazlan Mohamed selepas mendengar penjelasan
Kementerian Dalam Negeri (KDN) mengenai Prosedur Pemantauan dan
Perlesenan Syarikat Kawalan Keselamatan serta Pegawai Keselamatan.
Make Money at : http://bit.ly/adflywin
Make Money at : http://bit.ly/adflywin
Ya, Abang Sayangkan Dia! Dia Janda Dan Abang Dah Terlanjur Banyak kali...'
PAGI ini, emel saya diketuk seorang pembaca yang meminta namanya
dirahsiakan untuk berkongsi kisah rumah tangga.Kisah ini wajar dijadikan
pedoman buat para isteri yang merasa cukup bahagia dengan layanan
romantis suami. Usah terlalu merasa bahagia, jika anda sendiri belum
mempercukupkan diri untuk si dia. Selama ini, dia tidak menyangka sungai
rumah tangganya yang beralun lembut, aman damai, tenang di permukaan
telah bergolak hebat di dasarnya, tanpa sedar...
Suami seorang yang penyayang dan romantis. Anak anak ketawa ceria...malah
Suami seorang yang penyayang dan romantis. Anak anak ketawa ceria...malah
sebagai suri rumah tangga dia seorang isteri yang menjaga batas pergaulan
termasuk aurat dan akhlak.
Suami selalu membuat kejutan. memberi hadiah dan kata senyuman, namun dia yang
Suami selalu membuat kejutan. memberi hadiah dan kata senyuman, namun dia yang
selalu berasa hebat dapat menjaga keperluan suami dan anak anak tidak sedar
bahawa ada wanita lain yang telah membahagiakan suaminya sekali
gus menjadikan lelaki itu amat romantik di rumah untuk menutup kesalahan...
Saya terjumpa kad hari lahir berbaur cinta. Berkali-kali saya mengugut suami untuk
Saya terjumpa kad hari lahir berbaur cinta. Berkali-kali saya mengugut suami untuk
berterus terang dan akhirnya tembelang pun pecah.
“Ya, abang sayangkan dia! Dia janda dan abang dah terlanjur banyak kali!”
Ya ALLAH... saya terduduk dengan pengakuan itu... kenapa janda? kenapa bukan
“Ya, abang sayangkan dia! Dia janda dan abang dah terlanjur banyak kali!”
Ya ALLAH... saya terduduk dengan pengakuan itu... kenapa janda? kenapa bukan
anak dara? kenapa mudahnya lupakan pengorbanan saya... apa salah saya? air mata
mengalir deras. Saya rasa ingin rebah, suami cuba menongkah tapi saya pantas
menepis.
Tiada kekuatan untuk saya teruskan langkah tapi saya gagahi jua sehingga ke bilik
Tiada kekuatan untuk saya teruskan langkah tapi saya gagahi jua sehingga ke bilik
air untuk mengambil wuduk. Mak kata, kalau marah baca al-Quran. Kalau sedih
solat sunat dan mengadu padaNYA.
Ya... Saya ingin mengadu... air mata saya mengalir laju walaupun sedang solat dan
Ya... Saya ingin mengadu... air mata saya mengalir laju walaupun sedang solat dan
mengaji. Usai solat dan berdoa suami merebahkan kepalanya di ribaan saya. Dia
merangkul pinggang saya dan mencium telapak tangan saya berkali-kali. Dia minta
saya ampunkannya kerana menengking saya sebentar tadi. Dia akui terlalu marah
kerana saya mendesak dan menjerit kepadanya.
Ya ALLAH, sesungguhnya lebih pada jerit ingin saya lakukan... S-aya ingin
Ya ALLAH, sesungguhnya lebih pada jerit ingin saya lakukan... S-aya ingin
menetak suami dengan parang! Tapi saya tiada kekuatan. Hati saya hancur
luluh. Saya kuatkan hati untuk bertanya...
“Berapa kali?”
“Banyak...”
“Sejak bila?”
“Sejak Mah mengandung Adan...”
Ya ALLAH... enam tahun lalu... kini Adan dah ada dua adik...
“Tak kahwin?”
“Tidak... abang sayangkan Mah...”
“Sayang?”
“Ya...”
“Ini tanda sayang?”
Soalan saya terbiar tanpa jawapan...
Saya tidak memandang wajah suami di ribaan, tidak juga mengelus rambutnya seperti
“Berapa kali?”
“Banyak...”
“Sejak bila?”
“Sejak Mah mengandung Adan...”
Ya ALLAH... enam tahun lalu... kini Adan dah ada dua adik...
“Tak kahwin?”
“Tidak... abang sayangkan Mah...”
“Sayang?”
“Ya...”
“Ini tanda sayang?”
Soalan saya terbiar tanpa jawapan...
Saya tidak memandang wajah suami di ribaan, tidak juga mengelus rambutnya seperti
kebiasaan dia bermanja dengan saya. Mata ini tidak berkedip. Saya melempar
pandangan kosong ke dinding. Hati saya bungkam. Air mata tak mahu berhenti...
Minta terus terang
Saya minta suami terus terang kekurangan saya. Jika masih sayangkan
Minta terus terang
Saya minta suami terus terang kekurangan saya. Jika masih sayangkan
perkahwinan kami dan mahu saya terus di sisinya, saya mahu tahu, apa
kelebihan perempuan itu dan apa kekurangan saya. Suami menggelengkan
kepala sesungguh hati. Mengongoi macam budak kecil. Dia seakan tahu
yang saya mahu keluar dari rumahnya.
“Sepuluh tahun abang... sepuluh tahun Mah tertipu dengan permainan abang.
“Sepuluh tahun abang... sepuluh tahun Mah tertipu dengan permainan abang.
Mah sangka rumah tangga kita aman dan bahagia. Rupanya Mah yang berangan-
angan di rumah sendiri... abang tak bahagia dengan Mah...Abang cari lain-
“Tak! abang bahagia. Mah jaga abang dan anak-anak dengan baik... tak ada
kurang satu pun... Abang tulis. Abang tulis apa yang abang tak suka tentang
“Tak! abang bahagia. Mah jaga abang dan anak-anak dengan baik... tak ada
kurang satu pun... Abang tulis. Abang tulis apa yang abang tak suka tentang
Mah. Abang tak sanggup nak kata tapi Mah janji jangan tinggalkan abang...”
Saya mengangguk. Saya tolak kepala suami dari ribaan dan melangkah longlai
Saya mengangguk. Saya tolak kepala suami dari ribaan dan melangkah longlai
ke bilik anak-anak dengan telekung masih di kepala. Malam itu saya menangis
di sisi anak-anak yang enak tidur. Entah bila saya terlelap langsung tak pasti.
Subuh lagi saya sudah bangun sediakan sarapan suami dan anak-anak.Saya
kejut suami dan dia bangun seperti tiada apa-apa berlaku. Di hadapan
Subuh lagi saya sudah bangun sediakan sarapan suami dan anak-anak.Saya
kejut suami dan dia bangun seperti tiada apa-apa berlaku. Di hadapan
anak-anak kami cuba berlagak biasa. Menjadi rutin, sebelum dia keluar
menghantar anak ke sekolah saya bersalaman dan dia mengucup dahi
saya; tapi pagi itu, saat ia hendak berlaku, saya palingkan muka. Saya tak
mahu bibir yang pernah mencium wanita lain hinggap di dahi saya yang
setia. Air mata melurut lagi.
Surat jadi penyebab
Saya tutup pintu dan saya menapak ke ruang tamu. Ada helaian kertas yang
Surat jadi penyebab
Saya tutup pintu dan saya menapak ke ruang tamu. Ada helaian kertas yang
bertindih gelas kaca. Saya tahu itu pengakuan suami. Saya tarikh nafas
dalam-dalam mencari kekuatan untuk membacanya. Dan isi surat suami,
betul-betul buat saya rasa tertampar. Saya harap anda semua memahaminya.
Jangan sesekali menyalahkan suami saya atau mana-mana lelaki yang
pernah mencurangi anda juga. Ia fitrah seorang lelaki. Dan ia juga menjadi
sebab untuk saya menerima dan memaafkannya.
Mah isteri abang yang solehah, isteri yang cantik... yang baik... dan ibu
Mah isteri abang yang solehah, isteri yang cantik... yang baik... dan ibu
yang sempurna kepada Adan, Lili dan Nafisa...
Impian abang yang terakhir agar Mah menjadi sahabat sepanjang hayat...
Impian abang yang terakhir agar Mah menjadi sahabat sepanjang hayat...
abang merayu sesungguh hati untuk Mah maafkan abang dan menerima
abang semula. Sebelum abang tulis surat ini, abang dah hubungi Zulaikha
untuk putuskan hubungan. Abang nekad, apa pun berlaku selepas ini,
abang terima sebagai hukuman. Abang reda.. abang berdosa. Abang suami
yang terkhilaf...
Mah...
Abang jenguk Mah di bilik anak. Mah tidur dengan air mata yang mengalir.
Mah...
Abang jenguk Mah di bilik anak. Mah tidur dengan air mata yang mengalir.
Muka Mah polos tanpa solekan. Mata Mah bengkak dan ada lingkaran
hitam. Abang menangis. Mah tak sedar betapa abang cintakan Mah. Tapi
Mah lupa, kecantikan Mah yang pudar telah buat cinta abang berpaling.
Sumpah Mah! Sumpah abang rasa bertuah ada isteri sebaik Mah. Mah jaga
Sumpah Mah! Sumpah abang rasa bertuah ada isteri sebaik Mah. Mah jaga
makan pakai abang, makan minum anak-anak dan rumah tangga. Tapi Mah
tak jaga diri Mah untuk abang. Mah tak jaga keperluan batin abang.
Kita kenal sejak sekolah. Sejak Mah jadi pujaan ramai lelaki dan kawan-kawan
Kita kenal sejak sekolah. Sejak Mah jadi pujaan ramai lelaki dan kawan-kawan
abang. Mah ramping, tinggi, bermata galak dan menggoda. Tapi sejak Mah
lahirkan Adan, Mah biarkan kecantikan Mah hilang. Mah biarkan kuku
Mah kecut.. rambut Mah busuk di sebalik tudung... kaki Mah bengkak
dengan lemak... badan Mah berbau bila abang balik kerja. Abang terpaksa
hipokrit setiap kali Mah sambut abang balik kerja di muka pintu dengan
wajah kusam dan tak bermaya. Abang lemah tengok Mah lemah... Abang
bagi Mah duit untuk Mah bersisir, tapi Mah habiskan dengan perhiasan
rumah dan emas. Kenapa Mah tak gunakan untuk merapikan diri?
Mah abang tak pandang pakaian atau tudung cantik yang menutupi Mah,
Mah abang tak pandang pakaian atau tudung cantik yang menutupi Mah,
Abang juga tak pandang barang kemas yang berselirat di tangan atau leher
Mah, tapi abang pandang tubuh dan wajah Mah. Kalau Mah sendiri tak
menghargai diri bagaimana pula abang? Mana pergi diri Mah yang penuh
keyakinan masa Mah bekerja dulu? Mana pergi wanita pujaan abang yang
penuh dengan keanggunan masa kita sama-sama belajar dan bekerja dulu?
Abang sungguh malu nak bercakap tentang hal ini, tapi jika ini peluang
terakhir untuk abang memperbaiki rumah tangga kita, abang luahkan... dan
Mah terimalah dengan lapang hati.
Mah... Zulaikha cantik. Dia janda anak ramai tapi bahasa tubuhnya tidak
Mah... Zulaikha cantik. Dia janda anak ramai tapi bahasa tubuhnya tidak
menggambarkan dia seorang janda. Dia menjaga setiap inci yang ada pada
tubuhnya sehingga ke bahagian yang paling sulit. Abang minta ampun.
Abang menyesal... Zulaikha hanya mahu berkawan dengan abang untuk
mengisi kekosongan hidupnya. Dia tidak pernah meminta hubungan yang
lebih tetapi kerana selalu bersamanya, abang terpesona. Abang rindukan
isteri abang yang dulu. Jika Mah ingin berlalu dari hidup abang... abang
tidak mampu menghalang.
Abang berdosa dengan Mah. Mah berubahlah. Cari semula kekuatan Mah
Abang berdosa dengan Mah. Mah berubahlah. Cari semula kekuatan Mah
sebagai seorang perempuan. Ampunkan abang... abang tak pergi kerja hari ini.
Abang nak ke rumah ibu bapa Mah untuk akui semua kesilapan abang dan abang
akan terima segala hukuman. Sekali lagi, dari lubuk hati yang paling dalam...
abang merayu Mah pulangkan semula isteri abang yang cantik, yang menghargai
dirinya luar dan dalam... abang merayu..
Suami bercinta dengan janda
- Hindari daripada sikap mengislamikkan cinta sebelum nikah sehingga menghalalkan aktiviti yang dilarang dalam Islam. - Gambar hiasan
[SOALAN]
SAYA mohon identiti saya dirahsiakan umum kerana saya tidak mahu mengaibkan sesiapa dalam masalah rumah tangga saya ini. Perkongsian ini sekadar untuk meleraikan segala kekusutan di hati yang kian sarat seakan tidak tertanggung lagi.
Saya dan suami telah berkahwin selama dua tahun dan dikurniakan seorang cahaya mata lelaki yang comel dan sempurna sifatnya.
Kami berdua terpaksa hidup berjauhan dan tinggal berasingan kerana tuntutan kerja sejak berkahwin. Saya bekerja sebagai kakitangan kerajaan manakala suami bekerja sendiri dengan menguruskan perniagaannya.
Pada awal perkahwinan suami tidak pernah berungut untuk tiap-tiap minggu balik berjumpa dengan saya. Selepas empat bulan bernikah saya disahkan hamil, lalu bermulalah episod hitam dalam hidup saya.
Sepanjang mengandung dan menjaga diri sendiri di fikiran saya suami di sana mencari rezeki untuk kebahagiaan saya dan anak yang bakal lahir nanti. Itu hanyalah kata-kata manis untuk saya memujuk diri dan hati yang derita.
Suami berubah sikap dari seorang yang mengambil berat dan selalu menghubungi menerusi panggilan telefon atau mesej, kini semakin sepi.
Sejak kebelakangan itu dia lupa akan kehadiran saya dalam hidupnya, hinggakan pada suatu hari saya menghantar sms pun dia tidak balas. Kadang-kadang jam 3 pagi saya bangun dari tidur saya akan belek telefon bimbit melihat kalau-kalau ada mesej dan panggilan daripada suami.
ALLAH itu maha adil dan pada suatu hari suami tertinggal telefon bimbit di rumah dan pada masa yang sama ada sms daripada seseorang. Tanpa berfikir panjang saya membaca sms tersebut. Hancur luluh hati saya membaca SMS berbunyi “SEHARIAN U TAK CALL, SMS I, MCM I NI TAK WUJUD DLM HIDUP U”.
Pada malam tersebut saya menangis. Perempuan mengandung sangat sensitif dan perlukan kasih sayang seorang suami. Selepas peristiwa tersebut suami terus membuat kata kunci telefon bimbit dengan alasan tidak mahu saya tahu apa-apa mengenai dia. Saya benar-benar kecewa.
Sewaktu kandungan saya sembilan bulan, saya didatangi perempuan tersebut yang mengakui telah menjalin hubungan dengan suami malah hubungan mereka sudah lebih dari suami isteri.
Menggeletar tubuh yang sarat mengandung ini. Suami saya juga telah pun mengaku dengan alasan kami berjauhan.
Kenapa dia tak beritahu dari awal? Bukankah hubungan kami boleh diselamatkan tanpa perlu dia berlaku curang?
Pada saya, ini hanya alasan suami membenarkan kesalahan yang dia buat. Saya amat kecewa dengan perbuatannya. Saya bersalin seorang diri di hospital. Saya sedih dengan pengorbanan yang tidak dihargai.
Saya tidak minta pengorbanan saya dibayar cukuplah sekadar menghargai. Sering kali saya meminta penceraian daripada suami tetapi bila memandangkan wajah anak kecil, saya jadi kasihan kepadanya yang membesar tanpa seorang bapa. Suami saya pernah berkata tidak akan menceraikan saya selagi saya tidak serahkan anak kepadanya.
Suami sekarang sedang teruskan hubungan dengan janda tersebut manakala saya terlontar sepi seorang diri menjadi ibu dan ayah kepada anak tunggal kami. Saya telah ke pejabat agama mendapatkan nasihat dengan membawa segala bukti-bukti. Alhamdulillah hati sedikit tenang.
Malah saya juga bercadang untuk berpindah tempat kerja agar dapat duduk sebumbung dengan suami.
Tetapi, soalannya adakah suami akan berubah hati? Dan kembali kepada saya dan anak?
Bagaimana saya mahu menambat hatinya semula sedang hati saya sakit? Saya masih sayangkan suami dan rumah tangga ini dan selalu berdoa suami kembali ke pangkal jalan. - Su, Johor.
Apa Kata Pakar oleh Dr HM Tuah Iskandar al-Haj, Motivator
Cari kekuatan diri, tawan suami
Memang benar, apabila berjauhan kebanyakan suami akan ‘terlupa’, apatah lagi jika ia digoda. Dalam kes ini, meskipun suami anda bersalah, janda yang menggoda suami anda itu lebih bersalah. Perbuatan dia menyerahkan diri telah menyebabkan suami anda lebih terlena.
Mungkin juga dia tidak tahu lelaki yang dikenalinya pada masa itu adalah suami orang dan bakal bergelar ayah. Membina sebab ‘luar kotak’ membantu anda positifkan minda, memanglah hati sakit tetapi kita kena cari sebanyak-banyak sebab untuk memujuk hati kita sendiri bukan?
Saat begini siapalah yang akan kisahkan diri kita?
Kalau kita bercerita pada orang pun belum tentu orang itu bersimpati kepada kita, apalagi hendak memberikan pertolongan.
Memujuk hati sendiri dengan mempositifkan minda ini sangat baik untuk kesan kesihatan yang berpanjangan, sebab apabila mental sakit, ia mengakibatkan spiritual turut sakit, akhirnya melarat kepada fizikal turut mendapat kesannya.
Silalah berpindah tempat kerja supaya keadaan dapat dipulihkan sebelum melarat menjadi lebih kronik.
Andainya suami mampu sememangnya anda tidak perlu bekerja pun. Bukankah tugas mencari rezeki adalah kewajipan suami? Islam tidak melarang wanita bekerja tetapi andainya disebabkan bekerja itulah timbul macam-macam masalah, ia bukanlah bijak lagi.
Jika anda tanya bolehkah suami berubah hati, tiada siapa yang dapat menjawabnya secara tepat kecuali diri suami itu sendiri serta ALLAH yang Maha Mengetahui, namun sebagai insan yang mahukan yang terbaik dalam hidup, ia adalah salah satu usaha yang paling utama untuk diberikan perhatian.
Mengikut pengalaman saya menangani kes-kes seperti ini, seseorang suami yang sudah terkalih itu boleh ditawan semula melalui;
-Kembali hidup sebumbung. Maklumlah orang yang sudah terkalih tentulah yang dekat lebih diingatinya berbanding yang jauh walaupun yang jauh itu nyata lebih baik dan lebih cantik. Ini bermakna keputusan anda mengasingkan diri hidup berdua bersama anak adalah silap kerana tanggungjawab membesarkan anak bukan sepenuhnya tertanggung ke atas bahu anda sahaja, suami anda turut bertanggungjawab.
-Bertekadlah memberikan layanan A1. Mengapa agaknya dia terpikat kepada janda berkenaan, tentunya sebab janda itu dilihatnya lebih menarik. Seorang janda tentu sudah hilang seri pada wajah dan bentuk badan, tetapi kelakuan yang manja-manja juga adalah antara sebab-sebabnya mengapa seseorang itu tunduk. Bagaimana anda hendak bermanja-manja jika berjauhan?
- Memang boleh menghantar SMS atau Whatapps suara, tapi tentu tidak sama dengan berdepan sahaja.
-Hubungan seksual yang luar biasa mestilah dipersembahkan dalam setiap proses-proses ‘keintiman’. Seorang suami bukan hanya terpikat oleh apa yang sedia ada pada isterinya, juga bakat-bakat terpendam yang boleh menyebabkannya tersenyum dan riang serta sering teringat-ingat. Saya harap anda faham apa yang saya maksudkan.
-Anak adalah pengikat kasih, jika tinggal satu rumah keletah anak akan membuatkan hati terhibur lantas kasih sayang suami isteri dapat diterapkan.
SAYA mohon identiti saya dirahsiakan umum kerana saya tidak mahu mengaibkan sesiapa dalam masalah rumah tangga saya ini. Perkongsian ini sekadar untuk meleraikan segala kekusutan di hati yang kian sarat seakan tidak tertanggung lagi.
Saya dan suami telah berkahwin selama dua tahun dan dikurniakan seorang cahaya mata lelaki yang comel dan sempurna sifatnya.
Kami berdua terpaksa hidup berjauhan dan tinggal berasingan kerana tuntutan kerja sejak berkahwin. Saya bekerja sebagai kakitangan kerajaan manakala suami bekerja sendiri dengan menguruskan perniagaannya.
Pada awal perkahwinan suami tidak pernah berungut untuk tiap-tiap minggu balik berjumpa dengan saya. Selepas empat bulan bernikah saya disahkan hamil, lalu bermulalah episod hitam dalam hidup saya.
Sepanjang mengandung dan menjaga diri sendiri di fikiran saya suami di sana mencari rezeki untuk kebahagiaan saya dan anak yang bakal lahir nanti. Itu hanyalah kata-kata manis untuk saya memujuk diri dan hati yang derita.
Suami berubah sikap dari seorang yang mengambil berat dan selalu menghubungi menerusi panggilan telefon atau mesej, kini semakin sepi.
Sejak kebelakangan itu dia lupa akan kehadiran saya dalam hidupnya, hinggakan pada suatu hari saya menghantar sms pun dia tidak balas. Kadang-kadang jam 3 pagi saya bangun dari tidur saya akan belek telefon bimbit melihat kalau-kalau ada mesej dan panggilan daripada suami.
ALLAH itu maha adil dan pada suatu hari suami tertinggal telefon bimbit di rumah dan pada masa yang sama ada sms daripada seseorang. Tanpa berfikir panjang saya membaca sms tersebut. Hancur luluh hati saya membaca SMS berbunyi “SEHARIAN U TAK CALL, SMS I, MCM I NI TAK WUJUD DLM HIDUP U”.
Pada malam tersebut saya menangis. Perempuan mengandung sangat sensitif dan perlukan kasih sayang seorang suami. Selepas peristiwa tersebut suami terus membuat kata kunci telefon bimbit dengan alasan tidak mahu saya tahu apa-apa mengenai dia. Saya benar-benar kecewa.
Sewaktu kandungan saya sembilan bulan, saya didatangi perempuan tersebut yang mengakui telah menjalin hubungan dengan suami malah hubungan mereka sudah lebih dari suami isteri.
Menggeletar tubuh yang sarat mengandung ini. Suami saya juga telah pun mengaku dengan alasan kami berjauhan.
Kenapa dia tak beritahu dari awal? Bukankah hubungan kami boleh diselamatkan tanpa perlu dia berlaku curang?
Pada saya, ini hanya alasan suami membenarkan kesalahan yang dia buat. Saya amat kecewa dengan perbuatannya. Saya bersalin seorang diri di hospital. Saya sedih dengan pengorbanan yang tidak dihargai.
Saya tidak minta pengorbanan saya dibayar cukuplah sekadar menghargai. Sering kali saya meminta penceraian daripada suami tetapi bila memandangkan wajah anak kecil, saya jadi kasihan kepadanya yang membesar tanpa seorang bapa. Suami saya pernah berkata tidak akan menceraikan saya selagi saya tidak serahkan anak kepadanya.
Suami sekarang sedang teruskan hubungan dengan janda tersebut manakala saya terlontar sepi seorang diri menjadi ibu dan ayah kepada anak tunggal kami. Saya telah ke pejabat agama mendapatkan nasihat dengan membawa segala bukti-bukti. Alhamdulillah hati sedikit tenang.
Malah saya juga bercadang untuk berpindah tempat kerja agar dapat duduk sebumbung dengan suami.
Tetapi, soalannya adakah suami akan berubah hati? Dan kembali kepada saya dan anak?
Bagaimana saya mahu menambat hatinya semula sedang hati saya sakit? Saya masih sayangkan suami dan rumah tangga ini dan selalu berdoa suami kembali ke pangkal jalan. - Su, Johor.
Apa Kata Pakar oleh Dr HM Tuah Iskandar al-Haj, Motivator
Cari kekuatan diri, tawan suami
Memang benar, apabila berjauhan kebanyakan suami akan ‘terlupa’, apatah lagi jika ia digoda. Dalam kes ini, meskipun suami anda bersalah, janda yang menggoda suami anda itu lebih bersalah. Perbuatan dia menyerahkan diri telah menyebabkan suami anda lebih terlena.
Mungkin juga dia tidak tahu lelaki yang dikenalinya pada masa itu adalah suami orang dan bakal bergelar ayah. Membina sebab ‘luar kotak’ membantu anda positifkan minda, memanglah hati sakit tetapi kita kena cari sebanyak-banyak sebab untuk memujuk hati kita sendiri bukan?
Saat begini siapalah yang akan kisahkan diri kita?
Kalau kita bercerita pada orang pun belum tentu orang itu bersimpati kepada kita, apalagi hendak memberikan pertolongan.
Memujuk hati sendiri dengan mempositifkan minda ini sangat baik untuk kesan kesihatan yang berpanjangan, sebab apabila mental sakit, ia mengakibatkan spiritual turut sakit, akhirnya melarat kepada fizikal turut mendapat kesannya.
Silalah berpindah tempat kerja supaya keadaan dapat dipulihkan sebelum melarat menjadi lebih kronik.
Andainya suami mampu sememangnya anda tidak perlu bekerja pun. Bukankah tugas mencari rezeki adalah kewajipan suami? Islam tidak melarang wanita bekerja tetapi andainya disebabkan bekerja itulah timbul macam-macam masalah, ia bukanlah bijak lagi.
Jika anda tanya bolehkah suami berubah hati, tiada siapa yang dapat menjawabnya secara tepat kecuali diri suami itu sendiri serta ALLAH yang Maha Mengetahui, namun sebagai insan yang mahukan yang terbaik dalam hidup, ia adalah salah satu usaha yang paling utama untuk diberikan perhatian.
Mengikut pengalaman saya menangani kes-kes seperti ini, seseorang suami yang sudah terkalih itu boleh ditawan semula melalui;
-Kembali hidup sebumbung. Maklumlah orang yang sudah terkalih tentulah yang dekat lebih diingatinya berbanding yang jauh walaupun yang jauh itu nyata lebih baik dan lebih cantik. Ini bermakna keputusan anda mengasingkan diri hidup berdua bersama anak adalah silap kerana tanggungjawab membesarkan anak bukan sepenuhnya tertanggung ke atas bahu anda sahaja, suami anda turut bertanggungjawab.
-Bertekadlah memberikan layanan A1. Mengapa agaknya dia terpikat kepada janda berkenaan, tentunya sebab janda itu dilihatnya lebih menarik. Seorang janda tentu sudah hilang seri pada wajah dan bentuk badan, tetapi kelakuan yang manja-manja juga adalah antara sebab-sebabnya mengapa seseorang itu tunduk. Bagaimana anda hendak bermanja-manja jika berjauhan?
- Memang boleh menghantar SMS atau Whatapps suara, tapi tentu tidak sama dengan berdepan sahaja.
-Hubungan seksual yang luar biasa mestilah dipersembahkan dalam setiap proses-proses ‘keintiman’. Seorang suami bukan hanya terpikat oleh apa yang sedia ada pada isterinya, juga bakat-bakat terpendam yang boleh menyebabkannya tersenyum dan riang serta sering teringat-ingat. Saya harap anda faham apa yang saya maksudkan.
-Anak adalah pengikat kasih, jika tinggal satu rumah keletah anak akan membuatkan hati terhibur lantas kasih sayang suami isteri dapat diterapkan.
Gadis Champa penuh pantang larang
KEBIASAANNYA gadis Siam atau China doll sering kali menjadi kegilaan lelaki dari Malaysia.
Namun, keayuan gadis Champa tidak kurang tandingnya. Memiliki wajah ayu dan sentiasa menjaga aurat, gadis-gadis ini sering tersipu setiap kali menerima kehadiran orang luar terutamanya dari Malaysia.
Tetapi, bukan mudah untuk memiliki anak dara Champa kerana mereka juga mempunyai pantang larang sama seperti gadis di Malaysia.
Sungguhpun kegiatan sindiket nikah kahwin tidak seaktif seperti di Thailand atau di Lombok, gadis-gadis ini biasanya tidak sanggup untuk meninggalkan keluarga di Kemboja.
Tinjauan Sinar Harian di Kampung Ampil, daerah Champa mendapati, kira-kira 10 gadis dilamar lelaki dari Malaysia dalam tempoh setahun dan kurang lima gadis memilih lelaki Champa sebagai calon suami.
Namun, keayuan gadis Champa tidak kurang tandingnya. Memiliki wajah ayu dan sentiasa menjaga aurat, gadis-gadis ini sering tersipu setiap kali menerima kehadiran orang luar terutamanya dari Malaysia.
Tetapi, bukan mudah untuk memiliki anak dara Champa kerana mereka juga mempunyai pantang larang sama seperti gadis di Malaysia.
Sungguhpun kegiatan sindiket nikah kahwin tidak seaktif seperti di Thailand atau di Lombok, gadis-gadis ini biasanya tidak sanggup untuk meninggalkan keluarga di Kemboja.
Tinjauan Sinar Harian di Kampung Ampil, daerah Champa mendapati, kira-kira 10 gadis dilamar lelaki dari Malaysia dalam tempoh setahun dan kurang lima gadis memilih lelaki Champa sebagai calon suami.
Mas kahwin
Kebiasaannya, majlis perkahwinan di daerah Champa menelan belanja sekitar AS$1,200 (RM3,900) iaitu mas kahwin AS$1,000 (RM3,300) diikuti majlis kenduri kira-kira AS$200 (RM650).
Bagi menjimatkan kos, mereka biasanya melakukan majlis perkahwinan ketika musim Aidiladha kerana mempunyai banyak bekalan daging.
Adat perkahwinan Champa, tidak mengamalkan budaya memberi atau menerima hantaran atau berkompang.
Ketika era 50-an, mas kahwinnya hanyalah sekadar sehelai baju atau tudung.
Namun, syarat nikah kahwin yang lain masih sama seperti adat Melayu iaitu memerlukan kadi, saksi dan lain-lain.
'Parti bujang'
Seminggu sebelum hari bernikah, bakal pengantin perempuan biasanya akan meluangkan masa sekurang-kurangnya tiga hari bersama sahabat dan rakan-rakan. Mereka akan memakai inai dan bergurau bagi meraikan hari-hari terakhir sebelum bergelar isteri.
Pengalaman itu di lalui Nor Atikah Abdullah, 20, yang bakal melangsungkan perkahwinan dengan jejaka pilihan keluarga, Musa Kasam, 25.
Menurutnya, dia hanya melihat bakal suaminya dari jauh tanpa pernah berinteraksi.
“Bakal suami adalah pilihan keluarga. Kami tidak pernah ‘dating’. Selepas setahun keluarga setuju untuk menikahkan kami,” katanya.
Bagi bakal pengantin lelaki pula, mereka juga mempunyai parti bujang.
Menurut jurubahasa tempatan, Rahili Abdul Karim, permainan sihir adalah perkara biasa di kalangan penduduk Champa.
“Pernah terjadi di mana pengantin lelaki gugup dan langsung tidak boleh bercakap ketika akad nikah. Ketika itu, penghulu meminta rakan-rakan pengantin membuang sihir,” katanya.
Menurutnya, perkara itu pernah terjadi di kampung ini namun sejak kesedaran Islam meningkat ia sudah tidak berlaku lagi.
Kebiasaannya, majlis perkahwinan di daerah Champa menelan belanja sekitar AS$1,200 (RM3,900) iaitu mas kahwin AS$1,000 (RM3,300) diikuti majlis kenduri kira-kira AS$200 (RM650).
Bagi menjimatkan kos, mereka biasanya melakukan majlis perkahwinan ketika musim Aidiladha kerana mempunyai banyak bekalan daging.
Adat perkahwinan Champa, tidak mengamalkan budaya memberi atau menerima hantaran atau berkompang.
Ketika era 50-an, mas kahwinnya hanyalah sekadar sehelai baju atau tudung.
Namun, syarat nikah kahwin yang lain masih sama seperti adat Melayu iaitu memerlukan kadi, saksi dan lain-lain.
'Parti bujang'
Seminggu sebelum hari bernikah, bakal pengantin perempuan biasanya akan meluangkan masa sekurang-kurangnya tiga hari bersama sahabat dan rakan-rakan. Mereka akan memakai inai dan bergurau bagi meraikan hari-hari terakhir sebelum bergelar isteri.
Pengalaman itu di lalui Nor Atikah Abdullah, 20, yang bakal melangsungkan perkahwinan dengan jejaka pilihan keluarga, Musa Kasam, 25.
Menurutnya, dia hanya melihat bakal suaminya dari jauh tanpa pernah berinteraksi.
“Bakal suami adalah pilihan keluarga. Kami tidak pernah ‘dating’. Selepas setahun keluarga setuju untuk menikahkan kami,” katanya.
Bagi bakal pengantin lelaki pula, mereka juga mempunyai parti bujang.
Menurut jurubahasa tempatan, Rahili Abdul Karim, permainan sihir adalah perkara biasa di kalangan penduduk Champa.
“Pernah terjadi di mana pengantin lelaki gugup dan langsung tidak boleh bercakap ketika akad nikah. Ketika itu, penghulu meminta rakan-rakan pengantin membuang sihir,” katanya.
Menurutnya, perkara itu pernah terjadi di kampung ini namun sejak kesedaran Islam meningkat ia sudah tidak berlaku lagi.
Sukar didekati
Gadis Champa sememangnya murah dengan senyuman tetapi mereka sukar didekati apatah lagi untuk menerima lamaran dari lelaki dari Malaysia.
Marina Halim, 18, yang fasih berbahasa Melayu berkata, sungguh pun kini dia bekerja sebagai pembantu restoran di Kuantan, Pahang tetapi dia tidak berhasrat untuk berkahwin dengan orang luar.
“Saya ke Malaysia untuk cari rezeki dan saya tidak mahu berkahwin dengan mereka kerana tidak mahu meninggalkan ibu,” katanya.
Menurutnya, berbekalkan gaji RM1,200 sebulan, RM700 akan diberi kepada keluarganya.
“Cukup dua tahun di Malaysia dan lepas tu saya mahu pulang ke kampung,” katanya.
Vanita Said, 14, pula menyuarakan pandangan sama untuk tidak memilih suami dari Malaysia.
“Saya tidak mahu tinggalkan keluarga kerana Malaysia bukan tempat saya. Saya hanya mahu bekerja di Malaysia dan bukannya untuk berkahwin,” katanya.
Gadis Champa sememangnya murah dengan senyuman tetapi mereka sukar didekati apatah lagi untuk menerima lamaran dari lelaki dari Malaysia.
Marina Halim, 18, yang fasih berbahasa Melayu berkata, sungguh pun kini dia bekerja sebagai pembantu restoran di Kuantan, Pahang tetapi dia tidak berhasrat untuk berkahwin dengan orang luar.
“Saya ke Malaysia untuk cari rezeki dan saya tidak mahu berkahwin dengan mereka kerana tidak mahu meninggalkan ibu,” katanya.
Menurutnya, berbekalkan gaji RM1,200 sebulan, RM700 akan diberi kepada keluarganya.
“Cukup dua tahun di Malaysia dan lepas tu saya mahu pulang ke kampung,” katanya.
Vanita Said, 14, pula menyuarakan pandangan sama untuk tidak memilih suami dari Malaysia.
“Saya tidak mahu tinggalkan keluarga kerana Malaysia bukan tempat saya. Saya hanya mahu bekerja di Malaysia dan bukannya untuk berkahwin,” katanya.
Ramai janda di kampung Champa
Bagaimanapun sepanjang berada Kampung Ampil, penulis dapati ramai wanitanya bergelar ibu tunggal seawal usia 19 tahun.
Ibu tunggal yang hanya mahu dikenali sebagai Fatimah memberitahu, dia berkahwin pada pada usia 19 tahun.
“Saya diceraikan talak tiga ketika berusia 25 tahun hanya kerana saya miskin. Ibu mertua tidak suka lalu suami ceraikan,” katanya.
Difahamkan juga, ramai kalangan ibu tunggal ini tidak mempunyai pengetahuan untuk hidup berdikari.
Mereka sentiasa menjadi wanita kelas kedua dan masih berfikiran sempit.
NGO Malaysia bantu
Atas kesedaran itu, kumpulan NGO Al-Itisam Relief Program (ARP), Yayasan Amanah Perdana Malaysia (YAPM) dan pelajar Universiti Teknologi Mara (UiTM) Shah Alam berusaha memperkukuhkan ekonomi mereka menerusi program Misi Prihatin Kemboja Korban dan Akikah edisi ke-8.
Pengarah Eksekutif ARP, Mohd Shah Sapiel berkata, program pembangunan ekonomi dilakukan secara berperingkat.
“Kami memperkenalkan cara menjahit manik. Mereka berbakat, cuma tidak mempunyai modal untuk mendapatkan keperluan asas menjahit," katanya.
Menurutnya, ARP kini bercadang mewujudkan bengkel jahitan bagi melahirkan lebih ramai tenaga mahir.
“Selepas 20 hari, kami akan ambil hasil kerja tangan dan akan dipasarkan ke Malaysia melalui saluran sukarelawan. Keuntungan jualan itu dipulangkan semula kepada mereka,” katanya.
Ironinya, jika kena dengan cara, cukup ilmu agama tidak mustahil gadis-gadis Champa ini boleh dimiliki oleh lelaki dari Malaysia.
Mereka benar-benar menepati cita rasa lelaki yang berkehendakkan wanita yang taat pada perintah agama dan insan bergelar suami.
Bagaimanapun sepanjang berada Kampung Ampil, penulis dapati ramai wanitanya bergelar ibu tunggal seawal usia 19 tahun.
Ibu tunggal yang hanya mahu dikenali sebagai Fatimah memberitahu, dia berkahwin pada pada usia 19 tahun.
“Saya diceraikan talak tiga ketika berusia 25 tahun hanya kerana saya miskin. Ibu mertua tidak suka lalu suami ceraikan,” katanya.
Difahamkan juga, ramai kalangan ibu tunggal ini tidak mempunyai pengetahuan untuk hidup berdikari.
Mereka sentiasa menjadi wanita kelas kedua dan masih berfikiran sempit.
NGO Malaysia bantu
Atas kesedaran itu, kumpulan NGO Al-Itisam Relief Program (ARP), Yayasan Amanah Perdana Malaysia (YAPM) dan pelajar Universiti Teknologi Mara (UiTM) Shah Alam berusaha memperkukuhkan ekonomi mereka menerusi program Misi Prihatin Kemboja Korban dan Akikah edisi ke-8.
Pengarah Eksekutif ARP, Mohd Shah Sapiel berkata, program pembangunan ekonomi dilakukan secara berperingkat.
“Kami memperkenalkan cara menjahit manik. Mereka berbakat, cuma tidak mempunyai modal untuk mendapatkan keperluan asas menjahit," katanya.
Menurutnya, ARP kini bercadang mewujudkan bengkel jahitan bagi melahirkan lebih ramai tenaga mahir.
“Selepas 20 hari, kami akan ambil hasil kerja tangan dan akan dipasarkan ke Malaysia melalui saluran sukarelawan. Keuntungan jualan itu dipulangkan semula kepada mereka,” katanya.
Ironinya, jika kena dengan cara, cukup ilmu agama tidak mustahil gadis-gadis Champa ini boleh dimiliki oleh lelaki dari Malaysia.
Mereka benar-benar menepati cita rasa lelaki yang berkehendakkan wanita yang taat pada perintah agama dan insan bergelar suami.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan