Selasa, 6 November 2012

BENARKAH MANUSIA DAH SAMPAI KEBULAN

Inilah Bukti Neil Amstrong Benar-Benar Mendarat di Bulan


Tahun 1969, pesawat Apollo 11 berhasil membawa dan menjejakkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan. Tentu kita semua masih ingat siapa saja awak dari Apollo 11 itu. Nama Niel Amstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins mungkin merupakan nama-nama yang sudah tidak asing lagi kita dengar. Ketiga orang itulah para astronot yang dikirimkan oleh NASA dalam misi penerbangan manusia pertamakali ke Bulan dengan Apollo 11. Peristiwa ini tentunya menjadi suatu tolak ukur bagi kemajuan IPTEK kita, dan mungkin kedepannya penjelajahan ke Mars maupun planet lainnya dengan mengirimkan manusia pertama kesana bukan menjadi suatu impian lagi.
<p>Your browser does not support iframes.</p>

Namun sayang, setelah lebih dari tiga dekade terlewati pro kontra masih membayangi peristiwa bersejarah itu. Banyak oknum yang belum sepenuhnya mempercayai bahwa NASA benar-benar mendaratkan manusia ke Bulan dikarenakan beberapa sebab, diantaranya penguasaan teknologi yang belum memadai saat itu,dll. Era tahun 1969 merupakan masa dimana perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika belum berakhir. Mungkin karena ambisinya untuk memenangkan perang dingin inilah yang membuat pihak Amerika kemudian membuat suatu "kecurangan" dengan sebuah proyek rekayasanya yang mengambil setting pendaratan di bulan tsb. Satu fakta yang mungkin membuat Amerika "geram" adalah kabar keberhasilan Soviet yang telah mengorbitkan Vostok 1-nya bersama Yuri Gagarin, sebagai manusia pertama yang berhasil melakukan perjalanan ruang angkasa.

Tapi, benarkah misi Pendaratan Apollo 11 di bulan itu memang benar-benar dipalsukan oleh NASA dengan membuat filmnya di Studio?


Pada tanggal 15 Februari 2001,
American Fox TV Network menayangkan sebuah program yang disebut Conspiracy Theory : Did We Land on the Moon? (Teori Konspirasi : Apakah Kita Sungguh Mendarat di Bulan?). Mitch Pileggi, seorang aktor dalam film X-Files memandu acara satu jam ini, menyatakan bahwa NASA telah memalsukan seluruh proyek Apollo ke Bulan dengan membuat filnya di Studio. Namun, mitos ini hanya diyakini sedikit orang di Amerika. Berdasarkan jejak pendapat Time pada tahun 1995 dan Gallup pada tahun 1999, yakni hanya sekitar 6% saja orang Amerika yang meragukan bahwa 12 Astronot telah berjalan di bulan. Ke-6% orang-orang yang meragukan hal itulah yang disebut sebagai penganut teori konspirasi. 
Para penganut Teori Konspirasi diluar Amerika mungkin lebih banyak lagi, menurut taksiranku, saat ini lebih banyak orang yang mempercayai mereka mengenai mitos tentang kepalsuan pendaraatan di Bulan yang dilakukan oleh NASA.CMIIW*
 
Para penganut teori konspirasi dan orang yang skeptis tentunya mempunyai banyak bukti akan hal ini. Menurut mereka banyak beberapa hal yang aneh pada foto-foto yang dipublikasikan oleh pihak NASA selama misi ke bulan tsb. Diantaranya foto yang memperlihatkan bendera tampak berkibar, padahal di Bulan tidak ada atmosfer dan angin. Mereka juga menunjukkan bahwa dalam semua foto yang seharusnya memperlihatkan para astronot sedang berada di permukaan Bulan yang hampa udara, mereka tidak melihat obyek gambaran bintang-bintang dilangit yang gelap.

Tapi, saya pribadi justru mempercayai bahwa misi Apollo 11 ke bulan itu bukanlah merupakan suatu kebohongan yang selama ini banyak digembar-gemborkan oleh para Skeptisme maupun penganut teori konspirasi .Mengapa?

Mungkin beberapa penjelasan yang saya uraikan dibawah ini lebih bisa membuka pikiran kita bahwa sebenarnya apa yang selama ini digembar-gemborkan oleh beberapa oknum yang menyatakan bahwa pendaratan Apollo 11 di bulan itu palsu, bisa aku katakan merupakan sebuah tindakan "penyesatan" dan boleh dikatakan "fitnah". Berikut adalah point-point yang sering dipertanyakan di beberapa forum luar menganai berbagai kejanggalan-kejanggalan tsb. Sengaja ditampilkan dalam gaya tanya jawab yang disertakan beberapa gambar untuk lebih mudahkan teman-teman dalam membaca dan mencerna uraian dibawah ini.

X : Penganut Konspirasi
Y : sebagai orang yg mempercayai Apollo 11 benar2 mendarat di Bulan

Point 1. Mana bintangnya?


X : coba lihat pict diatas,mengapa tidak ada bintang pada gambar yang diambil para astronot dari permukaan Bulan. Logikanya tanpa atmosfer otomatis langit Bulan menjadi gelap. Jika demikian tentunya pengamat bisa melihat objek-objek terang seperti bintang.

Y : Penjelasannya sangat sederhana, film dengan kualitas terbaik pun tidak dapat
memperlihatkan secara bersamaan dua objek , yg satu sangat terang (pakaian astronot warna putih yang terkena sinar matahari) dan obyek lain yang redup (bintang). Story Mugrave, seorang astronot yg telah terbang keluar angkasa sebanyak enam kali, mengatakan bahwa ketika ia berada diluar pesawat , dibawah sinar matahari yang terang, ia tidak dapat melihat bintang-binatang. Namun ketika pesawat berada di dalam bayangan bumi dan matanya dapat beradaptasi dengan lingkungan yg lebih gelap, pada saat itulah dia dapat melihat bintang.

Penjelasan lainnya, pada langit Bumi, partikel-partikel atmosfer Bumi akan menghamburkan cahaya matahari pada panjang gelombang biru, sehingga langit siang hari pun tampak biru. Berbeda dengan Bulan, yang hampir dapat dikatakan tidak memiliki atmosfer sehingga langit senantiasa gelap, baik siang maupun malam. Jadi, jika kita berada di Bulan, tentunya bintang akan selalu terlihat. Tetapi kenapa tidak terekam dalam gambar yang diambil Apollo? Dalam foto itu, sebenarnya bintang tersebut ada, namun terlalu redup untuk ditangkap kamera. Kamera dan film yang digunakan oleh para astronot disetel untuk mengambil gambar-gambar kegiatan di Bulan. Exposure timenya diatur sedemikian rupa agar dapat merekam kondisi permukaan Bulan yang terang, bukan untuk mengambil gambar objek-objek lemah pada langit latar belakang.

Point 2. Mengapa bayangnya tidak paralel?



X : Mengapa bayangan astronot dan b agian-bagian peralatan ilmiah di permukaan bulan tidak benar-benar paralel? tidak masuk akal!!

Y : Bayangan itu tidak paralel karena hanya diterangi satu sumber cahaya yg jauh seperti matahari. Namun, hal itu benar jika kamu berada dipermukaan yang rata dan tidak berefek 3 dimensi. Jika kita mecoba memperlihatkan realitas 3 dimensi pada permukaan yg tidak rata di dalam foto dua dimensi yg memiliki kontras, bayangan jatuh ke arah yg sedikit berbeda.

Point 3. Benderanya dapat berkibar?

X : Mengapa bendera bisa berkibar ditempat yang hampa udara seperti bulan. Logikanya,bendera dapat berkibar apabila ada angin, karena hanya udara yg bergeraklah yg dapat mengibarkan bendera.

Y :
1. Tidak ada angin di dalamstudio film kecuali jika kipas angin dihidupkan.
2. Jika ada cukup banyak angin di studio film,sehingga bendera berkibar , angin itu juga pasti menggerakkan debudebu di kaki mereka.
3. Untuk bisa berkibar, bendera tidak selalu membutuhkan angin. Setidaknya di ruang angkasa hal inilah yang terjadi. Pada kondisi di Bulan, bendera dipancangkan bukan hanya pada tiang vertikal, tapi terdapat juga tiang horizontal yang ditambahkan di bagian atas bendera, sehingga bendera tersebut tampak tergantung dan merentang. Selain itu permukaan Bulan yang keras mempersulit pemancangan tiang bendera, sehingga para astronot harus memutar tiang tersebut maju mundur agar bisa ditanamkan di tanah bulan. Akibat gerakan ini, bendera tersebut berkibar, atau yang sebenarnya lebih tepat jika disebut bergetar. Di Bumi kibaran bendera terjadi beberapa detik dan diperlambat oleh udara, tapi kondisi vakum di Bulan menyebabkan gerakan bendera tersebut tidak akan berhenti karena tidak ada gaya dari luar yang menghentikannya.

Sesungguhnya, bendera yg berkibar itu justru membuktikan bahwa para astronot memang berada di Bulan. Bendera itu bergoyang karena baru saja dipasang. Dan terus bergoyang selama beberapa waktu dengan cara yang tidak biasa karena gravitasi Bulan 1/6 gravitasi Bumi, dan karena tidak ada udara di bulan untuk segera menghentikan gerakan bendera.

Point 4. Mana Kawahnya?

X : Pada foto yang lain, tidak tampak adanya lubang bekas semburan roket (kawah) pada lokasi pendaratan. Untuk roket seukuran Apollo seharusnya semburannya dapat menimbulkan lubang yang besar pada permukaan Bulan. Jadi, bagaimana bisa roket mendarat mulus tanpa membekaskan jejak besar?

Y : Untuk melakukan sebuah pendaratan tentu tidak dilakukan dengan kecepatan tinggi tapi dengan kecepatan yang diperlambat. Tidak ada satu orangpun yang memarkirkan mobilnya dengan kecepatan 100 km/jam. Hal yang sama berlaku juga pada Apollo 11. Semburan roket memiliki dorongan 5000 kg, tetapi roket tersebut diperlambat sampai sekitar 1500 kg saat mendekati permukaan. Dengan diameter pipa pengeluaran roket sebesar 54 inci (dari Ensiklopedia Astronautica), dan ukuran roket sekitar 2300 inci persegi, semburan roket hanya menimbulkan tekanan sekitar 0.75 kg /inci persegi. Tekanan sebesar ini tidak akan sampai menimbulkan jejak lubang yang besar.

Hasil foto-foto yang diambil di Bulan juga memperlihatkan adanya bayangan yang kurang gelap. Obyek yang seharusnya gelap karena berada dalam daerah bayangan, tetapi dalam foto dapat jelas terlihat, termasuk tulisan di sisi pesawat. Jiika Matahari merupakan satu-satunya sumber cahaya, dan tidak ada udara yang dapat menghamburkan cahaya, seharusnya bayangan yang terjadi sangat gelap. Sebuah persepsi yang salah. Memang ini bukan di Bumi dan cahaya Matahari tidak dapat dihamburkan dalam kondisi hampa udara. Tapi di Bulan masih ada sumber cahaya lain yang berasal dari Bulan sendiri. Debu di Bulan memiliki sifat yang khas: yaitu memantulkan kembali cahaya ke arah sumber cahaya berasal.

Point 5. Transmisi suara tidak ada jedanya sama sekali?

X : Transmisi suara dari bulan ke bumi kok gak ada jedanya sama sekali, padahal mustinya kira-kira 5 detik, baru samapi ke bumi?

Y : Transmisi audionya sebenarnya ada jedany. Antara suara dari bulan dan konfirmasi dari bumi tidak ada jeda. Itu jelas karena transkrip tersebut dicatat dari bumi. Contohnya pada potongan transkrip berikut :

1.102:41:12 Duke: Eagle, you've got 30 seconds to P64
2.102:41:19 Aldrin: Roger. (Pause)
3.102:41:27 Duke: Eagle, Houston. Coming up 8:30; you're looking great. (Pause)
4.102:41:35 Armstrong: (Garbled) 64.
5.102:41:37 Duke: We copy. (Long Pause)

Coba liat antara line 1 dan 2, ada 7 detik berlalu setelah mission control (Duke) memberikan informasi sampai terdengar konfirmasi dari Aldrin, waktu yang lebih dari cukup untuk gelombang elektromagnetik merambat ke bulan dan kembali lagi ke bumi. (jarak bumi ke bulan sekitar 360 ribu km, kecepatan cahaya sekitar 300 ribu km/s bolak balik cukup sekitar 2,4 detik saja)

Tapi coba perhatikan hanya ada 2 detik berlalu setelah informasi dari Armstrong dan konfirmasi dari mission control waktu yang juga lebih dari cukup untuk gelombang suara merambat dari speaker mission control ke telinga Duke lalu merambat dari mulut Duke ke mic dihadapannya.

Point 6. Masalah sabuk Radiasi Van Allen (Van Allen Belts)

X : Untuk mencapai bulan , astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa meghasilkan jumlah radiasi cukup fatal, bagaimana mungkin mereka dapat selamat?

Y : Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka
memenginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini dan menentukan bahwa resikonya minimal. Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi untuk berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap beresiko.

Point 7. Tidak akan pernah ada foto yang berhasil diambil?

X : Tidak akan ada foto yang bisa diambil di bulan, sebab film akan meleleh pada suhu 250°F.

Y : Film yang biasa akan segera meleleh jika di ekspos pada suhu 250°F, bagaimanapun film yang digunakan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian. Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didisain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200°F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500°F. Kamera juga diproteksi didalam casing spesial yang didisain agar tetap dingin. Situasi di Bulan yg hampa udara sangat berbeda dengan misal di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi, metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing dari kamera sama juga seperti seragam astronot,putih.

Sebenarnya,masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang bermunculan dari pihak Skeptic , namun karena aku rasa terlalu banyak, maka pertanyaan2 yang paling sering ditanyakanlah yang ku ulas.

Namun, ada suatu bukti yang tidak dapat dibantah bahwa manusia benar-benar pernah pergi ke Bulan, yaitu batu-batu bulan yang dibawa dengan berat total 382 Kg, yg telah diperiksa oleh ratusan ahli geologi dari seluruh dunia.




Batuan Bulan yang berhasil dibawa para awak Apollo Batuan-batuan ini memiliki karakteristik yang sama dengan batuan bulan yg ditemukan di pesawat ruang angkasa Rusia tanpa awak. Yang perlu diketahui bahwa batuan bulan itu sangat aneh,diantaranya :

1. Karena hanya mengandung sedikit air
2. (lihat gambar ke-2 batu bulan ) Karena sering terkena sinar kosmis selama jutaan tahun di permukaan bulan yang hampa udara,maka terbentuklah lubang-lubang aneh dipermukaannya.
3. Batuan bulan sangat berbeda dengan batuan bumi, dan tidak dapat dipalsukan denganteknologi terbaru apapun. Untuk menghasilkan batuan bulan palsu , setidaknya kita harus melumatkannya dengan tekanan 1.000 atmosfer dan memanasinya dengan suhu 1.100 derajat celcius selama beberapa tahun. Kemudian, selagi tetap berada dalam tekanan, dinginkan perlahan selama beberapa tahun lagi. Betapa konyolnya NASA jika harus
bersusah payah melakukan hal ini semua, betul tidak tidak?

Seharusnya, kita semua tidak sepantasnya
terpengaruh pada berita yg hanya secara sepihak menyoroti perjalanan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dalam menjadi misi pertama ke bulan.

Padahal ada beberapa misi yg sudah berhasil mendarat di bulan setelah Armostrong dan Aldrin.
Orang terakhir yg berjalan ke bulan adalah Gene Cernan yg melakukan misi bersama astronot Jack Schmitt, 7 - 19 Desember 1972.

sumber :
www.space-01.blogspot.com 

Incoming Search Keyword : Indonesia, pria, wanita, gaya hidup, peluang usaha, perempuan, member alfamart, pertamina, hosting gratis, gagah perkasa, google, keluarga, barcelona, puisi dunia, tumbuhan, lingkungan, grafis, herbal, kpop, china, hamil, manchester united, online, hosting murah indonesia ,bisnis forex, sain, bikin, tubuh, alat, manusia, kesehatan, job vacancy, murah, warga, rumah, sederhana, tutorial blog, pemuda, murah meriah, modern, yamaha, tenaga, unik, otomotif, model, berhubungan, baju putih, menarik perhatian, layar sentuh, korea, muda, hosting murah, menulis, kelinci hias, gaya, wanita cantik, remaja, lelaki, bau, kapal, energi, pria, sekretariat, diet sehat, real madrid, hosting, kawasaki ninja, kerja online, domain, plan, iklan bisnis

Jawapan kepada soalan-soalan pelik berkenaan Israk dan Mikraj

Assalamualaikum
Seperti yang diminta oleh seorang ukhti muslimah, berikut saya paparkan jawapan saya dan jawapan yang saya kumpulkan berkenaan soalan-soalan seorang mamat kontroversi yang bertanya soalan-soalan yang juga kontroversi dan entah apa niat sebenar ia menimbulkan soalan ini, sebagai pedoman kita bersama.
Sahabat-sahabat dijemput untuk memikirkan bersama serta memberikan jawapan yang lain kepada soalan-soalan yang diutarakan. Berusaha menjawab soalan-soalan sebegini demi membela Islam rasanya jauh lebih berfaedah daripada dok gaduh sesama Islam, dok melagha, main-main, dan lain sebagainya. Diakui jawapan-jawapan yang saya compilekan ini -compilation jawapan sendiri campur jawapan sahabat campur jawapan daripada al-ahkam- mungkin mengandungi kelemahan. Nasihat dan teguran amat dialukan. Tapi pastikanlah ia sebuah kritikan yang membina, sebab kita harus bersama-sama membela dan mempertahankan islam dalam kes ini. Jika ada soalan yang sebetulnya berpandu pada hadith yang lemah atau palsu, minta tolong dimaklumkan.
Kepada ukhti yang bertanya, saya pohon maaf kerana mengambil masa 2-3 hari untuk mempersiapkan jawapan.
1) Nabi dibelah dada masa dia kecik2 dulu, dan ketika sblm israk mikraj. Persoalannya, kenapa perlu dibelah dan dicuci hati baginda? Bukankah Tuhan boleh je kasi bersih tanpa perlu dibelah dan dibasuh? Bukankah boleh saja dijadikan Nabi tu time lahir2 je terus hati bersih tanpa perlu dibelah dan dicuci hatinya? Jadi mengapakah berlaku peristiwa begitu?

Kenapa perlu Nabi Isa lahir daripada perut seorang ibu bernama Maryam? Bukankah Tuhan boleh saja kasi terus ada macam Nabi Adam? Maka, terpulanglah pada Tuhan nak menentukan macam mana. Boleh ke setiap benda kita persoalkan, misalnya kenapa panggil singa sebagai singa, bukan rimau bermahkota ke, apa ke… atau kenapa manusia ada satu hidung, tak dua hidung… kalau Tuhan bagi ada dua hidung, nanti kita dok pertanyakan juga awat dua hidung tak tiga hidung ke, satu hidung ke…
Juga, sebagai simbolik. La.. nanti kalau takde peristiwa tu, hang dok pertikai gak betul ke hati nabi bersih. So peristiwa itulah untuk buat hang tahu hati Nabi bersih, coz malaikat dah cuci. Tapi bila ada peristiwa tu, hang persoalkan jugak…
Mengapa perlu di belah dada Nabi sedari kecil hanya kerana untuk menerima nubuwwah kerasulan? Jawapnya oleh kerana tempat terima wahyu itu hati dan hanya hati yang bersih sahaja wajar menerima wahyu maka hati itu perlu di bersihkannya dari sebarang kotoran.Soalnya kenapa perlu mengadakan pembedahan bukankah Allah boleh perintahkan sahaja.Jawapnya itulah hikmah yang tersembunyi 1000 macam pengajaran.Tahukah mereka Bapa kedoktoran itu Ibn Sina mendapat ilhamnya tentang teknik pembedahan dari mana kalau bukan dari peristiwa ini.Tahukah mereka hasil kajian modern juga tidak dapat menolak ubat bagi penyakit hati dan darah ialah dengan mengantikan darah baru yang bebas dari sebarang kotoran dan homoglobin.Tahukah mereka teknik penyucian jiwa lewat yang dilakukan pelbagai aliran tasawuf dan sufi juga mengambil pendekatan ini.Tahukah mereka teknik psikologi juga memerlukan pemusatan pengosongan jiwa dari sebarang masalah sebelum jiwa yang lara itu di ubati secara psikologist. Kesemua teknik – teknik ini di ambil hasil dari peristiwa tersebut.
2) Semasa israk, Nabi ada singgah di satu masjid (tak ingat lak masjid mana) dan mengimami solat yg mana makmumnya ialah semua nabi2. Persoalannya, boleh ke kita mengimami solat yang makmumnya ialah orang2 yang dah mati? Apa hukumnya ya?
Bukankah Nabi SAW balik dari Thaif solatnya diikuti oleh para Jin? Apa masalahnya? Takkan la batal plak coz mengimami jin solat? Tanya hukum tadi kan…? Kalau Nabi mengimami roh solat pun, tak kan la batal plak solat baginda? Kan orang Melayu suka bahaskan bab “perkara-perkara yang membatalkan solat”, tak pernah dengar pulak Antara perkara yang membatalkan solat ialah mengimami orang yang telah mati….
Kalau Allah mampu mencipta manusia dari tiada kepada ada, bukankah lebih mudah bagi Allah mewujudkan barang yang memang sudah ada.Contoh, Ilmu pengklonan – manusia hanya menggunakan bahan yang sudah terhidang dan tersiap hanya perlu diuraikan kondisi molekul – molekul dan sel – sel DNA lalu melalui kecanggihan teknologi terkini para saintis berupaya mengklonkan sesuatu.Kalau ini mereka boleh di terima kenapa pula mereka tidak boleh menerima Allah boleh menghidupkan sesuatu yang tiada kepada ada, apatah lagi menghidupkan sesuatu yang dulunya memang ada sekarang tiada kepada ada.
Apa pun, darjat hadith ini, seperti yang direkomenkan oleh seorang sahabat, harus dicheck balik. (maaf yer, saya tak sempat nak rujuk balik kitab hadith and kitab sirah, sebab mahu jawapan segera kan..)
3) Based on soalan 2 tadi,bukankah time israk mikraj itu baru Nabi diberi oleh Tuhan pasal SOLAT? Jadi bagaimana cara baginda solat sebelum israk mikraj tu kalau time tu tak dapat lagi perintah solat dari Tuhan?
Apa la hang ni… cuba baca balik kitab2 sirah… depa ada bahaskan bagaimana cara nabi SAW solat sebelum israk mikraj.
Sebelum disyariatkan Ibadah Solah seperti yang di buat sekarang, sudah ada ibadah – ibadah khusus seperti mana Sayid Sabiq menukilkan dari hadith yang bertaraf hasan ( Kalau tidak silap – ini berdasarkan ingatan)antara lain nabi berkata aku diutuskan hanya untuk membenarkan doanya Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.Bahkan ibadah haji hingga ke hari ini mengikut seperti mana sunnahnya Nabi Ibrahim dan Ismail.Puasa & Zakat juga sudah ada syariatnya sebelum Islam begitu juga dengan solat (Saya yakin itu) CUMA kedatangan Islam melengkapkan dan mengembalikan kedudukan Ibadah – ibdah khusus ini.Sekali lagi jika mencipta sesuatu yang baru itu sudah mudah perkiraannya apatah lagi kalau memang benda itu sudah ada lebih lah mudah.
Lebih lanjut, boleh tengok perbahasan Ramadhan al-Butty berkenan cara solat Nabi sebelum israk mikraj ni..
4) Nabi dikatakan “NAIK” ke langit. Apa yang dimaksudkan dengan “NAIK” tu? Dan secara pastinya, apabila dikatakan “naik”, mestilah ke atas. Dan kita sedia maklum bahawa bumi ni bulat. Jadi, arah manakah yang sebelah atas?? (Jawapan kalau sebijik mcm dalam cerita Sudirman dan Atai tu akan ditolak mentah2..).
Matahari naik dari arah timur… hakikatnya matahari tak naik kan?
Baik, sebelum terciptanya kapal terbang dan roket manusia zaman bahari kalau di ceritakan soal mikraj pasti mereka akan berkata ” ini kerja gila”.Baik, sekarang tahun 2007, soal terbang keudara lewat pesawat terbang bahkan ke angkasa lepas juga bukan lagi kerja gila.Hanya apabila akal dapat menerima berita tersebut maka sebutan gila dan seumpamanya tidak akan timbul.Ini bermakna akal manusia yang menolak mikrajnya nabi samalah halnya akal manusia yang hidup pada zaman bahari yang tidak pernah terfikir dan tergambar bahawa satu hari nanti manusia bisa terbang keudara bahkan boleh menerewang keangkasa.Semua ini hanyalah faktor waktu dan ketika
5) Based on soalan 4 tadi, “LANGIT” tu apa sebenarnya? Apa definisi langit? Dan cuba sesuaikan dengan jawapan pada soalan 4 tadi.. Sesuai ke tak? Jadi, langit tu apa?
Cuba tanya Rosyam Noor, kan dia berlakon dalam filem “berlari ke Langit”, hehe…
Langit itu apa? kaedah bahasa apabila disebut langit bermakna sesuatu yang berada diatas jauh nun disana.Contoh langit – langit letaknya di atas lidah.Jadi apabila di sebut langit itu kefahaman hari ini adalah angkasa lepas bahkan lebih lagi dan tidak terurai.Ini di sebabkan oleh kerana keterbatasan akal menanggapi hakikat persoalan setiap ciptaan Tuhan.Bahkan Allah mencabar manusia supaya berfikir dan merenung setiap kejadian CiptaanNya.
Itulah indahnya bahasa al-Quran. Nak menafsirkan satu perkataan arab ke dalam bahasa Melayu pun, tersangat luas, sangat sukar nak tahu apa maksud sebenar perkataan itu, dek kerana satu perkataaan arab mempunyai terlalu banyak maksud.
Jika anda tengok huraian Dr. Zakir Naik berkenaan maksud “alaqah” (dalam surah Iqra’ kan dikatakan manusia dibuat daripada alaqah), bahkan semua maksud kepada perkataan “alaqah”, daripada segumpal darah kepada sesuatu yg seperti lintah dsb, semuanya saintifik. Lebih lanjut sila tonton debat Dr. Zakir naik dengan Dr. William Campbell di USA bertajuk (tak silap) “Quran and Bible in the light of science”, boleh didapati di Saba Islamic Media. Nak pinjam dari saya pun boleh…

6) Nabi telah masuk ke syurga dan neraka dan melihat macam2 jenis orang di sana. Persoalannya, mcm mana leh ada orang kat sana sedangkan kiamat pun belum lagi? Bukankah sepatutnya kosong dulu sbb semua manusia tgh hidup kat dunia? Kalau ada yg dah mati pun, bukankah mereka masih di alam Barzakh?
Ingat lagi teori realitiviti Einstein, E=MC2?
diperlihatkan syurga dan Neraka.”Di perlihatkan” bermakna Nabi s.a.w. di paparkan peristiwa yang pasti berlaku di suatu masa akan datang samada hal keadaan di dalam syurga mahupun di dalam neraka. Samalah halnya orang yang di beri rukyah atau kelebihan melihat sesuatu peristiwa sebelum berlakunya peritiwa tersebut.Di dalam ilmu sains disebut ilmu knitik/Psikik. Cuma bezanya ilmu ini hanya di beri gambaran – gambaran kasar dan tidak khusus sedang hal keadaan Nabi jauh berbeza Nabi di paparkan kejadian benar yang pasti akan berlaku.
Bukankah orang kena sauntau pun boleh diperlihatkan pada dia macam-macam benda? Atau orang yang dok koya (maksudnya berangan-angan dalam bahasa kelate) pun nampak macam-macam benda? Cuma bezanya, ALLAH berkemampuan memperlihatkan hal yang benar-benar akan berlaku.

7) Bukankah taraf Nabi ialah KEKASIH TUHAN? Dan bukankah baginda juga ada mengaku bahawa baginda itu sendiri adalah “gedung ilmu” (yg mana Ali ialah kuncinya). Bermakna, apabila menjadi kekasih kepada Yang Maha Mengetahui, SECARA PASTINYA, pengetahuan baginda adalah 2nd ranking dalam keseluruhan alam semesta.
Jadi, bila dah mcm tuh, kenapa masih tanya Jibril time perjalanan israk? “Jibril, apa tu?”"Itulah sekian, sekian dan sekian, ya Rasulullah..”Sudah geharu, cendana pula.. Sudah tahu, kenapa baginda masih bertanya?
katakanlah kamu di sukai oleh sultan, pada satu hari sultan memerintahkan ‘Panglima Dalam’ membawa kamu ke Istana yang mana tidak pernah ada orang seperti kamu di beri penghormatan sedemikian.Jadilah kamu seperti jakun masuk ke pekan setiap benda begitu asing bagi kamu, tidakkah ketika itu pasti kamu bertanya kepada ‘Panglima’ tadi apa itu dan apa ini. Samalah halnya keadaan Nabi s.a.w.
Juga, orang yang tawadhu’ pun selalu begini. Walaupun mereka dah tahu, terkadang mereka tetap bertanya kepada ustaz, demi mendapat jawapan baru yang mengkayakan lagi ilmu mereka.
Juga, Nabi Ibrahim walaupun meyakini ALLAH mampu menghidupkan yang mati, tetap minta pada ALLAH untuk menunjukkan contoh bagaimana DIA menghidupkan yang mati, demi menambahkan keyakinannya.
Apa pun, saya rasa soalan ini sangat tak kena, coz sepatutnya dia tahu bahawa Nabi Saw saja, contohnya soalan berkenaan kiamat (lihat hadith arbain no. 2), atau soalan berkenaan roh (lihat surah 17:85), Nabi tak tau. Juga ketika keluar hadith “antum lebih tahu rusan dunia antum” berkenaan pertanian… so apa masalahnya Nabi Saw bertanya?
8) Israk Mikraj itu merupakan kiranya satu grand ceremony utk semua penguni langit. Maka secara pastinya semua penghuni langit tahu siapa yg datang. Persoalannya, kenapa time tiap2 kali sampai pintu gate, penjaga gate tanya “Siapa tu?” sebelum bukak gate? Kalau dah tau siapa yg datang, kenapa masih tanya?
Berbalik jawapan #7 – untuk masuk keistana perlu melalui banyak pintu, contohnya pintu gerbang, pintu ke balai penghadapan, pintu ke balai santapan dan macam – macam lagi.Dan setiap pintu itu ada pengawalnya.Baik, Sultan sudah pun menitahkan kepada seluruh kakitangan Istana bahawa sekian waktu dan tarikh seorang tetamu Istimewa bakal datang. Wajar atau tidak setiap penjaga pintu – pintu gerbang istana bertanya siapakah yang dibawa oleh Panglima Dalam tadi (si Sang utusan Sultan).Walaupun mereka tahu tetamu istimewa bakal datang hari itu bahkan mereka sudah diberitahu siapa pun dia tetapi untuk konfimasi/kepastian pasti sang penjaga tadi tetap akan bertanya siapa itu bersama dengan panglima tadi? samalah halnya keadaan Nabi s.a.w.
Kalau anda kerja di pejabat misalnya yang takde CCTV di pintu, walaupun anda tahu ada menteri akan buat lawatan ke syarikat anda pada hari ini, tetap saja bila ada orang “ding dong” pintu anda, anda akan tanya siapa dulu, ye kan? Tak kan la asal ada orang “Ding dong” terus anda akan buka? Amboi.. payah la macam tu, kang hilang barang ofis kang….
9) Bila nak sampai Sidratul Muntaha, Jibril cakap yang dia tak boleh lepas sempadan tuh. Kalau diteruskan juga, maka Jibril akan terbakar. Persoalannya, bukankah malaikat itu dijadikan daripada cahaya? Mcm mana cahaya boleh “TERBAKAR”? Kalau pasir dibakar, jadi kaca.. Benda lain dibakar, jadi abu atau arang. Besi dibakar, jadi cecair ogam panas. Tapi kalau cahaya terbakar, mcm mana tuh??
sesampai di balai penghadapan pada setakat itulah yang termampu yang di hantarkan oleh sang panglima, kerana wilayah wewenangnya hanya sekadar itu.Jika ia melampaui sempadan bukankah ia mendapat murka dari sultan maka terbakarlah hatinya.Jika sudah terbakar hatinya bukankah mati akibatnya…..tidak bahkan sang panglima itu masih lagi bernafas yang terbakar jiwanya yang hancur jiwanya bukan jasadnya.didalam kes jibril wallahu’alam.
Siapa kata cahaya tak bisa terbakar? Pernah dengar pasal “laser”?
Juga, pernah dengar kan soalan orang tentang bagaimana iblis rasa sakit tatkala bimasukkan ke neraka sedangkan dua-dua dibuat daripada api?
Apa pun, seperti yang disarankan oleh seorang sahabat, check dulu kisah ni betul ke ada dalam kitab sirah dan hadith atau tidak.
10) Solat tu siapa yg punya? Kenapa Tuhan tak pass je kat Jibril? Kan lebih mudah? Kenapa Nabi yg kena naik ke langit ambik sendiri?
Rasanya soalan ni dah sering dijawab dalam ceramah2 tentang Israk Mikraj. Bila Nabi Saw naik sendiri ke langit untuk urusan wahyu berkenaan solat, maka itu menunjukkan solat itu penting.

Juga, Israk Mikraj ni perlu untuk membesarkan dan menghiburkan hati Nabi SAW sebab tahun tu kan tahun dukacita. Nabi SAW kehilangan 2 orang yang sangat disayanginya.
11) Bila balik ke bumi, kenapa nabi jumpa Abu Jahal dulu? Kenapa tak jumpa Abu Bakar dulu?

Mintak check dulu cerita ni, hadith shahih ke idak. Camana ceritanya? Jumpa memang saja nak jumpa ke atau terjumpa?

12) Atas dasar apa Abu Bakar terus percaya pada kes Israk Mikraj tu? Ya, Abu Bakar sememangnya diberi gelaran As-Siddiq (yang membenarkan) kerana mengiyakan segala apa yang Nabi perkatakan. Tetapi dia bukan jenis ikut buta2. Maka atas dasar apa, dan atas rasional apa dia percaya kepada apa yang Nabi cakap?
Bila mana seseorang insan tak berbohong langsung sepanjang hidupnya…then bila diceritakan sungguh2 apa yang berlaku pada dirinya sudah tentu dia akan percaya.
Seorang isteri yang selama ini dilayan dengan baik oleh suaminya, tentunya akan percaya bila suaminya mengatakan betapa ia cinta pada dirinya. Sama la dengan kes ni..
13) Selepas peristiwa tu, orang banyak kecoh. Persoalannya, kenapa orang ramai time tu hanya mempersoalkan tentang Israk, dan susah gila nak percaya apa yg Nabi cakap sebab hal Israk semata2. Tetapi kenapa haram sekor pun takde nak mempersoalkan tentang Mikraj?
Macam ni la, boleh tak lain kali kita check dulu hadith tentang peristiwa ni. Tu sebab, masalah memastikan kesahihan hadith sangat penting, agar tak terjadi tuduhan-tuduhan dan dakwaan-dakwaan sebegini. Janganlah bila kita habaq hadith ni tak betul, hadith ni palsu, Nabi SAW tak buat begini, kita bahkan menjawab “ada ustad dok buat” atau “hang ni mesti wahabi” dan lain sebagainya. Saya rasa soalan ni sangat pelik, iye iye je orang dok sibuk sembang pasal Israk je tak sembang pasal Mikraj.
Marilah sama-sama kita baca balik kitab sirah dan sambil itu kita lihat juga status hadithnya agar kita tak tersesat jalan. Saya menyeru pada sahabat-sahabat semua, dan pada diri saya juga (sebab saya pun tak sempat check hadith dan kitab sirah sebenarnya..)

Wallahu a’lam.
Faridul: artikel ini adalah artikel lama saya, tersiar di faridul.blogspot.com sekitar tahun 2007, dan turut disampaikan dalam ceramah Isra’ Mi’raj saya di Kolej Pembantu Perubatan Seremban pada tahun 2008.

Pendaratan Manusia Di Bulan Satu Pembohongan

10 Jun 2012 366 comments
Assalamualaikum dan salam sejahtera kepada pembaca,
Untuk pengetahan para pembaca jarak antara Bumi dan Setelit Semula Jadi Bumi(Bulan) ada sejauh 384.403 km. Pendaratan manusia di Bulan masih lagi menjadi keraguan bagi umat manusia berikutan gambar yang disebarkan National Aeronautics and Space Administration (NASA) boleh di bahaskan.
Manusia pertama yang mendarat di ialah Neil Amstrong pada 20 Julai 1969 dengan menggunakan pesawat Apollo 11. Berikut gambar yang diambil semasa pendaratan manusia di Bulan.

Ada beberapa kemushkilan di sini. Kita diajar bahawa di Bulan tiada udara (vakuum) tetapi bagaimana bendera AS boleh berkibar di permukaan Bulan? Cuba perhatikan betul-betul kapal yang berada di belakang angkasawan dikatan digunakan untuk mendarat di Bulan tapi di manakah kesan hentaman semasa proses pendaratan, keratan tanah permukaan Bulan berada dalam keadaan mendatar dan sedikit pun tidak tenggelan.

Gambar ini diambil secara lansung dari Bulan dan di hantar ke Pusat Angkasa di Bumi tetapi tahukah anda bahawa pada tahun 1969 teknologi Wireless belum wujud? yang ada hanya gelombang radio yang mempunyai frekuensi seperti yang digunakan untuk alat yg dipanggil kod morse. Pada gambar tersebut juga cuba perhatikan langit di Bulan. Langit di sana sangat pekat hitamnya di mana bintang-bintang? Kita di Bumi mempunyai Udara dan lapisan Atmosfera tetapi kita masih boleh melihat bintang-diangkasa, tetapi bagaimana ia boleh menjadi gelam gelita di Bulan? Tidakkah ia menjadi suatu misteri??


Ok, sekarang cuba perhatikan gambar ini pula. Kita semua tahu bahawasanya di Bulan mempunyai tarikan graviti yang amat rendah iaitu 1/6  daripada bumi tetapi bagaimana tapak kaki angkawasan ini boleh menjadi begitu dalam dan jelas di permukaan bulan?? Sedangkan kapal angkasa Apollo 11 pun tidak tenggelam??(cuba perhatikan gambar di atas).
Begitu banyak kemushkilan pada gambar yang telah disebarkan oleh NASA, Jadi pendaratan manusia di Bulan menjadi tanda tanya sehingga sekarang. Walaubagaimanapun terpulang kepada anda sebagai pembaca untuk menilai sendiri. Sekian terima kasih






Al-Qur’an dan Sains (2) : Benarkah Manusia Mampu Ke Bulan?

Bismillah..
Siapa yang tak ingat Neil Amstrong, astronot yang katanya sudah pernah menginjakkan kaki ke bulan. Ditambah lagi, ada yang bilang bahwa disana dia mendengar azan (salah satu sumbernya disini)
Ada pula yang mengatakan bahwa ada tiga orang astronot yang pernah ke bulan mengakui bahwa bulan benar benar telah terbelah sebagaimana yang  di kabarkan oleh surat Al Qomar ayat pertama yang artinya : ” Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan” (salah satu sumbernya disini).
Adapula yang menafsirkan bahwa keberhasilan manusia menginjakkan kaki ke bulan sebagai realisasi dari surat ArRahman [55] : 33 yang artinya : “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan (sulthon)” dan ditafsirkan sebagian orang bahwa sulthon disini adalah ilmu pengetahuan yang berkembang pesat..
Berita berita lebih lanjut tentang adanya orang yang sudah pernah ‘tamasya’ ke bulan pun seolah mendukung fenomena manusia ke bulan. Salah satu pemberitaan itu bisa dilihat disini.

Selanjutnya, timbul bantahan bantahan yang datangnya dari negara Amerika sendiri bahwa sebenarnya itu hanyalah, HOAX , dan belum pernah ada manusia yang menginjakkan kakinya di bulan, dengan segala bukti bukti kepalsuannya; Misalnya di artikel ini, dan artikel  klarifikasi semua bukti bukti mengada ngada tentang Neil Amstrong yang masuk Islam karena mendengar azan di bulan di artikel ini.
Tidak lama lagi, muncul artikel yang membantah bahwa pendaratan manusia di bulan itu bukan HOAX. Kalau berminat membacanya, coba cek disini
Lalu ada lagi penjelasan dengan dalil AlQuran bahwa betapa tidak mungkinnya manusia itu hidup selain dibumi berdasarkan ayat “Dan bagi kamu di bumi ini ada “MUSTAQAR” (tempat menetap yang telah di tetapkan) dan kesenangan hidup sampai waktu yang telah di tentukan”. (QS Al Baqarah:36 & Al A`raaf:24); (Penjelasan rincinya disini)
Sebenarnya, mampukah manusia pergi ke bulan? jika ya, berarti penafsiran ayat Al baqarah dan al a’raf diatas salah? Tapi jika manusia memang tidak pernah, berarti penafsiran di surat Ar Rahman tentang ilmu pengetahuan sebagai ‘sulthon‘ itu salah??
Sebelum membahas lebih lanjut, sebaiknya kita mengetahui dulu bagaimana hukum mencocok cocokan atau menafsirkan ayat ayat AlQuran dengan berbagai teori sain modern
Terlepas dari sudah pernah ataukah belum manusia menginjakkan kakinya ke bulan, ada penjelasan menarik sekali dari Syaikh Al Utsaimin -rahimahullahu ta’aala- ketika beliau memberikan penjelasan tafsir surat Shaad ayat 9 dan 10 :
أَمْ عِندَهُمْ خَزَائِنُ رَحْمَةِ رَبِّكَ الْعَزِيزِ الْوَهَّابِ. أَمْ لَهُم مُّلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَلْيَرْتَقُوا فِي الْأَسْبَابِ
“Atau apakah mereka itu mempunyai perbendaharaan rahmat Tuhanmu Yang Maha Perkasa lagi Maha Pemberi? Atau apakah bagi mereka kerajaan langit dan bumi dan yang ada di antara keduanya? (Jika ada), maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit).
==========
Beliau Syaikh Al Utsaimin -rahimahullah- berkata :
Sebagian ulama ada yang menarik faedah dari ayat ini, yaitu ketidakmungkinan (seseorang) sampai ke bulan, karena Allah berfirman:
(فَلْيَرْتَقُوا فِي الأسْبَابِ)
(maka hendaklah mereka menaiki tangga-tangga (ke langit))
dan firman-Nya selanjutnya:
(جُنْدٌ مَا هُنَالِكَ مَهْزُومٌ مِنَ الأحْزَابِ )
(Suatu tentara yang besar yang berada di sana dari golongan- golongan yang berserikat, pasti akan dikalahkan),
dan telah dimaklumi bahwa bulan ada di langit**** (penjelasan tentang definisi langit ada setelah perkataan beliau -rahimahullah- di bawah tulisan ini), bila orang-orang yang dituntut untuk menaiki tangga-tangga ke langit adalah para tentara yang terhina lagi terkalahkan (di ayat selanjutnya; ayat 11), maka tidaklah mungkin mereka dapat sampai ke bulan. Pertanyaannya, bisakah dari ayat ini diambil kesimpulan bahwa manusia tidak dapat sampai ke bulan? Dari zahir ayat ini justru bisa kita mungkinkan sebagai dalil bahwa manusia bisa sampai ke bulan, maknanya ayat ini menunjukkan kemungkinan sampainya manusia ke bulan.
Dan ini tentunya bertolak belakang dengan pengambilan dalil sebagian orang, yang sebenarnya tidak tepat ayat ini dipakai sebagai dalil untuk menyatakan ketidakmungkinan manusia sampai ke bulan, karena bulan di langit, yang maknanya di atas, bukan maksudnya di langit yang menjadi atap yang kokoh terjaga. Dan ini adalah masalah yang diketahui kepastiannya dan tidak diperselisihkan.
Jika mendung bisa diungkapkan ia berada di langit, ia bisa disebut di langit, sebagaimana firman Allah:
(أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا )
(Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya) (ar-Ra’du: 17),
Hal itu dikuatkan dengan realita dimana orang-orang sekarang bisa naik di atas langit yaitu di atas awan. Sebagian besar orang biasa naik pesawat di atas awan, awan berada di bawah pesawat, demikian pula bulan di langit,
Allah berfirman,
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا
“Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” (al-Furqan: 61).
Tidak ragu lagi bahwa bulan di langit, namun pertanyaannya, apakah langit yang dimaksud disini adalah langit yang menjadi atap kokoh terjaga (bagi bumi) yang tidak mampu ditembus malaikat-malaikat yang mulia dan manusia pilihan (para rasul) kecuali apabila diizinkan? jawaban pastinya, bukan, tetapi bulan sangat jauh sekali dibawahnya.
Karena itu kita katakan: bahwa dalam ayat di atas tidak terdapat dalil untuk memustahilkan manusia sampai ke bulan, lagi pun juga bukan dalil untuk memungkinkan manusia sampai ke bulan, dan mengabaikan masalah ini dari realita.
Bila memang benar manusia sampai ke bulan, maka syari’at pun tidak pernah mengingkari, sebaliknya, bila dikatakan bahwa manusia tidak sampai ke bulan maka syari’at pun tidak akan menetapkannya. Misalnya berita menyebutkan: Kami sampai ke bulan, dan memang benar demikian, maka kita katakan: alhamdulillah, masalah ini tidak bertolakbelakang dengan syari’at kami, tidak itu dengan kitabullah ataupun sunnah rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dimaklumi lagi bahwa bulan di bawah bintang-bintang. Mengenai bintang ini Allah menerangkan:
وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang.” (al-Mulk: 5).
Tetapi bulan letaknya di bawah bintang, kami dan selain kami pun menyaksikan adakalanya pandangan kita terhadap bintang terhalangi oleh bulan.
Kami dengan mata kepala pernah menyaksikan peredaran bulan dengan bintang (dibelakangnya) yang biasa disebut bintang subuh, dan telah dimaklumi bulan bergeser lebih lambat daripada bintang. Pada saat bintang tadi melewati bulan ternyata (sejenak) hilang dari pandangan. Jadi kejadiannya seperti awan yang menghalangi penglihatan kita dari melihat bulan.
Ada seseorang yang aku percayai bercerita padaku: sesungguhnya kejadian serupa kadang-kadang terjadi dan kami biasa melihatnya. Singkat kata, bulan letaknya bukan di langit yang merupakan atap kokoh (bagi bumi) yang terjaga, bila memang benar ada yang sampai ke bulan, maka hal itu bukan hal yang aneh. Dan tentunya ayat ini bukan dalil untuk meniadakan sampainya (manusia) ke bulan.
—-sekian perkataan beliau—-
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
*****
Definisi langit atau السماء dalam AlQuran memiliki dua makna, yaitu
(1) . Langit yang berarti segala sesuatu yang berada di atas bumi; maka awan, bulan, bintang matahari termasuk bagian dari as samaa’ . Misalnya pada firman Allah Ta’ala : “dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit (As Samaa)” Qs. 2 : 22; As Samaa’ di ayat ini berarti mendung, karena lafadz As Samaa’ adalah bentuk masdar dari سَمَا يَسْمُوْ yang artinya tinggi. Maka as- Sama’ dapat berarti semua yang lebih tinggi. (Tafsir Ibnu Katsi 1/176; dinukil dari buku Matahari mengelilingi Bumi -Ahmad Sabiq)
Berkata Imam Fairuz Abadi rahimahulloh ” سَمَا  سُمُوًا  artinya adalah tinggi, dan as sama’ adalah sesuatu yang sudah diketahui bersama bisa di mudzakarkan dan juga bisa di muannatskan, juga bbisa berarti atap dari segala sesuatu”
Berkata Syaikh Ibn baaz -rahimahulloh- : Dalil mengenai masalah ini dari firman Allah dan sabda Rasulullah shalallahu ‘alayhi wa sallam serta ucapan para ulama tafsir dan ahli bahasa yang menggunakan lafadz as samaa’ untuk sesuatu yang tinggi, sangat banya” (al-adillah an-Naqliyyah hal 10.; dinukil dari buku Matahari Mengelilingi Bumi – Ahmad Sabiq)
(2) . Langit dalam arti makhluq yang mempunyai fisik tertentu yang diciptakan oleh Allah ta’ala tujuh lapis,mempunyai pintu serta tidak bisa ditembus kecuali oleh yang dikehendaki Allah. Diantara yang menunjukkan atas ini semua ialah :
Firman Allah ta’ala :
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis” Qs 67 : 3 dan ayat ayat yang senada dengan ini amatlah banyak. Sedangkan dalil dari Hadits Rasululloh shalallahu ‘alayhi wasallam adalah sebuah hadits panjang ketika isra’ mi;raj :
Kemudian Jibril membawa naik Rasulullah ke langit dunia, lalu Jibril mengetuk salah satu pintunya …Yang saya ingat bahwa Nabi Idris di langit kedua, Harun di langit keempat, seorang Nabi yang saya tidak hafal namanya di langit kelima, Ibrahim di langit keenam dan Musa di langit ketujuh. Maka Nabi Musa berkata, ‘Ya Allah, saya tidak menyangka kalau ada yang melebihi tempatku’. Kemudian Rasulullah naik hingga tiba di Sidratul Muntaha dan Allah mendekat sehingga Rasulullah dengan Allah sedekat anak panah atau malah lebih dekat lagi” (HR. al Bukhari no. 3570 dan 7517, Muslim no. 162-164 dan lainnya) -dinukil dari buku ‘Matahari Mengelilingi Bumi-

__________________________________________________________________________________________
Rujukan :
- Tafsir surat Shaad oleh Syaikh Al Utsaimin -rahimahullahu ta’aala-, ini saya dapat kan dari seorang umahat yang berbaik hati menerjemahkannya dan memberikan pada saya; adapun teks aslinya, saya belum ‘mampu’ untuk beli kitabnya, dan belum ketemu di internet; tapi ketemu file audionya disini; Jazahumallahu khairan untuk dua umahat ‘super’ tersebut.
- Matahari Mengelilingi Bumi – Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Benarkah Neil Armstrong ke bulan?


 (satu hari didalam Komuter-cerita sedikit diubah suai untuk menyedapkan jalan cerita, hihihi)
Komuter bergerak laju, dengan kerusi yang kedudukannya menyongsang, sukar untuk aku melelapkan mata kerana terasa lain benar ‘moment inertia’ setiap kali komuter berhenti dan bergerak.
Aku yang sedang berpeluk tubuh, dan kopiah mentutup muka macam koboi tutup muka dengan topi koboi lalu cuba lelapkan mata, tapi mamat yang membelakangi aku mencuri mindaku untuk berfikir dengan topik perbulan mereka..,
Ringkaskan cerita, perkataan dalam kurungan adalah kata kata aku dalam hati yang ‘menyampuk’ perbulan mereka...
“Orang pertama pergi ke bulan mati semalam” kata brother A.
(Neil amstrong dah mati rupanya..)
“Tapi betulke neil amstrong pergi ke bulan?” tanya brother B.
(Betulah, ada bukti saintifik beliau ke sana)
“aku tengok youtube, ada ustaz cakap, orang ke bulan tipu sebab waktu kapal angkasa mendarat, kamera dah ada dibulan ambil gambar, nampak sangat pembohong sebab jika neil amrstrong orang pertama turun ke bulan, siapa letak kamera di bulan?”
(apa punya bengap hujah kospirasi tahap tadika dijadikan bahan oleh ustaz untuk tolak sains? nak tolak gunalah hujah tahap cikgu sekolah menengah seperti, bayang berbeza arah, bintang tidak kelihatan dan lain lain.)
“aku tengok ada video mat saleh yang buktikan Neil Armstrong tu tipu pergi kebulan, mereka guna stadio, lagipun sejak hari tu, mana ada lagi orang ke bulan” kata pulak pemuda C
(ni lagi sekor malas membaca, dah 6 kali orang pergi ke bulan bang, ada fakta tentang ni, nak berhujah, tengoklah dokumentari yang berilmiah yang membuktikan dengan fizik sains, macam rancangan mythbuster, atau baca bukti dari negara lain seperti negara jepun yang teropong membuktikan manusia ke bulan, bukan cari bukti dengan emosi dan sentimen)
“tapi ada ustaz lain pulak cakap, Neil Armstrong masuk islam setelah mendengar azan waktu mendarat di bulan, telinga kanan dengar azan, telinga kiri dengar iqamat”
(Woha! Mana sumber berita tah di ambil oleh mamat ni, Neil Armstrong dah nafikan beliau dengar azan dibulan waktu ditanya wartawan malaysia beberapa tahun lepas, tapi kelakarlah jugak, sebab ada ustaz yang percaya orang ke bulan dah tentu berbeza dengan ustaz yang tak percaya, tapi yang percaya siap tokok tambah dengan berita neil amsrong masuk islam setelah mendengar azanlah pulak, nak tergelak aku)
 “korang semua ni malas membaca, cuba baca blog keretamayat, si penulis pernah buat ujian personaliti bab ni, dan jika korang ambil ujian ni, korang semua akan mendapat keputusan bodoh dan bangang ” kata perempuan A.
(eh, ada orang baca blog aku disini?)
“apalah akak ni, percaya sangat dengan blogger, blogger banyak menipu dalam blog, jangan percaya dengan blogger, kebayanyakkan blogger adalah agen yahudi atau geng ilmuniti yang cuba menggunakan jarum halus untuk menyesatkan akidah ummat islam”
(ha ha, aku ajen yahudi? Macam macam hal korang ni..)


Ulasan:
Peristiwa Neil Armstrong dan bulan adalah salah satu contoh betapa bodohnya manusia hari ni dalam bab menerima berita dan menyebarkannya.., arghh. tolonglah jangan jadi BODOH dan BANGANG dengan percaya semua berita berita tanpa bukti, tolonglah jadi pandai sikit...,
Korang ni suka benar menyebarkan cerita tanpa bukti, nabi dah pesan jika ada orang sebarkan berita, maka siasatlah, tapi sebab korang malas membaca dan berfikiran sempit, terus percaya dengan emosi beserta sentimen semua berita, memang bangang tahap gaban, tak percaya cuba korang borak dengan penyokong parti politik, akan ada cerita fitnah dan tuduhan tanpa bukti.., tak takut ke dengan dosa menfitnah? bulu kemaluan dah berubah lama dah tapi dalam FB aku tengok korang share macam macam berita tipu dan palsu, lepas tu pakat pakat Like, orang troll pun korang percaya tak ke bangang?!
Produk ABC  tu haram sebab ada babi, 1000 ‘like’ dan ‘share’, esok keluar berita, maklumat tu palsu tapi korang cakap, alah pihak JAKIM dah kena rasuah, lepas tu keluar pulak berita produk ABC haram sebab guna pisau babi, 2000 ‘like’ dan ‘share’, lepas tu bila ada maklumat mengatakan itu hanyalah berita palsu, korang cakap, oh ye ke? sambil ‘like’ dan ‘share’pulak berita produk XYZ ada babi, tak ke babi?
Kita orang islam di ajar bercakap dengan bukti, guna dalil dan nas dari ayat Al quran atau hadith dari Nabi, bukan percaya kepada semua berita tanpa bukti, dulu sebelum zaman FB, aku dah lama maki orang yang suka foward email bodoh-bodoh, sekarang zaman FB, korang ‘like’ dan ‘share’ fakta bodoh-bodoh pulak..,  tolonglah jangan jadi malas macam lembu..
Islam dah ajar, apa apa berita, kena ada bukti, nak tuduh orang berzina, kena ada bukti, tuduh orang mencuri, kena ada bukti, Saidina Ali waktu jadi pemerintah, baju besi beliau kena curi oleh orang yahudi, bila pencuri di tangkap, dan bila masuk mahkmah yang mana hakim mahkamah di lantik oleh saidina Ali, dan bila hakim minta bukti, maka saidiana Ali panggil anak dia jadi saksi, tapi hakim tolak mengatakan bukti tak kuat sebab kanak kanak jadi saksi, dan dari keluarga sendiri pulak tu, mungkin akan bias, maka saidina Ali akur, dan baju besi itu jadi hak milik yahudi tadi, terus yahudi tu masuk islam sebab terkesan dengan keadilan dalam islam menilai fakta.
Maka, Aku pesan lagi sekali, jika tak tahu berita tu betul atau salah, lebih baik diam, tak payah berlagak pandai dengan bincang nampak berilmiah, tapi bodoh tahap gaban..
Kadang kadang korang akan nampak bodoh bila diam,  tapi apabila korang berkata-kata, dah tak nampak bodoh lagi, tapi memang Sah Bodoh! –woha!
Jadi, hentikanlah sikap dapat berita terus like dan share, tak ada faedah langsung aku tengokl nampak benar korang bodoh dan malas,
Aku rasa puak puak ni, jika terlibat dalam perang uhud di zaman nabi, lepas tu tiba tiba dengar berita nabi dah terbunuh, tentu korang ‘like’ dan ‘share’ sambil lari dan sebarkan kepada kawan kawan supaya lari dari medan perang macam orang munafik waktu mendapat berita nabi terbunuh, tapi sahabat nabi cool, bila dengar berita nabi dah terbunuh dalam perang uhud, terus siasat dengan merempuh barisan musuh sehingga nampak nabi masih hidup dan terus berjuang, pergi rujuk kitab bab perang uhud jika nak tahu detail,
Akhir kata, Hentikanlah sikap “like” berita sampah dalam FB, dan “Share” berita fitnah, jika tak nak masuk neraka..
Baru baru ni, gara gara berita palsu yang di sebarkan dalam FB dan di ‘like’ serta ‘share’ oleh orang bodoh yang mudah percaya semua berita dengan sentimen, telah membuatkan india 'hampir' menjadi huru hara.. (sumber)
Ok, dah sampai ke shah alam.
Akupun turun dari komuter dengan kesimpulan, orang kita ni mudah diperbodohkan sebab malas membaca dan berkawan dengan orang yang sama malas membaca, sebab tu ramai kena tipu dalam bab dunia (bisnes MLM) dan bab akhirat (politik so call islamik)..
Ps: sila like dan share entry ini, woha!.

Bodoh sombong?


(Kepada orang kapir : Bukan semua orang islam bodoh-bodoh belaka, dan kepada orang islam: Allah tak jadikan mereka sia sia..”)

Sejak aku tulis tentang : orang tak percaya ke bulan adalah bodoh, maka banyaklah email, mesej di FB, dan komen diblog yang marah serta tak setuju, dan ada yang bagi bukti bahawa mereka tidak bodoh, tapi bila baca bukti mereka, menampakkan lagi kebodohan., adohai!

Memandangkan perang dingin antara Rusia dan Amarika sudah lama tamat, aku di sini dengan ikhlas hati  ingin menamatkan satu lagi ‘perang dingin’ yang sangat dahsyat dan memalukan bijak pandai, iaitu perang dingin antara orang islam yang dengki serta bodoh dengan kejayaan orang kapir.

Untuk itu, akan akan jawab beberapa email terpilih, komen blog terpilih dan mesej FB terpilih yang akan membantu sebahagian ummat islam yang bodoh dan dengki dengan kejayaan orang kapir supaya masing masing dapat mencari sikap bertenang dalam kebijaksanaan yang semakin menghilang, chewah...

Jangan bimbang, segala nama akan di sembunyikan, aku bukannya kejam sangat.

*****
Soalan 1:
“Bro, jika benar orang ke bulan, kenapa sekali jer America hantar orang ke sana, lepas tu dah tiada sape sape yang pergi?”

Hamka said: Nampak sangat tak ikuti perkembangan dunia, tapi ada hati berlagak pandai, siapa bagitahu kau sekali sahaja orang ke bulan?, ustaz politik? Nenek sebelah bini tiri? Sudah enam kali orang ke bulan bang dan jumlah orang pijak kaki ke bulan seramai 12 orang, sebab tu bila orang cakap, gambar ni tipu, aku tanya balik, ni pendaratan yang ke berapa?, lepas tu orang tu cakap, eh, bukan sekali jer ker orang ke bulan, tulah mangkuk, tak tahu tu tanya, bukan berlagak pandai!

Soalan 2:
“Pada pendapat saya yang tak berapa cerdik ini,..,adapun manusia ke bulan cuma dogma orang amerika saya kira...., logiknya kalau dari bumi ke bulan kene guna roket 1000 tan dgn bahan api yang banyak...macamana diorang dari bulan nak kebumi cuma guna shutle yang kontot tu....cerciter2...sembang ringan2 dahlah.”

Hamka said: Bicara ringan sudah.., angkasa adalah vakum, tiada udara, sekali tujahan, lepas tu tutup enjin, maka kau akan bergerak selamanya selagi tidak berlanggar, atau di tarik oleh graviti planet terdekat, cuba tengok tahi bintang bergerak berjuta batu, ada pakai minyak? ini adalah bicara ringan, dan benda ni paling simple bab angkasa, dan jika benda ni fail, langung tak layak nak nafikan sains dan angkasa., ni ringan dah ni, he he he

Soalan 3:
“Kalau dtg bulan boleh pacak bendera?”

Hamka said: “jika datang bulan, kena pacak bendera merah-Woha!

Soalan 4:
“Tak de org pernah smpai ke bulan..yang ada tu sekarang hanyalah rekaan semata-mata..... benda ni di reka oleh Amerika untuk memenangi perang sains antara Russia.. ia dirakam dalam studio y di rahsiakan.. dari kecil kita di tipu..... jikalau betul org pernah sampai di bulan kenapa negara lain yang maju dah tak pergi?”

Hamka said: “Siapa cakap tak pergi? Ni mesti banyak membaca blog politik hingga lupa nak baca akhbar perdana, korang tahu tak? pada tahun 2008, jepun punya NASA yang dinamakan (JAXA) Japan Aerospace Exploration Agency telah hantar satelit ke bulan yang dinamakan Kaguya atau SELENE yang mana google moon tu ambik dari satelit inilah, lepas tu satelit tu ambil gambar tapak neil amstrong mendarat dan buktikan memang manusia telah ke bulan, lepas tu 2010, china pulak hantar satelit dan buktikan orang dah mendarat ke bulan.., boleh baca berita jepun dan china jika rajin, jika malas dan hidup nak dengki kejayan orang kapir sampai mati, tak dapatlah den nak nolong.., :)

Satu lagi, pernah aku tunjuk link dari laman web negara lain yang buktikan orang ke bulan, kat sorang islam yang dengki dengan kejayaan orang kapir, dia boleh cakap, amerika telah rasuah jepun dan cina untuk tipu nampak gambar kesan pendaratan di bulan, akupun mintak bukti kat mana kau tahu amarika rusuah dan berapa juta?, dia cakap, naluri dia yang berbisik begitu, HA HA HA.., mundurlah budak sekolah masa depan jika dapat cikgu bodoh sombong. islam ugama yang mementingkan fakta, tak percaya kaji bab hudud, semua kena ada bukti, bukan ikut naluri.., adohai..

 Soalan 5:
“Bro, Ustaz azhar idrus cakap Amarica tipu dan telah saman laman web yang membongkar penipuannya, jawab sikit, ni ulamak ni, ulamak mana cakap tipu,” http://www.youtube.com/watch?v=7DdbTx-qrlY

Hamka said: “Nabi dah pesan, jika tak tahu, tanya kepada yang tahu, rujuk an-Nahl: 43, ustaz azhar ni tak tahu pasal sains, bila orang tanya pasal sains, ustaz azhar ni (aku sangka baik) nak perli orang yang bertanya dengan bagi hujah yang kelakar, seperti: “mengikut ulamak arab”, (aku dah gelak, sebab kelakar, kerana bab sains rujuk ulamak arab, ha ha ha, tapi penyokong PAS tak faham lawak ustaz ni), satu lagi bila ustaz cakap, “Amarica telah saman laman web yang membongkar penipuannya”, aku gelak berdekah, sebab kelakar, mana ada orang yang menipu saman orang yang membongkar penipuan?, sepatutnya orang yang membongkar penipuan saman si penipu, lawak kan?, tapi penyokong PAS tak paham lawak ustaz ni, lalu ustaz tu bagi final lawak, “waktu kapal angkasa turun, kamera dah ada kat bulan ambil gambar” aku gelak berguling guling sebab lawak ni paling lawak, tapi sorang pun penyokong PAS tak faham lawak ni, lalu terpaksa ustaz azhar idrus ‘stereotype’kan lawaknya dengan menambah, “bila masa TV3 ambik gambar di bulan?” barulah penyokong PAS gelak sebab ada perkataan TV3., lepas tu Bob lukman buat lawak pergi waktu malam ke matahari, lambat jugak mereka gelak, kena berpikir dulu... (ketawa slow, harap bukan slow-woha!)

Ok, aku sangka baik pada ustaz Azhar macam tu, tapi jika benar dan serius ustaz azhar idrus bagi hujjah malam tu, memang ustaz azhar bodoh bab sains, tapi pandai bab ugama. Tak dosa pun bodoh bab sains, kan ustaz?, yang penting mati masuk shurga. Amin.

Soalan 6:
“Bro hamka, saya mushkil, macam mana kapal angkasa nak bergerak ke bulan sedangkan di angkasa tiada udara? Jika kapal terbang, api tolak udara, kapal terbang naik, di angkasa, nak tolak apa? Patut kapal angkasa statik, lepas tu lagi, macam mana api boleh ada di angkasa sedangkan syarat api terbakar perlu kepada oksigen, angkasa, mana ada oksigen? Cuba jawab wahai blogger keretamayat yang perasan pandai sains.”

Hamka said: ni nak cerita balik tentang hukum newton kedua dan inersia, tapi tak payah, bicara ringan sahaja, paling simple kau tengok orang tembak pistol, lepas peluru keluar, bahu akan tertolak ke balakang, bahu tertolak ke belakang adalah disebabkan letupan atau daya tujahan yang keluar dari pistol, bukan disebabkan peluru berlanggar dengan udara, jika kau menembak dalam ruang vakum pun, bahu akan tertolak ke belakang, inilah yang berlaku di angkasa, yang mana gas pada ekor kapal angkasa akan ‘meletup’ dan menolak kapal angkasa bergerak, tentang api di angkasa, dalam gas tu sendiri dah ada oksigen.

Soalan 7:
Sy mmg x percaya manusia pernah menjejakkan kaki ke bulan. Sebab pd pemikiran logik sy, bumi berbilion kali ganda berat daripada kapal angkasa pun hanya terapung menurut arus graviti. Inikan kapal angkasa yg beratnya sekecil zarah nak dibandingkan dgn bumi utk lawan arus graviti menuju ke bulan. Satelit2 yg ada di ruang angkasa itu pun terapung je. Sy tidak akan percaya sehingga mereka bawa sy pergi bulan. Hehehe, Sebab itu sy tak minat tengok filem transformers, star wars dan seumpamanya. Rujuk link ni.
Hamka said: “Satelit terapung? Ni mesti tak belajar sains dalam bahasa english, dan inilah hujah paling bangang, tapi takpe, dia bagi link, kita tengok, mungkin linknya akan cerita dengan fakta yang betul dan hebat, bila aku klik link dan baca, apakejadah bagi link  bodoh macam ni? Malas nak layan.”

Soalan 8.
“Sy minat juga baca blog abang kadang2.. sy suka quotation abang yakni "semua orang akan menjadi mayat, anda tidak mampu mengubahnya". Tapi Jangan sewenang-wenang mengecop orang lain bodoh dan bangang seandainya kita tidak benar yakin akan sesuatu hal. Lainlah abang sendiri dah mendarat di bulan. Saya hanya percaya kpd abang Hamka apabila abang sendiri dah pergi mendarat di bulan..

Hamka said: “ok”

Soalan 9:
Mungkin abang hamka boleh jelaskan kpd sy apa maksud ayat ini.., ayat ni cerita tentang bukti, orang tidak boleh ke bukan: rujuk: Quran 55 : 33 “Wahai sekalian jin dan manusia! Kalau kamu dapat menembus keluar dari kawasan-kawasan langit dan bumi (untuk melarikan diri dari kekuasaan dan balasan Kami), maka cubalah kamu menembus keluar. Kamu tidak akan menembus keluar melainkan dengan satu kekuasaan (yang mengatasi kekuasaan Kami; masakan dapat)!

Hamka said: “jangan tafsir Al quran ikut kepala yang suka dengki, nanti masuk neraka, ayat ni tak menggambarkan langsung orang ke bulan,bebaru ni Syed Muzafar pergi ke angkasa tu tipulah ye, sebab dah menembusi atmosphere.., berdosa tafsir Al quran tanpa ilmu, ustaz azhar idrus cakap, manusia boleh pergi ke bulan, takde larangan pun, cuma dia tak percaya.., benda kecik jerpun, tapi bodoh ni benda besar jugak.

Soalan 10:
“Sy ada satu video yg akan buat abang hamka berfikir panjang... Hehehe. for your information bro hamka, neil armstrong is a christian..,  orang christian sejati, takut nak bersumpah bahawa dia berjalan dibulan kerana takut dimakan sumpah., Please watch this video and make a conclusion... hihihi

Hamka said: “ni kira sama macam kes anuar ibrahimlah ni?, dik.., jika dia christian sejati, tak perlulah nak bohong satu dunia sampai mati, kau tak dengar Nei jawab: "thats probably not a real bible".., dia cukup cerdik dan tahu bible tu tipu(pun intended) dan melayan orang macam ni adalah "insult his intelligence", lagipun bukan dia sorang kena provoke macam ni.., nak tengok member dia yang pergi bulan buktikan orang ke bulan,  tumbuk muka sampai keluar bulan dan bintang-Woha!

Soalan 11:
“saya tidak berniat hendak membantah tetapi saksikan ini sebelum anda mengatakan org itu bodoh bengong bingung bangan....dont worry ni bkn virus....tepuk dada tanya selera....utk elakkan diri terus dimanipulasi..,
Hamka said: video kau bagi tu link tahun 2001, internet rumah kau line tenet sampai tahun 2001 jer ke?, cuba kau tengok dokumntary yang patahkan balik teori tu pada tahun 2008, contohnya Mythbuster: http://www.youtube.com/watch?v=mefEKqzq8cg atau baca link ni, http://en.wikipedia.org/wiki/Third-party_evidence_for_Apollo_Moon_landings, meminjam falsafah seseorang: bila tak cakap orang tak tahu kita bodoh, bila cakap, sah bodoh.. woha!

Soalan 12:
“Pendpt sy, kalau waktu dulu, mustahil, tipu . memang ada bukti diorg tunjuk tp pada sy mustahil untuk waktu tu, tp sekarang mungkin tak mustahil, ini pendapat sayalah.”

Hamka said: “dik, dulu nak menipu susah sebab belum ada CGI dan nak buat stadio ruang vakkum dulu susak jugak, so.., pada pendapat aku pulak: Sains ni orang tak bagi pendapat, orang buktikan ujikaji, jadi tak payah bagi pendapat bab sains. baik bagi pendapatan kepada sains supaya mereka boleh buat ujikaji dan selamatkan ummat manusia dari kejahilan.., chewah, : )

Soalan 13: 
satu je kemusykilan.... kalau tahun 1969 dah sampai bulan, aku rasa dengan kecanggihan ilmu sekarang ni, patutnya dah ada McD kat sana sekarang. Tapi kenapa kerajaan amarica dah tak nak pergi lagi?

Hamka said: Kemusykilan kau tu simple sahaja, zaman dahulu upah engineer tak sampai dua ribu sorang, sekarang, upah technician NASA pun dah 10 ribu, belum masuk kos insurans lagi, baru ni nak naik soyuz pun kena beli 20 biji sukoi baru boleh tumpang.... jadi, belajarlah jugak ekonomi jika nak komplen bab sains. Aku nampak, yang komplen tentang orang pergi ke bulan kebanyakkan orang yang bodoh bab sains dan ekonomi, tapi pandai bab politik so call islamik, pacak bendera bulan hujung pokok kelapajelah ‘kejayaan’... kesian sungguh.

Soalan 14:
“Orang ke bulan tu terang terang menipu, tak terbakar ke? Sebab permukaan panas kerana dekat dengan matahari?”

Hamka said: dik, suhu panas sebab ada udara, kat bulan takde udara.., jika nak kira dekat dengan matahari, cuba adik naik gunung kinabalu tak pakai baju, sebab gunung tinggi dekat matahari tak payahlah pakai baju, akan mamposlah kesejukan kerana atas gunung ada salji, (tapi memang panas pun suhu bulan, sebab tu design baju angkasawan macam warna periuk-)

Soalan 15.
Bang, saya sokong abang, tapi muskil, bagaimana orang dibulan boleh telefon di bumi, bukan kena ada udara baru boleh?”

Hamka said: mereka guna ;”electromagnetic radiation analogous to visible light, (gelombang frekuency) sebab tu boleh dihantar melalui vakuum, jangan ponteng kelas sains.”

Soalan 16:
Hamka, aku sokong semua yang kamu tulis, bab ke bulan nipun aku sokong, tapi aku memang bodoh sains dan tak pandai bahasa english, boleh tak cerita ringkas bagaimana orang ke bulan sebab bila member aku tanya, aku terganga tak boleh nak jawab, lepas tu mereka hina aku sebab percaya dengan internet. Soalan aku, berapa jarak bulan dari bumi? Berapa lama masa orang duduk di bulan, berapa kos? Dan bagaimana mereka balik ke bumi, tolong bang, orang tanya, terlopong tak tahu nak jawab.

Hamka said: :sangat panjang jika nak cerita, tapi boleh klik sini, jika tak paham, patutlah Dr Mahadhir suruh belajar sains dalam bahasa english dulu...

Soalan 17:
Bang, macam mana ada tapak kaki dibulan, bukankah graviti sana rendah?

Hamka said: “kau ambil bedak, kau tabur dalam baldi sampai penuh baldi, lepas tu kau suruh anak kau kau pijak slow jer, ada kesan tak? Tentulah ada sebab yang dipijak tu debu di bulan, bukan pijak batu.eh?, macam mana kau tahu graviti kat sana rendah?, ni mesti orang balik dari bulan bagitahu ni.., hihihi.”

Soalan 18:
“Bang, ada pakar mat saleh bagitahu, bukti paling nyata orang ke bulan ni tipu adalah gambar bendera berkibar di bulan, sedangkan kat sana mana ada angin?”

Hamka said: : “cuba bagi nama pakar mat saleh bodoh tu aku nak google. kalau kau tak bagi dalam masa 24 jam, sah kau bodoh.

Email mamat ni sejak bulan Febuari yang lalu, tak bagipun nama pakar mat saleh tu, nampak sangat bodoh tahap gaban, bendera tu orang pakai dawailah mangkuk! Arhgg, cukuplah 18 soalan, dah jadi pakar sainslah pulak..

Kesimpulan:

Islam ugama fakta, ada Alquran sebagai rujukan, kenapa korang suka bercakap tanpa fakta dan bangga pulak bercakap tanpa fakta, malu aku tengok ummat islam membodohkan diri sendiri..

Punca yang menjadikan korang bodoh dan bangang adalah malas membaca, malas belajar, lepas tu dengki dengan kejayaan orang lain, Allah tak suruh kita dengki dengan orang kapir, kita kena kesian dan dakwah mereka.., Ummat yang hidup dengki mendengki ni akan binasa, Nabi dah larang..

Cuba ditakdirkan orang islam yang pergi ke bulan, tentu korang tak akan double standard macam ni, tapi tulah.., dengki dengan kobodohan, bukan dengan akal.

Aku sebagai orang islam nak pesan, jangan jadi orang islam yang bodoh, yang mudah percaya pada semua benda yang nafsu suka, jangan jadi Pak Pandir moden yang perasandisalahkan akibat serrounding authority lalu memilih fatwa kaum kera sebagai panduan hidup.

Ilmu ni bukan milik orang islam sahaja, ilmu ni milik orang yang berusaha, orang kapir yang usaha, mereka dapat, kenapa nak dengki?, dengki pulak dengan bagi fakta yang sangat bodoh yang mana jika orang kapir tahu orang islam berdengki dengan fakta bodoh, makin jauhlah mereka dari hidayat..

Tak payah nak terpekik melolong tuduh mereka curi ilmu dari tamadun islam, ilmu memang akan di turunkan dari generasi ke genarasi, lain kali, jika nak berhujah jangan guna emosi, atau sentimen..

Aku bukan nak agungkan orang kapir, tapi dah mereka buktikan mampu ke sana, kenapa kita kena jadi bodoh tak boleh terima hakikat, lalu berhujah guna alasan: “ustaz cakap amerika tipu, ustaz mana tipu?, woha!

Akhir kata..,  jika tak tahu, ingatlah ayat Al quran, Surah an-Nahl: ayat 43
“Maka bertanyalah kepada ahlinya (orang-orang yang tahu atau pakar) jika kamu tidak mengetahui (keadaan sesuatu perkara).”

Jangan jadi bodoh sombong, bagi faktapun nak kelentong, tu lah lagi, dengar banyak sangat ceramah auta ahli politik yang membuang masa dan takde faedah. Lepas ni, sape sape nak buktikan orang belum pergi ke bulan tanpa fakta, memang aku maki! woha!

Sekian, dari aku yang ihlas nak tolong orang islam supaya berfikir di luar kotak sikit. Itupun jika mahu..oh!

Ps: untuk membolehkan manusia ke bulan, Allah tak perlu hantar walaupun seorang Nabi, tapi untuk bina IMAN dalam hati manusia, Allah hantar 124 ribu para Nabi dan rasul…, renung renungkan, dan selamat beramal. :)

Menarik: Kenapa piring ‘astro’ menghadap kiblat?

0 comments

Kaabah bukan sekadar kiblat tetapi juga sebagai pusat tumpuan manusia dalam urusan dunia atau kehidupan. Contoh yang paling mudah sekali, tentu anda ada stesen televisyen berbayar iaitu Astro. Pastinya setiap Astro ada 'piring para bola' untuk menerima maklumat yang dipancarkan dari satelit. Untuk mendapatkan siaran yang jelas, piring itu akan dihalakan ke arah Kiblat atau Kaabah. Kalau tidak percaya cuba tengok balik piring Astro di bumbung anda menghadap ke mana?

KENAPA BEGITU?

Mudah saja jawapannya Mekah adalah pusat bumi. Sama ada percaya atau tidak jawapannya mudah ditemui semasa kali pertama Neil Armstrong menjejakkan kaki ke bulan pada 20 Julai 1969. Di dalam satu temu bual di stesen TV Al Majid, Arab Saudi, Dr. Abd Al-Baset Al-Sayyed dari pusat Penyelidikan Kebangsaan Mesir mengulas, angkawasan pertama itu telah membuktikan, Mekah adalah pusat bumi.

Katanya ia telah dibuktikan secara saintifik semasa Neil Armstrong di dalam perjalanan ke bulan. Ketika itu dia berjaya mengesan satu radiasi yang dipancarkan dari bumi. Radiasi itu di dalam gelombang pendek. Situasi itu sesuatu yang pelik dan mereka cuba mencari jawapan dan membuat penelitian. Akhirnya mereka berjaya mengesan bahawa radiasi itu dipancarkan dari Mekah atau secara tepatnya dari Kaabah.

"Yang paling mengejutkan radiasi itu bersifat infiniti (tidak berpenghujung). Apabila Armstrong menjejakkan kaki ke Marikh, radiasi itu masih boleh dikesan. Radiasi itu mempunyai sifat yang istimewa dan paling penting ia infiniti. Saya percaya inilah yang menghubungkan Kaabah di bumi dengan Kaabah di alam akhirat.

"Bayangkan anda berada di kutub utara dan saya berada di kutub selatan,di tengah-tengah adalah zon keseimbagan magnet atau zon magnetisme sifar dan itulah Mekah. Kalau hendak dibuktikan boleh. bawa kompas ke Kaabah dan anda dapati jarum kompas itu tidak akan bergerak. Ini bermakna Kaabah adalah zon magnetisme sifar. Tarikan untuk ke dua-dua medan adalah sama kuat. Hal sedemikian katanya, turut memberi kesan pada kesihatan dan umur seseorang. Sebab itulah orang yang tinggal di Mekah lebih sihat dan panjang umur. Tekanan graviti yang tertumpu di kawasan itu memberi kesan pada peredaran darah dan pergerakan biologi kehidupan.

"Ini telah dibuktikan bahawa ia boleh memberi kesan pada hemoglobin untuk membawa darah yang mengandungi oksigen ke seluruh tusi badan. Bermakna bila anda berada di Mekah, keupayaan darah untuk membawa oksigen ke seluruh tisu badan secara semula jadi jauh lebih baik berbanding tempat lain di dunia ini," jelasnya.

Pelbagai bukti saintifik dari kajian para saintis juga telah membuktikan bahawa Kaabah berada di "Centre of the earth". Jika anda berkesempatan ke Mekah Al-Mukaramah cuba bawa kompas ke arah Kaabah dan lihat jarum kompas tersebut tidak akan menunjuk mana-mana arah sama Barat, Timur, Selatan atau ke mana-mana arah kerana Kaabah sememangnya berada di pusat atau ditengah-tengah bumi. Neil Amstrong juga mengesahkan fakta ini.

Maha Kaya Allah, dengan hanya melakukan Tawaf kesihatan kita akan bertambah baik. Tidak hairanlah jika ramai yang mengetahui rahsia ini sentiasa merindui untuk ke Mekah... Bagi yang bukan Islam kaji-kajilah fakta ini dan anda pasti akan mendapat kebenaran-Nya. Marilah kita belajar ilmu dan mengkaji Islam yang amat indah ini. Sumber

Bulan dalam Al-Qur’an

OPINI | 28 May 2012 | 02:43 Dibaca: 2064   Komentar: 0   1 bermanfaat
Ditulis oleh Muhammad Bagus Irawan, mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist IAIN Walisongo Semarang.
Warning!!! bagi yang mengopy harap lapor penulis di resensi.bagusirawan6@gmail.com atau akun fb Muhammad Bagus Irawan Elmantingani.
Tentang Bulan dalam Al-Qur’an
Pendahuluan
Makalah ini diketik dalam bayangan, bahwa manusia dalam realitas dan pengetahuan semu tentang apapun harus terus belajar dan tak segan menemui kesalahan. Al-Qur’an memaparkan hal senada yakni perintah membaca pada ayat pertama yang diwahyukan yakni اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. Saya tak bermaksud menjelaskan arti kesalahan dan membaca, alangkah baiknya hal itu menjadi bahan renungan sanubari kita sebagai pelajar (Jurusan Tafsir Hadist) dari perspektif apapun. Untuk menggelorakan semangat keilmuan, jangan menyerah dan putus asa (D’masiv 2009), dan terus semangat, fighting 3X.
Sejatinya dalam Al-Qur’an banyak menerangkan realitas kosmos (alam semesta), namun kebanyakan ia tak menjelaskan ayat-ayat saintis itu secara rinci dengan menggunakan argumentatif, premis, logika, rumus, foto seperti penjelasan pakar saintik masa kini. Akan tetapi Al-Qur’an memaparkannya melalui isyarat, simbol, metaforis, isyti’aroh, atapun ungkapan yang bersinar dalam akal dengan cahaya spiritual yang memancar. Barangkali Allah memang sengaja menurunkan ayat kauniyah itu, walaupun belum bisa dipahami bangsa Arab pada masa diturunkannya karena simpul pengetahuan peradaban ilmu (sains) kala itu masih terbatas. Mungkin Allah ingin menjelaskan ayat kauniyah itu pada kurun mendatang (masa modern, post-modern, dan besok) dengan cahaya cakrawala keilmuan yang diturunkan Tuhan pada penemuan-penemuan ilmiah para pakar dibidangnya. Hal ini saya temukan dalam firman Tuhan dalam surat Fushilat ayat 53, sebagai berikut:
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيد
Kami akan memerlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu benar.”
Sejarah menunjukkan bahwa para ilmuwan yang mengkaji ayat-ayat kauniyah pada akhirnya akan menemukan penjabaran ilmiah dengan argumentasi, bukti dan teori dari ayat itu terkait dengan penemuan saintis ilmiah. Sehingga para ahli tafsir masa modern mengemukakan metode baru, yakni corak ‘tafsir ilmi’ untuk menafsiri dan mengelaborasi ayat kauniyah dengan pengkajian dan penelusuran ilmiah pada berbagai cabangnya tentang astronomi, kedokteran, fisika, biologi, kimia, dan lainnya. Perlu ditekankan, bahwa Al-Qur’an itu terjaga dan benar sepanjang zaman, berbeda dengan ilmu pengetahuan yang terus berkembang (selalu memerbarui premis kebenaran pada masa berikutnya). Jadi, saya bisa mengatakan bahwa ‘tafsir ilmi’ tentang kosmos pada suatu kurun masa juga bisa salah pada masa selanjutnya, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, begitu.
Karenanya, apabila ilmu mengapresiasi apa yang dibawa Al-Qur’an, seolah ia menjadi lampu penerang kepada hikmah dan rahasia kekuasaan Tuhan Semesta Alam, begitu. Logika yang benar barangkali akan terus bersaksi pada keindahan ayat dan keagungan pesan, kabar ataupun petunjuk di dalamnya. Hingga kita akan terus merasakan betapa mukjizat Islam lewat Al-Qur’an itu benar adanya, mulia dan menaburkan sinyal keabadiannya sepanjang zaman. Ia mencakup keagungan dan penguasaan terhadap segala yang dicapai oleh pemikiran dalam pengetahuan, dan apa yang diketemukan dari segala penelitian, kerja pikir, dan inovasi. Hal ini juga menjadi jawaban bila agama dan ilmu pengetahuan itu harus dijalankan selaras. Bahwa, keduanya wajib dipelajari dan diresapi segala hikmahnya dengan tujuan agar manusia semakin tunduk dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Berkuasa.
Kemudian dalam membangun pondasi ilmu pengetahuan (astronomi, biologi, fisika, kimia, elektronik terapan, dan lainnya), diperlukan penelitian, eksperimen, dan percobaan secara istiqomah atas dasar pemikiran yang benar, tentunya kita masih ingat dengan mata kuliah Filsafat Ilmu yang menekankan tujuan keilmuan pada tanggung jawab kebenaran dengan segala argumentasi dan bukti keilmuan yang telah dihasilkan. Jangan semena-mena memeroleh produk keilmuan praktis, abal-abal (asal-asalan) demi uang, wibawa, dan popularitas semata. Karena dibelakang penemuan sebuah produk keilmuan mengekor sebuah tanggung jawab. Hal ini seperti diungkap Tuhan dalam firmannya surat Al-Isra’ ayat 36, begini:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Janganlah kau mengikuti apa yang kau tak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawabannya.”
Bisa dipetik hikmah, sesungguhnya ilmu pengetahuan akan selalu berkembang. Tatkala akal lamat-lamat dicerahkan, bertambah luaslah peradaban pengetahuan tentang alam semesta ini. Hingga terkuaklah obyek yang masih tersembunyi dari alam semesta; makhluk hidup, benda mati, dan fenomena alam lainnya. Bagaimanapun, di hadapan manusia, masih terbentang luas bidang-bidang keilmuan yang sama sekali belum tersentuh dan diketahui. Semestinya, kajian tentang ayat-ayat kauniyah tak akan berkembang bila para pelajar dan ilmuwan (terlebih muslim) berhenti belajar dan meneliti khazanah ilmiah kosmis yang dikandung Al-Qur’an. Dari sana, kembali ke pernyataan paragraf awal saya, marilah kita terus semangat belajar, membaca dan meneliti keilmuan-keilmuan Tuhan yang tak terbatas itu. Jangan berhenti, teruslah bergerak, begitu.
Maaf, dalam pendahuluan ini saya belum menyentil ihwal “Bulan” yang menjadi pusat pembahasan kali ini. Tentang bulan, yang selalu kita lihat cahaya putihnya di malam hari hingga matahari meranumkan cahayanya di pagi, siang dan sore hari (menjadi siklus siang dan malam yang selalu berputar). Tentang hikmah yang dikandungnya, bentuknya yang selalu berubah sesuai periode waktu, muncul penghitungan kalender Qomariyah, hingga munculnya gerhana (cahaya bulan tak sampai ke bumi, karena titik pusat geometri bulan, bumi dan matahari terletak pada satu garis lurus, dan bumi berada ditengahnya). Juga segenap gejala dan fenomena yang masih tersembunyi ihwal pengetahuan manusia tentang bulan, kesemuanya menunjukkan betapa besar kekuasaan dan rahmat Tuhan.
Secara metodologis, makalah ini disusun berjalan mengalir saja, dengan corak tafsir tematik tentang ayat berkenaan dengan term “bulan” (قمر) dan “bulan sabit” ((اهلة dalam Al-Qur’an. Kemudian akan dianalisis dengan teori dan penemuan ilmiah yang bersangkutan dengan ayat itu. Juga, saya tekankan, makalah ini terbatas pada literatur, fenomena, video yang sudah saya lihat dan baca lewat mata kepala saya, dalam tenggat sampai makalah ini tertulis. Tidak menutup kemungkinan bila makalah ini akan salah (tak sesuai) di kemudian hari, begitu.
Ayat-ayat tentang Bulan
Dalam pelacakan saya lewat aplikasi “Al-Qur’an Digital” terdapat 27 ayat yang memuat term bulan.
n Tentang hilangnya cahaya bulan dan ketika matahari dan bulan dikumpulkan, sebagai tanda hari kiamat.
1. Surat Al-Qiyamah ayat 8-9
وَخَسَفَ الْقَمَرُ # وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ
“Dan apabila bulan telah hilang cahayanya # Dan dikumpulkanlah matahari dan bulan”
2. Surat Al-Qamar ayat 1
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan [Yang dimaksud dengan saat di sini ialah terjadinya hari kiamat atau saat kehancuran kaum musyrikin, dan "terbelahnya bulan" ialah suatu mukjizat Nabi Muhammad SAW].”
Kedua ayat diatas menjelaskan fenomena kiamat. Hal ini ditandai dengan term القيامة dalam ayat pertama sebagai runtutan Surat Al-Qiyamah. Ketika kiamat tiba digambarkan cahaya bulan akan musnah saat kemudian ditabrakkan dengan matahari. Melihat ayat ini, kita bisa ambil term khasafa yang berarti hilang, tenggelam, musnah, bahwa pada hari kiamat seluruh ciptaan Tuhan akan hancur—begitupun dengan bulan bisa lebur laksana abu. Penafsiran ini masih normatif, sampai saat ini belum ada pencapaian ilmiah yang bisa menggambarkan bagaimana mekanisme padamnya bulan dan bertabrakannya dengan matahari seperti penjabaran ayat itu. Barangkali dalam benak kita bisa melukis peristiwa dahsyat itu. Kembali, kita bererah diri, betapa keagungan Allah tiada tara.
Kemudian pada ayat kedua ditandai dengan term الساعة pada awal surat Al-Qamar. Dielaborasikan fenomena terbelahnya bulan sebagai tanda hari kiamat tiba. Ayat ini kemudian dijelaskan dengan riwayat dari Imam Al-Bukhari: “Kami mendapat hadist dari Abdullah bin Abdul Wahab; tuturnya mendapat hadist dari Sa’id bin Abu Arubah, dari Qatadah, dari Anas bin Malik: bahwa penduduk Mekah meminta pada Rasulullah agar memerlihatkan suatu tanda (kenabian)kepada mereka, maka beliau pun memerlihatkan kepada mereka bulan yang terbelah dua sehingga mereka melihat Gua Hira di sela-sela keduanya.” Dari sini, mayoritas ahli tafsir klasik menjelaskan bila terbelahnya bulan menjadi mukjizat Nabi yang sudah terjadi. Hal ini didukung dengan hadist riwayat Imam Muslim dari Sahl bin Sa’id yang mengatakan “Saya mendengarRasulullah bersabda seraya memberi isyarat dengan jari setelah jempol (jari telunjuk) dan jari tengah: Saya diutus, sedang jarak antara aku dan kiamat seperti ini.”
Telaah Sains
Dalam buku “Sains dalam Hadist”  karya Prof. Dr. Zaghlul An-Najjar (cendekiawan Mesir dan Guru Besar Bidang Geologi) dijelaskan bila dalam sebuah wawancara BBC TV tahun 1978, seorang penyiar ternama Inggris James Burke menghadirkan tiga ilmuwan NASA Amerika. Dalam wawancara itu penyiar mengkritik besarnya biaya perjalanan ke luar angkasa yang mencapai puluhan bahkan ratusan miliar dollar, padahal di dunia sendiri jutaan jiwa menjerit karena lapar, sakit, kebodohan, dan keterbelakangan. Namun, ilmuwan itu menjawab bahwa berkat perjalanan ruang angkasa ini sejumlah teknologi penting dikembangkan untuk diagnosis dan pengobatan medis, industri, pertanian, dan lainnya. Lantas, penyiar mengerucutkan kritiknya ihwal perjalanan ke bulan yang memboroskan dana lebih dari 100 juta dollar. Para ilmuwan pun menampik bila perjalanan ke bulan telah menunjukkan fakta dari misteri tersembunyi yang barangkali tak bisa diterima publik. Si penyiar pun sontak bertanya “fakta apa itu?”. Para ilmuwan itu menjawab, fakta itu adalah bahwa dahulu kala bulan pernah terbelah, kemudian melekat lagi, hal ini ditandai dengan adanya bekas-bekas goresan mendalam sepanjang permukaan bulan.
Sejak cukup lama, telah beredar melalui internet sebuah gambar permukaan bulan yang diklaim sebagai bukti pernah terbelahnya bulan sekaligus bukti ‘kebenaran’ ayat di atas. Gambar aslinya dapat dilihat pada situs Badan Antariksa Amerika (NASA). Di sana terlihat sebuah ngarai (semacam kanal kering) besar yang lurus membentang, dan mengesankan sebuah bekas patahan atau belahan yang tersambung kembali. Tetapi, jika kita bersedia membaca lebih jauh keterangan dari NASA mengenai gambar tersebut, orang akan berpikir ulang untuk menyatakan bahwa ngarai tersebut merupakan bekas terbelahnya bulan.
Beberapa fakta tentang bentukan alam di bulan tersebut:Ilmuwan menyebutnya sebagai Rille atau RIMA. Meskipun ada banyak spekulasi tentang asal muasal kejadiannya, tetapi pendapat terkuat menyatakan bahwa ia merupakan bekas kanal atau saluran lava yang keluar dari perut bulan di masa lampau. Khusus yang berbentuk lurus seperti Rille Ariadaeus ini, diduga merupakan patahan tanah yang turun di antara 2 sesar kerak bulan yang sejajar. Rille mempunyai berbagai macam bentuk. Lurus dan panjang seperti gambar di atas adalah salah satunya. Sisanya ada yang seperti aliran sungai sebagaimana di bumi. Mereka ditemukan di hampir semua titik di permukaan bulan. Rille tidaklah sepanjang yang diperkirakan. Meskipun ada yang mencapai ratusan kilometer ,tetapi tidak ditemukan Rille yang mengelilingi seluruh permukaan bulan. Jika bulan pernah terbelah dua dan Rille tersebut adalah bukti bekas belahannya, tentunya kita bisa harapkan bahwa Rille tersebut membentuk garis yang mengelilingi bulan. Rille pada gambar di atas seolah membelah bulan karena sudut pengambilan gambarnya. Panjangnya hanya sekitar 300 km atau 1/36 dari 10.921 km keliling permukaan bulan.
Selanjutnya, Agus Purwanto, D.Sc dosen dan Ahli Fisika ITS, menafsirkan ayat 1 QS. Al-Qamar ini bersandar pada riwayat sebagai mukjizat Nabi, hal ini bisa menjadi bahan kajian lebih lanjut. Agus memberikan proposisi; Bulan terbelah, apa implikasi yang dapat dideteksi sampai kini? Satu hal yang bisa kita lihat sendiri adalah dua kali dalam sebulan, bulan Nampak seperti setengah lingkaran. Setelah setengah lingkaran kedua, tampakan bulan terus mengecil dan menjadi seperti sabit kembali sampai akhirnya tak nampak.
Kesimpulan yang bisa dipetik, bahwa ayat dan hadist menjelaskan fakta bila bulan pernah terbelah. Jikalau belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan itu, tidak seharusnya kita mengurangi keimanan. Allah Maha Kuasa untuk membelah bulan. Dan Ia pun kuasa untuk menyatukannya kembali, dengan ataupun tanpa bekas. Semuanya begitu mudah bagi Allah, begitu. Alangkah indahnya, bila kita tak berhenti dan selalu berusaha meneliti keagungan ayat-ayat Tuhan ini.
n Tentang bulan yang bercahaya
3. Surat Al-Furqon ayat 61
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وقَمَرًا مُنِيرًا
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.”
4. Surat Nuh ayat 16
وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا
“Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?”
5. Surat Yunus ayat 5
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”
Ketiga ayat diatas menjelaskan bila Allah menjadikan bulan bercahaya dan matahari bersinar. Lantas, apa perbedaan keduanya? Kata Qamar selalu diikuti nuuran (cahaya) dan Syams yang diikuti Dhiyaa’an dan Siraajan (bersinar/terang dan pelita/lampu malam/kandil). Secara empiris, matahari selalu tampak bundar dan kehadirannya menyebabkan siang yang terang benderang. Berbeda dengan bulan yang tak selalu bundar, tetapi berevolusi dari melengkung dan condong yang makin tebal, separuh lingkaran, separuh lingkaran lebih sampai ketika bundar penuh yang dikenal sebagai ‘bulan purnama’.
Ditinjau dari kajian astronomi, dengan melihat komposisi massa matahari dan bulan lewat penelitian NASA dan foto-foto ruang angkasa sendiri. Bisa dikalkulasikan, bila massa matahari yang terdiri dari gugusan gas helium dan hydrogen menciptakan sumber panas yang dahsyat sehingga mampu memantulkan cahaya dan diplot menjadi pusat tata surya. Berbeda dengan bulan yang terdiri dari gugusan batuan. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Fakta ini memerlihatkan perbedaan yang cukup jelas antara matahari dan bulan. Massa jenis Bulan (3,4 g/cm³) adalah lebih ringan dibanding massa jenis Bumi (5,5 g/cm³), sedangkan massa Bulan hanya 0,012 massa Bumi. Bulan seamsal bumi sebagai benda langit yang tak menghasilkan cahaya, namun hanya memantulkan cahaya yang diterimanya. Tak ayal, Allah membedakan antara cahaya bulan dengan sinar matahari.
Selama ratusan tahun, banyak orang dikejutkan oleh adanya kilatan cahaya yang muncul di permukaan Bulan. Cahaya kilat tersebut sangat singkat tapi bisa terlihat dari Bumi, sebelumnya penyebab dan asal-usul kilatan cahaya tersebut masih misterius dan disebut sebagai Transient Lunar Phenomena (TLP). Anehnya meskipun sering diamati, kejadian ini jarang sekali di foto. Dari Bumi terbakarnya meteor di atmosfer bisa menghasilkan cahaya serupa, tapi bagaimana dengan di Bulan yang tidak memiliki atmosfer? Di Bulan, cahaya kilat tidak dihasilkan dari proses pembakaran seperti di Bumi, tapi merupakan gumpalan materi panas akibat efek dari tumbukan meteorit itu sendiri. Dampaknya cukup kuat untuk melelehkan meteorit tersebut kemudian menghasilkan gelombang radiasi yang bercahaya sampai cairan tersebut membeku.. Dari hasil tabarakan itu, hingga muncullah banyak kawah yang terhasil di permukaan bulan, ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketidakadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi dapat terdengar di Bulan.
n Bulan dijadikan lantaran sumpah oleh Tuhan
Surat Al-Insyiqoq ayat 18
وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ
“Dan dengan bulan apabila jadi purnama”
6. Surat Al- Mudatsir ayat 32
كَلَّا وَالْقَمَرِ
“Sekali-kali tidak [sekali-kali tidak adalah bantahan terhadap ucapan-ucapan orang-orang musyrik yang mengingkari], demi bulan”
7. Surat As-Syam ayat 2
الْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا
“Dan demi bulan apabila mengiringinya”
Dari ketiga ayat diatas secara global menjelaskan bahwa Allah bersumpah demi bulan, benda langit yang bercahaya pada malam hari. Dengan sumpah ini saya kira, menunjukkan betapa bulan itu memiliki urgensi yang lebih dibandingkan dengan ciptaan lain yang tidak disebutkan khusus lewat ayat Al-Qur’an. Selain bersumpah dengan bulan, Allah juga bersumpah dengan benda-benda langit lainnya seamsal matahari (QS. As-Syams 1), bintang (At-Takwir 15). Yang patut dipertanyakan adalah kenapa Tuhan bersumpah lewat benda-benda angkasa? Saya kira benda kosmos itu adalah sebuah misteri yang luar biasa untuk bisa sepenuhnya dipahami dengan keterbatasan manusia.
Dijelaskan lewat firman Allah dalam QS. Al-Waqi’ah 76: “Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar jikalau kau mengetahui.” Ilmu astronomi telah menetapkan bahwa Al-Qur’an adalah kitab pertama di dunia yang mengindikasikan pentingnya matahari, bulan, dan bintang sebagai pemandu arah di darat dan laut. Bahkan, studi tentang tempat peredaran matahari, bulan dan bintang menjadi studi wajib yang digunakan lembaga pendidikan astronomi, kelautan dan kajian ilmu falak. Karena begitu besar peranan matahari, bulan dan bintang, tak ayal Allah bersumpah atas nama benda antariksa itu akan menjelaskan segala urgensi yang dikandung sebagai bagian tanda kebesaran Tuhan.
n Bulan ditundukkan dan diciptakan untuk perhitungan dan beredar pada orbitnya
8. Surat Al-An’am ayat 96
فَالِقُ الْإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
9. Surat Yasin ayat 39-40
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ # لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُون
“Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua # Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
10. Surat Ar-Rahman ayat 5
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَان
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.”
Manaazilun adalah jamak dari manzilun yang berarti tempat atau rumah. Dapat diartikulasikan bila bulan memiliki banyak tempat, dan bulan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, akhirnya kembali kembali pada posisi melengkung dan condong, al-‘urjuun al-qadiim. Secara teoritis membentuk siklus dan periode. Bahwa bulan memiliki jalur rotasi dan revolusi mengelilingi bumi dan terkait gravitasi bumi mengelilingi matahari. Lantas seperti apa lintasan gerak periodic bulan itu? Berbentuk bola, elips, garis lurus seperti isolator harmonik, atau lengkungan seperti bandul matematis? Dua perumpamaan terakhir jelas tak mungkin, karena dua gerak ini akan membentuk pola lintasan bolak-balik, bisa dari timur ke barat, dan dari barat ke timur. Sementara itu dalam telaah Astronomi bulan hanya bergerak satu arah tertentu dari timur ke barat, tidak bolak-balik. Karena itu pula, Allah juga menjelaskan bulan beredar bihusbaan, dengan perhitungan yang rinci dan bisa dijadikan sebagai sandaran untuk perhitungan waktu.
Kembali pada lintasan bulan mengitari bumi yang mengitari matahari. Bumi mengitari matahari satu lingkaran penuh selama 365,25 hari sehingga dalam sehari, bumi menempuh sudut rata-rata sebesar 0,98563 (360/365,25) derajat. Adapun bulan mengitari bumi satu lingkaran penuh selama 27 hari; rentang waktu ini kemudian dikenal sebagai satu bulan sideris. Mengingat selama satu bulan sideris ini bumi menempuh sudut sekitar 27 derajat, maka posisi bulan ketika menempuh satu lingkaran penuh bukan periode antar-dua konjungsi berurutan. Rentang waktu antar-dua konjungsi adalah 29,5 hari, dan disebut satu bulan sinodis. Periode inilah yang kemudian dijadikan kalender Islam, yakni Kalender Qamariah.
Andai sirkuit bulan berbentuk lingkaran atau elips, apa yang berperan sebagai titik pusatnya, matahari atau bumi? Tentu bumi karena ukuran penampakan bulan relatif selalu sama, yang menggambarkan jarak bulan-bumi selalu sama. Tetapi, seberapa besar radius bulan mengelilingi bumi? Pada Qs. Ar-Rahmaan ayat 5 dan Yasiin ayat 40, Allah menjelaskan pola perhitungannya, bahwa radius lintasan bulan mengitari bumi telah diatur sedemikian rupa, sehingga matahari dan bulan tak akan bertabrakan, begitu.
n Asal-usul penundukan dan penciptaan bulan
11. Surat Ar-Ra’d ayat 2
اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”
12. Surat Ibrahim ayat 33
وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَائِبَيْنِ وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
“Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.”
13. Surat An-Nahl ayat 12
وَسَخَّرَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya),”
14. Surat Al-A’raf ayat 54
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy[]. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
15. Surat Al-Ankabut ayat 61
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab: “Allah”, maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar).”
16. Surat Al-Anbiya’ ayat 33
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُون
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”
Dari keempat ayat diatas, Allah menyiratkan penciptaan dan penundukan bulan dengan term جَعَلَ خَلَق dan سَخَّر, keduanya memiliki arti bahasa yang serupa namun, saya kira ada proses yang tersembunyi, karena penggunaan خَلَق sebanyak 2 kali, pengulangan kata جَعَل sebanyak 4 kali dan term سَخَّر sebanyak 7 kali. Lantas bagaimanakah proses dan asal usul penciptaannya itu? Inilah yang masih menjadi misteri hingga kini.
Merujuk pada penelitian ilmiah NASA, asal-usul bulan belum diketahui secara pasti, tetapi para ilmuwan menemukan bukti matang bahwa Bulan berasal dari tubrukan Bumi dengan planet kecil yang bernama theira sekitar 3 milyar tahun yang lalu, dan menghasilkan debu yang berjumlah sangat banyak dan mengorbit di sekeliling Bumi dan akhirnya debu mengumpul menjadi bulan. Pada awalnya jarak bulan pada pertama kali hanya sekitar 30.000 mil atau 15 kali lebih dekat dari jarak Bulan dengan Bumi sekarang. Dari hasil penelitian Bulan menjauh sekitar 3,8 cm per tahunnya.
Namun demikian, dari sejumlah ayat yang ada Allah hanya mengisyaratkan bila bulan itu ditundukkan. Sedangkan, dalam Al-Qur’an sendiri tidak dijelaskan secara gamblang asal-usul bulan itu dari apa dan mana. Namun Al-Qur’an menerangkan bahwa Allah telah menciptakan dan menundukkan bulan yang bercahaya. Hal ini dapat ditemukan dalam surat Al-Furqon ayat 61
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وقَمَرًا مُنِيرًا
“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya”
n Berjalan sampai waktu tertentu dan beredar pada orbitnya
Description: Description: Description: Description: C:UsersAlmantinganiDownloadssholat_sun_earth_pakarfisika.jpg
17. Surat Luqman ayat 29
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
18. Surat Az-Zumar ayat 5
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَر كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
19. Surat Fatir ayat 13
يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ
“Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nyalah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. ”
Ayat ini menerangkan terjadinya pergantian malam dan siang. Kata يُولِجُ yang diartikan memasukkan, menunjukkan prosesi perpindahan antara malam dan siang yang kemudian menunjukkan periode perhitungan waktu. Sebuah kebesaran Tuhan dengan perincian sistem yang telah dibangunnya suatu ketika akan terjadi lintasan garis lurus antara posisi matahari, bumi dan bulan. Peristiwa ini kemudian kita kenal sebagai gerhana.
Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali. Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana bulan (salat khusuf).
n Tentang bulan sabit  
20. Surat Al-Baqarah ayat 189
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِأَنْ تَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ ظُهُورِهَا وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقَى وَأْتُوا الْبُيُوتَ مِنْ أَبْوَابِهَا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya [Pada masa jahiliyah, orang-orang yang berihram di waktu haji, mereka memasuki rumah dari belakang bukan dari depan. Hal ini ditanyakan pula oleh para sahabat kepada Rasulullah s.a.w., maka diturunkanlah ayat ini], akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.”
Dari sejumlah ayat diatas, sejatinya menjabarkan keistimewaan peredaran benda langit berupa keteraturan gerak edar yang tercipta. Karena, adanya kemestian bulan untuk tetap pada hukum alam seperti yang telah Allah rancang arsitekturnya dari segi ruang dan waktu. Ketika Al-Qur’an mengindikasikan hal itu, Allah membuat beberapa manzilah bulan berdasarkan jarak dan ruang yang telah ditentukan dan bentuk yang bergantian pula. Ketika bulan mulai beredar dalam jarak dan posisi tertentu, maka tampak berbagai rupa bulan yang berbeda-beda. Dari bulan sabit hingga purnama. Peredarannya bersandar pada siklus yang sudah diperhitungkan dengan teliti dan cermat. Dengan urutan tertentu yaitu ia naik pada setengah bulan pertama dan turun pada setengah bulan terakhir. Indikasi bulan sabit sampai purnama menjadi catatan waktu tersendiri untuk ibadah haji.
n Tentang bulan dan ciptaan lainnya yang bersujud kepada Tuhan
21. Surat Al-Hajj ayat 18
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُومُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَابُّ وَكَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ وَكَثِيرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُ وَمَنْ يُهِنِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُكْرِمٍ إِنَّ اللَّهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ
“Apakah kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki.”
22. Surat Yusuf ayat 4
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
“(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.”
23. Surat Fusshilat ayat 37
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.”
24. Surat Al-An’am ayat 77
فَلَمَّا رَأَى الْقَمَرَ بَازِغًا قَالَ هَذَا رَبِّي فَلَمَّا أَفَلَ قَالَ لَئِنْ لَمْ يَهْدِنِي رَبِّي لَأَكُونَنَّ مِنَ الْقَوْمِ الضَّالِّينَ
“Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku.” Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: “Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat.”
Ayat-ayat diatas secara redaksional masuk kedalam kategori pengkisahan atau perumpamaan. Bulan dalam hal ini ditafsirkan normatif sesuai ayat runutan sebelum dan sesudahnya. Surat Al-Hajj ayat 18 menegasikan betapa segala benda ciptaan kesemuanya bersujud kepada Allah lebih besar ketimbang manusia. Begitu pula Qs. Yusuf ayat 4, dikisahkan tatkala Nabi Yusuf memberitahukan ayahnya Nabi Ishaq tentang sebuah mimpi “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku.” Selanjutnya surat Fusshilat ayat 37 menegaskan bila benda-benda langit adalah ciptaan Tuhan dan tak patut disembah. Khusus pada surat Al-An’am ayat 77 mengisahkan pencarian Nabi Ibrahim akan Tuhan.
Urgensi Bulan dan Penemuan Ilmiah
n Bulan, sarana sains dan satelit bumi
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari. Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972. Ekspedisi rintisan ini dinilai sebagai kerja sains yang mengundang publikasi besar tentang kemajuan sains manusia dan melecut kemajuan dan penemuan baru pada generasi selanjutnya.
n Bulan sebagai penyeimbang orbit dan iklim bumi
Bulan berfungsi sebagai penyeimbang Bumi. Apabila bulan tidak ada, mungkin posisi Bumi akan goyah. Selain itu, bulan juga berfungsi sebagai alat untuk menstabilkan iklim di Bumi. Menurut para peneliti, bulan terbentuk dari puing-puing reruntuhan Mars yang mengitari Bumi ketika masih berusia muda. Planet-planet lain di Tata Surya yang tidak memiliki bulan adalah Venue juga Merkurius.
Sekelompok tim peneliti mensimulasikan formasi dari ratusan planet, dan mereka menemukan bahwa hampir separuh darinya memiliki latar belakang yang sama dalam memiliki bulan. Hampir sekira 10 persen dari planet-planet tersebut memiliki bulan besar, jika dibandingkan dengan bulan milik Bumi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa jika planet seperti Bumi ada cukup banyak jumlahnya, maka mereka akan mendapat keuntungan yang sama, seperti sebagai penyeimbang iklim dan posisi planet.
n Kalender Qomariah
Selain itu bulan juga berfungsi sebagai sandaran periodik menetapkan waktu, kita kenal kalender Qomariah yang dipegangi umat Islam untuk menjelaksan waktu ibadah untuk mengawali dan mengakhiri puasa Ramadhan, ibadah haji, dan puasa sunnah pertengahan bulan. Mengingat begitu pentingnya kalender Qomariah, mestinya umat Islam memberi perhatian khusus pada persoalan ini. Tak jarang di negeri kita terjadi perbedaan penetapan awal puasa dan hari raya Idhul Fitri. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menilai perbedaan penetapan Idul Fitri pada tahun ini karena adanya penyimpangan dari kelaziman astronomi modern dalam hisab dan rukyat. Sejatinya hal ini bisa disatukan mengingat peredaran relatif bulan, bumi, dan matahari sudah tetap sesuai siklus dalam orbit peredarannya. Maka semestinya ada kajian komprehensif atas hal ini. Tuhan pun telah berfirman dalam QS. Al-Fath ayat 23; Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menmukan perubahan bagi sunnatullah itu.
Tentunya kita tahu betul di Indonesia kerap diwarnai perbedaan hari penentuan awal lebaran, contohnya pada penentuan Idul Fitri 2011 kemarin, yakni saat Maghrib 29 Ramadhan atau 29 Agustus, bulan sudah positif, tetapi tingginya di seluruh Indonesia hanya sekitar 2 derajat atau kurang, dengan posisi bulan seperti itu. Seperti diketahui, ada 2 organisasi besar muslim yakni NU dan Muhammadiyah yang paling berpengaruh karena menggunakan metode penentuan bulan yang beda. Muhammadiyah sejak awal sudah mengumumkan Idul Fitri dengan menggunakan hisab jatuh pada 30 Agustus 2011 karena bulan sudah wujud di atas ufuk saat Maghrib 29 Agustus 2011, padahal saat itu bulan masih terlalu rendah untuk bisa memunculkan hilal yang teramati sesuai dalil syar`i.  Sementara itu, NU yang menggunakan ru’yatul hilal menetapkan tanggal 31 Agustus.
Logikanya, kenapa bulannya sama tapi ditentukan berbeda? Setidaknya ada dua langkah yang bisa dipraktikkan untuk menghindari perbedaan ini. Pertama, astronom muslim dengan sadar harus berusaha mengamati hilal awal bulan setiap bulan, mungkin selama lima tahun berturut-turut agar diperoleh data yang cukup lengkap. Data ini kemudian diolah untuk mendapatkan angka visibilitas bulan yang paling mungkin—apakah 5, 7 atau 9 derajat atau berapa. Sekarang di Indonesia terdapat dua kelompok hisab yang berbeda penentuan kriteria bulan baru meskipun diperoleh ketinggian hilal yang persis sama. Pertama, kriteria wujudul hilal yakni keesokan hari sudah masuk bulan baru bila hisab akhir bulan, tepatnya tanggal 29, memberikan angka di atas nol bagi ketinggian hilal, berapapun angka angka itu. Kedua, kriteria imkaanur rukyat dengan ketinggian hilal dua derajat. Aartinya, meski bulan di atas matahari tetapi belum sampai dua derajat maka keesokan harinya bulan yang sama, yakni tanggal 30 dan baru lusanya masuk bulan baru. Adapun dengan menggunakan rukyat, umat islam tak bisa membuat kalender tahunan karena tanggal satu setiap bulannya, bulan harus dilihat dulu. Islamic Society of North America (ISNA) setelah 13 tahun menggunakan rukyat akhirnya pada 13 Agustus 2006 memutuskan menggunakan hisab sebagai penentu awal bulan. Rukyat dinilai kurang praktis.
Kedua, cara yang lebih mudah dan dapat diuji siapapun. Bahwa Allah telah bersumpah atas nama bulan purnama. Jika sesuatu dijadikan sumpah oleh Allah, maka sesuatu itu pasti memunyai urgensi yang tinggi. Apa urgensi bulan purnama? Secara astronomis jika penentuan tanggal satu bulan Qamariah benar, maka bulan purnama pasti terjadi di tengah bulan, tanggal 15. Barangkali ada pertanyaan, bagaimana membedakan antara bulan purnama tanggal 14, 15, dan 16? Jika hal ini tidak dapat dibedakaan, bukankah tidak dapat dijadikan penguji kebenaran tanggal satu? Mungkin di sinilah keistimewaan bulan purnama dibandingkan dengan bulan sabit sampai Allah pun bersumpah atasnya. Hilal secara praktis sangat sulit diamati; kalaupun teramati, bisa jadi sebenarnya hari itu sudah tanggal 2 atau 3, lain halnya dengan bulan purnama yang dengan mudah diamati.
Akhirnya, begitulah penafsiran saintis ayat-ayat tentang bulan. Apapun itu, kesimpulan dan hikmah yang bisa dipetik dikembalikan pada diri masing-masing. Saya tekankan bila ikhtiar penelitian ayat kauniyah pada akhirnya adalah guna menambah rasa syukur dan takwa kita pada keagungan kuasa Tuhan.
Daftar Pustaka
Agus Purwanto, Ayat-Ayat Semesta: Sisi-Sisi Al-Qur’an Yang Terlupakan, Mizan, Bandung, 2008.
Muhammad Ismail Ibrahim, Sisi Mulia Al-Qur’an, Rajawali, Jakarta.
Muhammad Kamil Abdushamad, Mukjizat Ilmiah Dalam Al-Qur’an, Akbar, Jakarta, 2004.
Zaghlul An-Najjar, Sains Dalam Hadist, Amzah, Jakarta.
Maktabah Shameela, Al-Qur’an Digital

Kebetulan dalam proses pengetikan, penulis bertatap serius dengan laptop Compaq CQ42 (produk CHINA, 2009) dan memutar MP3 bermuatan lagu gado-gado yang menggugah dan mencerahkan dari para musisi dalam dan luar.
Lihat Sisi Mulia Al-Qur’an: Agama dan Ilmu, Muhammad Ismail Ibrahim, 1986, halaman 73-74.
Bacalah Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur’an, Muhammad Kamil Abdushshamad, 2004, halaman xx-xxii.
Lihat Sains Dalam Hadist: Mengungkap Fakta Ilmiah Dari Kemukjizatan Hadist Nabi, 2008, halaman 55-60.
Diakses dari http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html pada pukul 23.55 tanggal 21/04/2012.
Dalam ayat lain Qs. Al-Insyiqoq 18. وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ, bahkan Allah menjadikan bulan purnama sebagai lataran sumpah. Seringkali inspirasi hadir dalam benak manusia setelah melihat pesona bulan purnama yang indah, begitupun dengan lagu “Purnama Merindu” yang tercipta dan dilantunkan merdu oleh Siti Nurhaliza. (tidak penting)
Bisa dilihat dari foto NASA yang banyak tersebar di internet.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gerhana_bulan diakses pada pukul 18.14 tanggal 22/04/2012

 http://www.facebook.com/media/set/?set=a.284496148270179.86013.111078035611992&type=3

 http://wargamarhaen.blogspot.com/2012/06/manusia-sampai-ke-bulan-ustaz-azhar.html

Tiada ulasan: