BALASAN ALLAH BAGI TETANGGA YANG JAHAT
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
Suatu ketika, Muadz bin Jabal r.a mengadap Rasulullah Saw dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT ini" :-
- "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris (12 baris)." (Surah An-Naba' : Ayat 18)
Maka dinyatakan Rasulullah Saw apakah 12 barisan tersebut:-
Barisan pertama : Manusia yg akan berbaris dalam barisan pertama ini akan diiringi dari kubur mereka dalam bentuk tidak berkaki dan tidak bertangan. Allah menjadikan mereka sedemikian kerana di masa hidup mereka, mereka sering menyakiti hati tetangganya. Maka tempat kembalinya adalah NERAKA.
Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih (Hadis Qudsi): "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya (jirannya), maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
11 Golongan Ahli Neraka
11 GOLONGAN AHLI NERAKA SATU GOLONGAN AHLI SYURGA
Firman Allah swt dalam surah al-Naba ayat 18:-
pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok.”
Adalah diriwayatkan bahawa ayat yang tersebut diatas pernah ditanyakan oleh Saidina Muaz bin Jabal, katanya,
“Ya Rasulullah, apa maksudnya ayat ini?”
Maka Rasulullah saw menangis sebelum menjawab soalan tersebut kerana
inilah yang selalu dibimbangkan oleh baginda. Lalu baginda menjawab:
“Ya Muaz, umatku kelak apabila bangkit
dari kubur akan menjadi 12 golongan. Sebanyak 11 golongan akan memasuki
neraka dan hanya 1 golongan sahaja yang akan memasuki syurga. Adapun 11
golongan yang memasuki neraka adalah seperti berikut:-
1.Mereka yang tidak mempunyai kaki dan tangan. Ini adalah kerana mereka suka menyakiti hati jiran tetangga.
2.Mereka yang menyerupai babi. Ini adalah balasan bagi orang yang suka melengah-lengahkan solat lima waktu.
3.Mereka yang perutnya besar seperti gunung dan dipenuhi dengan ular dan kala. Inilah balasan bagi mereka yang enggan mengeluarkan zakat.
4.Mereka yang keluar darah dari mulutnya. Inilah balasan mereka yang berdusta.
5.Mereka yang berbau busuk seluruh badannya. Ini adalah balasan mereka yang mengaut keuntungan dalam jual beli atas penipuan.
6.Mereka yang dicincang-cincang pada tengkuk dan bahu. Ini adalah balasan mereka yang menyaksikan maksiat atau perbuatan jahat.
7.Mereka yang keluar dengan tidak berlidah dan keluar nanah dan darah dari mulut. Ini balasan mereka yang tidak mahu menyaksikan kebenaran.
8.Mereka yang keluar dalam keadaan terbalik iaitu kepala dibawah dan kakinya keatas. Ini adalah balasan mereka yang berzina serta mati sebelum bertaubat.
9.Mereka yang berwajah hitam, bermata biru dan perutnya penuh api. Ini balasan mereka yang memakan harta anak yatim secara zalim.
10.Mereka yang
kulitnya penuh kudis dan penyakit2 lain yang menjijikan. Ini adalah
balasan mereka yang berani melawan kedua ibu bapanya.
11.Meraka yang buta
matanya dan hatinya, giginya seperti tanduk, bibirnya berjuntai hingga
keperut, dari perut dan pehanya keluar kotoran. Ini adalah balasan
mereka minum minuman keras.
Dan satu golongan yang masuk ke syurga ialah:
1.Mereka yang wajahnya bagaikan bulan purnama, berjalan di atas titian Mustaqim pantas seperti kilat. Ini balasan orang yang beramal salih dan menjauhi maksiat serta mendirikan solat lima waktu dan mati dalam keadaan bertaubat.
Semoga kita bukanlah tergolong dalam 11
golongan ini,sama-sama kita kearah golongan yang mana berjalan di atas
titian Mustaqim pantas seperti kilat.
Waspada Setiap Perbuatan Ada Balasannya
Pernahkah kita tertimpa sesuatu yang dirasa tidak enak, misalkan terkena bola golf mengenai kepala. Jangan dulu menyalahkan orang lain yang tidak sengaja melakukannya itu, melainkan periksa, ingat-ingat, apa yang telah kita lakukan terhadap orang lain. Bisa jadi kita pernah melempar sesuatu, ternyata mengenai orang lain tanpa kita sengaja, misalnya. Demikianlah, suatu perbuatan akan nada balasannya. Bahkan Allah menerangkan dalam QS Ali Imran : 140 tatkala orang-orang beriman dalam Perang Uhud mendapat luka, bahwa itu merupakan pergiliran dari Allah atas luka yang telah menimpa kaum kafir.Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Setiap makhluk yang ada di alam semesta ini, tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan Allah. Dan tidak ada satu pun perbuatan manusia yang tidak diberikan perhitungannya oleh Allah Yang Maha Menyaksikan. Setiap kebaikan dan keburukan pasti dibalas dengan adil, meskipun hanya sebesar zarrah. Baik itu di dunia maupun di akhirat kelak.
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai." (QS. Al Israa: 7)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Barangsiapa pernah menganiaya saudaranya, baik yang berhubungan dengan kehormatannya ataupun sesuatu yang lain (harta benda), maka hendaknya ia segera minta dihalalkan (minta ma’af), sebelum tiba masa di mana dinar dan dirham sudah tiada berguna lagi (sebelum datangnya kematian). (Jika hal itu tidak dilakukan). Apabila baginya (memiliki simpanan) amal shalih maka amalnya itu akan diambil (sebagai pengganti) sesuai kadar kedzalimannya. Dan jika dia tidak memiliki (amal) kebaikan, maka kejelekan (dosa-dosa) orang yang teraniaya akan dilimpahkan dan dibebankan kepadanya”. (HR Bukhari)
Memang, kita sering melihat banyak orang yang hidup berkecukupan yang secara nyata-nyatanya mereka adalah tergolong orang-orang yang sering berbuat dosa. Lantas bagaimana halnya dengan adanya keyakinan bahwa balasan dari perbuatan baik adalah kebaikan?
Orang-orang yang sering terlihat berbuat berdosa, namun terlihat nyaman dengan berbagai kepemilikian duniawinya, walau demikian bagaimana dengan kondisi hati mereka? Apakah ada ketenangan di hati mereka? Pasti tidak ada. Karena, hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tentram. Buat apa memiliki kekayaan duniawi kalau hati gelisah, makan tidak tenang, tidur tidak nyenyak.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar Ra’du : 28)
Balasan terbaik bukanlah dengan apa yang ia miliki dari kekayaan duniawi, tetapi semakin dekat kepada Allah, hati yang semakin mantap, yakin dan istiqomah dalam beribadah kepada Allah. Di saat kita memiliki niatan yang baik, kita lantas dituntun oleh Allah, bersabar dalam berusaha, sehingga saat bertemu dengan rizki semua dilakukan dengan penuh keberkahan. Ditambah dengan dikeluarkannya sedikit dari rizki yang kita miliki untuk berjuang di jalan Allah, maka semakin nikmat karunia yang telah Allah berikan ini.
Jangan pernah merasa tidak adanya pertanggungjawaban atas perbuatan kita di dunia ini, karena semua hal yang kita lakukan diawasi dan diperhitungkan oleh Allah untuk diberi balasan bahkan di dunia ini juga, kecuali perbuatan dosa yang segera dimohonkan ampunan-Nya. Semua hal akan dipertanggungjawabkan, karena pada hari perhitungan kelak, anggota tubuh ini akan bersaksi.
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS. Yaasiin: 65)
Oleh karena itu, berhati hatilah dalam menjaga pikiran dan sikap kita. Terus bersihkan hati, agar kita semakin mudah dalam merasakan kehadiran dan pengawasan Allah.
Seseorang yang tauhidnya bagus, dapat dipastikan bahwa akhlaknya juga terjaga. Karena, dia yakin bahwa Allah Maha Melihat, sehingga dia akan sibuk dengan Allah tanpa perlu berakting dan berpura-pura.
"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Yunus: 61)
Kita tidak tahu sesuatu yang terjadi di masa depan. Saat ujian di sekolah, misalnya, sebagai murid tidak akan pernah tahu materi yang nantinya akan keluar. Sedangkan Allah Maha Tahu apa pun yang akan terjadi di kemudian hari dengan detail. Jadi…bergantung saja pada Allah, berdoa dengan sungguh-sungguh, ikhtiar dengan benar dan baik, dan lakukanlah hal-hal yang Allah sukai, dan berharaplah semua akan dimudahkan.
Soalan: al-Fadhil
Dr Asri, saya menghadapi tekanan di tempat kerja saya. Ada seorang
individu yang sering membuat berbagai tuduhan kepada saya. Macam-macam
cerita yang bukan-bukan diada-adakan. Dia macam mahu orang lain membenci
saya. Saya tahu diri saya. Demi Allah, semua yang dituduh itu tidak
benar. Saya amat tertekan. Sehingga saya berfikir ingin berdoa agar
Allah memberikan bala kepadanya. Tapi ada orang beritahu saya tidak
boleh berdoa macam itu sesama muslim. Saya amat sakit dengan
kezalimannya. Bolehkah saya doa supaya Allah beri balasan kepadanya?
Azman, Klang.
Jawapan Dr MAZA:
Semoga Allah memberikan kesabaran dan pahala atas ujian
yang menimpa saudara. Percayalah segala kesakitan hidup di dunia ini,
jika kita redha dengan Allah maka ia akan menjadi kebaikan dan ganjaran
yang besar di akhirat kelak. Untuk soalan saudara di sini saya nyatakan
beberapa perkara;
“Segala hak akan dibayar kepada empunya pada Hari Kiamat, sehinggakan akan dibalas untuk biri-biri yang bertanduk atas perbuatannya ke atas biri-biri yang tidak bertanduk” (Riwayat Muslim).2. Jika benar saudara dizalimi, saudara tidak akan disia-siakan pada Hari Akhirat kelak. Si zalim pula akan berhadapan dengan mahkamah Allah di Mahsyar nanti. Amalan baiknya akan saudara perolehi, jika tidak dia akan menanggung dosa saudara. Sabda Nabi s.a.w:
“Sesiapa yang ada padanya kezaliman terhadap saudaranya (muslim yang lain); seperti terhadap maruah dan selainnya, mintalah halal pada hari ini sebelum tiba waktu yang tidak ada dinar dan dirham (Hari Kiamat). Sekiranya baginya kebaikan (amalan soleh) maka akan diambil darinya dengan kadar kezalimannya. Jika tiada baginya kebaikan, maka akan diambil dos orang yang dizalimi lalu ditanggung ke atasnya” (Riwayat al-Bukhari).
“Ya Allah, ambillah tindakanMu ke atas Quraish” (Riwayat al-Bukhari).4. Adapun sesama muslim, perkara yang patut didahulukan –jika mampu- adalah memaafkan atau memohon hidayah agar diberikan kepada si zalim. Sabda Nabi s.a.w:
“Sedekah tidak akan mengurangkan harta, Allah akan tambah kemuliaan untuk seseorang hamba disebabkan kemaafannya dan tiada seorang pun yang bertawaduk kerana Allah melainkan Allah akan mengangkatnya” (Riwayat Ibn Khuzaimah dalam Sahihnya).5. Adapun jika saudara mahu juga berdoa agar Allah mengambil tindakan kepadanya, maka perkara tersebut tidaklah salah. Pastikan dahulu memang saudara dizalimi dan perbuatan individu berkenaan memang terbukti dan zalim. Dalam hadis riwayat al-Imam Muslim menyebut:
Umm Sulaim iaitu Umm Anas memiliki seorang anak yatim perempuan. Suatu hati Nabi s.a.w melihat kepada anak yatim tersebut. Baginda bersabda: “Oh awak, dah besar pun awak. Umur awak takkan membesar lagi”. Anak yatim tersebut kembali kepada Umm Sulaim dan menangis. Umm Sulaim bertanya: “Kenapa wahai anakku?”. Kata gadis itu: “Nabi Allah s.a.w telah mendoakan keburukan ke atasku agar umurku tidak membesar. Maka mulai sekarang umurku tidak akan membesar lagi selama-lamanya.
Maka Umm Sulaim pun keluar, tergesa-gesa mengenakan tudungnya sehingga berjumpa Rasulullah s.a.w. Maka Rasulullah s.a.w pun bersabda: “Kenapa wahai Umm Sulaim?”. Kata Umm Sulaim: “Wahai Nabi Allah, adakah engkau telah mendoakan keburukan ke atas anak yatimku?”. Baginda bertanya: “Apadia wahai Umm Sulaim?”. Kata Umm Sulaim: “Anak yatimku mendakwa engkau mendoakan agar umurnya tidak membesar”.
Rasulullah s.a.w pun ketawa kemudian bersabda: “Wahai Umm Sulaim! Tidakkah engkau tahu syaratku untuk tuhanku? Aku telah memberikan syarat untuk tuhanku, aku berkata: “Sesungguhnya aku manusia; aku redha seperti mana manusia redha, aku marah seperti mana manusia marah. Justeru, sesiapa sahaja di kalangan umatku yang aku doakan keburukan ke atasnya dengan sesuatu doa, sedangkan dia tidak layak maka Allah akan jadikan untuknya kesembuhan, penyucian dan perkara yang mendekatkannya dengan Allah pada Hari Kiamat nanti”.Gurauan Nabi s.a.w telah merisaukan Umm Salamah. Nabi s.a.w menjelaskan bahawa doa itu tidak akan menimpa gadis itu kerana dia tidak layak. Ertinya, jika sesiapa yang layak maka doa itu akan menimpanya.
Dalam riwayat al-Bukhari pula menceritakan bahawa ada penduduk Kufah yang mempertikai kepimpinan gabenor mereka Sa’d bin Abi Waqqas sedangkan beliau sahabat Nabi s.a.w yang besar dan pemimpin yang soleh. Khalifah ‘Umar mengambil tindakan menggantikan Sa’d bin Abi Waqqas dengan ‘Ammar bin Yasir.
Ketika siasatan sedang dijalankan didapati rakyat memuji kepimpinan Sa’d, kecuali di Masjid Bani ‘Abs seorang yang bernama Usamah bin Qatadah bangun membuat dakwaan seperti berikut: “Sesungguhnya Sa’d tidak menyertai peperangan, tidak membahagi harta secara saksama dan tidak adil dalam hukuman”.
Sa’d menjawab: “Demi Allah aku akan berdoa dengan tiga perkara: “Ya Allah! Jika hambaMu ini (penuduh) seorang pendusta, tampil untuk menunjuk-nunjuk maka panjangkan umurnya, panjangnya kefakirannya dan dedahkan dia kepada fitnah”. Maka lelaki tersebut hidup dalam kefakiran sehingga umur terlalu lanjut tapi masih mengganggu gadis-gadis di jalanan dan cuba meraba mereka.
7. Doa-doa di atas jika kita lihat mereka tidaklah terus meminta bala kepada muslim yang dianggap zalim itu, sebaliknya diikat dengan ungkapan “Ya Allah, jika dia ini berdusta maka…” atau mungkin kita sebut “jika dia telah menzalimiku maka..”. Ini kerana kita mungkin tersalah anggap, atau silap tafsiran maka wajarlah berlapik kata dalam hal ini dan serahkan kepada Allah Yang Maha Mengetahui.
8. Kita hendaklah sentiasa bimbangkan doa orang yang kita zalimi. Akan ada masanya Allah memustajabkan doa insan yang dizalimi lalu membalasnya kepada si zalim. Sabda Nabi:
“Takutlah kamu doa orang yang dizalimi, sesungguh antaranya dengan Allah tiada sebarang hijab (penghalang)” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).Dalam riwayat Ahmad, baginda bersabda:
“Takutlah kamu doa orang yang dizalimi, sekalipun dia seorang yang jahat. Kejahatannya itu bagi dirinya” (hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).Dalam riwayat Ahmad yang lain:
“Takutlah kamu doa orang yang dizalimi, sekalipun dia seorang yang kafir kerana ia tidak ada hijab (penghalang untuk Allah menerimanya). (hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).Ertinya, walaupun insan yang dizalimi itu mungkin tidak baik agamanya, tetapi perbuatan orang lain menzaliminya tetap akan Allah balas. Dosa individunya itu urusan dirinya. Dosanya itu tidak memberi ‘lesen’ kepada orang lain untuk menzaliminya. Maka berhati-hatilah kita.
* Tersiar di akhbar Sinar Harian pada 30 April 2010.
Buat Baik Dibalas Baik, Buat Jahat……
Buat baik dibalas baik. Buat jahat dibalas jahat. Perkara macam itulah yang dipanggil hukum karma. Bukan taksub kepada kepercayaan hindu tentang hukum karma tu tetapi dalam agama Islam juga telah diajar bahawa setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akan kembali kepada kita semula. Begitu juga jika kita berbuat jahat. Balasan itu pasti ada, sama ada di dunia atau di akhirat kelak. Hanya Allah SWT yang menentukan dan tahu segalanya.
Sebelum ni banyak kejahatan dan keburukan dah menimpa diri dan hidup aku. Sampai satu tahap aku rasa macam dah tak sanggup nak harungi semua tu. Tapi ternyata ianya mungkin balasan atas kesilapan yang pernah aku lakukan dulu. Aku tak nafikan dulu aku memang jahat walaupun kawan-kawan cakap muka aku muka ‘budak skema’. Skema ke? Haha..
Kadang-kadang rasa bersyukur juga bila dapat harungi semua dugaan tu. Walaupun berat, tapi Allah tahu kemampuan seseorang hamba-Nya yang diuji. Tiada ujian yang membebankan kita sangat sebenarnya. Cuma kita belum jumpa jalan penyelesaian yang sesuai dan berkesan bagi ujian tersebut. Ujian daripada Allah memang takkan habis. Bila berdepan dengan ujian jangan asyik merungut. Merungut takkan selesaikan masalah. Manusia itu lemah dan perlukan bantuan Allah SWT. Sebab itulah kita disuruh untuk sentiasa berusaha dan taat kepada Allah SWT kerana kita tak tahu apa akan berlaku kepada kita di hari esok, lusa, dan seterusnya.
Bila kita berbuat kebaikan, insyaAllah kebaikan akan datang kembali kepada kita dalam pelbagai bentuk. Hati pun rasa senang bila dapat buat kebaikan. Mungkin juga kebaikan yang kita buat akan dapat bantu kita selesaikan masalah yang sedang kita hadapi. Kita tak tahu. Hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui atas segala-galanya dalam kehidupan ni.
p/s: Berbuat baik dengan ikhlas semata-mata kerana Allah. Hati akan rasa BERSIH.
KITA MENUAI APA YANG KITA TANAM
Orang bijak mengatakan, siapa yang menabur angin, maka dia akan menuai badai, bila kita kaji lebih lanjut, ini adalah suatu penjabaran dari hukum sebab akibat yang bisa diartikan apabila kita ingin mendapatkan akibat hasil yang baik, kita harus berbuat sebab yang baik. Sebaliknya apabila perbuatan kita buruk atau telah melakukan sebab yang buruk akibat nya tentu akan buruk juga.Yang berkaitan dengan hukum sebab akibat disini adalah bahwa semua perbuatan dan tindakan kita didunia ini, sebenarnya langsung kembali kepada diri kita sendiri. Hal ini dapat kita ketahui, kalau kita bisa mengambil hikmah dan menganalisa setiap kejadian yang kita alami dan menghubungkannya dengan perbuatan-perbuatan yang pernah kita lakukan sebelumnya.
Dalam Islam, hukum sebab akibat itu dapat digambarkan apabila kita mengalami suatu musibah, maka itu disebabkan karena perbuatan kita sendiri, hal ini seperti tertulis dalam firman Allah SWT sebagai berikut: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh tanganmu sendiri.” (QS Asy-Syuura [42] : 30).
Dan perhatikan juga firman Allah SWT berikut ini: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagiaan dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum [30] : 41)
Sebenarnya alam telah memberi contoh kepada kita, bahwa apa yang diterima alam, itulah yang akan diberikan ke manusia. Contohnya, ada banjir karena keseimbangan alam terganggu, penebangan hutan, buang sampah ke sungai, dan lain-lain. Begitupun dalam pergaulan dengan sesama manusia, kita akan menerima apa yang telah kita berikan. Jika kebaikan yang kita berikan, balasannya adalah kebaikan juga. Dan kalau kejahatan yang kita berikan, maka akibat dari kejahatan itu, akan kembali kepada kita sendiri.
Perhatikan firman Allah SWT berikut ini: “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,……”(QS. Al Isra [17} : 7)
Apabila kita mampu menyadari bahwa kebaikan bukan sekadar dalam tuntutan pergaulan hidup, tapi lebih sebagai bekal untuk hari kemudian (akhirat), maka kita akan menyiapkan bekal dengan sebaik-baiknya, melakukan amal shaleh, berbuat baik kepada siapa saja, yang sebenarnya itu merupakan investasi atau tabungan yang terbaik untuk akhirat kita kelak. Perhatikan firman Allah SWT berikuit ini: “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr [59] :18)
Mungkin ada dari kita yang kadang melupakan, bahwa bagaimana kehidupan kita di dunia ini, akan sangat menentukan kehidupan kita di akhirat kelak. Perumpamaan hidup kita di dunia ini seperti seorang petani yang bercocok tanam, dan memetik hasil panennya nanti di akhirat. Apabila kita menanam kebaikan maka diakhirat nanti, kita pun akan menuai kebaikan juga. Dan bila kita menanam kejahatan, maka keburukanlah yang kita akan petik diakhirat kelak.
Namun bagi beberapa orang, kadang kesadaran itu larut dalam gemerlap dunia yang serba materialistis ini. Dimana kesuksesan diukur dari harta kekayaan yang dimiliki. Semua ini menyebabkan kita lebih banyak memikirkan dan berbuat untuk dunia kita saja. Inilah akhirnya, yang menyebabkan kita miskin bekal untuk akhirat nanti. Jika itu yang terjadi, maka penyesalanlah yang didapat. Padahal Allah SWT telah menegaskan dalam firman-Nya: “Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Al-Zalzalah:7-8)
Semoga kita termasuk orang yang sungguh-sungguh bekerja untuk akhirat. Karena dunia ini adalah rangkaian episode yang dijalani dan akan dilewati, tempat bekerja, berjuang dan tempat kita bercocok tanam. Bila kita menanam amal baik, maka buah yang akan dipanen pun akan baik pula. Begitupun sebaliknya, jika amal buruk yang kita semai, maka buah keburukan yang akan kita dapatkan. Karena itu, marilah kita menanam amal kebaikan sebanyak-banyaknya untuk kita panen di akhirat kelak.
Dewi Yana
KESAN DARI MAKANAN ROH TIDAK BAIK
Ada golongan yang berkata, “Saya sudah sembahyang, puasa, zikir, selawat, baca Quran, berkorban, berjihad, berdakwah dan buat lain-lain kebaikan tetapi hati tetap tidak terhibur atau jiwa masih tidak tenang.”
Dalam maksud yang lain, hati itu tetap juga sakit atau masih berpenyakit. Yakni hati masih lagi bersifat pemarah, tidak sabar, hasad, dendam, mengumpat, bakhil, tidak ada kasih sayang dan lain-lain lagi. Kenapa jadi begitu? Bagaimana pula untuk mengatasinya?
Untuk menjawab persoalan ini saya jawab begini: Kiaskan pemakanan roh sama dengan pemakanan jasad lahir kita. Kalau jasad lahir kita sudah diberikan dengan makanan yang baik dan berzat, tetapi tidak juga badan itu sihat. Ertinya, kena kaji juga bagaimana makanan itu disajikan. Apakah kerana cara memasak itu tidak betul? Adakah kerana makanan itu belum sempat masak, kita sudah memakannya. Adakah makanan itu terdedah dengan pencemaran? Adakah makanan tersebut sudah tercampur racun atau sudah basi? Adakah kita makan terlalu banyak atau mungkin makanan yang merosakkan badan juga turut kita makan?
Katakanlah makanan yang baik dan berzat itu ialah nasi, daging, ikan, sayur, susu dan lain-lain lagi. Kalau dimasak nasi dengan cara yang tidak betul seperti terlalu kuat apinya hinggakan nasi menjadi hangit, maka akan hilanglah zat karbohidratnya. Ikan yang segar dan mempunyai protin, kalau belum sempat masak, kita sudah memakannya, tentulah tidak sedap rasanya kerana ia masih mentah. Begitu juga dengan sayur-sayuran hijau yang banyak mengandungi vitamin C, kalau dimakan tanpa dibasuh dengan bersih, tentu ia akan terdedah kepada kuman penyakit atau beracun (racun serangga). Susu yang mempunyai zat lemak, kalau disajikan setelah susu itu basi, ia bukan lagi memberi kesihatan pada badan, bahkan akan memudaratkannya. Apatah lagi kalau makanan yang berzat itu disertai dengan racun atau keracunan, tentu racun itulah yang akan menguasai seluruh badan, merosak dan menyakitkan badan.
Adapun teknik atau cara atau kaedah menyajikan makanan itu pun mesti kita faham betul-betul. Barulah makanan yang baik dan berzat itu jadi begitu sedap dan menyelerakan. Kalau salah cara memasaknya akan tinggal hampas-hampas sahaja. Tidak ada zatnya lagi. Walhal makanan itu asalnya baik, bermutu tinggi, penuh dengan zat tetapi hasilnya tetap sama sahaja dengan orang yang makan makanan tidak baik atau tidak berzat atau orang yang makan makanan beracun. Ertinya, tetaplah makanan itu tidak dapat menyuburkan badan. Bahkan badan tidak sihat dan mudah diserang dengan penyakit serta selalu saja sakit.
Begitu juga dengan roh. Makanan roh yang baik ialah sembahyang, puasa, zikir, selawat, baca Al Quran, berkorban, berjihad, berdakwah, belajar, berkhidmat kepada masyarakat dan lain-lain kebaikan lagi. Walaupun makanan roh yang baik seperti di atas itu sudah dilakukan, ia tetap tidak mendatangkan ketenangan kerana ia mungkin dilakukan dengan cara yang tidak sempurna dan tidak tepat dengan ilmunya. Atau dilakukan dengan cara yang tidak ikhlas atau tidak dihayati dengan jiwanya. Tentulah ibadah-ibadah tersebut tidak akan memberi kesan kepada jiwa dan fikiran. Jadi, kalau sudah tidak memberi kesan kepada jiwa dan fikiran, tentulah ia juga tidak akan memberi kesan kepada tindakan anggota lahir. Yakni anggota lahir tetap juga jahat.
Contoh-contohnya:
1.Sembahyang tetapi tidak menghayatinya, lalai dan berkhayal sewaktu menunaikannya. Sembahyang begini tidak akan memberi kesan apa-apa pada hati dan fikiran. Bila tidak berkesan pada hati dan fikiran, tentulah ia juga tidak akan berkesan pada anggota lahir.
2.Rajin baca Al Quran tetapi tidak melaksanakan tuntutan-tuntutan dari ayat-ayat yang dibaca itu, tentulah tidak akan memberi kesan apa-apa kepada hati dan fikiran. Ia tentunya tidak berkesan juga pada anggota lahir.
3.Selawat, zikir, berjuang, berjihad dan berdakwah tetapi tidak dari hati. Hanya ucapan di lidah sahaja. Tentulah tidak berkesan apa-apa kepada hati dan fikiran. Bila tidak berkesan pada hati dan fikiran, tentulah ia juga tidak berkesan apaapa pada anggota lahir.
4.Berkorban, bersedekah, lain-lain kebaikan dan kebajikan juga, kalau tersalah cara, tidak tepat dengan ilmunya, tidak dibuat dengan sempurna, bukan kerana Allah, tidak pada tempatnya atau tidak dihayati, maka kesannya tidak akan sampai ke hati dan fikiran. Apabila tidak berkesan di hati dan fikiran, tentulah tidak berkesan juga kepada anggota lahir.
Adapun semua makanan roh yang baik ini walaupun asalnya baik tetapi oleh kerana tidak faham cara, tidak tepat dengan ilmunya, tidak dibuat dengan sempurna, tidak dihayati di hati atau membuat perkara itu tetapi tidak disertai dengan mujahadatun nafsi, maka hasilnya tetap sama dengan orang yang tidak melakukannya. Yakni tidak dapat memberi kekuatan kepada roh (jiwa atau hati).
Kalau begitu roh tetap tidak sihat, lemah jiwa, mudah diserang penyakit hati seperti hasad dengki, sombong, riyak, pemarah, bakhil, dendam dan lain-lain mazmumah lagi. Penyakit-penyakit mazmumah (keji) tetap juga tidak terubat. Sebab itu hati tidak tenang, gelisah dan keluh-kesah.
Roh atau hati juga boleh jadi rosak (jahat) kalau kita campurkan antara membuat perkara yang baik dengan membuat perkara-perkara yang jahat. Walaupun perkara-perkara yang baik itu dibuat tetapi dalam masa yang sama masih melanggar pantang-larang syariat seperti bergaul bebas lelaki dan perempuan, mendedahkan aurat, makan makanan yang haram dan subahat, suka mengumpat, memfitnah orang, gila dunia, gila pangkat dan gila puji, maka tentulah makanan roh yang baik tadi tidak akan memberi kesan.
Kiasannya, macam memakan makanan yang berzat dicampur dengan racun. Kita tentu dapat mengagak apa yang akan terjadi. Tentulah bukan makanan yang berzat yang berperanan tetapi racun itulah yang kuat menjalar cepat dan aktif dalam badan. Akhirnya, merosakkan seluruh urat saraf dan saluran darah serta daging. Badan akan rosak dan sakit-sakit dengan parahnya.
Begitulah juga kalau makanan roh yang baik dicampur dengan makanan roh yang tidak baik. Tentulah makanan roh yang tidak baik itu yang lebih berperanan. Jadi kalau yang hak dan yang batil sama-sama dilakukan, maka yang batil itulah yang akan lebih memberi kesan pada akal, hati serta tindakan lahir. Oleh kerana itulah Allah berpesan dalam firman-Nya: “Apakah kamu percaya dengan setengah dari kitab dan ingkar dengan sebahagiannya. Tidak ada balasan orang yang melakukan demikian melainkan hina hidup di dunia.” (Al Baqarah: 85)
Ertinya, kalau perintah suruh Allah (yang hak) dan larangan Allah (yang batil) dibuat serentak samalah dengan orang yang percaya dengan sebahagian dari kitab dan ingkar dengan sebahagian lainnya. Jadi untuk golongan ini, hukuman yang setimpal di atas kedegilan mereka ini ialah Allah hinakan hidup mereka di dunia lagi.
Terhinanya hidup mereka ini berpunca dari sifat-sifat mazmumah yang masih bersarang dalam diri mereka itu seperti sifat pemarah, ujub, sum‘ah, sombong, keras hati, tamak, hasad, dengki, mengumpat, bakhil, gila dunia, gila pangkat, gila puji dan lain-lain mazmumah lagi.
Sifat-sifat jahat (penyakit-penyakit jiwa) inilah yang menjadikan jiwa tidak tenang, gelisah, keluh-kesah dan tidak bahagia serta boleh merosakkan orang lain dan masyarakat. Tetapi manusia kebanyakannya tidak sedar bahawa sifat-sifat mazmumah yang wujud dalam diri mereka itulah yang menjadi punca tidak adanya ketenangan dan kebahagiaan sekalipun dia seorang raja, pemerintah negara, ulama, pemimpin, orang kaya dan sebagainya. Kerana itulah Allah melarang dalam firman-Nya: “Jangan kamu campurkan yang hak dan yang batil.” (Al Baqarah: 42)
Ertinya, dalam kita berbuat baik, jangan dicampur dengan perbuatan yang jahat atau perintah suruh dibuat, perintah larang juga dilaksanakan.
Kesimpulannya, bila membuat atau melakukan yang baik dan yang jahat sekaligus, yang jahat itulah yang akan lebih berpengaruh dan berkesan dalam kehidupan. Akibatnya, kebaikan itu tidak akan jadi apa-apa atau sia-sia sahaja sebab sudah dirosakkan oleh perbuatan yang jahat itu
TANDA, SEBAB DAN KESAN SOMBONG
Perkataan kibir mengikut istilah bahasa
Melayu, ertinya ialah sombong atau angkuh. Pengertian dalam bahasa moden
ialah ego. Mengikut syariat Islam, erti kibir ialah membesarkan diri
kerana merasakan diri mempunyai kelebihan dan keistimewaan sehingga lupa
kepada Allah dan menderhakainya. Pengertian mengikut istilah syariat
inilah yang akan dihuraikan di sini.
Sifat kibir atau sombong atau angkuh atau ego bermakna membesarkan diri kerana hati merasakan diri mempunyai kelebihan, keistimewaan dan kehebatan. Ia merupakan sifat batin (mazmumah) yang paling keji. Bahkan ia adalah sifat batin yang sangat jahat.
Dosa dan kesalahan pertama yang dilakukan oleh makhluk Allah terhadap Allah ialah sifat sombong. Iblis enggan sujud kepada Nabi Adam a.s. sewaktu Allah memerintahkannya. Dia membesarkan diri lantaran merasakan dirinya lebih utama dan lebih mulia daripada Nabi Adam a.s. Kejadiannya daripada api sedangkan Nabi Adam a.s. daripada tanah. Itu saja penyebab yang dia rasa dirinya lebih hebat dan istimewa.
Peristiwa kesombongan iblis ini Allah ceritakan dalam Al Quran, firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Kami memerintahkan kepada malaikat: ‘Sujudlah kepada Ada.’ Dia (Iblis) enggan dan membesarkan dirinya. Maka sesungguhnya dia adalah dari golongan musyrik.” (Al Baqarah: 34)
Di sini Allah menceritakan bagaimana keengganan iblis untuk tunduk dan taat dengan arahan Allah. Bahkan ia membesarkan diri kerana merasa dirinya lebih hebat dan mulia daripada Nabi Adam a.s. Maka dia menjadi kafir dan menerima kutukan Allah dunia Akhirat. Allah keluarkan dia dari Syurga yang penuh nikmat dan menukar wajahnya menjadi seburuk-buruk rupa. Di sinilah bermula dendamnya kepada Nabi Adam a.s. dan anak cucu cicitnya yang tidak pernah padam sesaat pun. Jelas, daripada penyakit sombong ini akan lahirlah penyakitpenyakit batin yang lain seperti pemarah, pendendam dan hasad dengki.
Dari sini lahirlah buahnya di dalam tindakan lahir seperti kasar, keras, mengangkat-angkat diri, mengumpat dan menghina orang, menganiaya, penindasan, diskriminasi, penzaliman dan pembunuhan. Sebab itu sombong sangat dimurkai Allah SWT. Kesan daripada sifat sombong ini tercetus kerosakan dalam kehidupan masyarakat seperti hilang kasih sayang, pecah per-paduan, saling berdendam, hina-menghina, kata-mengata dan jatuh-menjatuhkan serta berbunuh-bunuhan. Itulah kemuncaknya. Sebab itu sifat sombong ini mesti dikikisbuangkan.
Sifat sombong ini hanya layak bagi Allah. Ia pakaian Tuhan maka makhluk tidak berhak memakainya. Allah SWT berfirman dalam Hadis Qudsi: “Sombong itu selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa merampas salah satu darinya, Aku lemparkan dia ke Neraka Jahannam.” (Riwayat Abu Daud)
Di antara ayat Quran yang sangat melarang kita memakai sifat kibir ini ialah: “Sesungguhnya orang-orang yang meyombongkan diri daripada menyembah-Ku, akan masuk ke Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al Mukmin: 60) “Janganlah kamu berjalan dengan menyombomgkan diri kerana sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan ketinggianmu tidak akan melepasi gunung.” (Al Israk: 37) “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong.” (An Nahl: 23)
Sedangkan sifat-sifat dan nama-nama-Nya yang lain yang sebanyak 99 (Asmaul Husna) itu tidak salah untuk hamba-hamba-Nya memilikinya. Misalnya sifat Rahman, Rahim, Kaya, Kasih Sayang, Pemurah, Pemaaf, Alim dan lain-lain lagi. Ini dibenarkan bahkan diperintahkan supaya kita memilikinya. Oleh kerana sifat sombong ini menjadi punca tercetusnya penyakit-penyakit batin (mazmumah) yang lain sehingga melahirkan kejahatan-kejahatan lahiriah yang banyak di tengah kehidupan masyarakat, maka sombong ini sangat dikeji dan dimurkai Allah. Rasulullah SAW juga ada mengingatkan dalam Hadis baginda tentang bahayanya sifat sombong. “Tidak akan masuk Syurga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.” (Riwayat Muslim)
Tidak akan masuk Syurga, ertinya ke Nerakalah jawabnya. Dengan membawa sikap sombong, di dunia lagi orang tidak suka dan tidak ada kedamaian jiwa. Di Akhirat terjun ke Neraka. Sebab itu sombong ini mesti dicabut sampai ke akar umbinya hingga tidak ada walaupun sebesar zarah, barulah kita selamat. Walhal mengikut kata Imam Al Ghazali, sifat sombong ini hampir-hampir mustahil dapat dibuang. Oleh itu kita mesti mengenal pasti lebih dahulu tanda-tanda penyakit ini dan sebab atau punca-punca penyakit supaya mudah mengubati atau mengikisnya.
TANDA-TANDA SIFAT SOMBONG
Langkah-langkah untuk mengenal pasti adanya penyakit ini ialah melalui pergaulan sesama manusia. Melalui pergaulan, akan dapat dikesan sifat sombong sama ada sombong yang keterlaluan, sederhana atau ringan.
Apakah tanda-tanda seseorang itu memiliki sifat sombong? Di antaranya:
1. Payah menerima pandangan orang lain sekalipun hatinya merasakan pandangan orang itu lebih baik daripadanya. Apatah lagi kalau pandangan itu datang daripada orang yang lebih rendah daripadanya sama ada rendah umur, pangkat atau lain-lain lagi.
2. Mudah marah atau emosional. Bila berlaku perbincangan dua hala, cepat tersinggung atau cepat naik darah kalau ada orang tersilap atau tersalah.
3. Memilih-milih kawan. Suka berkawan hanya dengan orang yang satu ‘level’ atau sama taraf dengannya. Manakala dengan orang bawahan atau lebih rendah kedudukannya, dia tidak suka bergaul atau bermesra, takut jatuh status atau darjat dirinya. Bahkan dengan orang yang sama level dengannya pun masih dipilih-pilih lagi. Yakni dia suka dengan orang yang mahu mendengar dan mentaati kata-katanya. Mereka inilah saja yang dia boleh bermesra, duduk sama atau semajlis dengannya.
4. Memandang hina pada golongan bawahan.
5. Dalam perbahasan atau perbincangan, selalunya dia suka meninggikan suara atau menguatkan suara lebih daripada yang diperlukan.
6. Dalam pergaulan dia suka kata-katanya didengari, diambil perhatian dan diikuti. Sebaliknya di pihaknya sendiri, susah untuk mendengar cakap atau nasihat orang lain serta tidak prihatin dengan cakap orang. Apatah lagi untuk mengikut cakap orang lain.
7. Dalam pergaulannya, dia saja yang memborong untuk bercakap dan tidak suka memberi peluang kepada orang lain bercakap. Kalau ada orang lain bercakap, dia suka memotong percakapan orang itu.
8. Kalau dia jadi pemimpin, dia memimpin dengan kasar dan keras terhadap pengikut-pengikutnya atau orang bawahannya. Ia membuat arahan tanpa timbang rasa dan tidak ada perikemanusiaan. Kalau dia menjadi pengikut, susah pula untuk taat dan patuh pada pemimpinnya.
9. Susah hendak memberi kemaafan kepada orang yang tersilap dengannya. Bahkan ditengking-tengking, diherdik, dikata-kata atau dihina-hina. Di belakangnya diumpat-umpat.
10. Kalau dia yang bersalah, susah dan berat hendak minta maaf. Rasa jatuh wibawa bila merendah diri meminta maaf. Bahkan dia tidak mengaku bersalah.
11. Dia suka dihormati. Tersinggung kalau tidak dihormati. Tetapi dia sendiri susah atau berat untuk menghormati orang lain.
12. Mudah berdendam dengan orang lain terutamanya bila orang itu tersilap.
13. Suka menzalimi orang sama ada secara kasar atau secara halus.
14. Kurang bermesra dengan orang kecuali terpaksa kerana perlukan orang itu atau kerana takutkan orang itu.
15. Suka memperkatakan keburukan orang seperti mengumpat, memfitnah serta membenci orang.
16. Kurang menghormati pemberian orang atau tidak menghargai pemberian orang lain.
17. Suka mengangkat-angkat diri atau menceritakan kelebihan diri.
18. Suka menghina dan menjatuhkan air muka orang di hadapan orang lain.
19. Kurang menghormati nikmat-nikmat Allah. Kalau ada makanan, berlaku pembaziran atau membuang makanan yang berlebihan. Kalau ada pakaian walaupun masih elok dipakai tetapi suka berganti dengan yang baru. Pakaian yang lama dibuang. Kalau ada duit lebih, suka beli barang yang tidak diperlukan. Semua itu lebih digemari daripada memberi nikmat yang berlebihan itu kepada orang lain.
20. Kalau berdiri, lebih suka bercekak pinggang (kerana membesarkan diri). Kalau bercakap, menepuk-nepuk meja dan suka mencemik. Kalau berjalan suka bergaya, menghentak-hentak kaki atau berjalan membusung dada.
21. Kurang memberi simpati atau kurang menolong orang lain melainkan ada tujuan-tujuan dunia atau kerana takut dengan orang itu.
22. Kurang minat menerima tetamu atau tidak suka jadi tetamu orang.
23. Tidak suka menyebut kelebihan-kelebihan orang lain kerana takut mencabar dirinya.
24. Kesalahan-kesalahan orang lain dibesar-besarkan sedangkan kesalahan sendiri didiamkan, disorokkan, buat-buat tidak tahu atau cuba mempertahankan diri supaya orang menganggap dia tidak bersalah.
25. Sangat tidak senang dengan kejayaan atau kebolehan orang lain.
26. Dia sangat tersinggung kalau ada orang memuji-muji atau menyebut kelebihan-kelebihan orang lain di hadapannya. Tetapi kalau dia dipuji, terserlah pada air mukanya rasa bangga dan senang hati.
Senarai tanda-tanda, riak-riak atau sikap-sikap di atas sudah cukup jelas untuk kita dapat mengenali sifat sombong ini. Bila sudah dikenal pasti ertinya memudahkan kita mengatasi atau mencabut sifat keji ini.
SEBAB-SEBAB SOMBONG
Sebelum mencabut sifat sombong yang keji ini perlu kita tahu kenapa sifat ini boleh berlaku. Ini juga merupakan faktor pem-bantu untuk memudahkan kita mengikis sifat ini. Macamlah jerawat yang ada di pipi. Kalau kita kenal tanda jerawat, kemudian tahu kenapa boleh timbul jerawat, barulah mudah untuk kita mengubat jerawat itu.
Faktor-faktor penyebab yang menjadikan seseorang itu memiliki sifat-sifat sombong, di antaranya ialah:
1. Memiliki kuasa, sama ada dia memiliki kuasa besar atau kecil. Kuasa besar itu seperti jadi raja, presiden, perdana menteri, gabenor dan lain-lain lagi. Kuasa kecil seperti jadi pegawai, D.O., penghulu, guru besar, guru-guru dan lain-lain lagi. Kuasa yang ada itu mendorongnya menjadi sombong.
2. Mempunyai ilmu pengetahuan sama ada pengetahuan tentang dunia atau pengetahuan tentang Akhirat. Sama ada pengetahuan di banyak bidang atau di satu bidang. Ini jadi pendorong seseorang itu menjadi sombong kerana dia rasa lebih pandai daripada orang lain.
3. Mempunyai harta kekayaan. Harta juga mendorong seseorang itu menjadi sombong.
4. Mempunyai kegagahan iaitu orang yang mempunyai kekuatan fizikal atau mempunyai kepandaian dalam mempertahankan diri seperti tinju, gusti, tae kwan do, silat dan lain-lain lagi. Ini juga mendorongnya menjadi sombong.
5. Keturunan. Ada orang jadi sombong kerana berketurunan bangsawan, berketurunan ulama dan lain-lain lagi, lantas merasa diri mulia serta memandang orang lain hina berbanding dengan dirinya.
6. Sebab-sebab yang lain seperti berwajah tampan dan cantik, disayangi oleh orang besar, disayangi suami, disayangi oleh ibu ayah dan lain-lain lagi. Ini juga pendorong menjadi sombong.
7. Bukan sebab-sebab yang di atas tadi, tapi mungkin dia orang miskin atau orang jahil atau orang hodoh atau orang cacat atau orang lemah sedangkan dia tetap sombong. Ini dikatakan bodoh sombong. Orang ini walaupun tidak ada sebab khusus untuk dia berlaku sombong tetapi oleh kerana benih sifat sombong yang semula jadi ada dalam diri itu tidak terdidik dan tidak cuba untuk dikikisbuangkan atau tidak dicabut, bahkan disuburkan, maka tetaplah dia dengan sikap sombongnya.
Golongan yang sombong di taraf ini bilamana tidak sedar atau tidak kenal dirinya yang sebenar, inilah yang jadi pendorong dia bersifat sombong. Kalau begitu ada golongan manusia yang sombongnya bersebab dan ada pula golongan manusia yang sombongnya tidak bersebab. Tetapi kebanyakan manusia itu sombongnya bersebab, seperti yang disebutkan di atas tadi. Bersebab atau tidak, sifat sombong tetap mesti dicabut dan dibuang. Jika tidak, ia akan memberi kesan yang buruk di tengah kehidupan masyarakat.
KESAN SIFAT SOMBONG
Di antara kesan sifat sombong ialah:
1. Orang benci kepadanya. Fitrah semula jadi manusia tidak suka kepada orang yang bersifat sombong ini. Hati yang benci-membenci tentulah tidak ada kasih sayang, akhirnya tidak wujud perpaduan. Ini bererti umat Islam tidak ada kekuatan. Risikonya, Islam menjadi lemah, lumpuh dan runtuh kerana tidak ada pautan hati antara satu sama lain. Ini sangat merugikan umat Islam dan Islam sendiri. Maknanya, apabila sifat sombong dimiliki bersama, semuanya bersalah dan berdosa sehingga menyebabkan tamadun roh dan tamadun material tidak dapat dibangunkan.
2. Mudah marah, di mana kebiasaannya kemarahan akan berakhir dengan perbalahan dan pergaduhan.
3. Bilamana wujud sifat sombong, lahirlah penyakit yang berikutnya iaitu mudah berdendam, hasad dengki dengan manusia, mudah hendak bertindak balas di atas kesilapan orang lain. Kadang-kadang belum tentu silapnya, dia telah gopoh-gapah bertindak. Mudah pula sakit hati terhadap kejayaan dan kebolehan orang lain sehingga berusaha se-daya upaya untuk merosakkan atau menjatuhkan orang itu. Akhirnya tentulah timbul permusuhan sesama manusia. Lebih besar dari itu, akan berakhir dengan peperangan dan pembunuhan bilamana berlaku tindak balas daripada orang lain atau golongan lain pula.
Kesombongan sangat membahayakan masyarakat manusia dan dunia seluruhnya. Lantaran ini Allah sangat murka dan Allah tempatkan mereka ini di Neraka bersama Firaun, Namrud, Hamman dan lain-lain orang yang zalim dan angkuh itu.
Memandangkan betapa merbahayanya penyakit ini maka usaha-usaha lahir mesti dibuat untuk membendungnya. Beberapa panduan dan kaedah diberi untuk mengikisbuang dan mengubatinya secepat mungkin secara serius supaya kita tidak terus mengidap penyakit yang mengerikan ini.
Di antara cara-caranya ialah:
1. Ada ilmu tentang sifat-sifat mazmumah.
Adanya ilmu ibarat ada cahaya yang mampu menyuluh sifat-sifat mazmumah di dalam diri itu termasuk sifat kibir atau sombong. Perlunya ilmu kerana ia merupakan sifat batiniah yang sesetengah orang payah mengesannya tetapi mudah pula dikesan oleh orang lain.
2. Bawa berfikir selalu tentang kejadian manusia.
Sedarkan hati kita bahawa soal kejadian manusia itu adalah sama. Yakni daripada tanah dan mati kembali ke tanah semula. Walau bagaimana hebat sekalipun seseorang itu, kejadiannya sama dengan orang lain. Kejadian yang pertama asalnya daripada tanah. Walaupun berdarjat, berpangkat, berkuasa, berharta, berilmu, sama ada yang alim atau tidak, yang kaya atau miskin, yang cantik atau buruk, namun mereka semuanya sama. Samasama berasal daripada tanah.
Lihatlah raja-raja besar seperti Firaun. Walau bagaimana hebatnya dia sehingga mengaku dirinya tuhan, di manakah dia sekarang? Bukankah dia tidak dapat mempertahankan kehebatannya, akhirnya mati dan kembali ke tanah! Jadi untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan dan keistimewaan masing-masing. Sedangkan semuanya setaraf, yakni berasal daripada tanah dan akhirnya kembali ke tanah jua. Tidak mampu untuk memanjangkan umur sendiri.
3. Fikirkan dan sedarkan hati kita bahawa kejadian manusia yang kedua adalah daripada air mani yang hina.
Kalau diperlihatkan kepada manusia, amat jijik dan benci sekali untuk melihatnya. Ertinya, kejadian manusia itu tidak ada beza di antara satu sama lain, sama ada orang kaya, orang berilmu, pembesar atau lain-lain lagi, semuanya berasal daripada air mani yang hina. Kalaulah orang kaya berasal daripada intan, pembesar daripada emas, orang berilmu daripada berlian dan orang biasa berasal daripada air mani, boleh jugalah berbanggabangga. Ini tidak, semuanya berasal daripada benda yang sama iaitu air mani yang hina. Dari segi kejadian, tidak ada perbezaan apa-apa pun. Jadi untuk apa kita berbangga-bangga dengan keistimewaan diri pada orang lain?
4. Melihat respon orang lain terhadap kita.
Dalam pergaulan hidup, dapat dikesan respon orang lain kepada kita. Kalau kita sombong, semua orang akan benci. Anak isteri tidak suka, jiran-jiran meluat, kenalan renggang dan pengikut tidak suka. Apa pendapat kita? Adakah untung kita mempertahankan sikap begitu? Apalah indahnya! Bukankah kita dapat rasakan betapa buruk padahnya akibat mempertahankan penyakit keji dan jahat ini. Lebih-lebih lagi kerja kita tidak semua kita mampu uruskan sendiri. Lagi tinggi pangkat dan darjat, lagi banyak urusan kerja yang perlu dibereskan, dibantu oleh tenaga-tenaga orang lain sama ada secara langsung mahupun tidak langsung.
Oleh itu pertolongan, bantuan dan titik peluh orang lain tidak boleh kita lupakan. Kalau tidak ada mereka ertinya kita tidak jadi hebat dan kaya. Kalau begitu untuk apa kita rasa lebih istimewa?
Bilamana orang sudah benci, di waktu-waktu tertentu seperti waktu sakit atau waktu kematian atau kecemasan, masyarakat akan pulaukan. Atau lambat-lambatkan bantuan atau tidak beri bantuan supaya kita terasa susah lebih dahulu. Ini semua hasil dari mereka sakit hati dengan sifat sombong kita itu.
5. Ambil iktibar dari pengalaman hidup.
Apabila ada kelebihan, keistimewaan dan kehebatan, bolehkah bersifat sombong? Cuba fikirkan kejadian-kejadian yang berlaku dalam pengalaman hidup seharian. Apakah kita berkuasa mengelakkan diri daripada sakit? Apakah kita mampu melawan kuasa tentera Allah yang dihantar melalui bencana alam dan lain-lain lagi? Apakah anda mampu melawan kematian dengan kesombongan dan kekibiran itu? Tentu tidak! Kalau begitu kenapa kita merasakan lebih istimewa daripada orang lain? Walhal tidak ada keistimewaan apa-apa pun yang menjadi milik kita. Semua itu Allah pinjamkan sekejap. Jadi tidak ada apa-apa pun kehebatan kita jika dibandingkan dengan orang lain. Kadang-kadang Allah beri kita kelebihan ilmu, kekayaan, pangkat dan lain-lain, tapi dalam masa yang sama kitalah yang paling banyak mengidap sakit. Misalnya sakit jantung, kencing manis, darah tinggi dan lain-lain sehingga kelebihan dan keistimewaan-keistimewaan itu semuanya tidak ada erti apaapa lagi. Akhirnya, nikmat yang dikumpul-kumpulkan sekian lama, tidak dapat dinikmati sendiri tetapi dinikmati oleh orang lain. Oleh itu untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan yang ada itu?
6. Ingat azab Allah untuk orang yang sombong.
Cubalah renungkan. Ingatkanlah di hati bahawa sombong ini sangat dimurkai oleh Allah. Kita dianggap sudah merampas pakaian-Nya. Akibatnya, kita akan dicampakkan ke Neraka yang panas apinya 70 kali ganda kekuatan api dunia dan dalamnya 70 ribu tahun perjalanan baru sampai ke dasarnya.
Ingatkan Neraka yang keseluruhannya api. Di atasnya api, di bawahnya api, di kiri api, di kanan api, di depan api, di belakang api yang memakan dan menghanguskan daging-daging dan tulang-belulang. Kemudian diganti lagi dengan tubuh yang baru dan diseksa lagi. Begitulah berulang-ulang berlaku sepanjang masa. Walhal di waktu itu kita dibelenggu kaki dan tangan serta dicemeti berterusan oleh malaikat Zabaniah. Bau Neraka yang busuk itu tidak dapat digambarkan. Kalaulah ditakdirkan bau itu tercium oleh penduduk dunia, akan matilah semua lantaran busuknya.
Perkara-perkara di atas tadi perlu difikir-fikirkan, direnung-renungkan dan diulang-ulang memikirkannya. Diingat selalu dalam hati hingga tidak dapat dilupakan lagi. Kesannya nanti akan timbul rasa malu dan takut untuk kita bersikap ego dengan Tuhan dan dengan manusia. Dengan cara-cara atau kaedah ini moga-moga membantu kita mudah untuk bermujahadah menumpaskan sombong ini. Harapan kita moga-moga Allah sentiasa memimpin kita agar menjadi hamba-hamba-Nya yang merendah diri.
Sifat kibir atau sombong atau angkuh atau ego bermakna membesarkan diri kerana hati merasakan diri mempunyai kelebihan, keistimewaan dan kehebatan. Ia merupakan sifat batin (mazmumah) yang paling keji. Bahkan ia adalah sifat batin yang sangat jahat.
Dosa dan kesalahan pertama yang dilakukan oleh makhluk Allah terhadap Allah ialah sifat sombong. Iblis enggan sujud kepada Nabi Adam a.s. sewaktu Allah memerintahkannya. Dia membesarkan diri lantaran merasakan dirinya lebih utama dan lebih mulia daripada Nabi Adam a.s. Kejadiannya daripada api sedangkan Nabi Adam a.s. daripada tanah. Itu saja penyebab yang dia rasa dirinya lebih hebat dan istimewa.
Peristiwa kesombongan iblis ini Allah ceritakan dalam Al Quran, firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Kami memerintahkan kepada malaikat: ‘Sujudlah kepada Ada.’ Dia (Iblis) enggan dan membesarkan dirinya. Maka sesungguhnya dia adalah dari golongan musyrik.” (Al Baqarah: 34)
Di sini Allah menceritakan bagaimana keengganan iblis untuk tunduk dan taat dengan arahan Allah. Bahkan ia membesarkan diri kerana merasa dirinya lebih hebat dan mulia daripada Nabi Adam a.s. Maka dia menjadi kafir dan menerima kutukan Allah dunia Akhirat. Allah keluarkan dia dari Syurga yang penuh nikmat dan menukar wajahnya menjadi seburuk-buruk rupa. Di sinilah bermula dendamnya kepada Nabi Adam a.s. dan anak cucu cicitnya yang tidak pernah padam sesaat pun. Jelas, daripada penyakit sombong ini akan lahirlah penyakitpenyakit batin yang lain seperti pemarah, pendendam dan hasad dengki.
Dari sini lahirlah buahnya di dalam tindakan lahir seperti kasar, keras, mengangkat-angkat diri, mengumpat dan menghina orang, menganiaya, penindasan, diskriminasi, penzaliman dan pembunuhan. Sebab itu sombong sangat dimurkai Allah SWT. Kesan daripada sifat sombong ini tercetus kerosakan dalam kehidupan masyarakat seperti hilang kasih sayang, pecah per-paduan, saling berdendam, hina-menghina, kata-mengata dan jatuh-menjatuhkan serta berbunuh-bunuhan. Itulah kemuncaknya. Sebab itu sifat sombong ini mesti dikikisbuangkan.
Sifat sombong ini hanya layak bagi Allah. Ia pakaian Tuhan maka makhluk tidak berhak memakainya. Allah SWT berfirman dalam Hadis Qudsi: “Sombong itu selendang-Ku dan keagungan adalah sarung-Ku. Barangsiapa merampas salah satu darinya, Aku lemparkan dia ke Neraka Jahannam.” (Riwayat Abu Daud)
Di antara ayat Quran yang sangat melarang kita memakai sifat kibir ini ialah: “Sesungguhnya orang-orang yang meyombongkan diri daripada menyembah-Ku, akan masuk ke Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Al Mukmin: 60) “Janganlah kamu berjalan dengan menyombomgkan diri kerana sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan ketinggianmu tidak akan melepasi gunung.” (Al Israk: 37) “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang sombong.” (An Nahl: 23)
Sedangkan sifat-sifat dan nama-nama-Nya yang lain yang sebanyak 99 (Asmaul Husna) itu tidak salah untuk hamba-hamba-Nya memilikinya. Misalnya sifat Rahman, Rahim, Kaya, Kasih Sayang, Pemurah, Pemaaf, Alim dan lain-lain lagi. Ini dibenarkan bahkan diperintahkan supaya kita memilikinya. Oleh kerana sifat sombong ini menjadi punca tercetusnya penyakit-penyakit batin (mazmumah) yang lain sehingga melahirkan kejahatan-kejahatan lahiriah yang banyak di tengah kehidupan masyarakat, maka sombong ini sangat dikeji dan dimurkai Allah. Rasulullah SAW juga ada mengingatkan dalam Hadis baginda tentang bahayanya sifat sombong. “Tidak akan masuk Syurga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan.” (Riwayat Muslim)
Tidak akan masuk Syurga, ertinya ke Nerakalah jawabnya. Dengan membawa sikap sombong, di dunia lagi orang tidak suka dan tidak ada kedamaian jiwa. Di Akhirat terjun ke Neraka. Sebab itu sombong ini mesti dicabut sampai ke akar umbinya hingga tidak ada walaupun sebesar zarah, barulah kita selamat. Walhal mengikut kata Imam Al Ghazali, sifat sombong ini hampir-hampir mustahil dapat dibuang. Oleh itu kita mesti mengenal pasti lebih dahulu tanda-tanda penyakit ini dan sebab atau punca-punca penyakit supaya mudah mengubati atau mengikisnya.
TANDA-TANDA SIFAT SOMBONG
Langkah-langkah untuk mengenal pasti adanya penyakit ini ialah melalui pergaulan sesama manusia. Melalui pergaulan, akan dapat dikesan sifat sombong sama ada sombong yang keterlaluan, sederhana atau ringan.
Apakah tanda-tanda seseorang itu memiliki sifat sombong? Di antaranya:
1. Payah menerima pandangan orang lain sekalipun hatinya merasakan pandangan orang itu lebih baik daripadanya. Apatah lagi kalau pandangan itu datang daripada orang yang lebih rendah daripadanya sama ada rendah umur, pangkat atau lain-lain lagi.
2. Mudah marah atau emosional. Bila berlaku perbincangan dua hala, cepat tersinggung atau cepat naik darah kalau ada orang tersilap atau tersalah.
3. Memilih-milih kawan. Suka berkawan hanya dengan orang yang satu ‘level’ atau sama taraf dengannya. Manakala dengan orang bawahan atau lebih rendah kedudukannya, dia tidak suka bergaul atau bermesra, takut jatuh status atau darjat dirinya. Bahkan dengan orang yang sama level dengannya pun masih dipilih-pilih lagi. Yakni dia suka dengan orang yang mahu mendengar dan mentaati kata-katanya. Mereka inilah saja yang dia boleh bermesra, duduk sama atau semajlis dengannya.
4. Memandang hina pada golongan bawahan.
5. Dalam perbahasan atau perbincangan, selalunya dia suka meninggikan suara atau menguatkan suara lebih daripada yang diperlukan.
6. Dalam pergaulan dia suka kata-katanya didengari, diambil perhatian dan diikuti. Sebaliknya di pihaknya sendiri, susah untuk mendengar cakap atau nasihat orang lain serta tidak prihatin dengan cakap orang. Apatah lagi untuk mengikut cakap orang lain.
7. Dalam pergaulannya, dia saja yang memborong untuk bercakap dan tidak suka memberi peluang kepada orang lain bercakap. Kalau ada orang lain bercakap, dia suka memotong percakapan orang itu.
8. Kalau dia jadi pemimpin, dia memimpin dengan kasar dan keras terhadap pengikut-pengikutnya atau orang bawahannya. Ia membuat arahan tanpa timbang rasa dan tidak ada perikemanusiaan. Kalau dia menjadi pengikut, susah pula untuk taat dan patuh pada pemimpinnya.
9. Susah hendak memberi kemaafan kepada orang yang tersilap dengannya. Bahkan ditengking-tengking, diherdik, dikata-kata atau dihina-hina. Di belakangnya diumpat-umpat.
10. Kalau dia yang bersalah, susah dan berat hendak minta maaf. Rasa jatuh wibawa bila merendah diri meminta maaf. Bahkan dia tidak mengaku bersalah.
11. Dia suka dihormati. Tersinggung kalau tidak dihormati. Tetapi dia sendiri susah atau berat untuk menghormati orang lain.
12. Mudah berdendam dengan orang lain terutamanya bila orang itu tersilap.
13. Suka menzalimi orang sama ada secara kasar atau secara halus.
14. Kurang bermesra dengan orang kecuali terpaksa kerana perlukan orang itu atau kerana takutkan orang itu.
15. Suka memperkatakan keburukan orang seperti mengumpat, memfitnah serta membenci orang.
16. Kurang menghormati pemberian orang atau tidak menghargai pemberian orang lain.
17. Suka mengangkat-angkat diri atau menceritakan kelebihan diri.
18. Suka menghina dan menjatuhkan air muka orang di hadapan orang lain.
19. Kurang menghormati nikmat-nikmat Allah. Kalau ada makanan, berlaku pembaziran atau membuang makanan yang berlebihan. Kalau ada pakaian walaupun masih elok dipakai tetapi suka berganti dengan yang baru. Pakaian yang lama dibuang. Kalau ada duit lebih, suka beli barang yang tidak diperlukan. Semua itu lebih digemari daripada memberi nikmat yang berlebihan itu kepada orang lain.
20. Kalau berdiri, lebih suka bercekak pinggang (kerana membesarkan diri). Kalau bercakap, menepuk-nepuk meja dan suka mencemik. Kalau berjalan suka bergaya, menghentak-hentak kaki atau berjalan membusung dada.
21. Kurang memberi simpati atau kurang menolong orang lain melainkan ada tujuan-tujuan dunia atau kerana takut dengan orang itu.
22. Kurang minat menerima tetamu atau tidak suka jadi tetamu orang.
23. Tidak suka menyebut kelebihan-kelebihan orang lain kerana takut mencabar dirinya.
24. Kesalahan-kesalahan orang lain dibesar-besarkan sedangkan kesalahan sendiri didiamkan, disorokkan, buat-buat tidak tahu atau cuba mempertahankan diri supaya orang menganggap dia tidak bersalah.
25. Sangat tidak senang dengan kejayaan atau kebolehan orang lain.
26. Dia sangat tersinggung kalau ada orang memuji-muji atau menyebut kelebihan-kelebihan orang lain di hadapannya. Tetapi kalau dia dipuji, terserlah pada air mukanya rasa bangga dan senang hati.
Senarai tanda-tanda, riak-riak atau sikap-sikap di atas sudah cukup jelas untuk kita dapat mengenali sifat sombong ini. Bila sudah dikenal pasti ertinya memudahkan kita mengatasi atau mencabut sifat keji ini.
SEBAB-SEBAB SOMBONG
Sebelum mencabut sifat sombong yang keji ini perlu kita tahu kenapa sifat ini boleh berlaku. Ini juga merupakan faktor pem-bantu untuk memudahkan kita mengikis sifat ini. Macamlah jerawat yang ada di pipi. Kalau kita kenal tanda jerawat, kemudian tahu kenapa boleh timbul jerawat, barulah mudah untuk kita mengubat jerawat itu.
Faktor-faktor penyebab yang menjadikan seseorang itu memiliki sifat-sifat sombong, di antaranya ialah:
1. Memiliki kuasa, sama ada dia memiliki kuasa besar atau kecil. Kuasa besar itu seperti jadi raja, presiden, perdana menteri, gabenor dan lain-lain lagi. Kuasa kecil seperti jadi pegawai, D.O., penghulu, guru besar, guru-guru dan lain-lain lagi. Kuasa yang ada itu mendorongnya menjadi sombong.
2. Mempunyai ilmu pengetahuan sama ada pengetahuan tentang dunia atau pengetahuan tentang Akhirat. Sama ada pengetahuan di banyak bidang atau di satu bidang. Ini jadi pendorong seseorang itu menjadi sombong kerana dia rasa lebih pandai daripada orang lain.
3. Mempunyai harta kekayaan. Harta juga mendorong seseorang itu menjadi sombong.
4. Mempunyai kegagahan iaitu orang yang mempunyai kekuatan fizikal atau mempunyai kepandaian dalam mempertahankan diri seperti tinju, gusti, tae kwan do, silat dan lain-lain lagi. Ini juga mendorongnya menjadi sombong.
5. Keturunan. Ada orang jadi sombong kerana berketurunan bangsawan, berketurunan ulama dan lain-lain lagi, lantas merasa diri mulia serta memandang orang lain hina berbanding dengan dirinya.
6. Sebab-sebab yang lain seperti berwajah tampan dan cantik, disayangi oleh orang besar, disayangi suami, disayangi oleh ibu ayah dan lain-lain lagi. Ini juga pendorong menjadi sombong.
7. Bukan sebab-sebab yang di atas tadi, tapi mungkin dia orang miskin atau orang jahil atau orang hodoh atau orang cacat atau orang lemah sedangkan dia tetap sombong. Ini dikatakan bodoh sombong. Orang ini walaupun tidak ada sebab khusus untuk dia berlaku sombong tetapi oleh kerana benih sifat sombong yang semula jadi ada dalam diri itu tidak terdidik dan tidak cuba untuk dikikisbuangkan atau tidak dicabut, bahkan disuburkan, maka tetaplah dia dengan sikap sombongnya.
Golongan yang sombong di taraf ini bilamana tidak sedar atau tidak kenal dirinya yang sebenar, inilah yang jadi pendorong dia bersifat sombong. Kalau begitu ada golongan manusia yang sombongnya bersebab dan ada pula golongan manusia yang sombongnya tidak bersebab. Tetapi kebanyakan manusia itu sombongnya bersebab, seperti yang disebutkan di atas tadi. Bersebab atau tidak, sifat sombong tetap mesti dicabut dan dibuang. Jika tidak, ia akan memberi kesan yang buruk di tengah kehidupan masyarakat.
KESAN SIFAT SOMBONG
Di antara kesan sifat sombong ialah:
1. Orang benci kepadanya. Fitrah semula jadi manusia tidak suka kepada orang yang bersifat sombong ini. Hati yang benci-membenci tentulah tidak ada kasih sayang, akhirnya tidak wujud perpaduan. Ini bererti umat Islam tidak ada kekuatan. Risikonya, Islam menjadi lemah, lumpuh dan runtuh kerana tidak ada pautan hati antara satu sama lain. Ini sangat merugikan umat Islam dan Islam sendiri. Maknanya, apabila sifat sombong dimiliki bersama, semuanya bersalah dan berdosa sehingga menyebabkan tamadun roh dan tamadun material tidak dapat dibangunkan.
2. Mudah marah, di mana kebiasaannya kemarahan akan berakhir dengan perbalahan dan pergaduhan.
3. Bilamana wujud sifat sombong, lahirlah penyakit yang berikutnya iaitu mudah berdendam, hasad dengki dengan manusia, mudah hendak bertindak balas di atas kesilapan orang lain. Kadang-kadang belum tentu silapnya, dia telah gopoh-gapah bertindak. Mudah pula sakit hati terhadap kejayaan dan kebolehan orang lain sehingga berusaha se-daya upaya untuk merosakkan atau menjatuhkan orang itu. Akhirnya tentulah timbul permusuhan sesama manusia. Lebih besar dari itu, akan berakhir dengan peperangan dan pembunuhan bilamana berlaku tindak balas daripada orang lain atau golongan lain pula.
Kesombongan sangat membahayakan masyarakat manusia dan dunia seluruhnya. Lantaran ini Allah sangat murka dan Allah tempatkan mereka ini di Neraka bersama Firaun, Namrud, Hamman dan lain-lain orang yang zalim dan angkuh itu.
Memandangkan betapa merbahayanya penyakit ini maka usaha-usaha lahir mesti dibuat untuk membendungnya. Beberapa panduan dan kaedah diberi untuk mengikisbuang dan mengubatinya secepat mungkin secara serius supaya kita tidak terus mengidap penyakit yang mengerikan ini.
Di antara cara-caranya ialah:
1. Ada ilmu tentang sifat-sifat mazmumah.
Adanya ilmu ibarat ada cahaya yang mampu menyuluh sifat-sifat mazmumah di dalam diri itu termasuk sifat kibir atau sombong. Perlunya ilmu kerana ia merupakan sifat batiniah yang sesetengah orang payah mengesannya tetapi mudah pula dikesan oleh orang lain.
2. Bawa berfikir selalu tentang kejadian manusia.
Sedarkan hati kita bahawa soal kejadian manusia itu adalah sama. Yakni daripada tanah dan mati kembali ke tanah semula. Walau bagaimana hebat sekalipun seseorang itu, kejadiannya sama dengan orang lain. Kejadian yang pertama asalnya daripada tanah. Walaupun berdarjat, berpangkat, berkuasa, berharta, berilmu, sama ada yang alim atau tidak, yang kaya atau miskin, yang cantik atau buruk, namun mereka semuanya sama. Samasama berasal daripada tanah.
Lihatlah raja-raja besar seperti Firaun. Walau bagaimana hebatnya dia sehingga mengaku dirinya tuhan, di manakah dia sekarang? Bukankah dia tidak dapat mempertahankan kehebatannya, akhirnya mati dan kembali ke tanah! Jadi untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan dan keistimewaan masing-masing. Sedangkan semuanya setaraf, yakni berasal daripada tanah dan akhirnya kembali ke tanah jua. Tidak mampu untuk memanjangkan umur sendiri.
3. Fikirkan dan sedarkan hati kita bahawa kejadian manusia yang kedua adalah daripada air mani yang hina.
Kalau diperlihatkan kepada manusia, amat jijik dan benci sekali untuk melihatnya. Ertinya, kejadian manusia itu tidak ada beza di antara satu sama lain, sama ada orang kaya, orang berilmu, pembesar atau lain-lain lagi, semuanya berasal daripada air mani yang hina. Kalaulah orang kaya berasal daripada intan, pembesar daripada emas, orang berilmu daripada berlian dan orang biasa berasal daripada air mani, boleh jugalah berbanggabangga. Ini tidak, semuanya berasal daripada benda yang sama iaitu air mani yang hina. Dari segi kejadian, tidak ada perbezaan apa-apa pun. Jadi untuk apa kita berbangga-bangga dengan keistimewaan diri pada orang lain?
4. Melihat respon orang lain terhadap kita.
Dalam pergaulan hidup, dapat dikesan respon orang lain kepada kita. Kalau kita sombong, semua orang akan benci. Anak isteri tidak suka, jiran-jiran meluat, kenalan renggang dan pengikut tidak suka. Apa pendapat kita? Adakah untung kita mempertahankan sikap begitu? Apalah indahnya! Bukankah kita dapat rasakan betapa buruk padahnya akibat mempertahankan penyakit keji dan jahat ini. Lebih-lebih lagi kerja kita tidak semua kita mampu uruskan sendiri. Lagi tinggi pangkat dan darjat, lagi banyak urusan kerja yang perlu dibereskan, dibantu oleh tenaga-tenaga orang lain sama ada secara langsung mahupun tidak langsung.
Oleh itu pertolongan, bantuan dan titik peluh orang lain tidak boleh kita lupakan. Kalau tidak ada mereka ertinya kita tidak jadi hebat dan kaya. Kalau begitu untuk apa kita rasa lebih istimewa?
Bilamana orang sudah benci, di waktu-waktu tertentu seperti waktu sakit atau waktu kematian atau kecemasan, masyarakat akan pulaukan. Atau lambat-lambatkan bantuan atau tidak beri bantuan supaya kita terasa susah lebih dahulu. Ini semua hasil dari mereka sakit hati dengan sifat sombong kita itu.
5. Ambil iktibar dari pengalaman hidup.
Apabila ada kelebihan, keistimewaan dan kehebatan, bolehkah bersifat sombong? Cuba fikirkan kejadian-kejadian yang berlaku dalam pengalaman hidup seharian. Apakah kita berkuasa mengelakkan diri daripada sakit? Apakah kita mampu melawan kuasa tentera Allah yang dihantar melalui bencana alam dan lain-lain lagi? Apakah anda mampu melawan kematian dengan kesombongan dan kekibiran itu? Tentu tidak! Kalau begitu kenapa kita merasakan lebih istimewa daripada orang lain? Walhal tidak ada keistimewaan apa-apa pun yang menjadi milik kita. Semua itu Allah pinjamkan sekejap. Jadi tidak ada apa-apa pun kehebatan kita jika dibandingkan dengan orang lain. Kadang-kadang Allah beri kita kelebihan ilmu, kekayaan, pangkat dan lain-lain, tapi dalam masa yang sama kitalah yang paling banyak mengidap sakit. Misalnya sakit jantung, kencing manis, darah tinggi dan lain-lain sehingga kelebihan dan keistimewaan-keistimewaan itu semuanya tidak ada erti apaapa lagi. Akhirnya, nikmat yang dikumpul-kumpulkan sekian lama, tidak dapat dinikmati sendiri tetapi dinikmati oleh orang lain. Oleh itu untuk apa dibangga-banggakan dengan kehebatan yang ada itu?
6. Ingat azab Allah untuk orang yang sombong.
Cubalah renungkan. Ingatkanlah di hati bahawa sombong ini sangat dimurkai oleh Allah. Kita dianggap sudah merampas pakaian-Nya. Akibatnya, kita akan dicampakkan ke Neraka yang panas apinya 70 kali ganda kekuatan api dunia dan dalamnya 70 ribu tahun perjalanan baru sampai ke dasarnya.
Ingatkan Neraka yang keseluruhannya api. Di atasnya api, di bawahnya api, di kiri api, di kanan api, di depan api, di belakang api yang memakan dan menghanguskan daging-daging dan tulang-belulang. Kemudian diganti lagi dengan tubuh yang baru dan diseksa lagi. Begitulah berulang-ulang berlaku sepanjang masa. Walhal di waktu itu kita dibelenggu kaki dan tangan serta dicemeti berterusan oleh malaikat Zabaniah. Bau Neraka yang busuk itu tidak dapat digambarkan. Kalaulah ditakdirkan bau itu tercium oleh penduduk dunia, akan matilah semua lantaran busuknya.
Perkara-perkara di atas tadi perlu difikir-fikirkan, direnung-renungkan dan diulang-ulang memikirkannya. Diingat selalu dalam hati hingga tidak dapat dilupakan lagi. Kesannya nanti akan timbul rasa malu dan takut untuk kita bersikap ego dengan Tuhan dan dengan manusia. Dengan cara-cara atau kaedah ini moga-moga membantu kita mudah untuk bermujahadah menumpaskan sombong ini. Harapan kita moga-moga Allah sentiasa memimpin kita agar menjadi hamba-hamba-Nya yang merendah diri.
Kata Kata Mutiara
Kata Kata Mutiara
Kata-Kata Mutiara kerap memberi inspirasi dan pencerahan kepada seseorang. Kata-kata mutiara
kerap memberi jalan kepadanya yang sedang patah semangat. Kata-kata
mutiara kerap membuat yang padam kembali berkobar. Berikut adalah
sebagian kata – kata mutiara yang dikumpulkan dari jaman ke jaman dari
tokoh – tokoh dunia, praktisi, spiritualis, orang sukses dan banyak
lagi. Semoga bisa menjadi inspirasi hidup bagi anda.
Catatan:
Koleksi Kata-kata mutiara pada halaman ini akan ditambahkan dari waktu ke waktu. Jangan lupa untuk mengunjungi www.kata-kata-mutiara.org ini ketika anda sedang membutuhkan semangat, motivasi, inspirasi dan pencerahan. Semoga bermanfaat ^^
—
Kata Kata Mutiara
“Berharaplah selalu untuk yang terbaik. Iklaskan senantiasa apa pun yang terbaik.” (Pepatah Inggris)
“Kesuksesan adalah kemampuan untuk berpindah dari suatu kegagalan ke kegagalan lain tanpa kehilangan antusiasme” (Winston Churchill)
“Bila mengerti berlakulah seperti orang
yang mengerti, bila tidak mengerti berlakulah seperti orang yang tidak
mengerti. Itulah yang dinamakan “Mengerti” (Confucius)
“Kesalahan terbesar yang dapat dibuat
seseorang dalam hidup adalah dengan terus – menerus merasa takut bahwa
dia akan membuat suatu kesalahan” (Elbert Hubberd)
“Meniadakan masa lalu adalah tidak mungkin, ia pernah ada. Namun ia menjadi pembanding dan guru untuk masa depan” (Mario Teguh)
“Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan ekras adalah kemenangan yang hakiki” (Mahatma Gandhi)
“Lupakan tentang konsekuensi dari
kegagalan. Kegagalan hanya perubahan arah sementara untuk mengarahkan
anda lurus ke arah kesuksesan anda” (Denis Waitley)
“Ingatlah kesalahan masa lalu anda cukup lama untuk mengambil keuntungan darinya” (Dan McKinnan)
“Tidak menjadi masalah jika anda mencoba
dan mencoba dan mencoba lagi dan gagal. Sangat menjadi masalah bila
anda mencoba dan gagal. Dan gagal untuk mencoba lagi” (Charles F. Kettering)
“Pemikiran melahirkan tujuan, tujuan
menghasilkan tindakan, tindakan membentuk kebiasan – kebiasan, kebiasaan
menentukan watak, dan watak memperbaiki nasib” (Tyron Edward)
“Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna” (Albert Einstein)
“Saya tidak akan mengatakan keburukan
seorang pun, sebaliknya saya akan mengatakan semua kebaikan yang saya
ketahui dari setiap orang” (Benjamin Franklin)
“Mustahil akan ada kemajuan tanpa perubahan. Orang yang tak dapat mengubah pikirannya tak akan bisa mengubah apa -apa” (George Bernard Shaw)
“Kebahagian terbesar dalam hidup adalah ketika kita mengerjakan sesuatu yang kata orang – orang tidak dapat kita kerjakan” (Warlter Bailey)
“Nabi saja pemimpin tapi nggak sarjana kok” (Megawati Soekarno Putri – Presiden RI ke-5)
“Beda antara orang – orang sukses dan
orang – orang lainnya bukan pada kurangnya kekuatan, juga bukan pada
kurangnya pengetahuan tapi dari kurangnya kemauan” (Vince Lombardi)
“Saya tidak membagi dunia dengan orang
yang lemah dan kuat. Ataupun orang sukses dan gagal. Saya membagi dunia
dengan orang yang mau belajar dengan yang tidak mau belajar” (Benjamin Barber)
“Orang yang bahagia bukanlah orang pada lingkungan tertentu, melainkan orang dengan sikap – sikap tertentu” (Hugh Downs)
“Sakit dalam perjuangan itu hanya
berlangsung sementara, bisa dalam satu menit, satu jam, satu hari, atau
satu tahun. Namun jika anda menyerah, rasa sakit itu akan terasa
selamanya” (Lance Amstrong)
“Selalu jalan yang tampak paling baik
sesulit dan sekeras apa pun jalan itu. Kebiasaan akan membuat semuanya
menjadi mudah dan ramah” (Phytagoras)
“Jangan biarkan pendapat orang lain membatasi kesuksesan anda” (Michael LeBouf)
“Hidup selalu merampas seluruh waktu” (Irene Peter)
“Orang yang berbuat baik meskipun rejeki
belum tiba namun sesungguhnya bencana telah menjauhinya. Orang yang
berbuat jahat meskipun bencana belum tiba namun sesungguhnya rejeki
telah menjauhinya” (Pepatah Buddhis)
“Karya besar tidak dikerjakan oleh dorongan, tapi oleh rangkaian hal – hal kecil yang dibawa bersama – sama” (Vincent Van Gogh)
“Orang bahagia merencanakan tindakan. Mereka tidak merencanakan hasil” (Dennis Wholey)
“Kesuksesan dan kegagalan sama-sama sulit untuk bertahan” (Ratna)
“Menulis, bagi saya adalah pemikiran sederhana melalui jari ku” (Isaac Asimov)
“Tinggalkanlah kesenangan yhang
menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati –
hatilah karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju
kegagalan” (Mario Teguh)
“Lebih baik mempersiapkan untuk sebuah
peluang namun tidak mendapatkannya, daripada memiliki peluang dan tidak
mempersiapkan diri untuk mendapatkannya” (Whitney Young Jr.)
“Kehausan kita akan penghargaan sama besarnya dengan kebencian kita akan cercaan” (Hans Selye)
“Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung. Dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung” (Albert Einstein)
“Laksanakanlah tugas mudah seolah tugas
sulit. kerjakan tugas sulit seakan tugas mudah. Dalam kasus pertama,
rasa percaya diri tidak akan terlena. Dalam kasus kedua, rasa percaya
diri tak akan putus asa.” (Baltasar Gracian)
“Elemen terpenting kita bukan pada otak.
Namun, pada apa yang menuntun otak kita: Kepribadian, hati, kebaikan
dan ide – ide progresif” (Fyodor Dostoyevsky)
“Harapan adalah impian yang terbangun” (Aristoteles)
“Keinginan manusia adalah seperti kain –
kain kecil yang dibawanya dalam sebuah kantong. Semakin banyak yang
dimiliki akan semakin memberatkan (Satya Sai Baba)
“Ujian bagi seseorang yang sukses
bukanlah pada kemampuannya untuk mencegah munculnya masalah, tetapi pada
waktu menghadapi dan menyelesaikan setiap kesulitan saat masalah itu
terjadi” (David J. Schwarz)
“Separuh kesalahan dari hidup, bisa disebabkan kelewat cepat menyatakan “YA” dan tidak cukup cepat menyatakan “TIDAK”
“Bahkan suatu kesalahan dapat menjadi satu hal yang penting untuk suatu pencapaian yang berarti” (Henry Ford)
“Sebuah tong yang penuh dengan pengetahuan belum tentu sama nilainya dengan setetes budi” (Phytagoras)
“Memiliki Keluarga adalah bagian dari kesempurnaan hidup” (Chita)
“Karakter tidak dapat dibentuk selain dengan proses yang tetap, panjang dan terus menerus” (Philips Brooks)
“Lakukan apa yang anda dapat lakukan dengan apa yang anda miliki di tempat anda berada!” (Theodore Roosevelt)
“Prestasi besar umumnya terlahir dari pengorbanan besar, dan tidak pernah merupakan hasil dari egoisme” (Napoleon Hill)
“Saya tidak bergurau, para pemenang amat
menyukai pekerjaan – pekerjaan remeh. Mengapa? Karena pekerjaan –
pekerjaan tersebut memberi mereka ruang yang amat luas. Tak seorang pun
peduli! Tak seorang pun memperhatikan! Anda melakukannya sendiri! Anda
adalah raja! Anda bisa mengotori tangan anda, membuat kesalahan,
mengambil resiko, menciptakan keajaiban! Keluhan yang paling sering
terdengar dari orang – orang yang “tidak berdaya” adalah mereka tidak
memiliki ‘ruang’ untuk melakukan apapun yang hebat. Terhadapnya saya
berkata dengan lantang: ‘Omong kosong!’ (Tom Peters)
“Ciri pertama dari orang – orang yang
memiliki kedudukan yang mantab dalam sejarah adalah kesungguhan untuk
senantiasa meningkatkan kualitas diri sendiri” (James Stockdale)
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih berat karena melawan bangsamu sendiri” (Bung Karno)
“Saya tak pernah menjumpai seseorang
yang menderita karena terlalu banyak bekerja. Lebih banyak orang yang
menderita karena terlalu banyak ambisi tapi tidak cukup berusaha” (Dr. James Mantague)
“Dalam dunia ilmiah, kecemerlangan tidak ditentukan oleh kecakapan teknis saja, melainkan juga oleh karakter” (Ernest O. Lawrence)
“Menetapkan tujuan boleh saja asalkan tidak membuat kita kehilangan kesempatan untuk menikmati kelak – kelok yang menarik” (Doug Larson)
“Anda mungkin akan merasa kecewa jika anda gagal, tetapi anda akan menyesal seumur hidup jika anda tidak berani mencoba” (Beverly Hills)
“Jika seseorang belum menemukan sesuatu untuk diperjuangkan hingga akhir hayatnya, maka kehidupannya tidak berharga” (Martin Luther King)
“Hanya orang yang berani gagal besar yang bisa meraih sukses besar” (Robert F. Kennedy)
“Manusia bebas mengambil pilihan, tapi tidak bebas akan konsekuensinya” (Pierro Da Silva)
“Masa depan tergantung pada keindahan akan impian mereka” (Eleanor Roosevelt)
“Kesangsian merupakan pengkhianat dan
membuat kita kehilangan kebaikan yang mungkin kita peroleh. Ia membuat
kita takut mencoba” (William Shakespeare)
“Anda tak dapat mengatasi masalah yang
anda buat dengan pola pikir saat masalah itu terjadi, jika menginginkan
hasil berbeda lakukan hal yang berbeda” (Albert Einstein)
“Saya bisa saja jatuh bangun jam sembilan pagi dan menjadi petani kacang, atau bangun jam enam pagi dan menjadi presiden” (Jimmy Carter seorang petani kacang yang menjadi presiden Amerika Serikat)
“Anda bisa saja gagal ribuan kali, tapi
sukses yang anda cari mungkin saja bersembunyi di kesempatan berikutnya,
Anda tak pernah tahu seberapa dekat anda dengan piala kemenangan yang
akan anda dapatkan, kecuali kalau anda terus mencoba untuk
mendapatkannya” (Bob Tyler)
“Anda didefinisikan oleh apa yang secara
berulangkali anda lakukan. Karena itu, kesuksesan bukanlah sebuah aksi
melainkan kebiasaan” (Aristoteles)
“Masalah yang paling malang dan berbahaya dalam setiap situas bagi seseorang ialah bila ia tak tahu apa yang harus ia perbuat” (Napoleon Bonaparte)
“Jika anda tidak dapat mengurus mental
anda sendiri, apakah anda mengira akan dapat mengurus orang lain,
terlebih lagi perusahaan?”
“jika kita menetapkan ingin hidup
seperti apa, lalu kerja keras untuk mencapai tujuan, maka kita tak akan
pernah kalah, bahkan akan menang” (Ronald Reagan)
“Orang sukses memiliki kebiasaan melakukan hal yang tidak suka dilakukan oleh orang malas” (Cech Fabregas)
“Inilah cara menguji apakah misi anda di bumi tercapai: Jika anda masih hidup, misi belum selesai” (Richard Bach)
“Orang yang bisa menaklukkan orang lain itu kuat. Orang yang bisa menaklukkan dirinya sendiri itu hebat” ( Lao-Tze)
“Saya tidak suka dengan perkelahian.
Bila saya memiliki musuh, saya akan memaafkannya, mengajaknya ke tempat
yang tenang, baru menghabisinya disana” (Mark Twain – Penulis Best Seller)
“Seseorang sebaiknya tidak pernah menelantarkan keluarganya untuk mendahulukan bisnisnya” (Walt Disney)
“Jangan berfikiran buruk terhadap
seseorang yang terlalu cepat hadir dalam kehidupan kita, karena bisa
saja mereka justru akan selalu ada di samping kita saat kita terjatuh” (Nikita)
“Saya tak mau dikelilingi oleh orang
yang bermental “yes-man”. Saya ingin orang yang mengatakan kebenaran
meskipun setelah itu saya akan memecatnya. Kita membayar gajinya terlalu
besar, sialnya lagi dia pantas menerimanya” (Samuel Goldwyn – Produser Film)
“Lebih baik diasingkan daripada menyerah kepada kemunafikan” (Soe Hok Gie)
“Jangan hanya menghindari yang tak
mungkin. Dengan mencoba sesuatu yang tidak mungkin, anda akan bisa
mencapai yang terbaik dari yang mungkin anda capai” (Mario Teguh)
“Sungguh beruntung bagi orang tua yang
bisa hadir banyak waktu dalam usia keemasan anaknya, karena usia 0
hingga 4,5 tahun adalah saat dimana bermilyar – milyar sel otak manusia
berkembang” (Ari Irawan Nugroho)
“Pada akhirnya, inilah tujuan pemilihan umum. Apakah kita berpartisipasi dalam politik sinisme ataukah harapan?” (Barack Obama)
“Buatlah usaha anda berhasil dengan satu – satunya cara. Kerja keras!” (Mark Cuban – Pemilik klub NBA Dallas Mavericks)
“Tujuan pendidikan adalah menyiapkan generasi muda mendidik diri sendiri sepanjang hidup” (Robert M. Hutchins)
“Hanya orang takut yang bisa berani,
karena keberanian adalah melakukan sesuatu yang ditakutinya. Maka, bila
merasa takut, anda akan punya kesempatan untuk bersikap berani” (Zulhendri)
“Memasrahkan sesuatu kepada Tuhan bukan
berarti kita telah selesai berusaha tetapi disanalah kita masih belajar
untuk percaya akan keberadaannya” (Mami Sami)
“Hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dan besok lebih baik dari hari ini” (Mina)
“Hasut itu memakan kebaikan seperti api memakan kayu” (Maksud Hadits)
“Tidak ada jaminan dalam hidup ini, hanya kesempatan” (Jenderal Douglas Max Arthur)
“Kesuksesan datang pada orang yang bergerak cepat ketika ia sedang menunggu” (Thomas Alfa Edison)
“Anda harus melakukan sesuatu yang anda pikir tidak akan bisa anda lakukan” (Eleanor Roosevelt)
“Kehidupan adalah proses menjadi yang hidup” (Jenderal Douglas Max Arthur)
“Kehebatan Moral adalah hasil dari
kebiasaan. Kita menjadi adil dengan berbuat adil. Kita menjadi tenang
dengan tenang dan berbuat sabar dengan sabar. Kita menjadi berani dengan
berbuat berani.” (Aristoteles)
“Bila kita telah dapat memberikan
sesuatu yang paling kita sayangi kepada orang lain, itu berarti
pembelajaran kita tentang ilmu keikhlasan telah berakhir” (Chita)
“Orang sukses itu sendiri sebenarnya
juta tidak suka melakukannya, tapi ketidaksukaan mereka di taklukkan
oleh kekuatan tujuan mereka” (7 Habits of Highly Effective Teen – Robert Covey)
“Kalau Tuhan adalah mitra anda. Maka buatlah rencana Anda besar” (Dwight L. Moody)
“Tidak iri maupun serakah, tanpa menjadi budak hawa nafsu dan tidak terseret dalam segala situasi, itulah cara hidup mulia” (Siddharta Gautama)
“Jiwa manusia tidak berkembang karena upah tetapi berkembang karena pekerjaan yang menghasilkan upah” (Douwes Dekker)
“Rencana tidak ada artinya. Yang terpenting adalah perencanaan” (Dwight D. Eisenhower)
“Saya tak percaya pada kegagalan. Selama
anda bisa menikmati proses pelaksanaannya, hasil yang tidak sesuai
dengan harapan bukanlah kegagalan” (Oprah Winfrey)
“Matahari bersinar dan hangat menerangi
kita, tapi kita tak punya rasa ingin atau mengapa. Di sisi lain, kita
minta alasan untuk semua hal yang buruk, rasa sakit, rasa lapar, nyamuk
dan orang gila.” (Ralph Waldo Emerson)
“Urusan kita dalam kehidupan bukanlah
untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri,
untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin
dengan hari ini” (Stuart B. Johnson)
“Dari kesalahan – kesalahan, seseorang menemukan kebenaran” (Sigmund Freud, Bapak Psikologi Modern)
“Kakek yang baik, nenek yang baik, ibu yang baik, ayah yang baik akan memiliki anak dan cucu yang baik pula”
“Seseorang yang berbicara tentang keberhasilannya tujuh kali lebih fokus daripada bicara tentang kegagalannya” (Riset dari Moeller & Koeller)
“Jangan buang hari ini dengan mengkhawatirkan hari esok. Gunung pun terasa datar ketika kita sampai ke puncaknya” (Phi Delta Kappan)
“Sukses terdiri dari 99% kegagalan” (Soichiro Honda, pendiri Honda)
“Segala sesuatu yang ada di dunia adalah pertanda. Dan kita harus menanggapi pertanda” (Paulo Coelho)
“Semua perubahan kualitas hidup, membutuhkan perubahan kebiasaan bersikap, berpikir, dan bertindak”
“Dunia dibangun dengan imajinasi. Engkau
menyebut dunia ini kenyataan hanya karena dunia ini dapat dilihat dan
nyata. Sedang gagasan hakiki yang merupakan cabang dunia justru engkau
memakan imajinasi. Padahal kenyataannya sebaliknya, imajinasi adalah
dunia itu sendiri” (Jalaluddin)
“Tidak ada kata terlambat untuk meminta maaf, selama kita berjanji untuk belajar tidak mengulanginya kembali” (Chita)
“Kepergian yang akan hilang, merupakan
suatu bentuk alam yang akan terus berjalan. Segala bentuk tangisan dan
harapan untuk kembali merupakan suatu kodrat yang sudah ditetapkan oleh
kehidupan alam” (Chan)
“Jangan pernah kita menilai orang lain sebelum kita mengenal diri kita sendiri” (KH. Agus Salim)
“Apa yang anda cari telah ada dalam diri anda. Mengapa anda mencarinya pada orang lain” (KH. Agus Salim)
“Rahasia dari disiplin adalah motivasi. Jika seorang memiliki cukup motivasi, disiplin akan datang sendiri” (Sir Alexander Peterson)
“Kata terpenting yang membangun kekayaan adalah “SAVE” (hemat) (Michael LeBouf, Pakar bisnis dari Universitas of New Orleans)
“”Satu bahan terpenting dari formula kesuksesan adalah mengetahui bagaimana untuk bekerja sama dengan orang lain” (Theodore Roosevelt)
“Kita tidak akan tahu akan hasilnya hingga kita mulai mencoba menjalaninya” (Reezkey)
“Menangguhkan sesuatu yang mudah, membuatnya menjadi sulit. Menanggukan sesuatu yang sulit membuatnya menjadi mustahil” (George Claude Lorimer)
“Orang yang paling sempurna bukanlah
orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat
mempergunakan sebaik – baiknya dari bagian otaknya yang kurang sempurna”
(Aristoteles)
“Ada aturan di dalam pelayaran dimana
kapal yang lebih besar harus memberikan jalan kepada kapal yang lebih
kecil. Saya pikir terkadang ini adalah aturan yang baik pula untuk
diikuti dalam hubungan antar manusia” (Dr. Joyce Brother)
“Orang bahagia merencanakan tindakan. Mereka tidak merencanakan hasil” (Dennis Wholey)
“Anda bertanggung jawab atas kehidupan
anda. Anda tidak dapat terus menerus menyalahkan orang lain untuk
kesalahan – kesalahan dalam hidup anda. Hidup ini sebenarnya adalah
tentang melanjutkan kehidupan itu sendiri” (Oprah Winfrey)
‘Kegagalan adalah peluang untuk memulai lebih pintar” (Henry Ford)
“Ada satu cara untuk melihat masa lalu
yaitu jangan bersembunyi darinya. Dan tidak akan menangkap anda jika
anda tidak mengulangnya kembali” (Pear Baily)
“Segala pekerjaan yang paling tak kunjung bisa diselesaikan adalah pekerjaan yang tak kunjung pernah dimulai” (JRR. Tolkien, Novelis)
“Watak mulia dan keterampilan rendah tak
akan membuat anda sukses, tapi tetap membuat anda menjadi orang yang
dihargai. Watak rendah dan keterampilan tinggi membuat orang menjadi
penipu. Watak mulia dan keterampilan tinggi akan mendatangkan semua
sukses terhadap apapun yang anda tangani” (Chris Widener)
“Saya tidak tahu kunci sukses, tetapi kunci kegagalan adalah mencoba menyenangkan setiap orang” (Bill Cosby)
“Seperti getaran yang direndam,
kegagalan itu terletak pada posisi simpangan sedangkan kesuksesan berada
pada posisi stabil. Peredamnya adalah mekanisme sukses otomatis anda
yang bekerja dibawah sadar. Jangan khawatir dengan terulangnya kegagalan
karena pada akhirnya akan menjadi kesuksesan” (Maltz)
Hal – hal yang paling kita kenal adalah yang paling tidak kita pelajari” (Luc de Clapiers, Marquis de Vauvenargues)
“Saya datang ke dunia ini, terutama
bukan untuk membuatnya menjadi tempat yang baik untuk dihuni, tetapi
untuk tinggal di dalamnya, entah dia baik atau buruk” (Thoreau)
“Jangan menolak perubahan hanya karena
anda takut kehilangan yang telah dimiliki, karena dengannya anda
merendahkan nilai yang bisa anda capai melalui perubahan itu”
“Anda tak akan berhasil menjadi pribadi
baru bila anda berkeras untuk mempertahankan cara – cara lama anda. Anda
akan disebut baru hanya bila cara – cara anda baru” (Danis)
“Tidak ada yang bisa aku berikan dan harapkan dari kehidupan ini selain kejujuran dan kesetiaan” (Nikita)
“Ketepatan sikap adalah dasar semua
ketepatan. Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap anda tepat dan
tidak ada yang bisa menolong bila sikap anda salah” (Fari Nuraini)
“Orang lanjut usia yang berorientasi
pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua. tetapi pemuda
yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak muda” (Vicosta Efran)
“Segala sesuatu pada mulanya sulit sebelum akhirnya menjadi mudah” (Peribahasa Italia)
“Rencana yang baik seperti peta jalan, menunjukkan tujuan akhir dan biasanya juga cara terbaik untuk sampai disana” (H. Stanley Judd)
“Nilai yang baik tidak akan pernah ketinggalan zaman” (Rudiyant)
“Kita lahir dengan dua mata didepan
wajah kita, karena kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi
untuk melihat ke depan menuju masa depan kita” (Rini Widayanti)
“Hidup adalah bahan mentah. Kita adalah
pekerja tangan yang ahli. Kita bisa membentuk keberadaan kita menjadi
sesuatu yang indah atau menurunkan derajatnya menjadi sesuatu yang
jelek. Semua ada ditangan kita” (Cathy Better)
“Berdasarkan pengamatan saya, orang akan menjadi bahagia begitu mereka memperbaiki pikiran mereka” (Abraham Lincoln)
“Kita dilahirkan dnegna 2 buah telinga
di kanan dan di kir, agar dapat mendengarkan semuanya dari dua buah
sisi. Untuk berupaya mengumpulkan pujian dan kritikan serta memilih mana
yang benar dan mana yang salah” (Wina)
“Kekuatan terbesar yang mampu
mengalahkan stress adalah kemampuan memilih pikiran yang tepat. Anda
akan menjadi lebih damai bila yang anda pikirkan adalah jalan keluar
masalah” (Hidayatul Aini)
“Berpuasa (vegetarian) bukan berarti
pantang makanan saja, yang terpenting adalah memutuskan pikiran yang
buruk, kebiasaan yang jelek, pengaruh luar yang negatif” (Guru Ching Hai)
“Seseorang yang menolak memperbaharui
cara – cara kerjanya yang tidak lagi menghasilkan, berlaku seperti orang
yang terus memeras jerami untuk mendapatkan santan” (Felician Suwardini)
“Lebih baik gagal setelah mencoba daripada gagal tanpa mencoba” (N aZ)
“Setiap orang bodoh bisa mengkritik, menyalahkan dan mengeluh, dan kebanyakan dari mereka melakukan hal itu” (Lawrence G. Lavasik)
“Salah satu perkerdilan terkejam dalam
hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh
yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah” (Mario Teguh)
“Bila anda mencari uang, anda akan
dipaksa mengupayakan pelayanan yang terbaik. Tetapi jika anda
mengutamakan pelayanan yang baik, maka andalah yang akan dicari uang” (Mario Teguh)
“Waktu mengubah semua hal, kecuali kita.
Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu, tetapi belum tentu
membijak. Kitalah yang harus mengubah diri kita sendiri” (Mario Teguh)
“Jangan tanya apa yang diperlukan dunia.
Lebih baik tanya apa yang membuat anda tetap bertahan hidup. Lalu pergi
dan kerjakan. Sebab yang diperlukan dunia adalah orang yang dapat
mempertahankah hidup” (Howard Thurman)
“Kaki seseorang harus dijejakkan pada engaranya, tapi matanya harus melihat dunia” (George Santayana)
“Orang – orang yang berhenti belajar
akan menjadi pemilik masa lalu. Orang – orang yang masih terus belajar
akan menjadi pemilik masa depan” (Wulan Garniati)
“Semua waktu adalah waktu yang tepat
untuk melakukan sesuatu yang baik. Jangan menjadi orang tua yang masih
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan anak muda” (Mario Teguh)
“”Cara untuk menjadi didepan adalah
memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan anda akan tahu
banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan anda tak akan mengetahui
masa depan jika menunggu-nunggu” (William Feather)
“Kalau ingin sukses, kita harus
“bertanya” kepada orang yang diatas rata – rata (orang yang lebih
sukses) dan “mendengarkan” nasihat mereka” (Tung Desem Waringin)
“Investasi pada pengetahuan akan membawa bunga yang baik” (Benjamin Franklin)
“Tak ada orang yang sukses jika tidak
siap menghadapi dan mengantisipasi kesulitan – kesulitan dan
mempersiapkan diri memikul tanggung jawab” (William J.H. Boetcker)
“Tutup mulut atas pelayanan yang anda berikan, tetapi bicarakan pertolongan yang telah anda terima” (Seneca)
“Jika kita melekat pada suatu kesuksesan, kita tidak akan berkembang lagi” (Guru Ching Hai)
“Sukses selalu berhubungan dengan
tindakan. Orang sukses terus bergerak. Mereka melakukan kesalahan –
kesalahan, tapi mereka tidak pernah berhenti” (Conrad Hilton, pendiri Hilton Hotels)
“Pertanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan, tapi imajinasi” (Albert Einstein)
“Jangan menenggelamkan orang yang
mengajari anda berenang. Jika anda mempelajari usaha atau karir dari
seseorang, janganlah bangkit menjadi lawannya” (C. H. Spurgeon)
“Vegetarian bukan saja dari cara makan, tetapi yang terpenting adalah vegetarian secara pikiran, ucapan dan perbuatan” (Guru Ching Hai)
“Apakah saya gagal atau sukses bukanlah hasil perbuatan orang lain. Sayalah yang menjadi pendorong diri saya sendiri” (Eminem)
“Kepemimpinan adalah berdasarkan inspirasi, bukan dominasi. Pada kooperasi, bukan intimidasi” (William Arthur Word)
“Apa yang perlu kita lakukan adalah
menemukan jalan untuk merayakan keberagaman kita dan memperdebatkan
perbedaan kita tanpa memecah belah masyarakat” (Hillary Clinton)
“Terlalu cepat menolak ide, sama dengan membuka bingkisan yangberisi bibit bunga lalu membuangnya karena terlihat tidak indah” (Arthur Van Gundhy)
“Saat anda merasa kesepian, saat itulah anda akan memulai hidup” (Seven Habits of Highly Effective Teens – Robert Covey)
“Jika anda tidak bisa mencintai musuh anda, cobalah perlakukan teman anda dengan sedikit lebih baik” (Edgar Watson Howe)
“Ketekunan adalah kerja keras yang dilakukan setelah menjadi lelah dengan apa yang telah dilakukan” (Newt Gingrich)
“Kita berdoakalau kita kesusahan dan
membutuhkan sesuatu, seharusnya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar
dan saat rezeki melimpah” (Kahlil Gibran)
“Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan” (Albert Einstein)
“”Sukses tidak diukur dari posisi yang berhasil dicapai seseorang dalam hidupnya tapi dari hambatan – hambatan yang diatasinya” (Booker T. Washington)
“Kata lebih disukai dari mendengar.
Padahal mendengar itu lebih selamat daripada berkata – kata karena dalam
berkata – kata orang cenderung mengisi, menambah dan mengurangi” (Yazid bin Abi Habib)
“Perhatikan perbedaan antara apa yang
terjadi bila seseorang berkata, “Saya gagal tiga kali”, dan apa yang
terjadi bila ia berkata, “Saya orang yang gagal” (S.i Hayakawa)
“Anda tidak pernah merencanakan masa depan di masa lalu” (Edmund Burke)
“Hal terbaik yang bisa anda lakukan
untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan anda, tetapi membantu ia
untuk memiliki kekayaannya sendiri” (Benjamin Disraeli)
“Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya” (Alexander Pope)
“Alangkah baiknya jika kita boleh membuka dan menutup telinga semudah kita menutup dan membuka mata” (George Christoph Lichtengerg)
“Melakukan yang belum kita ketahui adalah pintu menuju pengetahuan” (Aisyah)
“Orang termiskin yang aku ketahui adalah orang yang tidak mempunyai apa – apa kecuali uang” (John D. Raymind Aron)
“Melanjutkan kehidupan itu hal mudah, apa yang harus ditinggalkan / dilupakan itulah yang sulit” (Dave Mustaine)
“Kesempatan anda untuk sukses di setiap
kondisi selalu dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda pada
diri anda sendiri” (Robert Collier)
“Kesabaran adalah energi. Kesabaran
bukan berarti tidak berbuat, namun menunggu saat yang tepat untuk
bertindak, dengan prinsip yang benar, dengan cara yang benar” (Fulton J. Sheen)
“Kembangkanlah kemampuanmu setinggi
mungkin sehingga Tuhan pun akan berkonsultasi denganmu sebelum
menentukan takdir-Nya untukmu” (Muhammad Iqbal)
“Satu musuh itu terlalu banyak, seratus teman itu terlalu sedikit” (Pepatah persahabatan)
“Perbedaan antara hambatan dan
kesempatan adalah terletak pada sikap kita dalam memandangnya. Selalu
ada kesulitan dalam setiap kesempatan, dan selalu ada kesempatan dalam
setiap kesulitan” (J. Sidlow Baxter)
“Jenius adalah 1% inspirasi dan 99%
berkeringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras.
Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertem
dengan kesiapan” (CEO)
“Menvisualisasikan cita – cita hingga kedetailnya akan membiasakan anda menghadapinya” (Lilian Glass)
“Rahasia kejayaan ialah mengetahui perkara yang orang lain tidak tahu” (Aristotle Onassis)
“Tidak seorang pun yang menghitung –
hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku
berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya” (Bung Karno)
“Surga yang memberikan kebahagiaan bukanlah suatu tempat, tetapi di dalam batin dan di dalam jiwa”
“Dalam Dunia ini, tidak ada kesilapan atau ketidak sengajaan. Semua yang mendatangi kita adalah untuk kita pelajari” (Elizabeth Kubler Ross)
“Kata – kata yang baik memiliki daya
kreatif, kekuatan yang membangun hal – hal mulia, dan energi yang
menyiramkan berkat – berkat kepada dunia” (Lawrence G Lovasik)
“Setiap orang suci punya masa lalu. Setiap pendosa punya masa depan” (Oscar Wilde)
“Raja mengatur orang. Orang bijak mengatur raja” (Abu Al-aswad)
“Hadapilah setiap tantangan yang menghadang dengan lapang dada, seakan anda telah tersentuh gairah kemenangan” (George S. Patton, Jenderal AS di Perang Dunia I & II)
“Apakah anda mencintai hidup? Kalau begitu jangan menyia – nyiakan waktu, sebab hidup terbuat dari waktu” (Benjamin Franklin)
“Kita tidak bisa mengubah masa lalu.
Kita tidak bisa mengubah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Satu hal
yang bisa kita lakukan adalah berpegang pada tali yang kita punya. Dan
itu adalah perilaku yang benar” (Charles R. Swindoll)
“Hanya ada dua kata yang menuntun anda
pada kesuksesan. Kata – kata itu adalah ‘YA’ dan ‘TIDAK’. Tidak
diragukan, anda telah sangat ahli untuk berkata ‘YA’. Sekarang,
berlatihlah berkata ‘TIDAK’. Cita – cita akan bergontang kepadanya. (Jack Confield, Penulis seri buku laris Chicken Soup for the Soul)
“Bertahan hidup artiknya selalu siap
untuk berubah; karena perubahan adalah jalan menuju kedewasaan. Dan
kedewasaan adalah sikap untuk selalu mengembangkan kualitas pribadi
tanpa henti” (Henry Bergson, Filsuf Perancis pada abad-18)
“Visi bisa jadi adalah kekuatan terbesar
kita. Ia selalu membangkitkan daya dan kesinambungan hidup. Ia membuat
kita memandang masa depan dan memberi kerangka tentang apa yang belum
kita ketahui” (Li Ka Shing, Milyuner Hongkong)
“Di masa lalu, pemimpin adalah bos.
Namun kini, pemimpin harus menjadi partner bagi mereka yang dipimpin.
Pemimpin tak lagi bisa memimpin hanya berdasarkan kekuasaan struktural
belaka” (Ken Blanchard, Konsultan Pebisnis)
“Jauhilah kebiasaan menggunjing, karena
menyebabkan tiga bencana; pertama, doa tidak terkabul. Kedua, amal
kebaikan tak diterima. Dan ketiga, dosa bertambah” (Ali Bin Abi Thalib)
“Di setiap jengkal kehidupan, sang hujan
memang terus tercurahkan. Kadang hari – hari memang harus dilalui dalam
selingkup awan kelabu dan kedukaan” (Henry Wadsworth Longfellow, Pujangga AS pada abad-18)
“Kurangnya loyalitas dalam hal apa pun seringkali menjadi salah satu penyebab utama kegagalan pada perjalanan hidup kita” (Napoleon Hill)
“Perdamaian bukanlah berarti
ketidakhadiran peperangan semata; Namun ia adalah sebuah nilai setanggak
karakter kebaikan, kepercayaan dan keadilan sejati” (Baruch Spinoza, Filsuf pada abad -16)
“Bukti tertinggi pencapaian sebuah nilai adalah memiliki kekuasaan tak terbatas namun tanpa menyalahgunakannya” (Thomas Babington, Politisi-Sejarahwan)
“Pengetahuan ada dua macam; yang telah kita ketahui dengan sendirinya atau yang hanya kita ketahui dimana ia bisa didapatkan” (George Bernard Shaw)
“Orang yang tidak bisa memaafkan orang
lain, sama saja dengan orang yang memutuskan jembatan yang harus
dilaluinya karena semua orang perlu di maafkan” (Thomas Fuller)
“Visi adalah seni melihat hal – hal yang tak terlihat” (Atik Musrifa)
“Kebebasan itu berasal dari manusia, tidak dari undang – undang” (Clarence Darrow)
“Anda belum bisa dibilang kaya sampai anda memiliki sesuatu yang tidak dapat dibeli oleh uang” (Natalie Portman, Artis)
“Sukses adalah berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kita kehilangan semangat” (Abraham Lincoln / Winston Churcill)
“Sukses adalah berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kita kehilangan semangat” (Abraham Lincoln)
“Turutilah atasanmu agar kamu mendapatkan gaji yang menurutimu” (Andre Carlos)
“D isetiap musibah yang menimpa anda,
ingatlah untuk bercermin dan bertanya tentang daya apa yang bisa anda
upayakan guna menarik pelajaran positif dari kejadian itu” (Epictetus, Filsuf Yunani)
“Dunia bergerak begitu cepat sekarang.
Saat seseorang berkata sesuatu tak bisa dilakukan, sesungguhnya dia
sudah diinterupsi orang yang telah dapat melakukannya” (Ebbert Hubbard, penulis, penerbit dan filsuf AS)
“Kehormatan manusia adalah
pengetahuannya. Orang – orang bijak adalah suluh yang menerangi jalan
setapak kebenaran. Di dalam pengetahuan terletak kesempatan manusia
untuk keabadian. Sementara manusia bisa mati, kebijaksanaan hidup abadi” (Ali Bin Abi Thalib)
“Tak memiliki tujuan lebih menakutkan ketimbang tidak mencapai tujuan” (Rudiyant)
“Kita belajar kesuksesan lebih banyak
melalui kegagalan daripada melalui kesuksesan. Kita sering menemukan apa
yang akan terjadi dengan menemukan apa yang tidak akan terjadi. Dan
mungkin mereka yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak pernah
membuat sebuah penemuan” (Samuel Smiles)
“Manusia tidak dirancang untuk gagal. Tetapi manusia lah yang gagal untuk merancang” (William J. Siegel)
“Orang yang baik adalah baik karena
mereka bijaksana karena kegagalan. Kita mendapat sangat sedikit
kebijaksanaan dari kesuksesan, anda tahu” (William Saroyan)
“Orang yang berhasil adalah orang yang antusias dengan lebih lama dibandingkan orang yang gagal” (Ralph Waldo Emerson)
“Orang yang tertarik kepada keberhasilan
harus belajar untuk memandang kegagalan sebagai bagian yang sehat dan
yang tidak dapat dihindari dari proses untuk mencapai puncak” (Dr. Joyce Brothers)
“Aku tidak menginginkan kesulitan. Keberhasilan dapatlah terwujud dengan mengabaikan kesulitan” (Sir George Gibbs)
“Hati nurani adalah bisikan Tuhan kepada manusia” (Edward Young)
“Keuletan adalah kekuatan yang tak dapat terlihat, yang bisa menghadapi hambatan – hambatan yang besar” (David Herbert Lawrence)
“Berhati – hati di saat awal, bertindak dengan waspada, merupakan kunci menuju keberhasilan” (Pepatah Cina)
“Keberanian bukan hanya sekedar mengawasi bahaya, namun juga memperhatikan dan mengatasinya” (Richter)
“Jika anda ingin berhasil, anda harus membuat jalan anda sendiri dan hindari jalan pinjaman” (John Rockefeller)
“Tujuan menentukan jadi apakah anda kelak” (Julius Erving)
“Ide yang membangkitkan semangat akan menghasilkan lebih banyak dibanding ide hebat yang tidak mengilham siapapun” (Mark Kay Ash)
“Kesulitan – kesulitan rill dapat diatasi. Hanya kesulitan bayangan yang tak tertaklukkan” (Theodore N. Vail)
“Raihlah segala kesempatan! Hidup adalah
suatu kesempatan. Mereka yang maju pada umumnya adalah mereka yang
bersedia melakukan dan berani” (Dale Carnegie)
“Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup merupakan suatu kombinasi kebahagiaan” (Azzahra)
“Jika anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik” (Hendry Subhi)
“Jadilah diri anda sendiri. Siapa lagi yang bisa melakukannya lebih baik ketimbang diri anda sendiri?” (Frank Giblin, Li)
“Orang yang tak pernah mengubah pendapat
– pendapatnya dan tak pernah mengoreksi kesalahan – kesalahannya tak
akan lebih bijaksana di hari esok dibanding hari ini” (Slamet Riyadi)
“Jangan terlalu mencemaskan kepercayaan diri anda. Cemaskan karakter anda. Integritas adalah imbalannya” (Dr. Laura Schlessinger)
“Cara berpakaian terbaik untuk sukses adalah mengenakan pakaian kerja pada harapan – harapan dan impian – impian anda” (William Arthur)
“Semulia – mulianya manusia ialah siapa
yang mempunyai adab, merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,
meaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika berbuat” (Khalifah Abdul Malik Bin Marwan)
“Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan – perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain” (William Wordsworth)
“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga” (Sayidine Umar Bin Khattab)
“Satu – satunya orang yang tak bisa mengubah pikirannya adalah orang yang tak punya pikiran” (Edward Noyes Westcott)
“Sukses sering datang kepada orang –
orang yang berani bertindak. Jarang datang kepada penakut yang tidak
berani menerima konsekuensi” (Jawaharlal Nehru)
“Tindakan benar memerlukan kekuatan besar” (Kazuo Imamori)
“Anda akan memperoleh sifat – sifat yang
buruk dan baik dari sahabat terdekat anda. Wewangian dari kehidupan
mereka akan meliputi kehidupan anda” (John C. Maxwell)
“Lidah praktis tidak berat sama sekali, tetapi hanya sedikit orang yang dapat memegangnya” (Yuliana)
“Tak banyak yang bisa anda lakukan, jika anda hanya mengerjakan sesuatu ketika keadaan anda sedang baik” (Kintan)
“Seseorang yang berani akan bersedia
melakukan sesuatu yang penting bagi kecemerlangan hidupnya. Meskipun dia
belum pengalaman. Meskipun dia tidak memiliki uang untuk itu. Meskipun
banyak orang meragukan keberhasilan. Meskipun telah banyak orang gagal
dalam upaya yang sama. Meskipun sama sekali tidak ada jaminan. Meskipun
sebetulnya dia sangat ketakutan. Meskipun mungkin baginya untuk gagal” (Mario Teguh)
“Segalka sesuatu yang hebat itu
sederhana dan banyak yang bisa diungkapkan dengan satu kata; kebebasan,
keadilan, kehormatan, kewajiban, kerahiman, harapan” (Sir. Winston Churcill)
“Peluang hanya suka pada pikiran yang siap” (Louis Pasteur)
“Sukses adalah guru yang jelek. Ia bisa menggoda orang pandai, merasa tak bisa kalah” (Bill Gates)
“Orang berwatak baik melakukan sesuatu
yang benar hanya karena itu benar. Orang besar menunjukkan kebesarannya
dalam caranya memperlakukan orang kecil” (Thomas Caryle)
“Alasan mengapa seseorang tak pernah
meraih cita – citanya adalah karena dia tak mendefinisikannya, tak
mempelajarinya, dan tak pernah serius berkeyakinan bahwa cita – citanya
itu dapat tercapai” (Dr. Dennis Waitley, Pakar Motivasi)
“Jika anda memandang krisis sebagai peluang, hidup anda tidak menjadi lebih mudah, tapi lebih memuaskan” (Joe Kogel)
“Menghadapi sesuatu hanya karena tidak ada jalan lain, adalah tindakan seorang hamba
Menghendaki sesuatu hanya karena tiada kesulitan, adalah cara bertindak secara hewani
Menghadapi sesuatu biarpun ada kesulitan, adalah cara bertindak manusia yang berakal budi
Sedangkan menghendaki sesuatu walaupun ada kesulitan didalamnya karena berpegang teguh pada suatu cita – cita yang luhur, itulah cara bertindak seorang pahlawan” (Narcisa Irala)
Menghendaki sesuatu hanya karena tiada kesulitan, adalah cara bertindak secara hewani
Menghadapi sesuatu biarpun ada kesulitan, adalah cara bertindak manusia yang berakal budi
Sedangkan menghendaki sesuatu walaupun ada kesulitan didalamnya karena berpegang teguh pada suatu cita – cita yang luhur, itulah cara bertindak seorang pahlawan” (Narcisa Irala)
“Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan
hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung,
yang mengabaikan kepentingan – kepentingan kecil untuk mengejar
kepentingan – kepentingan yang lebih besar” (La Roucefoucould)
“Setiap kenyataan yang menerpa kita
tidak sepenting sikap kita menghadapinya, karena hal itu menentukan
keberhasilan atau kegagalan kita” (Norman Vincent Peale)
“Setiap masalah memiliki benih – benih
dari penyelesaiannya sendiri. Jika anda tidak memiliki masalah, anda
tidak memiliki benih – benih” (Norman Vincent Peale)
“Jika orang berpegang pada keyakinan,
maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah berpegang pada
kesangsian, maka hilanglah keyakinan” (Sir Francis Bacon)
“Satu hal terberat dalam mendidik anak adalah memberitahukan bahwa kebenaran itu lebih penting dari pada konsekuensinya” (O. A. Battista)
“Orang sukses adalah orang yang dapat membangun fondasi dari batu – batu yang dilemparkan oleh orang lain kepadanya” (David Brinkley)
“Orang lain yang justru akan menghambat prestasi diri anda” (Mami)
“Hukum sepakbola itu sangat sederhana.
Dasarnya adalah, jika bola bergerak, tendang. Jika bola tidak bergerak,
tendang sampai bergerak” (Phil Woosnam)
“Harapan itu seperti jalan di dalam
hutan. Di sana tak pernah ada jalan. Tapi jika banyak orang
menjalaninya, jalan itu menjadi ada” (Li Yutang)
“Terkadang hidup itu penuh penderitaan tetapi itulah yang membuat hidup berwarna” (Lintang)
“Janganlah berfikir anda tidak bisa tetapi berfikirlah kenapa anda tidak bisa melakukannya” (Budi KA)
“Peluang akan menggandakan diri ketika diraih. Akan mati jika diabaikan. Hidup adalah sebuah garis peluang yang panjang” (John Wicker)
“Orang disebut beruntung atau tidak
beruntung tergantung pada perbandingan antara apa yang mereka peroleh
dan apa yang mereka harapkan” (Samuel Butler)
“Lakukan apa saja yang kamu anggap
benar, karena apapun yang anda lakukan juga akan dikritik. Anda akan
dikutuk juga jika tidak melakukannya” (Roosevelt)
“Seseorang yang terlalu baik hati akan terus mengalami persoalan”
“Tidak ada kesuksesan sejati tanpa
penolakan. Semakin banyak penolakan yang ada, semakin unggul, semakin
banyak belajar, dan semakin dekat dengan harapan anda” (Anthony Robins)
“Satu – satunya orang yang tidak membuat
kesalahan ialah orang yang tidak berbuat apa – apa. Jangan takut kepada
kesalahan, selama anda tidak mengulangi kesalahan yang sama” (Roosevelt)
“Satu – satunya yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah dan sikap yang negatif” (Dr. Ernest Wong)
“Tak ada orang yang bisa membantu anda mempertahankan pekerjaan anda yang baik, selain diri anda sendiri” (Edgar Watson Howe)
“Pemikiran besar membahas ide – ide pemikiran, sedang pemikiran kecil membahas peristiwa orang – orang” (Tama Sinulingga)
“Saya mau mencurahkan waktu, uang, tenaga, pikiran untuk terus belajar dan berjuang sampai saya mencapai impian saya” (Tung Desem Waringin)
“Saya ingin mengerjakan tugas – tugas
hebat dan mulia, tapi kewajiban utama saya adalah mengerjakan tugas –
tugas kecil seperti mengerjakan tugas hebat dan mulia” (Helen Keller)
“Nasib baik adalah pertemuan antara persiapan dan kesempatan” (Tung Desem Waringin)
“Jika kita benar – benar bisa memahami
persoalan, jawabannya akan datang sendiri, sebab jawaban tidak pernah
terpisahkan dari persoalan” (Jiddu Krishnamurti)
“Keyakinan bukanlah mencoba percaya akan
sesuatu tanpa adanya bukti, keyakinan adalah berani melakukan sesuatu
walaupun sudah mengetahui konsekuensi yang mungkin harus dihadapi” (Sherwood Eddy)
“Mungkin banyak jalan menuju kegagalan.
Sementara untuk sukses hanya ada satu jalan. Tentu saja tak ada resep
sukses, kecuali menerima hidup tanpa syarat berikut apa yang
diberikannya” (Arthur Rubinstein)
“Keyakinan merupakan suatu pengetahuan di dalam hati, jauh tak terjangkau oleh bukti” (Kahlil Gibran)
“Sukses dapat dirumuskan dalam satu formula sederhana saja; lakukan yang terbaik, maka orang lain akan menyukainya” (Sam Ewing)
“Setiap orang adalah arsitek dari keberuntungannya sendiri” (Sallust)
“Belajar ibarat seperti mengayuh melawan arus; tidak bergerak maju berarti akan bergerak mundur” (Chinese Proverb)
“Optimisme berarti mengharapkan yang
terbaik. Tapi yakin atau percaya diri berarti tahu cara menangani yang
paling buruk. Jangan pernah membuat gerakan jika anda hanya sekedar
optimis” (The Zurich Axioms)
“Bertindaklah seolah – olah anda sudah merasa bahagia maka hal ini akan cenderung membuat anda benar – benar bahagia” (Dale Carnegie)
“Jagalah pikiranmu agar tetap terbuka, jagalah nafsu makanmu agar tetap tertutup” (Bit & Pieces)
“Langkah pertama mencapa keberhasilan
adalah melakukan suatu pekerjaan kecil dengan sebaik – baiknya dan
debgab cara yang benar, hingga keberhasilan dapat tercapai. Setelah itu
lakukanlah hal – hal yang lebih besar” (Yanti)
“Orang yang terlalu sibuk sangat jarang bisa mengubah pendapatnya” (Friedrich Nietzche, Filsuf Jerman)
“Seperti jiwa, kepercayaan tak pernah kembali begitu hilang” (Publicius Syrus)
“Rasa bahagia dan tak bahagia bukan
berasal dari apa yang anda miliki, bukan pula berasa dari siapa diri
anda, atau apa yang anda kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari
pikiran anda” (Dale Cornegie, Pakar Motivasi & Penulis AS)
“Semua akhir adalah permulaan dari sesuatu. Hanya saja pada saat itu kita tidak menyadarinya” (Mitch Albom)
“Pelajari orang yang sukses secara luar
biasa dan anda akan menemukan, mereka terinspirasi antusiasme untuk
pekerjaan mereka, yang bersifat menular. Mereka bukan hanya bersemangat
dengan apa yang mereka kerjakan, tapi juga membuat anda bersemangat” (Paul W. Ivey)
“Kita memiliki kekuasaan, pengetahuan
dan perlengkapan untuk membangun dunia yang lebih baik dari yang kita
bayangkan. Masalahnya hanyalah satu: kurangnya keberanian untuk mencoba”
(James Dillet Freeman)
“Pemimpin adalah orang yang mampu
membawa sekelompok orang ke suatu tempat yang pada awalnya tidak pernah
terpikir akan tercapai” (Bob Eaten – CEO Chrysler)
“Tidak cukup lagi bagi kita untuk
menyelesaikan tugas kita saja, tetapi kita harus memastikan bahwa tugas
tersebut dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya” (Twining Hadley)
“Pendapat kita tentang orang lain
tergantung pada apa yang kita lihat pada orang tersebut, bukan apa yang
mereka lihat pada kita. Apa aturan pertama untuk sukses? Tunjukkan
keberadaan anda” (Jeanne Robertson)
“Waktu bisa menjadi musuh atau teman anda” (Ray Charles, Musisi 1930 – 2004)
“Anda tidak akan pernah menjadi orang
yang seperti sekarang jika tidak ada tekanan, desakan dan disiplin yang
harus anda jalani dalam hidup” (James G. Bilkey, Novelis)
“Jalanilah hidup sedemikian rupa sehingga anda tidak perlu malu dan takut jika ada gosip yang menimpa anda” (Will Rogers, Humoris, 1879-1935)
“Semua yang saya lihat mengajarkan saya untuk mempercayakan kepada sang Pencipta segala sesuatu yang belum saya lihat” (Ralph W. Emerson, Penulis)
“Kita punya kekuatan, pengetahuan dan
peralatan untuk membangun dunia yang lebih baik dari yang kita
bayangkan. Hanya ketidak beranian untuk bertindaklah yang dapat
mengalahkan kita” (James Diller Freeman)
“Untuk menjadi lebih baik, kita harus bertanya, “Bagaimana saya bisa melakukannya dengan cara yang berbeda?” (Lisa Stanford)
“Yang terbaik dari segalanya adalah
belajar. Uang bisa hilang atau dicuri, kesehatan dan kekuatan fisik bisa
memudar, namun apa yang telah ditanamkan dalam pikiran anda adalah
milik anda segalanya” (Louis L’Amour, Penulis, 1908-1988)
“Kuasai penolakan sebelum kita dikuasai oleh penolakan” (Richard Denny, Penulis)
“Setiap orang perlu belajar sesuatu dan
menguasainya secara sangat baik karena ia senang melakukannya, dan
belajar sesuatu sehingga menjadi sangat mahir dalam hal tersebut karena
ia pada mulanya tidak menyukai hal tersebut” (B M W. Young, Pendidik)
“Apa aturan pertama untuk sukses? Tunjukan keberadaan anda” (Jeanne Robertson, Pembicara professional)
“Ada 2 cara berpikir di hidup ini. Yang pertama, menganggap semuanya bukan mukjizat. Yang lainnya menganggap semuanya mukjizat” (Albert Einstein)
“Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, namun yang terburuk adalah menunda sesuatu barang semenit sekalipun” (Ardi Ramadlan)
“Menghormati diri sendiri adalah sesuatu batu penyangga bagi segenap kebajikan” (John Herschel)
“Aku tak dapat menunggu untuk sukses maka dari itu aku mengejarnya” (Jonathan Winters)
“Anda mungkin menunda, namun waktu tidak!” (Benjamin Franklin)
“Kami mengambil tantangan bukan karena mudah namun karena keras” (John F. Kennedy)
“Janji – janji dapat mendapatkan teman, tetapi pemenuhan janji tersebut yang mampu menjaga dan mempertahankannya” (Owen Feltham)
“Satu orang dapat menjadi bagian penting di dalam team tapi satu orang tak dapat membuat team” (Kareem Abdul Jabar)
“Ketika masih muda, saya memperhatikan
bahwa 9 dari 10 hal yang saya lakukan menemui kegagalan. Saya tidak mau
jadi orang gagal, maka saya bekerja sepuluh kali lebih giat” (George Bernard Shaw)
“Anda tidak dapat mengajari siapapun, anda hanya dapat membantu mereka menemukannya sendiri” (Galileo)
“Berdasarkan pengamatan saya, orang akan menjadi bahagia begitu mereka memperbaiki pikiran mereka” (Abraham Lincoln)
“Untuk menambah jumlah usahawan, kita hendaknya mengubah sikap kita terhadap mereka yang gagal” (Lee Kuan Yew)
“Hukum dalam hidup adalah perubahan dan
bagi yang hanya melihat ke masa lalu atau sekarang akan di pastikan
kehilangan masa depan mereka” (John F. Kennedy)
“Hidup ini seperti taksi, argo terus berjalan entah kita menuju suatu tempat atau hanya berhenti ditempat saja” (Ralph Waldo Emerson)
“Sebab dan akibat, cara dan tujuan,
benih dan buah, tak mungkin dipisahkan. Karena akibat bermula dari
sebab, tujuan memang tergantung pada caranya, dan buah lahir dari
benihnya” (Emerson)
“Akal budi rendah dijinakkan dan ditundukkan oleh kemalangan, tetapi akal budi agung tegak di atasnya” (Washington Irving)
“Orang bijaksana adalah orang yang tahu bahwa dia tidak tahu” (Socrates)
“Kita kehilangan daya saing akibat tidak pernah mengalami kesalahan. Anda mungkin terdandung hanya jika bergerak” (Roberto Goizueta, CEO Coca Cola)
“Membangun kesuksesan dari kegagalan, ketidakberanian dan kegagalan adalah dua hal pasti menghadang untuk sukses” (Dale Cornegle)
“Bantulah perahu saudara anda menyeberangi sungai. Dan perahu anda sendiri telah sampai di seberang” (Pepatah Hindu)
“Tuhan tidak bermain dadu” (Albert Einstein)
“Manusia bukan unsurnya jika hatinya
dipenuhi segala pengetahuan yang terkotak – kotak. Menembus pengetahuan
dan melewatinya itu penting” (Zhuang Zi)
“Menjauhlah dari orang yang merendahkan ambisimu. Orang kecil selalu melakukan itu, tetapi orang besar dapat membuatmu besar” (Mark Twain)
“Mengapa khawatir? Jika kau sudah melakukan sebisamu, khawatir tak membuatnya merasa lebih baik” (Walt Disney)
“Aku tidak takut badai, karena aku sedang mengemudikan kapalku” (Helen Keller)
“Jika fakta tak sesuai dengan teori ganti lah fakta nya” (Albert Einstein)
“Untuk setiap masalah di bawah matahari,
mungkin ada obatnya atau mungkin juga tidak ada. Jika ada, cobalah
untuk mencarinya. Jika tidak ada, mengapa mengkhawatirkannya?” (Shantideva)
“Sukses atau gagalnya suatu bisnis bukan
hanya ditentukan angka – angka saja, tapi lebih ditentukan oleh
kepribadian dan watak dari orang – orang yang menjalankannya. Orang –
orang sering begitu terkesan dengan apa yang mereka capai sehingga tak
bisa lagi melihat diri mereka dalam konteks realita” (Darla Moore)
“Toko buku adalah salah satu bukti penting bahwa manusia masih berpikir” (Jeffry Seinfeld)
“Sedikit orang kaya yang memiliki harta. Kebanyakan harta yang memiliki mereka” (Robert G. Ingersoll)
“Masa depan anda tergantung pada banyak hal, tapi kebanyakan tergantung kepada anda” (Frank Tyger)
“Dimana ada pengampunan disana banyak kasih” (Ginanjar, Pelawak)
“Kreativitas adalah mengizinkan anda untuk berbuat kesalahan. Seni adalah cara memilih hasilnya” (Scott Adams)
“Hidup manusia penuh dengan bahaya, tetapi justru disitulah letak daya tariknya” (Edgar Alnsel Moowrer)
“Orang bijak tidak mengharap dapat menemukan kehidupan berharga. Mereka membuat kehidupannya berharga” (Qiara)
“Untuk memahami kebijaksanaan butuh pemahaman tentang kebijaksanaan itu sendiri: Musik tidak berarti apa – apa bagi si tuli” (Walter Lippman)
“Jika sore tiba, janganlah tunggu waktu
pagi. Jika pagi tiba, janganlah tunggu waktu sore. Manfaatkan masa
sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, dan manfaatkan masa hidupmu sebelum
tiba ajalmu” (Ibnu Umar, Putra Umar Bin Al-Khotab)
“Kebaikan adalah bahasa yang bisa didengar orang tuli dan bisu dipahami orang bodoh” (Swansa)
“Jangan hanya pandai menanti ucapan terima kasih dari orang lain” (Aidh, Al-Qarni, Penulis buku best seller Laa Tahzan)
“Keadilan itu bagi sebagian orang mungkin terasa teralu baik, kendati bagi orang lain malah mungkin terasa kurang” (Rika)
“Kita harus memercayai tiga hal:
1. Di mana ada keruwetan, kita bisa menumbuhkan hal – hal simpel.
2. Dimana ada pertentangan, carilah di situ sela – sela keharmonisan.
3. Di tengah kesulitan selalu ada peluang.
(Albert Einstein)
1. Di mana ada keruwetan, kita bisa menumbuhkan hal – hal simpel.
2. Dimana ada pertentangan, carilah di situ sela – sela keharmonisan.
3. Di tengah kesulitan selalu ada peluang.
(Albert Einstein)
“Realitas selalu lebih konservatif dari pada ideologi” (Raymond Aron)
“Membuat sesuatu yang mudah jadi rumit itu biasa; Membuat sesuatu yang rumit menjadi mudah, itulah yang luar biasa” (Charles Mingus)
“Bicara manis tak akan menyakiti lidah” (Pepatah Perancis)
“Saya belajar selama saya hidup. Batu nisan akan menjadi ijazah saya” (Eartha Kitt)
“Setiap orang mencoba mencapai suatu hal yang besar, tanpa menyadari, bahwa hidup itu adalah kumpulan dari hal – hal kecil” (Frank Clark)
“Kita tidak selalu bisa membangun masa
depan untuk generasi mendatang. Tapi kita bisa menyiapkan generasi
mendatang untuk masa depan” (Franklin D. Roosevelt)
“Bermimpilah ‘seperti’ jika anda akan hidup selamanya, jalani hidup ‘seperti’ jika anda akan mati hari ini” (James Dean)
“Masa depan adalah milik orang yang tahu cara menunggu” (Pepatah Rusia)
“Kita tidak melihat segala sesuatu sebagaimana adanya mereka. Kita melihatnya sebagaimana adanya kita” (Anais Nin)
“Dalam sebuah revolusi, bapak makan anak itu adalah hal yang lumrah” (Ir. Soekarno, Presiden pertama RI)
“Apabila di dalam diri seseorang masih
ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi
orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah
pun” (Ir. Soekarno, Presiden pertama RI)
“Terima kekalahan anda dengan kepala tegak dan mata terbuka. Dengan keanggunan, bukan kecengengan anak kecil” (Kara Digiovanna)
“Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada kepuasan” (Napoleon)
“Jangan biarkan siapa pun membuat anda terpuruk untuk membencinya” (Martin Luther King JR)
“Semakin banyak kita bekerja, semakin
banyak yang dapat kita kerjakan. Semakin kita sibuk, semakin banyak saat
bersenang – senang yang kita miliki” (William Hazlitt)
“Orang yang rajin berusaha dan bekerja
tidak akan kecewa, karena akhirnya semua harapan dapat dicapai dengan
keuletan dan keseriusan” (Menander)
“Janganlah menyesali perbuatan yang telah lalu” (William Cullen Bryant)
“Orang bodoh tidak dapat merasa cukup
puas dengan semua yang telah dicapainya melainkan hanya merasa iri
terhadap keberhasilan orang lain” (Epicurus)
“Milikilah watak dan kemauan yang keras, tetapi berhati lembut” (Robert Schuller)
“Harta kita yang sesungguhnya bukalah yang ada pada diri kita melainkan harta yang telah kita berikan kepada orang lain” (Dodi)
“Pikiran anda bagaikan api yang perlu dinyalakan, bukan bejana yang menanti untuk diisi” (Dorothea Brande)
“LIhatlah orang – orang yang ada di
bawah yang ada dalam kesusahan dan kekurangan agar kamu bersyukur, dan
lihat lah orang – orang yang ada diatas dan bahagia agar kamu mau
berusaha untuk jadi seperti mereka (Yoshino)
“Bersabarlah dengan segala sesuatu tapi
terutama bersabar dengan diri sendiri. Jangan takut memikirkan
ketidaksempurnaan diri sendiri dan segera terapkan perbaikan. Setiap
hari, mulai dari awal lagi” (Frances de Sales)
“Menghitung orang – orang gila di suatu negeri lebih sulit daripada menghitung orang – orang yang berakal” (Canaries Birds)
“Dimana tak ada kebenaran, disitu tak ada kebaikan” (Nachman of Bratslav)
“Semiskin – miskin orang ialah orang yang kekurangan adab dan budi pekerti” (Hukama)
“akhlak yang buruk itu ibarat tembikar yang pecah. Tidak dapat dilekatkan lagi dan tidak dapat dikembalikan menjadi tanah” (Wahab B Munabin)
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai sesuatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa merdeka” (Soekarno)
“Bangsa penakut tidak boleh merdeka dan tidak berhak merdeka. Ketakutan adalah penasihat yang sangat curang untuk kemerdekaan” (Andre Collin)
“Orang yang berjaya dalam hidup adalah orang yang nampak tujuannya dengan jelas dan menjurus kepadanya tanpa menyimpang” (Cecil B. DeMille)
“Cita – cita yang terlalu bersinar di
depan saya dan memenuhi saya dengan kegembiraan hidup adalah kebaikan,
keindahan dan kebenaran” (Abigail Van Buren)
“Orang yang memerangi api dengan api biasanya akan berakhir dengan menjadi abu” (Abigail Van Buren)
“Orang sehat belum tahu orang tidak sakit” ( Hannah Green)
“Takut akan kegagalan seharusnya tidak
menjadi alasan untuk tidak mencoba sesuatu. Kepemimpinan adalah anda
sendiri dan apa yang anda lakukan” (Frederick Smith, Pendiri Federal Express)
“Hal yang paling sulit dalam hidup ini adalah mengenal diri sendiri” (Thales)
“Keyakinan adalah penentu pengalaman seseorang. Tidak ada penyebab eksternal lainnya” (David Hawkins)
“Prasangka adalah anak dari kebodohan” (Amanda)
“Keyakinan merupakan satu – satunya penawar kegagalan yang diketahui orang” (Napoleon Hill)
“Setelah madu menangkap lalat lebih banyak daripada satu tong empedu (Abraham Lincoln)
“Yang terpenting dari kehidupan bukanlah kemenangan namun bagaimana bertanding dengan baik” (Baron Pierre De Coubertin)
“Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman tangan beberapa orang, namun informasi di tangan orang banyak” (John Naisbitt)
“Kejujuran adalah batu penjuru dari
segala kesuksesan. Pengakuan adalah motivasi terkuat. Bahkan kritik
dapat membangun rasa percaya diri saat ‘disisipkan’ diantara pujian” (May Kay Ash, Pendiri kosmetik Mary Kay)
“Saat menghadapi kesulitan, beberapa orang tumbh sayap, sedang yang lain mencari tongkat penyangga” (Harold W. Ruoff)
“Jika anda tak mau dikritik, jangan melakukan apa – apa, jangan katakan apa – apa, dan jangan jadi apa – apa (Elbert Hubbart)
“Bersiasat cuma di atas kertas, tidak kelihatan aksinya” (Confucius)
“Kegagalan biasanya merupakan langkah
awal menuju sukses, tapi sukses itu sendiri sesungguhnya baru merupakan
jalan tak berketentuan menuju puncak sukses” (Lambert Jeffries)
“Wajah kita adalah kebohongan. Leher kita adalah kebenaran” (Nora Ephron)
“Suatu kehidupan yang penuh kesalahan
tak hanya lebih berharga namun juga lebih berguna dibandingkan hidup
tanpa melakukan apapun” (George Bernard Shaw)
“Merenungi di mana kemenangan dimulai
dan berakhir, Dan kemenangan saya adalah saya memilih teman luar biasa.
Pilihlah pekerjaan yang anda suka dan anda tidak akan pernah merasakan
bekerja” (Confucius)
“Ambisi hanya akan menjadi suatu kesia – siaan ketika tanpa diiringi oleh kerja keras” (Petrick Widson, Pelukis Belanda)
“Kita semua adalah lilin yang saling menerangi hati satu sama lain” (Stephen Reuser)
“Beruntunglah seseoranga yang meyakini akan datangnya fajar setelah gelapnya malam” (Fajri)
“Kesalahan kemarin adalah kebijakan esok” (Merry Browne)
“Di atas langit masih ada langit” (Confucius)
“Sukses saya tercapai berkat kesediaan
mendengar nasihat – nasihat terbaik dan menjalankannya secara
berlawanan” (G.K Ghesterton)
“Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan yang sangat buruk” (P.T. Barnum, Anggota pendiri sirkus Barnum)
“Segala sesuatu itu mungkin sampai terbukti mustahil. Dan yang mustahil itu pun hanya untuk saat ini saja” (Pearl S. Buck)
“Pertemuan yang tidak dalam, hanya pernah bertemu sekali” (Confucius)
“Sukses yang sesungguhnya adalah menemukan jalan hidup dalam pekerjaan yang anda cintai” (David Mc. Cullough)
“Janganlah merasa terlalu kecewa, tetapi
jalanilah hidup setiap saat dengan sepenuh hati. Apapun yang mesti anda
lakukan, lakukan dengan kebaktian penuh. Miliki iman pada Tuhan dan
rencana agung seluruh alam semesta” (Guru Ching Hai)
——-
Demikianlah kumpulan Kata-Kata Mutiara Kehidupan sepanjang masa yang dikumpulkan dari berbagai sumber, resensi baik online maupun offline. Kata – kata mutiara ini akan terus ditambahkan dari waktu ke waktu. Semoga dapat membawa manfaat dan dorongan semangat bagi kita semua.
41 tanda dalam badan anda ada jin
Ada ramai juga di kalangan kawan yang tak ambil peduli pasal jin. Kawan-kawan jenis itu biasanya memandang remeh jika ada orang yang mendakwa mereka terkena gangguan jin atau buatan sihir manusia. Mereka rasa orang yang seperti itu adalah lekeh kerana tidak kuat iman.Itu kata kawan-kawan yang ‘kebal jin’. Setiap kali berbincang tentang buatan orang atau rasukan jin, mereka hanya ketawa sinis dan memandang rendah pada golongan yang hidup asyik salahkan jin.
Bagi mereka yang berpengalaman terkena rasukan jin atau buatan sihir orang sudah tentu akan marah dengan sikap seperti itu. Tak kena tak apalah, nanti bila kena baru tahu!. Namun begitu, yang peliknya mereka ini tidak pernah kena lansung hal-hal seperti itu.
Jika kawasan yang orang kata ‘keras’, mereka hanya selamba buat apa-apa saja tanpa rasa takut dan tidak mendatangkan kesan sedikit pun pada kehidupan dan juga kesihatan mereka. Memang mereka punya genetik tertentu yang sukar untuk jin masuk ke dalam darah.
Persamaan jin dengan orang gila
Saya pernah berbincang dengan mereka bahawa terkena rasukan atau gangguan jin bukan bermakna tidak kuat pegangan iman. Ia seumpama terkena pukulan kayu yang kuat dari belakang yang dilakukan oleh orang gila. Nak marah, orang yang memukul itu gila, dan dia buat apa yang dia suka.
Untuk megelak perkara sedemikian berlaku, maka kita berhati-hati apabila melihat adanya orang gila. Ini di sebabkan samada gila atau tidak gila, hentakan kayu yang dibuat mereka mengenai badan kita tetap sakit dan membuatkan kita merana.
Begitulah juga dengan jin. Nas-nas sahih ada tentang kewujudan mereka. Menolak wujudnya Jin sama dengan menolak kewujudan orang gila. Jika kita berhati-hati dengan orang gila, maka kita juga perlu berhati-hati dengan jin. Itu bukan bermakna iman tak kuat. Ia tidak ada kena mengena dengan tahap kepercayaan, ia sekadar usaha menjauhkan diri dari bahaya.
Simptom kena jin
Baguslah jika anda termasuk dalam golongan yang kebal jin. Tapi bagi mereka yang tidak kebal jin sila baca satu persatu simptom yang disenaraikan di bawah. Jika anda sering mengalami masalah-masalh yang tersebut, ada kemungkinan jin menumpang duduk di dalam badan anda.
1) Sakit kepala selepas waktu asar ke atas.
2) Badan terasa berat dan malas.
3) Sukar mendapat jodoh.
4) Badan terasa bisa-bisa.
5) Sakit ketika ziarah orang meninggal.
6) Sukar tidur malam.
7) Sakit pinggang tanpa sebab.
8 ) Sakit dada bila waktu asar keatas.
9) Mimpi melihat binatang seperti ular dan sebagainya.
10) Bermimpi bayi atau menyusukan bayi.
11) Bermimpi di tempat tinggi.
12) Bermimpi di tempat yang kotor.
13) Sakit anggota badan tertentu seperti kaki selepas waktu asar.
14) Ada terasa benda bergerak dibawah kulit.
15) Bayi kerap menangis.
16) Bunyi guli jatuh diatas syiling.
17) Suami isteri kerap bertengkar walau perkara kecil.
18) Sayang melampau-lampau pada orang yang baru dikenali.
19) Malas beribadat.
20) Nyanyuk ketika usia lanjut.
21) Panas baran.
22) Sikap berubah secara mendadak.
23) Gelisah dan panas ditengkuk bila dengar al-quran.
24) Suka melakukan tabiat buruk.
25) Kerap sendawa bila mendengar al-quran.
26) Kerap keguguran.
27) Gagal melakukan hubungan kelamin.
28) Mengantuk bila dengar al-quran.
29) Bermimpi seram yang menakutkan.
30) Darah haid turun lebih 15 hari.
31) Batuk yang berpanjangan.
32) Selalu ditindih ketika tidur.
33) Kuat berangan.
34) Terlalu rasa rendah diri dan tidak berkeyakinan.
35) Nafsu seksual yang melampau.
36) Selalu melihat kelibat dirumah.
37) Terasa diri selalu diperhatikan.
38) Mandul.
39) Kerap mendengar sesuatu bisikan.
40) Melihat jin secara terus.
41) Sakit mental atau gila.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan