RASULULLAH, PARA SAHABAT DAN ORANG SOLEH MENANGIS KETIKA MEMBACA DAN MENDENGAR AL QUR’AN
Oleh Fadhil ZA58. Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Maryam 58)
Al
Qur’an adalah kitab yang dahsyat yang mampu menggetarkan hati orang
yang membaca atau mendengarkan ayat ayatnya. Pemuka pemuka kaum Quraisy
pernah meminta para jamah Haji
yang datang ke Mekah agar menutup kupingnya dengan kapas, karena kuatir
akan terpengaruh oleh bacaan Qur’an yang dibaca oleh pengikut Nabi
Muhammad saw. Bacaan Al Qur’an sangat berbekas didalam hati orang yang
beriman. Ketika membaca atau mendengarkan Qur’an diantara mereka ada
yang menangis dan menyungkur sujud dengan dahinya sebagaimana disebutkan
dalam surat maryam ayat 58 diatas.
Tangisan Rasulullah ketika mendengar dan membaca Al Qur’an
Rasulullah sering kedapatan menangis ketika mendengar atau membaca Al Qur’an dalam shalatnya. Abdilah bin Mas’ud mengisahkan ,
Rasulullah saw berkata kepadaku “Bacalah Al Qur’an dihadapanku”. Aku
berkata, “Aku membaca atasmu ? ,dan atasmulah al Qur’an itu turun”.
Rasulullah berkata “ Sesungguhnya aku lebih suka mendengarkannya
daripada selainku”. Kemudian aku membaca surat An Nisa’ hingga sampai
ayat 41 :
41.
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan
seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu
(Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). An Nisa’41
Kemudian
beliau berkata “Tahan bacaanmu”. Tiba tiba kedua mata beliau meneteskan
air mata. Beliau mengulangi perklataannya:” Tahan bacaanmu” Kemudian
aku angkat kepalaku , dan aku lihat air mata Rasulullah mengalir.
Sa’ad
bin Abi Waqas berkata, ”Aku mendengar Rasulullah saw bersabda ,
“Sesungguhnya al Qur’an ini turun dengan kesedihan, jika kalian
membacanya maka menangislah. Jika tidak bisa menangis berpura puralah
menangis, bernyanyilah dengan al Qur’an. Barang siapa yang tidak
bernyanyi dengan al Qur’an maka bukan termasuk dari golongan kami” .
Dalam surat An Najm ayat ayat 59-62 Allah mempertanyakan orang yang tidak bisa menangis ketika membaca atau mendengarkan al Qur’an:
59.
Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? 60. Dan kamu
mentertawakan dan tidak menangis 61. Sedang kamu melengahkan(nya)? 62.
Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). (An Najm 59-62)
Ubaid
bin Umar berkata kepada sayyidah Aisyah ra, “Kabarilah kami , apa yang
paling mengagumkan bagimu dari Rasulullah saw?’ Aisyah ra terdiam, lalu
berkata”Pada suartu malam Rasulullah berkata padaku, wahai Aisyah
biarkanlah aku beribadah pada Tuhanku pada malam ini”
Aku
(Aisyah) berkata “Demi Allah, aku lebih suka berada disampingmu, dan
aku lebih suka membahagiakanmu”. Kemudian Rasulullah saw berdiri dan
berwudhu lalu mengerjakan shalat . Aisyah berkata, “Rasulullah saw
menangis sepanjang shalatnya, hingga pipinya yang mulia basah karenanya.
Aisyah berkata, “Rasulullah duduk sambil menangis hingga janggutnya
yang lembut basah “ . Aisyah berkata”Kemudian Rasulullah saw menangis ,
hingga air mata beliau memmabasahi tanah”. Bilal datang untuk
mengumandangkan azan. Ketika melihat
Rasulullah saw sedang menangis, Bilal bertanya,”Wahai Rasulullah,
mengapa engkau menangis, bukankah Allah telah mengampuni dosa dosamu
yang telah lalu dan yang akan datang?”.
Rasulullah
saw berkata”Tidakkah aku menjhadi seorang hamba yang bersyukur, aku
telah menerima wahyu dari Allah pada malam ini, celaka bagi orang yang
membacanya tapi tidak menrenungkan kandungannya”
“Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang ada
ayat ayat bagi orang yang berakal (Ali Imran 190) “
Dari
Mathraf bin Abdillah, dari ayahnya berkata “Aku melihat Rasulullah saw
sedang melakukan shalat, dan didadanya terdengar seperti suara air
mendidih dalam ketel karena tangisannya”
Tangisan para sahabat
Abdullah
bin Syadad berkata ,”saya mendengar suara tangis Umar ra sedang saya
dibaris akhir pada shalat subuh, dia membaca surat Yusuf hingga pada ayat 86 “
86- Yakub menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan
kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tiada mengetahuinya.”
Hisyam bin al Hasan berkata “Umar bin Khatab membaca Qur’an , tenggorokannya hampir tercekik hingga ia nenangis sampai terjatuh. Lalu ia kembali kerumahnya dan orang banyak menyangka ia demam.
Ketika
Rasululah sakit pada akhir hayatnya, beliau meminta Abubakar ra
menggantikannya jadi Imam. Aisyah mengingatkan,”Wahai Rasululah Abubakar
itu laki laki yang lemah. Jika ia membaca al Qur’an ia tidak bisa
menahan tangisnya. Dalam riwayat lain dikatakan “Abubakar jika berdiri
menmggantikanmu didepan orang orang, tidak terdengar bacaannya oleh
orang yang dibelakang karen tangisannya”
Syu’bah
bin sya’ad bercerita, satu ketika makan malam sudah dihidangkan
dihadapan Abdurahman bin Auf, setelah siang harinya ia berpuasa. Ia
membaca surat al Muzzamil hingga sampai ayat 12-13
12- Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang bernyala-nyala, 13- dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih
Abdurahman bin Auf menangis, dan terus menangis hingga ia tidak jadi makan malam.
Tangisan orang soleh
Ibnul
Jauzi meriwayatkan , satu ketika kami bersama Malik bin Dinar, kami
mendengar seorang Qori’ membaca al Qur’an surat al Zalzalah
1- Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat),
Maka
mulailah Malik bin dinar menyeka air matanya, sementara anggota majelis
yang lain mulai menangis dan menjerit hingga dibaca ayat terakhir
7-
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia
akan melihat (balasan) nya. 8- Dan barang siapa yang mengerjakan
kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya
pula.
Malik bin Dinar menangis tersenguk senguk sampai pinsan, orang banyaki menyangka ia gila.
Yasir
bin Dzaluq berkata, “Aku bermalam dirumah Al Rabi’ bin Khaitsam pada
suatu malam, kemudian Ar Rabi’ melaksanakan shalat dan membaca surat al
jatsiah ayat 21
21-
Apakah orang-orang yang membuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan
menjadikan mereka seperti orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka? Amat
buruklah apa yang mereka sangka itu. (Al Jatsiah 21)
Kemudian ia tidak tidur semalam penuh hingga subuh dalam keadaan menangis.
Pada suatu malam Umar bin Abdul Aziz membaca ayat (walaili idza yakhsya). Ketika sampai pada ayat (Fa andzartakum naaran taladzdzaa) dia tercekik oleh air matanya, dan tidak sanggup melewatinya, kemudian dia lanjuytkan dengan membaca ayat yang lain.
Al
Nawawi berkata dalam al Tibyan “Menangis disunahkan ketika membaca
Qur’an. Dan itu adalah sifat orang orang arif dalam syiar bagi hamba
hamba Allah yang saleh”
Imam besar Masjidil Haram dan Imam besar lainnya
dimasa sekarang ini juga sering kita dapati menangis ketika menjadi
Imam atau membaca ayat Qur’an. Antara lain Imam Sudais, Imam Syuraim,
Imam Musyari Rasyid, Hani Rifai banyak kita temukan rekaman videonya di
Youtube beliau menangis ketika jadi imam atau membaca al Qur’an.
SYAIKH SHURAIM IMAM MASJIDIL HARAM
MENANGIS DALAM SHALAT
SYAIKH SUDAIS IMAM MASJIDIL HARAM
MENANGIS DALAM SHALAT
TANGIS IMAM HANY AR RIFAI MEMBACA
SURAT AL FAJR
IMAM MASJID KUAWAIT MUSHARI RASYID
MENANGIS MEMBACA SURAT FUSHILAT 19-36
Mudah mudahan ayat
Qur’an yang dibacakan oleh Imam terkemuka di dunia saat ini, seperti
terlihat pada video diatas bisa menggetarkan hati para pembaca, sehinga
kita bisa merasakan betapa dahsyatnya Al Qur’an yang diturunkan Allah
kepada kita semua.
Keutamaan menangis karena Allah
Banyak
sekali ayat Qur’an yang menerangkan tentang keutamaan menangis karena
Allah , antara lain surat Almaidah ayat 83,surat Al Israak 107-108, dan
surat Maryam ayat 58 seperti dituliskan pada awal tulisan ini. Dalam
beberapa hadist juga banyak disebutkan tentang keutamaan menangis
karena alah ini , antara lain seperri yang disamapaikan berikut dibawah
ini.
Ibnu
Abbas berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda”Dua mata yang
tidak bisa disentuh api neraka adalah mata yang menangis dikeheningan
malam karena takut pada Allah, dan mata yang berjaga dimalam hari karena
membela agama allah (HR Turmudzi dan abu Naim)
Abu
Hurairah ra berkata, “Rasulullah saw bersabda, tidaklah masuk neraka
orang yang menangis karena Allah hingga air susu kembali keteteknya, dan
tidaklah berkumpul debu dijalan Allah dan asap api neraka dilubang
seorang hamba selamanya (HR Turmudzi)
Abu
Hasan berkata”Jibril turun kepada Nabi yang disisinya ada seorang laki
laki yang sedang menangis. Jibril bertanya kepada Nabi”Siapa nini?”.
Nabi menjawab”Ia adalah si Fulan”. Kemudiahn Jiobril
berkata”Sesungguhnya kami menimbang semua amal amal anak Adam, kecuali
tangisan. Sesungguhnya allah memadamkan lautan api neraka jahanam dengan
setetes air mata”.
Anas
bin Malik berkata “Rasulullah saw bersabda, barangsiapa menghingat
Allah lalu kedua matanya mengalirkan air mata karena takut pada Allah,
sampai air matanya tertumpah kebumi, maka ia tidak akan disiksa pada
hari kiamat” (HR al hakim)
Ibnu
Mas’ud berkata “Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, Tidak ada seorang
mukminpun yang mengalir air matanya sekalipun sebesar kepala lalat
karena takut kepada Allah Ta’ala, ke mudian membasahi bagian wajahnya,
melainkan Allah mengharamkannya dari neraka”. Aku berkata “Karena itulah
jika Muhammad ibnu al Munkadar menangis , dia usapkan wajah dan
jenggotnya dengan air natanya seraya berkata”telah sampai padaku
sesungguhnya neraka tidak akan memakan bagian yang disentuh air mata”
Abi
al Jild berkata , “Aku membaca permasalahan Daud, dia berkata:”Tuhanku,
apakah balasan orang yang menangis karena takut kepadaMu , hingga
airmatanya mengalir pada kedua pipinya?”. Allah berkata:” Balasannya
adalah aku haramkan wajahnya dari bara neraka, dan Aku akan
melindunginya pada hari yang menankutkan”.
Abdullah
bin Amru bin Ash berkata,” Menangislah! Jika tidak bisa maka berpura
puralah menangis. Kalau kalian mengetahui ilmu, niscaya kalian akan
melakukan shalat hingga punggung kalian retak, dan kalian menangis
hingga suara kaalian putus”. Ia juga berkata” Menagis karena Allah lebih
aku cintai daripada bersedekah 1000 dinar” .
Al
Hasan berkata “Telah sampai kepada kami, sesungguh nya orang yang
menangis karena takut pada Allah, maka tidaklah menetes air matanya ke bumi
hingga ia dibebaskan dari api neraka. Kalaulah seseorang menangis
ditengah masyarakat , maka masyarakat tersebut akan mendapatkan rahmat
karena tangisannya. Tidak ada sesuatup[un melainkan ada timbangannya
(diakhirat) kecuali tangisan. Sesungguhnya tangisan karena Allah
tidaklah ditimbang
Abu Hurairah ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada
suatu hari dimana tidak ada suatu naunganpun selain naungan-Nya: 1.
Pemimpin yang adil, 2. pemuda yang tumbuh dalam suasana menghamba kepada
Allah, 3. Laki laki yang hatinya selalu terkait dengan masjid, 4. Dua
laki laki yang saling mencintai karena Allah, 5. Orang yang bertemu
dan berpisah hanya karena Allah semata , 6. Laki laki yang dipanggil
untuk berbuat zinah oleh seorang perempuan yang mempunyai pangkat
(bangsawan) serta kecantikan, lalu ia berkata “sesungguhnya aku takut
pada Allah”. 7. Laki laki yang ingat pada Allah ketika sendirian lalu
airmatanya mengalir karena menangis” (HR Bukhari dan Muslim)
Menangis dengan tadabbur al- Qur’an
Salah
satu cara untuk memancing tangis ketika membaca atau mendengar al
Qur’an adalah dengan cara mentadabburi ayat ayat Qur’an tersebut.
Tadabbur Qur’an adalah salah satu cara untuk menghunjamkan ayat Qur’an
kedalam hati , hingga hati dan seluruh tubuh bergetar karena kedahsyatan
Al Qur’an tersebut.
Tadabbur
Qur’an dilakukan dengan merenung dan berdialogh dengan Allah sekitar
ayat yang dibaca itu. Rasulullah biasa melakukan hal tersebut sebagai
disebutkan dalam hadist riwayat Muslim
“Nabi
Muhammad saw membaca al Qur’an dengan cara beruntut, jika beliau
membaca ayat yang isinya tasbih, maka beliau membaca tasbih. Jika
membaca ayat yang isinya pertanyaan , maka beliau bertanya, dan jika
membaca ayat yang menyeru untuk minta perlindungan , maka beliau meminta
pewrlindungan” (HR Muslim)
Membaca
Qur’an tanpa mengerti maknanya biasanya hanya sampai ditelinga saja,
lantunan ayat Qur’an hanya terdengar ditelinga bagaikan suara angin atau
musik saja tanpa dimengerti dan dipahami makna ayat yang didengar itu.
Bagi orang ajam (non Arab) ayat tersebut baru dimengerti dan sampai
kepada fikirannya setelah diterjemahkan kedalam bahasa ibunya . Setelah
ditadabburi dan dihayati secara mendalam barulah ayat qur’an itu
menghunjam kedalam hatinya , hingga memancing tangisan dari orang yang bersangkutan.
Kedahsyatan al Qur’an menggetarkan hati dan seluruh tubuhnya sebagaimana disebutkan dalam surat az zumar ayat 23:
23.
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang
serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya
kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang
kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah,
dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang
pemimpinpun.(Az Zumar 23)
Allah memerintahkan kita untuk mentadabburi ayat Qur’an sebagaimana disebutkan dalam surat Muhammad ayat 24
24. Maka apakah mereka tidak memperhatikan (mentadabburi) Al Quran ataukah hati mereka terkunci? (Muhammad 24)
Tadabbur
Qur’an adalah cara memahami al-Qur’an dengan hati, bukan dengan akal
atau fikiran. Ayat yang dibaca dirasakan dengan hati. Berbeda dengan
mengkaji atau memahami al-qur’an dengan akal dan fikiran. Pada proses
mengkaji al-qur’an dengan akal dan fikiran , pemahaman al- quran baru
bisa masuk kedalam hati setelah
melalui berbagai argumen dan pemikiran. Pada Tadabbur Qur’an perasaan
hati lebih diutamakan, sehingga Al – Qur’an betul betul menghunjam
kedalam hati tanpa melaui prose berfikir yang pelik.
Selama
ini kita lebih banyak mendengarkan kajian al-Qur’an melalui ceramah di
radio, televisi atau secara langsung dari penceramah . Ayat Qur’an yang
disampaikan diterjemahkan kemudian dibahas dan dijelaskan oleh para
penceramah tersebut. Al – Qur’an baru dipahami oleh hati setelah melalui
proses berfikir yang memakan
waktu cukup lama. Tadabbur Qur’an dengan menghayati Qur’an langsung
kedalam hati belum banyak dilaksanakan orang. Sehingga ini masih cukup
asing bagi kita.
Proses masuknya al-Qur’an kedalam hati melalui tadabbur qur’an dapat disaksikan pada video berikut dibawah ini.
PROSES MASUKNYA AL QUR’AN KEDALAM HATI
DENGAN TADABBUR QUR’AN
Khamis, 14 Julai 2011
DOA YANG BAIK UNTUK DIAMALKAN BAGI MENGATASI MASALAH JIWA KOSONG
Masalah yang dihadapi oleh mereka yang jiwanya kosong boleh membawa kepada kekufuran. Yang dikerjakan dan diusahakannya hanyalah mengumpul harta dan hidup mewah. Apabila lupa itu dibiar berlarutan tanpa cuba diatasi, ia akan membawa kepada kufur akan nikmat Allah, lalu ia akan lupa diri, hilang kebahagiaan atau mudah sakit jiwa (GILA).
Apabila jiwa
kosong dari iman, lalu ia terjun ke dalam perjuangan hidup untuk
memiliki kekuasaan dan ia gagal, maka mudah saja ia terkena gangguan
jiwa dan menjadi gila. Seorang Muslim yang tidak memiliki iman yang
kuat, mudah terkena penyakit itu. Dalam kesibukan kita lupa kepada Allah SWT lalu Allah SWT pun melupakan kita.
Jika hasratnya
tidak tercapai maka ada yang mengambil jalan pintas dengan menamatkan
riwayat, bunuh diri. Mereka yang bunuh diri adalah diantara imannya
kurang kerana jiwa mereka itu kosong.
Apakah jenis-jenis penyakit jiwa?
Terdapat
beberapa jenis penyakit jiwa dengan kelangsungan masing-masing. Ada yang
boleh sembuh seperti sediakala dan ada yang memerlukan rawatan
sepanjang hayat.
1. Kegelisahan (Neurosis)
Rasa mudah naik
darah, tidak boleh menumpukan perhatian, tidak dapat tidur, merasa
takut atau fobia, resah, gentar, sejuk tangan dan gejala-gejala badan
yang lain.
2. Penyakit kepiluan (Depression)
Kadangkala kita
merasa sedih, tidak berminat dalam aktiviti-aktiviti biasa, merasa
lemah, sukar tidur dan tidak lalu makan, menangis tanpa sebab dan
mungkin menyimpan rasa hendak bunuh diri terutama apabila mengalami
kegagalan yang teruk atau kehilangan (misalnya kematian orang yang
disayangi).
Jika ini berlaku keterlaluan atau muncul tanpa sebab dan memberi kesan terhadap kefungsian harian kita, kita memerlukan bantuan.
3. Psikosis
Ini merupakan
yang paling teruk. Walaubagaimanapun ianya jarang berlaku jika
dibandingkan dengan jenis-jenis penyakit jiwa yang lain. Dalam kes ini,
pesakit hilang perhubungan dengan alam nyata dan hidup di dalam alamnya
yang tersendiri serta berkelakuan ganjil. Misalnya, dia mungkin
mempunyai kepercayaan-kepercayaan yang tidak berasas, mendengar
suara-suara yang tidak wujud, bersikap mundur atau bertutur tidak
menentu. Biasanya pesakit tidak sedar bahawa dia sakit dan tidak mungkin
mencari bantuan secara persendirian.
Jika terasa
diri sudah malas dan segan nak bersolat dan mula meringankankan solat
serta susah hati diatas sesuatu perkara yang menggangu fikiran bacalah
doa-doa ini selalu. Semuga jiwa menjadi tenang semula dan diberi
ketenangan dalam mengharungi kehidupan ini yang penuh cabaran. Kaya
harta tetapi jiwa kosong tiada gunanya.
Dua doa
inilah sebahagian dari doa yang selalu dibaca selepas solat. Yang belum
membaca lagi doa ini jadikan amalan selepas solat.
1. Doa Rahmat Dan Petunjuk Allah.
"RABBANAA AATINAA MIN LADUNKA RAHMATAN WAHAYYI' LANAA MIN AMRINAA RASYADAA"
Maksudnya:
"Wahai
Tuhan kami! Kurniakanlah kami rahmat dari sisiMu dan berilah
kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama
kami." (Surah Al-Kahfi: Ayat 10)
2. Doa pagi dan petang.
Rasulullah SAW
menyuruh umatnya agar mengamalkan doa pagi dan petang bagi mengatasi
masalah jiwa, antaranya seperti diriwayatkan oleh Abu Daud, daripada Abu
Sa’id al-Khudri r.a iaitu:
“Allahumma
inni a’uzubika minal hammi walhazan. Wa’a’uzubika minal ‘ajzi wal kasal
wa’a’uzubika minal jubni wal bukhli, wa ‘a’uzubika min ghalabatid daini
waqahrir rijaal
Maksudnya:
"Ya
Allah aku berlindung kepada-Mu daripada rundungan sedih dan duka. Aku
berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas. Aku berlindung
kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kedekut. Aku berlindung kepada-Mu
dari beban hutang dan penindasan orang”.
Wasallam.
nota:
Kepada yang
selalu komen negatif tentang blog ini, elok juga amalkan doa-doa ini
supaya jiwa kosong itu tidak dipenuhi hasad dengki serta hati dan jiwa
yang sakit. Semuga diberi hidayah dan banyak beristighfar.
Manfaat Menangis Untuk Kesehatan
Manusia menangis karena alasan yang berbeda dan berdasarkan emosi
yang berbeda, bisa karena rasa sakit, sedih, kehilangan, frustrasi, atau
ketakutan. Di sisi lain, air mata juga bisa memberikan manfaat dalam
menjaga kesehatan seseorang.
“Air mata hanya salah satu dari banyak keajaiban yang bekerja dengan baik sehingga kita bisa mengeluarkanya setiap hari,” kata Dr Gerald R. Bergman, profesor di Medical University of Ohio dan instruktur di Divisi Seni & Ilmu Pengetahuan Northwest State Community College di Archbold, Ohio.
Terlepas dari emosi dan alasan yang mendasari, menangis sering membuat orang merasa lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa 88,8 % orang merasa lebih baik setelah menangis, dan hanya 8,4 % merasa lebih buruk.
Seperti dilansir New York Times, berikut adalah manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari menangis.
1. Membantu Melihat
Fungsi dasar air mata adalah memungkinkan manusia untuk melihat. Air mata tidak hanya melumasi bola mata dan kelopak mata, tapi juga mencegahnya agar tidak kekeringan. Jika tidak dilumasi dengan baik, maka mata tidak dapat melihat.
2. Membunuh Bakteri
Air mata sebeanranya adalah zat antibakteri dan antivirus yang bekerja melawan semua kuman dari tempat-tempat yang dikunjungi. Air mata mengandung lisozim, cairan anti kuman yang dapat membunuh 90 – 95 % bakteri hanya dalam 5-10 menit.
3. Menyingkirkan Racun
Ahli biokimia bernama William Frey telah meneliti air mata dan menemukan bahwa air mata yang terbentuk ketika mengalami kesedihan lebih beracun dari air mata yang terkena debu atau iritasi. Ternyata, air mata tersebut mengeluarkan racun dari tubuh yang terbentuk karena stres.
4. Meningkatkan Suasana Hati
Terlalu banyak kadar zat mangan (Mn) dapat menyebabkan hal-hal buruk seperti: kecemasan, kegelisahan, lekas marah, kelelahan, agresi, gangguan emosional, dan seluruh perasaan negatif lainnya. Menangis menurunkan kadar mangan seseorang. Air mata yang keluar ketika sedih mengandung konsentrasi protein 24 % lebih tinggi dan dapat mengangkut molekul mangan yang beracun.
5. Menurunkan Stres
Air mata memiliki fungsi seperti keringat dalam berolahraga, maka menangis baik untuk meredakan stres. Air mata mengurangi beberapa bahan kimia yang muncul dalam tubuh karena stres seperti endorfin, leusin-enkaphalin, dan prolaktin. Tapi di satu sisi, air mata juga dapat meningkatkan tingkat stres dan memperparah penyakit yang diakibatkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan maag.
6. Menarik Simpati dan Mendekatkan Diri dengan Orang Lain
Air mata secara dramatis dapat mengubah pendangan seseorang dan menyatukan orang dengan cara yang tulus. Air mata dapat memecah dinding emosional dan hambatan mental dalam diri sendiri terhadap orang lain.
Dunia
yang semalamnya cerah, hari ini terasa gelap gelita, tiada cahaya,
tiada apa-apa. Kita teraba-raba, mencari tangan-tangan untuk berpaut,
mencari bahu-bahu untuk bersandar, mencari dinginnya embun nasihat buat
menyejukkan hati, saljunya madah kata pemujuk jiwa yang bisa
mengembalikan kelamnya hidup kita,kita tercari2 ketenangan,tiada tangan2
untuk kita berpaut,hati merintih sayu,hati perit pedih,air mata yang
hampir kering...Hati inginkan ketenangan....Ingatlah,Allah ada
bersama,merintihlah padaNYa,mengadulah sepuas2nya,dan menangislah Allah
Maha Mendengar.Hanya dia yang Maha Mendengar...
"Ketahuilah bahawa penyakit hati itu lebih teruk berbanding penyakit fizikal kerana penyakit fizikal hanya dideritai di dunia tetapi andai penyakit hati yang dihidapi kemelaratannya bukan takat di dunia tetapi bakal dibawa ke akhirat kelak"
Sungguh ajaib makhluk ciptaan Tuhan bernama manusia.
Ada banyak sekali fenomena kehidupan yang sering kita jumpai dalam hidup
keseharian, yang ternyata merupakan mekanisme penjagaan kehidupan itu
sendiri. Salah satu contoh sederhana adalah menangis. Mungkin saja
dengan bahasa perasaan kita bisa mengatakan, “binatang itu menangis”,
atau “pohon itu menangis”, atau “alam sedang menangis”, dan seterusnya.
Akan tetapi menangis yang dilakukan oleh manusia sangat spesifik. Dia bukan hanya aktivitas fisik “mengeluarkan air mata”, namun lebih dalam dari itu. Untuk bisa menangis, kita memerlukan “sebab” atau suasana tertentu, yang secara alami direspon oleh tubuh dengan menangis. Kadang peristiwa menangis terjadi secara spontan, namun bisa juga menangis karena “dikondisikan untuk menangis”. Bisa dikondisikan oleh orang lain, atau dikondisikan oleh diri sendiri agar bisa menangis. Namun, apapun prosesnya, menangis tetap saja memerlukan situasi dan kondisi yang khas.
Saya ingin membagi dengan sangat sederhana peristiwa menangis yang dialami oleh manusia dalam kehidupannya.
1. Tangis Keimanan
Dalam sejarah Islam kita mengenal kisah orang-orang salih yang mudah menangis saat membaca ayat-ayat Al Qur’an, atau saat mendengar ayat-ayat Al Qur’an dilantunkan. Para sahabat Nabi mudah sekali mencucurkan air mata saat mendengar ayat-ayat yang berisi ancaman siksa neraka, karena mereka sangat takut siksa. Di zaman sekarang, kita bisa menyaksikan para Imam Masjid yang menangis saat membaca ayat-ayat Al Qur’an dalam shalat berjamaah, dan diikuti oleh tangis para jama’ah.
Perhatikan para imam besar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi seperti Syaikh Abdurrahman As Sudais, Syaikh Al Hushari, Syaikh Khalid Al Ghamidi, Syaikh Masyari Al Rasyid Al ‘Afasi, Syaikh Sa’ud Asy Syuraim, Syaikh Yasir Ad Dausiri, dan imam-imam besar lainnya, sangat mudah tersentuh hati mereka hingga menangis saat menjadi imam shalat berjama’ah. Menangis bersama dalam suasana shalat yang khusyu’ ini, tidaklah dibuat-buat atau direkayasa, namun suasana dan kejadiannya sangat alami.
Ternyata menangis merupakan salah satu pertanda bahwa hati kita masih hidup dan sehat. Hati kita masih lembut dan mudah tersentuh oleh kebenaran. Menangis karena mengingat akhirat adalah bagian dari karakter orang beriman, karena sangat ingin mendapatkan ridha dan surga Allah, dan sangat ingin terjauhkan dari murka dan siksa-Nya. Menangis karena mengingat dosa yang telah dilakukan. Menangis karena merasa masih sedikitnya amal yang dikerjakan. Menangis dalam konteks seperti ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan keimanan.
2. Tangis Kemanusiaan
Ada pula peristiwa menangis karena sebab-sebab kemanusiaan. Misalnya menangis karena mendengar berita yang sangat menyedihkan, menangis karena kehilangan orang yang sangat dicintai, menangis karena mengalami musibah yang sangat berat, dan lain sebagainya. Menangis dalam konteks seperti ini terjadinya secara spontan dan sangat alami, tidak bisa direkayasa.
Saya sangat sering menangis saat musibah tsunami melanda Aceh 26 Desember 2004. Hari-hari setelah itu media massa memberitakan dahsyatnya tsunami di Aceh. Saya merasakan kesedihan yang luar biasa, dan merasa tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Saat datang sebagai relawan, sayapun menangis melihat sisa-sisa hebatnya bencana tsunami. Dan saya kembali menangis saat memasuki Museum Tsunami Aceh tahun 2010 kemarin.
Dalam setiap peristiwa musibah, kita sangat banyak menemukan orang menangis. Saat gempa melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006, pemandangan orang menangis sangat mudah didapatkan. Saat bencana meletusnya Merapi tahun 2010, kita juga banyak melihat para korban yang menangis. Ini adalah peristiwa yang sangat manusiawi, dimana menangis sebagai ekspresi ketidakberdayaan diri menghadapi musibah yang datang bertubi-tubi.
3. Tangis Kejiwaan
Ada pula peristiwa menangis yang terjadi sebagai bentuk ungkapan rasa kejiwaan, ungkapan kegelisahan, ungkapan suasana emosi yang tengah dialami. Kita bisa menangis karena tengah menghadapi beban masalah yang menghimpit jiwa, serasa menyesakkan dada, dan belum menemukan jalan keluarnya. Kita bisa menangis karena mendapatkan tekanan perasaan yang sangat berat, dan ingin mencurahkan emosi.
“Menangis adalah pelepasan emosi yang paling tepat saat kita tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata,” kata Dr Simon Moore, psikolog dari London Metropolitan University. Hal ini menandakan bahwa saat manusia mendapatkan tekanan kejiwaan yang berat, menangis adalah salah satu cara meredakan tekanan dan ketegangan jiwa. Setelah menangis, hati menjadi lapang, perasaan lebih lega, walaupun masalah tidak bisa selesai dengan menangis.
Menurut Profesor William Frey dari Amerika Serikat, air mata yang dikeluarkan saat kita sedang emosional mengandung hormon endorphin yang membuat perasaan lebih lega. Inilah yang saya maksud sebagai Tangis Kejiwaan, sebuah “ritual” menangis yang diperlukan oleh manusia dalam rangka melepaskan ketegangan kejiwaan. Menangis dalam rangka untuk mengurangi beban masalah, meredakan tekanan kejiwaan, dan pelepasan beban yang tengah menghimpit. Secara psikologi, tangisan seperti ini sangat bermanfaat untuk kesehatan jiwa.
Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Amerika Serikat menyebutkan, 9 dari 10 orang mengaku merasa lebih lega setelah menangis. Bahkan, para ahli juga percaya kalau menangis bisa menyembuhkan sakit dan meningkatkan kadar hormon adrenalin.
4. Tangis Perasaan
Konon, kaum perempuan lebih mudah dan lebih banyak menangis dibandingkan kaum laki-laki. Hal ini karena rata-rata kaum perempuan lebih banyak menggunakan perasaan dalam berinteraksi dengan masalah dibandingkan dengan laki-laki. Menurut sebuah penelitian di dunia Barat, perempuan menangis sekitar 47 (empatpuluh tujuh) kali dalam setahun, sedangkan laki-laki hanya 7 (tujuh) kali saja. Tingginya hormon prolaktin dalam tubuh wanita diduga jadi penyebabnya.
Bagi rata-rata kaum perempuan, menangis adalah bahasa perasaan. Kaum perempuan tidak memerlukan sebab-sebab yang masuk akal untuk menangis. Inilah yang saya maksud sebagai Tangis Perasaan, sebuah tangis yang muncul sebagai ekspresi dari bahasa perasaan. Dalam kehidupan rumah tangga, saat isteri menangis, yang harus dilakukan suami adalah mendekat dan memeluknya dengan penuh kasih sayang serta kelembutan. Karena isteri menangis sebagai sebuah bentuk komunikasi, ada pesan nonverbal yang ingin disampaikan lewat tangis itu.
Laki-laki juga bisa menangis dalam konteks ini, hanya saja biasanya lebih jarang dibanding dengan perempuan. Ketika ada suatu kondisi perasaan tertentu yang ingin dikomunikasikan kepada pasangannya, namun tidak menemukan kata-kata yang tepat untuk mewakilinya, maka menangis adalah wahana penyampaian pesan yang cukup efektif. Pesan yang tersampaikan bisa jadi “engkau benar-benar tidak mengerti perasaanku”, atau “aku ingin lebih engkau perhatikan”, atau “engkau terlalu jauh dan menjaga jarak dariku”, atau “sesibuk itukah dirimu sehingga tidak sempat memanjakan aku?”
5. Tangis Kebahagiaan
Menangis tidak mesti disebabkan karena kesedihan. Menangis bisa terjadi karena ungkapan kebahagiaan dan kepuasan. Seorang siswa yang belajar keras dan berusaha bersungguh-sungguh untuk bisa lulus Ujian Nasional, bisa menangis saat mengetahui dirinya mendapatkan nilai tertinggi di sekolahnya. Ia merasa bahagia dan bangga, karena usaha yang dilakukan selama ini ada hasilnya dan tidak sia-sia.
Seorang atlet yang tengah mengikuti perlombaan dunia, bisa menangis saat dirinya menjadi juara pertama, dan namanya mengharumkan nama bangsa. Seorang calon kepala daerah bisa menangis saat dirinya dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan umum kepala daerah. Ia merasa bangga dan bahagia berhasil memenangkan pertempuran politik yang sangat melelahkan dan menegangkan. Pengantin baru bisa menangis bahagia setelah selesai akad nikah, karena mendapatkan jodoh sesuai keinginannya.
Ya, siapapun orang yang mengalami kebahagiaan dan kebanggaan, bisa menangis karena terharu, sebagai ungkapan jiwa yang mengalami antiklimaks setelah melakukan perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan.
6. Tangis Kerinduan
Suatu saat anda bepergian lama sekali meninggalkan keluarga, meninggalkan saudara, meninggalkan kampung halaman tercinta. Anda bekerja di negeri orang, jauh dari sanak saudara. Selama di perantauan, anda hanya bisa berkirim kabar melalui sms atau telepon, sesekali mengirim surat dengan email. Kendati teknologi memungkinkan anda berbicara menggunakan sarana teleconference yang menyebabkan anda bisa saling melihat dengan keluarga, namun hal itu tidak bisa mengobati kerinduan anda.
Ada titik puncak kerinduan yang tidak bisa anda hindari. Di titik itu anda menangis. Sangat rindu, sangat ingin ketemu, sangat ingin segera pulang. Ingin ketemu suami atau isteri, ingin berjumpa anak-anak, ingin melihat rumah dan kampung halaman. Perasaan rindu sudah tidak tertahankan, sementara anda belum bisa pulang. Anda masih terikat kontrak yang harus diselesaikan. Menghitung waktu, rasanya tak ada ujung, waktu bergerak sangat lambat. Anda ingin berlari ke masa depan, melampaui batas kontrak yang telah anda janjikan.
Bagi anda yang lama berada di luar negeri, ada titik rindu ingin melihat tanah air. Anda bisa menangis karena mendengar lagu Indonesia Raya dinyanyikan di negeri orang. Padahal selama tinggal di Indonesia, tidak pernah menangis mendengar lagu itu dikumandangkan. Inilah tangis kerinduan, tangis yang muncul karena perasaan rindu menggebu, perasaan kangen yang mendalam.
7. Tangis Kesehatan
Secara umum, semua jenis tangis bisa mendatangkan manfaat kesehatan. Cairan yang keluar dari mata saat menangis dapat mencegah dehidrasi pada membran mata. Dehidrasi pada membran mata ini potensial membuat penglihatan menjadi kabur. Dengan menangis, mata akan terhindarkan dari dehidrasi, sehingga kesehatan penglihatan tetap terjaga karena aliran air mata tersebut. Dengan demikian, menangis bisa menjadi bagian dari terapi kesehatan.
Air mata juga berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90 – 95 % bakteri hanya dalam waktu 5 menit. Setiap hari tubuh kita berinteraksi dengan banyak sekali bakteri. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, perlatan rumah tangga, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri. Dengan menangis, air mata akan membunuh berbagai bakteri tersebut secara alami, tanpa harus menggunakan obat tetes mata.
Masih banyak sekali sisi menangis. Misalnya ada orang menangis karena tertawa terbahak-bahak. Menangisnya karena tertawa, aneh ya ? Yang seperti ini tidak saya masukkan dalam tulisan ini, karena itu menangis “palsu”. Ya, ia tidak ingin menangis, namun keluar air mata. Ia sangat senang dan enjoy, bahkan tertawa-tawa. Namun tidak sengaja keluar air mata justru karena banyaknya tertawa.
Anda tidak perlu menangis karena membaca tulisan ini, namun anda perlu menangis jika ternyata sudah lama sekali anda tidak menangis. Jaga keimanan anda, jaga kesehatan jiwa anda, jaga keseimbangan perasaan anda, jaga suasana kejiwaan anda, dengan menangis. Tumpahkan kerinduan anda, curahkan beban perasaan anda, dengan menangis. Jangan malu menangis, karena menangis itu pertanda iman, menangis itu tanda kemanusiaan, dan menangis itu menyehatkan.
“Air mata hanya salah satu dari banyak keajaiban yang bekerja dengan baik sehingga kita bisa mengeluarkanya setiap hari,” kata Dr Gerald R. Bergman, profesor di Medical University of Ohio dan instruktur di Divisi Seni & Ilmu Pengetahuan Northwest State Community College di Archbold, Ohio.
Terlepas dari emosi dan alasan yang mendasari, menangis sering membuat orang merasa lebih baik. Penelitian menunjukkan bahwa 88,8 % orang merasa lebih baik setelah menangis, dan hanya 8,4 % merasa lebih buruk.
Seperti dilansir New York Times, berikut adalah manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari menangis.
1. Membantu Melihat
Fungsi dasar air mata adalah memungkinkan manusia untuk melihat. Air mata tidak hanya melumasi bola mata dan kelopak mata, tapi juga mencegahnya agar tidak kekeringan. Jika tidak dilumasi dengan baik, maka mata tidak dapat melihat.
2. Membunuh Bakteri
Air mata sebeanranya adalah zat antibakteri dan antivirus yang bekerja melawan semua kuman dari tempat-tempat yang dikunjungi. Air mata mengandung lisozim, cairan anti kuman yang dapat membunuh 90 – 95 % bakteri hanya dalam 5-10 menit.
3. Menyingkirkan Racun
Ahli biokimia bernama William Frey telah meneliti air mata dan menemukan bahwa air mata yang terbentuk ketika mengalami kesedihan lebih beracun dari air mata yang terkena debu atau iritasi. Ternyata, air mata tersebut mengeluarkan racun dari tubuh yang terbentuk karena stres.
4. Meningkatkan Suasana Hati
Terlalu banyak kadar zat mangan (Mn) dapat menyebabkan hal-hal buruk seperti: kecemasan, kegelisahan, lekas marah, kelelahan, agresi, gangguan emosional, dan seluruh perasaan negatif lainnya. Menangis menurunkan kadar mangan seseorang. Air mata yang keluar ketika sedih mengandung konsentrasi protein 24 % lebih tinggi dan dapat mengangkut molekul mangan yang beracun.
5. Menurunkan Stres
Air mata memiliki fungsi seperti keringat dalam berolahraga, maka menangis baik untuk meredakan stres. Air mata mengurangi beberapa bahan kimia yang muncul dalam tubuh karena stres seperti endorfin, leusin-enkaphalin, dan prolaktin. Tapi di satu sisi, air mata juga dapat meningkatkan tingkat stres dan memperparah penyakit yang diakibatkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan maag.
6. Menarik Simpati dan Mendekatkan Diri dengan Orang Lain
Air mata secara dramatis dapat mengubah pendangan seseorang dan menyatukan orang dengan cara yang tulus. Air mata dapat memecah dinding emosional dan hambatan mental dalam diri sendiri terhadap orang lain.
Cara Mengatasi Tekanan Perasaan
Hari ini admin nak berkongsi tips mudah yang boleh diamalkan untuk mengatasi tekanan dengan bijak antaranya ialah..
1. Bawa-bawalah bertenang
Bila kita menyarankan seseorang supaya
bertenang apabila dia marah, sedih dan sebagainya, pernahkah kita
terfikir untuk mengajak atau mengajar cara-cara untuk memenangkan diri?
Apa yang selalu saya praktikkan bila saya mahu bertenang menenangkan
diri sendiri, saya akan tarik nafas dalam-dalam sekitar 7-9 saat, dan
lepaskan perlahan-lahan juga sekitar 7-9 saat. Bagi yang beragama Islam,
anda digalakkan beristighfar.
2. Biasakan diri berada dalam keadaan berwuduk
Jiwa kita akan menjadi tenang jika
membiasakan diri mengambil wuduk sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang
susah akan menjadi senang dan mudah diselesaikan. Para pelajar
misalnya, disarankan agar membiasakan diri mengambil wuduk sebelum
mengulang kaji pelajaran agar apa yang dibaca akan mudah diingati.
3. Membaca al-Quran, zikir dan selawat
Ganjaran yang besar akan diberikan Allah
bagi sesiapa yang membaca al-Quran walaupun satu ayat. Waktu yang sesuai
bagi kita untuk membaca al-Quran ialah selepas solat lima waktu dan
waktu-waktu lain seperti ketika berehat dan sebelum tidur. Oleh itu,
jadikanlah al-Quran sebagai teman paling akrab pada sepanjang waktu.
Sesungguhnya ayat Al-Quran adalah penenang jiwa yang paling mujarab.
Anda juga boleh meluaskan pembacaan anda
kepada buku-buku ilmiah yang lain seperti buku-buku berkaitan agama,
motivasi dan sebagainya untuk menghilangkan kesepian atau kesedihan.
Ramai orang rekomen baca buku “Jangan Bersedih”,
Anda juga boleh mengurangkan tekanan
perasaan dengan berzikir dan berselawat agar hati sentiasa tenang dan
tidak gusar. Kita perlu yakin bahawa walau bagaimana hebat tekanan yang
kita alami, pertolongan Allah SWT tetap ada kerana selepas kesempitan
pasti ada kelegaan dan selepas kepayahan pasti ada kesenangan.
4. Cintai diri sendiri
“Cintailah diri kamu sendiri sebelum kamu
mencintai diri orang lain.” Jelas daripada maksud sepotong hadis ini,
kita dapat memahami bahawa kita perlu mencintai diri sendiri terlebih
dahulu berbanding orang lain. Diri kita yang selama ini masih pada tahap
lama dalam pekerjaan perlu dipertingkatkan dengan cara yang dinyatakan
di atas. Kita perlu memulakan kehidupan kita dengan ceria dan penuh dengan senyuman.
5. Banyakkan solat sunat
Sebagai makhluk paling mulia di sisi
Allah, kita dituntut membanyakkan amal ibadat kita sehari-hari.
Antaranya, dengan mendirikan solat sunat. Solat sunat dhuha, solat sunat
hajat, solat sunat taubat, solat sunat tasbih, solat sunat tahajud dan
sebagainya adalah antara pelbagai solat sunat yang terdapat dalam
Islam. Kita bangun pada sepertiga malam dan mendirikan solat-solat sunat
tersebut agar beroleh ketenangan dan kekuatan daripada Allah.
6. Selalu berdoa kepada Allah SWT
Allah telah berpesan iaitu jangan
menyembah selain daripada-Nya. Ini bererti kita dituntut berdoa hanya
kepada Allah yang Maha Esa dan dilakukan secara berterusan. Waktu-waktu
mustajab berdoa adalah pada malam Jumaat, tengah malam, pagi sebelum
waktu Subuh, malam hari raya, ketika waktu azan dan iqamah. Insya-Allah,
Allah akan memakbulkan doa setiap hamba-Nya yang benar-benar ikhlas.
Namun, kita perlulah sedar bahawa sebarang rezeki tidak akan datang
bergolek sekiranya tanpa usaha yang bersungguh-sungguh. Maka kita
perlulah berusaha supaya mencapai sesuatu di samping berdoa hanya kepada
Allah yang Esa.
7. Bersangka baik dengan Allah SWT
Kita sebagai manusia biasanya tidak akan
terlepas daripada berhadapan dengan ujian dalam hidup. Semuanya itu
adalah ujian daripada Allah bertujuan menguji keimanan kita sebagai
hamba-Nya. Oleh itu, kita mestilah bersangka baik dengan Allah dan
janganlah menyalahkan takdir-Nya jika terjadi sesuatu ke atas diri kita.
Kita juga mesti percaya bahawa tentu ada hikmah di sebalik kejadian
itu.
8. Mengurus masa dengan baik
Usahlah bersikap tamak untuk menghabiskan
semua kerja dalam satu masa. Cuba patuhi waktu pejabat dan jangan
terselalu membuat kerja lebih masa kerana setiap kita ada hak-hak yang
perlu kita tunaikan. Belajarlah cara kemahiran pengurusan diri dan masa,
seperti menetapkan keutamaan.
9. Berhubung dengan keluarga, rakan-rakan dan jangan bersendirian
Syaitan selalunya menyerang manusia yang suka bersendirian. Satu hadis daripada Usamah bin Syuraik menyatakan bahawa beliau telah mendengar Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Tangan Allah berserta jemaah. Maka apabila bersendirian seseorang itu daripada jemaah, syaitan-syaitan akan menyambarnya, seumpama serigala menyambar kambing daripada kumpulannya.” . Sesungguhnya serigala hanya membaham kambing yang memencilkan dirinya dari kumpulan yang besar. Itu perumpamaan dari Baginda SAW mengenai peranan syaitan ke atas manusia. Jadi, ke mana sahaja seseorang itu pergi, dia harus mencari tiga perkara iaitu jamaah, orang ramai dan masjid.
Syaitan selalunya menyerang manusia yang suka bersendirian. Satu hadis daripada Usamah bin Syuraik menyatakan bahawa beliau telah mendengar Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Tangan Allah berserta jemaah. Maka apabila bersendirian seseorang itu daripada jemaah, syaitan-syaitan akan menyambarnya, seumpama serigala menyambar kambing daripada kumpulannya.” . Sesungguhnya serigala hanya membaham kambing yang memencilkan dirinya dari kumpulan yang besar. Itu perumpamaan dari Baginda SAW mengenai peranan syaitan ke atas manusia. Jadi, ke mana sahaja seseorang itu pergi, dia harus mencari tiga perkara iaitu jamaah, orang ramai dan masjid.
Berbicaralah dengan mereka yang boleh
anda dipercayai atau hubungi sesiapa sahaja yang anda kenali. Cuba
luahkan ekspresi tanpa limitasi, tidak kira sama ada waktu sedih mahupun
gembira, kongsikan perasaan anda dengan ahli keluarga atau rakan-rakan
yang anda rasa selesa dengannya. Bergaullah dengan orang-orang yang
bukan dalam kemurungan.
10. Lakukan aktiviti luar rumah atau aktiviti fizikal
Orang ramai selalu berkata bahawa badan
yang cerdas akan membentuk otak yang cergas. Segala tekanan sewaktu
belajar atau bekerja akan dilupakan apabila kita melakukan
aktiviti-aktiviti fizikal yang dapat menyihatkan tubuh badan seperti
bersukan atau berenang. Jangan duduk diam dan berkurung dalam bilik
sambil melayan lagu-lagu sedih yang menyayatkan jiwa hati, ini hanya
menambahkan sebak di dada.
Lakukan apa saja akitiviti kecergasan,
bersukan dapat menghasilkan hormon yang mampu melegakan tekanan
perasaan. Situasi akan menjadi lebih menggembirakan jika kita meluangkan
masa membawa keluarga pergi beriadah. Ikatan kekeluargaan juga akan
bertambah erat dan kukuh, Insya Allah.
11. Aktiviti bersama alam
Sentiasa memelihara hubungan dengan alam.
Anugerah alam ciptaan Allah SWT berupaya menenangkan, menyemai iman dan
penawar bagi manusia. Aktiviti berkebun, menanam dan menjaga pokok
bunga bukan sahaja menyihatkan malah membantu memupuk diri memelihara
alam. Anda juga menikmati ‘bird watching’, ‘nature walk’, berjalan di
tepi pantai sambil mengutip cengkerang untuk hiasan akuarium atau apa
saja berkaitan dengan aktiviti alam semulajadi yang cukup mendamaikan
bersama-sama ahli keluarga. Cuba gunakan keseluruhan deria untuk merasai
kehadiran Allah SWT.
12. Amal diet dengan disiplin yang kuat
Pengambilan makanan yang berlebihan dan
tidak seimbang juga merupakan salah satu faktor tekanan sewaktu bekerja.
Oleh itu, cara untuk mengurangkan tekanan adalah mengamalkan diet
dengan disiplin yang kuat. Diet yang tidak terkawal akan menyebabkan
kegemukan dan menimbulkan penyakit kronik yang lain seperti lemah
jantung, darah tinggi, kencing manis.
Jaga makan dan tidur berlebihan. Sayangi
badan anda, jangan mendera badan anda dengan tidur yang tidak mencukupi
atau makan makanan yang tidak berkhasiat.
13. Jangan malu untuk ketawa
Bilakah kali terakhir anda memegang
majalah Gila-Gila atau Gelihati? Anda boleh cubalah baca komik atau
menonton cerita-cerita yang kelakar yang mampu membuat anda ketawa atau tersenyum.
14. Menangis dengan sepuas hati
Jika anda jenis yang ‘tidak boleh’
gelak-ketawa sebab ‘terputus wayar’, maka cubalah menangis
sepuas-puasnya. Ia mampu membuang jauh-jauh perasaan yang gundah gelana.
Tekanan yang dihadapi sekiranya
melibatkan individu yang lain dapat diredakan melalui luahan hati kita
dengan menuliskan rasa ketidakpuasan hati kita itu dalam sehelai kertas.
Sikap cuba menyimpan perasaan tersebut dalam hati boleh menyebabkan
diri merana. “Luaran lain hati lain” ada sesetengah individu apabila
mereka mengalami sesuatu tekanan, mereka seolah-olah tidak menunjukkan
permasalahan mereka itu. Sebagai contoh, mereka akan sentiasa gembira
bila dilihat bersama rakan-rakan tetapi dalam hatinya hanya Allah yang Maha Mengetahui. Maka dengan itulah, menangis dilihat sebagai salah satu cara kita dapat mengurangkan tekanan yang dihadapi.
15. Hargai kebolehan diri sendiri
Kita perlu mempunyai satu sikap yang
dipanggil yakin diri. Apabila kita mempunyai keyakinan diri, maka kita
tidak akan mempunyai masalah untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang
disuruh oleh pihak lain sewaktu bekerja. Kita yakin bahawa kita boleh
melakukan kerja yang disuruh dengan mudah dan tiada sebarang masalah
yang dihadapi. Apa yang penting ialah, kita mesti menghargai kebolehan
diri sendiri dan memulakan hidup dengan lebih ceria.
16. Fokus kepada warna yang menenangkan
Kajian membuktikan bahawa warna memberi
kesan kepada perasaan kita. Warna merah terang, oren dan kuning
memberikan kita tenaga. Kombinasi warna merah dan kuning menyebabkan
darah kita berkitar dan menaikkan suhu badan. Biru dan hijau memberi
kesan menyejukkan dan menenangkan. Anda pasti boleh mengenalpasti warna
dengan cara anda sendiri untuk mengubah perasaan yang anda mahukan.
17. Cuba hidu aroma yang menenangkan
Minyak pati aromaterapi lavender amat
terkenal dengan aroma menenangkan. Anda boleh cuba hangatkan pati
aromaterapi lavender atau dapatkan saja bau -bauan yang di gemari.
18. Hindari bunyi bising
Bunyi boleh memberi kesan kepada perasaan
kita. Kita dilahirkan dengan perasaan yang tidak selesa kepada bunyi
bising. Kebisingan juga boleh memberi tekanan dalam diri. Ia juga boleh
menaikkan tekanan darah, mempercepatkan degupan jantung dan memberi
kesan psikologi yang lain. Walau bagaimanapun bukan semua bunyi memberi
kesan buruk. Muzik contohnya boleh memberi kesan yang baik kepada
perasaan dan kesihatan diri kita.
Menurut kajian dari Avram Goldstein,
muzik boleh menyebabkan otak mengeluarkan sejenis bahan penenang yang
dinamakan endorfin. Muzik juga boleh menimbulkan pelbagai variasi
perasaan. Justeru, jika anda rasa tertekan, dengarlah lagu-lagu
kegemaran anda. Semoga ia dapat membantu mengurangkan tekanan yang
dihadapi.
19. Hadkan pengambilan ubat-ubatan
Ada sesetengah ubat-ubatan yang kita
ambil mampu menyumbangkan mood swing yang kurang baik seperti kemurungan
dan emosi tidak terkawal. Jika ia tidak perlu, anda boleh cuba elakkan
pengambilan ubat-ubatan sebegini seboleh mungkin. Simpan ubatan di
tempat yang susah sukar dicapai sekiranya anda berniat untuk
mengambilnya dalam dos yang berlebihan. Jangan mengambil pil tidur tanpa
preskripsi doktor.
20. Katakan tidak pada alkohol dan dadah
Elakkan dari mengambil alkohol dan
dadah-dadah lain yang boleh mengakibatkan hilang pertimbangan anda.
Mengambil sesuatu yang mengkhayalkan tidak akan membantu untuk
menghilangkan tekanan, sebaliknya akan membuatkan anda menjadi ketagih
dengannya.
21. Dapatkan sokongan sosial atau rujuk pakar
Cuba dapatkan bantuan kaunseling melalui ruangan kaunseling, NGO berkaitan atau boleh juga melalui telefon seperti talian ‘Befrienders’ dan lain-lain. Sekiranya semua gagal, dapatkan bantuan pakar untuk mendapatkan rawatan yang selanjutnya.
Cuba dapatkan bantuan kaunseling melalui ruangan kaunseling, NGO berkaitan atau boleh juga melalui telefon seperti talian ‘Befrienders’ dan lain-lain. Sekiranya semua gagal, dapatkan bantuan pakar untuk mendapatkan rawatan yang selanjutnya.
Hati ini juga perlukan ketenangan...
Sungguh,
ketenangan ini adalah satu anugerah yang sangat istimewa. Kerana ia
tidak dimiliki oleh sesiapa, melainkan Allah S.W.T. Manusia tidak dapat
memberikan ketenangan, harta bertimbun bukan syarat memiliki ketenangan,
paras rupa bukan juga tukaran ketenangan, keluarga dan sahabat bukan
jaminan, kerana di sinilah terletaknya Keadilan dan Keagungan Allah
S.W.T.
'Dialah Tuhan yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang yang beriman, supaya keimanan mereka makin bertambah daripada keimanan yang telah ada. Kepunyaan Allah tentang langit dan bumi, dan Allah itu Maha Tahu dan Bijaksana' [Al Fath: 4]
'(iaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah . Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram' [Ar-Ra'd: 28]
'Dialah Tuhan yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang yang beriman, supaya keimanan mereka makin bertambah daripada keimanan yang telah ada. Kepunyaan Allah tentang langit dan bumi, dan Allah itu Maha Tahu dan Bijaksana' [Al Fath: 4]
'(iaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah . Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram' [Ar-Ra'd: 28]
29.7.09
Tips Mengawal Penyakit Hati
Bismillahirrahmanirrahiim
Sabda Nabi s.a.w
"Dalam diri manusia itu terdapat seketul
daging. Apabila baik daging itu maka akan baiklah pula yang lain.
Apabila buruk daging itu. Maka buruklah pula yang lain. Ketahuilah bahwa
daging tersebut adalah hati"
"Ketahuilah bahawa penyakit hati itu lebih teruk berbanding penyakit fizikal kerana penyakit fizikal hanya dideritai di dunia tetapi andai penyakit hati yang dihidapi kemelaratannya bukan takat di dunia tetapi bakal dibawa ke akhirat kelak"
Di sini saya ingin berkongsi beberapa tips untuk dimanfaatkan bersama.
1. Mengurangkan makan dan minum. Kekenyangan
yang berlebihan akan menyebabkan kita malas beribadah dan rasa
mengantuk. Makanlah untuk hidup bukannya hidup untuk makan.
Sabda Nabi s.a.w
"Jangan kamu tumpaskan kepekaan hati
dengan banyak makan dan minum. Sebab hati itu laksana tanaman. Ia boleh
mati kalau digenangi air secara berlebihan"
2. Menyibukkan diri kita dengan mengerjakan
solat-solat sunat seperti solat Dhuha, solat Tahajud, solat Taubat,
solat Witir dll. Ada pun solat itu penyuluh hati dan menyelamatkan kita
dari sifat-sifat keji.
Sabda Nabi s.a.w
"Dan dirikanlah solat. Sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar"
"Dan dirikanlah solat. Sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar"
3. Mengamalkan membaca zikir harian. Amalan zikrullah adalah jalan yang
paling dekat untuk sampai kepada Allah s.w.t. Zikir mampu membersihkan
hati daripada karatnya (kekotoran)
Sabda Nabi s.a.w
"Bagi segala sesuatu ada penggosok untuk membersihkannya dan
menghilangkan kekotorannya (umpamanya untuk membersihkan badan dan
pakaian dipergunakan sabun dan untuk menghilangkan karat besi
dipergunakan api dan lain-lainnya). Maka demikian itulah pengosok
(pembersih) hati iaitu zikrullah"
Lidah yang sentiasa berzikir akan terselamat daripada sifat-sifat keji
seperti mengumpat, mencela, berdusta, maki hamun dan bercakap yang
sia-sia.
4. Bersabar dalam menghadapi permasalahan, musibah dan tekanan. Sesungguhnya kesabaran itu adalah kekuatan diri yang sebenar.
Sabda Nabi s.a.w
"Bukanlah orang gagah itu, orang yang kuat bertinju. Akan tetapi
orang yang gagah adalah orang yang dapat mengawal diri ketika marah"
5. Sentiasa memohon pertolongan daripada Allah s.w.t dan berdoa
kepadanya agar kita dipelihara dan terselamat dari perbuatan-perbuatan
keji.
Sabda Nabi s.a.w
"Tidak ada suatu yang lebih mulia di sisi Allah melainkan doa"
6. Mengurangkan bercakap kepada benda-benda yang tidak berfaedah.
Bercakaplah ketika perlu sahaja. Nabi ada menegaskan bahawa orang yang
banyak bercakap, banyak pula kesalahan yang dibuat.
7. Menangislah sepuas-puasnya apabila kita menghadapi tekanan. Tekanan
akibat dari cabaran hidup dapat dikurangkan dengan menangis. Ia akan
mengembalikan semula ketenangan dan kedamaian dalam diri kita.
.
Sejenak Menangis
Akan tetapi menangis yang dilakukan oleh manusia sangat spesifik. Dia bukan hanya aktivitas fisik “mengeluarkan air mata”, namun lebih dalam dari itu. Untuk bisa menangis, kita memerlukan “sebab” atau suasana tertentu, yang secara alami direspon oleh tubuh dengan menangis. Kadang peristiwa menangis terjadi secara spontan, namun bisa juga menangis karena “dikondisikan untuk menangis”. Bisa dikondisikan oleh orang lain, atau dikondisikan oleh diri sendiri agar bisa menangis. Namun, apapun prosesnya, menangis tetap saja memerlukan situasi dan kondisi yang khas.
Saya ingin membagi dengan sangat sederhana peristiwa menangis yang dialami oleh manusia dalam kehidupannya.
1. Tangis Keimanan
Dalam sejarah Islam kita mengenal kisah orang-orang salih yang mudah menangis saat membaca ayat-ayat Al Qur’an, atau saat mendengar ayat-ayat Al Qur’an dilantunkan. Para sahabat Nabi mudah sekali mencucurkan air mata saat mendengar ayat-ayat yang berisi ancaman siksa neraka, karena mereka sangat takut siksa. Di zaman sekarang, kita bisa menyaksikan para Imam Masjid yang menangis saat membaca ayat-ayat Al Qur’an dalam shalat berjamaah, dan diikuti oleh tangis para jama’ah.
Perhatikan para imam besar di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi seperti Syaikh Abdurrahman As Sudais, Syaikh Al Hushari, Syaikh Khalid Al Ghamidi, Syaikh Masyari Al Rasyid Al ‘Afasi, Syaikh Sa’ud Asy Syuraim, Syaikh Yasir Ad Dausiri, dan imam-imam besar lainnya, sangat mudah tersentuh hati mereka hingga menangis saat menjadi imam shalat berjama’ah. Menangis bersama dalam suasana shalat yang khusyu’ ini, tidaklah dibuat-buat atau direkayasa, namun suasana dan kejadiannya sangat alami.
Ternyata menangis merupakan salah satu pertanda bahwa hati kita masih hidup dan sehat. Hati kita masih lembut dan mudah tersentuh oleh kebenaran. Menangis karena mengingat akhirat adalah bagian dari karakter orang beriman, karena sangat ingin mendapatkan ridha dan surga Allah, dan sangat ingin terjauhkan dari murka dan siksa-Nya. Menangis karena mengingat dosa yang telah dilakukan. Menangis karena merasa masih sedikitnya amal yang dikerjakan. Menangis dalam konteks seperti ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan keimanan.
2. Tangis Kemanusiaan
Ada pula peristiwa menangis karena sebab-sebab kemanusiaan. Misalnya menangis karena mendengar berita yang sangat menyedihkan, menangis karena kehilangan orang yang sangat dicintai, menangis karena mengalami musibah yang sangat berat, dan lain sebagainya. Menangis dalam konteks seperti ini terjadinya secara spontan dan sangat alami, tidak bisa direkayasa.
Saya sangat sering menangis saat musibah tsunami melanda Aceh 26 Desember 2004. Hari-hari setelah itu media massa memberitakan dahsyatnya tsunami di Aceh. Saya merasakan kesedihan yang luar biasa, dan merasa tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Saat datang sebagai relawan, sayapun menangis melihat sisa-sisa hebatnya bencana tsunami. Dan saya kembali menangis saat memasuki Museum Tsunami Aceh tahun 2010 kemarin.
Dalam setiap peristiwa musibah, kita sangat banyak menemukan orang menangis. Saat gempa melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada tahun 2006, pemandangan orang menangis sangat mudah didapatkan. Saat bencana meletusnya Merapi tahun 2010, kita juga banyak melihat para korban yang menangis. Ini adalah peristiwa yang sangat manusiawi, dimana menangis sebagai ekspresi ketidakberdayaan diri menghadapi musibah yang datang bertubi-tubi.
3. Tangis Kejiwaan
Ada pula peristiwa menangis yang terjadi sebagai bentuk ungkapan rasa kejiwaan, ungkapan kegelisahan, ungkapan suasana emosi yang tengah dialami. Kita bisa menangis karena tengah menghadapi beban masalah yang menghimpit jiwa, serasa menyesakkan dada, dan belum menemukan jalan keluarnya. Kita bisa menangis karena mendapatkan tekanan perasaan yang sangat berat, dan ingin mencurahkan emosi.
“Menangis adalah pelepasan emosi yang paling tepat saat kita tak bisa mengungkapkannya lewat kata-kata,” kata Dr Simon Moore, psikolog dari London Metropolitan University. Hal ini menandakan bahwa saat manusia mendapatkan tekanan kejiwaan yang berat, menangis adalah salah satu cara meredakan tekanan dan ketegangan jiwa. Setelah menangis, hati menjadi lapang, perasaan lebih lega, walaupun masalah tidak bisa selesai dengan menangis.
Menurut Profesor William Frey dari Amerika Serikat, air mata yang dikeluarkan saat kita sedang emosional mengandung hormon endorphin yang membuat perasaan lebih lega. Inilah yang saya maksud sebagai Tangis Kejiwaan, sebuah “ritual” menangis yang diperlukan oleh manusia dalam rangka melepaskan ketegangan kejiwaan. Menangis dalam rangka untuk mengurangi beban masalah, meredakan tekanan kejiwaan, dan pelepasan beban yang tengah menghimpit. Secara psikologi, tangisan seperti ini sangat bermanfaat untuk kesehatan jiwa.
Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Amerika Serikat menyebutkan, 9 dari 10 orang mengaku merasa lebih lega setelah menangis. Bahkan, para ahli juga percaya kalau menangis bisa menyembuhkan sakit dan meningkatkan kadar hormon adrenalin.
4. Tangis Perasaan
Konon, kaum perempuan lebih mudah dan lebih banyak menangis dibandingkan kaum laki-laki. Hal ini karena rata-rata kaum perempuan lebih banyak menggunakan perasaan dalam berinteraksi dengan masalah dibandingkan dengan laki-laki. Menurut sebuah penelitian di dunia Barat, perempuan menangis sekitar 47 (empatpuluh tujuh) kali dalam setahun, sedangkan laki-laki hanya 7 (tujuh) kali saja. Tingginya hormon prolaktin dalam tubuh wanita diduga jadi penyebabnya.
Bagi rata-rata kaum perempuan, menangis adalah bahasa perasaan. Kaum perempuan tidak memerlukan sebab-sebab yang masuk akal untuk menangis. Inilah yang saya maksud sebagai Tangis Perasaan, sebuah tangis yang muncul sebagai ekspresi dari bahasa perasaan. Dalam kehidupan rumah tangga, saat isteri menangis, yang harus dilakukan suami adalah mendekat dan memeluknya dengan penuh kasih sayang serta kelembutan. Karena isteri menangis sebagai sebuah bentuk komunikasi, ada pesan nonverbal yang ingin disampaikan lewat tangis itu.
Laki-laki juga bisa menangis dalam konteks ini, hanya saja biasanya lebih jarang dibanding dengan perempuan. Ketika ada suatu kondisi perasaan tertentu yang ingin dikomunikasikan kepada pasangannya, namun tidak menemukan kata-kata yang tepat untuk mewakilinya, maka menangis adalah wahana penyampaian pesan yang cukup efektif. Pesan yang tersampaikan bisa jadi “engkau benar-benar tidak mengerti perasaanku”, atau “aku ingin lebih engkau perhatikan”, atau “engkau terlalu jauh dan menjaga jarak dariku”, atau “sesibuk itukah dirimu sehingga tidak sempat memanjakan aku?”
5. Tangis Kebahagiaan
Menangis tidak mesti disebabkan karena kesedihan. Menangis bisa terjadi karena ungkapan kebahagiaan dan kepuasan. Seorang siswa yang belajar keras dan berusaha bersungguh-sungguh untuk bisa lulus Ujian Nasional, bisa menangis saat mengetahui dirinya mendapatkan nilai tertinggi di sekolahnya. Ia merasa bahagia dan bangga, karena usaha yang dilakukan selama ini ada hasilnya dan tidak sia-sia.
Seorang atlet yang tengah mengikuti perlombaan dunia, bisa menangis saat dirinya menjadi juara pertama, dan namanya mengharumkan nama bangsa. Seorang calon kepala daerah bisa menangis saat dirinya dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan umum kepala daerah. Ia merasa bangga dan bahagia berhasil memenangkan pertempuran politik yang sangat melelahkan dan menegangkan. Pengantin baru bisa menangis bahagia setelah selesai akad nikah, karena mendapatkan jodoh sesuai keinginannya.
Ya, siapapun orang yang mengalami kebahagiaan dan kebanggaan, bisa menangis karena terharu, sebagai ungkapan jiwa yang mengalami antiklimaks setelah melakukan perjuangan yang sangat panjang dan melelahkan.
6. Tangis Kerinduan
Suatu saat anda bepergian lama sekali meninggalkan keluarga, meninggalkan saudara, meninggalkan kampung halaman tercinta. Anda bekerja di negeri orang, jauh dari sanak saudara. Selama di perantauan, anda hanya bisa berkirim kabar melalui sms atau telepon, sesekali mengirim surat dengan email. Kendati teknologi memungkinkan anda berbicara menggunakan sarana teleconference yang menyebabkan anda bisa saling melihat dengan keluarga, namun hal itu tidak bisa mengobati kerinduan anda.
Ada titik puncak kerinduan yang tidak bisa anda hindari. Di titik itu anda menangis. Sangat rindu, sangat ingin ketemu, sangat ingin segera pulang. Ingin ketemu suami atau isteri, ingin berjumpa anak-anak, ingin melihat rumah dan kampung halaman. Perasaan rindu sudah tidak tertahankan, sementara anda belum bisa pulang. Anda masih terikat kontrak yang harus diselesaikan. Menghitung waktu, rasanya tak ada ujung, waktu bergerak sangat lambat. Anda ingin berlari ke masa depan, melampaui batas kontrak yang telah anda janjikan.
Bagi anda yang lama berada di luar negeri, ada titik rindu ingin melihat tanah air. Anda bisa menangis karena mendengar lagu Indonesia Raya dinyanyikan di negeri orang. Padahal selama tinggal di Indonesia, tidak pernah menangis mendengar lagu itu dikumandangkan. Inilah tangis kerinduan, tangis yang muncul karena perasaan rindu menggebu, perasaan kangen yang mendalam.
7. Tangis Kesehatan
Secara umum, semua jenis tangis bisa mendatangkan manfaat kesehatan. Cairan yang keluar dari mata saat menangis dapat mencegah dehidrasi pada membran mata. Dehidrasi pada membran mata ini potensial membuat penglihatan menjadi kabur. Dengan menangis, mata akan terhindarkan dari dehidrasi, sehingga kesehatan penglihatan tetap terjaga karena aliran air mata tersebut. Dengan demikian, menangis bisa menjadi bagian dari terapi kesehatan.
Air mata juga berfungsi sebagai antibakteri alami. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90 – 95 % bakteri hanya dalam waktu 5 menit. Setiap hari tubuh kita berinteraksi dengan banyak sekali bakteri. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, perlatan rumah tangga, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri. Dengan menangis, air mata akan membunuh berbagai bakteri tersebut secara alami, tanpa harus menggunakan obat tetes mata.
Masih banyak sekali sisi menangis. Misalnya ada orang menangis karena tertawa terbahak-bahak. Menangisnya karena tertawa, aneh ya ? Yang seperti ini tidak saya masukkan dalam tulisan ini, karena itu menangis “palsu”. Ya, ia tidak ingin menangis, namun keluar air mata. Ia sangat senang dan enjoy, bahkan tertawa-tawa. Namun tidak sengaja keluar air mata justru karena banyaknya tertawa.
Anda tidak perlu menangis karena membaca tulisan ini, namun anda perlu menangis jika ternyata sudah lama sekali anda tidak menangis. Jaga keimanan anda, jaga kesehatan jiwa anda, jaga keseimbangan perasaan anda, jaga suasana kejiwaan anda, dengan menangis. Tumpahkan kerinduan anda, curahkan beban perasaan anda, dengan menangis. Jangan malu menangis, karena menangis itu pertanda iman, menangis itu tanda kemanusiaan, dan menangis itu menyehatkan.
Mengatasi Tekanan Perasaan Mengikut Cara Islam
Kita adalah sebaik-baik makhluk ciptaan Allah, namun kita masih tidak terlepas daripada menghadapi tekanan ketika bekerja. Pelbagai tekanan yang dihadapi menyebabkan hati menjadi runsing dan semua kerja tidak akan terlaksana.Tidak mustahil bagi individu yang berhadapan dengan masalah ini akan terbawa-bawa ke rumah hingga anak-anak pula menjadi mangsa. Namun, hati akan menjadi tenang sekiranya kita kembali kepada Allah. Apa jua yang dilakukan mestilah berdasarkan kepada Al-Quran dan Al-Sunnah disertai dengan niat yang ikhlas semata-mata untuk mendapat keredhaan Allah. | ||
Tip Mengurangkan Tekanan | ||
Terdapat beberapa tip yang boleh diamalkan bertujuan bagi mengurangkan tekanan kerja:-
Jiwa kita akan menjadi tenang jika
membiasakan diri mengambil wuduk sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang
susah akan menjadi senang dan mudah diselesaikan. Para pelajar
misalnya, disarankan agar membiasakan diri mengambil wuduk sebelum
mengulang kaji pelajaran agar apa yang dibaca akan mudah dingati.
Ganjaran yang besar akan diberikan Allah
bagi sesiapa yang membaca Al-Quran walaupun satu ayat. Waktu yang sesuai
bagi kita untuk membaca Al-Quran ialah selepas solat lima waktu dan
waktu-waktu lain seperti ketika berehat dan sebelum tidur. Oleh itu,
jadikanlah Al-Quran sebagai teman paling akrab pada sepanjang waktu.
Sebagai makhluk paling mulia di sisi
Allah, kita disuruh membanyakkan amal ibadat kita sehari-hari.
Antaranya, dengan mendirikan solat sunat. Solat sunat hajat, solat sunat
taubat, solat sunat tasbih adalah antara pelbagai solat sunat yang
terdapat dalam Islam. Kita bangun pada sepertiga malam dan mendirikan
solat-solat sunat tersebut agar beroleh ketenangan dan kekuatan daripada
Allah.
Allah telah berpesan iaitu jangan
menyembah selain daripada-Nya. Ini bererti kita disuruh berdoa hanya
kepada Allah yang Maha Esa dan dilakukan secara berterusan. Waktu-waktu
mustajab berdoa adalah pada malam Jumaat, tengah malam, pagi sebelum
waktu Subuh, malam hari raya, ketika waktu azan dan iqamah. Insya-Allah,
Allah akan memakbulkan doa setiap hamba-Nya yang benar-benar ikhlas.
Namun, kita perlulah sedar bahawa sebarang rezeki tidak akan datang
bergolek sekiranya tanpa usaha yang bersungguh-sungguh.Maka kita
perlulah berusaha supaya mencapai sesuatu di samping berdoa hanya kepada
Allah yang Esa.
Kita sebagai manusia biasanya tidak akan
terlepas daripada berhadapan dengan ujian dalam hidup. Semuanya itu
adalah ujian daripada Allah bertujuan menguji keimanan kita sebagai
hamba-Nya. Oleh itu, kita mestilah bersangka baik dengan Allah dan
janganlah menyalahkan-Nya jika terjadi sesuatu ke atas diri kita. Kita
juga mesti percaya bahawa tentu ada hikmah di sebalik kejadian itu.
Orang ramai selalu berkata bahawa badan
yang cerdas akan membentuk otak yang cergas. Segala tekanan sewaktu
bekerja akan dilupakan apabila kita melakukan aktiviti-aktiviti luar
yang dapat menyihatkan tubuh badan seperti bersukan. Situasi akan
menjadi lebih menggembirakan jika kita meluangkan masa membawa keluarga
pergi beriadah. Ikatan kekeluargaan juga akan bertambah erat dan kukuh.
Pengambilan makanan yang berlebihan dan
tidak seimbang juga merupakan salah satu faktor tekanan sewaktu bekerja.
Oleh itu, cara untuk mengurangkan tekanan adalah mengamalkan diet
dengan disiplin yang kuat. Diet yang tidak terkawal akan menyebabkan
kegemukan dan menimbulkan penyakit kronik yang lain seperti lemah
jantung, darah tinggi, kencing manis.
Tekanan yang dihadapi sekiranya melibatkan
individu yang lain dapat diredakan melalui luahan hati kita dengan
menuliskan rasa ketidakpuasan hati kita itu dalam sehelai kertas. Sikap
cuba menyimpan perasaan tersebut dalam hati boleh menyebabkan diri
merana. "Luaran lain hati lain" ada sesetengah individu apabila mereka
mengalami sesuatu tekanan, mereka seolah-olah tidak menunjukkan
permasalahan mereka itu. Sebagai contoh, mereka akan sentiasa gembira
bila dilihat bersama rakan-rakan tetapi dalam hatinya hanya Allah yang
Maha Mengetahui. Maka dengan itulah, menangis dilihat sebagai salah satu
cara kita dapat mengurangkan tekanan yang dihadapi di tempat kerja.
Kita perlu mempunyai satu sikap yang
dipanggil yakin diri. Apabila kita mempunyai keyakinan diri, maka kita
tidak akan mempunyai masalah untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang
disuruh oleh pihak lain sewaktu bekerja. Kita yakin bahawa kita boleh
melakukan kerja yang disuruh dengan mudah dan tiada sebarang masalah
yang dihadapi. Apa yang penting ialah, kita mesti menghargai kebolehan
diri sendiri dan memulakan hidup dengan lebih ceria.
"Cintailah diri kamu sendiri sebelum kamu
mencintai diri orang lain". Jelas daripada maksud sepotong hadis ini,
kita dapat memahami bahawa kita perlu mencintai diri sendiri terlebih
dahulu berbanding orang lain. Diri kita yang selama ini masih pada tahap
lama dalam pekerjaan perlu dipertingkatkan dengan cara yang dinyatakan
di atas. Kita perlu memulakan kehidupan kita dengan ceria dan penuh
dengan senyuman.
|
||
Kesimpulan | ||
Sebagai kesimpulannya, tekanan kerja bukanlah satu bebanan yang sukar
untuk diatasi. Dengan usaha yang gigih dan kesabaran yang tinggi serta
jalan penyelesaian yang jitu, bebanan yang kita alami pastinya akan
dapat diselesaikan dengan jayanya.10 JENIS TANGISAN
“..dan bahawasanya DIA lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis.” (AnNajm : 43)
Jadi, Allah lah yang menciptakan ketawa
dan tangis, serta menciptakan sebab tercetusnya. Banyak air mata telah
mengalir di dunia ini. Sumber nya dari mata mengalir ke pipi terus
jatuh ke bumi. Mata itu kecil namun ia tidak pernah kering ia berlaku
setiap hari tanpa putus-putus. Sepertilah sungai yang mengalir ke laut
tidak pernah berhenti?.kalaulah air mata itu di tampung banjirlah dunia
ini. Tangis tercela atau terpuji ?? Ada tangisan yang sangat di cela
umpamanya meratapi mayat dengan meraung dan memukul-mukul dada atau
merobek-robek pakaian. Ada pula tangisan sangat-sangat di puji dan
di tuntut iaitu tangisan kerana menginsafi dosa-dosa yang silam atau
tangis kerana takut akan azab dan siksa Allah. Tangisan dapat memadamkan
api Neraka “Rasulullah saw bersabda : Tidaklah mata seseorang
menitiskan air mata kecuali Allah akan mengharamkan tubuhnya dari api
neraka. Dan apabila air matanya mengalir ke pipi maka wajahnya tidak
akan terkotori oleh debu kehinaan, apabila seorang daripada suatu kaum
menangis, maka kaum itu akan di rahmati. Tidaklah ada sesuatupun
yang tak mempunyai kadar dan balasan kecuali air mata.
Sesungguhnya air mata dapat memadamkan
lautan api neraka.” Air mata taubat Nabi Adam a.s Beliau menangis selama
300 tahun tanpa mendonggak ke langit tersangat takut dan hibanya
terhadap dosa yang telah ia lakukan.Dia bersujud di atas gunung dan
air matanya mengalir di jurang Serandip. Dari air matanya itulah Allah
telah menumbuhkan pohon kayu manis dan pohon bunga cengkih.Beberapa ekor
burung telah meminum akan air mata Adam lalu berkata, “Manis sungguh
air ini.” Nabi Adam terdengar lalu menyangka burung itu
mempersendakannya lalu ia memperhebatkan tangisannya. Lalu Allah
mendengar dan menerima taubat Adam dan mewahyukan, “Hai
Adam sesungguhnya belum Aku pernah menciptakan air lebih lazat daripada
air mata taubat mu!.”
Air mata yang tiada di tuntut:
Dari itu??.. Simpanlah air mata-air mata
tangisan itu semua buat bekalan untuk menginsafi di atas segala kecuaian
yang telah melanda diri, segala dosa-dosa yang berupa bintik2 hitam
yang telah mengkelamkan hati hingga sukar untuk menerima hidayah dari
Allah swt. Seru lah air mata itu dari persembunyiannya di balik kelopak
mata agar ia menitis membasahi dan mencuci hati agar ia putih kembali
dan juga semoga ia dapat melebur dosa2 dan moga-moga akan mendapat
ampunanNya jua.
Junjungan Mulia bersabda “Ada 2 biji mata
yang tak tersentuh api neraka, mata yang menangis di waktu malam hari
kerana takut kepada Allah swt dan 2 biji mata yang menjaga pasukan fi
sabillah di waktu malam”. “Di antara 7 golongan manusia yang
akan mendapat naungan Allah dihari qiamat”??seseorang yang berzikir
bersendirian lalu mengenang tentang kebesaran Allah swt lalu bercucuran
air matanya”. “Jika tubuh seseorang hamba gementar kerana takut kepada
Allah, maka berguguran lah dosa-dosanya bak gugurnya dedaunan dari
pepohonan kering.” Air mata tanda rahmat Tuhan
Rasulullah saw bersabda : Jagalah mayat
ketika kematiannya & perhatikanlah 3 perkara. kerana hal hal
tersebut menandakan rahmat Allah swt untuk si mayat.
Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :
Allahualam
Rahsia sebuah tangisan
Menangis
adalah suatu kemestian bagi setiap manusia di dunia ini. Manusia
menangis atas pelbagai sebab; kerana berasa sakit, kerana dikecewakan,
kerana terlalu gembira, kerana ketakutan, kerana kehilangan orang
tercinta, malah boleh juga menangis kerana terlalu menghayati
babak-babak menyayat hati dalam drama Korea “Winter Sonata” atau filem Bollywood “Khabi Khushi Khabi Gham”.
Adalah di luar kebiasaan jika anda bertemu dengan seseorang yang
mengaku tidak pernah menangis, kerana paling tidak seseorang itu pasti
akan menangis sebaik sahaja dia dilahirkan.
Selain itu, pelbagai persepsi pula yang
dilemparkan oleh sesetengah orang terhadap orang yang suka menangis
(orang dewasa terutamanya). Mereka ini dikatakan terlalu emosi, manja,
lemah semangat dan bersikap kebudak-budakan. Malah, bertambah mengaibkan
jika yang menangis itu lelaki. Mana bisa orang lelaki menangis, kan
egonya tinggi. “Memalukan kaum aje!” tukas mereka.
Namun, tidak ramai yang tahu bahawa
perbuatan menangis itu sebenarnya sangat dicintai Allah. Malah,
perbuatan menangis boleh saja menyebabkan seseorang itu mendapat nikmat
daripada Allah dan terhindar daripada azab-Nya, lantas memperoleh
kebahagiaan yang didambakan, di dunia dan akhirat.
Antara dalilnya adalah sebagaimana firman Allah yang bermaksud:
“Mereka itu adalah orang-orang yang
telah diberi nikmat oleh Allah, iaitu para nabi dari keturunan Adam, dan
dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan
Ibrahim dan Israil (Ya'qub), dan dari orang-orang yang telah Kami beri
petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang
Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka tersungkur dengan bersujud dan
menangis.”
(Maryam: 58)
Berhubung ayat ini, Ibnu Kathir dalam
kitab tafsirnya menyatakan, "Adalah orang-orang yang telah diberi nikmat
oleh Allah iaitu para nabi dan keturunan Adam... iaitu jika mereka
mendengarkan Kalamullah yang mengandungi pelbagai hujah, fakta dan bukti
(kekuasaan)-Nya, nescaya mereka sujud kepada Rabb mereka dengan penuh
tunduk dan merendahkan diri sambil memuji dan bersyukur terhadap
nikmat-nikmat agung yang diberikan kepada mereka."
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam
dalam sabda baginda ada menyatakan bahawa terdapat dua titisan di dunia
ini yang amat dicintai Allah. Pertama, titisan air mata manusia yang
menitis kerana takutkan-Nya, dan kedua, titisan darah yang mengalir dari
tubuh manusia yang berjuang di jalan Allah (hadis riwayat at-Tirmizi).
Begitu juga Rasulullah sallallahu alaihi
wasallam mengkhabarkan, orang yang selalu bertaubat dan menangis kerana
takut kepada Allah akan terselamat daripada seksa neraka. Daripada Abu
Raihanah, katanya:
“Kami keluar bersama Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam dalam sebuah peperangan dan aku mendengar
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda (maksudnya): ‘Diharamkan
neraka bagi mata yang selalu menangis kerana takut kepada Allah.’”
(Riwayat al-Hakim)
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam
sendiri yang kita ketahui terpelihara daripada segala dosa adalah insan
yang banyak menangis. Ibnu al-Qayyim dalam “Zadul Ma’ad" menjelaskan,
“Sifat tangisan Nabi sallallahu alaihi wasallam sama seperti sifat
tertawa baginda. Tangisan baginda tidak tersedu-sedu dan juga tidak
dengan suara yang kuat. Sama seperti ketawa baginda yang tidak
terbahak-bahak. Tetapi mata baginda menitiskan air mata hingga meleleh
dan di dada baginda terdengar suara mendidih. Kadangkala baginda
menangis kerana rasa kasih sayang kepada orang yang meninggal dunia.
Kadangkala baginda menangis kerana rasa takut dan belas kasihan kepada
umatnya. Kadangkala baginda menangis kerana rasa takut kepada Allah.
Kadangkala baginda menangis kerana mendengar bacaan al-Quran...”
Rasul-rasul terdahulu turut menangis
ketika berdepan dengan ujian kehidupan. Nabi Adam alaihissalam menangis
meraung-raung dan menderita kesedihan yang amat mendalam ketika
dikeluarkan dari syurga. Nabi Nuh alaihissalam menangis kerana bersedih
dan cemas atas keselamatan anaknya ketika peristiwa bah besar. Nabi
Ibrahim alaihissalam menitis air matanya apabila mendapat perintah
daripada Allah untuk menyembelih putera kesayangannya, Nabi Ismail
alaihissalam. Hidup Nabi Yusuf alaihissalam juga sarat dengan tangisan;
ketika dibiarkan di dalam sumur seorang diri, ketika berada di rumah
Raja Aziz dalam keadaan teraniaya, dan ketika berada dalam penjara.
Manakala air mata Nabi Yaakub alaihissalam mengalir kerana kehilangan
anak tercinta.
Ayuh kita renungi pesanan Syaikh
Muhammad bin Shâlih al-‘Utsaimîn rahimahullah yang berikut, “Wahai
saudaraku, jika engkau menyebut Allah Taala, sebutlah Rabbmu dengan hati
yang kosong daripada memikirkan yang lain. Jangan fikirkan sesuatu pun
selain-Nya. Jika engkau memikirkan sesuatu selain-Nya, engkau tidak akan
bisa menangis kerana takut kepada Allah Tala atau kerana rindu
kepada-Nya, kerana seseorang tidak mungkin menangis sedangkan hatinya
sibuk dengan sesuatu yang lain. Bagaimana engkau akan menangis kerana
rindu kepada Allah Taala dan kerana takut kepada-Nya jika hatimu
disibukkan dengan selain-Nya?”
Sesungguhnya setiap perbuatan yang
dituntut oleh Allah, ada sahaja rahsia di sebaliknya. Begitu jugalah
dengan perbuatan menangis ini. Dengan menangis, di samping memperoleh
kebaikan maknawi, ia juga mendatangkan faedah kepada kesihatan jasmani
manusia itu sendiri. Hal ini terbukti melalui banyaknya kajian yang
menunjukkan bahawa perbuatan menangis boleh merawat penyakit berbahaya,
penyakit mata, hatta penyakit jiwa.
Contohnya, kajian yang dibuat oleh Dr
Frey daripada Pusat Kajian Mata dan Air Mata di Sant Pholl Rams Medical
Centre menjelaskan bahawa air mata sangat berkesan untuk membersihkan
mata. Ia juga berperanan dalam mengubati tekanan jiwa yang disebabkan
oleh masalah kesihatan fizikal seperti gastric ulcer (luka pada perut),
hypertension (tekanan darah tinggi) dan ulcerative colitis (radang usus
besar).
Pakar-pakar psiakiatri turut berpendapat
bahawa perbuatan menangis sangat berguna dalam merawat tekanan saraf
yang kerap dialami oleh manusia zaman moden. Air mata boleh menyucikan
mata dan membuang kandungan racun yang terkumpul akibat adanya
ketegangan jiwa, ketegangan urat saraf dan ketegangan emosi.
Selain itu, Dr Muhammad Abdullatif
Bultiyah, seorang pakar mata yang terkenal juga menemukan bahawa air
mata yang tumpah mempunyai nilai kesihatan yang tinggi, antaranya
membantu kelenturan gerakan kelopak-kelopak mata, memelihara daripada
penyakit kekeringan mata, membersihkan mata daripada segala habuk dan
debu tanah serta melindungi mata secara terus-menerus.
Justeru, dengan kelebihan-kelebihan
tersebut, usahlah merasa takbur lagi untuk menangis di hadapan Allah,
terutamanya pada waktu malam yang sunyi. Semoga tangisan itu akan
menyelamatkan kita daripada tipu daya dunia. Dan teruslah menangis wahai
diri, moga-moga tangisan itu dapat mengingatkan kita pada hari-hari
mati yang pasti datang tanpa mengenal usia.
Janganlah Kamu BersedihAda waktu kita bersedih
Sedih itu,
sedih ini. Sedih dengan pelbagai perkara. Kematian, kemalangan,
kehilangan, cacian dan makian, umpatan orang dan sebagainya.
Ada juga
yang bersedih dengan rupa parasnya, bersedih dengan kejadiannya,
bersedih mengenangkan nasibnya, sedih dengan cara hidupnya.
Tidak kurang juga yang sedih dengan dirinya yang lemah, keimanannya yang rendah, ibadahnya yang sedikit dan sebagainya.
Ada waktu, memang manusia akan merasakan kesedihan.
Mungkin Anda pernah membaca ayat ini: “Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”(At-Taubah:40)
Ok, bagaimana jika kita tetap merasa bersedih?
Ini
ertinya ada sesuatu yang salah didalam hati kita. Dalam ayat diatas,
kita tidak perlu bersedih sebab Allah bersama kita. Jika kita masih juga
bersedih, ertinya kita belum merasakan dekatnya dengan Allah
Yang dimaksud bersedih bukanlah bererti menangis.
Menangis adalah bermaksud dalam rangka takut dan berharap kepada Allah, supaya kita bebas dari api neraka.
Bersedih yang dilarang adalah kesedihan akibat ketidaksabaran, tidak menerima takdir, dan menunjukan kelemahan diri.
Bersedih Itu Adat Manusia
Para Nabi
bersedih. Bahkan Rasulullah saw pun bersedih saat ditinggal oleh
orang-orang dicintai dan dicintai beliau. Namun, para Nabi tidak berlebihan dalam bersedih.
Para Nabi segera bangkit dan kembali berjuang tanpa memanjangkan kesedihan.
Tetapi sindrom dari kalangan kita adalah, kita suka memanjangkan kesedihan. Seakan Allah tidak wujud dalam kehidupan kita.
Bersedih Tidak Diajarkan
Bersedih
(selain takut kerana Allah) tidak diajarkan dalam agama. Bahkan kita
banyak menemui ayat mahupun hadis yang melarang kita untuk bersedih.
Rasulullah saw pun berdoa untuk agar terhindar dari kesedihan,
“Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran; Ya Allah,
aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur. Tiada Tuhan kecuali Engkau.” (HR. Abu Dawud)
Bagaimana supaya kita tidak bersedih?
Jika kita
melihat ayat dan hadis yang disebutkan diatas, setidaknya kita sudah
memiliki dua kekuatan agar kita tidak terus berada dalam kesedihan.
Pertama:
Dari ayat
diatas (At Taubah:40) bahawa cara menghilangkan kesedihan ialah dengan
menyedari, mengetahui, dan mengingati bahawa Allah bersama kita.
Jika kita sedar bahawa Allah bersama kita, oleh itu apa yang perlu kita takutkan?
Apa yang membuat kita sedih. Allah Maha Kuasa, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kita.
Saat
kesedihan terus menimpa kita, mungkin kita lupa atau hilang kesedaran,
bahawa Allah bersama kita. Untuk itulah kita diperintahkan untuk terus
mengingat Allah.
Dari ayat ini, kita sudah mengetahui cara menghilangkan kesedihan, kecemasan, dan ketakutan yaitu bi zikrillah, dengan berzikir memuji Allah.
Saat saya mengalami kesedihan, ketakutan, atau kecemasan, ada tiga kalimat yang sering saya gunakan untuk berzikir.
Alhamdulillah,
kesedihan, kecemasan, dan ketakutan menjadi reda setelah berzikir
dengan kalimat-kalimat diatas. Harus diingat, zikir bukan sahaja di
mulut tetapi harus sampai masuk ke hati.
Kedua:
Cara
menghilangkan kesedihan ialah dengan berdoa seperti dicontohkan oleh
Rasulullah saw. Nabi pun meminta pertolongan Allah, apa lagi kita, jauh
lebih memerlukan pertolongan Allah. Maka berdoalah.
Ya Allah, aku memohon perlindungan denganMu daripada keluh kesah dan kesedihan, rasa lemah dan kemalasan, Aku memohon perlindungan denganMu daripada sifat penakut dan kebakhilan, dan aku mohon perlindungan denganMu dari bebanan hutang dan dikuasai seseorang (Hadith riwayat Abu Daud)
Doa ini adalah diajarkan Rasulullah kepada Abu Umamah ra sewaktu Baginda mendapati beliau sedang bersedihan didalam masjid.
Kesedihan adalah keperluan. Tetapi tidak boleh berlebihan
Sedih memang baik. Sekali sekala ia melembutkan hati. Tanda jiwa yang sensitif. Tanda hati yang peka.
Tetapi merendam roh kita ke dalam kesedihan terlalu lama akan mereputkannya.
Apakah alasan untuk memanjangkan kesedihan?
Kesedihan tidak akan pernah menjadi penyelesaian kepada sesuatu masalah.
Maka perhatikanlah masalah, bergerak menyelesaikannya.
Jika
masalah itu bukan datang dengan penyelesaian, sebagai contoh: Kematian
rakan karib, guru tercinta, ibu bapa tersayang dan sebagainya, hendaklah
tabah dan melangkahlah memandang apa yang masih ada pada kita.
Hikmah disebalik menangis kerana takut kepada ALLAHMenangis Karena Allah, Bukti Iman Yang Tidak Bisa DirekayasaPernahkah anda seumur hidup menangis karena Allah? Menangisi dosa-dosa kita? Menangisi kelemahan kita di hadapan Allah? Kita tidak bisa tiba-tiba menangis karena Allah begitu saja, kita tidak bisa merencanakan tangisan ini, kita tidak bisa menangis sesuai keinginan kita. Akan tetapi tangisan ini, timbul karena takut kepada Allah, bergetar hatinya karena nama Allah disebut dan berguncang jiwanya ketika mengingat maksiat dan dosa yang ia lakukan, oleh karena itu inilah tangisan keimanan, tangisan kebahagiaan dan tangisan hanifnya jiwa.Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ
عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka
karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2)Dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,
قال لي النبيُّ صَلّى اللهُ
عَلَيْهِ وسَلَّم : ” اقْرَأْ علَّي القُرآنَ ” قلتُ : يا رسُولَ اللَّه ،
أَقْرَأُ عَلَيْكَ ، وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ ؟ ، قالَ : ” إِني أُحِبُّ أَنْ
أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي ” فقرَأْتُ عليه سورَةَ النِّساء ، حتى جِئْتُ إلى
هذِهِ الآية : { فَكَيْفَ إِذا جِئْنا مِنْ كُلِّ أُمَّة بِشَهيد وِجئْنا
بِكَ عَلى هَؤلاءِ شَهِيداً } [ النساء / 40 ] قال ” حَسْبُكَ الآن ”
فَالْتَفَتَّ إِليْهِ ، فَإِذَا عِيْناهُ تَذْرِفانِ)
“Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku,
“Bacakanlah al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai
Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur’an kepada anda sementara
al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. Maka beliau menjawab,
“Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka
akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya
ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah
ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau
sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisaa’ : 40). Maka beliau berkata,
“Cukup, sampai di sini saja.” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata.”[1]Dari Haani’ Maula Ustman radhiallahu ‘anhu berkata,
كان عثمان إذا وقف على قبر ؛
بكى حتى يبل لحيته ! فقيل له : تذكر الجنة والنار فلا تبكي ، وتبكي من هذا
؟! فقال إن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” إن القبر أول منزل من
منازل الآخرة ، فإن نجا منه ، فما بعده أيسر منه ، وإن لم ينج منه ؛ فما
بعده أشد منه
“Utsman jika berada di suatu kuburan, ia menangis sampai membasahi jenggotnya.
Dikatakan kepadanya, “disebutkan surga dan neraka engkau tidak
menangis, tetapi engkau menangis karena ini?”. Beliau berkata,
sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama dari beberapa
persingggahan di akhirat, jika ia selamat maka ia dimudahkan, jika tidak
selamat maka tidaklah datang setelahnya kecuali lebih berat.”[2]Salah Satu Bukti Keimanan Adalah Menangis Karena AllahBagaimana kita bisa bangga menisbatkan diri sebagai muslim yang beriman, tetapi kita tidak pernah merasa takut kepada Allah, air mata mengering, seolah-olah merasa aman dengan maksiat dan dosa yang ia lakukan. Beginilah ciri seorang yang beriman (mukmin) sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam,
إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى
ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ،
وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ » .
فَقَالَ بِهِ هَكَذَ
“Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di kaki sebuah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpanya.
Sebaliknya, orang yang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor
lalat yang hinggap di atas hidungnya, dia mengusirnya dengan tangannya
–begini–, maka lalat itu terbang”.[3]Ibnu Abi Jamrah rahimahullah menjelaskan hadits,
السبب في ذلك أن قلب المؤمن
منور فإذا رأى من نفسه ما يخالف ما ينور به قلبه عظم الأمر عليه والحكمة في
التمثيل بالجبل أن غيره من المهلكات قد يحصل التسبب إلى النجاة منه بخلاف
الجبل إذا سقط على الشخص لا ينجو منه عادة
“Sebabnya adalah, karena hati seorang Mukmin itu diberi cahaya.
Apabila dia melihat pada dirinya ada sesuatu yang menyelisihi hatinya
yang diberi cahaya, maka hal itu menjadi berat baginya. Hikmah
perumpamaan dengan gunung yaitu apabila musibah yang menimpa manusia
itu selain runtuhnya gunung, maka masih ada kemungkinan mereka selamat
dari musibah-musibah itu. Lain halnya dengan gunung, jika gunung runtuh
dan menimpa seseorang, umumnya dia tidak akan selamat.”[4]
وبكى معاذ رضي الله عنه بكاء
شديدا فقيل له ما يبكيك ؟ قال : لأن الله عز وجل قبض قبضتين واحدة في الجنة
والأخرى في النار ، فأنا لا أدري من أي الفريقين أكون
“Mu’adz radhiallahu’anhu pun suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu.
Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka
beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis
nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam
neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”.”[5]
وخطب أبو موسى الأشعري رضي
الله عنه مرة الناس بالبصرة : فذكر في خطبته النار ، فبكى حتى سقطت دموعه
على المنبر ! وبكى الناس يومئذ بكاءً شديداً
Abu Musa al-Asya’ri radhyallahu’anhu suatu ketika memberikan
khutbah di Bashrah, dan di dalam khutbahnya dia bercerita tentang
neraka. Maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya
membasahi mimbar! Dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun
menangis dengan tangisan yang amat dalam”.[6]
وبكى الحسن فقيل له : ما يبكيك ؟ قال : أخاف أن يطرحني الله غداً في النار ولا يبالي
Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi.”[7]Mata Menangis Tetapi Hati BerbahagiaBagaimana tidak bahagia? Sementara air mata mengalir deras, ia bergumam, “akhirnya, akhirnya, akhirnya, mata ini menangis karena Allah? Bagaimana tidak bahagia, ia langsung teringat keutamaan menangis karena Allah.Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai susu [yang telah diperah] bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.”[8]
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلا ظلُّهُ ….، ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِياً فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; …. dan [7] seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).”[9]Dan sabda beliau Shallallâhu ‘alaihi wa sallam
عينان لا تمسهما النار ، عين بكت من خشية الله ، وعين باتت تحرس في سبيل الله
“Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.”[10]Bukan Menangis Terharu Atau Menangis Ramai-RamaiBukan menangis karena terharu melihat atau mendengar kejadian menyedihkan atau terharu bahagia, bukan ini yang dimaksud menangis karena Allah dalam hadits, karena orang kafir dan munafik juga menangis atau karena memang pembawaannya gampang menangis/melankolis. Menangis seperti ini adalah fitrah manusia. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qurtubhi rahimahullah dalam tafsir ayat,
وأنّه هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَى
“dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis” (An-Najm: 43)Beliau berkata,
أي : قضى أسباب الضحك والبكاء ، وقال عطاء بن أبي مسلم : يعني : أفرح وأحزن ؛ لأن الفرح يجلب الضحك والحزن يجلب البكاء
“Yaitu Allah menetapkan sebab-sebab tertawa dan menangis. Berkata
Atha’ bin Abi Muslim, “Allah membuat gembira dan membuat sedih, karena
kebahagiaan bisa membuat tertawa dan kesedihan bisa membuat menangis.”[11]Dan bukan juga menangis ramai-ramai sebagaimana acara muhasabah bersama(direncanakan acaranya), berkumpul bersama berdzikir kemudian menangis beramai-ramai. Karena bisa jadi tangisannya karena suasana dan menangis yang menular apalagi acaranya diiringi dengan lagu dan musik yang sendu. Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan bahwa tangisan ada 10 jenis, salah satunya beliau jelaskan, “Tangisan muwafaqaah, yaitu seseorang melihat manusia menangis karena suatu perkara, kemudian ia ikut menangis bersama mereka sedangkan ia tidak tahu mengapa ia menangis, ia melihat mereka menangis maka ia ikut menangis.”[12] Lebih Sedih Karena Film Dan Drama Daripada Takut Kepada AllahKetika ayat Al-Quran dibacakan dan ketika membaca perjuangan para Nabi dan Sahabat membela Islam kita sulit menangis dan tersenth, akan tetapi ketika menonton film (notabenenya sandiwara) dan ketika membaca cerita fiktif kita menangis tersedu-sedu? Di mana keimanan kita?Padahal kita tahu mereka hanyalah menangis yang berdusta dan berpura-pura, ini yang disebutkan oleh ulama sebagai Al-Buka’ Al-Kadzib ”tangisan palsu”, sebagaimana tangisan saudara-saudara Nabi Yusuf Alaihissalam ketika mengadu kepada bapak mereka bahwa yusuf telah dimakan serigala. Sebagaimana diceritakan Al-Quran,
وجاؤوا أباهُمْ عِشَاءً
يَبْكونَْ قَالُواْ يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا
يُوسُفَ عِندَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ وَمَا أَنتَ بِمُؤْمِنٍ
لِّنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينَ
“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka berkata: “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar.” (Yusuf: 16-17)Bahkan ini adalah Al-buka’ Al musta’ar wal musta’jar alaihi “tangisan bayaran” sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim, beliau berkata, “tangisan yang disewa yaitu tangisan orang yang meratap dengan upah (dibayar untuk menangisi tokoh besar agar terlihat banyak yang merasa kehilangan, pent). Sebagaimana perkataan Umar bin Khattab, “ia menjual tetesan air mata dan menangis duka untuk orang lain.”[13] Bukan Sering Menampakkan Wajah SedihAkan tetapi seorang muslim tidaklah sering menampakkan kesedihan dan tangisannya di depan manusia kemudian dihiasi dengan wajah pucat-pasi (sebagaimana salah paham disangka inilah tawaddu). Seorang muslim ketika menyendiri ia berlinang air mata menikmati bermunajat dengan Allah dan ketika bertemu dengan manusia berwajah gembira dan ceria.Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ
“Janganlah engkau remehkan suatu kebajikan sedikitpun, walaupun engkau bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang ceria/bermanis muka”.[14]Bahkan salafus shalih menyembunyikan tangisan mereka dari manusia agar lebih ikhlas, contohnya pura-pura sedang pilek ketika menangis Dari Bastham bin Huraits berkata,
كان أيوب السختياني يرق فيستدمع فيجب أن يخفي ذلك على أصحابه ، فيمسك على أنفه كأنه رجل مزكوم ،فإذا خشي أن تغلب عبرته قام
“Ayyub (Ayyub bin Abi Tamimah Al-Sikhtiyani) pernah merasa terenyuh dan airmatanya mulai mengalir. Namun dia berusaha menyembunyikannya dari para sahabatnya dengan memegang hidungnya seakan sedang pilek (dalam
riwayat lain, sambil dia berkata, ‘Alangkah beratnya pilek ini’). Jika
dia tidak sanggup menahan isak tangisnya, dia pun berdiri.”[15]Para Nabi Dan Orang Shalih Menangis Karena AllahPara nabi dan orang-orang shalih menangis karena Allah, Allah Ta’ala berfirman,
أولئك الذين أنعم الله عليهم
من النبيين من ذريه آدم وممن حملنا مع نوح ومن ذريه إبراهيم وإسرائيل وممن
هدينا واجتبينا إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجداً وبكياً
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni’mat oleh Allah, yaitu
para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat
bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang
yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (Maryam: 58)Termasuk para malaikat dan penghuni langit, mereka takut kepada Allah. Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam,
مررتُ ليلة أسري بي بالملأ الأعلى وجبريل كالحِلس البالي من خشية الله تعالى
“Ketika malam isra’, saya melewati penghuni langit dan malaikat
Jibril, mereka seolah-olah seperti alas pelana yang tua-usang karena
takut kepada Allah.”[16]Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wa sallam bahwasanya malaikat Jibril berkata,
ما لي لا أرى ميكائيل ضاحكاً قط ؟ ” قال : ما ضحك ميكائيل منذ خلقت النار
“aku tidak pernah melihat Mikail tertawa sedikitpun, Mikail tidak pernah tertawa sejak diciptakan neraka”.[17]Suka menangis karena Allah daripada segalanya Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma berkata,
لأن أدمع من خشية الله أحب إلي من أن أتصدق بألف دينار
“Sungguh, menangis karena takut kepada Allah itu jauh lebih aku sukai daripada berinfak uang seribu dinar!”.[18]Ka’ab Al-Ahbar berkata,
لأن أبكى من خشية الله فتسيل دموعي على وجنتي أحب إلى من أن أتصدق بوزني ذهباً
“Sesungguhnya mengalirnya air mataku sehingga membasahi kedua
pipiku karena takut kepada Allah itu lebih aku sukai daripada aku
berinfak emas yang besarnya seukuran tubuhku.”[19]Sulit Menangis Karena Allah?Ini adalah musibah besar yang banyak orang tidak tahu, pura-pura lupa bahkan tidak peduli. Ini menunjukkan hatinya keras, tidak bisa tersentuh oleh kebaikan dan hanifnya iman. Ini karena banyaknya maksiat sehingga perlu segera berobat ke dokter hati yaitu ulama, dibawa ke pekuburan, mengelus kepala anak yatim. Cukuplah hadits Rasulullah sebagai pengingat, Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
عرضت عليَّ الجنة والنار فلم
أر كاليوم من الخير والشر ولو تعلمون ما أعلم لضحكتم قليلا ولبكيتم كثيراً
فما أتى على أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم أشد منه غطوا رؤوسهم
ولهم خنين
“Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.Anas bin Malik radhiyallâhu’anhu –perawi hadits ini- mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan.”[20] Jika Masih Saja Sulit Menangis Karena Allah?Maka tangisilah diri kita, tangisilah hati kita yang mungkin sudah mati dan tangisilah jiwa kita yang tidak bisa menampung sedikit saja tetesan keimanan, serta tangisilah mayat badan kita yang kita seret berjalan merajalela di muka bumi karena ia hakikatnya telah mati. Semoga dengan menangisi diri kita, Allah berkenan membuka sedikit hidayah kemudian menancapkannya dan bertengger direlung hati hamba yang berjiwa hanif.Sebagaimana seruan sebuah ayat yang membuat seorang ulama besar Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah bertaubat, yang dulunya beliau adalah kepala perampok yang sangat ditakuti dijazirah Arab, ayat tersebut adalah,
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ
آَمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ
الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ
فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ
فَاسِقُونَ
“Belumkah tiba saatnya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka dengan mengingat Allah
dan kebenaran yang diturunkan. Dan janganlah mereka menjadi seperti
orang-orang sebelumnya yang telah diberikan Al Kitab, masa yang panjang
mereka lalui (dengan kelalaian) sehingga hati mereka pun mengeras, dan
banyak sekali di antara mereka yang menjadi orang-orang fasik.” (Al Hadid: 16)— Catatan Kaki[1] HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800][2] HR. At-Tirmidzi no. 2308, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi no. 1878 [3] HR. At-Tirmidzi, no. 2497 dan dishahîhkan oleh Al-Albani [4] Tuhfatul Ahwadzi 7/169, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Beirut, Syamilah [5] Sumber: http://www.saaid.net/Doat/ehsan/149.htm [6] Sumber: http://www.saaid.net/Doat/ehsan/149.htm [7] Sumber: http://www.saaid.net/Doat/ehsan/149.htm [8] HR. Tirmidzi no. 1633 [9] HR. Bukhari [629] dan Muslim [1031] [10]HR. Tirmidzi [1639], disahihkan Syaikh Al-Albani dalam Sahih Sunan At-Tirmidzi [1338] [11] Tafsir Al-Qurthubi 17/116 [12] Zaadul Ma’ad 1/184-185 [13] Zaadul Ma’ad 1/184-185 [14] HR. Muslim no. 2626 [15] Dzammul Riya’ hal. 99 [16] HR. Thabrani di Al-Ausath 5/64, dihasankan oleh Al-Albani di Shahih Al-Jami’ no. 5864 [17] HR. Ahmad no, 12930, syaikh Al-Albani rujuk dari mendha’ifkan menjadi menshahihkannya di Shahih At-Targhib no. 3664 [18] Sumber: http://www.saaid.net/Doat/ehsan/149.htm [19] Sumber: http://www.saaid.net/Doat/ehsan/149.htm [20] HR. Muslim, no. 2359 — Penyusun: Raehanul Bahraen Artikel www.muslim.or.id Jika Hati Kamu Lembut, Menangislah..
Sahabat..
Apa salahnya menangis, jika memang dengan menangis itu membuatkan manusia menjadi sedar.
Sedar akan
kelemahan-kelemahan diri, disaat tiada lagi yang sanggup menolong dari
kesusahan selain Allah Swt. Kesedaran yang membawa kepada manfaat dunia
dan akhirat.
Bukankah hati manusia tidak pernah stabil?
Selalu berbolak – balik menurut keadaan yang dilalui.
Menangis
Apabila
seseorang menghadapi kebahagiaan, maka hatinya akan gembira. Dan saat
dilanda musibah, banyak orang yang berputus asa lalu berpaling dari
kebenaran.
Sebahagian orang menganggap menangis itu adalah sesuatu yang hina, ia merupakan tanda lemahnya seseorang.
Bangsa Yahudi selalu marah apabila anaknya menangis kerana dikatakan tidak akan mampu melawan musuh-musuhnya.
Orang
Jepun akan memarahi anaknya jika mereka menangis kerana dianggap tidak
tabah menghadapi hidup. Menangis adalah sesuatu yang hanya dilakukan
oleh mereka yang tidak mempunyai prinsip hidup.
Bagi seorang muslim yang mukmin, menangis merupakan sebuah kelembutan hati dan petanda kepekaan jiwanya terhadap peristiwa yang menimpa dirinya mahupun umatnya.
Rasulullah SAW menitiskan air matanya ketika anaknya Ibrahim, meninggal.
Abu Bakar selalu digelarkan oleh anaknya Aisyah sebagai Rajulun Bakiy (Orang yang selalu menangis).Beliau sentiasa menangis, dadanya bergolak semasa solat dibelakang Rasulullah SAW kerana mendengar ayat-ayat Allah.
Abdullah bin Umar pada suatu ketika melewati sebuah rumah yang didalamnya ada seseorang sedang membaca Al Qur’an.
Pada saat itu beliau diam, berdiri tegak dan merasakan dirinya seakan-akan sedang menghadap Tuhan, kemudian beliau menangis.
Lihatlah betapa Rasulullah SAW dan para sahabatnya benar-benar memahami dan merasakan getaran-getaran keimanan dalam jiwa mereka.
Lembutnya hati mengantarkan mereka kepada darjat hamba Allah yang peka.
Bukankah
diantara tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan pada hari
dimana tiada naungan kecuali naungan Allah, adalah orang yang berdoa
kepada Rabbnya dalam kesendirian sambil menitiskan air mata?
Tentunya begitu sukar menitiskan air mata sewaktu berdoa jika hati seseorang itu tidak lembut.
Yang biasa
dilakukan manusia dalam kesendirian adalah maksiat. Bahkan banyak
manusia yang bermaksiat apabila bersedirian didalam bilik.
Seorang
mukmin sejati akan menangis dalam kesendirian dikala berdoa kepada
Tuhannya. Sedar betapa beratnya tugas hidup yang harus dipikulnya di
dunia ini.
Di zaman
ketika manusia lalai dalam gemerlap dunia, seorang mukmin akan sentiasa
menjaga diri dan hatinya. Menjaga kelembutan dan kepekaan jiwanya.
Dia akan mudah menitiskan air mata demi melihat kehancuran umatnya. Kesedihannya begitu mendalam.
Kita tidak
akan melihat seorang mukmin bersenang-senang dan bersuka ria ketika
jirannya mengalami kesedihan, ditimpa berbagai ujian, cubaan, dan
fitnah.
Mukmin yang sebenar akan dengan bersedia membantu meringankan segala beban saudaranya. Ketika seorang mukmin tidak mampu menolong dengan tenaga ataupun harta, dia akan berdoa memohon kepada Tuhan semesta alam.
Menangis merupakan sebuah bentuk pengakuan terhadap kebenaran.
Ja’far bin
Abdul Muthalib membacakan surat Maryam ayat ke-16 hingga 22 kepada
seorang raja Nasrani yang bijak. Mendengar ayat-ayat Allah dibacakan,
bercucuranlah air mata raja Habsyah itu.
Dia
mengakui benarnya kisah Maryam dalam ayat tersebut, dia telah mengenal
kebenaran itu dan hatinya yang lembut menyebabkan matanya sembab
kemudian menangis.
Raja yang rindu akan kebenaran benar-benar merasakannya.
Orang yang
keras hatinya, akan sulit menangis apabila dibacakan ayat-ayat Allah.
Bahkan ketika datang teguran dari Allah sekalipun, dia akan tertawa atau
malah berpaling dari kebenaran.
Sehebat manapun bentuk penghormatan seorang tokoh munafik Abdullah bin Ubay bin Salul kepada Rasulullah Saw, sedikit pun tidak berpengaruh pada hatinya.
Dia tidak peduli ketika Allah Swt mengecam keadaan mereka di akhirat nanti, “Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan neraka yang paling
bawah. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun
bagi mereka”. (QS. An Nisa’: 145)
Barangkali di antara kita yang belum pernah menangis, maka menangislah disaat membaca Al Qur’an.
Menangislah ketika berdoa di sepertiga malam terakhir. Menangislah kerana melihat keadaan umat yang hancur.
Atau tangisilah dirimu kerana tidak dapat menangis ketika mendengar ayat-ayat Allah.
Jadi apa salahnya menangis, sahabat hati?
Berikut ini adalah sebuah kutipan syair yang diriwayatkan di dalam buku karya Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah membuat Imam Ahmad menangis
tersedu-sedu hingga hampir pingsan. Hal ini menunjukkan betapa lembut
dan pekanya hati Imam Ahmad terhadap hal-hal yang mengingatkan manusia
kepada Rabbnya, dosa-dosanya, dan kehidupan akhirat.Syair Pelembut HatiJika Rabb-ku mengatakan kepadaku: “Tidak malukah kau bermaksiat kepada-Ku?!Engkau menutupi dosa dari para makhluk-Ku, tapi malah dengan kemaksiatan kau mendatangi-Ku!” Maka bagaimana aku menjawabnya, dan siapa yang mampu melindungiku… Aku terus menghibur diri dengan angan-angan (dunia) dari waktu ke waktu… Tetapi aku lalai dengan perihal setelah kematian, tentang apa yang dapat mencukupiku setelah itu… Seolah aku akan hidup terus, dan maut tidak akan menghampiriku… Saat sakaratulmaut yang dahsyat itu benar-benar datang, siapakah yang mampu melindungiku… Aku melihat wajah orang-orang… Tidakkah ada diantara mereka yang mau menebusku?! Aku akan ditanya, tentang apa -yang kukerjakan di dunia ini- yang dapat menyelamatkanku… Maka bagaimanakah jawabanku setelah aku lupakan agamaku… Sungguh celaka aku… Tidakkah ku dengar firman Alloh yang menyeruku?! Tidakkah pula kudengar ayat-ayat yang ada di Surat Qoof dan Yasin itu?! Bukankah kudengar tentang hari kebangkitan, hari dikumpulkan, dan hari pembalasan itu?! Bukankah kudengar pula panggilan kematian yang terus melayangkan panggilan dan seruan kepadaku?! Maka ya Robb… akulah hambamu yang bertaubat… Tidak ada yang dapat melindungiku, Melainkan Robb yang Maha Pengampun, lagi Maha Luas Karunianya… Dia-lah yang menunjukkan hidayah kepadaku Aku telah datang kepada-Mu… maka rahmatilah aku, dan beratkanlah timbanganku… Ringankanlah hukumanku… Sungguh Engkaulah yang paling kuharapkan pahalanya untukku Versi Bahasa Arab Syair yang Membuat Imam Ahmad Menangisإذَا مَا قَالَ لِي رَبِّي أمَا استحييتَ تَعصينِي … وتُخفي الذَّنبَ عن خَلْقي وبالعصيان تأتينيفكيف أجيب يا ويحي ومن ذا سوف يحميني … أسلي النفس بالآمال من حين إلى حينِ وأنسى ما وراء الموتِ ماذا بعدُ تكفيني … كأني قد ضمِنْتُ العيشَ ليس الموت يأتيني وجاءت سكرة الموتِ الشديدةُ من سيَحْميني … نظرتُ إلى الوجوهِ أليسَ منهم من سيفديني سأُسْأَل ما الذي قدَّمتُ في دنيايَ يُنجيني … فكيف إجابتي من بعدُ ما فرَّطتُ في ديني ويا ويحي ألم أسمع كلام الله يدعوني … ألم أسمع بما قد جاء في قافٍ وياسينِ ألم أسمع بيوم الحشر يوم الجمع والديني … ألم أسمع منادي الموتِ يدعوني يناديني فيَا ربَّاه عبدٌ تائبٌ من ذا سيأويني … سوى ربٍّ غفورٍ واسعٍ للحقِّ يهديني |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan