Nama-nama Surga dan Neraka serta Penghuninya
NERAKA
1. NERAKA HAWIYAH: diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari- harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau menerima syariat Islam, tidak mau memakai jilbab (bagi wanita), memakai sutra dan emas (bagi lak- laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan lain sebagainya. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Qori’ah ayat 8-11)
2. NERAKA JAHIM adalah neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan ALLAH, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut ALLAH, karena syrik berarti mensekutukan ALLAH atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat ALLAH. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain ALLAH. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (As-Syu’araa, ayat 91), (Asy-Syu’ara’) dan (Surah As-Saffat)
3. NERAKA SAQAR adalah tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa ALLAH sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka dibakar dalam api adalah hukuman untuk mereka. Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muddatsir ayat 26-27,42)
4. NERAKA LAZZA: neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit kepalanya. (QS:70. Al Ma´aarij] 15-18)
5. NERAKA HUTHAMAH: itu disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka ALLAH membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang ALLAH mau. NERAKA HUTHAMAH disediakan untuk gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Humazah)
6. NERAKA SAIR diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari: Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat. Didalam Al-Qur’an terdapat pada (An-Nisa’ ayat 10), (Al-Mulk ayat 5,10,11)
7. NERAKA WAIL disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka. Surah (Al-Tatfif) dan (Surah At-Tur). Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muthaffifin, ayat 1-3)
8. NERAKA JAHANAM: Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. Al-Qur’an surah (Al Hijr, 43-44). “Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah”(An-Nisa: 169)
SURGA
1. SURGA FIRDAUS: surga yang diperuntukan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al Kahfi, ayat 107) dan surah(Al Mu’minuun, ayat 9-11).
2. SURGA ‘ADN: surga yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal shaleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir: 32-33), sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar-Ra’ad:22-23)
3. SURGA NAIM: surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Luqman, ayat 8) dan (Al Hajj, ayat 56)
4. SURGA MA’WA: surga yang diperuntukan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm: 15), beramal shaleh (As Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (An Naziat : 40-41)
5. SURGA DARUSSALAM: surga yang diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. 6:127)
6. SURGA DARUL MUQAMAH: surga yang diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah. Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yg disebutkan di dalam surat (Faathir ayat 35).
7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN: surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman (Ad Dukhan, ayat 51)
8. SURGA KHULDI: surga yang diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa). Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang Telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?” (Al Furqaan, ayat 15)
Keadaan Ruh dan Jasad ketika dalam Kubur
Assalamu’alaikum Ust,
Pertanyaan saya: ketika seseorang meninggal dunia berarti rohnya sudah dicabut oleh Allah sedangkan alam kubur atau alam barzah adalam alam ke empat di mana seseorang akan berada di sana untuk menunggu alam akhirat tiba. Bagaimana keadaan seseorang yang dalam kuburan itu? apakah rohnya yang sudah dicabut akan dikembalikan ke jasad yang sudah di dalam kuburan itu sehingga ia kembali utuh seperti waktu ia hidup dan menunggu hari kiamat? Bagaimana juga keadaan seseorang yang sudah dalam kuburan itu ketika menjawab pertanyaan dari malaikat? apakah malaikat bertanya kepada jasad yg sudah dikubur itu saja atau rohnya sudah dipasang lagi ketika malaikat mau bertanya padahal saat kita meninggal kan roh kita sudah dicabut. minta penjelasannya.Trimakasih sebelumnya.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Marhamah yang dirahmati Allah swt
Didalam hadits yang diriwayatkan dari al Barro bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah saw bersabda,”Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab kubur—beliau menyebutkan 2 atau 3 kali—kemudian berkata,’Sesungguhnya seorang hamba yang beriman apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia dan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit dengan berwajah putih seperti matahari dengan membawa kain kafan dan wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,”Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah dan keredhoan-Nya.’ Beliau saw bersabda,’Maka keluarlah ruhnya seperti tetesan air dari bibir orang yang sedang minum maka dia (malaikat maut) pun mengambilnya. Dan tatkala dia mengambilnya maka para malaikat (yang lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau hanya sesaat sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang terdapat wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat wangi permukaan bumi.’
Beliau saw bersabda,’Mereka kemudian naik (ke langit) dengan membawa (ruh) orang itu dan tidaklah mereka melewati para malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh yang baik siapa ini?’ Mereka menjawab,’Fulan bin Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang dimilikinya di dunia’ sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka pun meminta agar dibukakan (pintu) baginya maka dibukalah (pintu itu) bagi mereka dan mereka berpindahlah ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit ketujuh dan Allah mengatakan,’Tulislah kitab hamba-Ku ini di ‘illiyyin dan kembalikanlah ke bumi, sesungguhnya darinyalah Aku ciptakan mereka dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku mengeluarkan mereka sekali lagi.’
Beliau saw bersabda,’Dan ruh itu pun dikembalikan ke jasadnya. Kemudian datanglah dua malaikat yang mendudukannya dan bertanya kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ dia pun menjawab,’Tuhanku Allah.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa agamamu?’ dia menjawab,’Agamaku Islam.’ Keduanya bertanya,’Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?’ dia menjawab,’Dia adalah Rasulullah saw.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa ilmumu?’ dia menjawab,’Aku membaca Al Qur’an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan membenarkannya.’
Terdengarlah suara yang memanggil dari langit,’Karena kebenaran hamba-Ku maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah dengan pakaian dari surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju surga.’ Beliau saw bersabda,’maka terciumlah wanginya serta dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang.’
Beliau bersabda,’Datanglah seorang laki-laki berwajah tampan, berbaju indah dengan baunya yang wangi mengatakan,’Bahagialah engkau di hari yang engkau telah dijanjikan.’ Orang (yang beriman) itu mengatakan,’Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan kebaikan’ dia menjawab,’Aku adalah amal shalehmu.’ Orang itu mengatakan,’Wahai Allah, segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada keluarga dan hartaku.’
Beliau saw bersabda,’Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit yang berwajah hitam dengan membawa kain dan merekapun duduk disisinya sejauh mata memandang kemudian datang malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,’Wahai jiwa yang buruk, keluarlah menuju amarah dan murka Allah.’
Beliau saw bersabda,’maka dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti duri yang dicabut dari kain yang basah kemudian malaikat (maut) pun mengambilnya dan tatkala malaikat maut mengambilnya maka mereka (malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di tangannya walau sesaat sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan bau bangkai busuk yang meyebar di permukaan bumi. Mereka pun membawanya dan tidaklah mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh buruk milik siapa ini?’ mereka menjawa,’Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang paling buruknya di dunia.’
Kemudian mereka sampai di langit dunia dan meminta untuk dibukakan (pintu) baginya maka tidaklah dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw membaca firman-Nya,”Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga hingga unta masuk ke lobang jarum.” Kemudian Allah berkata,’Tulislah kitabnya di sijjin di bumi yang paling rendah maka ruhnya dilemparkan dengan satu lemparan. Kemudian beliau saw membaca,”Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.’
Ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat mendudukannya seraya bertanya,”Siapa Tuhanmu?’ maka dia menjawab,’a..a… aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya.’Apa agamamu?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya,’Siapa laki-laki yang diutus kepadamu ini?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Maka terdengar seruan dari langit.’ Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari neraka dan bukakan baginya suatu pintu munuju neraka dan terasalah panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.
Datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk dengan pakaian yang bau busuk dan mengatakan,”Bergembiralah kamu dihari yang buruk bagimu yang telah dijanjikan ini.’ Orang itu berkata,’Siapa kamu dengan wajahmu yang penuh dengan kajahatan.’ Dia menjawab,’Aku adalah amal burukmu.’ Orang itu pun berkata,’Wahai Allah janganlah engkau adakan kiamat.” (HR. Ahmad)
Hadits diatas menjelaskan tentang keadaan ruh seseorang saat berpisah dari jasadnya pada saat sakaratul maut. Kemudahan saat itu dialami oleh seorang yang beriman sementara kesulitan yang luar biasa dialami oleh seorang yang kafir.
Hadits itu pun menjelaskan bahwa ruh yang dibawa menuju langit setelah terlepas dari jasadnya kemudian dikembalikan lagi ke jasadnya di bumi untuk merasakan fitnah kubur, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dua malaikat tentang siapa tuhannya, nabi-Nya dan agamanya.
Seorang yang beriman diberikan kemudahan didalam menjawab pertanyaan itu, sebagaimana janji Allah swt kepadanya, firman-Nya :
يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ
الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللّهُ
الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللّهُ مَا يَشَاء
Artinya : “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan
ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah
menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia
kehendaki.” (QS. Ibrahim : 27)Sebaliknya dengan keadaan seorang yang kafir, ia tidak sanggup menjawab semua pertanyaan tersebut dikarenakan kekufurannya.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa hadits itu memberikan pengetahuan bahwa ruh tetap ada setelah berpisah dari badannya berbeda dengan orang-orang sesat dari kalangan ahli kalam. Ruh itu juga naik (ke langit) dan turun (darinya) berbeda dengan orang-orang sesat dari kalangan ahli ilsafat. Serta ruh dikembalikan ke badan lalu orang yang meninggal itu akan ditanya maka ia akan mendapatkan nikmat atau adzab sebagaimana pertanyaan yang diajukan oleh malaikat penanya. Didalam kubur itu amal shaleh atau buruknya akan mendatanginya dengan suatu bentuk yang baik atau buruk.
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo Lc
Bila ingin memiliki karya beliau dari kumpulan jawaban jawaban dari Ustadz Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi link ini :
Keadaan Ruh di Alam Barzakh
Tarikh: 28 Mei 2013
Alam Barzakh adalah tempat sementara bagi ruh yang telah meninggah
sebelum memasuki alam akhirat. Setelah memasuki liang lahad, kubur orang
yang beriman akan dilapangkan dan mereka juga dapat melihat nikmat yang
bakal diperoleh di syurga.
Sebaliknya, jika mereka kufur dan ingkar, maka pada ketika itu kubur mereka akan disempitkan. Malah, bahang kepanasan api neraka akan ditayangkan kepada sepanjang mereka di alam itu sehingga kiamat.
Untuk mengetahui persoalan ruh di alam barzakh, kami nukilkan soal jawab yang disiarkan menerusi Islam Online yang di jawab oleh Syaikh Muhammad Soleh Al-Munajid dan Muhammad bin Soleh al-Utsaimin, sarjana Islam kontemporari yang disegani.
Apa itu Alam Barzakh
Soalan: Apakah yang dimaksudkan dengan alam barzakh? Saya inginkan penjelasan yang terperinci tentang perkara ini. Selain itu, saya juga ingin mengetahui jenis-jenis seksaan yang bakal dikenakan ke atas orang yang berbuat dosa.
Jawapan: Maksud alam barzakh ialah alam selepas kematian seseorang sehinggalah dia dibangkitkan pada hari kiamat. Sesiapa yang mati dalam Islam dan ibadah, dia akan diberi nikmat. Sesiapa yang mati dalam kekufuran dan maksiat, dia akan diseksa.
Firman Allah SWT yang maksudnya:
“Mereka didedahkan kepada bahang api neraka pada waktu pagi dan petang (semasa mereka berada dalam alam barzakh) dan pada hari berlakunya kiamat (diperintahkan kepada malaikat): Masukkanlah Firaun dan para pengikutnya ke dalam azab seksa api neraka yang seberat-beratnya!”(Surah Ghafir: 46)
Seksaan itu ada pelbagai jenis mengikut dosa Pelakunya. Terdapat sebuah hadis dalam Sahih al-Bukhari yang menjelaskan azab Barzakh yang dikenakan ke atas sebahagian pelaku dosa-dosa besar. (Rujuk: Sahih al-Bukhari, no. 6525. Hadis ini telah pun dinyatakan dalam persoalan terdahulu. Fatwa Syeikh Walid al-Firyan).
Cara Mayat Disoal
Adakah soalan kepada penghuni kubur satu kenyataan yang benar-benar akan berlaku di mana ketika itu mereka akan didudukkan dan saling bersoal jawab?
Jawapan: Syeikh Muhammad bin ‘Utsaimin r.h berkata: “Tidak diragukan lagi bahawa soalan di dalam kubur merupakan satu kenyataan (yang pasti akan berlaku). Seseorang akan didudukkan, saling berbalas cakap dan disoal di dalamnya.
Jika ada orang yang bertanya, bagaimana mungkin keadaan kubur yang sempit itu membolehkan seseorang itu duduk, maka jawapannya:
Pertama,orang mukmin wajib menerima dan yakin dengan perkara-perkara ghaib tanpa bertanya bagaimana dan mengapa. Seseorang yang bertanya seperti itu, bererti dia masih ragu-ragu. Orang yang beriman dan menerima segala yang telah diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya pasti akan berserah diri dan mengata kan Allah Maha Mengetahui perkara itu.
Kedua,perhubungan roh dengan jasad sesudah mati tidak sama dengan perhubungannya semasa masih hidup. Roh dengan jasad memiliki rahsia yang amat luar biasa dan tidak seorang pun mengetahuinya. Perhubungan roh dengan jasad selepas kematian tidak mungkin disamakan dengan perhubungannya semasa masih hidup.
Buktinya, seseorang yang tidur dan bermimpi dia pergi, kembali, bermusafir, bercakap dengan orang lain, berjumpa dengan orang yang sudah mati dan orang yang masih hidup, melihat dia memiliki sebuah kebun yang indah atau rumah gelap yang menakutkan, melihat dirinya sedang menaiki kenderaan mewah dan kadangkala sedang menaiki kenderaan yang buruk.
Kesemua ini mungkin sahaja terjadi walaupun dia berada di atas tilamnya tanpa sebarang perubahan. Malah, selimut yang digunakan juga langsung tidak berubah.
Kita yang bermimpi merasa seolah-olah yakin bahawa ia memang benar-benar terjadi. Jadi, perhubungan roh dengan jasad selepas kematian tentu berbeza dengan perhubungannya semasa hidup dan ketika dalam mimpi. Ia memiliki keadaan yang berlainan di luar pengetahuan kita. Boleh jadi seseorang duduk di dalam kubur dan disoal meskipun dalam kubur yang sempit dan terhad.
Demikianlah keterangan yang disampaikan oleh Nabi s.a.w dalam beberapa hadis sahih. Baginda tela hpun memberitahu kita keadaan ini dan kita wajib percaya dan beriman.
Firman Allah SWT yang Maksudnya:
“Maka demi TUHANmu (wahai Muhammad), mereka tidak dikatakan beriman sehingga mereka menjadikan engkau hakim dalam mana-mana perselisihan yang tim bul di antara mereka. Kemudian mereka pula tidak berasa di hati mereka sesuatu keberatan daripada apa yang telah engkau hukumkan dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya.”(Surah: al-Nisa: 65. (Majmu’ Fatawa, Syeikh Ibn ‘Utsaimin, jil. 2, ms. 34).
Kehidupan dalam Kubur
Soalan: Adakah kehidupan orang yang berada di dalam kubur sama dengan orang yang masih hidup? Berapakah pancaindera mereka yang kembali seperti sediakala? Berapa lamakah kehidupan di alam barzakh? Bagaimanakah keadaan mayat yang dibakar s perti Hindu dan Jepun akan disoal? Seorang doktor ketika ingin memulakan pembedahan, dia terlebih dahulu akan mem berhentikan keaktifan pancaindera seseorang menggunakan bius. Adakah keadaan ini sama dengan orang yang sudah mati?
Jawapan: Pertama,wajib ke atas setiap mukmin dan mukminah meyakini apa yang diberitakan oleh Allah di dalam kitab-Nya atau melalui lidah Rasul-Nya dalam setiap perkara yang berkaitan dengan akhirat, hisab, syurga, neraka, kematian, kubur, seksaan, nikmat dan perkara -perkara ghaib yang telah diterangkan oleh al-Quran dan sunnah Nabi s.a.w.
Oleh itu, kita wajib beriman, pasrah diri dan meyakini semua itu kerana kita tahu bahawa Tuhan kita adalah Maha Benar terhadap apa yang difirmankan dan apa yang telah diberitakan. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: Maksudnya:
“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada ALLAH?” (Surah al-Nisa: 122.)
Kita juga tahu bahawa Rasulullah s.a.w adalah orang yang paling jujur dan baginda tidak mengeluarkan kata-kata menurut hawa nafsu nya. Ia adalah wahyu yang telah disampaikan kepada nya. Jadi, apa sahaja yang telah tsabit dalam pelbagai hadis sahih, kita wajib meyakininya. Meskipun tidak mengetahui hakikatnya yang sebenar.
Kita juga wajib meyakini perkara-perkara yang berkaitan dengan akhirat, syurga dan neraka, kenikmatan dan seksaan yang dirasakan oleh penghuni syurga dan neraka. Begitu juga meyakini bahawa roh dikembalikan kepada jasad ketika diazab atau diberikan nikmat di dalam kubur.
Semua ini adalah benar seperti yang telah dijelaskan oleh pelbagai nas. Setiap orang mestilah menerima ketetapan ini dan meyakini apa yang telah diberitahu oleh al-Quran, hadis sahih atau ijmak ulama.
Kemudian jika seorang mukmin dan mukminah di anugerah kan Allah untuk mengenali hikmah dan rahsia itu, maka ia merupakan satu kebaikan, cahaya dan ilmu yang luar biasa. Oleh itu, dia hendaklah bersyukur atas ilmu kurniaan Allah itu sehingga pengetahuannya bertambah dan jiwanya semakin tenteram.
Soalan kepada penghuni kubur adalah benar. Ketika itu rohnya dikembalikan semula kepada jasadnya. Hal ini telah diterangkan dalam beberapa hadis Rasulullah s.a.w.
Kehidupan di dalam kubur jelas berbeza dengan kehidupan di dunia ini. Manusia akan menjalani satu kehidupan khusus, iaitu alam barzakh yang amat berbeza dengan kehidupan dunia di mana kita memerlukan makanan, minuman dan sebagainya.
Ia adalah satu kehidupan khusus. Si mati akan memahami soalan dan memberikan jawapan terhadap soalan yang diajukan kepadanya. Dua malaikat akan bertanya kepadanya.
Jadi, kita dapat mengetahui bahawa ada kalanya kubur menjadi taman syurga dan ada kalanya menjadi lubuk api neraka. Seksa dan nikmat dirasakan oleh roh dan jasad di dalam kubur. Begitu juga syurga atau neraka.
Berhubung dengan orang yang mati kerana terbakar, lemas atau dibaham binatang buas, rohnya tetap akan merasakan seksa atau nikmat. Ini kerana, roh tetap akan mendatangi jasadnya sama ada di darat, di laut mahupun di dalam perut binatang buas. Tetapi kebanyakan nikmat atau seksa dikenakan ke atas roh. Jadi, roh orang beriman akan masuk ke dalam syurga.
Nabi s.a.w bersabda: Maksudnya:
“Sesungguhnya roh orang beriman terbang di atas pokok syurga dan memakan buahnya, manakala roh orang kafir masuk ke dalam neraka.”
Dengan itu, wajib ke atas Muslim dan Muslimah mempercayai apa yang telah diberitakan oleh Allah SWT dan rasul-Nys seperti yang di kehendaki oleh Allah. Meskipun ada sebahagian maksudnya tidak difahami oleh seseorang. (Rujuk: Kitab Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah ms. 338).
Sebaliknya, jika mereka kufur dan ingkar, maka pada ketika itu kubur mereka akan disempitkan. Malah, bahang kepanasan api neraka akan ditayangkan kepada sepanjang mereka di alam itu sehingga kiamat.
Untuk mengetahui persoalan ruh di alam barzakh, kami nukilkan soal jawab yang disiarkan menerusi Islam Online yang di jawab oleh Syaikh Muhammad Soleh Al-Munajid dan Muhammad bin Soleh al-Utsaimin, sarjana Islam kontemporari yang disegani.
Apa itu Alam Barzakh
Soalan: Apakah yang dimaksudkan dengan alam barzakh? Saya inginkan penjelasan yang terperinci tentang perkara ini. Selain itu, saya juga ingin mengetahui jenis-jenis seksaan yang bakal dikenakan ke atas orang yang berbuat dosa.
Jawapan: Maksud alam barzakh ialah alam selepas kematian seseorang sehinggalah dia dibangkitkan pada hari kiamat. Sesiapa yang mati dalam Islam dan ibadah, dia akan diberi nikmat. Sesiapa yang mati dalam kekufuran dan maksiat, dia akan diseksa.
Firman Allah SWT yang maksudnya:
“Mereka didedahkan kepada bahang api neraka pada waktu pagi dan petang (semasa mereka berada dalam alam barzakh) dan pada hari berlakunya kiamat (diperintahkan kepada malaikat): Masukkanlah Firaun dan para pengikutnya ke dalam azab seksa api neraka yang seberat-beratnya!”(Surah Ghafir: 46)
Seksaan itu ada pelbagai jenis mengikut dosa Pelakunya. Terdapat sebuah hadis dalam Sahih al-Bukhari yang menjelaskan azab Barzakh yang dikenakan ke atas sebahagian pelaku dosa-dosa besar. (Rujuk: Sahih al-Bukhari, no. 6525. Hadis ini telah pun dinyatakan dalam persoalan terdahulu. Fatwa Syeikh Walid al-Firyan).
Cara Mayat Disoal
Adakah soalan kepada penghuni kubur satu kenyataan yang benar-benar akan berlaku di mana ketika itu mereka akan didudukkan dan saling bersoal jawab?
Jawapan: Syeikh Muhammad bin ‘Utsaimin r.h berkata: “Tidak diragukan lagi bahawa soalan di dalam kubur merupakan satu kenyataan (yang pasti akan berlaku). Seseorang akan didudukkan, saling berbalas cakap dan disoal di dalamnya.
Jika ada orang yang bertanya, bagaimana mungkin keadaan kubur yang sempit itu membolehkan seseorang itu duduk, maka jawapannya:
Pertama,orang mukmin wajib menerima dan yakin dengan perkara-perkara ghaib tanpa bertanya bagaimana dan mengapa. Seseorang yang bertanya seperti itu, bererti dia masih ragu-ragu. Orang yang beriman dan menerima segala yang telah diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya pasti akan berserah diri dan mengata kan Allah Maha Mengetahui perkara itu.
Kedua,perhubungan roh dengan jasad sesudah mati tidak sama dengan perhubungannya semasa masih hidup. Roh dengan jasad memiliki rahsia yang amat luar biasa dan tidak seorang pun mengetahuinya. Perhubungan roh dengan jasad selepas kematian tidak mungkin disamakan dengan perhubungannya semasa masih hidup.
Buktinya, seseorang yang tidur dan bermimpi dia pergi, kembali, bermusafir, bercakap dengan orang lain, berjumpa dengan orang yang sudah mati dan orang yang masih hidup, melihat dia memiliki sebuah kebun yang indah atau rumah gelap yang menakutkan, melihat dirinya sedang menaiki kenderaan mewah dan kadangkala sedang menaiki kenderaan yang buruk.
Kesemua ini mungkin sahaja terjadi walaupun dia berada di atas tilamnya tanpa sebarang perubahan. Malah, selimut yang digunakan juga langsung tidak berubah.
Kita yang bermimpi merasa seolah-olah yakin bahawa ia memang benar-benar terjadi. Jadi, perhubungan roh dengan jasad selepas kematian tentu berbeza dengan perhubungannya semasa hidup dan ketika dalam mimpi. Ia memiliki keadaan yang berlainan di luar pengetahuan kita. Boleh jadi seseorang duduk di dalam kubur dan disoal meskipun dalam kubur yang sempit dan terhad.
Demikianlah keterangan yang disampaikan oleh Nabi s.a.w dalam beberapa hadis sahih. Baginda tela hpun memberitahu kita keadaan ini dan kita wajib percaya dan beriman.
Firman Allah SWT yang Maksudnya:
“Maka demi TUHANmu (wahai Muhammad), mereka tidak dikatakan beriman sehingga mereka menjadikan engkau hakim dalam mana-mana perselisihan yang tim bul di antara mereka. Kemudian mereka pula tidak berasa di hati mereka sesuatu keberatan daripada apa yang telah engkau hukumkan dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya.”(Surah: al-Nisa: 65. (Majmu’ Fatawa, Syeikh Ibn ‘Utsaimin, jil. 2, ms. 34).
Kehidupan dalam Kubur
Soalan: Adakah kehidupan orang yang berada di dalam kubur sama dengan orang yang masih hidup? Berapakah pancaindera mereka yang kembali seperti sediakala? Berapa lamakah kehidupan di alam barzakh? Bagaimanakah keadaan mayat yang dibakar s perti Hindu dan Jepun akan disoal? Seorang doktor ketika ingin memulakan pembedahan, dia terlebih dahulu akan mem berhentikan keaktifan pancaindera seseorang menggunakan bius. Adakah keadaan ini sama dengan orang yang sudah mati?
Jawapan: Pertama,wajib ke atas setiap mukmin dan mukminah meyakini apa yang diberitakan oleh Allah di dalam kitab-Nya atau melalui lidah Rasul-Nya dalam setiap perkara yang berkaitan dengan akhirat, hisab, syurga, neraka, kematian, kubur, seksaan, nikmat dan perkara -perkara ghaib yang telah diterangkan oleh al-Quran dan sunnah Nabi s.a.w.
Oleh itu, kita wajib beriman, pasrah diri dan meyakini semua itu kerana kita tahu bahawa Tuhan kita adalah Maha Benar terhadap apa yang difirmankan dan apa yang telah diberitakan. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT: Maksudnya:
“Dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada ALLAH?” (Surah al-Nisa: 122.)
Kita juga tahu bahawa Rasulullah s.a.w adalah orang yang paling jujur dan baginda tidak mengeluarkan kata-kata menurut hawa nafsu nya. Ia adalah wahyu yang telah disampaikan kepada nya. Jadi, apa sahaja yang telah tsabit dalam pelbagai hadis sahih, kita wajib meyakininya. Meskipun tidak mengetahui hakikatnya yang sebenar.
Kita juga wajib meyakini perkara-perkara yang berkaitan dengan akhirat, syurga dan neraka, kenikmatan dan seksaan yang dirasakan oleh penghuni syurga dan neraka. Begitu juga meyakini bahawa roh dikembalikan kepada jasad ketika diazab atau diberikan nikmat di dalam kubur.
Semua ini adalah benar seperti yang telah dijelaskan oleh pelbagai nas. Setiap orang mestilah menerima ketetapan ini dan meyakini apa yang telah diberitahu oleh al-Quran, hadis sahih atau ijmak ulama.
Kemudian jika seorang mukmin dan mukminah di anugerah kan Allah untuk mengenali hikmah dan rahsia itu, maka ia merupakan satu kebaikan, cahaya dan ilmu yang luar biasa. Oleh itu, dia hendaklah bersyukur atas ilmu kurniaan Allah itu sehingga pengetahuannya bertambah dan jiwanya semakin tenteram.
Soalan kepada penghuni kubur adalah benar. Ketika itu rohnya dikembalikan semula kepada jasadnya. Hal ini telah diterangkan dalam beberapa hadis Rasulullah s.a.w.
Kehidupan di dalam kubur jelas berbeza dengan kehidupan di dunia ini. Manusia akan menjalani satu kehidupan khusus, iaitu alam barzakh yang amat berbeza dengan kehidupan dunia di mana kita memerlukan makanan, minuman dan sebagainya.
Ia adalah satu kehidupan khusus. Si mati akan memahami soalan dan memberikan jawapan terhadap soalan yang diajukan kepadanya. Dua malaikat akan bertanya kepadanya.
Jadi, kita dapat mengetahui bahawa ada kalanya kubur menjadi taman syurga dan ada kalanya menjadi lubuk api neraka. Seksa dan nikmat dirasakan oleh roh dan jasad di dalam kubur. Begitu juga syurga atau neraka.
Berhubung dengan orang yang mati kerana terbakar, lemas atau dibaham binatang buas, rohnya tetap akan merasakan seksa atau nikmat. Ini kerana, roh tetap akan mendatangi jasadnya sama ada di darat, di laut mahupun di dalam perut binatang buas. Tetapi kebanyakan nikmat atau seksa dikenakan ke atas roh. Jadi, roh orang beriman akan masuk ke dalam syurga.
Nabi s.a.w bersabda: Maksudnya:
“Sesungguhnya roh orang beriman terbang di atas pokok syurga dan memakan buahnya, manakala roh orang kafir masuk ke dalam neraka.”
Dengan itu, wajib ke atas Muslim dan Muslimah mempercayai apa yang telah diberitakan oleh Allah SWT dan rasul-Nys seperti yang di kehendaki oleh Allah. Meskipun ada sebahagian maksudnya tidak difahami oleh seseorang. (Rujuk: Kitab Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah ms. 338).
BARISAN DIPADANG MAHSYAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Suatu
ketika, Muaz b Jabal r.a mengadap Rasulullah saw dan bertanya:"Wahai Rasulullah,
tolong huraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris" Surah an-Naba':18 |
Mendengar pertanyaan
itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: 'wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepadaku, perkara yang amat besar, bahawa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri.... Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.... |
BARISAN
PERTAMA
Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:"Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati jirannya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." |
BARISAN
KEDUA
Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih:"Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan solat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." |
BARISAN KETIGA
Mereka berbentuk keldai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking."Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..." |
BARISAN KEEMPAT
Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancutan keluar dari mulut mereka."Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..." |
BARISAN
KELIMA
Digiring dari kubur dengan bau busuk daripada bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar."Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan derhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula rasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat mereka adalah neraka..." |
BARISAN
KEENAM
Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan."Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KETUJUH
Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah."Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KELAPAN
Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEMBILAN
Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEPULUH
Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang derhaka kepada orang tuanya maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KESEBELAS
Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran."Mereka adalah orang yang minum rak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."
BARISAN KEDUA BELAS
Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan:"Mereka adalah orang yang beramal salih dan banyak berbuat baik. mereka menjauhi perbuatan derhaka, mereka memelihara solat lima waktu, ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat keampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..." |
SWT....Amin...
Akhirukalam, Jika engkau mahukan kemesraan dengan Allah, maka garanglah terhadap
dirimu sendiri. Jika engkau merasakan manisnya berhubung dengan Allah,
tahulah engkau betapa peritnya berpisah denganNya.....
Wallahua'alam....renungan bersama.....
Siapkah Kita Menghadapi 4 Pertanyaan di Padang Mahsyar
Setiap manusia wajib mengimani hari akhir atau hari kiamat. Bahkan hal itu merupakan rukun iman yang kelima. Di dalam hadist-hadist sahih di terangkanlah bahwa setelah dunia ini hancur, manusia yang dalam kubur di bangkitkan dan akan menghadapi peristiwa tsb ? Apa saja yang terjadi pada saat itu?Pada saat itu manusia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah
subhanahuwata’ala tentang segala macam yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini.
Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak bermanfa’at apa yang dibanggakan selama hidup di dunia ini. Pada hari itu hanya ada Penguasa tunggal yaitu Allah subhanahuwata’ala yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan kepada manusia, kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat itu sebaik – baiknya dalam rangka mengabdi kepada-Nya.
Karena Allah telah mengkaruniakan nikmat-nikmat itu kepada manusia, maka sangat wajar apabila Ia menanyakan kepada manusia untuk apa nikmat-nikmat itu digunakan.
Dalam sebuah hadist mengatakan (sabda Rasulullah saw) : “Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shirothol
mustaqim) sehingga ia di tanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya dari mana ia peroleh dan dikemanakan ia habiskan dan badannya untuk apa ia gunakan.” (HR Sahih Turmizi dan Ad Damiri).
1. UMUR
Umur adalah sesuatu yang tidak lepas dari manusia. Bila kita berbicara tentang umur, maka berarti kita berbicara tentang waktu.
Allah dalam Alqur’an telah bersumpah degnan waktu : ” Demi masa”, maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang di berikan Allah adalah 24 jam dalam sehari semalam. Untuk apa waktu itu kita gunakan ? Apakah waktu itu untuk beribadah atau untuk hal yang sia-sia.
Diantara sebab-sebab kemunduran ummat Islam ialah bahwa mereka tidak pandai menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfa’at, sebagian waktunya digunakan untuk bergurau, mengobrol hal – hal yang tak berguna bahkan terkadang membawa kepada perdebatan yang tak berarti hingga membawa keperkelahian. Sementara orang-orang kafir menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka maju di dalam segala bidang kehidupan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Keadaan ummat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Ada diantara mereka yang tidak mengerti ajaran agamanya dan tidak mengerti ilmu pengetahuan umum.
Bahkan ada diantara mereka yang buta baca tulis Alqur’an.
Bila kita mau meningkatkan iman dan amal (pekerjaan/ilmu), maka seharusnya kita bertanya kepada diri masing-masing; Sudah berapa umur kita hari ini dan apa yang sudah kita ketahui tentang Islam, apa pula yang sudah kita amalkan dari ajaran Islam ini? Janganlah kita termasuk orang-orang yang lalai dan merugi.
Umur tidak terasa berjalan merayapi kehidupan kita. Tanpa kita sadari, sekejap saja umur kita telah tertinggal jauh, yang tersisa hanya beberapa tahun saja atau beberapa hari bahkan beberapa detik saja.
Kemarin kita masih dimanja-manja, bermain tertawa bebas – sedikit bergembira dan banyak mengalami kesusahan dalam menjalani perputaran kehidupan di dunia ini, lalu berkeluarga dan tiba-tiba kita telah menggenapi diatas puluhan tahun dan menanti hari ketiadaan kita di dunia ini seperti semula.
Apakah akan kita sia-siakan umur yang bagai KERCAPAN MATA ini untuk hal-hal yang hanya akan merugikan kita di dunia maupun di hari akhir kelak ?
2. ILMU
Yang membedakan antra muslim dan non muslim adalah ilmu dan amal.
Orang muslim berbeda amaliahnya dengan orang kafir dalam segala hal, dari mulai kebersihan, berpakaian, berumah tangga, bermuamalah (hubungan dalam bermasyarakat), berperilaku dll. Seorang muslim di perintahkan oleh Allah dan rosul-Nya agar menuntut ilmu. Allah berfirman : Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu? ( Az Zumar : 9).
Ayat diatas kendatipun berbentuk pertanyaan tetapi mengandung perintah untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu hukumnya wajib (ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat) atas setiap individu muslim, misalnya ilmu agama : tentang membersihkan najis, berwudhu yang benar, cara shalat yang benar dan hal-hal yang di laksanakan setiap hari. Ilmu keduniawian : belajar menuntut ilmu tiada batasan umur dan wajib di amalkan (di terapkan) untuk kelangsungan hidup dan kemaslahatan sesama manusia. Karena ia tidak tahu, maka amalannya akan tertolak, dan Allah akan bertanya kepadanya kenapa ia mengikuti apa yang ia tidak ketahui, seperti dalam firman-Nya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati. semuanya itu akan di minta pertanggungjawabannya “. (Al Isra’ : 36).
Ilmu yang sudah dipelajari oleh ummat Islam harus di gunakan untuk
kepentingan Islam dan sesama manusia. Ilmu yang sudah di tuntut dan di pelajari wajib di amalkan menurut syari’at (aturan/ajaran) Islam. Ilmu tidak akan berarti apa apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya, rosulullah saw bersabda : ” Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) karena tiap tiap orang dimudahkan menurut apa apa yang Allah ciptakan atasnya”. ( HR Muslim).
Akal fikiran diberikan untuk di pergunakan pada tempatnya, yaitu menuntut ilmu. Baik Ilmu duniawi maupun ilmu ukhrawi. Menuntut ilmu tidak mengenal umur, waktu atau tempat. Sudahkah kita menggunakan akal fikiran yang Dia limpahkan ini pada hal-hal yang berguna baik bagi diri maupun orang sekitar kita ?
Allah ta’ala telah melimpahkan umur,akal fikiran dan pengetahuan, mengapa kita tidak mencarinya? Jadi tiada alasan yang bisa di terima Allah pada waktu hari penghisaban kelak bagi umat-Nya. Janganlah kita termasuk umat yang menyesal di kemudian hari.
3. HARTA
Rosulullah saw bersabda ” bagi tiap tiap umat itu fitnah dan sesungguhnya fitnah umatku adalah harta “. (HR Turmizi dan Hakim).
Harta pada hakikatnya adalah milik Allah. Harta adalah amanat Allah yang dilimpahkan kepada umat manusia agar ia mencari harta itu dengan halal, menggunakan harta itu pada tempat yang telah di tetapkan dalam syari’at Islam.
Bila kita amati keadaan umat Islam kini, banyak kita dapati diantara mereka yang tidak lagi peduli dengan cara mengumpulkan hartanya apakah dari jalan yang dihalalkan atau yang di haramkan dalam syari’at Islam ‘. Rosulullah saw telah meramalkan hal ini dengan sabdanya : “Nanti akan datang suatu masa; di masa itu manusia tidak perduli dari mana harta itu di peroleh, apakah dari yang haram atau yang halal “. (HR Bukhari).
Setiap muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencaharian hidupnya karena manusia yang terdesak dalam masalah ekonomi lalu ia menjadi kalut hingga tidak peduli lagi harta itu dari mana ia peroleh. Ada harta yang di perolehnya dari usaha-usahanya yang batil, misal ; hutang tidak di bayar, korupsi, riba, merampok, berjudi dlsb.
Orang mencari usaha dari yang haram akan mendapat siksa Allah, seperti yang disabdakan Rosulullah saw : “Barang siapa yang dagingnya tumbuh dari barang haram, maka neraka lebih patut baginya (sebagai tempatnya) “. ( HR Al Hakim). Harta yang kita dapat dengan cara yang halal harus pula kita infakkan pada jalan yang benar pula. Bila tadi di sebut harta itu milik Allah, maka wajib pula kita gunakan harta itu dalam rangka menegakkan kalimat Allah di muka bumi ini.
Di dalam Alqur’an ada delapan golongan yang berhak mendapat zakat, yaitu para fuqara (orang faqir), masakin (orang miskin), amil (pengurus zakat), mu’allaf (orang yang baru masuk Islam), untuk membebaskan budak, orang-orang yang berhutang, orang-orang yang sedang berjuang di jalan Allah dan orang-orang yang sedang ada dalam perjalanan jauh (musafir). Pada masa sekarang ini ada tiga golongan yang di prioritaskan yang berhak mendapatkan infaq dan sadakah, yaitu golongan fuqara, masakin dan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.
Orang faqir adalah orang yang membutuhkan/mempunyai kebutuhan hidup tetapi tidak mempunyai pekerjaan sedangkan hidupnya di gunakan untuk membantu agama Islam. Jadi orang faqir ialah orang yang hidupnya untuk berjuang di jalan Allah bukan pemalas yang tidak mau berusaha tetapi usahanya hanya bisa mencukupi kebutuhan minimal dalam keluarganya saja (makan sehari-hari).
4. BADAN
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang di ciptakan Allah di muka bumi ini. Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang di berikan Allah, manusia di jadikan sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia di bebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Jasmani manusia ini di tuntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khilafah dalam rangka mengabdi kepada Allah.
Letihnya manusia dalam melaksanakan ibadah kepada Allah akan di ganjar dengan pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka main-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia, beribadah dengan yang tidak pernah di contohkan rosul Allah saw, maka sia-sialah letihnya itu, bahkan ada yang di ganjar dengan api neraka, karena mereka termasuk orang-orang yang celaka, sebagaimana sabda nabi Allah saw : ” Tiap-tiap amal (pekerjaan) ada masa-masa semangat, dan tiap-tiap semangat ada masa lelahnya maka barangsiapa lelah dan letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barang siapa letihnya bukan karena melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang yang binasa “. (HR Al Hakim dan Al Baihaqi).
Begitulah, pada hari mahsyar masing-masing manusia akan di minta
pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang telah di kerjakan selama hidupnya di dunia ini. Sudah siapkah kita menjawab pertanyaan – pertanyaan yang akan di tanyakan kepada kita pada saat itu ? Kalau belum, kapan lagi kita mempersiapkan diri kalau tidak sekarang ? Kita tidak tahu kapan giliran kita dipanggil, tahun depan, bulan depan, minggu depan, besok, nanti malam, 1 jam lagi atau beberapa menit lagi. Wallahu a’lam.
Oleh Ust. Yazid Abdul Qadir Jawas
Jenis-jenis siksaan di neraka
-Jenis-jenis siksaan di neraka-
Neraka adalah tempat yang diciptakan oleh Allah SWT sebagai tempat akhir
bagi umat-umat yang ingkar kepada Nya. Neraka diciptakan dengan
berbagai jenis siksaan yang ditentukan dari amal buruk
yang dilakukan oleh suatu kaum. berbagai jenis siksaan itu antara lain :
"Jenis-jenis siksaan di neraka"
1. Azab bagi Orang Kafir
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya, tebal kulit seorang kafir (di neraka) ialah 42 hasta
ukuran orang kuat yang besar. Giginya sebesar gunung Uhud, dan sungguh
tempat duduknya dia di Jahannam seluas Makkah dan Madinah.” (HR.
At-Tirmidzi dan al-Hakim. Lihat Shahihul Jami’ no. 2110)
Namun, karena dahsyatnya neraka, kulit tersebut matang ketika terbakar. Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami, kelak
akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain supaya mereka
merasakan azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”
(an-Nisa: 56)
2. Orang yang paling dahsyat siksanya
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam berkata:
“Orang yang paling dahsyat siksanya pada hari kiamat adalah
orang-orang yang menggambar (makhluk bernyawa).” (HR. Ahmad. Lihat
Shahihul Jami’ no. 1559)
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam berkata, “Sesungguhnya orang yang paling dahsyat
siksanya pada hari kiamat adalah seseorang yang membunuh nabi atau
dibunuh oleh nabi, dan seseorang yang membuat berhala.” (HR. Ahmad.
Lihat Shahihul Jami’ no. 1011)
Dari Khalid bin Walid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam berkata, “Manusia yang paling dahsyat siksanya adalah
orang yang paling bengis ketika menyiksa manusia di dunia.” (HR. Ahmad.
Lihat Shahihul Jami’ no. 1009)
3. Azab bagi orang yang berbuka di bulan Ramadhan sebelum waktunya
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wassalam berkata, “… Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada
satu kaum yang digantung dalam keadaan kaki di atas dan mulut mereka
robek-robek. Darah mengalir dari mulut mereka. Aku berkata, ‘Mereka
adalah orang yang berbuka di bulan puasa sebelum dihalalkan berbuka’.”
(HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no 3951,
dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)
4. Azab bagi pezina
Masih hadits dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wassalam berkata, “… Kemudian keduanya membawaku,
ternyata ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, bau tubuhnya
sangat busuk, paling jelek dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat
pembuangan kotoran (comberan). Aku tanyakan, ‘Siapakah mereka?’ Keduanya
menjawab, ‘Mereka adalah pezina laki-laki dan perempuan’.” (HR. Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih
oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)
5. Azab bagi wanita yang tidak mau menyusui anaknya
Pada lanjutan hadits Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu ‘anhu di atas,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam berkata, “… Kemudian keduanya
berangkat membawaku, ternyata ada wanita-wanita yang puting susu mereka
digigit ular. Aku bertanya, ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Mereka
adalah wanita yang tidak mau memberikan air susu mereka kepada anak-anak
mereka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no
3951, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul
Musnad)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memberitakan bahwa jika ular
di neraka menyengat satu gigitan, akan menyebabkan panas demam selama
empat puluh musim. Demikian juga kalajengking di neraka, apabila
menggigit satu gigitan akan menyebabkan panas demam selama empat puluh
musim. (HR. Al-Baihaqi, lihat ash-Shahihah no. 3429)
6. Azab bagi peminum khamr (minuman keras)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Ada tiga macam manusia yang tidak masuk surga, peminum khamr,
pemutus silaturahim, dan orang yang mempercayai sihir. Barangsiapa mati
sebagai peminum khamr, maka Allah memberinya minum dari sungai Ghuthah.
Seseorang bertanya, ‘Apa itu sungai Ghuthah?’ Rasul menjawab, ‘Sungai
yang mengalir dari kemaluan para pelacur. Para penghuni neraka lainnya
merasa terganggu oleh bau kemaluan mereka’.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya
4/399)
7. Azab bagi pemilik harta yang tidak menunaikan zakatnya
Dalam Shahih Al-Bukhari terdapat riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam,
“Tidak seorang pun pemilik harta yang tidak menunaikan zakatnya,
melainkan hartanya kelak akan ditampakkan di hadapannya dalam ujud
seekor ular botak. Ular itu memiliki dua titik hitam di atas matanya.
Dia mematuk pangkal dagu orang itu seraya ia berkata, “Akulah hartamu,
akulah simpananmu.” (HR. Al-Bukhari dalam shahihnya 6/39 cet. Asy-Sya’b)
Dalam riwayat lain diceritakan, “Orang itu lari menghindarinya, tapi
ular itu mengejarnya. Lalu dia berlindung darinya, tapi ular itu mematuk
tangannya dan melilitnya.”
8. Azab bagi orang yang ucapannya tidak sesuai dengan perbuatannya
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Akan didatangkan seseorang kemudian dia dicampakkan ke neraka. Maka
dia di sana berputar seperti berputarnya keledai di tempat
penggilingannya, hingga para penduduk neraka berkumpul mengelilinginya.
Mereka berkata kepadanya: “Wahai fulan, bukankah engkau dulu di dunia
yang menyuruh kami kepada yang baik dan melarang kami dari yang
mungkar?” Usamah berkata, dia menjawab: “Aku dulu menyuruh kalian kepada
yang baik (tapi) aku tidak melakukannya. Dan aku melarang kalian dari
yang jelek, (tapi) aku melakukannya.” (Shahihul Jami’)
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Pada malam Isra’ aku dibawa kepada beberapa kaum yang lidah mereka
dipotong dengan gunting api. Setiap kali selesai dipotong, lidah itu
kembali lagi. Aku berkata: “Siapa mereka itu, wahai Jibril?” Jibril
berkata: “Mereka adalah para penceramah dari kalangan umatmu yang mereka
mengucapkan apa yang tidak mereka lakukan dan mereka membaca
Kitabullah, tapi tidak mengamalkannya.” (Shahihul Jami’: 128)
9. Azab bagi orang yang mati bunuh diri
Diriwayatkan oleh Bukhari (5778) dan Muslim (158) dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam:
“Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi di tangannya, dia (akan)
menikam perutnya di dalam neraka jahannam yang kekal (nantinya), (dan)
dikekalkan di dalamnya selama-lamanya. Dan barangsiapa yang meminum
racun lalu bunuh diri dengannya, maka dia (akan) meminumnya
perlahan-lahan di dalam neraka jahannam yang kekal, (dan) dikekalkan di
dalamnya selama- lamanya. Dan barangsiapa yang bunuh diri dengan
menjatuhkan dirinya dari atas gunung, dia akan jatuh ke dalam neraka
jahannam yang kekal (dan) dikekalkan di dalamnya selama- lamanya.”
Diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Muslim dari Tsabit bin Dhahhak
radhyiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka dia disiksa dengan (alat tersebut) pada hari kiamat.”
10. Penduduk neraka yang paling ringan azabnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wassalam berkata, “Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan
siksanya adalah seseorang yang dipakaikan kepadanya dua sendal dari api
neraka, lantas mendidih otaknya karenanya.” (HR. Ahmad dan al-Hakim,
lihat ash-Shahihah no. 1680)
Demikianlah pembaca, azab bagi beberapa penghuni neraka. Dan
penyebutan macam-macam azab di atas bukanlah bersifat membatasi, karena
seperti kita ketahui dalam hadits Isra’ Mi’raj yang panjang, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wassalam diperlihatkan beberapa orang yang tengah
disiksa di neraka.
Beliau melihat orang-orang yang mengambil harta anak yatim secara
sewenang-wenang, yang mempunyai bibir seperti bibir onta. Mereka
mengambil sepotong api neraka langsung dengan bibirnya itu, lalu api itu
keluar lagi dari duburnya. Beliau melihat orang-orang yang suka
mengambil riba. Mereka mempunyai perut yang besar, sehingga tidak
beranjak dari tempatnya karena perutnya yang membesar itu. Para pengikut
Fir’aun melewati mereka tatkala digiring ke neraka, lalu mereka
melemparkan orang-orang yang mengambil riba ini ke neraka.
Beliau melihat para pezina yang membawa daging berminyak yang baik di tangannya dan di sebelahnya ada daging jelek dan busuk. Mereka mengambil daging yang busuk itu dan membiarkan daging yang baik. Beliau juga melihat para wanita yang suka memasuki tempat tinggal kaum laki-laki yang bukan anak-anaknya. Beliau melihat para wanita itu bergelayutan pada payudaranya. Na’udzubillahi min dzalik..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan