Kenali Tanda Serangan Awal Stroke dengan FAST
Apa itu Stroke?Stroke adalah suatu gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak, disebabkan semata-mata oleh gangguan pembuluh darah di otak, dan dapat mengakibatkan kematian. Umumnya stroke ditandai dengan timbulnya gangguan saraf (defisit neurologis) fokal atau global, yang berlangsung lebih dari 24 jam. Di Indonesia, stroke menjadi penyebab sekitar 15,4% kematian dari total kasus kematian akibat penyakit. Sebanyak 2,5% dari pasien stroke meninggal dunia, dan sisanya akan mengalami kecacatan yang beratnya bervariasi.
Gejala Stroke
Stroke dapat muncul kapan saja, di manapun dan pada siapa saja, baik saat seseorang sedang melakukan aktivitas maupun ketika sedang beristirahat, bahkan terkadang tanpa gejala penyerta sehingga kondisi sebelumnya benar-benar normal. Defisit neurologis fokal ditandai dengan gangguan fungsi bagian tubuh tertentu seperti wajah yang asimetris, artikulasi bicara menjadi cadel/ pelo, atau lengan dan tungkai menjadi lemah. Kelemahan pada lengan dan tungkai biasanya hanya menyerang satu sisi tubuh saja, kanan atau kiri, dan sangat jarang sekali terjadi pada kedua sisi tubuh secara bersamaan di waktu yang sama. Gangguan saraf ini terjadi akibat kerusakan setempat pada area ganglia basalis dimana terdapat serabut-serabut saraf motorik yang mengatur pergerakan otot di tubuh kita. Sedangkan defisit neurologis global terjadi karena adanya gangguan pada ARAS (Ascending Reticular Activating System), yang merupakan area otak yang mengatur kesadaran. Gangguan pada ARAS dapat berupa kerusakan setempat atau penekanan oleh bekuan darah/ kenaikan tekanan di dalam tengkorak.
Seseorang dikatakan menderita stroke jika mengalami defisit neurologis selama lebih dari 24 jam. Bila gangguan saraf berlangsung selama kurang dari 24 jam maka keadaannya disebut sebagai suatu Transient Ischemik Attack (TIA) atau stroke ringan. Perlu diingat bahwa TIA merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stroke di kemudian hari, sehingga keadaan ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Gejala klinis stroke murni disebabkan oleh adanya gangguan pada pembuluh darah otak, berupa penyumbatan ataupun pecah pembuluh darah otak, dan bukan disebabkan oleh penyakit lain seperti tumor otak, infeksi otak ataupun gangguan saraf perifer. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah otak diantaranya adalah hipertensi, kencing manis dan kolesterol.
Kenali Tanda Serangan Awal Stroke dengan FAST
Stroke merupakan suatu kegawatdaruratan dalam bidang penyakit saraf (neurologi). Bila tidak ditangani dengan baik dan segera, stroke dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian. Bagaimana cara termudah dalam memastikan bahwa seseorang terkena stroke? Hal ini merupakan pertanyaan yang sering timbul dalam pikiran masyarakat awam saat mendengar kata stroke. Tidak jarang keluarga pasien tidak menyadari bahwa salah satu anggota keluarga ternyata menderita stroke sehingga menyebabkan pasien terlambat dibawa ke rumah sakit. Dalam kasus stroke, terdapat istilah time is brain, waktu adalah otak. Semakin terlambat seseorang yang menderita stroke mendapatkan penanganan, semakin banyak pula jaringan otak yang akan mengalami kerusakan permanen, sehingga semakin berat pula kecacatan yang timbul.
Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap edukasi kesehatan bagi masyarakat, Eka Hospital memperkenalkan istilah FAST yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kewaspadaan masyarakat awam terhadap tanda awal serangan stroke. FAST merupakan singkatan dari istilah Face, Arms, Speech, Time.
Dengan mengetahui FAST, Eka Hospital mengharapkan setiap komponen dalam keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran untuk segera membawa pasien stroke ke UGD rumah sakit terdekat, terutama yang memiliki pelayanan stroke terpadu. Ingat, golden period untuk penanganan pasien stroke adalah 3 jam dan time is brain! Jika pasien stroke segera ditangani, maka kesempatan dapat terselamatkan akan lebih besar, sehingga derajat kecacatan dapat ditekan serendah mungkin karena pasien stroke berhak atas kualitas hidup yang optimal.
Eka Hospital memiliki layanan stroke center terpadu. Tim dokter di Eka Hospital akan melakukan penanganan komprehensif terhadap pasien stroke, mulai dari awal serangan, pengobatan, hingga terapi pasca-stroke.
Face (wajah)
Mintalah orang yang dicurigai mengalami stroke untuk tersenyum. Perhatikan, apakah wajahnya tampak tidak simetris?
Arms (lengan)
Mintalah orang yang dicurigai mengalami stroke untuk mengangkat kedua lengan lurus ke depan dan menahannya untuk beberapa detik. Apakah ia hanya dapat mengangkat satu lengan saja? Bila ia dapat mengangkat kedua lengannya, apakah salah satu lengan terlihat turun?
Speech (bicara)
Mintalah orang yang dicurigai mengalami stroke untuk mengulang beberapa kalimat. Apakah ia mampu berbicara jelas atau terdengar pelo atau cadel? Akan lebih jelas bila kalimat yang diucapkan mengandung banyak konsonan huruf R seperti, ular melingkar-lingkar di atas pagar.
Time (waktu)
Seperti disebutkan sebelumnya, time is brain, setiap detik sangat berharga. Bila ditemukan salah satu gejala di atas, segera hubungi atau bawa pasien ke Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas penanganan stroke terpadu.
Tanda Gejala Penyakit Stroke
Penyakit stroke
adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf. Sistem syaraf merupakan
suatu system yang mempunyai fungsi mengatur seluruh tubuh dengan
melakukan koordinasi dan juga bekerja sama antar system tubuh. Penyakit
stroke adalah penyakit yang ditandai dengan tanda gejala penyakit
stroke kehilangan fungsi otak karena terhentinya suplai darah ke otak.
Stroke merupakan peringkat kedua dari penyebab kematian dengan
mortalitas 18%-37%. Penyakit stroke ini merupakan salah satu dari adanya
penyebab kematian dan juga kecacatan neurologis yang utama yang di
Indonesia. Serangan stroke otak ini merupakan kegawatdaruratan medis yang harusnya ditangani secara cepat, tepat dan juga cermat.
Penyakit stroke ini sangat menghantui dan sangat dihantui. Betapa tidak, mereka yang dinyatakan dengan kondisi fisiknya sehat oleh dokter, secara mendadak bisa terserang penyakit stroke tanpa pandang buluh, baik pria maupun wanita, tua atau muda. Serangan stroke ini bisa terjadi jika pembuluh darah yang bisa membawa ke daerah otak pecah atau mengalami sumbatan atau karena terjadinya gangguan sirkulasi pembuluh darah yang menyediakan darah ke otak.
Tanda gejala penyakit stroke ini bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang menderita penyakit-penyakit berbahaya misalnya adalah penyakit darah tinggi, kencing manis, penyakt jantung, kadar kolesterol yang tinggi, trigliserida tiinggi, pengerasan yang terjadi pada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah, obesitas dan juga hal yang lainnya. Akan tetapi, pada umumnya stroke riskan terjadi pada penderita penyakit hipertensi.
Serangan dari tanda gejala penyakit stroke yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi yang mempengaruhi dari munculnya suatu kerusakan dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh d arah ini menjadi tidak merata. Akibatnya, zat-zat yang larut ini seperti kolesterol, kalsium dan lain sebagainya akan mengendap pada dinding pembuluh darah terjadi dalam waktu lama, akan mengakibatkan suplai darah ke otak menjadi berkurang, bahkan terhenti yang selanjutnya menimbulkan stroke.
Penyakit stroke ini sangat menghantui dan sangat dihantui. Betapa tidak, mereka yang dinyatakan dengan kondisi fisiknya sehat oleh dokter, secara mendadak bisa terserang penyakit stroke tanpa pandang buluh, baik pria maupun wanita, tua atau muda. Serangan stroke ini bisa terjadi jika pembuluh darah yang bisa membawa ke daerah otak pecah atau mengalami sumbatan atau karena terjadinya gangguan sirkulasi pembuluh darah yang menyediakan darah ke otak.
Tanda gejala penyakit stroke ini bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang menderita penyakit-penyakit berbahaya misalnya adalah penyakit darah tinggi, kencing manis, penyakt jantung, kadar kolesterol yang tinggi, trigliserida tiinggi, pengerasan yang terjadi pada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah, obesitas dan juga hal yang lainnya. Akan tetapi, pada umumnya stroke riskan terjadi pada penderita penyakit hipertensi.
Serangan dari tanda gejala penyakit stroke yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi yang mempengaruhi dari munculnya suatu kerusakan dinding pembuluh darah sehingga dinding pembuluh d arah ini menjadi tidak merata. Akibatnya, zat-zat yang larut ini seperti kolesterol, kalsium dan lain sebagainya akan mengendap pada dinding pembuluh darah terjadi dalam waktu lama, akan mengakibatkan suplai darah ke otak menjadi berkurang, bahkan terhenti yang selanjutnya menimbulkan stroke.
Posted in Gejala Stroke
Tagged apa itu stroke, cara mengobati stroke, gaya hidup sehat, gejala awal stroke, gejala kolesterol, gejala kolesterol tinggi, gejala penyakit stroke, gejala stroke, gejala stroke dan pencegahannya, gejala stroke mata dan cara mencegahnya, gejala stroke ringan, gejala-gejala stroke, kelainan hemostatis, mencegah stroke, penyembuhan stroke, stroke adalah, stroke hemoragik, stroke iskemik, stroke ringan, tanda dan gejala stroke, terapi stroke
Leave a comment
Stroke Mayor dan Minor
STROKE
Stroke Mayor dan Minor dapat mengancam jiwa seseorang, dan dapat terjadi karena ada gangguan suplai darah pada sebagian atau seluruh organ otak.Gangguan sirkulasi darah disebabkan karena darah dalam arteri yang menuju otak membeku. Selain itu bisa jadi karena penyempitan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh aorta pada otak. Otak harus menerima jumlah yang cukup suplai darah untuk dapat melakukan fungsinya. Bila terjadi gangguan dalam sirkulasi darah di otak maka akan berakibat fatal bagi penderita Gejala Stroke.
STROKE MAYOR
Gejala:
Bawa segera korban ke dokter
Stroke Mayor dan Minor dapat mengancam jiwa seseorang, dan dapat terjadi karena ada gangguan suplai darah pada sebagian atau seluruh organ otak.Gangguan sirkulasi darah disebabkan karena darah dalam arteri yang menuju otak membeku. Selain itu bisa jadi karena penyempitan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh aorta pada otak. Otak harus menerima jumlah yang cukup suplai darah untuk dapat melakukan fungsinya. Bila terjadi gangguan dalam sirkulasi darah di otak maka akan berakibat fatal bagi penderita Gejala Stroke.
Gejala:
- Tiba-tiba kepala sakit
- Pingsan dengan tiba-tiba, mati rasa pada bagian muka, lengan, lutut salah satu bagian tubuh dan mulut tidak simetris
- Sulit berbicara
- Kemungkinan tidak sadarkan diri atau bingung
- Tiba-tiba terjatuh
- Pandangan Kabur
- Pupil mata berbeda ukurannya
- Sulit bernapas, sulit mengunyah, bicara dan menelan
- Tidak dapat mengontrol buang air kecil atau BAB
- Denyut nadi terasa kuat dan justru melemah
- Bawa ke pertolongan medis (doktor)
- Buka jalan pernapasan, lakukan pernapasan buatan
- Pastikan korban diletakkan pada permukaan yang rata bersihkan mulut dan jalan napas dari muntahan atau cairan.
- Tengadahkan kepala korban dengan meletakkan telapak tangan pada dahi dan jari tangan lain mendorong ke atas bagian dagu korban.
- Pencet hidung korban dengan menggunakan ibu jari Anda, kemudian ambil napas dalam-dalam, letakkan mulut anda pada mulut korban yang terbuka, tiup dengan cepat 2 kali.
- Hentikan tiupan bila dada korban sudah mengembang. Lepaskan mulut anda dari mulut korban, kemudian dekatkan telingan anda ke hidung korban untuk mendengarkan hembusan napasnya.
- Perhatikan dada korban apakah ada gerakan naik turun pertanda ia bernapas.
- Ulangi prosedur pemberian napas buatan ini sampai korban benar-benar bernapas sendiri.
- Letakkan korban dalm posisi miring untuk mengeluarkan sekresi pada mulutnya
- Selimuti korban agar lebih nyaman
- Usahakan korban diam
- Gunakan kain basah /dingin untuk menyeka bagian kepala
- Usahakan korban setenang mungkin
- Jangan memberu minuman atau makanan karena dapat menyebabkan muntah dan tersedak
- Gejala:
- Bingung
- Pusing
- Sulit Bicara(Sedikit Sulit Bicara)
- Otot-otot melemah
Bawa segera korban ke dokter
Terapi Stroke
Penyakit stroke
adalah gangguan fungsi otak akibat aliran darah ke otak mengalami
gangguan (berkurang). Akibatnya, nutrisi dan oksigen yang dbutuhkan otak
tidak terpenuhi dengan baik. Penyebab stroke ada 2 macam, yaitu adanya
sumbatan di pembuluh darah (trombus), dan adanya pembuluh darah yang
pecah.Umumnya stroke diderita oleh orang tua, karena proses penuaan
menyebabkan pembuluh darah mengeras dan menyempit (arteriosclerosis) dan
adanya lemak yang menyumbat pembuluh darah (atherosclerosis). Tapi
beberapa kasus terakhir menunjukkan peningkatan kasus stroke yang
terjadi pada usia remaja dan usia produktif (15 – 40 tahun). Pada
golongan ini, penyebab utama stroke adalah stress, penyalahgunaan
narkoba, alkohol, faktor keturunan, dan gaya hidup yang tidak sehat.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Kolesterol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
Beberapa gejala dari penyakit stroke bervariasi tergantung dari gejal awal yang dirasakan pada penderita stroke. Gejala umum stroke adalah :
1. Rasa baal atau mati yang hilang secara mendadak pada muka, tangan, dan kaki
2. Rasa bingung seperti seseorang yang kehilangan pandangan, menjadi sulit berbicar atau berbicara pelo.
3. Pada beberapa pasien stroke ada yang kehilangan penglihatan satu mata atau yang disebut dengan stroke mata.
4. Mendadak mengalami suatu kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan.
Penderita penyakit stroke umumnya dapat diobati baik dengan pengobatan secara medis maupun dengan melakukan terapi stroke yang disarankan atau dianjurkan oleh dokter ahli saraf. Rehabilitasi penderita stroke biasanya melibatkan terapi fisik, terapi wicara dan terapi kerja. Dalam pengobatan modern, terapi pijat jarang dilakukan sebagai salah satu terapi pilihan. Namun, beberapa ahli pengobatan alternatif mengklaim dapat merehabilitasi penderita pasca stroke menjadi normal kembali. Secara ilmiah, memang belum ada bukti yang solid mengenai efek langsung pijat pada pasien pasca stroke. Para ahli medis bersilang pendapat mengenai manfaatnya.
Penyebab serangan stroke lainnya adalah makanan dengan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) yang sangat tinggi. Kolesterol jahat ini banyak terdapat pada junk food, atau makanan cepat saji. Selain itu, penyebab terjadinya serangan stroke lainnya adalah kebiasaan malas berolah raga dan bergerak, banyak minum alkohol, merokok, penggunaan narkotika dan zat adiktif, waktu istirahat yang sangat kurang, serta stress yang berkepanjangan. Pecahnya pembuluh darah juga sering diakibatkan karena penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi).
Beberapa gejala dari penyakit stroke bervariasi tergantung dari gejal awal yang dirasakan pada penderita stroke. Gejala umum stroke adalah :
1. Rasa baal atau mati yang hilang secara mendadak pada muka, tangan, dan kaki
2. Rasa bingung seperti seseorang yang kehilangan pandangan, menjadi sulit berbicar atau berbicara pelo.
3. Pada beberapa pasien stroke ada yang kehilangan penglihatan satu mata atau yang disebut dengan stroke mata.
4. Mendadak mengalami suatu kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan.
Penderita penyakit stroke umumnya dapat diobati baik dengan pengobatan secara medis maupun dengan melakukan terapi stroke yang disarankan atau dianjurkan oleh dokter ahli saraf. Rehabilitasi penderita stroke biasanya melibatkan terapi fisik, terapi wicara dan terapi kerja. Dalam pengobatan modern, terapi pijat jarang dilakukan sebagai salah satu terapi pilihan. Namun, beberapa ahli pengobatan alternatif mengklaim dapat merehabilitasi penderita pasca stroke menjadi normal kembali. Secara ilmiah, memang belum ada bukti yang solid mengenai efek langsung pijat pada pasien pasca stroke. Para ahli medis bersilang pendapat mengenai manfaatnya.
Penanganan Dalam Stroke
Penanganan pasien stroke secara khusus diberikan dengan jenis strokenya, yaitu stroke iskemik dan stroke perdarahan.
- Obat antitrombolitik R-tPA dan urokinase yang diberikan secara intravena. Obat ini berfungsi untuk menghancurkan thrombus-thrombus di dalam pembuluh darah otak. Obat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya thrombus yang akan mempersempit lumen pembuluh darah.
- Obat antikoagulan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya gumpalan darah dan embolisasi thrombus, misalnya heparin, coumarin, dicomarol oral. Obat ini terutama diberikan pada penderita stroke yang mengalami kelainan jantung. Efek samping obat ini dapat terjadi trombositopenia yang dapat mengakibatkan perdarahan sehingga harus dilakuakn kontrol hitung jumlah trombosit setiap harinya.
- Obat yang berfungsi sebagai neuroproteksi atau melindungi organ otak yang bekerja menghambat masuknya kalsium yang berlebihan ke dalam sel otak.
- Antagonis glutamat yang bekerja mengikat glisin pada reseptor glutamat.
- Obat yang berfungsi untuk mencegah kerusakan membran sel otak.
Terapi konservatif meliputi :
- Melakukan perawatan secara intensif
- Mempertahankan fungsi vital (pernapasan dan sirkulasi)
- Memberikan obat sedatif dan penghilang nyeri
- Bed rest atau tirang baring atau istirahat di tempat tidur
- Terapi udema otak
- Terapi antihipertensi
- Terapi defisit neurologis iskemik akibat vasospasme
- Antifibrinolisis dan
- Rehabilitasi
- Terapi bicara
- Fisioterapi
- Psikoterapi
- Stroke iskemik
- Obat antitrombolitik R-tPA dan urokinase yang diberikan secara intravena. Obat ini berfungsi untuk menghancurkan thrombus-thrombus di dalam pembuluh darah otak. Obat ini berfungsi untuk mencegah terjadinya thrombus yang akan mempersempit lumen pembuluh darah.
- Obat antikoagulan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya gumpalan darah dan embolisasi thrombus, misalnya heparin, coumarin, dicomarol oral. Obat ini terutama diberikan pada penderita stroke yang mengalami kelainan jantung. Efek samping obat ini dapat terjadi trombositopenia yang dapat mengakibatkan perdarahan sehingga harus dilakuakn kontrol hitung jumlah trombosit setiap harinya.
- Obat yang berfungsi sebagai neuroproteksi atau melindungi organ otak yang bekerja menghambat masuknya kalsium yang berlebihan ke dalam sel otak.
- Antagonis glutamat yang bekerja mengikat glisin pada reseptor glutamat.
- Obat yang berfungsi untuk mencegah kerusakan membran sel otak.
- Stroke perdarahan
Terapi konservatif meliputi :
- Melakukan perawatan secara intensif
- Mempertahankan fungsi vital (pernapasan dan sirkulasi)
- Memberikan obat sedatif dan penghilang nyeri
- Bed rest atau tirang baring atau istirahat di tempat tidur
- Terapi udema otak
- Terapi antihipertensi
- Terapi defisit neurologis iskemik akibat vasospasme
- Antifibrinolisis dan
- Rehabilitasi
- Terapi bicara
- Fisioterapi
- Psikoterapi
Pencegahan Stroke
Untuk bisa melakukan pencegahan stroke tentu saja kita harus tahu penyebab terjadinya stroke. Faktor risiko yang terbanyak adalah hipertensi, diabetes, kadar kolesterol tinggi,
kekakuan pembuluh darah dan penyakit jantung. Pencegahan stroke dapat
dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat, seperti pola makan sehat,
tidak merokok, olahraga teratur, menjaga berat badan dan mengendalikan
stres. Pola pencegahan ini sesuai dengan perilaku hidup yoga, sehingga
tidak mustahil untuk dikatakan bahwa yoga bisa mencegah terjadinya
stroke. Untuk rehabilitasi pasca stroke, dapat dilakukan pranayama dan
latihan asana ringan. Menjalani pola makan sehat dan meditasi juga
sangat bermanfaat.
Prinsip penanganan atau penatalaksanaan pasein stroke bersifat supotif yaitu membantu dlaam mengurangi luas kerusakan otak yang sudah terjadi dan menecegah semakin meluasnya keruskaan otak akibat iskemik atau perdarahan.
Penanganan atau penatalaksanaan serta pencegahan pasien stroke dapat diaplikasikan dengan langkah-langkah berikut :
1. Langkah pertama
- Airway
Bebaskan jalan napas pasien. Hal ini berfungsi untuk memastikan oksigen masuk ke dalam tubuh pasien, terutama pada pasien dengan penurunan kesadaran. Pasien tersebut segera diletakkan dengan posisi terlentang, eher di sanggah sampai hperekstensi maksimal.
- Breathing
Jika pasien tidak bernapas atua terjadihenti napas maka diberikan oksigen 4 liter/menit melalui hidung. Jika tidak terdapat oksigen dapat diberikan bantuan napas buatan dari mulut ke mulut. pasien pun segera dibawa kerumaha sakit untuk secepatnya mendapatkan pertolongan.
- Circulation
Di rumah sakit, hal-hal di atas juga dilakukan. Perbaikan sirkulasi dan perfusi ke otak dengan cara mempertahankan jantung dan tekanan darah juga dilakukan. Pemantauan EKG dilakukan dalam 24 jam pertama dan pasien langsung diinfus dnegan NaCl 0,9%.
2. Langkah kedua
Melakukan penilaian defisit neurologis dengan mempertimbangkan seberapa berat gangguan neurologis yang terjadi dan apakah gangguan neurologis tersebut masih akan memburuk atau membaik.
3. Langkah ketiga
Menentukan jenis stroke dengan penilaian skoring dan pemeriksaan penunjang.
4. Langkah keempat
Langkah keenpat merupakan penatalaksanaan suportif. Hal ini dilakukan agar kondisi fisik pasien cepat membaik. Sebagai contoh, elevasi kepala 30◦ untuk mengurangi peningkatan tekanan intrakranial, badan pasien dibolak-balik untuk menghindari terjadinya dekubitus di punggung dan pinggang. Selain itu dilakukan kontrol tekanan darah secara kontinyu. Kontrol kadar gula darah, kolesterol dan fungsi jantung selalu dilakukan dan diawasi dalam 48 jam pertama pascastroke.
Prinsip penanganan atau penatalaksanaan pasein stroke bersifat supotif yaitu membantu dlaam mengurangi luas kerusakan otak yang sudah terjadi dan menecegah semakin meluasnya keruskaan otak akibat iskemik atau perdarahan.
Penanganan atau penatalaksanaan serta pencegahan pasien stroke dapat diaplikasikan dengan langkah-langkah berikut :
1. Langkah pertama
- Airway
Bebaskan jalan napas pasien. Hal ini berfungsi untuk memastikan oksigen masuk ke dalam tubuh pasien, terutama pada pasien dengan penurunan kesadaran. Pasien tersebut segera diletakkan dengan posisi terlentang, eher di sanggah sampai hperekstensi maksimal.
- Breathing
Jika pasien tidak bernapas atua terjadihenti napas maka diberikan oksigen 4 liter/menit melalui hidung. Jika tidak terdapat oksigen dapat diberikan bantuan napas buatan dari mulut ke mulut. pasien pun segera dibawa kerumaha sakit untuk secepatnya mendapatkan pertolongan.
- Circulation
Di rumah sakit, hal-hal di atas juga dilakukan. Perbaikan sirkulasi dan perfusi ke otak dengan cara mempertahankan jantung dan tekanan darah juga dilakukan. Pemantauan EKG dilakukan dalam 24 jam pertama dan pasien langsung diinfus dnegan NaCl 0,9%.
2. Langkah kedua
Melakukan penilaian defisit neurologis dengan mempertimbangkan seberapa berat gangguan neurologis yang terjadi dan apakah gangguan neurologis tersebut masih akan memburuk atau membaik.
3. Langkah ketiga
Menentukan jenis stroke dengan penilaian skoring dan pemeriksaan penunjang.
4. Langkah keempat
Langkah keenpat merupakan penatalaksanaan suportif. Hal ini dilakukan agar kondisi fisik pasien cepat membaik. Sebagai contoh, elevasi kepala 30◦ untuk mengurangi peningkatan tekanan intrakranial, badan pasien dibolak-balik untuk menghindari terjadinya dekubitus di punggung dan pinggang. Selain itu dilakukan kontrol tekanan darah secara kontinyu. Kontrol kadar gula darah, kolesterol dan fungsi jantung selalu dilakukan dan diawasi dalam 48 jam pertama pascastroke.
Gejala Stroke Mata Dan Cara Mencegahnya
Keluhan berupa penglihatan yang tiba-tiba kabur atau menghilang adalah salah satu gejala dari stroke mata.
Menurut Dr. Ratu Jelita, SpM, gejala CRAO (Central Retinal Artery
Occlusion)-sumbatan ada di pusat-umumnya penglihatan akan menjadi buram
atau gelap mendadak tanpa disertai nyeri. Sedangkan BRAO (Branch Retinal
Artery Occulusion)-sumbatan berada di arteri cabang-terjadi penurunan
ketajaman penglihatan yang tidak terdeteksi oleh pasien atau juga bisa
terjadi hilangnya lapang pandang penglihatan tanpa rasa sakit.
Pasalnya, ancaman komplikasi yang ditimbulkan gangguan ini tidaklah remeh. “Sumbatan pada retina mata bisa menimbulkan komplikasi berupa glaucoma, terutama jika disebabkan oleh CRAO. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah hilangnya fungsi penglihatan secara menyeluruh di kedua mata atau sebagian mata dan stroke, jika diketahui memiliki kesamaan faktor yang menyebabkannya.
Stroke mata tentunya merupakan serangan penyakit stroke yang berbahaya ada yang bisa menyebakan kebutaan total atau kebutaan ringan. Untuk langkah pencegahan yang paling utama adalah dengan memeriksakan mata jika terjadi suatu gangguan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan mencegah terjadinya gangguan pada pembuluh darah, salah satunya penyakit arteri koroner yang selanjutnya dapat mengurangi risiko terjadinya oklusi arteri retina, diantaranya:
1. Menjaga tekanan darah sistolik di bawah 120 mmHg dan tekanan darah diastolik di bawah 80 mmHg.
2. Olahraga misalnya jalan atau berenang, minimal 30 menit sehari. Bila itu masih sulit, lakukan aktivitas fisik sehari-hari secara cukup, misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga, mengutamakan naik tangga daripada menggunakan lift, memarkir mobil/motor agak jauh dari lobi kantor /tempat lain agar seseorang memiliki kesempatan untuk berjalan kaki lebih banyak.
3. Menjaga berat badan ideal dengan mengkonsumsi makanan dan zat gizi berimbang, seperti :
- Makan makanan berserat, seperti sayur dan buah
- Kurangi garam, karena penggunaan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah
- Hindari konsumsi alkohol
- Stop merokok dan hindari asap rokok
Gambaran : Stroke mata
Oklusi yang terjadi pada arteri retina bisa
hanya berlangsung beberapa detik atau menit, namun mungkin juga terjadi
secara permanen. Untuk memastikan kondisi pasien biasanya dokter akan
melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengevaluasi retina, diantaranya
;angiografi fluoresensi, pemeriksaan tekanan intraokular, melihat
bagaimana refleks pupil, foto retina dan pemeriksaan lapang pandang.
Sehingga jika individu mengalami kehilangan penglihatan atau
penglihatan yang kabur secara tiba-tiba, seharusnya langsung melakukan
konsultasi dengan dokter. Dr. Jelita mewanti-wanti setiap orang segera
memeriksakan diri ke dokter spesialis mata jika ada sesuatu yang tidak
beres dengan matanya.Pasalnya, ancaman komplikasi yang ditimbulkan gangguan ini tidaklah remeh. “Sumbatan pada retina mata bisa menimbulkan komplikasi berupa glaucoma, terutama jika disebabkan oleh CRAO. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah hilangnya fungsi penglihatan secara menyeluruh di kedua mata atau sebagian mata dan stroke, jika diketahui memiliki kesamaan faktor yang menyebabkannya.
Stroke mata tentunya merupakan serangan penyakit stroke yang berbahaya ada yang bisa menyebakan kebutaan total atau kebutaan ringan. Untuk langkah pencegahan yang paling utama adalah dengan memeriksakan mata jika terjadi suatu gangguan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan mencegah terjadinya gangguan pada pembuluh darah, salah satunya penyakit arteri koroner yang selanjutnya dapat mengurangi risiko terjadinya oklusi arteri retina, diantaranya:
1. Menjaga tekanan darah sistolik di bawah 120 mmHg dan tekanan darah diastolik di bawah 80 mmHg.
2. Olahraga misalnya jalan atau berenang, minimal 30 menit sehari. Bila itu masih sulit, lakukan aktivitas fisik sehari-hari secara cukup, misalnya melakukan pekerjaan rumah tangga, mengutamakan naik tangga daripada menggunakan lift, memarkir mobil/motor agak jauh dari lobi kantor /tempat lain agar seseorang memiliki kesempatan untuk berjalan kaki lebih banyak.
3. Menjaga berat badan ideal dengan mengkonsumsi makanan dan zat gizi berimbang, seperti :
- Makan makanan berserat, seperti sayur dan buah
- Kurangi garam, karena penggunaan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah
- Hindari konsumsi alkohol
- Stop merokok dan hindari asap rokok
Posted in Gejala Stroke
Tagged apa itu stroke, cara mengobati stroke, gaya hidup sehat, gejala awal stroke, gejala penyakit stroke, gejala stroke, gejala stroke dan pencegahannya, gejala stroke mata dan cara mencegahnya, gejala-gejala stroke, stroke adalah, tanda dan gejala stroke, tentang stroke
Leave a comment
Gejala Awal Serangan Stroke
Stroke adalah manifestasi dari rusaknya struktur jaringan otak
sebagai akibat rusaknya pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak
dengan berbagai sebab. Penyebabnya bisa berasal dari pembuluh darah di
otak ataupun darah yang mengalir di dalamnya. Pengobatan stroke
membutuhkan keterlibatan keluarga atau orang sekitar yang paham terhadap
gejala stroke, baik gejala awal serangan stroke ringan maupun gejala
stroke berat. Gejala stroke bergantung pada lokasi tersumbatnya atau pecahnya darah tersebut.
Saat stroke menyerang, gejala awal serangan stroke pertama-tama bagian sistem saraf pusat mengalami kelemahan otot (hemiplegia), kaku, dan menurunnya fungsi sensorik. Bagian batang otak, dimana terdapat 12 saraf cranical mengalami kerusakan yang menyebabkan menurunnya kemampuan membaui, mengecap, mendengar, melihat, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernapasan dan detak jantung terganggu, lidah lemaj, kesulitan berbicara, daya ingat menurun, dan kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala awal serangan stroke tersebut hilang dalam waktu 24 jam, maka dinyatakan sebagai transient ischemic attack (TIA) yang merupakan serangan stroke ringan atau serangan awal stroke.
Kemudian terdapat fase-fase akut bagi pasien selang beberapa hari
setelah terserang stroke. Dalam pekan pertama, kemungkinan terserang
stroke lagi sangat besar. Hal itu kemungkinan dengan meluasnya jaringan
otak yang lumpuh, sehingga gejala stroke
bertambah berat dalam lima hari pertama. Dalam lima hari sampai dengan
tujuh hari, apabila gejala yang dialami pasien bertambah buruk, maka
kondisi ini sering disebut sebagai “evolusi stroke” (stroke in
evolution).
Bertambah buruknya gejala syroke pada pasien bisa dilihat misalnya dari mulut yang tadinya normal menjadi mencong, anggota gerak pada tubuh menjadi lemah, atau semakin sulit berbicara. Hal itulah yang mengharuskan adanya perhatian akan golden time. Jika pasien segera ditangani, hal ini tidak akan terjadi. Agar gejala stroke tidak berkembang menjadi bertambah buruk, maka sebisa mungkin emosi pasien harus dijaga. Selain itu, oksigenasi ke otak pun harus dijaga. Orang yang pernah terkena stroke, memiliki resiko terserang stroke lagi sebesar 50 persen. Mirisnya lagi, biasanya trauma cacatnya akan bertambah buruk. Sebab, bagian otak yang terkena pada serangan pertama belum sembuh. Jadi bisa dikatakan bahwa serangan kedua umunya lebih berat. Biasanya serangan pertama yang terjadi pada pasien itu lebih sebagai sinyalnya saja.
Saat stroke menyerang, gejala awal serangan stroke pertama-tama bagian sistem saraf pusat mengalami kelemahan otot (hemiplegia), kaku, dan menurunnya fungsi sensorik. Bagian batang otak, dimana terdapat 12 saraf cranical mengalami kerusakan yang menyebabkan menurunnya kemampuan membaui, mengecap, mendengar, melihat, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernapasan dan detak jantung terganggu, lidah lemaj, kesulitan berbicara, daya ingat menurun, dan kebingungan.
Jika tanda-tanda dan gejala awal serangan stroke tersebut hilang dalam waktu 24 jam, maka dinyatakan sebagai transient ischemic attack (TIA) yang merupakan serangan stroke ringan atau serangan awal stroke.
Bertambah buruknya gejala syroke pada pasien bisa dilihat misalnya dari mulut yang tadinya normal menjadi mencong, anggota gerak pada tubuh menjadi lemah, atau semakin sulit berbicara. Hal itulah yang mengharuskan adanya perhatian akan golden time. Jika pasien segera ditangani, hal ini tidak akan terjadi. Agar gejala stroke tidak berkembang menjadi bertambah buruk, maka sebisa mungkin emosi pasien harus dijaga. Selain itu, oksigenasi ke otak pun harus dijaga. Orang yang pernah terkena stroke, memiliki resiko terserang stroke lagi sebesar 50 persen. Mirisnya lagi, biasanya trauma cacatnya akan bertambah buruk. Sebab, bagian otak yang terkena pada serangan pertama belum sembuh. Jadi bisa dikatakan bahwa serangan kedua umunya lebih berat. Biasanya serangan pertama yang terjadi pada pasien itu lebih sebagai sinyalnya saja.
Posted in Gejala Stroke
Tagged apa itu stroke, cara mengobati stroke, gaya hidup sehat, gejala awal stroke, gejala kolesterol, gejala kolesterol tinggi, gejala penyakit stroke, gejala stroke, gejala stroke awal, gejala stroke dan pencegahannya, gejala stroke ringan, gejala-gejala stroke, mengatasi gejala stroke, mengatasi stroke, penyebab stroke, penyebab stroke ringan, penyumbatan pembuluh darah, tentang stroke, terapi stroke
Leave a comment
Gejala Stroke Iskemik
Stroke adalah
kondisi yang terjadi ketika sebagaian sel-sel otak mengalami kematian
akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atu pecahnya pembuluh darah
di otak. Aliran darah yang berhenti membuat suplai
oksigen dan zat makanan ke otak juga berhenti, sehingga sebagian otak
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Stroke berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik, yang salah satunya paling banyak diderita adalah stroke iskemik.
Stroke Iskemik
Stroke iskemik terjadi pada sel-sel otak yang mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang disebabkan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah (arteriosklerosis).
Hampir sebagian besar penderita stroke mengalami jenis stroke demikian sekitar 83% akibat dari aliran darah ke sebagian atau keseluruh otak menjadi terhenti.
Umumnya gejala awal dari stroke jenis ini sering tidak diketahui oleh penderitanya. Serangan muncul secara tiba-tiba dan langsung menyebabkan penderita tidak sadarkan diri.
Berikut beberapa penjelasan gejala awal serangan stroke iskemik, adalah :
1. Nyeri kepala disertai penurunan kesadaran, bahkan bisa mengalami koma (perdarahan otak).
2. Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh.
3. Mendadak seluruh badan lemas dan terkulai tanpa hilang kesadaran (drop attack) atau disertai hilang kesadaran sejenak (sinkop).
4. Gangguan penglihatan (mata kabur) pada satu atau dua mata
5. Gangguan keseimbangan berupa vertigo dan sempoyongan (ataksia)
6. Rasa baal pada wajah atau anggota badan satu sisi atau dua sisi
7. Kelemahan atau kelumpuhan wajah atau anggota badan satu sisi atau dua sisi
8. Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan bicara (afasia)
9. Gangguan daya ingat atau memori baru (amnesia)
10. Gangguan orientasi tempat, waktu dan orang
11. Gangguan menelan cairan atau makanan padat (disfagia)
Stroke berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik, yang salah satunya paling banyak diderita adalah stroke iskemik.
Stroke Iskemik
Stroke iskemik terjadi pada sel-sel otak yang mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang disebabkan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah (arteriosklerosis).
Hampir sebagian besar penderita stroke mengalami jenis stroke demikian sekitar 83% akibat dari aliran darah ke sebagian atau keseluruh otak menjadi terhenti.
Umumnya gejala awal dari stroke jenis ini sering tidak diketahui oleh penderitanya. Serangan muncul secara tiba-tiba dan langsung menyebabkan penderita tidak sadarkan diri.
Berikut beberapa penjelasan gejala awal serangan stroke iskemik, adalah :
1. Nyeri kepala disertai penurunan kesadaran, bahkan bisa mengalami koma (perdarahan otak).
2. Kelemahan atau kelumpuhan pada lengan, tungkai atau salah satu sisi tubuh.
3. Mendadak seluruh badan lemas dan terkulai tanpa hilang kesadaran (drop attack) atau disertai hilang kesadaran sejenak (sinkop).
4. Gangguan penglihatan (mata kabur) pada satu atau dua mata
5. Gangguan keseimbangan berupa vertigo dan sempoyongan (ataksia)
6. Rasa baal pada wajah atau anggota badan satu sisi atau dua sisi
7. Kelemahan atau kelumpuhan wajah atau anggota badan satu sisi atau dua sisi
8. Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan bicara (afasia)
9. Gangguan daya ingat atau memori baru (amnesia)
10. Gangguan orientasi tempat, waktu dan orang
11. Gangguan menelan cairan atau makanan padat (disfagia)
Gejala Stroke Awal
Gejala dan tanda seseorang terkena stroke sangat beragam dan berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya.
Perbedaan ini dikarenakan otak manusia sangat kompleks. Setiap daerah
di otak mempunyai fungsi berbeda-beda. Ada yang mengatur gerakan,
pancaindera, perasaan, kognitif dan lain-lain. Gejala dan tanda dari
stroke tergantung pada daerah mana yang mengalmi kerusakan di otak, dan
juga tergantung dari apakah itu karena stroke pendarahan atau karena
stroke iskemik.
Namun secara umum, tanda dan gejala stroke diantaranya :
Namun secara umum, tanda dan gejala stroke diantaranya :
- Munculnya kelemahan mendadak dari satu bagian tubuh, wajah, lengan, tungkai, terutama di satu sisi badan.
- Muncul rasa baal (hilang sensasi) mendadak disatu sisi badan
- Gangguan menelan (disfagia), contohnya bila minum jadi tersedak
- Hilangnya penglihatan sebagian atau menyeluruh secara tiba-tiba
- Tiba-tiba sulit bicara atau menjadi tidak jelas berbicara atau pelo, atau tidak memahami pembicaraan orang lain.
- Timbul nyeri kepala yang amat sangat, yang muncul secara mendadak
- Gangguan kesadaran, pingsan, koma, atau kejang.
- Hilang keseimbangan, terjatuh tiba-tiba, dan tidak mampu mengatur gerakan tubuh
- Muncul gangguan kognitif lain seperti tiba-tiba pikun, tidak dapat berhitung, membaca, ataupun menulis secara tiba-tiba.
Gejala-gejala diatas terutama bila timbul
mendadak, harus segera mendapat pertolongan dari dokter. Semakin cepat
ditangani maka akan semakin baik hasilnya. Gejala-gejala diatas sangat
tergantung dari daerah otak mana yang mengalami gangguan. Sebagai
informasi, secara mudahnya otak kita dibagi menjadi hemisfer, otak kanan
dan otak kiri yang mempunyai peranan dan fungsi masing-masing. Kedua
bagian otak ini dibagi menjadi sisi dominan dan non dominan, dilihat
dari fungsi penggunaan sehari-hari kita bisa menggunakan tangan untuk
bekerja dan menulis. Namun, ada juga orang-orang tertentu dengan otak
dominan kanan dan mengerjakan kegiatan sehari-hari dengan tubuh sebelah
kiri lebih dominan yang biasa kita sebut kidal/ kebot. Bagian otak kanan
mengendalikan sisi tubuh tubuh sebelah kanan, sehingga bila yang
terkena stroke adalah sisi kiri tubuh. Demikian juga sebaliknya, bila
yang terkena stroke adalah sisi kiri dari otak, maka sisi tubuh yang
mengalami kelumpuhan adalah sisi kanan tubuh.
Posted in Gejala Stroke
Tagged apa itu stroke, cara mengobati stroke, gaya hidup sehat, gejala awal stroke, gejala kolesterol, gejala kolesterol tinggi, gejala penyakit stroke, gejala stroke, gejala stroke awal, gejala stroke dan pencegahannya, gejala stroke ringan, gejala-gejala stroke, kelainan hemostatis, penyakit stroke, penyebab stroke, stroke adalah, tanda dan gejala stroke, tentang stroke
Leave a comment
Gejala Stroke Ringan
Dalam beberapa menit saja mengalami stroke, sel-sel otak mulai mati. Jadi penting sekali untuk mengenali gejala-gejalanya, agar segera ditangani dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk pemulihan. Stroke ringan mungkin tidak akan menimbulkan gejala namun tetap dapat merusak jaringan otak.Tanda-tanda stroke antara lain :
- Tiba-tiba mati rasa atau rasa lemah pada lengan, wajah atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh. Gerakan refleks dan atau sensasi hilang seluruhnya atau sebagian. Mungkin ada suatu sensasi kesemutan di daerah yang terkena.
- Mendadak kebingungan atau kesulitan bicara atau memahami. Kadang-kadang kelemahan pada otot-otot wajah dapat menyebabkan keluarnya air liur tanpa terkendali.
- Tiba-tiba kesulitan melihat pada satu atau kedua mata.
- Tiba-tiba kesulitan berjalan, pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi.
- Mendadak mengalami sakit kepala berat tanpa diketahui penyebabnya.
Ada dua jenis resiko untuk stroke, yaitu faktor yang bisa dikendalikan dan yang tidak bisa dikendalikan. Untuk faktor yang bisa dikendalikan umumnya merupakan faktor resiko gaya hidup atau faktor resiko medis. Keduanya dapat dikelola dengan bekerja sama dengan dokter, yang bisa meresepkan obat-obat dan membesikan nasihat tentang bagaimana untuk mengadopsi gaya hidup sehat.
STROKE: Serangan Mendadak yang Patut Diwaspadai
STROKE: Serangan Mendadak yang Patut Diwaspadai
Penyakit stroke saat ini
merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomor 1 di Indonesia. Stroke
menghancurkan kehidupan si penderita yang aktif dan dinamis. Bahkan, stroke
juga menyebabkan penderita mengalami kecacatan fisik sehingga tidak mampu
mandiri dan menjadi beban bagi keluarganya.
Stroke menimbulkan kecacatan
fiisik yang dapat membebani seumur hidup sehingga menghancurkan penderita
secara psikologis dan ekonomi.
Apa itu Stroke dan
penjelasan singkatnya?
Stroke adalah penyakit
gangguan pembuluh darah otak yang ditandai dengan kematian jaringan otak
(Infark Cerebri) yang terjadi akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke
otak yang disebabkan oleh adanya sumbatan, penyempitan (iskemik) atau pecahnya
pembuluh darah (perdarahan)
Bagaimana kondisi gangguan
Neurologik itu dirasakan?
Gangguan
neurologic yang dirasakan terbagi 3 bagian yang saling berkait, diantaranya
dalam fungsi motorik, fungsi sensibilitas dan kehilangan kesadaran. Dalam penjelasan
yang sederhana untuk kehilangan kesadaran terjadi dalam waktu sekejap dan dapat
berujung pada kondisi koma.
Sedangkan
dampaknya pada fungsi motorik yang dimana gejala yang paling awal disadari oleh
pasien adalah kelumpuhan separuh badan, wajah yang tidak simetris dan kesulitan
dalam berbicara secara jelas(pelo). Pada sisi lain, untuk fungsi sensibilitas
ada situasi seperti mati rasa, baal (kulit serasa tebal), kesemutan, pingsan
(black out) hingga terjadinya kebutaan.
Apa
yang menyebabkan Stroke dan Gangguan Neurologik itu terjadi?
Secara umum, hal tersebut
dikarenakan adanya perubahan pada pembuluh darah, atau dikenal sebagai
aterosklerosis. Hal ini membuat gangguan pada sistem peredaran darah ke otak,
dimana terdapat 2 jenis kategori yaitu Stroke Non Hemoragik (terdapat sumbatan)
maupun Stroke Hemoragik (pendarahan) dengan lokasi yang terdapat pada fungsi
otak secara keseluruhan.
Terdapat berapa Tingkatan dari Serangan Stroke?
Berdasarkan perjalanan
penyakit, maka stroke terbagi menjadi:
· TIA
(Transient Ischemic Attack): Gangguan neurologik akan menghilang dalam waktu
kurang dari 24 jam
· RIND
(Reversible Insufficiency Neurological Deficits): Gangguan neurologik yang
umumnya akan menghilang dalam waktu 14 hari (2 minggu)
· Incomplete
stroke: Gangguan neurologik belum menetap masih dapat berkembang menjadi lebih
buruk
· Complete
stroke: Gangguan neurologik telah menetap
Apa yang menjadi
pemicu dan faktor resiko dari Stroke?
Banyak
hal, namun biasanya digolongkan menjadi 2 bagian besar yakni faktor resiko yang
tak dapat dimodifikasi seperti usia, jenis kelamin, ras atau etnik sedangkan
faktor resiko yang dapat dimodifikasi antara lain adalah: Hipertensi, Penyakit
Jantung, Diabetes Melitus, Hiperkolesterolemia, merokok, alkoholik, pengunaan
narkotika, kegemukan (obesitas). Khusus untuk Jantung, disamping penyakit
jantung koroner yang dapat menjadi faktor resiko dari Stroke adalah problem
gangguan irama jantung, gangguan katup jantung dan gagal jantung.
Seberapa besar faktor
resiko tersebut menjadi pemicu dan penyebab Stroke?
Resiko
merokok pada perokok sebesar 2 kali lebih besar dibanding yang tidak perokok,
pada penderita diabetes sebesar 2 – 4 kali, pada penderita hipertensi sebesar 6
kali dan jika menderita stroke sebelumnya resiko terkena stroke berulang
sebesar 10 kali.
Kiranya sebaiknya pencegahan yang dilakukan seperti apa?
Yang
terpenting adalah melakukan pengkontrolan atas faktor risiko-risiko yang ada, termasuk
perubahan gaya hidup yang sehat, perbaikan mental dari stres serta tentu pengobatan
medis.
Yang
perlu dipahami adalah stroke bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan pada
siapa saja(tanpa memandang status sosial). namun yang perlu kita lakukan adalah
menghindari faktor risiko yang menjadi pemicu dan penyebab. Oleh karena itu mencegah
stroke berfokus pada pencegahan terjadinya.
Bagaimana
gaya hidup Sehat dapat diterapkan?
Pola
makan yang sehat, berhenti merokok maupun konsumsi alkohol serta narkoba,
kemudian lakukan olahraga teratur dan hindari kecemasan. Dalam bahasa yang sangat
sederhana kita perlu mengingat POIN yakni P: Pikiran tenang, O: Olahraga
teratur, I: Istirahat cukup, N: Nutrisi seimbang. Dengan demikian, kita
telah mereduksi potensi resiko Stroke melalui kebiasaan sehat.
Waspadai Stroke, Brain Attack yang datang secara mendadak
dan dapat berujung pada kondisi fatal. Tips Kendali Resiko Stroke:
1. Stabilisasi emosi
2. Pola makan yang sehat dengan buah
dan sayur setiap hari, hindari makanan manis berlebihan, tambahkan minyak
zaitun,
3. Lakukan relaksasi dan istirahat
yang cukup
4. Upayakan selalu menjaga tekanan
darah dibawah 140/90 mmHg serta kurangi konsumsi garam, stop merokok dan kopi.
5. Bagi anda penderita Diabetes
Melitus maka usahakan kendalikan kadar gula dalam darah dengan diet asupan
makanan terkontrol dan minum obat secara teratur.
6. Lakukan olahraga secara rutin dan
mencegah obesitas
7. Kenali nasihat akan gaya hidup
sehat sederhana berikut ini; Kurangi 3K (kecemasan, kelelahan dan kedinginan),
Lakukan 3O (olah raga, olah seni dan olah batin) dan Konsumsi Sasa-Bubu (Sayur-sayuran
dan buah-buahan).
8. Konsultasikan problem kesehatan
Anda secara regular ke dokter, untuk dapat melakukan evaluasi medis berkala.
“TIME
IS BRAIN” – EVERY SECOND COUNTS”
“TIME IS BRAIN” – ACT FAST
Narasumber :
dr. S. Saunderajen, SpS, M.Si. Med
( Dokter Spesialis Saraf Ciputra Hospital )
( Dokter Spesialis Saraf Ciputra Hospital )
Tiada ulasan:
Catat Ulasan