Selidikilah Berita Orang Fasik
Ayat 6 surah al hujurat mengajar kita agar berhati-hati dalam menerima berita dari orang-orang fasik. Sebab nuzul atau turunnya ayat ini ialah bersempena kisah seorang muslim yang bernama al Walid bin Uqbah bin Abi Mu’id yang diutuskan oleh Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam untuk memungut harta sedekah dari Bani Mustaliq. Kemudian apabila beliau ke Kampung Bani Mustaliq, tiba-tiba beliau melihat penduduk kampung ramai-ramai keluar untuk menunaikan sedekah. Al Walid menyangkakan mereka sudah murtad lalu lari ke Madinah menghadap Baginda Nabi sallalahu alaihi wasallam, lau menceritakan apa yang berlaku. Setelah mendengar berita itu, baginda mengarahkan kerahan bala tentera untuk menyerang kampung Bani Mustaliq Baginda melantik Khalid al Walid sebagai pemimpin bala tentera. Khalid Al Walid bertindak menghantar perisik ke kampung tersebut untuk menyiasat apa yang berlaku. Sesampainya di sana, mereka terdengar suara azan dan melihat orang kampung menunaikan solat. Ternyata mereka tidak murtad sebagaimana didakwa oleh Walid bin Uqbah. Lalu Khalid al Walid dan bala tentera Islam kembali ke Madinah bertemu Rasulullah. Kemudian Allah menurunkan ayat 6 surah al hujurat sebagai teguran dan panduan buat orang beriman dalam menerima khabar berita dari orang fasik.
PENGERTIAN FASIK
Fasik ialah orang yang keluar dari garis panduan Islam. Menurut syara’, fasik ialah orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau mengekalkan dosa-dosa kecil.
PENGAJARAN
Sabda nabi sallallahu alaihi wasallam yang bermaksud, ”Berhati-hati itu dari Allah dan terburu-buru itu dari syaitan.”
Kalau di zaman Rasulullah sudah ada orang-rang Islam yang membawa berita palsu dan tidak betul, maka di zaman kita ini lebih-lebih lagi, terutamanya melalui media massa yang ada sekarang ini seperti tv dan akhbar. Ditambah pula dengan teknologi internet yang sedang berkembang maju, dunia hanya di hujung jari, berita-berita cepat tersebar tanpa mempedulikan sama ada betul atau tidak. Yang penting ialah sensasi berita itu. Kebenaran menjadi perkara kedua dalam pertimbangan. Sebahagian rakyat bagaikan mendapat kedai kopi kedua di mana mereka bincangkan isu-isu semasa sama ada politik, ekonomi, sosial, agama dan lain-lain dalam internet.
Lebih teruk lagi, ada individu tertentu seolah-olah menjadikan internet terutamanya blog-blog sebagai tempat menyelesaikan masalah dalaman gerakan Islam. Blog dan laman web sebagai media baru sangat berkesan dalam menyampaikan maklumat-maklumat terkini kepada masyarakat. Keburukannya ialah mereka tidak dapat membezakan yang mana benar dan yang mana salah. Ini kerana hilangnya kemahiran yang diajar oleh Allah s.w.t. melalui ayat di atas agar kita menyelidik berita yang disampaikan, lebih-lebih lagi di zaman kefasikan masa kini.
Mufti Nasihat Siasat Dahulu Berita Si Fasik
Dari Malaysiakini
Dalam menghadapi keadaan politik mengeksploitasi isu peribadi, seperti dalam isu video seks yang dikaitkan dengan Datuk Seri Anwar Ibrahim, umat Islam dinasihatkan menyiasat dahulu kesahihan dakwaan itu.
“Nasihat saya, dalam al-Quran, Allah berfirman dalam surah al-Hujurat, apabila datang berita daripada orang fasik, hendaklah kamu selidik dahulu berita itu,” kata Mufti Perlis Dr Juanda Jaya.
“Dan kalau tidak cukup empat orang saksi, sepatutnya penuduh dikenakan hukuman Qazaf. Hukum orang fasik ini, dia tak layak lagi jadi saksi untuk sebarang kes kerana sudah hilang kredibeliti.”
Ketika dihubungi Malaysiakini hari ini, Dr Juanda berpendapat isu melibatkan keaiban peribadi tidak boleh dijadikan modal politik, apatah lagi jika perkara berkaitan seks yang amat memalukan.
“(Kalau betul pun), kita tak tahu, mungkin dia sudah bertaubat. Kenapa perlu dedahkan perkara itu? Siapa tak ada aib di masa lalu?” soal Dr Juanda lagi.
Katanya, rakaman video sahaja tidak mencukupi jika tidak disokong oleh empat saksi yang adil kerana kesalahan zina amat berat dan hukuman yang dijatuhkan hendaklah bebas daripada sebarang prasangka.
“Kalau ada (hanya) tiga orang saksi yang melihat perkara itu, lebih elok mereka tutup mulut sahaja daripada mendedahkannya. Kesan tindakan itu melibatkan banyak pihak, termasuk anggota keluarga yang terlibat,” katanya.
Semalam, ulama terkenal Prof Madya Dr Mohd Asri Zainul Abidin berkata, para mufti wajar menyatakan pendirian berhubung isu “politik selak kain” susulan tayangan video kontroversi minggu lalu.
Mewaspadai Berita Orang Fasik dan Adu Domba
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” [Al Hujuraat:6]
Ayat di atas menjelaskan satu kejadian di zaman Nabi. Ketika itu Al Harits menghadap Nabi. Dan Nabi mengajaknya masuk ke dalam Islam. Al Harits pun bersyahadah masuk ke dalam Islam. Nabi mengajaknya untuk membayar zakat.
Al Harits menyanggupinya dan berkata: “Ya Rasulullah, aku akan pulang kepada kaumku dan mengajak mereka masuk Islam dan membayar zakat. Aku akan mengumpulkan zakatnya. Jika telah tiba waktunya, kirimlah utusan untuk mengambil zakat.”
Akhirnya Nabi mengutus Al Walid bin ‘Uqbah untuk mengambil zakat pada Al Harits. Namun sebelum sampai di tempat, Al Walid takut dan akhirnya pulang dan memberi laporan palsu pada Nabi. Katanya Al Harits tidak mau membayar zakat bahkan mengancam akan membunuhnya.
Kemudian Nabi mengirim utusan yang lain untuk menemui Al Harits guna memeriksa kebenaran berita itu. Di tengah perjalanan, utusan tersebut bertemu Al Harits beserta sahabatnya yang sedang pergi untuk menemui Nabi. Al Harits bertanya kepada utusan itu: “Kepada siapa kamu diutus?”
Utusan itu menjawab: “Kami diutus kepadamu.”
Al Harits bertanya: “Mengapa?”
Mereka menjawab: “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah mengutus Al Walid bin ‘Uqbah. Namun ia berkata bahwa engkau tidak mau membayar zakat dan bahkan ingin membunuhnya.”
Al Harits berkata: “Demi Allah yang telah mengutus Muhammad, aku tidak melihatnya. Tidak ada yang datang kepadaku.”
Ketika mereka sampai di hadapan Rasulullah SAW, bertanyalah beliau: “Mengapa engkau tidak mau membayar zakat dan ingin membunuh utusanku?”
Al Harits menjawab: “Demi Allah yang mengutus engkau dengan sebenar-benarnya. Aku tidak berbuat demikian.” Maka turunlah ayat Al Hujuraat:6 sebagai peringatan kepada kaum mukminin agar tidak mempercayai satu berita secara sepihak tanpa memeriksanya kepada kaum yang dituduh. (HR Ahmad).
Nah terhadap Muslim saja kita harus berhati-hati dalam menerima satu berita. Karena bisa jadi laporan itu tidak benar. Apalagi terhadap berita-berita yang disampaikan oleh orang-orang kafir atau sekuler yang membenci Islam.
Jika kita langsung mempercayai beritanya, bisa saja akhirnya kita marah dan membunuh orang yang dituduh berbuat jelek/difitnah padahal ternyata tidak benar. Kita harus memeriksanya langsung kepada orang yang dituduh/difitnah tersebut apa benar begitu.
Sebagai contoh kita sering marah kepada Malaysia yang dianggap merebut pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Padahal kasus itu telah dibawa ke Mahkamah Internasional dan MI memutuskan Malaysia yang berhak. Selain itu, jika kedua pulau itu benar-benar milik Indonesia, kenapa tidak ada nelayan atau pun tentara Indonesia yang berjaga di situ sehingga tidak ada seorang pun yang bisa membangun tanpa izin di sana? Kita menelantarkannya, sebaliknya Malaysia justru membangunnya jadi tempat wisata yang indah. Jika Indonesia menjaganya, tak mungkin hal itu terjadi.
Jika “hilangnya” pulau Sipadan dan Ligitan ke Malaysia yang luasnya kurang dari 1 km2 kita marah besar. Sebaliknya kita adem-ayem saja terhadap Singapura yang “mengimpor” pasir pantai sehingga luas negaranya bertambah 100 km2 dan akan terus bertambah jadi 500 km2 sesuai rencana mereka. Rakyat Indonesia justru bersahabat dengan Singapura yang telah mengurangi wilayah Indonesia dan merupakan agen Yahudi di Asia Tenggara.
Indonesia juga diam terhadap negara-negara AS dan Eropa yang mengambil kekayaan alam Indonesia seperti minyak, gas, emas, perak, tembaga, batubara, dan sebagainya. Menurut PENA, pada tahun 2008 sebesar Rp 2.000 trilyun/tahun kekayaan alam Indonesia dinikmati oleh negara-negara asing tersebut.
Lihat:
Ummat Islam harus berpikir, kenapa mereka terhadap orang kafir begitu baik sehingga membiarkan luas negara berkurang sampai 100 km2 lebih dan Rp 2.000 trilyun/tahun lari ke kantong asing, sementara terhadap Malaysia yang sama-sama Muslim bersikap begitu garang sehingga di zaman Bung Karno pernah perang dengan Malaysia?
Karena adu-domba yang dilakukan oleh media massa kafir, akhirnya ummat Islam jadi melanggar perintah Allah dalam Al Qur’an. Ummat Islam justru jadi keras terhadap sesama Muslim dan lembut terhadap orang-orang kafir yang sebenarnya telah menzalimi mereka:
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir…” [Al Maa-idah:54]
Jika Allah mengatakan orang-orang beriman itu bersaudara, sebaliknya sebagian Muslim justru menganggap orang Muslim lainnya yang beda negara seperti musuh besar sementara mereka justru seperti saudara dengan orang-orang kafir:
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” [Al Hujuraat:10]
Ada Muslim Indonesia yang dengan lantang meneriakkan “Ganyang Malaysia” Adakah dia sudah tidak takut dengan siksa neraka karena jika dua Muslim saling bunuh, maka keduanya masuk neraka. Jangankan dibakar dengan api neraka yang mampu mendidihkan otak sehingga manusia jadi seperti orang gila ketika dibakar hingga semata kaki selama-lamanya. Dibakar api lilin yang kecil pun selama 10 menit cukup membuat kita menderita.
Jika terjadi saling bunuh antara dua orang muslim maka yang membunuh dan yang terbunuh keduanya masuk neraka. Para sahabat bertanya, “Itu untuk si pembunuh, lalu bagaimana tentang yang terbunuh?” Nabi Saw menjawab, “Yang terbunuh juga berusaha membunuh kawannya.” (HR. Bukhari)
Bayangkan seandainya 1 juta rakyat Indonesia dikerahkan menyerang Malaysia yang berpenduduk 25 juta jiwa. Menang tidak, yang jelas ribuan nyawa akan melayang. Jangankan Indonesia yang senjatanya pantas masuk musium, AS yang penduduknya lebih besar dan persenjataan paling canggih dengan dibantu sekutunya saja kewalahan menghadapi rakyat Iraq yang hanya berpenduduk 16 juta jiwa sehingga memutuskan mundur dari sana. Perang telah menelan lebih dari 4.000 tentara AS dan uang lebih dari Rp 9.000 trilyun. Kalau Indonesia yang APBNnya cuma Rp 1.037 trilyun/tahun memaksakan diri untuk berperang, dijamin langsung bangkrut dan jumlah rakyat yang mati akibat kelaparan macam di Aceh, Papua dan NTT akan bertambah banyak.
Kenapa ummat Islam miskin dan terbelakang? Ya karena mereka mudah diadu-domba untuk perang terhadap sesama. Ummat Islam tidak punya media TV Nasional yang membawa kepentingan Islam. Oleh karena itulah mereka cuma jadi obyek gosip dan adu domba.
Patut disadari oleh umat ini bahwa pihak lain akan senantiasa iri dan dengki kalau umat ini hidup bersatu dan menjadi kuat dengan agamanya. Mereka tidak akan pernah rela hingga umat itu ter-cerabut dari agamanya dan mengikuti cara hidup mereka.
Berikut Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya) surat Ali ‘Imran:103:
Sejarah para sahabat Rasulullah SAW. di kota Madinah, bahkan masih di masa Baginda Rasulullah SAW masih hidup mengajarkan hal itu. Ketika masyarakat dan negara Islam baru tumbuh di kota Madinah. Dan kedudukan politik dan kekuatan ekonomi mereka menggeser kepentingan dan posisi kaum Yahudi, maka Yahudi membuat makar. Salah seorang tokoh Yahudi yang bernama Syas bin Qais yang sangat benci dengan bersatunya dua suku besar penghuni kota Madinah Aus dan Khazraj dalam ikatan Islam, membuat makar dengan mengirim seorang penyair agar mem-bacakan syair-syair Arab Jahiliyah yang biasa mereka pakai dalam perang Buats. Perang Buats adalah perang yang terjadi selama 120 tahun (Ibnu Ishaq dalam Tafsir Al Mawardi) antara kaum Aus dan Khazraj. Dan selama musim perang tersebut, pihak Yahudilah yang meng-ambil keuntungan politik maupun ekonominya.
Penyair suruhan Syas berhasil mempengaruhi jiwa sekumpulan kaum Anshar dari kalangan Aus dan Khazraj di suatu tempat di kota Madinah. Syair jahiliyah tersebut mengantarkan mereka kepada perasaan kebanggaan dan kepahlawanan mereka di masa jahiliyah dalam medan perang Buats. Perasaan kebangsaan dan kepahlawanan kaum Aus maupun Khaz-raj itu memuncak hingga mereka lupa bahwa mereka sesama muslim. Yang Aus merasa Aus dan yang Khazraj merasa Khazraj. Dalam puncak emosi perang itu mereka akhirnya berteriak-teriak histeris : ”Senjata-senjata!”.
Dalam situasi kritis itulah, Rasulullah datang bersama pasukan kaum muslimin untuk melerai mereka. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai kaum muslimin, apakah karena seruan jahiliyah ini (kalian hendak berperang) padahal aku ada di tengah-tengah kalian. Setelah Allah memberikan hidayah Islam kepada kalian. Dan dengan Islam itu Allah muliakan kalian dan dengan Islam Allah putuskan urusan kalian pada masa jahiliyyah. Dan dengan Islam itu Allah selamatkan kalian dari kekufuran. Dan dengan Islam itu Allah pertautkan hati-hati kalian. Maka kaum Anshar itu segera menyadari bahwa perpecahan mereka itu adalah dari syaithan dan tipuan kaum kafir sehingga mereka menangis dan berpelukan satu sama lain. Lalu mereka berpaling kepada Rasulullah SAW. dengan senantiasa siap mendengar dan taat…” (Sirah Ibnu Hisyam Juz 1/555).
http://suara-islam.com/index.php/Ibrah/Menjaga-Kesatuan-Umat.html
Karena itulah Allah menurunkan surat Ali ‘Imran ayat 103:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya…” [Ali ‘Imran:103]
Ada pun surat Ali ‘Imran ayat 99 turun berkenaan dengan tokoh Yahudi, Qais, yang gemar mengadu-domba ummat Islam:
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok, padahal kamu menyaksikan?.” Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 99]
Rasulullah SAW juga melarang keras sikap ashabiyah (Nasionalisme dan tribalisme) seperti itu. Sebagaimana yang tercermin dalam sabdanya:
“Bukan termasuk Ummatku orang yang mengajak pada Ashabiyah, dan bukan termasuk ummatku orang yang berperang atas dasar Ashabiyah, dan bukan termasuk ummatku orang yang mati atas dasar Ashabiyah” (HR Abu Dawud).
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/09/02/173923/1195126/471/merangkul-malaysia
Silahkan kunjungi:
Deepak perjelas isu hutang Carpet Group
Usahawan permadani Deepak Jaikishan hari ini membuka mulut setelah dakwaan demi dakwaan dihamburkan ke atasnya melalui tulisan di blog popular Malaysia Today.
Deepak berkata, beliau membuat keputusan untuk memberi penjelasan setelah laman berkenaan menyiarkan satu lagi dakwaan ke atasnya semalam.
Malaysia Today dalam tulisan itu mengemukakan tuduhan mengenai skandal hutang yang ditanggung oleh syarikat milik Deepak, Carpet Group.
Deepak menjelaskan, syarikatnya sememangnya telah membuat pinjaman yang berjumlah hampir RM600 juta daripada firma kewangan antarabangsa Kuwait Finance House.
"Dalam tempoh masa itu, pinjaman itu secara beransur-ansur telah dikurangkan melalui penjualan hartanah dan perniagaan lain," kata Deepak kepada wartawan hari ini.
Katanya, jumlah hutang yang kini ditanggung Carpet Group dianggarkan berjumlah RM200 juta.
Jelasnya, dakwaan bahawa pinjaman berkenaan tidak dibayar sejak lima tahun lalu adalah tidak benar.
"Semua pinjaman kami dikemaskini dan (dibayar). Malah, saya dan syarikat milik saya tidak terlibat dalam apa-apa rasuah seperti didakwa oleh tulisan Malaysia Today," kata Deepak lagi.
Tulisan bertajuk "Carpetman, bagman, toyboy has been bagged" di laman itu turut mendakwa, Deepak membayar komisyen kepada pegawai bank berkenaan untuk mendapatkan pinjaman tersebut.
Deepak menafikan dakwaan itu dan menjelaskan bahawa syarikatnya bertindak dengan telus dalam urusannya dengan bank.
Katanya, beliau lebih banyak terlibat dengan perniagaan hartanah manakala bidang permaidani merupakan perniagaan keluarganya.
Perniagaan permaidani itu dimulakan oleh bapanya yang berasal dari Karachi, Pakistan sekitar 40 tahun lalu, kata Deepak lagi.
"Dalam perniagaan hartanah, kita banyak bergantung kepada bank dan kewangan. Sudah tentulah akan timbul kesan rumit melainkan kita membuat penjelasan.
"Esok kita pergi ke bank, mereka mungkin tanya soalan (berhubung dakwaan) ini," katanya.
Ketika ditanya, Deepak berkata beliau kini sedang menimbangkan sama ada akan mengambil tindakan undang-undang ke atas Malaysia Today sekiranya dakwaan itu "bertambah buruk."
Deepak berkata, beliau memilih untuk tidak membuat penjelasan sebelum ini kerana tulisan lain yang mengaitkan beliau dalam laman itu hanyalah perkara "karut."
"Tapi kali ini (dakwaan ini) secara langsung ke atas saya," katanya lagi.
Katanya, cadangan untuk menubuhkan suruhanjaya itu kepada Kabinet Jumaat ini.
Semalam, presiden PKR, Datin Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail menafikan bahawa suaminya, Datuk Seri Anwar Ibrahim adalah pelaku dalam video berkenaan dan menimbulkan kemungkinan ia didalangi oleh BN.
"Wan Azizah tidak cekap bagi kenal pasti (lelaki dalam video) kerana ia pasangannya,” kata Nazri sambil menambah terdapat percanggahan kepentingan dalam perkara tersebut.
BN, menurutnya perlu bertindak segera bagi mengelakkan spekulasi orang ramai berhubung video seks berkenaan.
"Apabila dia (Wan Azizah) keluar kenyataan, saya berpendirian perkara ini tidak boleh terhenti di situ sahaja kerana jika tidak dijawab oleh kerajaan dan tidak diadakan suruhanjaya diraja, kerajaan akan dituduh terbabit.
"Saya berpendapat untuk menyelesaikan masalah ini, dan seperti saya katakan, Wan Azizah bukanlah pakar yang menentukan identiti pelaku itu, saya rasa adalah lebih adil jika kita wujudkan Suruhanjaya Diraja yang dianggotai oleh mereka yang bebas," katanya kepada pemberita di pejabatnya di bangunan Parlimen hari ini.
Nazri berkata, bahawa setelah penafian itu dibuat, rakyat mempunyai hak untuk mengetahui sama ada benar atau tidak Anwar adalah lelaki dalam video itu.
"Dan penyelesaian terbaik bagi isu itu adalah dengan menubuh suruhanjaya diraja.
“Sebagai kerajaan, kita bukan sahaja mesti bersih tetapi juga dilihat sebagai bersih," katanya.
Nazri berkata, usul untuk menubuhkan suruhanjaya itu dibuat kerana kerajaan mendengar pandangan rakyat dan juga badan bukan kerajaan termasuk Dewan Pemuda PAS yang meminta sebuah suruhanjaya diwujudkan bagi menangani isu itu.
"Saya akan memperakukan dan akan sedaya upaya meyakinkan Kabinet untuk menubuhkan suruhanjaya itu," katanya.
Individu lain termasuk bekas Ketua Menteri Melaka Tan Sri Rahim Thamby Chik, ahli perniagaan Datuk Shazryl Eskay Abdullah dan Bendahari Perkasa Datuk Shuib Lazim, ketiga-tiganya yang menggelarkan diri mereka "Datuk T" dan yang mengaku mendedahkan video itu kepada sekumpulan wartawan di Carcosa Seri Negara di Kuala Lumpur pada 21 Mac lalu.
Timbalan Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah Datuk Acryl Sani Abdullah Sani berkata beberapa kakitangan bahagian pengurusan Carcosa Seri Negara juga dipangil memberi keterangan.
Acryl Sani berkata keterangan yang diambil daripada Anwar adalah "memadai".
"Sekiranya terdapat keterangan beliau yang tidak lengkap, kita akan panggil dia lagi sekali untuk bagi keterangan tapi setakat ini ianya telah mencukupi," katanya kepada pemberita di Kuala Lumpur hari ini.
Acryl Sani berkata polis akan memanggil dua atau tiga lagi individu untuk melengkapkan kertas siasatan.
Acryl Sani berkata kertas siasatan kes berkenaan kini telah siap 95 peratus dan akan dihantar kepada Peguam Negara dalam masa terdekat.
Sebelum ini, Ketua Polis Negara Tan Sri Ismail Omar mengesahkan video itu adalah tulen.
Siasatan polis itu dibuat berikutan laporan yang dibuat oleh Anwar pada 22 Mac yang menafikan bahawa dirinya adalah lelaki dalam video berkenaan.
- Bernama
Ada yang mengatakan orang itu mirip Anwar Ibrahim, tidak kurang yang sangsi. Anwar berkata beliau “tidak peduli' kerana tahu pelaku dalam rakaman itu bukan beliau.
Tindakan oleh pihak yang memuatkan video itu jelas untuk mengaibkan lagi Anwar setelah beliau enggan tunduk kepada ugutan supaya beliau dan isterinya berundur dari politik – sesuatu yang amat dihajati oleh Umno, namun tidak kesampaian.
Walaubagaimanapun setiap sesuatu itu ada hikmahnya. Kepada mereka yang mempunyai kepakaran di bidang video dan mahu menegakkan kebenaran (tanpa dipengaruhi laporan media arus perdana) rakaman pendek Youtube membolehkan mereka menguji kesahihan video Datuk “T” itu buat kali pertama dengan “barang kes itu sendiri.”
Jelas beberapa persoalan asas muncul selepas melihat klip satu minit 41 saat itu, secebis daripada rakaman 21 minit yang didalangi oleh gadingan bekas Ketua Menteri Melaka Tan Sri Abdul Rahim Thamby Chik, ahli perniagaan Datuk Sharzyl Eskay dan Bendahari Perkasa Datuk Shuib Lazim.
Bagi mereka yang arif dalam penerbitan video persoalan pertama adalah kenapa wajah pelaku tidak jelas.
Jawapan adalah kerana Kamera “night vision” digunakan. Kamera ini biasa digunakan apabila keadaan sesuatu tempat adalah gelap tetapi bilik hotel yang dirakam jelas mempunyai lampu dengan pancaran bayang jelas kelihatan pada dinding bilik.
Pantulan bayang
Jadi kenapa kamera itu digunakan? Jawapan paling logik adalah tindakan itu disengajakan kerana kamera sedemikian akan memastikan muka pelaku dalam rakaman adalah “soft”, dan samar-samar.
Ini membolehkan pelbagai tafsiran dibuat mengenai identiti pelaku. Persoalan penting adalah kenapa pihak yang membuat rakaman tidak menggunakan kamera biasa yang akan menampakkan dengan jelas wajah pelaku jika tujuan rakaman adalah untuk mendedahkan Anwar melakukan perbuatan sumbang.
Persoalan seterusnya ialah apa signifikannya bayang-bayang pelaku yang tertera jelas pada dinding.
Mereka yang arif dalam penerbitan video akan terus menjurus kepada bayang-bayang pelaku yang dihasilkan oleh kilauan lampu di sekitar bilik hotel berkenaan. Bilik diterangi dengan lampu, menyebabkan pantulan bayangan pada dinding dan pada tubuh ketiga-tiga pelaku setiap kali mereka melintasi lampu yang dimaksudkan.
Jika bilik diterangi sebegitu rupa, agak mustahil pelaku tidak tahu tujuannya. Agak mustahil pelaku tidak tahu mereka sedang dirakamkan (hakikat ini akan diperkuatkan dengan hujah seterusnya).
Rakaman itu akan menunjukkan bahawa kedua-dua pelaku, satu berseluar dan satu bertuala begitu tekun menggunakan remote control (alat kawalan jauh) berwarna hitam yang diletakkan di atas meja di mana kamera “night vision” dipasang.
Mungkin pihak “sebelah sana” akan mendakwa “remote contol” itu adalah untuk penghawa dingin bilik namun ini amat disangsikan kerana kedua-dua pelaku menghalakan “remote control” itu kepada apa yang ada di atas meja berkenaan.
Fakta kedua-dua pelaku lelaki mencapai dan menggunakan alat “remote control” dan mengajukannya pada arah sama sebelum beredar adalah petanda jelas pelaku dalam video tahu malah mendalangi rakaman itu.
Satu kelemahan kamera “night vision” adalah ia boleh mengambil visual wajah pelaku secara samar-samar atau “soft”. Namun ia tidak dapat menyembunyi atau melunturkan imej susuk tubuh pelaku.
Perut buncit tetek labuh
Oleh kerana itu perut buncit dan “tetek labuh” pelaku tidak dapat dikaburkan. Ini membolehkan perbandingan jelas dibuat antara susuk tubuh Anwar dan pelaku dalam video itu.
Segala pengamatan ini diperkuatkan dengan beberapa fakta asas – video yang dinaikkan di Youtube disunting dari sudut-sudut tertentu yang pelakunya mirip iras wajah Anwar.
Kenapa agaknya pihak berkenaan tidak memuatkan keseluruhan video berkenaan di Youtube?
Jawapannya tentu kerana jika lebih banyak sudut pelaku dalam video itu ditonjolkan, risiko adalah lebih besar dan pelbagai persoalan akan ditanya oleh rakyat dan sekali gus menghakis persepsi yang cuba ditanam oleh dalang rakaman itu di minda rakyat.
Media arus perdana telah memainkan klip rakaman itu berulang kali di televisyen. Akhbar kawalan Umno turut memuatkan gambar dari klip itu di muka depan dan di muka dalam dengan mesej yang sama – tak syak lagi memang Anwar dalam rakaman video mengadakan seks dengan pelacur.
Namun pengamatan yang teliti mengenai video itu oleh pakar-pakar berkaitan akan mendapati video berkenaan dihasilkan oleh seorang yang tahu menggabungkan “kuasa” kamera dengan penataan cahaya lampu' untuk mencapai maksud yang dihajatkan oleh pihak yang mengupahnya.
Persoalan-persoalan yang dibangkitkan dalam rencana ini menguatkan hujah bahawa polis tidak sekadar boleh menyiasat ketulenan video itu semata-mata tetapi memperinci sama ada pelaku dalam rakaman itu benar-benar Datuk Seri Anwar Ibrahim atau tidak.
Dan, biarlah siasatan itu telus setelus-telusnya dan bukan sekadar menanam tebu di bibir.
Ulasan ini adalah pendapat peribadi penulis dan tidak semestinya mencerminkan pendirian editorial Malaysiakini
Hakim Mahkamah Tinggi Datin Zabariah Mohd Yusof menetapkan 26 April ini bagi sebutan kes untuk kedua-dua pihak memfailkan dokumen yang berkaitan dengan kes termasuk fakta yang dipersetujui oleh kedua-dua pihak.
Pada 2 Feb, Rais mendapat perintah injunksi daripada Mahkamah Tinggi supaya Amizudin mengeluarkan daripada blognya makalah berbaur fitnah terhadap beliau.
Ketika membenarkan permohonan itu, Hakim Zabariah memerintahkan Amizudin, tau ejennya, membuang perkataan atau makalah berunsur fitnah dan foto paintif (Rais) daripada blog, sharpshooterblogger.blogspot.com.
Hakim itu juga membenarkan permohonan Rais untuk menghalang Amizudin atau jennya daripada terus menyiarkan makalah berbaur fitnah itu atau mana-mana akalah berbaur fitnah lain terhadap beliau dalam blog penulis itu atau ana-mana blog dan medium lain sehingga selesai pendengaran injunksi nter parte.
Pada 31 Jan, Rais memfailkan saman fitnah terhadap Amizudin, yang juga nggota jawatankuasa sayap pemuda Parti Keadilan Rakyat, berhubung makalah erkenaan yang tersiar dalam blog penulis itu beserta foto Rais pada pada 28 Dis tahun lalu.
Dalam saman yang difailkan melalui Tetuan Shafee & Co, Rais menuntut ganti rugi umum, ganti rugi khas, ganti rugi teruk, ganti rugi punitif, faedah dan injunksi terhadap defendan supaya membuang dan menghalang defendan daripada terus menyiarkan makalah berkenaan.
Dalam pernyataan tuntutannya, Rais, 69, berkata kesemua perkataan dalam akalah berbahasa Melayu itu berniat jahat dan berbaur fitnah terhadap beliau.
Menteri itu berkata perkataan dalam makalah itu bermaksud dan/atau boleh ifahamkan bermaksud bahawa beliau melakukan satu kesalahan serius iaitu merogol an berkemampuan membunuh pembantu rumahnya yang berasal dari Indonesia.
Dalam pernyataan tuntutan berkenaan, Rais berkata perkataan yang berbaur itnah itu juga bermaksud beliau seorang manusia dan/ atau pemimpin yang tidak ermoral.
Kata Rais, berikutan penyiaran makalah itu, nama baik beliau secara eribadi dan/atau secara profesional telah tercemar teruk di peringkat nasional an/atau antarabangsa, daripada segi ketokohan dan kredit, dan telah diseretkan
ke dalam skandal, kebencian dan kehinaan di mata umum serta mengalami keaiban, tekanan dan kerugian.
Rais, yang juga Anggota Parlimen Jelebu, menafikan tuduhan itu bulan lalu selepas nama beliau disebut oleh seorang penulis blog.
Ekoran itu, seorang wanita yang pernah bekerja sebagai pembantu rumah beliau selama lapan tahun, dilaporkan sebuah portal berita Indonesia menafikan yang dia pernah dilayan secara kejam atau dirogol oleh majikannya.
- Bernama
Tiada ulasan:
Catat Ulasan