Tingkatan dan nama-nama syurga ialah :
1. Firdaus
2. Syurga ‘Adn
3. Syurga Na’iim
4. Syurga Na’wa
5. Syurga Darussalaam
6. Daarul Muaqaamah
7. Al-Muqqamul Amin
8. Syurga Khuldi
Surga dan Penghuninya
8 Tingkatan Surga dan Calon Penghuninya :
Surga ( Al Jannah )
Suatu tempat di alam akhirat yang penuh dengan keselamatan, kesejahteraan, kesenangan, kenikmatan, kebahagiaan, serta kemuliaan yang abadi.
Allah SWT menjanjikan tempat ini bagi hamba-hambaNya yang beriman dan bertaqwa kepada Nya.
Nama-nama surga, tingkatan dan calon penghuninya :
1. Surga Firdaus
Diciptakan dari Emas
Calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al – Mukminun ( 1 – 11 )
a) Orang – orang yang memelihara dan khusyuk dalam shalatnya.
b) Orang – orang yang menjauhkan diri dari ucapan dan perbuatan yang tiada berguna.
c) Orang – orang yang membayar zakat
d) Orang – orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istrinya.
e) Orang – yang memelihara amanat dan menepati janji
2. Surga And
Diciptakan dari Intan Putih
Penghuninya :
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT ( QS An Nahl : 30 – 31 )
b) Orang yang beriman dan beramal shaleh ( QS Thaha : 75 -76 )
c) Orang yang berbuat baik ( QS Fathir : 32 – 33 )
d) Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikkan ( QS Ar Rad : 22 – 23 )
3. Surga Na’im
Diciptakan dari Perak Putih
Penghuninya :
Orang yang bertaqwa dan beramal saleh ( QS Al Qalam 34, Luqman 8, QS Al Haj 56 )
4. Surga Ma’wa
Diciptakan dari Zamrut Hijau
Penghuninya :
a) Orang yang bertaqwa kepada Allah SWT ( QS An Najm 15 )
b) Orang yang beriman dan berama saleh ( QS As Sajdah 19 )
c) Orang yang takut pada kebesaran Allah SWT dan menahan hawa napsu buruk ( QS An Naziat 40 – 41 )
5. Surga Darusslam
Diciptakan dari Yakut Merah
Penhuninya :
Orang yang kuat iman dan islamnya, memperhatikan ayat – ayat Alquran serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari karena Allah SWT ( QS Al An’am 127 )
6. Surga Darul Maqamah
Diciptakan dari Permata Putih
Dihuni oleh orang yang kebaikkannya amat banyak, dan sangat jarang berbuat salah.
7. Surga Al Maqaamul Amiin
Diciptakan dari Emas
Dihuni oleh orang yang keimanannya telah mencapai Muttaqien yakni orang yang benar-benar bertaqwa ( QS Ad Dukhan 15 )
8. Surga Khuldi
Diciptakan dari Marjan Merah dan Kuning
Penghuninya adalah Orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya ( QS Al Furqan 15 )
Dikutip dari buku : 1001 Butir Pencerah Jiwa page ; 119 – 121
Wassalam.
Nama-Nama Surga dan Calon Penghuninya | | | |
|
|
Berikut ini nama-nama surga serta tingkatan dan calon-calon penghuninya. 1. Surga Firdaus Surga Firdaus diciptakan oleh Allah swt dari emas. Tentang calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al Mu’minun ayat 1-11, yanag artinya sebagai berikut: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (Yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sholatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Mu'minun:1-11)
2. Surga ‘Adn Surga ‘Adn diciptakan oleh Allah swt dari intan putih. Calon penghuni Surga ‘Adn antara lain: - Orang yang bertakwa kepada Allah swt. “(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (QS. An-Nahl:30-31) - Orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh. “Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (Yaitu) surga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (QS. Thaha:75-76) - Orang yang banyak berbuat baik. “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. (Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.” (QS. Fathir:32-33) - Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan. “Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (Yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (QS. Ar Ra’d:22-23)
3. Surga Na’im Surga Na’im diciptakan oleh Allah swt dari perak putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang benar-benar bertakwa dan beramal saleh. Sebagaimana firman Allah swt: “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) surga-surga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Qalam: 34) “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan” (QS. Luqman :8) “Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Al-Hajj:56)
4. Surga Ma’wa Surga Ma’wa diciptakan oleh Allah swt dari zamrud hijau. Calon penghuninya adalah - Orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal saleh. “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah:19) - Orang-orang yang takut pada kebasaran Allah swt dan menahan diri dari hawa nafsu buruk. “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya).” (QS. An-Nazi’at:40-41)
5. Surga Darussalam Surga Darussalam diciptakan oleh Allah swt dari yakut merah. Calon penghuninya adalah orang-orang yang kuat iman dan islamnya, mengamalkannya ayat-ayat Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari serta mengerjakan amal saleh lainnya karena Allah swt. Firman Allah swt: “Bagi mereka (disediakan) darussalam (surga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal saleh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. Al-An'am:127)
6. Surga Darul Muqamah Surga Darul Muqamah diciptakan oleh Allah swt dari permata putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang melakukan banyak kebaikan. Firman Allah swt: “Dan mereka berkata:" Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu ". (QS. Fathir :34-35)
7. Surga Al Maqaamul Surga Al Maqaamul adalah surga yang diciptakan oleh Allah swt dari emas. Calon penghuninya adalah orang-orang yang sangat beriman (muttaqien), yaitu yang benar-benar bertakwa kepada Allah swt. Firman Allah swt: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman.” (QS. Ad-Dukhan:51)
8. Surga Khuldi Surga Khudli adalah surga yang diciptakan oleh Allah swt dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya adalah orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah swt dan menjauhi segala larangan-Nya. Firman Allah swt: “Katakanlah:" Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa? Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS. Al-Furqan:15) |
Sedangkan tingkatan dan nama-nama neraka adalah :
1. Neraka Jahannam
2. Neraka Jahiim
3. Neraka Hawiyah
4. Neraka Wail
5. Neraka Sa’iir
6. Neraka Ladhaa
7. Neraka Saqar
8. Neraka Hutomah
Nama-nama neraka dan penghuninya
===
Nama-nama neraka dan penghuninyaSesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan (QS 78:17)
1. Neraka Jahanam (QS 15:43)
Disediakan untuk para pengikut syaithan. Pengikut syaithan kebanyakan para wanita, mengapa demikian? karena dalam diri seorang wanita terdapat roh-roh syaithan.
Syaithan bentuknya ada 3 (tiga) yaitu:
a. Ucapan para dukun, peramal
b. Hawa nafsu (egoisme) QS 45:23
c. Mengkultuskan kepada seseorang
2. Neraka Syair (QS 84:12-13)
Disediakan untuk orang-orang kafir terhadap akherat (tidak percaya), juga untuk orang yang seneng bila mendapat rezeki dan marah ketika susah memperoleh rezeki.
3. Neraka Shaqor (QS 74:42-47)
Disediakan untuk orang yang tidak melaksanakan sholat, tidak mau memberi makan orang miskin, tukang gossip dll.
4. Neraka Jahim (QS 26:91)
Disediakan untuk mereka yang menyembah berhala, thagut (harta & tahta), juga untuk orang yang sesat.
5. Neraka Huthomah (QS 104:1-9)
Disediakan untuk para pengumpat & pencela.
6. Neraka Ladho (QS 70:15-18)
Disediakan untuk orang yang tidak beragama, menyimpan harta (kikir)
7. Neraka Hawiyah (QS 101:1-11)
Disediakan untuk orang yang ringan kebaikannya,
Semoga kita terhindar dari perbuatan yang akan menjerumuskan kita ke dalam neraka. Ya Rabb tunjukilah kmai jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS 1:6-7).
Nama-Nama
Neraka,dan Calon Penghuninya
1.Neraka Jahanam,
calon Penghuninya :
-Orang-orang munafik
-orang Kafir
-Orang durhaka
-Orang yg mengikuti ajaran setan
-Orang yg menghadap tuhan,dalam keadaan berdosa
-orang yg enggan mengeluarkan Zakat
2.Neraka Jahiim,
calon penghuninya :
-Orang yg mendustakan ayat ALLAH SWT
-pendurhaka
-Orang yg berusaha menentang Ayat ALLAH SWT
3.neraka Hawiyah,
calon penghuninya :
orang yg lebih banyak dosanya dibanding kebaikannya
4.Neraka Wail,
calon Penghuninya :
orang yg menerima timbangan dari orang lain meminta dipenuhi,namun menimbang untuk orang lain,mereka mengurangi
5.Neraka Sair ,
calon penghuninya :
-Orang yg memakan harta anak yatim
-orang yg tidak mengikuti petunjuk ALLAH SWT
-orang kafir
-Orang yg terpedaya oleh setan
-Orang yg menyimpang dari perintah ALLAH SWT
-orang yg tidak beriman kepada ALLAH SWT,dan Rasul-NYA
6.neraka Ladho ,calon penghuninya : orang yg berpaling dari agama,dan menimbun kekayaan tanpa Mengeluarkan zakat
7.Neraka Saqor ,
calon penghuninya :
orang yg semasa hidupnya ,tidak pernah sholat,tidak pernah memberi makan orang miskin,suka membicarakan kebathilan,dan mendustakan Hari pembalasan
8.Neraka huthomah,
calonnya :
orang yg suka mengumpat,mencela,dan berprasangka buruk,
Nama-nama syaitan dan tugasnya
Khanzab
adalah syaitan yang mengganggu umat islam dalam solat.
Walhan
adalah syaitan yang menggoda orang yang berwudhu dan membisik sesuatu.
Dasim
adalah syaitan yang mengganggu kaum keluarga dan rumah.
Abyadh
syaitan ini adalah syaitan yang paling buruk kerana tugasnya adalah menggoda para nabi.
Zalanbur
syaitan yang menggoda umat islam di pasar untuk membuat perkara yang sia-sia, menyumpah,
berkata dusta dan memuji barang dagangannya
Bathar
Menggoda orang yang ditimpa masalah. Membisik orang itu supaya mencakar wajah, memukul pipi dan merobek pakaiannya sendiri.
Al-Awar
syaitan ini menggoda orang untuk melakukan zina antara lelaki dan perempuan.
Mathus
syaitan ini menghasut manusia untuk menyebarkan fitnah.
Dasim
syaitan ini akan bersama dengan orang yang masuk rumah tanpa memberi salam dan mendahului kaki kanannya ketika masuk. syaitan ini juga makan bersama orang yang makan tanpa mengucapkan bismillah dan orang yang makan dengan tangan kiri.
sentiasalah membaca ayat al-quran..sesungguh syaitan amat takut pada ayat-ayat al-quran..
NERAKA : Nama, Tingkat dan Penghuninya
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
NERAKA. Bahan bakarnya terdiri daripada manusia dan batu. Manakala penjaganya adalah malaikat yang gagah perkasa lagi bengis. Apinya sangat panas berjuta kali ganda berbanding kepanasan api di dunia ini. Jika api itu jatuh ke bumi walaupun sebesar hama, nescaya hancur lebur dunia ini. Itulah gambaran kepanasan api neraka. Semua ini telah dinukilkan oleh Allah SWT di dalam kitab-NYA al-Quran Surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud :
“Wahai orang beriman jagalah dirimu, keluargamu daripada api neraka. Bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Sedangkan penjaganya adalah malaikat yang gagah lagi bengis. Mereka tidak menderhaka Allah, mereka melakukan apa saja yang diperintahkan kepadanya.”
Di neraka, Allah SWT menciptakannya khusus bagi orang kafir dan termasuklah golongan yang ingkar suruhan dan perintah Allah SWT. Mereka diseksa dan dibakar di dalamnya. Amat mengerunkan. Takut. Amat menakutkan.
Neraka sebenarnya berasal daripada perkataan “Ibrani” bermaksud “unggun api” di mana menjadi tempat seksaan Allah yang dikhususkan untuk golongan ingkar kepada perintah-Nya ketika di dunia ini. Manakala terdapat tujuh nama dan pembahagian tingkatan neraka menurut Syeikh Dahak Al-Ahbar yang kemudian dipersetujui ahli tafsir dan Usuluddin, antaranya Syeikh Qurthubi dan Imam Al-Ghazali yang sedia menanti penghuni-penghuninya yang ingkar terhadap perintah dan suruhan Allah SWT ialah :
Neraka Jahannam
Tingkat teratas. Neraka ini bermula dari tingkat paling atas sehingga ke terakhir (bawah). Ia seburuk-buruknya dan penghuni kekal di dalamnya. Tempat istimewa ini bagi orang-orang kafir dan mereka kekal di dalam selama-lamanya. Ini berdasarkan kepada Firman Allah SWT di dalam surah an-nisa’ ayat 169 yang bermaksud :
“Orang kafir dan orang aniaya, mereka tidak diampunkan Allah dan tidak pula ditunjukkan jalan melainkan ke Neraka Jahanam. Mereka kekal dalam neraka itu selamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah”.
Luza
Tingkat kedua yang dihuni pendusta agama Allah dan berpaling daripada ajarannya. Firman Allah bermaksud:
“Sebab itu Kami beri khabar menakut kamu dengan Neraka Luza (neraka yang menyala-nyala). Tiada yang masuk ke dalamnya melainkan orang celaka, iaitu orang mendustakan agama dan berpaling daripadanya.” (surah Al-Lail: 14-16)
Hathamah
Neraka tingkat ketiga tempat mereka yang lalai dalam mengerjakan perintah Allah kerana dipengaruhi harta dunia.
Sair
Tingkat ke empat neraka dihuni mereka yang makan harta anak yatim. Mata dan telinga mereka menjadi buta dan pekak manakala kulitnya tebal seperti Jabal Uhud.
Saqru
Neraka tingkat kelima, antara penghuninya ialah orang tidak bersolat, percaya kepada perkara bidaah, tidak memberi makan orang miskin dan tidak percaya kepada Hari Pembalasan.
Jahim
Neraka tingkat keenam. Penghuninya melakukan dosa besar seperti berzina, membunuh, mendustai agama Allah dan minum arak.
Hawiyah
Neraka paling bawah menempatkan orang memusuhi Nabi. Walaupun neraka ini paling bawah, apinya sangat panas. Firman Allah SWT bermaksud:
“Siapa yang ringan timbangan, dia dilemparkan ke Neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah Neraka Hawiyah? Ia adalah api yang sangat panas. “ (surah Al-Qariah: 8-11)
Kesimpulannya, itulah tujuh nama neraka dan tingkatannya. Di setiap tingkatannya terdapat kategori penghuni masing-masing. Oleh itu, marilah sama-sama kita mengingati selalu peringatan Allah SWT supaya sentiasa menjaga diri dan keluarga daripada menjadi bahan bakar api neraka yang di dalamnya sangat panas lagi pedihhh. Wallahu A’lam.
Tanjong Manis, Sarawak. Rabu.
26 Ogos 2009M/05 Ramadhan 1430H http://ibnismail.wordpress.com
Nama-nama Syaitan dalam Surah Al-Fatihah (Jawapan Dr Amran Kasimin)
Al-Fatihah adalah satu rukun dalam solat, apabila cacat bacaannya maka rosaklah solat. Oleh itu perbaikilah bacaannya dengan ilmu tajwid. Bukan setakat bacaannya saja rosak malah kita menyebut nama syaitan di dalam solat kita. Berikut diperturunkan nama syaitan laknat yang wujud didalam Al-Fatihah, sekiranya kita tidak berhati-hati.
Nama syaitan
1] DU-LI-LAH (bila dibaca tiada sabdu) sebetulnya DU-LIL-LAH
2] HIR-ROB (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya HI-ROB
3] KIY-YAU (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya KI-YAU
4] KAN-NAK (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya KA-NAK
5] KAN-NAS (bila dibaca dengan sabdu) sebetulnya KA-NAS
6] I-YA (disebut tanpa sabdu) sebetulnya IY-YA. Iya bermaksud ‘matahari’
Dalam ayat ke 5, Jika salah bacaannya akan bermaksud “kepada mataharilah yang kami sembah dan kepada matahari kami meminta pertolongan”!!!!
7] SIROTHOLLAZI…………. sehingga habis hendaklah dibaca tanpa henti.
8] AMIN .hendaklah mengaminkan Al-Fatihah dengan betul iaitu AA…dua harakat, MIN…. 3 harakat, semoga Amin kita bersamaan dengan Amin malaikat Insya-Allah. semoga kita menjadi orang yang sentiasa membaiki bacaannya.
Sumber: http://pinggiranusj.forumotion.com
JAWAPAN DARI Dr. Amran Kasimin (Mingguan Malaysia 16 Julai 2006)
Sebutan iblis dalam solat
Menyebut tentang syaitan, perlu rasanya dirujuk tulisan Raji al-Asmar dalam bukunya: Asy-Syayatin: Haqiqatuha, yang menyebut bahawa perkataan “iblis” disebut dalam al-Quran sebanyak 11 kali, manakala kalimah ‘syaitan’ itu disebut sebanyak 88 kali. Dalam buku ini diperturunkan ayat-ayat berkaitan yang menyebut nama-nama tersebut.
Keterangan ini membuktikan, mempercayai tentang kewujudan syaitan juga iblis itu adalah suatu yang termaktub dalam kalamullah. Ia bukan dongeng atau rekaan.
Walaupun demikian terlalu banyak telah direka oleh manusia mengenainya, termasuk namanya seperti toyol, hantu raya, langsuir, bajang dan lain-lain yang melahirkan pelbagai amalan bidaah dan khurafat. Dalam keadaan tertentu nama-nama elok disebut, seperti nama-nama wali, syeikh, embah, nenek, panglima hitam dan sebagainya, padahal apa yang disebut itu lebih merujuk kepada jin-jin.
Di dalam hadis-hadis juga tersebut perkataan “syaitan.” Dalam sebuah hadis al-Bukhari dan Muslim daripada Abu Hurairah dijelaskan tentang syaitan yang mengganggu nabi ketika sedang sembahyang.
Dalam hadis lain dijelaskan tentang syaitan yang menyerupai seorang syeikh dari Najd yang masuk bersama himpunan orang-orang Quraisy yang diadakan di Darunnadwah, iaitu satu mesyuarat untuk membunuh nabi. Syaitan telah memberi nasihat bagaimana hendak membunuh baginda. Peristiwa itu berlaku sebelum berlakunya peristiwa Hijrah.
Dalam peperangan Badar pun iblis telah datang mengetuai pasukan yang terdiri daripada syaitan, yang ada bersamanya bendera. Iblis menjelma menyerupai seorang lelaki daripada Bani Mudallij, manakala syaitan menyerupai rupa Suraqah bin Malik bin Ja’syam.
Dalam sebuah hadis yang ditakhrij oleh at-Turmizi dan an-Nasaiy daripada Aisyah, beliau berkata telah bersabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: Sesungguhnya aku melihat syaitan-syaitan daripada golongan jin dan manusia telah lari daripada Omar. Dalam hadis daripada Hamnah Jahsy, beliau berkata, dia mengalami masalah darah haid yang keluar begitu banyak. Beliau memberitahu hal ini kepada Rasulullah. Baginda bersabda: Sesungguhnya ia adalah satu sepakan daripada sepakan syaitan.
Satu hadis daripada Usamah bin Syuraik pula menyatakan bahawa beliau telah mendengar baginda bersabda yang bermaksud: Tangan Allah berserta jemaah. Maka apabila bersendirian seseorang itu daripada jemaah, syaitan-syaitan akan menyambarnya, seumpama serigala menyambar kambing daripada kumpulannya.
Dalam sebuah hadis daripada Ibn Umar, ia berkata bahawa beliau pada satu ketika duduk di sisi nabi. Tiba-tiba datang seorang lelaki yang paling buruk mukanya, juga pakaiannya, manakala bajunya terlalu busuk. Dia datang melangkahi orang ramai sehingga ia duduk di hadapan Rasulullah. Lelaki itu berkata: Siapa yang menjadikan langit. Baginda menjawab: Allah. Siapa yang menjadi Allah. Tanyanya lagi. Subahanallah jawab nabi. Lelaki tadi memegang dahinya lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia berdiri lalu pergi. Baginda mengangkat kepalanya lalu bersabda: Ini adalah iblis, datang kepada kamu untuk menimbulkan syak terhadap agama kamu. Hadis-hadis yang tersebut di atas hanya menyebut kalimah “iblis” ataupun “syaitan” tanpa menyebut siapakah nama syaitan ataupun iblis yang terlibat dengan peristiwa-peristiwa tersebut.
Raji al-Asmar dalam bukunya Al-Jinn ada menyebut nama “Marid,” iaitu syaitan daripada golongan jin. Jin apabila ia kufur, zalim dan melampau dan melakukan kejahatan dinamakan “syaitan”.
Apabila makhluk ini berupaya menggangkat sesuatu yang berat dan mencuri pendengaran dinamakan “Marid”. Andainya makhluk ini mempunyai keupayaan lebih daripada itu dinamakan “Ifrit.”
Dalam buku yang sama muka sura. 51-53, Raji al-Asmar ada menyebut nama Al-Ghaddar, Al-Khabil dan Al-Hajis, iaitu nama-nama jin jahat yang mengganggu manusia. Al-Khabil misalnya dirujuk sebagai jin yang merasuk manusia yang boleh menyebabkan gila, Aal-Hajis ialah jin khas yang boleh menyebabkan manusia berasa waswas, juga yang membisikkan telinga menyebabkan timbul waswas.
Nama jin lain yang disebut ialah At-Tabi’, ataupun Qarin, yang hidup bersama dengan manusia, terdiri daripada lelaki dan perempuan, manakala Al-Hatif ialah jin yang suaranya dapat didengar oleh manusia tetapi tidak dapat dilihat.
Jin yang dinamakan Al-Amir tinggal di tempat tertentu di tempat tinggi seperti di kemuncak gunung, di lembah-lembah, rumah yang ditinggalkan, di kubur atau di bumbung rumah. Nama lain ialah Asy-Syaqq iaitu syaitan yang boleh menjelma separuh bentuk manusia yang kadang-kadang mengganggu manusia ketika musafir keseorangan.
Nama lain yang lebih dikenali ialah al-Wilha, iaitu golongan jin yang mengganggu manusia ketika mengambil air sembahyang, menyebabkan seseorang itu mengambil wuduk berulang kali. Manakala “Khanzab” ialah syaitan yang mengganggu manusia ketika mendirikan sembahyang, menyebabkan seseorang itu berniat berulang kali, memesongkan ingatan manusia kepada peristiwa di luar sembahyang menyebabkan hilang rasa khusyuk.
Abdullah bin Muhammad bin Ubaid meriwayatkan satu hadis, daripada Mujahid, ia berkata: Iblis mempunyai lima anak, masing-masing diberi tugas, iaitu Thabur, A’war, Masuth, Dasim dan Zalambur. Thabur berurusan menggoda orang yang ditimpa musibah agar meratap, mengoyak-ngoyak pakaian dan meratap ratapan jahiliah: A’war ditugaskan menggoda manusia melakukan zina. Masuth ditugaskan menggoda manusia agar mencampuradukkan berita benar dengan palsu serta menimbulkan fitnah. Dasim pula menggoda suami agar marah isteri, manakala Zalambur menipu menyemarakkan manusia agar menipu ketika di pasar.
Nama-nama iblis dan syaitan yang termaktub dalam al-Quran juga daripada hadis-hadis serta fungsi masing-masing telah dijelaskan. Banyak lagi nama iblis dan syaitan yang terdiri daripada golongan jin, namun nama-nama seperti tertera iaitu du li lah, hir rob, kiyyau, kannak dan kannas tidak termasuk dalam nama-nama diperturunkan. Biarpun tidak mustahil andainya nama-nama yang terdapat dalam bacaan al-Fatihah yang cacat bacaan, namun setelah meneliti nama-nama yang dikatakan wujud dalam al-Fatihah yang salah bacaannya dirasakan hanya rekaan belaka, tanpa sumber yang utuh atau boleh dipertanggungjawabkan.
Hanya satu nama iaitu Kannas atau tersebut dalam al-Munjid, yang bermaksud sesuatu yang disapu oleh penyapu. Walaupun demikian kalau ia dieja sebagai “khannas,” ia adalah merujuk kepada nama syaitan yang menahan dan melambat-lambatkan seseorang untuk zikrullah.
Dalam kitab-kitab fikah, yang membicarakan tentang bacaan al-Fatihah yang merupakan salah satu rukun sembahyang, nama-nama syaitan seperti didakwa langsung tidak disentuh.
Disebut bahawa orang yang bersembahyang mesti memelihara semua huruf al-Fatihah juga segala tasydidnya. Andainya tergugur satu huruf atau satu tasydid atau ditukar satu huruf al-Fatihah dengan huruf lain, ataupun rosak baris yang mengubahkan maknanya, maka tidak sahlah sembahyang yang dilakukan, andainya ia melakukan dengan sengaja dan ia ketahui mengubah maknanya.
Andainya keadaan ini berlaku dengan tidak sengaja, jahil dan tidak mengubah maknanya, maka tidak batallah sembahyang, tetapi hendaklah membacanya semula.
Implikasi daripada kandungan boleh menyebabkan timbulnya kesan buruk. Orang yang tinggi pengaruh gangguan sembahyangnya, yang mengambil wuduk melebihi kebiasaan, berulang kali mengangkat takbir ketika niat, mengulangi huruf-huruf kesamaran ketika membaca al-Fatihah dan sering lupakan rakaat sembahyang akan berasakan sembahyang itu satu penyeksaan.
Lebih teruk ialah orang yang lupakan bacaan sembahyang dan berasa terganggu sebaik masuk waktu sembahyang. Bagi orang seperti ini sembahyang merupakan sesuatu yang meragut kebahagiaan daripada ketenangan hidupnya. Sebaliknya, jika ia tidak sembahyang, keadaan seperti ini tidak timbul. Kerana itu berkemungkinan seseorang itu akan terus meninggalkan sembahyang.
Keadaan akan menjadi lebih parah apabila orang yang terganggu sembahyangnya menyedari adanya sebutan nama-nama iblis atau syaitan dalam bacaan al-Fatihah. Orang yang bermasalah membaca al-Fatihah memang selalu silap ketika membacanya terutama pada huruf kesamaran, pada tasydid dan sebagainya. Kerana itu akal fikirannya akan tertumpu bahawa apa yang disebut dalam al-Fatihah melibatkan sebutan nama-nama iblis dan syaitan. Kerana itu besar kemungkinan bahawa mereka tidak akan sembahyang langsung, kerana ia hanya akan menyebut nama-nama iblis dan syaitan dalam sembahyang yang didirikan.
Nama-nama yang disebutkan di atas tidak ada punca sandarannya. Sebenarnya kalau hendak dikeluarkan nama-nama dalam al-Fatihah, lalu didakwa sebagai nama syaitan, setiap kalimah itu boleh didakwa sebagai nama syaitan, kerana ia tidak ada punca sandarannya.
Persoalan remeh-temeh seperti ini hakikatnya tidak perlu ditonjolkan. Bagi pembaca pula, selain perlu merujuk kepada hukum, akal sendiri boleh memikiri tentang lojiknya. Terlalu banyak masalah di kalangan orang Islam yang masih belum selesai dan perlu diselesaikan. Jangan buang tenaga memikiri sesuatu yang tidak bermanfaat.
Dalam mempelajari ilmu fikah, termasuklah perkara-perkara yang berkaitan dengan fardu ain, kita banyak didedahkan dengan tafsiran yang berlainan daripada pendapat ulama yang muktabar, tentang hukum halal dan haram, najis atau suci.
Sayangnya, dalam keadaan tertentu, pembaca seolah-olah ditinggalkan begitu sahaja tanpa dapat memahami pendapat yang mana sewajarnya diikuti.
Dan apabila timbul persoalan-persoalan yang membicarakan sah atau tidaknya sesuatu sembahyang yang dilakukan, termasuklah sebutan nama-nama jin dan syaitan seperti yang kemukakan, kecelaruan akan lebih ketara yang ada kalanya seumpama tidak ada jawapan. Sewajarnya persoalan-persoalan seperti ini bukan menjadi persoalan pokok yang perlu dihuraikan.
Penulis : Dr. Amran Kasimin
Sumber : Mingguan Malaysia 16 Julai 2006
Sesungguhnya, tidak ada nama syaitan di dalam Al-Fatihah walaupun anda tersalah sebut. Jika anda salah sebut, ia adalah termasuk dalam bab kesalahan hukum tajwid.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan