Khamis, 12 Ogos 2010

TAHJUD




Shalat Tahajjud adalah shalat sunah yang dilakukan pada malam hari setelah tidur terlebih dahulu, karena arti Tahajjud adalah bangun pada malam hari.Afdhalnya shalat Tahajjud dilakukan pada sepertiga malam yang akhir yaitu kira-kita mulai jam 1.00 malam sampai menjelang masuk waktu shubuh berdasarkan hadits Nabi:"Perintah Allah turun ke langit diwaktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon ( berdoa ) pasti akan kukabulkan, adakah orang yang meminta, pasti akan kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan kuampuni baginya sampai tiba waktu shubuh"(al Hadits).

Cara Melaksakan Shalat Tahajjud :

Shalat Tahajjud dilaksanakan dengan Munfarid ( tanpa berjamaah ), minimal dua rokaat dan maksimal tidak terhingga jumlah rakaatnya sampai hampir masuk waktu shubuh dan dilaksanakan setiap dua rakaat satu salam sebagaimana hadits Nabi saw:

"Shalat malam itu adalah dua rakaat, dua rakaat apabila khawatir akan masuk waktu shubuh maka berwitirlah satu rakaat saja" ( HR.Bukhari-Muslim ).

*

> Niat shalat Tahajjud didalam hati berbarengan dengan Takbiratul Ihram. "Aku niat shalat sunah Tahajjud dua rakaat karena Allah"
*

> Membaca doa Iftitah
*

> Membaca surat al Fatihah
*

> Membaca salah satu surat didalam al quran.Afdhalnya rokaat pertama membaca surat al Kafirun dan rakaat ke dua membaca surat al Ikhlas
*

> Ruku' sambil membaca Tasbih tiga kali
*

> I'tidal sambil membaca bacaannya
*

> Sujud pertama sambil membaca Tasbih tiga kali
*

> Duduk antara dua sujud sambil membaca bacaannya
*

> Sujud yang kedua sambil membaca Tasbih tiga kali.
*

> Setelah selesai rakaat pertama, lakukan rokaat kedua sebagaimana cara diatas, kemudian Tasyahhud akhir setelah selesai maka membaca salam dua kali dan rakaat-rakaat selanjutnya sama dilakukan seperti contoh diatas.
*

> Setelah selesai shalat Tahajjud bacalah zikir yang mudah ( Allah - Allah - Allah ) terutama perbanyak Istigfar (mohon ampun), adakan dialog bathin dengan Allah sampaikan semua unek-unek yang ada dalam hati lalu ditutup dengan doa.







Sholat tahajud

Ada sebuah rahasia penting yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini. Sebuah rahasia yang maha dahsyat bila anda rutin melaksanakan sholat sunah Tahajud. Sholat yang dilaksanakan sepertiga malam dengan penuh keheningan, karena di saat itu banyak orang yang tertidur lelap.

Pada saat itulah sebaiknya anda bangun dari tidur. Mengambil air wudhu lalu melaksanakan sholat sunah Tahajud. Boleh anda laksanakan 2 rakaat ditutup dengan witir 1 rakaat. Boleh juga 8 rakaat dan ditutup dengan witir 3 rakaat. Bila anda sanggup, boleh juga sampai 23 rakaat.

Namun, yang paling penting adalah konsistensi dalam pelaksanaannya. Lebih baik melaksanakan sholat tahajud dengan rakaat yang sedikit tapi rutin tiap malam, daripada banyak rakaatnya tapi tidak rutin. Anda perlu konsisten dan memiliki komitmen yang tinggi dalam diri.

Hal terpenting dari sholat tahajud adalah anda merenungi hidup ini, melakukan instropeksi di hari kemarin dan memohon ampunan kepada Allah dengan seraya beristighfar dengan penuh ke-khusyuk-an. Memohon diberikan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas esok hari, dan yang lebih penting berdoa kepada Allah agar di lapangkan rezeki.

Saya menjadi teringat ketika hendak mau menikah di Bandung pada tahun 1998. Pada malam sebelum nikah, saya sempat bingung karena uang untuk transport penghulu dan juga tempat penginapan belum ada di kantong. Saya berdiskusi dengan almarhum ayah untuk mencarikan solusinya. Lalu saya katakan kesulitan saya itu kepada beliau. Ketika kesulitan itu saya sampaikan, ayah saya cuma tersenyum dan menyuruh saya untuk melaksanakan sholat tahajud.

Malamnya, saya sholat tahajud dengan penuh kekhusyukan agar besok dimudahkan dari segala urusan. Saya berserah diri kepada Allah seraya berdoa agar diberikan rezeki karena akan menikah besok lusa. Saya pun berdoa sambil menangis sesunggukan memohon ampun kepada-Nya. Segala ikhtiar sudah ditunaikan, sekarang saatnya saya berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Semoga Allah mengabulkan segala permintaan saya yang akan menikah esok lusa.

Besok paginya, setelah sholat subuh berjamaah, ada ketukan pagar dari luar rumah. Begitu saya tengok keluar, ada pak Yono, salah satu pengurus masjid Al Iman datang ke rumah kami.

Setelah pintu pagar dibuka, lalu saya persilahkan beliau masuk ke ruang tamu. Setelah beliau ada di ruang tamu, maka mengobrollah kami sebentar, lalu tiba-tiba saja diberinya saya amplop yang berisi uang. Jumlahnya pas banget dengan yang saya butuhkan. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, saya mengucap syukur kepada Allah. Ternyata di pagi hari itu, Allah memberikan rezekinya lewat pak Yono dan kawan-kawan pengurus masjid yang tidak bisa ikut hadir dalam pernikahan saya di kota Bandung.

Rahasia sholat tahajud mungkin sudah pernah anda dapatkan. Dia datang berbeda-beda caranya. Ada yang cepat, dan ada yang lambat. Tergantung dari ridho Allah, dan cara kita berdoa. Terkadang kita sering terlupa bahwa doa adalah permohonan dan permintaan hambaNya yang memasrahkan dirinya agar diampuni dosanya, diberikan kemudahan hidup di dunia dan akhirat kelak. Merendahkan diri dihadapan sang penguasa langit dan bumi.

Semoga Allah mengabulkan doa-doa hambaNya yang berserah diri pada saat-saat keheningan sepertiga malam dengan melaksanakan sholat sunah tahajud. Oleh karenanya, jangan lupa pula untuk selalu sadar diri bahwa akan ada hidup sesudah mati. Di dunia ini kita hanyalah seorang pengembara yang singgah sebentar, lalu pergi kembali.

Sudahkah anda rutin melaksanakan sholat tahajud dan menemukan rahasia di dalamnya?






Tahjud solat malam selepas tidur

DALAM syariat Islam ada amalan sunat yang disebut sembahyang Tahjud. Pengertian sembahyang Tahajud ialah :

a. Pengertian Tahajud dari kata kerja ‘tahajada - yatahajadu - Tahajudan’. Diambil dari kata ‘hajada’. Dikatakan, Muhammad ‘hajada - yajhudu - hujudan’, ertinya Muhammad sudah/sedang, dan tidur.

Contoh, “hajada al-qaum hujudan”, ertinya orang-orang sudah/sedang tidur.

Sedangkan makna “tahajada” (dengan dua ‘j’) boleh pula bererti sembahyang pada waktu malam. Ertinya kata ‘Tahajud” bererti dua makna yang saling bertentangan; Tahajud bererti sembahyang malam dan Tahajud bererti tidur.

Al-Jauhari berkata, “Pertama, ‘hajada’ dan ‘hajjada’, ertinya; tidur malam hari. Kedua, ‘hajada’ dan ‘hajjada’, ertinya: bangun malam hari. Sembahyang malam juga disebut dengan Tahajjud.

‘Haajid’ juga dua makna yang saling bertentangan: ‘haajid’ bererti orang yang tidur, dan ‘haajid’ orang yang bangun malam hari.

Ibnu al-A’rabi berkata; “Hajada ar-rajulu’ ertinya ‘Seseorang yang sembahyang malam’. ‘Hajada’ juga bererti ‘tidur pada malam hari’. Maka ‘Haajid’ bererti orang yang tidur dan orang yang sembahyang. Begitu juga kata ‘muthajid’ bererti orang yang sembahyang dan boleh juga bererti orang tidur.

Sedangkan al-Azhari membezakan erti kata ‘hajjid’ dan ‘mutahajjid’ (sedang kedua-duanya ism maf’ul, kecuali ‘haajid’ dari thulathi mujarrad dan ‘mutahajjid’ dari thulathi mazid).

Al-Azhari berkata: “Dalam percakapan orang Arab, umumnya, ‘hajjid’ bererti orang yang tidur. Sedangkan ‘muthajjid’ bererti bangkit untuk mengerjakan sembahyang pada penghujung malam.



b. Pengertian Tahajud menurut istilah; Tahajud adalah sembahyang sunat (tambahan, nafilah) pada waktu malam.

1. Ba`li berkata: ‘At-Tahajjud’ ertinya sembahyang malam. Imam Suyuti berkata: ‘At-Tahajud’ ertinya bangun malam untuk mengerjakan sembahyang malam. Di antara ulama ada yang mengkhususkan sembahyang Tahajud itu selepas tidur, walaupun sebentar.

Imam Ahmad bin Hambal berkata: “Sembahyang malam (Qiyam al-Lail) itu dilakukan dari waktu Maghrib hingga terbit fajar. Sedangkan Tahajjud itu selepa ia tidur dan bangun untuk mengerjakan sembahyang.”

Makna yang diambil ini sesuai dengan pernyataan seorang sahabat Rasulullah saw Hajjaj Amru yang diriwayatkan oleh Imam Tabrani di dalam “al-Kabir.”Hajjaj berkata: “Kamu menyangka, kamu sembahyang tahajud, jika kamu sembahyang sepanjang malam hingga fajar. Padahal sembahyang Tahajud adalah sembahyang yang dilakukan selepas tidur. Demikianlah sembahyang Rasulullah SAW.

Alqamah bin Quwais dan Aswad bin Zaid berkata: “Sesungguhnya sembahyang Tahajud itu dilakukan selepas tidur malam.”

Dari huraian di atas jelaslah, bahawa sejumlah ulama mengertikan sembahyang Tahajud dengan sembahyang malam. Sebahagian ulama lainnya menjadikan sembahyang malam lebih umum dari Tahajud, seperti yang dinyatakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Kemudian menjadikan sembahyang Tahajud sebagai sembahyang malam yang khusus dilakukan selepas tidur.

2. Hukum sembahyang Tahajud;

Pada awal perkembangan Islam, Allah SWT mewajibkan sembahyang Tahajud. Selepas turun perintah itu, Rasulullah dan sahabat selama setahun penuh, bangun tengah malam untuk mengerjakan sembahyang Tahajud hingga kaki mereka bengkak.

Selepas itu Allah SWT memberi keriangan dan menjadikan sembahyang malam sebagai sembahyang sunat.

Imam Muslim meriwayatkan hadis di dalam Shahihnya dari Sa’ad bin Hisyam bin `Amir, dari Aisyah dengan panjang. Di dalamnya:

Sa’ad bin Amir bertanya kepada Aisyah: “Beritahulah saya mengenai sembahyang malamnya Rasulullah SAW Aisyah berkata: “Tidakkah kamu membaca ayat ini:

“Wahai orang yang berselimut”? (Q.Sal-Muzammil: 1)

Saya menjawab: “Ya, saya membacanya.”

Aisyah berkata; “Pada awal tersebarnya Islam Allah SWT mewajibkan sembahyang malam kepada hambanya. Selama setahun Rasulullah s.a.w. dan sahabatnya mengerjakan sembahyang malam. Selepas setahun Allah SWT menarik kembali hukum wajib sembahyang malam, dan menjadikan hukum sembahyang malam menjadi sunat, dengan menurunkan ayat terakhir dari surah ini (al-Muzammil).”

Makna seperti ini terdapat pula dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir di dalam Tafsirnya dari Ibnu Abbas.

Adakah keriangan ini termasuk juga kepada Nabi s.a.w atau khusus kepada umatnya saja, dan sembahyang malam tetapi wajib bagi Rasulullah?




AmALkan solat TAHJUD

Tahajjud Dari Perspektif Perubatan

Solat Tahajjud ialah ibadah yang kita lakukan pada malam hari, biasanya tengah malam atau lewat tengah malam. Solat Tahajjud juga dikenali juga sabagai shalatulail. Solat ini sangat baik dilakukan terutama kepada para pemimpin Islam kerana Rasulullah salallahualaihi wasallam dan para Sahabat tidak meninggalkan solat ini sepanjang hayat mereka sebagai ibadah tambahan. Dalam Al-Quran terdapat banyak ayat-ayat yang menggalakkan umat Islam mengerjakan solat Tahajjud sebagai ibadah tambahan pada waktu malam begitu juga terdapat beberapa hadis Nabi salallahualaihi wasalam mengenai perkara ini.

Umumnya manusia mengatakan tidur malam perlu antara 6 hingga 8 jam sehari. Tetapi pendapat ini ditolak oleh para saintis Barat seperti Dr Ray Meddis,seorang profesor di Department of Human Sciences, England University of Technology yang mengatakan bahawa manusia sebenarnya perlu tidur malam selama 3 jam sahaja. Waktu tidur boleh dibahagi kepada dua bahagian - tidur ayam dan tidur lelap. Mimpi biasanya berlaku dalam tidur lelap (deep sleep). Manusia perlu berlatih untuk dapat tidur lelap kerana tidur ayam adalah masa berangan-angan yang membuang waktu sahaja. Tidur yang sebenarnya ialah ketika tidur lelap yang mengikut kajian saintis Barat ialah selam 3 jam.

Kita merasakan bahawa tidur malam kita selalu tidak cukup. Ini kerana kita tidak terlatih atau mengikut peraturan yang perlu diikuti ketika tidur. Apabila seseorang atlit hendak memasuki suatu pertandingan lumba lari dia akan berlatih hampir setahun sebelum perlumbaan itu bermula. Dengan demikian dia ada harapan untuk memungut pingat emas. Demikian jugalah kita mesti melatih diri kita tidur mengikut peraturan. Mengikut kajian ahli perubatan Barat, Sebelum kita merasa hendak tidur, mula-mula sekali kita akan merasa mengantuk ( drowsiness ) di mana suhu badan kita akan menurun.

Tidur yang diatur boleh menjimatkan masa kita dan membolehkan kita melakukan ibadah dan kerja-kerja lain. Rasulullah salallahualaihi wasallam telah memberikan contoh yang baik untuk tidur lengkap dengan doa-doanya. Bolehlah kita ringkaskan latihan untuk tidur malam seperti :

1. Makan malam yang sedikit sekadar alas perut supaya tidak lapar. Jika kita makan malam yang banyak ianya akan menyebabkan kita cepat mengantuk dan susah bangun dari tidur, sudah tentu kita akan terlebih tidur pula.

2. Tunaikan solat Isya' sebelum tidur.

3. Bersihkan tempat tidur seperti tilam, bantal dan cadar dari habuk dan lain-lain kotoran.

4. Amalkan doa-doa sebelum dan sesudah tidur.

5. Kurangkan masa tidur dari 8 jam sehari kepada 7 jam sehari untuk bulan pertama latihan; pada bulan kedua kurangkan masa tidur malam kepada 6 jam sehari, seterusnya pada bulan ketiga kepada 5 jam sehingga kita boleh tidur untuk masa 3 jam sahaja.

Cara untuk kita tidur dan bangun juga mempunyai peraturan yang perlu diikuti untuk menjaga kesihatan dan mengelakkan diri dari dihidapi pelbagai penyakit. Umpamanya kita yang suka bangun tidur melompat dari tidurnya boleh menghadapi risiko sakit jantung yang boleh membawa maut. Demikian menurut pendapat seorang doktor dari China - Dr Huang Guoxiong dari Kolej Perubatan Lioning.

Di dalam Al-Quran ada menyebut segolongan manusia yang masuk syurga kerana ibadah malamnya dan kurang tidur malam. Firman Allah dalam al Quran yang bermaksud: " Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa ada di dalam syurga dan dekat dengan air yang mengalir. Sambil mengambil apa yang diberi oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum ini di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah"- ( Surah az Zariat ayat 15-18 )

Terdapat juga ahli sastera barat yang menceritakan mengenai kelebihan mengurangkan tidur untuk mencapai kerjaya yang cemerlang. Bila ditanya apakah rahsia kejayaan mereka, mereka menjawab: "The woods are lovely, dark and deep but I have promises to keep and miles to go before I sleep"
Maksudnya: Taman itu indah, gelap dan tebal tetapi saya mempunyai temujanji yang mesti ditunaikan dahulu sebelum saya tidur.

"The heights by great men reached and kept were not attained by sudden fight. But while their companions sleep were toiling upwards in the night" - Longfellow

Maksudnya: Pencapaian kerjaya yang tinggi oleh orang-orang ternama tidak didapati serta merta tetapi mereka bekerja keras sehingga larut malam pada waktu sahabat-sahabat mereka sedang nyenyak tidur.

Ini jelas menunjukkan mereka meminimakan waktu tidur untuk mencapai kejayaan dalam hidup mereka.

Sekarang kita kembali kepada perbincangan solat Tahajjud. Apakah kebaikan dan kelebihan yang kita perolehi dari mengerjakan solat Tahajjud sedangkan ketika itulah manusia sedang nyenyak tidur. Dari segi fikiran logik, kita tidak akan faham bahawa suruhan Allah itu mendatangkan kebaikan. Solat Tahajjud meneguhkan iman kita, jiwa kita, mental kita untuk menghadapi masalah hidup duniawi dan lain-lain lagi yang Allah Maha Mengetahui.

Dari segi sains perubatan pula, kita akan menyedut oksigen khusus yang wujud di atmosfera bumi antara lebih kurang jam tiga pagi hingga terbit matahari dan menggerakkan otot-otot di dalam badan kita ke arah menyegarkan badan dan melicinkan gerak saliran darah. Kedua-dua oksigen dan gerak otot itu sangat penting dalam memastikan kesihatan tubuh badan manusia. Oksigen itu hilang dari atmosfera bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sehingga esok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini dapat menikmati oksigen tersebut. Mereka yang bangun tidur lewat tidat merasa nikmat oksigen ini.

Secara kasar, pada mula kita berdiri tegak ( qiyam ) kemudian angkat kedua tangan bertakbir dan letakkan tangan di atas pusat - kita telah membesarkan rongga dada kita manakala paru-paru akan terasa luas serta menggerakkan otot di kedua belah tangan. Ketika ruku' dengan badan membongkok ke depan dan kedua tangan di atas kepala lutut dan punggung mendatar ( parallel to the ground ) sekaligus ianya menggerakkan ruas-ruas tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan tulang pinggul. Waktu sujud pula, seluruh berat badan terpikul sepenuhnya di atas otot-otot kedua-dua tangan, kaki. dada, perut, punggung, leher dan otot-otot kaki. Lihat sahaja pada waktu sujud ini berapa banyak otot dan persendian yang kita gerakkan.

Setelah itu kita bangkit dari sujud. Kita duduk, kemudian kita sujud lagi dan selepas itu kita berdiri kembali. Dalam gerak badan kali ini kita telah secara automatik menggerakkan sejumlah besar otot-otot di dada , bahu, lengan, perut, punggung, peha, kaki bahagian bawah an lain-lain otot lagi. Selain dari itu kita juga melakukan dua macam duduk - pertama duduk antara dua sujud dan kedua duduk tahiyat. Kedua-dua jenis duduk ini menggerakkan tumit , pangkal peha, kelengkang, jari-jari kaki dan lain-lain. Dalam kita memberi salam juga kita gerakkan otot-otot leher tengkuk dan lain-lain.

Kalau kita lihat dari dua perkara tersebut di atas iaitu mendapatkan oksigen yang istimewa dan gerak otot-otot yang semuanya ini sudah tentu akan memastikan kesihatan tubuh badan kita. Solat Tahajjud juga boleh menjauhkan penyakit buah pinggang yang selalu menyerang orang yang banyak tidur dan bangun lewat dari tidur malam. Dalam buku bahasa Arab darjah 6 keluaran JAIS (Jabatan Agama Islam Selangor) ada satu bidalan yang ingin penulis sebutkan;





Untuk Renungan Bersama…

SATU cara paling berkesan untuk berhubung dengan Allah s.w.t ialah dengan bangun mengerjakan ibadat, khususnya sembahyang Tahajud atau sembahyang di tengah malam. Tetapi satu persoalan boleh ditimbulkan berhubung perkara ini ialah kenapa Allah meletakkan masa untuk sembahyang tahajud pada tengah malam ketika suasana sunyi, sejuk dan penuh keheningan. Jawapannya kerana Allah mahu menguji sejauh mana taatnya seseorang makhluk yang mengaku bertuhankan Allah. Sesungguhnya, bukan satu perkara mudah untuk bangun daripada tidur nyenyak pada waktu dinihari ketika orang lain sedang dibuai mimpi. Juga bukan satu perkara mudah untuk berwuduk dalam suasana dingin malam yang mencengkam dan bukan mudah untuk mengangkat takbir menghadap Allah dalam keadaan mata yang masih terkebil-kebil kepedihan. Dengan kata lain, amalan bangun bertahajud adalah perbuatan amat berat untuk dikerjakan. Keadaan tubuh yang letih dan lesu kerana sehari suntuk bekerja pada siang hari menyebabkan sesetengah orang yang tidur seperti mati. Ia amat susah untuk disedarkan walaupun puas dikejut.Matanya akan menjadi bertambah mengantuk dan tubuhnya akan menjadi bertambah penat apabila mereka tidur lewat malam kerana asyik menonton TV atau mereka melakukan kerja tambahan lain.

Keadaan sejuk dan suasana sunyi sepi di tengah malam juga menjadi faktor untuk membuatkan seseorang nyenyak tidur dan berasa keberatan untuk berhubungan dengan Allah di tengah malam. Iman yang kurang tebal akan membuat seseorang yang tidur nyenyak menarik selimutnya dengan lebih kemas lagi. Sesungguhnya ketika itu adalah masa paling nikmat untuk tidur. Namun, pada kesukaran inilah tersembunyi suatu rahsia Allah yang hanya sedikit sekali diketahui hamba-Nya. Sekalipun sembahyang Tahajud sekadar sunat, tetapi kelebihannya amat besar di sisi Allah dan tinggi nilainya. Firman Allah s.w.t bermaksud: “Dan dari malam, hendaklah engkau bertahajud (tinggalkan tidur untuk sembahyang) semoga Tuhanmu mengangkat kamu pada kedudukan yang terpuji.’ (Surah Al-Israk: Ayat 79) Ayat ini menjelaskan kepada kita betapa pentingnya sembahyang Tahajud. Ia peluang keemasan yang ditawarkan Allah kepada manusia untuk mengukuhkan hubungan mereka dengan Penciptanya. Sesungguhnya segala kesusahan dan kepayahan itu hanya dirasai mereka yang jarang atau tidak pernah melakukannya, namun bagi mereka yang biasa, ia menjadi suatu kenikmatan pula.

Bagi yang dapat menghayatinya, mereka akan berasa satu kerugian besar jika meninggalkan sembahyang Tahajud. Di waktu inilah – iaitu sepertiga malam, pintu langit akan terbuka luas untuk menerima taubat hamba Allah dan Malaikat akan membawa kendi emas untuk mengumpul air mata taubat bagi menyiram api neraka yang sedia menanti mahu membakar tubuh manusia di akhirat nanti. Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: “Allah s.w.t sayang kepada lelaki yang bangun malam kemudian mengerjakan sembahyang dan akan membangunkan isterinya dan kalau isterinya enggan, dipercikkan air di wajahnya. Dan Allah sayangkan perempuan yang bangun malam kemudian mengerjakan sembahyang dan membangunkan suaminya dan jika suaminya enggan, dipercikkan air ke wajahnya.” (Hadis Riwayat: Abu Daud) Sesungguhnya untuk mendapat kasih sayang daripada Allah bukan sesuatu yang mudah. Allah mengasihi orang yang beriman dengan melaksanakan suruhan-Nya dan meninggalkan yang dilarang. Sembahyang Tahajud satu suruhan Allah dan oleh itu Allah menyayangi mereka yang mengerjakan sembahyang ini. Bagi manusia yang benar-benar yakin dan patuh kepada Allah tidak akan keberatan untuk bangun melakukan Tahajud di tengah malam.

Sebaliknya, orang yang lemah imannya akan berasa berat untuk menolak selimutnya walaupun berat selimutnya tidak sampai setengah kilogram. Sembahyang Tahajud sesungguhnya satu daripada sembahyang sunat yang mempunyai nilai dan kedudukan tinggi berbanding sembahyang sunat lain. Sembahyang Tahajud adalah amalan orang soleh yang sentiasa mahu mendekatkan diri kepada Allah. Amalan sembahyang Tahajud bukan hanya diamalkan umat Nabi Muhammad malah umat nabi sebelumnya. Ini bererti perintah Tahajud bukan dikhususkan kepada umat Nabi Muhammad sahaja. Saidina Umar Al-Khattab menyatakan fadilat atau kelebihan sembahyang malam dengan berkata maksudnya: “Sesiapa mengerjakan sembahyang malam (Tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat.

Kurniaan di dunia ialah

1. Jauh daripada segala penyakit
2. Lahir kesan takwa pada wajahnya
3. Dikasihi sekalian mukmin dan seluruh manusia
4. Percakapannya mengandungi hikmat
5. Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati).

Sementara empat perkara di akhirat ialah:

1. Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
2. Dipermudahkan hisab
3. Cepat melalui Sirat al-Mustaqim – seperti kilat
4. Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.

Walaupun manusia sedar ketinggian kedudukan sembahyang Tahajud, namun sedikit sekali manusia yang mengaku beragama Islam sanggup dan bersedia melakukan sembahyang ini. Bagi mereka, tidur lebih seronok dan lebih utama daripada bersembahyang. Sesungguhnya, manusia akan berlumba-lumba untuk bersembahyang Tahajud sekiranya mereka dapat merasai betapa nikmatnya melakukan amalan itu. Keheningan dan kedinginan malam seolah-olah memberi kesempatan kepada seseorang untuk merapatkan lagi jurang hubungan antara makhluk dan Khalik. Apa yang dibaca seseorang ketika bersembahyang itu seolah-olah didengar dan mendapat layanan daripada Allah Yang Maha Berkuasa. Orang yang khusyuk dalam sembahyang akan berasa hubungannya dengan Allah begitu hampir. Biasanya, permohonan seseorang untuk mendapat sesuatu itu cepat mendapat layanan apabila tidak ramai orang memohonnya. Oleh itu, mohonlah keampunan dan limpahan rahmat Allah ketika orang lain sedang tidur nyenyak.

Berhubunglah dengan Allah ketika peluang masih ada, umur masih muda dan pintu taubat masih terbuka. Insya-Allah kita akan mendapat limpahan rahmat dan nikmat daripada-Nya. Sebaik-baik permohonan dan masa untuk berhubung dengan Allah ialah pada waktu malam. Sebab itu, kurangkanlah tidur dan banyakkanlah bersembahyang di tengah malam.

Mungkin juga anda perlu melakukan sesuatu aktiviti sebelum anda masuk tidur. 4 Perkara Sebelum Tidur (Tafsir Haqqi)

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra :-

“Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, iaitu : -

1.Sebelum khatam Al Qur’an
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhirat,
3. Sebelum para muslim meredhai kamu
4. Sebelum kau laksanakan haji dan umrah

Bertanya Aisyah :
“Ya Rasulullah…. Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?”
Rasul tersenyum dan bersabda :

“Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur’an. Membacalah selawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami Semua akan memberi syafaat di hari kiamat. Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredoi kamu. Dan, perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umrah“
“Ya Allah…ringankan tubuh badan kami untuk bangun mengadap dan bermunajat padaMu di sepertiga malamMu.




Seminar semalam benar-benar telah memberikan aku booster untuk bersolat dengan lebih berkualiti. Pembentangan hasil kajian oleh Professor Madya Dr. Fatimah itu telah memberi satu paradigma baru terhadap kepentingan solat.

Apabila diberi peluang untuk bertanya, aku mengambil kesempatan itu, untuk mencadangkan kepada beliau agar diteruskan kajian kepada 3 perkara berikut:

1) Solat sunat tasbih

2) Kesempurnaan wuduk

3) Kesan terapi solat kepada orang yang sedang terlantar sakit



Cadangan tersebut telah disambut baik oleh beliau, memandangkan kajian beliau belum meliputi perkara-perkara tersebut.



“InsyaAllah jika ada badan-badan atau pihak-pihak yang bersedia menyumbangkan dana, kami sedia membuat kajian tersebut” Jawab Prof



Pulang dari seminar semalam aku terus bergegas melawat ibu dan bapa mertuaku di kampung. Aku sempat berkongsi isi-isi seminar tersebut kepada mereka.



Manakala pda pagi tadi, aku singgah di kedai buku. Mata tertumpu pada sebuah naskah yang mempunyai tajuk yang relevan dengan seminar semalam. Aku tidak dapat menahan diri untuk memiliki naskah tersebut.

Buku itu aku terus aku baca di dalam kereta. Fakta dan penemuan ajaib solat Tahjud itu telah diolah dengan baik sekali. Maka tidak hairanlah jika buku itu telah terjual lebih dari 100,000 naskah di Indonesia!

Lebih menarik lagi bila membaca petikan kata pengantar dari Dr. Danial Zainal Abidin (Penulis Buku Bestseller Quran Saintifik, Meneroka Kecemerlangan Quran daripada Teropong Sains).



“Saya bersyukur kepada Allah kerana diberi peluang bagi memberikan komen terhadap buku ini. Islam sememangnya merupakan agama yang lengkap dan hebat. Ia membicarakan mengenai zahir dan batin, fizikal dan spiritual. alam nyata dan ghaib serta roh dan jasad. Namun kehebatan Islam tidak begitu terserlah pada hari ini. Ia disebabkan oleh kecenderungan masyarakat Barat yang melihat Islam dengan prespektif buruk. Islam diasosiasikan dengan perkara-perkara yang negetif seperti agama keganasan, Islam merendahkan martabat wanita, Islam agama sempit dan yang seumpamanya.



Oleh kerana itu, umat Islam hari ini perlu berjihad antaranya dengan membuat kajian dan berusaha menonjolkan aspek positif mengenai Islam. Aspek ini perlu relevan dengan dunia kini yang dikaitkan dengan sains dan teknologi supaya ia mampu menarik perhatian umum. Jihad seumpama ini adalah penting pada era kita hari ini.”



Kata-kata Dr Danial yang ini, seolah menusuk jauh ke dalam hatiku,

“Oleh kerana itu, umat Islam hari ini perlu berjihad antaranya dengan membuat kajian dan berusaha menonjolkan aspek positif mengenai Islam. “

Inilah antara impian yang sedang aku usahakan. Aku mahu mengambil bahagian dalam aspek ini, sekurang-kurangnya kepada komuniti yang mampu aku sentuh hatinya.

“Inilah antara agenda untuk menghimpun sejuta KoPi. Terdapat banyak fakta dan penemuan sains & teknologi yang telah di gali dari al-Quran. Fakta dan penemuan ini adalah “hadiah” dari Pencipta kepada makhluk ciptaanNya, khususnya manusia. Sesiapa sahaja yang mahu mengamalkannya pasti akan jadi hebat!!!” Bisik hatiku



Sembahyang malam terutamanya Tahajjud berupaya merawati gejala kelupaan dan kebebalan diri. Ia juga merupakan penyebab kecerdasan serta hafalan yang kuat dan mantap.
Dalam sebuah hadis diterangkan bahawa orang yang bersembahyangmalam dimuliakan dengan sembilan perkara. Antaranya lahir tanda-tanda ketaatan pada wajahnya, dipelihara dari segala bala dan bencana, disukai oleh hamba yang soleh dan manusia,LIDAHNYA BERTUTUR DENGAN KATA-KATA HIKMAH dan IA DIJADIKAN SEORANG YANG BIJAKSANA iaitu diberi ilmu hikmah yang rahsia dan mendalam. Juga dikurniakan kesihatan yang baik dan dihindari dari penyakit.

Orang yang mendapat ilmu hikmah dikurniakan intuisi, gerak hati, ilham, idea-idea kreatif, kebijaksanaan, serta kepintaran dalam berbicara. Mereka diberi faham ilmu yang halus-halus dan sukar-sukar. Hasilnya lahirlah buah-buah fikiran yang bermutu, bernilai tinggi, pelik-pelik lagi aneh yang tidak terfikir oleh manusia biasa.

Terpancar cahaya kebijaksanaandari hatinya atas lidahnya sebagaimana yang berlaku kepada Imam Ghazali, Ibnu Rusydi, Ibnu Sina dan para genius Islam.

Wallahua'lam..






Diantara kelebihan-
kelebihan solat tahajjud:



* Solat yang paling
afdhol selepas
solat-solat fardhu ialah solat tahajjud, akan tetapi amatlah sedikit
yang dapat melakukannya



* Hadith :Jibril a.s.
telah datang
kepada nabi s.a.w dan berkata kepada baginda:"Wahai Muhammad hiduplah
selama mana yang engkau suka namun engkau akan mati, cintailah siapa
yang engkau suka namun engkau pasti akan berpisah meninggalkannya dan
lakukanlah apa yang engkau suka, engkau pasti mendapat balasannya. Dan
kemuliaan orang mukmin terletak pada solat tahajjudnya dan
ketinggiannya pada ia tidak berharap apa-apa dari manusia."



* Nabi s.a.w :"2 rakaa't
solat tahajjud
itu lebih baik dari dunia dan seisinya, kalaulah tidak kerana takutnya
aku ia akan menyusahkan umatku pastilah ku fardhukan ia".



* Solat tahajjud
merupakan petanda
orang-orang soleh.



* Solat tahajjud juga
merupakan
penghampiran kepada Allah s.w.t dan mencegah diri dari melakukan
perbuatan keji dan mungkar.



* Dengannya dapat
memadamkan dosa-dosa.



* Dapat menyihatkan badan



* Dan pada bahagian 1/3
akhir malam
Allah s.w.t turun kelangit bumi kemudian memanggil: " Adakah terdapat
orang yang memohon ampun? maka ku ampunkannya.Adakah terdapat orang
yang meminta? maka ku berikannya.Adakah ada yang meminta petunjuk ?
maka ku berikan ia petunjuk. Adakah terdapat orang yang meminta syurga
maka ku jadikan ia berhak mendapatkannya.Adakah terdapat yang memohon
perlindungan dari neraka ? maka ku lindungi ia dari neraka."



* Tidak ada pemberian
Allah yang lebih
utama kepada hambanya dari pemberian taufiq untuk mengerjakan 2 rakaa't
solat tahajjud.



* Waktu tahajjud adalah
waktu untuk
meminta kepada Allah s.w.t



* Waktu tahajjud adalah
waktu yang
teristemewa untuk penerimaan doa.



* Juga ia merupakan
waktu yang mana
seluruh pintu-pintu raja sedang tertutup dan hanya pintu Raja segala
raja yang sedang terbuka.




TAHAJJUD DAN TARAWIH

Quantcast

Ya Allah, lindungilah kami di bulan Rajab, selamatkanlah kami di bulan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan.

Bulan ramadhan yang kita rindu akan segera tiba.Di bulan inilah segala macam ibadah menjadi meningkat derajatnya dihadapan Allah SWT. Ada satu ibadah yang menjadi khas pada bulan Ramadhan yaitu shalat tarawih, lantas seperti apakah cara sholat tarawih itu dan apa bedanya dengan sholat tahajjud yang selama ini kita lakukan ?

Shalat sunnat tahajjud adalah shalat sunnat yang dikerjakan pada waktu tengah malam setelah bangun tidur dan hukumnya sunnat muakad (sangat dianjurkan). Sedangkan shalat tarawih merupakan shalat malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan (qiyaamu Ramadhan) dan ditujukan untuk menambah amalan di malam Ramadhan. Sama halnya dengan shalat tahajjud, shalat tarawih pun hukumnya sunnat muakad.

Meskipun hukum kedua jenis shalat ini sama-sama sunnat muakad, namun keduanya berbeda dalam hal cara pelaksanaannya. Shalat tarawih atau yang biasa juga disebut dengan shalat qiyamullail, bertujuan untuk menghidupkan malam bulan Ramadhan. Akan tetapi, penamaan shalat tarawih tersebut belum muncul pada zaman Rasulullah SAW.

Pendapat yang populer dalam jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan Rasulullah adalah sebagai berikut:

  1. 11 rakaat terdiri dari 4 rakaat x 2 + 3 rakaat witir. Ini sesuai dengan hadist A’isyah yang diriwayatkan Bukhari.
  2. 11 rakaat terdiri dari 4 rakaat x 2 + 2 rakaat witir + 1 witir. Ini sesuai dengan hadist Ai’syah riwayat Muslim.
  3. 11 rakaat terdiri dari 2 rakaat x 4 dan 2 rakaat witir + 1 witir. Ini juga diriwayatkan oleh Muslim.
  4. Ada juga riwayat Ibnu Hibban yang mengatakan 8 rakaat + witir.
  5. Ada juga riwayat yang mengatakan 13 rakaat termasuk witir.

Itu adalah diantara riwayat-riwayat yang sahih shalat tarawih yang dilakukan oleh Rasulullah.

Pada awalnya shalat tarawih dilaksanakan Nabi Saw. dengan sebagian sahabat secara berjamaah di masjid Nabawi. Namun setelah berjalan tiga malam, Nabi SAW membiarkan para sahabat melakukan tarawih secara sendiri-sendiri sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha:

Rasulullah SAW pada suatu malam keluar dan shalat di masjid, orang-orang pun ikut shalat bersamanya dan mereka memperbincangkan shalat tersebut hingga berkumpullah banyak orang. Ketika beliau shalat, mereka pun ikut shalat bersamanya. Mereka memperbincangkan lagi hingga bertambah banyaklah penghuni masjid. Pada amalan ketiga, Rasulullah SAW keluar dan shalat. Ketika malam keempat masjid tidak mampu menampung jama’ah hingga beliau keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Setelah selesai shalat belaiu menghadap manusia dan bersyahadat kemudian bersabda (yang artinya): “Amma ba’du. Sesungguhnya aku mengetahui perbuatan kalian semalam, namun aku khawatir diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak mampu mengamalkannya.” Rasulullah SAW wafat dalam keadaan tidak pernah lagi melakukan shalat tarawih secara berjama’ah. (Hadist riwayat Bukhari 3/220 dan Muslim 761)

Hingga dikemudian hari, ketika Umar bin Khattab menyaksikan adanya fenomena shalat tarawih yang terpencar-pencar dalam masjid Nabawi, terbersit dalam hati Umar untuk menyatukannya sehingga terbentuklah shalat tarawih berjamaah yang dipimpin Ubay bin Ka’ab. Dari sinilah mayoritas ulama menetapkan bahwa shalat tarawih secara berjamaah hukumnya sunnah. (Lihat Syarh Muslim oleh Nawawi:6/39).

Berbeda halnya dengan shalat tarawih, shalat tahajjud dapat diartikan sebagai shalat malam setelah tidur sejenak. Tahajjud berasal dari bahasa Arab “tahajjud”, dengan kata dasar “hajada” yang berarti “tidur” dan juga berarti “shalat di malam hari”. Orang yang melakukan shalat tahajjud disebut “haajid”. Shalat tahajjud hukumnya sunnat muakad bagi umat Islam. Sedangkan bagi Rasulullah hukumnya wajib sesuai hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, “Sebaik-baik shalat setelah shalat fardhu, adalah shalat pada malam hari”. Jumlah rakaat shalat ini tidak dibatasi, tetapi paling sedikit terdiri dari dua rakaat. Jumlah rakaat yang utama adalah 11 atau 13 rakaat, dengan dua rakaat shalat Iftitah, 8 rakaat shalat tahajjud, dan 3 rakaat shalat witir. Sabda Rasulullah SAW, “Shalat malam itu dua-dua.” (HR ahmad, Bukhari, dan Muslim).

Adapun surat yang dibaca dalam shalat tahajjud pada rakaat pertama setelah surat Al Fatihah adalah surat Al Baqarah ayat 284-286. Sedangkan pada rakaat kedua setelah membaca Al FAtihah adalah surat Ali Imran 18-19 dan 26-27. Jika surat-surat tersebut belum hafal, maka boleh membaca surat lain yang sudah hafal.

Setelah kita mengetahui hal itu semua, maka tentu tidak ada halangan bagi kita untuk melakukan shalat tahajjud setelah melakukan shalat tarawih. Untuk itu mari kita perbanyak ibadah dan meningkatkan kualitasnya agar bisa mencapai keridhoan dari Allah di bulan ramadhan ini di sepanjang hidup kita. Amin.

    • Yazid

    Knp anda tdk mnyampaikan kalo sayidina umar melakukan salat tarawih beserta jamaah sbnyk 20 rakaat+3 rakaat witir?bhkan smpai skrang dmsjdil haram mlaksanakannya sbnyak 20rkaat dan smua sahabat TIDAK ADA YANG MEMBANTAH oleh apa yg dilakukan sayidina Umar.dan umar sendiri mngatakan “sebaik-baik bid`ah adlh ini”dan juga Semua masjd2 bsar di indonesia.saya mnyampaikan hal dmikian bukan ingin mndebat msalah furu-iyah.krn tdk akan ada konsensus dalam hal ini.tp ini kritik dr saya knp anda tidak menulis artikel scara bijaksana dan objektif.anda cukup mngambil dasar suatu amalan dari hadist sohih yg diriwayatkan oleh Aisyah,psti dg alasan krn Rasul adlh yg lbh patut dianut.mnurut anda siapa yg paling teguh dalam mngikuti sunah Rasul?kita atau para sahabat?mengikuti sunah para sahabat yg diberi ptunjuk =mngikuti sunah rasul.hati!sesutu yang baik jika ditumpangi nafsu maka akan rusak!

  1. AFWAN JIDDAN AKHI.terima kasih atas masukkannya. Saya sebagai salah satu kru dari blog ini mengucapkan terima kasih atas kritikannya.Masalah 23 atau sebelas memang telah mjd perdebatan yang tak kunjung usai. Kalau anda baca dengan baik artikel ini, tidak ada satu katapun yang mendebat pelaksanaan tarawih 23 rakaat. dengan segala keterbatasan kami, kami hanya baru menuliskan beberapa keterangan tentang tarawih.Insya Allah ditulisan berikutnya kami akan coba cari tentang yang anda kemukakan, atau kalau anda meilki sumber yang bagus tentang hal ini, anda bisa tulis di sini, karena situs ini adalah situs komunitas ( milik banyak orang ) termasuk anda tentu.

    Inti dari artikel ini adalah untuk memotivasi siapapun muslim di dunia untuk memperbanyak ibadah di bulan ramadhan.

    Kami hanya ingin mengingatkan, bukan masalah 11 atau 23 raka’at yang dipersoalkan, tapi seberapa bagus kita beribadah kepada Allah. yang 11 rakaat belum tentu baik kalau terburu-buru, demikian pula yang 23 Rakaat. Afwan jiddan menurut saya mari kita lebih Fokus ke kualitas bukan kuantitas, apalagi anda juga tadi telah mengatakan “ini adalah sebaik-baiknya bid’ah “. Berarti ini hanyalah masalah bid’ah bukan pokok.tidak masalah bahkan kalau anda ingin melakukan sholat 300 rakaatpun seperti yang pernah dilakukan oleh Imam Ahmad.

Tiada ulasan: