Permasalah keputihan merupakan permasalahan klasik pada
kebanyakan kaum wanita. Ironisnya kebanyakan wanita tidak mengetahui
tentang keputihan dan penyebab keputihan pada wanita itu sendiri dan
malah yang menjadikan keputihan sebagai hal yang enteng. Justeru jika
tidak ditangani dengan baik, keputihan bisa berakibat fatal. Kemandulan
dan kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) bisa menjadi salah satu
akibat dari adanya keputihan, selain itu gejala awal kanker rahim
biasanya dimuali dengan adanya keputihan. Dan tentunya kanker leher
rahim merupakan jenis penyakit yang berbahaya yang jika tidak ditangani
dengan baik, akan berujung pada kematian. Jadi jangan anggap enteng
keputihan. (Baca:
Keputihan dapat menyebabkan Kemandulan dan Kematian)
Keputihan akan sering teralami saat wanita sedang
hamil, hal ini akibat adanya perubahan hormonal yang terjadi dan salah
satu efek dari peningkatan hormonal tersebut adalah adanya produksi
cairan yang meningkat serta diakibatkan juga oleh vagina wanita hamil
yang mengalami penurunan keasamannya, juga akibat kondisi pencernaan
mengalami perubahan. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya resiko
sering terjadinya keputhan pada wanita hamil, terutama keputihan yang
diakibatkan adanya infeksi jamur.
Jenis Keputihan
Keputihan terbagi menjadi dua jenis yaitu yang bersifat fisiologis dan Patologis.
Keputihan Fisiologis
Jenis keputihan ini biasanya sering terjadi saat masa
subur, serta saat sesudah dan sebelum menstruasi. Biasanya saat
kondisi-kondisi tersebut sering terdapat lendir yang berlebih, itu
adalah hal normal, dan biasanya tidak menyebabkan rasa gatal serta tidak
berbau. Keputihan fisiologis pada wanita hamil tidak berpengaruh
terhadap janin secara langsung, karena adanya selaput ketuban yang dapat
melindungi janin.
Keputihan fisiologis atau juga banyak disebut keputihan normal memiliki ciri-ciri:
- Cairan keputihannya encer
- Cairan yang keluar berwarna krem atau bening
- Cairan yang keluar tidak berbau
- Tidak menyebabkan gatal
- Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit
Keputihan Patologis
Keputihan jenis patologis disebut juga sebagai
keputihan tidak normal. Jenis keputihan ini sudah termasuk ke dalam
jenis penyakit. Keputihan patologis dapat menyebabkan berbagai efek dan
hal ini akan sangat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya dan
khususnya kesehatan daerah kewanitaan.
Keputihan patologis akibat adanya infeksi akan
mengakibatkan meningkatnya resiko bayi lahir prematur pada wanita hamil
dan bayi pun akan turut terkena infeksi. Bayi yang terkena infeksi virus
beresiko mengalami ganngguan pencernaan dan gangguan pernapasan hingga
bisa menyebabkan bayi mengalami kematian. Dan bayi yang mengalami
infeksi akibat bakter dapat menyebabkan kebutaan pada bayi.
Keputihan patologis memiliki ciri-ceiri sebagai berikut:
- Cairannya bersifat kental
- Cairan yang keluar memiliki warna putih seperti susu, atau berwarna kuning atau juga hijau
- Keputihan patologis menyebabkan rasa gatal
- Cairan yang keluar memiliki bau yang tidak sedap
- Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana dalam wanita
- Jumlah cairan yang keluar sangat banyak.
Penyebab Keputihan
Faktor kebersihan yang kurang baik. Kebersihan di
darerah vagina haruslah terjaga dengan baik. Jika, daerah vagina tidak
dijaga kebersihannya akan menimbulkan
berbagai macam penyakit salah satunya keputhan. Hal ini menyebabkan
kelembaban vagina mengalami peningkatan dan hal ini membuat penyebab
infeksi berupa bakteri patogen akan sangat mudah untuk menyebarnya.
Stress. Semua organ tubuh kinerjanya di pengaruhi dan
dikontrol oleh otak, maka ketika reseptor otak mengalami kondisi stress
hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan keseimbangan hormon
-hormon dalam tubuh dan hal ini dapat menimbulkan terjadinya keputihan.
Penggunaan obat-obatan. Penggunaan obat antibitok
dalam jangka lama bisa menyebabkan sistem imunitas pada tubuh wanita,
dan obat antibiotik biasanya dapat menimbulkan keputihan. Sedangkan
gangguan keseimbangan hormonal dapat juga disebabkan oleh penggunaan KB
Keputihan yang disebabkan oleh jamur, parasit, bakteri dan virus
Jamur Monilia atau Candidas. Bercirikan memiliki
warna putih seperti susu, cairannya sangat kentar, sangat berbau tidak
seda dan menimbulkan rasa gatal pada sekitar daerah vagina. Hal ini
dapat menyebabkan vagina mengalami radang dan kemerahan. Biasanya hal
ini juga dipicu oleh adanya penyakit kencing manis, penggunaan pil KB,
serta tubuh yang memiliki daya tahan rendah.
Parasit Trichomonas Vaginalis
Terjadi dan ditularkan melalui hubungan seks, bibir
kloset atau oleh perlengkapan mandi. Memiliki ciri, cairan yang keluar
sangat kental, memiliki warna kuning atau hijau, berbuih dan berbau
anyir. Keputihan akibat parasit tidak menimbulkan gatal, tapi jika
ditekan vagina akan terasa sakit
Bakteri Gardnella
Keputihan akibat infeksi bakteri ini memiliki ciri
berwarna keabuan, sedikit encer, memiliki bau ami dan berbuih. Keputihan
jenis ini dapat menimbulkan rasa gatal yang sangat menggangu.
Virus
Keputihan jenis ini timbul akibat penyakit kelamin,
seerti HIV/AIDS, herpes dan conyloma. Timbulnya kutil-kutil yang banyak
dan diikuti oleh cairan berbau menandakan adanya virus condyloma.
Biasanya ibu hamil sering terjangkit oleh virus ini. VIrus yang dapat
ditularkan oleh hubungan seks yaitu virus herpes. Cirinya adanya luka
yang melepuh di sekitar lubang vagina, terasa panas dan menimbulkan rasa
gatal. Kanker mulut rahim yang sangat berbahaya bagi kaum wanita dapat
di picu oleh keputihan yang disebabkan oleh keputihan akibat virus.
Mencegah Keputihan
- Bersihkan selalu organ intim anda. Bersihakan dengan menggunakan
pembersih yang tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH pada daerah
vagina anda. Gunakan produk pembersih terbuat dari bahan susu. Produk
yang terbuat dari bahan dasar susu dapat menjaga pH seimbang juga
meningkatkan flora dan bakteri yang tidak bersahabat dapat ditekan.
Penggunaan sabun antiseptik kurang baik bagi vagina dalam jangka
panjang, karena bersifat agat keras.
- Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina
harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip
dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada
vagina.
- Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina sebelum anda berpakaian
- Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk
membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti
- Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu
seirng menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan
sirkluasi di daerah kewanitaan terganggu.
- Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu menyerap keringat.
- Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut
- Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
- Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan
- Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan
banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas
tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah
kemaluan.
Penyakit Keputihan
Apakah itu penyakit keputihan?
Masalah keputihan atau lelehan lendir berwarna putih, krim atau kelabu
yang keluar daripada faraj wanita merupakan suatu masalah yang sering
dihadapi oleh kebanyakan wanita di seluruh dunia. Statistik menunjukkan
hampir 75% wanita yang sudah berkahwin berhadapan dengan masalah
keputihan berikutan oleh aktiviti seksual. Ramai wanita tidak mempunyai
kesedaran terhadap risiko dan bahaya penyakit keputihan malah menganggap
ia sebagai suatu petanda lazim sebelum kitar haid. Setiap wanita perlu
mempunyai pengetahuan asas yang mampu membezakan pengeluaran lelehan
lendir faraj secara semula jadi dengan penyakit keputihan yang serius
yang memerlukan rawatan perubatan
Jenis-Jenis Keputihan
Keputihan terbahagi kepada dua jenis, iaitu keputihan fisiologis dan
keputihan patologik. Keputihan yang bersifat fisiologis biasanya normal
dan tidak menunjukan gejala penyakit. Keputihan jenis ini sering berlaku
semasa seseorang wanita mengalami kesuburan dan sebelum menstruasi
(kitar haid). Lelehen lendir yang normal selalunya berwarna putih atau
krim, tidak berbau serta tidak menyebabkan gatal pada bahagian faraj.
Lendir yang dikeluarkan adalah sedikit dan berbentuk cecair. Keputihan
patologik bersifat lebih kronik dan menunjukan tanda-tanda penyakit
seperti mengeluarkan lendir yang kental, berwarna kuning, kelabu atau
hijau, berbau busuk dan menyebabkan kegatalan pada bahagian faraj.
Keputihan fisiologis merupakan petanda yang sangat normal di mana hampir
setiap wanita melalui keadaan ini. Sebaliknya, keputihan patologis
disebabkan oleh jangkitan kuman (bakteria dan/atau kulat) perlu
dirawati. Jadual 1.0 menunjukan perbezaan di antara kedua-kedua jenis
keputihan.
Sifat
|
Keputihan Fisiologis
|
Keputihan Patologis
|
Bentuk |
Lendir yang cair dan tidak melekat |
Lendir yang kental dan melekat |
Warna |
Berwarna putih atau krim |
Berwarna kuning atau kelabu atau hijau |
Bau |
Tiada bau |
Berbau busuk |
Jumlah yang dikeluarkan |
Sedikit |
Banyak |
Kekerapan |
Semasa subur dan sebelum haid |
Apabila berlaku jangkitan pada bahagian faraj |
Petanda lain |
Tidak gatal |
Gatal dan faraj kelihatan kemerahan dan mengalami radang |
Rawatan |
Tidak perlu |
Perlu rawatan yang segera |
Jadual 1.0 Ciri-ciri Perbezaan Keputihan Fisiologis dan Patologis
Gambar rajah 1.0
Faraj kelihatan merah dan mengalami radang
|
Gambar rajah 2.0
Lendir yang kental dan melekit
|
Gambarajah 1.0 dan 2.0 menunjukkan faraj wanita yang telah dijangkiti oleh kuman dan mengeluarkan lelehan yang tidak normal.
Apakah faktor-faktor yang menyumbang kepada Penyakit Keputihan?
-
Faktor Kebersihan
Kebersihan di bahagian sulit wanita (faraj) perlu dijaga dengan baik agar jangkitan tidak berlaku.
Wanita sentiasa digalakan untuk mencuci bahagian sulit dengan air
bersih dan memastikan ia kering selepas membuang air kecil dan selepas
aktiviti seksual. Kelembapan pada bahagian faraj akan menggalakkan
pertumbuhan dan jangkitan mikroorganisma seperti kulat dan bakteria.
-
Faktor Hormon
Gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh boleh juga boleh menyebabkan
seseorang wanita menghadapi penyakit kuputihan. Ketidakseimbangan
hormon dalam darah disebabkan oleh beberapa perkara yang tersenarai di
bawah:
-
Perembesan hormon estrogen iaitu hormon pembiakan pada wanita hamil
membolehkan kulat lebih mudah melekat pada dinding faraj.
-
Pengambilan ubat, khasnya antibiotik yang berlebihan untuk jangka
masa yang panjang menyebabkan bakteria semula jadi pada bahagian faraj
mati dan ini secara tidak langsung menyumbang kepada pertumbuhan
microorganisma patogen seperti bakteria atau kulat.
-
Wanita yang mengalami tekanan akibat daripada masalah peribadi atau
gangguan emosi yang lain akan mempengaruhi aktiviti normal otak dalam
mengkordinasikan penghasilan hormon yang seimbang.
-
Pengambilan pil perancang keluarga atau pil pencegah kehamilan turut menyumbang kepada ketidakseimbangan hormon dalam darah
-
Faktor Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang wanita sangat mempengaruhi status kesihatan
beliau. Wanita yang aktif dalam aktiviti seksual yang tidak sihat,
misalnya melakukan aktiviti seks rambang dengan lebih daripada seorang
pasangan lebih cenderung untuk mendapat pelbagai jangkitan pada bahagian
faraj.
-
Faktor Kesihatan
Wanita yang menghadapi penyakit kencing manis, lebih mudah mendapat
penyakit keputihan disebabkan oleh kandungan gula yang tinggi dalam
rembesan faraj yang membolehkan pertumbuhan kulat yang banyak dan
berkembang biak di bahagian faraj. Selain itu wanita yang mempunyai
system daya tahan badan yang rendah atau terjejas seperti pesakit
AIDS,atau barah, atau leukimia juga berhadapan dengan risiko yang tinggi
untuk mendapat jangkitan faraj.
Hubungan Mikroorganisma Dengan Penyakit Keputihan
Terdapat pelbagai bakteria pada bahagian faraj wanita yang dikenali
sebagai bakteria semula jadi. Antara bakteria semula jadi yang sangat
berguna pada bahagian faraj dikenali sebagai Lactobacillus.
Lactobacillus merupakan sumber utama asid lactic yang mengekalkan PH
bahagian faraj antara 3.5 hingga 4.6 iaitu dalam persekitaran keasidan.
Keadaan berasid ini mampu melindungi faraj daripada jangkitan kuman.
Jangkitan kuman akan berlaku apabila fungsi bakteria semula jadi
diganggu oleh faktor luaran, misalnya penggunaan produk pencuci bahagian
intim yang tidak sesuai boleh mengubah persekitan yang berasid
seterusnya membunuh normal flora yang sedia ada. Keadaan ini mendorong
kepada pertumbuhan organism komensal yang lain secara berlebihan
sehingga berlaku jangkitan.
Penyakit keputihan adalah berpunca daripada jangkitan kuman terutamanya
oleh Gardnerella vaginalis, Trichomonas vaginalis dan Candida albicans.
Punca jangkitan dan ciri-ciri klinikal untuk setiap agen adalah seperti
dalam Jadual 2.0
Agen Penyebab
|
Jenis Kuman (Mikro
organisma)
|
Ciri-ciri klinikal
|
Punca Jangkitan
|
Gardnerella vaginalis |
Bakteria |
-
Lelehan berwarna putih-kekelabuan dan sedikit berbuih
-
Berbau busuk (fish odor)
-
Sedikit rasa gatal atau kerengsaan
|
-
Hubungan seks rambang
-
Tabiat merokok dan
-
Penggunaan alat kontraseptif Intra uterine devices
|
Trichomonas vaginalis |
Parasit |
-
Lelehan faraj yang bernanah
-
Berwarna kuning
-
Berbuih dan berbau hanyir
-
Kerengsaan pada faraj
-
Rasa sakit semasa hubungan seks
-
Rasa sakit semasa buang air kecil
|
-
Hubungan seks yang tidak sihat
|
Candida albicans / spp |
Kulat |
-
Lelehan kental dan berwarna putih
-
Berbau busuk (foul odor)
-
Gatal
-
Dinding faraj kelihatan merah dan bengkak
-
Sakit semasa hubungan seksual
-
Sakit semasa buang air kecil
|
-
Penggunaan antibiotik yang banyak
-
Kehamilan
-
Penyakit kencing manis yang tidak terkawal
-
Sistem pertahanan badan yang lemah disebabkan oleh HIV/AIDS, kanser atau dalam rawatan kanser
-
Pengguna pil perancang keluarga
|
Jadual 2.0 Agen Penyebab Penyakit Keputihan
Gambar rajah 3.0 menunjukkan jangkitan kulat pada bahagian faraj yang dikenali sebagai Candida albicans
Bahaya Penyakit Keputihan
Penyakit keputihan yang tidak dirawat akan mengundang kepada pelbagai
komplikasi yang merbahaya. Penyakit keputihan yang lewat ditangani,
bukan sahaja berpotensi untuk menyebabkan kemandulan dan kehamilan di
luar rahim, tetapi boleh menyebabkan penyakit kanser rahim yang boleh
membawa kematian. Penyakit keputihan yang tidak diambil perhatian pada
jangka masa yang lama lebih sukar untuk diberikan rawatan. Ini adalah
hasil daripada penambahan sifat kerintangan bakteria atau kulat terhadap
antibiotik atau antifungal.
Masalah penyakit keputihan yang kronik adalah berikutan dari jangkitan
yang berlaku pada faraj menular ke bahagian rongga rahim (uterus) dan
kemudian ke saluran pengeluaran telur (Fallopian tiub). Jangkitan kronik
ini boleh menyebabkan kandungan terbentuk di luar rahim dan pendarahan
yang boleh mengakibatkan kematian ibu dan bayi.
Wanita yang mempunyai system daya tahan badan yang rendah, penyakit
keputihan yang dianggap biasa boleh menjadi serius dan mengancam nyawa.
Jangkitan yang bermula pada bahagian faraj boleh menyebabkan infeksi
sekunder di mana kuman tersebut boleh memasuki saluran darah akibat
aktiviti menggaru yang menghasilkn pembentukan luka. Gejala ini dikenali
sebagai kandidiasis invasif yang sangat merbahaya dan memerlukan
rawatan rapi.
Cara mencegah Penyakit Keputihan
Mencegah adalah sentiasa lebih baik daripada mengubati. Pengetahuan dan
kesedaran mengenai cara-cara menghindari penyakit keputihan adalah
sangat penting kepada kaum wanita agar gaya hidup yang sihat dan selamat
dapat diamalkan. Sebagai langkah pencegahan daripada penyakit
keputihan, berikut adalah amalan-amalan yang disarankan kepada semua
wanita:
-
Sentiasa memastikan bahagian faraj berada dalam keadaan bersih dan kering.
-
Elakkan penggunaan pembersih faraj yang menganggu kestabilan PH atau menyebabkan kegatalan.
-
Sentiasa menukar atau mengganti tuala wanita semasa menstruasi (haid).
-
Gunakan pelapik seluar dalam (panty liner) pada saat yang diperlukan
sahaja. Elakkan juga pemakaian seluar dalam yang ketat dan diperbuat
daripada kain satin.
-
Jangan menggunakan sebarang produk wangian seperti bedak atau ubat sembur pada bahagian faraj.
-
Elakkan pengambilan ubat secara berterusan tanpa nasihat doktor.
-
Kurangkan pengambilan makanan yang mempunyai kandungan gula yang tinggi.
-
Amalkan gaya hidup sihat dengan mengelakkan aktiviti seks rambang atau hubungan kelamin dengan lebih daripada seorang.
-
Elakkan kehadiran benda asing di dalam faraj seperti kondom yang tertinggal selepas aktiviti seks.
-
Basuh bahagian sulit dengan air yang bersih dan buang air kecil selepas aktiviti seks.
-
Berjumpa dengan pegawai perubatan dengan segera dan melakukan
pemeriksaan vagina jika terdapat sebarang tanda-tanda yang dinyatakan di
atas.
-
Melakukan apa-apa aktiviti yang menenangkan fikiran dan mengurangkan tekanan seperti melancong.
Kesimpulan
Penyakit keputihan merupakan suatu masalah klasik yang dialami oleh
semua wanita. Namun, gejala dan komplikasi penyakit tersebut adalah
berbeza mengikut individu dan tahap kesihatan masing-masing. Jenis
keputihan fisiologis yang kerap terjadi pada wanita yang sihat merupakan
gejala yang normal dan akan pulih secara semula jadi. Sebaliknya,
keputihan patologik dikategorikan sebagai penyakit yang lebih rumit dan
perlu rawatan segera. Gejala keputihan patologik disebabkan oleh
pelbagai faktor luaran dan dalaman yang meliputi isu-isu kebersihan
diri, kestabilan hormon dalam darah, faktor kesihatan dan gaya hidup
yang sihat.
Mikroorgamisma, sama ada bakteria atau kulat merupakan agen utama yang
terlibat dalam jangkitan faraj. Ciri-ciri klinikal pada setiap pesakit
adalah berbeza-beza mengikut jenis kuman yang menyebabkan jangkitan.
Namun seakiranya dipandang remeh, semua jangkitan berpotensi untuk
menjadi lebih kronik seperti kanser rahim. Wanita yang hamil mempunyai
risiko yang lebih tinggi untuk mendapat penyakit keputihan disebabkan
oleh rembesan hormon pembiakan yang tinggi dalam badan.
Kebanyakan wanita tidak mempunyai kesedaran sewajarnya terhadap
penyakit keputihan kerana menganggap ia sebagai suatu fenomena biasa
dalam kehidupan seharian. Ramai wanita yang menyesal kemudian apabila
berlakunya insiden yang tidak diingini akibat daripada jangkitan
tersebut. Adalah penting kepada kaum wanita untuk sentiasa mengamalkan
cara hidup yang sihat dan bebas daripada jangkitan faraj demi kehidupan
yang bahagia.
Rujukan
-
https://www.google.com.my/search?q=penyakit+keputihan+wanita&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=5ADDUerYBILprAffnIHoDA&ved=0CCkQsAQ&biw=1024&bih=624
-
Penyebab Keputihan Pada Wanita http://bidanku.com/index.php?/keputihan-pada-wanita-jenis-penyebab-dan-penvegahan#ixzz2VzknY1Zm
-
https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001511.htm
-
https://www.cdc.gov/nczved/divisions/dfbmd/diseases/candidiasis
-
Arnold E., 1995. Gynaecology by Ten Teachers. ed. Chamberlain G., pp
80-83. Great Britain.: The Educational Low-Priced Books Scheme.
-
Mandell G.L., Dolin R., Bennett J.E. 2010. Principles and Practice of
Infectious Diseases. 17th Ed. pp 1495-1505. United States.Churchill
Livingstone Elsevier.
Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya
Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya
Oleh: dr Sutopo Wijaya MS
Apa itu keputihan (fluor albus) ?
Keputihan adalah keluarnya cairan bukan darah yang berlebihan dari kelamin perempuan (vagina)
Apakah keputihan selalu berarti ada yang tidak normal?
Keputihan dapat bersifat normal/fisiologis maupun abnormal/patologis.
Dari mana sumber keputihan normal ?
Keputihan normal mengandung lepasan jaringan vagina, jaringan leher
rahim, lendir endoserviks dan bakteri yang baik terutama golongan
Lactobacillus. Sekret vagina ini adalah sesuatu yang alamiah untuk
membersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan dari berbagai
infeksi. Siklus mens berpengaruh pada jumlah cairan yang keluar dari
vagina. Pada fase pematangan telur (fase folikel) jumlah cairan yang
keluar makin meningkat dan mencapai puncaknya pada saat ovulasi. Setelah
itu kualitas cairan menjadi lebih kental.
Bagaimana ciri-ciri keputihan yang normal ?
Keputihan masih tergolong normal bila :
1. Bentuknya cair/encer
2. Warna bening atau sedikit putih
3. Jumlahnya sedikit
4. Hampir tidak berbau
5. pH asam, antara 3,8 – 4,5
6. Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri.
Lalu bagaimana ciri-ciri keputihan yang abnormal/patologis ?
Bila cairan yang keluar dari vagina memiliki karakteristik seperti di bawah ini :
1. Bentuknya kental
2. Berwarna putih susu, kuning atau hijau
3. Dalam jumlah banyak
4. Berbau tidak sedap
5. Menimbulkan gatal kadang nyeri pada genital dan sekitarnya
6. Mengandung darah
Apa penyebab keputihan yang abnormal/patologis ?
1. Hygiene yang jelek
2. Pemakaian obat-obatan dalam waktu lama, terutama antibiotik
3. Stress
4. Infeksi. Dapat disebabkan oleh bakteri, gonorrhoe, parasit trichomonas, jamur Candida dan virus (HPV, Herpes, AIDS)
5. Kanker leher rahim
Apa Dampak dan Bahaya Komplikasi keputihan abnormal/patologis ?
Infeksi vagina yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebar ke sistem
reproduksi bagian atas sehingga memicu radang, penyumbatan lubang dan
saluran sistem reproduksi. Ini dapat mengakibatkan
infertilitas/kemandulan.
Apa pemeriksaan penunjang untuk keputihan abnormal/patologis ?
Untuk memastikan penyebab keputihan abnormal maka dokter akan
menyarankan pemeriksaan sekret vagina dan Pap smear, pada kasus tertentu
perlu dilanjutkan biakan kuman dan tes resistensi.
Bagaimana Cara Mengatasi Keputihan ?
1. Tanpa Obat
- Menjaga daerah genital agar tetap bersih dan higienis
- Hindari mandi / berendam pada kolam umum
- Gunakan celana dalam dari bahan katun, tidak menggunakan celana dalam yang ketat.
- Mengurangi stress
2. Dengan obat
Konsultasikanlah dengan dokter karena dokter akan memberikan obat-obatan
sesuai dengan penyebab keputihan yang dialami. Bila setelah pengobatan
dari dokter (umumnya dengan antibiotik dan anti jamur) keputihan tidak
juga sembuh, maka sebaiknya dicek kembali. Keputihan yang terus menerus
dapat disebabkan karena ada nya penyakit serius seperti kanker leher
rahim. Ini biasanya ditandai dengan cairan banyak, bau busuk, sering
disertai darah tak segar.
Penyebab Keputihan. Keputihan atau leukorea atau fluor albus
adalah debit cairan lengket yang keluar dari mulut organ intim wanita
(vagina), terkadang disertai rasa gatal, sakit, terbakar, dan nyeri
ketika berkemih atau bersenggama. Keputihan bukan sebuah penyakit
ataupun kelainan kesehatan reproduksi jika kadar cairan yang keluar
jumlahnya normal. Akan tetapi, dikatakan tidak normal apabila jumlah
cairan berwarna kuning keputihan yang keluar dari mulut vagina melebihi
batas normal, termasuk ketika memasuki fase kehamilan.
Keputihan yang tidak normal (patologis) bisa menjadi potensi adanya
gangguan pada organ reproduksi maupun di tempat lain di dalam tubuh.
Bisa diketahui dengan melihat warna cairan berupa putih kekuningan atau
krem yang kental karena berisi nanah. Cairan keputihan yang seperti itu
dapat mengindikasikan terjadinya infeksi seperti trikomoniasis,
kandidiasis, dan vaginitis bakteri.
Keputihan yang menandakan infeksi trikomoniasis umumnya berwarna
kekuningan, beraroma tidak sedap menyengat, dan terasa gatal di bagian
dalam maupun luar liang senggama (vagina). Sedangkan, keputihan yang
mengindikasikan infeksi kandidiasis berwarna putih kental disertai
iritasi dan rasa gatal. Debit keputihan pada wanita dengan bakterial
vaginosis berwarna kuning keabu-abuan dengan bau amis ofensif (fishy
odor). Keputihan bisa menjadi gejala atau tanda-tanda dari penyakit yang
cukup serius seperti infeksi leher rahim dan beberapa jenis penyakit
seksual menular.
Pada wanita hamil, keputihan tidak akan mengganggu atau mempengaruhi
kondisi janin yang berada di dalam kandungan karena terlapisi oleh
selaput ketuban yang melindungi janin dalam rahim. Apabila keputihan
patologis terjadi saat masa kehamilan akibat adanya infeksi akan
meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Bahkan, bayi akan mengalami
kematian karena ketika lahir bayi yang terkena infeksi virus berisiko
mengalami gangguan pernapasan dan pencernaan.
Penyebab Keputihan
Penyebab keputihan pada wanita sendiri tendensi terhadap infeksi kuman
atau bakteri atau jamur (candida). Berikut ini adalah sebab musabab
terjadinya keputihan pada wanita yang tidak sedang hamil.
1 | Kebersihan vagina kurang terjaga
Daerah vagina harus selalu dalam keadaan bersih, jika tidak (kotor),
maka akan menciptakan atau menghadirkan masalah-masalah berkaitan dengan
kesehatan seperti keputihan. Hal ini membuat tingkat kelembaban vagina
semakin tinggi yang mana mengakibatkan infeksi berupa bakteri patogen
dengan sangat mudah mengalami pemasaran atau penyebaran.
2 | Stres
Otak adalah reseptor (ujung syaraf yang peka terhadap rangsangan yang
diberikan oleh kelima panca indera; penerima) tubuh. Jikalau terjadi
gangguan pada otak, semisal stres, maka terjadi perubahan dan
ketidakseimbangan hormon-hormon dalam tubuh yang mana memicu terjadinya
keputihan.
3 | Penggunaan obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan keputihan. Seperti misalnya
penggunaan pil KB dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal, sehingga
terganggu dan menimbulkan keputihan. Begitu pula dengan penggunaan obat
antibiotik dalam jangka lama.
4 | Penyebab keputihan: Virus, parasit, bakteri, dan jamur
Keputihan lebih sering terjadi karena aktivitas beberapa jenis mikroba
di dalam atau permukaan lubang vagina, berikut beberapa jenis mikroba
yang memicu terjadinya keputihan pada wanita.
Jamur Candidas atau Monilia. Ciri-ciri dari jamur ini
adalah warna putih menyerupai susu, cairan yang keluar sangat kental,
dan aroma yang begitu menyengat baunya. Keputihan yang disebabkan oleh
Monilia atau Candidas akan membuat area sekitaran vagina menjadi
kemerahan dan meradang. Pemicunya adalah penggunaan pil KB, penyakit
kencing manis, dan lemahnya sistem kekebalan tubuh.
Parasit Trichomonas Vaginalis. Datangnya bisa melalui
hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Adapun ciri-ciri
mengetahui jenis keputihan akibat parasit ini adalah tingkat kekentalan
cairan begitu tinggi, warnanya kuning atau kehijauan, berbusa dan baunya
amis. Kalau Candidas membuat penderitanya merasa gatal, parasit ini
tidak menimbulkan gatal, tetapi akan terasa nyeri bila vagina ditekan.
Bakteri Gardnella. Debit keputihan berwarna
keabu-abuan dan mengeluarkan bau amis (fishy odor), sedikit encer, dan
berbusa. Keputihan yang terjadi karena bakteri ini begitu mengganggu,
karena timbul rasa gatal yang sangat-sangat.
Human Papilloma Virus (HPV) atau Kanker Serviks. Infeksi
HPV, yang disebabkan oleh kontak seksual, dapat menyebabkan kanker
serviks. Pada awalnya tidak timbul gejala serius, hanya saja jenis
kanker dapat menghasilkan debit cairan yang berdaran, berwarna coklat,
dan berair disertai bau tak sedap. Kanker servis bisa dicegah dengan
mudah dengan langkah awal melakukan pengujian HPV (CDC).
- Vulvovaginitis. Mungkin
sebagian dari Anda baru mendengar istilah Vulvovaginitis. Vulvovaginitis
adalah iritasi atau peradangan atau inflamasi yang terjadi pada bagian
kulit terlar dari genitalia wanita (vaginal) yang bernama vulva.
Gangguan ini akan menyebabkan terjadinya gatal-gatal (45-58%) di bagian
bibir vagina besar, rasa gatal dan seperti terbakar pada kulit (82%),
rasa tidak nyaman ketika berkemih, pendarahan (5-10%), dan banyak keluar
lendir dari vagina (62-92%) atau keputihan.
5 | Atrofi Vagina
Vaginitis atrofi adalah penipisan dinding vagina yang lebih sering
terjadi ketika menopause akibat menurunnya kadar estrogen. Wanita dengan
atrofi vagina lebih besar berpotensi terhadap infeksi vagina kronis dan
masalah fungsi kemih. Hal ini mengakibatkan hubungan seksual jadi
menyakitkan. Keputihan yang terkait dengan kondisi ini jenisnya normal,
yang disertai rasa gatal, iritasi, dan berbau.
6 | Uretritis
Uretritis adalah pembengkakan dan iritasi yang terjadi pada saluran
uretra, tempat di mana urin keluar dari tubuh. Bakteri yang menyebabkan
infeksi saluran kemih dan beberapa bakteri pemicu penyakit seksual
menular, seperti klamidia, gonore, dll, adalah penyebab dari kondisi
ini.
Pada wanita, uretritis dapat menimbulkan keputihan (leukorea). Gejala
lainnya bisa diketahui dengan sering buang air kecil, demam, rasa sakit
ketika melakukan hubungan intim (dispareunia), disuria, dan hematuria.
7 | Gonore atau Klamidia
Kedua penyakit ini sama-sama menimbulkan keputihan atau iritasi vagina
tidak normal. Klamidia dan gonore merupakan penyakit seksual yang
menular. Bakteri dari kedua penyakit ini berbeda, namun cara
penularannya sama, yaitu melalui hubungan intim secara seksual.
Keputihan yang terjadi karena penyakit ini dicirikan dengan warna kuning
dan hijau, vagina terasa terbakar, sakit ketika berkemih, dan terjadi
pendarahan abnormal pada vagina.
8 | Radang Panggul
Penyakit radang panggul atau PID (Pelvic Inflammatory Disease) infeksi
organ reproduksi wanita yang disebabkan oleh infeksi bakteri penyebab
penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Gejala yang
sering ditunjukkan bila penyakit ini menginfeksi seseorang adalah demam,
sakit perut bagian bawah, dan keputihan.
9 | Kanker Endometrium
Penyakit ini biasanya dialami oleh wanita yang telah berusia lebih dari
50 tahun. Kanker endometrium sendiri adalah tumor ganas atau tumor yang
tumbuh di luar rahim. Seharusnya jaringan endometrium bertugas untuk
melapisi dinding rahim. Dugaan tumbuhnya selapur lendir di luar rahim
disebabkan oleh darah menstruasi yang masuk kembali ke tuba falopi,
ketidakseimbangan hormon, atau kelebihan jumlah estrogen dibandingkan
progesteron di dalam tubuh.
Gejala kanker endometrium meliputi rasa sakit ketika haid, sakit perut
bagian bawah (bertambah parah ketika melakukan hubungan seksual),
kesulitan BAB,
diare, kencing berdarah, nyeri saat berkemih, dan keputihan dengan cairan bercampur darah dan nanah.
10 | Kehamilan
Ketika hamil, akan terjadi perubahan hormonal yang menimbulkan beberapa
reaksi tubuh, seperti keputihan. Yang menjadi pertanyaan, ada dua
kemungkinan keputihan yang dialami, yaitu normal keputihan (fisiologis)
atau abnormal keputihan (patologis) yang harus ditangani dengan
pengobatan. Ibu hamil tidak bisa menghindar dari kondisi ini, karena ibu
hamil akan rentan terhadap cairan vagina selama kehamilan.
11 | Diabetes Pada Kehamilan
Diabetes kerap kali menghampiri ibu yang sedang mengandung janin
(hamil). Sayangnya, diabetes akan mempengaruhi kondisi janin yang berada
di dalam rahim. Risiko yang mungkin terjadi akibat
diabetes adalah
persalinan prematur, pre-eklampsia, cairan ketuban berlebihan
(hidramnion), infeksi saluran kemih, dan keputihan yang terjadi akibat
vagina terinfeksi jamur secara berulang.
Apapun penyebab keputihan yang Anda sedang alami, intinya harus segara
diobati. Jika dibiarkan bisa bertambah parah, kemungkinan akan merembet
pada bagian dalam vagina karena komplikasi ini akan sulit untuk
disembuhkan.
Sumber Referensi Artikel :
- Facebook Notes
- Yahoo Answers
- Mediskus
- Vemale
- Okezone Lifestyle
- TanyaDok
- HealthLine
- Kamus Kesehatan (Pencarian Istilah)
- dan beberapa situs kedokteran lain
Tiada ulasan:
Catat Ulasan