Penulis : Ust Suparman Fajar,Lc
021-4288 7942 / 7037 4645, 0813 8185 5656, 0815 11311 554
http://terapi-ruqyah.blogspot.com/
Para pengujung kami yang budiman, mudah-mudahan Allah senantiasa mencurahkan rahmatNYA kepada kita, dan selalu membimbing kita dalam menjalani kehidupan ini, dan semoga allah melingungi kita dari tipu daya setan yang misi mereka adalah menghancurkan aqidah kita.
Dalam tulisan ini kami ingin menjawab beberapa pertanyaan yang sangat sering ditanyakan oleh pengunjung web.klinik ghoib dan pasen-pasen yang datang kekantor atau diseminar-seminar yang diadakan oleh klinik ghoib.
APAKAH BEDANYA JIN, SETAN DAN IBLIS..? …APAKAH MEREKA MAHLUK YANG BERBEDA-BEDA..?
Saudaraku..berikut jawaban ringkas kami semoga bermamfaat
A. JIN
Di dalam Al-Quran Al-Kariem, Allah SWT menyebut beberapa kali kata ‘jin’. Bahkan ada satu surat yang secara khusus membahas tentang jin dan dinamakan dengan surat Al-Jin.
Bila disimpulkan secara sekilas, maka ada hal-hal yang bisa ketahui dari Al-Quran Al-Kariem tentang siapakah sosok jin itu.
1. Jin diciptakan oleh Allah SWT dari api.
Allah SWT menyebutkan bahwa jin itu diciptakan dari api yang sangat panas, juga disebutkan terbuat dari nyala api.
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum dari api yang sangat panas.(QS.Al-Hijr : 27)
Dan juga firman allah
dan Dia menciptakan jin dari nyala api.(QS.Ar-Rahman : 15 )
2. Jin ada yang muslim dan ada yang tidak
َDan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda. (QS.Al-Jin :11 )
Contoh jin muslim adalah jin yang menjadi tentara nabi Sulaiman as
Dan Kami (tundukkan)angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala.(QS.Saba’ : 12 )
Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang seperti kolam dan periuk yang tetap . Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur . Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. (QS. Saba’ : 13)
B. SETAN
Sedangkan Syaitan itu menurut Al-Quran Al-Kariem adalah makhluq yang kerjanya mengajak kepada perbuatan jahat dan keji serta berbohong.
1. Mengajak Kepada Perbuatan Keji
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.(QS. Al-Baqarah : 169 )
2. Syetan Adalah Musuh Manusia
Dan Allah SWT telah menegaskan bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah : 208 )
3. Memberi Janji Dan Angan-angan Kosong
Syaitan itu kerjanya memberi janji dan angan-angan kosong kepada manusia
Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (QS.An-Nisa : 120 )
4. Syaitan Bisa Berujud Manusia
Namun Syaitan itu tidak terbatas pada jenis makhluk halus / jin saja, melainkan manusia pun bisa dikategorikan sebagai syaitan. Dan Al-Quran Al-Kariem pun juga menyebut-nyebut tentang manusia yang menjadi syaitan itu.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan manusia dan jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu . Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS.Al-Anam : 112)
Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia. (QS.An-Naas : 1-6 )
dengan kata sederhananya setan itu adalah sifat, bisa berwujud jin dan berwujud manusia.
C. IBLIS
Sedangkan Iblis adalah makhluq durhaka yang jenisnya adalah jin, bukan jenis manusia. Al-Quran Al-Kariem secara tegas menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin.dengan kata sederhananya setan itu adalah sifat
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam , maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti bagi orang-orang yang zalim. (QS.Al-Kjahfi : 50)
Jadi bisa disebutkan bahwa Iblis itu adalah seorang oknum yang berjenis jin. Dialah dahulu jin yang paling dekat dengan Allah SWT, lalu berubah menjadi ingkar lantaran tidak mau diperintahkan untuk bersujud kepada Adam, manusia pertama.
Dan ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS.Al-Baqarah : 34)
Motivasi yang menghalangi si Iblis itu untuk sujud kepada Adam tidak lain adalah rasa kesombongan dan tinggi hati. Dia merasa dirinya jauh lebih baik dari Adam.
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS.Al-Araf : 12 )
Ciri yang paling utama dari Iblis adalah dia tidak mati-mati sampai hari kiamat. Dan penangguhan usianya itu memang telah diberikan oleh Allah SWT
Iblis menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS.Al-Araf : 14-15 )
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan". Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya ". (QS.Shaad : 79-81 )
Jadi iblis adalah nama seorang jin yang hidup di masa penciptaan Adam as dan tidak mati-mati sampai hari ini. Iblis adalah kakek moyang syetan yang juga punya keturunan, namun keturunannya itu tidak mendapatkan jaminan untuk hidup sampai kiamat. Dan sebagai bangsa jin, ada diantara keturunannya itu yang mati. Meksi barangkali usianya berbeda dengan rata-rata manusia. Tetapi tetap akan mati juga. Kecuali kakek moyang mereka yaitu Iblis. Allahu’alamu bishshawab
Siapakah Iblis Itu?
Posted on 27 Juni 2010 by virouz007
Langit dan bumi bergemuruh karena terjadi desas desus bahwa Allah berkehendak menciptakan makhlukNya yang bernama Adam as,
kakek moyang manusia yang akan menjadi khalifah di muka bumi. Ketika
para malaikat mengetahui bahwa Allah akan menciptakan Adam, manusia pertama yang diciptakan dari tanah
dengan tangan Nya, dan diberikan kepadanya segala macam kesempurnaan
dari mulai ruh, jasad, darah, daging, syahwat, kekuatan, dihiasi dengan
akal, dan diberikan kepadanya ilmu yang tidak diberikan kepada para
malaikat “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya”, para
malaikat pun heran dengan kehendak Allah. Mereka tidak iri atau hasut,
akan tetapi ingin mengetahui apa hikmahnya Allah ingin menciptakan
manusia yang akan merusak dan menumpahkan darah di muka bumi?
Mereka bertanya kepada Allah “Mengapa Engkau hendak menjadikan di muka
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau”
al-Baqarah. Allah pun langsung berseru: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang kamu tidak ketahui”
Maka, mulailah mereka dengan serentak bersujud kepada Adam satu persatu, kecuali Iblis yang ingkar dan menolak perintah Allah. Dia sangat murka kepada Iblis karena ia sombong, membangkang dan tidak mempatuhi perintahNya, merasa dirinya paling hebat, paling sempurna, paling mulia, paling keren. Kemudian Iblis pun melontarkan kata kata yang membuat Allah menjadi lebih murka lagi “Aku lebih mulia dari Adam. Aku diciptakan dari api sedang ia diciptakan dari tanah” al-Baqarah. Oleh karena itu Iblis telah terlaknat dan diusir dari lingkungan para malaikat yang selalu bertasbih, bertahmid dan menyembah Allah siang dan malam. Wajah Iblis yang dulunya tampan dan bercahaya berobah menjadi hitam dan kelam. Ia merasa sakit hati. Apalagi setelah Allah menempatkan Adam as di surga dan dikaruniakan seorang istri Siti Hawa, Iblis bertambah dengki dan dendam kepada mereka.
Begitulah seterusnya Iblis tidak tinggal diam, ia berusaha sekuat tenaga menjerumuskan Adam as dan istrinya dengan siasat busuknya sehingga mereka keluar dari surga ke dunia. Peristiwa inilah yang menyebabkan Adam as diturunkan ke dunia, bukan diusir dari surga. Hikmahnya untuk mengingatkan kita bahwa tujuan utama Allah menciptakan Adam as adalah untuk menjadi khalifah di muka bumi.
Itupun Iblis masih saja tidak puas hati dan bermacam macam tipu daya dilakukan Iblis kepada anak cucu Adam as hingga Hari Kiamat. Sayangnya, kebanyakan mereka lalai dari tipu daya dan siasat busuk Iblis. Mereka cendrung mengikuti apa yang diperintahkan Iblis ketimbang mengikuti apa yang diperintahkan Allah.
Sebelum dilaknat Allah, Iblis pernah menjadi ketua seluruh malaikat dan yang paling banyak ilmu dan ibadahnya. Nama asalnya adalah ‘Azazil, pangkatnya di langit sangat tinggi, dan selalu memimpin ibadah bersama-sama para malaikat.
Sekarang, apakah Iblis itu berasal dari malaikat, atau Iblis itu berasal dari jenis Jin?
Ahli tafsir banyak yang berlainan pendapat. Ada yang berpendapat bahwa Iblis itu berasal dari Malaikat. Ada lagi yang berpendapat, bahwa Iblis itu bukan asal dari Malaikat tapi berasal dari Jin. Masing masing pendapat memiliki dalil-dalil yang bisa dijadikan sebagai sandaran.
Ahli tafsir pertama mengatakan Iblis itu dari golongan Malaikat. Mereka bersandar kepada firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 34 yang berbunyi “Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. Maka, dalil tersebut diatas bisa dijadikan sebagai sandaran bahwa Iblis itu berasal dari Malaikat.
Adapun pendapat kedua mengatakan Iblis itu bukan dari golongan malaikat tapi berasal dari golongan Jin. Pendapat ini lebih tepat dan benar karena mereka mengambil dari dalil dalil alQuran yang bisa dipastikan kebenarannya. Sheikh Mohammad Ali Shobuni, pakar ilmu tafsir – Makkah yang selalu berdampingan dengan Sayyid Mohammad Almaliki, mengatakan dalam kitab tafsirnya “Shofatu tafafasir” bahwa Pendapat ini dibenarkan diantaranya oleh Alhasan Albasri, Qatadah, dan Zamakhsyari.
Alhasan Albasri berpendapat bahwa Iblis itu bukan berasal dari Malaikat akan tetapi termasuk golongan Jin:
Pertama :Saudaraku,
Iblis itu bukan Malaikat karena Malaikat adalah makhluk suci tidak pernah melakukan maksiat, atau melanggar perintah dan instruksi dari Allah. “Para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka” surat Tahrim, 6. Sedangkan Iblis telah melakukan kesalahan dan melanggar perintah dan instruksi Allah untuk menolak bersujud kepada Adam as
Kedua :
Para Malaikat diciptakan dari nur atau cahaya sedangkan Iblis diciptakan dari Api. Ketika Allah memerintahkan seluruh Malaikat untuk sujud, semuanya mentaati perintah Nya kecuali Iblis. Dengan sombongnya ia berkata kepada Allah sebagai Penciptanya “Aku lebih mulia dari Adam. Aku diciptakan dari Api sedang ia diciptakan dari tanah”.. Maka tabiat dari kedua makhluk yaitu Malaikat dan Iblis sangat jauh berbeda dan berlainan.
Ketiga :
Malaikat tidak kawin dan tidak berketurunan, sedangkan Iblis kawin dan berketurunan. Sesuai dengan firman Nya dalam surat al-Kahfi,50: “Patutkah kamu mengambil dia (Iblis) dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain kepada Ku”
Keempat:
merupakan dalil yang paling jitu diterangkan dalam al-Quran bahwa Iblis itu bukan Malaikat malainkan dari keturunan Jin. Kita bisa lihat dalam surat al Kahfi 50 : “Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat “Sujudlah kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan Jin, maka ia mendurhakai Tuhannya”.
Dari ulasan diatas kita bisa mengambil satu istimbath kecil, kalau Iblis telah mambangkang tidak mendengar perintah Allah, enggan untuk sujud karena sombong merasa dirinya paling mulia, paling suci, sehingga menolak perintah Allah untuk bersujud kepada Adam sebagai tanda hormat dan panghargaan terhadap makhuk yang diciptakan Allah dari tanah. Salahnya Iblis hanya tidak taat terhadap perintah Allah untuk sujud kepada seorang manusia. Sedangkan Iblis sendiri asalnya ketua seluruh malaikat di langit dan di bumi yang selalu bersujud kepadaNya dan yang paling banyak ilmu dan ibadahnya. Sekarang, di dunia ini banyak anak cucu Adam as yang lebih parah dari pada Iblis, mereka sudah kena tipu daya dan siasat busuk Iblis, mereka diperintahkan untuk bersujud kepada Allah akan tetapi mereka enggan dan menolak untuk sujud kepada Nya.
Wallahu’alam
Oleh: Hasan Husen Assagaf
Shared By Catatan Catatan Islami Pages
Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal r.a., dari Ibnu Abbas r.a. yang berkisah:
Kami bersama Rasulullah SAW di rumah
salah seorang sahabat Anshar, dimana saat itu kami di tengah-tengah
jamaah. Lalu ada suara orang memanggil dari luar, “Wahai para penghuni
rumah, apakah kalian mengizinkanku masuk, sementara kalian butuh
kepadaku?”. Rasulullah SAW bertanya kepada para jamaah, “Apakah kalian
tahu, siapa yang memanggil dari luar itu?”.
Mereka menjawab, “Tentu Allah SWT dan
Rasul-Nya lebih tahu”. Lalu Rasulullah SAW menjelaskan, “Ini adalah
iblis yang terkutuk -semoga Allah senantiasa melaknatnya”. Kemudian Umar
r.a. meminta izin kepada Rasulullah sembari berkata, “Ya Rasulullah,
apakah engkau mengizinkanku untuk membunuhnya?”.
Nabi SAW menjawab, “Bersabarlah wahai
Umar, apakah engkau tidak tahu bahwa ia termasuk mahluk yang tertunda
kematiannya sampai batas waktu yang telah diketahui (hari Kiamat)?
Akan tetapi sekarang silakan kalian
membukakan pintu untuknya sebab ia diperintahkan untuk datang kesini,
maka pahamilah apa yang diucapkan dan dengarkan apa yang bakal ia
ceritakan kepada kalian.”
Ibnu Abbas berkata: Kemudian dibukakan
pintu, lalu ia masuk di tengah-tengah kami. Ternyata ia berupa orang
yang sudah tua bangka dan buta sebelah mata. Ia berjenggot sebanyak
tujuh helai rambut yang panjangnya seperti rambut kuda. Kedua kelopak
matanya terbelah ke atas tidak ke samping, sedangkan kepalanya seperti
gajah yang sangat besar, gigi taringnya memanjang keluar seperti babi,
sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau.
Ia datang sambil memberi salam, “Assalamu’alaika ya Muhammad, Assalamu’alaikum ya jamaa’atal-muslimin.” kata Iblis.
Nabi SAW menjawab, “Assalamu lillah ya
la’iin (keselamatan hanya milik Allah wahai makhluk yang terkutuk). Saya
mendengar engkau punya keperluan kepada kami. Apa keperluan tersebut
wahai iblis?”.
“Wahai Muhammad, saya datang ke sini bukan karena kemauanku sendiri, tapi saya datang ke sini karena terpaksa”, tutur iblis.
“Apa yang membuatmu terpaksa harus datang ke sini wahai mahluk terkutuk?” tanya Rasulullah SAW.
Iblis menjawab, “Telah datang kepadaku
seorang malaikat yang diutus oleh Tuhan Yang Maha Agung, dimana utusan
itu berkata kepadaku, ‘Sesungguhnya Allah SWT memerintahmu untuk datang
kepada Muhammad SAW sementara engkau adalah mahluk yang rendah dan hina.
Engkau harus memberi tahu kepadanya, bagaimana engkau menggoda dan
merekayasa anak-cucu Adam AS, bagaimana engkau membujuk dan merayu
mereka. Lalu engkau harus menjawab segala apa yang ditanyakan Muhammad
SAW dengan jujur. Maka demi Kebesaran dan Keagungan Allah SWT, jika
engkau menjawab dengan bohong, sekalipun hanya sekali, sungguh engkau
akan Allah SWT jadikan debu yang bakal dihempaskan oleh angin kencang,
dan musuh-musuhmu akan merasa senang”.
Wahai Muhammad, maka sekarang saya datang
kepadamu sebagaimana yang diperintahkan kepadaku. Maka tanyakan apa
saja yang engkau inginkan. Kalau sampai saya tidak menjawab dengan
jujur, maka musuh-musuhku akan merasa senang atas musibah yang bakal
saya terima. Sementara tidak ada beban yang lebih berat bagiku daripada
bersenangnya musuh-musuhku atas musibah yang menimpa diriku”.
Rasulullah SAW mulai melemparkan
pertanyaan kepada iblis, “Jika engkau bisa menjawab dengan jujur, maka
coba ceritakan kepadaku, siapa orang yang paling engkau benci?”.
Iblis menjawab dengan jujur, “Engkau,
wahai Muhammad, adalah orang yang paling aku benci dan kemudian
orang-orang yang mengikuti agamamu”.
“Lalu siapa lagi yang paling engkau benci?” tanya Rasulullah SAW.
“Seorang pemuda yang bertakwa dimana ia mencurahkan dirinya hanya kepada Allah SWT,” jawab iblis.
“Siapa lagi?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang alim yang wara’ (menjaga diri dari syubhat) lagi sabar,” jawab iblis.
“Siapa lagi?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang senantiasa melanggengkan kesucian dari tiga kotoran (hadats besar, kecil, dan najis),” tutur iblis.
“Siapa lagi?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang fakir yang senantiasa bersabar,
yang tidak pernah menuturkan kefakirannya kepada siapapun dan juga tidak
pernah mengeluhkan penderitaan yang dialaminya,” jawab iblis.
“Lalu dari mana engkau tahu kalau ia bersabar?,” tanya Rasulullah SAW.
“Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah
mengeluhkan penderitaannya kepada mahluk yang sama dengannya selama
tiga hari, maka Allah SWT tidak akan mencatat perbuatannya dalam
kelompok orang-orang yang bersabar” jelas iblis.
“Lalu siapa lagi wahai iblis?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang kaya yang bersyukur,” tutur iblis.
“Lalu apa yang bisa memberi tahu kepadamu, bahwa ia bersyukur?” tanya Rasulullah SAW.
“Bila saya melihatnya ia mengambil
kekayaannya dari apa saja yang dihalalkan dan kemudian disalurkan pada
tempatnya,” tutur iblis.
“Bagaimana kondisimu apabila ummatku menjalankan shalat?” tanya Rasulullah SAW.
“Wahai Muhammad, saya langsung merasa gelisah dan gemetar,” jawab iblis.
“Mengapa wahai mahluk yang terkutuk?” tanya Rasulullah SAW.
“Sesunguhnya apabila seorang hamba
bersujud kepada Allah SWT sekali sujud, maka Allah SWT akan mengangkat
satu derajat (tingkat). Apabila mereka berpuasa, maka saya terikat
sampai mereka berbuka kembali. Apabila mereka menunaikan manasik haji,
maka saya jadi gila.
Apabila mereka membaca Al-Qur’an, maka
saya akan meleleh (mencair) seperti timah yang dipanaskan dengan api.
Apabila mereka bersedekah maka seakan-akan orang yang bersedekah
tersebut mengambil kapak lalu memotong saya menjadi dua,” jawab iblis.
“Mengapa demikian wahai Abu Murrah (julukan iblis)?” tanya Rasulullah SAW.
“Sebab dalam sedekah ada empat perkara
yang perlu diperhatikan; Dengan sedekah itu, Allah SWT akan menurunkan
keberkahan dalam hartanya, menjadikan ia disenangi di kalangan
mahluk-Nya, dengan sedekah itu pula Allah SWT akan menjadikan suatu
penghalang antara neraka dengannya dan akan menghindarkan segala bencana
dan penyakit,” tutur iblis menjelaskan.
“Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar?” tanya Rasulullah SAW.
“Ia sewaktu Jahiliyyah saja tidak pernah taat kepadaku, apalagi sewaktu dalam Islam,” tutur iblis.
“Bagaimana dengan Umar bin Khaththab?” tanya Rasulullah SAW.
“Demi Allah SWT, setiap kali saya bertemu dengannya, mesti akan lari darinya,” jawab iblis.
“Bagaimana dengan Utsman?,” tanya Rasulullah SAW.
“Saya merasa malu terhadap orang yang para malaikat saja malu kepadanya,” jawab iblis.
“Lalu bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?” tanya Rasulullah SAW.
“Andaikan saya bisa selamat darinya dan
tidak pernah bertemu dengannya, ia meninggalkanku dan saya pun
meninggalkannya. Akan tetapi ia tidak pernah melakukan hal itu sama
sekali,” tutur iblis.
“Segala puji bagi Allah SWT yang telah
menjadikan ummatku bahagia dan mencelakakanmu sampai pada waktu yang
ditentukan,” tutur Rasulullah SAW.
“Tidak dan tidak mungkin, dimana ummatmu
bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak mati sampai pada
waktu yang telah ditentukan. Lalu bagaimana engkau bisa bahagia terhadap
ummtmu, sementara saya bisa masuk kepada mereka melalui aliran darah
dan daging, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Tuhan yang telah
menciptakanku dan telah menunda kematianku sampai pada hari mereka
dibangkitkan kembali (Kiamat), sungguh saya akan menyesatkan mereka
seluruhnya, baik yang bodoh maupun yang alim, yang awam maupun yang bisa
membaca Al-Qur’an, yang nakal maupun yang rajin beribadah, kecuali
hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis murni,” tutur iblis.
“Siapa menurut engkau hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis itu?” tanya Rasulullah SAW.
Iblis menjawab dengan panjang lebar,
“Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yang masih suka
dirham dan dinar (harta) adalah belum bisa murni karena Allah SWT.
Apabila saya melihat seseorang sudah tidak menyukai dirham dan dinar,
serta tidak suka dipuji, maka saya tahu bahwa ia adalah orang yang
mukhlis karena Allah, lalu saya tinggalkan. Sesungguhnya seorang hamba
selagi masih suka harta dan pujian, sedangkan hatinya selalu bergantung
pada kesenangan-kesenangan duniawi, maka ia akan lebih taat kepadaku
daripada orang-orang yang telah saya jelaskan kepadamu.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa cinta harta itu termasuk dosa yang paling besar? Apakah engkau
tidak tahu wahai Muhammad, bahwa cinta kedudukan adalah termasuk dosa
yang paling besar?
Apakah engkau tidak tahu saya memiliki
tujuh puluh ribu anak, sedangkan setiap anak dari jumlah tersebut
memiliki tujuhpuluh ribu setan. Diantara mereka ada yang sudah saya
tugaskan untuk menggoda ulama, ada yang saya tugaskan untuk menggoda
para pemuda, ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang
sudah tua. Anak-anak muda bagi kami tidak masalah, sedangkan anak-anak
kecil lebih mudah kami permainkan sekehendak saya. Di antara mereka juga
ada yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang yang tekun beribadah,
dan ada juga yang saya tugaskan untuk menggoda orang-orang zuhud.
Mereka keluar-masuk dari kondisi ke kondisi lain, dari satu pintu ke
pintu lain, sehingga mereka berhasil dengan menggunakan cara apapun.
Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya, sehingga mereka
beribadah kepada Allah dengan tidak ikhlas, sementara mereka tidak
merasakan hal itu.
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad,
bahwa Barshish seorang rahib (pendeta) yang berbuat ikhlas karena Allah
selama tujuh puluh tahun, sehingga dengan doanya ia sanggup
menyelamatkan orang-orang yang sakit. Akan tetapi saya tidak berhenti
menggodanya sehingga ia sempat berbuat zina dengan seorang perempuan,
membunuh orang dan mati dalam kondisi kafir? Inilah yang disebutkan oleh
Allah SWT dalam kitab-Nya dengan firman-Nya: “(Bujukan orang-orang
munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata kepada
manusia: ‘Kafirlah kamu’, maka tatkala manusia itu telah kafir ia
berkata, ‘sesungguhnya aku cuci tangan darimu, karena sesungguhnya aku
takut kepada Allah, Tuhan Semesta Alam'”. (QS. Al-Hasyr: 16).
Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu dari saya, saya adalah yang berbohong
pertama kali. Orang yang berbohong adalah
temanku. Barangsiapa bersumpah atas nama Allah dengan berbohong maka
ia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa saya
pernah bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan atas nama Allah, “Bahwa
saya akan memberi nasihat kepada kalian berdua”. Maka sumpah bohong itu
menyenangkan hatiku. Sedangkan menggunjing dan mengadu domba adalah buah
santapan dan kesukaanku. Kesaksian dusta adalah penyejuk mataku dan
kesenanganku. Barangsiapa bersumpah dengan menceraikan istrinya (talak)
maka hampir tidak akan bisa selamat, sekalipun hanya sekali. Andaikan
itu benar, yang karenanya orang membiasakan lidahnya mengucapkan
kata-kata tersebut, istrinya akan menjadi haram.
Kemudian dari pasangan tersebut
menghasilkan keturunan sampai hari Kiamat nanti yang semuanya hasil dari
anak-anak zina. Sehingga seluruhnya masuk neraka hanya gara-gara satu
ucapan. Wahai Muhammad, sesungguhnya di antara ummatmu ada orang yang
menunda-nunda shalatnya dari waktu ke waktu. Ketika ia hendak
menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya dan mengganggu
sembari berkata kepadanya, “Masih ada waktu, teruskan engkau sibuk
dengan urusan dan pekerjaan yang engkau lakukan” sehingga ia menunda
shalatnya, dan kemudian shalat diluar waktunya. Akibatnya dengan shalat
yang dikerjakan di luar waktunya itu akan dipukul di kepalanya. Kalau
saya merasa kalah, maka saya mengirim kepadanya salah seorang dari
setan-setan manusia yang akan menyibukkan waktunya. Kalau dengan usaha
itu saya masih kalah, maka saya tinggalkan sampai ia menjalankan shalat.
Ketika dalam shalatnya saya berkata kepadnya, “Lihatlah ke kanan dan ke
kiri”. Akhirnya ia melihat. Maka pada saat itu wajahnya saya usap
dengan tangan saya, kemudian saya menghadap di depan matanya sembari
berkata, “engkau telah melakukan apa yang tidak akan menjadi baik
selamanya”. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang banyak menoleh
dalam shalatnya, Allah akan memukul kepalanya dengan shalat tersebut.
Kalau dalam shalat ia sanggup mengalahkan saya, sementara ia shalat
sendirian, maka saya perintahkan untuk tergesa-gesa. Maka ia mengerjakan
shalat seperti ayam yang mencocok benih-benih untuk dimakan dan segera
meninggalkannya.
Kalau ia sanggup mengalahkan saya, dan shalat berjamaah, maka saya kalungkan rantai dilehernya.
Ketika ia sedang ruku’ saya tarik
kepalanya ke atas sebelum imam bangun dari ruku’ dan saya turunkan
sebelum imam turun. Wahai Muhammad, engkau tahu, bahwa orang yang
melakukan shalat seperti itu, maka batal shalatnya, dan di hari Kiamat
nanti Allah akan menyalin kepalanya dengan kepala keledai. Kalau dengan
cara tersebut saya masih kalah, maka saya perintahkan meremas-remas
jari-jemarinya sehingga bersuara, sedangkan ia sedang shalat, karenanya
ia termasuk orang-orang yang bertasbih kepadaku padahal ia sedang
shalat. Kalau dengan cara tersebut masih juga tidak mempan, maka saya
tiup hidungnya sehingga ia menguap, sementara ia sedang shalat. Kalau ia
tidak menutupi mulutnya dengan tangannya maka setan masuk kedalam
perutnya, sehingga ia semakin rakus dengan dunia dan berbagai
perangkapnya. Ia akan selalu mendengar dan taat kepadaku. Bagaimana
ummatmu bisa bahagia wahai Muhammad, sementara saya memerintah
orang-orang miskin untuk meninggalkan shalat, dan saya berkata
kepadanya, “Shalat bukanlah kewajiban kalian, shalat hanya kewajiban
orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah”.
Saya pun berkata kepada orang yang sakit,
“Tinggalkan shalat, karena shalat bukanlah kewajibanmu. Shalat hanyalah
kewajiban orang-orang yang diberi nikmat kesehatan. Sebab Allah sudah
berfirman, ‘…dan tidak apa-apa bagi seorang yang sedang sakit…’ (QS.
An-Nur: 61). Kalau engkau sudah sembuh baru melakukan shalat. Akhirnya
ia mati dalam kondisi kafir. Apabila ia mati dengan meninggalkan shalat
ketika sedang sakit, maka ia akan bertemu Allah dengan dimurkai.
Wahai Muhammad, jika saya menyimpang dan
berdusta kepadamu, maka hendaknya engkau memohon kepada Allah agar saya
dijadikan debu yang lembut. Wahai Muhammad, apakah engkau masih juga
merasa gembira terhadap ummatmu, sementara saya bisa memurtadkan
seperenam dari ummatmu untuk keluar dari Islam?”
Kemudian Rasulullah SAW meneruskan pertanyaannya, “Wahai mahluk yang terkutuk, siapa teman dudukmu?”
“Orang-orang yang suka makan riba”, jawab Iblis.
“Lalu siapa teman dekatmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang berzina”, jawab Iblis.
“Siapa teman tidurmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang mabuk”, jawab Iblis.
“Siapa tamumu?” tanya Rasulullah SAW.
“Pencuri”, jawab Iblis.
“Siapa utusanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Tukang sihir”, jawab Iblis.
“Apa yang menyenangkan pandangan matamu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang bersumpah dengan talak”, jawab Iblis.
“Siapa kekasihmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”, jawab Iblis.
“Wahai mahluk yang terkutuk, apa yang mengakibatkan punggungmu patah?” tanya Rasulullah SAW.
“Suara ringkik kuda untuk berperang membela agama Allah SWT”, jawab Iblis.
“Apa yang membuat hatimu panas?” tanya Rasulullah SAW.
“Banyak beristighfar kepada Allah, baik di malam hari maupun di siang hari”, jawab Iblis.
“Apa yang membuatmu merasa malu dan hina?” tanya Rasulullah SAW.
“Sedekah secara rahasia”, jawab Iblis.
“Apa yang menjadikan matamu buta?” tanya Rasulullah SAW.
“Shalat diwaktu sahur”, jawab Iblis.
“Apa yang dapat mengendalikan kepalamu?” tanya Rasulullah SAW.
“Memperbanyak shalat berjamaah”, tutur Iblis.
“Siapa orang yang paling membahagiakanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang yang sengaja meninggalkan shalat”, tutur Iblis.
“Siapa yang paling celaka menurut engkau?” tanya Rasulullah SAW.
“Orang-orang yang kikir”, jawab Iblis.
“Apa yang paling menyita pekerjaanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Majelis orang-orang alim”, jawab Iblis.
“Bagaimana cara engkau makan?” tanya Rasulullah SAW.
“Dengan tangan kiriku dan jari-jemariku”, jawab Iblis.
“Dimana engkau mencari tempat berteduh untuk anak-anakmu diwaktu panas?” tanya Rasulullah SAW.
“Di bawah kuku manusia”, jawab Iblis.
“Berapa kebutuhan yang pernah engkau minta kepada Tuhanmu?” tanya Rasulullah SAW.
“Sepuluh macam”, jawab Iblis.
“Apa saja itu wahai mahluk terkutuk?” tanya Rasulullah SAW.
Iblis pun menjawab:
(1) “Saya meminta-Nya agar saya bisa
berserikat dengan anak-cucu Adam dalam harta kekayaan dan anak-anak
mereka. Akhirnya Allah mengizinkanku berserikat dalam kelompok mereka.
Itulah maksud firman Allah SWT: ‘Dan berserikatlah dengan mereka pada
harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang
dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka’. QS.
Al-Isra’: 64). Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka saya
ikut memakannya. Saya juga ikut makan makanan yang bercampur riba dan
haram serta segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah
dari setan yang terkutuk.
(2) Setiap orang yang tidak memohon
perlindungan kepada Allah dari setan ketika bersetubuh dengan istrinya,
maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar
dan taat kepadaku. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud
mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka saya adalah temannya.
Itulah maksud firman Allah SWT: ‘Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan
berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki’. (QS.Al-Isra’:64).
(3) Saya memohon kepada-Nya agar saya punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi.
(4) Saya memohon agar saya punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku.
(5) Saya memohon agar saya punya Al-Qur’an, maka syair adalah Al-Qur’anku.
(6) Saya memohon agar saya punya adzan, maka terompet adalah penggilan adzanku.
(7) Saya memohon kepada-Nya agar saya punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku.
(8) Saya memohon agar saya memiliki
teman-teman yang menolongku, maka kelompok Al-Qadariyyah menjadi
teman-teman yang membantuku.
(9) Dan saya memohon agar saya memiliki teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta
kekayaannya untuk kemaksiatan adalah
teman dekatku. Itulah maksud firman Allah SWT: ‘Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah
sangat ingkar kepada Tuhannya’. (QS. Al-Isra’: 27)”.
Rasulullah SAW berkata kepada Iblis,
“Andaikan tidak setiap apa yang engkau ucapkan itu didukung oleh
ayat-ayat dari Kitab Allah tentu aku tidak akan membenarkanmu”.
Lalu Iblis berkata lagi,
10) “Wahai Muhammad, saya memohon kepada
Allah agar saya bisa melihat anak-cucu Adam, sementara mereka tidak bisa
melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa mengalir melalui
peredaran darah mereka. Diriku bisa berjalan ke mana pun sesuai kemauan
diriku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau saya mau dalam sesaat pun
bisa. Kemudian Allah berfirman kepadaku. ‘Engkau bisa melakukan apa saja
yang kau minta’. Akhirnya saya merasa senang dan bangga sampai hari
Kiamat. Sesungguhnya orang yang mengikutiku lebih banyak daripada orang
yang mengikutimu. Sebagian besar anak-cucu Adam akan mengikutiku sampai
hari Kiamat”.
Iblis melanjutkan lagi, “Saya memiliki
anak yang saya beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang
hamba ketika ia tidur meninggalkan shalat ‘Isya. Andaikan tidak
karenanya tentu manusia tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum
menjalankan shalat. Saya juga punya anak yang saya beri nama Mutaqadhi.
Apabila ada seorang hamba melakukan ketaatan (ibadah) dengan rahasia dan
ingin menutupinya, maka anak saya tersebut senantiasa membatalkannya
dan dipamerkan di tengah-tengah manusia, sehingga semua manusia tahu.
Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh
sembilan dari seratus pahala. Sehingga yang tersisa hanya satu pahala.
Sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus
pahala. Saya punya anak lagi yang bernama Kuhyal, dimana ia bertugas
mengusapi celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian
dan ketika khatib sedang berkuthbah. Sehingga mereka terkantuk dan
akhirnya tidur, tidak bisa mendengarkan apa yang dibicarakan para
ulama. Mereka yang tertidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun untuk
selamanya”.
Iblis melanjutkan lagi, “Setiap kali ada
perempuan keluar mesti ada setan yang duduk di pinggulnya, ada pula yang
duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Dimana mereka akan
menghiasi kepada orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian
berkata kepadanya, ‘Keluarkan tanganmu’. Akhirnya ia mengeluarkan
tangannya, kemudian kukunya tampak, lalu kelihatan nodanya”.
Iblis melanjutkan lagi, “Wahai Muhammad,
sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikit pun. Akan tetapi saya
hanya akan mengganggu dan menghiasi. Andaikan saya memiliki hak dan
kemampuan untuk menyesatkan, tentu saya tidak membiarkan segelintir
manusia pun di muka bumi ini yang masih sempat mengucapkan dua kalimat
Syahadat, ‘Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan-Nya’.
Tidak akan ada lagi orang yang shalat dan berpuasa. Sebagaimana engkau
wahai Muhammad, tidak berhak untuk memberikan hidayah sedikit pun kepada
siapa saja. Akan tetapi engkau adalah seorang utusan dan penyampai
amanat dari Allah.
Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan
segelintir orang kafir pun di muka bumi
ini. Engkau hanyalah sebagai argumentasi (Hujjah) Allah SWT terhadap
mahluk-Nya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang
sebelumnya sudah dicap oleh Allah sebagai orang celaka. Orang yang
bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah
sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang yang
dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya”.
Rasulullah SAW kemudian membacakan firman Allah SWT:
“Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia
menjadikan manusia ummat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih
pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi Rahmat oleh Tuhanmu”. (QS.
Hud: 118-119). Kemudian beliau Nabi SAW melanjutkan dengan firman Allah
SWT: “Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti
berlaku”. (QS. Al-Ahzab: 38).
Lantas Rasulullah SAW berkata lagi kepada
iblis, “Wahai Abu Murrah (iblis), apakah engkau masih mungkin bertobat
dan kembali kepada Allah, sementara saya akan menjaminmu masuk surga”.
Iblis menjawab, “Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam
pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga hari Kiamat
nanti. Maka Maha Suci Allah Yang telah menjadikanmu sebagai tuan para
Nabi dan Khathib para penduduk Surga, Dia telah memilih dan
mengkhususkan dirimu. Sementara Dia telah menjadikan saya sebagai tuan
orang-orang celaka dan Khatib para penduduk Neraka. Saya adalah mahluk
yang celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang saya
beritahukan kepadamu, dan saya mengatakan sejujurnya”.
Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta
Alam, Awal dan Akhir, Dhahir dan Bathin. Dan semoga Shalawat dan Salam
sejahtera tetap diberikan kepada seorang Nabi yang ummi dan kepada para
keluarga dan sahabatnya serta para Utusan dan para Nabi.
catatan :
Apakah kita sudah luput dari “dendam” sang iblis ? …
Kalau belum … jangan mengklaim diri bahwa “aku sudah benar” apalagi berkhayal pada posisi berma’rifatullah.
Iblis Menurut Pandangan Islam
Iblis Menurut Pandangan Islam - Iblīs (Arabic إبليس), adalah nama nenek
moyang dari bangsa jin. Sebagaimana Adam adalah seorang nenek moyang
dari manusia. Allah menciptakan Iblis dari nyala api.
Iblis (dari bahasa Arab yang artinya
"dia yang dipukul memar"). Alkitab tak punya literatur tentang Setan,
selain dari perjanjian lama: ha-Satana, yang berarti musuh. Definisi
setan ini lalu diadopsi oleh bahasa Yunani: diabolos yang dalam bahasa
Inggris disebut devil.
ESTIMOLOGI
Dalam bahasa Arab nama Iblis berasal
dari kata balasa بَلَسَ, meaning yang artinya menyesal. Maka nama Iblis
diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat"
ASAL MULA
Sejak penciptaan manusia Adam, iblis
diperintahkan Allah untuk bersujud kepadanya, namun iblis tidak mau
sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di keluarkan oleh Tuhan dari
Surga dan menjadi mahluk yang terkutuk.
Ia meminta kepada Tuhan untuk
menangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Iblis dendam kepada
manusia, keturunan Adam karena lantaran kehadiran Adam, obsesinya jadi
makhluk nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut Setan dan seluruh jin
dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.
Dalam sebuah kitab karangan Imam
al-Ghazali disebutkan bahwa Iblis sebelum dilaknat oleh Allah, bernama
asli Azazil dan sesungguhnya ia memiliki banyak nama/julukan, yaitu:
* Langit pertama al-Abid (ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada Allah)
* Langit kedua ar-Raki (ahli ruku)
* Langit ketiga as-Saajid (ahli sujud)
* Langit keempat al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah)
* Langit kelima al-Qaanit (selalu ta'at)
* Langit keenam al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
* Langit ketujuh az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)
* Langit kedua ar-Raki (ahli ruku)
* Langit ketiga as-Saajid (ahli sujud)
* Langit keempat al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah)
* Langit kelima al-Qaanit (selalu ta'at)
* Langit keenam al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
* Langit ketujuh az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)
TEMPAT TINGGAL IBLIS
Iblis dan anak cucunya tinggal di kamar
mandi, WC, tempat yang bernajis dan kotor serta tempat maksiat.
Berdasarkan Anas bin Malik r.a.,
Iblis telah bertanya pada Allah, katanya
: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman
untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah
padaku tempat kediaman untukku."
Firman Allah: "Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas."
IBLIS DI NERAKA
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa
ketika para penghuni Neraka sudah sampai di neraka, di situ disediakan
sebuah mimbar, pakaian, mahkota dan tali untuk mengikat Iblis, yang
kesemuanya itu terbuat dari api.
Kemudian ada suara yang memerintahkan
Iblis untuk naik kemimbar: "Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan
berbicaralah kamu kepada penghuni neraka."
Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: "Wahai para penghuni neraka."
Semua orang yang berada dalam neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah pemimpin mereka itu.
"Wahai orang-orang yang kafir dan
orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu
dengan janji yang benar bahwa kamu semua mati lalu akan dihimpun dan
dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke Surga dan satu kumpulan
ke Neraka Sa'ir."
Iblis berkata lagi: "Kalian semua
menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu
semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku
kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua."
"Akhirnya kalian semua mengikuti aku,
maka dosa itu untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci
aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu
sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat..."
"Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah SWT? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya..."
"Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan
kamu semua dari siksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat
menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa
yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak
dari keharibaan Tuhan."
Setelah ahli neraka mendengar kata-kata
Iblis itu, lalu mereka melaknati Iblis. Setelah itu Iblis dipukul oleh
Malaikat Zabaniah dengan tombak yang terbuat dari api dan jatuhlah dia
ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama
dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya.
Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada
Iblis dan pengikutnya: "Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada
pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya."
Sumber: http://rykers.blogspot.com/
Facebook Page: facebook.com/LampuIslam
Apakah Iblis dari jenis Jin atau Malaikat ??
Apakah Iblis termasuk dari jenis Malaikat atau
Jin? Kalau dari jenis Malaikat, mengapa dia berbuat maksiat? Padahal
para Malaikat tidak pernah berbuat maksiat. Kalau dari jenis Jin, maka
dia juga berhak memilih antara taat atau bermaksiat!! mohon jawabannya.
Alhamdulillah.
Segala puji hanya milik Allah
semata,
Iblis – semoga Allah melaknatnya – adalah dari jenis jin. Tidak pernah sehari pun dia pernah menjadi malaikat, bahkan walau sekejap matapun. Karena Malaikat adalah makluk mulia, tidak pernah berbuat maksiat dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah. Banyak sekali ayat-ayat suci Al-Qur'an yang menerangkan secara jelas bahwa Iblis adalah dari jenis Jin bukan dari jenis Malaikat.
Di antaranya adalah;
1- firman Allah Ta'ala:
( وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآِدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلاً ) الكهف / 50 .
Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. Al-Kahfi: 50)
2. Allah telah menjelaskan bahwa jin diciptakan dari api.
Dia berfirman:
"Dan Kami (Allah) ciptakan Jin sebelum (Adam) dari Api yang sangat panas " (QS. Al-Hijr: 27).
Allah juga berfirman:
"Dan Dia menciptakan Jin dari nyala api " (QS, Ar-Rahman: 15)
Dalam hadits shahih dari Aisyah rodhiallahu 'anha, dia berkata: Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan sebagaimana telah dijelaskan kepada kalian (dari tanah)"
(HR. Muslim dalam shahihnya, no. 2996, Ahmad no. 24668, Baihaqi di Sunan Kubro, no. 18207, dan Ibnu Hibban, no. 6155)
Maka di antara sifat Malaikat adalah diciptakan dari cahaya, sementara jin diciptakan dari api. Ayat-ayat Alqur'an telah menjelaskan bahwa Iblis –semoga Allah melaknatnya– diciptakan dari api. Di antaranya terungkap dari jawaban Iblis sendiri ketika Allah bertanya kepadanya sebab pembangkangannya untuk bersujud kepada Adam ketika diperintahkan untuk bersujud kepadanya. Dia (Iblis) berkata:
"Saya lebih baik dari dari dia (Adam), saya diciptakan dari api sementara dia diciptakan dari tanah" (QS. Al-A'raf: 12)
Dari ayat ini menunjukkan bahwa Iblis adalah dari jenis Jin
3. Allah telah mensifati Malaikat dalam Al-Qur’an Karim dalam firman-Nya: “Wahai Orang-orang yang beriman, jagalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Di dalamnya ada para malaikat yang sangat keras, tidak pernah berbuat kemaksiatan terhadap perintah Allah dan senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkannya" (QS. At-Tahrim: 6)
Di ayat lain Allah juga berfirman: “Sebenarnya (Malaikat) adalah hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya" (QS. Al-Anbiya: 26–27)
Firman yang lainnya: “Dan hanya kepada Allah apa-apa yang ada di langit, di bumi dari jenis binatang dan Malaikat, mereka bersujud dalam kondisi tidak sombong. Mereka takut kepada Tuhan-Nya yang di atas dan mengerjakan apa yang diperintahkan“ (QS. An-Nahl: 49 – 50)
Oleh karena itu tidak mungkin para Malaikat itu berbuat maksiat kepada Tuhannya sementara mereka maksum (terjaga) dari kesalahan dan mempunyai karakter berbuat ketaatan.
4. sementara Iblis bukan dari jenis Malaikat, sesungguhnya dia juga tidak dipaksa untuk taat, akan tetapi dia mempunyai pilihan sebagaimana kita kalangan manusia juga diberi pilihan. Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan jalan, apakah dia bersyukur atau dia kufur".
Maka dari kalangan jin pun ada yang kafir dan ada yang muslim, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Jin:
“Katakanlah, diwahyukan kepadaku, bahwa ada segolongan jin mendengarkan (Al-Qur’an) kemudian mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendengarkan Al-Qur’an yang sangat menakjubkan. Yang memberikan petunjuk kepada kebagusan sehingga kami beriman kepadanya dan tidak menyekutukan terhadap Tuhan kami sedikitpun juga“ (QS. Al-Jin: 1 -2)
Dan dalam surat yang sama jin juga berkata: “Dan sesungguhnya ketika kami mendengarkan petunjuk (Al-Qur’an) maka kami beriman. Dan barangsiapa yang beriman maka dia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut juga) akan penambahan dosa dan kesalahan. Dan di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada juga orang-orang yang menyimpang dari kebenaran…"
Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata: “Hasan Al-Bashri berkata, 'Iblis tidak pernah menjadi malaikat sekejap pun jua. Sesungguhnya dia dari jenis Jin, sebagaimana Adam adalah asal manusia“ (Diriwayatkan oleh At-Thobari dengan sanad yang shahih. Lihat Juz: 3 / 89)
Sebagian ulama’ ada yang berpendapat bahwa Iblis merupakan golongan malaikat. Dia disebut-sebut sebagai burung meraknya malaikat, disebut pula sebagai malaikat yang paling rajin beribadah, dan ungkapan-ungkapan lain yang kebanyakan bersumber dari riwayat israiliyat. Di antaranya bertentangan dengan nash-nash yang jelas di Al-Qur’anul Karim.
Ibnu katsir memaparkan lebih jelas lagi tentang hal tersebut, berliau berkata: “Banyak atsar yang diriwayatkan berkaitan dengan masalah ini dari ulama’ salaf. Akan tetapi kebanyakan bersumber dari riwayat Israiliyat –yang hanya dinukil untuk dilihat saja–. Hanya Allah saja yang mengetahui kondisi kebanyakan riwayat tersebut. Di antaranya juga ada riwayat yang jelas kebohongannya karena menyalahi kebenaran yang telah kita ketahui. Sementara berita yang terdapat dalam Al-Qur’an sudah sangat cukup dibanding berita-berita masa lalu yang sering tidak lepas dari adanya penggantian, penambahan atau pengurangan, bahkan banyak cerita yang dibuat-buat. Padahal mereka (umat terdahulu) tidak memiliki ulama’ pakar dan spesialis yang dapat membersihkan cerita-cerita tersebut dari penyelewengan orang-orang berlebihan dan dari tambahan orang-orang yang berbuat kebatilan. Sebagaimana dalam umat ini (umat Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam) terdapat para ulama terbaik, para pakar yang sangat kredibel dan bertakwa serta ahli dalam melakukan kritik riwayat yang telah membukukan hadits dan memilah-milahnya dan menyeleksi mana hadits yang shahih, hasan, lemah, matruk (ditinggalkan) atau maudhu' (palsu). Mereka pun menerangkan siapa para pemalsu hadits, orang-orang yang dituduh pendusta serta yang tidak dikenal jatidirinya, dan ciri-ciri lainnya dari para perawi, sebagai upaya untuk menjaga kedudukan Nabi Muhammad sallallahu’alaih wasallam yang sangat mulia, pemimpin umat manusia, dari riwayat-riwayat dusta yang disematkan kepada beliau atau dikatakan dari beliau. Semoga Allah meridhai mereka dan menjadikan surga Firdaus menjadi tempat mereka." (Tafsir Al-Qur'anul Adzim, juz 3/90)
Wallahu ta'ala a'lam.
Iblis – semoga Allah melaknatnya – adalah dari jenis jin. Tidak pernah sehari pun dia pernah menjadi malaikat, bahkan walau sekejap matapun. Karena Malaikat adalah makluk mulia, tidak pernah berbuat maksiat dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah. Banyak sekali ayat-ayat suci Al-Qur'an yang menerangkan secara jelas bahwa Iblis adalah dari jenis Jin bukan dari jenis Malaikat.
Di antaranya adalah;
1- firman Allah Ta'ala:
( وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآِدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلاً ) الكهف / 50 .
Dan (ingatlah) ketika Kami (Allah) berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam!! Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain Aku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (QS. Al-Kahfi: 50)
2. Allah telah menjelaskan bahwa jin diciptakan dari api.
Dia berfirman:
"Dan Kami (Allah) ciptakan Jin sebelum (Adam) dari Api yang sangat panas " (QS. Al-Hijr: 27).
Allah juga berfirman:
"Dan Dia menciptakan Jin dari nyala api " (QS, Ar-Rahman: 15)
Dalam hadits shahih dari Aisyah rodhiallahu 'anha, dia berkata: Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api dan Adam diciptakan sebagaimana telah dijelaskan kepada kalian (dari tanah)"
(HR. Muslim dalam shahihnya, no. 2996, Ahmad no. 24668, Baihaqi di Sunan Kubro, no. 18207, dan Ibnu Hibban, no. 6155)
Maka di antara sifat Malaikat adalah diciptakan dari cahaya, sementara jin diciptakan dari api. Ayat-ayat Alqur'an telah menjelaskan bahwa Iblis –semoga Allah melaknatnya– diciptakan dari api. Di antaranya terungkap dari jawaban Iblis sendiri ketika Allah bertanya kepadanya sebab pembangkangannya untuk bersujud kepada Adam ketika diperintahkan untuk bersujud kepadanya. Dia (Iblis) berkata:
"Saya lebih baik dari dari dia (Adam), saya diciptakan dari api sementara dia diciptakan dari tanah" (QS. Al-A'raf: 12)
Dari ayat ini menunjukkan bahwa Iblis adalah dari jenis Jin
3. Allah telah mensifati Malaikat dalam Al-Qur’an Karim dalam firman-Nya: “Wahai Orang-orang yang beriman, jagalah diri kamu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Di dalamnya ada para malaikat yang sangat keras, tidak pernah berbuat kemaksiatan terhadap perintah Allah dan senantiasa melaksanakan apa yang diperintahkannya" (QS. At-Tahrim: 6)
Di ayat lain Allah juga berfirman: “Sebenarnya (Malaikat) adalah hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya" (QS. Al-Anbiya: 26–27)
Firman yang lainnya: “Dan hanya kepada Allah apa-apa yang ada di langit, di bumi dari jenis binatang dan Malaikat, mereka bersujud dalam kondisi tidak sombong. Mereka takut kepada Tuhan-Nya yang di atas dan mengerjakan apa yang diperintahkan“ (QS. An-Nahl: 49 – 50)
Oleh karena itu tidak mungkin para Malaikat itu berbuat maksiat kepada Tuhannya sementara mereka maksum (terjaga) dari kesalahan dan mempunyai karakter berbuat ketaatan.
4. sementara Iblis bukan dari jenis Malaikat, sesungguhnya dia juga tidak dipaksa untuk taat, akan tetapi dia mempunyai pilihan sebagaimana kita kalangan manusia juga diberi pilihan. Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah memberikan jalan, apakah dia bersyukur atau dia kufur".
Maka dari kalangan jin pun ada yang kafir dan ada yang muslim, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Jin:
“Katakanlah, diwahyukan kepadaku, bahwa ada segolongan jin mendengarkan (Al-Qur’an) kemudian mereka berkata: “Sesungguhnya kami mendengarkan Al-Qur’an yang sangat menakjubkan. Yang memberikan petunjuk kepada kebagusan sehingga kami beriman kepadanya dan tidak menyekutukan terhadap Tuhan kami sedikitpun juga“ (QS. Al-Jin: 1 -2)
Dan dalam surat yang sama jin juga berkata: “Dan sesungguhnya ketika kami mendengarkan petunjuk (Al-Qur’an) maka kami beriman. Dan barangsiapa yang beriman maka dia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut juga) akan penambahan dosa dan kesalahan. Dan di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada juga orang-orang yang menyimpang dari kebenaran…"
Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata: “Hasan Al-Bashri berkata, 'Iblis tidak pernah menjadi malaikat sekejap pun jua. Sesungguhnya dia dari jenis Jin, sebagaimana Adam adalah asal manusia“ (Diriwayatkan oleh At-Thobari dengan sanad yang shahih. Lihat Juz: 3 / 89)
Sebagian ulama’ ada yang berpendapat bahwa Iblis merupakan golongan malaikat. Dia disebut-sebut sebagai burung meraknya malaikat, disebut pula sebagai malaikat yang paling rajin beribadah, dan ungkapan-ungkapan lain yang kebanyakan bersumber dari riwayat israiliyat. Di antaranya bertentangan dengan nash-nash yang jelas di Al-Qur’anul Karim.
Ibnu katsir memaparkan lebih jelas lagi tentang hal tersebut, berliau berkata: “Banyak atsar yang diriwayatkan berkaitan dengan masalah ini dari ulama’ salaf. Akan tetapi kebanyakan bersumber dari riwayat Israiliyat –yang hanya dinukil untuk dilihat saja–. Hanya Allah saja yang mengetahui kondisi kebanyakan riwayat tersebut. Di antaranya juga ada riwayat yang jelas kebohongannya karena menyalahi kebenaran yang telah kita ketahui. Sementara berita yang terdapat dalam Al-Qur’an sudah sangat cukup dibanding berita-berita masa lalu yang sering tidak lepas dari adanya penggantian, penambahan atau pengurangan, bahkan banyak cerita yang dibuat-buat. Padahal mereka (umat terdahulu) tidak memiliki ulama’ pakar dan spesialis yang dapat membersihkan cerita-cerita tersebut dari penyelewengan orang-orang berlebihan dan dari tambahan orang-orang yang berbuat kebatilan. Sebagaimana dalam umat ini (umat Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam) terdapat para ulama terbaik, para pakar yang sangat kredibel dan bertakwa serta ahli dalam melakukan kritik riwayat yang telah membukukan hadits dan memilah-milahnya dan menyeleksi mana hadits yang shahih, hasan, lemah, matruk (ditinggalkan) atau maudhu' (palsu). Mereka pun menerangkan siapa para pemalsu hadits, orang-orang yang dituduh pendusta serta yang tidak dikenal jatidirinya, dan ciri-ciri lainnya dari para perawi, sebagai upaya untuk menjaga kedudukan Nabi Muhammad sallallahu’alaih wasallam yang sangat mulia, pemimpin umat manusia, dari riwayat-riwayat dusta yang disematkan kepada beliau atau dikatakan dari beliau. Semoga Allah meridhai mereka dan menjadikan surga Firdaus menjadi tempat mereka." (Tafsir Al-Qur'anul Adzim, juz 3/90)
Wallahu ta'ala a'lam.
Iblis Menurut Islam
Iblīs (Arabic إبليس), adalah nama nenek
moyang dari bangsa jin. Sebagaimana Adam adalah seorang nenek moyang
dari manusia. Allah menciptakan Iblis dari nyala api.
Iblis (dari bahasa Arab yang artinya
"dia yang dipukul memar"). Alkitab tak punya literatur tentang Setan,
selain dari perjanjian lama: ha-Satana, yang berarti musuh. Definisi
setan ini lalu diadopsi oleh bahasa Yunani: diabolos yang dalam bahasa
Inggris disebut devil.
ESTIMOLOGI
Dalam bahasa Arab nama Iblis berasal
dari kata balasa بَلَسَ, meaning yang artinya menyesal. Maka nama Iblis
diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat"
ASAL MULA
Sejak penciptaan manusia Adam, iblis
diperintahkan Allah untuk bersujud kepadanya, namun iblis tidak mau
sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di keluarkan oleh Tuhan dari
Surga dan menjadi mahluk yang terkutuk.
Ia meminta kepada Tuhan untuk
menangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Iblis dendam kepada
manusia, keturunan Adam karena lantaran kehadiran Adam, obsesinya jadi
makhluk nomor satu jadi buyar. Iblis juga disebut Setan dan seluruh jin
dan manusia yang menjadi pengikutnya juga disebut Setan.
Dalam sebuah kitab karangan Imam
al-Ghazali disebutkan bahwa Iblis sebelum dilaknat oleh Allah, bernama
asli Azazil dan sesungguhnya ia memiliki banyak nama/julukan, yaitu:
* Langit pertama al-Abid (ahli ibadah, selalu mengabdi luar biasa kepada Allah)
* Langit kedua ar-Raki (ahli ruku)
* Langit ketiga as-Saajid (ahli sujud)
* Langit keempat al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah)
* Langit kelima al-Qaanit (selalu ta'at)
* Langit keenam al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
* Langit ketujuh az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)
* Langit kedua ar-Raki (ahli ruku)
* Langit ketiga as-Saajid (ahli sujud)
* Langit keempat al-Khaasyi (selalu merendah dan takluk kepada Allah)
* Langit kelima al-Qaanit (selalu ta'at)
* Langit keenam al-Mujtahid (bersungguh-sungguh dalam beribadah)
* Langit ketujuh az-Zahid (sederhana dalam menggunakan sarana hidup)
TEMPAT TINGGAL IBLIS
Iblis dan anak cucunya tinggal di kamar
mandi, WC, tempat yang bernajis dan kotor serta tempat maksiat.
Berdasarkan Anas bin Malik r.a.,
Iblis telah bertanya pada Allah, katanya
: "Wahai Tuhanku! Engkau telah memberikan anak Adam tempat kediaman
untuk mereka berteduh dan berzikir kepada-Mu, oleh itu tunjukkanlah
padaku tempat kediaman untukku."
Firman Allah: "Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas."
IBLIS DI NERAKA
Dalam sebuah hadits diterangkan bahwa
ketika para penghuni Neraka sudah sampai di neraka, di situ disediakan
sebuah mimbar, pakaian, mahkota dan tali untuk mengikat Iblis, yang
kesemuanya itu terbuat dari api.
Kemudian ada suara yang memerintahkan
Iblis untuk naik kemimbar: "Wahai Iblis, naiklah kamu ke atas mimbar dan
berbicaralah kamu kepada penghuni neraka."
Maka dia pun naik ke mimbar dan berkata: "Wahai para penghuni neraka."
Semua orang yang berada dalam neraka mendengar ucapannya dan memandang ke arah pemimpin mereka itu.
"Wahai orang-orang yang kafir dan
orang-orang munafiq, sesungguhnya Allah SWT telah menjanjikan kepadamu
dengan janji yang benar bahwa kamu semua mati lalu akan dihimpun dan
dihisab menjadi dua kumpulan. Satu kumpulan ke Surga dan satu kumpulan
ke Neraka Sa'ir."
Iblis berkata lagi: "Kalian semua
menyangka bahwa kalian semua tidak akan meninggalkan dunia bahkan kamu
semua menyangka akan tetap berada di dunia. Tidaklah ada bagiku
kekuasaan di atasmu melainkan aku hanya mengganggu kalian semua."
"Akhirnya kalian semua mengikuti aku,
maka dosa itu untuk kamu. Oleh itu janganlah kamu mengumpat aku, mencaci
aku, sebaliknya umpatlah dari kamu sendiri, karena sesungguhnya kamu
sendirilah yang lebih berhak mengumpat daripada aku yang mengumpat..."
"Mengapakah kamu tidak mau menyembah Allah SWT? Sedangkan Dia yang menciptakan segala sesuatunya..."
"Hari ini aku tidak dapat menyelamatkan
kamu semua dari siksa Allah, dan kamu juga tidak akan dapat
menyelamatkan aku. Sesungguhnya pada hari aku telah terlepas dari apa
yang telah aku katakan kepada kamu, sesungguhnya aku diusir dan ditolak
dari keharibaan Tuhan."
Setelah ahli neraka mendengar kata-kata
Iblis itu, lalu mereka melaknati Iblis. Setelah itu Iblis dipukul oleh
Malaikat Zabaniah dengan tombak yang terbuat dari api dan jatuhlah dia
ke dasar Neraka yang paling bawah, dia kekal selama-lamanya bersama-sama
dengan orang-orang yang menjadi pengikutnya.
Malaikat Zabaniah lalu berkata kepada
Iblis dan pengikutnya: "Tidak ada kematian bagi kamu semua dan tidak ada
pula bagimu kesenangan, kamu kekal di Neraka untuk selama-lamanya."
Sumber: http://rykers.blogspot.com/
5 Anak Iblis ini Paling Berbahaya
Kamis 30 Zulkaedah 1435 / 25 September 2014 20:40IBLIS itu bapak dari segala jin. Iblis termasuk jenis mahluk gaib. Iblis memiliki sifat sombong. Ketika Allah memerintahkan para malaikat agar bersujud kepada Nabi Adam AS, semua malaikat menaatinya. Mereka semuanya bersujud kedapa Nabi Adam. Bahkan ia (Iblis) menyombongkan diri. Kemudian perintah Allah agar bersujud kepada Nabi Adam AS, karena ia di ciptakan dari api, sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Oleh karena itu, menjadi mahluk terkutuk di sisi Allah SWT.
Iblis mempunyai kerajaan yang sangat besar. Ada pemerintahan, menteri, dan kantor-kantor yang besar. Iblis juga mempunyai wakil, dan lima di antaranya termasuk yang paling berbahaya. Mereka adalah lima anak Iblis.
1. Tsabar
Tsabar bertugas mendatangi orang yang sedang mengalami kesusahan atau tertimpa musibah, seperti kematian keluarga, bencana, dan semacamnya. Kemudian dia melancarkan bisikannya dan menyatakan permusuhan kepada Allah. Dia mendorong manusia untuk berkeluh kesah dan meratap-ratap. Untuk menghindarinya, hendaknya ucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni tsabarirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Tsabar, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
2. Dâsim
Dâsim bertugas mencerai-beraikan ikatan pernikahan, mengobarkan rasa benci satu sama lain dalam kehidupan rumah tangga, dan mendorong seseorang untuk menyebarkan aib sehingga menyebabkan pertengkaran dan bahkan perceraian. Dâsim adalah anak kesayangan Iblis. Untuk menghadapinya, hendaknya mengucapkan doa:
A’ûdzubillâhi minassyaithôni dâsimirrojīmi wajundihi waabnâ ihi (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan, Dâsim, yang terkutuk, serta para pengikut dan anaknya).
3. Al-A’war
Al-A’war adalah spesialis dalam urusan mempermudah terjadinya perzinaan. Dia menjadikan indah bagian bawah tubuh wanita ketika mereka keluar rumah. Dia mendorong orang untuk melakukan zina dan memperlihatkan zina sebagai sesuatu yang menyenangkan. Semua hal yang berkaitan dengan zina dan penurunan moral menjadi tugas Al-A’war dan para anak buahnya.
4. Maswath
Tugas Maswath adalah membuat kebohongan-kebohongan, baik besar ataupun kecil. Bahkan kejahatan yang dia lakukan bersama anak buahnya termasuk memperlihatkan diri dalam bentuk seseorang yang duduk dalam suatu pertemuan yang diselenggarakan oleh manusia, kemudian menyebarkan kebohongan yang pada akhirnya disebarkan pula oleh manusia.
5. Zalnabûr
Tempat kerja Zalnabûr dan para anteknya adalah pasar-pasar. Mereka mengobarkan pertengkaran, caci maki, perselisihan, dan bahkan bunuh-membunuh.
Wallâhu ‘alam.
[rika/islampos/antares-islamicscience/rahasiaalamjin]
"SEMBILAN ANAK IBLIS DAN TUGASNYA"
Dalam ilmu tasawuf diterangkan, bahwa anak-anak iblis itu ada sembilan. Mereka diberi tugas yang berbeda-beda, diantaranya;
1.Iblis Khonzab; Bertugas menggoda orang-orang yang sedang melaksanakan shalat. Iblis ini berupaya menggoda agar orang yang melakukan shalat lupa daya ingatannya kepada Allah. Karenanya, banyak manusia sewaktu shalat lupa jika sedang sujud dan menyembah Allah. Mereka lebih ing...at pada bisnis yang dikerjakan, lebih ingat pada kemewahan dunianya, hutangnya, dan sebagainya. Bahkan terkadang sampai lupa pada jumlah rokaat shalatnya.
2.Iblis Walhan; Tugasnya menggoda orang yang berwudhu, mandi atau sedang bersuci. Karena itu, orang yang sedang bersuci terkadang ragu, apakah sudah suci atau belum, sudah sah atau belum wudhunya maupun mandinya.
3.Iblis Zalanbur; Diberi tugas menggoda orang yang berjualan di pasar. Dengan tujuan agar orang yang berjualan ini mengobral pembicaraan kosong, memuji-muji barang dagangannya, melakukan penipuan, serta mengurangi takaran timbangan.
4.Iblis A’war; Setan ini bertugas memperdayai seorang laki-laki dan perempuan. Bila ada laki-laki sedang berduaan dengan perempuan ditempat yang sepi, setan A’war akan meniup kemaluan laki-laki tersebut, sedangkan yang perempuan ditiup pantatnya, hingga muncullah nafsu birahinya.
5.Iblis Tabrun; Bertugas menggoda orang yang ditimpa musibah, supaya tidak tabah, dan tidak sabar dalam menghadapi ujian dari Allah. Karenanya, orang yang ditinggal mati suaminya terkadang hingga merobek-robek baju, dan menampar pipinya, seakan tidak rela dengan musibah tersebut.
6.Iblis Wasnan; Setan ini bertugas untuk menggosok dan mengelus-elus kepala dan mata orang yang sedang tidur. Akibat godaan setan Wasnan ini, orang yang hendak bangun tidur merasa berat matanya, dan malas untuk bangun.
7.Iblis Dasim; Bertugas menggoda orang yang datang dari bepergian yang akan masuk rumah, dan tidak membaca salam atau doa. Setan Dasim ini juga mengadu domba suami istri, hingga menyebabkan terjadi pertengkaran dan terjadi keretakan dalam rumah tangganya. Bahkan, setan Dasim juga ikut berkumpul dengan suami istri yang sedang melakukan hubungan suami istri yang tidak membaca doa, termasuk juga ikut makan dan minum orang yang makan dan tidak mengawali dengan membaca doa.
8.Iblis Matwan; Setan ini bertugas untuk membesar-besarkan berita dan menambah-nambahi pembicaraan yang tidak sesuai dengan fakta dan kenyataannya.
9.Iblis Abyad; Setan yang menggoda para nabi dan para wali, meski mereka maksum (terjaga) dari kesalahan dan kekeliruan. Namun para wali juga ada yang selamat dan ada yang sesat. Karena itu, pada zaman Syeh Abdul Qodir Jaelani ada sekitar 70 ribu wali yang tersesat karena godaan setan, dan pada masa Nabi Musa ada wali yang bernama Bal’am bin Bauro’ yang mati tersesat karena godaan setan.
Telah banyak sekali kita baca berbagai pendapat tentang perbedaan antara ketiga makhluk Allah SWT ini namun belum ada satupun jawaban yang final.Sebagian berpendapat syaithan dan jin adalah sama,namun sebagaimana manusia jin juga di bebani syariat,apakah mereka luput dari godaan syaithan?.Berikut ini akan saya babarkan beberapa keterangan tentang kedua jenis makhluk ini bedasarkan dalil dan sumber dari praktisi spritual muslim yang kerap menangani hal hal yang berhubungan dengan ganguan makhluk halus berupa Jin di dalam tubuh manusia.
Syaithan bukanlah Jin,meski unsur penciptaan mereka adalah sama.Syaithan adalah keturunan Iblis secara langsung dan sesungguhnya dimensi antara Iblis dan Jin telah berubah ketika Iblis dilaknat Allah SWT.Perlu juga saya tambahakan bahwa berdasarkan sifatnya Iblis sudah pasti Syaithan,namun tidak setiap Syaithan adalah Iblis.Adapun syaithan adalah keturunan Iblis secara langsung dalilnya adalah:
“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)
Turunan-turunan Iblis yang dimaksud dalam ayat ini adalah setan-setan. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 453)
Ada pula yang berpendapat syaithan hanyalah kata yang disifatkan untuk semua yang ingkar kepada Allah swt.Ini tentu bertentangan dengan ayat di atas yang menjelaskan bahwasanya Iblis punya keturunan yakni syaithan.Mari kita simak hadist berikut.
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.”
Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172).
Maksud dari hadist di atas menurut kami adalah,adanya kalangan manusia maupun jin yang tergoda bujuk rayu setan sehingga sifatnya menyerupai syaitan itu sendiri.
Adapun syaithan bisa merasuki jin sebagai mana jin bisa merasuki manusia..Adapun nama nama anak syaithan itu sebagai mana berikut
1. ZALITUN
Penguasa pasar yg mngajak para pdagang utk berbuat curang, dusta & menipu timbangan
2. WATSIN
Pnebar bencana berupa kegaduhan & adu domba (terutama sesama muslim)
3. A’WAN
Pendamping pnguasa, yg mengajak pd kezaliman
4. HAFFAF
Pendamping peminum arak
5. MURRAH
Pendamping Buluh Perindu, mengajak nafsu syahwat
6. LIQAUS
Pndamping penyembah api & mmbuat org malas beribadah
7. MUWASITH
Pembisik berita bohong yg mngedarkan berita dr mulut ke mulut, shngga tdk diketahui asal usulY
8. DASIM
Penggoda dalam rumah yg mngganggu penghuninya yg tdk mngucapkn salam atau tdk ingat kpd Allah Swt, hingga diantara mrk berselisih, brtengkar & bercerai
9. WIHAN
Pengganggu wudhu, shalat & ibadah lainnya, menimbulkn was2 dlm diri org yg beribadah .
Dituturkan oleh
Sahabat Umar bin Khatab r.a
Tentu saja nama ini hanya menggambarkan garis besarnya saja,sebab pada kenyataannya jumlah anak anak Iblis ini amatlah banyak.Tugas tugas merekapun di koordinir dengan baik oleh bapaknya Iblis laknatullah,dan sedetikpun mereka tidak akan meninggalkan manusia sampai orang tersebut mengingkari Allah swt dan terjerumus ke lembah neraka,naudzubillahi mindzalik.’Audzubillahi minasyaithonirrojim.
Iblis
Jin di ciptakan dari nyala api seperti halnya Iblis,dan menurut Imam AL Ghazali Iblis awalnya merupakan raja para Jin yang bernama Azaziel.Azaziel ini awalnya amat taat kepada Allah swt sehingga derajatnya di muliakan dan di sejajarkan dengan para malaikat,bahkan akhirnya si Azaziel ini menjadi penghulu para malaikat yang sering di mintai nasehatnya oleh para malaikat.Diriwayatkan pada suatu masa para malaikat di hebohkan oleh tulisan di lauh mahfudz bahwa akan ada mahkluk diantara para malaikat yang mengingkari Allah swt.Para malaikat amat ketakutan sehingga mereka meminta kepada si Azaziel untuk mendoakan kepada Allah swt agar mereka bukanlah salah satu mahkluk yang di maksud dalam Lauh Mahfudz tersebut,lalu Azaziel mendoakan “Ya Allah,selamatkan lah mereka dari murkaMu”.Ia lupa mendoakan dirinya sendiri karena merasa ibadahnya paling hebat dan tidak mungkin mendapat laknat dari Allah swt.Inilah bibit kesombongan dalam hati Azaziel,dan Allah maha mengetahui segala isi hati.
Sebenarnya jauh sebelum penciptaan Adam,di muka bumi ini telah di huni makhluk Jin terlebih dahulu.Akan tetapi karena mereka senantiasa berperang berbunuh bunuhan,maka Allah swt berkehendak menciptakan mahkluk di muka bumi yang akan menjadi khalifah( pemimpin),dan menetralisir pertikaian di kalangan Jin tersebut.
Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk
menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya
dan setan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon
ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)”.
Kami menyimpulkan Adam terpengaruh oleh gaya Iblis yang arif.Zahir nya ia memberi nasehat akan segala kesusahan yang akan ia derita bila di tugaskan ke bumi kelak,tentu saja kehidupan di surga akan sangat jauh berbeda dengan di bumi.Sebagai manusia kita memang paling takut menderita,dan bujukan Iblis membuahkan hasil.
Wallahu alam
1.Iblis Khonzab; Bertugas menggoda orang-orang yang sedang melaksanakan shalat. Iblis ini berupaya menggoda agar orang yang melakukan shalat lupa daya ingatannya kepada Allah. Karenanya, banyak manusia sewaktu shalat lupa jika sedang sujud dan menyembah Allah. Mereka lebih ing...at pada bisnis yang dikerjakan, lebih ingat pada kemewahan dunianya, hutangnya, dan sebagainya. Bahkan terkadang sampai lupa pada jumlah rokaat shalatnya.
2.Iblis Walhan; Tugasnya menggoda orang yang berwudhu, mandi atau sedang bersuci. Karena itu, orang yang sedang bersuci terkadang ragu, apakah sudah suci atau belum, sudah sah atau belum wudhunya maupun mandinya.
3.Iblis Zalanbur; Diberi tugas menggoda orang yang berjualan di pasar. Dengan tujuan agar orang yang berjualan ini mengobral pembicaraan kosong, memuji-muji barang dagangannya, melakukan penipuan, serta mengurangi takaran timbangan.
4.Iblis A’war; Setan ini bertugas memperdayai seorang laki-laki dan perempuan. Bila ada laki-laki sedang berduaan dengan perempuan ditempat yang sepi, setan A’war akan meniup kemaluan laki-laki tersebut, sedangkan yang perempuan ditiup pantatnya, hingga muncullah nafsu birahinya.
5.Iblis Tabrun; Bertugas menggoda orang yang ditimpa musibah, supaya tidak tabah, dan tidak sabar dalam menghadapi ujian dari Allah. Karenanya, orang yang ditinggal mati suaminya terkadang hingga merobek-robek baju, dan menampar pipinya, seakan tidak rela dengan musibah tersebut.
6.Iblis Wasnan; Setan ini bertugas untuk menggosok dan mengelus-elus kepala dan mata orang yang sedang tidur. Akibat godaan setan Wasnan ini, orang yang hendak bangun tidur merasa berat matanya, dan malas untuk bangun.
7.Iblis Dasim; Bertugas menggoda orang yang datang dari bepergian yang akan masuk rumah, dan tidak membaca salam atau doa. Setan Dasim ini juga mengadu domba suami istri, hingga menyebabkan terjadi pertengkaran dan terjadi keretakan dalam rumah tangganya. Bahkan, setan Dasim juga ikut berkumpul dengan suami istri yang sedang melakukan hubungan suami istri yang tidak membaca doa, termasuk juga ikut makan dan minum orang yang makan dan tidak mengawali dengan membaca doa.
8.Iblis Matwan; Setan ini bertugas untuk membesar-besarkan berita dan menambah-nambahi pembicaraan yang tidak sesuai dengan fakta dan kenyataannya.
9.Iblis Abyad; Setan yang menggoda para nabi dan para wali, meski mereka maksum (terjaga) dari kesalahan dan kekeliruan. Namun para wali juga ada yang selamat dan ada yang sesat. Karena itu, pada zaman Syeh Abdul Qodir Jaelani ada sekitar 70 ribu wali yang tersesat karena godaan setan, dan pada masa Nabi Musa ada wali yang bernama Bal’am bin Bauro’ yang mati tersesat karena godaan setan.
Iblis Dan Syaithan
Assalamu’alaikum wr wb.Telah banyak sekali kita baca berbagai pendapat tentang perbedaan antara ketiga makhluk Allah SWT ini namun belum ada satupun jawaban yang final.Sebagian berpendapat syaithan dan jin adalah sama,namun sebagaimana manusia jin juga di bebani syariat,apakah mereka luput dari godaan syaithan?.Berikut ini akan saya babarkan beberapa keterangan tentang kedua jenis makhluk ini bedasarkan dalil dan sumber dari praktisi spritual muslim yang kerap menangani hal hal yang berhubungan dengan ganguan makhluk halus berupa Jin di dalam tubuh manusia.
Syaithan bukanlah Jin,meski unsur penciptaan mereka adalah sama.Syaithan adalah keturunan Iblis secara langsung dan sesungguhnya dimensi antara Iblis dan Jin telah berubah ketika Iblis dilaknat Allah SWT.Perlu juga saya tambahakan bahwa berdasarkan sifatnya Iblis sudah pasti Syaithan,namun tidak setiap Syaithan adalah Iblis.Adapun syaithan adalah keturunan Iblis secara langsung dalilnya adalah:
“Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah Iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim.” (Al-Kahfi: 50)
Turunan-turunan Iblis yang dimaksud dalam ayat ini adalah setan-setan. (Taisir Al-Karim Ar-Rahman, hal. 453)
Ada pula yang berpendapat syaithan hanyalah kata yang disifatkan untuk semua yang ingkar kepada Allah swt.Ini tentu bertentangan dengan ayat di atas yang menjelaskan bahwasanya Iblis punya keturunan yakni syaithan.Mari kita simak hadist berikut.
Al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Aku datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau berada di masjid. Akupun duduk. Dan beliau menyatakan: “Wahai Abu Dzar apakah kamu sudah shalat?” Aku jawab: “Belum.” Beliau mengatakan: “Bangkit dan shalatlah.” Akupun bangkit dan shalat, lalu aku duduk. Beliau berkata: “Wahai Abu Dzar, berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan manusia dan jin.” Abu Dzar berkata: “Wahai Rasulullah, apakah di kalangan manusia ada setan?” Beliau menjawab: “Ya.”
Ibnu Katsir menyatakan setelah menyebutkan beberapa sanad hadits ini: “Inilah jalan-jalan hadits ini. Dan semua jalan-jalan hadits tersebut menunjukkan kuatnya hadits itu dan keshahihannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 2/172).
Maksud dari hadist di atas menurut kami adalah,adanya kalangan manusia maupun jin yang tergoda bujuk rayu setan sehingga sifatnya menyerupai syaitan itu sendiri.
Adapun syaithan bisa merasuki jin sebagai mana jin bisa merasuki manusia..Adapun nama nama anak syaithan itu sebagai mana berikut
1. ZALITUN
Penguasa pasar yg mngajak para pdagang utk berbuat curang, dusta & menipu timbangan
2. WATSIN
Pnebar bencana berupa kegaduhan & adu domba (terutama sesama muslim)
3. A’WAN
Pendamping pnguasa, yg mengajak pd kezaliman
4. HAFFAF
Pendamping peminum arak
5. MURRAH
Pendamping Buluh Perindu, mengajak nafsu syahwat
6. LIQAUS
Pndamping penyembah api & mmbuat org malas beribadah
7. MUWASITH
Pembisik berita bohong yg mngedarkan berita dr mulut ke mulut, shngga tdk diketahui asal usulY
8. DASIM
Penggoda dalam rumah yg mngganggu penghuninya yg tdk mngucapkn salam atau tdk ingat kpd Allah Swt, hingga diantara mrk berselisih, brtengkar & bercerai
9. WIHAN
Pengganggu wudhu, shalat & ibadah lainnya, menimbulkn was2 dlm diri org yg beribadah .
Dituturkan oleh
Sahabat Umar bin Khatab r.a
Tentu saja nama ini hanya menggambarkan garis besarnya saja,sebab pada kenyataannya jumlah anak anak Iblis ini amatlah banyak.Tugas tugas merekapun di koordinir dengan baik oleh bapaknya Iblis laknatullah,dan sedetikpun mereka tidak akan meninggalkan manusia sampai orang tersebut mengingkari Allah swt dan terjerumus ke lembah neraka,naudzubillahi mindzalik.’Audzubillahi minasyaithonirrojim.
Iblis
Jin di ciptakan dari nyala api seperti halnya Iblis,dan menurut Imam AL Ghazali Iblis awalnya merupakan raja para Jin yang bernama Azaziel.Azaziel ini awalnya amat taat kepada Allah swt sehingga derajatnya di muliakan dan di sejajarkan dengan para malaikat,bahkan akhirnya si Azaziel ini menjadi penghulu para malaikat yang sering di mintai nasehatnya oleh para malaikat.Diriwayatkan pada suatu masa para malaikat di hebohkan oleh tulisan di lauh mahfudz bahwa akan ada mahkluk diantara para malaikat yang mengingkari Allah swt.Para malaikat amat ketakutan sehingga mereka meminta kepada si Azaziel untuk mendoakan kepada Allah swt agar mereka bukanlah salah satu mahkluk yang di maksud dalam Lauh Mahfudz tersebut,lalu Azaziel mendoakan “Ya Allah,selamatkan lah mereka dari murkaMu”.Ia lupa mendoakan dirinya sendiri karena merasa ibadahnya paling hebat dan tidak mungkin mendapat laknat dari Allah swt.Inilah bibit kesombongan dalam hati Azaziel,dan Allah maha mengetahui segala isi hati.
Sebenarnya jauh sebelum penciptaan Adam,di muka bumi ini telah di huni makhluk Jin terlebih dahulu.Akan tetapi karena mereka senantiasa berperang berbunuh bunuhan,maka Allah swt berkehendak menciptakan mahkluk di muka bumi yang akan menjadi khalifah( pemimpin),dan menetralisir pertikaian di kalangan Jin tersebut.
وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا
أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ
نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ
تَعْلَمُوْنَ
[30] Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah,
padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia
berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.
Kemudian Allah menciptakan Adam as. dan menempatkannya di surga,menunggu masa tugasnya di muka bumi.Namun
sayang Adam “terpaksa” di turunkan ke bumi sebelum waktunya plus
membawa murka Allah swt karena tergoda oleh bujukan Iblis untuk
melanggar larangan Allah swt.Hal ini terekam dalam surah AL’ARAF berikut.
Kami menyimpulkan Adam terpengaruh oleh gaya Iblis yang arif.Zahir nya ia memberi nasehat akan segala kesusahan yang akan ia derita bila di tugaskan ke bumi kelak,tentu saja kehidupan di surga akan sangat jauh berbeda dengan di bumi.Sebagai manusia kita memang paling takut menderita,dan bujukan Iblis membuahkan hasil.
Wallahu alam
Tiada ulasan:
Catat Ulasan