Satu-satunya jaminan dan pasti terjadi di dalam kehidupan
adalah kematian. Banyak hal-hal yang kita tidak pernah duga dan
pikirkan sebelumnya yang dapat memandu kita menuju liang lahat.
Kecerobohan adalah hal lain dari perwujudan takdir yang telah
digariskan. Kecerobohan dan ketidakberutungan menjadi pemicu
terhentinya detak jantung untuk selamanya.
Taylor Mitchell, seorang penyanyi/musisi folk asal Kanada
saat itu sedang hiking di hutan Taman Nasional Kanada. Namun dalam
perjalanannya ia diserang setidaknya oleh dua ekor anjing hutan
(coyote), akibatnya ia mendapatkan luka gigitan di beberapa bagian
tubuh dan hingga akhirnya meninggal dunia.
Dalam keadaan kritis ia kemudian dibawa dengan menggunaka
pesawat menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan.
Mitchell kemudian dinyatakan meninggal dunia keesokan paginya.
Coyote bukanlah hewan hutan yang biasa menyerang manusia,
terlebih di siang hari bolong. Namun kematian tidak pernah dapat kita
duga kedatangannya.
Merokok dapat membunuh Anda dengan berbagai cara. Ungkapan
tersebut dibuktikan oleh peristiwa naas yang menimpa seorang remaja
berprofesi sebagai penata rambut. Saat itu ia sedang mengendarai
mobilnya menuju rumah untuk menata rambut ibunya. Namun Jennie yang
saat itu sedang mencoba menikmati perjalanannya dengan merokok di dalam
mobil, bertindak ceroboh. Ketika ia mencoba menyalakan rokoknya
sekaligus berusaha menyetabilkan laju kendaraan, alat pemantik rokok
otomatis dari dashboard mobil terjatuh menimpa sebuah botol pewarna
rambut yang mengandung hidrogen peroksida.
Akibatnya botol itu meledak seketika dan membakar tubuh
sekaligus mobilnya. Jennie terbakar hidup – hidup di dalam mobil yang
tidak terkendali dan keluar dari jalan raya. Seseorang yang melihatnya
mencoba untuk menolongnya, namun hal tersebut terlihat sia-sia karena
tidak bisa berbuat banyak. Ia hanya menyaksikan Jennie yang berteriak
menjerit kesakitan. Nah bagi Anda pengendara mobil, maka sebaiknya
berhati-hati jika ingin merokok.
Robert Gary Jones (38th), seorang ayah yang sedang
bergembira menikmati pulang kampungnya, untuk menghadiri pesta ulang
tahun putrinya yang ke-3 tahun. Sebelumnya ia harus sibuk mencari
nafkah di South Carolina. Namun rupanya sebuah pesawat mengalami
gangguan pada kaca depannya yang tersemprot oleh cairan oli yang keluar
dari baling-balingnya. Akibatnya pesawat tersebut tidak mungkin untuk
melanjutkan perjalanannya ke Chesapeake, Virginia, dan pilot pesawat
memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat.
Namun naas pesawat itu harus mendarat di pesisir pantai,
bukanya lautan lepas seperti yang diduga oleh sang pilot. Dan Robert
yang sedang berjogging pun tewas tertabrak oleh pesawat yang berusaha
mendarat. Pilot yang merasa bersalah mengatakan ia tidak bisa melihat
dengan jelas apa yang ada dihadapannya, dan sulit membedakan antara
pasir dan air laut.
Ya, berbaring di pagar, tembok balkon apartemen dapat
membunuh seseorang. Hal itu dialami oleh Acton Beale, ia terjatuh
ketika sedang berbaring di atas tembok balkon apartemenya yang terletak
di lantai 7. Saat itu ia sebenarnya sedang mencoba untuk berbaring dan
menyejajarkan dirinya dengan permukaan tembok balkon, namun peristiwa
naas terjadi saat ia keliru memilih pijakan kakinya. Paramedis pun
datang tak lama setelah Beale terjatuh, namun mereka terlambat
menyelematkan jiwanya
Savannah Hardin, perempuan berusia sembilan tahun, meninggal
dunia akibat berbohong kepada nenek dan ibu tirinya, hanya untuk
sebuah permen.
Atas perbuatannya, baik nenek maupun ibu tiri Savannah terjerat hukuman pasal pembunuhan.
“Aku tidak mengerti kenapa dua orang ini tega menyiksa
seorang gadis berusia sembila tahun. Kenapa gadis semuda dan
penggembira ini harus mati mengenaskan sebelum aku,” ucap sang ayah
yang bersedih.
Keadaan Ruh dan Jasad ketika dalam Kubur
Marcelina (Mardhiyah) – Rabu, 27 Rabiul Awwal 1435 H / 29 Januari 2014 07:35 WIB
Assalamu’alaikum Ust,
Pertanyaan saya: ketika seseorang meninggal dunia berarti rohnya
sudah dicabut oleh Allah sedangkan alam kubur atau alam barzah adalam
alam ke empat di mana seseorang akan berada di sana untuk menunggu alam
akhirat tiba. Bagaimana keadaan seseorang yang dalam kuburan itu? apakah
rohnya yang sudah dicabut akan dikembalikan ke jasad yang sudah di
dalam kuburan itu sehingga ia kembali utuh seperti waktu ia hidup dan
menunggu hari kiamat? Bagaimana juga keadaan seseorang yang sudah dalam
kuburan itu ketika menjawab pertanyaan dari malaikat? apakah malaikat
bertanya kepada jasad yg sudah dikubur itu saja atau rohnya sudah
dipasang lagi ketika malaikat mau bertanya padahal saat kita meninggal
kan roh kita sudah dicabut. minta penjelasannya.Trimakasih sebelumnya.
Waalaikumussalam Wr Wb
Saudara Marhamah yang dirahmati Allah swt
Didalam hadits yang diriwayatkan dari al Barro bin ‘Azib bahwasanya
Rasulullah saw bersabda,”Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab
kubur—beliau menyebutkan 2 atau 3 kali—kemudian berkata,’Sesungguhnya
seorang hamba yang beriman apabila akan berakhir (hidupnya) di dunia dan
akan mengawali akheratnya maka turunlah para malaikat dari langit
dengan berwajah putih seperti matahari dengan membawa kain kafan dan
wewangian dari surga dan mereka duduk disisinya sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan
mengatakan,”Wahai jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan dari Allah
dan keredhoan-Nya.’ Beliau saw bersabda,’Maka keluarlah ruhnya seperti
tetesan air dari bibir orang yang sedang minum maka dia (malaikat maut)
pun mengambilnya. Dan tatkala dia mengambilnya maka para malaikat (yang
lain) tidaklah membiarkannya berada ditangannya walau hanya sesaat
sehingga mereka mengambilnya dan menaruhnya diatas kafan yang terdapat
wewangian hingga keluar darinya bau semerbak kesturi yang membuat wangi
permukaan bumi.’
Beliau saw bersabda,’Mereka kemudian naik (ke langit) dengan membawa
(ruh) orang itu dan tidaklah mereka melewati para malaikat kecuali
mereka bertanya,’Ruh yang baik siapa ini?’ Mereka menjawab,’Fulan bin
Fulan, dengan menyebutkan nama terbaik yang dimilikinya di dunia’
sehingga mereka berhenti di langit dunia. Mereka pun meminta agar
dibukakan (pintu) baginya maka dibukalah (pintu itu) bagi mereka dan
mereka berpindahlah ke langit berikutnya sehingga sampai ke langit
ketujuh dan Allah mengatakan,’Tulislah kitab hamba-Ku ini di ‘illiyyin
dan kembalikanlah ke bumi, sesungguhnya darinyalah Aku ciptakan mereka
dan kepadanyalah Aku mengembalikan mereka dan darinya pula Aku
mengeluarkan mereka sekali lagi.’
Beliau saw bersabda,’Dan ruh itu pun dikembalikan ke jasadnya.
Kemudian datanglah dua malaikat yang mendudukannya dan bertanya
kepadanya,’Siapa Tuhanmu?’ dia pun menjawab,’Tuhanku Allah.’ Keduanya
bertanya lagi,’Apa agamamu?’ dia menjawab,’Agamaku Islam.’ Keduanya
bertanya,’Siapa lelaki yang diutus kepada kalian ini?’ dia menjawab,’Dia
adalah Rasulullah saw.’ Keduanya bertanya lagi,’Apa ilmumu?’ dia
menjawab,’Aku membaca Al Qur’an, Kitab Allah, aku mengimaninya dan
membenarkannya.’
Terdengarlah suara yang memanggil dari langit,’Karena kebenaran
hamba-Ku maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari surga, pakaikanlah
dengan pakaian dari surga, bukakanlah baginya sebuah pintu menuju
surga.’ Beliau saw bersabda,’maka terciumlah wanginya serta dilapangkan
kuburnya sejauh mata memandang.’
Beliau bersabda,’Datanglah seorang laki-laki berwajah tampan, berbaju
indah dengan baunya yang wangi mengatakan,’Bahagialah engkau di hari
yang engkau telah dijanjikan.’ Orang (yang beriman) itu
mengatakan,’Siapa angkau? Wajahmu penuh dengan kebaikan’ dia
menjawab,’Aku adalah amal shalehmu.’ Orang itu mengatakan,’Wahai Allah,
segerakanlah kiamat sehingga aku kembali kepada keluarga dan hartaku.’
Beliau saw bersabda,’Sesungguhnya seorang hamba yang kafir apabila
akan berakhir (hidupnya) di dunia akan akan mengawali akheratnya maka
turunlah para malaikat dari langit yang berwajah hitam dengan membawa
kain dan merekapun duduk disisinya sejauh mata memandang kemudian datang
malaikat maut dan duduk disebelah kepalanya dengan mengatakan,’Wahai
jiwa yang buruk, keluarlah menuju amarah dan murka Allah.’
Beliau saw bersabda,’maka dipisahkanlah ruh dari jasadnya seperti
duri yang dicabut dari kain yang basah kemudian malaikat (maut) pun
mengambilnya dan tatkala malaikat maut mengambilnya maka mereka
(malaikat lain) tidaklah membiarkannya berada di tangannya walau sesaat
sehingga meletakkannya dikain itu dan dibawanya dengan bau bangkai busuk
yang meyebar di permukaan bumi. Mereka pun membawanya dan tidaklah
mereka melintasi malaikat kecuali mereka bertanya,’Ruh buruk milik siapa
ini?’ mereka menjawa,’Fulan bin Fulan dengan menyebutkan nama yang
paling buruknya di dunia.’
Kemudian mereka sampai di langit dunia dan meminta untuk dibukakan
(pintu) baginya maka tidaklah dibukakan baginya kemudian Rasulullah saw
membaca firman-Nya,”Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga hingga unta masuk
ke lobang jarum.” Kemudian Allah berkata,’Tulislah kitabnya di sijjin
di bumi yang paling rendah maka ruhnya dilemparkan dengan satu lemparan.
Kemudian beliau saw membaca,”Dan barangsiapa mempersekutukan sesuatu
dengan Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar
burung, atau diterbangkan ke tempat yang jauh.’
Ruhnya pun dikembalikan ke jasadnya dan datanglah dua malaikat
mendudukannya seraya bertanya,”Siapa Tuhanmu?’ maka dia menjawab,’a..a…
aku tidak tahu.’ Keduanya bertanya.’Apa agamamu?’ dia menjawab,’a…a…aku
tidak tahu.’ Keduanya bertanya,’Siapa laki-laki yang diutus kepadamu
ini?’ dia menjawab,’a…a…aku tidak tahu.’ Maka terdengar seruan dari
langit.’ Karena pendustaan (nya) maka hamparkanlah (suatu hamparan) dari
neraka dan bukakan baginya suatu pintu munuju neraka dan terasalah
panas serta angin panasnya bagi orang itu dan dia pun dihimpit oleh
kuburnya sehingga hancur tulang-tulangnya.
Datanglah seorang laki-laki yang berwajah buruk dengan pakaian yang
bau busuk dan mengatakan,”Bergembiralah kamu dihari yang buruk bagimu
yang telah dijanjikan ini.’ Orang itu berkata,’Siapa kamu dengan wajahmu
yang penuh dengan kajahatan.’ Dia menjawab,’Aku adalah amal burukmu.’
Orang itu pun berkata,’Wahai Allah janganlah engkau adakan kiamat.” (HR.
Ahmad)
Hadits diatas menjelaskan tentang keadaan ruh seseorang saat berpisah
dari jasadnya pada saat sakaratul maut. Kemudahan saat itu dialami oleh
seorang yang beriman sementara kesulitan yang luar biasa dialami oleh
seorang yang kafir.
Hadits itu pun menjelaskan bahwa ruh yang dibawa menuju langit
setelah terlepas dari jasadnya kemudian dikembalikan lagi ke jasadnya di
bumi untuk merasakan fitnah kubur, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh dua malaikat tentang siapa tuhannya, nabi-Nya dan
agamanya.
Seorang yang beriman diberikan kemudahan didalam menjawab pertanyaan itu, sebagaimana janji Allah swt kepadanya, firman-Nya :
يُثَبِّتُ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ بِالْقَوْلِ
الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللّهُ
الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللّهُ مَا يَشَاء
Artinya : “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan
ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah
menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia
kehendaki.” (QS. Ibrahim : 27)
Sebaliknya dengan keadaan seorang yang kafir, ia tidak sanggup menjawab semua pertanyaan tersebut dikarenakan kekufurannya.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa hadits itu memberikan
pengetahuan bahwa ruh tetap ada setelah berpisah dari badannya berbeda
dengan orang-orang sesat dari kalangan ahli kalam. Ruh itu juga naik (ke
langit) dan turun (darinya) berbeda dengan orang-orang sesat dari
kalangan ahli ilsafat. Serta ruh dikembalikan ke badan lalu orang yang
meninggal itu akan ditanya maka ia akan mendapatkan nikmat atau adzab
sebagaimana pertanyaan yang diajukan oleh malaikat penanya. Didalam
kubur itu amal shaleh atau buruknya akan mendatanginya dengan suatu
bentuk yang baik atau buruk.
Wallahu A’lam
Ustadz Sigit Pranowo Lc
Bila ingin memiliki karya beliau dari kumpulan jawaban jawaban dari
Ustadz Sigit Pranowo LC di Rubrik Ustadz Menjawab , silahkan kunjungi
link ini :
Resensi Buku : Fiqh Kontemporer yang membahas 100 Solusi Masalah Kehidupan…
Dahsyatnya Padang Mahsyar |
|
|
|
Dahsyatnya Padang Mahsyar
Allah akan mengumpulkan seluruh manusia setelah mereka bangkit dari
kuburnya. Mereka berjalan menuju mahsyar, sebuah tempat di mana Allah
akan kumpulkan makhluk yang pertama hingga yang terakhir. Mahsyar
adalah sebuah tempat yang rata. Tidak ada tempat yang tinggi, tidak
pula ada gunung maupun bukit. Tempat yang rata, semua makhluk akan
berkumpul di sana.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa’d z, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah
medan yang luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang
bersih.” Sahl z dan selainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda (tempat
keberadaan) bagi seorangpun.” (HR. Al-Bukhari no. 6521 dan Muslim no.
790)
Matahari didekatkan kepada makhluk
Matahari akan didekatkan terhadap kepala makhluk, sehingga semakin
memberatkan dan menakutkan mereka. Itulah di antara peristiwa yang amat
dahsyat di padang mahsyar. Maka, keluarlah keringat mereka yang akan
menyiksa pemiliknya sesuai dosa-dosa mereka ketika hidup di dunia.
Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam:
“Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk
hingga tinggal sejauh satu mil.” –Sulaim bin Amir (perawi hadits ini)
berkata: “Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil.
Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak
mata.”–
Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda: “Maka manusia tersiksa
dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya).
Maka, di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata
kakinya. Ada yang sampai kedua betisnya. Adapula yang sampai
pinggangnya. Ada juga yang keringatnya sungguh-sungguh menyiksanya.”
–Perawi berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam menunjuk
dengan tangannya ke mulutnya.” (HR. Muslim no. 2864)
Juga hadits dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Sesungguhnya keringat manusia itu pada hari kiamat akan membanjiri
bumi selebar tujuhpuluh depa, dan sungguh akan membanjiri sampai
setinggi mulut atau telinga mereka.” (HR. Muslim)
Seandainya ada yang bertanya, kalau di dunia maka bila matahari
mendekat sedikit saja dari garis edarnya, wajarnya bumi akan terbakar.
Maka, bagaimana mungkin hal ini akan terjadi dengan jarak sedemikian
dekat namun tidak membakar makhluk?
Jawabannya, kata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t,
manusia akan dibangkitkan lalu digiring ke padang mahsyar pada hari
kiamat bukan dengan kekuatan yang ada pada mereka ketika hidup di dunia.
Bahkan mereka lebih kuat dan lebih mampu. Bila manusia sekarang ini
berdiri selama 50 hari di bawah terik matahari, tidak berteduh, tidak
makan dan tidak minum, mereka tidak mungkin mampu melakukannya. Mereka
akan binasa. Namun pada hari kiamat, mereka mampu bediri selama 50
tahun tanpa makan dan minum ataupun berteduh, kecuali beberapa
golongan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala naungi. Mereka mampu
menyaksikan kegerian-kengerian yang terjadi. Perhatikanlah keadaan
penghuni neraka yang disiksa, mereka tidak binasa karenanya.
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain…” (An-Nisa’: 56)
Oleh karena itulah, Rasulullah memberikan contoh kepdaa umatnya
untuk senantiasa meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala dari berbagai kesempitan dan kengerian yang akan terjadi pada
hari kiamat. Sebagaimana dalam hadits Aisyah ra:
“Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam senantiasa meminta
perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari
kesempitan-kesempitan di mahsyar pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud,
An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Golongan yang akan mendapatkan naungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan rahmat dan keutamaan-Nya akan
memberikan naungan kepada sebagian hamba-Nya, pada hari yang sangat
panas. Tidak ada naungan pada hari itu kecuali naungan-Nya, yaitu di
padang mahsyar tatkala mereka menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan-Nya, yaitu naungan
Arsy-Nya, adalah sebagaimana yang Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam
sebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah z.
Beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menaungi
mereka di bawah naungan Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan
kecuali naungan Arsy-Nya. Mereka adalah (1) imam (pemimpin) yang adil,
(2) pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Rabbnya, (3) orang
yang hatinya terkait di masjid, (4) orang yang saling mencintai karena
Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang
lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan
lagi cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’,
(6) orang yang bersedekah namuan merahasiakannya, sampai-sampai
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan
kanannya, dan (7) orang yang mengingat Allah dalam keadaan sendirian
hingga berlinang air matanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menaungi mereka dalam naungan Arsy-Nya….” (HR. Sa’id bin Manshur’)
Maka, riwayat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud naungan-Nya adalah naungan Arsy-Nya, bukan naungan Dzat-Nya.
Golongan lain yang juga akan mendapatkan naungan Arsy-Nya adalah:
“Barangsiapa yang memberi kelonggaran kepada orang yang sedang
kesulitan (membayar hutang) atau membebaskan (hutang tersebut) darinya,
niscaya Allah akan menaunginya dalam Arsy-Nya.” (HR. Muslim no. 3006)
http://www.kampungakhirat.com/
http://www.club-pecinta-alquran.com/
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita semua termasuk golongan mereka. Amin Ya Allah, lindungi kami
Keadaan Manusia Ketika Di Padang Mahsyar
Setelah
selesai penghalauan seluruh manusia ke Padang Mahsyar dihari kiamat
itu, jadilah manusia-manusia itu dalam satu arena yang sangat luas. Di
situ semua manusia berkumpul iaitu sejak zaman Nabi Adam a.s. hingga
manusia yang paling akhir dimatikan.
Mereka semua disuruh
berbaris dan menunggu satu pemeriksaan yang menakutkan dalam Persidangan
Mahkamah Allah . Masing-masing diliputi rasa takut dan khuatir, sedih
dan gelisah , binggung, bimbang dan panik. Masing-masing menyesal diri
dan tertanya-tanya, ke neraka manakah aku ini.
Bagi mereka yang
berbuat dosa di dunia ini akan menanti dengan penuh rasa debar dan
gementar kalau boleh mahu dihidupkan semula didunia dan mahu jadi hamba
yang taat dan patuh dengan hukum-hakam Allah. Tapi apakan daya nasi
sudah menjadi bubur. Kini mereka menanti apakah pembalasan yang akan
Allah timpakan.
Dalam upacara di Padang Mahsyar, semua manusia
akan berbaris dan berkumpul dengan pemimpin-pemimpin yang mereka ikuti
sewaktu hidup didunia dahulu. Sebagaimana telah diditegaskan dalam
firman Allah yang berbunyi ;
“ Ingatlah suatu hari ( yang dihari itu ), kami panggil tiap umat dengan pemimpinya”
Di
perhimpunan agung Padang Mahsyar itu akan di pasang bendera, sepanduk
dan panji-panji sebagai tanda pengenal golongan umat manusia. Bendera
dan panji-panji itulah yang disebut “ Liwaul hamdi ’’ iaitu bendera
pujian . Umat Islam akan berbaris dengan beberapa barisan dibawah
panji-panji, sesuai dengan apa yang telah mereka ta'ati dalam hidupnya.
Apakah
ia ahli yang jujur, seorang zalim, zuhud, dermawan , syuhada, qari,
muadzin dan sebagainya, ini semua akan ada panji-panjinya dan
pemimpin-pemimpinya sendiri.
Dalam satu riwayat bahawa Rasulullah
s.a.w ditanya tentang bendera pujian mengenai panjang dan lebarnya.
Maka baginda bersabda; “ Panjangnya dapat di tempuh 1000 tahun, dimana
tertulis ‘ Laillaha illallah Muhamadarasulullah ‘. Dan lebarnya antara
langit dan bumi.. Adapun bahannya dari yakut yang merah, tiangnya dari
perak yang putih dan zabarjut yang hijau. Ia mempunyai tiga buah menara
dari Nur ( cahaya ). Satu cahaya kearah timur, satu cahaya
ditengah-tengah dunia dan yang satunya berada di arah barat.
Pada
menara itu tertulis 3 baris; Baris pertama tertulis;‘ Bismillahir
Rahman Nir Rahim’ Ertinya: Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha
penyanyang.
Baris kedua tertulis; ‘Alhamdulillah hirabbil Alamin’ –Ertinya; Segala puji bagi Allah seru sekelian Alam.
Baris
ketiga tertulis ;‘Laillaha illallah muhamadarasulullah’ –Ertinya; Tiada
Tuhan selain Allah dan Muhamad adalah utusan Allah.
Adapun
setiap baris jaraknya dapat ditempuh 1000 tahun . Disamping terdapat
70,000 bendera. Setiap satu bendera dibawahnya terdapat 70,000 barisan
malaikat, setiap barisan terdiri dari 50,000 melaikat yang sama
bertasbih kepada Allah dan meMaha-sucikan-Nya”.
Perlu dimaklumi
bahawa sifat-sifat dan keadaan ‘Liwaul Hamdi’ ini mungkin banyak
menimbulkan pertanyaan bagi akal. Namun kerana itu adalah satu hal yang
ghaib, maka Allahlah yang Maha Mengetahui sebenarnya dan Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
Imam Al-jurjani menerangkan makna ‘Liwaul Hamdi’
. Bendera pujian berada pada kekuasaan Allah. Bahawasanya berdera itu
dipasang pada sisi Nabi Muhamad s.a.w. Adapun para mukmin berada di
kanan kiri bendera Nabi s.a.w, sedangkan orang kafir berada dalam azab
sengsara bersedia untuk menjadi kayu bakar api neraka selama bendera itu
dipasang dan berkibar. Jika bendera itu dipindahkan, maka dikala itu
orang-orang kafir akan dihalau untuk terjun ke dalam neraka. Waliya
Zubillah..
Bendera-bendera itu akan dipegang oleh
pemimpin-pemimpin kebenaran dan dibawahnya terdapat barisan-barisan
pengikutnya. Bendera itu di pasang dan dikibarkan oleh :
Bendera Pertama- Bendera Kebenaran
Bendera
ini akan dikibarkan oleh Sayidina Abu Bakar As Siddiq. Bagi semua orang
yang benar dan jujur dan akan berada di bawah naungan panji-panji ini.
Bendera Kedua- Bendera Fuqaha
Bendera
ini akan dikibarkan oleh Sayidina Muaz bin Jabal r.a . Bagi semua orang
yang alim fiqih akan berada dibawah naungan panji-panji ini.
Bendera Ketiga- Bendera Zuhud
Bendera
ini akan di kibarkan oleh Sayidina Abu Dzar r.a . Bagi semua manusia
yang menjiwai dan hidup cara Zuhud akan berada dibawah bendera ini.
Bendera Keempat- Bendera Dermawan
Bendera ini akan dikibarkan oleh Sayidina Usman bin Affan r.a . Bagi semua para dermawan akan berada dibawah bendera ini.
Bendera kelima- Bendera Syuhada
Bendera ini akan di kibarkan oleh Sayidina Ali r.a. Bagi setiap orang yang mati syahid akan berada di bawah bendera ini.
Bendera Keenam – Bendera Qurra’
Bendera ini akan di kibarkan oleh Ubbaya bin Kaab r.a . Bagi setiap para Qarri akan berada dibawah bendera ini.
Bendera Ketujuh- Bendera Muadzin
Bendera ini akan di kibarkan oleh Sayidina Bilal r.a. bagi semua para Muadzin akan berada dibawah bendera ini.
Bendera
kelapan- Bendera ini bagi orang yang dibunuh secara aniaya. Bendera ini
akan dikibarkan oleh Sayidina Hussain r.a. Bagi orang yang dibunuh
dengan aniaya akan berada di bawah bendera ini.
Nota Tok Wan:
Agak-agak kita akan berada dibawah bendera yang mana ha ?
Salam Ukhuwah..~
Tiada ulasan:
Catat Ulasan