QUNAITIRAH (Arrahmah.com) – Salah satu kemenangan besar yang baru-baru ini diraih oleh mujahidin Islam atas rezim Nushairiyah Suriah adalah pembebasan Tal Harah, kota strategis Harah dan desa Ummu Ausaj di propinsi Qunaitirah. Kemenangan besar tersebut didokumentasikan oleh Murasil Al-Manarah Al-Baidha’ pada hari Rabu (8/10/2014) dalam sebuah video berdurasi 6 menit 30 detik.
Sebagaimana yang sebelumnya dilaporkan Murasil Al-Manarah Al-Baidha’, mujahidin menggelar operasi gabungan pada hari hari raya Idul Adha 1435 yang bertepatan dengan hari Sabtu (4/10/2014) di propinsi Qunaitirah. Serangan tersebut melibatkan Jabhah Nushrah, Jabhah Islamiyah, Harakah Al-Mutsana Al-Islamiyah, Ittihad Islami li-Ajnad Asy-Syam, dan kesatuan-kesatuan jihad lokal lainnya. Operasi serangan tersebut ditujukan terhadap Tal Harah atau dataran tinggi Harah dan kota strategis Harah di pinggiran Qunaitirah.
Serangan mujahidin diawali dengan tembakan tank dan senjata mesin berat terhadap markas pertahanan pasukan rezim Nushairiyah Suriah di wilayah pertanian sekitar kaki dataran tinggi Harah. Lewat tembakan persenjataan berat tersebut, mujahidin mampu menghancurkan sebagian bangunan markas pasukan Nushairiyah. Mujahidin kemudian menyerbu masuk ke dalam bangunan markas dan menembak mati sisa-sisa pasukan Nushairiyah yang tidak sempat melarikan diri.
Dari bangunan markas tersebut, mujahidin kemudian merangsek maju dan terlibat pertempuran sengit dengan pasukan Nushairiyah di kaki dataran tinggi Harah. Wilayah kaki dan lereng dataran tinggi Harah diliputi oleh asap, akibat tembakan artileri mujahidin dan bombardir pesawat tempur rezim Nushairiyah yang mencoba menghambat pergerakan maju mujahidin.
Dalam pertempuran sengit di kaki dataran tinggi Harah, Murasil Al-Manarah Al-Baidha’ melaporkan mujahidin berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tempur Mig 21 milik rezim Nushairiyah Suriah. Satu per satu posko pertahanan militer rezim Nushairiyah di kaki dataran tinggi Harah berhasil direbut dan dihancurkan oleh mujahidin.
Pertempuran sengit terus berlanjut ke lereng dataran tinggi hingga mencapai puncak dataran tinggi Harah. Gempuran mujahidin akhirnya tak mampu dibendung oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbu Lata” Lebanon. Tal Harah akhirnya jatuh sepenuhnya ke tangan mujahidin. Berbondong-bondong regu-regu serbu mujahidin mendaki dan membersihkan puncak Tal Harah dari sisa-sisa pasukan rezim dan milisi Syiah.
Dari puncak dataran tinggi Harah, mujahidin bisa menatap dengan jelas puluhan desa yang berada di bawah dataran tinggi tersebut. Jatuhnya pertahanan kokoh pasukan Nushairiyah di atas puncak Tal Harah meruntuhkan semangat pasukan Nushairiyah di dalam kota startegis Harah. Melalui pertempuran sengit dalam beberap jam saja, mujahidin dengan izin Allah Ta’ala merebut dan menguasai sepenuhnya kota Harah.
Di dalam kota strategis Harah, mujahidin menduduki dan menyapu bersih keadaan dalam markas-markas militer pasukan Nushairiyah. Gedung-gedung markas militer dan gudang senjata sepenuhnya mereka rebut. Beberapa buah tank, BMP, dan truk militer berhasil mereka sita.
Penduduk kota Harah menyambut gembira pembebasan kota mereka oleh mujahidin. Ratusan keluarga pengungsi pun kembali ke dalam kota Harah dengan mengendarai truk, mobil pribadi, sepeda motor dan traktor. Para warga meneriakkan takbir dan memberikan salam penghormatan kepada mujahidin yang telah membebaskan kota mereka dari cengkeraman rezim Bashar Asad. Mereka mengelu-elukan mujahidin.
Mujahidin sendiri tidak larut dalam suasana kegembiraan dan kemenangan. Setelah beristirahat sejenak, mereka langsung berangkat untuk menyerbu posko militer Ummu Ausaj dan desa Ummu Ausaj yang masih berada dalam cengkeraman pasukan Nushairiyah Suriah. Lewat pertempuran sengit, posko militer Ummu Ausaj dan desa Ummu Ausaj akhirnya berhasil dikuasai mujahidin. Mujahidin merebut sedikitnya sebuah tank dan sebuah truk militer yang bermuatan amunisi roket dan amunisi meriam.
Dengan kemenangan besar ini, yang didahului oleh kemenangan-kemenangan spektakuler lainnya, saat ini mujahidin telah menguasai hampir seluruh wilayah propinsi Dara’a dan Qunaitirah. Allahu akbar wal hamdulillah.
Serangan aliansi salibis Amerika Serikat dan lima rezim boneka Arabnya sama sekali tidak menghentikan operasi-operasi mujahidin Islam melawan rezim Nushairiyah Suriah. Kemenangan demi kemenangan terus diraih oleh mujahidin Islam di propinsi Dara’a, Qunaitirah, pinggiran Damaskus, Aleppo dan Hamah.

ausaj 1
Tank Jabhah Nushrah mengawali serangan terhadap markas pasukan Nushairiyah di wilayah pertaniang sekitar kaki dataran tinggi Harah

ausaj 2
Pemandangan puluhan desa dilihat dari posko militer di atas puncak dataran tinggi Harah

ausaj 3
Mujahidin menguasai sepenuhnya dataran tinggi Harah yang strategis

ausaj 4
Salah satu tank yang dirampas mujahidin dari pasukan Nushairiyah saat merebut dataran tinggi Harah

ausaj 5
Beberapa kendaraan militer yang direbut oleh mujahidin dari pasukan Nushairiyah saat merebut dataran tinggi Harah

ausaj 6
Sebagian kendaraan militer yang direbut oleh mujahidin dari pasukan Nushairiyah saat merebut dataran tinggi Harah

ausaj 7
Salah satu markas militer yang direbut mujahidin dalam kota Harah

ausaj 8
Komandan Jabhah Nushrah memberikan pernyataan usai pembebasan kota Harah

ausaj 9
Penduduk yang mengungsi kembali ke kota Harah dan mengelu-elukan mujahidin yang telah membebaskan kota Harah dari tangan rezim Nushairiyah

ausaj 10
Penduduk yang mengungsi kembali ke kota Harah dan mengelu-elukan mujahidin yang telah membebaskan kota Harah dari tangan rezim Nushairiyah

ausaj 11
Penduduk mengelu-elukan mujahidin yang telah membebaskan kota Harah dari tangan rezim Nushairiyah

(muhib al majdi/arrahmah.com)

Laluan tentera bergajah Abraha yang cuba memusnahkan Kaabah berjaya dikesan

 ANTARA kawasan yang dikatakan dilalui tentera Abraha di timur Tathlith.
Riyadh: Sekumpulan peminat sejarah Saudi berjaya mengesan laluan yang digunakan tentera bergajah Abraha yang cuba memusnahkan Kaabah lebih 1,400 tahun lalu.

Kitab suci al-Quran, dalam satu bab menerangkan secara ringkas kisah mengenai tentera bergajah yang diketuai Abraha Al-Ashram, gabenor Yaman ketika itu.

Allah SWT memusnahkan Abraha dan tentera, termasuk 13 gajah dengan menghantar sekumpulan burung ababil untuk menggugurkan batu kecil ke atas mereka.

“Tiada batu yang mengena askar itu tetapi mereka terbakar dan hancur. Abraha melarikan diri ketika badannya terbakar dan hancur sebelum mati dalam perjalanan pulang ke Yaman,” kata ulama dan pentafsir al-Quran terkenal abad ke-14, Ibn Kathir.



Kumpulan penyelidik sejarah itu melakukan perjalanan merentasi gunung dan laluan sukar, mengambil gambar mercu tanda penting, bermula di utara Najran, kemudian ke timur Asir sebelum meneruskan perjalanan ke timur Asir.


Antara tapak sejarah penting di sepanjang perjalanan itu ialah lakaran gambar gajah pada tembok Gunung al-Qahr di tenggara Tathlith, perigi lama di Hafaer di timur Asir dan jalan berturap berhampiran Kara di daerah Aqeeq di wilayah Baha.

Ketua bahagian geologi di Universiti Raja Saud, Mohammed Al-Amry, berkata, dia melihat laluan Abraha dan tenteranya di Tathlith dan Baha.

“Kami melepasi kawasan berbatu dan terdapat tulisan dalam bahasa Humairiya di beberapa tempat di gunung sekitar daerah itu,” katanya.

Menurut sumber sejarah Islam, Abraha penganut Kristian, merancang mendirikan gereja di Sanaa, sama seperti Kaabah di Makkah.

Dia mahu penduduk Arab datang beribadah di Sanaa bukan Makkah dengan berharap dapat melencongkan kegiataan perniagaan bagi faedah Yaman.

Dia mengemukakan idea itu kepada Raja Habsyah ketika itu yang bersetuju dengan rancangan berkenaan.

Abraha membina gereja itu tetapi masyarakat Arab enggan melakukan ibadah di Sanaa.

Ia mencetuskan kemarahannya, mendorongnya membentuk pasukan tentera untuk menyerang Makkah dan memusnahkan Kaabah.

Dia menumpaskan semua tentera Arab ketika mara sehingga dia tiba di Makkah apabila dia dan pasukannya diserang burung Ababil yang dihantar Allah (SWT).- Agensi/myMetro