Jumaat, 5 Jun 2015

APA ITU FOBIA@PHOBIA












Apa itu PHOBIA???

Standar

14545932-phobia-message-conceptual-design-anxiety-disorder-icon-conceptual-design
Apa itu Phobia atau Fobia??? Mungkin sebagian besar kalian udah sering mendengar istilah tersebut. Dan saat ditanya pertanyaan seperti itu, mungkin bisa kalian jawab tapi apakah sudah lengkap penjelasan kalian. Nah, karena dari itu, kali ini gue mau share mengenai Phobia/Fobia selengkap mungkin yang bisa gue dapatkan dari browsing…. :D
Kata “phobia” sendiri berasal dari istilah Yunani “phobos” yang berarti lari (fight), takut dan panik (panic-fear), takut hebat (terror). Istilah ini memang dipakai sejak zaman Hippocrates. Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian yang dipandang sebagai emosi-emosi substitusi dan seringkali disebut neurosis yang ditekan (repressed neuroses).
phobias
Selain itu, pengertian lainnya Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada suatu hal. Bagi sebagian orang perasaan takut seorang pengidap phobia sulit dimengerti. Maka dari itu sering kali penderita phobia menjadi bulan-bulanan diantara teman-temannya. Banyak orang yang salah mengartikan antara phobia dan rasa takut. Jika anda merasa takut terhadap suatu hal maka anda akan berusaha untuk melindungi diri, sedangkan pada phobia rasa takut tersebut akan menguasai penderita dan membuat si penderita menjadi lemah. Dalam keadaan normal setiap orang mempunyai kemampuan untuk mengendalikan rasa takut. Tapi jika seseorang tersebut terus menerus merasakan ketakutan berlebihan hal ini akan menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi merupakan suatu keadaan mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan karena ketidak mampuan seseorang dalam mengendalikan perasaan takutnya. 
Seseorang yang mengalami fiksasi akan mengalami kesulitan emosi dikemudian harinya. Hal ini dikarenakan ia tidak memiliki saluran pelepasan emosi yang tepat. Kecemasan yang tidak diatasi lebih awal akan berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif terus menerus ditekan kembali ke alam bawah sadarnya. 
Menurut para ahli phobia dibagi menjadi 3 macam, yaitu : 
a. Agoraphobia : Takut akan tempat ramai. Nama agora ini diambil dari nama pasar dan balai pertemuan di jaman Yunani Kuno. Mereka yang menderita phobia biasanya akan merasa  cemas saat berada ditengah kerumunan orang. Jika orang yang ada disekitarnya semakin banyak, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Maka dari itu penderita agoraphobia ini lebih suka menyendiri.
b. Social Phobia : Takut bertemu orang. Pengidap social phobia ini tidak sama dengan pemalu. Namun lebih kepada rasa takut yang begitu besar yang dirasakan saat bertemu orang lain. Ketakutan ini meliputi rasa takut bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ia tidak akan bisa bicara baik depan orang lain, dan sebagainya. 
c. Specific Phobia : Ketakutan terhadap beberapa hal yang lebih spesifik. Seperti misalnya takut pada ketinggian, takut akan petir, takut akan hewan tertentu, takut berada diruang sempit, dan takut pada kegelapan. 
Disini kita ambil contoh suatu kasus seseorang yang mengidap specific phobia terhadap ketinggian. Sebenarnya phobia pada ketinggian merupakan rasa takut yang masih bisa dijelaskan secara logis. Karena pada saat berada di suatu tempat yang memiliki ketinggian cukup mengkhawatirkan perasaan takut akan keselematan dirinya akan muncul. Mungkin dalam benaknya terfikir jika hal buruk terjadi padanya atau ia terjatuh dari ketinggian tersebut maka keselamatan jiwanya akan terancam. Jadi phobia pada ketinggian ini masih termasuk dalam bentuk phobia yang wajar. 
PENYEBAB PHOBIA
phobia.304151103_std
Phobia dapat disebabkan oleh berbagai macam hal. Pada umumnya phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.
Lalu bagaimana menjelaskan tentang orang yang takut akan sesuatu walaupun tidak pernah mengalami trauma pada masa kecilnya? Martin Seligman di dalam teorinya yang dikenal dengan istilah biological preparedness mengatakan ketakutan yang menjangkiti tergantung dari relevansinya sang stimulus terhadap nenek moyang atau sejarah evolusi manusia, atau dengan kata lain ketakutan tersebut disebabkan oleh faktor keturunan. Misalnya, mereka yang takut kepada beruang, nenek moyangnya pada waktu masih hidup di dalam gua, pernah diterkam dan hampir dimakan beruang, tapi selamat, sehingga dapat menghasilkan kita sebagai keturunannya. Seligman berkata bahwa kita sudah disiapkan oleh sejarah evolusi kita untuk takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam survival kita.
Pada kasus phobia yang lebih parah, gejala anxiety neurosa menyertai penderita tersebut. Si penderita akan terus menerus dalam keadaan phobia walaupun tidak ada rangsangan yang spesifik. Selalu ada saja yang membuat phobia-nya timbul kembali, misalnya thanatophobia (takut mati), dll.
Perlu kita ketahui bahwa phobia sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya. Perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.
Berbagai ciri kepribadian/karakterologis perlu mendapat perhatian khusus bagaimana lingkungan hidup memungkinkan terjadinya proses pertumbuhan yang baik dan bagaimana lingkungan hidup dengan sumber rangsangannya memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak, khususnya dalam keluarga.
Berbagai hal yang berhubungan dengan tugas, kewajiban, peranan orang tua, meliputi tokoh ibu dan ayah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, masih sering kabur, samar-samar. Sampai saat ini masih belum jelas mengenai ciri khusus pola asuh (rearing practice) yang ideal bagi anak. Seperti umur berapa seorang anak sebaiknya mulai diajarkan membaca, menulis, sesuai dengan kematangan secara umum dan tidak memaksakan. Tujuan mendidik, menumbuhkan dan memperkembangkan anak adalah agar ketika dewasa dapat menunjukan adanya gambaran dan kualitas kepribadian yang matang (mature, wel-integrated) dan produktif baik bagi dirinya, keluarga maupun seluruh masyarakat. Peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak adalah teramat penting.
Bila seseorang yang menderita phobia melihat atau bertemu atau berada pada situasi yang membuatnya takut (phobia), gejalanya adalah sebagai berikut:
* Jantung berdebar kencang
* Kesulitan mengatur napas
* Dada terasa sakit
* Wajah memerah dan berkeringat
* Merasa sakit
* Gemetar
* Pusing
* Mulut terasa kering
* Merasa perlu pergi ke toilet
* Merasa lemas dan akhirnya pingsan
MACAM –  MACAM PHOBIA
Ada berbagai macam phobia yang menyebabkan timbulnya ketakutan yang absurd dan tak masuk akal. Berikut berbagai istilah phobia dan pengertiannya:
Ablutophobia adalah Takut mencuci atau mandi.
Acarophobia adalah Takut pada rasa gatal atau serangga yang menyebabkan gatal.
Acerophobia adalah Takut akan rasa asam.
Achluophobia adalah Takut akan gelap/kegelapan.
Acousticophobia adalah Takut akan suara.
Acrophobia adalah Takut akan ketinggian.
Aerophobia adalah Takut meneguk, menelan udara,atau material beracun yang ada di udara.
Aeroacrophobia adalah Takut akan tempat tinggi yang terbuka.
Aeronausiphobia adalah Takut akan muntah atau mabuk udara.
Agateophobia adalah Takut akan kegilaan.
Agliophobia adalah Takut akan rasa sakit.
Agoraphobia adalah Takut pada tempat terbuka, takut di kerumunan orang, tempat umum seperti pasar. Takut untuk meninggalkan tempat yang aman.
Agraphobia adalah Takut akan pelecehan seksual.
Agrizoophobia adalah Takut aklan binatang liar.
Agyrophobia adalah Takut pada jalan atau menyebrang jalan.
Aichmophobia adalah Takut pada jarum atau benda benda yang mempunyai ujung.
Ailurophobia adalah Takut pada kucing.
Albuminurophobia adalah Takut akan penyakit ginjal.
Alektorophobia adalah Takut pada ayam.
Algophobia adalah Takut pada rasa sakit.
Alliumphobia adalah Takut pada bawang putih.
Allodoxaphobia adalah Takut akan pendapat orang.
Altophobia adalah Takut akan ketinggian.
Amathophobia adalah Takut akan debu.
Amaxophobia adalah Takut mengendarai mobil.
Ambulophobia adalah Takut berjalan.
Amnesiphobia adalah Takut amnesia.
Amychophobia adalah Takut pada goresan atau takut tergores.
Anablephobia adalah Takut melihat ke atas.
Ancraophobia adalah Takut pada angin. (Anemophobia)
Androphobia adalah Takut pada laki-laki.
Anemophobia adalah Takut pada angin.(Ancraophobia)
Anginophobia adalah Takut radang tenggorokan, tersedak.
Anglophobia adalah Takut pada negara dan kebudayaan inggris, dll.
Angrophobia adalah Takut pada kemarahan atau takut marah.
Ankylophobia adalah Takut sikap tak bergerak suatu sambungan.
Anthrophobia or Anthophobia adalah Takut pada bunga.
Anthropophobia adalah Takut pada orang atau masyarakat.
Antlophobia adalah Takut akan banjir.
Anuptaphobia adalah Takut hidup sendiri.
Apeirophobia adalah Takut akan sesuatu yang tak berakhir.
Aphenphosmphobia adalah Takut disentuh. (Haphephobia)
Apiphobia adalah Takut pada lebah.
Apotemnophobia adalah Takut kepada orang yang diamputasi.
Arachibutyrophobia adalah Takut pada selai kacang yang menempel pada langit-langit mulut.
Arachnephobia or Arachnophobia adalah Takut pada laba-laba.
Arithmophobia adalah Takut pada angka.
Arrhenphobia adalah Takut pada laki-laki.
Arsonphobia adalah Takut pada api.
Asthenophobia adalah Takut pingsan dan takut lemah.
Astraphobia or Astrapophobia adalah Takut pada guntur dan kilat.(Ceraunophobia, Keraunophobia)
Astrophobia adalah Takut pada bintang-bintang atau hal yang berhubungan dengan angkasa.
Asymmetriphobia adalah Takut pada benda-benda asimetris.
Ataxiophobia adalah Takut akan ataxia. (diskoordinasi otot)
Ataxophobia adalah Takut akan ketidakteraturan atau ketidakrapihan.
Atelophobia adalah Takut akan ketidaksempurnaan.
Atephobia adalah Takut akan runtuh atau reruntuhan.
Athazagoraphobia adalah Takut dilupakan atau diabaikan atau terlupakan.
Atomosophobia adalah Takut akan ledakan atom.
Atychiphobia adalah Takut akan kegagalan.
Aulophobia adalah Takut akan seruling.
Aurophobia adalah Takut pada emas.
Auroraphobia adalah Takut akan cahaya di utara.
Autodysomophobia adalah Takut pada orang yang berbau tidak sedap.
Automatonophobia adalah Takut pada boneka yang berbicara melalui suara perut , makhluk-makhluk animasi, patung lilin adalah segala sesuatu yang secara memberikan sensasi hidup
Automysophobia adalah Takut kotor.
Autophobia adalah Takut ditinggal sendiri atau menyendiri.
Aviophobia or Aviatophobia adalah Takut terbang.
Bacillophobia adalah Takut pada mikroba.
Bacteriophobia adalah Takut pada bacteria.
Ballistophobia adalah Takut pada peluru dan peluru kendali.
Bolshephobia adalah Takut pada Bolsheviks.
Barophobia adalah Takut pada gravitasi.
Basophobia or Basiphobia adalah ketidakmampuan untuk berdiri. Takut untuk berjalan atau jatuh.
Bathmophobia adalah Takut akan tangga atau tempat sempit.
Bathophobia adalah Takut kedalaman.
Batophobia adalah Takut ketinggian atau dekat dengan bangunan tinggi.
Batrachophobia adalah Takut pada binatang amphibi, seperti katak, kadal air, salamander, dll.
Belonephobia adalah Takut pada peniti dan jarum. (Aichmophobia)
Bibliophobia adalah Takut pada buku.
Blennophobia adalah Takut pada lumpur/kotoran.
Bogyphobia adalah Takut pada bogey atau bogeyman.
Botanophobia adalah Takut pada tanaman.
Bromidrosiphobia or Bromidrophobia adalah Takut pada bau badan.
Brontophobia adalah Takut pada guntur dan petir.
Bufonophobia adalah Takut pada kodok.
Cacophobia adalah Takut akan keburukan.
Cainophobia or Cainotophobia adalah Takut pada hal yang baru, kesenangan baru.
Caligynephobia adalah Takut pada wanita cantik.
Cancerophobia or Carcinophobia adalah Takut kanker.
Cardiophobia adalah Takut pada hati/jantung.
Carnophobia adalah Takut pada daging.
Catagelophobia adalah Takut ditertawakan.
Catapedaphobia adalah Takut melompat dari tempat tinggi dan tempat rendah.
Cathisophobia adalah Takut untuk duduk.
Catoptrophobia adalah Takut akan cermin.
Cenophobia or Centophobia adalah Takut pada hal atau ide baru.
Ceraunophobia or Keraunophobia adalah Takut pada guntur dan petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Chaetophobia adalah Takut pada rambut.
Cheimaphobia or Cheimatophobia adalah Takut pada hawa dingin.(Frigophobia, Psychophobia)
Chemophobia adalah Takut pada bahan kimia atau bekerja dengan bahan kimia.
Cherophobia adalah Takut pada keriangan/kegembiraan.
Chionophobia adalah Takut pada salju.
Chiraptophobia adalah Takut disentuh.
Chirophobia adalah Takut pada tangan.
Cholerophobia adalah Takut marah atau takut pada kolera.
Chorophobia adalah Takut menari.
Chrometophobia or Chrematophobia adalah Takut pada uang.
Chromophobia or Chromatophobia adalah Takut pada warna.
Chronophobia adalah Takut pada waktu.
Chronomentrophobia adalah Takut pada jam.
Cibophobia adalah Takut pada makanan.(Sitophobia, Sitiophobia)
Claustrophobia adalah Takut pada ruang terbatas.
Cleithrophobia or Cleisiophobia adalah Takut terkunci di tempat tertutup.
Cleptophobia adalah Takut kecurian.
Climacophobia adalah Takut pada tangga, mamanjat, atau takut jatuh dari tangga.
Clinophobia adalah Takut untuk tidur.
Clithrophobia or Cleithrophobia adalah Takut untuk disertakan.
Cnidophobia adalah Takut pada sengatan.
Cometophobia adalah Takut pada komet.
Coimetrophobia adalah Takut pada kuburan.
Coitophobia adalah Takut unutk bersetubuh.
Contreltophobia adalah Takut akan pelecehan seksual.
Coprastasophobia adalah Takut akan sembelit.
Coprophobia adalah Takut pada kotoran/tinja.
Consecotaleophobia adalah Takut pada sumpit.
Coulrophobia adalah Takut pada badut.
Counterphobia adalah Preferensi para phobia untuk situasi yang menakutkan.
Cremnophobia adalah Takut pada situasi berbahaya.
Cryophobia adalah Takut pada dingin yang ekstrim, es atau beku.
Crystallophobia adalah Takut pada kristal atau kaca.
Cyberphobia adalah Takut pada komputer atau bekerja menggunakan komputer.
Cyclophobia adalah Takut pada sepeda roda dua.
Cymophobia or Kymophobia adalah Takut pada ombak atau gerkan menyerupai ombak.
Cynophobia adalah Takut apada anjing atau rabies.
Cypridophobia or Cypriphobia or Cyprianophobia or Cyprinophobia adalah Takut pada wanita tuna susila or penularan penyakit melalui hubungan intim.
Decidophobia adalah Takut untuk mengambil keputusan.
Defecaloesiophobia adalah Takut akan pergerakan isi perut yang menyakitkan.
Deipnophobia adalah Takut akan makan malam dan obrolan pada saat makan malam.
Dementophobia adalah Takut akan kegilaan.
Demonophobia or Daemonophobia adalah Takut pada iblis.
Demophobia adalah Takut pada kerumunan orang. (Agoraphobia)
Dendrophobia adalah Takut pada pohon.
Dentophobia adalah Takut pada doktor gigi.
Dermatophobia adalah Takut pada luka kulit.
Dermatosiophobia or Dermatophobia or Dermatopathophobia adalah Takut pada penyakit kulit.
Dextrophobia adalah Takut pada benda yang ada di sebelah kanan badan.
Diabetophobia adalah Takut pada diabetes.
Didaskaleinophobia adalah Takut pergi ke sekolah.
Dikephobia adalah Takut akan keadilan.
Dinophobia adalah Takut akan kepeningan/kepusinngan atau whirlpool.
Diplophobia adalah Takut akan penglihatan ganda.
Dipsophobia adalah Takut pada minuman.
Dishabiliophobia adalah Takut membuka baju didepan seseorang.
Domatophobia adalah Takut pada rumah atau berada di dalam rumah.(Eicophobia, Oikophobia)
Doraphobia adalah Takut pada bulu, atau bulu binatang.
Doxophobia adalah Takut mengemukakan pendapat atau menerima pujian.
Dromophobia adalah Takut menyebrang jalan.
Dutchphobia adalah Takut pada orang belanda.
Dysmorphophobia adalah Takut pada kelainan bentuk/bentuk yang cacat.
Dystychiphobia adalah Takut pada kecelakaan.
Ecclesiophobia adalah Takut pada gereja.
Ecophobia adalah Takut pada kampung halaman/rumah sendiri.
Eicophobia adalah Takut pada lingkungan sekitar rumah.(Domatophobia, Oikophobia)
Eisoptrophobia adalah Takut pada cermin atau melihat diri sendiri pada cermin.
Electrophobia adalah Takut pada listrik.
Eleutherophobia adalah Takut akan kebebasan.
Elurophobia adalah Takut pada kucing. (Ailurophobia)
Emetophobia adalah Takut muntah/ muntahan.
Enetophobia adalah Takut pada peniti.
Enochlophobia adalah Takut pada kerumunan orang.
Enosiophobia or Enissophobia adalah Takut mengalami dosa tak termaafkana atau takut kecaman.
Entomophobia adalah Takut pada serangga.
Eosophobia adalah Takut pada senja atau subuh.
Ephebiphobia adalah Takut pada anak muda.
Epistaxiophobia adalah Takut pada hidung berdarah.
Epistemophobia adalah Talut pada ilmu pengetahuan.
Equinophobia adalah Takut pada kuda.
Eremophobia adalah Takut sendirian atau ditinggal sendirian.
Ereuthrophobia adalah Takut muka memerah.
Ergasiophobia adalah 1) Takut pada pekerjaan. 2) ahli bedah : Takut untuk mengoperasi.
Ergophobia adalah Takut unutk bekerja.
Erotophobia adalah Takut pada cinta seksual atau pertanyaan seksual.
Euphobia adalah Takut mendengarkan kabar baik.
Eurotophobia adalah Takut pada alat kelamin wanita.
Erythrophobia or Erytophobia or Ereuthophobia adalah 1) Takut pada lampu merah. 2) memerah. 3) warna merah.
Febriphobia or Fibriphobia or Fibriophobia adalah Takut akan demam.
Felinophobia adalah Takut pada kucing. (Ailurophobia, Elurophobia, Galeophobia, Gatophobia)
Francophobia adalah Takut pada negara dan kebudayaan perancis. (Gallophobia, Galiophobia)
Frigophobia adalah Takut dingin atau benda-benda yang dingin.(Cheimaphobia, Cheimatophobia, Psychrophobia)
Galeophobia or Gatophobia adalah Takut pada Kucing.
Gallophobia or Galiophobia adalah Takut pada negara dan kebudayaan perancis. (Francophobia)
Gamophobia adalah Takut akan pernikahan.
Geliophobia adalah Takut tertawa.
Geniophobia adalah Takut pada dagu.
Genophobia adalah Takut pada sex.
Genuphobia adalah Takut pada lutut.
Gephyrophobia or Gephydrophobia or Gephysrophobia adalah Takut melewati jembatan.
Germanophobia adalah Takut pada bangsa dan kebudayaan jerman.
Gerascophobia adalah Takut menjadi tua.
Gerontophobia adalah Takut pada orang tua/lanjut usia dan takut menjadi tua.
Geumaphobia or Geumophobia adalah Takut pada cita rasa/selera.
Glossophobia adalah Takut berbicara di depan umum, atau takut mencoba untuk berbicara.
Gnosiophobia adalah Takut pada ilmu pengetahuan.
Graphophobia adalah Takut unutk menulis atau takut pada tulisan tangan.
Gymnophobia adalah Takut pada kedaan telanjang.
Gynephobia or Gynophobia adalah Takut pada wanita.
Hadephobia adalah Takut neraka.
Hagiophobia adalah Takut pada orang suci dan segala sesuatu yang suci.
Hamartophobia adalah Takut berbuat dosa.
Haphephobia or Haptephobia adalah Takut disentuh.
Harpaxophobia adalah Takut dirampok.
Hedonophobia adalah Takut melakukan/mendapat kesenangan.
Heliophobia adalah Takut pada matahari.
Hellenologophobia adalah Takut pada istilah-istilah yunani atau terminologi ilmu pengetahuan yang kompleks.
Helminthophobia adalah Takut dikerubuti oleh cacing.
Hemophobia or Hemaphobia or Hematophobia adalah Takut pada darah.
Heresyphobia or Hereiophobia adalah Takut akan tantangan pada ajaran resmi atau penyimpangan radikal.
Herpetophobia adalah Takut pada reptil atau binatang merayap yang mengerikan.
Heterophobia adalah Takut pada lawan jenis. (Sexophobia)
Hexakosioihexekontahexaphobia adalah Takut pada nomor 666.
Hierophobia adalah Takut pada pendeta atau hal-hal keramat.
Hippophobia adalah Takut pada kuda.
Hippopotomonstrosesquippedaliophobia adalah Takut pada kata-kata panjang.
Hobophobia adalah Takut pada gelandangan dan pengemis.
Hodophobia adalah Takut untuk melakukan perjalanan darat.
Hormephobia adalah Takut pada goncangan/getaran.
Homichlophobia adalah Takut pada kabut.
Homilophobia adalah Takut pada khotbah/nasehat.
Hominophobia adalah Takut pada laki-laki.
Homophobia adalah Takut pada kesamaan, monotony atau homoseksual atau menjadi homoseks.
Hoplophobia adalah Takut pada senjata api.
Hydrargyophobia adalah Takut pada obat-obatan yang mengandung merkuri.
Hydrophobia adalah Takut pada air atau rabies.
Hydrophobophobia adalah Takut pada rabies.
Hyelophobia or Hyalophobia adalah Takut pada kaca.
Hygrophobia adalah Takut pada benda cair, kelembabpan.
Hylephobia adalah Takut akan materialisme atau takut akan epilepsi
Hylophobia adalah Takut pada hutan.
Hypengyophobia or Hypegiaphobia adalah Takut untuk melakukan tanggung jawab.
Hypnophobia adalah Takut untuk tidur atau Takut dihipnotis.
Hypsiphobia adalah Takut pada ketinggian.
Iatrophobia adalah Takut pergi ke doktor atau takut pada doktor.
Ichthyophobia adalah Takut pada ikan.
Ideophobia adalah Takut pada ide-ide.
Illyngophobia adalah Takut vertigo atau merasa pusing jika melihat ke bawah.
Iophobia adalah Takut pada racun.
Insectophobia adalah Takut pada serangga.
Isolophobia adalah Takut diasingkan, atau sendirian.
Isopterophobia adalah Takut pada rayap, serangga yang memakan kayu.
Ithyphallophobia adalah Takut untuk melihat, memikirkan atau mengalami ereksi.
Japanophobia adalah Takut pada orang jepang.
Judeophobia adalah Takut pada orang yahudi.
Kainolophobia or Kainophobia adalah Takut akan sesuatu yang baru,ide baru.
Kakorrhaphiophobia adalah Takut akan kegagalan atau dikalahkan.
Katagelophobia adalah Takut ditertawakan.
Kathisophobia adalah Takut untuk duduk.
Kenophobia adalah Takut pada kekosongan atau tempat yang kosong.
Keraunophobia or Ceraunophobia adalah Takut pada guntur dan petir.(Astraphobia, Astrapophobia)
Kinetophobia or Kinesophobia adalah Takut pada gerakan.
Kleptophobia adalah Takut kecurian/mencuri.
Koinoniphobia adalah Takut pada ruangan.
Kolpophobia adalah Takut pada alat kelamin, khusunya alat kelamin wanita.
Kopophobia adalah Takut kelelahan/kepenatan.
Koniophobia adalah Takut pada debu. (Amathophobia)
Kosmikophobia adalah Takut pada fenomena luar angkasa.
Kymophobia adalah Takut pada ombak.gelombang. (Cymophobia)
Kynophobia adalah Takut rabies.
Kyphophobia adalah Takut unutk berhenti.
Lachanophobia adalah Takut pada sayuran.
Laliophobia or Lalophobia adalah Takut untuk berbicara.
Leprophobia or Lepraphobia adalah Takut pada penyakit kusta.
Leukophobia adalah Takut pada warna putih.
Levophobia adalah Takut pada sesuatu di sebelah kiri tubuh.
Ligyrophobia adalah Takut pada suara keras/kencang.
Lilapsophobia-Takut pada topan dan angin puyuh.
Limnophobia adalah Takut pada danau.
Linonophobia adalah Takut pada tali.
Liticaphobia adalah Takut pada tuntutan hukum.
Lockiophobia adalah Takut pada kelahiran anak.
Logizomechanophobia adalah Takut pada komputer.
Logophobia adalah Takut pada kata-kata.
Luiphobia adalah Takut pada shipilis.
Lutraphobia adalah Takut pada berang-berang.
Lygophobia adalah Takut pada kegelapan/takut gelap.
Lyssophobia adalah Takut pada rabies atau menjadi gila.
Macrophobia adalah Takut akan menunggu lama.
Mageirocophobia adalah Takut untuk memasak.
Maieusiophobia adalah Takut pada kelahiran anak.
Malaxophobia adalah Takut pada permainan cinta. (Sarmassophobia)
Maniaphobia adalah Takut pada kegilaan.
Mastigophobia adalah Takut pada hukuman.
Mechanophobia adalah Takut pada mesin.
Medomalacuphobia adalah Takut kehilangan ereksi.
Medorthophobia adalah Takut pada ereksi penis.
Megalophobia adalah Takut pada benda-benda yang besar.
Melissophobia adalah Takut pada lebah.
Melanophobia adalah Takut pada warna hitam.
Melophobia adalah Takut atau benci musik.
Meningitophobia adalah Takut pada penyakit otak.
Menophobia adalah Takut pada mentruasi.
Merinthophobia adalah Takut terikat atau diikat.
Metallophobia adalah Takut pada logam.
Metathesiophobia adalah Takut pada perubahan.
Meteorophobia adalah Takut pada meteor.
Methyphobia adalah Takut pada alkohol.
Metrophobia adalah Takut atau benci pada puisi.
Microbiophobia adalah Takut pada mikroba. (Bacillophobia)
Microphobia adalah Takut pada benda-benda kecil.
Misophobia or Mysophobia adalah Takut terkontaminasi kotoran atau kuman.
Mnemophobia adalah Takut pada kenangan.
Molysmophobia or Molysomophobia adalah tajut pada kotoran atau kontaminasi.
Monophobia adalah Takut pada pengasingan atau diasingkan.
Monopathophobia adalah Takut pada penyakit tertentu/nyata.
Motorphobia adalah Takut pada kendaraan bermotor.
Mottephobia adalah Takut pada ngengat.
Musophobia or Muriphobia adalah Takut pada tikus.
Mycophobia adalah Takut atau keseganan pada jamur.
Mycrophobia adalah Takut akan benda-benda yang kecil.
Myctophobia adalah Takut gelap/kegelapan.
Myrmecophobia adalah Takut pada semut.
Mythophobia adalah Takut pada mitos atau cerita atau pernyataan salah.
Myxophobia adalah Takut pada kotoran. (Blennophobia)
Nebulaphobia adalah Takut pada anjing. (Homichlophobia)
Necrophobia adalah Takut mati atau benda/sesuatu yang mati.
Nelophobia adalah Takut pada kaca.
Neopharmaphobia adalah Takut pada obat-obatan baru.
Neophobia adalah Takut pada segala sesuatu yang baru.
Nephophobia adalah Takut pada awan.
Noctiphobia adalah Takut pada malam.
Nomatophobia adalah Takut pada nama.
Nosocomephobia adalah Takut pada rumah sakit.
Nosophobia or Nosemaphobia adalah Takut sakit.
Nostophobia adalah Takut untuk kembali ke rumah.
Novercaphobia adalah Takut pada ibu tiri.
Nucleomituphobia adalah Takut pada senjata nuklir.
Nudophobia adalah Takut telanjang.
Numerophobia adalah Takut pada angka.
Nyctohylophobia adalah Takut pada hutan yang gelap atau hutan pada malam hari
Nyctophobia adalah Takut pada kegelapan atau takut pada malam hari.
Obesophobia adalah Takut bertambah berat badan. (Pocrescophobia)
Ochlophobia adalah Takut pada kerumunan atau gerombolan orang banyak.
Ochophobia adalah Takut pada kendaraan.
Octophobia adalah Takut pada angka 8.
Odontophobia adalah Takut pada gigi atau preasi gigi.
Odynophobia or Odynephobia adalah Takut sakit/kesakitan. (Algophobia)
Oenophobia adalah Takut pada wine.
Oikophobia adalah Takut pada lingkungan rumah, rumah.(Domatophobia, Eicophobia)
Olfactophobia adalah Takut pada bau-bauan.
Ombrophobia adalah Takut pada hujan atau takut kehujanan.
Ommetaphobia or Ommatophobia adalah Takut pada mata.
Oneirophobia adalah Takut pada mimpi.
Oneirogmophobia adalah Takut mimpi basah.
Onomatophobia adalah Takut mendengarkan kata atau nama tertentu.
Ophidiophobia adalah Takut pada ular. (Snakephobia)
Ophthalmophobia adalah Takut ditatap orang lain.
Opiophobia adalah Takut pada pengalaman doktor pengobatan menulis resep unutk penyakit pasiennya
Optophobia adalah Takut pada mata yang terbuka sebelah.
Ornithophobia adalah Takut pada burung.
Orthophobia adalah Takut pada lahan/properti.
Osmophobia or Osphresiophobia adalah Takut pada bau yang tak sedap.
Ostraconophobia adalah Takut pada kerang.
Ouranophobia or Uranophobia adalah Takut pada surga.
Pagophobia adalah Takut pada es atau beku.
Panthophobia adalah Takut pada penderitaan dan penyakit.
Panophobia or Pantophobia adalah Takut pada segala hal.
Papaphobia adalah Takut pada Paus(pimpinan tertinggi katholik roma).
Papyrophobia adalah Taut pada kertas.
Paralipophobia adalah Takut untuk mengabaikan tugas dan bertanggung jawab.
Paraphobia adalah Takut pada perbuatan seks tak wajar.
Parasitophobia adalah Takut pada parasit.
Paraskavedekatriaphobia adalah Takut pada hari jumat tanggal 13.
Parthenophobia adalah Takut pada perawan atau wanita muda.
Pathophobia adalah Takut pada penyakit.
Patroiophobia adalah Takut pada keturunan/hal yang baka/abadi.
Parturiphobia adalah Takut pada kelahiran anak.
Peccatophobia adalah Takut berdosa atau membayangkan kejahatan.
Pediculophobia adalah Takut pada kutu.
Pediophobia adalah Takut pada boneka.
Pedophobia adalah Takut pada anak-anak.
Peladophobia adalah Takut pada orang botak/plontos/gundul.
Pellagrophobia adalah Takut pada penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Peniaphobia adalah Takut pada kemiskinan.
Pentheraphobia adalah Takut apda ibu mertua. (Novercaphobia)
Phagophobia adalah Takut untuk menelan,makan atau takut dimakan.
Phalacrophobia adalah Takut menjadi botak.
Phallophobia adalah Takut pada penis, terutama yang ereksi.
Pharmacophobia adalah Takut untuk menjalankan pengobatan.
Phasmophobia adalah Takut pada hantu.
Phengophobia adalah Takut pada siang hari atau sinar matahari.
Philemaphobia or Philematophobia adalah Takut berciuman.
Philophobia adalah Takut jatuh cinta atau dicintai.
Philosophobia adalah Takut pada filosofi.
Phobophobia adalah Takut pada phobia.
Photoaugliaphobia adalah Takut pada cahaya terang.
Photophobia adalah Takut pada cahaya.
Phonophobia adalah Takut pada suara,atau suarnya sendiri di telepon.
Phronemophobia adalah Takut unutk berfikir.
Phthiriophobia adalah Takut pada kutu. (Pediculophobia)
Phthisiophobia adalah Takut pada TBC.
Placophobia adalah Takut pada batu nisan.
Plutophobia adalah Takut kaya/menjadi kaya/kekayaan.
Pluviophobia adalah Takut hujan atau kehujanan.
Pneumatiphobia adalah Takut pada roh.
Pnigophobia or Pnigerophobia adalah Takut tersedak atau takut tercekik.
Pocrescophobia adalah Takut bertambah berat badan. (Obesophobia)
Pogonophobia adalah Takut pada jenggot.
Poliosophobia adalah Takut penyakit lumpuh.
Politicophobia adalah Takut atau ketidaksukaan berlebih terhadap politisi.
Polyphobia adalah Takut akan banyak hal.
Poinephobia adalah Takut akan hukuman.
Ponophobia adalah Takut terlalu banyak kerja atau kesakitan.
Porphyrophobia adalah Takut pada warna ungu.
Potamophobia adalah Takut pada sungai atau air mengalir.
Potophobia adalah Takut pada alkohol.
Pharmacophobia adalah Taku pada obat-obatan.
Proctophobia adalah Takut pada rectums.
Prosophobia adalah Takut pada perkembangan.
Psellismophobia adalah Takut berbicara gagap.
Psychophobia adalah Takut pada pikiran.
Psychrophobia adalah Takut pada dingin.
Pteromerhanophobia adalah Takut terbang.
Pteronophobia adalah Takut dikelitik bulu.
Pupaphobia adalah Takut pada boneka/wayang .
Pyrexiophobia adalah Takut pada demam.
Pyrophobia adalah Takut pada api.
Radiophobia adalah Takut pada radiasi, sinar x.
Ranidaphobia adalah Takut pada katak.
Rectophobia adalah Takut pada rectum atau penyakit dubur.
Rhabdophobia adalah Takut akan dihukum berat atau dipukul dengan balok, atau dikecam keras. juga takut pada hal magis. (tongkat sihir)
Rhypophobia adalah Takut buang air besar.
Rhytiphobia adalah Takut mendapat kerutan.
Rupophobia adalah Takut pada debu.
Russophobia adalah Takut pada orang rusia.
Samhainophobia: Takut pada Halloween.
Sarmassophobia adalah Takut pada permainan cinta. (Malaxophobia)
Satanophobia adalah Takut pada setan.
Scabiophobia adalah Takut pada kudis.
Scatophobia adalah Takut pada masalah feses.
Scelerophibia adalah Takut pada orang jahat atau perampok.
Sciophobia Sciaphobia adalah Takut pada bayangan.
Scoleciphobia adalah Takut pada cacing.
Scolionophobia adalah Takut sekolah.
Scopophobia or Scoptophobia adalah Takut dilihat atau ditatap orang.
Scotomaphobia adalah Takut kebutaan visual.
Scotophobia adalah Takut pada keggelapan. (Achluophobia)
Scriptophobia adalah Takut menunggu di tempat umum.
Selachophobia adalah Takut pada hiu.
Selaphobia adalah Takut pada kilasan cahaya
Selenophobia adalah Takut pada bulan.
Seplophobia adalah Takut pada benda membusuk.
Sesquipedalophobia adalah Takut pada kata-kata panjang.
Sexophobia adalah Takut pada lawan jenis. (Heterophobia)
Siderodromophobia adalah Takut pada kereta, rel kereta api atau berpergian dengan kereta api.
Siderophobia adalah Talut pada bintang-bintang di langit.
Sinistrophobia adalah Takut pada benda di sebelah kiri.atau kidal
Sinophobia adalah Takut pada bangsa dan kebudayaan cina.
Sitophobia or Sitiophobia adalah Taut pada makanan atau takut makan. (Cibophobia)
Snakephobia adalah Taut pada ular. (Ophidiophobia)
Soceraphobia-Takut pada orang tua angkat.
Social Phobia adalah Takut dievaluasi negatif dalam lingkungan sosial.
Sociophobia adalah Takut pada masyarakat atau orang secara umum.
Somniphobia adalah Takut tidur.
Sophophobia adalah Takut untuk bersandar.
Soteriophobia adalah Takut bergantung pada orang lain.
Spacephobia adalah Takut pada angkasa luar.
Spectrophobia adalah Takut pada hantu.
Spermatophobia or Spermophobia adalah Takut pada kuman.
Spheksophobia adalah Takut pada ngengat.
Stasibasiphobia or Stasiphobia adalah Takut unutk berdiri atau berjalan. (Ambulophobia)
Staurophobia adalah Takut pada salib dan takut disalibkan.
Stenophobia adalah Takut pada benda atau tempat sempit.
Stygiophobia or Stigiophobia adalah Takut pada neraka.
Suriphobia adalah Takut pada tikus.
Symbolophobia adalah Takut pada simbolisme.
Symmetrophobia adalah Takut pada benda simetris.
Syngenesophobia adalah Takut pada orang dekat/keluarga.
Syphilophobia adalah Takut pada syphilis.
Tachophobia adalah Takut pada kecepatan.
Taeniophobia or Teniophobia adalah Takut pada cacing pita.
Taphephobia Taphophobia adalah Tajut dikubur hidup-hidup atau takut kuburan.
Tapinophobia adalah Takut menular.
Taurophobia adalah Takut pada banteng.
Technophobia adalah Takut pada teknologi.
Teleophobia adalah 1) Takut pada rencana tertentu. 2) takut acara keagamaan.
Telephonophobia adalah Takut pada telepon.
Teratophobia adalah tkut melahirkan anak yang buruk atau takut pada monster atau takut orang berpenampilan buruk.
Testophobia adalah Takut untuk menjalani test.
Tetanophobia adalah Takut kejang mulut atau takut tetanus.
Teutophobia adalah Takut segala sesuatu tetang jerman.
Textophobia adalah Takut pada bahan kain tertentu.
Thaasophobia adalah Takut unutk duduk.
Thalassophobia adalah Takut pada lautan.
Thanatophobia or Thantophobia adalah Takut mati atau sekarat.
Theatrophobia adalah Takut pada teater/bioskop.
Theologicophobia adalah Taut pada teology.
Theophobia adalah Takut pada tuhan atau suatu agama.
Thermophobia adalah Takut kepanasan.
Tocophobia adalah Takut pada kehamilan dan kelahiran anak.
Tomophobia adalah Takut dioperasi.
Tonitrophobia adalah Takut akan guntur.
Topophobia adalah Takut pada tempat atau situasi tertentu, seperti pentas horor.
Toxiphobia or Toxophobia or Toxicophobia adalah Takut pada racun atau tidak sengaja keracunan.
Traumatophobia adalah Takut akan cedera.
Tremophobia adalah Takut menggigil.
Trichinophobia adalah Takut akan penyakit yang diakibatkan oleh cacing pita babi.
Trichopathophobia or Trichophobia adalah Takut pada rambut. (Chaetophobia, Hypertrichophobia)
Triskaidekaphobia adalah Takut pada angka 13.
Tropophobia adalah Takut untuk bergerak maju atau untuk berubah.
Trypanophobia adalah Takut disuntik.
Tuberculophobia adalah Takut TBC.
Tyrannophobia adalah Takut pada tirani.
Uranophobia or Ouranophobia adalah Takut pada surga.
Urophobia adalah Takut pada urine.
Vaccinophobia adalah Takut pada vaksinaasi.
Venustraphobia adalah Takut pada wanita cantik.
Verbophobia adalah Takut pada kata-kata.
Verminophobia adalah Takut pada kuman.
Vestiphobia adalah Takut pada pakaian.
Virginitiphobia adalah Takut diperkosa.
Vitricophobia adalah Takut pada ayah angkat.
Walloonphobia adalah Takut pada Walloons.
Wiccaphobia adalah Takut pada penyihir dan hal berbau sihir.
Xanthophobia adalah Takut pada warna kuning atau kata “kuning”.
Xenoglossophobia adalah Takut akan bahasa asing.
Xenophobia adalah Takut pada orang tak dikenal atau orang asing.
Xerophobia adalah Takut akan kekeringan.
Xylophobia adalah 1) Takut pada objek dari kayu. 2) hutan.
Xyrophobia adalah Takut pada pisau cukur.
Zelophobia adalah Takut cemburu.
Zeusophobia adalah Takut pada tuhan atau dewa.
Zemmiphobia adalah Takut pada tahi lalat besar.
Zoophobia adalah Takut pada binatang.
CARA MENGATASI PHOBIA
a. Terapi berbicara.
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
1. Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
2. Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
3. Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia.
b. Terapi pemaparan diri (Desensitisation).
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.
c. Menggunakan obat-obatan.
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.
Terdapat 3 jenis obat yang direkomendasikan untuk mengatasi kecemasan, yaitu:
1. Antidepresan: obat ini sering diresepkan untuk mengurangi rasa cemas, penggunaannya dizinkan untuk mengatasi fobia yang berhubungan dengan sosial (social phobia).
2. Obat penenang: biasanya menggunakan obat yang mengandung turunan benzodiazepines. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan yang parah, tapi dosis yang digunakan harus serendah mungkin dan penggunaannya sesingkat mungkin yaitu maksimal 4 minggu. Ini dikarenakan obat tersebut berhubungan efek ketergantungan.
3. Beta-blocker: obat ini biasanya digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan kardiovaskular, seperti masalah jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Karena berguna untuk mengurangi kecemasan yang disertai detak jantung tak beraturan.
Sumber : Lingkar Merah, Eka Rahmawati, Catatan Mingguanku

14 Jenis Phobia Pada Manusia

Apa sih sebenarnya phobia itu? Selama ini banyak orang salah mengartikan phobia dan menganggap sama dengan rasa ngeri. Namun sebenarnya phobia itu tidak sama dengan ngeri. Lebih tepatnya phobia adalah rasa takut yang berlebihan atas sesuatu. Ketika Anda merasa takut/ngeri, maka secara alami Anda akan berusaha melindungi diri. Sedangkan pada phobia, rasa takut tersebut akan menguasai penderita dan membuat si penderita menjadi kalut dan lemah.
Seperti dikutip dari WebMd, menurut para ahli secara garis besar phobia dibagi menjadi 3 macam kategori:
I. Agoraphobia: Takut akan tempat ramai
Sebenarnya nama agora diambil dari sebuah pasar dan balai pertemuan di jaman Yunani Kuno. Sehingga sampai saat ini nama agoraphobia mewakili rasa takut akan tempat ramai. Mereka yang menderita agoraphobia biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang, di antara antrean bank, dan tempat yang banyak kerumunan orang lainnya. Jika orang yang ada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Untuk itulah mereka yang menderita agoraphobia lebih suka menyendiri.
II. Social Phobia: Takut bertemu orang
Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah seseorang yang pemalu. Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan orang lain. Ketakutan tersebut meliputi, rasa takut bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.
III. Spesific phobia: ketakutan terhadap beberapa hal yang spesifik
1. Claustrophobia: takut berada di ruang yang sempit
Mereka cenderung akan mulai gugup, berkeringat, kehabisan nafas saat berada di ruang yang sempit. Ketakutan yang dialami biasanya cukup parah dan membutuhkan perhatian yang khusus. Mereka tak bisa berada di ruang sempit seperti lift, toilet di pesawat atau kereta api, dan tempat sempit lain. Sebaiknya jika ada orang terdekat Anda yang mengalami hal ini, berikan mereka tempat duduk di dekat jendela saat berada di transportasi publik, ajak dia naik eskalator atau tangga.
2. Zoophobia: takut akan hewan tertentu
Zoophobia adalah rasa takut akan hewan tertentu, pada umumnya ketakutan tersebut meliputi: ketakutan terhadap laba-laba yang disebut acarhnopobhia; ketakutan terhadap ular yang disebut ophidiophobia; ketakutan terhadap burung yang disebut ornithophobia; dan ketakutan terhadap lebah yang disebut apiphobia.
3. Brontophobia: takut akan halilintar/petir
Bronte dalam bahasa Yunani artinya adalah petir. Dan mereka yang mengalami brontophobia biasanya menolak untuk pergi keluar pada saat hujan yang disertai dengan petir. Mereka bahkan kerap bersembunyi di balik pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal agar bisa bersembunyi dari petir.
4. Acrophobia: takut ketinggian
Pada umumnya mereka yang mengalami acrophobia akan menolak untuk naik ke tempat yang tinggi. Jika memang mereka terpaksa naik ke tempat tinggi maka biasanya mereka akan sangat tegang, mengeluarkan keringat dingin, wajah menjadi pucat, dan bahkan yang berbahaya ia tak akan bisa bergerak saat ia merasa ketakutan.
5. Aerophobia: takut terbang
Seseorang yang mengalami aerophobia takut jika harus naik pesawat terbang. Hal ini bisa dikarenakan ia pernah mengalami trauma, entah kecelakaan ataupun turbulensi. Pada umumnya mereka akan merasa panik, dan terbayang-bayang akan hal buruk yang terjadi.
6. Phobia rasa sakit
Phobia ini termasuk ketakutan akan darah (hemophobia) dan takut akan jarum suntik (trypanophobia). Mungkin rasa takut akan jarum suntik adalah wajar, namun pada penderita phobia ini kondisi mereka akan drop, dan ada kemungkinan mereka bisa pingsan.
7. Phobia paranormal
Ada phobia yang disebut triskaidekaphobia, yaitu takut akan semua hal yang berhubungan dengan angka 13 yang konon merupakan angka sial. Bagi mereka yang mengalami phobia ini biasanya akan menunda perjalanan jika diharuskan pergi pada tanggal 13. Ada pula chiroptophobia, yaitu ketakutan akan kelelawar yang berhubungan dengan vampir. Mereka cenderung menganggap kelelawar adalah jelmaan vampir. Sedangkan phasmophobia adalah rasa takut yang timbul akan hantu. Dalam benaknya, mereka selalu terbayang bahwa ada hantu di sekitar mereka.
8. Emetophobia: adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah
Beberapa dari kita mungkin sering merasakannya, saat melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah. Hal ini dipengaruhi oleh pikiran, di mana saat melihat sesuatu secara visual, maka hal tersebut dikirimkan secara cepat pada otak dan diproses. Sayangnya justru rasa mual tersebut terbayang terlalu nyata, sehingga otak menganggapnya sebagai perintah. Dan hasilnya, Anda akan ikut muntah.
9. Carcinophobia: takut akan kanker
Carcinophobia atau cancerophobia adalah rasa takut yang teramat sangat akan kanker, dan pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini berperilaku berlebihan terhadap rasa sakit yang dialaminya. Jika ia sedang mengalami sakit kepala, maka ia menganggap ia mengidap tumor otak. Sedang saat ia merasa nyeri di dada karena otot yang mungkin terlalu tegang, ia langsung menyimpulkan bahwa itu adalah kanker payudara.
10: Neophobia: rasa takut akan semua hal yang baru
Neophobia ini biasanya muncul saat ia mendapatkan hal baru, misalnya tas baru, teman baru, handphone baru atau rumah baru. Dan mereka cenderung berusaha menolak dan lebih mencintai barang lama mereka.
11. Gerontophobia: rasa takut menjadi tua
Pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini sangat protect terhadap kecantikan dan keindahan fisik mereka. Terlebih lagi, mereka berusaha agar terlihat awet muda dan sangat merasa takut jika bertambah tua.
12. Phartophobia: rasa takut buang gas di tempat umum
Mungkin phobia yang satu ini juga sering kita alami, mengingat kita selalu menjaga agar kita tak menjadi bahan tertawaan dan mencemari udara dengan gas alami kita.
13. Odontiatophobia: Rasa takut saat pergi ke dokter gigi
Mereka akan mati-matian berjuang agar tak pergi ke dokter gigi, meskipun mungkin gigi mereka sudah berlubang dan harus ditambal. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka pernah trauma di masa kecil, pernah bertemu dengan dokter gigi yang lebih mirip dengan nenek sihir dan galak. Itulah mengapa saat ini dokter gigi selalu menghiasi ruangan mereka dengan benda-benda berupa boneka agar pasien, baik anak-anak maupun dewasa merasa lebih nyaman.
14. Spargarophobic: takut akan asparagus
Entah apa yang ada di dalam benak mereka, tapi memang benar bahwa penderita spargarophobic akan lari terbirit-birit atau berteriak histeris saat ada menu asparagus di piring mereka. Mungkin mereka menganggapnya sebagai UFO atau sesuatu ya?
Masih ada beberapa jenis phobia lain yang tak mungkin dibahas satu per satu di dalam artikel ini. Namun jika Anda atau orang terkasih Anda mengalami phobia, ajaklah ia berkonsultasi dengan para ahli, phobia bukanlah suatu penyakit yang tak dapat sembuh. Phobia adalah suatu ketakutan yang bisa perlahan dihilangkan dengan terapi tertentu.

PENGERTIAN, PENYEBAB dan TIPS CARA MENGATASI FOBIA

7 comments
Assalamualaikum....

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Namun pada kenyataannya tidak semua orang mampu mengendalikan rasa takut mereka. Dari keadaan seperti itu muncullah istilah yang disebut dengan Fobia.

Fobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Fobia, apa pula penyebabnya dan adakah cara untuk mengatasinya?. Berikut pengertian, penyebab dan cara mengatasinya...

Pengertian Fobia
Fobia adalah rasa ketakutan yang kuat atau berlebihan terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk menjauhi sesuatu yang ditakuti tersebut.

Beda fobia dengan rasa takut biasa adalah rasa takut yang dirasakan oleh seorang penderita fobia adalah hal yang sebenarnya tidak menyeramkan untuk sebagain besar orang. Sehingga bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti.

Ada perbedaan “bahasa” antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.

Penyebab Fobia
Penyebab phobia disebabkan karena pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya akan hal tersebut kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia. Perlu kita ketahui juga bahwa hal ini sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya.

Tips Cara Mengatasi Fobia
Nah, itulah sedikit mengenai pengertian dan hal yang mengakibatkan seseorang mengidap fobia. Untuk bisa mengatasi fobiaatau ketakutan berlebihan ini diperlukan cara untuk mengatasinya dengan cara yang benar dan tepat. Berikut cara yang dapat digunakan untuk mengatasi fobia ini yaitu bisa dengan cara :
1. Rasa optimis 100% bahwa ketakutan fobia ini bisa diatasi.
>>> Jika kamu memiliki fobia terhadap sesuatu dan memiliki keinginan untuk sembuh, kamu harus optimis bahwa kamu bisa sembuh, karena fobia termasuk kelainan yang bisa disembuhkan.

2. Bantuan dan dukungan 100% dari diri sendiri dan keluarga dibutuhkan dalam rangka terapi dan penyembuhan fobia ini bisa berhasil dan juga agar berangsur-angsur kondisi ini menghilang.
>>> Jangan malu, merasa minder atau berusaha untuk menyembunyikan fobia kamu dari orang-orang disekitar kamu, justru bantuan dan dukungan dari teman dan keluarga adalah sesuatu yang kamu butuhkan untuk dapat mengatasi dan melewati proses penyembuhan fobia kamu.
>>> Ini juga penting untuk kamu tahu, seandainya kamu tidak mengidap fobia namun ada teman atau anggota keluarga kamu yang memiliki fobia terhadap sesuatu, please be noted... harap dicatat baik-baik... jangan menjadikan fobia teman, atau anggota keluarga kamu itu sebagai bulan-bulanan kamu, Ok!

3. Menjalani terapi/sugesti alam bawah sadar (hipnosis) untuk mencapai hasil optimal dan permanen.
>>> Dengan metode hipnosis, seseorang yang mengidap fobia akan dibimbing untuk menemukan penyebab fobianya, kemudian dilakukan pembelajaran ulang atas peristiwa penyebab fobia tersebut. Dengan pemahaman yang baru mengenai peristiwa traumatis tersebut, maka fobia akan sembuh seketika dan tidak kambuh dalam waktu yang sangat lama atau bahkan selamanya.

Selain pengertian, penyebab dan beberapa tips cara untuk mengatasi fobia, ada beberapa jenis istilah fobia yang harus kamu ketahui. Apa sajakah itu? Silahkan baca postingan saya yang berjudul ISTILAH-ISTILAH FOBIA YANG HARUS KAMU KETAHUI

Wassalamualaikum... Wr.Wb

Gejala Dan Pengobatan Trypophobia, Penyakit Takut Lubang

 Trypophobia Penyakit Takut Lubang – Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh seseorang terhadap suatu obyek yang menimbulkan dampak nyata. Selama ini mungkin jenis fobia seperti hydrophobia atau ornithophobio sudah akrab di telinga. Namun pernahkah anda mendengar trypophobia? Jenis fobia yang satu ini merupakan ketakutan ketika melihat lubang kecil yang jumlahnya banyak. Kenapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana cara mengobatinya? simak ulasan siputnews berikut ini

Gejala Trypophobia
Seseorang yang mengalami trypophobia akan merasa gelisah dan bahkan sampai mengalami gatal di sekujur tubuh ketika melihat obyek yang terdapat banyak lubang pada permukaanya seperti spons, sumsung tulang, biji bunga teratai dan lainya. Pada umumnya penderita trypophobia akan mengalami dua kemungkinan yakni berani melihat kemudian melupakanya namun ada pula yang merasa pusing dan eneg setelah melihat lubang tersebut.Berikut ini reaksi yang dialami seseorang yang mengalami fobia seperti trypophobia:
  1. Panik dan mengalami rasa takut berlebihan saat berhadapan dengan sumber rasa takutnya.
  2. Mengalami cemas dan akan berdampak pada organ tubuh yang tidak berfungsi secara optimal.
  3. Mengeluarkan keringat, jantung berdegub kencang, panik, ceas dan bahkan sulit bernafas.
  4. Pada penderita anak-anak akan tantrum dan terus menangis.
Penyebab Trypophobia
Sampai saat ini belum diketahui penyebab fobia yang cukup aneh tersebut. Beberapa kalangan meyakini bahwa Trypophobia sudah dialami sejak anak-anak. Kemungkinan besar yang terjadi adalah mengalami traumatis saat memasuki tahap awal kehidupan. Karena belum diketahui asal-usulnya hingga detik ini belum ada semacam tes atau diagnosa untuk memeriksa fobia ini.
Pengobatan Trypophobia
Pada dasarnya tidak semua fobia membutuhkan pengobatan. Hanya saja jika berdampak pada kehidupan sehari-hari maka disarankan untuk melakukan terapi untuk mengatasi ketakutan si penderita. karena Trypophobia belum diketahui secara pasti penyebabnya maka pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan cara konsultasi neurolinguistik, perilaku kognitif, dan konsultasi psikolog. Terapi dengan cara hipnoterapi, terapi perilaku serta konseling sudah terbukti efektif untuk mengobati penderita fobia. Hal ini dikarenakan sebagian besar fobia terjadi karena masalah emosional. Baca juga phobia aneh lainya.


MEMAHAMI ISU ISLAMOFOBIA: ANTARA PERSEPSI DAN REALITI

MEMAHAMI ISU ISLAMOFOBIA: ANTARA PERSEPSI DAN REALITI
Zulkifli Hasan
Abstrak
Beberapa insiden keganasan yang berlaku di dunia seringkali dikaitkan dengan umat Islam biarpun pada hakikatnya ianya dilakukan juga oleh penganut agama yang lain. Peristiwa 11 September 2001 yang telah mengorbankan kira-kira 2996 nyawa diikuti oleh pengeboman di Madrid pada 11 Mac 2004 melibatkan kematian 191 orang dan pengeboman di London pada 7 julai 2005 yang meragut 52 nyawa oleh pengganas yang disyaki Muslim telah memburukkan lagi imej Islam di mata masyarakat dunia. Seiring dengan perkembangan negatif ini, istilah Islamofobia telah menjadi popular dalam memberikan gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap umat Islam dan Islam itu sendiri. Ini juga dibuktikan dengan penerbitan beberapa filem berunsur Islamofobia seperti filem “Innocence of Muslim’ arahan Sam Becille yang secara jelas menghina Islam dan Rasulullah SAW serta menunjukkan salahfahaman terhadap Islam itu sendiri. Fenomena Islamofobia semakin hari semakin popular dan memberikan implikasi pelbagai kepada kehidupan umat Islam sehinggakan Pertubuhan Negara-negara Islam telah menubuhkan “OIC Islamofobia Observatory” bagi memantau perkembangan isu ini dan juga mengambil inisiatif usaha-usaha ke arah membetulkan persepsi negatif terhadap Islam. Walaupun istilah Islamofobia ini hanya digunakan secara meluas oleh media dan ahli akademik di sekitar 1990an, namun pada hakikatnya fenomena Islamofobia telah pun berlaku sejak permulaan pengembangan Islam di Makkah dalam bentuk yang berbeza. Di Malaysia, Islamofobia juga terus berlaku di mana insiden-insiden yang melibatkan sensitiviti agama antara menjadi halangan bagi mewujudkan suasana harmoni dalam masyarakat yang pluralistik. Sehubungan dengan topik Islamofobia yang terus berlaku dan dibincangkan, artikel ini akan mengupas dan cuba memberikan kefahaman terhadap beberapa isu, aspek, konsep, manifestasi, implikasi, bentuk, faktor-faktor Islamofobia termasuk menggariskan beberapa langkah yang boleh diusahakan dalam membetulkan persepsi masyarakat terhadap Islam.
Kata Kunci: Islamofobia, realiti, konsep, perspektif dan Islam
1.0 Pendahuluan
Mahu tidak mahu, sememangnya tidak dapat dinafikan peristiwa keruntuhan menara Pusat Perdagangan Dunia di New York pada 11 September 2001 telah menjadi pencetus utama kepada fenomena Islamofobia. Peristiwa ini telah memberikan kesempatan yang meluas kepada ramai pihak terutamanya musuh Islam untuk terus memberikan gambaran buruk terhadap Islam. Bahkan telah terdapat gerakan secara teratur dan dibiayai sepenuhnya oleh pihak tertentu untuk mempromosi dan menyebarkan propaganda mengenai Islamofobia kepada masyarakat dunia.
Ironinya, walaupun terdapat banyak lagi gerakan yang mempelopori keganasan seperti Liberation Tigers of Tamil Elam di Sri Lanka, gerakan Khalistani di India, Pemberontak Ireland Utara, ‘Basque separatists’ di Sepanyol, Zionis Israel dan Ku Klux Clan di Amerika, kumpulan-kumpulan ini tidak pula dianggap sebagai mewakili agama mereka dan tiada istilah Kristianofobia atau Hindufobia atau Judaismofobia dikaitkan dengan mereka. Ini membuktikan bahawa fenomena Islamofobia yang berlaku di dunia ini bukanlah sangat disebabkan oleh jenayah keganasan umat Islam sahaja tetapi ianya juga berkaitan dengan faktor-faktor lain yang perlu diberikan perhatian secara serius oleh umat Islam.
Seiring dengan perkembangan Islamofobia ini, penulis merasakan bahawa kefahaman dan kesedaran yang secukupnya perlu diberikan kepada masyarakat umum mengenai isu ini. Maklumat dan informasi yang betul berdasarkan fakta dan bukti-bukti sahih mengenai Islamofobia akan dapat memberikan kefahaman yang sebaiknya dan seterusnya sedikit sebanyak akan membetulkan salah tanggapan ramai terhadap Islam. Sehubungan dengan itu, artikel ini akan secara khusus membicarakan tajuk Islamofobia dengan membincangkan isu-isu berkaitan, konsep, manifestasi, implikasi, bentuk, faktor-faktor Islamofobia termasuk menggariskan beberapa strategi yang boleh diusahakan dalam membetulkan persepsi masyarakat terhadap Islam.
2.0 Memahami Konsep Islamofobia
Memahami konsep Islamofobia adalah perkara yang amat penting sebelum kita dapat membicarakan dengan lebih lanjut aspek lain yang berkaitan dengannya. Bahagian dua artikel ini akan membincangkan konsep Islamofobia secara umum dari sudut pentakrifan, bentuk dan manifestasi. Penjelasan terhadap ketiga-tiga aspek ini akan dapat memberikan kefahaman yang sewajarnya mengenai konsep Islamofobia secara umum.
2.1 Definisi
Sekiranya dirujuk dan diperhatikan di dalam media massa dan saluran yang lain, istilah lain yang hampir sama dengan Islamofobia juga digunakan bagi merujuk kepada fenomena kebimbangan atau fobia kepada Islam. Istilah seperti ‘Muslim radicalization’, ‘anti-Muslim hate crime’, ‘anti-Islamic phenomena’, ‘xenophobia’ dan ‘religiously based hate crimes’ juga sering kali digunakan. Namun, Islamofobia masih menjadi istilah yang lebih popular dan ianya kini diterimapakai secara meluas di akhbar, majalah, media elektronik dan lain-lain saluran.
Berdasarkan sorotan literatur, istilah Islamofobia ini telah mula digunakan di Perancis oleh Etienne Dinet dan Slima Ben Ibrahim pada 1925 di dalam bukunya “Acces De Delire Islamophobe”. Istilah Islamofobia ini walaubagaimanapun tidak popular dan ianya juga sama sekali tidak menjadi isu pada waktu itu. Di Amerika, Islamofobia ini sebenarnya telah mula digunakan pada 1991 melalui satu artikel di dalam majalah ‘Insight’, namun masyarakat tidak ambil kisah dan tidak memberikan apa-apa reaksi terhadap fenomena Islamofobia ini. Akhirnya istilah Islamofobia ini semakin popular dan mencapai kemuncak penggunaannya selepas 11 September 2001 diikuti dengan pengeboman di Madrid pada 11 Mac 2004 dan pengeboman di London pada 7 Julai 2005.
Secara umumnya Islamofobia ini merujuk kepada rasa fobia atau kebimbangan terhadap Islam sama ada pada penganutnya, ajarannya, budayanya dan apa sahaja yang berkaitan dengan Islam. Menurut Pelapor Khas PBB, Islamofobia bermakna “suatu permusuhan dan ketakutan tidak berasas terhadap Islam dan akibat ketakutan atau kebencian pada orang Islam atau majoriti daripada mereka”. Pentakrifan yang hampir sama diberikan oleh Laporan ‘Commission on British Muslims and Islamofobia’ yang menyatakan bahawa ianya merujuk kepada “dread or hatred of Islam and, therefore, to fear or dislike all or most Muslims”atau “irrational fear of Islam or anti-Muslim racism and continuation of anti-Asian and anti-Arab racism”. Melalui pentakrifan ini, dapatlah disimpulkan bahawa Islamofobia ini merujuk kepada persepsi negatif terhadap Islam dalam bentuk diskriminasi pelbagai yang dimotivasikan oleh ketakutan dan kebimbangan terhadap Islam atau umat Islam.
Persepsi negatif yang terbina akibat fobia terhadap Islam ini dapat dilihat dalam pelbagai aspek dan ini merangkumi pandangan serong terhadap undang-undang, nilai-nilai dan budaya yang dibawa oleh Islam. Persepsi negatif yang terbentuk ini disahkan dengan Laporan yang dibuat oleh Runnymede di London bertajuk ‘Islamofobia: A Challenge for Us’ All yang secara khusus menyatakan bahawa “Islam is perceived as a monolithic block, static and unresponsive to change; it is viewed as separate and “other”; it does not have values in common with other cultures, is not affected by them and does not influence them. Islam is seen as inferior to the West; it is considered barbaric, irrational, primitive and sexist; Islam is seen as violent, aggressive, threatening, and supportive of terrorism and engaged in a “clash of civilizations.” Rumusan yang dibuat Runnymede ini mengesahkan bahawa Islam telah disalahfahami secara serius oleh ramai pihak terutamanya masyarakat bukan Islam di barat. Sehubungan dengan itu, persepsi yang salah ini perlu diperbetulkan segera bagi memastikan Islam yang menjadi rahmat sekalian alam ini difahami atau tidak disalahtanggapi. Sesungguhnya, tanggungjawab ini mestilah dipikul oleh setiap individu Muslim termasuk institusi-institusi, badan-badan dan pertubuhan Islam.
2.2 Bentuk Islamofobia
Akibat daripada persepsi negatif terhadap Islam, diikuti dengan rasa kebimbangan atau ketakutan yang tidak berasas, Islamofobia ini telah diterjemahkan ke dalam pelbagai bentuk diskriminasi dan ketidakadilan. Dalam hal ini, Islamofobia boleh dibahagikan kepada beberapa bentuk. Penulis mengklasifikasi Islamofobia ini kepada beberapa kategori iaitu ‘institutional Islamophobia’ dan ‘non-Institutional Islamophobia’, ‘Islamophobia of the State’, ‘dominant Islamophobia’ dan ‘non-dominant Islamophobia’ dan ‘unconscious Islamophobia’.
‘Institutional Islamophobia’ merujuk kepada organisasi atau mana-mana pertubuhan yang mendiskriminasi berdasarkan identiti agama. ‘Non-Institutional Islamophobia’ berlaku apabila ianya melibatkan Islamofobia oleh individu. Islamofobia diperingkat institusi seperti organisasi tertentu, syarikat dan badan korporat lebih memberikan implikasi berbanding individu. Islamofobia di peringkat institusi ini kebiasaannya melibatkan diskriminasi sama ada dalam bentuk penafian peluang pekerjaan, kenaikan pangkat, hak-hak beragama sewaktu bekerja dan sebagainya.
‘Islamophobia of the State’ atau Islamofobia yang melibatkan polisi negara adalah sesuatu yang perlu dibendung. Melalui Islamofobia ini, amalan sistematik yang mendiskriminasi berdasarkan identiti agama boleh berlaku terutamanya di jabatan atau kementerian sesebuah kerajaan. Akibatnya Muslim atau institusi dimiliki Muslim yang berhubung atau mempunyai apa-apa perhubungan dengan kerajaan sebegini akan mengalami pelbagai masalah dan memberikan pelbagai implikasi negatif.
“Dominant Islamophobia” merujuk kepada Islamofobia yang berlaku di negara majoriti bukan Islam dan ’non-dominant Islamophobia” apabila ianya berlaku di negara majoriti Muslim. Islamofobia yang berlaku di negara majority Muslim adalah berbeza dengan negara yang penduduk Muslimnya adalah minoriti. “Dominant Islamophobia’ adalah lebih membimbangkan kerana Muslim minoriti ini akan lebih berpotensi untuk didiskriminasi dan dilayan dengan tidak adil.
“Unconscious Islamophobia” pula bermaksud Islamofobia yang berlaku secara tidak disedari. Ini kerap berlaku dikalangan bukan Islam dan ianya boleh juga terjadi kepada Muslim itu sendiri. Kenyataan yang menghina dan mempertikaikan undang-undang Islam dan hak-hak asasi manusia dalam Islam oleh golongan tertentu misalnya boleh dianggap sebagai fenomena Islamofobia yang tidak disedari.
Bentuk-bentuk Islamofobia di atas menunjukkan bahawa fenomena Islamofobia ini memberikan kesan kepada persepsi masyarakat dan ianya boleh berlaku dalam bentuk ekspresi individu dan juga institusi termasuk melalui dasar dan polisi sebuah Negara. Setelah mengenalpasti bentuk Islamofobia ini, maka segala strategi untuk mengatasi perkara ini hendaklah juga berdasarkan klasifikasi atau pembahagian ini. Ini bagi memastikan sebarang usaha ke arah membetulkan persepsi masyarakat dalam isu Islamofobia ini dapat dilakukan secara berkesan.
2.3 Manifestasi Islamofobia
Manifestasi Islamofobia merujuk kepada situasi di mana persepsi negatif atau kebimbangan atau kebencian kepada Islam itu dizahirkan dalam bentuk ekspresi intelektual seperti penulisan karya ilmiah atau perbuatan yang merangkumi keganasan, protes dan gerakan Islamofobia itu sendiri. Penulis akan membincangkan kategori manifestasi Islamofobia ini kepada lima bahagian iaitu:-
2.3.1 Media
Peranan media dalam membentuk pendapat umum sememangnya tidak dapat dinafikan. Media yang pro-barat dan sentiasa mengambil peluang untuk memberikan imej yang buruk kepada Islam sudah pasti akan terus menyebarkan berita-berita yang menggambarkan kenegatifan Islam. Misalnya penerbitan filem ‘Fitna’ oleh ahli politik Belanda bernama Geert Wilders yang kemudiannya disiarkan secara berleluasa menyebabkan masyarakat umum mempunyai pandangan yang amat negatif terhadap Islam khususnya al-Quran. Ini diikuti dengan liputan yang sangat berat sebelah mengenai kes pembunuhan Marwa al-Sherbini di Dresden, Jerman pada 1 Julai 2009 yang bermotifkan benci dan salah faham terhadap Islam. Media juga menghangatkan lagi isu kontroversi seperti pembinaan masjid di ’Ground Zero’, ’Tea Party Movement’ dan gerakan pengharaman Shari’ah yang menanamkan kebencian terhadap muslim di Amerika.
2.3.2 Intelektual
Tren politik dan ideologi semasa kuat dipengaruhi oleh legitimasi intelektual dan saintifik terhadap elemen perkauman, ’xenophobia’ dan sikap tidak bertoleransi. Tren ini jelas kelihatan dalam sejumlah buku yang diterbitkan oleh beberapa penulis dengan tujuan untuk memanfaatkan peluang dalam meningkatkan gejala Islamofobia dan mengubah imej Islam kepada yang lebih negatif. Antara karya yang cuba untuk memberikan gambaran negatif terhadap Islam dan seterusnya menyuburkan Islamofobia ialah ‘Legacy of Jihad’, ‘While Europe Slept: How Radical Islam is Destroying the West from Within’ dan ‘Muslim Mafia: Inside the Secret Underworld That’s Conspiring to Islamize America’. Bukan itu sahaja, ucapan kontroversi Pope Benedict XVI yang menghina Nabi Muhammad dan mempertikaikan al Quran merupakan salah satu manifestasi intelektual dalam konteks Islamofobia.
2.3.3 Politik dan Perundangan
Persepsi kebencian dan kebimbangan terhadap Islam ini juga dizahirkan dalam politik dan perundangan. Umpamanya di Switzerland, akibat dari kempen anti Islam yang dipelopori oleh Daniel Streich, undang-undang telah dipinda bagi mengharamkan pembinaan menara-menara masjid. Walaupun ianya melanggar hak asasi umat Islam di Switzerland, bahkan dikecam oleh pelbagai kerajaan, badan bukan kerajaan, badan hak asasi, termasuk Pesuruhjaya Hak Asasi Manusia Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu dan ’Amnesty International’, pindaan undang-undang ini tetap diteruskan atas faktor kuatnya kemahuan politik dalam isu ini. Ini ditambah lagi dengan gerakan anti Islam yang diketuai oleh ahli politik Belanda bernama Geert Wilders yang memusuhi Islam atas dasar populariti dan politik. Walaubagaimanapun, Daneil Streich akhirnya telah memeluk Islam dan kini merupakan aktivis Muslim yang terkehadapan di Switzerland.
2.3.4 Struktur
Manifestasi struktur merujuk kepada diskriminasi atas sebab Islamofobia dalam pelbagai sektor seperti masalah dalam mendapat keperluan asas, peluang pekerjaan, tempat tinggal, penjagaan kesihatan dan pendidikan. Banyak insiden yang berlaku menunjukkan situasi Islamofobia berstruktur ini semakin meningkat. Sebagai contoh, kes BBC mengenai perlantikan seorang Muslim yang dianggap ‘penghinaan’ bagi orang Kristian. Di Itali, wanita muslim yang bekerja sebagai pencuci dianggap sebagai satu ‘ancaman keselamatan’. Lebih berat lagi, di Jerman, ada doktor yang enggan merawat seorang remaja Muslim yang bernama Jihad. Begitu juga di Kanada apabila pelajar muslimah di Kanada telah dibuang sekolah hanya kerana tidak mahu menanggalkan tudung. Kes-kes ini membuktikan bahawa Islamofobia ini telah memberikan kesan kepada kehidupan umat Islam dalam pelbagai bentuk khsususnya di negara majoriti bukan Islam.
2.3.5 Manifestasi Protes dan Keganasan
Kebencian terhadap Islam juga diterjemahkan dalam bentuk protes dan lebih teruk lagi keganasan atau jenayah. Penerbitan kartun yang menghina Nabi Muhammad oleh Kurt Westergaard di Denmark membuktikan Islamofobia yang dizahirkan melalui kartun. Peristiwa membakar al-Quran sepanjang 9 bulan dari September 2010 hingga April 2011 di Amerika termasuk kempen untuk membakar al-Quran oleh Pastor Terry Jones menunjukkan manifestasi protes kesan daripada Islamofobia. Bahkan keganasan juga berlaku di mana ada Muslim yang di tembak di Amerika setelah menunaikan solat Jumaat, di Nevada, polis menahan Muslim yang menunaikan solat di tempat letak kereta dan peristiwa pembunuhan kejam Marwa El Sharbini di dalam Mahkamah di Dresden, Jerman akibat daripada perasaan benci yang tidak berasas kepada Islam.
3.0 Islamofobia: Antara Persepsi dan Realiti
Persepsi adalah suatu perkara yang dibentuk melalui fakta yang kadangkala sahih dan ada yang tidak tepat. Sekiranya persepsi itu dibentuk melalui fakta yang tidak benar, sudah pastilah persepsi itu akan menimbulkan kesan yang sangat negatif kepada sesuatu perkara. Dalam erti kata lain persepsi tidak semestinya melambangkan realiti dan kerap kali realiti itu tidak diendahkan atau diabaikan oleh kerana persepsi yang terbina melalui fantasi.
3.1 Antara Persepsi dan Realiti
Islamofobia pada hakikatnya terbina melalui pembentukan persepsi berdasarkan kepada fakta yang tidak tepat atau kurang lengkap. Ditambah dengan propaganda dan gerakan memburukkan imej Islam termasuk sikap dan tindakan segelintir Muslim juga telah meningkatkan persepsi negatif terhadap Islam. Sekiranya dirujuk kepada kajian, laporan dan maklumat mengenai keganasan dan jenayah, persepsi umum mengatakan bahawa Muslim sinonim dengan ’terrorism’ adalah tidak tepat. Fakta membuktikan bahawa keganasan dilakukan juga oleh penganut agama lain. Sebagai bukti, artikel ini merujuk kepada data dimiliki Federal Bureau Investigation, United States mengenai serangan pengganas di Amerika sepanjang 1980-2005.
Fakta oleh FBI ini mengesahkan bahawa serangan pengganas di Amerika didominasi oleh golongan ’Latino’ atau pengganas daripada Amerika Selatan seperti Mexico, Colombia dan lain-lain iaitu 42% diikuti oleh ’Extreme Left Wing Groups’ 24% dan lain-lain 16%. Bahkan pengganas yahudi mewakili 7% yang menunjukkan golongan yahudi adalah lebih ramai melakukan keganasan berbanding Muslim. Data ini secara jelas membuktikan bahawa diskriminasi dan fenomena Islamofobia yang berlaku di dunia ini hanyalah berdasarkan persepsi dan bukan realiti. Bahkan Muslim hanya mewakili kelompok kecil pengganas dan tidak signifikan berbanding dengan pengganas yang lain. Berdasarkan fakta ini juga membuktikan bahawa persepsi mengatakan bahawa Islam mempromosi keganasan dan sinonim dengan jenayah awam adalah tidak tepat serta sangat berlawanan dengan fakta dan realiti.
3.2 Persepsi kepada Ekspresi
Walaupun hanya melalui persepsi, kebencian terhadap Islam ini telah diterjemahkan ke dalam pelbagai bentuk dan memberikan implikasi yang tidak baik kepada umat Islam dan imej Islam itu sendiri. Islamofobia mampu memberi implikasi yang amat signifikan kepada kehidupan umat Islam dan keharmonian masyarakat umumnya dan ianya juga memberi kesan kepada pembangunan sosio-ekonomi termasuk kesan mental dan fizikal individu.
3.2.1 Diskriminasi dan Perasaan Prejudis
Menurut kajian oleh ’The Pew Forum on Religion and Public Life’ mengenai Islamofobia di Amerika, fenomena diskriminasi terhadap Muslim adalah tinggi. Didapati bahawa enam daripada sepuluh iaitu (58%) bersetuju mengatakan bahawa diskriminasi terhadap Muslim mempunyai kebarangkalian yang amat tinggi. Ini disahkan oleh kajian yang dijalankan oleh USA Today Gallup Poll dan mendapati bahawa rakyat Amerika mengakui mempunyai prejudis kepada Muslim iaitu kira-kira empat daripada sepuluh (39%).
3.2.2 Kesan Kepada Sosio-ekonomi
Islamofobia juga memberikan kesan kepada pembangunan sosio-ekonomi. Diskriminasi terhadap umat Islam dalam bidang pendidikan, tempat kerja, peluang pekerjaan, peluang perniagaan dan sebagainya juga memberikan impak kepada kehidupan umat Islam terutamanya di negara majoriti bukan Islam. Hak-hak asas kehidupan berpotensi untuk diketepikan dan akibatnya ia mampu mengganggu pembangunan sosio ekonomi sesebuah negara. Sebagai contoh, negara miskin seperti Somalia, Afghanistan dan lain-lain akan kurang mendapat bantuan antarabangsa oleh kerana faktor Islamofobia.
3.2.3 Kesan Mental dan Fizikal
Islamofobia juga mampu memberi kesan kepada mental dan fizikal. USA Today Gallup Poll melaporkan bahawa 22% daripada responden yang ditemubual mengakui bahawa mereka tidak mahu berjiran dengan Muslim dan 18% berasa gementar jika ada wanita Muslim sama-sama berada di dalam kapal terbang dan 31% jika penumpang adalah lelaki muslim. Ini menunjukkan keadaan mental yang terganggu kepada mereka yang mempunyai persepsi negatif dan ketakutan kepada Islam. Kesan penganiayaan individu dan kerosakan fizikal juga berlaku akibat Islamofobia. Menurut ‘OIC Observatory Report’ insiden berkaitan mencemar kesucian masjid meningkat sebanyak 100% dan penodaan terhadap perkuburan Islam sebanyak 75%. Insiden keganasan dan gangguan terhadap Muslimah berpurdah dan burqah juga meningkat sebanyak 500% dan sikap tidak bertoleransi terhadap simbol-simbol suci Islam lebih dari 100%.
4.0 Faktor Islamofobia
Kajian dilakukan oleh Henk Dekker dan Jolanda van der Noll bertajuk ’Islamophobia and Its Origins: A study Among Dutch Youth’ terhadap 580 remaja di Belanda pada 2006 telah mengesahkan bahawa 54% daripada responden mempunyai pandangan negatif tentang Islam dan Muslim. Antara rumusan penting kajian ini ialah kesimpulan yang dibuat mengenai faktor-faktor Islamofobia. Kajian ini mengesahkan bahawa terdapat faktor luaran dan dalaman yang membina persepsi negatif bukan Islam dan seterusnya meningkatkan rasa kebimbangan atau kebencian mereka terhadap Islam atau umat Islam.
4.1 Faktor Luaran
4.1.1 Penghijrahan
Penghijrahan orang Islam ke negara majoriti bukan Islam merupakan antara faktor terjadinya Islamofobia. Faktor kemunduran ekonomi dan masalah kesempitan hidup menyebabkan ramai umat Islam berhijrah ke negara maju. Situasi ini menyebabkan persaingan peluang pekerjaan kepada rakyat negara itu dan juga menggugat taraf ekonomi mereka. Terdapat juga segelintir umat Islam yang berhijrah ini melakukan pelbagai jenayah dan tidak menghormati budaya negara itu. Ini adalah antara faktor menyebabkan masyarakat negara itu memandang serong kepada orang Islam dan melihat imej Islam sebagai sesuatu yang negatif.
4.1.2 Kurang Ilmu Pengetahuan dan Pendedahan
Kejahilan dan kurang pengetahuan orang bukan Islam juga dilihat antara punca Islamofobia. Sistem pendidikan sedia ada tidak mempunyai aspek khusus untuk mendedahkan masyarakat dengan sebarang ajaran Islam. Dengan kurangnya ilmu pengetahuan dan tiadanya pendedahan terhadap ajaran Islam di peringkat rendah dan tinggi, Islam akhirnya dilihat sebagai sesuatu yang menggugat gaya hidup dan ganas termasuk mempromosi ketidakadilan terutamanya apabia ianya melibatkan hak-hak wanita.
4.1.3 Prejudis dan Kesan Serangan Menara Pusat Perdagangan New York
Serangan menara Pusat Perdagangan Dunia pada 11 September 2001 merupakan pencetus dan kemuncak kepada Islamofobia. Mulai dari tarikh ini, Islam telah dijenamakan dengan keganasan dan masyarakat dunia sudah mempunyai persepsi umum bahawa Islam dan keganasan adalah sinonim. Kesan daripada peristiwa ini masyarakat dunia mula berprejudis kepada umat Islam. Ini ditambah lagi dengan siri pengeboman yang berlaku di seluruh dunia seperti di Madrid, di London dan malangnya jenayah ini sering kali dikaitkan dengan Islam. Sebagai contoh, peristiwa pengeboman di Oslo pada 22 Julai 2011 yang mengorbankan lapan nyawa dan beberapa jam selepas itu pembunuhan beramai-ramai 69 remaja di Utoya Island, Norway. Sejurus selepas pengeboman dan pembunuhan ini, akhbar-akhbar utama dunia seperti Washington Post, New York Times dan lain-lain telah mengesyaki bahawa penjenayah terbabit adalah Muslim sedangkan beliau ialah penganut Kristian Konservatif yang bernama Aders Breivik. Peristiwa ini menunjukkan betapa prejudisnya masyarakat barat terhadap Islam sehinggakan sebarang keganasan akan dikaitkan dengan Islam atau umat Islam.
4.1.4 Pengaruh Media dan Gerakan Islamofobia
Sememangnya tidak dapat dinafikan bahawa media mempunyai pengaruh yang sangat kuat membentuk persepsi masyarakat. Media yang dikuasai oleh pihak yang prejudis kepada Islam sudah pasti akan menggunakan saluran ini untuk menanamkan perasaan kebimbangan dan kebencian kepada Islam. Ini ditambah lagi dengan gerakan Islamofobia yang mendapat pembiayaan yang lumayan oleh pihak-pihak tertentu. ’The Center for American Progress’ melaporkan terdapat tujuh yayasan yang telah membayar sebanyak USD42 juta untuk menanamkan ketakutan dan kebimbangan serta kebencian kepada Muslim di Amerika. Di antara badan yang membiayai gerakan Islamofobia ini ialah ‘Donors Capital Fund’, ‘Richard Mellon Scaife Foundations’, ‘Lynde and Harry Bradley Foundation’, ‘Newton D. dan Rochelle F. Becker Foundations’ and ‘Charitable Trust’, ’Russell Berrie Foundation’, ’Anchorage Charitable Fund’, ’William Rosenwald Family Fund’ and ’Fairbrook Foundation’. Dilaporkan juga bahawa Salman Rushdie telah dibayar sejumlah 850 ribu pound sterling untuk menghasilkan buku ‘Satanic Verses’ yang diterbitkan oleh penerbitan Viking.
4.2 Faktor Dalaman
Berbanding faktor luaran, faktor dalaman merujuk kepada Islamofobia yang berpunca daripada sikap, amalan, budaya, perlakuan umat Islam itu sendiri. Kelemahan dan kesilapan serta keganasan yang dilakukan segelintir umat Islam juga telah menyebabkan persepsi masyarakat yang serong terhadap Islam.
4.2.1 Kelemahan Penyebaran Maklumat
Di antara punca berlakunya Islamofobia ialah kelemahan dan kurang penyebaran maklumat mengenai Islam. Media-media kebanyakannya dimiliki oleh bukan Islam dan sering kali Islam ini diberikan liputan yang negatif. Didapati juga media tidak mempunyai maklumat yang tepat mengenai keganasan oleh gerakan agama yang lain bahkan tiada data yang lengkap negara Islam yang menjadi mangsa keganasan akibat daripada Islamofobia. Media yang dimiliki institusi Islam pula pada hakikatnya adalah kurang efisyen dan kurang berjaya menampilkan program-program yang mampu memperbetulkan persepsi negatif masyarakat terhadap Islam.
4.2.2 Isu Siapa Mewakili Islam?
Esposito dan MOgahed di dalam bukunya ’Who Speaks for Islam?: What a Billion Muslims Think’ menimbulkan beberapa persoalan mengenai siapa sebenarnya mewakili Islam. Ada di kalangan masyarakat melihat bahawa Osama bin Laden, Ayman Al Zawahiri, Muammar Gaddafi, Husni Mubarak, Saddam Hussein dan lain-lain mewakili umat Islam dan ini telah memberikan gambaran negatif terhadap Islam. Dalam isu ini, umat Islam perlu memastikan masyarakat dunia mengetahui bahawa mereka-mereka ini sama sekali tidak mewakili Islam bahkan telah menyeleweng dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
4.2.3 Kebangkitan Negara Islam
Kebangkitan kuasa politik Islam termasuk kemajuan teknologi seperti Iran dan Turki juga telah menimbulkan kebimbangan pihak tertentu terhadap pengaruh Islam. Kebangkitan ini juga berlaku pada kekuatan ekonomi negara-negara Islam seperti negara pengeluar minyak yang mula melabur dan membeli aset strategik di negara-negara lain. Fenomena ini menimbulkan keraguan dan kebimbangan ramai terhadap Islam. Umpamanya Iran sering kali dilihat sebagai ancaman kepada kestabilan di Timur Tengah sedangkan pada hakikatnya Israel yang tidak menghormati undang-undang antarabangsa dan hak asasi manusia lah punca sebenar dan utama ketidakstabilan di rantau Timur Tengah.
5.0 Islamofobia di Malaysia
Walaupun Malaysia merupakan negara Islam yang majoriti penduduknya adalah Islam, Islamofobia juga berlaku dikalangan masyarakat. Ini membuktikan Islamofobia ini boleh subur di mana-mana selagi mana ianya tidak diatasi dan dibendung dengan program yang berkesan.
5.1 Manifestasi Islamofobia di Malaysia
Manifestasi Islamofobia di Malaysia berlaku dalam pelbagai bentuk. Umpamanya, parti DAP dalam keadaan bekerjasama dengan parti PAS masih tetap tidak bersetuju dengan perlaksanaan hukum hudud. Ini ditambah dengan kenyataan keras Dato’ Seri Chua Soi Lek yang terang-terangan telah menghina undang-undang Islam. Dilaporkan juga terdapat segelintir pihak termasuk pimpinan agama lain yang menghina Islam seperti anggapan undang-undang Islam terlampau bodoh dan kuno dan sebagainya. Beberapa akhbar harian juga ada yang menerbitkan gambar yang sensitif kepada umat Islam seperti masakan babi dalam ‘Ramadhan Delights’ di akhbar ’the Star’. Didapati juga kes-kes melibatkan penghinaan terhadap Islam lebih-lebih lagi melalui laman sosial seperti ’Facebook’ dan ’Twitter’ yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Manifestasi Islamofobia di Malaysia ini ada juga dizahirkan dalam bentuk yang lain iaitu dengan menafikan hak berpakaian muslim dalam pertandingan renang di sebuah kompleks sukan di Selangor. Kes yang melibatkan kakitangan sebuah hotel terkemuka yang ditamatkan perkhidmatan kerana memakai tudung juga antara insiden yang boleh diklasifikasikan sebagai Islamofobia.
5.2 Faktor Islamofobia di Malaysia
5.2.1 Media
Peranan media di Malaysia sudah pasti menjadi salah satu punca berkembangnya fenomena Islamofobia. Gambaran negatif dan salah terhadap Islam seperti liputan larangan memasuki masjid oleh bukan Islam, bantahan bukan Islam membaca ayat al-Quran di dalam perucapan umum, kes memijak kepala lembu dan lain-lain telah menyuburkan lagi Islamofobia di Malaysia. Media juga kerap memaparkan insiden-insiden keganasan yang dilakukan orang Islam tanpa mengimbangkannya dengan jenayah bukan Islam. Media secara umumnya masih tidak dapat memainkan peranannya untuk membetulkan persepsi Islamofobia ini. Bahkan kerap kali media ini menayangkan program-program termasuk filem dan drama yang menimbulkan kekeliruan terhadap Islam.
5.2.2 Kurang Keberkesanan Institusi Agama
Umum sudah sedia maklum bahawa Malaysia menikmati kelebihan untuk menegakkan syiar Islam memandangkan banyaknya institusi agama yang ada untuk menjalankan dakwah ini. Bukan itu sahaja, institusi agama di negeri-negeri dan kerajaan persekutuan juga mempunyai kuasa dan bajet yang amat besar untuk dakwah Islam. Berdasarkan fakta ini sudah pastinya sepatutnya fenomena Islamofobia tidak akan berkembang dan mendapat tempat di negara ini sekiranya institusi Islam ini telah memainkan peranannya secara efisyen.
Namun demikian, apa yang berlaku ialah sebaliknya. Dalam keadaan ruang lingkup undang-undang dan peruntukan yang tinggi untuk Islam, fenomena Islamofobia ini masih berleluasa dan malahan semakin menyubur di negara ini. Kenyataan menghina undang-undang Islam, mempersoalkan institusi fatwa, memperleceh amalan ibadah umat Islam dan sebagainya membuktikan bahawa terdapat kelemahan yang amat ketara ada pada institusi Islam ini. Oleh itu, institusi Islam ini perlu melakukan transformasi segera demi memastikan peranan dan tanggungjawab terhadap Islam dapat dilaksanakan dengan berhikmah dan berkesan.
5.2.3 Kemahuan Politik
Oleh kerana Malaysia ini majoriti penduduknya beragama Islam, maka perhatian kurang diberikan bagi menangani Islamofobia. Ini ditambah pula dengan kurangnya kemahuan politik dan komitmen di mana ianya menafikan keperluan menangani isu Islamofobia. Sekiranya kemahuan politik itu ada dan mempunyai momentum yang kuat, sudah pasti pelbagai program ke arah membetulkan persepsi negatif terhadap Islam dalam konteks Islamofobia ini akan diadakan di seluruh negara. Sebagai contoh, dialog dan diskusi ilmiah menangani isu Islamofobia termasuk aspek toleransi agama adalah sangat kurang di Malaysia. Sekiranya ada, forum dan dialog ini hanya dipelopori golongan tertentu dan tidak sampai ke akar umbi. Memandangkan Islamofobia ini tidak menjadi isu utama kebanyakan ahli politik dan tiada inisiatif untuk mengatasinya, fenomena Islamofobia ini dijangka akan terus berkembang dan seterusnya mampu memberikan kesan yang agak signifikan kepada umat Islam.
5.2.4 Salah Faham Syariah
Secara umumnya, masyarakat di Malaysia masih tidak mempunyai kefahaman yang baik tentang Islam. Ini bukan sahaja berlaku di kalangan orang bukan Islam bahkan terjadi pada Muslim juga. Aspek yang sering disalahfaham tentang Islam ialah berkenaan dengan undang-undang hudud, pewarisan dan hak-hak wanita. Salah anggapan terhadap beberapa prinsip Shariah seperti faraid atau pewarisan menyebabkan ramai yang bimbang dan cuba mempertikai ajaran Islam. Perkara ini juga boleh membina persepsi negatif orang bukan Islam terhadap kepercayaan dan amalan fiqh yang terima dan diamalkan oleh umat Islam. Di samping itu, isu kedudukan wanita dalam Islam yang dilihat oleh orang bukan Islam sebagai menindas juga menjadi faktor Islamofobia di Malaysia.
5.2.5 Pengaruh Golongan Fundamentalis
Peristiwa jenayah al Maunah di Bukit Pelandok yang dilakukan oleh golongan berlatarbelakangkan agama merupakan salah satu punca terbinanya persepsi negatif terhadap Islam di Malaysia khususnya mengaitkan Islam dengan keganasan. Kemunculan golongan fundamentalist yang militan bahkan mendokong satu matlamat iaitu menghapuskan orang bukan Islam seperti Kumpulan Mujahidin Malaysia telah menyuburkan lagi fenomena Islamofobia. Melalui peristiwa dan perkembangan pengaruh golongan fundamentalis ini, Islam dilihat sebagai sesuatu yang sangat sinonim dengan keganasan dan menjadi punca ketidaktenteraman awam.
6.0 Inisiatif Membasmi Islamofobia
Seiring dengan perkembangan Islamofobia yang semakin meningkat di serata dunia, telah terdapat pelbagai inisiatif yang dilaksanakan dari segenap peringkat ke arah menangani isu ini. Program dan aktiviti yang dirancang dan diimplementasi ini merangkumi inisiatif yang dijalankan oleh masyarakat sivil, institusi, Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu, Pertubuhan Negara Islam dan Malaysia sendiri.
6.1 Masyarakat Sivil
Gerakan menangani Islamofobia ini telah giat dijalankan di seluruh dunia. Pelbagai aktiviti, kempen, forum, dialog dan penerbitan risalah ilmiah telah dilaksanakan secara sistematik dan berterusan. Terdapat beberapa organisasi dan institusi yang aktif menjalankan usaha ini antaranya Forum Against Islamophobia and Racism, the National Association of Muslim Police, Islamic Human Rights Commission di UK, the Council on American-Islamic Relations di Amerika, European Muslim Initiative for Social Cohesion di Denmark dan Perancis, Jewish-Muslim Cooperation Platform di Belgium, Austrian Muslim Initiative di Austria, Collectif Contre l’Islamophobie en France di Perancis, Ethnic Debate Forum and Fair Play di Denmark, , Western Thrace Minority University Graduates Association di Greece, Muslim Community of Bulgaria, Muslim Committee on Human Rights di Kazakhstan dan Federation of Western Thrace Turks in Europe di Jerman. Gerakan menangani dan memantau Islamofobia ini giat menjalankan aktiviti dan advokasi di seluruh dunia.
6.2 Peringkat Institusi
Terdapat juga di beberapa Negara yang memberikan reaksi positif terhadap fenomena Islamofobia. Ada beberapa Negara yang telah mengambil inisiatif dalam bentuk undang-undang dan polisi yang menyabitkan kesalahan berkaitan diskriminasi akibat Islamofobia. Umpamanya Ireland telah meluluskan undang-undang di mana sesiapa yang mengkritik mana-mana agama dikenakan hukuman denda sehingga 25,000 Euro. Senat Negara Republic Czech dan Britain telah mengharamkan kemunculan ahli politik Belanda iaitu Geert Wilders yang menjadi dalang dan pelopor Islamofobia. Mahkamah di Denmark telah mengenakan bayaran kepada seorang lelaki yang menggantung poster anti Islam. Hukuman juga dijatuhkan oleh pihak mahkamah di Belanda kerana menghina umat Islam. Mahkamah di Perancis juga telah mengharamkan risalah-risalah anti Islam dan apa-apa yang bertujuan menghasut masyarakat membenci Islam.
6.3 Pertubuhan Negara Islam
Setelah melihat kepada seriusnya kesan Islamofobia kepada umat Islam dan Negara Islam, Pertubuhan Negara-Negara Islam telah bersetuju untuk menubuhkan badan khas untuk memantau dan menangani isu ini. Semua negara-negara Islam telah bersetuju untuk menubuhkan “OIC Islamofobia Observatory’ secara rasmi pada 2007. Melalui penubuhan OIC Islamophobia Observatory’ sebanyak 4 laporan yang komprehensif telah dikeluarkan iaitu ‘the First Annual Report on Islamophobia by the OIC Observatory May 2007 to May 2008’, ‘the Second Annual Report on Islamophobia by the OIC Observatory June 2008 to April 2009’, ‘the Third Annual Report on Islamophobia by the OIC Observatory May 2009 to April 2010’ dan ‘the Fourth Annual Report on Islamophobia by the OIC Observatory June 2008 to April 2009 May 2010 to April 2011’. Kesemua laporan ini telah menyediakan fakta dan maklumat yang terperinci mengenai kes-kes Islamofobia yang berlaku di seluruh dunia. Laporan ini juga memaparkan segala aktiviti dan program yang telah dilaksanakan bagi menangani Islamofobia.
6.4 Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu
Inisiatif Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu dalam isu diskriminasi atas faktor agama telah pun dimulakan sejak 2001 iaitu semasa ‘Durban World Conference on Racism, Racial Discrimination, Xenophobia, and Related Intolerance’. Atas faktor lobi Pertubuhan Negara-Negara Islam melalui ‘OIC Islamophobia Observatory’, ‘United Nation Human Rights Council’ akhirnya telah membuat resolusi menyokong usaha-usaha menangani isu Islamofobia ini. Sebagai contoh, ‘the Ministerial meeting at the 62nd Session of the UN General Assembly on October 4-5, 2007’ di New York yang membincangkan topik ‘the High-Level Dialogue on Inter-religious and Intercultural Understanding and Cooperation for Peace’ telah mengeluarkan resolusi iaitu ‘the UN Resolution on Combating Defamation of Religions: Human Rights Council Resolution 7/19. Pertubuhan Bangsa-bangsa Bersatu juga telah melantik ‘Special Rapporteur on contemporary forms of racism, racial discrimination, xenophobia and related intolerance’ yang bertanggungjawab secara khusus menangani isu diskriminasi etnik termasuk Islamofobia.
6.5 Malaysia
Seiring dengan inisiatif di peringkat antarabangsa, Malaysia juga mengorak langkah untuk terlibat sama dalam usaha memerangi Islamofobia. Malaysia telah menyokong Deklarasi dari Mesyuarat Penyelarasan Tahunan Kementerian Hal Ehwal Luar Negeri Bagi Negara Anggota OIC Yang Menentang Islamofobia di Ibu Pejabat PBB, New York pada 24 September 2010. Dalam masa yang sama, Malaysia juga telah melancarkan “Global Movement of the Moderates”. Di peringkat masyarakat sivil pula, badan bukan kerajaan telah awal-awal lagi menubuhkan ‘Allied Coordinating Committee of Islamic NGO’s’ (ACCIN) iaitu gabungan badan bukan kerajaan Islam untuk bersama-sama menjadi pemantau Islamofobia di Malaysia. Pada waktu ini, Malaysia sedang dalam perancangan di bawah inisiatif Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan dan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia untuk menubuhkan badan atau gerakan menangani dan memantau isu Islamofobia. Gerakan ini akan dinamakan sebagai “Malaysia Islamofobia Observatory” untuk diselaraskan dengan “OIC Islamofobia Observatory” dan seterusnya “United Nation Islamofobia Observatory”.
7.0 Strategi Bersepadu Mengatasi Islamofobia
Walaupun telah wujud inisiatif untuk mengatasi Islamofobia di peringkat tempatan dan antarabangsa, bahagian ini mengesyorkan beberapa cadangan bagi melengkapkan usaha-usaha sedia ada. Institusi Islam, individu dan pihak yang bertanggungjawab dalam dakwah Islam perlu menggembleng tenaga secara intensif bagi menggerakkan pelbagai aktiviti dan program tangani Islamofobia. Pendekatan yang perlu dilaksanakan juga perlulah bermodelkan ‘konsep wasatiyah’ atau kesederhanaan dan berbentuk pendidikan dan dakwah. Konsep Wasatiyah dan Pendekatan Dakwah dan Pendidikan ini akan dapat mewujudkan persepsi dan kefahaman masyarakat muumuu dan dunia terhadap Islam. Pendekatan radikal, agresif dan berbentuk kekerasan bukan sahaja menimbulkan fitnah dan salah faham terhadap Islam, malahan hanya menjadi pencetus kepada persepsi buruk dan benci terhadap Islam dan orang Islam itu sendiri.
7.1 Media
Antara perkara utama yang perlu diberikan perhatian ialah fungsi media dalam membentuk persepsi dan pemikiran masyarakat. Media harus lebih bertanggungjawab dalam memastikan program yang disiarkan termasuk berita yang dipaparkan tidak menggambarkan perkara yang salah tentang Islam. Media sepatutnya menerbitkan program dan rancangan termasuk dokumentari mengenai realiti Islamofobia berdasarkan fakta yang sahih.
7.2 Membina Kefahaman
Merangka strategi dan program pendidikan yang komprehensif adalah amat perlu dalam proses membina kefahaman tentang Islam kepada bukan Islam dan Muslim. Dalam aspek ini, kesedaran mengenai Islamofobia perlu diserapkan dalam silibus di sekolah. Islam perlu disebar dan diajar di sekolah dengan kaedah yang lebih segar dan seterusnya menonjolkan ajaran Islam itu sendiri yang adil dan sesuai di semua zaman. Dalam masa yang sama, program secara berterusan memberi kesedaran dan kefahaman mengenai Islamofobia perlu juga dijalankan di peringkat masjid, daerah, negeri dan kebangsaan. Umpamanya di dalam kes di Johor yang melibatkan sekumpulan pengikut Budha yang menjalankan upacara keagamaan di surah sebuah hotel, badan bukan kerajaan ABIM telah mengambil langkah pro-aktif membuat pertemuan dengan pemimpin tertinggi agama Budha Malaysia dan mendapatkan penjelasan terhadap insiden tersebut yang akhirnya dapat diselesaikan dengan suasana harmoni.
7.3 Latihan, Forum dan Dialog
Latihan perlu diberikan kepada mereka yang terlibat dalam menangani isu Islamofobia ini. Melalui latihan yang sesuai mereka ini mampu berperanan sebagai agen untuk menyebarkan risalah Islam. Di samping itu, penganjuran forum, dialog, bengkel toleransi agama dan hubungan antara agama juga perlu dipergiatkan. Kempen kesedaran dan program kepada kakitangan kerajaan dan swasta serta masyarakat juga perlu dilaksanakan secara berterusan. Sebagai contoh, ABIM bergiat aktif dalam program berbentuk kerjasama dengan badan bukan Kerajaan yang mewakili agama Kristian, Budha, Hindu dan lain-lain melalu kegiatan budaya dan aktiviti kemasyarakatan.
7.4 Penyelidikan
Umat Islam sudah sekian lama mengalami masalah kemandulan intelektual. Terlalu sedikit penyelidikan bermutu yang telah dikeluarkan oleh negara Islam di dunia. Sehubungan dengan itu, umat Islam melalui institusi sedia ada perlu meningkatkan penyelidikan yang berkualiti mengenai Islamofobia. Penyelidikan ini kemudiannya perlu diterbitkan dan disebarkan ke seluruh pelusuk dunia. Kajian ini merangkumi laporan Islamofobia, insiden Islamofobia, statistik Islamofobia dan sebagainya. Institusi Islam ini juga dinasihatkan untuk merekodkan, memantau dan membina sistem maklumat mengenai insiden Islamofobia dan ianya boleh dibaca oleh semua pihak.
7.5 Meningkatkan Kerjasama Dengan Pihak Berkuasa, Badan Bukan Kerajaan dan Pertubuhan Antarabangsa
Polis dan pihak berkuasa agama perlu berkerjasama menanamkan kesedaran masyarakat mengenai Islamofobia. Ini memandangkan institusi ini menyimpan rekod, statistik insiden Islamofobia dan maklumat yang lain. Di peringkat yang lain badan bukan kerajaan juga perlu bekerjasama dengan agensi kerajaan dan institusi agama. Usaha ini tidak akan lengkap sekiranya tiadanya jaringan kerjasama mantap dengan pertubuhan diperingkat serantau dan antarabangsa. Membina jaringan dan kerjasama dengan institusi luar negara adalah perkara yang sangat perlu dilaksanakam terutamanya untuk memastikan keterlibatan dengan gerakan membasmi Islamofobia diperingkat antarabangsa.
8.0 Kesimpulan
Islamofobia bukanlah fenomena baru di alaf ini. Islamofobia telah lama berlaku sejak zaman awal perkembangan Islam di mana pada waktu itu Islam dipandang sebagai sesuatu ajaran yang asing bagi penduduk Mekah. Fakta ini disokong oleh sepotong hadis Rasullulah Sallallahualaihiwasallam diriwayatkan Abu Hurairah yang bermaksud:
“Islam bermula sebagai (sesuatu yang) asing dan akan kembali menjadi (sesuatu yang) asing seperti awalnya. Maka berbahagialah orang-orang yang asing itu”. (Sahih Muslim, Hadis 145, Bab Iman)
Hadis ini secara jelas membuktikan bahawa Islam juga akan digambarkan dengan pelbagai perkara yang negatif sepertimana ianya terjadi ketika awal dakwah Rasulullah. Persepsi melihat Islam sebagai ajaran yang asing dan tidak sesuai dengan budaya, hak asasi manusia dan nilai-nilai murni adalah perkara yang telah dijangkakan oleh Rasulullah. Hadis ini memberikan tanggungjawab kepada umat Islam untuk berusaha memperbetulkan persepsi ini dan seterusnya meletakkan Islam itu di tempat yang sepatutnya serta difahami oleh masyarakat.
Berdasarkan kepada manifestasi dan implikasi Islamofobia kepada kehidupan, mental, fizikal dan sosio ekonomi umat Islam, usaha-usaha ke arah menangani isu ini perlu digembleng secara berhikmah dan berterusan. Inisiatif bersepadu melalui kerjasama di setiap peringkat menerusi jaringan kerja yang mantap akan dapat memastikan usaha mengatasi Islamofobia dapat dicapai. Segala gerakan, usaha, inisiatif dan program ini merupakan salah satu cabang jihad demi menegakkan Islam di muka bumi ini. Bagi memastikan setiap usaha dakwah ini mencapai matlamatnya, istiqamah, iltizam dan itqan merupakan konsep yang sewajarnya dijadikan teras utama.
Bibliografi
Allen, C. (2007). Islamophobia. London: Ashgate.
Allen, C. (2001). Islamophobia in the Media Since September 11th. Working Paper for a Conference on Exploring Islamophobia, Deepening Our Understanding of Islam and Muslims. 29th May 2009, University of Westminster, London.
Allen, C. (2001). An Overview of Key Islamophobia Research. London: National Association of Muslim Police.
Bunzl, Matti (2007) Anti-semitism and Islamophobia: Hatreds Old and New in Europe. Chicago: Prickly Paradigm Press.
Doudou Denien. (2006). International Service for Human Right’s summaries of documents for the UN Commission on Human Rights in the 62nd Session and Human Rights Council 2nd Session on Contemporary Forms of Racism, Racial Ddiscrimination, Xenophobiaand Related Intolerance. Geneva: UNHCR.
Edvaarson, L. (2008). Islamophobia, Features of Islamophobia and Strategies Against It. Malmo: Malmo University.
Esposito, L, John. (1999) The Islamic Threat – Myth or Reality? New York: Oxford University Press.
Esposito, L. John. and Mogahed, Dalia. (2001). Who Speaks for Islam? What a Billion Muslims Think. New York: Gallup Press.
Esposito, L. John and Ibrahim Kalin. (2010). Islamophobia:The Challenge of Pluralism in the 21st Century. Oxford: Oxford University Press.
Faliq, A. (Ed.). (2010). Islamophobia and Anti-Muslim Hatred: Causes and Remedies. The Arches, 4 (7).
Henk Dekker and Jolanda van der Noll. (2009). Islamophobia and Its Origins A Study Among Dutch Youth. Leiden: Leiden University.
Ingrid Ramberg. (2004). Islamophobia and Its Consequences on Young People, Seminar Report. Hungary: Council of Europe.
Instead. (2004). Commission on British Muslims and Islamophobia. London: Instead.
Lambert, R. and Jonathan, Githens-mazer. (2010). Islamophobia and Anti-Muslim Hate Crime: UK Case Studies. Exeter: Exeter University Press.
Liz Fikete. (2008). Integration, Islamophobia and Civil Rights in Europe. London: Institute of Race Relation.
The Pew Forum on Religion and Public Life (2009). Views of Religious Similarities and Differences: Muslims Widely Seen as Facing Discrimination.
The First Annual Report on Islamophobia by the OIC Observatory May 2007 to May 2008.
The Second Annual Report on Islamophfobia by the OIC Observatory June 2008 to April 2009.
The Third Annual Report on Islamophobia by the OIC Observatory May 2009 to April 2010.
The Fourth Annual Report on Islamophobia by the OIC Observatory May 2010 to April 2011.
The Runnymede Trust. (2011) Islamophobia:A Challenge For All of Us. London: Runnymede.
Zaki, Yacub. (2011). The Politics of Islamophobia. Talas, Turki: ERUSAM.

STRESS DAN CARA MENGATASINYA MENURUT PANDANGAN ISLAM

1. DEFINASI
Satu keadaan gangguan emosi, pemikiran dan fizikal seseorang.
Seringkali dalam kehidupan kita, pekerjaan dan pembelajaran adalah  dua faktor utama membawa gejala kerunsingan sehingga keadaan ketegangan atau stress. Manusia seringkali mengadu bahawa ia mengalami stress, 'tension' atau tegang. Peningkatan gejala stress di kalangan pelajar seringkali dikaitkan dengan faktor persekitaran semasa khususnya menjelang musim peperiksaan. Senario ini serupa apabila kita menyatakan bahawa kita tiada 'mood', atau kita tiada minat untuk belajar. Bagi golongan dewasa, stress seringkali melanda kehidupan berikutan masalah kewangan dalam rumahtangga.

1.1 Stress Menurut Pandangan Pandangan Islam
Punca   stress itu bukan dari tekanan mental semata-mata bahkan punca tekanan itu sebenarnya  berpunca dari kecelaruan dan kelemahan hati , ruh, nafsu  dan akal.
• Kelemahan hati yang menyebabkan rapuhnya hubungan individu itu dengan Allah SWT menyebabkan kehidupannya menjadi sempit, seolah-olah tiada jalan keluar dari setiap inci masalah. Hati yang baik mempunyai unsur yang sangat halus ( latifah ) ketuhanan ( rabbaniah ) dan kerohanian ( ruhaniah)
2. STRESS ITU UJIAN ALLAH S.W.T

doaedit
            Berdoa boleh mententeramkan jiwa
Surah Al-Baqarah(2):155Firman Allah yang bermaksud: 
“Allah menguji seseorang itu dengan perasaan takut, kelaparan, kekurangan harta, nyawa dan hasil-mahsul yang tidak menjadi dan berilah khabar gembira kepada orang-orang yang bersabar”.
Hadis…….
“ Kesedihan atau malapetaka yang menimpa seseorang muslim merupakan kafarah kepada dosa yang dilakukan” ( Riadus Solihin )

2.1  PERUBAHAN FIZIKAL
* Sakit
* Terlalu kurus / gemuk
* Hilang keceriaan diri
* Lesu / letih
* Terlalu / tidak langsung berhias
* Agresif
* Suka mengelamun
* Sering lupa
* Mengasingkan diri

2.2 PERUBAHAN SIKAP
? Mudah marah
? Mudah bosan
? Tidak mampu menguruskan diri / kerja
? Suka Mengalihkan kemarahan
? Sentiasa berpandangan negatif
? Hilang pertimbangan / separa sedar

2.3  PERUBAHAN EMOSI
? Terlalu cemburu
? Penyedih dan sensitif
? Terlalu gembira / riang
? Ego dan mementingkan diri
? Kemurungan
? Kerisauan / kebimbangan
3. KESAN TEKANAN
3.1  POSITIF
? Sumber motivasi diri
? Perubahan positif
? Kecemerlangan diri
? Kuat berusaha
? Persaingan diri
? Optimis
? Keyakinan diri

3.2  NEGATIF
? Prestasi menurun
? Resah gelisah
? Hilang kesabaran diri
? Rasa bersalah
? Rendah diri
? Pesimis dan sensitif
? Hilang pertimbangan diri
4. TEKNIK MENGURUS TEKANAN
? Muhasabah diri / koreksi diri
? Mengenali punca-punca tekanan:
 -  Kurang Kemahiran
 -  Kurang Ilmu
 -  Kurang Komunikasi
 -  Hubungan dengan orang atasan dan bawahan
 -  Pengurusan Masa tidak cekap
 -  Masalah keluarga/kewangan dll
? Ambil tindakan tertentu:
 -  Menghadiri kursus
 -  Dapatkan bantuan pakar
? -  Meningkatkan ilmu/kemahiran komunikasi dll

5.  FAKTOR –FAKTOR STRESS

5.1  FAKTOR DALAMAN

? Keinginan melakukan yang terbaik
? Terlalu ideal
? Tiada keyakinan diri
? Putus asa / rendah diri
? Kurang pengetahuan agama
? Terlalu menjaga kepentingan orang lain
? Desakan untuk mendapat pujian / penghargaan
? Kaki kerja (workholic)
? Gagal menguruskan masa
5.2  FAKTOR LUARAN

? Ketua / majikan ( arahan tidak jelas & tidak sekata)
? Konflik Pasangan hidup  (suami / isteri)
? Konflik keluarga (anak bermasalah, penceraian ibubapa, dll)
? Pengaruh dan masalah dengan Rakan / sahabat / jiran
? Perubahan kerja yang terlalu kerap
? Penempatan yang terlalu lama di suatu tempat kerja
? Persekitaran dan kurang kemudahan/prasarana
? Tidak mendapat penghargaan
      5.3 FAKTOR ISU SEMASA
? Kegawatan ekonomi dunia 
? Malapetaka / musibah
? Jatuh sakit
? Perubahan politik
? Kehilangan orang yang disayangi / tempat bergantung
? Perubahan status / kedudukan
? Gagal dalam memenuhi kehendak jabatan
? Perpisahan dan perceraian
6. TINDAKAN PEMULIHAN TEKANAN
? Ubah rutin hidup
? Latih diri dengan situasi baru
? Bertenang, sabar, kawal, abaikan
? Latih berfikir secara positif dan berusaha membuat perubahan positif
? Redha dan menerima situasi
? Dapatkan sokongan emosi daripada orang yang mempunyai hubungan rapat (kawan,ibubapa, suami isteri)
? Rehat, bercuti atau pindah
? Bersenam
? Sedar tahap keupayaan diri
? Seimbangkan aktiviti kehidupan
? Membuat perancangan yang teratur
? Pertingkatkan kemahiran / pengetahuan dalam pelbagai bidang
? Pertingkatkan ibadah / taqarrub kepada Allah
? Elakkan perkara yang dilarang agama / mendatangkan kemudaratan kepada diri
? Dapatkan nasihat pakar
7.  PENAWAR ROHANI
? SOLAT
  a. Hajat
  b. Taubat

 Firman Allah yang bermaksud: “ Mintalah pertolongan dengan Allah dengan sabar dan mengerjakan sembahyang”. ( Al-Baqarah (2):153)
? DOA
 -  Doa mengelakkan lapan perkara:
  1.  Rasa sedih
  2.  Dukacita
  3.  Malas
  4.  Lemah
  5.  Penakut
  6.  Bakhil
  7.  Bebanan hutang
  8.  Gangguan Manusia
? ZIKIR
 -  Sebutlah nama Allah, Insyaallah hati kamu akan tenang.
? BACA AL-QURAN
 -  Al-Quran adalah penawar bagi segala penyakit
8. Apakah kesan buruk gejala stress?
Kesepian dan menyendiri merupakan simptom susulan akibat stress. Jika tidak diatasi, kesan buruk yang lebih serius boleh berlaku seperti tekanan perasaan dan bunuh diri. Jadi, atasi stress segera dengan bertenang & berfikiran positif untuk kehidupan yang lebih sihat.

9.  KESIMPULAN
Setiap manusia tidak terlepas dari ujian hidup.  Yakinlah setiap masalah ada jalan penyelesaian dengan syarat tabah dan redha menghadapi segala ujianNya.

Suntingan dan sumber dari JAKIM


CARA ISLAM DEKATKAN DIRI DENGAN ALLAH....KUAT IBADAH DAN BERBANYAKAN DOA2...

Tiada ulasan: