Khamis, 27 Februari 2014

BILA TAK MEMAHAMI SYARI'AT....KEMUDIAN MEMANG SAJA2 LANGGAR SYARI'AT

Solat Istisqa': Mengapa Fikir Kita Seperti Orang Jahil..
Posted on Thursday, February 27 @ 01:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo



"Saya rasa terpanggil Untuk mengulas Isu yang ramai mungkin kurang sedar. Kini ramai kalangan kita mungkin terasa perlunya solat mohon hujan. Namun sedarkah kita bahawa hujan turun atas keizinan Allah yang maha kuasa.

Sekiranya berlaku penangguhan turunya hujan mesti mempunyai asbab untuk kita berfikir. Jom kita merenung Hadis Nabi SAW

Dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Rasulullah SAW menghadapkan wajah ke kami dan bersabda: "Wahai golongan Muhajirin, 5 perkara kamu akan diuji dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya;

(1) Tidaklah kefasadan(maksiat) menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap orang terdahulu

(2) Tidaklah mereka Tipu dlm timbangan (muamalah/rasuah/kronisma) kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan pemerintah yang zhalim(pentingkan diri sendiri).

(3) Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena haiwan-haiwan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan.

(4) Tidaklah mereka mengkhinati Amanah Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya. Dan

(5) tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka."

(HR Ibnu Majah 4009)

Kesimpulannya: Rakyat Malaysia terlalu banyak melakukkan perkara yang mengundang musibah bencana seperti kemarau. Bayangkan sekiranya seorang pekerja yang bermasaalah disiplin digantung gajinya. Adakah majikan akan melayani permohonan gaji pekerja berkenaan sekiranya beliau tidak commit untuk kembali menepati arahan majikannya. Pada Hematku, Mengapa perlu kita membuat kerja yang kita sendiri boleh membuat justifikasi... Sekiranya Rasullullah SAW ada adakah ini yang dibuat???

Begitu juga kita sebagai orang yang berilmu perlu mengajak masyarakat kembali insaf akan keterlanjuran dan mengajak rakyat dan pemimpin melakukan solat taubat disamping menutup pusat-pusat maksiat. Rasanya tidak sukar untuk MB & PM untuk menyekat umat Islam terlibat dengan pusat maksiat sekurangnya dalam tempoh dilanda musibah. sekiranya ini dilakukan barulah program solat istisqa'memberi makna. sekiranya tidak kita seolah memohon Allah diteruskan memberi habuan akhirnya paling ditakuti semakin lama semakin besar musibah yang melanda negara.

Para ahli ilmuwan Agama sepatutnya menjadi daie turun di lorong-lorong dan segenap desa memperkatakan perkara yang boleh membangkitkan keinsafan kepada ummah bukannya menjadi tukang penghukum di bilik-bilik berhawa dingin.

Disini juga Saya mengucapkan Syabas Kepada Ustaz Syeikh Abdul Qadir Dan Dewan Pemuda PAS yang mengetengahkan Street Dakhwah. Mudahan program seumpama ini diperbanyakkan hinga ke kejiranan bandar dan desa.

Mudahan Bencara kemarau Yang sedang melanda menjadi titik untuk Rakyat Malaysia Berubah."


................................
Dihantar untuk paparan TKO (Tranungkite)
Oleh:
bukitkeplu
Posted on Thursday, February 27 @ 01:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo

Tatacara Shalat Istisqa untuk Minta Hujan


Istisqa secara bahasa adalah meminta turun hujan. Secara istilah yaitu meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar menurunkan hujan dengan cara tertentu ketika dibutuhkan hamba-Nya.
Hukum shalat Istisqa adalah sunnah muakkadah bagi yang terkena musibah kelangkaan air untuk minum dan kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi kaum Muslimin lainnya yang masih mendapatkan air, sebagai bentuk ukhuwah dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Dalil Shalat Istisqa
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا(10)يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا(11)وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا(12)

Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, –sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun–,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10-12)
Hadits Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam:

َعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( خَرَجَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مُتَوَاضِعًا, مُتَبَذِّلًا, مُتَخَشِّعًا, مُتَرَسِّلًا, مُتَضَرِّعًا, فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ, كَمَا يُصَلِّي فِي اَلْعِيدِ, لَمْ يَخْطُبْ خُطْبَتَكُمْ هَذِهِ )  رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَأَبُو عَوَانَةَ, وَابْنُ حِبَّانَ

Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam keluar dengan rendah diri, berpakaian sederhana, khusyu’, tenang, berdoa kepada Allah, lalu beliau shalat dua rakaat seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti pada shalat hari raya, beliau tidak berkhutbah seperti khutbahmu ini. Riwayat Imam Lima dan dinilai shahih oleh Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban.

عن أَنَسِ بْنَ مَالِكٍ يَذْكُرُ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا قَالَ أَنَسُ وَلاَ وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلاَ قَزَعَةً وَلاَ شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلاَ دَارٍ قَالَ فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ قَالَ وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ  ( البخاري )

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh menyebutkan bahwa ada seorang lelaki pada hari Jum’at masuk dari pintu menuju mimbar. Sedang Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkhutbah. Dia menemui rasul Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam sambil berdiri dan berkata: wahai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah musnah binatang ternak dan sumber mata air sudah tidak mengalir. Mohonlah pada Allah agar menurunkan air untuk kami. Berkata Anas: Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam Mengangkat kedua tangan ke langit dan berdoa: Ya Allah turunkan bagi kami hujan 3x. Berkata Anas Radhiyallahu ‘Anh Demi Allah pada saat kami tidak melihat di langit mendung, gumpalan awan atau apapun. Dan sebelumnya di antara rumah kami dan gunung tidak ada penghalang untuk melihatnya”. Berkata Anas Radhiyallahu ‘Anh, “Maka muncullah di belakangnya mendung seperti lingkaran. Dan ketika sampai di tengah, menyebar dan turunlah hujan.” Anas Radhiyallahu ‘Anh berkata: “Maka kami tidak melihat matahari selama enam hari”. Kemudian muncul lagi lelaki tersebut dari arah pintu yang sama pada Jum’at sesudahnya dan Rasul Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam sedang khutbah. Dia menghadap Rasul Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sambil berdiri dan berkata: “Wahai Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam harta-harta hancur dan sungai-sungai penuh, berdoalah kepada Allah agar menghentikannya. Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengangkat tangan dan  berdoa Ya Allah berilah hujan sekeliling kami bukan  adzab bagi kami, jatuh pada tanah, gunung-gunung, pegunungan, bukit-bukit, danau- danau dan tempat tumbuh pepohonan” (HR. Bukhari)
Macam-Macam Istisqa
Istisqa memiliki tiga macam, yaitu:
  1. Istisqa yang paling ringan, yaitu doa tanpa shalat dan tidak juga setelah shalat di masjid atau selain masjid, sendiri atau jamaah. Dan sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang shalih.
  2. Istisqa pertengahan, yaitu doa setelah shalat Jum’at atau shalat lainnya, ketika khutbah Jum’at atau khutbah yang lain.
  3. Istisqa yang paling utama adalah Istisqa dengan di dahului shalat dua rakaat dan dua khutbah. Dilakukan oleh Muslim, baik musafir atau muqim, penduduk kampung atau kota.
Waktu Istisqa
Jika hanya doa, maka dapat dilakukan kapan saja, dan lebih baik jika dilakukan saat khutbah Jum’at. Jika doa dan shalat maka dapat dilakukan kapan saja, tetapi jangan dilakukan pada waktu yang dimakruhkan shalat. Waktu yang utama adalah pada waktu Dhuha sampai Zhuhur sebagaimana shalat Id.
Tempat Shalat Istisqa
Shalat Istisqa  dapat dilakukan di masjid atau di luar masjid
Adab Sebelum Shalat Istisqa
  1. Memperbanyak  istighfar dan taubat di hari-hari sebelumnya
  2. Menghindari perbuatan zhalim dan mengembalikan hak-hak orang yang terzhalimi
  3. Didahului dengan berpuasa tiga hari
  4. Hari pelaksanaan dianjurkan puasa.
  5. Memperbanyak sedekah.
  6. Sebelum pelaksanaan, disunnahkan melakukan thaharah seperti, mandi, bersiwak, menjauhkan perhiasan dan wangi-wangian, memakai baju yang sederhana.
  7. Berangkat ke tempat dalam keadaan tawadhu, khusyu’, berharap pada Allah.
Tata Cara Pelaksanaan Shalat Istisqa
  1. Shalat dua rakaat, sebagaimana shalat ‘Id, rakaat pertama takbir tujuh kali dan kedua lima kali. Ibnu Abbas berkata:” lakukan pada Istisqa seperti pada waktu ‘Id”.
  2. Rakaat pertama disunnahkan membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua surat Al-Ghasiyah
  3. Setelah shalat, diteruskan dengan khutbah dua kali.
  4. Berdoa menghadap kiblat dan mengangkat dua tangan.
  5. Dianjurkan doa Istisqa dibacakan oleh Ahli Bait dan orang shalih
  6. Bertawasul dengan amal shalih
  7. Khusus untuk kaum lelaki disunnahkan memindahkan dan membalikkan selendang atau sorbannya.
  8. Dianjurkan imam keluar bersama masyarakat.
  9. Dianjurkan membawa binatang ternak.
Doa Istisqa :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ, اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ, لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ, اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ, أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ, وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ

اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا, اللَّهُمَّ اسْقِنا غَيْثاً مُغِيثاً هَنِيئاً مَرِيئاً غَدَقاً مُجَلِّلاً  سَحّاً عامّاً طَبَقاً دَائِماً؛ اللَّهُمَّ على الظِّرَابِ وَمَنابِتِ الشَّجَرِ، وَبُطُونِ الأوْدِيَةِ؛ اللَّهُمَّ إنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفّاراً، فأرْسلِ السَّماءَ عَلَيْنا مِدْرَاراً؛ اللَّهُمَّ اسْقِنا الغَيْثَ وَلا تَجْعَلْنا مِنَ القَانِطِينَ. اللهم إنَّ بِالعِبادِ والبِلادِ والبهائم  والخلق من اللأواء والجهد والضنك ما لا نشكوه إلا إليك.  اللَّهُمَّ أنْبِتْ لَنا الزَّرْعَ، وَأدِرَّ لَنا الضَّرْعَ، وَاسْقِنا مِنْ بَرَكاتِ السَّماءِ، وأنْبِتْ لَنا مِنْ بَرَكاتِ الأرْضِ؛ اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الجَهْدَ وَالجُوعَ والعُرْيَ، واكْشِفْ عَنَّا مِنَ البَلاءِ ما لا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

اللهم اسقنا الغيثَ وانصرنا على الأعداء. اللهم أنت أمرتنا بدعائك ووعدتنا إجابتك، وقد دعوناك كما أمرتنا فأجبنا كما وعدتنا، اللهم امنن علينا بمغفرة ما قارفنا،  وإجابتك في سقيانا، وسعة رزقنا.

Segala puji bagi Allah Rabbul ‘alamin yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang merajai hari pembalasan, tidak ada Tuhan selain Allah yang melakukan apa yang Ia kehendaki, ya Allah Engkaulah Allah tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Mahakaya dan kami orang-orang fakir, turunkanlah pada kami hujan, dan jadikan apa yang Engkau turunkan sebagai kekuatan dan bekal hingga suatu batas yang lama.
Ya Allah, turunkan bagi kami hujan 3x, Ya Allah, turunkan bagi kami hujan   yang menyuburkan, menyejahterakan, bermanfaat, mengalir dari atas ke bawah merata, dan terus-menerus kebaikannya bagi negeri dan penghuninya. Ya Allah pada pegunungan, Shalallahu ‘Alaihi wa Sallamah ladang dan danau-danau. Ya Allah kami beristighfar kepada-Mu, sesungguhnya Engkau penerima ampun, turunkan kepada hujan dari langit yang terus menerus memberikan kebaikan. Ya Allah turunkanlah hujan dan jangan jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa. Ya Allah negeri dan penduduknya mengalami kesulitan, kesengsaraan, kesempitan dan kami tidak mengadu kecuali kepada-Mu. Ya Allah tumbuhkanlah bagi kami tanaman, suburkanlah susu-sus ternak kami, turunkanlah hujan dari keberkahan langit dan tumbuhkanlah tanaman dari keberkahan bumi. Ya Allah angkatlah dari kami kesusahan, kelaparan, dan terbukanya aurat, singkapkan dari kami musibah dan tidak ada yang dapat menyingkapkannya kecuali Engkau
Ya Allah turunkanlah hujan dan tolonglah kami atas musuh. Ya Allah Engkau telah memerintahkan kami untuk berdoa, dan berjanji untuk mengabulkan. Dan kami telah berdoa sebagaimana engkau perintahkan, maka kabulkanlah sebagaimana Engkau telah janjikan. Ya Allah berikanlah anugerah ampunan-Mu atas kesalahan kami, dan kabulkan hujan untuk kami dan kelapangan rezeki.
Doa Ketika Hujan Telah Turun

اللّهُمَّ اجْعَلهُ صَيِّبَاً هَنِيئاً نافعاً. اللهم حوالينا ولا علينا.ويقولون: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِهِ

Ya Allah jadikan hujan yang menyejahterakan dan bermanfaat. Ya Allah turunkan di sekeliling kami bukan adzab bagi kami. Dan jamaah mengucapkan:” Hujan turun dengan karunia dan rahmat Allah.

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين



Redaktur: Shabra Syatila
Sumber: Ustadz Surahman Hidayat @ dakwatuna.com
ada sorang tu selalu gi sana... dia cari apa yae
4 Gambar Dubai, bandar bόgel sedunia
Dubai sebahagian dari negara Arab UAE yang majoriti penduduknya yang beragama Islam. Namun jangan hairan, jika berjalan-jalan di pantainya, ramai wanita berjemur dengan bahagian atas badannya tanpa mengenakan sebarang pakaian.Dubai juga menjadi salah satu negara dengan tahap perkembangan nᶙde club y...http://networkedblogs.com/Ucjeh

 PRK N.25 Kajang : Rafizi Suruh Zaid Ibrahim Cermin Muka beliau Dulu !
Posted on Thursday, February 27 @ 02:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo



"

Apa macam sekarang Zaid Ibrahim, lu mahu tak Cermin Muka lu seperti yang disuruh oleh Rafizi Ramli tu Zaid. Jawap jangan tak jawap Zaid, kalau tak betul apa yang dikatakan oleh Rafizi baik lu SAMAN aje Rafizi.

Kalau sesama Pakatan Rakyat (PR) pun boleh Saman Menyaman apa hal lu nak diam Zaid dengan DAKWAAN Rafizi tersebut, lu bukan nya salah satu Ahli didalam PR pun beb. Ditambah lagi lu SUARA sekarang ni seakan-akan seperti BARUA UMNO... kah kah kah!.

BENAR atau FITNAH itu yang dikatakan oleh Rafizi Ramli, kalau lu rasa yang Rafizi tu MENIPU dan MENFITNAH baik JANGAN TUNGGU LAMA-LAMA dengan SAMAN Rafizi. Dakwaan Rafizi adalah sebagai MEMBALAS TUDUHAN lu yang konon nya untuk MENYELAMATKAN Kerajaan Negeri Selangor dengan Bertanding sebagai Calon Bebas pada Pilihan Raya Kecil (PRK) N.25 Kajang. Itu Tak Kisah lah sebab itu HAK lu sebagai Rakyat Malaysia... kah kah kah!.

Cuma KELUNAKAN SUARA lu yang seperti BARUA UMNO sahaja yang menjadi KEMUSYKILAN, kerana hanya Barua Umno sahaja yang LUNAK SUARA nya seperti Suara lu tu beb. Ini membuat gua PENING tahu tak Zaid, apa lu ada MAIN WAYANG ke dengan Umno And The Gang sampai Suara lu SELUNAK SUARA BARUA UMNO beb. Lu jangan pulak SAMAN gua sebab gua apa pun tak ada, yang ada hanya TELOR itu pun gua STANDBY untuk dibuat ROTI TELOR... kah kah kah!. Video disini

hemmmmm..... pada gua zaid ibrahim dengan ibrahim ali tu lebih kurang aje beb, satu spices dan sama dna... kah kah kah... A B U."


................................
Dihantar untuk paparan TKO (Tranungkite)
Oleh:
inderasipejuang
Posted on Thursday, February 27 @ 02:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo


Anakku dihukum ketuk ketampi, kawannya dirotan. Kisah di Tahfiz
Posted on Thursday, February 27 @ 00:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo



"Bicara isu sebenar ialah tentang hukuman merotan kepada pelajar Tahfiz dan cara hukuman oleh Rasul s.a.w. Isu penting yang cuba dianalisis.

Kisah pasangan melayu yang didakwa mendera anak-anak sendiri di Sweden. Suka tidak suka, kita telah didedahkan dengan keterangan oleh anak-anak sendiri mengenai cara hukuman dilakukan.

Terdapat keterangan visual tentang ‘alat-alat penyiksaan’ (yang didakwa).

Walaupun nurani saya merasakan, mungkin sesekali ibubapa ini ada terlebih sedikit dalam cara mendisiplinkan anak-anak, namun kita percaya bukan sampai ketahap penderaan, masih dalam keadaan yang boleh diperbaiki dan diperbetulkan pada cara didikan dan hukuman antara ibu-bapa ini dan sama sekali tidak wajar sampai didakwa, ditahan-reman (yang lama), atau dipenjarakan.

Keadaan keluarga ini masih sangat boleh diselamatkan, maka memadailah ibubapa itu diberi kaunseling, amaran serta pengawasan. Pemenjaraan ibubapa itu adalah hukuman yang turut menghukum sekali anak-anak itu.

Suatu hari itu, disebuah sekolah pengajian tahfiz moden, anak saya bersama semua pelajar sekelas (tingkatan 1) dihukum ketuk ketampi pada jumlah yang banyak kerana kelas tidak bersih. Akibatnya, selepas itu, dia terpaksa menuruni tangga secara mengiring atas kesakitan yang dialami. Dia juga terpaksa dibawa balik, bercuti satu hari dan terpaksa dihantar mengurut.

Isteri saya marah dan menganggapnya hukuman kuno. Saya pula pernah dihukum yang sama ketika darjah 5 atau 6 di sekolah kebangsaan, tapi ketika itu saya lebih lasak daripada ‘life’ anak saya sekarang. Cuma saya berpandangan hukuman yang membawa kesan menyusahkan begini tidaklah bijak kerana menimbulkan masalah, membuang masa saya dan menyebabkan tergendala pengajian. Itu belum tahu sama ada ia ada kesan buruk kepada tubuh?

Selang tak lama, anak saya memberitahu seorang kawannya juga disebat rotan dibelakangnya kerana menggunakan telefon diluar waktu ditentukan. Anak itu menefon ibunya. Kata anak saya, ustaz tidak bertanya sebab dan siapa, dilibasnya dulu. Akibatnya ada kesan birat dan ibubapa pelajar itu tidak berpuashati. Saya tidaklah terus menerima secara total kesahihan cerita anak saya itu, kerana ia maklumat sebelah pihak, dari kawannya. Penjelasan ustaz yang melibas itu perlu juga didengar.

Isunya yang saya ketengahkan di sini ialah melibas rotan dengan agak kuat hingga menimbulkan kesan pada fizikal.

Selang beberapa hari pula, seorang ustaz dalam kuliah dikampung saya, menceritakan kisah dia belajar dipondok. Hukuman merotan biasa diberi 2 pilihan iaitu antara rotan besar dan rotan kecil, di punggung atau ditapak kaki. Ustaz menceritakan bagaimana kawannya yang tengok cerita Hindustan telah dihukum rotan ditapak kaki atas pilihannya. Kuatnya, hingga kakinya kebas, hilang deria rasa. Berjalan seolah-olah tidak jejak kebumi untuk beberapa lama. Sakitnya, tak perlu dicerita. Rotan kecil atau besar, tetap sakit, hanya berbeza cara rasanya.

Ustaz itu mengatakan bahawa sejak itu kawannya itu menjadi pelajar yang bagus dan sekarang dirumahnya tiada TV. Begitulah digambar berkesannya pendidikan dan hukuman cara merotan itu. Ustaz ini menyuarakan hajatnya untuk mengasaskan dan membuka pengajian pondoknya sendiri. Agak-agaknya adakah cara hukuman yang diwarisi akan kelak diaplikasi, kerana dia memang berpuashati dan mengaku keberkesan cara hukuman dulu?

Saya juga teringat salah seorang kawan baik dan bekas sahabat sekelas dalam pengajian Quran dan Sunnah di UKM. Dia jauh lebih muda daripada saya. Seorang imam masjid dan pengajar tahfiz di kota metropolitan (KL atau Selangor), juga penulis berkontrak dengan Telaga Biru. Dia juga bersikap garang dalam mengajar dan semasa dia belajar kelas tahfiz dulu, gurunya lebih keras dan garang.

Mungkinkah ustaz yang melibas tadi dan ustaz-ustaz muda yang keras dalam hukuman merotan dan sebagainya di pusat-pusat pengajian tahfiz moden hari ini, sekadar ingin mewarisi kebaikan ilmu pendidikan dan cara menghukum dari tok-tok guru pondok mereka. Atau ia sebenarnya atau lebihnya kerana kesan atau kepercayaan psikologi atas apa yang dahulu mereka alami?

Sebenarnya kita mesti membezakan antara hukuman keras tetapi tidak mendatangkan kesan buruk kepada fizikal dan mental tetapi sebagai pendisiplinan ketat untuk melahirkan jati diri dan sifat tidak bermanja dengan jenis hukuman yang keras dan bersifat mendera yang mendatangkan kesan buruk kepada fizikal dan mental sehinga ‘demoralise’ , ‘demotivate’ atau terus melumpuhkan keinginan untuk belajar. Mungkin garis pemisah antara kedua adalah halus dan nipis ?

Cuma di sini ada satu isu penting yang ingin saya kemukakan dan kongsikan dengan semua ibubapa diluar sana, para guru dan sesiapa jua yang berminat nak tahu.

Mengapa saya memfokuskan bicara ini kepada sekolah tahfiz al-Quran? Sebenarnya saya tidak memfokuskan kepada sekolah tahfiz tetapi termasuk jugalah sekolah agama, atau mana-mana institusi pengajian berteraskan pendidikan agama Islam.

Sekolah tahfiz mengajar dan menyuruh menghafal al Quran. Sekolah agama dan seumpamanya juga tentulah pelajaran dan subjek pengajiannya berteraskan syariah. Dalam ertikata mudah, semua merujuk dan bertunjangkan kepada al-Quran dan Al-Sunnah.

Persoalannya, buktikan kepada saya adakah cara-cara pendisiplinan dan hukuman sebagaimana dilakukan di atas atau seumpamanya kepada/terhadap pelajar-pelajar pondok, pusat tahfiz, sekolah agama adalah mengikut al-Quran dan al-Sunnah? Atau lebih jelas, mengikut ajaran, perintah atau tunjuk ajar Rasulullah s.a.w mengikut apa yang dinyatakan dalam hadith-hadith sahih, sirah yang tidak mencanggahi tetapi menjelaskan dan kisah tauladan didikan dan hukuman dari 3 generasi terbaik ?

Saya tidak mempunyai banyak maklumat di atas, justeru saya mengharapkan bantuan semua diluar sana khususnya yang pakar dalam agama, pada isu dibicara. Saya minta bukti ini ialah kerana setakat yang saya tahu ialah antaranya; 1 hadith sahih berkaitan keharusan memukul anak bila anak berumur sepuluh tahun tapi enggan solat setelah disuruh. Itupun sewajarnya anak itu telah melalui latihan solat 5 kali sehari bagi tempoh 3 tahun sejak berumur 7 tahun.

Isunya apakah yang dimaksudkan dengan ‘pukul’ dan bagaimana cara dan had yang dibenarkan? Iaitu cara pukul yang dibenarkan Rasul s.a.w. Adakah cara menghukum oleh ustaz dan tok guru yang mengajar Quran dan berusaha menegak isu al-Quran dan al Sunnah itu mengikut al-Quran dan al-Sunnah?

Sedangkan dalam kebenaran memukul isteri nusyuz, setakat saya ketahui hasil dari kuliah ustaz-ustaz yang dipercayai bahawa tafsiran ‘pukul bini’ itu ialah dengan keadaan yang tidak langsung membawa kesan pada fizikal atau mendera, seperti dengan sapu tanganlah. Saya tidak pasti, jika pukul bini itu sampai dia sakit, atau sebenarnya tidak sakit, atau sekadar sakit seperti digigit semut? (Pada realiti saya tidak lagi terfikir untuk atau perlu memukul bini).

Hingga kesimpulannya, ‘seperti tak pukul’, sebaliknya simbolik hukuman sahaja. Tak tahulah pula, kalau tafsiran ustaz sekarang ni ada unsur pengaruh dan tekanan dari ‘women power’. Begitu juga, ketika Nabi Syuaib hendak menjalankan hukuman ke atas isterinya. Seingat saya pun caranya begitu ringan yang tidak menyakitkan secara fizikal.

Atas sikap terbuka dan berlapang dada, saya mengharap adanya contoh kes-kes lain daripada hadith sahih dan rujukan lain khususnya yang menunjukkan ketegasan dan kekerasan dalam hukuman ke atas kanak-kanak atau anak-anak, yang digunakan sebagai dalil dan hujah bagi cara-cara hukuman keras yang telah dilakukan.

Semasa menulis buku “aku bersyukur anakku autism, terbitan Telaga Biru …” (sila dapatkan dipasaran) yang tajuk asalnya diubah atas kehendak penerbit (sedangkan asalnya adalah ‘Pendidikan kanak-kanak autisme mengikut al-Quran dan al-Sunnah dan melalui tunjuk ajar Rasulullah s.a.w’,) hasil rujukan saya, kebanyakan atau hampir kesemua cara didikan Rasulullah s.a.w berkaitan kanak-kanak adalah menggunakan kaedah lembut, ketegasan yang berpatutan, kaedah psikologi, kreatif, inovatif dan pelbagai tetapi belum saya temui kaedah kekerasan berbentuk fizikal (seperti dilakukan seperti disebut di atas) khususnya kepada anak-anak, kanak-kanak atau pelajar ilmu dari generasi muda.

Saya percaya bahawa sememangnya ada sebahagian anak-anak atau kanak-kanak atau pelajar ilmu ini yang agak nakal, nakal atau tersangat nakal, malah ada yang jahat lalu sangat mencabar daya sabar para ibubapa dan guru-guru, serasa kekerasan wajar atas mereka!?

Namun adakah segala pendekatan pelbagai telah diambil sebelum hukuman kekerasan dikenakan .. atau kita terus melompat kepada langkah ke 5 dalam menghukum? Terdapat ayat Quran yang membuktikan, sefaham saya bahawa kesemua anak lahir tanpa sikap buruk atau kejahatan dalam dirinya (semasa mereka dilahirkan). Jadi apa yang terhasil (jadi jahat) sekarang pada diri mereka adalah berlaku semasa dan sepanjang proses mereka dibesarkan, bermakna adanya didikan langsung tak langsung bersifat negatif dari pelbagai pihak.

Untuk itu berikan pencerahan dalam hal ini. Kalau dijadikan tajuk pembentangan kertas kerja, “Isu Hukuman ke atas anak-anak, kanak-kanak, remaja atau pelajar ilmu dan sebagainya menurut Quran dan Sunnah merujuk pada zaman sekarang. Perbincangan komprehensif merangkumi definisi, cara-cara, setakat mana, langkah-langkah, contoh kes dan praktikaliti dan sebagainya.

Semoga apabila kita mengajar Quran dan Sunnah kepada anak-anak dan mahukan mereka mengamalkan isikandung Quran dan Sunnah … tentulah perlu cara mengajar, mendisiplin dan menghukum mereka juga mengikut Quran dan Sunnah.

Semoga berlapang dada dalam membaca. Jika ada bahasa berbau menyindir atau agak kasar, ia sekadar bagi menyampai maksud secara jelas dan untuk memberi kesan yang maksima supaya difahami secara ‘crystal clear’.

Eeemmmm. Bagaimana agaknya jika tok-tok guru dan ustaz-ustaz kita tadi berada di Sweden …

Wallahu taala alam.

hisham-ahmad.blogspot.com
- visit ada artikel baru tiada diweb ini"


................................
Dihantar untuk paparan TKO (Tranungkite)
Oleh:
HishamAhmad
Posted on Thursday, February 27 @ 00:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo


Berita baik Buat-Buat Otai-Otai Disebelah Sinunnn, Neelofa Pilih Lelaki Berusia
Posted on Wednesday, February 26 @ 23:30:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo



"Buat Otai disebelah SINUNNN, ini ada BERITA BAIK untuk lu orang beb, rupa-rupa nya Pelakon Comel Lotee Spicies Umno dari Negeri Kelantan ni SUKA kepada lu orang lah.

Ini macam pada yang belum mencapai ke tahap Otai lu orang TELAN aje le AIR LIUR lu orang, sebab 70 peratus PELUANG lu orang SUDAH TERTUTUP, yang tinggal hanya 30 peratus aje CIPUT sangat ... kah kah kah!.

Tapi jangan risau sebab JODOH PERTEMUAN AJAL MAUT dan REZEKI SEMUA NYA TAKDIR DARI ALLAH SWT, walaupun SECARA KASAR nya lu orang boleh lah buat Persiapan untuk BENAMKAN Hasrat Hati lu orang tu... yang paling penting untuk lu orang ialah BUNGA BUKAN SEKUTUM TAPI BERKUNTUM-KUNTUM beb... kah kah kah!.

Kepada yang sudah mencapai ketahap Otai nampak gaya nya lu orang sudah boleh MEMASANG ANGAN-ANGAN beb, walaupun DAPAT TAK DAPAT nya itu belum pasti, yang pasti lu sudah boleh BERANGAN-ANGAN untuk menjadikan Pelakon Comel Lotee Neelofa sebagai TEMAN lu orang terutama nya yang berada disebelah SINUNNN tu... kah kah kah!.

Kenapa gua katakan SINUNNN dan bukan nya SINIIIIII beb, lu orang tahu lah kan yang si Neelofa tu adalah Spicies Umno Negeri Kelantan jadi sudah tentu juga beliau banyak TERDEDAH kepada yang BELAH Sinunnn. Tak mungking si Neloofa tu mahu TERLIBAT dalam AKTIVITI yang disebelah Siniiii, walaupun ia nya TIDAK MUSTAHIL... kah kah kah!.

Buat MAK CIK-MAK CIK dan KAKAK-KAKAK dari Spicies Umno ini pasti BERITA SEDIH buat lu orang, untuk itu TINGKATKAN PRESTASI, JAGA PERFORMENCE, TAMBAH PENGETAHUAN dan yang paling MUSTAHAK jangan ikut seperti Ketua Wanita Umno yang Tidur Satu Tilam Tapi Mimpi Lain-Lain dengan Suami beliau... kah kah kah!.  sumber klik sini

hemmmmm..... gua nak tanya ni, lu orang ada jalan tak untuk jadikan tarikh lahir di kad pengenalan dari bukan otai kepada otai, kalau ada calling-calling lah gua beb teringin jugak rasanya... kah kah kah... A B U."


................................
Dihantar untuk paparan TKO (Tranungkite)
Oleh:
inderasipejuang
Posted on Wednesday, February 26 @ 23:30:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo


 Makanan halal dan politik haram
Posted on Wednesday, February 26 @ 19:00:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh PenjualCendol



Saya dimaklumkan tentang penganjuran Ekspo Makanan Halal Antarabangsa Kelantan 2014 yang akan berlangsung mulai esok 25 Rabiul Akhir 1435H bersamaan 25 Februari 2014 selama lima hari di Stadium Sultan Muhammad IV, Kota Bharu. Teringin sekali saya untuk turut sama meninjau dan melihat sendiri makanan halal yang dipamerkan di dalam ekspo ini tetapi kesihatan saya sedikit tidak mengizinkan. Bahkan mulai hari ini, saya dinasihatkan doktor untuk berehat beberapa hari dan menjalani rawatan rutin. Saya harapkan doa daripada saudara-saudara agar Allah SWT memberikan saya kekuatan yang berpanjangan untuk terus berdiri menyampaikan dakwah melalui medan politik di tanah air ini.

Saya suka untuk menulis sedikit berkenaan Ekspo Makanan Halal Antarabangsa Kelantan 2014. Pertamanya, saya rakamkan tahniah kepada penganjur kerana mengambil inisiatif mengadakan ekspo sebegini. Ia satu langkah yang cukup baik dalam mengajak masyarakat khususnya umat Islam agar menyedari kepentingan halal haram di dalam pemakanan seharian.

Halal haram ini bukan ciptaan manusia. Ia hukum yang datang daripada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW telah menegaskan bahawa perkara yang halal dan haram itu semuanya telah jelas tanpa sebarang syak wasangka. Di dalam pemakanan, sesuatu yang haram yang bersatu dengan darah daging akan membawa akibat yang buruk dan antaranya ialah memayahkan doa untuk dimakbulkan Allah SWT.

Ketika saya diamanahkan sebagai Menteri Besar Kelantan pada tahun 1990, aspek halal haram inilah yang kita ketengahkan di dalam pentadbiran. Ia bukannya hanya wujud di dalam pemakanan bahkan di dalam pengurusan ekonomi. Justeru, kita pindahkan wang kerajaan dari perbankan konservatif kepada perbankan Islam agar wang itu menjadi halal dan diuruskan dengan pengurusan yang tidak terlibat dengan ribawi.

Alhamdulillah, pengurusan kewangan berjalan dengan baik dan sempurna sekalipun tidak terlibat dengan riba. Jika makanan yang halal pun enak dimakan, demikian juga pengurusan ekonomi yang halal, tetap menguntungkan dan mendatangkan manfaat. Sesuatu yang halal itu bukanlah susah untuk dicari jika tidak ditutup oleh nafsu manusia yang enggan menerima kebenaran.

Di dalam politik juga begitu. Ada politik halal dan ada politik haram. Masyarakat perlu dididik agar merasa jijik untuk menyentuh politik yang haram sebagaimana mereka jijik untuk menyentuh makanan yang haram. Saya yakin dan pasti, orang Melayu khususnya terdidik agar tidak memakan binatang-binatang tertentu yang dianggap haram mutlak di sisi Islam. Ia dianggap jijik dan sangat hina. Namun sayangnya dalam masa yang sama, rasa jijik terhadap politik haram tidak setinggi rasa jijik terhadap politik yang haram.

Masyarakat wajib diajar bahawa politik menzalimi orang lain itu adalah politik yang haram. Politik menyekat hak kepada pihak yang berhak adalah politik haram, politik mengambil hak yang bukan sepatutnya ialah politik yang haram. Demikian juga politik yang mengambil kesempatan untuk menerima rasuah, salah guna kuasa dan khianat juga adalah politik yang haram. Jika kesedaran ini berjaya ditingkatkan dan masyarakat sedar sepenuhnya, saya yakin pihak yang berdiri di atas asas politik yang haram tidak akan wujud lagi di negara ini.

Kefahaman ini adalah akar tunjang di dalam berpolitik. Jika kefahaman ini berjaya disemai, pohon jahiliyyah yang sekian lama menaungi pastinya akan tumbang juga.

Selamat berekspo dan salam hormat.

NIK ABDUL AZIZ BIN NIK MAT
HARAKAH


 Marina Mahathir saman presiden, AJK Isma
Posted on Wednesday, February 26 @ 18:30:00 MYT
Dilulus untuk paparan oleh memo



Anak kepada mantan perdana menteri, Datin Paduka Marina Mahathir (gambar) hari ini memfailkan saman kepada Presiden Pertubuhan Ikatan Muslimin Malaysia (Isma), Abdullah Zaik dan 15 ahli jawatankuasa (AJK) badan bukan kerajaan (NGO) itu atas dakwaan memfitnahnya.

Marina yang juga ahli lembaga Sisters in Islam (SIS) memfailkan saman berkenaan ekoran tindakan Isma mengedarkan 70,000 risalah bertajuk “Antara 54 NGO dalam Comango” pada 8 November 2013.

Akhbar milik Umno, Utusan Malaysia melaporkan hari ini risalah itu diedarkan di masjid sekitar Lembah Klang, Bandar Baru Bangi, Putrajaya, Seremban, Samarahan (Sarawak), Melaka, Kuantan dan Kuala Terengganu.

Marina berkata, pada hari Isma mengedarkan 70,000 risalah tersebut, satu laporan bertajuk “Isma edar 70,000 risalah dedah dalang Comango” menerusi laman webnya.

Katanya, pernyataan palsu Isma berniat jahat yang membawa maksud antaranya, beliau terlibat secara peribadi dalam laporan yang diterbitkan Gabungan NGO Hak Asasi Manusia (Comango) sebagai anti Islam dan kurang pegangan agama sehingga diaib dan dihina.

Marina menuntut ganti rugi, ganti rugi teladan dan ganti rugi teruk serta perintah injunksi.

Pesuruhjaya Kehakiman, Rosilah Yop ketika pengurusan kes di kamar beliau hari ini menetapkan 10 Mac ini untuk pihak defendan memfailkan pembelaan, menurut laporan itu. – 26 Februari, 2014.-tmi

Tiada ulasan: