Apa itu Cinta?
Ramai yang tahu tentang cinta. Ramai yang tahu menyebut perkataan cinta. Ramai yang tahu bagaimana ingin meluahkan kata-kata cinta. Tetapi adakah anda tahu apa itu cinta yang sebenarnya? Di sini saya ingin berkongsi dengan anda tentang apa itu cinta.Sifat Cinta
Cinta itu suci, mahal dan tinggi tarafnya. Sifat cinta itu sempurna. Jika tidak, cinta akan cacat. Itulah cinta sebenar cinta.
Cinta Wujud Sejak Dilahirkan
Rasa cinta sedia wujud di dalam jiwa manusia sejak manusia itu lahir ke dunia. Cuma manusia akan melalui tahap-tahap kelahiran cinta bermula dari cinta kepada belaian ibu, membawa kepada cinta kepadakekasih dan akhirnya setelah puas mencari cinta suci, maka akan cinta kepada Tuhan Wujudnya cinta itu tidak dapat dilihat tapi dapat dirasa dan cinta sebenar cinta itu suci murni serta putih bersih.
Cinta Bersedia
Bila sampai masanya di setiap tahap-tahap cinta, maka Tuhan menjadikan manusia itu bersedia menerima cinta itu. Pada mulanya jiwa itu bersedia menerima cinta, lantas sedia pula untuk berkongsi rasa kewujudan dengan dikasihi. Sedia untuk mengikat setia serta saling memahami. Setia untuk dipertanggungjawapkan kerana cinta. Sedia untuk menyerah diri pada yang dicintai.
Cinta Itu Indah
Walaupun kewujudan cinta tidak bisa dilihat, tetapi cinta itu indah dan cantik. Cantiknya itu tulin dan tidak ia bertopeng. Bukan saja ia cantik malah suci murni, bercahaya gemerlap dan putih bersih.
Cinta Itu Mengharap Balasan
Cinta antara manusia itu berkehendak kepada jodoh atau pasangan, dari diri yang punya persamaan, dari diri yang asalnya satu. Bila dapat yang dicari, bermakna cinta itu menganggap telah bertemu yang paling sesuai dan secocok dengan jiwanya, untuk bersatu kembali. Kehendak itu timbal balik sifatnya kerana manusia dalam bercinta tidak hanya menerima tapi juga menerima.
Cinta Itu Menakluki
Sifat cinta itu ingin menguasai. Dia mahu yang dikasihinya itu hanya khusus untuk
dirinya. Dia tidak mahu ianya dikongsi dengan orang lain. Sifat ini menuntut hak untuk mencintai dan dicintai. Tapi, dalam pada ingin menakluki, ia juga ingin ditakluki sepenuhnya.
Cinta Itu Mengetahui
Pada asasnya sebenarnya cinta itu mengetahui. Orang yang bercinta tahu siapa yang patut
dicintainya. Cinta tidak perlu bertanya. Manusia boleh jatuh cinta tanpa membaca ilmiah atau novel tentang cinta. Mereka tahu apa yang perlu dilakukan. Tapi, cinta cuma tahu bercinta. Ia tidak tahu akan peraturan cinta jika tiada diberikan panduan.
Cinta Itu Hidup
Cinta adalah ibarat manusia, boleh berputik, lalu mekar serta boleh layu dan gugur. Cinta itu punya deria dan perasaan. Cinta mendengar cinta, berkata cinta, melihat
cinta. Cinta ada segala-galanya. Sayang, benci, cemburu, gembira, sedih, tenang, tertekan, ketawa dan menangis. Cinta itu hidup sampai satu ketika ia akan menemui mati.Tapi ramai orang berharap agar cinta itu kekal selagi dia masih hidup dan tetap hidup walaupun telah mati.
Cinta Itu Suci
Sebagaimana yang banyak dikatakan orang, cinta itu suci. Sucinya cinta bukan bermakna ia tidak mengharap balasan. Cinta mengharap balasan cinta. Sucinya cinta bermakna ia tidak bernoda dan tidak pula berdosa Itulah sifat asal cinta, ia suci bagaikan anak yang baru lahir. Mereka yang kenal erti cinta akan cuba mengekalkan cinta itu sesuci mungkin. Mengekalkan cinta suci bermakna menjauhkan ia dari godaan nafsu yang tidak ada batasan. Kerana nafsulah cinta suci jadi bernoda dan berdosa.
Cinta Itu Mempesona
Cinta itu bukan saja indah, tapi mempersonakan. Ia bukan kerana cinta itu nakal sifatnya tapi kerana ia suci dan bersih. Ia adalah sebagaimana anda melihat pada anak kecil yang comel dan
bersih. Dia senyum pada anda dan merapati anda. Anda terpesona kerana bukan saja ianya comel, tapi kerana dia adalah insan yang tidak berdosa. Kerana sifat cinta yang mempersona ini selalunya manusia itu berbuat silap bila bercinta.
Apa saja yang dilakukan oleh kekasihnya…mempersonakannya dan nampak cantik serta betul walaupun itu adalah satu dosa dan akan menodai cinta itu sendiri. Itulah juga yang menyebabkan orang yang bercinta itu walaupun seorang yang bijaksana, akan menjadi bodoh kerana pesona cinta. Akal itu mampu dikalahkan oleh nafsu. Nafsu itu tidak bisa dikalahkan melainkan jika anda sentiasa ingat kepada Tuhan Maha Pencipta.
Apakah itu Bukti Cinta?
Cinta perlukan bukti. Ramai orang percaya bahawa bukti cinta itu ialah mengorbankan atau menyerahkan apa saja yang kekasih anda mahu. Mereka percaya jika itu tidak berlaku, maka cinta itu tidak tinggi nilainya. Sebenarnya anggapan itu tidak tepat. Jika anda beri semua yang dia mahu,apakah yang tinggal pada anda? Benarkah dia cinta pada anda bila dia mahukan pengorbanan anda?
Cinta sejati tidak memusnahkan atau merosakkan diri kekasih yang dicintai. Malah ia menjaga agar kekasih tetap suci dan selamat sebagaimana sucinya cinta itu sendiri.
Sumber: Azdriana
Apa itu Cinta - Bagaimana Saya Menemukannya?
Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?
Gurunya menjawab, " Ada ladang gandum yang luas didepan sana . Berjalanlah kamu
dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting.
Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu
telah menemukan cinta" .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan
kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja,dan saat berjalan tidak
boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling
menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di
depan sana , jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya,"Apa itu perkawinan?Bagaiman a saya bisa menemukannya? "
Gurunya pun menjawab " Ada hutan yang subur didepan sana .
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"
Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"
CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat
adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi
kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.
Hmmmm....sooo cute...
Sebenarnya Cinta itu
apa ya..??? Mengapa harus ada cinta..?!
بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِ
sebenarnya apa itu cinta..?
Sekedar iseng sekalian meluapkan isi hati yang sedang merenungi
kehidupan yang fana ini, kali ini sempet merenung ditengah malam minggu
yang sepi dan sunyi... ditemani suara hembusan angin.. ^dari kipas
angin^..
Dalam hatiku bertanya tanya sebenarnya cinta itu apa ya...? mengapa
harus ada cinta..?! sewaktu masih gadis pernah diceritain sama seorang
ibu yang mana katanya cinta itu hanya diawal saat masih muda saja
setelah menikah dan semakin bertambah umurnya maka tidak ada lagi rasa
cinta melainkan yang ada hanya rasa kasihan. sampai sekarang aku belum
bisa memahami perkataan itu entah mungkin karena aku belum menjadi tua
atau belum tiba saatnya.. Entahlah yang jelas sampai saat ini aku masih
sangat mencintai suamiku yang telah menjadi imam dalam hidupku...
Terkadang aku juga merasa ini seperti mimpi.. sebuah mimpi yang sangat
indah dan aku terus berusaha untuk menyadarkan diri dan merasakan bahwa
semua ini bukanlah mimpi...akan tetapi aku juga takut saat tiba waktunya
untuk berpisah karena semua orang pasti akan kembali kepada sang
Penciptanya, dan aku takut kalau aku tak bisa menerima itu dengan hati
yang ikhlas. Aku juga takut kalau rasa cinta ini melebihi rasa cintaku
kepada Sang Khalik ( Alloh Subahanhuwata'ala dan Rhosulnya ) karena
tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia mencintai Alloh dan
RhosulNya melebihi dirinya sendiri dan keluarganya.
Aku sangat bersyukur karena Alloh telah memberiku suami yang baik yang
dapat membimbingku menjadi wanita yang benar benar wanita walaupun aku
tidak tau apakah aku sudah bisa menjadi isteri dan ibu yang baik atau
belum.... Di lubuk hati yang terdalam ingin sekali mengucapkan rasa
terimakasih kepada Suamiku tercinta dan juga keluarganya yang dengan
segala kebaikannya menerimaku apa adanya sebagai anggota keluarganya
dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus walaupun aku ini bukanlah
siapa siapa, aku hanya gadis desa yang tidak memiliki kelebihan apa apa
dalam skill maupun materi. seperti Sinderella yang menjadi isteri
seorang pangeran...he3.. tapi sayangnya aku malu mengucapkan terimakasih
pada mereka terutama Ibu mertuaku yang sangat perhatian padaku dan
terkadang perhatiannya melebihi suamiku, aku belum pernah melihat
seorang mertua yang sangat baik dan perhatian seperti ibu
mertuaku....Orang yang sangat supel dan semua orang mencintainya, "
maafkan aku Ibu.. karena aku belum bisa menjadi menantu yang baik
untukmu... tapi aku akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk
Anakmu dan juga cucu cucumu...dan juga untuk adik iparku yang manis
manis... aku tidak bisa menyampaikan ini secara langsung karena aku malu
dan itu juga atas saran suami karena takut mereka jadi tidak enak atau
malah kepikiran.. tapi aku sangat ingin mengucapkannya sehingga kutulis
saja disini....^^ ko malah jadi curhat ya...hmmm^^ kembali lagi
ketopik...
Sebenarnya disini aku ingin menyampaikan apa itu cinta versi diriku
setelah belajar memahaminya dan mencontoh para salafussoleh.. menurutku
Cinta itu adalah sebuah rasa ingin selalu menyayangi dengan tulus kepada
orang orang yang ia cintai, dan untuk mewujudkan cinta itu juga butuh
pengorbanan, akan tetapi cinta sejati tetap milik Alloh
Subahanahuwata'ala dan juga Rhosul Nya ( Nabi Muhammad Shollallohualaihi
wassallam) seperti yang dilakukan para sahabat yang rela berkorban demi
Agama Alloh dan membela Rhosululloh, mereka mengorbankan segalanya,
meninggalkan anak dan isterinya, juga hartanya untuk berjihad dijalan
Alloh. Mereka menyerahkan dan menitipkan anak dan isterinya kepada Alloh
dengan penuh keyakinan seperti sahabat Abu bakar Assiddik yang
mendapatkan kebaikan dari segala macam pintu kebaikan sampai sampai
sahabat yang lain ingin menandingi amal kebaikannya tapi tidak ada yang
mampu. dan Beliau ( Abu Bakar Assiddik ) adalah kekasih Rhosululloh dan
merupakan manusia yang paling dicintai Rhosululloh. jadi cinta bukanlah
Rasa ingin memiliki atau seperti yang dilakukan banyak remaja jaman
sekarang bahkan ada yang rela bunuh diri karena putus cinta....Intinya
Cinta itu diberikan karena Alloh karena mengharapkan Ridho Nya sehingga
kita harus saling mencintai sesuai yang diperintahkan Alloh subahanhu
wata'ala.
Cinta juga merupakan Anugrah dari Alloh Subahanahuwata'ala yang mana
dengan adanya rasa cinta ini kita bisa menjalankan kewajiban kita
sebagai seorang ibu atau suami atau anak. dengan adanya rasa cinta
seorang suami bisa dengan tulus dan ikhlas menjalankan kewajibannya
mencari nafkah untuk keluarganya walaupun terkadang pekerjaannya itu
beresiko terhadap nyawanya, seorang ibu / isteri juga karena adanya rasa
cinta ia rela berkorban menahan rasa sakitnya melahirkan itu juga
beresiko terhadap nyawanya, mendidik anak anaknya, melayani suaminya
dengan penuh cinta dan ketulusan, Seorang anak juga dengan adanya rasa
cinta ia bisa berbakti kepada orang tuanya, melaksanakan kewajiban
sebagai seorang anak dan seterusnya...
Lalu bagaimana perasaan cinta yang dialami oleh para remaja dan anak
anak muda dalam menjalin hubungannya dalam berpacaran...? apakah itu
bisa disebut cinta...? atau nafsu yang bergejolak karena mengalami masa
puber....
Sebelumnya saya minta maaf bila tulisan ini akan menyinggung soba sobat
semua tapi saya ingin mengatakan ini karena rasa cinta saya terhadap
saudara saudara ku seiman... Jika Anda memang benar benar mencintai
pacar Anda tentu anda tidak akan rela jika pacar anda terjerumus kedalam
lembah maksiat dan dosa, Anda juga tidak akan rela jika pacar anda
ternoda kesuciannya karena perbiatan maksiat yang anda dan juga pacar
anda lakukan.. terus bagaimana caranya untuk mengungkapkan rasa sayang
kita sama pacar...? jawabannya adalah lakukan sesuai perintah Alloh,
jika Anda mampu untuk menikah maka nikahilah dia secepatnya atau
tinggalkan dia dan berpuasalah sebab puasa bisa menjaga kita dari
perbuatan maksiat karena syetan tidak suka manusia selamat dari maksiat
dan dosa sehingga ia akan berusaha untuk menghancurkan manusia dengan
segala cara termasuk menjadikan hubungan pacaran itu sebagai sesuatu
yang indah dan berdasar atas kasih sayang... Jika ia memang jodoh anda
suatu saat pasti akan bersatu juga..
Tapi setelah menikah pasti suasana akan berubah karena syetan sudah
merubah taktiknya untuk memberikan rasa jenuh dan bosan kepada pasangan
suami isteri apalagi ketika sama sama sibuk dalam dunianya Suami sibuk
mencari nafkah dan isteri sibuk mengurus anak anak dan rumah sehingga
tidak ada lagi kesempatan untuk merawat diri sedangkan suami bekerja
diluar rumah dimana diluar sana banyak sekali godaan wanita wanita
cantik yang mungkin lebih cantik dari isterinya. jika isteri tidak bisa
membantu suaminya menundukkan pandangannya dengan cara melayaninya
dengan baik dirumah maka akan terjadi suasana yang begitu membosankan
dirumah sehingga suami lebih suka menghabiskan waktunya diluar rumah,
apalagi kalau isteri bekerja diluar rumah juga ketika pulang sama sama
cape belum lagi urusan rumah dan anak anak dan harus melayani suaminya
sehingga isteri tidak lagi bisa melakukan kewajibannya dengan baik
dirumah, dan itu juga mungkin bisa membuat suami marah karena tidak
dilayani dengan baik sedangkan isteri juga marah karena merasa tidak di
mengerti, akhirnya terjadilah gempa dalam rumah tangga, sang suami
mencari ketenangan diluar dan isteri juga mencari tempat curhat mungkin
teman teman kerjanya karena dia bekerja diluar rumah dan akhirnya
menemukan tempat curhat yang menurut dia bisa mengerti kondisinya dan
terjadilah perselingkuhan dan rumah tangga pun hancur dan yang jadi
korban adalah anak anaknya... seperti yang dialami para selebritis kita,
walaupun tidak semua orang seperti itu dan saya juga berharap kita
semua tidak mengalaminya ...
Itulah taktik syetan untuk menghancurkan manusia dengan mencerai
beraikan manusia, suami dengan isterinya, bahkan umat islam ini pun
dicerai beraikan dengan membuat agama islam ini menjadi kelompok
kelompok. sampai dalam suatu hadist disebutkan umat islam terpecah
menjadi 73 golongan dan yang selamat hanya satu golongan yaitu mereka
yang mengikuti Al-Qur'an dan sunnah sesuai dengan pemahaman para
salafussoleh ( orang orang terdahulu yang soleh yaitu tiga generasi
terbaik sepanjang masa ( generasi sahabat, Tabbi'in dan Tabi'uttabiin)
bukan menafsirkan Al-Qur'an dan sunnah itu sesuai hawanafsunya atau
pemikirannya sendiri.
Ketahuilah wahai saudaraku salah satu taktik syetan untuk menghancurkan
manusia adalah dengan menjadikan sesuatu yang haram itu indah, ada lagi
cerita tentang seorang laki laki yang memiliki isteri yang sangat
cantik, akan tetapi laki laki itu malah selingkuh dengan wanita berkulit
hitam dan kurang cantik .. mengapa begitu ..? karena syetan membuat
wanita yang bukan makhromnya itu terlihat lebih indah sehingga isterinya
yang secara fisik lebih cantik pun karena sudah halal jadi syetan
membuatnya menjadi kurang menarik. bisikan syetan itu tidaklah kelihatan
akan tetapi terkadang berupa perasaan untuk melakukn perbuatan maksiat
atau dosa pada saat kita lalai untuk mengingat Alloh.
Jadi mencintailah karena Alloh dengan cara yang tidak melanggar
syare'at-Nya karena dengan demikian cinta itu akan membuahkan hasil yang
sangat manis baik didunia maupun diakherat, Cinta yang sebenar benar
cinta yang bersumber dari Alloh Subahanhu wata'la yang akan melahirkan
kebahagiaan yang hakiki .
Cinta kepada bunga akan layu..
Cinta kepada manusia akan berpisah...
Cinta kepada Alloh itulah cinta yang hakiki...
Bahagia bukan berati memiliki orang yang kita cintai..
akan tetapi bahagia adalah mencintai orang yang kita miliki karena
Alloh...
Jiwa hampa tanpa cinta..
Hati hampa tanpa Iman..
Itu saja renungan kali ini, semoga bermanfaat dan Maaf apabila ada
kalimat yang kurang berkenan dihati sobat semua..
Sumber: http://yusy-azzahro.blogspot.com/2013/04/sebenarnya-cinta-itu-apa-ya-mengapa.html
Yusy-Azzahro.blogspot.com
Sumber: http://yusy-azzahro.blogspot.com/2013/04/sebenarnya-cinta-itu-apa-ya-mengapa.html
Yusy-Azzahro.blogspot.com
Bagaimana Kita Tahu Mana Cinta Sejati & Mana Yang Bukan?
Cinta dan nafsu sering kali membingungkan kita. Sebenernya, kebanyakan tema film, lagu, novel bukanlah tentang cinta, melainkan nafsu. Bagaimana membedakanya?
cinta tahan uji, … nafsu mudah luntur …
cinta menghargai … nafsu memanfaatkan …
Daya tarik fisik sering kali menjadi satu sinyal awal dari tumbuhnya Cinta sejati, tapi itu belum jadi cinta sejati.
2. Cinta tidak sama dengan keromantisan
Perasaan romantis memang luar biasa dalam hubungan dekat antara pria dan wanita. Tuhan memang merancang agar kita mengalami perasaan seperti ini dalam hubungan istimewa dengan lawan jenis. Namun gairah dan kehangatan romansa tidak dapat disamakan dengan cinta. Keromantisan merupakan suatu perasaan; sedangkan cinta sejati masih memiliki makna yang jauh lebih dalam lagi.
3. Cinta sejati tidak sama dengan tergila-gila
Perasaan tergila-gila adalah daya tarik dan gairah yang kuat dalam diri seseorang terhadap lawan jenisnya. Kamu akan memikirkan dia siang dan malam. Pikiranmu tersita oleh orang itu sehingga kau tidak dapat berkonsentrasi pada hal yang lain. Kata lain dari persaan tergila-gila ialah puppy love atau cinta monyet. Jatuh cinta atau cinta pandangan pertama biasanya mereka berbicara ttg perasaan tergila-gila…
4. Cinta sejati tidak sama dengan seks
Cinta merupakan proses ; seks merupakan suatu tindakan. Cinta bisa dipelajari; seks merupakan naluri. Cinta membutuhkan perhatian terus menerus; seks tidak perlu seperti itu. Cinta membutuhkan waktu untuk berkembang dan menjadi dewasa; seks tidak perlu waktu untuk berkembang. Cinta membutuhkan interaksi emosional dan rohani; seks hanya membutuhkan interaksi fisik. Cinta membuat hubungan makin dalam; seks tanpa cinta membuat hubungan jadi renggang.
Pada dasarnya ada tiga perilaku dalam membina hubungan dengan orang lain, yang seringkali disebut “Cinta”.
1. “aku mencintaimu jika…”
Cinta bersyarat, ‘cinta jika’, ialah cinta yg mengajukan persyaratan. cinta semacam ini diberikan atau diterima jika persyaratan tertentu dipenuhi, contoh aku mencintaimu jika kau mau berhubungan seks denganku sekali saja… ‘cinta jika’ selalu mengikat. Selama syarat terpenuhi, hubungan itu baik-baik saja. Namun saat persyaratan itu tak terpenuhi, cinta itu pun pupus. Banyak perkimpoian kandas karena dibangun berdasarkan ‘cinta jika’. ‘Cinta jika’ bukan cinta sejati. jika kau berhubungan dengan seseorang dan merasa harus melakukan sesuatu dulu untuk mendapatkan cinta, berarti hubungan yg kau miliki bukan didasarkan pada cinta sejati.
2. “aku mencintaimu karena…”
Seseorang mencintai orang lain karena sesuatu yang dimiliki atau dilakukan orang itu. Contoh, aku mencintaimu karena kamu cantik, baik, dsb. Kedengerannya cinta karena cukup bagus hampir semua orang suka dicintai krn pribadi mereka atau apa yg mereka lakukan. ‘Cinta karena’ bukanlah cinta sejati. Kamu mungkin merasa tertarik kepada seseorang karena kepribadiannya, kedudukannya, kecerdasannya, keterampilannya, dsb. Namun, jika dasar cintamu tidak lebih dalam dari apa yang sekadar terlihat yang dimiliki atau dilakukan seseorang, maka cinta itu tidak akan bertahan lama.
3. Cinta titik
Jenis cinta ketiga adalah cinta tanpa syarat. Jenis ini mengatakan aku mencintaimu meski kau akan mengalami banyak perubahan. Tak ada sesuatupun yang dapat kau buat untuk memadamkan cintaku. ‘Cinta titik’ bukan cinta buta. Cinta jenis ini dapat dan benar-benar mengenal secara mendalam orang yang dicintainya. Cinta ini menyadari kemungkinan terjadinya kegagalan, kekurangan dan kesalahan orang itu. Tak ada cara untuk mengusahakan cinta jenis ini, tapi sebaliknya kau juga tidak dapat kehilangan cinta yg seperti ini. ‘Cinta titik’ berbeda dari ‘cinta jika’ karena cinta ini tidak perlu memenuhi syarat tertentu sebelum diberikan. Juga berbeda dengan ‘cinta karena’ sebab tidak ditentukan oleh menarik tidaknya si dia atau nilai-nilai yang disukai oleh pihak lain.
Nafsu, keromantisan, perasaan tergila-gila, seks, ‘cinta jika’, dan ‘cinta karena’ sama-sama ingin mendapatkan sesuatu dari orang lain, sebaliknya cinta sejati suka memberi kepada orang lain.
Memahami Makna Cinta
Posted by' Haryanto, S.Pd onSeptember 21, 2010
Pengertian Cinta
Berbicara mengenai cinta
pasti kita tidak asing lagi karena kata-kata tersebut selalu
terngiang-ngiang ditelinga kita, misalkan saja ketika kita mendengarkan
radio, pasti ada lagu yang mendendangkan tentang cinta atau ketika kita
baca buku atau novel, pasti kita lebih suka tema tentang percintaan dan
itu adalah hal yang wajar karena pada usia puber inilah masa dimana
seseorang mulai tertarik dengan lawan jenis dan hal itu selalu dikaitkan
dengan cinta.
Pengertian Cinta
Pengertian cinta
itu sendiri sulit dibedakan batasan ataupun pengertiannya, karena cinta
merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu.
Dan sifatnyapun subyektif sehingga setiap individu akan mempunyai makna
yang berbeda tergantung pada penghayatan serta pengalamannya.
Jenis-jenis Cinta
Jenis-Jenis Cinta menurut Kelly dalam buku kesehatan reproduksi remaja membagi cinta itu menjadi 3 jenis yaitu:
1. Cinta karena nafsu
Yaitu cinta yang mengakibatkan hubungan
antar dua orang tidak terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat
seseorang sehingga perilaku seolah terjadi secara spontan untuk
menjawab rangsangan emosi yang berlebihan
2. Cinta pragmatis
yaitu cinta terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan duka, serta adanya timbal balik.
3. Cinta altruistik
biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada batasnya.
Cinta itu berada pada ranah emosional
dan rasional. Cinta emosional ini datang dan pergi tanpa
diprediksi,misalkan: aku mencintaimu pada pandangan pertama, meski aku
tak bahagia bersamanya aku tetap mencintainya dll.
Ciri-ciri cinta emosional
- Adanya perasaan yang sangat kuat, normalnya diarahkan pada lawan jenis, dimana yang ada pada pikiran serta hati adalah bayangan kekasihnya
- Adanya egoisme, biasanya ada harapan-harapan bahwa kekasihnya adalah ideal yang ada dipikirannya dan merasa kecewa kalau kekasihnya berbeda dengan apa yang ia harapkan
- Cinta emosional mengandung unsur erotisme,yang biasanya ingin mengungkapkan rasa cintanya dengan berpegangan tangan, berpelukan dll. Sedangkan cinta rasional tidak didominasi oleh perasaan yang kuat tetapi lebih pada akal pikiran. Cinta rasional ini biasanya tidak peduli apakah perasaannya kepada seseorang yang dikuasai ini dibalas atau tidak, karena ciri utama dari cinta ini adalah memberi tanpa pamrih dan tanpa syarat.
Reaksi Psikologis Dan Fisiologis Pada Saat Muncul Cinta
Ketika orang lagi kasmaran, maka dalam
tubuhnya akan memproduksi hormon Phenthylamine ( PEA), efeknya adalah
terjadi peningkatan suhu tubuh, gula dan tekanan darah, denyut jantung
akan lebih cepat dan berkeringat, orang tersebut juga menjadi penasaran,
salah tingkah, bergairah (bersemangat), dan gembira.
Tanda- tanda Cinta
Cinta merupakan hal yang sangat
subyektif, satu orang dengan orang lainnya akan memaknakan secara
berbeda. Namun ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya perasaan cinta:
1. ada unsur keterkaitan dan kekaguman
biasanya cinta didahului oleh rasa ketertarikan dan kekaguman, baik itu karena penampilan fisik, sifat, kemampuan atau materi. Hal mana yang menjadikan seseorang itu tertarik tiap orang itu berbeda-bada.2. teringat terus dalam ingatan
perasaan cinta membuat bayangan tentang orang yang dicintainya selalu ada dalam ingatan.3. adanya pengorbanan
perasaan cinta menimbulkan perasaan ingin berbuat apa saja yang dapat membahagiakan dan menyenangkan orang yang dicintai4. adanya ketertarikan seksual biasanya muncul rasa ingin selalu bertemu serta keinginan untuk bersentuhan secara fisik
Arti Cinta Pada Pandangan Pertama
Cinta pada pandangan pertama
ini baru pada tahap persona pada ketertarikan fisik saja. Cinta ini
digolongkan dalam passionate love yang ditandai oleh rasa rindu yang
hebat untuk bertemu. Ketertarikan pada pandangan pertama ini bisa
berubah dan berkembang menjadi cinta, tapi harus diikuti oleh proses
selanjutnya yaitu perkenalan dan penjajakan.
Beda Cinta Dan Sayang Pengertian Cinta
Biasanya masyarakat membedakan cinta ini
lebih pada lawan jenis (pacar atau suami), sementara sayang itu
berlaku secara umum (orang tua, saudara)
Dampak Cinta Dalam Kehidupan Remaja
Cinta merupakan hal yang normal, bahkan remaja seringkali
bertanya-tanya apakah dirinya normal. Cinta juga menambah keceriaan
dalam kehidupan manusia dan penuh dengan nuansa emosi dan perasaan
(benci, sedih, sayang, rindu, kesal dll).
Dampak cinta itu sendiri adalah:
- merubah perilaku yang progesif. Perasaan cinta kadang memotifasi seseorang untuk bertingkah laku lebih baik
- perubahan perilaku regresif yaitu perasaan yang selalu tergantung pada orang lain
- belajar mengenal dan menerima orang lain ( kelebihan dan kekurangan serta perbedaan yang ada)
- banyak berfantasi (melamun)
Cemburu
Cemburu biasanya diperlihatkan oleh
seseorang pada saat seseorang merasa perhatian pasangannya beralih
kepada yang lain. Cemburu biasanya merupakan tanda cinta bersyarat dan
egoisme, tanda kurang percaya diri dan penghargaan diri.
Rujukan: TIM PKBI, Kesehatan Reproduksi Remaja PKBI. Yogyakarta
Apa Itu Cinta, Sayang, Suka dan Minat?
Kita memang mengharapkan dia menjadi milik kita. Segala apa yang kita buat dan lakukan, kalau boleh kita mahu si dia mengetahuinya. Kita juga berusaha sedaya kuat mungkin untuk tidak mahu sakitkan hati si dia.
Cinta juga membawa suatu perasaan yang mendalam terhadap si dia dan kalau boleh mahu hidup semati bersama dengannya.
Sayang..
Kita memerlukan si dia pada masa kita mahukan seseorang untuk berkongsi rahsia dan kisah duka kita. Selalunya kita akan sayang akan seseorang yang menjadi TELINGA kepada masalah kita. Segala masalah dapat diceritakan dan kalau boleh diselesaikan bersama.
Suka..
Kita suka akan dia kerana dia seorang yang baik budi pekerti. Dia pandai menjaga aurat dan batas pergaulan. Kalau boleh kita ingin sahaja terus mahu memiliki si dia secara halal.
Minat..
Ada sesuatu pada dirinya yang menarik minat kita untuk mendekatinya. Harta, paras rupa atau budi dirinya? Itulah minat sebenar terhadap seseorang insan.
Tetapi kita kena ingat..
“Tanpa minat, suka dan sayang.. Kita tidak akan CINTA pada seseorang itu. Dan ingatlah juga, perasaan minat, suka dan sayang ini adalah perlu kita hamburkan sepenuhnya terhadap ALLAH sebelum kepada manusia..”
Silakan SHARE! Insyaallah, ada manfaatnya kelak..
Mudahnya Perkahwinan di Atas Sunnah
Mudahnya Perkahwinan di Atas Sunnah
Oleh: Abu Numair Nawawi B. Subandi
Bila
cerita tentang pacaran pada orang bujangan, ramai akan kata seronoknya!
Cuma bila masuk bab suruh kahwin, banyaklah alasannya nanti. Antara
yang biasa kita dengar adalah alasan muda lagi, duit tak cukup lagi, tak
cukup belanja hantaran, kereta belum habis bayar, rumah pun tidak ada
lagi, kerja belum stabil, ibu dan bapa tidak bagi lampu hijau dan
seumpamanya.
Tapi dalam masa yang sama, sudah hebat berpacaran ke sana ke mari. Keluar berduaan lelaki dan wanita sambil berpegangan tangan bagai dunia mereka yang punya.
Itulah realitinya, ramai di antara kita memandang perkahwinan dari sudut kos dan material. Tetapi lupa dari sudut agama.
Sebenarnya jika kita kembali kepada agama, perkahwinan itu adalah mudah demi menjaga kesucian diri, maruah, dan agama. Yang sukar adalah urusan tanggungjawab dan tahap kematangan dalam pengurusan. Namun itu semua boleh dipupuk asalkan memiliki ketekunan, kesabaran, dan kesediaan untuk belajar.
Tapi dalam masa yang sama, sudah hebat berpacaran ke sana ke mari. Keluar berduaan lelaki dan wanita sambil berpegangan tangan bagai dunia mereka yang punya.
Itulah realitinya, ramai di antara kita memandang perkahwinan dari sudut kos dan material. Tetapi lupa dari sudut agama.
Sebenarnya jika kita kembali kepada agama, perkahwinan itu adalah mudah demi menjaga kesucian diri, maruah, dan agama. Yang sukar adalah urusan tanggungjawab dan tahap kematangan dalam pengurusan. Namun itu semua boleh dipupuk asalkan memiliki ketekunan, kesabaran, dan kesediaan untuk belajar.
Kenapa perlu tunggu lama-lama membiarkan maruah dan agama digadai, mengumpul dosa dalam rindu, duit pula habis untuk pacaran? Bukankah itu jauh lebih sukar berbanding membelanjakan sedikit harta untuk sebuah perkahwinan yang benar? Maka, segerakanlah perkahwinan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
خَيْرُ النِّكَاحِ أَيْسَرُهُ
“Sebaik-baik pernikahan adalah yang paling mudah.” (Hadis Riwayat Abu Daud, 6/13, no. 1808. Dinilai sahih oleh al-Albani)
Jika belanja hantaran buat si gadis menjadi alasannya, bukankah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah bersabda:
إن من يمن المرأة تيسير خطبتها وتيسير صداقها وتيسير رحمها
“Di
antara kebaikan wanita adalah mudah urusan melamarnya, mudah maharnya
(maskahwin), dan mudah rahimnya (mudah melahirkan zuriat).” (Hadis
Riwayat Ahmad dan ath-Thabrani. Majma’ az-Zawa’id, 4/516, no. 7482)
Sekiranya
maskahwin pun dituntut supaya dipermudahkan, mengapa mahu
menambah-nambah dengan beban hantaran yang Nabi sendiri tidak pernah
syari’atkan? Bukankah ini bertentangan dengan hadis Nabi tersebut bahawa
pernikahan yang baik adalah yang paling mudah. Ini merangkumilah mudah
dari aspek perbelanjaan dan pengurusan.
Sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri pernah menikahkan sahabat dengan mahar yang begitu mudah, iaitu antaranya dengan mahar cincin besi dan mengajar hafaz bacaan sebahagian ayat al-Qur’an. Kenapa kita pula bertindak meninggalkan sunnah Rasulullah dan memilih perkara yang menyusahkan lagi membebankan diri sendiri?
Perlu kita fahami bahawa pernikahan itu bukanlah pasar untuk memperdagangkan anak gadis melalui kutipan belanja hantaran daripada pihak suami. Sebaliknya ia adalah ikatan untuk menuju hidup bahagia berpasangan dengan cara yang syar’i. Bukankah wang dan belanja hantaran yang adakalanya mencecah puluhan ribu ringgit itu lebih baik diguna menampung keperluan hidup berumah-tangga, seperti kos tempat tinggal, kenderaan, dan kehadiran anak-anak kelak?
Sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri pernah menikahkan sahabat dengan mahar yang begitu mudah, iaitu antaranya dengan mahar cincin besi dan mengajar hafaz bacaan sebahagian ayat al-Qur’an. Kenapa kita pula bertindak meninggalkan sunnah Rasulullah dan memilih perkara yang menyusahkan lagi membebankan diri sendiri?
Perlu kita fahami bahawa pernikahan itu bukanlah pasar untuk memperdagangkan anak gadis melalui kutipan belanja hantaran daripada pihak suami. Sebaliknya ia adalah ikatan untuk menuju hidup bahagia berpasangan dengan cara yang syar’i. Bukankah wang dan belanja hantaran yang adakalanya mencecah puluhan ribu ringgit itu lebih baik diguna menampung keperluan hidup berumah-tangga, seperti kos tempat tinggal, kenderaan, dan kehadiran anak-anak kelak?
Selari dengan pesanan Rasulullah bahawa sebaik-baik pernikahan adalah yang paling mudah, majlis kendurinya pun turut dianjurkan dengan cara yang mudah. Selain itu, turut dianjurkan supaya kita menghulur bantuan perbelanjaan walimah kepada pasangan baru bernikah.
Ketika
Rasulullah mengetahui sahabatnya ‘Abdurrahman B. ‘Auf baru sahaja
bernikah, Rasulullah pun berkata kepadanya (sambil terlebih dahulu
mendoakannya):
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ
“Barakallahu
laka (semoga Allah memberi berkah kepadamu), adakanlah walimah walaupun
hanya dengan seekor kambing.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, Kitab
an-Nikah, 16/131, no. 4758)
Berdasarkan
hadis ini, mengadakan walimah (menjamu orang makan) dengan sebab
pernikahan adalah disyari’atkan. Walaupun begitu, walimah tidaklah mesti
dilakukan dengan seekor kambing. Tetapi perlulah bersesuaian dengan
kemampuan suami. Ini kerana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri
pernah melaksanakan walimah ketika pernikahannya bersama Shafiyah dengan
menyediakan campuran kurma tanpa biji yang dicampur keju dan tepung
hasil sumbangan para sahabat yang hadir sebagaimana diriwayatkan Imam
al-Bukhari. Terdapat juga hadis yang menunjukkan Rasulullah hanya
menjemput beberapa orang lelaki meraikan walimah perkahwinannya di waktu
yang lain.
Ia tidaklah seperti sebahagian daripada kita hari ini yang berlebih-lebihan dalam walimah sehingga sanggup membuat pinjaman kewangan demi merealisasikan kenduri perkahwinan yang mahu dilihat besar dan gah.
Menurut sunnah, majlis walimah yang dianjurkan Rasulullah itu tidak lebih dari sekadar jamuan makan dengan bergembira meraikan pasangan yang berkahwin. Ini berlangsung dengan cara menghadiri dan mendoakannya dengan kebaikan. Sehingga orang-orang yang berpuasa pun turut wajib menghadirkan diri ke majlis walimah jika mendapat jemputan.
Dalam masa sama, majlis walimah ini tidaklah sewajarnya diiringi dengan maksiat dan kemungkaran. Sangat menyedihkan perkara-perkara maksiat dalam acara-acara walimah hari ini dilihat begitu subur. Sehingga ada yang sanggup berbelanja besar kerananya pula. Perkara ini wajib kita sedari dari awal agar tidak terus menular.
Di antara perkara buruk yang telah mula membudaya dalam majlis-majlis walimah hari ini yang dapat penulis sebutkan adalah seperti budaya mendedahkan aurat dan tabarruj (berdandan) untuk tontonan umum dalam praktik persandingan, menghambur-hambur harta (membazir) untuk menunjuk-nunjuk dan mendapat pujian, mencukur kening dan janggut, mengkhususkan adanya acara potong kek dan menyarung cincin perkahwinan, adat bersanding dan pelamin, upacara merenjis dan menepung tawar demi meraih keberkatan, bersalam-salaman dengan yang bukan mahram, acara tahlilan khas memohon restu nenek moyang, menjemput bomoh tolak hujan, majlis karaoke dan nyanyi-nyanyian, permainan kuda kepang, menggantung gambar pengantin, dan seumpamanya.
Hukum mendedahkan aurat adalah suatu yang maklum di kalangan umat Islam. Lebih lagi apabila berlaku pembaziran wang untuk belanja solekan, set baju yang menggambarkan bentuk tubuh wanita, dan mencukur kening demi kelihatan cantik. Ini semua termasuk bentuk-bentuk peragaan tubuh ala jahiliyah yang telah diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui firman-Nya (maksudnya), “Dan janganlah kamu berhias (tabarruj) dan bertingkah-laku seperti orang-orang Jahiliyyah.” (Surah al-Ahzab, 33: 33)
Ia tidaklah seperti sebahagian daripada kita hari ini yang berlebih-lebihan dalam walimah sehingga sanggup membuat pinjaman kewangan demi merealisasikan kenduri perkahwinan yang mahu dilihat besar dan gah.
Menurut sunnah, majlis walimah yang dianjurkan Rasulullah itu tidak lebih dari sekadar jamuan makan dengan bergembira meraikan pasangan yang berkahwin. Ini berlangsung dengan cara menghadiri dan mendoakannya dengan kebaikan. Sehingga orang-orang yang berpuasa pun turut wajib menghadirkan diri ke majlis walimah jika mendapat jemputan.
Dalam masa sama, majlis walimah ini tidaklah sewajarnya diiringi dengan maksiat dan kemungkaran. Sangat menyedihkan perkara-perkara maksiat dalam acara-acara walimah hari ini dilihat begitu subur. Sehingga ada yang sanggup berbelanja besar kerananya pula. Perkara ini wajib kita sedari dari awal agar tidak terus menular.
Di antara perkara buruk yang telah mula membudaya dalam majlis-majlis walimah hari ini yang dapat penulis sebutkan adalah seperti budaya mendedahkan aurat dan tabarruj (berdandan) untuk tontonan umum dalam praktik persandingan, menghambur-hambur harta (membazir) untuk menunjuk-nunjuk dan mendapat pujian, mencukur kening dan janggut, mengkhususkan adanya acara potong kek dan menyarung cincin perkahwinan, adat bersanding dan pelamin, upacara merenjis dan menepung tawar demi meraih keberkatan, bersalam-salaman dengan yang bukan mahram, acara tahlilan khas memohon restu nenek moyang, menjemput bomoh tolak hujan, majlis karaoke dan nyanyi-nyanyian, permainan kuda kepang, menggantung gambar pengantin, dan seumpamanya.
Hukum mendedahkan aurat adalah suatu yang maklum di kalangan umat Islam. Lebih lagi apabila berlaku pembaziran wang untuk belanja solekan, set baju yang menggambarkan bentuk tubuh wanita, dan mencukur kening demi kelihatan cantik. Ini semua termasuk bentuk-bentuk peragaan tubuh ala jahiliyah yang telah diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui firman-Nya (maksudnya), “Dan janganlah kamu berhias (tabarruj) dan bertingkah-laku seperti orang-orang Jahiliyyah.” (Surah al-Ahzab, 33: 33)
Manakala acara khas sesi sarung cincin dan potong kek perkahwinan pula ia termasuk meniru-niru adat keagamaan kaum kafir yang tidak pernah sedikitpun dianjurkan dalam sunnah Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Sesiapa
yang menyerupai sesuatu kaum (dalam urusan khas agama), maka dia
termasuk golongan mereka.” (Hadis Riwayat Abu Daud, 11/48, no. 3512.
Dinilai sahih oleh al-Albani)
Malah penulis difahamkan harga sebuah set kek perkahwinan sahaja sudah berharga ratusan dan ada yang mencecah ribu ringgit.
Manakala amalan meminta individu tertentu untuk menolak dan menahan hujan dengan jampi tertentu agar majlis dapat berjalan lancar, maka ini termasuk pula ke dalam perbuatan syirik. Ini sama juga dengan adat menepung tawar yang tidak diketahui asal-usulnya dari ajaran agama Islam. Sebenarnya untuk tujuan ini, cukuplah dengan berdoa kepada Allah dan bersedia dengan sebarang kemungkinan secara teknikal.
Manakala amalan meminta individu tertentu untuk menolak dan menahan hujan dengan jampi tertentu agar majlis dapat berjalan lancar, maka ini termasuk pula ke dalam perbuatan syirik. Ini sama juga dengan adat menepung tawar yang tidak diketahui asal-usulnya dari ajaran agama Islam. Sebenarnya untuk tujuan ini, cukuplah dengan berdoa kepada Allah dan bersedia dengan sebarang kemungkinan secara teknikal.
Jika di dalam majlis-majlis walimah tertentu mengandungi praktik-praktik maksiat seperti ini, terdapat petunjuk Rasulullah supaya tidak menghadirinya atau sekiranya mampu maka berilah nasihat dan teguran.
Dari itu, mudahkanlah pernikahan dan majlisnya. Ambillah sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sebagai pedoman dan ikutan. Berbanggalah dengan kemuliaan Islam, bukan dengan maksiat, kemungkaran dan pembaziran. Hindarilah juga budaya pacaran tanpa nikah! Semoga semaian cinta dan majlis kita mendapat berkah dan keredhaan Allah. Itulah yang perlu kita cari dan kejar. Wallahu a’lam.
Jika Landasan Pernikahan Adalah …
Kamis 2 Jamadilawal 1434 / 14 Maret 2013 16:25JIKA landasan pernikahan adalah seks, maka pasangan kerap bertengkar jika layanan di kamar tidur tidak memuaskan.
Jika landasan pernikahan adalah harta, maka pasangan bakal bercerai jika jatuh miskin.
Jika landasan pernikahan adalah kerana tubuh, pasangan bakal lari jika rambut beruban dan muka berkerut atau badan sudah menjadi gendut.
Jika landasan pernikahan adalah anak, maka pasangan akan mencari alasan untuk pergi jika buah hati (anak) tidak hadir.
Jika landasan pernikahan adalah kepribadian, pasangan akan lari jika orang berubah tingkah lakunya.
Jika landasan pernikahan adalah cinta, hati manusia itu tidak tetap dan mudah terpikat pada hal-hal yang lebih, lagi pula manusia yang dicintai pasti mati.
Jika landasan pernikahan adalah ibadah kepada Allah, sesungguhnya Allah itu kekal dan Mahapemberi hidup kepada makhlukNya.
Allah mencintai hambanya melebihi seorang ibu mencintai bayinya.
Maka tak ada alasan apapun di dunia yang dapat meretakkan rumah tangga kecuali jika pasangan itu durhaka kepada Allah. [islampos/halimislam]
Sunnah-sunnah Rasulullah SAW Dalam Perkahwinan
Sempena Hari Jadi Rasulullah Saw , mari kita lihat sunnah-sunnah baginda dalam perkahwinan.
Allahumma solli 'ala Saiyidina Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Salam Maulidurrasul saya ucapkan buat warga pelayar dan pembaca slot Bersama Suzana menerusi blog kegemaran ramai ini. Sempena Maulidurrasul yang diraikan hari ini bagi mengenang dan mengambil iktibar sejarah hidup Rasulullah SAW, saya nak perkenalkan antara sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam perkahwinan. Ya! Banyak sunnah Rasulullah SAW dalam perkahwinan, bukan hanya poligami. Andai sunnah-sunnah ini dilaksanakan, bahagia dalam perkahwinan bukan satu impian atau igauan lagi, insyaAllah. Sebabnya, Rasulullah SAW adalah idola dan contoh suami terbaik dalam perkahwinan. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya orang yang paling baik antara kamu semua adalah orang yang paling baik terhadap isterinya dan aku adalah orang yang terbaik antara kamu semua (dalam membuat kebaikan) terhadap isteriku." - hadis riwayat al-Tirmizi.
Antara sunnah yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW di dalam perkahwinan baginda bersama isteri-isteri baginda khususnya bersama Aishah r.anha mengikut riwayat daripada Ummul Mukminin r.anha itu sendiri ialah Rasulullah SAW adalah seorang yang romantik , suka bergurau, meluangkan masa bersama isteri, mengkhabarkan kepergian baginda kepada isteri dan membantu kerja-kerja di rumah.
Romantik adalah sunnah Rasulullah SAW, bukan ikutan amalan orang barat atau hero hindi. Rasulullah SAW seorang suami yang romantik. Aisyah r.anha menceritakan: “Suatu ketika aku telah minum. Ketika itu aku sedang haidh lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah dan baginda meminumnya dari kesan mulutku di gelas itu. Dalam kesempatan lain aku memakan sepotong daging, lantas aku memberikan baginda potongan daging itu dan baginda memakannya tepat di tempat aku memakannya." - hadis riwayat Muslim.
Rasulullah SAW juga sering bergurau bersama isteri baginda. Gurauan dimaklumi sebagai satu cara untuk mengeratkan hubungan. Aisyah r.anha telah berkata yang bermaksud: “Rasulullah berlumba lari denganku, maka aku menang ketika itu kerana aku belum gemuk. Kemudian, setelah gemuk aku berlumba lari dengannya, maka baginda memenanginya. Lalu baginda bersabda: Kemenangan ini sebagai penebus kekalahan yang lalu." - hadis riwayat Abu Daud. Andai Rasulullah SAW boleh bergurau bersama isteri baginda, kenapa tidak anda suami akhir zaman ini?
Rasulullah SAW adalah seorang pemerintah Negara, pemimpin angkatan tentera, penyampai wahyu malah kekasih Allah tetapi masih mampu meluangkan masa emasnya bersama isteri baginda. Diriwayatkan daripada Aishah r.anha bahawa Rasulullah SAW pernah membawanya menyaksikan permainan para sahabat yang berasal dari Sudan. Katanya: “Hari itu adalah hari raya di mana orang-orang Sudan bermain pedang dan perisai. Aku (Aishah r.anha) tidak ingat apakah aku yang meminta untuk melihatnya atau Rasulullah SAW yang berkata: Apakah kamu ingin melihatnya? Aku pun menjawab: Ya. Aku disuruhnya berdiri di belakangnya di mana pipiku bersentuhan dengan pipi baginda. Baginda berkata: Biar yang lain wahai Bani Arfidah! Ketika aku merasa bosan, baginda bertanya kepadaku: Adakah engkau sudah puas? Aku menjawab: Ya. Baginda pun bersabda: Pergilah." - hadis riwayat al-Bukhari.
Semua tahu, seorang isteri wajib mendapat izin suami jika mahu keluar ke mana-mana malah tika ingin melakukan sesuatu. Tidak ada perintah serupa pula untuk para suami. Namun, Rasulullah SAW mempraktikkan amalan memberitahu dan mengkhabarkan kepergian baginda kepada isteri baginda. Mengikut satu riwayat, Sayidatina Aishah r.anha pernah bertindak mengekori Rasulullah SAW pada waktu tengah malam ketika sedar Rasulullah SAW keluar tanpa memaklumkan kepadanya yang sedang tidur. Diekorinya Rasulullah SAW hingga jelas di matanya, Rasulullah SAW mengunjungi makam Baqi' dan berhenti seketika serta membacakan tiga doa. Usai berdoa, Rasulullah SAW kembali ke rumah. Tindakan Sayidatina Aishah diketahui oleh Rasulullah SAW lalu baginda Rasul menjelaskan: “Jibril datang kepadaku dan menyampaikan agar aku segera ke Baqi'. Aku sangkakan kau tidur lena maka aku keluar tanpa memaklumkannya kepadamu."
Rasulullah SAW juga membantu isteri baginda dalam melakukan kerja di rumah. Diriwayatkan daripada Al-Aswat bin Yazid katanya yang maksudnya, “Aku bertanya kepada Aisyah: “Apa yang Nabi SAW kerjakan di rumah? Aisyah menjawab: “Baginda sentiasa melayani isterinya yakni membantu isterinya membuat kerja-kerja rumah. Maka apabila masuk waktu sembahyang Bagindapun keluar untuk sembahyang (ke masjid)." - hadis riwayat Al-Bukhari
Diceritakan daripada hadis Aisyah R.Anha bahawa Rasulullah SAW bersabda kepadanya yang bermaksud: “Aku tahu masa anda redha dan marah kepadaku." “Bagaimana anda mengetahuinya wahai Rasulullah?" Baginda menjawab: “Jika anda senang denganku, anda akan berkata; tidak demi Rabb Muhammad. Sementara jika anda marah terhadapku, anda akan mengatakan; tidak demi Rabb Ibrahim. Aisyah R.Anha berkata; “Tepat wahai Rasulullah. Demi Allah, namun aku tidak mendiamkanku (ketika aku marah) kecuali tidak menyebut namamu." – hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
Hadis ini membuktikan, tidak ada salah dan dosa jika isteri marah terhadap suaminya disebabkan faktor perselisihan yg biasa terjadi dalam kehidupan seharian dan kehidupan rumahtangga. Sudah namanya manusia, pasti terdapat kekurangan di mana-mana termasuk rasa tidak puas hati atau berkecil hati dengan tindakan suami hatta Rasulullah SAW sendiri. Biar pun begitu, teladanilah kesopanan Aisyah R.Anha dan kecerdikan Rasulullah SAW. Hadis ini menunjukkan perselisihan dalam rumahtangga adalah perkara biasa tetapi memerlukan batasan. Aisyah masih kekal bersopan terhadap suaminya walau dalam keadaan marah dan Rasulullah SAW menundukkan perasan marah tersebut dengan kelembutan dan kasih sayang.
Aisyah masih kekal melayan suaminya dengan baik, malah bercakap dengan suaminya hanya tidak menyebut nama suami sebagai tanda protes dan tanda emosinya terganggu. Tika ini, Rasulullah SAW pula sebagai suami berusaha untuk memahami dan dalam masa yang sama, berusaha memujuk. Sesuai dengan fitrah kejadian wanita bak tulang yang bengkok, dibiar akan kekal bengkok, dipaksa lurus akan segera patah. Jalan terbaik, memujuk dengan sabar dan berhikmah.
Lantas, mengambil teladan kisah rumahtangga Rasulullah SAW ini, sewajarnya pasangan suami isteri mengelakkan diri daripada tidak bercakap apatah lagi menyisihkan diri. Tindakan tidak bercakap terutama tindakan menyisihkan diri daripada pasangan menjadi penyumbang kepada bertambahnya kekalutan dalam rumahtangga. Seperti kata orang lama kita, kalau disimbah minyak ke api, pastinya api tambah marak. Jalan terbaik untuk memadam api ialah dengan menyiram air. Samalah juga dengan pergaduhan, jika masing-masing berkeras hati, enggan mengakui kesilapan diri dan berterusan tidak bercakap sesama sendiri, masalah tidak akan selesai dan memungkinkan wujudnya masalah baru pula.
Dalam mengharungi hari-hari mendatang dalam perkahwinan, jangan harapkan detik manis dan kebahagiaan semata. Hakikatnya, ujian dan cabaran yang hadir bukan untuk memusnahkan bahagia sebaliknya untuk mendidik diri agar menjadi manusia yang lebih matang dan bijak menangani permasalahan. Kajian membuktikan, kesilapan paling utama yang wujud dalam rumahtangga ialah kegagalan pasangan suami isteri untuk bergaduh secara selamat. Ya! Seperti yang dijelaskan di awal tadi, bergaduh itu biasa tetapi perlu pastikan pergaduhan anda dan pasangan adalah pergaduhan yang selamat.
Pergaduhan yang selamat akan wujud jika anda sedar dengan siapa anda sedang bergaduh, pastinya teman hidup anda, sama ada suami atau isteri yang anda sayangi. Jika anda sayangkan si dia yang sedang bergaduh dengan anda, pastinya anda akan dapat mengawal emosi marah anda agar tidak keterlaluan hingga membawa kemudharatan kepadanya. Tika bergaduh, tanamkan dalam diri, anda sedang bertengkar kerana satu sebab yang berlaku, mungkin salah pasangan, mungkin juga salah anda sendiri. Pokoknya, bukan mencari salah siapa tetapi pastikan masing-masing berusaha untuk menangani permasalahan yang berlaku.
Masalah takkan selesai dengan mencari siapa yang salah. Masalah hanya selesai jika masing-masing mengawal diri, berterus terang dan berbincang. Namun, masalah yang timbul dalam usaha menyelesaikan masalah yang telah ada ialah masalah komunikasi sesama setiap insan iaitu masalah untuk memahami dan difahami. Sukarnya memahami sama saja dengan sukarnya untuk difahami. Jalan terbaik ialah dengan memberikan peluang kepada diri sendiri untuk memahami dan difahami. Jika anda sukar memahami; bertanya dan berbincanglah. Jika anda sukar difahami; jelaskan dan berterus teranglah.
Jangan mendiamkan diri! Betul! Ada masanya diam itu perlu ketika anda pasti pasangan anda tidak dapat mendiamkan dirinya sendiri dan terus berhujah hingga gagal mengawal diri. Tika ini, memang wajar anda berdiam seketika. Tunggu hingga keadaan menjadi sejuk, carilah ruang dan peluang untuk meluah isi hati anda pula. Jika yakin meluah rasa dengan lisan menambah buruk keadaan, sebagai contoh anda sukar meluah dengan terkawal kerana pasti disusuli kata-kata yang keras atau tangisan yang tidak digemari pasangan maka luahkanlah segalanya di lembaian kertas. Hingga detik kedamaian dikecapi semula, usahakan untuk menepis ego dengan teruskan bercakap seperti biasa. Walau hati rasa sakit tapi yakinlah, jika anda kekal berbuat baik, kesudahannya pasti akan baik juga...
Saya mencadangkan kepada para suami di luar sana, agar berusaha melaksanakan antara sunnah-sunnah Rasulullah SAW dalam perklahwinan ini terlebih dahulu sebelum berhasrat untuk melaksanakan sunnah poligami. Selamat berjaya!
SUZANA GHAZALI merupakan Perunding Psikologi Keluarga dan Peguam Syarie. Beliau mempunyai pengalaman yang luas dan sentiasa dijemput oleh media-media penyiaran tempatan seperti TV3, Astro, RTM untuk menjadi panel mengupas isu rumah tangga,perkahwinan dan kekeluargaan.Untuk menghubungi beliau, anda boleh emailkan ke binabahagia@gmail.com ataupun layari Bersama Suzana
Mereka Yang Enggan Berkahwin
Kahwin adalah Sunnah Rasulullah s.a.w. dan Sunnah para Nabi-nabi, dan fitrah yang sesuai dengan naluri manusia. Mereka yang tidak mahu berkahwin dan enggan berkahwin adalah bermakna mereka telah mensia-siakan hidupnya di dunia yang telah disediakan Allah untuk hambanya-Nya menikmati segala pengurniaan-Nya.
Islam adalah melarang ummahnya hidup membujang - tanpa berkahwin dengan tujuan untuk menjauhkan diri dari menikmati kesedapan berkelamin dan kesenangan hidup didunia serta mengelakkan diri dari menikmati kegembiraan berkeluarga dan tidak mahu mempunyai keturunan.
Dalam Islam berkahwin adalah merupakan suatu perkara yang digalakkan, kerana dengan perkahwinan itu akan berkembang biak ummah Nabi Muhammad s.a.w., dimana baginda adalah merasa bangga dan bergembira dengan sebab banyak ummatnya. Ini telah dinyatakan oleh Rasulullah s.a.w dalam hadithnya yang diriwayatkan daripada Sa'ad bin Abi Waqqas :
"Berkahwinlah kamu Maka sesungguhnya aku dihari qiamat kelak akan bergembira dengan sebab banyak ummahku. Dan janganlah kamu menjadi seperti orang - orang Nasrani bertapa - hidup membujang".
Mereka yang enggan berkahwin, Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan hadith dari Anas bin Malik, katanya : Tiga orang sahabat datang berkunjung ke rumah isteri-isteri Rasulullah s.a.w. menanyakan tentang 'ibadat yang dikerjakan oleh Baginda. Setelah tiga orang sahabat tadi mendapat jawapan dari isteri-isteri Baginda, mereka merasa bahawa 'ibadat mereka itu bila dibandingkan dengan ibadat Rasullah s.a.w. adalah terlalu sedikit dan sangat-sangat "kurang."
Mereka berkata sesamanya: "Bagaimana 'ibadat kita? Padahal Baginda adalah orang yang ma'shum - tidak sedikit pun mempunyai dosa, dan Allah telah mengampunkan dosanya yang telah lalu dan akan datang?. "Maka salah seorang dari mereka itu berkata: "Aku akan sembahyang Tahajjud setiap malam." Dan seorang yang lain akan berkata:"Aku akan berpuasa sepanjang tahun, dan tidak akan berbuka." Dan seorang yang lain lagi berkata: "Aku akan mengasingkan diri dari orang perempuan, dan aku tidak akan berkahwin selama-lamanya (hidup membujang)" Maka datang Rasulullah s.a.w., lalu bersabda:
Kamu semua berkata begitu? Ingat dan ketahuilah, demi Allah, aku adalah orang yang sangat takut terhadap Allah, dan sangat taqwa kepada-Nya, tetapi aku berpuasa dan kadang-kadang aku (tidak berpuasa), dan aku sembahyang, dan aku tidur, dan aku juga berkahwin dengan perempuan. Maka sesiapa yang tidak suka dengan sunnahku, mereka itu bukanlah pengikutku (bukan dari kalangan ummahku). (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Mereka yang enggan berkahwin (hidup membujang) seumur hidupnya, padahal mereka mampu menunaikan tanggungjawab terhadap isterinya zahir dan batin, maka bermakna mereka telah mengharamkan sesuatu perkara yang halal ke atas diri mereka, dan mereka itu adalah juga orang yang menentang hukum Allah dari Sunnah Rasul-Nya.
Dalam masalah ini, at-Tabari berkata: "Sahabat Rasulullah s.a.w bernama 'Uthman bin Maz'un mengharamkan ke atas dirinya seorang perempuan, benda-benda yang baik dan semua benda yang sedap dan lazat. Dengan pengharaman tersebut, Allah Ta'ala menurunkan firman-Nya:
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan benda-benda yang baik yang telah dihalalkan oleh Allah bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas pada apa yang telah ditetapkan halalnya itu, kerana sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas. (Surah al- Ma'iddah:87)
Sehubungan dengan ini, diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas:
Seorang lelaki mengadu dan bertanya kepada Rasulullah s.a.w. mengenai orang yang membujang (tidak berkahwin) selama-lamanya, katanya: " Bolehkah aku berkasi?" Baginda menjawab dengan sabdanya:
Tidak ada dalam agama kita orang yang berkasi. (Riwayat Tabrani)
Dalam masalah ini, Sa'ad bin Waqqas berkata:
Rasulullah s.a.w. telah melarang sahabatnya 'Uthman bin Maz'un hidup membujang (tanpa berkahwin). Andainya Baginda mengizinkan 'Uthman bin Maz'un membujang (tanpa berkahwin), tenteulah kita "harus" berkasi. (Riwayat Bukhari)
Sebenarnya Cinta itu
apa ya..??? Mengapa harus ada cinta..?!
بِسْــــــــــــــــمِ ﷲِ
sebenarnya apa itu cinta..?
Sekedar iseng sekalian meluapkan isi hati yang sedang merenungi
kehidupan yang fana ini, kali ini sempet merenung ditengah malam minggu
yang sepi dan sunyi... ditemani suara hembusan angin.. ^dari kipas
angin^..
Dalam hatiku bertanya tanya sebenarnya cinta itu apa ya...? mengapa
harus ada cinta..?! sewaktu masih gadis pernah diceritain sama seorang
ibu yang mana katanya cinta itu hanya diawal saat masih muda saja
setelah menikah dan semakin bertambah umurnya maka tidak ada lagi rasa
cinta melainkan yang ada hanya rasa kasihan. sampai sekarang aku belum
bisa memahami perkataan itu entah mungkin karena aku belum menjadi tua
atau belum tiba saatnya.. Entahlah yang jelas sampai saat ini aku masih
sangat mencintai suamiku yang telah menjadi imam dalam hidupku...
Terkadang aku juga merasa ini seperti mimpi.. sebuah mimpi yang sangat
indah dan aku terus berusaha untuk menyadarkan diri dan merasakan bahwa
semua ini bukanlah mimpi...akan tetapi aku juga takut saat tiba waktunya
untuk berpisah karena semua orang pasti akan kembali kepada sang
Penciptanya, dan aku takut kalau aku tak bisa menerima itu dengan hati
yang ikhlas. Aku juga takut kalau rasa cinta ini melebihi rasa cintaku
kepada Sang Khalik ( Alloh Subahanhuwata'ala dan Rhosulnya ) karena
tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia mencintai Alloh dan
RhosulNya melebihi dirinya sendiri dan keluarganya.
Aku sangat bersyukur karena Alloh telah memberiku suami yang baik yang
dapat membimbingku menjadi wanita yang benar benar wanita walaupun aku
tidak tau apakah aku sudah bisa menjadi isteri dan ibu yang baik atau
belum.... Di lubuk hati yang terdalam ingin sekali mengucapkan rasa
terimakasih kepada Suamiku tercinta dan juga keluarganya yang dengan
segala kebaikannya menerimaku apa adanya sebagai anggota keluarganya
dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus walaupun aku ini bukanlah
siapa siapa, aku hanya gadis desa yang tidak memiliki kelebihan apa apa
dalam skill maupun materi. seperti Sinderella yang menjadi isteri
seorang pangeran...he3.. tapi sayangnya aku malu mengucapkan terimakasih
pada mereka terutama Ibu mertuaku yang sangat perhatian padaku dan
terkadang perhatiannya melebihi suamiku, aku belum pernah melihat
seorang mertua yang sangat baik dan perhatian seperti ibu
mertuaku....Orang yang sangat supel dan semua orang mencintainya, "
maafkan aku Ibu.. karena aku belum bisa menjadi menantu yang baik
untukmu... tapi aku akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk
Anakmu dan juga cucu cucumu...dan juga untuk adik iparku yang manis
manis... aku tidak bisa menyampaikan ini secara langsung karena aku malu
dan itu juga atas saran suami karena takut mereka jadi tidak enak atau
malah kepikiran.. tapi aku sangat ingin mengucapkannya sehingga kutulis
saja disini....^^ ko malah jadi curhat ya...hmmm^^ kembali lagi
ketopik...
Sebenarnya disini aku ingin menyampaikan apa itu cinta versi diriku
setelah belajar memahaminya dan mencontoh para salafussoleh.. menurutku
Cinta itu adalah sebuah rasa ingin selalu menyayangi dengan tulus kepada
orang orang yang ia cintai, dan untuk mewujudkan cinta itu juga butuh
pengorbanan, akan tetapi cinta sejati tetap milik Alloh
Subahanahuwata'ala dan juga Rhosul Nya ( Nabi Muhammad Shollallohualaihi
wassallam) seperti yang dilakukan para sahabat yang rela berkorban demi
Agama Alloh dan membela Rhosululloh, mereka mengorbankan segalanya,
meninggalkan anak dan isterinya, juga hartanya untuk berjihad dijalan
Alloh. Mereka menyerahkan dan menitipkan anak dan isterinya kepada Alloh
dengan penuh keyakinan seperti sahabat Abu bakar Assiddik yang
mendapatkan kebaikan dari segala macam pintu kebaikan sampai sampai
sahabat yang lain ingin menandingi amal kebaikannya tapi tidak ada yang
mampu. dan Beliau ( Abu Bakar Assiddik ) adalah kekasih Rhosululloh dan
merupakan manusia yang paling dicintai Rhosululloh. jadi cinta bukanlah
Rasa ingin memiliki atau seperti yang dilakukan banyak remaja jaman
sekarang bahkan ada yang rela bunuh diri karena putus cinta....Intinya
Cinta itu diberikan karena Alloh karena mengharapkan Ridho Nya sehingga
kita harus saling mencintai sesuai yang diperintahkan Alloh subahanhu
wata'ala.
Cinta juga merupakan Anugrah dari Alloh Subahanahuwata'ala yang mana
dengan adanya rasa cinta ini kita bisa menjalankan kewajiban kita
sebagai seorang ibu atau suami atau anak. dengan adanya rasa cinta
seorang suami bisa dengan tulus dan ikhlas menjalankan kewajibannya
mencari nafkah untuk keluarganya walaupun terkadang pekerjaannya itu
beresiko terhadap nyawanya, seorang ibu / isteri juga karena adanya rasa
cinta ia rela berkorban menahan rasa sakitnya melahirkan itu juga
beresiko terhadap nyawanya, mendidik anak anaknya, melayani suaminya
dengan penuh cinta dan ketulusan, Seorang anak juga dengan adanya rasa
cinta ia bisa berbakti kepada orang tuanya, melaksanakan kewajiban
sebagai seorang anak dan seterusnya...
Lalu bagaimana perasaan cinta yang dialami oleh para remaja dan anak
anak muda dalam menjalin hubungannya dalam berpacaran...? apakah itu
bisa disebut cinta...? atau nafsu yang bergejolak karena mengalami masa
puber....
Sebelumnya saya minta maaf bila tulisan ini akan menyinggung soba sobat
semua tapi saya ingin mengatakan ini karena rasa cinta saya terhadap
saudara saudara ku seiman... Jika Anda memang benar benar mencintai
pacar Anda tentu anda tidak akan rela jika pacar anda terjerumus kedalam
lembah maksiat dan dosa, Anda juga tidak akan rela jika pacar anda
ternoda kesuciannya karena perbiatan maksiat yang anda dan juga pacar
anda lakukan.. terus bagaimana caranya untuk mengungkapkan rasa sayang
kita sama pacar...? jawabannya adalah lakukan sesuai perintah Alloh,
jika Anda mampu untuk menikah maka nikahilah dia secepatnya atau
tinggalkan dia dan berpuasalah sebab puasa bisa menjaga kita dari
perbuatan maksiat karena syetan tidak suka manusia selamat dari maksiat
dan dosa sehingga ia akan berusaha untuk menghancurkan manusia dengan
segala cara termasuk menjadikan hubungan pacaran itu sebagai sesuatu
yang indah dan berdasar atas kasih sayang... Jika ia memang jodoh anda
suatu saat pasti akan bersatu juga..
Tapi setelah menikah pasti suasana akan berubah karena syetan sudah
merubah taktiknya untuk memberikan rasa jenuh dan bosan kepada pasangan
suami isteri apalagi ketika sama sama sibuk dalam dunianya Suami sibuk
mencari nafkah dan isteri sibuk mengurus anak anak dan rumah sehingga
tidak ada lagi kesempatan untuk merawat diri sedangkan suami bekerja
diluar rumah dimana diluar sana banyak sekali godaan wanita wanita
cantik yang mungkin lebih cantik dari isterinya. jika isteri tidak bisa
membantu suaminya menundukkan pandangannya dengan cara melayaninya
dengan baik dirumah maka akan terjadi suasana yang begitu membosankan
dirumah sehingga suami lebih suka menghabiskan waktunya diluar rumah,
apalagi kalau isteri bekerja diluar rumah juga ketika pulang sama sama
cape belum lagi urusan rumah dan anak anak dan harus melayani suaminya
sehingga isteri tidak lagi bisa melakukan kewajibannya dengan baik
dirumah, dan itu juga mungkin bisa membuat suami marah karena tidak
dilayani dengan baik sedangkan isteri juga marah karena merasa tidak di
mengerti, akhirnya terjadilah gempa dalam rumah tangga, sang suami
mencari ketenangan diluar dan isteri juga mencari tempat curhat mungkin
teman teman kerjanya karena dia bekerja diluar rumah dan akhirnya
menemukan tempat curhat yang menurut dia bisa mengerti kondisinya dan
terjadilah perselingkuhan dan rumah tangga pun hancur dan yang jadi
korban adalah anak anaknya... seperti yang dialami para selebritis kita,
walaupun tidak semua orang seperti itu dan saya juga berharap kita
semua tidak mengalaminya ...
Itulah taktik syetan untuk menghancurkan manusia dengan mencerai
beraikan manusia, suami dengan isterinya, bahkan umat islam ini pun
dicerai beraikan dengan membuat agama islam ini menjadi kelompok
kelompok. sampai dalam suatu hadist disebutkan umat islam terpecah
menjadi 73 golongan dan yang selamat hanya satu golongan yaitu mereka
yang mengikuti Al-Qur'an dan sunnah sesuai dengan pemahaman para
salafussoleh ( orang orang terdahulu yang soleh yaitu tiga generasi
terbaik sepanjang masa ( generasi sahabat, Tabbi'in dan Tabi'uttabiin)
bukan menafsirkan Al-Qur'an dan sunnah itu sesuai hawanafsunya atau
pemikirannya sendiri.
Ketahuilah wahai saudaraku salah satu taktik syetan untuk menghancurkan
manusia adalah dengan menjadikan sesuatu yang haram itu indah, ada lagi
cerita tentang seorang laki laki yang memiliki isteri yang sangat
cantik, akan tetapi laki laki itu malah selingkuh dengan wanita berkulit
hitam dan kurang cantik .. mengapa begitu ..? karena syetan membuat
wanita yang bukan makhromnya itu terlihat lebih indah sehingga isterinya
yang secara fisik lebih cantik pun karena sudah halal jadi syetan
membuatnya menjadi kurang menarik. bisikan syetan itu tidaklah kelihatan
akan tetapi terkadang berupa perasaan untuk melakukn perbuatan maksiat
atau dosa pada saat kita lalai untuk mengingat Alloh.
Jadi mencintailah karena Alloh dengan cara yang tidak melanggar
syare'at-Nya karena dengan demikian cinta itu akan membuahkan hasil yang
sangat manis baik didunia maupun diakherat, Cinta yang sebenar benar
cinta yang bersumber dari Alloh Subahanhu wata'la yang akan melahirkan
kebahagiaan yang hakiki .
Cinta kepada bunga akan layu..
Cinta kepada manusia akan berpisah...
Cinta kepada Alloh itulah cinta yang hakiki...
Bahagia bukan berati memiliki orang yang kita cintai..
akan tetapi bahagia adalah mencintai orang yang kita miliki karena
Alloh...
Jiwa hampa tanpa cinta..
Hati hampa tanpa Iman..
Itu saja renungan kali ini, semoga bermanfaat dan Maaf apabila ada
kalimat yang kurang berkenan dihati sobat semua..
Sumber: http://yusy-azzahro.blogspot.com/2013/04/sebenarnya-cinta-itu-apa-ya-mengapa.html
Yusy-Azzahro.blogspot.com
Sumber: http://yusy-azzahro.blogspot.com/2013/04/sebenarnya-cinta-itu-apa-ya-mengapa.html
Yusy-Azzahro.blogspot.com