Sabtu, 19 Disember 2015

KENAPA DOA PAYAH NAK MAKBUL@TAK DAPAT

10 sebab DO’A ditolak

rahasia terkabulnya doaIbrahim bi Ad-ham r.a. berkata ketika masyarakat bertanya kepadanya mengenai firman ALLAH SWT. “Berdoalah kepada KU, niscaya akan kuperkenankan bagimu“.
Mereka berkata,” Kami telah berdoa, tetapi belum juga dikabulkan“.
Maka Ibrahim r.a. menjawab, “Sebab hati kalian sudah mati dari sepuluh perkara“.
1. They know ALLAH SWT. but never carry out ALLAH orders.
2. They read Al Qur’an but never put into practice.
3. They admitted that syaithon is an enemy but accompanied.
4. They love Rasulullah SAW. but left the sunnah.
5. They afraid of hell but never stopping from a sins.
6. They admitted the death is real but never prepare for meeting theirs end.
7. They love heaven but never charitable for getting it.
8. They busy to see the badness of some one forgetting the badness of themselves.
9. They ate that ALLAH has granted but never thanked GOD.
10. They buried human corpse but never took learn from it.
1. Kalian mengenal ALLAH SWT. tetapi kalian tidak menunaikan kewajiban-kewajibanya.
2. Kalian membaca Al-Qur’an namun kalian tidak mengamalkannya.
3. Kalian mengaku sebagai musuh syaithon tetapi kalian mengikutinya.
4. Kalian mengaku cinta kepada Rasulullah SAW namun kalian meninggalkan sunnahnya.
5. Kalian mengakui takut neraka namun kalian tidak berhenti di berbuat dosa.
6. Kalianmengakui bahwa kematian itu benar adanya namun kalian tidak bersiap-siap menghadapinya.
7. Kalian mengaku cinta syurga tetapi kalian tidak beramal untuk mendapatkannya.
8. Kalian sibuk melihat keburukan orang lain, dan lupa melihat keburukan diri kalian sendiri.
9. Kalian memakan rezeki dari ALLAH SWT tetapi kalian tidak mensyukurinya.
10. Kalian mengubur mayat-mayat , namun kalian tidak mengambil pelajaran darinya.
Tanhibul muslimin

Bersyukurlah Kerana Doa Tidak Dimakbulkan..

Doa
Doa
Banyak orang yang terpuruk dalam kesedihan yang panjang kerana kegagalan, kerana keinginan dan doa-doa tidak termakbul. 
Bahkan ada yang sehingga bunuh diri kerana kegagalan tersebut dirasakan sebagai kegagalan hidup yang sudah tidak sanggup untuk dihadapi sehingga tergamak membunuh diri.
Anda pernah sedih yang luar biasa kerana anda gagal menggapai impian?
Anda dan merasa doa-doa Anda tidak dimakbulkan Allah? 
Boleh jadi Allah sayang dengan anda dan Allah mempunyai perancangan lain. Tetapi kita tidak tahu perancangan Tuhan sehingga kita mengetahuinya …
Berikut ini kisah Frank Slazak yang boleh diambil sebagai pengajaran:
Semuanya bermula dari impianku. Aku ingin menjadi astronaut. Aku ingin terbang ke luar angkasa.
Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang istimewa. Aku tidak memiliki gelaran atau pangkat. Dan aku bukan seorang pilot.
Namun, pada suatu hari Tuhan seakan memberi harapan kepadaku. White House mengumumkan mencari warganegara biasa untuk ikut serta dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger.
Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat permohonan ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos.
Akhirnya, muncullah sampul rasmi berlogo NASA. Doaku dikabulkan. Aku lulus saringan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.
Selama beberapa minggu berikutnya,  impianku semakin dekat. NASA mengadakan ujian fizikal dan mental. Setelah ujian selesai, aku menunggu dan berdoa lagi.
Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronaut khusus di Kennedy Space Center
Dari 43 000 calon memohon, kemudian 10 000 orang, dan kini aku menjadi sebahagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir.
Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan , ujian mabuk udara. Siapakah di antara kami yang dapat melepasi ujian akhir ini ?
Aku sangat yakin bahwa akulah yang akan terpilih. “Tuhan, biarlah diriku yang terpilih kerana itu adalah impian yang terbesar dalam hiduku!”,
Begitu aku berdoa. Maka tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain iaitu Christina McAufliffe.
Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami kemurungan. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku.
Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bahagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam ?
Aku mengadu pada ayahku. Dan katanya: “Semua terjadi kerana suatu alasan.”
Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat pelancaran Challanger. Semasa pesawat itu melepasi menara pelancaran, aku menatap impianku untuk terakhir kali.
Tuhan, aku bersedia melakukan apa sahaja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku?
73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meletup… dan mengorbankan semua penumpang.
Saat itulah aku menangis, dan perasaan kesal dan marah kepada Tuhan hilang… yang ada adalah perasaan yang sangat bahagia dan bersyukur… bahawa Tuhan benar-benar sayang kepada diriku.
Aku teringat kata-kata ayahku: “Semua terjadi kerana suatu alasan.”
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya, kerana Tuhan memiliki alasan lain, untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki tujuan lain dalam hidup.
Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan kerana tidak semua doaku dikabulkan.
.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara:

1. Apabila Tuhan mengatakan YA. Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta.
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang lain yang lebih sesuai untuk kita.
3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan kehendakNYA.
.
Firman Allah dalam Al-Quran:
“.. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS 2:216)
 .
Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma Wabihamdika Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa’atuubu Ilaik….

Waktu – Waktu Doa yang Tidak Tertolak dan Penyebab Doa Ditolak

Berdoa
SCRN FIP UNM – Bismillahirrahmanirrahiim. Doa merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh seluruh umat beragama di dunia, terkhusus umat Muslim. Bagi umat Muslim, doa merupakan senjata terkuat. Kita sebagai umat Muslim haruslah sering berdoa kepada Allah, agar doa kita tidak tertolak maka perlu diketahui kapan doa tidak tertolak dan penyebab doa kita tidak dikabulkan oleh Allah.

A. Waktu – Waktu Doa Tidak Ditolak

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’ala berfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُون
Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)
Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له
Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
Namun perlu dicatat, sifat ‘turun’ dalam hadits ini jangan sampai membuat kita membayangkan Allah Ta’ala turun sebagaimana manusia turun dari suatu tempat ke tempat lain. Karena tentu berbeda. Yang penting kita mengimani bahwa Allah Ta’ala turun ke langit dunia, karena yang berkata demikian adalah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam diberi julukan Ash shadiqul Mashduq (orang jujur yang diotentikasi kebenarannya oleh Allah), tanpa perlu mempertanyakan dan membayangkan bagaimana caranya.
Dari hadits ini jelas bahwa sepertiga malam yang akhir adalah waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak berdoa. Lebih lagi di bulan Ramadhan, bangun di sepertiga malam akhir bukanlah hal yang berat lagi karena bersamaan dengan waktu makan sahur. Oleh karena itu, manfaatkanlah sebaik-baiknya waktu tersebut untuk berdoa.
2. Ketika berbuka puasa
Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya, sebagaimana hadits:
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim, no.1151)
Keberkahan lain di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabda  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk memohon apa saja yang termasuk kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Namun perlu diketahui, terdapat doa yang dianjurkan untuk diucapkan ketika berbuka puasa, yaitu doa berbuka puasa. Sebagaimana hadits
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka puasa membaca doa:
ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
/Dzahabaz zhamaa-u wabtalatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaa Allah/
(‘Rasa haus telah hilang, kerongkongan telah basah, semoga pahala didapatkan. Insya Allah’)” (HR. Abu Daud no.2357, Ad Daruquthni 2/401, dihasankan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/232)
Adapun doa yang tersebar di masyarakat dengan lafazh berikut:
اللهم لك صمت و بك امنت و على رزقك افطرت برحمتك يا ارحم الراحمين
adalah hadits palsu, atau dengan kata lain, ini bukanlah hadits. Tidak terdapat di kitab hadits manapun. Sehingga kita tidak boleh meyakini doa ini sebagai hadits Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam.
Oleh karena itu, doa dengan lafazh ini dihukumi sama seperti ucapan orang biasa seperti saya dan anda. Sama kedudukannya seperti kita berdoa dengan kata-kata sendiri. Sehingga doa ini tidak boleh dipopulerkan apalagi dipatenkan sebagai doa berbuka puasa.
Memang ada hadits tentang doa berbuka puasa dengan lafazh yang mirip dengan doa tersebut, semisal:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال : اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت فتقبل مني إنك أنت السميع العليم
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim
Dalam Al Futuhat Ar Rabbaniyyah (4/341), dinukil perkataan Ibnu Hajar Al Asqalani: “Hadits ini gharib, dan sanadnya lemah sekali”. Hadits ini juga di-dhaif-kan oleh Al Albani di Dhaif Al Jami’ (4350). Atau doa-doa yang lafazh-nya semisal hadits ini semuanya berkisar antara hadits dhaif atau munkar.
3. Ketika malam lailatul qadar
Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)
Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:
قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
“Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah:
اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni [‘Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku”]”(HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)
Pada hadits ini Ummul Mu’minin ‘Aisyah Radhiallahu’anha meminta diajarkan ucapan yang sebaiknya diamalkan ketika malam Lailatul Qadar. Namun ternyata Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengajarkan lafadz doa. Ini menunjukkan bahwa pada malam Lailatul Qadar dianjurkan memperbanyak doa, terutama dengan lafadz yang diajarkan tersebut.
4. Ketika adzan berkumandang
Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa.  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
5. Di antara adzan dan iqamah
Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة
Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)
Dengan demikian jelaslah bahwa amalan yang dianjurkan antara adzan dan iqamah adalah berdoa, bukan shalawatan, atau membaca murattal dengan suara keras, misalnya dengan menggunakan mikrofon. Selain tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah  Shallallahu’alaihi Wasallam, amalan-amalan tersebut dapat mengganggu orang yang berdzikir atau sedang shalat sunnah. Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
لا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة
Ketahuilah, kalian semua sedang bermunajat kepada Allah, maka janganlah saling mengganggu satu sama lain. Janganlah kalian mengeraskan suara dalam membaca Al Qur’an,’ atau beliau berkata, ‘Dalam shalat’,” (HR. Abu Daud no.1332, Ahmad, 430, dishahihkan oleh Ibnu Hajar Al Asqalani di Nata-ijul Afkar, 2/16).
Selain itu, orang yang shalawatan atau membaca Al Qur’an dengan suara keras di waktu jeda ini, telah meninggalkan amalan yang di anjurkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, yaitu berdoa. Padahal ini adalah kesempatan yang bagus untuk memohon kepada Allah segala sesuatu yang ia inginkan. Sungguh merugi jika ia melewatkannya.
6. Ketika sedang sujud dalam shalat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا
Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)
7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
قيل يا رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الدعاء أسمع قال جوف الليل الآخر ودبر الصلوات المكتوبات
Ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, kapan doa kita didengar oleh Allah? Beliau bersabda: “Diakhir malam dan diakhir shalat wajib” (HR. Tirmidzi, 3499)
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam Zaadul Ma’ad (1/305) menjelaskan bahwa yang dimaksud ‘akhir shalat wajib’ adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib. Ahli fiqih masa kini, Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah berkata: “Apakah berdoa setelah shalat itu disyariatkan atau tidak? Jawabannya: tidak disyariatkan. Karena Allah Ta’ala berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
Jika engkau selesai shalat, berdzikirlah” (QS. An Nisa: 103). Allah berfirman ‘berdzikirlah’, bukan ‘berdoalah’. Maka setelah shalat bukanlah waktu untuk berdoa, melainkan sebelum salam” (Fatawa Ibnu Utsaimin, 15/216).
Namun sungguh disayangkan kebanyakan kaum muslimin merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib yang sebenarnya tidak disyariatkan, kemudian justru meninggalkan waktu-waktu mustajab yang disyariatkan yaitu diantara adzan dan iqamah, ketika adzan, ketika sujud dan sebelum salam.
8. Di hari Jum’at
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menyebutkan tentang hari  Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari 935, Muslim 852 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu)
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat.
Pendapat pertama, yaitu waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jum’at, berdasarkan hadits:
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jum’at selesai” (HR. Muslim, 853 dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari Radhiallahu’anhu).
Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.
Pendapat kedua, yaitu setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits:
يوم الجمعة ثنتا عشرة يريد ساعة لا يوجد مسلم يسأل الله عز وجل شيئا إلا أتاه الله عز وجل فالتمسوها آخر ساعة بعد العصر
Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar” (HR. Abu Daud, no.1048 dari sahabat Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu. Dishahihkan Al Albani di Shahih Abi Daud). Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur dikalangan para ulama.
Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun diakhir-akhir hari Jum’at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.
Pendapat keempat, yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu ‘Abdil Barr berkata: “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan”. Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jum’at tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr.
9. Ketika turun hujan
Hujan adalah nikmat Allah Ta’ala. Oleh karena itu tidak boleh mencelanya. Sebagian orang merasa jengkel dengan turunnya hujan, padahal yang menurunkan hujan tidak lain adalah Allah Ta’ala. Oleh karena itu, daripada tenggelam dalam rasa jengkel lebih baik memanfaatkan waktu hujan untuk berdoa memohon apa yang diinginkan kepada Allah Ta’ala:
ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر
Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim, 2534, dishahihkan Al Albani di Shahih Al Jami’, 3078)
10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar
Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:
أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه
قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”
Dalam riwayat lain:
فاستجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين الظهر والعصر
Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu di antara shalat Zhuhur dan Ashar” (HR. Ahmad, no. 14603, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid, 4/15, berkata: “Semua perawinya tsiqah”, juga dishahihkan Al Albani di Shahih At Targhib, 1185)
11. Ketika Hari Arafah
Hari Arafah adalah hari ketika para jama’ah haji melakukan wukuf di Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah. Pada hari tersebut dianjurkan memperbanyak doa, baik bagi jama’ah haji maupun bagi seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Sebab Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
خير الدعاء دعاء يوم عرفة
Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah” (HR. At Tirmidzi, 3585. Di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi)
12. Ketika Perang Berkecamuk
Salah satu keutamaan pergi ke medan perang dalam rangka berjihad di jalan Allah adalah doa dari orang yang berperang di jalan Allah ketika perang sedang berkecamuk, diijabah oleh Allah Ta’ala. Dalilnya adalah hadits yang sudah disebutkan di atas:
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
13. Ketika Meminum Air Zam-zam
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ماء زمزم لما شرب له
Khasiat Air Zam-zam itu sesuai niat peminumnya” (HR. Ibnu Majah, 2/1018. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah, 2502)
Demikian uraian mengenai waktu-waktu yang paling dianjurkan untuk berdoa. Mudah-mudahan Allah Ta’ala mengabulkan doa-doa kita dan menerima amal ibadah kita.

B. Penyebab Doa Ditolak

Dari Ibrahim bin Adham beliau memberikan penjelasan, mengapa do’a  tidak terkabul:
  1. Kamu akui mengenal Allah, namun hak- hak- Nya tidak kamu penuhi.
  2. Kamu baca Al- Qur’an berulang kali, namun isi yang terkandung di dalamnya tidak kamu amalkan.
  3. Kamu akui cinta Rasulullah SAW, namun nasehat- nasehatnya tidak kamu jalankan.
  4. Kamu akui syetan itu adalah musuh manusia yang nyata, namun kamu telah patuh kepadanya.
  5. Kamu sering kali berdo’a mohon dihindarkan dari siksa api neraka, namun kamu jerumuskan dirimu ke dalamnya dengan banyak berbuat dosa dan maksiat.
  6. Kamu sering kali berdo’a mohon supaya bisa masuk surga, namun kamu tidak mau beramal baik untuknya.
  7. Kamu percayai kematian itu pasti datang, namun kamu tidak mau mempersiapkan diri menghadapi kematian.
  8. Kamu sering sibuk mengurusi aib orang lain, namun aibmu sendiri kamu lupakan.
  9. Kamu makan rizqi dari pemberian Allah, namun kamu tidak mau mensyukuri pemberian itu.
  10. Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, namun kamu tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Wallahu’alam.
Sumber :
http://muslim.or.id/doa-dan-wirid/waktu-waktu-terkabulnya-doa.html
http://tanbihun.com/tasawwuf/tasawuf/do%E2%80%99a-yang-tidak-tertolak-dan-yang-menyebabkan-do%E2%80%99a-tertolak/


Antara Hikmah & Pengajaran – 10 Sebab Doa Tidak Dimakbulkan Allah

February 13, 2013 — Penulis:

Kategori: Motivasi / Pembangunan Diri
Sahabat yang dikasihi Allah S.W.T,
Doa adalah senjata orang mukmin. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“Doa adalah senjata orang mukmin, tiang bagi agama dan cahaya dari langit.” (Hadis riwayat Hakim)
Seorang hamba yang merendahkan dirinya dan bersifat tawaduk akan sentiasa berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT.
doa yang dimakbulkan Allah
Orang yang sombong dan merasakan dirinya serba cukup tidak mahu berdoa kepada Allah SWT dan dia hanya bergantung kepada hartanya, ilmunya, pangkatnya dan kekuasaannya yang dia miliki. Manusia seperti ini satu hari akan kecewa dan mengalami kegagalan kerana pergantungannya adalah suatu yang rapuh kerana menjauhkan dirinya daripada Allah SWT.
Terdapat 8 Kelebihan Berdoa kepada Allah SWT untuk dijadikan sebagai panduan kita semua. Antara 8 kelebihan tersebut ialah:
1) Doa merupakan pelindung dan senjata kepada setiap orang mukmin dari godaan dan hasutan syaitan serta dari kejahatan manusia.
2) Allah SWT amat mengasihi dan menyukai akan hamba-hamba-Nya yang selalu berdoa dan meminta sesuatu kepada-Nya.
3) Dengan berdoa ketakwaan dan kekuatan iman seseorang mukmin akan meningkat.
4) Dengan berdoa jiwa kita akan berasa tenteram, menjadi penawar dan penenang kepada hati yang bersedih.
Firman Allah,
‘Ketahuilah, dengan mengingati Allah, hati akan menjadi tenang.’ (Surah ar-Ra’du ayat 28)
5) Dengan berdoa, Allah SWT akan menimbulkan pintu rahmat-Nya kepada manusia. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“Doa itu adalah anak kunci kepada pintu Rahmat.” (Hadis riwaya Ad-Dailami)
6) Doa merupakan penghubung di antara anak dengan kedua ibu bapa sama ada yang masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia. Bagi ibu bapa yang telah meninggal dunia maka doa dari anak-anaknya yang soleh ini amatlah dinantikan untuk mendoakan kesejahteraan mereka di alam kubur.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud :
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah semua amalannya melainkan tiga perkara iaitu, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yang (sentiasa) mendoakannya.” (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)
7) Berdoa adalah ubat penyembuh bagi segala penyakit yang ada pada diri manusia sama ada penyakit zahiriah mahupun penyakit batiniah.
8) Doa adalah penghubung dan pengikat tali persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama mukmin. Bersabda Rasulullah SAW yang maksudnya :
“Doa seseorang mukmin terhadap saudaranya (mukmin) secara diam-diam, pasti diperkenankan oleh Allah.” (Hadis riwayat Muslim)
Namun begitu, walaupun doa mempunyai banyak kelebihan, apakah sebabnya doa-doa kita masih tidak dimakbulkan oleh Allah SWT dan apakah yang perlu kita perbaiki agar doa-doa kita diterima dan dimakbulkan oleh Allah SWT?

10 Sebab Doa Tidak Dimakbulkan!

Terdapat satu kisah yang berlaku pada zaman tabiin , seorang ulama sufi yang terkenal, Ibrahim Adham pernah di tanya mengapakah doa-doa mereka langsung tidak dimakbulkan oleh Allah SWT.
doa dimakbulkan Allah
Beliau menjawab,
“Terdapat 10 perkara kenapa doa-doa mereka tidak di makbulkan oleh Allah SWT, antaranya ialah:
  • Kamu kata kenal Allah SWT tetapi kamu tidak menunaikan hak-Nya (tanggung jawab kamu kepadaNya)
  • Kamu membaca al-Quran, tetapi kamu tidak beramal dengan ajarannya.
  • Kamu kata kamu kasihkan Rasulullah SAW, tetapi kamu tidak beramal dengan sunnahnya.
  • Kamu kata syaitan itu musuh seterumu, tetapi kamulah karibnya dan patuh padanya.
  • Kamu berdoa untuk masuk ke syurga Allah SWT, tetapi kamu tidak beramal dengan amalan yang membawa kamu ke syurga.
  • Kamu berdoa minta di jauhkan dari api neraka, tetapi kamu beramal dengan amalan yang akan mencampakkan kamu ke neraka.
  • Kamu kata mati itu benar, tetapi kamu tidak bersedia untuk menghadapinya.
  • Kamu sibuk dengan keaiban saudaramu, tetapi kamu lupa dengan keaiban dirimu sendiri.
  • Kamu memakan nikmat Allah SWT, tetapi kamu tidak bersyukur kepada-Nya.
  • Kamu kuburkan saudaramu yang sudah mati, tetapi kamu tidak mengambil iktibar daripadanya.
Dengan itu maka taatlah akan Allah SWT,beramallah dengan Al-Quran, hidupkanlah amalan sunnah Rasulullah SAW, perangilah syaitan dengan penuh kesungguhan, berjalanlah di atas jalan menuju ke syurga, hindarilah dirimu dari masuk ke jalan ahli neraka.
Bersedialah untuk menghadapi maut, perbaikilah keaiban dirimu. Banyakkanlah meminta ampun (istighfar) dan bersyukur. Ingatlah kamu bahawa setiap diri di ikat oleh maut. Insya Allah, jika engkau demikian, maka doamu sentiasa di terima Allah SWT.”
Sahabat yang dirahmati Allah,
Marilah kita beramal dengan 10 amalan yang dinyatakan oleh Ahli Sufi Ibrahim Adham kerana kesemua perkara tersebut adalah ajaran Islam yang sepatutnya kita beramal dan melaksanakannya dalam kehidupan kita.
Jika kita istiqamah dengan Islam, melaksanakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya dan mematuhi sunah Rasulullah SAW dan menjaga hubungan kita sesama manusia maka yakinlah insya Allah doa-doa kita akan dimakbulkan oleh Allah SWT.

Penyebab Doa Umat Islam Ditolak Allah SWT

Umat Islam sebagai hamba Allah Swt adalah makhluk yang lemah dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang dimilikinya, sehingga perlu mendapat pertolongan dari Sang Khalik.
Pertolongan tersebut akan datang setelah kita melakukan permohonan kepada Allah Swt lewat doa-doa yang sering dibacakan sehari-hari dalam kehidupan
Allah akan mengabulkan setiap doa hamba-Nya bahkan Allah sangat menyukai hamba yang selalu berdoa. Namun manusia sering mengeluhkan doanya tak kunjung terkabul, meskipun sudah rajin beribadah. Ternyata penyebab doa ditolak adalah faktor kesalahan manusia itu sendiri.

“‎Hari ini kita sudah banyak beribadah, selalu berdoa dalam berbagai kesempatan. Tapi, yang terjadi justru kita lemah walau sudah banyak berdoa, belum terkabul sehingga pertolongan Allah Swt sulit datang, permohonan kita seolah tidak didengar oleh Allah,” ujar Tgk. Sulaiman Muda, Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Almukarramah, Paya Bujok, Kota Langsa.
Hal itu disampaikannya saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak, Jeulingke, Banda Aceh Rabu (16/9) malam. Pengajian mengangkat tema, “Iman dan sebab doa ditolak (Refleksi ibadah Haji).
Tgk. Sulaiman yang juga alumni Dayah Darussa’adah, Blang Blahdeh, Bireuen ini merincikan, setidaknya ada 10 faktor yang menyebabkan doa umat Islam ditolak oleh Allah karena kesalahan manusia sendiri.
Dijelaskannya, ketika Ibrahim bin Adham, seorang ahli tasawuf yang masyhur berada di tengah-tengah pasar Basrah, beliau dikerumuni orang ramai. Diantara mereka ada yang bertanya : Mengapakah doa mereka tidak dikabulkan Allah padahal mereka selalu berdoa kepadanya? Beliau menjawab, karena hati kamu buta disebabkan sepuluh perkara.
Pertama, kita umat Islam mengaku kenal Allah, tapi tidak menunaikan hak Allah secara sungguh-sungguh seperti ibadah meskipun semuanya beragama Islam. Meski memiliki harta pemberian Allah, tapi tidak mau menunaikan haji dan enggan melakukan kurban.
‎”Kita sering beralasan tidak sanggup untuk haji dan kurban, tapi kenapa misalnya untuk bayar kredit sepeda motor mampu Rp600 ribu per bulan, untuk kurban tak mampu walau dengan arisan Rp150 ribu per bulan.‎ Ini karena tidak ada niat, bukan alasan ekonomi tak berkurban dan haji,” ungkapnya.
Kedua, kita selalu berkata bahwa cinta kepada Rasulullah SAW tetapi, sering meninggalkan sunnahnya dalam hidup ini.
Ketiga, kita telah membaca Al-Qur’an, tetapi kita tidak beramal dengan yang diperintahkannya.
“Dalam Al-Qur’an itu ada 1.000 ayat berisi perintah Allah, 1.000 ayat tentang sejarah, 500 ayat menyatakan halal haram, 100 ayat doa dan zikir serta 66 ayat nasikh dan mansukh. Tapi kita jarang mengamalkan Al-Qur’an dengan baik dalam hidup ini,” ungkap Da’i Muda di Kota Langsa ini.

Keempat, kita telah banyak merasakan nikmat-nikmat Allah dalam hidup ini sejak kecil hingga sekarang, tetapi sering lupa bersyukur kepada-Nya.
“Akibatnya, Allah sering menegur kita khususnya di Aceh yang kaya ini, tapi banyak kita belum sejahtera karena tidak pandai bersyukur atas nikmat Allah,” terangnya.
Kelima, kita telah berkata bahwa syaitan itu sebagai musuh, tetapi kita tidak menentangnya, malah sering memperturutkan hawa nafsu dan mengikuti syaitan. Keenam, kita telah berkata bahwa syurga Allah itu benar, tetapi kita tidak beramal untuknya dengan sering meninggalkan perintah Allah dan melakukan larangan-Nya.
Ketujuh, kita telah berkata bahwa neraka itu benar, tetapi banyak diantara kita tidak lari daripadanya. Kedelapan, kita telah berkata bahwa mati itu benar, tetapi kita tidak mau mempersiapkan diri menghadapi kematian yang pasti itu.
Kesembilan, ketika bangun dari tidur pagi hari, lalu kita sibuk dengan keburukan dan aib orang lain, tapi lupa dengan keburukan sendiri, dan kesepuluh, kita selalu melihat orang mati diantara sahabat-sahabat kita dikuburkan, tetapi tidak mengambil iktibar (pelajaran) daripada mereka.‎

“Inilah yang menjadi menjadi beberapa penyebab tertolaknya doa-doa yang kita bacakan sehari-hari. Ini harus menjadi perhatian dan introspeksi kita sendiri,” terangnya.
Lebih lanjut ditambahkannya, 98 persen masyarakat di Aceh mengaku beragama Islam, bahkan tidak ada tempat di provinsi ini yang tidak tersentuh dengan syariat Islam. Namun kadar keimanan warga Aceh sangat rendah dengan hidayah dan taufik-Nya.
Iman itu pemberian Allah Swt dalam bentuk hidayah yang condong baik dengan syariat Allah.
Taufik Allah itu belum tentu ada‎ jika malas ibadah dan taat kepada Allah menuju ke arah jalan iman.
“Iman itu membenarkan, percaya dan condong hati kepada Allah.‎ Tapi dalam kehidupan kita, iman itu belum terlihat. Karena iman hati sesuai kata dan perbuatan‎. Yang terlihat justru, iman pada mulut saja, tapi sekuler pada perbuatan. Iman masih sebatas di masjid dan tempat ibadah, dan tidak ada di kantor maupun tempat kerja‎ sehingga terjadi penyimpangan dimana-mana,” ungkapnya.
Sehingga sangat wajar ketika ada seorang ulama Mesir‎ mengatakan, “Saya tidak melihat nilai-nilai yang diajarkan Islam‎ di Indonesia, tapi banyak muslim. Sebaliknya, saya tidak melihat muslim di Eropa tapi disana banyak terlihat nilai-nilai Islam”.

Wednesday, October 27, 2010

KENAPA DOA KITA DITOLAK???


Doa itu senjata umat islam, tapi kenapa sekarang 'senjata' kita itu sangat tumpul, buat qunut nazilah sambil merambu2 air mata pun masih Allah tidak perkenankan doa kita...
Di sinilah kita harus menilai diri sendiri. Siapa kita sebenarnya? Adakah kita ini termasuk orang yang bersih jiwa? Adakah kita mematuhi perintah Allah atau sebaliknya, sedangkan doa akan dimakbulkan (diterima) daripada hamba-Nya yang benar-benar ikhlas.
Andai kita bekerja di sebuah gudang, tetapi kita seorang pemalas, ingkar dan banyak melanggar peraturan di perusahaan itu, apakah ketua gudang itu akan menunaikan dengan mudah permintaan kita, seperti kenaikan gaji?
Sebagai ketua tentulah dia akan memberi dengan mudah jika pekerjanya itu seorang yang disayanginya, taat peraturan kerja dan rajin.
Demikian juga kita mengandaikan Allah dan hamba-Nya. Jika manusia itu seorang yang taat segala perintah, malah dalam masa yang sama menjauhi larangan-Nya dan rajin beribadat, insya-Allah mudahlah Allah memakbulkan segala doanya.
Jika kita melakukan banyak dosa, akan terhijablah (terdinding) doa kita. Dengan perkataan lain, sia-sia kita berdoa.
Ada lima perkara yang membuatkan kita terhijab atau ditolak doa oleh Allah s.w.t. iaitu:
# Dosa kerana mengingkari pemimpin.
Pemimpin terbahagi kepada dua iaitu pemimpin atasan dan pemimpin bawahan. Perintah mereka wajib ditaati selagi tidak bercanggah dengan syariat.
Pemimpin yang dimaksudkan di sini ialah pemimpin yang adil kepada orang bawahannya, soleh lagi berjiwa tauhid, bukan pemimpin yang fasiq dan berbuat mungkar kepada Allah s.w.t. Jadi ukurlah diri masing-masing sejauh mana ketaatan kepada pemimpin.
# Dosa kerana tidak taat guru.
Guru orang yang bertanggungjawab mendidik dan mengasuh kita. Segala ajarannya perlu diikuti. Jangan sampai guru berasa muak dengan kita, supaya kita tidak ditimpa malapetaka seperti susah menerima ilmu, gelap hati, keras hati, malas beribadat, doa dan amalan tidak terangkat dan tidak dapat memperbaiki akhlak.

# Dosa kerana menderhaka dengan ibu bapa.
Ibu bapa berkorban untuk menjadikan kita insan yang berguna di dunia dan akhirat. Jika kita menderhaka atau menyakiti hati mereka, sedangkan perintahnya bertepatan dengan syariat Islam, Allah pasti murka pada kita.
Awas, doa anak derhaka tidak diangkat malaikat ke hadrat Ilahi. Oleh itu, tidak ada perubahan atau peningkatan pada diri kita kerana doa mereka ditolak. Jadilah kita orang yang rugi di dunia dan akhirat.
# Dosa kerana derhaka kepada suami.
Isteri yang menderhakai suaminya tidak layak mencium bau syurga. Allah murka dan melaknat isteri yang membelakangi suaminya.
Rasulullah bersabda, maksudnya: “Jika Allah membenarkan manusia sujud kepada manusia selain-Nya, aku akan menyuruh isteri sujud kepada suaminya.”
Besarnya kedudukan seorang suami di sisi Allah. Seorang isteri walaupun ibadatnya sehebat ibadat Siti Maryam (ibu Nabi Isa), tiada nilai sedikitpun di sisi Allah jika masih menderhakai suami.
# Dosa kerana menganiaya atau menzalimi orang.
Golongan yang suka menganiaya dan menzalimi orang termasuk juga orang yang gemar menabur fitnah, mengadu domba, buruk sangka sesama manusia, suka menyakiti hati orang lain, sama ada dengan lidah, perbuatan atau tingkah laku.
Jika kita melakukan satu daripada lima perkara ditegah di atas, terhijablah doa dan amalan kita. Oleh itu, jika ingin doa kita dimakbulkan Allah, jauhkan diri daripada melakukan perkara yang mengundang kemurkaan Allah itu.

Daripada Abu Hurairah Radhiallahu anhu berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah SWT itu baik dan Dia tidak menerima kecuali yang baik juga, dan sesungguhnya Allah SWT telah menyuruh orang-orang yang beriman dengan apa yang yang ia suruh kepada sekalian Mursalin (para Rasul), maka Allah SWT berfirman (seperti yang disebutkan dalam hadith di atas) yang bermaksud : "Hai sekalian Rasul, makanlah daripada yang baik-baik (yang halal) dan beramallah akan amalan yang baik". Dan ia berfirman pula : "Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari segala apa yang baik yang telah Kami berikan rezeki kepada kamu". Kemudian Rasulullah SAW menyebut seorang lelaki yang jauh perjalanannya, kusut rambutnya, berdebu badannya, mengangkat kedua tangannya ke atas langit sambil berdoa : Ya Rabbi, Ya Rabbi (wahai Tuhanku), sedangkan makannya dari harta yang haram, minumannya dari harta yang haram, pakaiannya dari harta yang haram dan mulutnya disuapkan makanan yang haram, maka bagaimana akan diperkenankan doanya". (Hadith Riwayat Muslim)

Allah SWT memerintahkan kita supaya mencari rezeki dari sumber yang halal sama ada rezeki itu untuk dimakan, diminum atau dipakai, kerana sumber yang haram adalah tempat kemurkaan Allah SWT dan tubuh badan yang tumbuh daripada memakan memakan makanan yang haram itu akan dibakar di dalam api neraka.

Di sini juga Kakchik nak ingatkan diri kakchik sendiri dan para muslim muslimat saudara seislam kakchik ada sebelas lagi sebab kenapa doa-doa yang kita mohon ditolak oleh Allah SWT :

1) Kamu mengenal Allah tetapi kamu tidak menunaikan hak-Nya
2) Kamu berkata mencintai Rasulullah tetapi kamu meninggalkan sunnahnya
3) Kamu membaca Al-Quran tetapi kamu tidak beramal dengannya
4) Kamu merasakan nikmat Allah tetapi kamu tidak bersyukur dengannya
5) Kamu berkata syaitan itu musuhmu tetapi kamu tidak menentangnya
6) Kamu berkata syurga itu benar tetapi kamu tidak mencarinya
7) Kamu kata neraka itu benar tetapi kamu tidak lari daripadanya

8) Kamu kata mati itu benar tetapi kamu tidak bersedia menghadapinya

9) Kamu bangun dari tidur lalu kamu katakan banyak keaiban manusia tetapi kamu lupa akan keabaian kamu sendiri
10) Kamu kebumikan mayat saudara-saudara kamu tetapi kamu tidak mengambil i'tibar daripada mereka
11) Kamu berdoa tetapi hanya untuk memuaskan hawa nafsu diri kamu untuk berbuat
kejahatan

JUSTERU ITU MUHASABAHLAH DIRI KITA

5 Sebab Doa Ditolak

Doa itu senjata orang Mukmin. Setiap hari kita berdoa supaya dipanjangkan usia, sihat tubuh badan, bertambah rezeki, bertemu jodoh yang baik dan macam-macam lagi. Ada kalanya doa itu dimakbulkan Tuhan dan ada juga doa yang tidak dikabulkan. 


Jom baca 5 perkara yang membuatkan kita terhijab atau doa ditolak oleh Allah, iaitu apabila kita melakukan :

1. Dosa kerana menyakiti / menderhaka ibu bapa

Ibu bapa adalah mereka yang telah berkorban untuk menjadikan kita insan yang berguna di dunia dan akhirat. Jika kita menderkaha atau menyakiti hati mereka sedangkan perintah-Nya bertepatan dengan syariat Islam, Allah pasti murka kepada kita.

Awas! Doa anak derhaka tidak akan diangkat malaikat ke hadrat ilahi. Oleh itu, tidak ada perubahan atau peningkatan pada diri anak derhaka kerana doa mereka ditolak. Jadilah mereka orang yang rugi di dunia dan akhirat.

2. Dosa kerana tidak taat kepada guru

Guru adalah orang yang bertanggungjawab mendidik dan mengasuh kita selain ibu dan bapa. Segala arahannya perlu diikuti selagi tidak bercanggah dengan ajaran Islam. Jangan sampai guru berasa muak dengan kita, supaya tidak tidak ditimpa malapetaka seperi susah menerima ilmu, gelap hati, keras kepala, malas beribadat, doa dan amalan tidak terangkat dan tidak dapat memperbaiki akhlak.

3. Dosa kerana menderhaka kepada suami

Isteri yang menderhaka kepada suami tidak layak mencium bau syurga. Allah sangat murka dan melaknat isteri yang membelakangi suaminya. Besarnya kedudukan suami di sisi Allah. Seorang isteri walaupun iabadatnya sehebat ibadat Siti Maryam (ibu Nabi Isa) tiada nilai sedikitpun di sisi Allah jika masih menderhaka kepada suami.

4. Dosa kerana mengingkari pemimpin

Pemimpin terbahagi kepada 2 iaitu pemimpin atasan dan pemimpin bawahan. Perintah mereka wajib dipatuhi selagi tidak bertentangan dengan syariat. Pemimpin yang dimaksudkan di sini ialah pemimpin yang adil kepada orang bawahan, soleh lagi berjiwa tauhid, bukan pemimpin yang fasik dan berbuat mungkar kepada Allah. Jadi ukurlah diri masing2 sejauh mana ketaatan kepada pemimpin.

5. Dosa kerana menganiaya / menzalimi orang lain

Golongan yang suka menganiaya / menzalimi orang lain termasuklah orang yang gemar menabur fitnah, mengadu domba, buruk sangka sesama manusia, suka menyakiti hati orang lain, sama ada dengan lidah atau tingkah laku. 

Jika kita melakukan 1 daripada 5 perkara di atas, terhijablah doa dan amalan kita. Oleh itu, jika ingin doa dimakbulkan Allah, jauhkan diri dari melakukan perkara yang mengundang kemurkaan Allah. 
 

Tiada ulasan: