Jumaat, 28 November 2014

ISLAM ITU BENAR...JIKA TIDAK MASUK ATAU TAK TAAT KITA TELAH DITIPU SYAITAN/IBLIS

Masuk Islam, Guru Sekolah Minggu Gereja Ini Punggungnya Dicambuki Sampai Luka-luka oleh Keluarganya

Islamedia.co -  Pria ini bernama Ustadz Muhammad Yusuf Hidayat, ketika masih Kristen bernama Julius Suwars. Sebelum berhijrah kedalam Islam, profesinya sebagai Guru Sekolah Minggu di salah satu gereja terbesar didaerahnya yaitu GKS Mata Waita Bula, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Setelah melalui proses perenungan yang panjang, akhirnya Julius mengucapkan kalimat Syahadat untuk menjadi seorang Muslim. Ikrar Syahadat yang diucapkanya bukanlah akhir dari perjalananya, namun sebaliknya adalah awal dari perjuanganya. 

Proses masuknya Ustadz Yusuf ini tidaklah mudah, sangat berat ujianya mirip apa yang dialami Sahabat Rosulullah Bilal bin Rabbah.
 
Dalam mempertahankan hidayah Allah Subhanahu Wa Ta'ala Julius pernah merasakan punggungnya dicambuki sampai luka-luka dan bernanah oleh keluarganya, tidak dirawat dan dibiarkan bahkan kemudian di masukkan penjara karena berhijrah kedalam islam.

Alhamdulillah beliau sekarang menjadi Guru Membaca Al-Qur'an dan Bahasa Arab, Dan sedang mempraktekkan pelajaran yang didapat dari menempuh pendidikan Islam di Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta.

 
Saat ini aktivitas keseharianya memberikan bimbingan kepada para Muallaf dan juga seluruh Umat Islam yang ingin mempelajari Islam lebih dekat.


Ustadz Yusuf tidak pernah memberikan tarif  alias GRATIS, kepada siapa saja yang mau belajar membaca Al-Qur'an atau Bahasa Arab. Berlokasi di Musholla Nurul Huda, Penrose Cluster, Jalan Ratna Mediterania Regency Cikunir, Bekasi.
[sumber Muallaf Centre Indonesia]
6:17PM - 28 Nov 2014

Pengerusi tetap: K'jaan utama ahli Umno


Pengerusi tetap Perhimpunan Agung Umno Tan Sri Badruddin Amiruldin berkata, anggota parti beruntung kerana program membangunkan kumpulan usahawan memberi keutamaan kepada golongan itu.

Beliau yang juga pengerusi FAMA berkata kerajaan menawarkan RM200 juta sebagai bantuan kepada usahawan termasuk bantuan dari Agro Bank, dan pinjaman dari TEKUN Nasional.

"Kita memberi keutamaan kepada ahli-ahli Umno. Selain itu Kementerian Pertanian mewujudkan Agro-prenuer muda untuk membantu usahawan, menolong anak bangsa kita," katanya.

Beliau berkata demikian ketika mencelah ucapan wakil Johor, Datuk Adham Baba yang mencadangkan agar kerajaan memastikan penglibatan lebih besar orang Melayu.

Menurut Adham, agenda ekonomi untuk bumiputera perlu dijadikan agenda nasional memandangkan perbezaan jurang pendapatan yang jauh antara Melayu, Cina dan India ketika ini.

"(Ia) bukan sahaja menekankan pendapatan tinggi tetapi juga merapatkan jurang pendapatan di kalangan orang Melayu yang berpendapatan rendah," katanya ketika membentangkan usul ekonomi di Perhimpunan Agung Umno petang ni.

Bagi merealisasikan tujuan itu, Adham turut mencadangkan supaya mewujudkan lebih banyak usahawan di peringkat pertengahan seperti yang diamalkan oleh negara-negara maju.

Ketika ini, katanya, orang Melayu yang mahu terlibat dalam keusahawanan terpaksa berdepan dengan pelbagai rintangan ketika berurusan di agensi kerajaan.

"Bagi mengatasi masalah itu, Umno Johor mencadangkan sebuah kementerian usahawan untuk mengkoordinasi semua urusan (berkaitan keusahawanan)," katanya.
Cara meREMAJAkan
Parti??????

Temukan Bukti Kebenaran Al-Quran, Mr. Costeau Masuk Islam

Jumat 5 Safar 1436 / 28 November 2014 12:20


costeau Temukan Bukti Kebenaran Al Quran, Mr. Costeau Masuk Islam
MASIH ingatkah Anda dengan ilmuan yang satu ini? Ya, dialah Mr. Jacques Yves Costeau, seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya. Sehingga seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim dan menceritakan fenomena ganjil itu kepadanya. Profesor tersebut lalu teringat ayat al-Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez.
Ayat itu berbunyi, “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Kemudian dibacakan surat al-Furqan ayat 53, “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat al-Quran itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al-Qur’an ini mustahil disusun oleh Nabi Muhammad SAW yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman ketika belum ada peralatan menyelam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita mengenai fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad ke 20. Mr. Costeau lalu berkata bahwa, al-Quran sesungguhnya memang kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam. [rika/islampos/blogwongjowo/zilzaal]

Sungai di Dalam Laut, Bukti Kebenaran Al-Qur’an

Jumat 5 Safar 1436 / 28 November 2014 11:40


sungai dalam laut Sungai di Dalam Laut, Bukti Kebenaran Al Qur’an
PERCAYAKAH Anda adanya sungai di dalam laut? Tentu, kebanyakan orang berpikir itu adalah suatu hal yang tidak mungkin. Karena pada dasarnya sungai itu airnya tawar, sedangkan laut airnya asin. Jadi, apakah mungkin keduanya bisa ada dalam satu tempat, namun tak bercampur? Nah, inilah salah satu bukti kebesaran Allah SWT, yang telah Dia beritahukan dalam kitab suci umat Islam.
Jika kita lahir di zaman kuno, saat belum ada peralatan “Deep Sea Diving”, kita takkan pernah tahu jika di dalam laut ada sungai tawar yang sama mengalir tapi terpisah seperti ada dinding penghalang.
Mr. Jacques Yves Costeau, seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis, yang dikenal sebagai orang yang sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumenter tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia, ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar segar yang sangat nikmat rasanya karena tidak bercampur/ tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memusingkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berpikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khayalan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
Hingga akhirnya ia menemukan jawaban dari apa yang ia cari tersebut di salah seorang professor Muslim. Profesor itu teringat pada ayat al-Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.” Artinya, “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.”
Kemudian dibacakan surat al-Furqan ayat 53, “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
Hal ini membuktikan kebenaran dari ayat al-Quran tentang janji Allah yang akan menampakkan keindahan ciptaannya. “Akan Kami perlihatkan secepatnya kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Quran ini suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala sesuatu,” (QS. Fushshilat: 53).
Subhanallah, lagi-lagi Allah telah menunjukkan kebenaran ciptaan-Nya kepada kita, selaku makhluk-Nya. Dan hal ini membuktikan kebenaran al-Quran bahwa apa yang terisi di dalamnya bukanlah karangan dari Nabi Muhammad SAW semata, tetapi mutlak dari Allah SWT. Masihkah kita meragukan akan hal itu? [rika/islampos/situsangkakala/ivandrio]

Millionaire Chinese businessman bulldozes run down huts in village where he grew up and builds luxury flats for residents instead... for free 

  • Xiong Shuihua paid for wooden huts he grew up in to be knocked down
  • Tycoon then spent millions replacing them with luxury flats for residents 
  • He has housed 72 families to repay them for their kindness in his youth
  • A further 18 families who were particularly kind will be given villas to live in
  • Elderly and low paid residents will also be given three meals a day for free
  • Flats constructed in Xiongkeng village in the city of Xinyu, southern China 
A millionaire Chinese businessman has bulldozed the wooden huts and muddy roads where he grew up - and built luxury homes for the people who lived there.
Xiong Shuihua was born in Xiongkeng village in the city of Xinyu, southern China and said that his family had always been well looked after and supported by residents in his childhood.
So when the 54-year-old ended up making millions in the steel industry he decided to repay the favour - for free.
A millionaire Chinese businessman has bulldozed the wooden huts and muddy roads where he grew up - and built luxury homes for the people who lived there
A millionaire Chinese businessman has bulldozed the wooden huts and muddy roads where he grew up - and built luxury homes for the people who lived there
Xiong Shuihua (pictured) was born in Xiongkeng village in the city of Xinyu, southern China and said that his family had always been well looked after and supported by residents in his childhood
Xiong Shuihua (pictured) was born in Xiongkeng village in the city of Xinyu, southern China and said that his family had always been well looked after and supported by residents in his childhood
After making his millions, the business tycoon decided to return to the village and give everybody a place of their own to live
After making his millions, the business tycoon decided to return to the village and give everybody a place of their own to live
The 54-year-old even promised three meals a day to the older residents and people on a low income to make sure they could get by
The 54-year-old even promised three meals a day to the older residents and people on a low income to make sure they could get by
The business tycoon decided to return to the village and give everybody a place of their own to live.
Five years ago, the area was run down and many lived in basic homes.
But the area has been transformed in recent years and now 72 families are enjoying life in luxury new flats.
Meanwhile, 18 families, who were particularly kind to the businessman, were given villas of their own in a project costing close to £4million.
After moving in, he even promised three meals a day to the older residents and people on a low income to make sure they could get by.
For more videos, please go to Youku.com 



The area has been transformed in recent years and now 72 families are enjoying life in luxury new flats
The area has been transformed in recent years and now 72 families are enjoying life in luxury new flats
The multimillionaire (pictured left) made his money first of all in the construction industry and later by getting involved in the steel trade
The multimillionaire (pictured left) made his money first of all in the construction industry and later by getting involved in the steel trade
A further 18 families, who were particularly kind to the businessman, were given villas of their own in a project costing close to £4million
A further 18 families, who were particularly kind to the businessman, were given villas of their own in a project costing close to £4million
Xiong Shuihua said he could afford the development as he had 'earned more money than I knew what to do with'
Xiong Shuihua said he could afford the development as he had 'earned more money than I knew what to do with'
The multimillionaire made his money first of all in the construction industry and later by getting involved in the steel trade.
He said: 'I earned more money than I knew what to do with, and I didn't want to forget my roots. 
'I always pay my debts, and wanted to make sure the people who helped me when I was younger and my family were paid back.'
Elderly local Qiong Chu, 75, said: 'I remember his parents. They were kind-hearted people who cared very much for others, and it's great that their son has inherited that kindness.'


Tiada ulasan:

Catat Ulasan