Khamis, 10 Disember 2015

JANGAN KITA ULAMAK ATAU PENCERAMAH AGAMA TAPI ADA SIFAT TERKEJI

Sifat-Sifat Terpuji & Sifat-Sifat Tercela Beserta Dalilnya

 On Selasa, 05 November 2013  

Sifat-Sifat Terpuji & Sifat-Sifat Tercela Beserta Dalilnya


A. SIFAT-SIFAT TERPUJI

1. Taubat artinya meninggalkan segala perbuatan tercela yang telah dikerjakannya dengan niat kerana membesarkan Allah s.w.t. Orang yang bertaubat mestilah memenuhi syarat-syarat berikut :
a) Meninggalkan maksiat dengan kesedaran.
b) Menyesal dengan perbuatan yang telah dikerjakan.
c) Berazam tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang taubat yaitu Surat At-Taubah ayat 104 yang berbunyi :


  Artinya :
  "Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?" (Q.S.At-Taubah : 104)

2. Khauf artinya reaksi atas munculnya kekhawatiran akan terjadi sesuatu yang membahayakan, menghancurkan atau menyakitkan. Allah  melarang takut terhadap pengikut syaithan dan memerintahkan hanya takut kepada-Nya.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang khauf yaitu Surat Ath-Thuur ayat 25-28 yang berbunyi :









   Artinya :
  “Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)". Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang.” (Q.S.Ath-Thuur : 25-28)

3. Zuhud artinya bersih atau suci hati dari berkehendakkan lebih dari keperluannya serta tidak bergantung kepada makhluk lain. Hatinya sentiasa mengingati bahawa harta yang dimilikinya adalah sebagai amanah dari Allah.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang zuhud yaitu Surat Al-Hadiid ayat 20 yang berbunyi :

   Artinya :
   "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (Q.S.Al-Hadiid : 20)


4. Sabar artinya tabah atau cekal menghadapi sesuatu ujian yang mendukacitakan.
    Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang sabar yaitu Surat Al-Baqarah ayat 153 yang      berbunyi :
   Artinya :
   "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S.Al-Baqarah : 153)

5. Syukur artinya menyedari bahawa semua nikmat yang diperolehinya baik yang lahir mahupun batin semuanya adalah dari Allah dan merasa gembira dengan nikmat itu serta bertanggungjawab kepada Allah.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang syukur yaitu Surat Ibrahim ayat 5 yang      berbunyi :
   Artinya :
   "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah. Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur." (Q.S.Ibrahim : 5)

6. Ikhlas artinya mengerjakan amal ibadat dengan penuh ketaatan serta semua perbuatan yang dilakukan semata-mata mengharapkan keredhaan Allah, bukan kerana tujuan lain.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang ikhlas yaitu Surat Al-An'am ayat 162-163 yang      berbunyi :

   Artinya :
    Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Q.S.Al-An'am : 162-163)

7. Tawakal artinya berserah diri kepada Allah dalam melakukan sesuatu rancangan.
    Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang tawakal yaitu Surat Al-Maidah ayat 23 yang       berbunyi :


   Artinya :
    "Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi ni'mat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman"." (Q.S.Al-Maidah : 23)

8. Mahabbah artinya kasihkan Allah dan hatinya sentiasa cenderung untuk berkhidmat dan beribadat kepadaNya serta bersungguh-sungguh menjaga diri dan jauhkan dari melakukan maksiat.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang mahabbah yaitu Surat Ali Imran ayat 31 yang       berbunyi :
   Artinya :
    "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah  Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.S.Ali Imran : 31)

9. Tawadhu artinya ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapapun datangnya baik ketika suka atau dalam keadaan marah. Artinya, janganlah kamu memandang dirimu berada di atas semua orang. Atau engkau menganggap semua orang membutuhkan dirimu.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang tawadhu yaitu Surat Al-Isra' ayat 37 yang       berbunyi :
   Artinya :
   "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." (Q.S.Al-Isra' : 37)

10. Qana’ah artinya rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang qana'ah yaitu Surat Ibrahim ayat 7 yang       berbunyi :
   Artinya :
    "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"." (Q.S.Ibrahim : 7)

11. Taat artinya senantiasa tunduk dan patuh, baik terhadap Allah, Rasul maupun ulil amri.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang taat yaitu Surat An-Nisaa' ayat 59 yang         berbunyi :
   Artinya :
    "Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (Q.S.An-Nisaa' : 59)

12. Kerja Keras artinya bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang kerja keras yaitu Surat At-Taubah ayat 105 yang berbunyi :
   Artinya :
    "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S.At-Taubah : 105)



B. SIFAT-SIFAT TERCELA

1. Ghadab artinya bersifat pemarah dan cepat melenting walaupun kesilapan berlaku pada perkara yang kecil.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang ghadab yaitu Surat Al-Anbiyaa' ayat 87 yang         berbunyi :
   Artinya :
   " Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim"." (Q.S.Al-Anbiyaa' : 87)

2. Hasad artinya dengki akan nikmat yang ada pada orang lain serta suka jika orang itu susah.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang hasad yaitu Surat Al-Isra' ayat 62 yang         berbunyi :
   Artinya :
    "Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil"." (Q.S.Al-Isra' : 62)

3. Dendam artinya keinginan keras untuk membalas kejahatan seseorang.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang dendam yaitu Surat Al-A'raaf ayat 43 yang         berbunyi :
   Artinya :
    "Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran." Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan"." (Q.S.Al-A'raaf : 43)

4. Munafik artinya orang yang menymbunyikan kekafirannya.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang munafik yaitu Surat Al-Munaafiquun ayat 1 yang berbunyi :
   Artinya :
    "Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta." (Q.S.Al-Munaafiquun : 1)

5. Ghibah artinya perilaku menggunjing kaum muslimin lain dan mencemarkan kehormatannya.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang ghibah yaitu Surat Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi :
   Artinya :
    "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (Q.S.Al-Hujurat : 12)

6. Namimah artinya menyampaikan berita diantara dua orang dengan maksud merusak hubungan keduanya serta untuk menimbulkan permusuhan dan kebencian (adu domba).
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang namimah yaitu Surat Al-Qalam ayat 10-11 yang berbunyi :







   Artinya :
   "Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,yang banyak mencela, yang kian  ke mari menghambur fitnah," (Q.S.Al-Qalam : 10-11)


7. Takabur artinya berbangga diri / merasa lebih baik dari orang lain.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang takabur yaitu Surat Al-A'raaf ayat 146 yang berbunyi :
   Artinya :
    "Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya." (Q.S.Al-A'raaf : 146)

8. Fitnah artinya komunikasi kepada satu orang atau lebih yang bertujuan untuk memberikan stigma negatif atas suatu peristiwa yang dilakukan oleh pihak lain berdasarkan atas fakta palsu yang dapat mempengaruhi penghormatan, wibawa, atau reputasi seseorang.
   Salah satu ayat dalam Al-Qur'an yang menerangkan tentang fitnah yaitu Surat Al-Ahzabf ayat 14 yang berbunyi :
   Artinya :
    "Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, kemudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya; dan mereka tiada akan bertangguh untuk murtad itu melainkan dalam waktu yang singkat." (Q.S.Al-Ahzab : 14)


10 Sifat Mahmudah ( Terpuji )

Imam Al Ghazali r.a. telah menggariskan 10 sifat Mahmudah (terpuji) di dalam kitab Arbain Fi Usuluddin:

1. Taubat
yaitu kembali daripada keburukan kepada kebaikan dengan beberapa syarat yang tertentu.
Firman Allah S.W.T. yang berarti :
” Dan mohonlah ampun kepada Allah , sesungguhnya ia Maha Pengampun lagi Maha Pengasih”.
(Surah Al – Muzammil – Ayat 20)
Syarat-syarat taubat:
* Meninggalkan maksiat atau perkara dosa tersebut.
* Menyesal atas maksiat atau dosa yang telah dilakukan.
* Berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
* Mengembalikan hak-hak makhluk yang dizalimi.
* Mengerjakan perkara-perkara fardhu yang telah luput.
Beberapa faedah dan hikmah taubat iaitu:
* Menghidupkan jiwa yang resah karena dosa.
* Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
* Meningkatkan ketaqwaan diri.
* Membenteras tipu-daya syaitan yang selama ini memerangkap manusia
dengan berbuat dosa dan maksiat.
* Memperolehi kemuliaan dan anugerah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam hidup di dunia
dan akhirat.


2. Khauf (takut)
Khauf bererti takut akan Allah s.w.t., iaitu rasa gementar dan rasa gerun akan kekuatan dan kebesaran Allah s.w.t. serta takutkan kemurkaanNya dengan mengerjakan segala perintahNya dan meninggalkan segala laranganNya
Firman Allah s.w.t. yang berarti : “Dan kepada Akulah ( Allah ) sahaja hendaklah kamu merasa gerun dan takut bukan kepada sesuatu yang lain”.
( Surah Al-Baqarah – Ayat 40 )


3. Zuhud
Dunia adalah sebagai tempat berbuat kebaikan dan amal soleh untuk akhirat yang kekal abadi selama-lamanya.


4. Sabar
* Yaitu menahan diri dari keluh kesah pada sesuatu yang tidak disukai.
* Sifat sabar perlu ketika menghadapi tiga perkara berikut:
1. Menahan diri dari keluh kesah dan menahan diri dari mengadu kepada selain Allah
subhanahu wata‘ala ketika tertimpa musibah atau bencana.
2. Menahan diri dalam mengerjakan semua perintah Allah.
3. Menahan diri dalam meninggalkan semua larangan Allah.


5. Syukur
yaitu mengaku dan memuji Allah atas nikmat yang diberi dan menggunakan segala nikmat itu untuk berbuat taat kepada Allah subhanahu wata‘ala.
sujud


6. Ikhlas
Sifat ikhlas ialah memfokuskan niat dalam setiap ibadah atau kerja dilakukan semata-mata karena Allah subhanahu wa ta’ala dan diqasadkan ( niat ) untuk menjunjung perintah semata-mata serta membersihkan hati dari dosa riya’ , ujub atau menginginkan pujian manusia.


7. Tawakkal
yaitu menetapkan hati dan berserah kepada Allah atas segala hal, yakin bahwa Allah adalah yang mengadakan dan memerintahkan tiap-tiap sesuatu. Berserah kepada Allah hendaklah disertai dengan ikhtiar yang sempurna.


8. Mahabbah (kasih sayang)
Cintailah manusia dengan apa yang engkau cintai bagi dirimu sendiri, niscaya engkau menjadi manusia yang paling adil


9. Ridha
Ridha akan segala ketetapan Allah.


10. Dzikrul Maut (mengingat mati)
Senantiasa mengingat bahwa kematian itu pasti mendatangi masing-amsing dari kita.

Ciri-ciri sifat mazmumah (terkeji)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

إِلَى حَضَرَةِ النَّبِّىِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِه وَأَصْحَـبِه وَأَزْوَاجِه وَذُرِّيَّـتِه وَأَهْلِ بَيْتِه أجْمََعِينَ شَيْءٌ للهَ لَهُمُ الْفَاتِحَةْ
syukr al-hamduliLLah dgn tertulisnya risalah ini bagi menerangkan tentang perkara2 yg dikeji dan sesetengahnya boleh membawa syirik kita kepada ALLAH SWT, marilah kita sama2 mengenal ciri2 yang dikatakan sifat mazmumah (terkeji) ini.

Bermulanya sifat mazmumah ini ada 10 perkara :

1. Gemar Kepada Makan - Iaitu orang yang membesar-besarkan dalam perkara makan dan minum serta berlebih-lebihan dalam mengambilnya. Manusia yang begini adalah amat buruk kelakuan serta tabiatnya lagi dikutuk ALLAH SWT Oleh kerana selalu memikirkan soal perutnya lalu ia menjadi malas terutama dalam mengerjakan ibadah apatah lagi dalam perkara2 jihad (berkaitan melawan hawa nafsu). Makan terlalu banyak juga bukan sahaja mengundang berbagai jenis penyakit malah hawa nafsunya juga akan tidak terkawal dan akalnya pula menjadi dangkal. Orang yang begini mudah marah serta panas baran, bersikap mementingkan dirinya sendiri, kedekut lagi bakhil, tamak haloba, sukakan hiburan, banyak tidur dan banyak memikirkan perkara-perkara yang membangkitkan syahwat, sukakan kepada perkara-perkara pembaziran dan sebagainya.

Maksud sebuah hadith RasuluLLah SAW “ …yang terlebih afdhal disisi ALLAH SWT iaitu orang yang selalu melaparkan dirinya (berpuasa sunat) dan banyak pula bertafakkur (zikruLLah) manakala ALLAH SWT terlebih benci kepada orang yang membanyakkan makan minum dan membanyakkan pula tidurnya”. Kadar makan yang harus diambil manusia adalah terbahagi tiga martabat iaitu :

i. Makan dan minum sekadar mendapatkan tenaga untuk lebih beribadah kepada ALLAH SWT semata-mata. Martabat yang sebegini adalah yang paling tinggi dan mulia disisi ALLAH SWT maka itu digelar `As-Siddiqin’.

ii. Makan pada sehari semalam dengan kadar setengah ‘madh’ iaitu setengah daripada seperempat ( ¼ ) gantang fitrah.

iii. Makan pada sehari semalam dengan kadar satu madh iaitu satu daripada seperempat ( ¼ ) gantang fitrah.

Jikalau makan yang melebihi daripada kadar yang tersebut ( 3 martabat ) ini, maka orang ini terkeluar daripada menjalani akan jalan menuju kehadrat ALLAH SWT lagi tercela oleh syarak.

2. Membanyakkan Perkataan – Iaitu orang yang suka berkata-kata kepada perbualan yang sia-sia lagi tidak membawa apa-apa manfaat seperti maksud firman ALLAH Azza Wa Jalla ‘Tiada kebajikan seseorang itu yang membanyakkan perkataannya melainkan kata-kata itu mengajak orang lain supaya bersedekah atau mengajak kepada membuat kebajikan atau pun mendamaikan antara orang yang berkelahi’. Maksud sabda RasuluLLah SAW “…barang siapa yang percayakan ALLAH dan hari pembalasanNya maka hendaklah berkata akan kata-kata yang membawa kebajikan ataupun diam sahaja”.

Daripada nas dan hadith tersebut, ini menunjukkan seseorang itu hanya dibenarkan berkata-kata perkara yang tiada berunsur kemaksiatan ataupun tiada membawa kepada fitnah samada diri sendiri atau orang lain. Berdiam sahaja adalah suatu tindakan yang paling baik daripada memperkatakan sesuatu yang dikatakan merapu, melalut, temberang dan yang lebih bahaya lagi ialah mengadu domba, berdusta, mengumpat dan memfitnah.

3. Marah – Orang tidak dapat mengawal kemarahannya kerana sifat yang panas baran yang tidak menentu, seperti maksud sabda Nabi SAW “…tiada marah seseorang itu melainkan hampir ia dengan api neraka Jahannam”. Marah itu bersifat api sedangkan syaitan juga dijadikan daripada api oleh itu orang yang dilanda kemarahan adalah dirasuk syaitan. Untuk mengatasi rasa marah orang itu hendaklah berwudhu’ atau pun mandi sahaja sesungguhnya yang dapat memadamkan api ialah air.

4. Hasad – Yang bermaksud dengki dan ia merupakan suatu bentuk kejahatan besar yang sangat diharamkan oleh syarak. Definasi kepada hasad dengki ini ialah seseorang yang tidak suka melihat orang lain mendapat sesuatu nikmat dan suka pula melihat orang itu mendapat binasa. Orang yang mempunyai hasad ini akan hilang segala pahala kebajikan yang pernah dilakukan sebelumnya dan sangat dimurkai ALLAH SWT dan orang yang sebegini akan ditempatkan di dalam api neraka Jahannam.

5. Bakhil – Yang bermaksud sangat cintakan harta benda dan wang ringgit sehingga tidak mahu membelanjakan bagi membuat kebajikan yang dituntut oleh Islam. Manusia yang sebegini selalunya lebih gemar kepada keseronokan dunia dan sanggup membelanjakan ke jalan keseronokan dan pembaziran daripada membelanjakan ke jalan amal jariah malah berasa rugi pula sekira melakukannya. Sekiranya ia seorang kaya tetapi harta wang ringgitnya tidak diberkati ALLAH. Manusia yang sebegini juga pada lahiriahnya nampak seperti diulit dengan kenikmatan, walhal ALLAH telah menyempitkan rasa kenikmatannya daripada nikmat yang dia ada. Begitulah balasan kepada orang yang bakhil, maka di atas dunia lagi ia telah menerima azabnya apa lagi di akhirat pula. Maksud hadith RasuluLLah SAW “…orang bermurah hati yang jahil lebih dikasihi ALLAH daripada orang yang alim lagi abid tetapi bakhil”.

6. Suka Dengan Kemegahan – Suatu sifat yang sangat tercela di dalam syarak kerana orang yang suka bermegah-megah itu adalah sifatnya seperti Iblis yang megah dengan kejadiannya iaitu dari api sedangkan Adam dijadikan daripada tanah, maka Iblis ingkar untuk tunduk kepada Adam walaupun perintah itu datangnya daripada ALLAH lalu ia menjadi kafir. Hanya ALLAH Taala Jallalahu sahaja yang berhak bermegah-megah dengan sifat KamalatNya (segala kesempurnaan) dan tidak pula bagi sekalian makhlukNya. Barangsiapa yang suka dengan kemegahan, sesungguhnya ia akan tergolong dalam golongan yang kufur laknatuLLah.

7. Cintakan Dunia – Yakni orang yang kasihkan akan nikmat dunia. Sifat ini merupakan punca segala sifat kejahatan manusia yang akan membawanya kepada kebinasaan dunia dan akhirat. Di dalam sabda Nabi SAW yang maksudnya “…habuan dan keseronokan dunia ini adalah penjara bagi orang-orang mukmin tetapi syurga bagi orang-orang kafir”. Orang yang kasihkan nikmat dunia ini tidak menghiraukan halal haramnya sesuatu perkara itu, bagi mereka tidak ada dosa pahala akan perbuatannya asalkan matlamat menghalalkan cara. Dunia ini umpama bayang-bayang, lagi dikejar makin tak dapat. Oleh kerana terlalu asyik dengan mengejar hal dunia lalu mereka ini sanggup meninggalkan segala yang fardhu dan sehingga ALLAH SWT menggelapkan hati mereka itu untuk membezakan diantara perkara-perkara batil dengan yang benar dan jadilah mereka ini golongan manusia yang sesat.

8. ‘Ujub / Ta’adjub – Sifat yang merasakan diri mereka sangat ajaib dan hebat daripada orang lain. Mereka juga mendakwa orang lain tidak selayak mereka malah orang-orang ta’adjub ini merasakan diri merekalah manusia yang serba sempurna dan sangat bongkak dengan keistimewaan mereka. Lalu mereka ini tidak tahu bersyukur di atas segala kurniaan ALLAH SWT. Di dalam Al-Quran Al-Karim, sifat ta’adjub ini di kaitkan dengan kaum Bani Israel yang mana mereka ini sangat bangga dengan keistimewaan kaum mereka. Mereka merasakan hanya kaum Bani Israel sahaja yang layak di atas muka bumi ini dan mereka juga enggan mengerjakan segala yang diperintahkan malah mereka sanggup melakukan apa yang dilarang ALLAH SWT. Mereka ini suatu kaum yang dimurkai ALLAH SWT dan tempat yang baik bagi mereka ialah Neraka Jahannam.

9. Riya’ – ialah suatu sifat yang suka menunjuk-nunjuk akan kebaikkan dirinya. Mereka ini suka dipuji dan disanjung, malah segala amal kebaikkan termasuklah dalam hal-hal ibadah juga mesti diketahui orang, supaya diri itu dipuji. ALLAH Azza Wa Jalla telah berfirman yang bermaksud kira-kira, mafhumnya “maka neraka wail bagi orang-orang yang bersolat (kerana) mereka itu adalah orang-orang yang lalai dalam menyempurnakan (solat mereka) dan mereka itu juga adalah golongan yang suka menunjuk-nunjuk (dalam bawaan mereka) dan mereka itu adalah golongan yang tiada mendapat sedikit pun pertolongan (dari ALLAH di akhirat kelak).”

10. Takabbur – Bererti orang yang membesarkan diri mereka atau merasakan diri mereka itu lebih baik dan mulia daripada orang lain atau berasa lebih hebat dan lebih tinggi darjatnya daripada orang lain lalu menjadi sombong dan bongkak, maka orang yang sedemikianlah jenis manusia yang ALLAH SWT sangat benci dan lagi hina di akhirat nanti. Maksud sabda RasuluLLah SAW dalam hadithnya “…tiadalah masuk syurga sampai bila-bila pun bagi orang yang di dalam hatinya berperasaan kibri atau takabbur walaupun perasaan itu setimbangnya dengan seekor semut yang kecil ataupun sebesar biji sawi”.
Hal ini adalah seiring dengan sifat ta’adjub dan riya’. Ini adalah sifat sejati Iblis laknatuLLah maka bagi manusia yang bersifat demikian, mereka inilah tergolong dalam golongan syaitan dan inilah sifat sebesar-besar maksiat dan sebesar-besar syirik yang mana tiada bayangan syurga bagi mereka malah lebih hina daripada si penyembah berhala lagi. Merekalah golongan yang akan di siksa sepedih-pedihnya dan menjadi penghuni tetap NERAKA JAHANNAM nauzubiLLahi min zaa lik!!!

sumber rujukan abngah dari kitab : hidayatul as-salikin ~ syeikh abdul samad al-falimbani dan ihya 'ulumid-Din ~ imam al-ghazali... kita hadiahkan al-fatehah buat ruh mereka.

al-fatehah


~flyangler~










10 SIFAT MAHMUDAH(TERPUJI) lawan 10 SIFAT MAZMUMAH(TERKEJI).......cuba check hati kita

Mahmudah adalah sifat HATI Terpuji, daripadanya terpancar kelakuan dan tingkahlaku yang mulia seperti suka menderma.
Mazmumah adalah sifat HATI Terkeji, daripadanya terbit kelakuan dan tingkahlaku yang hina seperti suka makan rasuah.

Tingkah laku yang mulia ialah seperti suka beribadat, rajin bersedekah, suka membantu orang ramai, merendah diri dan lain-lain.
Tingkahlaku yang hina seperti malas beribadat, kedekut bakhil, berat tulang, sombong diri dan lain-lain.

Kedua-duanya berpunca dari dua sifat di atas iaitu Mahmudah dan Mazmumah.

Tempatnya Hati
Mahmudah dan Mazmumah berpunca dan bersarang di hati. Benarlah kata Nabi saw,
ألا وإن فى الجسد مضغة إذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهى القلب
“Tidakkah dalam jasad manusia ada seketul daging, apabila baik ia maka baiklah jasad seluruhnya. Dan apabila rosak ia maka rosaklah jasad seluruhnya, ia adalah hati”

Punca Penyakit dan Punca Maksiat
Penyakit hati atau maksiat hati atau maksiat batin sangatlah banyak. Ianya berhajat kepada usaha yang berterusan dan cara mengubatinya sangatlah susah.

Segala jenis maksiat yang berlaku hari ini bunuh, rogol, curi, rasuah, kezaliman, penindasan, penolakan terhadap hukum ALLAH …. adalah berpunca dari dalaman diri manusia(rohani).

Di antara penyakit itu ialah riya’, takabbur, ‘ujub, sum’ah, gila harta, gila pangkat dan lain-lain.

10 SIFAT MAZMUMAH
  1. Ghadab - marah
  2. Hasad Dengki
  3. Bakhil - kedekut
  4. Syarhu Ta'am - "Buruk Makan"
  5. Syarhu Kalam - "Buruk Cakap"
  6. Hubb al-Jah - Gila Kuasa
  7. Hubb al-Dunya - Gila Dunia
  8. 'Ujub - Hairan Diri - Syok sendiri
  9. Takabbur - Sombong
  10. Riya' - menunjuk-nunjuk.
10 SIFAT MAHMUDAH
  1. Taubat
  2. Khauf - takut
  3. Zikr al-Maut - Ingat Mati
  4. Mahabbah - kasih sayang
  5. Zuhud
  6. Tawakkal
  7. Ikhlas
  8. Syukur
  9. Redha
  10. Sabar.
Sekian, terima kasih.



10 Sifat Mahmudah & 10 Sifat Mazmumah

Mahmudah dan Mazmumah berpunca dan bersarang di hati. Benarlah kata Nabi saw,

“Tidakkah dalam jasad manusia ada seketul daging, apabila baik ia maka baiklah jasad seluruhnya. Dan apabila rosak ia maka rosaklah jasad seluruhnya, ia adalah hati”


Mahmudah adalah sifat HATI TERPUJI, daripadanya terpancar kelakuan dan tingkahlaku yang mulia. Tingkah laku yang mulia ialah seperti suka beribadat, rajin bersedekah, suka membantu orang ramai, merendah diri dan lain-lain.

10 SIFAT MAHMUDAH
Taubat
Khauf - takut
Zikr al-Maut - Ingat Mati
Mahabbah - kasih sayang
Zuhud
Tawakkal
Ikhlas
Syukur
Redha
Sabar

Mazmumah adalah sifat HATI TERKEJI, daripadanya terbit kelakuan dan tingkahlaku yang hina seperti suka makan rasuah. Tingkahlaku yang hina seperti malas beribadat, kedekut bakhil, berat tulang, sombong diri dan lain-lain.

Penyakit hati atau maksiat hati atau maksiat batin sangatlah banyak. Ianya berhajat kepada usaha yang berterusan dan cara mengubatinya sangatlah susah. Segala jenis maksiat yang berlaku hari ini bunuh, rogol, curi, rasuah, kezaliman, penindasan, penolakan terhadap hukum ALLAH …. adalah berpunca dari dalaman diri manusia(rohani).

Di antara penyakit itu ialah riya’, takabbur, ‘ujub, sum’ah, gila harta, gila pangkat dan lain-lain.

10 SIFAT MAZMUMAH
Ghadab - marah
Hasad - Dengki
Bakhil - Kedekut
Syarhu Ta'am - "Buruk Makan"
Syarhu Kalam - "Buruk Cakap"
Hubb al-Jah - Gila Kuasa
Hubb al-Dunya - Gila Dunia
'Ujub - Hairan Diri - Syok sendiri
Takabbur - Sombong
Riya' - Menunjuk-nunjuk.

* Mengatahui 10 Sifat Mazmumah dan 10 Sifat Mahmudah merupakan salah satu tuntutan Fardhu Ain ke atas setiap Mukallaf (Muslim yang sudah cukup syarat akil baligh).


Tiada ulasan:

Catat Ulasan