Al Quran Menjawab (Jangan Mengeluh dan Jangan Gelisah)
Dalam
perjalanannya, manusia kerap kali dirundung masalah. Dan seringkali,
karenanya, manusia tersesat tanpa arah. Banyak faktornya. Namun
ketetapan adalah ketetapan. Tidak ada satupun manusia didunia ini yang
meminta kepada Tuhan untuk hidup susah, betul kan? Namun sayangnya,
ketika kesusahan dan musibah melanda, ternyata manusia memborong sejuta
keluhan, “kenapa begini ,kenapa jadi begitu ”,sejuta permintaan,”
Perkenankanlah ini ya Tuhan! kabulkan itu ya Tuhan!”, dan hanya mengucap
satu kata syukur. Apakah kalau begitu, kita harus begitu saja pasrah?
Eits!!
Tidak semudah itu. Banyak ayat suci, dan saya yakin semua keyakinan pun
mengajarkan, bahwa keputusasaan adalah sesuatu yang buruk, dan harus
dihindari. Inti dari semua masalah adalah agar manusia semakin memahami
fitrahnya. Memahami apa yang harus dicari selama hidup. Lantas bagaimana
dengan mereka yang tertimpa kesusahan? Hidup dalam kemiskinan? Hidup
dalam kepungan kesedihan?
Sebagai pegangan hidup seorang muslim,
Al – Qur’an telah menjelaskan banyak hal. Tidak hanya ritual ibadah
semata. Ekonomi, perdagangan, keluarga, peribadi ideal seorang muslim
hingga pengelolaan negara pun ada didalamnya. Terdapat pula ayat – ayat
Qura’an, yang menjawab keluhan – keluhan utama, ketika manusia mendapat
ujian ataupun musibah.
Berikut sekelumit ayat – ayat yang langsung dapat menjawab berbagai pertanyaan manusia sebagai khalifah di muka bumi :
KENAPA AKU DIUJI ??
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Ankabut : 2-3
“Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ’Kami
telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ?Dan sesungguhnya kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.
KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YG AKU INGINKAN ??
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 216
“Boleh
jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi
pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu,
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ??
QURAN MENJAWAB:
Qs. Al-Baqarah : 286
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
KENAPA FRUST???
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Imran : 139
“Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang
yang beriman”
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. Al-Baqarah : 45
“Dan
mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan
sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada
orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan
Allah semata”
APA YANG AKU DAPAT ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 111
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan jannah untuk mereka…”
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ???
QURAN MENJAWAB :
Qs. At-Taubah : 129
“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal”
AKU TAK SANGGUP !!!!
QURAN MENJAWAB :
Qs. Yusuf : 12
“….dan
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.”
dan
segudang pertanyaan lagi yang keseluruhannya pun dapat dijawab oleh
Sang Pemilik Semesta Alam. Nah, cukup jelaslah bahwa Allah-lah yang
memberi kita cobaan permasalahan, pastilah Allah akan menurunkan
pertanyaan beserta jawabannya! Hanya Allah sandaran manusia
Jangan Mengeluh... Allah SWT Bersama Kamu..
Wordless Weekend #4
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
سبحان الله Subhanallah
الحمد لله Alhamdulillah
ﻭﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﷲ WaLaailahailallah
ﺍﷲ ﺃﻛﺒﺮ Allahuakbar
ﻻﺣﻭﻻ ﻭﻻ ﻗﻮﺓ ﺇﻻ ﺑﺎﷲ La haulawala quwwata illa billah
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْْقَيُّومُ وَ أَتُوبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal'adzim, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaih
Author by Bin Muhammad
Assalamu ‘alaikum
warahmatullahi wabarah katuuh. Alhamdulillah, Alhamdulillahillazii
arsala rasulahu bilhuda wadiinilhaq, Liyuzhirahuu aladdiini kullih, wa
kafa billahi syahidah. Ashadu anla ila ha illalaahu, Wahdahula
syarikalahu, Wa ashaadu anna syayyidina Muhammadin ‘abduhu warasuluhu.
Allaahumma salli wasallim wabarik ‘ala syayyidinaa Muhammad, wa ‘ala
aalihii wasahbihii wassalliim tasliiman kasyiiran.
Ammaa ba’du,
Fayaa ayyuhannaasuuttaqullaha haqqa tuqaatihii, walaa tamuu tunna illa wa antum muslimuun.
Ma’asiral muslimina wazumratul mu’minina rahima kumullah………………..
Puji dan syukur marilah
senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya pada hari ini kita telah dilimpahkan ni’mat kesehatan dan
kesempatan sehingga bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Shalawat serta salam
senantiasa tetap tercurahkan kepada Rasul junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, Insya Allah dengan seringnya kita bershalawat, kita akan
mendapatkan safa’at Beliau di yaumil akhir nanti, amin.
Dengan seizin Allah, perkenankanlah saya untuk menyampaikan materi Wisata Rohani ini dengan judul :
“ Jangan Suka Mengeluh “
Mengeluh adalah salah
satu sifat yang telah melekat dalam diri manusia. Dalam Al-qur ‘an surat
Al-Ma’arij ayat 19-21, telah disebutkan : ” Innal insaana khuliqa ha luu ‘aa izaa massahusy yarru ja zuu’an wa izaa massahul khairu manuu’aa
” artinya : sesunguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir, apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila ia
mendapat kebaikan ia amat kikir. Dalam kehidupan sehari-hari apa yang
telah dikemukakan dari ayat tersebut, memang sering ditemui, sewaktu
hidup serba kekurangan orang mulai mengeluh, sering terdengar
pernyataan, bahwa di zaman sekarang jangankan mau mencari yang halal,
yang haram juga sudah sangat sulit, tetapi ketika dicoba hidup
berkecukupan mulailah sifat angkuh, kikir dan sombongnya muncul. Lebih
dari itu sifat tamaknya juga muncul, seperti kalau sudah dapat satu, mau
dua, begitu seterusnya. Dengan kata lain walaupun sudah terpenuhi
kebutuhannya, tetapi masih saja merasa kurang, seperti yang dikemukakan
dalam hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Anas R.A.: ” Wa lau kana libni aadama waadiyaani min malin lab tagha wadiyan syalisyan
” artinya : andaikata manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak
dua lembah, mereka ingin mendapatkan satu lembah lagi. Hidup penuh
dengan kekurangan dan hidup sudah berkecukupan sebenarnya adalah cobaan
Allah kepada kita, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 155, Allah
berfirman : ” Wa lanabluwannakum bi syai’im minal khaufi waljuu’i wanaqsim minal amwaali wal anfusi was samaraat, wabassyris saabirin “,
artinya : dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Ayat ini
mengingatkan kepada kita bahwa walaupun kita sedang ditimpa berbagai
cobaan, kita tidak boleh mengeluh dan kita juga jangan sekali-kali
meninggalkan kewajiban untuk tetap beribadah. Saya katakan demikian
karena cukup banyak orang yang dengan ringannya meninggalkan ibadah
dengan alasan karena awalnya sudah sering beribadah, sudah sering
shalat, tapi usahanya tidak kunjung membuahkan hasil. Dan ada juga yang
mengatakan bahwa si Pulan itu diketahui tidak pernah beribadah, kerjanya
hanya bergelimangan dengan kemaksiatan, tapi rejekinya melimpah ruah.
Dan ada juga sementara orang yang minta cepat do’anya dikabulkan supaya
terlepas dari himpitan ekonomi. Untuk diketahui Allah sangat murka
dengan sikap seperti ini dan Allah juga tidak akan mengabulkan do’a
orang yang mau cepat-cepat minta dikabulkan keinginannya, sebagaimana
yang dikatakan Nabi Muhammad dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Abi
Hurairah R.A : ” La ya zalu yustajabu lil ‘abdi ma lam yasta’jil
“, artinya : Allah senantiasa memperkenankan do’a seorang hamba selama
tidak minta cepat-cepat diperkenankan. Bagi kita yang bisa bersabar
dalam menghadapi berbagai cobaan, tentunya Allah juga akan bersama kita,
sebagaimana dalam surat Al Anfal ayat 46 Allah SWT berfirman : ” Innallaaha ma ‘assabiriin
“, artinya : sesungguhnya Allah beserta orang orang yang sabar. Kalau
kita sabar dan kalau kita yakin bahwa segala apa yang ada dimuka bumi
ini semuanya telah diatur Allah, Insya Allah setelah kita mendapatkan
cobaan kesulitan dan kita telah lulus dengan dibuktikan oleh kesabaran,
maka Allahpun akan memberikan ganjaran kemudahan-kemudahan hidup. Dalam
surat Alam Nasyrah ayat 6 : ” Innama’al ‘usriyusraa “, artinya : sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Ma’asiral muslimina
wazumratul mu’minina rahima kumullah………………. Urusan balak, jodoh rejeki,
maut tidak ada yang tahu kapan akan datang, dan itu adalah urusan Allah,
kalau kita sadar hal itu adalah ketentuan Allah, tentunya kita harus
patuh kepada-nya, kita harus taat, kepadanya dan kita harus bertaqwa
kepadanya. Mungkin ada pernah diantara kita mengalami, suatu peristiwa
dimana ketika kita sedang ditimpa kesulitan ekonomi, tanpa
disangka-sangka ada orang yang memaksa kita untuk menitipkan sejumlah
uang karena ia belum butuh dalam kurun waktu yang cukup lama dan ia pun
mengizinkan kita manakala membutuhkan untuk dipakai silakan
dipergunakan, bukankah itu awalnya kita tidak mengetahui, itulah namanya
Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dan itu juga sebenarnya juga
cobaan Allah, apakah kita bisa menjalankan amanah atau tidak. Dalam
surat Ath – Thalaq : ayat 2 dan 3 Allah SWT. Berfirman : ” Wamayyattaqillaha yaj ‘allahu mukh rajaa wayarzuqhu min haysyu laa yah tasib “.
Artinya : Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan
mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang
tidak disangka-sangka.
Berdasarkan uraian di atas
bahwa kita tentunya tidak usah gusar akan pemenuhan kebutuhan hidup,
Allah Maha Kaya dan Allah tidak akan menyia-nyiakan mahluk ciptaannya.
Selagi kita bertaqwa Insya Allah walaupun sebegitu rumitnya persoalan
hidup kita akan dicarikan jalan keluarnya oleh Allah SAWT, amin.
Demikianlah sekelumit
materi wisata rohani yang dapat saya sampaikan, semoga Allah swt
memberkahi kita semua sehingga kita dapat saling ingat mengingatkan
dalam tatanan ajaran agama kita yaitu Agama Islam, amien ya rabbal
alamin. Barakallahu lii walakum fil qur aanil ‘adziiim, wanafa ‘anii
waiyyaakum bimaa fiihi minal aayaa ti wazzikrilhaakiim, wataqabballa
minni waminkum tilaa watahu innahu huwwassamii ‘ul ‘aliim.
Walhamdulillahirabbil ‘alamin.
Kenapa harus aku yang menanggung musibah ini?
Kenapa hidupku sesuram ini?
Berat sekali beban hidupku.
Aku tak bisa melakukan ini, Aku tak sanggup lagi.
Semua orang pasti mempunyai masalah masing-masing. Ada masalah
mengenai pekerjaan, perkuliahan, keluarga, pertemanan bahkan juga
percintaan. Masalah tersebut kerap kali menimbulkan penderitaan. Kita
pernah merasakan sakit hati, kecewa, sedih, dan dikhianati. Itu hanya
luka hati. Bagaimana dengan luka fisik? Mungkin terjadi akibat
kecelakaan atau juga akibat sakit yang berat. Masalah tersebut bisa
hadir di waktu yang bersamaan. Di kala masalah menumpuk dan kesehatan
sedang menurun. Terkadang kita merasa sangat lelah dengan semuanya. Lalu
apa yang kamu lakukan saat kamu sedang tertekan dan menderita? Kamu
terbiasa mengeluh? Menyalahkan keadaan? Atau malah menyalahkan orang
lain yang kamu anggap punya andil dalam menyebabkan masalah tersebut?
Manusia memang suka sekali mengeluh. Apalagi seorang wanita, sering
sekali. Siapa yang tak kenal hati wanita? Wanita mempunyai hati selembut
kapas, penuh simpati, mudah terbawa suasana, dan mudah pula rapuh
hatinya. Kita tahu bahwa selembut-lembutnya hati seorang laki-laki masih
lembut hati seorang wanita yang paling tegar sekalipun. Kita tak bisa
menyangkalnya, hati kita sangatlah rapuh. Ketika merasa tertekan, kita
merasa penderitaan yang sangat menyakitkan. Namun perlukah kita
mengeluh?
Sesungguhnya kesulitan dan cobaan adalah bagian dari hidup. Kita
mungkin bertanya-tanya kenapa masalah itu ada? Kenapa masalah itu
menimpa kita? Sesungguhnya itu adalah ujian dari Allah SWT. Lalu mengapa
Allah menguji kita?
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?
Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29]: 2-3)
Kita sering mengeluh akibat kita tidak bersyukur, kita tidak melihat
orang-orang yang ada di sekeliling kita, ada orang yang mendapatkan
masalah yang jauh lebih berat dari yang kita hadapi. Ingatlah mereka
yang kurang beruntung. Kita akan sadar bahwa masalah yang kita punya
hanyalah sebagian kecil dari seluruh permasalahan yang ada di bumi ini.
Kita sering mengeluh saat kenyataan yang terjadi ternyata tidak sesuai
dengan harapan kita. Mengapa hal tersebut terjadi? Ingat hanya Allah
yang tahu apa yang terbaik untuk kita, dialah Sang Perencana Terbaik
yang pernah ada. Berbaik sangka lah kepada Allah. Jangan mengeluh ukhti!
Bisa saja hal yang tidak kita inginkan tersebut memang kita perlukan
nantinya. Syukuri apa yang kita miliki saat ini dan manfaatkan
sebaik-baiknya.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik
bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al Baqarah [2] :216)
Semua ujian yang diberikan oleh Allah pasti bisa kita hadapi jika
kita yakin dan terus berusaha. Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah
malah hanya akan memperparah keadaan. Mengeluh tidak akan memperbaiki
semuanya. Bahkan mengeluh hanya akan menciptakan energi negatif, seperti
rasa marah dan putus asa. Kita pasti bisa menyelesaikannya. Jangan
mengeluh ukhti!
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah [2] :286)
Dan janganlah merasa putus asa dan bersedih ketika mendapatkan
masalah. Jangan pernah menyerah, kegagalan itu boleh saja terjadi,
seperti pepatah mengatakan badai pasti berlalu. Benar. Semuanya akan
kembali normal. Masih ada masa depan yang perlu dijalani. Bersabar
ukhti, Rasulullah saja begitu sabarnya menghadapi kaum Quraish yang
menyakiti beliau saat menyebarkan agama Islam. Bersyukur ukhti, jangan
mengeluh!
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi
derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS Al- Imran [3]:139)
“….dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg
kafir.” (QS. Yusuf []:12)
Bukankah sudah jelas? Allah sudah menjawab semua pertanyaan kita di
dalam Al Qur’an, jauh sebelum masalah itu datang menghampiri kita.
Apabila sudah merasa tidak sanggup lagi, mintalah pertolongan kepada
Allah SWT. Kita tidak pernah sendirian. Jangan mengurung diri dan lantas
bersedih hati. Kita bisa bercerita kepada teman atau sanak saudara,
namun dengan tujuan untuk menemukan solusi permasalahan tersebut
bukannya untuk melebih-lebihkan masalah atau bahkan menyalahkan keadaan.
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan
sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat
kecuali kepada orang-orang yang khusyuk Tiada daya dan upaya kecuali
atas pertolongan Allah semata.” (QS. Al Baqarah [2]:45)
Marilah kita berdoa ukhti agar kita bukan termasuk orang-orang yang
suka mengeluh. Berserah dirilah kepada Allah dan yakin bahwa Allah itu
sangatlah menyayangi kita dan mencoba membuat kita kuat dengan
masalah-masalah tersebut. InsyaAllah semua masalah pasti ada jalan
keluarnya, terus berdoa, luruskan niat dan berusaha. Jangan pikirkan
bagaimana datangnya pertolongan Allah, karena jika Allah berkehendak,
Dia akan mengaturnya yang cara yang tidak terlintas di akal manusia.
Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Jangan mengeluh
ukhti!
Jangan Mengeluh!
Posted on
February 27, 2009 Written by
Muhammad Noer
Manusia terlahir mudah mengeluh. Mengeluh karena penghasilan kurang,
mengeluh karena banyaknya masalah yang dihadapi, mengeluh karena sikap
orang lain menyinggung dirinya, dan mengeluh karena apa-apa yang
dihadirkan di hadapannya tidak sesuai dengan keinginan.
Sikap mengeluh menunjukkan kekerdilan jiwa dan mencari pembenaran
diri. Seorang yang mengeluh senantiasa mencari penyebab permasalahan
adalah sesuatu di luar dirinya sehingga kurang melakukan instropeksi.
Padahal seringkali yang menjadi permasalahan utama seseorang adalah
dirinya sendiri, bukan orang lain atau sesuatu di luar diri.
Agama mengajarkan untuk tidak mengeluh. Mengapa demikian? Dalam
kehidupan tentu akan selalu ada suka-duka, sedih-senang, panas-dingin,
hitam-putih, terang-gelap dan semua hukum alam lainnya. Karenanya kenapa
harus mengeluhkan perputaran roda kehidupan yang pasti akan terjadi?
Kehadiran segala sesuatu pada dasarnya harus diterima secara lapang
dada karena Allah izinkan terjadi pada diri kita, betapapun
menyakitkannya, tidak mengenakkan, menakutkan, atau menjijikkan. Sikap
penerimaan inilah yang akan melapangkan dada dan membuatnya kuat untuk
menjalani suka duka kehidupan. Tanpa sikap menerima, yang muncul
hanyalah keluhan seolah-olah diri ini adalah orang termalang di dunia,
Tuhan bersikap tidak adil, dan seolah-olah segala macam kesulitan hidup
hanya ditimpakan kepada diri kita seorang.
Mengapa manusia dilarang mengeluh? Mengeluh adalah sikap
kekanak-kanakan yang pada hakikatnya menunjukkan kita tidak menerima apa
yang Allah hadirkan. Kita merasa ada yang salah pada pengaturan Allah.
Padahal semua yang diizinkan tiba di hadapan telah diukur kadarnya
dengan tepat dan tidak akan salah sasaran. Yakinlah bahwa Allah Maha
Pengatur dan sangat paham akan apa-apa yang Dia izinkan untuk terjadi
atau tidak terjadi pada diri kita. Karenanya, patutkah kita menyalahkan
Dia, bersangka buruk pada-Nya dengan keluhan? Pernahkah menyadari
apa-apa yang dianggap tidak enak atau tidak nyaman bagi ego dan syahwat
kita adalah sesuatu yang sengaja Allah hadirkan untuk melindungi dan
mendidik kita?
Karena itu duhai sahabatku, jauhilah sikap mengeluh. Jadilah seorang
dewasa yang menerima apapun yang dihadirkan oleh-Nya pada diri kita.
Ingat, mengeluh adalah sebuah penentangan, sebuah sikap penolakan dan
menghindari kenyataan. Bukankah setiap yang hadir adalah tamu-Nya?
Bagaimanakah sikap seharusnya yang ditunjukkan seorang hamba yang baik
ketika hadir tamu-tamu istimewa?
Jika kita pernah mengeluh atas kehidupan dan menyadarinya, segeralah
beristighfar dan memohon ampun. Semoga Allah memaafkan kesombongan kita
karena berani menentang-Nya dengan keluhan. Semoga Allah membantu
menguatkan diri kita untuk menjalani kehidupan dengan tegar, penuh
keberanian, layaknya seorang kesatria. Sehingga apapun yang hadir, susah
atau senang, nikmat atau menyakitkan, semua akan diterima dengan hati
yang lapang dan senyuman. Karena diri ini menyadari bahwa semuanya sama,
tamu-tamu istimewa yang dihadirkan oleh-Nya.
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia
mendapat kebaikan ia amat kikir. (Al-Qur’an Surah Al-Ma’aarij 70: 19-21)
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada
dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan
berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
(Al-Qur’an Surat Al-Hadid 57: 22-23)
Motivasi Jangan Mengeluh
Diposkan oleh
hanumuslem
On Minggu, 23 Maret 2014
Kenapa harus aku yang menanggung musibah ini?
Kenapa hidupku sesuram ini?
Berat sekali beban hidupku.
Aku tak bisa melakukan ini, Aku tak kuat.
Itulah pertanyaan dan pernyataan yang sering dikeluhkan oleh manusia
selama hidup di dunia ini. Memang itulah sifat manusia yaitu suka
"mengeluh". Hal ini terdapat dalam QS Al Ma’aarij Ayat 19
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (١٩
Artinya : Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.(QS. Al Ma'aarij 19)
Ia berkeluh kesah ketika mendapatkan musibah seperti
- kemiskinan,
- sakit,
- hilangnya yang dicintai baik harta, istri maupun anak
karena tidak menyikapinya dengan sikap sabar dan ridha kepada taqdir Allah.
Nah, Kenapa kita mengeluh? Dan Hal apa yang membuat kita mengeluh?
Jawabanya adalah karena kita kurang dalam bersyukur. Bersyukur atas apa
yang telah diberikan Allah kepada kita saat ini. ITU yang kita tidak
fikirkan. Kita hanya memikirkan sesuatu yang belum kita dapatkan.
Selain itu, sebenarnya Allah sudah menjawab setiap keluhan kita. Dibawah
ini, jawaban Allah agar kita menghindari sifat mengeluh dan selalu
termotivasi untuk bekerja keras.
Ketika kita mengeluh :
“ Ah mana mungkin…”
ALLAH menjawab : “Jika AKU menghendaki, cukup KU berkata”Jadi, maka jadilah”” (QS.Yasin 82)
Ketika kita mengeluh :
“ Haduh, Capeeekkk banget “
ALLAH menjawab : “…….dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat” (QS.An Naba 9)
Ketika kita mengeluh :
“Berat banget yaahh, rasanya udah nggak sanggup”
ALLAH menjawab : “siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji Zahra pun, niscaya ia akan melihat balasanya” (QS.Al Zalzalah 7)
Ketika kita mengeluh :
“Gila aja ku kerjakan sendirian, emang gak ada yang mau bantuin?“
ALLAH menjawab : “berdo’alah (mintalah) kepada KU, niscaya akan kukabulkan untukmu” (QS. Al Mukmin 60)
Ketika kita mengeluh :
”sedih banget yaaa TT”
ALLAH menjawab : “La Tahzan,Innallaha Ma’ana. Janganlah kau berduka cita, sesungguhnya ALLAH beserta kita” (QS. At Taubah 40)
dan keluhan yang lainnya.
Nah, Daripada dikeluhkan kepada teman kita,
lebih baik bercurhatlah kepada ALLAH
“Sesungguhnya hanya kepada ALLAH aku
mengadukan kesusahan dan kesedihan” (QS. Yusuf 86)
Nah itulah postingan pada kali ini.
</font></p><p><font
class="fullpost">&nbsp;</font></p><p><iframe
title="YouTube video player"
"Penuhilah setiap detikmu dengan selalu bersyukur kepada-Nya, Jangan
pernah mengeluh, maka Insya Allah hidupmu akan berarti" - hanumuslem
Jangan Mengeluh
terimakasih atas motivasinya gan... boleh copy ga????
BalasPadampecinta ilmu agama