Jumaat, 18 September 2015

KEPUTIHAN



Permasalah keputihan merupakan permasalahan klasik pada kebanyakan kaum wanita. Ironisnya kebanyakan wanita tidak mengetahui tentang keputihan dan penyebab keputihan pada wanita itu sendiri dan malah yang menjadikan keputihan sebagai hal yang enteng. Justeru jika tidak ditangani dengan baik, keputihan bisa berakibat fatal. Kemandulan dan kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) bisa menjadi salah satu akibat dari adanya keputihan, selain itu gejala awal kanker rahim biasanya dimuali dengan adanya keputihan. Dan tentunya kanker leher rahim merupakan jenis penyakit yang berbahaya yang jika tidak ditangani dengan baik, akan berujung pada kematian. Jadi jangan anggap enteng keputihan. (Baca: Keputihan dapat menyebabkan Kemandulan dan Kematian)
Keputihan akan sering teralami saat wanita sedang hamil, hal ini akibat adanya perubahan hormonal yang terjadi dan salah satu efek dari peningkatan hormonal tersebut adalah adanya produksi cairan yang meningkat serta diakibatkan juga oleh vagina wanita hamil yang mengalami penurunan keasamannya, juga akibat kondisi pencernaan mengalami perubahan.  Hal tersebut menyebabkan meningkatnya resiko sering terjadinya keputhan pada wanita hamil,  terutama keputihan yang diakibatkan adanya infeksi jamur.

Jenis Keputihan

Keputihan terbagi menjadi dua jenis yaitu yang bersifat fisiologis dan Patologis.

Keputihan Fisiologis

Jenis keputihan ini biasanya sering terjadi saat masa subur, serta saat sesudah dan sebelum menstruasi. Biasanya saat kondisi-kondisi tersebut sering terdapat lendir yang berlebih, itu adalah hal normal, dan biasanya tidak menyebabkan rasa gatal serta tidak berbau. Keputihan fisiologis pada wanita hamil tidak berpengaruh terhadap janin secara langsung, karena adanya selaput ketuban yang dapat melindungi janin.
Keputihan fisiologis atau juga banyak disebut keputihan normal memiliki ciri-ciri:
  • Cairan keputihannya encer
  • Cairan yang keluar berwarna krem atau bening
  • Cairan yang keluar tidak berbau
  • Tidak menyebabkan gatal
  • Jumlah cairan yang keluar terbilang sedikit

Keputihan Patologis

Keputihan jenis patologis disebut juga sebagai keputihan tidak normal. Jenis keputihan ini sudah termasuk ke dalam jenis penyakit. Keputihan patologis dapat menyebabkan berbagai efek dan hal ini akan sangat mengganggu bagi kesehatan wanita pada umumnya dan khususnya kesehatan daerah kewanitaan.
Keputihan patologis akibat adanya infeksi akan mengakibatkan meningkatnya resiko bayi lahir prematur pada wanita hamil dan bayi pun akan turut terkena infeksi. Bayi yang terkena infeksi virus beresiko mengalami ganngguan pencernaan dan gangguan pernapasan hingga bisa menyebabkan bayi mengalami kematian. Dan bayi yang mengalami infeksi akibat bakter dapat menyebabkan kebutaan pada bayi.
Keputihan patologis memiliki ciri-ceiri sebagai berikut:
  • Cairannya bersifat kental
  • Cairan yang keluar memiliki warna putih seperti susu, atau berwarna kuning atau juga hijau
  • Keputihan patologis menyebabkan rasa gatal
  • Cairan yang keluar memiliki bau yang tidak sedap
  • Biasanya menyisakan bercak-bercak yang telihat pada celana dalam wanita
  • Jumlah cairan yang keluar sangat banyak.

Penyebab Keputihan

Faktor kebersihan yang kurang baik. Kebersihan di darerah vagina haruslah terjaga dengan baik. Jika, daerah vagina tidak dijaga kebersihannya akan menimbulkan
berbagai macam penyakit salah satunya keputhan. Hal ini menyebabkan kelembaban vagina mengalami peningkatan dan hal ini membuat penyebab infeksi berupa bakteri patogen akan sangat mudah untuk menyebarnya.
Stress. Semua organ tubuh kinerjanya di pengaruhi dan dikontrol oleh otak, maka ketika reseptor otak mengalami kondisi stress hal ini dapat menyebabkan terjadinya perubahan dan keseimbangan hormon -hormon dalam tubuh dan hal ini dapat menimbulkan terjadinya keputihan.
Penggunaan obat-obatan. Penggunaan obat antibitok dalam jangka lama bisa menyebabkan sistem imunitas pada tubuh wanita, dan obat antibiotik biasanya dapat menimbulkan keputihan. Sedangkan gangguan keseimbangan hormonal dapat juga disebabkan oleh penggunaan KB
Keputihan yang disebabkan oleh jamur, parasit, bakteri dan virus
Jamur Monilia atau Candidas. Bercirikan memiliki warna putih seperti susu, cairannya sangat kentar, sangat berbau tidak seda dan menimbulkan rasa gatal pada sekitar daerah vagina. Hal ini dapat menyebabkan vagina mengalami radang dan kemerahan. Biasanya hal ini juga dipicu oleh adanya penyakit kencing manis, penggunaan pil KB, serta tubuh yang memiliki daya tahan rendah.

Parasit Trichomonas Vaginalis

Terjadi dan ditularkan melalui hubungan seks, bibir kloset atau oleh perlengkapan mandi. Memiliki ciri, cairan yang keluar sangat kental, memiliki warna kuning atau hijau, berbuih dan berbau anyir. Keputihan akibat parasit tidak menimbulkan gatal, tapi jika ditekan vagina akan terasa sakit

Bakteri Gardnella

Keputihan akibat infeksi bakteri ini memiliki ciri berwarna keabuan, sedikit encer, memiliki bau ami dan berbuih. Keputihan jenis ini dapat menimbulkan rasa gatal yang sangat menggangu.

Virus

Keputihan jenis ini timbul akibat penyakit kelamin, seerti HIV/AIDS, herpes dan conyloma. Timbulnya kutil-kutil yang banyak dan diikuti oleh cairan berbau menandakan adanya virus condyloma. Biasanya ibu hamil sering terjangkit oleh virus ini. VIrus yang dapat ditularkan oleh hubungan seks yaitu virus herpes. Cirinya adanya luka yang melepuh di sekitar lubang vagina, terasa panas dan menimbulkan rasa gatal. Kanker mulut rahim yang sangat berbahaya bagi kaum wanita dapat di picu oleh keputihan yang disebabkan oleh keputihan akibat virus.

Mencegah Keputihan

  • Bersihkan selalu organ intim anda. Bersihakan dengan menggunakan pembersih yang tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH pada daerah vagina anda. Gunakan produk pembersih terbuat dari bahan susu. Produk yang terbuat dari bahan dasar susu dapat menjaga pH seimbang juga meningkatkan flora dan bakteri yang tidak bersahabat dapat ditekan. Penggunaan sabun antiseptik kurang baik bagi vagina dalam jangka panjang, karena bersifat agat keras.
  • Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada vagina.
  • Keringkanlah selalu vagina anda setelah mandi, cebok atau mencui vagina sebelum anda berpakaian
  • Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti
  • Gunakan celana luar yang memiliki pori-pori cukup, jangan terlalu seirng menggunakan celana luar yang ketat, hal ini dapat menyebabkan sirkluasi di daerah kewanitaan terganggu.
  • Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun mampu menyerap keringat.
  • Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut
  • Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
  • Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan
  • Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah kemaluan.

Penyakit Keputihan

Apakah itu penyakit keputihan?
Masalah keputihan atau lelehan lendir berwarna putih, krim atau kelabu yang keluar daripada faraj wanita merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh kebanyakan wanita di seluruh dunia. Statistik menunjukkan hampir 75% wanita yang sudah berkahwin berhadapan dengan masalah keputihan berikutan oleh aktiviti seksual. Ramai wanita tidak mempunyai kesedaran terhadap risiko dan bahaya penyakit keputihan malah menganggap ia sebagai suatu petanda lazim sebelum kitar haid. Setiap wanita perlu mempunyai pengetahuan asas yang mampu membezakan pengeluaran lelehan lendir faraj secara semula jadi dengan penyakit keputihan yang serius yang memerlukan rawatan perubatan
Jenis-Jenis Keputihan
Keputihan terbahagi kepada dua jenis, iaitu keputihan fisiologis dan keputihan patologik. Keputihan yang bersifat fisiologis biasanya normal dan tidak menunjukan gejala penyakit. Keputihan jenis ini sering berlaku semasa seseorang wanita mengalami kesuburan dan sebelum menstruasi (kitar haid). Lelehen lendir yang normal selalunya berwarna putih atau krim, tidak berbau serta tidak menyebabkan gatal pada bahagian faraj. Lendir yang dikeluarkan adalah sedikit dan berbentuk cecair. Keputihan patologik bersifat lebih kronik dan menunjukan tanda-tanda penyakit seperti mengeluarkan lendir yang kental, berwarna kuning, kelabu atau hijau, berbau busuk dan menyebabkan kegatalan pada bahagian faraj. Keputihan fisiologis merupakan petanda yang sangat normal di mana hampir setiap wanita melalui keadaan ini. Sebaliknya, keputihan patologis disebabkan oleh jangkitan kuman (bakteria dan/atau kulat) perlu dirawati. Jadual 1.0 menunjukan perbezaan di antara kedua-kedua jenis keputihan.
Sifat
Keputihan Fisiologis
Keputihan Patologis
Bentuk Lendir yang cair dan tidak melekat Lendir yang kental dan melekat
Warna Berwarna putih atau krim Berwarna kuning atau kelabu atau hijau
Bau Tiada bau Berbau busuk
Jumlah yang dikeluarkan Sedikit Banyak
Kekerapan Semasa subur dan sebelum haid Apabila berlaku jangkitan pada bahagian faraj
Petanda lain Tidak gatal Gatal dan faraj kelihatan kemerahan dan mengalami radang
Rawatan Tidak perlu Perlu rawatan yang segera
Jadual 1.0 Ciri-ciri Perbezaan Keputihan Fisiologis dan Patologis
Gambar rajah 1.0
Faraj kelihatan merah dan mengalami radang
Gambar rajah 2.0
Lendir yang kental dan melekit
Gambarajah 1.0 dan 2.0 menunjukkan faraj wanita yang telah dijangkiti oleh kuman dan mengeluarkan lelehan yang tidak normal.
Apakah faktor-faktor yang menyumbang kepada Penyakit Keputihan?
  1. Faktor Kebersihan
    Kebersihan di bahagian sulit wanita (faraj) perlu dijaga dengan baik agar jangkitan tidak berlaku.
    Wanita sentiasa digalakan untuk mencuci bahagian sulit dengan air bersih dan memastikan ia kering selepas membuang air kecil dan selepas aktiviti seksual. Kelembapan pada bahagian faraj akan menggalakkan pertumbuhan dan jangkitan mikroorganisma seperti kulat dan bakteria.
  2. Faktor Hormon
    Gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh boleh juga boleh menyebabkan seseorang wanita menghadapi penyakit kuputihan. Ketidakseimbangan hormon dalam darah disebabkan oleh beberapa perkara yang tersenarai di bawah:
    • Perembesan hormon estrogen iaitu hormon pembiakan pada wanita hamil membolehkan kulat lebih mudah melekat pada dinding faraj.
    • Pengambilan ubat, khasnya antibiotik yang berlebihan untuk jangka masa yang panjang menyebabkan bakteria semula jadi pada bahagian faraj mati dan ini secara tidak langsung menyumbang kepada pertumbuhan microorganisma patogen seperti bakteria atau kulat.
    • Wanita yang mengalami tekanan akibat daripada masalah peribadi atau gangguan emosi yang lain akan mempengaruhi aktiviti normal otak dalam mengkordinasikan penghasilan hormon yang seimbang.
    • Pengambilan pil perancang keluarga atau pil pencegah kehamilan turut menyumbang kepada ketidakseimbangan hormon dalam darah
  3. Faktor Gaya Hidup
    Gaya hidup seseorang wanita sangat mempengaruhi status kesihatan beliau. Wanita yang aktif dalam aktiviti seksual yang tidak sihat, misalnya melakukan aktiviti seks rambang dengan lebih daripada seorang pasangan lebih cenderung untuk mendapat pelbagai jangkitan pada bahagian faraj.
  4. Faktor Kesihatan
    Wanita yang menghadapi penyakit kencing manis, lebih mudah mendapat penyakit keputihan disebabkan oleh kandungan gula yang tinggi dalam rembesan faraj yang membolehkan pertumbuhan kulat yang banyak dan berkembang biak di bahagian faraj. Selain itu wanita yang mempunyai system daya tahan badan yang rendah atau terjejas seperti pesakit AIDS,atau barah, atau leukimia juga berhadapan dengan risiko yang tinggi untuk mendapat jangkitan faraj.
Hubungan Mikroorganisma Dengan Penyakit Keputihan
Terdapat pelbagai bakteria pada bahagian faraj wanita yang dikenali sebagai bakteria semula jadi. Antara bakteria semula jadi yang sangat berguna pada bahagian faraj dikenali sebagai Lactobacillus. Lactobacillus merupakan sumber utama asid lactic yang mengekalkan PH bahagian faraj antara 3.5 hingga 4.6 iaitu dalam persekitaran keasidan. Keadaan berasid ini mampu melindungi faraj daripada jangkitan kuman.
Jangkitan kuman akan berlaku apabila fungsi bakteria semula jadi diganggu oleh faktor luaran, misalnya penggunaan produk pencuci bahagian intim yang tidak sesuai boleh mengubah persekitan yang berasid seterusnya membunuh normal flora yang sedia ada. Keadaan ini mendorong kepada pertumbuhan organism komensal yang lain secara berlebihan sehingga berlaku jangkitan.
Penyakit keputihan adalah berpunca daripada jangkitan kuman terutamanya oleh Gardnerella vaginalis, Trichomonas vaginalis dan Candida albicans. Punca jangkitan dan ciri-ciri klinikal untuk setiap agen adalah seperti dalam Jadual 2.0
Agen Penyebab
Jenis Kuman (Mikro
organisma)
Ciri-ciri klinikal
Punca Jangkitan
Gardnerella vaginalis Bakteria
  • Lelehan berwarna putih-kekelabuan dan sedikit berbuih
  • Berbau busuk (fish odor)
  • Sedikit rasa gatal atau kerengsaan
  • Hubungan seks rambang
  • Tabiat merokok dan
  • Penggunaan alat kontraseptif Intra uterine devices
Trichomonas vaginalis Parasit
  • Lelehan faraj yang bernanah
  • Berwarna kuning
  • Berbuih dan berbau hanyir
  • Kerengsaan pada faraj
  • Rasa sakit semasa hubungan seks
  • Rasa sakit semasa buang air kecil
  • Hubungan seks yang tidak sihat
Candida albicans / spp Kulat
  • Lelehan kental dan berwarna putih
  • Berbau busuk (foul odor)
  • Gatal
  • Dinding faraj kelihatan merah dan bengkak
  • Sakit semasa hubungan seksual
  • Sakit semasa buang air kecil
  • Penggunaan antibiotik yang banyak
  • Kehamilan
  • Penyakit kencing manis yang tidak terkawal
  • Sistem pertahanan badan yang lemah disebabkan oleh HIV/AIDS, kanser atau dalam rawatan kanser
  • Pengguna pil perancang keluarga
Jadual 2.0 Agen Penyebab Penyakit Keputihan
Gambar rajah 3.0 menunjukkan jangkitan kulat pada bahagian faraj yang dikenali sebagai Candida albicans
Bahaya Penyakit Keputihan
Penyakit keputihan yang tidak dirawat akan mengundang kepada pelbagai komplikasi yang merbahaya. Penyakit keputihan yang lewat ditangani, bukan sahaja berpotensi untuk menyebabkan kemandulan dan kehamilan di luar rahim, tetapi boleh menyebabkan penyakit kanser rahim yang boleh membawa kematian. Penyakit keputihan yang tidak diambil perhatian pada jangka masa yang lama lebih sukar untuk diberikan rawatan. Ini adalah hasil daripada penambahan sifat kerintangan bakteria atau kulat terhadap antibiotik atau antifungal.
Masalah penyakit keputihan yang kronik adalah berikutan dari jangkitan yang berlaku pada faraj menular ke bahagian rongga rahim (uterus) dan kemudian ke saluran pengeluaran telur (Fallopian tiub). Jangkitan kronik ini boleh menyebabkan kandungan terbentuk di luar rahim dan pendarahan yang boleh mengakibatkan kematian ibu dan bayi.
Wanita yang mempunyai system daya tahan badan yang rendah, penyakit keputihan yang dianggap biasa boleh menjadi serius dan mengancam nyawa. Jangkitan yang bermula pada bahagian faraj boleh menyebabkan infeksi sekunder di mana kuman tersebut boleh memasuki saluran darah akibat aktiviti menggaru yang menghasilkn pembentukan luka. Gejala ini dikenali sebagai kandidiasis invasif yang sangat merbahaya dan memerlukan rawatan rapi.
Cara mencegah Penyakit Keputihan
Mencegah adalah sentiasa lebih baik daripada mengubati. Pengetahuan dan kesedaran mengenai cara-cara menghindari penyakit keputihan adalah sangat penting kepada kaum wanita agar gaya hidup yang sihat dan selamat dapat diamalkan. Sebagai langkah pencegahan daripada penyakit keputihan, berikut adalah amalan-amalan yang disarankan kepada semua wanita:
  • Sentiasa memastikan bahagian faraj berada dalam keadaan bersih dan kering.
  • Elakkan penggunaan pembersih faraj yang menganggu kestabilan PH atau menyebabkan kegatalan.
  • Sentiasa menukar atau mengganti tuala wanita semasa menstruasi (haid).
  • Gunakan pelapik seluar dalam (panty liner) pada saat yang diperlukan sahaja. Elakkan juga pemakaian seluar dalam yang ketat dan diperbuat daripada kain satin.
  • Jangan menggunakan sebarang produk wangian seperti bedak atau ubat sembur pada bahagian faraj.
  • Elakkan pengambilan ubat secara berterusan tanpa nasihat doktor.
  • Kurangkan pengambilan makanan yang mempunyai kandungan gula yang tinggi.
  • Amalkan gaya hidup sihat dengan mengelakkan aktiviti seks rambang atau hubungan kelamin dengan lebih daripada seorang.
  • Elakkan kehadiran benda asing di dalam faraj seperti kondom yang tertinggal selepas aktiviti seks.
  • Basuh bahagian sulit dengan air yang bersih dan buang air kecil selepas aktiviti seks.
  • Berjumpa dengan pegawai perubatan dengan segera dan melakukan pemeriksaan vagina jika terdapat sebarang tanda-tanda yang dinyatakan di atas.
  • Melakukan apa-apa aktiviti yang menenangkan fikiran dan mengurangkan tekanan seperti melancong.
Kesimpulan
Penyakit keputihan merupakan suatu masalah klasik yang dialami oleh semua wanita. Namun, gejala dan komplikasi penyakit tersebut adalah berbeza mengikut individu dan tahap kesihatan masing-masing. Jenis keputihan fisiologis yang kerap terjadi pada wanita yang sihat merupakan gejala yang normal dan akan pulih secara semula jadi. Sebaliknya, keputihan patologik dikategorikan sebagai penyakit yang lebih rumit dan perlu rawatan segera. Gejala keputihan patologik disebabkan oleh pelbagai faktor luaran dan dalaman yang meliputi isu-isu kebersihan diri, kestabilan hormon dalam darah, faktor kesihatan dan gaya hidup yang sihat.
Mikroorgamisma, sama ada bakteria atau kulat merupakan agen utama yang terlibat dalam jangkitan faraj. Ciri-ciri klinikal pada setiap pesakit adalah berbeza-beza mengikut jenis kuman yang menyebabkan jangkitan. Namun seakiranya dipandang remeh, semua jangkitan berpotensi untuk menjadi lebih kronik seperti kanser rahim. Wanita yang hamil mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mendapat penyakit keputihan disebabkan oleh rembesan hormon pembiakan yang tinggi dalam badan.
Kebanyakan wanita tidak mempunyai kesedaran sewajarnya terhadap penyakit keputihan kerana menganggap ia sebagai suatu fenomena biasa dalam kehidupan seharian. Ramai wanita yang menyesal kemudian apabila berlakunya insiden yang tidak diingini akibat daripada jangkitan tersebut. Adalah penting kepada kaum wanita untuk sentiasa mengamalkan cara hidup yang sihat dan bebas daripada jangkitan faraj demi kehidupan yang bahagia.
Rujukan
  1. https://www.google.com.my/search?q=penyakit+keputihan+wanita&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=5ADDUerYBILprAffnIHoDA&ved=0CCkQsAQ&biw=1024&bih=624
  2. Penyebab Keputihan Pada Wanita http://bidanku.com/index.php?/keputihan-pada-wanita-jenis-penyebab-dan-penvegahan#ixzz2VzknY1Zm
  3. https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001511.htm
  4. https://www.cdc.gov/nczved/divisions/dfbmd/diseases/candidiasis
  5. Arnold E., 1995. Gynaecology by Ten Teachers. ed. Chamberlain G., pp 80-83. Great Britain.: The Educational Low-Priced Books Scheme.
  6. Mandell G.L., Dolin R., Bennett J.E. 2010. Principles and Practice of Infectious Diseases. 17th Ed. pp 1495-1505. United States.Churchill Livingstone Elsevier.

    Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya

    Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya
    Oleh: dr Sutopo Wijaya MS

    Apa itu keputihan (fluor albus) ?
    Keputihan adalah keluarnya cairan bukan darah yang berlebihan dari kelamin perempuan (vagina)
    Apakah keputihan selalu berarti ada yang tidak normal?
    Keputihan dapat bersifat normal/fisiologis maupun abnormal/patologis.
    Dari mana sumber keputihan normal ?
    Keputihan normal mengandung lepasan jaringan vagina, jaringan leher rahim, lendir endoserviks dan bakteri yang baik terutama golongan Lactobacillus. Sekret vagina ini adalah sesuatu yang alamiah untuk membersihkan diri, sebagai pelicin dan pertahanan  dari berbagai infeksi. Siklus mens berpengaruh pada jumlah cairan yang keluar dari vagina. Pada fase pematangan telur (fase folikel) jumlah cairan yang keluar makin meningkat dan mencapai puncaknya pada saat ovulasi. Setelah itu kualitas cairan menjadi lebih kental.

    Bagaimana ciri-ciri keputihan yang normal ?
    Keputihan masih tergolong normal bila :
    1. Bentuknya cair/encer
    2. Warna bening atau sedikit putih
    3. Jumlahnya sedikit
    4. Hampir tidak berbau
    5. pH asam, antara 3,8 – 4,5
    6. Tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri.
    Lalu bagaimana ciri-ciri keputihan yang abnormal/patologis ?
    Bila cairan yang keluar dari vagina memiliki karakteristik seperti di bawah ini :
    1. Bentuknya kental
    2. Berwarna putih susu, kuning atau hijau
    3. Dalam jumlah banyak
    4. Berbau tidak sedap
    5. Menimbulkan gatal kadang nyeri pada genital dan sekitarnya
    6. Mengandung darah
    Apa penyebab keputihan yang abnormal/patologis ?
    1.  Hygiene yang jelek
    2.  Pemakaian obat-obatan dalam waktu lama, terutama antibiotik
    3.  Stress
    4. Infeksi. Dapat disebabkan oleh bakteri, gonorrhoe, parasit trichomonas, jamur Candida dan virus (HPV, Herpes, AIDS)
    5.  Kanker leher rahim
    Apa Dampak dan Bahaya Komplikasi keputihan abnormal/patologis ?
    Infeksi vagina yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebar ke sistem reproduksi bagian atas sehingga memicu radang, penyumbatan lubang dan saluran sistem reproduksi. Ini dapat mengakibatkan infertilitas/kemandulan.
    Apa pemeriksaan penunjang untuk keputihan abnormal/patologis ?
    Untuk memastikan penyebab keputihan abnormal maka dokter akan menyarankan pemeriksaan sekret vagina dan Pap smear, pada kasus tertentu perlu dilanjutkan biakan kuman dan tes resistensi.
    Bagaimana Cara Mengatasi Keputihan ?
    1. Tanpa Obat
  7. Menjaga daerah genital agar tetap bersih dan higienis
  8. Hindari mandi / berendam pada kolam umum
  9. Gunakan celana dalam dari bahan katun, tidak menggunakan celana dalam yang ketat.
  10. Mengurangi stress
2. Dengan obat
Konsultasikanlah dengan dokter karena dokter akan memberikan obat-obatan sesuai dengan penyebab keputihan yang dialami.  Bila setelah pengobatan dari dokter (umumnya dengan antibiotik dan anti jamur) keputihan tidak juga sembuh, maka sebaiknya dicek kembali. Keputihan yang terus menerus dapat disebabkan karena ada nya penyakit serius seperti kanker leher rahim. Ini biasanya ditandai dengan cairan banyak, bau busuk, sering disertai darah tak segar.


Ketahui 11 Penyebab Keputihan Pada Wanita

Penyebab Keputihan. Keputihan atau leukorea atau fluor albus adalah debit cairan lengket yang keluar dari mulut organ intim wanita (vagina), terkadang disertai rasa gatal, sakit, terbakar, dan nyeri ketika berkemih atau bersenggama. Keputihan bukan sebuah penyakit ataupun kelainan kesehatan reproduksi jika kadar cairan yang keluar jumlahnya normal. Akan tetapi, dikatakan tidak normal apabila jumlah cairan berwarna kuning keputihan yang keluar dari mulut vagina melebihi batas normal, termasuk ketika memasuki fase kehamilan.
Keputihan yang tidak normal (patologis) bisa menjadi potensi adanya gangguan pada organ reproduksi maupun di tempat lain di dalam tubuh. Bisa diketahui dengan melihat warna cairan berupa putih kekuningan atau krem yang kental karena berisi nanah. Cairan keputihan yang seperti itu dapat mengindikasikan terjadinya infeksi seperti trikomoniasis, kandidiasis, dan vaginitis bakteri.
Keputihan yang menandakan infeksi trikomoniasis umumnya berwarna kekuningan, beraroma tidak sedap menyengat, dan terasa gatal di bagian dalam maupun luar liang senggama (vagina). Sedangkan, keputihan yang mengindikasikan infeksi kandidiasis berwarna putih kental disertai iritasi dan rasa gatal. Debit keputihan pada wanita dengan bakterial vaginosis berwarna kuning keabu-abuan dengan bau amis ofensif (fishy odor). Keputihan bisa menjadi gejala atau tanda-tanda dari penyakit yang cukup serius seperti infeksi leher rahim dan beberapa jenis penyakit seksual menular.
Pada wanita hamil, keputihan tidak akan mengganggu atau mempengaruhi kondisi janin yang berada di dalam kandungan karena terlapisi oleh selaput ketuban yang melindungi janin dalam rahim. Apabila keputihan patologis terjadi saat masa kehamilan akibat adanya infeksi akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur. Bahkan, bayi akan mengalami kematian karena ketika lahir bayi yang terkena infeksi virus berisiko mengalami gangguan pernapasan dan pencernaan.

Penyebab Keputihan

Penyebab Keputihan Pada Wanita
Penyebab keputihan pada wanita sendiri tendensi terhadap infeksi kuman atau bakteri atau jamur (candida). Berikut ini adalah sebab musabab terjadinya keputihan pada wanita yang tidak sedang hamil.
1 | Kebersihan vagina kurang terjaga
Daerah vagina harus selalu dalam keadaan bersih, jika tidak (kotor), maka akan menciptakan atau menghadirkan masalah-masalah berkaitan dengan kesehatan seperti keputihan. Hal ini membuat tingkat kelembaban vagina semakin tinggi yang mana mengakibatkan infeksi berupa bakteri patogen dengan sangat mudah mengalami pemasaran atau penyebaran.
2 | Stres
Otak adalah reseptor (ujung syaraf yang peka terhadap rangsangan yang diberikan oleh kelima panca indera; penerima) tubuh. Jikalau terjadi gangguan pada otak, semisal stres, maka terjadi perubahan dan ketidakseimbangan hormon-hormon dalam tubuh yang mana memicu terjadinya keputihan.
3 | Penggunaan obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan keputihan. Seperti misalnya penggunaan pil KB dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal, sehingga terganggu dan menimbulkan keputihan. Begitu pula dengan penggunaan obat antibiotik dalam jangka lama.
4 | Penyebab keputihan: Virus, parasit, bakteri, dan jamur
Keputihan lebih sering terjadi karena aktivitas beberapa jenis mikroba di dalam atau permukaan lubang vagina, berikut beberapa jenis mikroba yang memicu terjadinya keputihan pada wanita.
  • Jamur Candidas atau Monilia. Ciri-ciri dari jamur ini adalah warna putih menyerupai susu, cairan yang keluar sangat kental, dan aroma yang begitu menyengat baunya. Keputihan yang disebabkan oleh Monilia atau Candidas akan membuat area sekitaran vagina menjadi kemerahan dan meradang. Pemicunya adalah penggunaan pil KB, penyakit kencing manis, dan lemahnya sistem kekebalan tubuh.
  • Parasit Trichomonas Vaginalis. Datangnya bisa melalui hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Adapun ciri-ciri mengetahui jenis keputihan akibat parasit ini adalah tingkat kekentalan cairan begitu tinggi, warnanya kuning atau kehijauan, berbusa dan baunya amis. Kalau Candidas membuat penderitanya merasa gatal, parasit ini tidak menimbulkan gatal, tetapi akan terasa nyeri bila vagina ditekan.
  • Bakteri Gardnella. Debit keputihan berwarna keabu-abuan dan mengeluarkan bau amis (fishy odor), sedikit encer, dan berbusa. Keputihan yang terjadi karena bakteri ini begitu mengganggu, karena timbul rasa gatal yang sangat-sangat.
  • Human Papilloma Virus (HPV) atau Kanker Serviks. Infeksi HPV, yang disebabkan oleh kontak seksual, dapat menyebabkan kanker serviks. Pada awalnya tidak timbul gejala serius, hanya saja jenis kanker dapat menghasilkan debit cairan yang berdaran, berwarna coklat, dan berair disertai bau tak sedap. Kanker servis bisa dicegah dengan mudah dengan langkah awal melakukan pengujian HPV (CDC).

  • Vulvovaginitis. Mungkin sebagian dari Anda baru mendengar istilah Vulvovaginitis. Vulvovaginitis adalah iritasi atau peradangan atau inflamasi yang terjadi pada bagian kulit terlar dari genitalia wanita (vaginal) yang bernama vulva. Gangguan ini akan menyebabkan terjadinya gatal-gatal (45-58%) di bagian bibir vagina besar, rasa gatal dan seperti terbakar pada kulit (82%), rasa tidak nyaman ketika berkemih, pendarahan (5-10%), dan banyak keluar lendir dari vagina (62-92%) atau keputihan.
5 | Atrofi Vagina
Vaginitis atrofi adalah penipisan dinding vagina yang lebih sering terjadi ketika menopause akibat menurunnya kadar estrogen. Wanita dengan atrofi vagina lebih besar berpotensi terhadap infeksi vagina kronis dan masalah fungsi kemih. Hal ini mengakibatkan hubungan seksual jadi menyakitkan. Keputihan yang terkait dengan kondisi ini jenisnya normal, yang disertai rasa gatal, iritasi, dan berbau.
6 | Uretritis
Uretritis adalah pembengkakan dan iritasi yang terjadi pada saluran uretra, tempat di mana urin keluar dari tubuh. Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih dan beberapa bakteri pemicu penyakit seksual menular, seperti klamidia, gonore, dll, adalah penyebab dari kondisi ini.
Pada wanita, uretritis dapat menimbulkan keputihan (leukorea). Gejala lainnya bisa diketahui dengan sering buang air kecil, demam, rasa sakit ketika melakukan hubungan intim (dispareunia), disuria, dan hematuria.
7 | Gonore atau Klamidia
Kedua penyakit ini sama-sama menimbulkan keputihan atau iritasi vagina tidak normal. Klamidia dan gonore merupakan penyakit seksual yang menular. Bakteri dari kedua penyakit ini berbeda, namun cara penularannya sama, yaitu melalui hubungan intim secara seksual. Keputihan yang terjadi karena penyakit ini dicirikan dengan warna kuning dan hijau, vagina terasa terbakar, sakit ketika berkemih, dan terjadi pendarahan abnormal pada vagina.
8 | Radang Panggul
Penyakit radang panggul atau PID (Pelvic Inflammatory Disease) infeksi organ reproduksi wanita yang disebabkan oleh infeksi bakteri penyebab penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. Gejala yang sering ditunjukkan bila penyakit ini menginfeksi seseorang adalah demam, sakit perut bagian bawah, dan keputihan.
9 | Kanker Endometrium
Penyakit ini biasanya dialami oleh wanita yang telah berusia lebih dari 50 tahun. Kanker endometrium sendiri adalah tumor ganas atau tumor yang tumbuh di luar rahim. Seharusnya jaringan endometrium bertugas untuk melapisi dinding rahim. Dugaan tumbuhnya selapur lendir di luar rahim disebabkan oleh darah menstruasi yang masuk kembali ke tuba falopi, ketidakseimbangan hormon, atau kelebihan jumlah estrogen dibandingkan progesteron di dalam tubuh.
Gejala kanker endometrium meliputi rasa sakit ketika haid, sakit perut bagian bawah (bertambah parah ketika melakukan hubungan seksual), kesulitan BAB, diare, kencing berdarah, nyeri saat berkemih, dan keputihan dengan cairan bercampur darah dan nanah.
10 | Kehamilan
Ketika hamil, akan terjadi perubahan hormonal yang menimbulkan beberapa reaksi tubuh, seperti keputihan. Yang menjadi pertanyaan, ada dua kemungkinan keputihan yang dialami, yaitu normal keputihan (fisiologis) atau abnormal keputihan (patologis) yang harus ditangani dengan pengobatan. Ibu hamil tidak bisa menghindar dari kondisi ini, karena ibu hamil akan rentan terhadap cairan vagina selama kehamilan.
11 | Diabetes Pada Kehamilan
Diabetes kerap kali menghampiri ibu yang sedang mengandung janin (hamil). Sayangnya, diabetes akan mempengaruhi kondisi janin yang berada di dalam rahim. Risiko yang mungkin terjadi akibat diabetes adalah persalinan prematur, pre-eklampsia, cairan ketuban berlebihan (hidramnion), infeksi saluran kemih, dan keputihan yang terjadi akibat vagina terinfeksi jamur secara berulang.
Apapun penyebab keputihan yang Anda sedang alami, intinya harus segara diobati. Jika dibiarkan bisa bertambah parah, kemungkinan akan merembet pada bagian dalam vagina karena komplikasi ini akan sulit untuk disembuhkan.
Sumber Referensi Artikel :
  • Facebook Notes
  • Yahoo Answers
  • Mediskus
  • Vemale
  • Okezone Lifestyle
  • TanyaDok
  • HealthLine
  • Kamus Kesehatan (Pencarian Istilah)
  • dan beberapa situs kedokteran lain

Tiada ulasan:

Catat Ulasan