Selasa, 17 Mac 2015

JANGAN BERANI DENGAN ALLAH...BANGGA BUAT MAKSIAT...BANGGA BUAT MUNGKAR...BUAT TAK TAHU BILA MENGANJURKAN BUAT MUNGKAR....SYAITAN TAK MAU SUJUD PADA ADAM AS...TAPI KALAU TAK MAU SOLAT...NI LAGI TERUK TAK MAU SUJUD PADA ALLAH SWT...MANUSIA JENIS NI..SANGAT2 SOMBONG








Cincin 'Allah' muncul di Swedia, bukti bangsa Viking pemeluk Islam?



Cincin 'Allah' muncul di Swedia, bukti bangsa Viking pemeluk Islam?
Cincin bangsa Viking bertuliskan Allah di Swedia. © Swedish Museum
Merdeka.com - Salah satu bangsa pelaut kuno yang paling terkenal dari Eropa, Viking, ternyata mempunyai keterkaitan dengan dunia Islam. Lewat penemuan cincin berusia 1.000 tahun, kini bangsa Viking disebut sebagai pemeluk Islam. Benarkah demikian?
Cincin kuno 1.000 tahun itu ditemukan di sebuah makam wanita Viking kuno yang terdapat di Swedia. Menariknya, batu kaca berwarna merah muda yang menjadi 'mata' dari cincin itu bertuliskan huruf Arab kuno yang mempunyai arti 'untuk Allah'.
Fakta di mana bangsa Skandinavia di era Viking telah lama menempa kaca ikut menguatkan teori bila sebagian bangsa pelaut itu adalah pemeluk Islam.
Akan tetapi ilmuwan dari Universitas Stockholm mempunyai pemikiran lain. Mereka mengungkapkan bila bangsa Viking mungkin bukan pemeluk Islam, namun berdagang dengan bangsa dari peradaban Islam, seperi Mesir.
Sejak 3.400 tahun silam, bangsa Viking memang diketahui sudah melakukan perdagangan benda-benda berbahan kaca dengan pedagang Mesir dan Mesopotamia (sekarang Irak).
"Cincin itu mungkin adalah bukti fisik dari hubungan antara era Viking dengan dunia Islam," tulis ilmuwan Universitas Stockholm dalam jurnal penelitian mereka, Daily Mail (16/03).
Sebagai satu-satunya cincin bertuliskan huruf Arab yang ditemukan di situs purbakala bangsa Viking, membuat cincin itu menjadi salah satu jendela sejarah paling penting di dunia.
Sejatinya cincin itu sudah ditemukan sejak abad 18, tetapi baru belakangan ini penelitian lebih detail tentang cincin itu dikuak ke publik. Apabila misteri di balik cincin 'Allah' itu tersibak, sejarah bangsa Viking bisa saja berubah.


Kekuatan super tokek ini bikin ilmuwan kagum sekaligus penasaran

 

Kekuatan super tokek ini bikin ilmuwan kagum sekaligus penasaran
Tokek. ©2012 Merdeka.com
Merdeka.com - Tokek mungkin termasuk hewan yang menjijikkan bagi sebagian orang, namun bagi beberapa orang, kadal yang biasa hidup di rumah-rumah itu adalah hewan penyembuh berharga ratusan bahkan miliaran rupiah.
Tetapi, banyak yang tidak sadar bila tokek mempunyai kemampuan super lain, kulit 'peledak' air.
Jika ditanya hewan apa yang paling benci air, mungkin ilmuwan dari Universitas Sunshine Coast, Australia, akan menjawab tokek. Sebab, menurut penelitian terbaru mereka, tokek mempunyai kulit super yang bisa meledakkan air yang jatuh mengenainya. Alhasil, kulit tokek tidak akan bisa basah.

Rahasia kemampuan itu terletak pada spinula, rambut khusus berbentuk seperti jarum yang tersebar di kulitnya. Spinula tokek memiliki susunan unik yang membuatnya bisa mengumpulkan air. Namun hal itu hanya untuk sementara, sebelum air itu meresap masuk lebih jauh, spinula akan melontarkannya udara.
Jika dilihat melalui alat pembesar, air yang jatuh di jarum-jarum spinula akan nampak seperti diledakkan. Anda bisa melihatnnya di video berikut.



Menurut ilmuwan Universitas Sunshine Coast, kemampuan meledakkan air tersebut kemungkinan besar digunakan oleh tokek untuk sistem pembersihan kulit. Selain itu, kulit yang terus kering dapat mencegah munculnya bakteri pemakan air yang bisa merusak kulit tokek, Gizmodo (12/03).
Akan tetapi, ilmuwan juga masih penasaran bagaimana bisa spinula mendapatkan energi 'ajaib' yang bisa membuatnya melontarkan air ke udara.
Nah, setelah melakukan eksperimen lanjutan untuk mengungkap misteri itu, ilmuwan bakal mengadaptasi jarum-jarum spinula yang ada di kulit tokek pada pakaian manusia, khususnya jaket anti-air.


Mengapa nyamuk suka terbang di sekitar kepala manusia?

 

Mengapa nyamuk suka terbang di sekitar kepala manusia?
Ilustrasi nyamuk. Shutterstock/mycteria
Merdeka.com - Nyamuk tercatat sebagai salah satu hewan paling mematikan di dunia dengan jumlah korban melayang hingga 2 juta jiwa per tahun. Namun, bukan itu yang membuat manusia jengkel, melainkan kebiasaan nyamuk yang terbang di sekitar kepala mereka.
Lalu apa penyebab kebiasaan aneh nyamuk itu? Apakah si nyamuk hanya ingin menggoda manusia?
Ternyata tidak, nyamuk mempunyai alasan tersendiri untuk selalu terbang di sekitar kepala manusia. Menariknya, hal itu tidak ada hubungannya dengan 'percobaan' menghisap darah kita.
Menurut Rick Pollack, ahli serangga dari Amerika, alasan mengapa nyamuk suka terbang di sekitar kepala, terutama wajah dan telinga karena tertarik pada gas karbondioksida yang kita hembuskan. Uniknya, nyamuk betina lah yang melakukan hal aneh tersebut.
Namun, bila ada nyamuk jantan yang ikut terbang di sekitar kepala Anda, berarti nyamuk itu tengah mencoba untuk menandai tempat kawin.
Ya, terdengar aneh memang. Tetapi, nyamuk jantan kerap menandai lokasi kawin masal, seperti sekitar pohon, dan di atas kepala manusia. Oleh karena itu, sering kita melihat ada kerumunan nyamuk beterbangan di atas kepala manusia. Semua itu disebabkan nyamuk-nyamuk jantan yang menari menarik perhatian nyamuk betina untuk masuk kerumunan.





Tentera Namrud lawan nyamuk

Kebinasaan Namrud ini terjadi pada hari Rabu, ia dibinasakan Allah SWT dengan tentera nyamuk.

Firman Allah SWT yang bermaksud:

“Dan tidak ada yang mengetahui tentera Tuhanmu melainkan Dia sendiri.” (Al-Muddatsir: 31) 
Namrud mempunyai tentera sebanyak tujuh ratus ribu penunggang kuda dengan senjata yang lengkap. Namrud berkata kepada Nabi Ibrahim: “Hai Ibrahim, jika Tuhanmu mempunyai malaikat, maka kirimkanlah kepadaku untuk berperang denganku. Jika sanggup ambillah kerajaanku ini.”

Maka Nabi Ibrahim as. munajat kepada Allah SWT: “Ya Ilahi sesungguhnya Namrud dengan tenteranya menunggu kedatangan tenteramu, maka kirimkanlah kepada meraka tentera daripada selemah-lemah makhlukmu iaitu nyamuk.”

Ketika Namrud dan tenteranya telah berkumpul di padang yang luas, maka Allah memerintahkan nyamuk keluar dari lautan. Lalu keluarlah tentera nyamuk hingga menutupi permukaan bumi dan langit.

Kemudian nyamuk bertanya:
“Ya Tuhan kami, apakah yang harus kami laksanakan?”

Allah berfirman: “Aku telah menjadikan rezeki kamu semua pada hari ini berbentuk daging tentera Namrud.”

Kemudian Allah SWT memberikan kekuatan kepada nyamuk-nyamuk tersebut. Lalu nyamuk-nyamuk tersebut menyerang tentera Namrud, menghisap semua darah mereka, Allah memerintahkan kepada nyamuk agar menunda penyeksaan terhadap Namrud. Agar ia dapat melihat sendiri kehancuran tenteranya. Maka nyamuk-nyamuk itu pun membiarkan Namrud sehingga ia dapat pulang ke istana.

Nabi Ibrahim as. merasa hairan dan takjub melihat peristiwa tersebut. Kemudian Allah berfirman kepadanya:

“Wahai Ibrahim, demi kemuliaan dan keagungan-Ku, sekiranya engkau tidak meminta kepada-Ku supaya mengutus tentera nyamuk, tentu aku akan mengirimkan yang lebih halus daripada nyamuk, jika seribu di antaranya berkumpul menjadi satu tidak mencapai besarnya nyamuk, tentu akan aku musnahkan juga mereka dengannya.”

Ketika telah dekat seksaan untuk Namrud, lalu Allah memerintahkan seekor nyamuk untuk menjalankan tugas tersebut. Nyamuk itu berkeliling di sebatang pohon selama tiga hari. Setelah sampai tiga hari, maka ia masuk ke dalam kepala Namrud melalui lubang hidungnya. Kemudian ia memakan otak Namrud selama 40 hari.

Begitu besar sifat pengasih dan penyayang Allah SWT. Allah tidak menyeksa Namrud dengan segera, tetapi masih diberi masa ia bertaubat. Masa tiga hari yang diberikan terhadap nyamuk tersebut tidak digunakan oleh Namrud untuk menerima kebenaran Allah SWT. Maka jadilah Namrud tergolong ke dalam orang-orang yang dimurkai Allah SWT.

Tempat ini lah Nabi Ibrahim AS dibakar Namrud

Nabi Ibrahim AS merupakan rasul atau utusan Allah yang diberikan banyak mukjizat.

Salah satunya, Ibrahim AS tak mempan dibakar api yang ganas.
Bapak monoteisme itu sempat dibakar dalam api yang menyala-nya setelah menghancurkan berhala-berhala yang disembah oleh ayah dan kaumnya.

Namun, Nabi Ibrahim tak takut menghadapi hukuman dari kaumnya itu. Lalu, Allah SWT menyelamatkannya dari panasnya api yang menyala-nyala.

"Kami berfirman, 'hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim'." (QS Al-Anbiyaa [21]: 69)

Konon, Nabi Ibrahim AS dibakar di wilayah Urfa, Turki. Di tempat pembakaran itu, terdapat kolam ikan yang cukup luas. Kolam itu berisi ikan berwarna hitam dove yang seperti ikan gabus.

Hanya ada satu jenis ikan dalam kolam itu dengan berbagai ukuran, mulai dari kecil hingga besar.

Masyarakat setempat mengatakan bahwa ikan-ikan yang berada di kawasan pembakaran Nabi Ibrahim itu tidak boleh dimakan.

Tidak tahu mengapa ikan itu tidak boleh dimakan. Setelah kami berkeliling, kolam itu rupanya mengalir ke berbagai selokan di sekitar tempat itu. Selokan yang jernih itu dihiasi dengan sejumlah ikan hitam itu.

Sekitar 100 meter dari tempat pembakaran terdapat tempat kelahiran Nabi Ibrahim. Di samping tempat kelahiran itu telah berdiri dua masjid, yaitu Masjid Maulid Halil yang didirikan pada 1808 M dan Masjid Maulid Halil Baru yang didirikan pada 1980 M.

Para pengunjung melantunkan zikir dan doa saat mereka berkunjung ke tempat kelahiran Nabi Ibrahim. Para wisatawan yang mengenakan peci haji dan perempuan-perempuan yang berkerudung hitam menyempatkan untuk shalat di masjid tersebut.

Dari tempat kelahiran itu kami beranjak ke bukit di belakang masjid. Bukit itu adalah tempat Nabi Ibrahim dilempar dari atas bukit ke tempat pembakaran dengan api yang telah menyala. Di bukit itu terdapat dua tiang besardan bekas bangunan tua yang sudah runtuh, tetapi dirawat dan dijadikan museum oleh pemerintah setempat.

Untuk memasuki museum itu, para pengunjung harus membayar sebesar 3 lira Turki atau sekitar Rp 18 ribu (1 lira sama dengan Rp 6.000). Nabi Ibrahim adalah putra Aazar (Tarih) bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh AS.

Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama "Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pada waktu itu diperintah oleh seorang raja bernama Namrud bin Kan'aan.

Pada masa itu, Babylon termasuk kerajaan yang makmur dan rakyat hidup senang. Akan tetapi, kebutuhan rohani mereka masih berada di tingkat Jahiliyah. Mereka menyembah patung-patung yang mereka pahat sendiri dari batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.

Raja Namrud bin Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan mutlak. Di tengah-tengah masyarakat yang sedemikian buruknya, lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung.

Mulai beranjak dewasa, Ibrahim sudah mulai berdakwah kepada masyarakatnya untuk meninggalkan kebiasaan menyembah berhala.

Yang pertama, ia mengajak ayahnya ke jalan yang diridai Allah.
Namun, ayahnya murka dan mengusir Ibrahim. Meski demikian, Ibrahim tak pernah berhenti untuk berdakwah di kalangan kaum musyrik.

Sudah menjadi tradisi dan kebiasaan penduduk kerajaan Babylon bahwa setiap tahun mereka keluar kota beramai-ramai pada suatu hari raya yang mereka anggap sebagai keramat. Berhari-hari mereka berada di luar kota. Nabi Ibrahim pun diajak, teatpi ia berpura- pura sakit dan diizinkanlah untuk tinggal di rumah.

Saat kota itu kosong, Nabi Ibrahim menghancurkan sejumlah patung dengan menggunakan kapak.

Cuma satu patung yang besar yang ia tidak hancurkan. Dan, pada patung besar itulah kapak Ibrahim diletakkan.

Alangkah kaget dan murkanya masyarakat saat datang ke kotanya saat melihat patung sesembahannya telah hancur.

Mereka sadar yang menghancurkan itu adalah Ibrahim.
Akhirnya, Nabi Ibrahim diadili di pengadilan yang dihadiri semua masyarakat setempat. Di sinilah Ibrahim berdakwah secaraterang-terangan.

Nabi Ibrahim pun dihukum dan dibakar hidup-hidup sebagai ganjaran atas perbuatannya menghina dan menghancurkan tuhan-tuhan mereka.

Masyarakat sekitar bergotong royong mengumpulkan kayubakar.
Kayu lalu dibakar dan terbentuklah gunung berapi yang dahsyat.

Kemudian dalam keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim dilempar dari atas sebuah gedung di atas bukit yang tinggi ke dalam tumpukan kayu yang menyala.

Ajaibnya, usai api itu berhenti menyala, keluarlah Nabi Ibrahim dari pembakaran itu dengan tidak terluka sedikit pun.

- sumber dari republika.co.id
 Kisah pasukan gajah mau hancurkan ka'bah diserang burung ababil
Reporter : Muhamad Agil Aliansyah | Rabu, 25 Juni 2014 12:14


Kisah pasukan gajah mau hancurkan ka'bah diserang burung ababil
Ilustrasi gajah Sumatra. ©WWF-Indonesia/Supriyanto
Berita Terkait

Merdeka.com - Kisah mengenai ka'bah sebagai kiblat umat Islam dalam melakukan salat lima waktu perlu disimak lebih dalam. Sebab banyak cerita di balik kokohnya bangunan yang saban tahun bulan Haji disesaki jutaan umat Islam seluruh dunia.

Seperti cerita serangan pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, penguasa Yaman saat itu. Alkisah dalam serangannya untuk menghancurkan ka'bah digagalkan oleh sekelompok burung atas perintah Allah SWT.

Bemula saat bangsa Persia dan Romawi yang tak senang dengan perkembangan umat Islam di Arab berniat menghancurkan ka'bah. Mereka tahu jika ka'bah di hancurkan maka upaya mengkristenisasi bangsa Arab lebih mulus.

Rupanya para pemimpin Persia dan Romawi saat itu tahu jika menghancurkan ka'bah secara langsung tak mungkin bisa dilakukan. Selain jaraknya yang jauh, keangkeran suku-suku di Arab yang kadung cinta sama ka'bah membuat raja Persia dan Romawi berpikir dua kali untuk menyerang ka'bah.

Mereka pun berusaha menguasai salah satu wilayah timur tengah tepatnya Yaman sebagai permulaan destinasinya melakukan serangan terhadap ka'bah. Lewat politik adu dombanya, maka terciptalah Abrahah sebagai salah satu Raja di Yaman yang dikenal dekat sebagai pemimpin boneka bangsa Persia dan Romawi. Terpilihnya Abrarah terjadi setelah pergolakan politik di Yaman saat kepemimpinan Irbath.

Di bawah kepemimpinan Abrahah inilah serangan pertama kali ke ka'bah dilakukan dan dicatat dalam Al-qur'an. Upaya Abrahah dimulai dengan membangun gereja di Yaman bernama Shana'a untuk menandingi ka'bah.

Namun upaya itu rupanya tak berpengaruh bangsa Arab yang tetap memilih ka'bah sebagai kiblat ibadahnya. Merasa tak berhasil, Abrahah berang dan berniat melangsungkan serangan langsung ke ka'bah.

Abrahah berpendapat dengan menghancurkan Ka'bah, bangsa Arab bakal memeluk Kristen. Singkatnya setelah melewati hadangan suku-suku di Arab yang melindungi ka'bah, sampailah Abrahah di Mekkah untuk menghancurkan ka'bah.

Sesampainya di mekah, Abrahah langsung beringas dan merampas harta benda kaum Quraisy termasuk 200 unta milik Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW. Setelah menguasai Mekah, Abrahah mengutus anak buahnya yang bernama Hunata Al-Hiyari untuk menanyakan pemimpin kaum Quraisy saat itu.

"Tanyakan, siapa pemimpin negeri ini dan katakan padanya, 'kami datang bukan untuk berperang melainkan hanya untuk menghancurkan ka'bah. Kami tidak akan membunuh mereka selama mereka tidak memerangi kami," tegas Abarahah kepada ajudannya seperti dikutip merdeka.com dalam buku sejarah Kabah, kisah rumah suci yang tak lapuk dimakan zaman hal-159, Rabu (25/6).

Pesan itu langsung disampaikan Hunata kepada Abdul Muthalib. "Demi Allah SWT kami tidak ingin berperang dengan Abrahah dan kami juga tidak mampu memeranginya. Ini adalah rumah Allah SWT dan rumah kekasihnya, Ibrahim," kata Abdul Muthalib seperti yang ditulis dalam buku yang sama.

Setelah itu Abdul Muthalib bersama Hunata bertemu dengan Abrahah. Abdul ingin meminta 200 ekor untanya yang dirampas oleh prajurit Abrahah. Mendengar permintaan dan keberanian Abdul, Abrahah berkata. "Katakan padanya bahwa aku merasa kagum padanya dan mendengarkan semua perkataannya. Tapi, bagaimana mungkin ia lebih mementingkan unta-untanya dan membiarkan rumah ibadah yang menjadi agamanya dan agama nenek moyangnya aku hancurkan," kata Abrahah.

"Aku adalah pemilik unta-unta itu, sementara ka'bah ada pemiliknya sendiri yang akan melindunginya," jawab Abdul Muthalib.

"Dan sekarang ini, Tuhannya ka'bah itu tak mampu menghalangiku," kata Abarahah.

"Itu urusan Anda dengannya," jawab Abdul Muthalib.

Sebagai pemimpin Abdul Muthalib tak tinggal diam atas upaya Abrahah yang ingin menghancurkan ka'bah. Salah satunya dengan menawarkan 1/3 harta yang dimiliknya agar Abrahah mengurungkan ambisinya. Tetapi upaya itu tak bisa meluluhkan hati Abrahah, dia tetap pada ambisinya.

Melihat usahanya tak membuat Abrahah luluh, Abdul Muthalib memerintahkan seluruh penduduk menuju bukit dan lembah untuk meninggalkan Mekkah.

"Wahai Tuhanku, aku tidak berharap siapapun mengalahkan mereka selain engkau," kata Abdul dalam salah satu doanya kepada Allah SWT.

Namun keajaiban terjadi, seteleh beberapa jarak menuju ka'bah, pasukan Abrahah yang dikomandoi oleh gajah raksasa yang bernama Mahmud diserang ribuan burung dari arah laut. Setiap satu burung membawa 3 buah batu kecil yang diselipkan di paruh dan dua kakinya untuk dilemparkan kepada pasukan Abrahah.

Melihat serangan mendadak dari burung itu, Abrahah dan pasukannya kocar-kacir berhamburan tak arah yang jelas. Dalam sekejap, Abrahah dan pasukannya tewas dan tak meninggalkan jejak sedikit pun.

Sejarawan Arab, Al-Mas'udi berkata. "Allah SWT mengirim burung ababil (mirip burung pipit) yang melempari pasukan Abrahah dengan batu Sijjil yaitu batu yang bercampur tanah. Burung ini keluar dari laut dan masing-masing membawa 3 batu," tutur Al-Mas'udi yang ditulis buku sejarah kabah.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan