Imam Mahdi Telah Tiba, Ini Tanda-Tandanya
Imam Mahdi (ilustrasi) |
Ummu Salamah ra, berkata: Adalah Nabi SAW, bersabda: "Imam Mahdi itu dari keluargaku dari keturunan anak Fatimah" (Sunan Abu Dawud Kitab Al-Fitan wal-Malahim. Bab Dzikru al-Mahdi, Ibn Majah, Al Hakim dan At Thabra)
Abu Sai'id al-Khudriy ra, berkata: Adalah Nabi SAW, bersabda:"Imam Mahdi dari keluargaku, lebar dahinya, mancung hidung-nya, pada masanya dunia penuh keadilan dan kedamaian serta kejujuran, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kezaliman dan kemaksiatan, ia akan menjadi khalifah dimuka bumi selama tujuh tahun" (HR. Abu Dawud, Kitab al-Fitan wal-Malahim. Bab Dzikru al- Mahdiy )Tanda-tanda yang sudah terjadi tentang kemunculan Imam Mahdi;
1. Gerhana matahari dan bulan (1981 dan 1982)
"Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan berlaku secara berturut-turut 2 gerhana pada bulan Ramadhan.." (Ibn Hajar Al haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al mahdi Al Muntazar)
"Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi." (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
"Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang, bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan." (Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym dalam al-Fitan)
"Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya." (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)Jika kita melihat dari dalil-dalil di atas maka sadarilah bahwasanya tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi ini sudah terjadi. Yaaaa, gerhana bulan dan matahari pernah dicatatkan terjadi pada bulan Ramadhan pada tahun 1981 dan 1982.
2. Bintang berekor atau komet (1986)
"Sebelum kemunculan Imam Mahdi, sebutir bintang berekor akan muncul dari arah timur." (Ibn Hajar Al Haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi 'alamat Al Mahdi Al Muntazzar)
"Munculnya bintang itu akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan." (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)Jika kita melihat kepada dalil-dalil di atas, Nabi pernah mengatakan bahawa antara tanda-tanda kemunculan Imam Mahdi itu ialah munculnya bintang berekor(komet). Yaaaa, bintang berekor atau komet ini pernah tercatat melintasi bumi pada tahun 1986. Komet ini merupakan sebuah bintang terang bersinar yang melintas dari Timur ke Barat. Ini terjadi setelah gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981 dan 1982.
3. Perang di bulan Syawal.
"Akan ada huru hara di bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah), pembicaraan tentang perang di bulan Dzulqae'dah (bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah) dan pecahnya perang di bulan Dzulhijjah (bulan kedua belas). "(Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)Tiga bulan yang dimaksudkan dalam hadits ini kebetulan bertepatan dengan bulan-bulan berkecamuknya Perang Iran-Iraq. Pemberontakan(huru hara) pertama atas Iran berlangsung pada 5 Syawal 1398 (8 September 1976), seperti yang ditunjukkan oleh hadits ini, dan perang meletus antara Iran dan Iraq pada bulan Dzulhijjah 1400 (Oktober 1980).
Bila kita melihat kepada dalil-dalil di atas, coba kita perhatikan satu persatu bahawa semua tanda-tanda itu terjadi dalam jarak tahun yang dekat. Berawal dari tahun 1976 ketika huru hara pertama pemberontakan atas Raja Iran yaitu Shah Iran Pahlevi (jatuh pada tahun 1979) pada bulan Syawal. Dan peperangan Iran-Iraq pada tahun 1980 pada bulan Dzulhijjah. Setelah itu terjadi 2 gerhana dalam bulan Ramadhan pada tahun 1981-1982 (2 tahun berturut-turut). Dan yang akhirnya berlaku pula lintasan bintang berekor(komet halley) mendekati bumi dari arah timur ke barat pada tahun 1986.
Apakah Imam Mahdi Telah Lahir
Imam Mahdi |
Hadis tentang kemunculan Imam Mahdi itu bahasa kiasan yang bisa kita andaikan bahwa beliau telah hadir dalam artian telah lahir. Bukan telah muncul keberadaannya. Kemungkinan Imam Mahdi telah lahir (hadir di dunia ini) pada tahun 1981 atau 1982 ketika terjadiya 2 gerhana dalam 1 bulan (Ramadhan) dulu.
Jika Imam Mahdi telah dilahirkan pada tahun 1981 maka umur Imam Mahdi sekarang sekitar 33 tahun (perkiraan). Diceritakan bahwa Imam Mahdi akan menampakkankan dirinya ketika berumur 40 tahun (kemungkinan). Seperti Nabi Muhammad yang diangkat menjadi nabi dan rasul pada umur 40 tahun.
"Akan dibaiat seorang laki-laki antara makam Ibrahim dengan sudut Ka'bah." (HR. Ahmad, Abu Dawud)Jika ketika umur 40 tahun Imam Mahdi mulai menampakkan dirinya dan memimpin dunia ini. Jika umur kepemimpinan beliau yang 40 tahun dikurangi 33 tahun umurnya sekarang maka diperkirakan 7 tahun lagi Imam Mahdi akan memimpin. Secara perhitungan kasar ini kemungkinan Imam Mahdi akan muncul dengan cara di bai'at oleh sekitar 313 orang di samping Ka'bah.
Imam Mahdi akan menghentikan kekacauan dunia.
Seperti
yang sudah diketahui bahwa munculnya (kehadiran) Imam Mahdi ini terjadi
disaat dunia ini berada dalam huru hara, kacau bilau, peperangan dan
pembunuhan dimana-mana. Maka munculnya Imam Mahdi ketika itu untuk
mengamankan dunia kembali dalam pemerintahannya yang adil. Rasulullah bersabda;
“Andaikan dunia tinggal sehari sungguh Allah akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari ahlul bait ku namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku. Ia akan penuhi bumi dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman dan penganiayaan.” (HR abu Dawud 9435)
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antara-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad 10898)Perhatikan dan amati baik-baik setiap kejadian yang terjadi ahir-ahir ini. Berawal dari tahun ini (2014) untuk ke tahun 2021 (+71 tahun). Selama 7 tahun kedepan diperkirakan akan terjadinya perang dunia ke 3. Peperangan yang akan mematikan begitu banyak nyawa manusia. Pembunuhan di sana sini. Dunia menjadi huru hara. Tak pernah terjadi lagi dalam sejarah manusia kekacauan yang seperti itu lagi nanti. Ketika dunia berada dalam kekacauan itu selama 7 tahun kedepan, maka disaat itulah Allah izinkan Imam Mahdi menampakkan diri untuk memimpin manusia dan memerintah dunia ini dengan keadilan dan keamanan.
Pada
waktu Imam Mahdi muncul, dunia dalam kondisi kacau. Kemaksiatan
merajalela, perang antara negara melanda dunia. Perang saudara menjalar,
perang antara kelompok, suku, etnik, golongan, organisasi dan aliran
terjadi di mana-mana. Penguasa menindas, menginjak, memeras dan merampas
hak rakyatnya. Coba lihat kembali dari keterangan hadis di atas.
Perang Dunia ke 3
Ketika
terjadinya perang dunia ke 3 itu, bom nuklir akan diledakkan.
Menyebabkan Radioaktif bertebaran di seluruh dunia (membunuh begitu
banyak umat manusia). Radioaktif bumi akan terganggu dan sistem
teknologi listrik tidak mampu untuk berfungsi lagi. Maka menyebabkan
sistem teknologi elektronik (Pesawat Tempur, Tank dan senjata-senjata
canggih) tidak mampu berfungsi lagi. Dunia kembali seperti zaman dahulu.
Dimana berperang dengan menggunakan senjata-senjata kuno seperti
pedang, anak panah, pasukan berkuda dan sebagainya. Mustahilkah jika
dunia akan berperang seperti zaman dahulu?? Tidak mustahil. Semua ini
bisa terjadi dengan Kehendak Allah.
Sayyidina Ali Ra berkata;
Dari Ibnu Mas’ud RA, sabda Nabi SAW,
“Sebelum munculnya al-Mahdi, pasukan berkuda as-Sufyani akan menyerang Kufah. Penduduk Khurasan pula (sibuk) keluar mencari al-Mahdi. Kemudian penduduk Khurasan itu bertemu dengan pasukan al-Hasyimi (yang berada) di tengah-tengah Panji-panji Hitam, di bawah pimpinan Syuaib bin Saleh. Penduduk Khurasan (yang dipimpin oleh at-Tamimi dan al-Hasyimi) berpapasan dengan pasukan as-Sufyani di kawasan yang berbatu dan terus terjadi pertempuran yang sengit. Dalam pertempuran itu, yang unggul adalah pasukan yang membawa Panji-panji Hitam, manakala pasukan as-Sufyani melarikan diri. Ketika itulah umat manusia (sangat-sangat) berharap agar dapat menemui al-Mahdi, dan mereka terus mencarinya.”Khurasan = Tanah Matahari Terbit atau disebut juga sebagai Land Where The Sun Rises atau The Eastern Land, dan wilayahnya membentang dari Negara Iran, Afghanistan, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Turkmenistan. (Khorasan dalam bahasa Persia artinya: Khor (berarti Matahari) dan asan (atau ayan artinya datang, akan datang) jadi artinya : “Tanah dimana Matahari Terbit” – Red)
Dari Ibnu Mas’ud RA, sabda Nabi SAW,
“Kemudian Urwah bin Muhammad as-Sufyani menghantar sepasukan tentara berkudanya ke Kufah seramai 15,000 orang, kemudian mengutus pasukan tentara yang lain seramai 15,000 orang juga, yang berkendaraan, menuju ke Makkah dan Madinah untuk memerangi al-Mahdi dan para pengikutnya. Maka pasukan tentara yang pertama tadi sampai ke Kufah, berhasil menaklukkan kota itu, lalu memusnahkan apa saja, dari kaum perempuan dan anak-anaknya, di samping membunuh setiap lelaki, merampas segala harta-benda yang ada lalu pulang semula (kepada as-Sufyani). Maka (pada ketika itu juga) datanglah suatu kaum yang gagah berani (sihat) dari arah Timur, yang mana mereka itu mengikut Amir min Umarak dari (keturunan) Bani Tamim yang dikatakan dia itu (adalah) Syuaib bin Saleh. Maka dia datang menyelamatkan setiap yang ada daripada tawanan mereka (wanita dan anak-anak tadi) lalu (segera) bertolak pula ke Kufah. Pasukan tentera yang kedua pula, sampai ke kota Madinah Rasul SAW, lalu memerangi dan memusnahkannya selama tiga hari..............."Coba lihat pada perkataan yang bergaris hitam itu. Pasukan berkuda... Maknanya akan menunggang kuda. Akankah zaman itu masih berperang menaiki kuda ?? Sebab itulah teori yang mengatakan bahawa gangguan kekuatan listrik di bumi akan terganggu dan manusia akan kembali berperang menggunakan cara lama.. Wallahu a'lam.
Namun
bisa pula berati kuda yang dimaksud disini adalah kuda besi. Kuda pada
jaman dahulu digunakan sebagai kendaraan. Jadi yang dimaksud dengan
tentara berkuda pada hadis di atas adalah tentara angkatan darat modern.
Ciri-ciri Imam Mahdi
Ciri-ciri Imam Mahdi
Ini
hanyalah teori berdasarkan hadis Nabi Muhammad. Hakikatnya kita tak
tahu kapankah tahun kemunculan Imam Mahdi. Postingan ini dikutip bukan
untuk dipercayai 100%. Tapi sebagai persiapan awal untuk kita menghadapi
zaman itu nanti. Bertaubat lah segera mungkin. Mudah-mudahan Allah
menjadikan kita ini termasuk di dalam Tentara/Pasukan Imam Mahdi.
Berhati-hatilah, Fitnah Dajjal sungguh dahsyat...
Satu
hal yang harus diyakini pembaca sekalian, bahwa Imam Mahdi tidak akan
pernah memproklamirkan dirinya sebagai Imam Mahdi. Jika ada seseorang
yang mengaku-ngaku sebagai Imam Mahdi, 100% itu adalah kebohongan yang
akan menyesatkan. Berawal dari 2014 ini nantikan saja huru-hara didunia
akan semakin carut marut. Apakah itu perang dunia, bencana atau yang
lainnya hanya Allah yang Maha Tahu. Puncaknya 2018 dunia akan semakin
kacau dan yang namanya negara Amerika Serikat akan terhapus dari peta
dunia.
Imam
Mahdi tidak akan turun sebelum kita mengalami masa yang
sulit-sesulitnya. Allah akan menguji sampai titik penghabisan iman kita.
Kebanyakan umat tertipu pada awal kemunculan Imam Mahdi. Sebagian besar
akan menolak dan enggan berbai'at karena tipisnya iman di dalam dada.
Bahkan tidak sedikit yang memusuhi seorang Imam Mahdi walupun sebelumnya
sangat menanti kehadirannya. Penduduk Kota Mekkah dan Madinah pun tidak
luput diuji, dengan gempa bumi dengan sangat-sangat dahsyat untuk
mengeluarkan kaum munafik dari kota suci. Jadi pengikut Imam Mahdi nanti
hanya sedikit tetapi dengan kualitas iman yang telah teruji.
"Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan: "Kami telah beriman", sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang2 yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang2 yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang2 yang dusta." (QS Al-Ankabut: 2~3)
Oleh
sebab itu, berawal dari sekarang (2014), kita hendaknya bersiap diri
untuk menghadapi semua ini. Pengikut Imam Mahdi bukanlah orang
sembarangan, memohonlah kepada Allah agar kita semua dijadikan sebagai
pengikutnya Imam akhir jaman.
Tahun
2021disini bukanlah patokan. Cuma sebagai peringatan kita semua bahwa
kita telah berada di akhir zaman. Mulai sekarang jangan main-main dengan
sisa waktu yang tinggal sedikit ini.
Hanya Allah saja yang tahu hakikat sebenarnya...
Hanya Allah saja yang tahu hakikat sebenarnya...
.... Wallahu a'lam......★ﺻَﻞّ ﷲٌ ﻋَﻞِ ﺳَﻴﺪِﻧَﺎ ﻣٌﺤﻤّﺪ ★
Diedit dari : bahagiaselalu89.blogspot.com (dalam Abu Nawas Majdub)
Imam Mahdi a.s. Dalam al-Quran Karim
Tanpa diragukan lagi pembahasan tentang Imam Mahdi a.s. telah tertera di pelbagai sumber dan literatur Islam. Rasulullah Saw sendiri yang mengajarkan hal tersebut. Imam Ali a.s. dan para imam yang lain juga tidak ketinggalan, mereka senantiasa menyinggung pembahasan yang satu ini dan mengulang-ulanginya. Para ulama dan pemuka sekte-sekte Islam sepanjang sejarah juga satu demi satu di segenap penjuru negeri Islam telah menulis dan menyusun buku yang tidak sedikit jumlahnya.Dengan pelbagai hal tersebut apakah dapat dibayangkan topik dan pembahasan yang begitu populer dan urgen ini tidak tertera dalam kitab suci Al-Quran? Jawabannya tentu tidak. Pasti pembahasan semacam ini telah terdapat di dalamnya.
Al-Quran dalam bentuk singgungan atau bahkan secara gamblang telah menjelaskan peristiwa dan kejadian yang nantinya akan terjadi di akhir zaman; seperti kemenangan kaum mukmin atas musuh-musuh mereka. Menurut para mufasir ayat-ayat semacam ini misdaqnya adalah munculnya pemerintahan Imam Mahdi a.s. di akhir zaman.
Al-hasil, para mufasir kontemporer menghitung dan mentahqiq jumlah ayat-ayat yang berkaitan dengan beliau a.s dan mereka mendapatkan ayat-ayat yang tidak sedikit. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa metode mereka dalam pencarian tersebut mencakup ayat-ayat yang secara gamblang menjelaskan permasalahan Mahdawiyah dan yang lain, atau ayat-ayat di mana para mufasir karena satu dan lain hal menyebut dalam tafsirnya riwayat atau pembahasan tentang Mahdawiyah.
Pada kesempatan ini, kita akan membawakan 7 ayat saja yang memiliki indikasi yang jelas terhadap permasalahan Mahdawiyah.
Ayat pertama
وَ
لَقَدْ كَتَبْنا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأَْرْضَ يَرِثُها
عِبادِيَ الصَّالِحُونَ ( انبيا 105)
Allah SWT berfirman:“Dan sesungguhnya kami telah menuliskan di Zabur setelah Dzikr, bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”(Anbiya’; 105)
Imam Muhammad Al-Baqir a.s. bersabda:” hamba-hamba Allah yang akan menjadi pewaris bumi -yang tersebut dalam ayat- adalah para sahabat Al-Mahdi a.s. yang akan bangkit di akhir zaman.”
Syekh Thabrisi setelah menukil riwayat ini mengatakan, terdapat sebuah hadis nabi yang diriwayatkan oleh Syi’ah dan Ahli sunah yang menjelaskan dan menguatkan riwayat dari Imam Al-Baqir a.s. di atas. Hadis tersebut mengatakan, “Jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali tinggal sehari, maka Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sehingga seorang yang saleh dari Ahlul-baitku bangkit, dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman dan kelaliman.” Imam Abu bakar, Ahmad bin Husain Al-Baihaqi dalam buku al-Ba’tsu wa Nutsur telah membawakan riwayat yang banyak tentang hal ini.[1]
Dalam kitab Tafsir Ali bin Ibrahim berkaitan dengan ayat yang berbunyi “Kami telah menulis di Zabur setelah Dzikr…” dijelaskan bahwa semua kitab-kitab yang berasal dari langit disebut dengan Dzikr. Sedang maksud dari dunia akan diwarisi oleh para hamba-hamba yang saleh adalah Al-Qaim a.s. dan para pengikutnya.[2]
Ayat kedua
وَ
نُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأَْرْضِ وَ
نَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَ نَجْعَلَهُمُ الْوارِثِينَ.
Kami menginginkan untuk
menganugerahkan kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka
para pemimpin dan pewaris dunia.(Qashash; 5) Sesuai dengan beberapa ungkapan Imam Ali a.s. di dalam Nahjul balagah serta sabda para Imam yang lain, ayat ini berkaitan dengan Mahdawiyah. Dan sesungguhnya kaum tertindas yang dimaksud adalah para pengikut konvoi kebenaran yang terzalimi yang akhirnya kendali dunia akan jatuh ke tangan mereka. Fenomena ini puncaknya akan terwujud di akhir zaman.[3] Syekh Shaduq dalam kitab Amalinya menukil sabda Imam Ali a.s. yang berbunyi:”ayat ini berkaitan dengan kita”.[4]
Ayat Ketiga
يا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ
يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَ يُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكافِرِينَ يُجاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَ
لا يَخافُونَ لَوْمَةَ لائِمٍ ...
Hai orang- orang yang beriman,
barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan
mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun
mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap
keras terhadap orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak
takut kepada celaan orang yang suka mencela...(Al-Maidah;
54)Dalam tafsir Ali bin Ibrahim disebutkan:”ayat ini turun berkaitan dengan Al-Qaim dan para pengikutnya, merekalah yang berjuang di jalan Allah SWT dan sama sekali tidak takut terhadap apapun”.[5]
Ayat Keempat
وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأَْرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
وَ لَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضى لَهُمْ وَ
لَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ
بِي شَيْئاً وَ مَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ الْفاسِقُونَ.
Allah SWT menjanjikan
orang-orang yang beriman dari kalian dan yang beramal saleh, bahwa mereka (pasti)
akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Ia juga telah
menjadikan para pemimpin sebelum mereka dan –Ia menjanjikan untuk menyebar dan
menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi
keamanan.(Nur; 56)Syekh Thabarsi mengatakan:”dari para Imam Ahlul bait a.s. diriwayatkan bahwa ayat ini berkaitan dengan Mahdi keluarga Muhammad Saw. Syekh Abu Nadhr ‘Iyasyi meriwayatkan dari imam Ali Zainal Abidin a.s. bahwa beliau membaca ayat di atas. Setelah itu beliau bersabda:”sumpah demi Allah SWT mereka yang dimaksud adalah para pengikut kita, dan itu akan terealisasi berkat seseorang dari kita. Dia adalah Mahdi umat ini. Dialah orang yang disebut-sebut oleh Rasul Saw, jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali sehari lagi, Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sampai seseorang dari keluarga ku muncul dan memimpin dunia. Namanya seperti namaku (Muhammad), riwayat semacam ini juga dapat ditemukan melalui jalur yang lain seperti dari imam Muhammad Baqir a.s. dan imam Ja’far Shadiq a.s.”.
Aminul Islam Syekh Thabarsi mengakhiri ucapan dan penjelasannya tentang ayat ini dengan penjelasan berikut ini:” mengingat agama Islam belum tersebarnya ke seluruh penjuru dunia, maka pastilah janji ini akan terwujud dalam masa yang akan datang, di mana hal tersebut-globalitas agama- tidak dapat dielakan dan dipungkiri lagi. Dan kita ketahui bahwa janji Allah tidak akan pernah hanya janji semata.”[6]
Ayat Kelima
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ
رَسُولَهُ بِالْهُدى وَ دِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَ
لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah Zat yang yang telah
mengutus rasul-Nya dengan hidayah dan agama yang benar untuk sehingga Ia
menangkan agama tersebut terhadap agama-agama yang lain, kendati para musyrik
tidak menginginkannya.(At-Taubah; 33)Dalam kitab tafsir Kasyful Asyrar karya Rasyiduddin Mibudi disebutkan: Rasul dalam ayat tersebut adalah baginda nabi Muhammad Saw, sedang hidayah yang dimaksud dari ayat tersebut adalah kitab suci al-Quran dan agama yang benar itu adalah agama Islam. Allah SWT akan memenangkan agama (Islam) ini atas agama-agama yang lain, artinya tiada agama atau pedoman di atas dunia, kecuali ajaran Islam telah mengalahkannya. Dan hal ini sampai sekarang belum terwujud. Kiamat tidak akan datang kecuali hal ini terwujud. Abu Said al-Khudri menukil, bahwa Rasul Saw pada suatu kesempatan menyebutkan bala dan ujian yang akan datang kepada umat Islam, ujian itu begitu beratnya, sehingga beliau mengatakan bahwa setiap dari manusia tidak dapat menemukan tempat berlindung darinya. Ketika hal ini telah terjadi, Allah SWT akan memunculkan seseorang dari keluargaku yang nantinya dunia akan dipenuhi oleh keadilan. Seluruh penduduk langit dan bumi rela dan bangga dengannya. Di masanya, hujan tidak akan bergelantungan di atas langit kecuali akan turun menyirami bumi, dan tiada tumbuh-tumbuhan yang ada di dasar bumi kecuali bersemi dan tumbuh. Begitu indah dan makmurnya kehidupan di masa itu sehinga setiap orang berandai-andai jika sesepuh dan sanak keluarganya yang telah meninggal dunia kembali lagi...[7]
Ayat Keenam
وَ
مَنْ قُتِلَ مَظْلُوماً فَقَدْ جَعَلْنا لِوَلِيِّهِ سُلْطاناً فَلا يُسْرِفْ فِي
الْقَتْلِ إِنَّهُ كانَ مَنْصُوراً
Barangsiapa terbunuh secara
mazdlum, maka kita akan jadikan ahli warisnya sebagai pemimpin, oleh karena itu
hendaknya tidaklah berlebihan dalam membunuh, sesungguhnya dia akan tertolong.
(Isra’; 33) Huaizi dalam kitab tafsir Nur Tsaqalain mengatakan: Imam Baqir a.s. bersabda:" maksud dari orang yang terbunuh secara mazdlum tersebut adalah Husain a.s., dan kamilah ahli waris dan wali dari beliau, saat Qaim a.s. datang dia akan menuntut darah Husain a.s. dan sesungguhnya dia akan ditolong. Dan dunia tidak akan berakhir selagi darah tersebut tidak ditebus dan diambil oleh seorang dari keluarga Muhammad Saw, seorang sosok yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah disesaki oleh kezaliman dan ketidak adilan.”[8]
Ayat Ketujuh
بَقِيَّة اللَّهِ خَيْرٌ
لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ...
Simpanan tuhan itu lebih baik
bagi kalian, jika kalian beriman... (Hud; ayat 86)Dalam tafsir Nuruts Tsaqalain, dengan menukil dari Al-Kafi, disebutkan:” seseorang bertanya kepada Imam Ja’far Shadiq a.s. tentang Al-Qaim a.s., apakah bisa menggunakan ungkapan wahai Amirul mukminin saat mengucapkan salam kepada beliau? Imam menjawab: tidak, karena gelar ini diberikan Allah untuk beliau saja. ... dia bertanya (lagi), aku tebusan bagimu, lalu apa yang harus aku sampaikan saat mengucapkan salam? Imam Shadiq a.s. menjawab, semua harus mengatakan: السلام عليک يا بقية الله “Salam atasmu wahai simpanan Allah”. Kemudian beliau membaca ayat di atas.[9]
Syekh Abu Manshur Thabrisi dalam kitab Al-Ihtijaj, menukil sebuah riwayat dari Amirul mukiminin Ali a.s.:”Baqiyatullah adalah Mahdi, di mana dia akan datang setelah masa ini. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman.”[10]
Syekh Shaduq r.a. dalam kitab Ikmaluddin, meriwayatkan sebuah riwayat yang cukup panjang dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s. Isi sebagian riwayat yang menyinggung permasalahan Imam Mahdi a.s.itu dumikian:” Saat Qaim muncul, dia akan bersandar kepada Ka’bah, kemudian 313 orang bergabung dengannya. Maka ungkapan pertama yang beliau ucapkan adalah ayat di atas, dan mengatakan akulah Baqiyatullah, hujjah dan khalifah Allah di antara kalian. Saat itu setiap muslim menyalaminya dengan ungkapan, Salam atasmu wahai Baqiyatullah di bumi-Nya.”[11]
Begitu juga dalam hadis-hadis yang diriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir a.s. disebutkan:” ilmu akan kitab Allah dan sunah Rasulullah Saw bersemi di hati Mahdi, sebagaimana tumbuhan-tumbuhan terbaik bersemi dan berkembang. Barang siapa di antara kalian hidup dan berjumpa dengannya maka berilah salam demikian, Salam atasmu wahai keluarga rahmat dan kenabian, wahai gudang ilmu, wahai tempat turunnya risalah, Salam wahai Baqiyatullah.[12]
[1] Tafsir Majma’ul bayan, jild 7, hal 66-67.
[2] Tafsir Nur Tsaqalain, jild 3, hal 464.
[3] Majma’ul bayan, juz 7, halaman 239.
[4] Tafsir Nuruts Tsaqalain, juz 4, halaman 107-111.
[5] Tafsir Nuruts Tsaqalain, juz 1, halaman 641.
[6] Majma’ul bayan, juz 7, halaman 152; Tafsir Al-Burhan, juz
3, halaman 147.
[7] Kasyful asar, juz, 4, halaman 119-120.
[8] Nur tsaqalian, juz 3, halaman 163.
[9] Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390.
[10] Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390.
[11] Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390-392.
[12]
Hadis-hadis Nabawi
Tentang
Kabar Gembira Munculnya Imam Mahdi as
Sesungguhnya hadist-hadist yang diriwayatkan dari Rasulullah
saw tentang imam Mahdi as merupakan kelompok terbesar dan terbanyak yang
memberikan kabar gembira akan datangnya penyelamat akhir zaman tersebut. Perlu diperhatikan bahwa hadist-hadist yang ada di dalam kitab-kitab Ahli-sunnah tentang imam Mahdi as, kebanyakannya diriwayatkan dari Rasulullah saw, dengan sanad / jalur yang banyak dan kandungan yang bermacam-macam.
Terkadang Rasulullah saw mengkhabarkan imamMahdi di sela-sela / bersama para imam yang lain, di mana beliau dikenalkan sebagai imam kedua belas dan terakhir. Terkadang beliau menghabarkan kalau Mahdi adalah orang putra cucu sayyidah Fatimah Zahro as, dan sesungguhnya dia dari keturunan imam Husain as dan imam ke sembilan yang terlahir dari imam Husain as.
Dan anda akan mengetahui nantinya bahwa Rasulullah saw telah memberikan kabar gembira akan datangnya imam Mahdi as pada kesempatan dan kondisi yang banyak serta di pelbagai moment penting. Yang mengindikasikan bahwa pembahasan ini sangatlah urgen dan tidak bias dipandang sebelah mata.
Inilah hadis-hadis tentang imam yang diriwayatkan dari Rasulullah saw, dan tentunya hanya sebagian saja dari hadis-hadis tersebut yang akan kami bawakan:
- Dari Said bin Jubair dari ibn Abbas, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya para halifahku dan wasiku serta hujjah-hujjah Allah atas makhluk setelahku adalah dua belas orang, yang pertama dari mereka adalah saudaraku dan yang terakhir dari mereka adalah purtaku. Kemudian di tanyakan: wahai Rasulullah siapakah saudaramu itu? Rasul bersabda: Ali bin Abi Tholib. Ditanyakan: dan siapakah putramu itu? beliau bersabda: dia adalah Mahdi yang akan memenuhinya (memenuhi bumi) dengan keadilan sebagaimana bumi telah telah dipenuhi dengan kezaliman, sumpah demi Zat yang mengutusku kepada manusia dengan kebenaran, seandainya dunia ini tidak tersisa kecuali satu hari maka Allah pasti akan memanjangkan hari itu sampai munculnya putraku Mahdi as, maka akan turun ruh Allah Isa bin Maryam dan akan sholat dibelakangnya, maka bumi akan bersinar dengan cahayanya, dan akan sampai kerajaannya di barat dan di timur [1].
- Hudzaifah berkata: Rasulullah saw bersabda: Mahdi adalah putraku yang wajahnya seperti bintang kejora. [2]
- Juga dari Hudzaifah ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Mahdi adalah putraku yang wajahnya seperti bintang kejora, warana kulitnya seperti warna kulit orang Arab, dan badannya seperti badan orang Israel (Yahudi) yang akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi oleh kezaliman, penduduk langit akan rela atas kepemimpinannya, dan begitu juga burung di angkasa, di mana beliau akan memerintah selama dua puluh tahun. [3]
- Dari imam Muhammad Bagir bin Ali Zainala Abidin dari ayahnya dari Amiril mu’minin Ali bin Abi Thalib as bersabda: Rasul saw bersabda: Mahdi adalah putraku, dia akan hilang dari pandangan mata (gaib), dunia akan dilanda kebingungan yang dapat menyesatkan manusia, dia akan datang sebagai simpanan atau "sejata andalan" dari para nabi, maka dia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi dengan kezaliman dan kesesatan. [4]
- Diriwayatkan dari al-Kanduzi al-Hanafi dari Abi Basir dari imam Ja’far Shodiq dari ayahnya dari Amirail mu’minin Ali bin Abi Thalib as bersabda: Rasulullah saw bersabda: Mahdi dari anak cucuku namanya sama dengan namaku, kunyahnya sama dengan kunyahku, dan dialah orang yang paling mirip dengan diriku dari segi penciptaan dan budi-pekerti, dia akan hilang dari pandangan mata (gaib), ummat akan dilanda kebingungan sehingga sesatlah mereka dari agama mereka, maka ketika itu dia akan datang bersinar laksana bintang kejora yang terang benderang, dan akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhinya dengan kesesatan dan kezaliman. [5]
- Diriwayatkan dari al-Majlisi dari dari Syeh Mufid dari Abi Ayyub al Ansori berkata: Rasulullah saw bersabda kepada Sayyidah fatimah as (saat beliau terbaring sakit): aku bersumpah demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya sesungguhnya ummatku pasti akan memiliki Mahdi (penyelamat akhir zaman), dan dia akan muncul darimu –alias dari anak cucumu- . [6]
- Dari Makhul dari imam Ali bin Abi Thalib as bersabda: aku berkata wahai rasulullah! Apaka Mahdi termasuk dari kita (keluarga Muhammad saw) atau selain dari keluarga kita? Maka Rasulullah saw bersabda: tidak, Mahdi adalah termasuk dari keluarga kita, Allah SWT akan mengakhiri agamanya melalui perantara kita sebagaimana Allah telah membukanya melalui perantara kita, dengan kita mereka terselamatkan dari fitnah atau cobaan sebagaimana mereka juga telah terbebas dari belengu kemusrikan berkat kita, dengan kitalah hati-hati manusia menjadi lunak setelah dialanda kerasnya permusuhan, dengan kitalah manusia yang dulunya bersengketa menjadi saling kasih dalam ikatan persaudaraan. [7]
- Dari Hisyam bin Salim dari imam Ja’far Shadiq dari ayahnya dari kakeknya as, beliau bersabda: Rasulullah saw bersabada: al-Qoim dari anak cucuku, namanya sama dengan namaku, dan kunyahnya sama dengan kunyahku, perangai dan sopan-santunnya sama dengan diriku, dia menerapkan sunnah yang mirip sunnahku, dia tegakkan agama dan ajaranku di antara manusia, dia mengajak mereka kepada kitab Allah swt, barang siapa yang taat kepadanya maka dia telah taat kepadaku dan barang siapa yang bermaksiat kepadanya maka dia telah bermaksiat kepadaku, barang siapa yang mengingkari gaibahnya maka dia telah menginkariku, dan barang siapa yang membohonginya maka dia telah membohongiku, dan barang siapa mempercayainya maka dia telah mempercayaiku, hanya kepada Allah SWT semata aku adukan orang-orang yang membohongiku dalam perkaranya dan orang-orang yang mendustakan perkataanku dan urusannya, dan orang yang menyesatkatkan kaumku dari jalan yang lurus... [8]
- Dari Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw bersabda: Ali bin Abi Thalib adalah pemimpin ummatku, dan penggantiku sepeninggalku, dan dari anak cucunya akan bangkit dan muncul al-Qoim al-Muntadzar yang Allah akan memenuhi bumi dengan keadilan dengannya, sebagaimana bumi telah dipenuhi oleh kesesatan dan kezaliman, aku bersumpah demi dzat yang telah mengutusku kepada manusia: sesungguhnya orang-oarang yang tetap dan berpegang teguh dengan keimanan (pada masa gaibnya), itu sangatlah sedikit sekali. Maka Jabir bin Abdullah al Ansori bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri nabi seraya berkata:” wahai Rasulullah, apakah al-Qoim yang akan muncul dari anak cucumu itu mengalami masa gaib juga?. Rasulullah saw menjawab: ia sumpah demi tuhan. Wahai Jabir sesungguhnya ini adalah urusan dari urusan-urusan Allah SWT, dan misteri/rahasiaNya, yang tidak dapat diketahui oleh hambanya, maka berhati-hatilah akan keraguan atas urusan Allah SWT, karena hal tersebut adalah sebuah bentuk kekufuran. [9]
- Dari Abi Said al Khadzri (dalam hadistnya yang panjang) berkata: Rasulullah saw bersabda (kepada Sayyidah Fathimah as) : Wahai anakku sesungguhnya kita (Ahlul bait) diberi tujuh sesuatu yang tidak ada seorangpun yang memiliknya:
2.Wasi kita adalah sebaik-baik wasi, dan itu adalah suamimu sendiri.
3.Syahid kita adalah sebaik-baik syuhada’, dan beliau adalah paman ayahmu Hamzah.
4. Hanya dari kitalah yang nantinya di surga dianugerahi dua sayap berwarna hijau, dan itu adalah putra pamanmu Ja’far.
5-6. Dari kita, anak cucu ummat ini bersumber, dan mereka berdua adalah kedua anakmu Hasan dan Husain.
7. Dari kita (demi Allah yang tiada tuhan selain dia) Mahdi yang mana Isa bin Maryam sholat di belakangnya, kemudian mengelus pundak al-Husain seraya berkata: dari dia, beliau mengulangnya sebayak tiga kali. [10] Dalam kitab al-Bayan karya Syafi’i al-Kunji, Rasulullah saw bersabda: dari dialah (al-Husain) Mahdi da penyelamat umat ini.
- Dari Jabir bin Abdullah al-Anshori berkata: Rasulullah saw bersabda: Isa bin maryam as akan turun –dari langit- kemudian pemimpin mereka –umat ini- Mahdi berkata: kemarilah shalat bersama kami / pimpinlah shalat kami, maka nabi Isa menjawab: tidak, sesungguhnya sebagian dari kalian adalah pemimpin dari sebagian yang lain,hal ini merupakan penghormatan bagi umat ini. [11]
- Dalam kitab Faraidus simthain, dari imam Ali Ridho bin Musa dari ayahnya dari kakek beliau as, bersabda: Rasulullah saw bersabda: barangsiapa yang mau berpegang teguh dengan agamaku dan menaiki perahu keselamatan maka hendaklah dia mengikuti Ali bin Bin Thalib as, dan memusuhi para musuhnya, dan mengikuti wali yang diikutinya, sesungguhnya dia adalah wasi dan khalifah sepeninggalku, baik ketika aku masih hidup atau setelah aku mati kelak, dan dia adalah pemimpin semua orang muslim, dan pemimpin semua orang mukmin setelahku, perkataannya adalah perkataanku, perintahnya adalah perintaku, larangannya adalah laranganku, dan yang mengikutinya berarti dia mengikutiku, dan yang menolongnya berarti dia menolongku, dan yang menghianatinya berarti menghianatiku;
Kemudian Rasulullah saw bersabda: Hasan dan Husain as keduanya adalah pemimpin umatku sepeninggal ayah mereka, dan pemimpin pemuda ahli syurga, ibu mereka adalah penghulu wanita dunia, ayah mereka adalah pemimpin para washi, dan dari anak cucu Husain sembilan imam akan muncul, yang kesembilan dari mereka adalah al-Qaim putraku, ketaatan kepada mereka adalah ketaatan kepadaku, dan bermaksiat kepada mereka sama halnya dengan bermaksiat terhadapku.
- Rasulullah saw dalam pidatonya di hari Gadir dan di depan 120 ribu umat islam bersabda: “wahai manusia: cahaya itu bersumber dari Allah SWT, yang kemudian berjalan di dalamdiriku, kemudian di Ali, kemudian di anak cucuku dan berakhir di al-Qaim Mahdi as,...[12]
Kita juga telah mengetahui dari beliau bahwa Mahdi as akan memenuhi dunia dengan keadilan setelah disesaki oleh kezaliman dan kebatilan. Hal ini juga sebuah penguatan akan hal ini, yang mengenai penjelasan lebih lanjut, insya Allah pada kesempatan mendatang.
Adapun penyebutan secara bersama-sama dzulm dan jaur, juga kata adl dan qisth, dapat berarti bahwa dzulm itu berasal kebanyakan umat manusia, sedang jaur dari kalangan terpandang masyarakat atau para pemimpin. Sebagaimana kata adl bisa diartikan sebagai dari para penguasa dan qisth dari masyarakat kebanyakan.
Dan sebelumnya telah kita bawakan bahwa Rasul saw bersabda: kulitnya seperti kulit kaum Arab dan postur tubuh seperti orang yahudi kebanyakan. Perlu diketahui bahwa banyak penduduk negeri Yordania dan Palestina yang memiliki tinggi badan yang lumayan, tidak seperti tinggi badan penduduk Jepang atau China yang rata-rata pendek dan cethol.
[1] Faraidu Samthain, jild, Bihar juz, 51, halaman 71.
[2] Kanzul ‘umal, juz 7.
[3]‘Idu durar, bab ke-3.
[4] Faraidu Samthain.
[5] Yanabi’ul mawadah.
[6] Biharul Anwar, juz 51, halaman 67.
[7] Biharul Anwar, juz 51.
[8] Biharul Anwar, juz 51.
[9] Biharul Anwar, juz 51.
[10] Biharul Anwar, juz 51.
[11] Al-‘Arain, Hafiz Abi Nu’aim.
[12] Ihtijaj, karya Thabarsi.
IMAM MAHDI (afs) DALAM RIWAYAT AHLU SUNNAH WAL JAMA'AH & ALQUR'AN...bukan RIWAYAT KAUM HAASIDIN DAN TAKFIRI
BISMILLAH
BIMUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD
Abu Nu'aim bin Hammad meriwayatkan dari A’isyah dari Rasulullah saww beliau bersabda:
“Al-Mahdi dari itrah-ku, dia berperang atas sunahku sebagaimana saya berperang atas wahyu.”
Imam Ahmad, Muslim, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, al-Baihaqi dan sekelompok Ulama lain meriwayatkan dari
Ummul Mu’minin Ummu Salamah r a. Bahwa Nabi saww bersabda:
“Al-Mahdi dari ‘Itrahku dan putra Fathimah. “
Komentar Ulama Ahlusunah Tentang Kemutawatiran Hadis Kedatangan Imam Mahdi a s Ibnu Hajar al-Asqallani berkata:
“Telah mutawatir berita (hadis) bahwa Mahdi adalah dari umat ini dan sesungguhnya (Nabi) Isa putra Maryam akan turun dan salat di belakangnya"
Asy-Syaukani dalam risalahnya yang berjudul at-Taudhih fi Tawaturi Ma Ja'a fi al-Mahdi al-Muntadzar wa al-Masih 70 berkata:
“Dan Hadis yang datang tentang Mahdi yang dapat ditemukan adalah lima puluh hadis, ada yang shahih, hasan dan dhaif yang tertolong, dan ia mutawatir tanpa diragukan.”
Abdul Aziz bin Baz rektor Universitas Madinah Al-Munawarah berkata seperti dimuat di majalah al-Jami’ah al-Islamiyah, no. 3, hal 161 - 162 :
“Sesungguhnya masalah al-Mahdi merupakan masalah yang menjadi pengetahuan umum, dan hadits-hadits mengenainya banyak sekali, bahkan mutawatir. Hadits-hadits itu menunjukkan bahwa munculannya tokoh yang dijanjikan ini merupakan suatu perkara yang telah tetap (kebenarannya yang tidak bisa diragukan lagi), dan kemunculannya adalah benar.
Seorang dozen dalam Universitas tersebut bernama Ustad Syeh Abdul Muhsin Al-Ibad dalam bukunya :
Muhadharah haula al-imam Al-Mahdi wa At-Ta'liq 'Alaiha, hal. 26, yang juga disampaikan dalam kuliahnya yang berjudul
"Akidah Ahlus Sunnah dan Atsar tentang Al-Mahdi Al-Muntadhar sbb: Jumlah yang saya ketahui dari nama-nama sahabat yang meriwayatkan hadits-hadits Al-Mahdi dari Rasulullah S A W, adalah 26 orang"
{Di antara kitab kitab Ulama Ahlussunah yang menyebut sejarah para Imam atau bahkan dikarang khusus tentang sejarah hidup mereka ialah: al-Fushuul al-Muhimmah; Ibnu Shabbagh al-Maliki, ash-Shawaiq al-Muhriqah; Ibnu Hajar al-Haitsami, pada bab 11, Nuuur al-Abshar fi Manaqib Aal an-Nabi al-Mukhtaar; Syeikh asy-Syablanji dan Is'aaf ar-Raghibiin; Ibnu Shabban.}
ULAMA AHLU SUNNAH PUN MEYAKINI BAHWA IMAM MAHDI (afs) ADALAH PUTRA IMAM HASAN ASKARI :
1. Al-Quthb asy-Sya’rani berkata dalam kitab al-Yawaqid wa alJawahir: Al-Mahdi adalah putra Imam Hasan al-Askari dan keturunan Imam Husain, kelahirannya pada malam pertengahan bulan Sya’baan tahun 255H. Beliau akan tetap hidup hingga berkumpul dengan Nabi Isa putra Maryam a s, demikian diberitakan kepada kami oleh Syeikh Hasan al-Iraqi yang dikebumikan di Mesir dan pendapat itu disetujui oleh tuanku Ali Al-Khawaash.
2.’Izzuddin bin Atsir (wafat 630 H.) ketika menulis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 260 H. menulis: “Abu Muhammad Al-Askari (Imam Hasan) lahir pada tahun 232 H. dan wafat pada tahun 260 H. Ia adalah ayah Muhammad yang dinamai oleh Syi’ah dengan “al-muntazhar”.
3. ’Imaduddin Abul Fida` Ismail bin Nuruddin Asy-Syafi’i (wafat 732 H.) menulis: “Ali Al-Hadi wafat pada tahun 254 di Samirra`. Ia adalah ayah Hasan Al-Askari dan imam kesebelas dari dua belas imam serta ayah Muhammad Al-Muntazhar yang menghilang di sirdab (ruang bawah tanah yang dimiliki oleh mayoritas rumah-rumah di Timur Tengah--pen.) dan lahir pada tahun 255 H.”.
4. Ibnu Hajar Al-Haitsami Al-Makki Asy-Syafi’i (wafat 974 H.) dalam kitab Ash-Shawaa’iqul Muhriqah.
5. Nuruddin Ali bin Muhammad bin Shabbagh Al-Maliki (wafat 855 H.).
6. Abul Abbas Ahmad bin Yusuf Ad-Dimasyqi (wafat 1019 H.) dalam kitab Akhbaarud Duwal wa Atsaaru Uwal.
7. Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Yusud Al-Ganji Asy-Syafi’i (wafat 658 H.) dalam buku Kifaayatut Thaalib.
8. Syaikh Muhyiddin IBN ARABI seorang SUFI BESAR dan terkenal dalam ahlu Sunnah waljama'ah di dalam kitab Al-Futuhat mangatakan :
”Ketahuilah Bahwa Al-Mahdi a. s. itu mesti keluar, namun tidak akan keluar kecuali apabila dunia sudah penuh dengan kezaliman dan dialah yang akan melenyapkan kezaliman itu dan menggantikan dengan keadilan. Dia berasal dari keturunan Rasulullah S A W dari putra Fathimah r. a. Kakeknya adalah Husain bin Ali bin Abi Thalib, dan ayahnya adalah Imam Hasan Al-Askari bin Imam Ali Al-Naqi bin Imam Muhammad Al-Taqi bin Imam Ali Al-Ridha bin Imam Musa Al-Kazhim bin Imam Jakfar Ashshadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Husain bin Imam Ali bin Abi Thalib r.a.
HADITS HADITS TENTANG IMAM MAHDI (afs )
A.Nabi saww bersabda :
“dunia ini tidak akan hancur hingga seorang lelaki dari kalangan bangsa arab yang namanya sama denganku muncul”
(Shahih Tirmidzi, jld 9, hal 74)
B.Rasulullah saww bersabda:
“meskipun masa keberadaan dunia ini telah habis dan hanya tersisa satu hari sebelum hari kiamat tiba, Allah akan memperpanjang hari itu hingga waktu tertentu untuk menegakkan kerajaan orang yang berasal dari ahlul-baytku yang akan dinamai dengan namaku. Ia akan mengisi dunia ini dengan kedamaian dan keadilan sebagaimana dunia ini akan dipenuhi ketidak-adilan dan penindasan setelahnya”
(Shahih Tirmidzi, jld 2, hal 86; Al-majma’ oleh At-thabrani, hal 217; As-sawaiq al-muhriqah oleh Ibnu hajar, bab 11, bag. 1, hal 249)
C.Ummu salamah ra mengutip Rasulullah saww bersabda
“Mahdi adalah dari ahlulbaytku dan keturunan Fathimah as”
(Sunan Ibnu Majah, kitab al-fitan, vol 2, hal 1368, no. 4076; Sunan Abi dawud, kitab al-mahdi, no. 3735)
C. Di riwayatkan oleh Qunduzi dalam kitabnya Yanabi al-mawaddah dari sanad Abu sa’id alkhudri berkata:
“Rasulullah sakit keras. Fathimah mendatanginya ketika aku sedang berada disana. Melihat Rasulullah saww yang lemah, Fathimah menangis tersedak. Rasulullah pun menepuk pundak Husain dan berkata
“Mahdi adalah dari keturunan Husain. Salam atasnya semua”
( Yanabi al-mawaddah vol 3, hal 394)
128 (seratus dua puluh delapan) Ulama Ahlusunah telah meyakini kelahiran Imam Mahdi as.
Di bawah ini akan kami sebutkan sebagian nama-nama mereka:
1.Muhammad bin Harun Abu Bakar ar-Rauyani (w. 307 H) dalam kitabnya al-Musnad.
2.Abu Nu’aim aI-Ishfahani (w. 430H) dalam kitabnya al-Arba’in haditsan fi al-Mahdi.
3.Ahmad Bin Husain al-Baihaqi (w. 458 H) dalam Syu’ab al-Iman.
4.Al-Khawarizmi al-Hanafi (w. 568 H) dalam Maqtal al-Imam al-Husain.
5.Muhyiddin Ibn al-Arabi (w. 638 H) dalam al-Futuhat alMakkiyah, bab 366 dalam pembahasan 65, sebagaimana disebut dalam Yawaqit wa al-Jawahir oleh asy-Sya’rani.
6.Kamaluddin Muhammad bin Thalhah asy-Syafi'iy (w. 652 H) dalam Mathalib as-Su'ul.
7.Sibth Ibn al-Jauzi al-Hanbali (w. 654 H) dalam Tadzkirah-alKhawash.
8.Muhammad bin Yusuf al-Kunji asy-Syafi’i (terbunuh tahun 658 H) dalam kitabnya Kifayah ath-Thalib.
9.Al-Juwaini al-Hamawaini asy-Syafi’i (w. 732 H) dalam Fara’id as-Simthain: 2\337.
10.Nuruddin Ibnu Shabbagh al-Maliki (w. 855 H) dalam al-Fushul al-Muhimmah.71
11.A1-Quthb asy-Sya’raani, sebagaimana dinukil dalam Nuur alAbshar (187).
12.Syeikh Sahan al-Iraqi, sebagaimana dinukil dalan Nuur al-Abshar.
13.Syeikh Ali al-Khawash, sebagaimana disebutkan oleh al-Quthb asy-Sya’rani.
14.Syeikh asy-Syablanji dalam Nuur al-Abshar.
15.Ibnu Hajar al-Haitsami al-Makki (974 H) dalam ash-Shawaiq.
PENUTUP
Imam Mahdi (afs) dalam Al Qur'an........:
Ayat pertama
وَ لَقَدْ كَتَبْنا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأَْرْضَ يَرِثُها عِبادِيَ الصَّالِحُونَ ( انبيا 105)
Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya kami telah menuliskan di Zabur setelah Dzikr, bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”(Anbiya’; 105)
Imam Muhammad Al-Baqir a.s. bersabda:” hamba-hamba Allah yang akan menjadi pewaris bumi yang tersebut dalam ayat- adalah para sahabat Al-Mahdi a.s. yang akan bangkit di akhir zaman.”
Syekh Thabrisi setelah menukil riwayat ini mengatakan, terdapat sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Syi’ah dan Ahli Sunah yang menjelaskan dan menguatkan riwayat dari Imam Al-Baqir a.s. di atas. Hadis tersebut mengatakan, “Jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali tinggal sehari, maka Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sehingga seorang yang saleh dari Ahlul-baitku bangkit, dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman dan kelaliman.” Imam Abu bakar, Ahmad bin Husain Al-Baihaqi dalam buku al-Ba’tsu wa Nutsur telah membawakan riwayat yang banyak tentang hal ini.[Tafsir Majma’ul bayan, jild 7, hal 66-67]
Dalam kitab Tafsir Ali bin Ibrahim berkaitan dengan ayat yang berbunyi “Kami telah menulis di Zabur setelah Dzikr…” dijelaskan bahwa semua kitab-kitab yang berasal dari langit disebut dengan Dzikr. Sedang maksud dari dunia akan diwarisi oleh para hamba-hamba yang saleh adalah Al-Qaim a.s. dan para pengikutnya.[Tafsir Nur Tsaqalain, jild 3, hal 464]
Ayat kedua
Kami menginginkan untuk menganugerahkan kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka para pemimpin dan pewaris dunia.(Qashash; 5)
Sesuai dengan beberapa ungkapan Imam Ali a.s. di dalam Nahjul balagah serta sabda para Imam yang lain, ayat ini berkaitan dengan Mahdawiyah. Dan sesungguhnya kaum tertindas yang dimaksud adalah para pengikut kafilah kebenaran yang terzalimi yang akhirnya kendali dunia akan jatuh ke tangan mereka. Fenomena ini puncaknya akan terwujud di akhir zaman.[Majma’ul bayan, juz 7, halaman 239]
Syekh Shaduq dalam kitab Amalinya menukil sabda Imam Ali a.s. yang berbunyi:”ayat ini berkaitan dengan kita”.[Tafsir Nuruts Tsaqalain, juz 4, halaman 107-111]
Ayat Ketiga
Hai orang- orang yang beriman, barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela...(Al-Maidah; 54)
Dalam tafsir Ali bin Ibrahim disebutkan:”ayat ini turun berkaitan dengan Al-Qaim dan para pengikutnya, merekalah yang berjuang di jalan Allah SWT dan sama sekali tidak takut terhadap apapun”.[Tafsir Nur Tsaqalain, juz 1, halaman 641]
Ayat Keempat
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأَْرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَ لَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضى لَهُمْ وَ لَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَ مَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ الْفاسِقُونَ.
Allah SWT menjanjikan orang-orang yang beriman dari kalian dan yang beramal saleh, bahwa mereka (pasti) akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Ia juga telah menjadikan para pemimpin sebelum mereka dan –Ia menjanjikan untuk menyebar dan menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi keamanan.(Nur; 56)
Syekh Thabarsi mengatakan:”dari para Imam Ahlul bait a.s. diriwayatkan bahwa ayat ini berkaitan dengan Mahdi keluarga Muhammad saaw. Syekh Abu Nadhr ‘Iyasyi meriwayatkan dari imam Ali Zainal Abidin a.s. bahwa beliau membaca ayat di atas. Setelah itu beliau berkata,”Demi Allah SWT mereka yang dimaksud adalah para pengikut kita, dan itu akan terealisasi berkat seseorang dari kita. Dia adalah Mahdi umat ini. Dialah orang yang disebut-sebut oleh Rasul saaw, jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali sehari lagi, Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sampai seseorang dari keluarga ku muncul dan memimpin dunia. Namanya seperti namaku (Muhammad), riwayat semacam ini juga dapat ditemukan melalui jalur yang lain seperti dari imam Muhammad Baqir a.s. dan imam Ja’far Shadiq a.s.”.
Aminul Islam Syekh Thabarsi mengakhiri ucapan dan penjelasannya tentang ayat ini dengan penjelasan berikut ini ” mengingat agama Islam belum tersebarnya ke seluruh penjuru dunia, maka pastilah janji ini akan terwujud dalam masa yang akan datang, di mana hal tersebut-globalitas agama- tidak dapat dielakan dan dipungkiri lagi. Dan kita ketahui bahwa janji Allah tidak akan pernah hanya janji semata.”[Majma’ul bayan, juz 7, halaman 152; Tafsir Al-Burhan, juz 3, halaman 147]
Ayat Kelima
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدى وَ دِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah Zat yang yang telah mengutus rasul-Nya dengan hidayah dan agama yang benar untuk sehingga Ia menangkan agama tersebut terhadap agama-agama yang lain, kendati para musyrik tidak menginginkannya.(At-Taubah; 33)
Dalam kitab tafsir Kasyful Asyrar karya Rasyiduddin Mibudi disebutkan: Rasul dalam ayat tersebut adalah baginda Nabi Muhammad saaw, sedang hidayah yang dimaksud dari ayat tersebut adalah kitab suci al-Quran dan agama yang benar itu adalah agama Islam. Allah SWT akan memenangkan agama (Islam) ini atas agama-agama yang lain, artinya tiada agama atau pedoman di atas dunia, kecuali ajaran Islam telah mengalahkannya. Dan hal ini sampai sekarang belum terwujud. Kiamat tidak akan datang kecuali hal ini terwujud. Abu Said al-Khudri menukil, bahwa Rasul saaw pada suatu kesempatan menyebutkan bala dan ujian yang akan datang kepada umat Islam, ujian itu begitu beratnya, sehingga beliau mengatakan bahwa setiap dari manusia tidak dapat menemukan tempat berlindung darinya. Ketika hal ini telah terjadi, Allah SWT akan memunculkan seseorang dari keluargaku yang nantinya dunia akan dipenuhi oleh keadilan. Seluruh penduduk langit dan bumi rela dan bangga dengannya. Di masanya, hujan tidak akan bergelantungan di atas langit kecuali akan turun menyirami bumi, dan tiada tumbuh-tumbuhan yang ada di dasar bumi kecuali bersemi dan tumbuh. Begitu indah dan makmurnya kehidupan di masa itu sehinga setiap orang berandai-andai jika sesepuh dan sanak keluarganya yang telah meninggal dunia kembali lagi...[Kasyful asar, juz, 4, halaman 119-120]
Ayat Keenam
Barangsiapa terbunuh secara mazdlum, maka kita akan jadikan ahli warisnya sebagai pemimpin, oleh karena itu hendaknya tidaklah berlebihan dalam membunuh, sesungguhnya dia akan tertolong. (Isra’; 33)
Huaizi dalam kitab tafsir Nur Tsaqalain mengatakan: Imam Baqir a.s. berkata, " Maksud dari orang yang terbunuh secara mazdlum tersebut adalah Husain a.s., dan kamilah ahli waris dan wali dari beliau, saat Qaim a.s. datang dia akan menuntut darah Husain a.s. dan sesungguhnya dia akan ditolong. Dan dunia tidak akan berakhir selagi darah tersebut tidak ditebus dan diambil oleh seorang dari keluarga Muhammad saaw, seorang sosok yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah disesaki oleh kezaliman dan ketidak adilan.”[Nur tsaqalian, juz 3, halaman 163]
Ayat Ketujuh
Simpanan Tuhan itu lebih baik bagi kalian, jika kalian beriman... (Hud; ayat 86)
Dalam tafsir Nur Tsaqalain, dengan menukil dari Al-Kafi, disebutkan,” Seseorang bertanya kepada Imam Ja’far Shadiq a.s. tentang Al-Qaim a.s., apakah bisa menggunakan ungkapan Amirul mukminin saat mengucapkan salam kepada beliau? Imam menjawab, "Tidak, karena gelar ini diberikan Allah untuk Imam Ali a.s saja. ... dia bertanya (lagi), aku tebusan bagimu, lalu apa yang harus aku sampaikan saat mengucapkan salam padanya ? Imam Shadiq a.s. menjawab, Semua harus mengatakan: السلام عليک يا بقية الله “Salam atasmu wahai simpanan Allah”. Kemudian beliau membaca ayat di atas.[Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390]
Syekh Abu Manshur Thabrisi dalam kitab Al-Ihtijaj, menukil sebuah riwayat dari Amirul Mukiminin Ali a.s.:”Baqiyatullah adalah Mahdi, di mana dia akan datang setelah masa ini. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman.”[Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390]
Syekh Shaduq r.a. dalam kitab Ikmaluddin, meriwayatkan sebuah riwayat yang cukup panjang dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s. Isi sebagian riwayat yang menyinggung permasalahan Imam Mahdi a.s.itu demikian,” Saat Qaim muncul, dia akan bersandar kepada Ka’bah, kemudian 313 orang bergabung dengannya. Maka ungkapan pertama yang beliau ucapkan adalah ayat di atas, dan mengatakan akulah Baqiyatullah, hujjah dan khalifah Allah di antara kalian. Saat itu setiap muslim menyalaminya dengan ungkapan, Salam atasmu wahai Baqiyatullah di bumi-Nya.”
[Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390-392]
I.Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib a.s., dari Rasulullah Saaw.:
“Sesungguhnya Islam itu bermula sebagai sesuatu yang asing, dan akan kembali menjadi asing. Maka berbahagialah orang-orang yang asing.” Seseorang bertanya: “Siapakah orang-orang yang asing itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
"Mereka itu ialah orang-orang yang berlaku baik ketika masyarakat telah rusak. Sesungguhnya tidak ada keterlepasan atau keterasingan bagi seorang Mukmin. Tak ada seorang Mukmin pun yang mati, melainkan para malaikat menangis karena kasihan kepadanya. Kalaupun mereka tidak menangis untuknya, maka kuburnya akan diluaskan dengan cahaya yang cemerlang ketika ia diletakkan di tempat kepalanya terletak.” ”
(silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Ja’fariyat wal Asy-Atsiyyat)
II. Ibnu Majah men-takhrij dalam Sunan-nya, jilid II, dalam bab Al-Fitan, Fitnah Dajjal, dari Abu Imamah Al-Bahili, katanya:
“Rasulullah berkhutbah kepada kami, dan sebagian besar khutbah beliau adalah ceritera mengenai Dajjal, yang terhadapnya beliau memperingatkan kami. Di antara kata-kata beliau adalah:
"Sungguh, belum pernah ada cobaan di muka bumi, sejak Allah menciptakan keturunan Adam, yang lebih besar dari Dajjal. Allah tidak pernah mengutus seorang Nabi, maka pasti dia memperingatkan umatnya terhadap Dajjal. Aku adalah Nabi yang terakhir dan kalian adalah umat yang terakhir; dan tak dapat tidak, Dajjal akan keluar di kalangan kalian.’”
(silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Sunan Ibnu Majah)
III. Imam Ja'far bin Muhammad Al BAqir (AS ) berkata :
“Sesungguhnya Al-Qa’im kami, apabila ia muncul, maka Allah SWT memanjangkan bagi pengikut kami daya dengar dan lihat mereka, sehingga antara mereka dengan Al-Qa’im tidak perlu ada kurir. Dia akan berbicara kepada mereka, dan mereka dapat mendengar dan melihat kepadanya sedang dia sendiri masih tetap di tempatnya.’”
(Al-Kulainy, Al-Kafi, jilid VIII, hal 240 – 241)
IV. Imam Ash-Shadiq a.s berkata :
“Sesungguhnya orang Mukmin di zaman Al-Qa’im itu, jika dia berada di Timur, dia pasti bisa melihat saudaranya yang berada di Barat. Demikian pula mereka yang berada di Barat akan dapat melihat saudaranya yang berada di Timur.”
(Abdullah Syabr, Haqqul Yakin, jilid I, hal. 229)
V. Rasulullah saaw bersabda:
“Barangsiapa yang MATI belum mengenal IMAM ZAMANNYA , maka matinya mati jahiliyah.”
(Shahih Bukhari jilid 5, halaman 13, bab Fitan).
=========
Allahumma shalli wasallim wabaarik alaa Muhammad wa Aali Muhammad ,Allahumma nawwir quluubana bi Muhammad wa Aalihil Ath'har.Allahumma'shrah shudhuurana bidzhuhuuril Hujjah Al Qa'im min Aali Muhammad waj'alna min anshaarihi wa Hizbihi Ya Karim
BIMUHAMMAD WA AALI MUHAMMAD
Abu Nu'aim bin Hammad meriwayatkan dari A’isyah dari Rasulullah saww beliau bersabda:
“Al-Mahdi dari itrah-ku, dia berperang atas sunahku sebagaimana saya berperang atas wahyu.”
Imam Ahmad, Muslim, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah, al-Baihaqi dan sekelompok Ulama lain meriwayatkan dari
Ummul Mu’minin Ummu Salamah r a. Bahwa Nabi saww bersabda:
“Al-Mahdi dari ‘Itrahku dan putra Fathimah. “
Komentar Ulama Ahlusunah Tentang Kemutawatiran Hadis Kedatangan Imam Mahdi a s Ibnu Hajar al-Asqallani berkata:
“Telah mutawatir berita (hadis) bahwa Mahdi adalah dari umat ini dan sesungguhnya (Nabi) Isa putra Maryam akan turun dan salat di belakangnya"
Asy-Syaukani dalam risalahnya yang berjudul at-Taudhih fi Tawaturi Ma Ja'a fi al-Mahdi al-Muntadzar wa al-Masih 70 berkata:
“Dan Hadis yang datang tentang Mahdi yang dapat ditemukan adalah lima puluh hadis, ada yang shahih, hasan dan dhaif yang tertolong, dan ia mutawatir tanpa diragukan.”
Abdul Aziz bin Baz rektor Universitas Madinah Al-Munawarah berkata seperti dimuat di majalah al-Jami’ah al-Islamiyah, no. 3, hal 161 - 162 :
“Sesungguhnya masalah al-Mahdi merupakan masalah yang menjadi pengetahuan umum, dan hadits-hadits mengenainya banyak sekali, bahkan mutawatir. Hadits-hadits itu menunjukkan bahwa munculannya tokoh yang dijanjikan ini merupakan suatu perkara yang telah tetap (kebenarannya yang tidak bisa diragukan lagi), dan kemunculannya adalah benar.
Seorang dozen dalam Universitas tersebut bernama Ustad Syeh Abdul Muhsin Al-Ibad dalam bukunya :
Muhadharah haula al-imam Al-Mahdi wa At-Ta'liq 'Alaiha, hal. 26, yang juga disampaikan dalam kuliahnya yang berjudul
"Akidah Ahlus Sunnah dan Atsar tentang Al-Mahdi Al-Muntadhar sbb: Jumlah yang saya ketahui dari nama-nama sahabat yang meriwayatkan hadits-hadits Al-Mahdi dari Rasulullah S A W, adalah 26 orang"
{Di antara kitab kitab Ulama Ahlussunah yang menyebut sejarah para Imam atau bahkan dikarang khusus tentang sejarah hidup mereka ialah: al-Fushuul al-Muhimmah; Ibnu Shabbagh al-Maliki, ash-Shawaiq al-Muhriqah; Ibnu Hajar al-Haitsami, pada bab 11, Nuuur al-Abshar fi Manaqib Aal an-Nabi al-Mukhtaar; Syeikh asy-Syablanji dan Is'aaf ar-Raghibiin; Ibnu Shabban.}
ULAMA AHLU SUNNAH PUN MEYAKINI BAHWA IMAM MAHDI (afs) ADALAH PUTRA IMAM HASAN ASKARI :
1. Al-Quthb asy-Sya’rani berkata dalam kitab al-Yawaqid wa alJawahir: Al-Mahdi adalah putra Imam Hasan al-Askari dan keturunan Imam Husain, kelahirannya pada malam pertengahan bulan Sya’baan tahun 255H. Beliau akan tetap hidup hingga berkumpul dengan Nabi Isa putra Maryam a s, demikian diberitakan kepada kami oleh Syeikh Hasan al-Iraqi yang dikebumikan di Mesir dan pendapat itu disetujui oleh tuanku Ali Al-Khawaash.
2.’Izzuddin bin Atsir (wafat 630 H.) ketika menulis peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 260 H. menulis: “Abu Muhammad Al-Askari (Imam Hasan) lahir pada tahun 232 H. dan wafat pada tahun 260 H. Ia adalah ayah Muhammad yang dinamai oleh Syi’ah dengan “al-muntazhar”.
3. ’Imaduddin Abul Fida` Ismail bin Nuruddin Asy-Syafi’i (wafat 732 H.) menulis: “Ali Al-Hadi wafat pada tahun 254 di Samirra`. Ia adalah ayah Hasan Al-Askari dan imam kesebelas dari dua belas imam serta ayah Muhammad Al-Muntazhar yang menghilang di sirdab (ruang bawah tanah yang dimiliki oleh mayoritas rumah-rumah di Timur Tengah--pen.) dan lahir pada tahun 255 H.”.
4. Ibnu Hajar Al-Haitsami Al-Makki Asy-Syafi’i (wafat 974 H.) dalam kitab Ash-Shawaa’iqul Muhriqah.
5. Nuruddin Ali bin Muhammad bin Shabbagh Al-Maliki (wafat 855 H.).
6. Abul Abbas Ahmad bin Yusuf Ad-Dimasyqi (wafat 1019 H.) dalam kitab Akhbaarud Duwal wa Atsaaru Uwal.
7. Hafizh Abu Abdillah Muhammad bin Yusud Al-Ganji Asy-Syafi’i (wafat 658 H.) dalam buku Kifaayatut Thaalib.
8. Syaikh Muhyiddin IBN ARABI seorang SUFI BESAR dan terkenal dalam ahlu Sunnah waljama'ah di dalam kitab Al-Futuhat mangatakan :
”Ketahuilah Bahwa Al-Mahdi a. s. itu mesti keluar, namun tidak akan keluar kecuali apabila dunia sudah penuh dengan kezaliman dan dialah yang akan melenyapkan kezaliman itu dan menggantikan dengan keadilan. Dia berasal dari keturunan Rasulullah S A W dari putra Fathimah r. a. Kakeknya adalah Husain bin Ali bin Abi Thalib, dan ayahnya adalah Imam Hasan Al-Askari bin Imam Ali Al-Naqi bin Imam Muhammad Al-Taqi bin Imam Ali Al-Ridha bin Imam Musa Al-Kazhim bin Imam Jakfar Ashshadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam Ali Zainal Abidin bin Imam Husain bin Imam Ali bin Abi Thalib r.a.
HADITS HADITS TENTANG IMAM MAHDI (afs )
A.Nabi saww bersabda :
“dunia ini tidak akan hancur hingga seorang lelaki dari kalangan bangsa arab yang namanya sama denganku muncul”
(Shahih Tirmidzi, jld 9, hal 74)
B.Rasulullah saww bersabda:
“meskipun masa keberadaan dunia ini telah habis dan hanya tersisa satu hari sebelum hari kiamat tiba, Allah akan memperpanjang hari itu hingga waktu tertentu untuk menegakkan kerajaan orang yang berasal dari ahlul-baytku yang akan dinamai dengan namaku. Ia akan mengisi dunia ini dengan kedamaian dan keadilan sebagaimana dunia ini akan dipenuhi ketidak-adilan dan penindasan setelahnya”
(Shahih Tirmidzi, jld 2, hal 86; Al-majma’ oleh At-thabrani, hal 217; As-sawaiq al-muhriqah oleh Ibnu hajar, bab 11, bag. 1, hal 249)
C.Ummu salamah ra mengutip Rasulullah saww bersabda
“Mahdi adalah dari ahlulbaytku dan keturunan Fathimah as”
(Sunan Ibnu Majah, kitab al-fitan, vol 2, hal 1368, no. 4076; Sunan Abi dawud, kitab al-mahdi, no. 3735)
C. Di riwayatkan oleh Qunduzi dalam kitabnya Yanabi al-mawaddah dari sanad Abu sa’id alkhudri berkata:
“Rasulullah sakit keras. Fathimah mendatanginya ketika aku sedang berada disana. Melihat Rasulullah saww yang lemah, Fathimah menangis tersedak. Rasulullah pun menepuk pundak Husain dan berkata
“Mahdi adalah dari keturunan Husain. Salam atasnya semua”
( Yanabi al-mawaddah vol 3, hal 394)
128 (seratus dua puluh delapan) Ulama Ahlusunah telah meyakini kelahiran Imam Mahdi as.
Di bawah ini akan kami sebutkan sebagian nama-nama mereka:
1.Muhammad bin Harun Abu Bakar ar-Rauyani (w. 307 H) dalam kitabnya al-Musnad.
2.Abu Nu’aim aI-Ishfahani (w. 430H) dalam kitabnya al-Arba’in haditsan fi al-Mahdi.
3.Ahmad Bin Husain al-Baihaqi (w. 458 H) dalam Syu’ab al-Iman.
4.Al-Khawarizmi al-Hanafi (w. 568 H) dalam Maqtal al-Imam al-Husain.
5.Muhyiddin Ibn al-Arabi (w. 638 H) dalam al-Futuhat alMakkiyah, bab 366 dalam pembahasan 65, sebagaimana disebut dalam Yawaqit wa al-Jawahir oleh asy-Sya’rani.
6.Kamaluddin Muhammad bin Thalhah asy-Syafi'iy (w. 652 H) dalam Mathalib as-Su'ul.
7.Sibth Ibn al-Jauzi al-Hanbali (w. 654 H) dalam Tadzkirah-alKhawash.
8.Muhammad bin Yusuf al-Kunji asy-Syafi’i (terbunuh tahun 658 H) dalam kitabnya Kifayah ath-Thalib.
9.Al-Juwaini al-Hamawaini asy-Syafi’i (w. 732 H) dalam Fara’id as-Simthain: 2\337.
10.Nuruddin Ibnu Shabbagh al-Maliki (w. 855 H) dalam al-Fushul al-Muhimmah.71
11.A1-Quthb asy-Sya’raani, sebagaimana dinukil dalam Nuur alAbshar (187).
12.Syeikh Sahan al-Iraqi, sebagaimana dinukil dalan Nuur al-Abshar.
13.Syeikh Ali al-Khawash, sebagaimana disebutkan oleh al-Quthb asy-Sya’rani.
14.Syeikh asy-Syablanji dalam Nuur al-Abshar.
15.Ibnu Hajar al-Haitsami al-Makki (974 H) dalam ash-Shawaiq.
PENUTUP
Imam Mahdi (afs) dalam Al Qur'an........:
Ayat pertama
وَ لَقَدْ كَتَبْنا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأَْرْضَ يَرِثُها عِبادِيَ الصَّالِحُونَ ( انبيا 105)
Allah SWT berfirman:
“Dan sesungguhnya kami telah menuliskan di Zabur setelah Dzikr, bahwa dunia akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”(Anbiya’; 105)
Imam Muhammad Al-Baqir a.s. bersabda:” hamba-hamba Allah yang akan menjadi pewaris bumi yang tersebut dalam ayat- adalah para sahabat Al-Mahdi a.s. yang akan bangkit di akhir zaman.”
Syekh Thabrisi setelah menukil riwayat ini mengatakan, terdapat sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Syi’ah dan Ahli Sunah yang menjelaskan dan menguatkan riwayat dari Imam Al-Baqir a.s. di atas. Hadis tersebut mengatakan, “Jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali tinggal sehari, maka Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sehingga seorang yang saleh dari Ahlul-baitku bangkit, dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman dan kelaliman.” Imam Abu bakar, Ahmad bin Husain Al-Baihaqi dalam buku al-Ba’tsu wa Nutsur telah membawakan riwayat yang banyak tentang hal ini.[Tafsir Majma’ul bayan, jild 7, hal 66-67]
Dalam kitab Tafsir Ali bin Ibrahim berkaitan dengan ayat yang berbunyi “Kami telah menulis di Zabur setelah Dzikr…” dijelaskan bahwa semua kitab-kitab yang berasal dari langit disebut dengan Dzikr. Sedang maksud dari dunia akan diwarisi oleh para hamba-hamba yang saleh adalah Al-Qaim a.s. dan para pengikutnya.[Tafsir Nur Tsaqalain, jild 3, hal 464]
Ayat kedua
وَ نُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأَْرْضِ وَ نَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَ نَجْعَلَهُمُ الْوارِثِينَ.
Kami menginginkan untuk menganugerahkan kepada mereka yang tertindas di bumi, dan akan Kami jadikan mereka para pemimpin dan pewaris dunia.(Qashash; 5)
Sesuai dengan beberapa ungkapan Imam Ali a.s. di dalam Nahjul balagah serta sabda para Imam yang lain, ayat ini berkaitan dengan Mahdawiyah. Dan sesungguhnya kaum tertindas yang dimaksud adalah para pengikut kafilah kebenaran yang terzalimi yang akhirnya kendali dunia akan jatuh ke tangan mereka. Fenomena ini puncaknya akan terwujud di akhir zaman.[Majma’ul bayan, juz 7, halaman 239]
Syekh Shaduq dalam kitab Amalinya menukil sabda Imam Ali a.s. yang berbunyi:”ayat ini berkaitan dengan kita”.[Tafsir Nuruts Tsaqalain, juz 4, halaman 107-111]
Ayat Ketiga
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ
يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ
يُحِبُّهُمْ وَ يُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ
عَلَى الْكافِرِينَ يُجاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَ لا يَخافُونَ
لَوْمَةَ لائِمٍ ...
Hai orang- orang yang beriman, barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, bersikap keras terhadap orang- orang kafir, yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela...(Al-Maidah; 54)
Dalam tafsir Ali bin Ibrahim disebutkan:”ayat ini turun berkaitan dengan Al-Qaim dan para pengikutnya, merekalah yang berjuang di jalan Allah SWT dan sama sekali tidak takut terhadap apapun”.[Tafsir Nur Tsaqalain, juz 1, halaman 641]
Ayat Keempat
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأَْرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَ لَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضى لَهُمْ وَ لَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَ مَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذلِكَ فَأُولئِكَ هُمُ الْفاسِقُونَ.
Allah SWT menjanjikan orang-orang yang beriman dari kalian dan yang beramal saleh, bahwa mereka (pasti) akan dijadikan sebagai khalifah di atas muka bumi, sebagaimana Ia juga telah menjadikan para pemimpin sebelum mereka dan –Ia menjanjikan untuk menyebar dan menguatkan agama yang mereka ridhai, dan menggantikan rasa takut mereka menjadi keamanan.(Nur; 56)
Syekh Thabarsi mengatakan:”dari para Imam Ahlul bait a.s. diriwayatkan bahwa ayat ini berkaitan dengan Mahdi keluarga Muhammad saaw. Syekh Abu Nadhr ‘Iyasyi meriwayatkan dari imam Ali Zainal Abidin a.s. bahwa beliau membaca ayat di atas. Setelah itu beliau berkata,”Demi Allah SWT mereka yang dimaksud adalah para pengikut kita, dan itu akan terealisasi berkat seseorang dari kita. Dia adalah Mahdi umat ini. Dialah orang yang disebut-sebut oleh Rasul saaw, jika usia dunia sudah tidak tersisa lagi kecuali sehari lagi, Allah SWT akan memanjangkan hari tersebut sampai seseorang dari keluarga ku muncul dan memimpin dunia. Namanya seperti namaku (Muhammad), riwayat semacam ini juga dapat ditemukan melalui jalur yang lain seperti dari imam Muhammad Baqir a.s. dan imam Ja’far Shadiq a.s.”.
Aminul Islam Syekh Thabarsi mengakhiri ucapan dan penjelasannya tentang ayat ini dengan penjelasan berikut ini ” mengingat agama Islam belum tersebarnya ke seluruh penjuru dunia, maka pastilah janji ini akan terwujud dalam masa yang akan datang, di mana hal tersebut-globalitas agama- tidak dapat dielakan dan dipungkiri lagi. Dan kita ketahui bahwa janji Allah tidak akan pernah hanya janji semata.”[Majma’ul bayan, juz 7, halaman 152; Tafsir Al-Burhan, juz 3, halaman 147]
Ayat Kelima
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدى وَ دِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
Dialah Zat yang yang telah mengutus rasul-Nya dengan hidayah dan agama yang benar untuk sehingga Ia menangkan agama tersebut terhadap agama-agama yang lain, kendati para musyrik tidak menginginkannya.(At-Taubah; 33)
Dalam kitab tafsir Kasyful Asyrar karya Rasyiduddin Mibudi disebutkan: Rasul dalam ayat tersebut adalah baginda Nabi Muhammad saaw, sedang hidayah yang dimaksud dari ayat tersebut adalah kitab suci al-Quran dan agama yang benar itu adalah agama Islam. Allah SWT akan memenangkan agama (Islam) ini atas agama-agama yang lain, artinya tiada agama atau pedoman di atas dunia, kecuali ajaran Islam telah mengalahkannya. Dan hal ini sampai sekarang belum terwujud. Kiamat tidak akan datang kecuali hal ini terwujud. Abu Said al-Khudri menukil, bahwa Rasul saaw pada suatu kesempatan menyebutkan bala dan ujian yang akan datang kepada umat Islam, ujian itu begitu beratnya, sehingga beliau mengatakan bahwa setiap dari manusia tidak dapat menemukan tempat berlindung darinya. Ketika hal ini telah terjadi, Allah SWT akan memunculkan seseorang dari keluargaku yang nantinya dunia akan dipenuhi oleh keadilan. Seluruh penduduk langit dan bumi rela dan bangga dengannya. Di masanya, hujan tidak akan bergelantungan di atas langit kecuali akan turun menyirami bumi, dan tiada tumbuh-tumbuhan yang ada di dasar bumi kecuali bersemi dan tumbuh. Begitu indah dan makmurnya kehidupan di masa itu sehinga setiap orang berandai-andai jika sesepuh dan sanak keluarganya yang telah meninggal dunia kembali lagi...[Kasyful asar, juz, 4, halaman 119-120]
Ayat Keenam
وَ مَنْ قُتِلَ مَظْلُوماً فَقَدْ جَعَلْنا لِوَلِيِّهِ سُلْطاناً فَلا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ إِنَّهُ كانَ مَنْصُوراً
Barangsiapa terbunuh secara mazdlum, maka kita akan jadikan ahli warisnya sebagai pemimpin, oleh karena itu hendaknya tidaklah berlebihan dalam membunuh, sesungguhnya dia akan tertolong. (Isra’; 33)
Huaizi dalam kitab tafsir Nur Tsaqalain mengatakan: Imam Baqir a.s. berkata, " Maksud dari orang yang terbunuh secara mazdlum tersebut adalah Husain a.s., dan kamilah ahli waris dan wali dari beliau, saat Qaim a.s. datang dia akan menuntut darah Husain a.s. dan sesungguhnya dia akan ditolong. Dan dunia tidak akan berakhir selagi darah tersebut tidak ditebus dan diambil oleh seorang dari keluarga Muhammad saaw, seorang sosok yang akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana dunia telah disesaki oleh kezaliman dan ketidak adilan.”[Nur tsaqalian, juz 3, halaman 163]
Ayat Ketujuh
بَقِيَّة اللَّهِ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ...
Simpanan Tuhan itu lebih baik bagi kalian, jika kalian beriman... (Hud; ayat 86)
Dalam tafsir Nur Tsaqalain, dengan menukil dari Al-Kafi, disebutkan,” Seseorang bertanya kepada Imam Ja’far Shadiq a.s. tentang Al-Qaim a.s., apakah bisa menggunakan ungkapan Amirul mukminin saat mengucapkan salam kepada beliau? Imam menjawab, "Tidak, karena gelar ini diberikan Allah untuk Imam Ali a.s saja. ... dia bertanya (lagi), aku tebusan bagimu, lalu apa yang harus aku sampaikan saat mengucapkan salam padanya ? Imam Shadiq a.s. menjawab, Semua harus mengatakan: السلام عليک يا بقية الله “Salam atasmu wahai simpanan Allah”. Kemudian beliau membaca ayat di atas.[Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390]
Syekh Abu Manshur Thabrisi dalam kitab Al-Ihtijaj, menukil sebuah riwayat dari Amirul Mukiminin Ali a.s.:”Baqiyatullah adalah Mahdi, di mana dia akan datang setelah masa ini. Dia akan memenuhi dunia dengan keadilan sebagimana dunia telah dipenuhi oleh kezaliman.”[Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390]
Syekh Shaduq r.a. dalam kitab Ikmaluddin, meriwayatkan sebuah riwayat yang cukup panjang dari Imam Muhammad Al-Baqir a.s. Isi sebagian riwayat yang menyinggung permasalahan Imam Mahdi a.s.itu demikian,” Saat Qaim muncul, dia akan bersandar kepada Ka’bah, kemudian 313 orang bergabung dengannya. Maka ungkapan pertama yang beliau ucapkan adalah ayat di atas, dan mengatakan akulah Baqiyatullah, hujjah dan khalifah Allah di antara kalian. Saat itu setiap muslim menyalaminya dengan ungkapan, Salam atasmu wahai Baqiyatullah di bumi-Nya.”
[Nur tsaqalian, juz 2, halaman 390-392]
I.Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib a.s., dari Rasulullah Saaw.:
“Sesungguhnya Islam itu bermula sebagai sesuatu yang asing, dan akan kembali menjadi asing. Maka berbahagialah orang-orang yang asing.” Seseorang bertanya: “Siapakah orang-orang yang asing itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
"Mereka itu ialah orang-orang yang berlaku baik ketika masyarakat telah rusak. Sesungguhnya tidak ada keterlepasan atau keterasingan bagi seorang Mukmin. Tak ada seorang Mukmin pun yang mati, melainkan para malaikat menangis karena kasihan kepadanya. Kalaupun mereka tidak menangis untuknya, maka kuburnya akan diluaskan dengan cahaya yang cemerlang ketika ia diletakkan di tempat kepalanya terletak.” ”
(silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Ja’fariyat wal Asy-Atsiyyat)
II. Ibnu Majah men-takhrij dalam Sunan-nya, jilid II, dalam bab Al-Fitan, Fitnah Dajjal, dari Abu Imamah Al-Bahili, katanya:
“Rasulullah berkhutbah kepada kami, dan sebagian besar khutbah beliau adalah ceritera mengenai Dajjal, yang terhadapnya beliau memperingatkan kami. Di antara kata-kata beliau adalah:
"Sungguh, belum pernah ada cobaan di muka bumi, sejak Allah menciptakan keturunan Adam, yang lebih besar dari Dajjal. Allah tidak pernah mengutus seorang Nabi, maka pasti dia memperingatkan umatnya terhadap Dajjal. Aku adalah Nabi yang terakhir dan kalian adalah umat yang terakhir; dan tak dapat tidak, Dajjal akan keluar di kalangan kalian.’”
(silakan rujuk Luthfullah Ash-Shafi, Muntakhab Al-Atsar, cetakan ke 3 hal, 436, dikutip dari Sunan Ibnu Majah)
III. Imam Ja'far bin Muhammad Al BAqir (AS ) berkata :
“Sesungguhnya Al-Qa’im kami, apabila ia muncul, maka Allah SWT memanjangkan bagi pengikut kami daya dengar dan lihat mereka, sehingga antara mereka dengan Al-Qa’im tidak perlu ada kurir. Dia akan berbicara kepada mereka, dan mereka dapat mendengar dan melihat kepadanya sedang dia sendiri masih tetap di tempatnya.’”
(Al-Kulainy, Al-Kafi, jilid VIII, hal 240 – 241)
IV. Imam Ash-Shadiq a.s berkata :
“Sesungguhnya orang Mukmin di zaman Al-Qa’im itu, jika dia berada di Timur, dia pasti bisa melihat saudaranya yang berada di Barat. Demikian pula mereka yang berada di Barat akan dapat melihat saudaranya yang berada di Timur.”
(Abdullah Syabr, Haqqul Yakin, jilid I, hal. 229)
V. Rasulullah saaw bersabda:
“Barangsiapa yang MATI belum mengenal IMAM ZAMANNYA , maka matinya mati jahiliyah.”
(Shahih Bukhari jilid 5, halaman 13, bab Fitan).
=========
Allahumma shalli wasallim wabaarik alaa Muhammad wa Aali Muhammad ,Allahumma nawwir quluubana bi Muhammad wa Aalihil Ath'har.Allahumma'shrah shudhuurana bidzhuhuuril Hujjah Al Qa'im min Aali Muhammad waj'alna min anshaarihi wa Hizbihi Ya Karim
WALLAHU'ALAM
DEKLARASI PERANG KHILAFAH ISLAM
BalasPadamBismillahir Rahmanir Rahiim
Dengan Memohon Perlindungan dan Izin
Kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
Rabb Pemelihara dan Penguasa Manusia,
Raja Manusia yang Berhak Disembah Manusia.
Rabb Pemilik Tentara Langit dan Tentara Bumi
Pada Hari Ini : Yaumul Jum'ah 6 Jumadil Akhir 1436H
Markas Besar Angkatan Perang
Khilafah Islam Ad Daulatul Islamiyah Melayu
Mengeluarkan Pengumuman kepada
1. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Afrika
2. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Eropa
3. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia
4. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Asia Tenggara
5. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Amerika
6. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di benua Australia
7. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Utara
8. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) yang hidup di Kutup Selatan
9. Seluruh Ummat Islam (Bangsa Islam) diseluruh Dunia
PENGUMUMAN DEKLARASI PERANG SEMESTA
Terhadap Seluruh Negara yang Tidak
Menggunakan Hukum Berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah Rasulullah SAW.
Perang Penegakkan Dinuel Islam ini Berlaku disemua Pelosok Dunia.
MULAI HARI INI
YAUMUL JUM'AH 6 JUMADIL AKHIR 1436H
BERLAKULAH PERANG AGAMA
BERLAKULAH PERANG DINUL ISLAM DAN DINUL BATHIL
BERLAKULAH HUKUM PERANG ISLAM DISELURUH DUNIA
MEMBUNUH DAN TERBUNUH FISABILILLAH
"Dan BUNUHLAH mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.”
(Q.S: al-Baqarah: 191-193).
BUNUH SEMUA TENTARA , POLISI, INTELIJEN , MILISI SIPIL ,HAKIM DAN
BUNUH SEMUA PEJABAT SIPIL Pemerintah Negara Yang Memerintah dengan Hukum Buatan Manusia (Negara Kufar).
BUNUH SEMUA MEREKA-MEREKA MENDUKUNG NEGARA-NEGARA KUFAR DAN MELAKUKAN PERMUSUHAN TERHADAP ISLAM.
JANGAN PERNAH RAGU MEMBUNUH MEREKA sebagaimana mereka tidak pernah ragu untuk MEMBUNUH, MENGANIAYA DAN MEMENJARAKAN UMMAT ISLAM YANG HANIF.
INTAI, BUNUH DAN HANCURKAN Mereka ketika mereka sedang ada dirumah mereka jangan diberi kesempatan lagi.
GUNAKAN SEMUA MACAM SENJATA YANG ADA DARI BOM SAMPAI RACUN YANG MEMATIKAN.
JANGAN PERNAH TAKUT KEPADA MEREKA, KARENA MEREKA SUDAH SANGAT KETERLALUAN MENENTANG ALLAH AZZIZUJ JABBAR , MENGHINA RASULULLAH SAW, MENGHINA DAN MEMPERBUDAK UMMAT ISLAM.
BIARKAN MEREKA MATI SEPERTI KELEDAI KARENA MEREKA ADALAH THOGUT DAN PENYEMBAH THOGUT
HANCURKAN LULUHKAN SEMUA PENDUKUNG PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA KUFAR
DARI HULU HINGGA HILIR
WAHAI PARA IKHWAN JANGAN PERNAH TAKUT PADA MEREKA,
UBUN-UBUN MEREKA SEMUA BERADA DALAM KEKUASAN DAN KEHENDAK ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA.
HANYA SATU UNTUK KATA UNTUK BERHENTI PERANG,
MEREKA MENYERAH DAN MENJADI KAFIR DZIMNI.
DAN BERDIRINYA KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH.
KHALIFAH IMAM MAHDI.
Kemudian jika mereka berhenti dari memusuhi kamu, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan sehingga ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.
Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu),
maka tidak ada permusuhan (lagi),
kecuali terhadap orang-orang yang zalim.
Al-Baqarah : 192-193
SAMPAIKAN PESAN INI KESELURUH DUNIA,
KEPADA SEMUA ORANG YANG BELUM TAHU ATAU BELUM MENDENGAR
MARKAS BESAR ANGKATAN PERANG
KHILAFAH ISLAM AD DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU
PANGLIMA ANGKATAN PERANG PANJI HITAM
Kolonel Militer Syuaib Bin Sholeh