Isnin, 25 Ogos 2014

BILA TIADA JODOH....TAKDIR ADALAH KETENTUAN ALLAH SWT


Ringkasan Sirah Rasulullah S.A.W

by admin on February 6, 2012


Segala puji bagi Allah SWT pencipta langit dan bumi, pencipta cahaya dan kegelapan, yang mengumpulkan para makhluk di hari perhitungan, hari kemenangan bagi orang yang berbuat baik dan kesengsaraan bagi ahli maksiat. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan benar selain Allah tiada sekutu baginya, dengan persaksian yang bisa membawa kepada kebahagiaan di hari kiamat. Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW pemimpin para nabi dan rasul, keluarga dan para sahabatnya yang mulia.
Amma ba’du, ini adalah ringkasan dari sejarah Rasulullah Muhammad SAW yang penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Harapan kami, semoga ia bermanfaat untuk para pembaca.
Nasab Rasulullah SAW
Beliau adalah Abu al-Qasim Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdimanaf bin Qusay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaima bin Mudrikah bin Ilyas bin bin Mudhar bin Nizar bin Maad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya’rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim “Kekasih Allah” (alaihima as-salam) bin Tarih atau Azar bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh (alaihis salam) bin Lamk bin Mutusyalkh bin Akhnukh –yaitu Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang pertama menjadi nabi dan yang menulis dengan pena– bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam alaihissalam.


Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab Rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Yang dimaksud Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.
Ibu Rasulullah SAW.
Ibunya adalah Aminah binti Wahb bin Abdimanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib.
Kelahiran Rasulullah saw.
Beliau dilahirkan di Mekah pada tahun Gajah bulan Rabiul Awal, tanggal dua, hari Senin. Sebagian ulama mengatakan bahwa beliau dilahirkan setelah tiga puluh tahun dari tahun gajah. Sebagian lagi mengatakan setelah empat puluh tahun dari tahun gajah. Pendapat yang benar adalah pada tahun gajah.
Kematian Ayah, Ibu, dan Datuknya
Ayahnya meninggal dunia ketika ia berusia dua puluh lapan bulan. Menurut sebahagian ulama usianya tujuh bulan ketika ayahnya meninggal. Ada lagi yang berpendapat bahwa ayahnya meninggal di perkampungan an-Nabighah ketika ia masih janin. Dan dikatakan pula bahwa ayahnya wafat di daerah Abwa yang terletak antara Makkah dan Madinah.
Abu Abdillah Zubair bin Bakkar az-Zubairi berkata: Abdullah bin Abdul Mutthalib wafat di Madinah ketika Muhammad berusia dua bulan.
Sedangkan ibunya meninggal dunia ketika ia berusia empat tahun. Sementara datukya meninggal dunia ketika usia Muhammad lapan tahun. Dikatakan pula bahawa ibunya wafat ketika ia berusia enam tahun.
Penyusuan Muhammad Rasulullah SAW
Nabi Muhammmad SAW disusui oleh Tsuwaibah budak Abu Lahab bersama dengan penyusuan Hamzah bin Abdul Mutthalib dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad al-Makhzumi dengan air susu anaknya yang bernama Masruh. Kemudian Muhammad SAW disusui oleh Halimah binti Abi Dzuaib as-Sa’diyah.
Nama-nama Rasulullah SAW
Jubair bin Mut’im berkata, Rasulullah SAW bersabda:
‘Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah al-Mahi yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekufuran, saya adalah al-Hasyir yang mengumpulkan manusia, saya adalah al-A’qib yang tidak ada nabi lagi setelahku’. (Hadis sahih diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
Abu Musa Abdullah bin Qais berkata: “Rasulullah SAW memberikan dirinya beberapa nama di antaranya ada yang kami hafal. Beliau mengatakan:
‘Saya Muhammad, saya Ahmad, saya al-Muqaffi, saya Nabi taubat dan Nabi rahmat.’ Dalam riwayat lain: ‘dan Nabi peperangan’.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Muslim)
Jabir bin abdillah berkata, Rasulullah SAW bersabda:
‘Saya Ahmad, saya Muhammad, saya al-Hasyir (yang mengumpulkan), saya al-Mahi (yang dengan sebabku Allah SWT menghapus kekefuran), dan pada hari kiamat nanti panji kemuliaan berada di tanganku. Aku pemimpin para rasul dan pemilik syafaat mereka.”
Allah SWT memberikan nama kepadanya di dalam Al-Quran dengan nama Basyir (pembawa kabar baik), Nadzir (pembawa berita buruk), Rauf (lemah lembut), Rahim (penyayang), dan Rahmatan lilalamin (pembawa rahmat buat alam semesta).
Masa kecilnya di Mekah, perjalanannya menuju Syam bersama pakciknya Abu Talib dan pernikahannya dengan Khadijah.
Muhammad dalam keadaan yatim piatu diasuh oleh datukya Abdul Mutthalib kemudian oleh pakciknya Abu Talib.
Allah SWT mensucikannya dari kotoran-kotoran jahiliyah dan dari semua aib. Allah SWT menganugerahkan semua sifat-sifat yang baik sehingga Beliau dikenal di kalangan kaumnya dengan julukan Al-Amin (orang yang jujur) karena amanah, kejujuran dan kesuciannya.
Ketika usianya mencapai dua belas tahun ia mengadakan perjalanan ke Syam bersama pamannya. Ketika sampai di Bushra seorang pendeta bernama Bahira melihatnya. Ia mengenalnya dengan ciri-ciri yang ada pada Muhammad SAW. Buhaira mendatangi Muhammad, mengambil tangannya dan berkata: “Inilah tuan untuk semesta alam, inilah utusan Rabb semesta alam, inilah nabi yang akan diutus untuk semesta alam.” Buhaira ditanya: “Dari mana kamu tahu hal ini?” Ia berkata: “Sesungguhnya ketika kalian datang dari Aqabah tidak ada pepohonan dan bebatuan kecuali semuanya sujud. Dan ini tidak dilakukan kecuali kepada nabi. Dan kami mendapatkan hal ini dari kitab suci kami.” Kemudian ia meminta Abu Talib untuk kembali bersamanya karena khuatir terhadap kejahatan orang-orang Yahudi kepadanya.
Kemudian Muhammad mengadakan perjalanan ke Syam yang kedua kali bersama Maysarah pembantu Khadijah RA untuk berniaga di pasar kota Bushra sebelum Khadijah dinikahi oleh Muhammad.
Ketika Muhammad berusia dua puluh lima tahun, baginda menikahi Khadijah. Dan ketika usianya empat puluh tahun Allah SWT memilihnya untuk membawa risalah-Nya. Jibril mendatanginya ketika Muhammad berada di gua Hira yang terletak di sebuah gunung di Makkah. Semenjak itu jadilah Baginda sebagai Rasullullah. Beliau berdakwah di Mekah selama tiga belas tahun, menurut pendapat lain lima belas tahun atau sepuluh tahun, pendapat yang benar adalah tiga belas tahun.
Rasulullah SAW solat menghadap Baitul Maqdis selama di Makkah tanpa membelakangi Ka’bah tetapi menjadikan Ka’bah di depannya. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW solat menghadap ke Baitul Maqdis selama tujuh belas atau enam belas bulan.
Hijrah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq ra dan budaknya Amir bin Fuhairah serta seorang penunjuk jalan Abdullah bin al-Uraiqit al-Laitsi yang masih kafir. Selanjutnya Rasulullah SAW berdakwah di Madinah selama sepuluh tahun.
Wafatnya
Rasulullah SAW wafat dalam usia enam puluh tiga tahun. Ada juga pendapat yang mengatakan Beliau wafat dalam usia enam puluh lima atau enam puluh, namun pendapat pertama adalah pendapat yang benar.
Rasulullah SAW wafat pada waktu dhuha hari Isnin dua belas Rabiul Awal. Pendapat lain mengatakan tanggal dua atau tanggal satu Rabiul Awal.
Beliau dimakamkan pada malam Rabu. Pendapat lain mengatakan malam Selasa. Sebelum wafat, Rasullullah SAW menderita sakit selama dua belas atau empat belas hari.
Rasulullah SAW dimandikan oleh Ali bin Abi Talib, pakciknya Abbas, al-Fadhl bin Abbas, Qutsam bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran serta dihadiri pula oleh Aus bin Khaula al-Anshari.
Beliau dikafani dengan tiga lapis kain putih yang dibuat di Sahul –sebuah negeri di Yaman — tanpa gamis dan serban. Kemudian kaum muslimin mensolatinya sendiri-sendiri tanpa jamaah.
Jasad Rasulullah SAW diletakkan di atas sehelai kain merah yang dipakainya untuk selimut lalu dimasukkan ke dalam kubur oleh Abbas, Ali, al-Fadhl, Qutsam dan Syuqran kemudian ditutup dengan sembilan batu.
Rasulullah SAW dimakamkan di tempat Beliau wafat yaitu sekitar tempat tidurnya di kamar Aisyah ra dan di tempat itu pula dimakamkan Abu Bakar ra dan Umar ra.
Putra-putri Rasulullah SAW
Rasulullah SAW memilik tiga orang putra yaitu:
1. Al-Qasim, dilahirkan di Makkah sebelum Muhammad diangkat menjadi Nabi. Al-Qasim meninggal di Mekah pada usia dua tahun. Namun menurut Qatadah, Al-Qasim meninggal ketika ia sudah boleh berjalan.
2. Abdullah, dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang baik) dan at-Thahir (yang suci) karena ia dilahirkan sesudah Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa at-Thayyib dan at-Thahir ini adalah putra Rasulullah SAW yang lain, namun pendapat pertama adalah yang benar.
3. Ibrahim, dilahirkan dan wafat di Madinah tahun sepuluh hijriah pada usia tujuh belas atau lapan belas bulan. Ada pendapat yang mengatakan Rasulullah SAW memiliki putra lain yang bernama Abdul Uzza tapi pendapat ini sangat lemah karena Allah SWT telah mensucikan dan melindungi Nabi SAW dari hal demikian (penamaan anak Abdul Uzza yang berarti hamba Uzza nama salah satu berhala Quraisy-pentj.)
Putri-putri Rasulullah SAW
1. Zainab, menikah dengan Abu Al-Ash bin Rabi’ bin Abdul Uzza bin Abdul Syams sepupu Zainab, karena ibunya adalah Hala binti Khuwailid (saudara dari Khadijah binti Khuwailid). Zainab mempunyai anak bernama Ali yang meninggal waktu kecil dan Umamah yang digendong oleh Nabi SAW waktu solat dan setelah dewasa menikah dengan Ali bin Abi Talib setelah Fatimah wafat.
2. Fatimah, menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut Fatimah melahirkan Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal waktu kecil, Ummu Kultsum yang menikah dengan Umar bin Khattab, dan Zainab yang menikah dengan Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib.
3. Ruqayyah, menikah dengan Ustman bin Affan. Meninggal di pangkuan Ustman. Ustman lalu menikahi Ummu Kultsum (adik Ruqayyah) yang juga meninggal di pangkuannya. Ruqayyah memiliki seorang putra yang bernama Abdullah sehingga Ustman dipanggil dengan kunyah Abu Abdullah.
Putri-putri Rasulullah SAW empat orang tanpa ada perbezaan pendapat ulama mengenai hal ini sedangkan putra-putranya tiga orang berdasarkan pendapat yang benar.
Urutan putra-putri Rasulullah SAW adalah sebagai berikut: Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah, dan Ibrahim yang lahir di Madinah. Semuanya adalah putra-putri dari Khadijah kecuali Ibrahim yang lahir dari Maria Al-Qibtiyah dan semuanya meninggal sebelum Muhammad menjadi rasul kecuali Fatimah yang meninggal enam bulan setelah kematian Rasulullah SAW.
Haji dan Umrah Rasulullah SAW
Hammam bin Yahya meriwayatkan dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya kepada Anas: “Berapa kali Nabi SAW melaksanakan haji?” Anas menjawab: “Satu kali dan umrah empat kali. Pertama ketika dihalangi kaum musyrikin, kedua tahun berikutnya ketika mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya dari Ji’ranah setelah membagikan harta rampasan perang Hunain dan yang keempat umrahnya bersama haji.” (Hadits Muttafaq alaih)
Kesemuanya ini setelah hijrah ke Madinah. Adapun haji dan umrah yang dilakukan Nabi SAW ketika di Makkah tidak diketahui. Dan haji yang dilakukannya adalah haji wada (perpisahan), yaitu ketika Nabi SAW menyatakan salam perpisahan kepada umatnya dan berkata: “Mungkin kalian tidak akan melihatku lagi setelah tahun ini.”
Peperangan Rasulullah SAW
Menurut pendapat masyhur yang dikatakan Muhammad bin Ishak, Abu Ma’syar, Musa bin Uqbah dan yang lainnya Rasulullah SAW mengikuti langsung dua puluh lima peperangan. Dan ada yang mengatakan dua puluh tujuh peperangan. Sedangkan jumlah pengiriman pasukan dan peperangan yang tidak diikuti Nabi SAW sekitar lima puluhan.
Di antara dua puluh lima peperangan tersebut yang terjadi pertempuran sebanyak sembilan kali yaitu di Badar, Uhud, Khandak, Bani Quraizhah, Mushthaliq, Khaibar, Fathu Makkah, Hunain dan Thaif. Ada yang mengatkan terjadi pertempuran juga di Wadil Qura, al-Ghaba dan Bani Nadhir.

Sumber: http://suryadhie.wordpress.com/

Adab dan tertib berdoa

Posted on January 27, 2014 under Islam by

Muslim Praying
Dalam berdoa kepada Allah Ta’ala itu ada sepuluh adab iaitu:
(1)               Sebaik-baiknya, ia memilih waktu-waktu yang mulia untuk memanjatkan doanya ke hadrat Allah Ta’ala. Misalnya di waktu wukuf di Hari Arafah setahun sekali, atau pada bulan Ramadhan di antara bulan-bulan yang lain. Atau pada hari Jum’at dari hari-hari yang lain dalam masa seminggu dan di waktu tengah malam dalam masa malam hari. Allah telah berfirman:
“Dan pada waktu-waktu tengah malam, mereka memohon keampunan.”
(as-Zariat: 18)



(2)               Hendaklah ia mencari ketika dan keadaan yang baik, seperti masa berkecamuknya barisan-barisan hadapan pada sabiullah (peperangan untuk meninggikan syiar Allah), dan pada masa turunnya hujan lebat (di negara yang sukar dituruni hujan) dan pada masa mendirikan sembahyang-sembahyang fardhu dan sesudahnya dan masa-masa di antara azan dan iqamah, dan pada ketika bersujud dalam masa sembahyang. Pendekata dikira mulianya sesuatu waktu itu kembali kepada kemuliaan keadaannya. Misalnya di waktu tengah malam, ketika itu hati sedang dalam keadaan bersih suci dan ikhlas serta terjatuh daripada segala perkara yang meruncingkannya. Begitu juga waktu di Hari Arafah dan pada hari Jum’at, ketika itu seluruh perhatian sedang berkumpul dan hati sedang tolong-menolong pada mencapai kerahmatan yang menyeluruh dari Allah azzawajalla.
(3)               Hendaklah menghadapkan mukanya ke arah kiblat ketika memohonkan sesuatu doa, mengangkat tinggi kedua belah tangan sehingga boleh terlihat bahagian ketiak, kemudian selesai berdoa, ia pun menyapu kedua belah tangan itu ke muka.
Berkata Umar Ibnul-Khattab r.a: Seringkali Rasulullah s.a.w ketika mengangkat kedua belah tangannya waktu berdoa tidak meleraikannya melainkan sesudah disapukan dengan kedua belah tangan itu kewajahnya.
Ibnul Abas pula berkata: Biasanya bila Rasulullah s.a.w berdoa dirapatkan kedua belah tapan tangannya dan dijadikan bahagian dalam tapak tangan itu bersetentangan dengan wajahnya. Demikianlah cara-cara tangan itu ketika dalam berdoa dan baginda tidak pula mengangkatkan pemandangannya ke arah langit.
(4)               Hendaklah merendahkan suara antara perlahan dan kuat. Siti Aisyah berkata dalam memberikan penerangan tentang maksud ayat berikut:
“Dan janganlah engkau mengangkkat suaramu di dalam sembahyang dan jangan pula merendahkannya sangat.” (al-Isra’ 110)
Kata Siti Aisyah maksudnya ialah ketika membaca doa-doanya: Allah s.w.t telah memuji Nabi Zakaria a.s. dengan firmanNya:
“Ketika ia menyeru Tuhannya dengan seruan perlahan-lahan.”
(Maryam: 3)
Firman Allah Ta’ala lagi:
“Serulah Tuhan kamu dengan merendahkan diri dan suara perlahan-lahan.” (al-A’raf: 55)
(5)               Janganlah sampai ia memaksa-maksakan dirinya dalam berdoa dengan bersajak-sajak. Sebaik-baiknya janganlah sampai malampaui doa-doa ma’tsurah (doa-doa yang dihafal dari Rasulullah s.a.w.) sebab dikhuatiri ia akan melampaui batas di dalam doanya, lalu ia meminta apa yang tak patut dimintanya. Perlu diketahui bahwa bukan semua orang pandai menyusun doa terhadap Allah s.w.t.
(6)               Hendaklah ia berdoa dengan penuh perasaan rendah diri, penuh kekhusyu’an, penuh harapan dan kecenderungan dan juga penuh ketakutan.
Allah telah berfirman:
“Serulah Tuhan kamu dengan merendah diri dan suara perlahan-lahan.” (al-A’raf: 55)
(7)               Hendaklah bersikap tetap d dalam doanya dan meyakini bahwa doanya itu akan di kabulkan oleh Allah s.w.t. serta membenarkan harapannya itu. Dalam hal ini, Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Janganlah seseorang kamu berkata ketika berdoa: Ya Allah! Ya Tuhanku! Ampunilah aku jika Engkau menghendaki! Atau berkata: Ya Allah! Ya Tuhanku! Rahmatilah aku jika Engkau menghendaki Malah hendaklah menguatkan keazaman dalam doanya itu, kerana Allah tiada pernah di paksa atas pengabulan doa.
Berkata Rasulullah s.a.w
“Bila seseorang kamu berdoa, hendaklah ia memperbesarkan permohonannya, sebab tiada sesuatu pun yang dianggap besar di hadrat Allah s.w.t.
Bersabda lagi Rasulullah s.a.w.
“Berdoalah kepada Allah sedangkan kamu penuh keyakinan akan dikabulkan permintaan kamu itu dan ketahuilah bahwasanya Allah azzawajalla tidak akan mengabulkan doa orang yang lalai hatinya.”
(8)               Hendaklah ia bersungguh-sungguh dan jangan berputus asa dalam doanya. Dan sebaik-baiknya diulang-ulangkan sampai tiga kali, dan jangan sampai merasa terlalu lambat menerima pengabulan.
(9)               Hendaklah ia memulakan doanya dengan sebutan nama Allah dan janganlah sekali-kali memulakan dengan permintaan dulu.  Sesudah menyebut nama Allah disebut pula salawat atas Nabi s.a.w. dan menutup doanya juga dengan sebutan salawat atas Rasulullah s.a.w juga.
(10)          Mengerjakan adab kebatinan dan itulah punca pengabulan dalam semua doa; iaitu bertaubat dan menghentikan segala macam penganiayaan serta menuju kepada Allah azzawajalla dengan sepenuh hati dan perasaan. Yang demikian itu adalah sebab yang paling hampir kepada terkabulnya segala permintaan.
Bimbingan Mukmin

Fadhilat & Khasiat Surah Al-Waqiah

by admin on March 21, 2013
Surah Al-Waqiah adalah surah yang ke -56 di dalam Al-Quran, terletak pada juzuk ke 27 dan terdiri dari 96 ayat. Dinamakan Al-Waqiah kerana diambil dari lafaz Al-Waqiah yang terdapat pada ayat pertama surah ini, yang ertinya kiamat.
Di dalam surah Al-Waqiah ini menerangkan tentang hari kiamat, balasan yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir. Diterangkan juga penciptaan manusia, tumbuh-tumbuhan dan api, sebagai bukti kekuasaan Allah SWT dan adanya hari berbangkit.
Al-Waqiah Surah Kekayaan
Surah Al-Waqiah memang terkenal dengan beberapa khasiatnya dan kelebihan tersendiri dan hadis mengenainya adalah sahih.
  1. Dengan mewiridkan surah Al-Waqiah sebagai bacaan rutin setiap hari dan malam, maka Allah menjauhkan kefakiran selamanya. Sa’ad Al Mufti mengatakan, bahawa hadis ini sahih.


Rasulullah SAW bersabda:
“Sesiapa (membiasakan) membaca surah Al-Waqiah, maka ia tidak akan kefakiran selamanya.”
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesiapa membaca surah Al-Waqiah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”
  1. Daripada Ibnu Mas’ud r.a., Rasulullah SAW bersabda:
“Sesiapa membaca surah Al-Waqiah setiap malam, maka dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya.” (HR: Al- Baihaqi)
  1. Rasulullah SAW bersabda:
“Ajarkanlah surah Al-Waqiah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.” (Hadis riwayat Ibnu Ady)
  1. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesiapa yang membaca surah Al-Waqiah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”
Menurut fatwa sebahagian Ulama’ katanya: “Sesiapa membaca surah Al-Waqiah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.”

Khasiat Surah Al-Waqiah
Di dalam surah Al-Waqiah terkandung beberapa fadhilat dan khasiat, antara lain:
  1. Mereka yang membacanya sebagai wirid, Insya’Allah akan beroleh kesenangan selama-lamanya.
  2. Bila orang membiasakan membaca surah ini setiap malam satu kali, maka dia dijauhkan dari kemiskinan selamanya.
  3. Mereka yang membacanya sebanyak 14 X setiap lepas Solat Asar, Insya’Allah akan dikurniakan dengan kekayaan dan rezeki yang berlimpah ruah.
  4. Jika dibaca surah ini sebanyak 41 X dalam satu majlis, Insya’Allah ditunaikan segala hajatnya khususnya yang berkaitan dengan rezeki.
  5. Menjadi orang kaya yang sentiasa bersyukur, amalkan membaca surah ini sebanyak 3 X selepas Solat Subuh dan 3 X selepas Solat Isyak. Insya’Allah tidak akan berlalu masa setahun itu melainkan ia akan dijadikan seorang yang hartawan lagi dermawan.
Amalan orang-orang sufi, supaya dilimpahkan rezeki; Insya’Allah berhasil:
  • Hendaklah berpuasa selama seminggu bermula pada hari Jumaat.
  • Selepas tiap solat fardhu bacalah Surah Al-Waqiah sebanyak 25 kali sehinggalah sampai pada malam Jumaat berikutnya.
  • Pada malam Jumaat berikutnya, selepas solat Maghrib bacalah Surah Al-Waqiah sebanyak 25 kali dan selepas solat Isyak sebanyak 125 kali.
  • Diikuti dengan selawat ke atas Nabi sebanyak 1000 kali.
  • Setelah selesai, hendaklah ia memperbanyakkan sedekah.
  • Kemudian amalkanlah Surah Al-Waqiah ini sekali pada waktu pagi dan petang.
Selepas solat Isyak, ambillah segelas air lalu bacalah Surah Al-Fatihah sekali, Ayatul Qursi sekali dan Surah Al-Waqi’ah, ayat 35-38 sebanyak 7 X. Tiup dalam air dan minum. Dalam hati, niat untuk menjaga kecantikan diri dan kebahagiaan rumahtangga kita.
Makna Surah Al-Waqi’ah Ayat 35-38 ialah :
“Sesungguhnya, Kami telah menciptakan isteri-isteri mereka dengan ciptaan istimewa. Serta Kami jadikan mereka sentiasa dara (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya serta yang sebaya dengan umurnya.”
Surah Al-Waqiah ini jika dibaca di sisi mayat atau orang yang sedang nazak, Insya’Allah di permudahkan untuk roh keluar dari jasadnya. Jika dibaca disisi orang sakit, diringankan kesakitannya. Jika di tulis, kemudian dipakaikan kepada orang yang hendak bersalin, Insya’Allah segera melahirkan dengan mudah. Boleh juga dibaca di sisi orang yang hendak bersalin sebagai selusuh.

Petua dari Syeikh Abi’l Abbas
Menurut As’Syeikh Abi’l Abbas katanya; Dengan mengamalkan seperti berikut:
  1. Bila hendak mengamalkan surah Al- Waqiah ini, terlebih dahulu berpuasa selama 7 hari, di mulai pada hari Jumaat berakhir pada hari Khamis. Buka puasanya hanya makan sayur-sayuran / tumbuhan sahaja (tidak memakan sesuatu yang bernyawa seperti tidak makan ikan, daging, segala haiwan).
  2. Dalam 7 hari itu, sesudah solat fardhu, membaca surah Al-Waqiah sebanyak 25 X. Apabila bacaan tersebut di mulai setelah solat fardhu Subuh pada hari Jumaat pertama, maka diakhirilah pembacaan Al-Waqi’ah itu pada setelah fardhu Isyak pada Jumaat berikutnya.
  3. Pada malam Jumaat terakhir ini hendaklah membaca surah Al-Waqiah sebanyak 125 X, kemudian berselawat 1000 X.
Insya’Allah, dengan mengamalkan surah Al-Waqiah seperti yang diberitahu dalam hadis-hadis Nabi SAW, kita akan memperolehi rezki yang banyak, supaya kita dapat menolong dan membantu orang lain yang memerlukan bantuan dan memperbanyakkan lagi amal jariah kita supaya dapat dibawa ke sana nanti.
Bacalah surah Al-Waqiah ini dengan hati yang ikhlas memohon rezki dariNya. Jangan berniat untuk kaya di dunia yang sementara. Dalam niat kita dengan rezeki yang banyak kita dapat beribadat kepadaNya dan membuat amal jariah. Barulah Allah SWT memperkenankan doa-doa kita.

Sumber: http://shafiqolbu.wordpress.com/

Monday, 25 August 2014

GAMBAR ANGGOTA FORENSIK PDRM PARAH KENA TEMBAK DI AEON BUKIT TINGGI, KLANG, SELANGOR.





Klang - Seorang anggota polis parah selepas ditembak tiga lelaki dalam kejadian di tempat letak kereta sebuah pasar raya di Bukit Tinggi, di sini, 3.30 petang semalam.

Konstabel berusia 20-an dikejarkan ke Hospital Tengku Ampuan Rahimah, dekat sini, untuk menerima rawatan.

Menurut sumber, mangsa yang bertugas di Makmal Forensik Bukit Aman terbabit didatangi tiga lelaki menaiki kenderaan pikap yang kemudian melepaskan tembakan ke arahnya.

"Difahamkan, seorang daripada suspek memakai baju putih, berseluar gelap dan turut memakai beret berwarna merah. Polis masih menjalankan siasatan di tempat kejadian," katanya.

Jururawat maut kemalangan seminggu sebelum berkahwin

Jururawat maut kemalangan seminggu sebelum berkahwin
Mangsa meninggal dunia di tempat kejadian selepas kereta dipandunya hilang kawalan.
MUAR: Seorang jururawat yang bakal mendirikan rumahtangga pada 30 Ogos ini terbunuh apabila kereta dipandunya terlibat dalam kemalangan di Lebuhraya Utara Selatan di Pagoh semalam.

Kemalangan itu berlaku ketika Amirah Abdul Rahim, 25, dalam perjalanan dari rumahnya di Rengit, Batu Pahat menuju ke tempat kerjanya di Klinik Kesihatan Bukit Gambir, Ledang, kira-kira 7 pagi.

Ketua Polis Muar ACP Azman Ayob berkata mangsa meninggal dunia di tempat kejadian selepas kereta dipandunya hilang kawalan dan merempuh pembahagi jalan di sebelah kiri.

Sementara itu bapa mangsa, Abdul Rahim Sobri, 48, berkata dia sedih dengan nasib yang menimpa anaknya yang meninggal dunia ketika majlis perkahwinannya bakal dilangsungkan hujung minggu depan.

"Saya tahu (anak meninggal dunia) apabila tiba di lokasi kejadian melihat satu jasad terbujur kaku ditutup dengan kain," katanya.

Jenazah dikebumikan di Tanah Perkuburan Islam Kampung Jambi, Rengit pada sebelah petang


Read more at: http://www.astroawani.com/news/show/jururawat-maut-kemalangan-seminggu-sebelum-berkahwin-42521?cp

Saturday, August 23, 2014

Benarkah PAS sedang berjuang dan membuat kerja dakwah sekarang ini..?

CORETAN HATI UNTUK KAWAN
(Baca dengan fikiran terbuka)
http://antarapos.com/v1/images/news_images_upload/content/pas%20untuk%20semua2.jpg
[1] Orang PAS adalah pendakwah. Mereka tidak pernah lekang daripada tarbiah dan disaran supaya berakhlak mulia dan bersabar dengan kerenah sasaran dakwah mereka. Orang PAS adalah pendakwah bukan penghukum. Sementara orang PKR pula adalah sasaran dakwah dan bukan orang kena tuduh.
[2] Orang PAS adalah pejuang Islam. Mereka mewarisi perjuangan ini daripada Nabi dan mereka dipimpin oleh ulama' pewaris nabi. Panduan mereka adalah al-Quran dan landasan pergerakan mereka adalah syura. Orang PAS mesti menjadi lebih baik daripada orang lain khususnya orang PKR kerana mereka bergantung dengan tempat bergantung yang baik dan mulia.
[2] PKR adalah kawan, bukan musuh. Mereka ada kekuatan dan kelemahan tersendiri. Dalam kalangan mereka ada yang Muslim dan non Muslim, yang baik dan kurang baik, yang bersopan dan kurang sopan, yang amanah dan yang khianat. Cuma, Islam mengajar kita supaya menerima dan mengiktiraf situasi sasaran dakwah kita seadanya.

[3] Orang PKR memang berbuat salah, silap, jahat, kurang sopan dan ada yang khianat. Kewajipan kitalah untuk mendidik mereka. Letakkan diri kita ditempat doktor yang mengubati penyakit bukan memusuhi pesakit.Jika pesakit degil tidak mahu makan ubat, doktor tetap berkewajipan untuk merawatnya dengan apa sahaja cara yang ada, bukan membunuhnya.
[4] PKR memang parti yang lemah, tetapi nafsu mereka besar. Semua orang PAS tahu mengenai perkara itu. Namun, Islam mengajar kita supaya menampung kelemahan kawan kita dan mendampingi mereka untuk mengasuh akhlak mereka. Tindakan kita sekarang ialah mendampingi mereka dan bukan memusuhi mereka.
[5] Pemimpin PKR ada yang bermulut cabul dan bercakap ikut sedap lidah. Namun, Islam mengajar pejuangnya supaya bersabar. Sabar tidak bermaksud berdiam diri dengan kejahatan itu. Tegurlah mereka secara berhemah dan beradab, betulkan kesilapan mereka dengan sabar. Tidak menjadi kesalahan berdoa kepada Allah supaya mereka berubah. Bukankah itu lebih baik daripada memutuskan persahabatan dengan mereka?
[6] Pemimpin PKR ada agenda peribadi dan gila jawatan terutama untuk jadi PM. Apa salahnya kita mencontohi Nabi ketika menyantuni Abu Sufyan, seorang pemuka masyarakat Mekah yang suka disanjung dan dipuji. Bukankah Nabi menyanjungnya dengan sabda baginda, "Sesiapa yang memasuki masjid atau rumah Abu Sufyan dia mendapat keamanan...."? Bukankah sanjungan mengeratkan hubungan persahabatan berbanding kutukan?
[7] Kawan yang baik ialah kawan yang mengenang jasa kawannya dan melupai jasa dirinya sendiri. Memang kita banyak berjasa kepada PKR; duit, tenaga, masa dan sokongan kepada mereka tanpa berbelah bagi. PKR pula tidak menghargai jasa kita bahkan bersikap hidung tinggi pula. Kita bekerja untuk Islam bukan untuk PKR, maka haraplah ganjaran terhadap jasa kita itu daripada ALlah, bukan daripada PKR.
[8] Pemimpin PKR bekas pemimpin Umno dan perangai mereka sebiji macam perangai Umno. Itu betul kerana orang berperangai macam Umno ada dimana-mana sahaja, bukan sahaja dalam PKR, dalam PAS, bahkan dalam Ikhwan Muslimin pun ada. Jangan kerana ada seorang dua yang berperangai sebegitu, kita menghukum secara keseluruhan. Islam tidak menghukum seseorang kerana kesalahan orang lain.
[9] Orang PAS mesti taat kepada pemimpinnya sendiri bukan kepada pemimpin PKR. Wala' orang PAS hendaklah bulat kepada pemimpinnya, bukan kepada pemimpin parti lain. Membantu, bekerjasama, bersimpati, membela, mempertahan rakan sendiri tidak bermaksud membelakang wala' dan taat kepada pemimpin sendiri. Mendengar cakap rakan sendiri tidak bermakna hilang wala' dan taat kepada pemimpin sendiri. Bahkan, membantu rakan itu adalah sebahagian daripada maksud wala' dan taat yang menjadi teras kekuatan sebuah jamaah.
[10] PAS adalah jamaah Islam dan jamaah Islam mesti bebas daripada fikrah parti lain terutama PKR. Kekuatan sesebuah jamaah terletak kepada keupayaannya mengurus kerencaman fikrah. Mustahil bagi PAS yang sudah berusia 60 tahun, mempunyai jutaan ahli, dipimpin oleh ulama' akan lebur jatidirinya hanya kerana berkawan dengan PKR dan dimasuki fikrah PKR. PAS tetap PAS dan PKR adalah kawan PAS dan tak salah seorang kawan berkongsi fikrah kawannya jika membawa kebaikan.
[11] PAS sudah kuat dan PAS tidak perlukan PKR yang lemah. Sekuat mana pun seseorang, dia tetap memerlukan orang lain. Sekuat mana pun sesebuah jamaah, dia tetap memerlukan sokongan kumpulan lain. Manusia adalah makhluk paling mulia, tetapi untuk memanjat kelapa dia memerlukan khidmat binatang. Kekuatan sebenar ialah keupayaan mencari kawan bukan perasan bahawa diri sendiri kuat.
Ini sahaja coretan hati seorang ahli PAS dan harapannya dalam berkawan dengan parti lain.
Ahli PAS - 333164

Tiada ulasan:

Catat Ulasan