Isnin, 23 Disember 2013

BIASANYA ORANG YANG BODOH NI JAHIL AGAMA.....JAHIL AGAMA BIASANYA SOMBONG....BIASANYA YANG JAHIL NI JARANG ATAU TAK PERNAH DATANG MAJLIS2 PENGAJIAN SERTA JAUH DENGAN ORANG ALIM(ORANG BERILMU)....DAN BIASANYA YANG BODOH NI TAK INGAT AKAN MATI DAN MEREKA INI TERLALU CINTA KEPADA DUNIA....MEREKA RASA LAMA LAGI MATI DAN BERASA SEMPAT BERTAUBAT....SEDANGKAN ALLAH TAK PERNAH BAGI TARIKH MATINYA BILA...SUSAH JADI ORANG BODOH...BIASA ORANG BODOH NI DEGIL

HATI MENJADI MATI JIKA 40 HARI TIDAK MENUNTUT ILMU ISLAM DAN 3 HARI TAK MENUNTUT ILMU ISLAM HATI MENJADIJADI SAKIT...KERANA IA MAKANAN HATI.....RINGKASAN MAKSUD HADIS...


Alangkah baiknya kalau pemandangan ini yg hari2 dilihat oleh kita di aras 4 ni. Sejuk perut ibu mengandung.. Respect tabik pancung buat adik ini.. Mohon sesape yg bujang tu luangkan masa jumpa mak ayah budak ini dr buang masa cuci mata pada yg ntah ape2.. Respect lg pada adik ini sebb sentiasa ready utk sujud. Senang je xyah bwk telekung kalo pakaian yg dipakai membolehkan dia solat dimana2... Steady kan? Islam itu mudah... Tersentuh hati teman..
RENUNGAN DI PAGI HARI....



 

APA LAGI PENYOKONG UMNO MAU!!!! ... SEGALA IKRAR AKU JANJI PRU 13 SUDAH PUN DI TUNAIKAN SECARA BERANSUR-ANSUR!!!



Sepatutnya para penyokong, pendokong dan ahli UMNO berasa lega, tenang, gembira, terharu, bersyukur dan berterima kasih dengan kerajaan yang diperintah oleh UMNO/BN berpendana menterikan Najib Razak dengan slogan laungan 1M'sia Rakyat DiDahulukan Prestasi DiUtamakan.

Segala janji yang mau memberi kesenangan dan keselesaan serta kelegaan dalam hidup sudah mulai di tunaikan oleh UMNO/BN sekarang ini.

Sokongan dan pilihan kalian untuk bersama-sama dengan UMNO/BN pada PRU 13 lalu amatlah bertepatan sekali.

UMNO/BN jelas sebuah parti tradisi membela rakyat ... tanpa UMNO kita masih lagi duduk atas pokok dalam hutan bercawat daun makan ubi kayu.

HIDUP UMNO!!!! .. HIDUP NAJIB!!!! .. WE LOVE NAJIB AND ROSMAH!!!!! ... UMNO MATI MELAYU MATI!!!! ... UMNO HANYA TEMPAT RAKYAT BERPAUT!!!! .. SATUUUUUUUUUU... MALAYSIA ... SATUUUUUUUUUU... MALAYSIA... SATUUUUUUUUUUUU... MALAYSIA.

SEBAB-SEBAB HATI MENJADI KERAS DAN MATI….!

Posted  

Susunan : Tok Kelana
ASAL HATI INSAN ADALAH SUCI
Ketika bayi lahir dari perut ibunya, hatinya suci bersih ibarat kapas yang putih, tiada noda tiada dosa….! Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam :
“Setiap bayi dilahirkan didalam fitrah (suci bersih).”
Ketika zahir ke dunia, hati bayi ini masih bercahaya dan ainul basirah nya (matahatinya) melihat kepada ketuhanan. Namun dia terhijab sedikit kerana daging yang membaluti ruhnya. Berbeza dengan semasa di Alam Nur, ruh nya bebas daripada kerikatan dengan sebarang jisim, maka penyaksiannya adalah penuh kepada Zat Allah Yang Maha Suci.
HATI INSAN BERUBAH
Hati Insan yang asalnya suci bersih boleh berubah menjadi lebih baik lebih bercahaya dan berma’rifat atau sebaliknya boleh berubah menjadi kotor dan kelam bertingkat2 ….
Hati yang terhijab
Hati yang berpenyakit
Hati yang keras
Hati yang Mati
Bila bayi ini meningkat umurnya kepada kanak2 kemudian dewasa, pandangan, pendengaran, pergaulan dan makanannya memberi kesan kepada hatinya. Jika dia terdidik didalam suasana Keimanan dan soleh, terpelihara daripada makanan syubhat dan haram maka hatinya akan tetap bercahaya dan Ma’rifatnya kepada Allah akan bertambah.
Sebaliknya insan yang terdidik didalam suasana kekufuran, kefasikan dan dosa, di tambah dengan makanan yang bercampur haram, maka pandangan mata hatinya akan mulai kelam sedikit demi sedikit. Jika tiada usaha untuk menyucikan hati yang kotor ini, maka hati ini akan menjadi keras, makin keras. Ketika hati seseoran itu keras, maka dia akan malas beribadah, suka berbantah2, melakukan perkara sia-sia, melazimkan berbuat maksiat terus menerus. Walaupun hati itu masih terasa kesal, namun dia dia jarang tergerak untuk bertaubat!!!! Mereka mula menolak kebenaran dan menyokong kebatilan. Hati orang ini telah dikuasai oleh nafsu dan Syaitan!
فَلَوْلا إِذْ جَآءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُواْ وَلَـكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَـنُ مَا كَانُواّ يَعْمَلُونَ
Maka alangkah eloknya kalau mereka berdoa kepada Kami dengan merendah diri (serta insaf dan bertaubat) ketika mereka ditimpa azab Kami? Tetapi yang sebenarnya hati mereka keras (tidak mahu menerima kebenaran) dan Syaitan pula memperelokkan pada (pandangan) mereka apa yang mereka telah lakukan.
(Al-Anaam 6 : 43)
Jika seseorang berterusan bagini, tanpa berusaha bertaubat, lama kelamaan hati yang keras ini akan menebal kekerasannya dan akhirnya hati ini akan MATI….!!!
HATI YANG MATI
Bahagian ini yang paling ditakuti, iaitu ketika hati sudah MATI, maka dia tidak akan menerima nasihat lagi. Segala perbuatan haram dan maksiat akan dipandang sebagai kebaikan. Bagi dia maksiat bagaikan minum air….! Dia akan berani menentang segala perintah Allah dan RasulNya. Dia juga tiada sifat belas ihsan sesama manusia. Sanggup memfitnah dan membunuh. Hidup mereka bagaikan binatang ternakan bahkan lebih buruk daripada itu…..!!! Ini adalah hati yang sudah di khatamkan seperti Firman Allah :
خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَـرِهِمْ غِشَـوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عظِيمٌ
(Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka dan pada penglihatan mereka ada penutupnya dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar. (Al-Baqarah 2 : 7)
Di antara punca terjadinya hati berpenyakit, kemudian menjadi keras dan MATI sangat banyak sekali. Tetapi secara umumnya semua jenis pelanggaran terhadap hukum Allah berterusan tanpa bertaubat adalah menjadi punca kegelapan hati ….!
Dosa yang dikerjakan akan menjadi titik hitam didalam hati yang akan bertambah setiap hari sehingga menutup matahatinya sedikit demi sedikit, akhirnya seluruh matahatinya akan tertutup.
Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam :
“Sesungguhnya seorang mukmin, jika ia mengerjakan suatu perbuatan dosa, maka akan timbul noda hitam dalam hatinya. Jika ia bertobat, menarik diri dari dosa itu, dan mencari rida Allah, maka hatinya menjadi jernih. Jika dosanya bertambah, maka bertambah pula nodanya sehingga memenuhi hatinya. Itulah yang disebut ar-ran (penutup), yang disebut oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang telah mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”
Mentafsirkan Firman Allah ayat 7 surah Al-Baqarah di atas Ibnu Kathir menyatakan,
Mengenai firman-Nya, Khatamallahu, As-Suddi mengatakan, artinya bahwa Allah Tabaraka wa Ta’ala telah mengunci mati. (hati mereka)
Qatadah mengatakan, “Syaitan telah menguasai mereka karena mereka telah mentaatinya. Maka, Allah mengunci mati hati dan pendengaran serta pandangan mereka ditutup, sehingga mereka tidak dapat melihat petunjuk, tidak dapat mendengarkan, memahami, dan berfikir.”
Ibnu Juraij menceritakan, Mujahid mengatakan, Allah mengunci mati hati mereka. Dia berkata aththab’u artinya melekatnya dosa di hati, maka dosa-dosa itu senantiasa mengelilinginya dari segala arah sehingga berhasil menemui hati tersebut. Pertemuan dosa dengan hati tersebut merupakan kunci mati.
Lebih lanjut Ibnu Juraij mengatakan, kunci mati dilakukan terhadap hati dan pandangan mereka.
Ibnu Juraij juga menceritakan, Abdullah bin Katsir memberitahukan kepadaku bahwa ia pernah mendengar Mujahid mengatakan, arraan (penghalangan) lebih ringan daripada aththob’u (penutupan dan pengecapan), dan ath-thob’u lebih ringan daripada al-iqfaal (penguncian).
Al-A’masy mengatakan, Mujahid memperlihatkan kepada kami melalui tangannya, lalu ia mengatakan, mereka mengetahui bahwa hati itu seperti ini, yaitu telapak tangan. Jika seseorang berbuat dosa, maka dosa itu menutupinya sambil membongkokkan jari kelingkingnya, ia (Mujahid) mengatakan, “seperti ini,” Jika ia berbuat dosa lagi, maka dosa itu menutupinya, Mujahid membongkokkan jarinya yang lain ke telapak tangannya. Demikian selanjutnya hingga seluruh jari-jarinya menutup telapak tangannya. Setelah itu Mujahid mengatakan, “Hati mereka itu terkunci mati.”
Mujahid mengatakan, mereka memandang bahwa hal itu adalah ar-raiin (kotoran, dosa).
Hal yang sama juga diriwayatkan Ibnu jarir, dari Abu Kuraib, dari Waki’, dari Al-A’masy, dari Mujahid.
Al-Qurthubi mengatakan, umat ini telah sepakat bahwa Allah Ta’ala telah menyifati diri-Nya dengan menutup dan mengunci mati hati orang-orang kafir sebagai balasan atas kekufuran mereka itu, sebagaimana yang difirmankan-Nya, “Sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya.” (An-Nisaa’: 155).
Al-Qurthubi juga menyebutkan hadis Hudzaifah yang terdapat di dalam kitab As-Shahih, dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Fitnah-fitnah itu menimpa pada hati bagaikan tikar di anyam sehelai demi sehelai. Hati mana yang menyerapnya, maka digoreskan titik hitam padanya. Dan hati mana yang menolaknya, maka digoreskan padanya titik putih. Sehingga, hati manusia itu terbagi pada dua macam: hati yang putih seperti air jernih, dan ia tidak akan dicelakai oleh fitnah selama masih ada langit dan bumi. Dan yang satu lagi berwarna hitam kelam, seperti tempat minum yang terbalik, tidak mengenal kebaikan dan tidak pula mengingkari kemungkaran.”
Ibnu Jarir mengatakan, yang sahih menurutku dalam hal ini adalah apa yang bisa dijadikan perbandingan, yaitu hadis yang diriwayatkan dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam. Dari Abu Hurairah Radhiallahu Anh., ia menceritakan, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya seorang mukmin, jika ia mengerjakan suatu perbuatan dosa, maka akan timbul noda hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, menarik diri dari dosa itu, dan mencari ridha Allah, maka hatinya menjadi jernih. Jika dosanya bertambah, maka bertambah pula nodanya sehingga memenuhi hatinya. Itulah yang disebut ar-ran (penutup), yang disebut oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya, ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang telah mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”
Hadis di atas diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Nasa’i dari Qutaibah, Al-Laits bin Sa’ad. Serta Ibnu Ibnu Majah, dari Hisyam bin Ammar, dari Hatim bin Ismail dan Al-Walid bin Muslim. Ketiganya dari Muhammad bin Ajlan. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini bersetatus hasan sahih.
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam. memberitahukan dalam sabdanya bahwa dosa itu jika sudah bertumpuk-tumpuk di hati, maka ia akan menutupnya, dan jika sudah menutupnya, maka didatangkan padanya kunci mati dari sisi Allah Ta’ala, sehingga tidak ada lagi jalan bagi iman untuk menuju ke dalamnya, dan tidak ada jalan keluar bagi kekufuran untuk lepas darinya. Itulah kunci mati yang disebutkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya, “Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka.”
Perbandingan kunci mati terhadap apa yang masih dapat dijangkau oleh qasad mata, tidak dapat dibuka dan diambil isinya kecuali dengan memecahkan dan membongkar kunci mati itu dari barang itu. Demikian halnya dengan iman, ia tidak akan sampai ke dalam hati orang (oleh Allah Ta’ala) telah terkunci mati hati dan pendengarannya, kecuali dengan membongkar dan melepas kunci mati tersebut dari hatinya.
Perlu diketahui bahwa waqaf taam (berhenti sempurna saat membacanya) adalah pada firman-Nya, Khatamallahu ‘alaa quluubihim wa’alaa sam’ihim, “Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka.” Dan juga pada firman-Nya, Wa’alaa absaarihim ghisyaawah, “Serta penglihatan mereka ditutup,” (ayat-ayat di atas) merupakan kalimat sempurna, dengan pengertian bahwa kunci mati itu dilakukan terhadap hati dan pendengaran. Sedangkan ghisyawah adalah penutup terhadap pandangan, sebagaimana yang dikatakan As-Suddi dalam tafsirnya, dari Ibnu Mas’ud, dari beberapa orang sahabat Rasulullah . mengenai firman-Nya, “Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka,” ia mengatakan, ‘Sehingga dengan demikian itu mereka (orang-orang kafir) tidak dapat berpikir dan mendengar. Dan dijadikan penutup pada pandangan mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.”
Setelah menyifati orang-orang mukmin pada empat ayat pertama surah Al-Baqarah, lalu memberitahukan keadaan orang-orang kafir dengan kedua ayat di atas, kemudian Allah Ta’ala menjelaskan keadaan orang-orang munafik, yaitu mereka yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran.
Ketika keberadaan mereka semakin samar di tengah-tengah umat manusia, Allah Ta’ala semakin gencar menyebutkan berbagai sifat kemunafikan mereka, sebagaimana Allah telah menurunkan surah Bara’ah dan Munafiqun tentang mereka serta menyebutkan mereka di dalam surah An-Nur dan surah-surah lainnya guna menjelaskan keadan mereka agar orang-orang menghindarinya dan juga menghindari dari terjerumus kepadnya.
Sebagai i’tibar, marilah kita sama2 sentiasa muhasabah diri, menjauhi segala bentuk syubhat dan haram dan jangan sesekali berhenti bertaubat. Jangan juga berputus asa disebabkan banyaknya dosa bahkan wajib sentiasa berharap penuh Allah Ta’ala akan mengampuni kita didalam kemurahanNya.
PENYEMBUHAN / PENYUCIAN HATI
Di antara amalan yang boleh menyucikan hati yang telah ternoda adalah :
1. Lazimkan melakukan solat Taubat pagi dan malam sekurang2nya 2 rakaat.
2. Lazimkan Istighfar sekurang2 100 kali sehari semalam dengan perasaan penuh penyesalan.
3. Hentikan segera semua dosa2 besar dan dosa2 kecil
4. Jauhi semua pergaulan yang sia2 dan pergaulan yang boleh membawa kepada dosa.
5. Wiridkan zikir La-Ilaha Illa-Allah setiap hari . Lagi banyak lagi baik. Kerana zikrlullah adalah ubat, pencuci dan penyembuh bagi segala penyakit hati dan dosa! Mulai dengan 100 kali sehari semalam.
6. Wiridkan solawat atas Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam – sekurang2nya 100 kali.
7. Lazimkan baca Al-Quran sekurang2nya baca surah Yasin.
Wallahu A’lam

Mengapa Muslim biarkan hati mati

Ustaz Zainudin Hashim

Hati adalah organ paling utama dalam tubuh manusia dan ia nikmat paling agung diberikan Allah. Hati menjadi tempat Allah membuat penilaian terhadap hamba-Nya. Pada hatilah letaknya niat seseorang.

Niat ikhlas itu akan diberi pahala. Hati perlu dijaga dan dipelihara dengan baik agar tidak rosak, sakit, buta, keras dan lebih-lebih lagi tidak mati. Sekiranya berlaku pada hati keadaan seperti ini, kesannya membabitkan seluruh anggota tubuh manusia. Akibatnya, akan lahir penyakit masyarakat berpunca daripada hati yang sudah rosak itu.

Justeru, hati menjadi amanah yang wajib dijaga sebagaimana kita diamanahkan menjaga mata, telinga, mulut, kaki, tangan dan sebagainya daripada berbuat dosa dan maksiat.

Hati yang hitam ialah hati yang menjadi gelap kerana bergelumang dengan dosa. Setiap dosa yang dilakukan tanpa bertaubat akan menyebabkan satu titik hitam pada hati. Itu baru satu dosa. Bayangkan bagaimana kalau 10 dosa? 100 dosa? 1,000 dosa? Alangkah hitam dan kotornya hati ketika itu.

Perkara ini jelas digambarkan melalui hadis Rasulullah yang bermaksud: "Sesiapa yang melakukan satu dosa, maka akan tumbuh pada hatinya setitik hitam, sekiranya dia bertaubat akan terkikislah titik hitam itu daripada hatinya. Jika dia tidak bertaubat maka titik hitam itu akan terus merebak hingga seluruh hatinya menjadi hitam." (Hadis riwayat Ibn Majah)

Hadis ini selari dengan firman Allah bermaksud: "Sebenarnya ayat-ayat Kami tidak ada cacatnya, bahkan mata hati mereka sudah diselaputi kotoran dosa dengan sebab perbuatan kufur dan maksiat yang mereka kerjakan." (Surah al-Muthaffifiin, ayat 14)

Hati yang kotor dan hitam akan menjadi keras. Apabila hati keras, kemanisan dan kelazatan beribadat tidak dapat dirasakan. Ia akan menjadi penghalang kepada masuknya nur iman dan ilmu. Belajar sebanyak mana pun ilmu yang bermanfaat atau ilmu yang boleh memandu kita, namun ilmu itu tidak masuk ke dalam hati, kalau pun kita faham, tidak ada daya dan kekuatan untuk mengamalkannya.

Dalam hal ini Allah berfirman yang bermaksud: "Kemudian selepas itu, hati kamu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Pada hal antara batu-batu itu ada yang terpancar dan mengalir sungai daripadanya dan ada pula antaranya yang pecah-pecah terbelah lalu keluar mata air daripadanya. Dan ada juga antaranya yang jatuh ke bawah kerana takut kepada Allah sedang Allah tidak sekali-kali lalai daripada apa yang kamu kerjakan." (Surah al-Baqarah ayat 74)

Begitulah Allah mendatangkan contoh dan menerangkan batu yang keras itu pun ada kalanya boleh mengalirkan air dan boleh terpecah kerana amat takutkan Allah. Oleh itu, apakah hati manusia lebih keras daripada batu hingga tidak boleh menerima petunjuk dan hidayah daripada Allah.

Perkara paling membimbangkan ialah apabila hati mati akan berlaku kemusnahan amat besar terhadap manusia. Matinya hati adalah bencana dan malapetaka besar yang bakal menghitamkan seluruh kehidupan. Inilah akibatnya apabila kita lalai dan cuai mengubati dan membersihkan hati. Kegagalan kita menghidupkan hati akan dipertanggungjawabkan Allah pada hari akhirat kelak.

Kenapa hati mati? Hati mati disebabkan perkara berikut:

* Hati mati kerana tidak berfungsi mengikut perintah Allah iaitu tidak mengambil iktibar dan pengajaran daripada didikan dan ujian Allah.

Allah berfirman bermaksud: "Maka kecelakaan besarlah bagi orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya adalah dalam kesesatan yang nyata." (Surah al-Zumar ayat 22)

* Hati juga mati jika tidak diberikan makanan dan santapan rohani dengan sewajarnya. Kalau tubuh badan boleh mati kerana tuannya tidak makan dan tidak minum, begitu juga hati.

Apabila ia tidak diberikan santapan dan tidak diubati, ia bukan saja akan sakit dan buta, malah akan mati akhirnya. Santapan rohani yang dimaksudkan itu ialah zikrullah dan muhasabah diri.

Oleh itu, jaga dan peliharalah hati dengan sebaik-baiknya supaya tidak menjadi kotor, hitam, keras, sakit, buta dan mati. Gilap dan bersihkannya dengan cara banyak mengingati Allah (berzikir).

Firman Allah bermaksud: "Iaitu orang yang beriman dan tenteram hati mereka dengan mengingati Allah. Ketahuilah! Dengan mengingati Allah itu tenang tenteramlah hati manusia." (Surah al-Ra'd ayat 28)

Firman-Nya lagi bermaksud: "Hari yang padanya harta benda dan anak-anak tidak dapat memberikan sebarang pertolongan, kecuali harta benda dan anak-anak orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat sejahtera daripada syirik dan munafik." (Surah al-Syura ayat 88-89)

Tanda-tanda hati mati

Menurut Syeikh Ibrahim Adham, antara sebab atau tanda-tanda hati mati ialah:

1. Mengaku kenal Allah SWT, tetapi tidak menunaikan hak-hak-Nya.

2. Mengaku cinta kepada Rasulullah s.a.w., tetapi mengabaikan sunnah baginda.

3. Membaca al-Quran, tetapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamnya.

4. Memakan nikmat-nikmat Allah SWT, tetapi tidak mensyukuri atas pemberian-Nya.

5. Mengaku syaitan itu musuh, tetapi tidak berjuang menentangnya.

6. Mengaku adanya nikmat syurga, tetapi tidak beramal untuk mendapatkannya.

7. Mengaku adanya seksa neraka, tetapi tidak berusaha untuk menjauhinya.

8. Mengaku kematian pasti tiba bagi setiap jiwa, tetapi masih tidak bersedia untuknya.

9. Menyibukkan diri membuka keaiban orang lain, tetapi lupa akan keaiban diri sendiri.

10. Menghantar dan menguburkan jenazah/mayat saudara se-Islam, tetapi tidak mengambil pengajaran daripadanya. Semoga dengan panduan yang di sampaikan itu akan dapat kita sama-sama mengambil iktibar semoga segala apa yang kita kerjakan akan diredai Allah SWT.

Menurut Sheikh Ibni Athoillah Iskandari dalam kalam hikmahnya yang berikutnya;

Sebahagian?daripada tanda mati hati itu ialah jika tidak merasa dukacita kerana tertinggal sesuatu amal perbuatan kebajikan juga tidak menyesal jika terjadi berbuat sesuatu pelanggaran dosa.

Mati hati itu adalah kerana tiga perkara iaitu;


* Hubbul dunia (kasihkan dunia)

* Lalai daripada zikirullah (mengingati Allah)

* Membanyakkan makan dan menjatuhkan?anggota badan kepada maksiat kepada Allah.

Hidup hati itu kerana tiga perkara iaitu;

* Zuhud dengan dunia

* Zikrullah

* Bergaul atau berkawan dengan aulia Allah.

Tanda Hati Sudah Mati

by admin on 

Menurut Syeikh Ibrahim Adham, antara sebab atau tanda-tanda hati mati ialah :
  • Mengaku kenal Allah swt, tetapi tidak menunaikan hak-hak-Nya
  • Mengaku cinta kepada Rasulullah saw, tetapi mengabaikan sunnah baginda
  • Membaca al-Quran, tetapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamnya
  • Memakan nikmat-nikmat Allah swt, tetapi tidak mensyukuri atas pemberian-Nya
  • Mengaku syaitan itu musuh, tetapi tidak berjuang menentangnya
  • Mengaku adanya nikmat syurga, tetapi tidak beramal untuk mendapatkannya
  • Mengaku adanya siksa neraka, tetapi tidak berusaha untuk menjauhinya
  • Mengaku kematian pasti tiba bagi setiap jiwa, tetapi masih tidak bersedia untuknya
  • Menyibukkan diri membuka keaiban orang lain, tetapi lupa akan keaiban diri sendiri
  • Menghantar dan menguburkan jenazah/mayat saudara se-Islam, tetapi tidak mengambil

Pengajaran daripadanya:
  1. Hati mati kerana tidak berfungsi mengikut perintah Allah iaitu tidak mengambil iktibar dan pengajaran daripada didikan dan ujian Allah.
  2. Hati juga mati jika tidak diberikan makanan dan santapan rohani sewajarnya. Kalau tubuh badan boleh mati kerana tuannya tidak makan dan tidak minum, begitulah juga hati.
  3. Apabila ia tidak diberikan santapan dan tidak diubati, ia bukan saja akan sakit dan buta, malah akan mati akhirnya.
Santapan rohani yang dimaksudkan itu ialah zikrullah dan muhasabah diri. Oleh itu, jaga dan peliharalah hati dengan sebaik-baiknya supaya tidak menjadi kotor, hitam, keras, sakit, buta dan mati. Gilap dan bersihkannya dengan cara banyak mengingati Allah ( berzikir ).
Firman Allah:
(Iaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan “zikrullah”. Ketahuilah dengan “zikrullah” itu, tenang tenteramlah hati manusia. (Al-Rad, Ayat 28)
Sucikanlah 4 hal dengan 4 perkara :
“Wajahmu dengan linangan air mata keinsafan,
Lidahmu basah dengan berzikir kepada Penciptamu,
Hatimu takut dan gementar kepada kehebatan Rabbmu,
…dan dosa-dosa yang silam di sulami dengan taubat kepada Zat yang Memiliki mu.”
Hati merupakan tempat yang lembut, rahmat, kasih sayang dan lain-lain. Apabila kita mengisi hati kita dengan banyak zikrullah, nescaya ia memenuhi rahmat dan kasih sayang.
Hati merupakan anggota yang menentukan segala permasalahan hidup. Jika ia dimakmurkan dengan keyakinan dan iman, sudah tentu segala anggota akan mengikut dengan penuh keimanan. Untuk kita melihat betapa kuat, kuasa dan luasnya hati dengan keimanan, Allah Taala menjelaskannya dalam Surah az-Zumar ayat 23 yang bermaksud:
“Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu Kitab Suci Al-Quran yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah. Kitab Suci itulah hidayat petunjuk Allah; Allah memberi hidayat petunjuk dengan Al-Quran itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya) dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapa pun yang dapat memberi hidayat petunjuk kepadanya.”
Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjukkan siapa yang yang dikehendaki-Nya. Dan sesiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun pemberi petunjuk baginya.
Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya:
“Ketahuilah bahawa pada jasad terdapat segumpal darah, apabila elok nescaya eloklah seluruh jasad dan apabila rosak, maka rosaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahawa itulah hati.”
Kalaulah begitu, hati merupakan tempat cahaya keyakinan dan keimanan. Sebagaimana iman boleh bertapak dalam hati, begitu juga kekerasan dan kekufuran juga boleh bertapak dalam hati. Hati yang lupa untuk berzikrullah akan menjadi keras, kenapa? Ini kerana ia beriktikad bahawa tiada di sana kecuali kehidupan dunia sahaja dan maddi(kebendaan).
Justeru, ia cuba mendapatkannya semampu mungkin dan dengan apa cara sekalipun sehingga melangkaui hak-hak dengan melakukan kezaliman, kerosakan dan mengambil hak mereka yang daif. Inilah puncanya.

Sumber: http://www.halaqah.net/

Soal Jawab Agama Siri 73 (Hati Yang Mati, Doa Waktu Pagi dan Petang, Syaitan Musuh Utama, Hukum Faraid dan Aurat Wanita).

August 25, 2013 at 12:45pm
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Soal Jawab Agama Siri 73 adalah menjelaskan persoalan hati yang mati, doa waktu pagi dan petang, syaitan musuh utama, hukum faraid dan aurat wanita.

651. Soalan : Bolehkan ustaz jelaskan apakah faktor-faktor hati menjadi mati dan cara-cara menghidupkan balik hati yang telah mati?

Jawapan :

Hati seseorang itu akan menjadi mati apabila terlalu kasih kepada dunia, takut mati, suka melakukan maksiat dan bakhil untuk bersedekah.

Hati yang sentiasa berpaut kepada kehidupandan kesenangan  dunia akan menyebabkan seseorang itu takutkan mati. Hakikat sebenar kehidupan dunia ini telah digambarkan oleh Allah SWT. di dalam al-Quran :

Firman Allah SWT maksudnya : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Surah Al-An'Am ayat 32)

Firman-Nya lagi yang bermaksud : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Surah Al-Ankabut ayat 64)

Firman Allah SWT maksudnya : "Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu." (Surah Muhammad ayat 36)

Daripada Tsauban r.a. berkata: Rasulullah SAW. bersabda yang bermaksud : "Hampir tiba suata masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka".

Maka salah seorang sahabat bertanya "Apakah dari kerana kami sedikit pada hari itu?"Nabi SAW. menjawab, "Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah SWT. akan mencabut rasa gerun terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah SWT. akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit 'wahan".

Seorang sahabat bertanya, "Apakah wahan itu hai Rasulullah?"

Nabi Muhammad SAW. menjawab, "Cinta pada dunia dan takut pada mati".

(Hadis Riwayat Abu Daud)

Cara-cara untuk menghidupkan hati yang mati adalah :

1. Membaca al-Quran, dan meneliti terjemahannya.

Firman Allah SWT. yang bermaksud, “Dan kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang zalim selain kerugian.”
(Surah al-Isra’ ayat 82)

2. Berzikir. kepada Allah SWT.

Seorang pemuda bertanya kepada Rasulullah SAW :  “Ya Rasulullah, sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak, tapi aku tak mampu melakukan seluruhnya. Beritahukanlah kepadaku nasihat apa yang dapat aku pegang teguh, nasihat yang singkat sehingga aku tidak mudah melupakannya.”
Rasulullah SAW menjawab, “Basahlah lidahmu selalu dengan zikrullah.”
(Hadis Riwayat Tirmizi)

Dari Abu Musa r.a. Rasulullah SAW besabda yang bermaksud : “Perumpamaan orang yang berzikir dengan yang tidak berzikir, seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (Hadis Riwayat Bukhari)

3. Beristighfar kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT. yang bermaksud : “Dan tidaklah Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (istighfar)” (Surah Al-Anfal ayat 33)

Sabda Rasulullah SAW  yang bermaksud : “Sesungguhnya syaitan itu berkata kepada Allah : ‘Demi Izzah-Mu ya Allah, aku tidak akan berhenti menggoda hamba-hamba-Mu selama nyawa-nyawa mereka masih ada dalam jasad-jasad mereka. Maka Allah SWT. menjawab. ‘Demi Izzah-Ku dan keagongan-Ku, Aku akan mengampuni mereka selama mereka beristighfar memohon ampun kepada-Ku.” (Hadis Riwayat Imam Ahmad dan Al-Hakim)

4. Sentiasa menuntut ilmu dan menghadirkan diri di majlis ilmu.

Allah memberikan keutamaan dan kemuliaan bagi orang-orang yang berilmu dalam firman-Nya dalam Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat 11 : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”.

Orang-orang yang berilmu akan pula dimudahkan jalannya ke syurga oleh Allah SWT dan senantiasa didoakan oleh para malaikat.

5. Banyak bersedekah.

Sifat suka bersedekah kepada fakir miskin akan menimbulkan rasa keinsafan dan kesedaran dalam diri seseorang. Terkikis sifat bakhil dan mementingkan diri sendiri.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Tidaklah hamba-hamba Allah bangun di pagi hari, kecuali disertai dengan turunnya dua malaikat. Salah satu dari keduanya lalu berkata : ‘Ya Allah berilah orang yang berinfaq ganti (dari barang yang diinfaqkan)’. Dan salah satu lagi berkata ; ‘Ya Allah berilah orang yang menahan (bakhil) akan kerugian.”(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis yang lain sabda Rasulullah SAW. yang bermaksud : “Sungguh sedekah itu akan memadamkan kemarahan Tuhan dan menghindarkan dari kematian yang buruk (su’ul khatimah).”  (Hadis Riwayat al-Tirmizi)

652. Soalan :  Apakah doa yang perlu diamalkan setiap hari di waktu pagi dan petang untuk menolak bala dan musibah?


Jawapan :

Dari Aban bin Osman, bahwa Nabi SAW. bersabda: “Sesiapa membaca ‘BISMILLAAHIL LAZII LAA YADURRU MA’AS MIHI SYAI’UN FIL ARDI WALA FIS SAMAA’ WAHUWAS SAMII’UL ‘ALIIM’ Maksudnya : "Dengan nama Allah, dengan nama-Nya tidak akan berbahaya sesuatu yang ada di bumi dan di langit, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui", sebanyak tiga kali, maka dia tidak akan ditimpa musibah hingga malam hari, dan sesiapa membacanya di waktu malam maka tidak akan ditimpa musibah hingga pagi hari, dengan izin Allah.” (Hadis Riwayat Ahmad no 497)

Satu ketika Aban bin Osman telah ditimpa musibah mendadak di mana dia telah ditimpa penyakit lumpuh. Sahabat hairan mengapa Aban boleh mengalami musibah, padahal dia yang telah meriwayatkan hadis doa menolak musibah. Maka Aban bin Usman dengan jujur mengakui bahwa pada hari itu dia telah terlupa membaca doa tersebut. Dalam hadis yang lain Nabi SAW ada mengajarkan satu doa untuk kita amalkan supaya doa tersebut menjauhkan kita daripada kesusahan bala. maksudnya :"Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada kesusahan bala, hinanya kesengsaraan, keburukan qada dan kegembiraan musuh (terhadap masaalahku)" (Hadis Riwayat al-Bukhari).

Dari Abu Darda' r.a dari Nabi SAW bahawa baginda bersabda maksudnya ; "Barangsiapa diwaktu pagi dan petang membaca ; 'Hasbiallahu lailahaillahu alaihitawakkaltu wahuwarabbul 'arsilazim' (Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal. dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung ' (Surah at-Taubah ayat 129), tujuh kali, maka Allah akan mencukupi apa yang diinginkan dari perkara dunia dan akhirat." (Hadis Riwayat Ibnu Sunni dan Ibnu Asakil secara marfu') Amalkanlah doa-doa tersebut di atas setiap hari waktu pagi dan petang  sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi SAW dan yakinlah bahawa kita sentiasa dibawah perlindungan Allah SWT daripada musibah, bala, su'ul khatimah dan gangguan sihir.

653. Soalan : Syaitan adalah musuh utama orang mukmin. Bolehkan ustaz huraikan apakah amalan-amalan yang di sukai oleh syaitan supaya kita dapat menjauhinya?

Jawapan.

Jika dikaji berdasarkan hadis-hadis Nabi SAW terdapat 14 perkara yang disukai oleh syiatan. Oleh itu perlulah kita jauhkan diri daripada perkaraperkara yang di sukai oleh syaitan.

1. Syaitan makan dan minum dengan tangan kiri : 

Sabda Rasulullah SAW maksudnya : "Apabila seseorang daripada kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya dan apabila minum, maka minumlah dengan tangan kanannya. Ini kerana sesungguhnya, syaitan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. "(Hadis Riwayat Muslim)

2. Syaitan minum dan makan dalam keadaan berdiri : 

Rasulullah SAW melihat seseorang yang minum sambil berdiri.Baginda menegur,  " Jangan begitu! " Orang itu bertanya, " Mengapa? " Rasulullah menjawab, " Adakah kamu suka minum bersama kucing? " Orang itu menjawab, " Tidak. " Rasulullah SAW meneruskan: "Sesungguhnya telah ikut serta minum bersama kamu sesuatu yang lebih buruk daripadanya, iaitu syaitan. "(Hadis Riwayat al-Darimiy dengan sanad yang sahih)

3. Syaitan ketawa apabila menguap sehingga mengeluarkan bunyi : 

Sekiranya kalian menguap, ingatlah itu adalah daripada syaitan. Sabda Nabi SAW yang bermaksud : "Menguap adalah daripada syaitan. Maka apabila seseorang daripada kalian menguap, tahanlah sedaya mungkin kerana sesungguhnya apabila seseorang kalian menguap sambil berbunyi 'Haaa', maka ketawalah syaitan. "( Hadis Riwayat Bukhari) Jika tidak dapat menahan diri daripada menguap, maka tutuplah mulut dengan tangan dan berusaha tidak mengeluarkan sebarang bunyi. Ini berdasarkan hadis Nabi SAW yang bermaksud : "Jika seseorang kalian menguap, maka tutuplah mulut dengan tangannya kerana sesungguhnya syaitan masuk (ke dalam mulut yang terbuka). "( Hadis Riwayat Muslim)

4. Syaitan kencing di telinga : 

Apabila seseorang itu tidur sehingga pagi hari maka syaitan kencing di kedua belah telinganya seperti di dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari yang bermaksud : " Itu ialah orang yang syaitan telah kencing di dalam kedua-dua telinganya atau salah satu telinganya"

5. Syaitan dapat makan, minum dan tempat bermalam : 

Imam Muslim meriwayatkan hadis yang bermaksud: "Apabila seseorang itu memasuki rumahnya dan mengingati Allah dengan membaca 'Bismillah' ketika memasukinya dan ketika ingin makan, berkatalah syaitan kepada golongannya ; " Kalian tidak memiliki tempat untuk bermalam dan tidak juga memiliki makanan malam. " Sebaliknya apabila seseorang itu memasuki rumah dan tidak mengingati Allah ketika memasukinya, berkatalah syaitan kepada golongannya ; " Kalian telah mendapat tempat bermalam. " Apabila seseorang tidak mengingati Allah ketika makan, maka berkatalah syaitan kepada golongannya ; "Kalian telah mendapat tempat bermalam dan makan malam. "

6. Syaitan makan sisa-sisa makanan : 

Apabila Rasulullah SAW makan, baginda menjilat jari-jarinya sebanyak tiga kali. Anas berkata, bahawa Rasulullah bersabda (maksudnya) : "Jika sesuatu makanan seseorang kalian jatuh, hendaklah dia mengambilnya dan membersihkan sebarang kotoran yang melekat padanya lalu memakannya. Janganlah meninggalkannya untuk syaitan. " Anas melanjutkan ; " Rasulullah juga menyuruh kami untuk menghabiskan sebarang sisa makanan. " Baginda berpesan ; " Ini kerana kalian tidak tahu di bahagian manakah pada makanan kalian terdapat keberkatan. " (Hadis Riwayat Muslim)

7. Orang yang membazir ialah saudara syaitan: 

Siapakah yang telah mempersaudarakan seorang yang membazir dengan syaitan?.Allah SWT sendiri yang mempersaudarakan antara keduanya. Firman Allah SWT ; إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا Maksudnya : "Sesungguhnya orang-orang  yang membazir itu ialah saudara-saudara syaitan." (Surah Al-Isra' ayat 27)

8. Syaitan mengganggu ibadat manusia : 

Sahabat bernama ‘Uthman bin Abi al-‘Ash  mengadu kepada Rasulullah SAW ; " Wahai Rasulullah! Sesungguhnya syaitan menghalang antaraku dan solat serta bacaan Al-Quran ku, dan ia selalu mengelirukan aku. "Maka Rasulullah menjawab ; " Itulah syaitan yang disebut sebagai 'Khanzab', maka apabila merasai gangguannya, mohonlah perlindungan Allah dan ludahlah ke kiri sebanyak tiga kali. ‘Uthman bin al-‘Ash kemudian berkata; " Aku melakukan itu dan Allah menjauhkan gangguan syaitan itu dariku. " (Hadis Riwayat Muslim)

9. Sikap terburu-buru adalah daripada syaitan : 

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: "Ketenangan adalah daripada Allah manakala tergesa-gesa adalah daripada syaitan. " (Hadis Riwayat Al-Baihaqi)

10. Sikap cemburu adalah daripada syaitan : 

Cemburu di sini ialah cemburu membabi-buta tanpa bukti dan usul periksa. Seperti hadis Aishah r.a. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bermaksud: " Apa yang terjadi kepada kamu, wahai Aishah? Adakah kamu cemburu? " " Takkanlah aku tidak cemburu kepada orang seperti tuan? " Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan : "Apakah telah datang kepadamu syaitan kamu?" " Wahai Rasulullah! Apakah bersama aku ada syaitan? " " Ya. " " Dan apakah syaitan itu ada di setiap manusia? " " Ya. " " Apakah syaitan juga bersama kamu wahai Rasulullah? " " Ya, akan tetapi Tuhanku telah menolongku daripadanya. "

11. Perasaan marah adalah daripada syaitan : 

Apabila seseorang itu di dalam keadaan marah, syaitan menguasai dirinya sehingga sanggup melakukan perkara di luar batas kemanusiaan. Perkara ini boleh diatasi dengan membaca 'istiqhfar' . Sulaiman Bin Surd berkata: "Ketika aku sedang duduk bersama Nabi SAW, terdapat dua orang sedang bertengkar sehingga salah seorang daripada mereka menjadi merah wajahnya dan urat-urat lehernya timbul. Maka Nabi SAW bersabda: " Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimah yang jika diucapkan nescaya kemarahannya akan hilang. Iaitu sebutlah 'A'uzubillahi minash syaitan' nescaya kemarahannya akan hilang. "( Hadis Riwayat Bukhari)

12. Syaitan gemar berkeliaran pada waktu senja : 

Kita sering dilarang oleh ibu bapa kita supaya tidak berada di luar rumah pada waktu senja. Pesanan ini berasal daripada Rasulullah SAW yang bermaksud: " Apabila malam menjelang tiba, maka tahanlah anak-anak kalian (daripada keluar) kerana sesungguhnya pada waktu itu syaitan-syaitan berkeliaran. Apabila telah berlalu waktu Isya', maka lepaskanlah mereka". (Hadis Riwayat Bukhari)

13. Pasar adalah tempat kegemaran syaitan : 

Tempat-tempat seperti ini merupakan tempat syaitan melepak. Rasulullah SAW bersabda: " Selagi mampu, janganlah menjadi orang yang pertama memasuki pasar dan janganlah menjadi orang terakhir yang keluar dari pasar kerana sesungguhnya pasar ialah medan tempur syaitan dan di situlah benderanya dipacakkan. "( Hadis Riwayat Muslim) Pada masa kini pusat membeli belah, pasaraya dan bursa saham juga termasuk di dalam hadis di atas.

14. Syaitan boleh membesar seperti rumah : 

Imam Ahmad Bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari seseorang yang dibonceng oleh Nabi SAW. Dia berkata , " Tunggangan Nabi SAW tergelincir, maka aku katakan celaka syaitan. " Nabi SAW bersabda : " Janganlah kalian menyebut 'Celakalah syaitan!' kerana apabila engkau mengatakannya, syaitan akan membesar sehingga sebesar rumah dan berkata, 'Demi kekuatanku!' . Sebaliknya sebutlah 'Bismillah!' kerana apabila engkau mengatakannya syaitan akan mengecil sehingga sekecil lalat. "

654. Soalan :  Sepupu saya perempuan telah meninggal dunia beliau ada meninggalkan sebiji loket belian nilainya adalah ribuan ringgit. Jika dijual, perlukah dibahagi mengikut hukum faraid.? Yang ada suami dan 2 orang anak lelaki. Menurut suami, sebenarnya ada lagi barang kemas arwah isterinya tetapi diambil oleh adik beradik dan  ibunya sendiri . Mustahil untuk mengambilnya semula. Perlukah dia beritahu kepada ipar-ipar secara lisan untuk menghalalkan ataupun cukup sekadar niatnya sahaja.?

Jawapan.

Pertama : Semua bentuk harta peninggalan si mati sama ada berupa wang, harta boleh alih (kereta, motor dan sebagainya) atau tidak boleh alih (tanah, rumah dan sebagainya) dan barang-barang berharga dari sekecil-kecil hingga sebesar-besarnya mesti diagihkan kepada ahli-ahli warisnya yang berhak mengikut hukum faraid yang ditetapkan Allah dan Rasul.

Harus dibahagikan secara persepakatan dengan syarat mendapat persetujuan semua ahli waris yang berhak tanpa terkecuali seorang pun. Dikecualikan jika ada ahli waris yang belum baligh, maka haknya mesti diberikan penuh mengikut yang diperuntukkan dalam hukum faraid, kerana persetujuannya tidak dipakai.

Kedua : Membolot harta si mati sedangkan ada ahli-ahli waris lain yang turut berhak atas atas harta itu, perbuatan tersebut merupakan dosa besar kerana memakan harta orang lain secara batil.

Firman Allah SWT yang bermaksud; "Dan janganlah kamu memakan harta sesama kamu dengan jalan yang batil" (Surah al-Baqarah, ayat 188).

Memakan harta orang secara batil bermaksud melalui jalan yang haram termasuklah mencuri, merampas hak orang lain dan sebagainya (Lihat; Tafsir al-Jalalain; Surah al-Baqarah, ayat 188). Sabda Nabi SAW yang bermaksud ; "Tidak halal bagi seseorang mengambil sesuatu dari harta saudaranya yang lain kecuali dengan keredhaan darinya" (Hadis Riwayat Ahmad dari Amrin bin Yasribi r.a.. Juga diriwayatkan dari Khifah ar-Raqasyi r.a.. Lihat; Ziyadah al-Jami' as-Saghier, no. 3891. Menurut Syeikh al-Albani, hadis ini soheh).

Ketiga : Sekalipun orang yang dirampas haknya menghalalkan haknya yang dirampas, itu tidak mencukupi untuk menggugurkan dosa dari orang yang merampas. Ini kerana syarat taubat bagi orang yang melakukan dosa yang berkait dengan hak manusia lain ada empat;

1. Ia meninggalakan perbuatan dosa itu

2.  Ia menyesali ketelanjuran melakukannya.

3.  Ia bertekad/berazam tidak akan mengulanginya lagi

4.  Ia memulangkan hak orang lain yang dirampasnya atau memohon halal dari mereka.

Dengan penghalalan dari orang yang dirampas haknya, ia hanya menggugurkan tuntutan harta dari orang yang merampas iaitu menyelesaikan syarat ke 4 di atas. Adapun tiga syarat sebelumnya tidak terlaksana dengan semata-mata penghalalan tersebut. Ia mesti datang hari kesedaran hati orang yang terlibat dengan dosa tersebut.

Oleh demikian, hendaklah ada orang yang memperingatkan ibu dan sudara-saudara si mati tentang perbuatan mereka yang salah di sisi agama itu (merampas harta orang lain). Tindakan suami si mati menghalalkan haknya yang dirampas, ia mendapat pahala dengan tindakan itu. Namun ia tidak menggugurkan dosa dari ibu mertua dan adik-beradik iparnya jika mereka tidak bertaubat. Lagi pula harta itu membabitkan juga anak-anak si mati, tidak cukup dengan penghalalan dari suami sahaja. Lebih-lebih lagi jika ada anak yang belum baligh di mana persetujuan mereka tidak dipakai, bermakna; hak mereka mesti diberi secara penuh tanpa digugurkan sebarang hak pun. Wallahu a'lam.

655. Soalan : Ustaz apa hukum seorang perempuan berchating secara webcam tidak menutup kepala dan tidak menampakkan auratnya yang lain kecuali rambut sahaja. Saya ada mendengar hukum menunjukkan gambar tidak menutup kepala kepada orang lelaki tidak dikira berdosa kecuali mendatangkan syahwat. Saya ingin mendapatkan kepastian kerana hukum agama ini bukan boleh beri pendapat suka-suka sahaja tanpa dalil.

Jawapan.

Terdapat larangan yang jelas dari al-Quran dan as-Sunah ke atas wanita beriman agar menutup aurat iaitu seluruh badan kecuali muka dan dua tangan sahaja yang harus didedahkan. Lihat surah an-Nur, ayat 31. Antara yang disuruh Allah agar ditutup ialah bahagian kepala. Firman Allah SWT yang bermaksud, "Dan hendaklah mereka (yakni wanita-wanita mukmin) melabuhkan tudung-tudung kepala mereka hingga menutupi belahan leher baju mereka" (Surah an-Nur, ayat 31). Menurut ulama tafsir; ayat ini bermaksud supaya wanita-wanita beriman menutup kepala mereka, leher serta dada mereka dengan kain-kain tudung (Lihat; Tafsir al-Jalalain).

Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anhu yang menceritakan; Asmak binti Abu Bakar suatu hari telah masuk bertemu Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam dengan memakai pakaian yang nipis, lantas baginda berpaling dari melihatnya sambil bersabda; "Wahai Asmak, sesungguhnya seorang wanita apabila telah kedatangan haid (yakni sampai umur), tidak harus dilihat badannya melainkan ini dan ini sahaja" sambil baginda menunjuk ke muka dan dua tangannya" (Hadis Riwayat Abu Daud dari Aisyah).

Maksud dari arahan menutup aurat ialah tidak mendedahkannya untuk tontonan orang lain yang tidak diizinkan Allah melihatnya, iaitulah lelaki-lelaki yang bukan mahram. Apabila seorang wanita mengambil gambar dirinya ketika ia tidak menutup aurat, kemudian ia menunjukkan gambar itu kepada lelaki yang bukan mahramnya, apakah itu tidak dinamakan mendedahkan auratnya kepada orang yang tidak diizin Allah.? Jawapannya tidak lain adalah "Ya". Jadi tidak syak lagi bahawa perbuatan tersebut adalah dilarang.

Kewajipan wanita Islam menutup aurat bukan atas alasan timbul syahwat orang atau tidak (jika ia mendedah aurat), tetapi kerana menyahut arahan Allah dalam al-Quran dan hadis tadi. Menjaga dari timbulnya syahwat hanyalah hikmah dari arahan menutup aurat, bukan illah (sebab) kepada menutup aurat kerana illahnya ialah arahan Allah. Contoh lain; sekalipun tiada kebimbangan berlaku zina, haram seorang wanita berduaan dengan lelaki yang bukan mahramnya kerana berduaan itu dilarang oleh Nabi SAW. Tidak harus seorang wanita berkata; "Tidak mengapa saya berduaan dengannya kerana saya yakin dapat menjaga diri dari zina".

Selain arahan supaya menutup aurat, terdapat juga arahan supaya menjaga pandangan mata. Firman Allah SWT yang bermaksud, "Katakanlah (wahai Muhammad) kepada lelaki-lelaki mukmin; hendaklah mereka menahan pandangan-pandangan mata mereka" (Surah an-Nur, ayat 30).

"Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman; hendaklah mereka menjaga pandangan mata mereka" (Surah an-Nur, ayat 31).

Sabda Nabi SAW yang bermaksud, "Apabila seorang lelaki muslim menahan pandangannya tatkala terlihat wanita cantik, Allah akan gantikan untuknya (bagi mujahadahnya menahan pandangan itu) dengan kemanisan beribadah" (Hadis Riwayat Ahmad dari Abi Umamah).

Persoalan; apabila seorang lelaki melihat gambar wanita yang tidak menutup aurat (seperti mendedahkan rambutnya), apakah ia dianggap menjaga pandangannya? Jawapannya sudah tentu "Tidak". Oleh demikian, anggapan bahawa gambar dikecualikan dari ayat yang menyuruh menutup aurat dan ayat yang menyuruh menjaga pandangan, anggapan tersebut adalah tidak benar sama sekali. Ia bukan sahaja bertentangan dengan kehendak ayat, malah membuka jalan kepada perbuatan dosa yang lebih besar lagi iaitu melihat gambar lucah dan menonton video lucah dengan alasan ia bukan sebenar tetapi hanya foto atau rakaman. Dalam kaedah (prinsip) Fiqh ada dinyatakan "Ma Adda Ila al-Haram Fahuwa Haramun" (Sesuatu yang mendorong kepada yang haram, ia turut diharamkan)". Wallahu a'lam.

Awas mati hati

SUATU hari, Imam Fath Al-Musili berkata kepada murid-muridnya, "Bukankah seorang pesakit jika tidak diberi makan, minum dan ubat selama tiga hari ia akan mati?"
Murid-muridnya menjawab: "Ya."
Guru yang bijak ini melanjutkan: "Begitu juga hati kita. Jika tidak diberikan ilmu dan hikmah selama tiga hari, ia akan mati."
Hati manusia
Setiap amalan bersumber daripada hati. Hati yang baik akan melahirkan perbuatan yang baik. Dan hati yang rosak hanya akan melahirkan perbuatan yang buruk. Meskipun ia melakukan kebaikan, namun tersimpan niat buruk di sebaliknya. Oleh itu, hati sangat menentukan kualiti amalan seseorang.
Rasulullah SAW bersabda: Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada seketul daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasad. Dan apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh jasad. Ketahuilah, daging itu adalah hati. (riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Hati manusia sangat ajaib. Ia selalu berubah-ubah. Ia juga sangat mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor luaran. Apa-apa yang dilihat ataupun didengar dapat merubah suasana hati. Oleh yang demikian, seorang mukmin wajib selalu menjaga pancainderanya daripada maksiat agar terjaga kejernihan hati.
Sebagaimana tubuh badan, hati boleh sihat ataupun sakit. Tanda hati yang sihat adalah ia giat melakukan ibadat dan amalan kebajikan. Setiap amalan ibadah dan zikir terasa nikmat untuk dikecapi. Sama seperti seseorang yang tengah sihat tubuhnya, ia akan nikmat menyantap makanan dan minuman.
Adapun tanda hati tengah sakit adalah ia tidak dapat merasakan manisnya ibadat. Ia tidak tahan berlama-lama dalam aktiviti ibadah. Sebaliknya, ia sangat seronok melakukan maksiat. Seperti orang yang tengah sakit kulit, perkara yang paling nikmat adalah menggaruk gatalnya hingga melukai diri sendiri.
Imam Tabiin di Basrah yang bernama Hasan Al-Basri pernah mengajarkan teknik semak kesihatan hati. Beliau berkata: "Rasakanlah kemanisan dalam tiga perkara: ketika melakukan solat, membaca al-Quran dan ketika berzikir. Jika engkau merasakannya, maka bergembiralah. Namun jika kau tidak merasakannya, maka ketahuilah bahawa pintu hatimu telah tertutup."
Ubat hati
Hati orang kebanyakan seperti kita tidak berapa sihat. Kita sedari ataupun tidak, pelbagai penyakit tersimpan di dalam hati kita seperti hasad dengki, dendam, tamak, kedekut, meragukan janji Allah dan lain-lain. Tingkatan sakit itu berbeza-beza. Ada yang masih ringan, ada juga yang sudah parah.
Oleh itu, kita perlu segera mengubati hati kita. Ubat hati adalah hikmah dan ilmu yang memperkenalkan tuhannya, hakikat dirinya dan tugasan yang mesti ia lakukan di dunia sebagai hamba Allah. Semua itu boleh didapatkan apabila kita bercampur dengan orang-orang yang "berhati sihat."
Berkata Ibrahim Al-Khawas, "Ubat hati lima perkara: Membaca al-Quran sambil memahami maknanya, mengosongkan perut, solat malam, berdoa pada waktu fajar dan bergaul dengan orang-orang saleh."
Jika kita tidak segera mengubati hati yang sakit, ia akan terus sakit. Suatu hari nanti, ia bahkan boleh mati. Orang yang mati hati lebih berbahaya daripada mati jasad. Sebab orang yang mati jasad boleh segera dikuburkan.
Namun orang yang mati hati akan menjadi sampah masyarakat. Ia sangat mengganggu kehidupan masyarakat, namun tidak boleh dibuang ataupun ditanam

10 Tanda Hati Sudah Mati

10 Tanda Hati Sudah Mati - Hati adalah milik Allah SWT, kematian hati adalah satu perkara yang menakutkan bagi insan yang bergerak mencari keredhaan Allah SWT dalam kehidupannya.
Ketika Ibrahim bin Ad’ham (seorang ahli tasawuf) berada di pasar Basrah, telah dikerumuni beliau oleh orang ramai, di antaranya ada yang bertanya: “Ya Aba Ishak! Gelaran bagi Ibrahim bin Ad’ham mengapakah kami memohonkan doa kepada Allah, tetapi tidak dikabulkan doa kami?” Ibrahim bin Ad’ham menjawab: “Kerana hati kamu telah mati disebabkan sepuluh perkara:
1. Kita mengaku kenal dan cinta Allah, tapi tidak menunaikan hak Nya
2. Kita mengaku cinta Rasulullah tetapi mengabaikan sunnahNya
3. Kita membaca Al Qur’an tapi tidak beramal dengan hukum-hukum di dalamnya
4. Kita memakan nikmat Allah, tapi tidak mensyukuri pemberianNya
5. Kita mengaku musuh syaitan, tetapi mengikutinya
6. Kita mengakui nikmat Syurga tetapi tidak beramal untuk mendapatkannya
7. Kita mengaku adanya siksa Neraka, tetapi tidak berusaha menjauhinya
8. Kita mengakui bahawa kematian akan datang pada setiap jiwa, tetapi tidak berusaha mempersiapkan bekalnya
9. Kita sibuk membuka aib orang lain, tapi tidak pernah ingat akan aib diri
10. Kita menghantar dan menguburkan jenazah tetapi tidak mengambil hikmah darinya.
“Na’audzubillah minn dzalik , Subhaanakalloohumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik..”

 

 

 

 

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan