Ahad, 24 April 2011

TAJWID 10

Iqlab

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Iqlab, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca sebagaimana bacaan Iqlab disertai dengan mendengung


Pengertian Iqlab

Menurut Muhammad Mahmud, Iqlab dalam arti bahasa adalah : “Mengubah bentuk sesutu dari asalnya”. Yaitu mengubah huruf nun mati atau tanwin pada huruf Iqlab. Sedangkan menurut istilah adalah : “Menjadikan huruf satu pada ketentuan huruf lain disertai mendengung”.

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Iqlab, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca sebagaimana bacaan Iqlab disertai dengan mendengung.


Huruf Iqlab

Huruf Iqlab hanya ada satu, yaitu : Ba’ (ب) . Maka apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Ba’, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca menjadi Mim (م) , karena bacaan Iqlanb.



Al-Hadiid (57): 6





Idgham

Idgham adalah memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf-huruf Idgham, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu, seperti huruf-huruf yang di Tasydid, walaupun asal kedua huruf tersebut tidak bertasydid


1. Pengertian

Menurut Muhammad Mahmud, Idgham dalam arti bahasa berarti : “Memasukkan sesuatu pada sesuatu”. Arti ini jika dikembangkan, berarti memasukkan huruf nun mati pada huruf Idgham. Sedangkan menurut istilah adalah : “Pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang hidup, sehingga huruf itu menjadi satu huruf yang di Tasydid”.

Pada pengertian itu tampak, bahwa cara membaca bacaan Idgham adalah memasukkan nun mati atau tanwin pada huruf-huruf Idgham, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu, seperti huruf-huruf yang di Tasydid, walaupun asal kedua huruf tersebut tidak bertasydid.

2. Huruf-Huruf Idgham

Huruf-huruf Idgham ada 6 (enam) macam, yaitu : Ya’ (ي) , Nun (ن) , Mim (م) , Wawu (و) , Lam (ل) , dan Ro’ (ر) . Sehingga jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu keenam huruf tersebut, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dimasukkan padanya.


3. Pembagian Idgham

Dilihat dari pembagian huruf Idgham, maka Idgham dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu :


a. 1. Idgham Bi-Ghunnah

Huruf-huruf Idgham Bi-Ghunnah sepeti yang tertera diatas hanya terdiri dari 4 (empat) huruf, yaitu : Ya’ (ي) , Nun (ن) , Mim (م) ,dan Wawu (و) , sisanya termasuk huruf Idgham Bila-Ghunnah.

Idgham Bi-Ghunnah adalah membunyikan nun mati atau tanwin dengan memasukkan pada huruf Idgham Bi-Ghunnah disertai dengan mendengung. Dengan catatan tidak dalam satu kalimat, apabila dalam satu kalimat maka, cara bacanya berubah menjadi Izh-har (Terang). Ulama tajwid menyebutnya Izh-Har Kilmi, atau disebut juga Izh-Har Wajib.


b. 2. Idgham Bila-Ghunnah

Huruf-huruf Idgham Bi-Ghunnah sepeti yang tertera diatas hanya terdiri dari 4 (empat) huruf, yaitu : Lam (ل) dan Ro’ (ر) .

Idgham Bila-Ghunnah yaitu cara membaca nun mati atau tanwin dengan memasukkannya pada huruf Lam atau Ro’, tanpa mendengung. Jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu dari kedua huruf itu, maka wajib dimasukkan padanya tanpa mendengung.

Huruf idgham ada 6, yaitu yang tergabung dalam kalimat:

Fathatain






Iqlab

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Iqlab, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca sebagaimana bacaan Iqlab disertai dengan mendengung.


Pengertian Iqlab

Menurut Muhammad Mahmud, Iqlab dalam arti bahasa adalah : “Mengubah bentuk sesutu dari asalnya”. Yaitu mengubah huruf nun mati atau tanwin pada huruf Iqlab. Sedangkan menurut istilah adalah : “Menjadikan huruf satu pada ketentuan huruf lain disertai mendengung”.

Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Iqlab, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca sebagaimana bacaan Iqlab disertai dengan mendengung.


Huruf Iqlab

Huruf Iqlab hanya ada satu, yaitu : Ba’ (ب) . Maka apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Ba’, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca menjadi Mim (م) , karena bacaan Iqlanb.



Al-Hadiid (57): 6







Mad Muttashil

Mad Muttashil Disebut mad muttashil, bila dalam satu kata bertemu mad thabi'i dengan huruf hamzah. Dinamakan muttashil karena mad thabi'i dengan huruf hamzah dalam satu kata. Mad muttashil disebut juga mad wajib. Aturan bacaannya panjang, 4 harakat atau 5 harakat atau 6 harakat ketika berhenti.


Mad Muttashil
Disebut mad muttashil, bila dalam satu kata bertemu mad thabi'i dengan huruf hamzah. Dinamakan muttashil karena mad thabi'i dengan huruf hamzah dalam satu kata.
Mad muttashil disebut juga mad wajib. Aturan bacaannya panjang, 4 harakat atau 5 harakat atau 6 harakat ketika berhenti.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Mad Muttashil Pembagian Mad Mad Asli Mad Far'i Munfashil 'Aridh Badal Lazim
Ar-Ra'd (13): 21





Mad Far'i

Mad Far'i, adalah: Mad yang merupakan tambahan terhadap mad thabi�i karena salah satu 2 sebab, yaitu: hamzah atau sukun.


Mad Far'i, adalah:
Mad yang merupakan tambahan terhadap mad thabi’i karena salah satu 2 sebab, yaitu: hamzah atau sukun.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Mad Far'i




Mad Thobi'i

Mad Thabi'i atau Mad Asli, yaitu: Bila huruf yang setelah mad bukan huruf hamzah atau sukun. Dinamakan thabi'i karena mad tersebut merupakan sesuatu yang thabi'i (alami), kadarnya tidak kurang dan tidak lebih. Aturan membacanya panjang 2 haraka


Mad Thabi'i atau Mad Asli, yaitu:
Bila huruf yang setelah mad bukan huruf hamzah atau sukun.
Dinamakan thabi'i karena mad tersebut merupakan sesuatu yang thabi'i (alami), kadarnya tidak kurang dan tidak lebih. Aturan membacanya panjang 2 harakat.

Petunjuk: Pilih & Klik Diagram dengan Latar Belakang Warna Kuning !

Mad Asli Pembagian Mad Mad Far'i Pada Wakaf dan Washal Pada Washal Pada Wakaf


Tiada ulasan:

Catat Ulasan